SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN MIOKARD INFARK




Oleh : Kismiyati, S.Kep, Ns
MIOKARD INFARK
suatu proses dimana jaringan
miokard mengalami kerusakan
(nekrosis) dalam region jantung
yang kekurangan suplai darah
adekuat karena penurunan aliran
darah koroner.
ETIOLOGI
Penyempitan kritis arteri
koroner akibat aterosklerosis
Penyumbatan total pembuluh
darah arteri oleh trombus atau
emboli
Perdarahan
PATOFISIOLOGI
                      Penyumbatan total,
Aterosklerotik         emboli, trombus




        Aliran darah terhambat
        Aliran darah terhambat



      Suplai darah tidak adeluat
Iskemik

 Kerusakan jaringan miocard
      ( InfarkMiocard )


     Bgn miocard yg nekrosis
mengalami hambatan utk berkontraksi




     Gangguan konduktivitas
Gangguan Kontraktilitas



     Penurunan CO




Pengurangan fraksi ejeksi
Suplai darah Kejaringan menurun




   Perfusi jaringan menurun




  Ginjal, otak, jantung, perifer
JENIS-JENIS MIOKARD INFARK

 MIOKARD INFARK
 SUBENDOKARDIAL
 Daerah subendokardial → sgt peka
 thdp iskemia dan infark. terjadi akibat
 aliran darah subendokardial yang
 relatif menurun dalam waktu lama →
 sebagai akibat perubahan derajat
 penyempitan arteri koroner atau
 dicetuskan oleh kondisi-kondisi
 seperti hipotensi, perdarahan dan
 hipoksia.
MIOKARD INFARK
TRANSMURAL.
☻90 % pasien miokard
berkaitan dengan trombosis
koroner.
☻Nekrosis pada semua lapisan
 miocard
FAKTOR PENCETUS

 Stress.
 Cuaca yang dingin atau panas.
 Pekerjaan fisik.
 Merokok.
 Minum kopi.
 OBESITAS
MANIFESTASI KLINIS
  Nyeri dada secara mendadak
  dan terus tidak mereda,
  biasanya diatas region sternal
  bawah dan abdomen bagian
  atas
  Nyeri seperti ditusuk-tusuk yang
  dapat menjalar kebahu dan
  terus ke bawah menuju lengan
  (biasanya lengan kiri). ke arah
  rahang dan leher
  Nyeri mulai secara spontan
Nyeri dapat meningkat secara
menetap sampai nyeri tidak
dapat tertahankan
Nyeri dapat menetap
beberapa jam.
Nyeri sering disertai dengan
sesak nafas, pucat, dingin,
diaforesis berat, pusing, mual
serta muntah
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Pemeriksaan Laboratorium.
  SGOT .
  Laktat dehidrogenase
   (Alfa-HBDH).
  Isoenzim CPK-MB (CK-MB)
  LDH
 Pemeriksaan diagnostik
  Echocardiogram.
  Elektrokardiografi.
  Pemeriksaan radioisotop.
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
 Gambaran gejala ( nyeri dada,sulit
 bernafas,keringat dingin ),intensitas
 nyeri
☻Waktu terjadinya gejala, durasinya
☻Faktor yang mencetuskan dan faktro
 yang memperberat
☻Tingkat kesadaran
☻Tekanan darah
☻Denyut nadi perifer
☻Warna kulit, suhu
☻Batuk dengan atau tanpa
   sputum
☻Fungsi gastrointestinal
PENGKAJIAN FISIK
Penting untuk mendeteksi komplikasi
Tingkat kesadaran.
Nyeri dada (temuan klinik yang paling
 penting).
Frekwensi dan irama jantung :
 Disritmia dapat menunjukkan tidak
 mencukupinya oksigen ke dalam
 miokard.
Bunyi jantung : S3 dapat menjadi
 tanda dini ancaman gagal jantung.
Tekanan darah : Diukur untuk
 menentukan respons nyeri dan
 pengobatan, perhatian tekanan
 nadi, yang mungkin akan
 menyempit setelah serangan
 miokard infark,
 menandakan ketidakefektifan
 kontraksi ventrikel.
Nadi perifer : Kaji frekwensi, irama
 dan volume.
Warna dan suhu kulit.
 Paru-paru : Auskultasi bidang paru pada
  interval yang teratur terhadap tanda-
  tanda gagal ventrikel ,kaji adanya suara
  tambahan,: krekels, mengi, ronchi
 Fungsi gastrointestinal : Kaji bising usus,
  normalnya peristaltik aktif akan terdengar
  setiap 5 – 20 detik.
 Status volume cairan : Amati haluaran
  urine, periksa adanya edema, adanya
  tanda dini syok kardiogenik merupakan
  hipotensi dengan oliguria.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang sering
terjadi/yang utama :
Nyeri dada berhubungan dengan
  penurunan aliran darah koroner.
  Tujuan : Nyeri dada dapat
  terkontrol
Intervensi :
1)Kaji keluhan pasien mengenai nyeri
  dada, meliputi : lokasi, radiasi,
  durasi dan faktor yang
  mempengaruhinya
  Rasional : Data tersebut membantu
  menentukan penyebab dan efek nyeri
  dada serta merupakan garis dasar
  untuk membandingkan gejala pasca
  terapi.
2) Berikan istirahat fisik dengan
   punggung ditinggikan atau
   dalam kursi kardiak.
   Rasional : Untuk mengurangi
   rasa tidak nyaman serta
   dispnea dan istirahat fisik juga
   dapat mengurangi konsumsi
   oksigen jantung.
3)Kolaborasi dengan tim medis pemberian :
   Obat vasodilator (NTG) dan
  antikoagulan.
   Terapi trombolitik.
   Preparat analgesik (Morfin Sulfat)
   Pemberian oksigen bersamaan dengan
      analgesik
  Rasional : Untuk memulihkan otot
  jantung dan untuk memastikan
  peredaan maksimum nyeri (inhalasi
  oksigen menurunkan nyeri yang
  berkait dengan rendahnya tingkat oksigen
  yang bersirkulasi).
Resiko pola pernapasan tidak efektif
 berhubungan dengan kelebihan
 cairan.
 Tujuan : Tidak terjadi kesulitan
 pernapasan / pola pernafasan efektif
 Intervensi :
 1). Kaji fungsi pernapasan.
 Rasional : Untuk mendeteksi tanda
 dini komplikasi.
2)Perhatikan status volume cairan.
  Rasional : Untuk mencegah
  kelebihan cairan pada paru dan
  jantung.
3)Dorong pasien untuk napas dalam
  dan mengubah posisi.
  Rasional : Untuk mencegah
  pengumpulan cairan dibagian dasar
  paru.
Resiko perfusi jaringan tidak
 adekuat berhubungan dengan
 penurunan curah jantung.
 Tujuan :
 Mempertahankan/mencapai perfusi
 jaringan yang adekuat.
 Intervensi :
 1). Kaji / periksa suhu kulit dan nadi
     perifer dengan sering
     Rasional : Untuk menentukan
     perfusi jaringan yang adekuat.
2)Anjurkan klien untuk istirahat
  ditempat tidur.
  Rasional : Untuk mengurangi
  kelebihan beban kerja jantung.
3)Kolaborasi dengan tim medis
  pemberian oksigen.
  Rasional : Untuk kebutuhan
  suplai oksigen yang adekuat.
 Ansietas berhubungan dengan ketakutan
 akan kematian.
 Tujuan : Kecemasan berkurang sampai
           hilang.
 Intervensi :
 1) Kaji tingkat kecemasan pasien dan
     keluarganya serta mekanisme koping
     Rasional : Data tersebut
 memberikan informasi mengenai
 perasaan sehat secara umum dan
 psikologis sehingga gejala     pasca
     terapi dapat dibandingkan
2)Kaji kebutuhan bimbingan spiritual.
  Rasional : Jika pasien memerlukan
  dukungan keagamaan, konseling
  agama akan membantu mengurangi
  kecemasan dan rasa takut.
3)Biarkan pasien dan keluarganya
  mengekspresikan kecemasan dan
  ketakutannya.
  Rasional : Kecemasan yang tidak
  dapat dihilangkan (respons stress)
  meningkatkan konsumsi oksigen
  jantung.
4) Manfaatkan waktu kunjungan yang
   fleksibel, yang memungkinkan kehadiran
   keluarga untuk membantu mengurangi
   kecemasan pasien.
   Rasional : Kehadiran dukungan
   anggota keluarga dapat mengurangi
   kecemasan pasien maupun keluarga.
5) Dukung partisipasi aktif dalam program
   rehabilitasi jantung.
   Rasional : Rehabilitasi jantung yang
   dianjurkan dapat membantu
   menghilangkan ketakutan akan kematian,
   dapat meningkatkan perasaan sehat.
6)Ajarkan tehnik pengurangan
  stress.
  Rasional : Pengurangan stress
  dapat membantu mengurangi
  konsumsi oksigen miokardium
  dan dapat meningkatkan
  perasaan sehat.
Resiko ketidakpatuhan
 dengan program perawatan
 diri yang berhubungan
 dengan penolakan terhadap
 diagnosis miokard infark.
 Tujuan : Mematuhi program
 perawatan di rumah.
Intervensi :
1)Beri penjelasan mengenai proses
  penyakitnya.
  Rasional : Penjelasan tersebut akan
  membantu klien untuk menerima
  penyakitnya dan menguatkan kebutuhan
  menepati instruksi diit, latihan dan aspek
  lain dari regimen tindakan.
2)Beri penjelasan tentang diit terapeutik.
  Rasional : Penjelasan dapat membantu
  memperbaiki kebutuhan terhadap diit
  terapeutik serta peningkatan pemahaman.
3)Berikan informasi sumber
  komunitas, seperti : club jantung
  sehat, kelompok bantuan mandiri,
  konseling dan kelompok rehabilitasi
  jantung.
  Rasional : Sumber tersebut dapat
  memberikan dukungan, informasi
  tambahan, dan bantuan tindak lanjut
  yang mungkin diperlukan pasien dan
  keluarganya
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumLetitia Kale
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularShiAddung
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabilfikri asyura
 
Askep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordisAskep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordiswahyufarabi
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerWarnet Raha
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)Mela Roviani
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)basil_miaw
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERRindang Abas
 
Kanker paru paru
Kanker paru paruKanker paru paru
Kanker paru paruNY O
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwadadadony
 

What's hot (20)

Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
 
Askep obesitas
Askep obesitasAskep obesitas
Askep obesitas
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
 
Askep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordisAskep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordis
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
 
perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-pptperekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
 
Kanker paru paru
Kanker paru paruKanker paru paru
Kanker paru paru
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwa
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 

Similar to Miokard infark

stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralSri Nala
 
Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1UlfatunN07
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantititis trijayanti
 
(Kel 1)askep lansia dengan sistem kardiovaskuler
(Kel 1)askep lansia dengan sistem kardiovaskuler(Kel 1)askep lansia dengan sistem kardiovaskuler
(Kel 1)askep lansia dengan sistem kardiovaskulerNonkq Frederic
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 
(Voice) oedem paru
(Voice) oedem paru(Voice) oedem paru
(Voice) oedem paruArmy Of God
 
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docxLAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docxnenikusnaeni1
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docxSeptian Muna Barakati
 

Similar to Miokard infark (20)

stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1
 
angina pectoris
 angina pectoris angina pectoris
angina pectoris
 
Miokard infark
Miokard  infarkMiokard  infark
Miokard infark
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
 
Chronic heart failure
Chronic heart failureChronic heart failure
Chronic heart failure
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayanti
 
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmiaasuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
 
(Kel 1)askep lansia dengan sistem kardiovaskuler
(Kel 1)askep lansia dengan sistem kardiovaskuler(Kel 1)askep lansia dengan sistem kardiovaskuler
(Kel 1)askep lansia dengan sistem kardiovaskuler
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
(Voice) oedem paru
(Voice) oedem paru(Voice) oedem paru
(Voice) oedem paru
 
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docxLAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
LAPORAN PENDAHULUAN UAP.docx
 
Askep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongestiAskep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongesti
 
Askep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongestiAskep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongesti
 
DSS.pptx
DSS.pptxDSS.pptx
DSS.pptx
 
Kegawatdaruratan anak
Kegawatdaruratan anakKegawatdaruratan anak
Kegawatdaruratan anak
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 

More from Marito Simanungkalit

More from Marito Simanungkalit (9)

Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
 
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Askep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosisAskep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosis
 
Gagal jantung, chf
Gagal  jantung, chfGagal  jantung, chf
Gagal jantung, chf
 
ASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
ASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITISASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
ASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
 
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing SindromAskep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

Miokard infark

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MIOKARD INFARK Oleh : Kismiyati, S.Kep, Ns
  • 2. MIOKARD INFARK suatu proses dimana jaringan miokard mengalami kerusakan (nekrosis) dalam region jantung yang kekurangan suplai darah adekuat karena penurunan aliran darah koroner.
  • 3. ETIOLOGI Penyempitan kritis arteri koroner akibat aterosklerosis Penyumbatan total pembuluh darah arteri oleh trombus atau emboli Perdarahan
  • 4. PATOFISIOLOGI Penyumbatan total, Aterosklerotik emboli, trombus Aliran darah terhambat Aliran darah terhambat Suplai darah tidak adeluat
  • 5. Iskemik Kerusakan jaringan miocard ( InfarkMiocard ) Bgn miocard yg nekrosis mengalami hambatan utk berkontraksi Gangguan konduktivitas
  • 6. Gangguan Kontraktilitas Penurunan CO Pengurangan fraksi ejeksi
  • 7. Suplai darah Kejaringan menurun Perfusi jaringan menurun Ginjal, otak, jantung, perifer
  • 8. JENIS-JENIS MIOKARD INFARK MIOKARD INFARK SUBENDOKARDIAL Daerah subendokardial → sgt peka thdp iskemia dan infark. terjadi akibat aliran darah subendokardial yang relatif menurun dalam waktu lama → sebagai akibat perubahan derajat penyempitan arteri koroner atau dicetuskan oleh kondisi-kondisi seperti hipotensi, perdarahan dan hipoksia.
  • 9. MIOKARD INFARK TRANSMURAL. ☻90 % pasien miokard berkaitan dengan trombosis koroner. ☻Nekrosis pada semua lapisan miocard
  • 10. FAKTOR PENCETUS Stress. Cuaca yang dingin atau panas. Pekerjaan fisik. Merokok. Minum kopi. OBESITAS
  • 11. MANIFESTASI KLINIS Nyeri dada secara mendadak dan terus tidak mereda, biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas Nyeri seperti ditusuk-tusuk yang dapat menjalar kebahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri). ke arah rahang dan leher Nyeri mulai secara spontan
  • 12. Nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak dapat tertahankan Nyeri dapat menetap beberapa jam. Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat, pusing, mual serta muntah
  • 13. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK  Pemeriksaan Laboratorium.  SGOT .  Laktat dehidrogenase (Alfa-HBDH).  Isoenzim CPK-MB (CK-MB)  LDH
  • 14.  Pemeriksaan diagnostik  Echocardiogram.  Elektrokardiografi.  Pemeriksaan radioisotop.
  • 15. PROSES KEPERAWATAN PENGKAJIAN Gambaran gejala ( nyeri dada,sulit bernafas,keringat dingin ),intensitas nyeri ☻Waktu terjadinya gejala, durasinya ☻Faktor yang mencetuskan dan faktro yang memperberat ☻Tingkat kesadaran
  • 16. ☻Tekanan darah ☻Denyut nadi perifer ☻Warna kulit, suhu ☻Batuk dengan atau tanpa sputum ☻Fungsi gastrointestinal
  • 17. PENGKAJIAN FISIK Penting untuk mendeteksi komplikasi Tingkat kesadaran. Nyeri dada (temuan klinik yang paling penting). Frekwensi dan irama jantung : Disritmia dapat menunjukkan tidak mencukupinya oksigen ke dalam miokard. Bunyi jantung : S3 dapat menjadi tanda dini ancaman gagal jantung.
  • 18. Tekanan darah : Diukur untuk menentukan respons nyeri dan pengobatan, perhatian tekanan nadi, yang mungkin akan menyempit setelah serangan miokard infark, menandakan ketidakefektifan kontraksi ventrikel. Nadi perifer : Kaji frekwensi, irama dan volume. Warna dan suhu kulit.
  • 19.  Paru-paru : Auskultasi bidang paru pada interval yang teratur terhadap tanda- tanda gagal ventrikel ,kaji adanya suara tambahan,: krekels, mengi, ronchi  Fungsi gastrointestinal : Kaji bising usus, normalnya peristaltik aktif akan terdengar setiap 5 – 20 detik.  Status volume cairan : Amati haluaran urine, periksa adanya edema, adanya tanda dini syok kardiogenik merupakan hipotensi dengan oliguria.
  • 20. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan yang sering terjadi/yang utama : Nyeri dada berhubungan dengan penurunan aliran darah koroner. Tujuan : Nyeri dada dapat terkontrol
  • 21. Intervensi : 1)Kaji keluhan pasien mengenai nyeri dada, meliputi : lokasi, radiasi, durasi dan faktor yang mempengaruhinya Rasional : Data tersebut membantu menentukan penyebab dan efek nyeri dada serta merupakan garis dasar untuk membandingkan gejala pasca terapi.
  • 22. 2) Berikan istirahat fisik dengan punggung ditinggikan atau dalam kursi kardiak. Rasional : Untuk mengurangi rasa tidak nyaman serta dispnea dan istirahat fisik juga dapat mengurangi konsumsi oksigen jantung.
  • 23. 3)Kolaborasi dengan tim medis pemberian :  Obat vasodilator (NTG) dan antikoagulan.  Terapi trombolitik.  Preparat analgesik (Morfin Sulfat)  Pemberian oksigen bersamaan dengan analgesik Rasional : Untuk memulihkan otot jantung dan untuk memastikan peredaan maksimum nyeri (inhalasi oksigen menurunkan nyeri yang berkait dengan rendahnya tingkat oksigen yang bersirkulasi).
  • 24. Resiko pola pernapasan tidak efektif berhubungan dengan kelebihan cairan. Tujuan : Tidak terjadi kesulitan pernapasan / pola pernafasan efektif Intervensi : 1). Kaji fungsi pernapasan. Rasional : Untuk mendeteksi tanda dini komplikasi.
  • 25. 2)Perhatikan status volume cairan. Rasional : Untuk mencegah kelebihan cairan pada paru dan jantung. 3)Dorong pasien untuk napas dalam dan mengubah posisi. Rasional : Untuk mencegah pengumpulan cairan dibagian dasar paru.
  • 26. Resiko perfusi jaringan tidak adekuat berhubungan dengan penurunan curah jantung. Tujuan : Mempertahankan/mencapai perfusi jaringan yang adekuat. Intervensi : 1). Kaji / periksa suhu kulit dan nadi perifer dengan sering Rasional : Untuk menentukan perfusi jaringan yang adekuat.
  • 27. 2)Anjurkan klien untuk istirahat ditempat tidur. Rasional : Untuk mengurangi kelebihan beban kerja jantung. 3)Kolaborasi dengan tim medis pemberian oksigen. Rasional : Untuk kebutuhan suplai oksigen yang adekuat.
  • 28.  Ansietas berhubungan dengan ketakutan akan kematian. Tujuan : Kecemasan berkurang sampai hilang. Intervensi : 1) Kaji tingkat kecemasan pasien dan keluarganya serta mekanisme koping Rasional : Data tersebut memberikan informasi mengenai perasaan sehat secara umum dan psikologis sehingga gejala pasca terapi dapat dibandingkan
  • 29. 2)Kaji kebutuhan bimbingan spiritual. Rasional : Jika pasien memerlukan dukungan keagamaan, konseling agama akan membantu mengurangi kecemasan dan rasa takut. 3)Biarkan pasien dan keluarganya mengekspresikan kecemasan dan ketakutannya. Rasional : Kecemasan yang tidak dapat dihilangkan (respons stress) meningkatkan konsumsi oksigen jantung.
  • 30. 4) Manfaatkan waktu kunjungan yang fleksibel, yang memungkinkan kehadiran keluarga untuk membantu mengurangi kecemasan pasien. Rasional : Kehadiran dukungan anggota keluarga dapat mengurangi kecemasan pasien maupun keluarga. 5) Dukung partisipasi aktif dalam program rehabilitasi jantung. Rasional : Rehabilitasi jantung yang dianjurkan dapat membantu menghilangkan ketakutan akan kematian, dapat meningkatkan perasaan sehat.
  • 31. 6)Ajarkan tehnik pengurangan stress. Rasional : Pengurangan stress dapat membantu mengurangi konsumsi oksigen miokardium dan dapat meningkatkan perasaan sehat.
  • 32. Resiko ketidakpatuhan dengan program perawatan diri yang berhubungan dengan penolakan terhadap diagnosis miokard infark. Tujuan : Mematuhi program perawatan di rumah.
  • 33. Intervensi : 1)Beri penjelasan mengenai proses penyakitnya. Rasional : Penjelasan tersebut akan membantu klien untuk menerima penyakitnya dan menguatkan kebutuhan menepati instruksi diit, latihan dan aspek lain dari regimen tindakan. 2)Beri penjelasan tentang diit terapeutik. Rasional : Penjelasan dapat membantu memperbaiki kebutuhan terhadap diit terapeutik serta peningkatan pemahaman.
  • 34. 3)Berikan informasi sumber komunitas, seperti : club jantung sehat, kelompok bantuan mandiri, konseling dan kelompok rehabilitasi jantung. Rasional : Sumber tersebut dapat memberikan dukungan, informasi tambahan, dan bantuan tindak lanjut yang mungkin diperlukan pasien dan keluarganya