SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998).
Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara
selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi
maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti
kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang
berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh
kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati,
cinta kasih, toleransi, dan empati.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks
dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui
tentang Dokumentasi Asuhan Keperawatan Keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
(Friedman 1998).
Keluarga adalah suatu ikatan / persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian
dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal
dalam sebuah rumah tangga.(Sayekti 1994).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Effendy, 1998)
2. Bentuk / Type Keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dananak yang diperoleh
dari keturunannya, adopsi atau keduanya.
b. Keluarga besar (extended family)
Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih
mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman bibi).
c. Keluarga bentukan kembali (dyadic family)
Keluarga baru yang bentuk terbentuk dari pasangan yng
bercerai atau kehilangan pasangannya.
d. Orang tua tunggal (single parent family)
Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-
anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya.
e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother)
Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri
tanpa pernah menikah (the single adult living alone). Keluarga dengan
anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital heterosexsual
cobabiting family)
f. Keluarga yang di bentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama
(gay and lesbian family).
g. Keluarga Indonesia menganut keluarga besar (extended family),
karena masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku hidup dalam
satu kominiti dengan adat istiadat yang sangat kuat (Depkes RI. 2002)
3. Peranan &. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Bila dalam keluarga komunikasi yang terjadi secara terbuka
dan dua arah akan sangat mendukung bagi penderita TBC. Saling
mengingatkan dan memotivasi penderita untuk terus melakukan
pengobatan dapat mempercepat proses penyembuhan.
b. Struktur peran keluarga
Bila anggota keluarga dapat menerima dan melaksanakan
perannya dengan baik akan membuat anggota keluarga puas dan
menghindari terjadinya konflik dalam keluarga dan masyarakat.
c. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang
mendukung kesehatan. Penyelesaian masalah dan pengambilan
keputusan secara musyawarah akan dapat menciptakan suasana
kekeluargaan. Akan timbul perasaan dihargai dalam keluarga.
d. Nilai atau norma keluarga
Perilaku individu masing-masing anggota keluarga yang
ditampakan merupakan gambaran dari nilai dan norma yang berlaku
dalam keluarga.(Suprajitno, 2004: 7)
4. Fungsi Keluarga (Friedman, 1998)
a. Fungsi Afektif
Keluarga yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota
keluarga yang sakit TBC akan mempercepat proses penyembuhan.
Karena adanya partisipasi dari anggota keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
b. Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi
Fungsi keluarga mengembangkan dan melatih untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain.
Tidak ada batasan dalam bersosialisasi bagi penderita dengan
lingkungan akan mempengaruhi kesembuhan penderita asalkan
penderita tetap memperhatikan kondisinya .Sosialisasi sangat
diperlukan karena dapat mengurangi stress bagi penderita.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.Dan juga tempat mengembangkan
fungsi reproduksi secara universal, diantaranya : seks yang sehat dan
berkualitas, pendidikan seks pada anak sangat penting.
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
seperti kebutuhan makan, pakaian dan tempat untuk berlindung
(rumah).Dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan
Berfungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini
dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.
5. Tugas keluarga di bidang Kesehatan
Dikaitkan dengan kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5
tugas keluarga di bidang kesehatan yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis.Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan pada keluarga salah satunya disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan . Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pengertian,
tanda dan gejala, perawatan dan pencegahan TBC.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk
mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan
keluarga,dengan pertimbangkan siapa diantara keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan menentukan tindakan keluarga.
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat
agar masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan teratasi.
Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan
tindakan yang tepat,disebabkan karena keluarga tidak memahami
mengenai sifat, berat dan luasnya masalah serta tidak merasakan
menonjolnya masalah.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
Keluarga dapat mengambil tindakan yang tepat dan benar,
tetapi keluarga memiliki keterbatasan.Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit dikarenakan tidak mengetahui
cara perawatan pada penyakitnya.Jika demikian ,anggota keluarga
yang mengalami gangguan kesehatanperlu memperoleh tindakan
lanjutan atau perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan
kesehatan.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga
Pemeliharaan lingkungan yang baik akan meningkatkan
kesehatan keluarga dan membantu penyembuhan. Ketidakmampuan
keluarga dalam memodifikasi lingkungan bisa di sebabkan karena
terbatasnya sumber-sumber keluarga diantaranya keuangan, kondisi
fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi
keluarga
Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan akan membantu anggota keluarga yang sakit memperoleh
pertolongan dan mendapat perawatan segera agar masalah teratasi.
B. DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks
dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.
Tahap proses dokumentasi asuhan keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat
mengambil data secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang
dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat
mengguanakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik terhadapa anggota keluarga (head to toe)
d. Data sekunder, misalnya hasil laboratirium
Hal – hal yang perlu dikalji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pegkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga (KK)
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta masalah2 yang
terjadi jenis tipe keluarga tersebut
7) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan
9) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendpatan baik dari
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainya. Selain itu status
sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan2 yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yang dimiliki oleh
keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama2 untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun
dengan menonton tv dan mendengarkan radio juga merupakan
aktipitas rekreasi
b. Riwayat dan tahap perkembangan kelaurga
1) Tahap parkembangan keluarga saat ini
Tahap parkembangan keluarga ditentukan dengan anak
tertua dari keluarga inti
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga
inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing2 anggota keluarga, perhatian terhadap pelayanan kesehatan
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelurga dari
pihak suami dan istri
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristrik rumah
Karakteristrik rumah diidentipikasi dengan melihat luas
rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic
tank dengan sumber air, sumber air, sumber air minum yang di
gunakan serta denah rumah
2) Karakteristrik tentangga dan kumunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristrik tetengga dan
kumonitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan pisik,
aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan
3) Mobilitas keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga
untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh
mana interaksi keluarga dengan masyarakat
5) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah
jumlah keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki
keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas
fisik, pasilitas psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota
keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluaarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk mengubah prilaku
3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baik secara formal maupun informal
4) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsui afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran anggota keluarga,
perasaan memilikidan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga
terhadap anggota keluarga lainya, bagaimanaq kehangatan tercipta
pada anggota keluarga,menggambarkan sikap saling menghargai
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan
dalam keluarga,sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin,
norma, budaya, dan prilaku
3) Fungsi perawat kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaian perlindungan serta merawat anggota keluarga
yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan keperawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam
melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu : keluarga mampu
mmengenal masalah kesehatan mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, melakukan perawatan untuk anggota keluarga
yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan keluarga manpu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
terdapat dilingkungan setempat.
Hal yang perlu dikaji untuk mengetauhi sejauh mana
keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :
a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga
memahami fakta-fakta dari masalah mempengaruhinya serta
persepsi keluarga terhadap masalah
b) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji :
(1) Sejauh mana kemampuan keluarga mengenal sifat dan
luasnya masalah
(2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
(3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dialami
(4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
(5) Apakah keluarga mempunyai sikap negative terhadapa
masalah kesehatan
(6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan
yang ada
(7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga
kesehatan
(8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah
c) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sumber / fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat, yang perlu dikaji adalah :
(1) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan
perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi
masalahkesehatan / penyakit
(2) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas
yang diperlukan untuk perawatan
(3) Keterampilan keluarga mengenai mcam perawatan yang
diperlukan memadai
(4) Apakah keluarga mempunyai pandangan negative
terhadap perawatan yang diperlukan
(5) Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri
sendiri dalam keluarga
(6) Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan
dalam memelihara lingkungan dimasa mendatang
(7) Apakah keluarga mempunyai upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
(8) Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan
dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut
(9) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
(diagnostic, pengobatan dan rehabilitasi)
(10) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan
upaya perawatan dan pencegahan
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a) Berapa jumlah anak
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikanjumlah anggota keluarga
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan
b) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga
f. Stres Dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6
bulan
b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6
bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga bersepon
terhadap situasi / stressor
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila dihadapi
permasalahan
4) Strategi adaptasi disfunsional
Strategi adapatasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
g. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota
keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak
berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik
h. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajia, perawat menanyakn harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data
yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang
akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi
keperawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES diaman
untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
a. Aktual (terjadi deficit / gangguan kesehatan)
b. Resiko (ancaman kesehatan)
c. Keadaan sejahtera (Wellness)
Contoh diagnosa keperawatan keluarga :
Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual
Contoh I
a. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M),
keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah kekurangan nutrisi
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M),
keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga
mengenal masalah kekurangan nutrisi
c. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan paa balita (anak M),
keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan kelurga
mengenal masalah kekurangan nutrisi
Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3
unsur yaitu kettidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mampuan
mengambil keputusan dan ketidakmampuan merawat, maka dari 3
diagnosa tersebut cukup hanya menetukan 1 (satu) diagnosa yaitu
diagnosa yang ketiga, akan tetapi dalam merumuskan tujuan dan intervensi
harus melibatkan ketiga etiologi tersebut.
Contoh II
Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran suami
Contoh III
Keterbatasan gerak pada lansia (Ibu A) keluarga bapak B berhubungan
dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan
gerak (rematik)
Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera / Potensial
Suatu keadaan diaman keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa
keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi
Contoh :
a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (ibu M) kelurga
bapak R
b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (anaka L) keluarga
bapak R
c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah
keluarga bapak R
Menentukan prioritas masalah keperawatan keluarga
Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :
No KRITERIA SKOR BOBOT
1
Sifat masalah
· Actual (tidak / kurang sehat)
· Ancaman Kesehatan
· Keadaan Sejahtera
3
2
1
1
2
Kemungkinan masalah dapat diubah
· Mudah
· Sebagian
· Tidak dapat
2
1
0
2
3
Potensi masalah untuk dicegah
· Tinggi
· Sedang
· Rendah
3
2
1
1
4
Menonjolnya masalah
· Masalah berat, harus segera ditagani
· Ada masalah, tetapi tdak perlu segera
ditangani
· Masalah tidak dirasakan
2
1
0
1
Skoring :
Skor X Bobot
Angka Tertinggi
Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga
Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
a. Kriteria I
Siafat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang
sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya
disadari dan dirasakan oleh keluarga
b. Kriteria II
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan
terjangkaunya factor – factor sebagai berikut :
 Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menangani masaalah
 Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
 Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
dan waktu
 Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat dan dukungan masyarakat
c. Kriteria III
Potensi masalah dapat dicegah factor – factor yang perlu diperhatikan :
 Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu
masalah itu ada
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan – tindakan yang
tepat dalam memperbaiki masalah
 Adanya kelompok “high Risk” atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah
d. Kriteria IV
Menonjolnya masalah, perawat perlu dinilai persepsi atau bagaimana
keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang
terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
3. Perencanaa kperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan,
yang mencakup tujuan umum dan tujuna khusus serta dilengkapi dengan
criteria dan standar. Criteria dan standar merupakan pernyataan spesikfik
tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan
berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
4. Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga
berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat
sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal – hal
dibawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah
dan kebutuhan kesehatan dengan cara
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara
a. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
b. Mengidentifikasi sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendiskusikan tentang konsekuensi tentang tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit dengan cara :
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat, denagn cara :
a. Menetukan sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
denga cara :
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan
keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
5. Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan dilakukan penilaian
untuk menilai keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil perlu
disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin
tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu
dapat dilakuaknn secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional
S : hal – hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif,
setelah dialkuakn intervensi keperawatan. Misalnya : keluarga
menyatakan neyeri berkurang
O : hal – hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah
dilakukan intervensi keperawatan Misal : berat badan naik 1 kg 1
bulan
A : analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada
tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan
P : perencanaa yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga
pada tahap evaluasi
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif.
Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan
evaluasi sumatif adalah evaluasi paling akhir.
Format Perencanaan Asuahan Keperawatan Keluarga
No
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana
IntervensiUmum Khusus Kriteria Standar
Format Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga
No
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan
Khusus
Tanggal Implementasi Evaluasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks
dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.
Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara
selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi
maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti
kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang
berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh
kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati,
cinta kasih, toleransi, dan empati.

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Keperawatan anak dalam konteks keluarga
Keperawatan anak  dalam konteks keluargaKeperawatan anak  dalam konteks keluarga
Keperawatan anak dalam konteks keluargaNurlina Djafar
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2rakye-psik
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demamEka Yuliana
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Pertemuan 1 keperawatan keluarga
Pertemuan 1 keperawatan keluargaPertemuan 1 keperawatan keluarga
Pertemuan 1 keperawatan keluargaIndra Hizkia
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluargaWarnet Raha
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Lk
LkLk
Lk
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Keperawatan anak dalam konteks keluarga
Keperawatan anak  dalam konteks keluargaKeperawatan anak  dalam konteks keluarga
Keperawatan anak dalam konteks keluarga
 
Askep
Askep Askep
Askep
 
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Pertemuan 1 keperawatan keluarga
Pertemuan 1 keperawatan keluargaPertemuan 1 keperawatan keluarga
Pertemuan 1 keperawatan keluarga
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 

Similar to Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2Warnet Raha
 
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.pptKonsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.pptLalu Amri Yasir
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaAdel Delis
 
materi keperawatan komunitas konsep keluarga
materi keperawatan komunitas konsep keluarga materi keperawatan komunitas konsep keluarga
materi keperawatan komunitas konsep keluarga ayu rahmadani
 
Tugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluargaTugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluargaagus hananto
 
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)Ahmad Moel
 
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensiAsuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensiAyix Susan
 
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.pptPerspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.pptainul23
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
Proses kep keluaga klas 2 b salio
Proses kep keluaga klas 2 b salioProses kep keluaga klas 2 b salio
Proses kep keluaga klas 2 b saliomirapokeh
 
Askep keluarga tahap lansia
Askep keluarga tahap lansiaAskep keluarga tahap lansia
Askep keluarga tahap lansiaGina Anggraeni
 
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptxasuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptxwindikartika6
 

Similar to Asuhan Keperawatan Keluarga (20)

Askeb keluarga
Askeb keluargaAskeb keluarga
Askeb keluarga
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
 
Konsep keperwatan keluarga
Konsep keperwatan keluargaKonsep keperwatan keluarga
Konsep keperwatan keluarga
 
Askep keluarga
Askep keluargaAskep keluarga
Askep keluarga
 
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluargaTahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
 
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.pptKonsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluarga
 
Proses kep klg
Proses kep klgProses kep klg
Proses kep klg
 
materi keperawatan komunitas konsep keluarga
materi keperawatan komunitas konsep keluarga materi keperawatan komunitas konsep keluarga
materi keperawatan komunitas konsep keluarga
 
Tugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluargaTugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluarga
 
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
 
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensiAsuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
 
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.pptPerspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
 
konsep keluarga
konsep keluargakonsep keluarga
konsep keluarga
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
Proses kep keluaga klas 2 b salio
Proses kep keluaga klas 2 b salioProses kep keluaga klas 2 b salio
Proses kep keluaga klas 2 b salio
 
Asuhan kebidanan keluarga
Asuhan kebidanan keluargaAsuhan kebidanan keluarga
Asuhan kebidanan keluarga
 
Askep keluarga tahap lansia
Askep keluarga tahap lansiaAskep keluarga tahap lansia
Askep keluarga tahap lansia
 
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptxasuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
 
706. PPT KEL 8.pptx
706. PPT KEL 8.pptx706. PPT KEL 8.pptx
706. PPT KEL 8.pptx
 

More from Warung Bidan

Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamWarung Bidan
 
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiWarung Bidan
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisWarung Bidan
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienWarung Bidan
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaWarung Bidan
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiWarung Bidan
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Warung Bidan
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSWarung Bidan
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanWarung Bidan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Warung Bidan
 

More from Warung Bidan (20)

Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islam
 
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebas
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
 

Recently uploaded

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 

Recently uploaded (11)

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 

Asuhan Keperawatan Keluarga

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati. Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga. B. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui tentang Dokumentasi Asuhan Keperawatan Keluarga
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP DASAR KELUARGA 1. Pengertian Keluarga Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. (Friedman 1998). Keluarga adalah suatu ikatan / persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.(Sayekti 1994). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Effendy, 1998) 2. Bentuk / Type Keluarga a. Keluarga inti (nuclear family) Keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dananak yang diperoleh dari keturunannya, adopsi atau keduanya. b. Keluarga besar (extended family) Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman bibi). c. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) Keluarga baru yang bentuk terbentuk dari pasangan yng bercerai atau kehilangan pasangannya. d. Orang tua tunggal (single parent family) Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak- anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya.
  • 3. e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother) Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah (the single adult living alone). Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital heterosexsual cobabiting family) f. Keluarga yang di bentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and lesbian family). g. Keluarga Indonesia menganut keluarga besar (extended family), karena masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku hidup dalam satu kominiti dengan adat istiadat yang sangat kuat (Depkes RI. 2002) 3. Peranan &. Struktur keluarga a. Pola komunikasi Bila dalam keluarga komunikasi yang terjadi secara terbuka dan dua arah akan sangat mendukung bagi penderita TBC. Saling mengingatkan dan memotivasi penderita untuk terus melakukan pengobatan dapat mempercepat proses penyembuhan. b. Struktur peran keluarga Bila anggota keluarga dapat menerima dan melaksanakan perannya dengan baik akan membuat anggota keluarga puas dan menghindari terjadinya konflik dalam keluarga dan masyarakat. c. Struktur kekuatan keluarga Kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan. Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan secara musyawarah akan dapat menciptakan suasana kekeluargaan. Akan timbul perasaan dihargai dalam keluarga. d. Nilai atau norma keluarga Perilaku individu masing-masing anggota keluarga yang ditampakan merupakan gambaran dari nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga.(Suprajitno, 2004: 7)
  • 4. 4. Fungsi Keluarga (Friedman, 1998) a. Fungsi Afektif Keluarga yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota keluarga yang sakit TBC akan mempercepat proses penyembuhan. Karena adanya partisipasi dari anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. b. Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi Fungsi keluarga mengembangkan dan melatih untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain. Tidak ada batasan dalam bersosialisasi bagi penderita dengan lingkungan akan mempengaruhi kesembuhan penderita asalkan penderita tetap memperhatikan kondisinya .Sosialisasi sangat diperlukan karena dapat mengurangi stress bagi penderita. c. Fungsi Reproduksi Keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.Dan juga tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara universal, diantaranya : seks yang sehat dan berkualitas, pendidikan seks pada anak sangat penting. d. Fungsi Ekonomi Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti kebutuhan makan, pakaian dan tempat untuk berlindung (rumah).Dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan Berfungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.
  • 5. 5. Tugas keluarga di bidang Kesehatan Dikaitkan dengan kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas keluarga di bidang kesehatan yaitu : a. Mengenal masalah kesehatan keluarga Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis.Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada keluarga salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan . Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pengertian, tanda dan gejala, perawatan dan pencegahan TBC. b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,dengan pertimbangkan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan teratasi. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat,disebabkan karena keluarga tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah serta tidak merasakan menonjolnya masalah. c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Keluarga dapat mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan.Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dikarenakan tidak mengetahui cara perawatan pada penyakitnya.Jika demikian ,anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatanperlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan.
  • 6. d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga Pemeliharaan lingkungan yang baik akan meningkatkan kesehatan keluarga dan membantu penyembuhan. Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan bisa di sebabkan karena terbatasnya sumber-sumber keluarga diantaranya keuangan, kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat. e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan akan membantu anggota keluarga yang sakit memperoleh pertolongan dan mendapat perawatan segera agar masalah teratasi. B. DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga. Tahap proses dokumentasi asuhan keperawatan keluarga meliputi : 1. Pengkajian Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil data secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat mengguanakan metode : a. Wawancara keluarga b. Observasi fasilitas rumah c. Pemeriksaan fisik terhadapa anggota keluarga (head to toe) d. Data sekunder, misalnya hasil laboratirium
  • 7. Hal – hal yang perlu dikalji dalam keluarga adalah : a. Data Umum Pegkajian terhadap data umum keluarga meliputi : 1) Nama kepala keluarga (KK) 2) Alamat dan telepon 3) Pekerjaan kepala keluarga 4) Pendidikan kepala keluarga 5) Komposisi keluarga dan genogram 6) Tipe keluarga Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta masalah2 yang terjadi jenis tipe keluarga tersebut 7) Suku bangsa Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan 8) Agama Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan 9) Status sosial ekonomi keluarga Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendpatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan2 yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yang dimiliki oleh keluarga 10) Aktifitas rekreasi keluarga Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama2 untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton tv dan mendengarkan radio juga merupakan aktipitas rekreasi
  • 8. b. Riwayat dan tahap perkembangan kelaurga 1) Tahap parkembangan keluarga saat ini Tahap parkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti 2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi 3) Riwayat keluarga inti Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing2 anggota keluarga, perhatian terhadap pelayanan kesehatan 4) Riwayat keluarga sebelumnya Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelurga dari pihak suami dan istri c. Pengkajian lingkungan 1) Karakteristrik rumah Karakteristrik rumah diidentipikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air, sumber air minum yang di gunakan serta denah rumah 2) Karakteristrik tentangga dan kumunitas RW Menjelaskan mengenai karakteristrik tetengga dan kumonitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan pisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan 3) Mobilitas keluarga Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat
  • 9. 4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat 5) Sistem pendukung keluarga Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, pasilitas psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat d. Struktur Keluarga 1) Pola komunikasi keluarga Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga 2) Struktur kekuatan keluarga Kemampuan keluaarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah prilaku 3) Struktur peran Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal 4) Nilai atau norma keluarga Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan e. Fungsi Keluarga 1) Fungsui afektif Hal yang perlu dikaji adalah gambaran anggota keluarga, perasaan memilikidan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainya, bagaimanaq kehangatan tercipta pada anggota keluarga,menggambarkan sikap saling menghargai
  • 10. 2) Fungsi sosialisasi Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan prilaku 3) Fungsi perawat kesehatan Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan keperawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu : keluarga mampu mmengenal masalah kesehatan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan untuk anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga manpu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat. Hal yang perlu dikaji untuk mengetauhi sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah : a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga memahami fakta-fakta dari masalah mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah b) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji : (1) Sejauh mana kemampuan keluarga mengenal sifat dan luasnya masalah (2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga (3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami (4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
  • 11. (5) Apakah keluarga mempunyai sikap negative terhadapa masalah kesehatan (6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada (7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan (8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah c) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sumber / fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah : (1) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalahkesehatan / penyakit (2) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan (3) Keterampilan keluarga mengenai mcam perawatan yang diperlukan memadai (4) Apakah keluarga mempunyai pandangan negative terhadap perawatan yang diperlukan (5) Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga (6) Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara lingkungan dimasa mendatang (7) Apakah keluarga mempunyai upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit (8) Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut (9) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostic, pengobatan dan rehabilitasi)
  • 12. (10) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan 4) Fungsi reproduksi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah : a) Berapa jumlah anak b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikanjumlah anggota keluarga 5) Fungsi ekonomi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah : a) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan b) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga f. Stres Dan Koping Keluarga 1) Stressor jangka pendek dan panjang a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan 2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga bersepon terhadap situasi / stressor 3) Strategi koping yang digunakan Strategi koping yang digunakan keluarga bila dihadapi permasalahan 4) Strategi adaptasi disfunsional Strategi adapatasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
  • 13. g. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik h. Harapan Keluarga Pada akhir pengkajia, perawat menanyakn harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada 2. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi keperawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES diaman untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA. Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari : a. Aktual (terjadi deficit / gangguan kesehatan) b. Resiko (ancaman kesehatan) c. Keadaan sejahtera (Wellness) Contoh diagnosa keperawatan keluarga : Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual Contoh I a. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi c. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan paa balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan kelurga mengenal masalah kekurangan nutrisi
  • 14. Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3 unsur yaitu kettidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mampuan mengambil keputusan dan ketidakmampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menetukan 1 (satu) diagnosa yaitu diagnosa yang ketiga, akan tetapi dalam merumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan ketiga etiologi tersebut. Contoh II Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran suami Contoh III Keterbatasan gerak pada lansia (Ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik) Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera / Potensial Suatu keadaan diaman keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi Contoh : a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (ibu M) kelurga bapak R b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (anaka L) keluarga bapak R c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak R Menentukan prioritas masalah keperawatan keluarga Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga : No KRITERIA SKOR BOBOT 1 Sifat masalah · Actual (tidak / kurang sehat) · Ancaman Kesehatan · Keadaan Sejahtera 3 2 1 1
  • 15. 2 Kemungkinan masalah dapat diubah · Mudah · Sebagian · Tidak dapat 2 1 0 2 3 Potensi masalah untuk dicegah · Tinggi · Sedang · Rendah 3 2 1 1 4 Menonjolnya masalah · Masalah berat, harus segera ditagani · Ada masalah, tetapi tdak perlu segera ditangani · Masalah tidak dirasakan 2 1 0 1 Skoring : Skor X Bobot Angka Tertinggi Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas a. Kriteria I Siafat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga b. Kriteria II Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya factor – factor sebagai berikut :  Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masaalah  Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga  Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu
  • 16.  Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan dukungan masyarakat c. Kriteria III Potensi masalah dapat dicegah factor – factor yang perlu diperhatikan :  Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada  Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan – tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah  Adanya kelompok “high Risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah d. Kriteria IV Menonjolnya masalah, perawat perlu dinilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga. 3. Perencanaa kperawatan keluarga Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuna khusus serta dilengkapi dengan criteria dan standar. Criteria dan standar merupakan pernyataan spesikfik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan. 4. Implementasi Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal – hal dibawah ini : 1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara a. Memberikan informasi b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
  • 17. c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah 2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara a. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan b. Mengidentifikasi sumber yang dimiliki keluarga c. Mendiskusikan tentang konsekuensi tentang tindakan 3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara : a. Mendemonstrasikan cara perawatan b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan 4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, denagn cara : a. Menetukan sumber yang dapat digunakan keluarga b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin 5. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada denga cara : a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada 5. Evaluasi Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan dilakukan penilaian untuk menilai keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakuaknn secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
  • 18. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional S : hal – hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif, setelah dialkuakn intervensi keperawatan. Misalnya : keluarga menyatakan neyeri berkurang O : hal – hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan Misal : berat badan naik 1 kg 1 bulan A : analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan P : perencanaa yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi paling akhir. Format Perencanaan Asuahan Keperawatan Keluarga No Diagnosa Keperawatan Keluarga Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana IntervensiUmum Khusus Kriteria Standar Format Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga No Diagnosa Keperawatan Keluarga Tujuan Khusus Tanggal Implementasi Evaluasi
  • 19. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga. Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati.