1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
Kelompok 5
Anggota:
1. Adityo Dwi Prayogo
2. Feni
3. Meirina Fatima
4. Rizaldi Yusuf Ahmad
5. Tri Hapsari Meilani Purwaningrum
Hari, Tanggal : 31 Agustus 2013
Guru pengajar : Daipah, S.Pd
SMA NEGERI 2 KRAKATAU STEEL CILEGON
2. Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatn-Nya kita masih diberi
kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas untuk memenuhi nilai pada Bab I yaitu mengenai
sel. Dimana kita telah melakukan beberapa praktikum mengenai sel. Dan pada kesempatan ini
kami akan menuangkan hasil praktikum kami dalam bentuk laporan tertulis.
Pada kesempatan ini pula kami ingin berterima kasih kepada Ibu Daipah, S.Pd selaku
guru pengajar mata pelajaran Biologi di kelas XI IPA 2 ini dan juga sebagai guru pembimbing
pada praktikum-praktikum ini. Tak luput dari kesalahan, kami mohon maaf kepada Ibu Daipah,
S.Pd apabila dalam praktikum ini kami melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan
ataupun hal yang rasnya kurang pantas atau terlalu hyperactive.
Sekiranya sekian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini. Mohon maaf atas
segala kekurangan yang ada. Karena sesungguhnya kami pun masih dalam proses pembelajaran.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
3. Latar Belakang
Sel merupakan bagian terkecil dari kehidupan. Kumpulan dari sel-sel akan membentuk
suatu jaringan. Kumpulan dari suatu jaringan akan membentuk organ. Dan kumpulan dari organorgan akan membentuk system organ. Dan pada akhirnya kumpulan dari system organ akan
membentuk suatu organisme. Sel-Jaringan-Organ-Sistem Organ-Organisme.
Sel terdiri dari organel-orgnel penyusunnya. Seperti sel tersusun atas dinding sel,
membrane sel, sitoplasma, RE, lisosom, ribosom, badan golgi, inti sel, dan lain sebagainya. Sel
juga dibedakan menjadi sel hewan dan sel tumbuhan. Yang masing-masing sel memiliki organelorganel yang berbeda.
Dan dengan melakukan praktikum-praktikum ini kita akan membahas mengenai sel,
bagian-bagian sel, baik pada sel tumbuhan-maupun sel hewan, dan berbagai kejadian-kejadian
atau proses-proses yang ada pada sel. Seperti proses difusi osmosis dan plasmolisis.
4. A. PRAKTIKUM OSMOSIS
Tujuan :
Mengamati proses osmosis.
Alat dan Bahan:
1. 2 buah beker gelas 100 ml
2. 1 buah cetakan silinder
3. 1 buah pipet
4. 1 buah spatula
5. 1 buah penggaris
6. 1 buah cutter atau silet
7. Tissue
8. Alat tulis
9. Timbangan praktikum
10. 1 buah kentang dengan ukuran diameter minimal 7 cm
11. Air mineral
12. Larutan gula atau sirup
Langah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Ambil dan potonglah kentang menjadi 2 buah silindris dengan menggunakan cetakan
silinder.
3. Potonglah masing-masing potongan kentang hingga panjangnya 5 cm, gunakan penggaris
dan cutter.
4. Timbanglah masing-masing potongan kentang. Dan catatlah hasil ukurnya pada buku
catatan.
5. Siapkan 2 buah beker gelas 100 ml.
6. Isilah beker gelas 1 dengan 100 ml air mineral.
7. Isilah beker gelas 2 dengan 100 ml air mineral. Campurkan 10 ml larutan gula atau sirup
kedalamnya. Dan aduk rata.
8. Masukkan potongan kentang pertama kedalam beker gelas 1. Dan masukkan potongan
kentang kedua kedalam beker gelas 2.
9. Tunggu selama 30 menit.
5. 10. Setelah 30 menit, keluarkan kentang dari beker gelas 1 dan beker gelas 2.
11. Timbanglah kembali masing-masing potongan kentang dengan timbangan. Dan catatlah
hasil ukuranya pada buku catatan yang sama (jangan sampai tertukar antara potongan
kentang dari beker gelas 1 dan potongan kentang dari beker gelas 2).
12. Amati dan analisis perbedaan hasil ukur beratnya masing-masing kentang sebelum dan
sesudah dimasukkan kedalam masing-masing larutan.
13. Cuci bersih dan keringkan kembali alat-alat praktikum menggunakan tissue.
Hasil Pengamatan:
BERAT KENTANG
KENTANG
LARUTAN
KET
3g
Naik
2,6 g
2,5 g
Turun
Larutan gula
kedua
2,7 g
(beker gelas 1)
Potongan kentang
ke dalam larutan
Air mineral
pertama
Setelah dimasukkan
ke dalam larutan
Potongan kentang
Sebelum dimasukkan
(beker gelas 2)
Analisa kelompok:
Pada potongan kentang pertama yang di masukkan ke dalam air mineral terjadi
penurunan berat kentang. Hal itu dikarenakan air mineral bersifat hypertonik sedangkan
potongan kentang bersifat hypotonik. Atau dimana tekanan pada air mineral lebih tinggi
daripada tekanan pada potongan kentang. Sehinggga molekul air mineral masuk kedalam
kentang. Yang pada akhirnya membuat berat kentang menjadi bertambah.
Pada potongan kentang kedua yang dimasukkan kedalam larutan gula terjadi penurunan
berat kentang. Hal itu dikarenakan larutan gula bersifat hypotonik sedangkan potongan
kentang bersifat hypertonik. Atau dimana tekanan pada potongan kentang lebih tinggi
daripada tekanan pada larutan gula. Sehingga molekul kentang mengalir ke larutan gula.
Yang mengakibatkan terjadilah penurunan berat kentang.
Kesimpulan:
Jadi dari praktikum dan hasil analisis pengamatan diatas, dapat kita simpulkan bahwa,
Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul air (pelarut) dari kerapatan tinggi ke
kerapatan rendah melalui suatu membran.
6. B. PRAKTIKUM PLASMOLISIS
Tujuan:
Siswa dapat menjelaskan proses plasmolisis.
Alat dan Bahan:
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Pipet
5. Cutter
6. Tissue
7. Alat tulis
8. Daun Rhoeo discolor
9. Larutan gula
Langah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kelupas kulit/epidermis bawah daun Rhoeo discolor hingga beberapa bagian dalamnya
terbawa. Caranya: patahkan daun tersebut, kelupas bagian epidermis itu dengan cutter,
tarik hingga diperoleh selapis sel epidermis.
3. Taruh lapisan sel epidermis tersebut pada kaca objek dan tetesi sedikit air (gunakan
pipet). Kemudian tutup menggunakan kaca penutup.
4. Pasang kaca objek pada mikroskop.
5. Amati dan gambarlah sel hasil amatan pada buku catatan.
6. Lepas kembali kaca objek dari mikroskop.
7. Buka kaca penutup objek, kemudian tetesi objeknya (kulit/epidermis daun Rhoeo
discolor) dengan sedikit saja larutan gula, gunakan pipet untuk meneteskannya.
8. Tutup kembali objek dengan kaca penutup.
9. Amati kembali sel daun Rhoeo discolor tersebut yang sudah ditetesi larutan gula dengan
menggunakan mikroskop.
10. Gambarlah hasil pengamatan pada buku catatan.
11. Lihatlah apakah terjadi plasmolisis atau tidak.
12. Bersihkan kembali alat-alat praktikum menggunakan tissue.
7. Hasil Pengamatan:
Gambar sel daun Rhoeo discolor
sebelum ditetesi larutan gula
Gambar sel daun Rhoeo discolor
setelah ditetesi larutan gula
Analisa kelompok:
Pada saat daaun Rhoeo discolor belum ditetesi larutan gula, kondisi sel daun Rhoeo
discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam
dengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi dinding sel. Setelah larutan gula diteteskan di
atas sayatan daun Rhoeo discolor terlihat sitoplasma yang berwarna ungu mengkerut dan
menjauhi dinding sel seolah-olah keluar dan pecah dari sel. Lama-kelamaan sitoplasma
memudar menjadi bercak- bercak berwarna ungu. Hal ini terjadi karena larutan gula yang
diteteskan berperan sebagai larutan hipertonik, yakni larutan yang konsentrasinya lebih
rendah daripada cairan di dalam sel, Sedangkan air pada sel daun Rhoeo discolor berperan
sebagai hipotonik
Kesimpulan:
Jadi dari praktikum diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa,
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena sel
berada dalam larutan hipertonik. Jika sel tumbuhan di tempatkan dalam larutan yang
hipertonik terhadap cairan selnya, maka air akan keluar dari sel tersebut, sehingga plasma
akan menyusut. Bila hal ini berlangsung terus menerus maka akan terlepas dari dinding sel.
8. Maka air yang berada dalam vakuola merembes keluar sel. Kemudian protoplasma mengeut
terlepasnya protoplasma dari dinding sel disebut plasmolisis
9. C. PENGAMATAN SEL HEWAN
Tujuan:
Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan hasil pengamatan dengan
membandingkan dengan gambar atau foto sel di literatur.
Alat dan Bahan:
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Pipet
5. Tusuk gigi
6. Tissue
7. Alat tulis
8. Sel epithelium gigi (mucosa mulut)
9. Obat kumur
Langah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pastikan kaca objek dan kaca penutup dalam keadaan bersih.
3. Tuangkan obat kumur pada tutupnya hingga hampir penuh. Dan berkumurlah.
4. Bukalah mulutmu. Dengan menggunakan tusuk gigi, koreklah secara hati-hati epitel pipi
sebelah dalam (kulit rongga mulut pada bagian pipi sebelah dalam). Hati-hati jangan
sampai melukai mulutmu.
5. Kemudian taruh epitel pipi tersebut pada kaca objek dan tutup menggunakan kaca
penutup.
6. Amati sel tersebut menggunakan mikroskop.
7. Gambarkan hasil pengamatan pada buku catatan.
8. Cuci bersih dan keringkan alat-alat praktikum yang telah dipakai.
10. Hasil Pengamatan:
Gambaran sel epithelium pipi pada mikroskop
Kesimpulan:
Dalam praktikum diatas kelompok kami tidak dapat mengamati adanya ribosom,
mitokondria, lisosom, RE, dan system endomembran yang lainnya. Kami juga tidak dapat
mementukan/mengamati adanya vakuola. Dikarenakan gambarnya yang sedikit abstrak.
Namun kami pun mempelajarinya dari sumber lain, dan membaca praktikum yang
sama. Dapat ditarik kesimpulan bahwa, sel epitel mulut termasuk kedalam sel hewan karena
tidak terdapt vakuola.
Dan dari praktikum tersebut kami dapat mengetahui mana organel pada sel hewan
yang disebut lisosom dan lain sebagainya. Dan kami juga dapat menarik kesimpulan bahwa
sel hewan dan sel tumbuhan itu terdiri dari organel yang berbeda. Disimpulkan dalam tabel
berikut.
11. D. PENGAMATAN SEL TUMBUHAN
Tujuan:
Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan hasil pengamatannya.
Alat dan Bahan:
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Cutter
5. Tissue
6. Alat tulis
7. Batang pohon singkong
8. Bawang merah
Langah Kerja Pengamatan sel batang pohon singkong:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kelupas kulit luar batang pohon singkong hingga terlihat bagian dalamnya yang putih
saja dengan menggunakan cutter.
3. Setelah terlihat bagian dalamnya, iris setipis mungkin secara melintang batang pohong
singkong tersebut.
4. Taruh irisan batang pohon singkong tersebut pada kaca objek.
5. Pasang kaca objek tersebut pada mikroskop, dan amatilah sel yang nampak.
6. Cuci bersih dan keringkan alat-alat praktikum yang telah dipakai.
Hasil Pengamatan sel batang singkong:
Gambar sel batang pohon singkong
12. Langah Kerja Pengamatan Sel Bawang Merah:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Dengan menggunakan jari, kupaslah kulit bawang merah yang berwarna ungu hingga
diperoleh kulit tipis (seperti kulit ari) yang disebut dengan epidermis (pilih kulit bawang
merah yang masih segar, bukan kulit luar yang kering).
3. Letakkan kulit epidermis itu segera (jangan sampai kering) diatas setetes air pada kaca
objek, kemudian tutup dengan kaca penutup.
4. Amati menggunakan mikroskop.
5. Gambarlah pada buku catatan.
Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah:
Gambar sel bawang merah
Kesimpulan:
Jadi dari dua praktikum yang telah dilakukan diatas untuk mengamati sel tumbuhan dapat
kita ambil kesimpulan bahwa sel tumbuhan memiliki.