SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI INDUSTRI
Disusun Oleh:
Ria Anggun T 15308141009
Kelompok 5
Biologi B 2015
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMTIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
TOPIK 2
PEMBUATAN NATA DE CASSAVA
A. Latar Belakang
Produksi tanaman singkong di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan
Badan Litbang Pertanian Republik Indonesia pada Juli 2011, produksi singkong
sebanyak 18,9 juta ton per tahun dengan limbah kulit dalam yang berwarna putih
mencapai 1,5-2,8 juta ton sedangkan limbah kulit luar yang berwarna coklat
mencapai 0,04-0,09 juta ton.
Tingginya produksi singkong sebanding dengan pemanfaatannya yang
biasa digunakan sebagai bahan pangan. Bagian utama yang digunakan dari
singkong yaitu daging umbi, sedangkan untuk kulit singkongnya dibuang begitu
saja. Padahal kulit singkong masih mempunyai potensi untuk digunakan sebagai
pangan karena adanya kandungan karbohidrat .
Menurut Harsoelistyorini (2010) kandungan karbohidrat dalam kulit
singkong sebanyak 4,55 %. Hal ini berarti bahwa kulit singkong masih dapat
dikonsumsi oleh manusia. Salah satunya yaitu dengan dibuatnya nata dari kulit
singkong. Karbohidrat dalam kulit singkong akan digunakan oleh Acetobacter
xylinum menjadi nata. Nata adalah produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter
xylinum pada substrat yang mengandung gula. Bakteri tersebut menyukai
kondisi asam dan memerlukan nitrogen untuk stimulasi aktifitasnya. Glukosa
substrat sebagian akan digunakan bakteri untuk aktivitas metabolisme dan
sebagian lagi diuraikan menjadi suatu polisakarida yang dikenal dengan
“extracelluler selulose” berbentuk gel. Polisakarida inilah yang dinamakan nata (
Suarsini, 2010).
Untuk meningkatakan potensi dari singkong itu sendiri dan mengurangi
limbah dari kulit singkong yang berwarna putih maka di lakukan praktikum
pembuatan nata dari kulit singkong.
B. Tujuan
1. Memperkenalkan mahasiswa pada fermentasi air rebusan kulit singkong oleh
bakteri Acetobacter xylinum
2. Mempelajari peranan bakteri Acetobacter xylinum dalam proses fermentasi
air rebusan kulit singkong
3. Menganalisis kualitas hasil fermentasi air rebusan kulit singkong
C. Metode
1. Alat dan Bahan
Alat = Gelas beaker, pipet tetes, kompor, saringan, gelas benda
dan gelas penutup, pH stick, gelas ukur, pisau, botol
jam, stirer, timbangan analitik, alumunium foil, kertas,
karet gelang, kertas saring, bunsen.
Bahan = Kulit singkong, aquades, gula pasir, taoge, reagen kimia
2. Cara Kerja
Pembuatan Nata
Pengukuran Tebal Nata dan Berat nbasah yang dihasilkan
Botol jam ditutup menggunakan alumunium foil dan kertas kemudian
diinkubasi dalam suhu ruangan selama 21 hari,
Setelah homogen campuran dimasukkan ke dalam 7 botol jam masing-
masing sebanyak 100 ml
Campuran tersebut kemudian dihomogenkan dengan stirer
Air saringan ditambah dengan ekstrak taoge sebanyak 70 ml dan gula
pasir sebanyak 70 gram
Kulit singkong sebanyak 70 gram direbus dalam 700 ml aquades hingga
mendidih kemudian disaring
Hasil saringan ditimbang menggunakan timbangan analitik
Nata dan substrat disaring menggunakan corong yang telah dilapisi
kertas saring
Nata yang dihasilkan diukur menggunakan jangka sorong
2 botol nata hasil inkubasi diambil
Pengukuran Sisa Substrat dan pH
Pengamatan Organoleptik
Pengukuran Asam Asetat
Pengecetan Bakteri
Diukur pHnya menggunkan pH stick
Substrat hasil saringan diukur volumenya menggunakan gelas ukur
Substrat hasil inkubasi dicium baunya dan diamati warnannya
Persentase asam asetat diukur dengan rumus
% asam asetat = ml alkali x normalitas alkali x 6 ml sampel
Dicampur hingga homogen kemudian dititrasi dengan 0,1 NaOH hingga
warnanya berubah menjadi merah muda
Campuran ditambah dengan 5 tetes indicator phenolphtalein 1%
Diambil 10 ml substrat fermentasi kemudian dimasukkan ke dalam
erlenmeyer yang sudah berisi 10 ml aquades
Tambahkan larutan iodin (gram B), biarkan 30 detik, cuci dengan air
mengalir hingga tetesan airnya jernih dan kering anginkan
Olesan ditambah dengan kristal violet (gram A) hingga merata, biarkan 30
detik, cuci dengan air mengalir hingga tetesan airnya jernih dan kering
anginkan
Satu ose bakteri dioleskan ke gelas benda yang telah diberi satu ose
aquades steril, kemudian suspensi, kering anginkan kemudian fiksasi
dengan melewatkannya beberapa kali diatas api bunsen
Gelas benda dibersihkan dengan alkoho, kemudian dilewatkan beberapa
kali diatas api bunsen hingga kering
D. Hasil dan Pembahasan
1. Pembuatan nara dari kulit singkon
Pembuatan nata dari kulit singkong ini dilakukan karena didalam
kulit singkong masih mengandung sedikit karbohidrat. Menurut Turyoni
dalam Hersoelistyorini (2010) menyatakan bahwa kandungan karbohidrat
yang terdapat dalam kulit singkong sebesar 4,55%. Mikroorganisme yang
digunakan dalam pembuatan nata ini yaitu Acetobacter xylinum. Acetobacter
xylinum yang dimasukkan kedalam media ekstrak kulit singkong akan
mengkonsumsi glukosa sebagai energi untuk pertumbuhan, kemudian
bakteri yang ada pada media tersebut akan memproduksi serat selulosa
dengan bantuan enzim-enzim yang diproduksi sendiri oleh bakteri tersebut.
Enzim yang berperan dalam pembentukan selulosa adalah sintetase selulosa
( UDP-glukosa : 1,4-β-D glukan 4-β-D-glukosiltransferase) (Darmansyah,
2010). Selulosa tersebut membentuk benang-benang serat yang terus
menebal membentuk jaringan kuat yang disebut nata (Nainggolan, 2009).
Menurut Saragih (2004), ciri-ciri nata yang bermutu baik bila ditinjau dari
Bakteri gram positif berwarna ungu/biru sedangkan bakteri gram negaif
berwarna merah
Amati hasil pengecatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 400x
Cuci dengan air mengalir selama beberapa detik untuk membersihkan
semua sisa-sisa cat, air yang tersisa dihisap menggunakan tisu, kering
anginkan
Bubuhi olesan bakteri dengan safranin selama 20-30 detik
Dekolorisasi dengan menambahkan etil alkohol 95% selama 10-20 detik,
aliri dengan air selama beberapa detik untuk mengakhiri dekolorisasi
aspek kekenyalan adalah nata yang memiliki tekstur kenyal dan tidak tembus
jika ditekan dengan jari. Selain itu nata yang bermutu baik berwarna putih
bersih, tampak licin, agak mengkilap dan memiliki aroma yang masam.
2. Analisis Kualitas nata
Tabel 1. Kualitas nata
Parameter
Pengamatan hari ke-
0 7 14 21
U1 U1 U2 U1 U2 U1 U2
Ketebalan - 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
Berat
basah
- 0 gr 0 gr 0 gr 0 gr 0 gr 0 gr
Sisa
substrat
100
ml
100
ml
100
ml
100
ml
100 ml
100
ml
100 ml
Gambar 1. Analisis Ketebalan
Gambar 2. Analisis berat basah
0
1
2
3
4
5
0 7 14 21
Ketebalan(cm)
Hari ke-
u2
u1
0
1
2
3
4
5
0 7 14 21
Berat(gr)
Hari ke-
u2
u1
Gambar 3. Analisis sisa substrat
Pada pembuatan nata selama 21 hari, ketebalan nata yang dihasilkan 0
cm atau sama sekali tidak dihasilkan nata. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa semakin lama fermentasi maka lapisan gel semakin tebal dan
sangat jelas terlihat, sedangkan jumlah cairan pada media tersebut semakin lama
semakin sedikit (Darmansyah, 2010). Kemungkinan ketidaksesuaian ini dapat
terjadi karena beberapa hal yaitu sumber nitrogen yang terlalu tinggi atau
rendah. Menurut Ekataw dalam Souisa (2006) kandungan nitrogen yang tinggi
dalam media pertumbuhan Acetobacter xylinum tidak selamanya
mengoptimalkan pertumbuhan bakteri tersebut. Bila ketersediaan nutrisi dalam
media tersebut terlalu banyak akan menghambat pertumbuhan bakteri sehinngga
produksi nata yang dihasilkan tidak optimal. Sebaliknya jika ketersediaan nutrisi
kurang akan menyebabkan bakteri mengalami kelaparan yang menyebabkan
produksi nata tidak optimal. Seperti pada penelitian Setyaningtyas dimana
penambahan ekstrak kacang hijau 25% menghasilkan ketebalan nata terendah
karena kandungan nitrogennya sedikit. Suhu optimum untuk pertumbuhan
Acetobacter xylinum adalah 28-31ºC (Indriana, 2015), sedangkan laboratorium
mikrobiologi mempunyai suhu dingin yang diduga kurang dari 28ºC. Selain itu
juga dapat disebabkan karena media fermentasi yang sudah tua mudah
kontaminasi sehingga produk nata relatif sedikit atau tidak ada (Hartati dan
Muhiddin, 2010). Menurut Yusmarini dkk (2004), nata yang tebal berarti
kandungan polisakaridanya tinggi dan kemampuan mengikat air juga tinggi.
Berat basah yang dihasilkan seiring dengan nata yang dihasilkan, apabila
nata yang dihasilkan banyak maka berat basah yang dihasilkan juga banyak.
Pada praktikum ini tidak dihasilkan adanya nata sehingga berat basah yang
dihasilkan yaitu 0.
Sisa substrat yang dihasilkan juga tidak mengalami perubahan selama
proses fermentasi yaitu 100 ml. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa semakin lama fermentasi sisa substrat semakin sedikit
(Darmansyah, 2010).
0
50
100
150
0 7 14 21sisasubstrat(ml)
hari ke-
u1
u2
3. Analisis pH
Tabel 2. Pengukuran pH nata
Hari ke
pH
Ulangan 1 Ulangan 2
0 5,5 -
7 4 3,5
14 3 3
21 3 3
Gambar 4. Analisis pH nata
Pada praktikum yang telah dilakukan semakin lama fermentasi, pH
yang dihasilkan semakin turun. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa semakin lama fermentasi, maka nilai pH akan semakin
turun. Proses terjadinya penurunan pH dapat terjadi dari awal fermentasi
diakibatkan terbentuknya asam-asam selama proses fermentasi berlangsung.
Asam-asam yang terbentuk seperti asam asetat, asam piruvat dan asam laktat
dapat menurunkan pH (Muljono, 1990). Menurut Widia dalam Manoi (2007)
pembentukkan nata hanya terjadi pada pH antara 3,5-7,5. Acetobacter
xylinum tidak mampu tumbuh pada pH yang terlalu rendah, hal ini karena
menyebabkan bakteri ini mengeluarkan energi berlebihan untuk menghindari
stress akibat kondisi pH yang terlalu asam (Atlas, 1984).
4. Analisis Organoleptik
Tabel 3. Analisis organoleptik
Parameter
Pengamatan hari ke-
0 7 14 21
U1 U1 U2 U1 U2 U1 U2
Organole
ptik
Coklat,
Asam
(+)
Cokl
at
Asam
(+)
Cokl
at
Asam
(+)
Cokla
t,
Asam
(++)
Cokl
at,
Asa
m
(++)
Coklat
agak
keruh
asam
(+++)
Cokl
at
agak
keruh
asam
(+++
)
0
2
4
6
0 7 14 21
pH
hari ke-
u1
u2
Pada praktikum ini yang diamati adalah warna substratnya karena
tidak dihasilkan nata. Semakin lama proses fermentasi maka warna dari
substrat semakin coklat dan keruh. Hal ini dapat disebabkan karena adanya
aktivitas konsumsi glukosa sebagai energi untuk pertumbuhan oleh bakteri.
Untuk aroma yang dihasilkan, semakin lama fermentasi
mengakibatkan aroma dari substrat semakin masam. Hal ini sesuai dengan
teori yang menyatakan bahwa media yang digunakan bersifat masam dan
dalam aktivitasnya bakteri Acetobacter xylinum menghasilkan asam cuka
atau asam asetat ( Saragih, 2004).
5. Pengecetan Gram
Bakteri yang didapatkan dari penegecetan gram yaitu bakteri gram
negatif (-) berupa Streptobacil. Bakteri yang ditemukan berupa Acetobacter
xylinum. Menurut Pelczar dan Chan (1988) : sel bulat panjang – batang
(seperti kapsul), tidak mempunyai endospora, bersifat gram negatif,
bernafas secara aerob dalam kadar yang kecil, serta membentuk rantai
pendek dengan satuan 6-8 sel.
6. Analisis Asam Asetat
Tabel 4. Analisis Asam Asetat
Hari ke
Asam asetat
U1 U2
0 0,075% -
7 0.57% 0,45%
14 0,76% 0,78%
21 1% 1,05%
Gambar 5. Analisis Asam asetat
0
0.5
1
1.5
0 7 14 21
Keasaman(%)
Hari ke-
u1
u2
Semakin lama fermentasi, maka asam asetat yang dihasilkan semakin
banyak. Semakin banyaknya asam ini akan menghambat pertumbuhan dari
bakteri. Asam asetat diperoleh dari oksidasi alkohol yang akan menghasilkan
asam asetat. Menurut Mappiratu dan Bakhri (2013) tahap awal oksidasi
alkohol akan dihasilkan asetatdehid dan tahap selanjutnya menjadi asam
cuka atau asam asetat
E. Kesimpulan
1. Kulit singkong seharusnya dapat digunakan sebagai media pertumbuhan
Acetobacter xylinum
2. Acetobacter xylinum akan mengubah glukosa menjadi selulosa oleh sintetase
selulosa.
3. Kualitas hasil fermentasi yang baik yaitu yang tidak mengalami kontaminasi,
memiliki tekstur kenyal dan tidak tembus jika ditekan dengan jari, berwarna
putih bersih, tampak licin, agak mengkilap dan memiliki aroma yang masam
DAFTAR PUSTAKA
Atlas, R.M. 1984. Microbiology Fundamental And Aplications. New York : Mc
Miland Publishing Company.
Badan Litbang Pertanian. 2011. Proses Pengolahan Tepung Tapioka. Sinartani
Edisi 4-10 Mei 2011 No. 3404 Tahun XLI. 10 hlm.
Darmansyah. 2010. Evaluasi Sifat Analisis. Jakarta : Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
Harsoelistyorini, W.,Dkk (2010). Pengaruh Lama Simpan pada Suhu Ruang
terhadap Kadar Protein Dodol Tape Kulit Umbi Ubi Kayu. Jurnal Pangan
dan Gizi, 01, (01), 24-34.
Hartati dan Muhiddin Palennari. 2010. Pengaruh Umur Biakan Acetobacter
xylinum terhadap Rendemen Nata Ren. Jurnal Chemica Vo. 11, 65-70.
Indriana, Anisa. 2015. Pengaruh Lama Fermentasi & Jenis Sumber Nitrogen
terhadap Produktivitas dan Sifat Fisik Nata De Lontar. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nainggolan, J. 2009. Kajian Pertumbuhan Bakteri Acetobacter sp. Dalam
Kombucha-Rosela Merah ( Hibiscus Sabdariffa) pada Kadar Gula dan Lama
Fermentasi Yang Berbeda. Tesis. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Manoi, F. (2007). Penambahan Ekstrak Ampas Nanas sebagai Mmedium
Campuran Pada Pembuatan Nata De Cashew. Bul. Litro. XVIII. (I). 107-
116.
Mappiratu, dan Bakhri, S.2013. Penuntun Praktikum Bioteknologi. Palu :
Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Tadulako.
Muljono, J.,dan A.A Daewis. 1990. Teknologi Fermentasi. Bogor : Pusat Antar
Universitas Bioteknologi IPB.
Pelczar. M.J, Chan, E.C.S. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta :
Universitas Indonesia Press.
Saragih, Y.P. 2004. Membuat Nata De Coco. Jakarta : Puspa Swara.
Souisa, M.G, dkk (2006). “Pengaruh Acetobacter xylinum dan Ekstrak Kacang
Hijau ( Phaseolus radiates L.) terhadap Produksi Nata dari Substrat Limbah
Cair Tahu “. Biota ISSN 0853-8670, XI, (1), 27-33.
Suarsini, Endang. 2010. Bioremediasi Limbah Air Kelapa sebagai Bahan Baku
Pembuatan Nata de Coco. Malang : FMIPA UM.
Yusmarini, Usman Pato., Vonny Setiaries Johan. 2004. Pengaruh Pemberian
Beberapa Jenis Gula dan Sumber Nitrogen terhadapa Produksi Nata de
Pina. SAGU, Maret 2004. ISSN 1412-4424. Vol. 3 No. 1 : 20-27.

More Related Content

What's hot

Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakradenhilmiaja
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Muhammad Eko
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingBBPP_Batu
 
Andrew hidayat 101806-id-pengaruh-penambahan-sari-temulawak-curcu
 Andrew hidayat   101806-id-pengaruh-penambahan-sari-temulawak-curcu Andrew hidayat   101806-id-pengaruh-penambahan-sari-temulawak-curcu
Andrew hidayat 101806-id-pengaruh-penambahan-sari-temulawak-curcuAndrew Hidayat
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananpsychologica
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketanKurnia Wati
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEMAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEARISKA COMPNET
 
Biologi uji makanan (refisi
Biologi uji makanan (refisiBiologi uji makanan (refisi
Biologi uji makanan (refisiElsens Viele
 
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarLaporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarSusy Amelia
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtSTF YPIB CIREBON
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPASRahma Sagistiva Sari
 

What's hot (20)

Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol daging
 
Andrew hidayat 101806-id-pengaruh-penambahan-sari-temulawak-curcu
 Andrew hidayat   101806-id-pengaruh-penambahan-sari-temulawak-curcu Andrew hidayat   101806-id-pengaruh-penambahan-sari-temulawak-curcu
Andrew hidayat 101806-id-pengaruh-penambahan-sari-temulawak-curcu
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketan
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
 
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEMAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
 
Biologi uji makanan (refisi
Biologi uji makanan (refisiBiologi uji makanan (refisi
Biologi uji makanan (refisi
 
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarLaporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
 
Uji makanan
Uji makananUji makanan
Uji makanan
 
Tape Ketan Hitam
Tape Ketan HitamTape Ketan Hitam
Tape Ketan Hitam
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
 

Similar to Pembuatan Nata dari Kulit Singkong

Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikFirlita Nurul Kharisma
 
38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-coco38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-cocostreetbandit
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikasalni nindita
 
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASIPENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASISiti Nur Hasanah
 
Bioteknologi biology
Bioteknologi biologyBioteknologi biology
Bioteknologi biologypemi p
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisTri Hapsari Meilani
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGIRiaAnggun
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotiksay ahmad
 
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG RiaAnggun
 
49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdf49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdfadelbb
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdfXINYOUWANZ
 
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020afif Prabowo
 

Similar to Pembuatan Nata dari Kulit Singkong (20)

Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
 
38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-coco38673798 pembuatan-nata-de-coco
38673798 pembuatan-nata-de-coco
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
 
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASIPENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
 
Nata de legen
Nata de legenNata de legen
Nata de legen
 
391 754-1-pb
391 754-1-pb391 754-1-pb
391 754-1-pb
 
Bioteknologi biology
Bioteknologi biologyBioteknologi biology
Bioteknologi biology
 
Bioteknologi tape
Bioteknologi tapeBioteknologi tape
Bioteknologi tape
 
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptxPPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
 
Nata de leri 1
Nata de leri 1Nata de leri 1
Nata de leri 1
 
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptxProduk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
 
PPT PRODUK BIOETANOL KETAN HITAM_KELOMPOK 9_5J.pptx
PPT PRODUK BIOETANOL KETAN HITAM_KELOMPOK 9_5J.pptxPPT PRODUK BIOETANOL KETAN HITAM_KELOMPOK 9_5J.pptx
PPT PRODUK BIOETANOL KETAN HITAM_KELOMPOK 9_5J.pptx
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotik
 
Proposal Derivat
Proposal DerivatProposal Derivat
Proposal Derivat
 
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
 
49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdf49037-75676646212-1-PB.pdf
49037-75676646212-1-PB.pdf
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdf
 
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
 

More from RiaAnggun

Mikoremediasi ppt
Mikoremediasi pptMikoremediasi ppt
Mikoremediasi pptRiaAnggun
 
Beringin.pptx
Beringin.pptxBeringin.pptx
Beringin.pptxRiaAnggun
 
Peran bakteri sebagai vitamin
Peran bakteri sebagai vitaminPeran bakteri sebagai vitamin
Peran bakteri sebagai vitaminRiaAnggun
 
Bakteri pereduksi zat besi
Bakteri pereduksi zat besiBakteri pereduksi zat besi
Bakteri pereduksi zat besiRiaAnggun
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fRiaAnggun
 
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIGROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIRiaAnggun
 
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWANLAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWANRiaAnggun
 
GROUP PROJECT BIOKIMIA
GROUP PROJECT BIOKIMIAGROUP PROJECT BIOKIMIA
GROUP PROJECT BIOKIMIARiaAnggun
 
Katabolisme lipid
Katabolisme lipidKatabolisme lipid
Katabolisme lipidRiaAnggun
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS RiaAnggun
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI RiaAnggun
 
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME RiaAnggun
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT RiaAnggun
 
Sitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel ototSitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel ototRiaAnggun
 
INTEGRASI METABOLISME
INTEGRASI METABOLISMEINTEGRASI METABOLISME
INTEGRASI METABOLISMERiaAnggun
 
FISH AND PHRASES
FISH AND PHRASESFISH AND PHRASES
FISH AND PHRASESRiaAnggun
 
Fish and Phrases
Fish and PhrasesFish and Phrases
Fish and PhrasesRiaAnggun
 

More from RiaAnggun (20)

Klimatik
KlimatikKlimatik
Klimatik
 
Mikoremediasi ppt
Mikoremediasi pptMikoremediasi ppt
Mikoremediasi ppt
 
Beringin.pptx
Beringin.pptxBeringin.pptx
Beringin.pptx
 
Peran bakteri sebagai vitamin
Peran bakteri sebagai vitaminPeran bakteri sebagai vitamin
Peran bakteri sebagai vitamin
 
Bakteri pereduksi zat besi
Bakteri pereduksi zat besiBakteri pereduksi zat besi
Bakteri pereduksi zat besi
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
 
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIGROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
 
PPT LAGUNA
PPT LAGUNAPPT LAGUNA
PPT LAGUNA
 
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWANLAPORAN FISIOLOGI HEWAN
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
 
GROUP PROJECT BIOKIMIA
GROUP PROJECT BIOKIMIAGROUP PROJECT BIOKIMIA
GROUP PROJECT BIOKIMIA
 
Katabolisme lipid
Katabolisme lipidKatabolisme lipid
Katabolisme lipid
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
ZAT PEWARNA HASIL MIKROORGANISME
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
 
Sitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel ototSitoskeleton dan sel otot
Sitoskeleton dan sel otot
 
INTEGRASI METABOLISME
INTEGRASI METABOLISMEINTEGRASI METABOLISME
INTEGRASI METABOLISME
 
FISH AND PHRASES
FISH AND PHRASESFISH AND PHRASES
FISH AND PHRASES
 
Fish and Phrases
Fish and PhrasesFish and Phrases
Fish and Phrases
 
nicad
nicadnicad
nicad
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

Pembuatan Nata dari Kulit Singkong

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI Disusun Oleh: Ria Anggun T 15308141009 Kelompok 5 Biologi B 2015 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMTIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
  • 2. TOPIK 2 PEMBUATAN NATA DE CASSAVA A. Latar Belakang Produksi tanaman singkong di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan Badan Litbang Pertanian Republik Indonesia pada Juli 2011, produksi singkong sebanyak 18,9 juta ton per tahun dengan limbah kulit dalam yang berwarna putih mencapai 1,5-2,8 juta ton sedangkan limbah kulit luar yang berwarna coklat mencapai 0,04-0,09 juta ton. Tingginya produksi singkong sebanding dengan pemanfaatannya yang biasa digunakan sebagai bahan pangan. Bagian utama yang digunakan dari singkong yaitu daging umbi, sedangkan untuk kulit singkongnya dibuang begitu saja. Padahal kulit singkong masih mempunyai potensi untuk digunakan sebagai pangan karena adanya kandungan karbohidrat . Menurut Harsoelistyorini (2010) kandungan karbohidrat dalam kulit singkong sebanyak 4,55 %. Hal ini berarti bahwa kulit singkong masih dapat dikonsumsi oleh manusia. Salah satunya yaitu dengan dibuatnya nata dari kulit singkong. Karbohidrat dalam kulit singkong akan digunakan oleh Acetobacter xylinum menjadi nata. Nata adalah produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum pada substrat yang mengandung gula. Bakteri tersebut menyukai kondisi asam dan memerlukan nitrogen untuk stimulasi aktifitasnya. Glukosa substrat sebagian akan digunakan bakteri untuk aktivitas metabolisme dan sebagian lagi diuraikan menjadi suatu polisakarida yang dikenal dengan “extracelluler selulose” berbentuk gel. Polisakarida inilah yang dinamakan nata ( Suarsini, 2010). Untuk meningkatakan potensi dari singkong itu sendiri dan mengurangi limbah dari kulit singkong yang berwarna putih maka di lakukan praktikum pembuatan nata dari kulit singkong. B. Tujuan 1. Memperkenalkan mahasiswa pada fermentasi air rebusan kulit singkong oleh bakteri Acetobacter xylinum 2. Mempelajari peranan bakteri Acetobacter xylinum dalam proses fermentasi air rebusan kulit singkong 3. Menganalisis kualitas hasil fermentasi air rebusan kulit singkong
  • 3. C. Metode 1. Alat dan Bahan Alat = Gelas beaker, pipet tetes, kompor, saringan, gelas benda dan gelas penutup, pH stick, gelas ukur, pisau, botol jam, stirer, timbangan analitik, alumunium foil, kertas, karet gelang, kertas saring, bunsen. Bahan = Kulit singkong, aquades, gula pasir, taoge, reagen kimia 2. Cara Kerja Pembuatan Nata Pengukuran Tebal Nata dan Berat nbasah yang dihasilkan Botol jam ditutup menggunakan alumunium foil dan kertas kemudian diinkubasi dalam suhu ruangan selama 21 hari, Setelah homogen campuran dimasukkan ke dalam 7 botol jam masing- masing sebanyak 100 ml Campuran tersebut kemudian dihomogenkan dengan stirer Air saringan ditambah dengan ekstrak taoge sebanyak 70 ml dan gula pasir sebanyak 70 gram Kulit singkong sebanyak 70 gram direbus dalam 700 ml aquades hingga mendidih kemudian disaring Hasil saringan ditimbang menggunakan timbangan analitik Nata dan substrat disaring menggunakan corong yang telah dilapisi kertas saring Nata yang dihasilkan diukur menggunakan jangka sorong 2 botol nata hasil inkubasi diambil
  • 4. Pengukuran Sisa Substrat dan pH Pengamatan Organoleptik Pengukuran Asam Asetat Pengecetan Bakteri Diukur pHnya menggunkan pH stick Substrat hasil saringan diukur volumenya menggunakan gelas ukur Substrat hasil inkubasi dicium baunya dan diamati warnannya Persentase asam asetat diukur dengan rumus % asam asetat = ml alkali x normalitas alkali x 6 ml sampel Dicampur hingga homogen kemudian dititrasi dengan 0,1 NaOH hingga warnanya berubah menjadi merah muda Campuran ditambah dengan 5 tetes indicator phenolphtalein 1% Diambil 10 ml substrat fermentasi kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang sudah berisi 10 ml aquades Tambahkan larutan iodin (gram B), biarkan 30 detik, cuci dengan air mengalir hingga tetesan airnya jernih dan kering anginkan Olesan ditambah dengan kristal violet (gram A) hingga merata, biarkan 30 detik, cuci dengan air mengalir hingga tetesan airnya jernih dan kering anginkan Satu ose bakteri dioleskan ke gelas benda yang telah diberi satu ose aquades steril, kemudian suspensi, kering anginkan kemudian fiksasi dengan melewatkannya beberapa kali diatas api bunsen Gelas benda dibersihkan dengan alkoho, kemudian dilewatkan beberapa kali diatas api bunsen hingga kering
  • 5. D. Hasil dan Pembahasan 1. Pembuatan nara dari kulit singkon Pembuatan nata dari kulit singkong ini dilakukan karena didalam kulit singkong masih mengandung sedikit karbohidrat. Menurut Turyoni dalam Hersoelistyorini (2010) menyatakan bahwa kandungan karbohidrat yang terdapat dalam kulit singkong sebesar 4,55%. Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan nata ini yaitu Acetobacter xylinum. Acetobacter xylinum yang dimasukkan kedalam media ekstrak kulit singkong akan mengkonsumsi glukosa sebagai energi untuk pertumbuhan, kemudian bakteri yang ada pada media tersebut akan memproduksi serat selulosa dengan bantuan enzim-enzim yang diproduksi sendiri oleh bakteri tersebut. Enzim yang berperan dalam pembentukan selulosa adalah sintetase selulosa ( UDP-glukosa : 1,4-β-D glukan 4-β-D-glukosiltransferase) (Darmansyah, 2010). Selulosa tersebut membentuk benang-benang serat yang terus menebal membentuk jaringan kuat yang disebut nata (Nainggolan, 2009). Menurut Saragih (2004), ciri-ciri nata yang bermutu baik bila ditinjau dari Bakteri gram positif berwarna ungu/biru sedangkan bakteri gram negaif berwarna merah Amati hasil pengecatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 400x Cuci dengan air mengalir selama beberapa detik untuk membersihkan semua sisa-sisa cat, air yang tersisa dihisap menggunakan tisu, kering anginkan Bubuhi olesan bakteri dengan safranin selama 20-30 detik Dekolorisasi dengan menambahkan etil alkohol 95% selama 10-20 detik, aliri dengan air selama beberapa detik untuk mengakhiri dekolorisasi
  • 6. aspek kekenyalan adalah nata yang memiliki tekstur kenyal dan tidak tembus jika ditekan dengan jari. Selain itu nata yang bermutu baik berwarna putih bersih, tampak licin, agak mengkilap dan memiliki aroma yang masam. 2. Analisis Kualitas nata Tabel 1. Kualitas nata Parameter Pengamatan hari ke- 0 7 14 21 U1 U1 U2 U1 U2 U1 U2 Ketebalan - 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm Berat basah - 0 gr 0 gr 0 gr 0 gr 0 gr 0 gr Sisa substrat 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml Gambar 1. Analisis Ketebalan Gambar 2. Analisis berat basah 0 1 2 3 4 5 0 7 14 21 Ketebalan(cm) Hari ke- u2 u1 0 1 2 3 4 5 0 7 14 21 Berat(gr) Hari ke- u2 u1
  • 7. Gambar 3. Analisis sisa substrat Pada pembuatan nata selama 21 hari, ketebalan nata yang dihasilkan 0 cm atau sama sekali tidak dihasilkan nata. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin lama fermentasi maka lapisan gel semakin tebal dan sangat jelas terlihat, sedangkan jumlah cairan pada media tersebut semakin lama semakin sedikit (Darmansyah, 2010). Kemungkinan ketidaksesuaian ini dapat terjadi karena beberapa hal yaitu sumber nitrogen yang terlalu tinggi atau rendah. Menurut Ekataw dalam Souisa (2006) kandungan nitrogen yang tinggi dalam media pertumbuhan Acetobacter xylinum tidak selamanya mengoptimalkan pertumbuhan bakteri tersebut. Bila ketersediaan nutrisi dalam media tersebut terlalu banyak akan menghambat pertumbuhan bakteri sehinngga produksi nata yang dihasilkan tidak optimal. Sebaliknya jika ketersediaan nutrisi kurang akan menyebabkan bakteri mengalami kelaparan yang menyebabkan produksi nata tidak optimal. Seperti pada penelitian Setyaningtyas dimana penambahan ekstrak kacang hijau 25% menghasilkan ketebalan nata terendah karena kandungan nitrogennya sedikit. Suhu optimum untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum adalah 28-31ºC (Indriana, 2015), sedangkan laboratorium mikrobiologi mempunyai suhu dingin yang diduga kurang dari 28ºC. Selain itu juga dapat disebabkan karena media fermentasi yang sudah tua mudah kontaminasi sehingga produk nata relatif sedikit atau tidak ada (Hartati dan Muhiddin, 2010). Menurut Yusmarini dkk (2004), nata yang tebal berarti kandungan polisakaridanya tinggi dan kemampuan mengikat air juga tinggi. Berat basah yang dihasilkan seiring dengan nata yang dihasilkan, apabila nata yang dihasilkan banyak maka berat basah yang dihasilkan juga banyak. Pada praktikum ini tidak dihasilkan adanya nata sehingga berat basah yang dihasilkan yaitu 0. Sisa substrat yang dihasilkan juga tidak mengalami perubahan selama proses fermentasi yaitu 100 ml. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin lama fermentasi sisa substrat semakin sedikit (Darmansyah, 2010). 0 50 100 150 0 7 14 21sisasubstrat(ml) hari ke- u1 u2
  • 8. 3. Analisis pH Tabel 2. Pengukuran pH nata Hari ke pH Ulangan 1 Ulangan 2 0 5,5 - 7 4 3,5 14 3 3 21 3 3 Gambar 4. Analisis pH nata Pada praktikum yang telah dilakukan semakin lama fermentasi, pH yang dihasilkan semakin turun. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin lama fermentasi, maka nilai pH akan semakin turun. Proses terjadinya penurunan pH dapat terjadi dari awal fermentasi diakibatkan terbentuknya asam-asam selama proses fermentasi berlangsung. Asam-asam yang terbentuk seperti asam asetat, asam piruvat dan asam laktat dapat menurunkan pH (Muljono, 1990). Menurut Widia dalam Manoi (2007) pembentukkan nata hanya terjadi pada pH antara 3,5-7,5. Acetobacter xylinum tidak mampu tumbuh pada pH yang terlalu rendah, hal ini karena menyebabkan bakteri ini mengeluarkan energi berlebihan untuk menghindari stress akibat kondisi pH yang terlalu asam (Atlas, 1984). 4. Analisis Organoleptik Tabel 3. Analisis organoleptik Parameter Pengamatan hari ke- 0 7 14 21 U1 U1 U2 U1 U2 U1 U2 Organole ptik Coklat, Asam (+) Cokl at Asam (+) Cokl at Asam (+) Cokla t, Asam (++) Cokl at, Asa m (++) Coklat agak keruh asam (+++) Cokl at agak keruh asam (+++ ) 0 2 4 6 0 7 14 21 pH hari ke- u1 u2
  • 9. Pada praktikum ini yang diamati adalah warna substratnya karena tidak dihasilkan nata. Semakin lama proses fermentasi maka warna dari substrat semakin coklat dan keruh. Hal ini dapat disebabkan karena adanya aktivitas konsumsi glukosa sebagai energi untuk pertumbuhan oleh bakteri. Untuk aroma yang dihasilkan, semakin lama fermentasi mengakibatkan aroma dari substrat semakin masam. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa media yang digunakan bersifat masam dan dalam aktivitasnya bakteri Acetobacter xylinum menghasilkan asam cuka atau asam asetat ( Saragih, 2004). 5. Pengecetan Gram Bakteri yang didapatkan dari penegecetan gram yaitu bakteri gram negatif (-) berupa Streptobacil. Bakteri yang ditemukan berupa Acetobacter xylinum. Menurut Pelczar dan Chan (1988) : sel bulat panjang – batang (seperti kapsul), tidak mempunyai endospora, bersifat gram negatif, bernafas secara aerob dalam kadar yang kecil, serta membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. 6. Analisis Asam Asetat Tabel 4. Analisis Asam Asetat Hari ke Asam asetat U1 U2 0 0,075% - 7 0.57% 0,45% 14 0,76% 0,78% 21 1% 1,05% Gambar 5. Analisis Asam asetat 0 0.5 1 1.5 0 7 14 21 Keasaman(%) Hari ke- u1 u2
  • 10. Semakin lama fermentasi, maka asam asetat yang dihasilkan semakin banyak. Semakin banyaknya asam ini akan menghambat pertumbuhan dari bakteri. Asam asetat diperoleh dari oksidasi alkohol yang akan menghasilkan asam asetat. Menurut Mappiratu dan Bakhri (2013) tahap awal oksidasi alkohol akan dihasilkan asetatdehid dan tahap selanjutnya menjadi asam cuka atau asam asetat E. Kesimpulan 1. Kulit singkong seharusnya dapat digunakan sebagai media pertumbuhan Acetobacter xylinum 2. Acetobacter xylinum akan mengubah glukosa menjadi selulosa oleh sintetase selulosa. 3. Kualitas hasil fermentasi yang baik yaitu yang tidak mengalami kontaminasi, memiliki tekstur kenyal dan tidak tembus jika ditekan dengan jari, berwarna putih bersih, tampak licin, agak mengkilap dan memiliki aroma yang masam
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Atlas, R.M. 1984. Microbiology Fundamental And Aplications. New York : Mc Miland Publishing Company. Badan Litbang Pertanian. 2011. Proses Pengolahan Tepung Tapioka. Sinartani Edisi 4-10 Mei 2011 No. 3404 Tahun XLI. 10 hlm. Darmansyah. 2010. Evaluasi Sifat Analisis. Jakarta : Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Harsoelistyorini, W.,Dkk (2010). Pengaruh Lama Simpan pada Suhu Ruang terhadap Kadar Protein Dodol Tape Kulit Umbi Ubi Kayu. Jurnal Pangan dan Gizi, 01, (01), 24-34. Hartati dan Muhiddin Palennari. 2010. Pengaruh Umur Biakan Acetobacter xylinum terhadap Rendemen Nata Ren. Jurnal Chemica Vo. 11, 65-70. Indriana, Anisa. 2015. Pengaruh Lama Fermentasi & Jenis Sumber Nitrogen terhadap Produktivitas dan Sifat Fisik Nata De Lontar. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nainggolan, J. 2009. Kajian Pertumbuhan Bakteri Acetobacter sp. Dalam Kombucha-Rosela Merah ( Hibiscus Sabdariffa) pada Kadar Gula dan Lama Fermentasi Yang Berbeda. Tesis. Medan : Universitas Sumatera Utara. Manoi, F. (2007). Penambahan Ekstrak Ampas Nanas sebagai Mmedium Campuran Pada Pembuatan Nata De Cashew. Bul. Litro. XVIII. (I). 107- 116. Mappiratu, dan Bakhri, S.2013. Penuntun Praktikum Bioteknologi. Palu : Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Tadulako. Muljono, J.,dan A.A Daewis. 1990. Teknologi Fermentasi. Bogor : Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB. Pelczar. M.J, Chan, E.C.S. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Universitas Indonesia Press. Saragih, Y.P. 2004. Membuat Nata De Coco. Jakarta : Puspa Swara. Souisa, M.G, dkk (2006). “Pengaruh Acetobacter xylinum dan Ekstrak Kacang Hijau ( Phaseolus radiates L.) terhadap Produksi Nata dari Substrat Limbah Cair Tahu “. Biota ISSN 0853-8670, XI, (1), 27-33. Suarsini, Endang. 2010. Bioremediasi Limbah Air Kelapa sebagai Bahan Baku Pembuatan Nata de Coco. Malang : FMIPA UM. Yusmarini, Usman Pato., Vonny Setiaries Johan. 2004. Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Gula dan Sumber Nitrogen terhadapa Produksi Nata de Pina. SAGU, Maret 2004. ISSN 1412-4424. Vol. 3 No. 1 : 20-27.