SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1 
2011 
BAB I 
1.1 Tujuan 
1.1.1 Menerapkan proses fermentasi 
1.1.2 Mengetahui proses fermentasi dari jagung 
1.1.3 Mengetahui perbedaan fermentasi antara beras jagung dengan jagung pipil 
1.1.4 Sebagai wadah pelatihan untuk menghasilkan produk yang bermutu dalam 
dunia industri 
1.2 Latar Belakang 
Akhir-akhir ini makanan tradisional tapai kurang diminati di kalangan 
masyarakat. Seiring dengan banyaknya makanan modern, maka kelompok kami 
membuat inovasi makanan tradisional tapai dengan menggunakan bahan jagung. 
Pembuatan tapai jagung juga dapat meningkatkan nilai jual jagung di pasaran. 
Bahan dasar jagung digunakan karena selain murah jagung juga dapat 
dikonsumsi bagi penderita diabetes. Jagung mengandung banyak nutrisi yang 
dibutuhkan oleh tubuh kita contohnya kalori, protein, lemak, karbohidrat, 
kalsium, fosfor, dan vitamin. Kandungan nutrisi jagung yang tidak jauh berbeda 
dengan ketan memunculkan ide tentang pembuatan tapai dari jagung.
2 
2011 
BAB II 
2.1 Dasar Teori 
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan 
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk 
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang 
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan 
tanpa akseptor elektron eksternal.(Zakiah, 28/1/2010). 
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil 
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa 
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan 
aseton. 
Persamaan Reaksi Kimia 
C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP 
Dijabarkan sebagai 
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon 
dioksida + Energi (ATP) 
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang 
terlibat. Tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari 
tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan 
bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan. 
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang 
digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang 
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
3 
2011 
(2 C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada 
produksi makanan. 
Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi tapai. 
Ragi menggunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces 
cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, 
Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain- lain. Tapai hasil 
fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis 
keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. 
Pembuatan tapai memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar 
bahan dasar tapai dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung 
dengan baik. Agar pembuatan tapai berhasil dengan baik, alat-alat dan bahan-bahan 
yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat 
yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tapai bisa menyebabkan 
kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih, menggunakan air 
hujan bisa mengakibatkan tapai tidak berhasil dibuat. 
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang 
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di 
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di 
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura 
dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. 
Kandungan gizi per 100 gram jagung adalah: 
1. Protein : 9,2 gr 
2. Lemak : 3,9 gr 
3. Karbohidrat : 73,7 gr 
4. Kalsium : 10 mg 
5. Fosfor : 256 mg 
6. Ferrum : 2,4 mg 
7. Vitamin A : 510 SI 
8. Vitamin B1 : 0,38 mg 
9. Air : 12 gr
4 
2011 
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski 
jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai 
kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim 
(annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. 
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada 
endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan 
kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa 
dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya 
merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan 
gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis 
diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan 
fitoglikogen dan sukrosa.
5 
2011 
BAB III 
3.1 Metodologi 
3.1.1 Alat 
3.1.1.1 Kompor 
3.1.1.2 Panci 
3.1.1.3 Sendok kayu 
3.1.1.4 Wadah baskom 
3.1.1.5 Oven 
3.1.1.6 Gelas arloji 
3.1.1.7 Cawan dan mortar 
3.1.2 Bahan 
3.1.2.1 Beras jagung 
3.1.2.2 Jagung pipil 
3.1.2.3 Daun pisang 
3.1.2.4 Ragi tape 
3.1.2.5 Air
6 
2011 
3.1.3 Langkah Kerja 
3.1.3.1 Pembuatan Tapai dari Beras Jagung 
1) Menimbang 125 gram beras jagung. Masukkan dalam wadah dan cuci 
hingga bersih. 
2) Merendam beras jagung dengan air selama 1 jam. 
3) Setelah 1 jam, membuang air rendaman dan mencuci kembali beras jagung. 
Dimasak dengan air dan diaduk terus hingga setengah matang. 
4) Sambil menunggu memasak beras jagung, memanaskan air dalam panci 
untuk menanak beras jagung yang setengah matang. 
5) Menunggu sampai air dalam panci mendidih, lalu masukkan beras jagung 
dengan diberi sekat agar beras jagung tidak bercampur dengan air. 
6) Menutup panci dan menunggu selama 30 menit. 
7) Setelah 30 menit, memindahkan nasi jagung diatas wadah plastic dan 
mendinginkan pada suhu ruang. 
8) Memasukkan ragi tape dalam oven selama 5 menit. 
9) Setelah 5 menit, mengahaluskan ragi tape. 
10) Menaburkan bubuk ragi tape di atas nasi jagung yang sudah dingin. 
Mencampurnya hingga rata. 
11) Menata daun pisang pada wadah plastic. Kemudian memasukkan nasi 
jagung bercampur ragi ke dalamnya. Menutup dengan daun pisang kemudian 
tutup baskom. 
12) Memeram selama 3 hari.
7 
2011 
3.1.3.2 Pembuatan Tapai dari Jagung Pipil 
1) Menimbang 125 gram jagung pipil. Masukkan dalam wadah dan cuci hingga 
bersih. 
2) Memasak dengan air hingga matang. 
3) Setelah matang, memindahkan jagung diatas wadah plastik dan mendinginkan 
pada suhu ruang. 
4) Memasukkan ragi tape dalam oven selama 5 menit. 
5) Setelah 5 menit, mengahaluskan ragi tape. 
6) Menaburkan bubuk ragi tape di atas jagung yang sudah dingin. Mencampurnya 
hingga rata. 
7) Menata daun pisang pada wadah plastic. Kemudian memasukkan jagung 
bercampur ragi ke dalamnya. Menutup dengan daun pisang kemudian tutup 
baskom. 
8) Memeram selama 3 hari.
8 
2011 
BAB IV 
4.1 Data Pengamatan 
Variable tetap : 1. Ragi : Ragi tape sebanyak 2 gram 
2. Jagung : 125 gram 
3. Waktu pemeraman : 3 hari ( 3 x 24 jam ) 
Variable bebas : 1. Beras Jagung 
2. Jagung Pipil 
4.1.1 Tapai dari Beras Jagung 
Warna : orange (tetap seperti nasi jagung awal) 
Rasa : masam, sedikit manis 
Bau : seperti tapai ketan 
Tekstur : sedikit lengket, sedikit berair, agak lunak
9 
2011 
4.1.2 Tapai dari Jagung Pipil 
Warna : orange (tetap seperti jagung pipil awal) 
Rasa : masam 
Bau : sedikit lebih masam dari tapai beras jagung 
Tekstur : tekstur luar keras tetapi bagian dalam sangat lunak, membentuk 
kapang seperti tempe 
4.2 Pembahasan 
Proses fermentasi tidak lepas dari aktivitas bakteri. Bakteri yang 
digunakan pada pembuatan tapai adalah bakteri Saccharomyces cerevisiae. 
Bakteri ini dapat mengubah gula menjadi etanol dan asam laktat juga 
karbondioksida. 
Proses pemeraman dilakukan untuk menjaga suhu agar bakteri dalam 
keadaan aktif selain itu bakteri juga produktif pada keadaan anaerob. 
Setelah proses pemeraman dilakukan, bakteri tidak langsung aktif dan 
produktif. Bakteri akan mengalami adaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan 
barunya. Jika adaptasi yang dilakukan berhasil, maka produk yanag dihasilkan 
akan optimal. Jika adaptasi yang dilakukan tidak/kurang berhasil, maka produk
10 
2011 
yang dihasilkan juga akan menyimpang dari teori. Hal ini dapat dilihat pada kurva 
pertumbuhan bakteri saccharomyces c. pada media jagung. 
Pada praktikum kali ini hasil pengamatan tapai dari beras jagung berhasil. 
Hasil yang didapat persis seperti yang diinginkan. Mulai dari bau, rasa, dan 
tekstur mirip dengan tapai pada umumnya. Hal ini disebabkan kandungan dan 
tekstur jagung mirip dengan ketan yang umum dijadikan tapai. Sehingga tidak 
sulit bagi bakteri untuk beradaptasi. Beras jagung juga telah mengalami 
penggilingan yang menyebabkan endospermium jagung yang teksturnya keras 
pecah dan kemungkinan besar dapat diuraikan oleh bakteri. 
Sedangkan pada jagung pipil, hasilnya tidak seperti yang diinginkan. Rasa 
yang terbentuk hanya masam. Tidak ada rasa manis. Karena kandungan gula yang 
paling besar pada endospermium, sedangkan endospermium sendiri yang sulit 
diuraikan oleh bakteri. Bentuk dari jagung pipil juga tetap tidak berubah sama 
sekali, bahkan membentuk kapang seperti tempe. Hal ini disebabkan karena 
jagung pipil masih mempunyai kulit ari yang agak keras yang biasa disebut 
endospermium yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Karbohidrat lebih banyak 
dikandung pada endospermium jadi bakteri dapat bereaksi dengan bagian dalam 
jagung dan itupun kurang optimal. Sebagian besar bakteri beraktivitas di bagian 
luar jagung (endospermium) dan hasilnya membentuk kapang. 
Tapai dari jagung ini memang terbentuk sedikit rasa manis karena kadar 
gula dalam jagung tidak sebanyak kadar gula dalam ketan ataupun singkong.
11 
2011 
BAB V 
5.1 Kesimpulan 
5.1.1 Proses fermentasi mengubah gula menjadi etanol, asam laktat, dan 
karbondioksida. 
5.1.2 Proses fermentasi yang terjadi pada ketan atau singkong juga terjadi pada 
jagung karena jagung juga memiliki kandungan gula. 
5.1.3 Ragi yang dipakai dalam pembuatan tapai adalah kelompok bakteri yaitu 
bakteri Saccharomyces cerevisiae. 
5.1.4 Bakteri Saccharomyces cerevisiae tidak dapat melakukan aktivitasnya secara 
maksimal pada jagung pipil karena jagung pipil masih memiliki 
endospermium yang agak keras. 
5.2 Saran 
5.2.1 Lakukan pemasakan jagung sekaligus untuk menyingkat waktu. 
5.2.2 Sebelum digunakan, ragi harus dalam keadaan kering dan halus. 
5.2.3 Pemberian ragi harus pas. 
5.2.4 Proses fermentasi harus steril agar tidak terjadi produk yang menyimpang.
12 
2011 
Lampiran 
1) Pembuatan Tapai dari Beras Jagung
13 
2011 
2) Pembuatan Tapai dari Jagung Pipil

More Related Content

What's hot

Informatika (BK).pptx
Informatika (BK).pptxInformatika (BK).pptx
Informatika (BK).pptxAcimMulyana2
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGFirdika Arini
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestYusuf Ahmad
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Teknologi Fermentasi pada tempe
Teknologi Fermentasi pada tempeTeknologi Fermentasi pada tempe
Teknologi Fermentasi pada tempeNuruliswati
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaFakhriyah Elita
 
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaIntroduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaTogar Simatupang
 
Fermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Tape - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Tape - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
Mineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuhMineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuhandayani fitri
 

What's hot (20)

Informatika (BK).pptx
Informatika (BK).pptxInformatika (BK).pptx
Informatika (BK).pptx
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
cara pembuatan tape singkong
cara pembuatan tape singkongcara pembuatan tape singkong
cara pembuatan tape singkong
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 
Kacang kacangan
Kacang kacanganKacang kacangan
Kacang kacangan
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
 
Teknologi Fermentasi pada tempe
Teknologi Fermentasi pada tempeTeknologi Fermentasi pada tempe
Teknologi Fermentasi pada tempe
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
 
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
 
Makalah allin
Makalah allinMakalah allin
Makalah allin
 
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaIntroduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
 
Makalah karbohidrat
Makalah karbohidratMakalah karbohidrat
Makalah karbohidrat
 
Fermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Tape - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
 
Susu kedelai
Susu kedelaiSusu kedelai
Susu kedelai
 
Mineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuhMineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuh
 

Similar to FERMENTASI

Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi Anisa II
 
makalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempemakalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempeAncela Rebeka
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongIswi Haniffah
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeNuruliswati
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE RiaAnggun
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuFirlita Nurul Kharisma
 
Bioteknologi biology
Bioteknologi biologyBioteknologi biology
Bioteknologi biologypemi p
 
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Metabolisme Mikroba Pada Tempe
Metabolisme Mikroba Pada TempeMetabolisme Mikroba Pada Tempe
Metabolisme Mikroba Pada TempeNuruliswati
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKKPhaphy Wahyudhi
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxAgathaHaselvin
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Nuruliswati
 

Similar to FERMENTASI (20)

Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
makalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempemakalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempe
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempe
 
Laporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptx
Laporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptxLaporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptx
Laporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
 
Tape Ketan Hitam
Tape Ketan HitamTape Ketan Hitam
Tape Ketan Hitam
 
Lap.yeast
Lap.yeastLap.yeast
Lap.yeast
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
 
Bioteknologi biology
Bioteknologi biologyBioteknologi biology
Bioteknologi biology
 
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
 
Metabolisme Mikroba Pada Tempe
Metabolisme Mikroba Pada TempeMetabolisme Mikroba Pada Tempe
Metabolisme Mikroba Pada Tempe
 
Ppt.pembuatan tempe
Ppt.pembuatan tempePpt.pembuatan tempe
Ppt.pembuatan tempe
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
 
Nata de legen
Nata de legenNata de legen
Nata de legen
 
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptxPPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
 
Tugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempeTugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempe
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 
ppt pembuatan tempe kedelai 5B.pptx
ppt pembuatan tempe kedelai 5B.pptxppt pembuatan tempe kedelai 5B.pptx
ppt pembuatan tempe kedelai 5B.pptx
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
 

FERMENTASI

  • 1. 1 2011 BAB I 1.1 Tujuan 1.1.1 Menerapkan proses fermentasi 1.1.2 Mengetahui proses fermentasi dari jagung 1.1.3 Mengetahui perbedaan fermentasi antara beras jagung dengan jagung pipil 1.1.4 Sebagai wadah pelatihan untuk menghasilkan produk yang bermutu dalam dunia industri 1.2 Latar Belakang Akhir-akhir ini makanan tradisional tapai kurang diminati di kalangan masyarakat. Seiring dengan banyaknya makanan modern, maka kelompok kami membuat inovasi makanan tradisional tapai dengan menggunakan bahan jagung. Pembuatan tapai jagung juga dapat meningkatkan nilai jual jagung di pasaran. Bahan dasar jagung digunakan karena selain murah jagung juga dapat dikonsumsi bagi penderita diabetes. Jagung mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita contohnya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan vitamin. Kandungan nutrisi jagung yang tidak jauh berbeda dengan ketan memunculkan ide tentang pembuatan tapai dari jagung.
  • 2. 2 2011 BAB II 2.1 Dasar Teori Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.(Zakiah, 28/1/2010). Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Persamaan Reaksi Kimia C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP Dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP) Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat. Tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
  • 3. 3 2011 (2 C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi tapai. Ragi menggunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain- lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Pembuatan tapai memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar bahan dasar tapai dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Agar pembuatan tapai berhasil dengan baik, alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tapai bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih, menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tapai tidak berhasil dibuat. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Kandungan gizi per 100 gram jagung adalah: 1. Protein : 9,2 gr 2. Lemak : 3,9 gr 3. Karbohidrat : 73,7 gr 4. Kalsium : 10 mg 5. Fosfor : 256 mg 6. Ferrum : 2,4 mg 7. Vitamin A : 510 SI 8. Vitamin B1 : 0,38 mg 9. Air : 12 gr
  • 4. 4 2011 Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.
  • 5. 5 2011 BAB III 3.1 Metodologi 3.1.1 Alat 3.1.1.1 Kompor 3.1.1.2 Panci 3.1.1.3 Sendok kayu 3.1.1.4 Wadah baskom 3.1.1.5 Oven 3.1.1.6 Gelas arloji 3.1.1.7 Cawan dan mortar 3.1.2 Bahan 3.1.2.1 Beras jagung 3.1.2.2 Jagung pipil 3.1.2.3 Daun pisang 3.1.2.4 Ragi tape 3.1.2.5 Air
  • 6. 6 2011 3.1.3 Langkah Kerja 3.1.3.1 Pembuatan Tapai dari Beras Jagung 1) Menimbang 125 gram beras jagung. Masukkan dalam wadah dan cuci hingga bersih. 2) Merendam beras jagung dengan air selama 1 jam. 3) Setelah 1 jam, membuang air rendaman dan mencuci kembali beras jagung. Dimasak dengan air dan diaduk terus hingga setengah matang. 4) Sambil menunggu memasak beras jagung, memanaskan air dalam panci untuk menanak beras jagung yang setengah matang. 5) Menunggu sampai air dalam panci mendidih, lalu masukkan beras jagung dengan diberi sekat agar beras jagung tidak bercampur dengan air. 6) Menutup panci dan menunggu selama 30 menit. 7) Setelah 30 menit, memindahkan nasi jagung diatas wadah plastic dan mendinginkan pada suhu ruang. 8) Memasukkan ragi tape dalam oven selama 5 menit. 9) Setelah 5 menit, mengahaluskan ragi tape. 10) Menaburkan bubuk ragi tape di atas nasi jagung yang sudah dingin. Mencampurnya hingga rata. 11) Menata daun pisang pada wadah plastic. Kemudian memasukkan nasi jagung bercampur ragi ke dalamnya. Menutup dengan daun pisang kemudian tutup baskom. 12) Memeram selama 3 hari.
  • 7. 7 2011 3.1.3.2 Pembuatan Tapai dari Jagung Pipil 1) Menimbang 125 gram jagung pipil. Masukkan dalam wadah dan cuci hingga bersih. 2) Memasak dengan air hingga matang. 3) Setelah matang, memindahkan jagung diatas wadah plastik dan mendinginkan pada suhu ruang. 4) Memasukkan ragi tape dalam oven selama 5 menit. 5) Setelah 5 menit, mengahaluskan ragi tape. 6) Menaburkan bubuk ragi tape di atas jagung yang sudah dingin. Mencampurnya hingga rata. 7) Menata daun pisang pada wadah plastic. Kemudian memasukkan jagung bercampur ragi ke dalamnya. Menutup dengan daun pisang kemudian tutup baskom. 8) Memeram selama 3 hari.
  • 8. 8 2011 BAB IV 4.1 Data Pengamatan Variable tetap : 1. Ragi : Ragi tape sebanyak 2 gram 2. Jagung : 125 gram 3. Waktu pemeraman : 3 hari ( 3 x 24 jam ) Variable bebas : 1. Beras Jagung 2. Jagung Pipil 4.1.1 Tapai dari Beras Jagung Warna : orange (tetap seperti nasi jagung awal) Rasa : masam, sedikit manis Bau : seperti tapai ketan Tekstur : sedikit lengket, sedikit berair, agak lunak
  • 9. 9 2011 4.1.2 Tapai dari Jagung Pipil Warna : orange (tetap seperti jagung pipil awal) Rasa : masam Bau : sedikit lebih masam dari tapai beras jagung Tekstur : tekstur luar keras tetapi bagian dalam sangat lunak, membentuk kapang seperti tempe 4.2 Pembahasan Proses fermentasi tidak lepas dari aktivitas bakteri. Bakteri yang digunakan pada pembuatan tapai adalah bakteri Saccharomyces cerevisiae. Bakteri ini dapat mengubah gula menjadi etanol dan asam laktat juga karbondioksida. Proses pemeraman dilakukan untuk menjaga suhu agar bakteri dalam keadaan aktif selain itu bakteri juga produktif pada keadaan anaerob. Setelah proses pemeraman dilakukan, bakteri tidak langsung aktif dan produktif. Bakteri akan mengalami adaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan barunya. Jika adaptasi yang dilakukan berhasil, maka produk yanag dihasilkan akan optimal. Jika adaptasi yang dilakukan tidak/kurang berhasil, maka produk
  • 10. 10 2011 yang dihasilkan juga akan menyimpang dari teori. Hal ini dapat dilihat pada kurva pertumbuhan bakteri saccharomyces c. pada media jagung. Pada praktikum kali ini hasil pengamatan tapai dari beras jagung berhasil. Hasil yang didapat persis seperti yang diinginkan. Mulai dari bau, rasa, dan tekstur mirip dengan tapai pada umumnya. Hal ini disebabkan kandungan dan tekstur jagung mirip dengan ketan yang umum dijadikan tapai. Sehingga tidak sulit bagi bakteri untuk beradaptasi. Beras jagung juga telah mengalami penggilingan yang menyebabkan endospermium jagung yang teksturnya keras pecah dan kemungkinan besar dapat diuraikan oleh bakteri. Sedangkan pada jagung pipil, hasilnya tidak seperti yang diinginkan. Rasa yang terbentuk hanya masam. Tidak ada rasa manis. Karena kandungan gula yang paling besar pada endospermium, sedangkan endospermium sendiri yang sulit diuraikan oleh bakteri. Bentuk dari jagung pipil juga tetap tidak berubah sama sekali, bahkan membentuk kapang seperti tempe. Hal ini disebabkan karena jagung pipil masih mempunyai kulit ari yang agak keras yang biasa disebut endospermium yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Karbohidrat lebih banyak dikandung pada endospermium jadi bakteri dapat bereaksi dengan bagian dalam jagung dan itupun kurang optimal. Sebagian besar bakteri beraktivitas di bagian luar jagung (endospermium) dan hasilnya membentuk kapang. Tapai dari jagung ini memang terbentuk sedikit rasa manis karena kadar gula dalam jagung tidak sebanyak kadar gula dalam ketan ataupun singkong.
  • 11. 11 2011 BAB V 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Proses fermentasi mengubah gula menjadi etanol, asam laktat, dan karbondioksida. 5.1.2 Proses fermentasi yang terjadi pada ketan atau singkong juga terjadi pada jagung karena jagung juga memiliki kandungan gula. 5.1.3 Ragi yang dipakai dalam pembuatan tapai adalah kelompok bakteri yaitu bakteri Saccharomyces cerevisiae. 5.1.4 Bakteri Saccharomyces cerevisiae tidak dapat melakukan aktivitasnya secara maksimal pada jagung pipil karena jagung pipil masih memiliki endospermium yang agak keras. 5.2 Saran 5.2.1 Lakukan pemasakan jagung sekaligus untuk menyingkat waktu. 5.2.2 Sebelum digunakan, ragi harus dalam keadaan kering dan halus. 5.2.3 Pemberian ragi harus pas. 5.2.4 Proses fermentasi harus steril agar tidak terjadi produk yang menyimpang.
  • 12. 12 2011 Lampiran 1) Pembuatan Tapai dari Beras Jagung
  • 13. 13 2011 2) Pembuatan Tapai dari Jagung Pipil