Proses pembuatan bioetanol dari limbah air cucian beras ketan hitam meliputi fermentasi limbah cucian beras selama 3 hari menggunakan ragi, diikuti destilasi untuk memisahkan etanol. Hasilnya adalah etanol yang dapat dijadikan bahan bakar nabati.
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
BIOETANOL KETAN HITAM
1. Pembuatan Produk Bioteknologi:
Produk Bioetanol(Air Cucian Ketan Hitam)
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARAAL-WASHLIYAH
MEDAN
2022
2. DIPRESENTASIKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PROJECT
KELOMPOK
Mata Kuliah: Bioteknologi Farmasi
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si.
Oleh:
Kelas-5J/ KELOMPOK- 9
• RINA PARAMITHA SIREGAR 222114142
• LIZA ANISA SHEVIA BARUTU 222114144
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioetanol merupakan etanol yang diproduksi dari tumbuh-tumbuhan menggunakan
mikroorganisme melalui proses fermentasi. Mikroorganisme yang paling banyak digunakan dalam
fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cerevisiae (ragi roti) karena harganya murah dan lebih
mudah didapat. Bahan baku bioetanol dapat berasal dari biomassa sumber pati (jagung, ubi kayu,
sorgun, dan lain-lain), sumber gula (molasses, nira tebu, nira kelapa, dan nira dari berbagai
tanaman lain), dan sumber selulosa (onggok, jerami padi, ampas tebu, tongkol jagung, dan lain-lain
sebagainya.
Alkohol (C2H5OH) adalah cairan transparan, tidak berwarna, cairan yang mudah
bergerak, mudah menguap, dapat bercampur dengan air, eter, dan kloroform, diperoleh melalui
fermentasi karbohidrat dari ragi. Makanan hasil fermentasi merupakan salah satu makanan yang
sangat penting dalam menu susunan makanan di dunia, karena telah berabad-abad lamanya
sebagian besar penduduk dunia menggunakan proses fermentasi sebagai salah satu cara yang
paling murah, aman dan praktis dalam proses pembuatan makanan dan minuman seperti tempe,
kecap,cukaapel,tapedan sebagainya
4. 1.2RumusanMasalah
1. Bagaimanaprosesdaripembuatanprodukbioetanoldariair cucian ketanhitam?
2. Bagaimana hasildaripembuatan produkbioetanoldariair cucianketanhitam?
3. Bagaimanareaksidalamfermentasiterhadap sampelmakanan?
1.3Tujuan
1. Untukmengetahuiprosesdaripembuatanprodukbioetanoldariair cucianketanhitam.
2. Untukmengetahuihasildaripembuatanprodukbioetanoldariair cucian ketanhitam.
3. Untukmengetahuireaksidalamfermentasiterhadap sampelmakanan
1.4Manfaat
Makalah ini dapat sebagai menambah informasi dan referensi terkait produk bioetanol air
cucianketan hitam
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Ketan Hitam
Beras ketan hitam (Oryza sativa glutinosa L.) merupakan salah satu jenis beras
yang berwarna ungu pekat mendekati hitam dan mengandung senyawa fenolik yang tinggi
terutama antosianin. Beras ketan hitam merupakan varietas beras yang patinya mengandung
amilopektin sebesar 92-98%. Beras ketan hitam mengandung Amilopektin 12.0 gram, Kalori 356
gram, Protein 7,0 gram, Lemak 0,7 5 gram, dan Serat 3,1 gram (Kanino, D.2019).
2.1.1 Klasifikasi
Taksonomi beras ketan hitam masih termasuk dalam spesies tanaman padi.
Klasifikasi beras ketan hitam sebagai berikut : (Pristiwanto & Subagyo,2019)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyldoneae
Bangsa : Poales
Suku : Poaceae
Marga : Oryza
Jenis : Oryza sativa Linn.
Varietas : Oryza sativa Linn. var. Glutinosa
6. 2.1.2 Sifat dan Khasiat
Dalam beras ketan hitam (oryza sativa glutinosa) terdapat warna antosianin
yang dapat digunakan sebagai pewarna alami pada makanan. Warna beras ketan hitam
disebabkan oleh sel-sel pada kulit ari yang mengandung antosianin. Antosianin merupakan
pigmen berwarna merah, ungu dan biru yang biasa terdapat pada tanaman tingkat tinggi.
Secara kimiawi antosianin bisa dikelompokan ke dalam flavonoid dan fenolik. Beberapa
fungsi antosianin antara lain,sebagai antioksidan didalam tubuh, melindungi lambung dari
kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata, sebagai
senyawa anti- inflamasi yang melindungi otak dari kerusakan, serta mampu mencegah
obesitas dan diabetes (Larasati, D. 2017).
7. 2.2 Bioetanol
2.2.1 Pengertian Bioetanol
Bioetanol adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat
menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol memiliki titik didih yang jauh lebih rendah
dibanding dengan air. Bioetanol yang menjadi uap akibat pemanasan akan diperoleh kembali
melalui proses pengembunan. Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari biomassa yang
mengandung komponen pati atau selulosa seperti singkong dan tetes tebu. Etanol umumnya
digunakan dalam industri sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran minuman keras
seperti sake atau gin, dan bahan baku farmasi dan kosmetika. Bioetanol (C2 H 5 OH) dapat
diperoleh melalui proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan
mikroorganisme.
8. 2.2.2 Klasifikasi Bioetanol
Bio Ethanol adalah bahan kimia berupa cairan berasal dari hasil fermentasi
karbohidrat (pati) dengan bantuan mikroorganisme.
Etanol nabati
Secara mikrobiologis menggunakan bahan baku berpati (jagung, ubi kayu dan umbi umbian
lainnya) serta bahan baku yang mengandung gula (molasses, tebu, sweet sorghum, aren, dan
jenis palem lainnya) dan bahan berserat (onggok, jerami, sekam, tongkol jagung, baggas tebu
serta kulit kakao dan kopi).
Etanol sintesis
Secara sintesis menggunakan bahan baku antara lain minyak mentah, gas. Saat ini produksi
etanol sintesis kurang dari 5% dari total produksi. Seperti telah disebutkan di atas, klasifikasi
etanol secara mikrobiologis dipengaruhi oleh bahan bakunya, yaitu bahan baku sumber gula,
Bahan baku sumber pati , dan sumber serat (Huda, Niamul, 2017).
9. 2.2.3 Produksi Bioetanol
Pembuatan bioetanol bukan merupakan suatu hal yang baru. Secara umum, proses
pengolahan bahan berpati/karbohidrat seperti ubi kayu, jagung dan gandum untuk menghasilkan etanol
dilakukan dengan proses hidrolisis, yakni proses konversi pati menjadi glukosa. Prinsip dari hidrolisis pati
pada dasarnya adalah pemutusan rantai polimer pati menjadi unit-unit dekstrosa (C6H12O6). Pemutusan
rantai polimer tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya secara enzimatis, kimiawi
ataupun kombinasi keduanya. Proses berikutnya adalah proses fermentasi untuk mengkonversi glukosa
(gula) menjadi etanol dan CO2 (Hutasoit, dkk,2016).
Fermentasi merupakan suatu proses untuk mengubah molekul glukosa menjadi
etanol atau lebih dikenal sebagai bioetanol (alkohol) dengan menggunakan mikroorganisme ragi.
Proses fermentasi ini berlangsung beberapa hari tergantung dari banyaknya starter kultur sel ragi
yang digunakan. Semakin banyak jumlah starter, semakin cepat pula proses fermentasi
berlangsung. Konsentrasi bioetanol yang dihasilkan dari proses fermentasi ini berkisar antara 8-
10% v/v.
10. BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat
Wadah 2 buah
Batang Pengaduk 1 buah
Panci 1 buah
Kompor Gas 1 buah
Alat Destilasi 1 buah
3.2 Bahan
Ketan Putih 1 kg
Ragi Instan 100 9
Aquadest 1000 ml
HCl 60 ml
NaOH 60 ml
11. Proses Pembuatan
Siapkan Alat Dan bahan yang ingin digunakan, masukkan Ketan putih kedalam wadah
Kemudian ditambahkan Aquades sebanyak 1000 ml kedalam wadah yang berisi Ketan Hitam
Ketan hitam di cuci ,Disaring air cucian ketan hitam dan di ukur air cucian ketan hitam yang didapatkan dan
dimasukkan kedalam panci
Kemudian air cucian ketan hitam di panaskan di atas api kompor yang sedang hingga air cucian ketan
hitam mendidih dan mengental lalu didinginkan. Lalu tambahkan HCl untuk proses hidrolisi.
Setelah itu tambahkan NaOH untuk menghilangkan asam, dimasukkan Ragi Instan lalu di aduk hingga
tercampur rata
Lalu di diamkan dan di Fermentasi selama 3 hari
Disiapkan alat destilasi sederhana untuk proses pemisahan bioetanol dari limbah cucian air ketan hitam.
Limbah air cucian ketan hitam yang telah di Fermentasi di masukkan kedalam alat destilasi
Kemudian tetesan etanol dari limbah cucian air ketan hitam di tampung didalm sebuah wadah
Jika tidak ada lagi tetesan etanol maka api kompor dimatikan
Etanol yang dihasilkan dikemas didalam botol dan beri label.
12. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati)
menggunakan bantuan mikroorganisme. Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau
karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula atau glukosa dengan
beberapa metode diantaranya dengan hidrolisis asam dan secara enzimatis.
Pada percobaan ini proses pembuatan bioetanol yang dilakukan adalah dari limbah air
cucian beras ketan hitam sampai mendapatkan etanol dari ketan hitamnya. Proses pembuatannya
dengan cara siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian masukkan ketan hitam kedalam
wadah dan ditambah dengan aquadest sebanyak 1000 ml kedalam wadah yang berisi ketan hitam
tadi. Lalu beras ketan hitam di cuci, lalu disaring air cucian ketan hitam.ukur banyaknya air ketan
hitam yang didapatkan dan dimasukkan kedalam panci. Kemudian air cucian ketak hitam di panasakn
di atas api kompor yang sedang hingga air cucian ketan hitam mendidih dan mengental lalu
didinginkan.
13. Setelah dingin dimasukkan ragi instan sebanyak 100 gram lalu di aduk hingga tercampur
rata, kemudian campuran tersebut dipindahkan kedalam beaker gelas dan di tutup rapat dengan
menggunakan aluminium foil atau menggunakan wadah tertutup rapat, lalu di diamkan dan di
fermentasi selama 3 hari.
Kemudian disiapkan alat destilasi uap untuk proses pemisahan bioetanol dari limbah
cucian air beras, limbah cucian air beras yang telah di fermentasi di masukkan kedalam alat destilasi
kemudian tetesan etanol dari limbah cucian air beras di tampung didalam sebuah wadah, jika tidak
ada lagi tetesan etanol maka api kompor dimatikan, kemudian di ukur berapa banyak etanol yang
terkandung didalam limbah cucin air beras ketan hitam menggunakan gelas ukur, lalu etanol yang
dihasilkan dikemas didalam botol dan beri label.
Dalam pembuatan bioethanol dari limbah cucian air beras dilakukan dengan menggunkan
dua tahap yaitu tahap fermentasi dan tahap destilasi. Ada tahap fermentasi dilakukan selama 3 hari
dengan menggunakan bakteri Saccharomyces sp sebanyak 100g di dalam 1000 ml limbah cucian air
ketan hitam , kemudian banyak orang memanfaatkan Saccharomyces cereviseae untuk
melangsungkan fermentasi, baik dalam makanan maupun dalam minuman yang mengandung alcohol.
Jenis mikroba ini mampu mengubah cairan yang mengandung gula menjadi alcohol dan gas CO2
secara cepat dan efisien.
14. BAB V
APLIKASI BIOTEKNOLOGI
1. Bioteknologi dalam Bidang Kesehatan
Bioteknologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
pemanfaatan makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, mikroba, maupun bakteri yang
digunakan untuk keperluan di bidang industri, jasa, maupun dalam pengelolaan lingkungan.
Perkembangan bioteknologi sampai saat ini mengalami peningkatan yang pesat, mulai dari
bioteknologi tradisional/konvensional hingga bioteknologi yang modern. Bioteknologi
konvensional ini juga digunakan dalam berbagai bidang baik pangan, pertanian, peternakan
dan kesehatan.
15. 2. Bidang Industri
Di bidang industri, bioteknologi memiliki peran yang penting dalam hal pemanfaatan
biomasa untuk konversi energi dan produk-produk lain yang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti
produksi enzim, gula alkohol, senyawa antibakteri dan lain-lain. Saat ini bioteknologi industri
merupakan teknologi kunci bagi terwujudnya bioekonomi yangberkelanjutan dan ramah
lingkungan. Di bidang lingkungan, peran bioteknologi sangatlah penting misalnya pemulihan tanah
yang tercemar dengan memanfaatkan mikroba atau tanaman (bioremediasi), biosensor untuk
mengontrol polusi udara, pemanfaatan enzim untuk proses bleaching menggantikan senyawa
kimia, serta produksi bioenergi dari bahan terbarukan (renewable resources).
16. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pada percobaan ini proses pembuatan bioetanol yang dilakukan adalah dari limbah air cucian
beras ketan hitam sampai mendapatkan etanol dari ketan hitamnya. Proses pembuatannya dengan cara
siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian masukkan ketan hitam kedalam wadah dan
ditambah dengan aquadest sebanyak 1000 ml kedalam wadah yang berisi ketan hitam tadi. Lalu beras ketan
hitam di cuci, lalu disaring air cucian ketan hitam.ukur banyaknya air ketan hitam yang didapatkan dan
dimasukkan kedalam panci. Kemudian air cucian ketak hitam di panasakn di atas api kompor yang sedang
hingga air cucian ketan hitam mendidih dan mengental lalu didinginkan. Setelah dingin dimasukkan ragi
instan sebanyak 100 gram lalu di aduk hingga tercampur rata, kemudian campuran tersebut dipindahkan
kedalam beaker gelas dan di tutup rapat dengan menggunakan aluminium foil atau menggunakan wadah
tertutup rapat, lalu di diamkan dan di fermentasi selama 3 hari.
17. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kemudian disiapkan alat destilasi uap untuk proses pemisahan bioetanol dari limbah cucian air
beras, limbah cucian air beras yang telah di fermentasi di masukkan kedalam alat destilasi kemudian tetesan
etanol dari limbah cucian air beras di tampung didalm sebuah wadah, jika tidak ada lagi tetesan etanol maka
api kompor dimatikan, kemudian di ukur berapa banyak etanol yang terkandung didalam limbah cucin air
beras menggunakan gelas ukur, lalu etanol yang dihasilkan dikemas didalam botol dan beri label.
6.2 Saran
Dilakukan Analisa dengan uji alat destilasi dilaboratorium sehingga diperoleh hasil yang
sempurna.
18. DAFTAR PUSTAKA
Hutasoit, J., Griyantoro, D., & Melwita, E. (2016). Pengaruh waktu fermentasi dan kadar air nira
nipah dalam pembuatan bioetanol menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Jurnal Teknik
Kimia, 22(2), 46-53.
Kanino, D. (2019). PENGARUH KONSENTRASI RAGI PADA PEMBUATAN TAPE KETAN (The
Effect of Yeast Concentration on Making Tape Ketan). Jurnal Penelitian Dan Pengembangan
Agrokompleks, 2(1), 64-74. Retrieved from
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jppa/article/view/6545
Larasati, D. (2017). Perbandingan Tepung Beras Ketan Putih (Ci Asem) dengan Tepung Beras
Ketan Hitam (Setail) dan Konsentrasi Buah Murbei (Morus Nigra. L) terhadap Karakteristik
Opak Ketan Hitam (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Unpas).