Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan keluarga yang meliputi pengertian, tujuan, tipe, metode, dan pedoman pelaksanaannya. Implementasi merupakan tindak lanjut dari rencana keperawatan untuk mencapai tujuan perawatan dan status kesehatan yang lebih baik bagi pasien. Terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Proses keperawatan keluarga adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan keluarga yang terdiri dari lima tahap yang berhubungan dan berurutan yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Konsep keperawatan keluarga
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-konsep-keperawatan-keluarga.html
Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan KomunitasNoveldy Pitna
. Fokus utama dari model konseptual self care ini adalah meningkatkan kemampuan seseorang atau keluarga untuk dapat merawat dirinya atau anggota keluarganya secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.
Konsep self care ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat dalam memandirikan individu/keluarga sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan keluarga atau keluarga dalam posisi dependent. Karena menurut Orem, self care itu bukan proses intuisi, tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari melalui proses belajar.
Makalah asi menurut pandangan agama islamWarung Bidan
MAKALAH ASI MENURUT PANDANGAN AGAMA ISLAM
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung berbagai zat gizi dan antibody yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif terbukti lebih cerdas dan tidak mudah terserang penyakit.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-asi-menurut-pandangan-agama.html
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramWarung Bidan
MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAJIAN INTERPRETASI DATA (GRAFIK ATAU DIAGRAM)
Penyajian data sebaiknya di pilih tergantung jenis data, selera dari peneliti dan tujuan penampilan data itu. Dan langkah pertama dalam kerja analistik statistik adalah penampilan data yang sistematis. Ada beberapa dalam penyajian data, dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang Penyajian Data: Tabulasi dan Grafik.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-epidemiologi-penyajian.html
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiWarung Bidan
Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berbeda pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system syaraf.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-konsep-dasar-teori-air-susu-ibu.html
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisWarung Bidan
MAKALAH HYPNOBIRTHING
(Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Dengan Metode Hipnotis)
HypnoBirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-hypnobirthing-melahirkan-tanpa.html
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienWarung Bidan
JENIS-JENIS PEMBERIAN POSISI TUBUH PADA PASIEN
Untuk mencegah abnormalitas postur tersebut dapat dilakukan dengan pengaturan posisi pasien, selain itu persiapan seperti mengkaji kekuatan otot, mobilitas sendi pasien, adanya paralisis atau paresis, hipotensi ortostastik, toleransi aktivitas, tingkat kesadaran, tingkat kenyamanan, dan kemampuan untuk mengikuti instruksi juga penting dilakukan.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/jenis-jenis-pemberian-posisi-tubuh-pada.html
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaWarung Bidan
MAKALAH FARMAKOLOGI
EFEK SAMPING OBAT DAN CARA PENGATASANNYA
Setiap obat mempunyai kemungkinan untuk menyebabkan efek samping, oleh karena seperti halnya efek farmakologik, efek samping obat juga merupakan hasil interaksi yang kompleks antara molekul obat dengan tempat kerja spesifik dalam sistem biologik tubuh. Kalau suatu efek farmakologik terjadi secara ekstrim, inipun akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap sistem biologik tubuh.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-farmakologi-efek-samping-obat.html
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
Pemeriksaan Umum, Pemeriksaan Khusus Kebidanan Dan Pemeriksaan Penunjang Pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan merupakan proses seorang tenaga kesehatan dalam memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.
Selengkapnya:
http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/pemeriksaan-umum-pemeriksaan-khusus.html
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
Makalah Keterampilan Dasar Kebidanan/Keperawatan (KDK) tentang Sterilisasi, Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), Cuci Dan Bilas
Dimanapun prosedur tindakan dilakukan, daerah steril harus dibuat dan dipelihara untuk menurunkan risiko kontaminasi di area tindakan keperawatan maupun kebidanan. Peralatan atau benda-benda yang disinfeksi tingkat tinggi bisa ditempatkan di area steril. Prinsip menjaga daerah yang harus digunakan untuk prosedur pada area tindakan dengan kondisi disinfeksi tingkat tinggi.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-kdk-tentang-sterilisasi.html
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaWarung Bidan
Masalah Kesehatan Reproduksi Dan Cara Penanggulangannya
Masa reproduksi merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada usia 40 tahun ke atas wanita masih mampu hamil, tetapi fertilitas menurun cepat sesudah usia tersebut.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/masalah-kesehatan-reproduksi-dan-cara.html
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi sang berkaitan dan ulit diiahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergabung pada potensi biolotik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang aling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio fisiko psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda beda yang memeberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-pemantauan.html
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneWarung Bidan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah. Dengan mengajarkan cara hygiene pada keluarga, maka kita akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-personal.html
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudWarung Bidan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Alat Kontrasepsi IUD
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “keluarga berkualitas tahun 2016”. Keluarga yang berkualitas adalah yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-alat.html
SATUAN ACARA PENYULUHAN SEKS BEBAS
seks bebas adalah prilaku yang didorong oleh hasrat seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tetapi perilaku tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-seks-bebas.html
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Warung Bidan
Makalah Konsep Dasar Ketuban Pecah Dini (KPD)
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda tanda persalinan dapat terjadi pada kehamilan preterem atau aterm.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-konsep-dasar-ketuban-pecah-dini.html
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP BAYI TABUNG
Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa inggris in vitro fertilisation) adalah sebuah tekhnik pembuatan dimana sel telur (ovum) dibuahi dilur tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-pandangan-agama-terhadap-bayi.html
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSWarung Bidan
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
AIDS (Acquired Immune deficiency syndrome) yaitu: penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak system kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut dinamakan HIV (Human Immuno defiency virus).
Selengkapnya : http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-pandangan-agama-terhadap-kasus_29.html
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS ABORSI
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-pandangan-agama-terhadap-kasus.html
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanWarung Bidan
KONSEP DASAR KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan dalam kehamilan sedini mungkin sehingga mampu dilakukan penanganan yang sesuai.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/05/konsep-dasar-kehamilan.html
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Warung Bidan
Makalah Konsep Pengganti Air Susu Ibu / PASI (Pengertian, Jenis, Kekurangan)
Memberikan susu formula pada bayi usia 0-6 bulan sangat berbahaya, karena dapat menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan seperti infeksi saluran pencernaan (muntah, diare), infeksi saluran pernafasan, resiko alergi, serangan asma, kegemukan (obesitas), meningkatkan kurang gizi, menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif selain itu juga susu formula dapat menyebabkan mudah sakit karena tidak mendapat zat immunoglobulin yang terkandung dalam kolustrum.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/makalah-konsep-pengganti-air-susu-ibu.html
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan keluarga menyediakan struktur bagian praktis
dengan penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh
perawat untuk mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring).
Keperawatan keluarga digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan
dan memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan mempertimbangkan
pasien sebagai figur central dalam merencanakan asuhan dengan
mengobservasi respons pasien
Pada saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana
keperawatan keluarga yang di lihat dari diagnosa keperawatan keluarga.
Dimana perawat membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Implementasi?
2. Apa tujuan implementasi?
3. Bagaimana Pedoman dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan
keluarga?
4. Ada berapa Kategori dalam Implementasi Keperawatan keluarga?
5. Bagaimana Metode implementasi?
6. Bagaimana Tahap tahap tindakan keperawatan keluarga?
7. Hal hal apa saja yang harus di dokumentasikan?
8. Bagaimana Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian implementasi.
2. Untuk mengetahui tujuan implementasi
2. 3. Untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan implentasi keperawatan
keluarga
4. Untuk mengetahui kategori dalam implementasi keperawatan keluarga
5. Untuk mengetahui metode implementasi
6. Untuk mengetahui tahap tahap tindakan keperawatan keluarga
7. Untuk mengetahui hal hal apa saja yang harus di dokumentasikan
8. Untuk mengetahui petunjuk dalam pendokumentasian implementasi
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan keluarga yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran
intervensi keperawatan keluarga yang diberikan kepada klien terkait dengan
dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang
muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi
keperawatan keluarga agar sesuai dengan rencana keperawatan keluarga,
perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan
dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan.
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien,
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan keluarga,
strategi implementasi keperawatan keluarga, dan kegiatan komunikasi.
B. Tujuan Implementasi Keperawatan keluarga
Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan keluarga untuk selanjutnya
di evaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode
yang singkat
Mempertahankan daya tahan tubuh
Mencegah komplikasi
Menemukan perubahan system tubuh
Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
Implementasi pesan dokter
C. Tipe Implementasi
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga
kategori dari implementasi keperawatan keluarga, antara lain:
4. 1. Cognitive implementations
Meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan tingkat
pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi
untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik,
mengawasi tim keperawatan keluarga, mengawasi penampilan klien dan
keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
2. Interpersonal implementations
Meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan,
menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal,
pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak
sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.
3. Technical implementations
Meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas
rutin keperawatan keluarga, menemukan perubahan dari data dasar klien,
mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan
keperawatan keluarga mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
Sedangkan dalam melakukan implementasi keperawatan keluarga,
perawat dapat melakukannya sesuai dengan rencana keperawatan keluarga dan
jenis implementasi keperawatan keluarga. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga
jenis implementasi keperawatan keluarga, antara lain:
1. Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa
petunjuk dan printah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya
Contoh tindakan independent
a. Memberikan perawatan diri
b. Mengatur posisi tidur
c. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
d. Memberikan dorongan motivasi
e. Pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual
5. f. Partisipasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
Tipe tindakan independent keperawatan keluarga ada 4 yaitu:
a. Tindakan Diagnostik
Wawancara dengan klien
Observasidan pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana,misalnya HB dan
membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut.
b. Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah,mengurangi, dan mengatasi masalah klien.
Misalnya: Untuk mencegah gangguan integritas kulit dengan
melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air pada bagian tubuh
yang tertekan.
c. Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan
dan pendidikan kesehatan kepada klien. Misalnya: Perawat
mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.
d. Tindakan Merujuk
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
2. Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan
tenaga kesehatan lainnya misalnya tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan
dokter.
Misalnya: Pemberian obat obatan sesuai dengan intruksi dokter .
Jadi jenis, dosis dan efek samping menjadi tanggung jawab dokter, tetapi
pemberian obat sampai atau tidak menjadi tanggung jawab perawat.
3. Dependent
Tindakan keperawatan keluarga atas dasar rujukan dari profesi lain.
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya.
6. Misalnya:
Pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli
gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian
fisioterapi.
D. Tahap Yang Perlu Diperhatikan Dalam Implementasi
Secara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan keluarga adalah:
1. Pada tahap persiapan.
a. Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional
sendiri.
b. Memahami rencana keperawatan keluarga secara baik.
c. Menguasai keterampilan teknis keperawatan keluarga.
d. Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.
e. Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
f. Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan
keperawatan keluarga.
g. Memahami standar praktik klinik keperawatan keluarga untuk
mengukur keberhasilan.
h. Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul.
i. enampilan perawat harus menyakinkan.
2. Pada tahap pelaksanaan.
a. Mengkomunikasikan/menginformasikan kepada klien tentang
keputusan tindakan keperawatan keluarga yang akan dilakukan oleh
perawat.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya
terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat.
c. Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar
manusia dan kemampuan teknis keperawatan keluarga dalam
7. pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga yang diberikan oleh
perawat.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah
energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman,
privacy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah
diberikan.
3. Pada tahap terminasi
a. Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan
keluarga yang telah diberikan.
b. Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan keluarga yang telah
diberikan.
c. Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
d. Lakukan pendokumentasian.
E. Pendekatan Tindakan Implementasi
Dalam Implementasi tindakan keperawatan keluarga memerlukan
beberapa pertimbangan, antara lain:
1. Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu
implementasi keperawatan keluarga yang akan dilakukan.
2. Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang dimiliki,
penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian
terhadap penyakit dan intervensi.
3. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
4. Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah
serta upaya peningkatan kesehatan.
5. Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi
kebutuhannnya.
6. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan
kepada klien.
8. F. Prinsip Implementasi
Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan keluarga (Kozier et al,. 1995) adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan respons klien.
2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan keluarga,
standar pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan
keluarga.
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan
keluarga.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi
keperawatan keluarga.
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam
upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
8. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
9. Bersifat holistik.
10. Kerjasama dengan profesi lain.
11. Melakukan dokumentasi
G. Metode Implementasi
1. Membantu Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari(AKS) adalah aktivitas yang
biasanya dilakukan sepanjang hari/ normal, aktivitas tersebut mencakup:
ambulasi, makan, berpakaian, mandi,menyikat gigi,dan berhias.Kondisi
yang mengakibatkan kebutuhan AKS dapat bersifat akut, kronis, temporer,
permanen, Sebagai contoh, klien pascaoperatif yang tidak mampu untuk
secara mandiri menyelesaikansemua AKS,Sementara terus beralih
melewati periode pascaoperatif,klien secara bertahap kurang bergantung
pada perawat untuk menyelesaikan AKS.
9. 2. Konseling
Konseling merupakan metoda implementasi yang membantu klien
menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengelani dan menangani
stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal diantara
klien,keluarganya,dan tim perawatan kesehatan.klien dengan diagnosa
psikiatris membutuhkan terapi oleh perawat yang mempunyai keahlian
dalam keperawatan keluarga psikiatris oleh pekerja sosial,psikiater dan
psikolog
3. Penyuluhan
Digunakan menyajikan prinsip,prosedur dan teknik yang tepat
tentang perawatan kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan
klien tentang ststus kesehatannya.
4. Memberikan asuhan keperawatan keluarga langsung
Untuk mencapai tujuan terapeutik klien,perawat melakukan
intervensi untuk mengurangi reaksi yang merugikan dengan menggunakan
tindakan pencegahan dan preventive dalam memberikan asuhan.
H. Pedoman dalam MelaksanakanImplementasi Keperawatan keluarga
Beberapa pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan
keluarga adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan respons klien.
2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan keluarga,
standar pelayanan professional, hukum dan kode etikkeperawatan
keluarga.
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan
keluarga.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana
intervensi keperawatan keluarga.
10. 6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam
upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan.
8. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
9. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
10. Bersifat holistik.
11. Kerjasama dengan profesi lain.
12. Melakukan dokumentasi
I. Kategori dalam Implementasi Keperawatan keluarga
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga
kategori dari implementasi keperawatan keluarga, antara lain:
1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan,
menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-
hari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi,
memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan keluarga,
mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan lingkungan
sesuai kebutuhan, dan lain lain./
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan,
meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik,
menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan
dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain
lain.
3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan
kulit, melakukan aktivitas rutin keperawatan keluarga, menemukan
perubahan dari data dasar klien, mengorganisir respon klien yang
abnormal, melakukan tindakan keperawatan keluarga mandiri, kolaborasi,
dan rujukan, dan lain-lain.
11. J. Metode Implementasi
1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari
Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya
dilakukan dalam sepanjang hari normal: mencakup ambulasi, makan,
berpakaian, menyikat gigi, berhias.
2. Konseling
Konseling adalah metode implementasi yang mebantu klien
menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan
menangani stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal antara
klien, keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk
membantu klien menerima perubahan yang akaan terjadi yang diakibatkan
stres berupa dukungan emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.
3. Penyuluhan
Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk
menyajiakn prinnsip , prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatn
kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang status
kesehatannya.
4. Memberikan asuhan keperawatan keluarga langsung.
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk
prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
K. Tahap tahap tindakan keperawatan keluarga
Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan keluarga, yaitu
1. Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan:
a. Review antisipasi tindakan keperawatan keluarga
b. Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan
c. Mengetahui yang mungkin timbul
12. d. Mempersiapkan peralatan yang di perlukan
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
f. Mengidentifikasi aspek aspek hukum dan etik
2. Intervensi
Tindakan keperawatan keluarga di bedakan berdasarkan kewenangan
dan tanggung jawab perawat secara profesional antara lain adalah
3. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga harus di ikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan keluarga.
L. Hal hal yang harus di dokumentasikani:
Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:
1. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2. Mencatat diagnosa keperawatan keluarga nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut
3. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan keluarga termasuk
a. Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %
b. Flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang
telah melakukan intervensi.
M. Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)
1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak
jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan ditulis
kembali diatas atau disamping.
2. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
3. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping untuk
mengisi tempat yang tidak digunakan
4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan guna
menghin dari kealpaan (lupa)
13. 5. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.
6. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang
dilakukan
7. Dokumentesikan aspekkeamanan, kenyamanan dan pengawasan infeksi
terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.
8. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan bagian
dari tindakan keperawatan keluarga.
9. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan tindakan
invasif yang mempunyai resiko tambahan.
10. Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan.
11. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus
ditulis,tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol / lambang-lambang sudah
baku/lazim dapat digunakan.
12. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu tuliskan
ungkapan klien untuk memperjelas maksud.
14. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan
tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan
dalam memberikan perawatan. Perawat mendokumentasikannya perlu
ditekankan pada penulisannya, untuk menghindari salah persepsi dan
kejelasan dalam menyusun tindakan perawatan lebih lanjut.
B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai
cara pendokumentasian keperawatan keluarga sehingga dapat dikembangkan
dalam tatanan layanan keperawatan keluarga. Diharapkan agar perawat bisa
menindaklanjuti pendokumentasian tersebut melalui kegiatan asuhan
keperawatan keluarga sebagai dasar untuk pengembangan kedisiplinan di
Lingkungan Rumah Sakit dalam ruang lingkup keperawatan keluarga
15. DAFTAR PUSTAKA
Isti handayaningsih, dokumentasi keperawatan keluarga (panduan, konsep dan
aplikasi), mitra cendikia press, yogyakarta, 2009.
Setiadi, Konsep dan penulisan dokumentasi asuhan keperawatan keluarga(teori
dan praktik), graha ilmu, yogyakarta, 2012.
Bulechek, G.M., Butcher,H.K., Dochherman,J.M.,2008. Nursing Intertvention
Classification (NIC) ; 5th edition. Mosby Elsevier
Perry, Potter.2010.Fundamental keperawatan keluarga buku 1 edisi
7.Jakarta:Salemba Medika
Potter-Perry. 2011. Basic Nursing. 7th edition. Mosby Elsevier
Purwanto. Edi. 2011. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan keluarga.