SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
1
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR
SORBET
Rahma Sagistiva Sari1
Yunika Rahayu2
1)Praktikan TPP Kelompok E Meja 4
2)Asisten LaboratoriumTPP
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Bandung.
E-mail : rahmasagistiva@gmail.com
Praktikum : 12 April 2018; Pengumpulan : 19 April 2018
Abstrak
Sorbet adalah sejenis es krim yang bertekstur kasar yang dibuat dari air buah atau murni buah segar. Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan sorbet sebagai diversifikasi produk olahan buah, untuk
meningkatkan nilai ekonomi dari buah-buahan. Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan proses penghancuran
buah menjadi bubur buah dengan penambahan gula dan air yang dimasak terlebih dahulu dan dilakukan proses
pembekuan sehingga terjadi overrun yaitu pembekuan kristal es dan pengikatan udara sehingga volume meningkat.
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan pembuatan sorbet dengan basis 1000 gram, didapat % overrun yaitu
sebesar 11,76%. Dengan sifat organoleptik meliputi warna hijau, rasa manis, aroma khas melon, tekstur lembut, dan
kenampakannya menarik.
Abstract
Sorbet is a kind of rough-textured ice cream made from fruit juice or pure fresh fruit. The purpose of this experiment is
to know how sorbet making as diversification of fruit processed products, to improve the economic value of fruits. The
principle of this experiment is based on the process of destruction of fruit into fruit pulp with the addition of sugar and
water cooked first and the process of freezing so that the overrun is freezing ice crystals and air binding so that the
volume increases. Based on the observation on the experiment of making sorbet with base of 1000 gram, got% overrun
that is equal to 11,76%. With organoleptic properties include the color green, sweet tas te, melon's distinctive aroma,
soft texture, and attractive appearance.
Keyword : Melon, Sorbet, Ice Cream
1. Bahan, Alat dan Metode Percobaan
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan yaitu
sukrosa, fruktosa, buah melon, tepung maizena, air.
Peralatan yang digunakan adalah pisau, timbangan,
coper, pemanas, panci, freezer, dan ice cream maker.
Pada proses pembuatan sorbet mula-mula
dilakukan pencampuran bubur buah dengan gula dan
sejumlah air, kemudian dilakukan pemasakan campuran
tersebut dengan maizena. Setelah itu dilakukan
pemasakan dengan suhu 80oC dan tidak lupa
ditempering. Setelah itu ukur volume awalnya.
Dimasukkan ke dalam ice cream maker yang telah di
preparasi terlebih dahulu dengan mengukur suhunya.
Lalu di hitung volume akhirnya dan dilakukan aging
dengan cara dimasukkan ke dalam freezer. Lalu
dilanjutkan dengan pengamatan organoleptik dan
perhitungan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
W bahan = Berat bahan (gram)
W basis = Berat basis (gram)
Vakhir = Volume akhir (gram)
Vawal = Volume awal (gram)
W bahan =
% π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘›
100
Γ— W basis
% Produk=
W produk
W basis
Γ— 100
% π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘› =
𝑉 π‘Žπ‘˜β„Žπ‘–π‘Ÿ βˆ’ 𝑉 π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™
𝑉 π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™
Γ— 100%
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
2
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Sorbet
2. Hasil dan Pembahasan
Data hasil percobaan dan dokumentasi proses
pembuatan sorbet dapat dilihat pada Tabel 1 dan
Lampiran 1.
Tabel 1. Hasil Pembuatan Sorbet
No Analisa Hasil pengamatan
1. Nama Produk Sorbet
2. Basis 1000 gram
3. Bahan Utama - Bubur buah 80%
4. Bahan Tambahan - Sukrosa 14%
- Fruktosa 6%
5. Berat Produk
6. % Overrun 11,76%
7. Organoleptik :
ο‚· Warna
ο‚· Rasa
ο‚· Aroma
ο‚· Tekstur
ο‚· Kenampakan
Hijau
Manis
Khas melon
Lembut
Menarik
(Rahma Sagistiva S., Kelompok E, Meja 4, 2018)
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan
pembuatan sorbet dengan basis 1000 gram, didapat %
overrun yaitu sebesar 11,76%. Dengan sifat
organoleptik meliputi warna hijau, rasa manis, aroma
khas melon, tekstur lembut, dan kenampakannya
menarik.
Fungsi perlakuan dalam pembuatan sorbet
diantaranya pencampuran antara sukrosa, bubur buah,
dan air agar semua bahan tercampur. Pemasakan
berfungsi untuk mencairkan gula dengan penambahan
tepung maizena. Pemasakan berfungsi untuk memasak
bahan dan agar bahan tercampur rata. Tempering
dilakukan untuk menurunkan suhu setelah dilakukan
pemasakan. Homogenisasi dilakukan agar bahan
tercampur rata. Pembekuan dilakukan untuk
membekukan adonan menjadi sorbet dalam alat ice
cream maker sehingga bahan akan membeku dan
bertekstur lembut serta dilakukan pengadukan dalam
waktu 1 jam agar bahan dapat menangkap udara
sehingga volume dapat mengembang. Dan penimbangan
berfungsi untuk mengukur volume awal dan volume
akhir dari sorbet sehingga dapat dihitung % overrunnya.
Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan
sorbet diantaranya bubur buah melon sebagai bahan
utama, sebagai pemberi rasa manis dan aroma melon
alami. Sukrosa berfungsi memperbaiki tekstur,
meningkatkan kekentalan, dan memberi rasa manis. Air
berfungsi untuk melarutkan gula pasir yang kemudian
yang dicampurkan dengan daging buah dan sebagai
bahan tambahan dalam pembuatan sorbet. Maizena
berfungsi untuk menambah viskositas sorbet dan
sebagai bahan isi.
Sorbet adalah jus buah atau air manis lainnya yang
dibekukan seperti ice cream, namun tidak mengandung
susu, teksturnya lebih kasar dari ice cream. Sorbet
berbahan dasar jus buah, sorbet terbuat dari bahan-
bahan yang sederhana, yaitu buah yang ditambahkan
gula pasir dan air. Gula pasir dapat diganti dengan
madu, gula bubuk, atau sampel sirup (Nurani, 2010).
Velva merupakan salah satu frozen dessert yang
terbuat dari puree buah dengan tekstur mirip dengan
eskrim buah. Yang membedakan hanyalah tekstur dan
komposisinya saja. Secara tekstur Velva sedikit agak
kasar dari pada es krim yang lembut, sedangkan untuk
komposisinya, velva lebih dominan berisi buah-buahan
dari pada susu. Bahan-bahan velva yang kemudian
dibekukan dalam alat pembeku atau mesin pembuat es
krim untuk memperoleh tekstur yang halus. Bahan-
bahan pembuat velva umumnya dari segala macamjenis
buah. Buah yang digunakan adalah buah yang berdaging
tebal, contohnya pisang, mangga, nanas, jambu, pepaya,
durian, apel, dan lain-lain. Kelebihan velva buah
dibandingkan eskrim adalah kadar lemaknya yang
sangat rendah karena tidak menggunakan lemak susu.
Keunggulain lain velva buah adalah kandungan vitamin
A dan vitamin C yang tinggi karena berasal dari buah-
buahan segar (Kurnia, 2014).
Es krim adalah buih setengah beku yang
mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara
yang ada berperan untuk memberikan tekstur lembut
pada eskrim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku
tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
3
berlemak. Sebaliknya, jika kandungan udara dalam es
krim terlalu banyak akan terasa lebih cair dan lebih
hangat sehingga tidak enak dimakan. Sedangkan, bila
kandungan lemak susu terlalu rendah, akan membuat es
lebih besar dan teksturnya lebih kasar serta terasa lebih
dingin. Emulsifier dan stabilisator dapat menutupi sifat-
sifat buruk yang diakibatkan kurangnya lemak susu dan
memberi rasa lengket (Arbuckle, 2000).
Es krim dapat didefinisikan sebagai makanan beku
yang dibuat dari produk susu dan dikombinasikan
dengan pemberi rasa dan pemanis. Menurut Standar
Nasional Indonesia, es krim adalah sejenis makanan
semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung
es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun
nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain
yang diizinkan. Campuran bahan es krim diaduk ketika
didinginkan untuk mencegah pembentukan kristal es
yang besar (Arbuckle, 2000).
Faktor yang mempengaruhi homogenisasi menurut
Malak (2015) yaitu:
1. Tipe alat homogenisasi (tipe mesin, kecepatan,
menggunakan generator ultrasonik.
2. Tekanan homogenisasi
3. Kandungan lenak dan ratio surfaktan dengan
lemak
4. Viskositas susu
5. Temperature
Overrun adalah persentase pertambahan volume es
krim yang dihasilkan dibandingkan dengan volume
campuran yang digunakan untuk memproduksi es krim
tersebut. Maksimum overrun yang diperbolehkan
sebesar 100%, namun overrun sebesar itu sulit dicapai
oleh pembekuan secara partaian. Kapasitas yang dapat
dicapai dengan menggunakan proses parataian ini
adalah antara 1 L hingga 40L (Marshall, 2003).
Bila dibandingkan dengan SNI 01-3713-1995,
produk yang dihasilkan pada proses pembuatan sorbet
di Laboratorium layak untuk dikonsumsi karena
teksturnya lembut dan kenampakannya menarik serta
overrun yang dihasilkan sekitar 11% dengan overrun
yang baik pada sari buah atau sorbet ialah 15%.
CCP (Critical Control Point) dalam proses
pembuatan sorbet adalah pada proses pemasakan selama
10 menit, pada proses pemasakan suhu harus 70oC-90oC
agar pemasakan optimal dalam membunuh bakteri.
Adonan sorbet dihomogenisasi termasuk kedalam CCP.
Alat yang digunakan dalam proses homogenisasi
adonan sorbet seperti ice cream maker harus
dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan,
pengaturan kontrol terhadap ice cream maker juga harus
diperhatikan sehingga sorbet yang dihasilkan aman
untuk dikonsumsi.
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan
pembuatan sorbet dengan basis 1000 gram, didapat %
overrun yaitu sebesar 11,76%. Dengan sifat
organoleptik meliputi warna hijau, rasa manis, aroma
khas melon, tekstur lembut, dan kenampakannya
menarik.
4. Saran
Sebaiknya praktikan lebih memahami prosedur
percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat
melakukan percobaan. Selain itu, dalam mengerjakan
setiap proses pengolahan, praktikan harus lebih
memperhatikan kebersihan bahan dan alat yang
digunakan.
Daftar Pustaka
Arbuckle W.S, and Marshall R.T. 2000. Ice Cream 5th
Edition. Maryland: Chapman and Hall.
Kurnia, Retno. 2014. Pengertian Frozen Dessert.
retnopastry.blogspot.co.id. Diakses: 18 April 2018
Malaka, Rahmawati. 2015. Homogenisasi.
oldlms.unhas.ac.id. Diakses : 18 April 2018
Marshall. 2003. Proses Pembuatan Es Krim.
iinparlina.wordpress.com. Diakses : 18 April 2018
Nurani, A.S., 2010. Dessert. Program Studi Pendidikan
Tata Boga Universitas Pendidikan Indonesia
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
4
LAMPIRAN
I. Dokumentasi Proses Pembuatan Sorbet
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
5
LAMPIRAN
II. Perhitungan sorbet
Basis = 1000 gram
Diketahui:
Volume awal : 850 ml
Volume akhir : 950 ml
Jawab :
%π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘› =
𝑉 π‘Žπ‘˜β„Žπ‘–π‘Ÿβˆ’π‘‰ π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™
𝑉 π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™
Γ— 100
%π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘› =
950 βˆ’ 850
850
Γ— 100
%π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘› = 11,76%
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
6
LAMPIRAN
III. SNI Sorbet
Syarat mutu untuk sorbet hingga saat ini belum tersedia, namun berikut ini merupakan syarat mutu
es krim yang digunakan sebagai perbandingan untuk standar mutu sorbet buah karena sorbet buah
memiliki sifat yang hampir sama dengan es krim.
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
7
LAMPIRAN
IV. Tugas Pendahuluan
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
8
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
9
LAMPIRAN
V. Tugas Diskusi
1. Jelaskan perbedaan antara sorbet, velva, dan es krim!
Sorbet sering disebut es Italia. Sorbet/Sorbetto adalah air, gula dan buah-buahan segar, yang dibuat
tanpa susu maupun krim. Sorbet dibuat hanya dari buah dan air. Sorbet terkenal karena rasa buah
yang dihasilkan lebih terasa di lidah daripada dan es krim dan lebih menonjolkan rasa dari buah-
buahan. Sherbet juga bisa mengandung alkohol, yang menurunkan titik bekunya sehingga teksturnya
lebih lembut.
Velva merupakan salah satu frozen dessert yang terbuat dari puree buah dengan tekstur mirip dengan
eskrim buah. Produk sejenis es krim yang terbuat dari puree buah, gula, stabilizer, dengan atau tanpa
penambahan asam, pewarna, flavor, atau air dan dibekukan hingga konsistensinya menyerupai es
krim diklasifikasikan ke dalam golongan fruitices. Hal yang membedakan hanyalah tekstur dan
komposisinya saja. Secara tekstur Velva sedikit agak kasar dari pada es krim yang lembut,
sedangkan untuk komposisinya, velva lebih dominan berisi buah-buahan dari pada susu.
Es krim merupakan produk campuran dari bahan krim, susu, gula, flavoring, dan emulsifier, yang
dibekukan. Tekstur yang halus pada es krim disebabkan karena lemak dan udara terperangkap
didalam campuran (overrun).
2. Jelaskan karakteristik bahan yang dapat digunakan untuk membuat sorbet!
Bahan yang diguanakan dalam pembuatan sorbet ini adalah sari buah nanas, gula, agar-agar, dan air.
Bubur buah nanas berfungsi sebagai bahan utama dari produk dan memberikan rasa pada produk
akhir. Digunakan bubur nanas, karena agar tekstur yang dihasilkan tidak menjadi lembek, namun
agak sedikit kasar.Pada pembuatan sorbet ini dilakukan penambahan larutan gula yang berfungsi
sebagai penambah cita rasa dari sorbet. Air berfungsi sebagai pembentuk kristal pada sorbet.
3. Jelaskan cara penilaian mutu/ grade dari produk sorbet yang saudara buat !
Dengan membandingkan hasil produk yang dibuat di laboratorium dengan pedoman seperti SNI.
Dilihat dari keadaan, jumlah gula yang ada dan berbagai cemaran yang boleh dan tidak boleh adap
pada produk sorbet.
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
10
LAMPIRAN
VI. Kuis
1. Sebutkan dan jelaskan fungsi bahan pada gummy candy!
ο‚· Bubur buah berfungsi sebagai bahan utama, pemberi rasa, aroma, dan warna alami
ο‚· Gelatin berfungsi sebagai bahan pembentuk gel
ο‚· Sirup jagung berfungsi sebagai pembentuk gel, menjaga agar tidak terjadi kristalisasi
ο‚· Agar-agar berfungsi untuk mempercepat proses padatnya candy sehingga bertekstur kenyal
ο‚· Asam sitrat digunakan untuk menurunkan pH agar diperoleh kondisi yang cocok untuk
pembentukan gel
ο‚· Perisa digunakan sebagai penambah cita rasa
2. Dik : Wbubur buah = 250 g, Wair = 300 mL, Basis = 800 g, Vawal = 500 mL, Vakhir = 1000 mL.
Berapa % overrun?
% overrun =
π‘‰π‘Žπ‘˜β„Žπ‘–π‘Ÿβˆ’π‘‰π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™
π‘‰π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™
π‘₯ 100 =
1000βˆ’500
500
π‘₯ 100 = 100%
3. Mekanisme pembentukan gel pada selai!
Mekanisme terbentuknya gel yaitu mula-mula pektin yang terdapat dalam buah ataupun yang
ditambahkan merupakan senyawa pektin tunggal yang berikatan dengan molekul air. Ketika
ditambahkan asam sitrat, menyebabkan suasana menjadi asam sehingga ikatan antara pektin
dengan molekul air merenggang. Dengan adanya penambahan sukrosa yang bersifat higroskopis
(mampu mengikat air), maka molekul air akan diikat oleh sukrosa. Pektin yang sudah terlepas dari
molekul air akan berikatan dengan pektin lainnya membentuk suatu serabut yang mampu menahan
air dan sukrosa di dalamnya dan memperbaiki tekstur selai sehingga terbentuk selai
4. Mekanisme pembentukan buih dan faktor yang mempengaruhi volume dan kestabilan buih!
ο‚· Mekanisme terbentuknya buih diawali dengan terbukanya ikatan-ikatan dalam molekul protein
sehingga rantainya menjadi lebih panjang. Tahap selanjutnya adalah proses adsorpsi yaitu
pembentukan monolayer atau film dari protein yang terdenaturasi. Udara ditangkap dan
dikelilingi oleh film dan membentuk gelembung. Pembentukan lapisan monolayer kedua
dilanjutkan di sekitar gelembung untuk mengganti bagian film yang terkoagulasi. Film protein
dari gelembung yang berdekatan akan berhubungan dan mencegah keluarnya cairan.
Terjadinya peningkatan kekuatan interaksi antara polipeptida akan menyebabkan agregasi
(pengumpulan) protein dan melemahnya permukaan film dan diikuti dengan pecahnya
gelembung buih
ο‚· Faktor yang mempengaruhi volume dan kestabilan buih putih telur adalah umur ternak,
semakin lama umur telur maka volume dan kestabilan buih putih telur ayam atau itik semakin
menurun, suhu telur juga mempengaruhi kemampuan putih telur dalam pembentukan buih.
Putih telur yang disimpan pada suhu ruang mempunyai kemampuan membentuk buih dan
tekstur lebih baik dari pada telur yang disimpan pada refrigerator karena putih telur menjadi
terlalu kental sehingga lebih sulit untuk dibuat buih
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018
11
5. Tujuan, prinsip, prosedur pembuatan saus cabai!
ο‚· Tujuannya adalah untuk mengetahui cara pembuatan sambal instan, sebagai diversifikasi
produk olahan cabai, meningkatkan umur simpan, dan meningkatkan nilai ekonomis
ο‚· Prinsipnya yaitu berdasarkan pada penghancuran sayur-sayuran dan perlakuan
pendahuluan (blanching) dan pemanasan sehingga menjadi halus dan kental
ο‚· Prosedur pembuatan saus cabai yaitu mula-mula dilakukan pencucian untuk
menghilangkan kotoran, blanching selama 5 menit. Setelah itu dilakukan pemisahan kulit
dan bijinya. Kemudian dilakukan penghancuran yang sambil ditambahkan gula, garam,
bawang merah, bawang putih, lalu dilakukan pemasakan, selanjutnya ditambahkan sedikit
cuka. Yang terakhir dilakukan pengemasan.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamErnalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
Β 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanAgnescia Sera
Β 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPareta Riska
Β 
Karamelisasi gelatinisasi
Karamelisasi   gelatinisasiKaramelisasi   gelatinisasi
Karamelisasi gelatinisasiIndah Nander
Β 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
Β 

What's hot (20)

Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Β 
Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
Β 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
Β 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Β 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Β 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Β 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Β 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Β 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Β 
Karamelisasi gelatinisasi
Karamelisasi   gelatinisasiKaramelisasi   gelatinisasi
Karamelisasi gelatinisasi
Β 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
Β 

Similar to Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS

Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikumChairil Anwar
Β 
Makalah penelitian format_baru2902_pdf
Makalah penelitian format_baru2902_pdfMakalah penelitian format_baru2902_pdf
Makalah penelitian format_baru2902_pdfmanao_user
Β 
Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji DurianKarya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Duriandwinitatanisia
Β 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
Β 
Pembuatan serbuk sari buah apel
Pembuatan serbuk sari buah apel Pembuatan serbuk sari buah apel
Pembuatan serbuk sari buah apel Zelika Gita Sari
Β 
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTri Asmayanti
Β 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowErnalia Rosita
Β 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Firlita Nurul Kharisma
Β 
PPT Soya.pptx
PPT Soya.pptxPPT Soya.pptx
PPT Soya.pptxhandoko72
Β 
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptxKD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptxSiskaIndahPutri
Β 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdfXINYOUWANZ
Β 
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptxsudamy
Β 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananpsychologica
Β 
Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptx
Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptxSistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptx
Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptxRiyandi11
Β 

Similar to Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS (20)

Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Β 
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikum
Β 
Makalah penelitian format_baru2902_pdf
Makalah penelitian format_baru2902_pdfMakalah penelitian format_baru2902_pdf
Makalah penelitian format_baru2902_pdf
Β 
Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji DurianKarya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Β 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
Β 
Pembuatan serbuk sari buah apel
Pembuatan serbuk sari buah apel Pembuatan serbuk sari buah apel
Pembuatan serbuk sari buah apel
Β 
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Β 
Makalah pasca-panen-dan-mekanisasi
Makalah pasca-panen-dan-mekanisasiMakalah pasca-panen-dan-mekanisasi
Makalah pasca-panen-dan-mekanisasi
Β 
jurnal 1.pdf
jurnal 1.pdfjurnal 1.pdf
jurnal 1.pdf
Β 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
Β 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Β 
PPT Soya.pptx
PPT Soya.pptxPPT Soya.pptx
PPT Soya.pptx
Β 
1.wine
1.wine1.wine
1.wine
Β 
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptxKD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
Β 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdf
Β 
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
Β 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
Β 
Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptx
Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptxSistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptx
Sistem Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati.pptx
Β 

More from Rahma Sagistiva Sari

Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASRahma Sagistiva Sari
Β 

More from Rahma Sagistiva Sari (7)

Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Β 

Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS

  • 1. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 1 TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR SORBET Rahma Sagistiva Sari1 Yunika Rahayu2 1)Praktikan TPP Kelompok E Meja 4 2)Asisten LaboratoriumTPP Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Bandung. E-mail : rahmasagistiva@gmail.com Praktikum : 12 April 2018; Pengumpulan : 19 April 2018 Abstrak Sorbet adalah sejenis es krim yang bertekstur kasar yang dibuat dari air buah atau murni buah segar. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan sorbet sebagai diversifikasi produk olahan buah, untuk meningkatkan nilai ekonomi dari buah-buahan. Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan proses penghancuran buah menjadi bubur buah dengan penambahan gula dan air yang dimasak terlebih dahulu dan dilakukan proses pembekuan sehingga terjadi overrun yaitu pembekuan kristal es dan pengikatan udara sehingga volume meningkat. Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan pembuatan sorbet dengan basis 1000 gram, didapat % overrun yaitu sebesar 11,76%. Dengan sifat organoleptik meliputi warna hijau, rasa manis, aroma khas melon, tekstur lembut, dan kenampakannya menarik. Abstract Sorbet is a kind of rough-textured ice cream made from fruit juice or pure fresh fruit. The purpose of this experiment is to know how sorbet making as diversification of fruit processed products, to improve the economic value of fruits. The principle of this experiment is based on the process of destruction of fruit into fruit pulp with the addition of sugar and water cooked first and the process of freezing so that the overrun is freezing ice crystals and air binding so that the volume increases. Based on the observation on the experiment of making sorbet with base of 1000 gram, got% overrun that is equal to 11,76%. With organoleptic properties include the color green, sweet tas te, melon's distinctive aroma, soft texture, and attractive appearance. Keyword : Melon, Sorbet, Ice Cream 1. Bahan, Alat dan Metode Percobaan Pada percobaan ini, bahan yang digunakan yaitu sukrosa, fruktosa, buah melon, tepung maizena, air. Peralatan yang digunakan adalah pisau, timbangan, coper, pemanas, panci, freezer, dan ice cream maker. Pada proses pembuatan sorbet mula-mula dilakukan pencampuran bubur buah dengan gula dan sejumlah air, kemudian dilakukan pemasakan campuran tersebut dengan maizena. Setelah itu dilakukan pemasakan dengan suhu 80oC dan tidak lupa ditempering. Setelah itu ukur volume awalnya. Dimasukkan ke dalam ice cream maker yang telah di preparasi terlebih dahulu dengan mengukur suhunya. Lalu di hitung volume akhirnya dan dilakukan aging dengan cara dimasukkan ke dalam freezer. Lalu dilanjutkan dengan pengamatan organoleptik dan perhitungan dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : W bahan = Berat bahan (gram) W basis = Berat basis (gram) Vakhir = Volume akhir (gram) Vawal = Volume awal (gram) W bahan = % π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› 100 Γ— W basis % Produk= W produk W basis Γ— 100 % π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘› = 𝑉 π‘Žπ‘˜β„Žπ‘–π‘Ÿ βˆ’ 𝑉 π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™ 𝑉 π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™ Γ— 100%
  • 2. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 2 Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Sorbet 2. Hasil dan Pembahasan Data hasil percobaan dan dokumentasi proses pembuatan sorbet dapat dilihat pada Tabel 1 dan Lampiran 1. Tabel 1. Hasil Pembuatan Sorbet No Analisa Hasil pengamatan 1. Nama Produk Sorbet 2. Basis 1000 gram 3. Bahan Utama - Bubur buah 80% 4. Bahan Tambahan - Sukrosa 14% - Fruktosa 6% 5. Berat Produk 6. % Overrun 11,76% 7. Organoleptik : ο‚· Warna ο‚· Rasa ο‚· Aroma ο‚· Tekstur ο‚· Kenampakan Hijau Manis Khas melon Lembut Menarik (Rahma Sagistiva S., Kelompok E, Meja 4, 2018) Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan pembuatan sorbet dengan basis 1000 gram, didapat % overrun yaitu sebesar 11,76%. Dengan sifat organoleptik meliputi warna hijau, rasa manis, aroma khas melon, tekstur lembut, dan kenampakannya menarik. Fungsi perlakuan dalam pembuatan sorbet diantaranya pencampuran antara sukrosa, bubur buah, dan air agar semua bahan tercampur. Pemasakan berfungsi untuk mencairkan gula dengan penambahan tepung maizena. Pemasakan berfungsi untuk memasak bahan dan agar bahan tercampur rata. Tempering dilakukan untuk menurunkan suhu setelah dilakukan pemasakan. Homogenisasi dilakukan agar bahan tercampur rata. Pembekuan dilakukan untuk membekukan adonan menjadi sorbet dalam alat ice cream maker sehingga bahan akan membeku dan bertekstur lembut serta dilakukan pengadukan dalam waktu 1 jam agar bahan dapat menangkap udara sehingga volume dapat mengembang. Dan penimbangan berfungsi untuk mengukur volume awal dan volume akhir dari sorbet sehingga dapat dihitung % overrunnya. Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan sorbet diantaranya bubur buah melon sebagai bahan utama, sebagai pemberi rasa manis dan aroma melon alami. Sukrosa berfungsi memperbaiki tekstur, meningkatkan kekentalan, dan memberi rasa manis. Air berfungsi untuk melarutkan gula pasir yang kemudian yang dicampurkan dengan daging buah dan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sorbet. Maizena berfungsi untuk menambah viskositas sorbet dan sebagai bahan isi. Sorbet adalah jus buah atau air manis lainnya yang dibekukan seperti ice cream, namun tidak mengandung susu, teksturnya lebih kasar dari ice cream. Sorbet berbahan dasar jus buah, sorbet terbuat dari bahan- bahan yang sederhana, yaitu buah yang ditambahkan gula pasir dan air. Gula pasir dapat diganti dengan madu, gula bubuk, atau sampel sirup (Nurani, 2010). Velva merupakan salah satu frozen dessert yang terbuat dari puree buah dengan tekstur mirip dengan eskrim buah. Yang membedakan hanyalah tekstur dan komposisinya saja. Secara tekstur Velva sedikit agak kasar dari pada es krim yang lembut, sedangkan untuk komposisinya, velva lebih dominan berisi buah-buahan dari pada susu. Bahan-bahan velva yang kemudian dibekukan dalam alat pembeku atau mesin pembuat es krim untuk memperoleh tekstur yang halus. Bahan- bahan pembuat velva umumnya dari segala macamjenis buah. Buah yang digunakan adalah buah yang berdaging tebal, contohnya pisang, mangga, nanas, jambu, pepaya, durian, apel, dan lain-lain. Kelebihan velva buah dibandingkan eskrim adalah kadar lemaknya yang sangat rendah karena tidak menggunakan lemak susu. Keunggulain lain velva buah adalah kandungan vitamin A dan vitamin C yang tinggi karena berasal dari buah- buahan segar (Kurnia, 2014). Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperan untuk memberikan tekstur lembut pada eskrim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu
  • 3. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 3 berlemak. Sebaliknya, jika kandungan udara dalam es krim terlalu banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan. Sedangkan, bila kandungan lemak susu terlalu rendah, akan membuat es lebih besar dan teksturnya lebih kasar serta terasa lebih dingin. Emulsifier dan stabilisator dapat menutupi sifat- sifat buruk yang diakibatkan kurangnya lemak susu dan memberi rasa lengket (Arbuckle, 2000). Es krim dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang dibuat dari produk susu dan dikombinasikan dengan pemberi rasa dan pemanis. Menurut Standar Nasional Indonesia, es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Campuran bahan es krim diaduk ketika didinginkan untuk mencegah pembentukan kristal es yang besar (Arbuckle, 2000). Faktor yang mempengaruhi homogenisasi menurut Malak (2015) yaitu: 1. Tipe alat homogenisasi (tipe mesin, kecepatan, menggunakan generator ultrasonik. 2. Tekanan homogenisasi 3. Kandungan lenak dan ratio surfaktan dengan lemak 4. Viskositas susu 5. Temperature Overrun adalah persentase pertambahan volume es krim yang dihasilkan dibandingkan dengan volume campuran yang digunakan untuk memproduksi es krim tersebut. Maksimum overrun yang diperbolehkan sebesar 100%, namun overrun sebesar itu sulit dicapai oleh pembekuan secara partaian. Kapasitas yang dapat dicapai dengan menggunakan proses parataian ini adalah antara 1 L hingga 40L (Marshall, 2003). Bila dibandingkan dengan SNI 01-3713-1995, produk yang dihasilkan pada proses pembuatan sorbet di Laboratorium layak untuk dikonsumsi karena teksturnya lembut dan kenampakannya menarik serta overrun yang dihasilkan sekitar 11% dengan overrun yang baik pada sari buah atau sorbet ialah 15%. CCP (Critical Control Point) dalam proses pembuatan sorbet adalah pada proses pemasakan selama 10 menit, pada proses pemasakan suhu harus 70oC-90oC agar pemasakan optimal dalam membunuh bakteri. Adonan sorbet dihomogenisasi termasuk kedalam CCP. Alat yang digunakan dalam proses homogenisasi adonan sorbet seperti ice cream maker harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan, pengaturan kontrol terhadap ice cream maker juga harus diperhatikan sehingga sorbet yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan pembuatan sorbet dengan basis 1000 gram, didapat % overrun yaitu sebesar 11,76%. Dengan sifat organoleptik meliputi warna hijau, rasa manis, aroma khas melon, tekstur lembut, dan kenampakannya menarik. 4. Saran Sebaiknya praktikan lebih memahami prosedur percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan percobaan. Selain itu, dalam mengerjakan setiap proses pengolahan, praktikan harus lebih memperhatikan kebersihan bahan dan alat yang digunakan. Daftar Pustaka Arbuckle W.S, and Marshall R.T. 2000. Ice Cream 5th Edition. Maryland: Chapman and Hall. Kurnia, Retno. 2014. Pengertian Frozen Dessert. retnopastry.blogspot.co.id. Diakses: 18 April 2018 Malaka, Rahmawati. 2015. Homogenisasi. oldlms.unhas.ac.id. Diakses : 18 April 2018 Marshall. 2003. Proses Pembuatan Es Krim. iinparlina.wordpress.com. Diakses : 18 April 2018 Nurani, A.S., 2010. Dessert. Program Studi Pendidikan Tata Boga Universitas Pendidikan Indonesia
  • 4. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 4 LAMPIRAN I. Dokumentasi Proses Pembuatan Sorbet
  • 5. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 5 LAMPIRAN II. Perhitungan sorbet Basis = 1000 gram Diketahui: Volume awal : 850 ml Volume akhir : 950 ml Jawab : %π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘› = 𝑉 π‘Žπ‘˜β„Žπ‘–π‘Ÿβˆ’π‘‰ π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™ 𝑉 π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™ Γ— 100 %π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘› = 950 βˆ’ 850 850 Γ— 100 %π‘‚π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘› = 11,76%
  • 6. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 6 LAMPIRAN III. SNI Sorbet Syarat mutu untuk sorbet hingga saat ini belum tersedia, namun berikut ini merupakan syarat mutu es krim yang digunakan sebagai perbandingan untuk standar mutu sorbet buah karena sorbet buah memiliki sifat yang hampir sama dengan es krim.
  • 7. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 7 LAMPIRAN IV. Tugas Pendahuluan
  • 8. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 8
  • 9. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 9 LAMPIRAN V. Tugas Diskusi 1. Jelaskan perbedaan antara sorbet, velva, dan es krim! Sorbet sering disebut es Italia. Sorbet/Sorbetto adalah air, gula dan buah-buahan segar, yang dibuat tanpa susu maupun krim. Sorbet dibuat hanya dari buah dan air. Sorbet terkenal karena rasa buah yang dihasilkan lebih terasa di lidah daripada dan es krim dan lebih menonjolkan rasa dari buah- buahan. Sherbet juga bisa mengandung alkohol, yang menurunkan titik bekunya sehingga teksturnya lebih lembut. Velva merupakan salah satu frozen dessert yang terbuat dari puree buah dengan tekstur mirip dengan eskrim buah. Produk sejenis es krim yang terbuat dari puree buah, gula, stabilizer, dengan atau tanpa penambahan asam, pewarna, flavor, atau air dan dibekukan hingga konsistensinya menyerupai es krim diklasifikasikan ke dalam golongan fruitices. Hal yang membedakan hanyalah tekstur dan komposisinya saja. Secara tekstur Velva sedikit agak kasar dari pada es krim yang lembut, sedangkan untuk komposisinya, velva lebih dominan berisi buah-buahan dari pada susu. Es krim merupakan produk campuran dari bahan krim, susu, gula, flavoring, dan emulsifier, yang dibekukan. Tekstur yang halus pada es krim disebabkan karena lemak dan udara terperangkap didalam campuran (overrun). 2. Jelaskan karakteristik bahan yang dapat digunakan untuk membuat sorbet! Bahan yang diguanakan dalam pembuatan sorbet ini adalah sari buah nanas, gula, agar-agar, dan air. Bubur buah nanas berfungsi sebagai bahan utama dari produk dan memberikan rasa pada produk akhir. Digunakan bubur nanas, karena agar tekstur yang dihasilkan tidak menjadi lembek, namun agak sedikit kasar.Pada pembuatan sorbet ini dilakukan penambahan larutan gula yang berfungsi sebagai penambah cita rasa dari sorbet. Air berfungsi sebagai pembentuk kristal pada sorbet. 3. Jelaskan cara penilaian mutu/ grade dari produk sorbet yang saudara buat ! Dengan membandingkan hasil produk yang dibuat di laboratorium dengan pedoman seperti SNI. Dilihat dari keadaan, jumlah gula yang ada dan berbagai cemaran yang boleh dan tidak boleh adap pada produk sorbet.
  • 10. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 10 LAMPIRAN VI. Kuis 1. Sebutkan dan jelaskan fungsi bahan pada gummy candy! ο‚· Bubur buah berfungsi sebagai bahan utama, pemberi rasa, aroma, dan warna alami ο‚· Gelatin berfungsi sebagai bahan pembentuk gel ο‚· Sirup jagung berfungsi sebagai pembentuk gel, menjaga agar tidak terjadi kristalisasi ο‚· Agar-agar berfungsi untuk mempercepat proses padatnya candy sehingga bertekstur kenyal ο‚· Asam sitrat digunakan untuk menurunkan pH agar diperoleh kondisi yang cocok untuk pembentukan gel ο‚· Perisa digunakan sebagai penambah cita rasa 2. Dik : Wbubur buah = 250 g, Wair = 300 mL, Basis = 800 g, Vawal = 500 mL, Vakhir = 1000 mL. Berapa % overrun? % overrun = π‘‰π‘Žπ‘˜β„Žπ‘–π‘Ÿβˆ’π‘‰π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™ π‘‰π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™ π‘₯ 100 = 1000βˆ’500 500 π‘₯ 100 = 100% 3. Mekanisme pembentukan gel pada selai! Mekanisme terbentuknya gel yaitu mula-mula pektin yang terdapat dalam buah ataupun yang ditambahkan merupakan senyawa pektin tunggal yang berikatan dengan molekul air. Ketika ditambahkan asam sitrat, menyebabkan suasana menjadi asam sehingga ikatan antara pektin dengan molekul air merenggang. Dengan adanya penambahan sukrosa yang bersifat higroskopis (mampu mengikat air), maka molekul air akan diikat oleh sukrosa. Pektin yang sudah terlepas dari molekul air akan berikatan dengan pektin lainnya membentuk suatu serabut yang mampu menahan air dan sukrosa di dalamnya dan memperbaiki tekstur selai sehingga terbentuk selai 4. Mekanisme pembentukan buih dan faktor yang mempengaruhi volume dan kestabilan buih! ο‚· Mekanisme terbentuknya buih diawali dengan terbukanya ikatan-ikatan dalam molekul protein sehingga rantainya menjadi lebih panjang. Tahap selanjutnya adalah proses adsorpsi yaitu pembentukan monolayer atau film dari protein yang terdenaturasi. Udara ditangkap dan dikelilingi oleh film dan membentuk gelembung. Pembentukan lapisan monolayer kedua dilanjutkan di sekitar gelembung untuk mengganti bagian film yang terkoagulasi. Film protein dari gelembung yang berdekatan akan berhubungan dan mencegah keluarnya cairan. Terjadinya peningkatan kekuatan interaksi antara polipeptida akan menyebabkan agregasi (pengumpulan) protein dan melemahnya permukaan film dan diikuti dengan pecahnya gelembung buih ο‚· Faktor yang mempengaruhi volume dan kestabilan buih putih telur adalah umur ternak, semakin lama umur telur maka volume dan kestabilan buih putih telur ayam atau itik semakin menurun, suhu telur juga mempengaruhi kemampuan putih telur dalam pembentukan buih. Putih telur yang disimpan pada suhu ruang mempunyai kemampuan membentuk buih dan tekstur lebih baik dari pada telur yang disimpan pada refrigerator karena putih telur menjadi terlalu kental sehingga lebih sulit untuk dibuat buih
  • 11. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.4, 2018 11 5. Tujuan, prinsip, prosedur pembuatan saus cabai! ο‚· Tujuannya adalah untuk mengetahui cara pembuatan sambal instan, sebagai diversifikasi produk olahan cabai, meningkatkan umur simpan, dan meningkatkan nilai ekonomis ο‚· Prinsipnya yaitu berdasarkan pada penghancuran sayur-sayuran dan perlakuan pendahuluan (blanching) dan pemanasan sehingga menjadi halus dan kental ο‚· Prosedur pembuatan saus cabai yaitu mula-mula dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran, blanching selama 5 menit. Setelah itu dilakukan pemisahan kulit dan bijinya. Kemudian dilakukan penghancuran yang sambil ditambahkan gula, garam, bawang merah, bawang putih, lalu dilakukan pemasakan, selanjutnya ditambahkan sedikit cuka. Yang terakhir dilakukan pengemasan.