2. MIOKARD INFARK
suatu proses dimana jaringan
miokard mengalami kerusakan
(nekrosis) dalam region jantung
yang kekurangan suplai darah
adekuat karena penurunan aliran
darah koroner.
8. JENIS-JENIS MIOKARD INFARK
MIOKARD INFARK
SUBENDOKARDIAL
Daerah subendokardial → sgt peka
thdp iskemia dan infark. terjadi akibat
aliran darah subendokardial yang
relatif menurun dalam waktu lama →
sebagai akibat perubahan derajat
penyempitan arteri koroner atau
dicetuskan oleh kondisi-kondisi
seperti hipotensi, perdarahan dan
hipoksia.
10. FAKTOR PENCETUS
Stress.
Cuaca yang dingin atau panas.
Pekerjaan fisik.
Merokok.
Minum kopi.
OBESITAS
11. MANIFESTASI KLINIS
Nyeri dada secara mendadak
dan terus tidak mereda,
biasanya diatas region sternal
bawah dan abdomen bagian
atas
Nyeri seperti ditusuk-tusuk yang
dapat menjalar kebahu dan
terus ke bawah menuju lengan
(biasanya lengan kiri). ke arah
rahang dan leher
Nyeri mulai secara spontan
12. Nyeri dapat meningkat secara
menetap sampai nyeri tidak
dapat tertahankan
Nyeri dapat menetap
beberapa jam.
Nyeri sering disertai dengan
sesak nafas, pucat, dingin,
diaforesis berat, pusing, mual
serta muntah
15. PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Gambaran gejala ( nyeri dada,sulit
bernafas,keringat dingin ),intensitas
nyeri
☻Waktu terjadinya gejala, durasinya
☻Faktor yang mencetuskan dan faktro
yang memperberat
☻Tingkat kesadaran
16. ☻Tekanan darah
☻Denyut nadi perifer
☻Warna kulit, suhu
☻Batuk dengan atau tanpa
sputum
☻Fungsi gastrointestinal
17. PENGKAJIAN FISIK
Penting untuk mendeteksi komplikasi
Tingkat kesadaran.
Nyeri dada (temuan klinik yang paling
penting).
Frekwensi dan irama jantung :
Disritmia dapat menunjukkan tidak
mencukupinya oksigen ke dalam
miokard.
Bunyi jantung : S3 dapat menjadi
tanda dini ancaman gagal jantung.
18. Tekanan darah : Diukur untuk
menentukan respons nyeri dan
pengobatan, perhatian tekanan
nadi, yang mungkin akan
menyempit setelah serangan
miokard infark,
menandakan ketidakefektifan
kontraksi ventrikel.
Nadi perifer : Kaji frekwensi, irama
dan volume.
Warna dan suhu kulit.
19. Paru-paru : Auskultasi bidang paru pada
interval yang teratur terhadap tanda-
tanda gagal ventrikel ,kaji adanya suara
tambahan,: krekels, mengi, ronchi
Fungsi gastrointestinal : Kaji bising usus,
normalnya peristaltik aktif akan terdengar
setiap 5 – 20 detik.
Status volume cairan : Amati haluaran
urine, periksa adanya edema, adanya
tanda dini syok kardiogenik merupakan
hipotensi dengan oliguria.
20. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang sering
terjadi/yang utama :
Nyeri dada berhubungan dengan
penurunan aliran darah koroner.
Tujuan : Nyeri dada dapat
terkontrol
21. Intervensi :
1)Kaji keluhan pasien mengenai nyeri
dada, meliputi : lokasi, radiasi,
durasi dan faktor yang
mempengaruhinya
Rasional : Data tersebut membantu
menentukan penyebab dan efek nyeri
dada serta merupakan garis dasar
untuk membandingkan gejala pasca
terapi.
22. 2) Berikan istirahat fisik dengan
punggung ditinggikan atau
dalam kursi kardiak.
Rasional : Untuk mengurangi
rasa tidak nyaman serta
dispnea dan istirahat fisik juga
dapat mengurangi konsumsi
oksigen jantung.
23. 3)Kolaborasi dengan tim medis pemberian :
Obat vasodilator (NTG) dan
antikoagulan.
Terapi trombolitik.
Preparat analgesik (Morfin Sulfat)
Pemberian oksigen bersamaan dengan
analgesik
Rasional : Untuk memulihkan otot
jantung dan untuk memastikan
peredaan maksimum nyeri (inhalasi
oksigen menurunkan nyeri yang
berkait dengan rendahnya tingkat oksigen
yang bersirkulasi).
24. Resiko pola pernapasan tidak efektif
berhubungan dengan kelebihan
cairan.
Tujuan : Tidak terjadi kesulitan
pernapasan / pola pernafasan efektif
Intervensi :
1). Kaji fungsi pernapasan.
Rasional : Untuk mendeteksi tanda
dini komplikasi.
25. 2)Perhatikan status volume cairan.
Rasional : Untuk mencegah
kelebihan cairan pada paru dan
jantung.
3)Dorong pasien untuk napas dalam
dan mengubah posisi.
Rasional : Untuk mencegah
pengumpulan cairan dibagian dasar
paru.
26. Resiko perfusi jaringan tidak
adekuat berhubungan dengan
penurunan curah jantung.
Tujuan :
Mempertahankan/mencapai perfusi
jaringan yang adekuat.
Intervensi :
1). Kaji / periksa suhu kulit dan nadi
perifer dengan sering
Rasional : Untuk menentukan
perfusi jaringan yang adekuat.
27. 2)Anjurkan klien untuk istirahat
ditempat tidur.
Rasional : Untuk mengurangi
kelebihan beban kerja jantung.
3)Kolaborasi dengan tim medis
pemberian oksigen.
Rasional : Untuk kebutuhan
suplai oksigen yang adekuat.
28. Ansietas berhubungan dengan ketakutan
akan kematian.
Tujuan : Kecemasan berkurang sampai
hilang.
Intervensi :
1) Kaji tingkat kecemasan pasien dan
keluarganya serta mekanisme koping
Rasional : Data tersebut
memberikan informasi mengenai
perasaan sehat secara umum dan
psikologis sehingga gejala pasca
terapi dapat dibandingkan
29. 2)Kaji kebutuhan bimbingan spiritual.
Rasional : Jika pasien memerlukan
dukungan keagamaan, konseling
agama akan membantu mengurangi
kecemasan dan rasa takut.
3)Biarkan pasien dan keluarganya
mengekspresikan kecemasan dan
ketakutannya.
Rasional : Kecemasan yang tidak
dapat dihilangkan (respons stress)
meningkatkan konsumsi oksigen
jantung.
30. 4) Manfaatkan waktu kunjungan yang
fleksibel, yang memungkinkan kehadiran
keluarga untuk membantu mengurangi
kecemasan pasien.
Rasional : Kehadiran dukungan
anggota keluarga dapat mengurangi
kecemasan pasien maupun keluarga.
5) Dukung partisipasi aktif dalam program
rehabilitasi jantung.
Rasional : Rehabilitasi jantung yang
dianjurkan dapat membantu
menghilangkan ketakutan akan kematian,
dapat meningkatkan perasaan sehat.
31. 6)Ajarkan tehnik pengurangan
stress.
Rasional : Pengurangan stress
dapat membantu mengurangi
konsumsi oksigen miokardium
dan dapat meningkatkan
perasaan sehat.
32. Resiko ketidakpatuhan
dengan program perawatan
diri yang berhubungan
dengan penolakan terhadap
diagnosis miokard infark.
Tujuan : Mematuhi program
perawatan di rumah.
33. Intervensi :
1)Beri penjelasan mengenai proses
penyakitnya.
Rasional : Penjelasan tersebut akan
membantu klien untuk menerima
penyakitnya dan menguatkan kebutuhan
menepati instruksi diit, latihan dan aspek
lain dari regimen tindakan.
2)Beri penjelasan tentang diit terapeutik.
Rasional : Penjelasan dapat membantu
memperbaiki kebutuhan terhadap diit
terapeutik serta peningkatan pemahaman.
34. 3)Berikan informasi sumber
komunitas, seperti : club jantung
sehat, kelompok bantuan mandiri,
konseling dan kelompok rehabilitasi
jantung.
Rasional : Sumber tersebut dapat
memberikan dukungan, informasi
tambahan, dan bantuan tindak lanjut
yang mungkin diperlukan pasien dan
keluarganya