SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN, Vol. 21, No.3, September. 2014: 310-316
 
ISOLASI DAN PEMANFAATAN BAKTERI PROTEOLITIK UNTUK MEMPERBAIKI
KUALITAS LIMBAH CAIR PENGOLAHAN BANDENG PRESTO
(Isolation and Utilization of Proteolytic Bacteria to Improve The Quality of
Milkfish Presto Processing Wastewate)
Riky Paskandani, Ustadi dan Amir Husni*
Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
Jl. Flora Gedung A4 Bulaksumur Yogyakarta 55281.
*
Penulis korespondensi. Email: a-husni@ugm.ac.id.
Diterima: 12 September 2014 Disetujui: 2 Oktober 2014
Abstrak
Industri pengolahan ikan menghasilkan limbah dengan kadar protein tinggi. Penambahan bakteri proteolitik
diharapkan dapat membantu mendegradasi limbah berprotein tinggi. Pada penelitian ini, isolasi bakteri proteolitik
dilakukan untuk mendapatkan isolat dengan aktivitas proteolitik tinggi. Isolat terbaik diuji kemampuan hidup dan
aktivitasnya pada berbagai konsentrasi NaCl dan pH. Kemampuan isolat meningkatkan kualitas limbah juga diuji pada
limbah pengolahan bandeng presto. Hasil penelitian diperoleh 36 isolat bakteri proteolitik dari limbah cair pencucian
ikan Pasar Kranggan Yogyakarta. Dari ke-36 isolat tersebut, isolat D61 merupakan isolat dengan aktivitas proteolitik
tertinggi dengan zone diameter 20,5 mm. Isolat tersebut mampu hidup pada NaCl 0-10% dan kisaran pH 5-10, namun
aktivitas proteolitik tertingginya pada NaCl 0-2% dan kisaran pH 7-8 dan pH 10. Berdasarkan karakteristik morfologi
dan biokimianya, isolate D61 memiliki kemiripan 93,93% dengan Bacillus soli. Hasil ujicoba pada limbah cair
pengolahan bandeng presto ternyata isolat D61 tidak mampu memperbaiki kualitas limbah tersebut.
Kata kunci: Bacillus soli, bakteri proteolitik, bandeng presto, limbah cair, pengolahan limbah.
Abstract
In this research, isolation of proteolytic bacteria was performed to obtain isolates with high proteolytic activity
based on their ability to degrade the protein. The best isolate was examined for their growth ability and proteolytic
activity in different concentrations of NaCl and degree of acidity (pH). Furthermore, the isolate ability to improve
wastewater quality was observed in milkfish presto processing wastewater. Thirty-six proteolytic bacteria were isolated
from fish washing wastewater of Kranggan Market, Yogyakarta. Isolate D61 has the highest proteolytic activity with
activity about 20,5 mm. Isolate D61 was able to grow at a concentration of 0-10% NaCl with the highest proteolytic
activity at the concentration of 0-2% NaCl. Isolate D61 was also able to live at pH 5-10 with the highest proteolytic
activity at pH 7-8 and pH 10. Based on morphology and biochemical characteristics, D61 has 93.93% similarity with
Bacillus soli. However, isolate D61 was not able to improve the quality of milkfish presto processing wastewater.
Keywords : Bacillus soli, milkfish presto, Proteolytic bacteria, wastewater, water treatment.
PENDAHULUAN
Industri pengolahan bandeng presto merupakan
industri pengolahan ikan yang cukup berkembang
di Daerah Istimewa Yogyakarta. Industri ini
menghasilkan limbah cair yang berasal dari
pencucian ikan dan perebusan bandeng. Limbah
pengolahan bandeng ini mengandung protein yang
cukup tinggi. Limbah pengolahan bandeng saat ini
hanya dibuang begitu saja ke lingkungan. Upaya
penanganan limbah cair yang masih minim ini perlu
mendapatkan perhatian agar tidak mencemari
lingkungan.
Penambahan kultur spesifik yang memiliki
kemampuan fisiologis maupun metabolik untuk
mendegradasi (bioaugmentasi) mampu
memperbaiki kualitas limbah (Boopathy, 2000).
Bioaugmentasi bakteri proteolitik dengan aktivitas
tinggi diketahui lebih efektif mendegradasi limbah
berprotein tinggi pada sistem pengolahan limbah
(Loperena dkk., 2007; Loperena dkk., 2009).
Bakteri proteolitik untuk penanganan limbah dapat
ditemukan di berbagai sumber di antaranya lumpur
aktif penanganan limbah makanan, limbah cair dan
lumpur aktif penanganan limbah cair industri
ternak, aerobic lagoon dari penanganan limbah cair
industri ternak, penanganan limbah cair pengolahan
ayam, dan saluran pembuangan limbah
pengalengan ikan (Fong dan Tan, 2000; Loperena
November 2014 RIKY PASKANDANI DKK.: ISOLASI DAN PEMANFAATAN 311
 
 
dkk., 2007; Loperena dkk., 2009; Tarntip dan
Sirichom, 2011; Urano dkk., 2002).
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan
isolasi bakteri proteolitik dari limbah pencucian
ikan dari saluran pembuangan di Pasar Kranggan,
Yogyakarta. Melalui penelitian ini diharapkan
mendapat bakteri dengan aktivitas proteolitik yang
tinggi, mampu hidup pada rentang pH dan kadar
NaCl yang luas, dan mampu mendegradasi limbah
pengolahan ikan.
METODE PENELITIAN
Isolasi Bakteri Proteolitik
Limbah cair hasil pencucian ikan diambil dari
saluran pembuangan Pasar Kranggan. Limbah yang
diambil berupa lapisan biofilm. Isolasi bakteri
proteolitik dilakukan pada medium skim milk agar
(SMA). Medium kemudian diinkubasi selama 24
jam pada suhu 30 °C. Bakteri proteolitik ditandai
dengan pembentukan zona bening di sekeliling
koloni bakteri yang tumbuh.
Uji Aktivitas Proteolitik
Uji aktivitas proteolitik dilakukan pada medium
SMA. Isolat diinkubasi selama 48 jam pada suhu 30
°C. Aktivitas proteolitik ditentukan dari ukuran
zona jernih yang terbentuk dari aktivitas degradasi
kasein pada susu skim. Aktivitas pembentukan zona
bening dihitung dari selisih diameter zona bening
dengan diameter koloni bakteri (Isnansetyo dan
Kamei, 2009).
Uji Pengaruh Kadar NaCl dan Derajat
Keasaman pada Aktivitas Proteolitik
Pengaruh kadar pH pada aktivitas proteolitik
dilakukan dengan menanam isolat pada medium
SMA dua lapis (SMADL) (Sizemore dan
Stevenson, 1970). Lapis pertama mengandung
SMA. Lapis kedua mengandung agar 1,5% yang
dilarutkan dalam air yang telah diubah pH-nya
menjadi 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 menggunakan 1 N HCl
dan 1 N NaOH.
Pengaruh NaCl pada aktivitas proteolitik
dilakukan menggunakan metode yang sama namun
menggunakan lapisan kedua yang berbeda. Lapis
kedua mengandung agar 1,5% yang ditambah
berbagai variasi kadar NaCl, yaitu 0 %, 2 %, 4%,
6%, 8%, dan 10% yang dilarutkan menggunakan
akuades dengan pH optimum pada pengujian
sebelumnya (Kim dkk., 2010).
Identifikasi Isolat
Identifikasi isolat dilakukan berdasarkan
karakteristik morfologi dan biokimia. Identifikasi
dilakukan dengan membandingkan sifat morfologi
dan biokimia yang didapat dengan sifat bakteri
pada literatur (De Vos dkk., 2009).
Uji Biodegradasi Limbah
Uji biodegradasi limbah dilakukan
menggunakan limbah perebusan bandeng. Limbah
diambil dari industri rumah tangga pengolahan
bandeng presto di Gancahan 7, Sidomulyo, Godean,
Sleman. Limbah cair diencerkan menjadi
COD~4000 ppm. Nilai COD~4000 ppm merupakan
beban organik optimal untuk pertumbuhan bakteri
starter (Tarntrip dan Sirichom, 2011). Derajat
keasaman limbah diatur pada pH optimum sesuai
hasil pengujian pH optimum aktivitas proteolitik
pada pengujian sebelumnya.
Inokulum dibuat menggunakan medium limbah
steril. Medium limbah disterilisasi pada suhu 121
°C selama 15 menit. Isolat terpilih diinokulasikan
dari medium TSA miring sebanyak 1 ose ke
medium limbah steril. Inokulum diinkubasi pada
waterbath shaker dengan suhu inkubasi 30 °C dan
kecepatan putaran 100 rpm.
Uji biodegradasi limbah dilakukan dengan
membandingkan antara dengan penambahan isolat
dan tanpa penambahan isolat. Uji dilakukan dengan
tiga ulangan. Uji biodegradasi dilakukan
menggunakan limbah tanpa disterilisasi. Limbah
sebanyak 100 mL ditempatkan dalam erlenmeyer
250 mL. Isolat bakteri sebanyak 1 x 106
cfu/mL
diinokulasikan pada limbah. Uji dilakukan pada
waterbath shaker dengan suhu inkubasi 30 °C dan
kecepatan 100 rpm selama 48 jam (Loperena dkk.,
2009).
Sampling dilakukan pada saat sebelum inokulasi
dan setelah inkubasi 48 jam. Sampel limbah di
sentrifuge pada 9400 x g selama 15 menit.
Supernatan diambil untuk diuji konsentrasi protein
terlarut COD, BOD, dan pH awal dan akhir
(Loperena dkk., 2009). Metode uji yang digunakan
antara lain yaitu protein terlarut : Folin Phenol
Reagen (Lowry dkk., 1951), COD : Section 5220-C
(Anonim, 2005), BOD : section 5210-B, section
4500-OG (Anonim, 2005), dan pH : SNI 06-
6989.11-2004 (Anonim, 2004). Jumlah bakteri awal
dan akhir juga diamati dari limbah tanpa di-
sentrifuge menggunakan angka lempeng total
metode SNI No. 01-2332.3.2006 (Anonim, 2006).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Zona jernih dihasilkan oleh 36 isolat bakteri.
Aktivitas proteolitik tertinggi diperoleh dari isolat
D61 dengan aktivitas proteolitik sebesar 20,5 mm
(Tabel 1). Aktivitas proteolitik ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan aktivitas proteolitik pada
isolat Bacillus TN69 yang memiliki aktivitas
proteolitik sebesar 22,67 mm pada penelitian
312 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 21, No.3
 
Dajanta dkk. (2009). Menurut Muchtadi dan Betty
(1983), kemampuan mikroba untuk menguraikan
protein (proteolytic ability) berbeda antara satu
spesies dengan spesies lainnya. Setiap mikroba
menghasilkan enzim yang berbeda sehingga
aktivitas yang dihasilkan juga berbeda.
Isolat D61 mampu hidup pada semua kondisi
derajat keasaman tetapi mengalami perubahan
aktivitas proteolitik pada rentang pH tertentu.
Aktivitas proteolitik tertinggi terdapat pada
perlakuan derajat keasaman 7, 8, dan 10 (Gambar
1). Penurunan aktivitas proteolitik diduga
disebabkan oleh penurunan aktivitas enzim (ukuran
koloni bakteri yang relatif sama). Nelson dan Cox
(2004) menyatakan aktivitas enzim akan menurun
jika enzim ditempatkan pada lingkungan di bawah
atau di atas pH optimumnya.
Tabel 1. Hasil uji aktivitas proteolitik pada medium
skim milk agar pH 7, dengan suhu inkubasi 30 °C
selama 48 jam.
No. Kode isolat Aktivitas proteolitik (mm)
1 A51 13,5
2 A61 14,5
3 B51 13,0
4 B52 14,0
5 B53 12,0
6 B54 15,5
7 B61 14,0
8 B62 16,5
9 B63 16,5
10 B64 15,0
11 B641 19,0
12 B642 13,5
13 B65 16,0
14 B66 17,0
15 C52 18,0
16 D51 13,5
17 D51 17,5
18 D52 14,0
19 D53 17,5
20 D55 17,5
21 D56 17,5
22 D57 18,0
23 D61* 20,5
24 D62 15,5
25 D63 20,0
26 D64 14,5
27 D65 16,5
28 E51 16,5
29 E52 17,0
30 E53 17,5
31 E61 13,0
32 E62 17,5
33 E63 17,0
34 E651 16,0
35 E66 16,0
36 E67 13,5
Keterangan :
* : isolat dengan aktivitas proteolitik tertinggi
Aktivitas proteolitik optimum isolat D61
dihasilkan pada dua titik pH, yaitu pada pH 7-8 dan
pH 10. Hal ini mungkin terjadi karena isolat D61
menghasilkan enzim yang berbeda pada pH 7-8 dan
pH 10. Menurut St Leger dkk. (1998), pH
lingkungan sangat berpengaruh terhadap produksi
enzim. Enzim tertentu hanya diproduksi pada pH
dimana enzim tersebut dapat berfungsi efektif.
Tabel 2. Perbedaan karakteristik antara isolat D61
dan bakteri dengan kemiripan fenotip terdekat.
Karakteristik
Isolat
D61
Bacillus
soli
Bacillus
novelis
Warna koloni
Putih/
Creamy
Putih/
Creamy
Putih/
Creamy
Gram + + +
Bentuk sel Basil Basil Basil
Pembentukan
spora
+ + +
Motilitas + + +
Pembentukan
indol
- - -
Dekarboksilasi
ornitin
- - -
Hidrolisis gelatin + + +
Hidrolisis kasein + + +
Penggunaan sitrat - - -
Dekarboksilasi
lisin
- - -
Pembentukan H2S - - -
VP + - -
Reduksi nitrat + + +
Pertumbuhan
anaerob
+ + +
Asam dari
karbohidrat
- Glukosa
- Manitol
- Laktosa
- Pati
- L-Xylose
- Ramnose
- Trehalose
+
-
-
+
-
-
+
w
-
-
+
-
-
w
+
v
-
-
w
-
+
Tumbuh pada pH
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
Membutuhkan
NaCl
- - -
Tumbuh pada suhu
- 30 °C
- 40 °C
- 50 °C
+
+
-
+
+
-
+
+
+
Kemiripan 93,93% 87,87%
Keterangan :
+ : reaksi positif > 85%
w : reaksi lemah
v : bervariasi antar strain
- : reaksi positif 0-15%
November 2014 RIKY PASKANDANI DKK.: ISOLASI DAN PEMANFAATAN 313
 
 
Gambar 1. Aktivitas proteolitik isolat D61 pada
berbagai derajat keasaman dengan suhu inkubasi 30
°C selama 48 jam.
Gambar 2. Aktivitas proteolitik isolat D61 pada
berbagai konsentrasi NaCl, pH 7, dan suhu inkubasi
30 °C selama 48 jam.
Tabel 3. Perubahan parameter limbah pengolahan bandeng presto setelah diinkubasi pada suhu 30 °C,
kecepatan putaran 100 rpm, selama 48 jam.
Perlakuan
Parameter limbah (%)
pH* Protein terlarut* COD* BOD5* Log TPC**
Tanpa penambahan B. soli 0,95±0,67 63,58±3,17 50,00±0,00 49,11±1,26 75,78 ± 17,97
Penambahan B. soli 0,46±1,76 61,12±3,14 47,62±3,37 46,41±5,08 68,98 ± 6,05
Keterangan : Semua parameter menunjukkan tidak beda nyata pada α0,05.
* : Persentase parameter mengalami penurunan setelah diinkubasi 48 jam
** : Persentase parameter mengalami kenaikan setelah diinkubasi 48 jam
Aktivitas proteolitik tertinggi perlakuan
berbagai variasi kadar garam (NaCl) terjadi pada
kadar garam 0% dan 2% (berbeda signifikan
dengan NaCl 4-10% pada tingkat kepercayaan
95%) (Gambar 2). Penurunan aktivitas proteolitik
isolat D61 diduga karena penurunan jumlah bakteri
yang mampu hidup ketika kadar NaCl ditingkatkan
karena ukuran koloni bakteri yang relatif lebih kecil
pada kadar NaCl yang lebih besar. Menurut Gardini
dkk. (2001), peningkatan kadar NaCl berefek
negatif pada jumlah sel bakteri yang berkurang dan
atau terjadinya gangguan membran sel mikroba.
Penggunaan B. soli masih cukup relevan untuk
digunakan dalam penanganan limbah pengolahan
ikan karena kadar ion klorida dalam limbah
pengolahan ikan umumnya tertinggi hanya
mencapai 8000 ppm (0,8%) (Chowdhury dkk.,
2010).
Berdasarkan hasil perbandingan karakteristik
morfologi dan biokimia, isolat D61 memiliki
kemiripan fenotip tertinggi dengan B. soli sebesar
93,93% (Tabel 2). B. soli merupakan bakteri Gram
positif, bersifat fakultatif anaerob, motil, berbentuk
batang (diameter antara 0,6-1,2 μm), terkadang
bengkok, terlihat dalam sel tunggal, berpasangan,
dan atau membentuk rantai. Endospora diproduksi
dan berbentuk ellipsoidal, terletak di paracentral,
dan dapat menggembungkan sporangia. Koloni
pada medium TSA berbentuk butyrous, berwarna
cream, elevasi low dan agak umbonate, tepian
entire, dan tekstur permukaan glossy atau seperti
cangkang telur. Suhu tumbuh optimum pada 30 ºC
dan suhu maksimum pertumbuhan antara 40-45 °C.
Derajat keasaman minimum untuk tumbuh di antara
4-5 dengan pH optimum pada kisaran 7-8, dan
maksimum pada pH 9-9,5. B. soli diisolasi dari
tanah Drentse a agricultural research area,
Belanda (Heyrman dkk., 2004).
Penelitian ini menggunakan bakteri starter yang
dipanen pada fase eksponensial. Menurut Schlegel
dan Schmidt (1994) fase eksponensial atau
logaritmik ditandai oleh kecepatan pembelahan
maksimum yang konstan. Kecepatan pembelahan
diri sepanjang fase log bersifat spesifik untuk tiap
jenis bakteri dan tergantung lingkungan. Menurut
Xia dan Wu (2012) inokulum dari pertengahan fase
eksponensial diketahui mampu beradaptasi lebih
cepat dan menghasilkan fase adaptasi yang lebih
pendek di medium baru. Penggunaan limbah cair
steril juga diharapkan agar enzim yang sesuai telah
dibentuk untuk mendegradasi limbah yang
sebenarnya. Menurut Watanabe dkk. (2000),
pengenalan substrat pada saat pembuatan inokulan
mampu meningkatkan kemampuan bertahan hidup
inokulan setelah inokulasi.
Penambahan isolat pada limbah pengolahan
bandeng tidak memberikan pengaruh yang nyata
dibandingkan dengan tanpa penambahan isolat B.
soli pada semua parameter (Tabel 3). Tidak
terdapat data yang cukup untuk memastikan apakah
B. soli ikut berperan dalam proses perbaikan
kualitas limbah cair bandeng presto. Yu dan Mohn
(2002) mensyaratkan mikroorganisme yang
digunakan untuk bioaugmentasi selain dapat
mendegradasi target polutan, mikroorganisme
tersebut juga harus kompetitif dan mampu bertahan
setelah inokulasi, kompatibel dengan komunitas
mikroba lokal, melengkapi dan atau bersinergi
314 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 21, No.3
 
dengan komunitas mikroba dalam mendegradasi
bahan spesifik pada limbah tersebut. Diduga B. soli
tidak mampu memenuhi syarat-syarat tersebut
sehingga tidak terjadi peningkatan perbaikan
kualitas limbah pengolahan bandeng presto.
Derajat keasaman limbah bukan merupakan
kontaminan dalam limbah tetapi menjadi parameter
karakter limbah yang penting karena dapat
menunjukkan kontaminasi perlunya koreksi
sebelum penanganan limbah dilakukan (Gonzalez,
1996). Derajat keasaman limbah pada uji
biodegradasi relatif tidak mengalami perubahan
signifikan pada pH 7. Menurut Mohan dkk. (2008),
Bacillus spp. menghasilkan protease dan lipase
selama penanganan limbah pada pH netral.
Gonzalez (1996) menjelaskan bahwa pH limbah
industri pengolahan ikan jarang bersifat asam dan
biasanya mendekati 7 atau alkalis. Nilai ini
umumnya disebabkan oleh dekomposisi protein dan
emisi senyawa amonia. Derajat keasaman ini sangat
mendukung aktivitas proteolitik dari isolat B. soli.
Tetapi pH limbah yang sesuai tidak cukup mampu
untuk menurunkan jumlah protein lebih baik
dibandingkan tanpa penambahan isolat B. soli.
Kandungan protein dalam limbah cair dapat
mencapai 6 persen dari total limbah cair yang
dihasilkan (Carawan, 1991). Penggunaan bakteri
proteolitik dapat menurunkan kandungan protein
dalam limbah. Penurunan kadar protein terlarut
dengan penambahan isolat B. soli tidak berbeda
nyata dengan tanpa penambahan B. soli. Hal ini
terjadi diduga karena adanya bakteri lain pada
limbah yang memiliki aktivitas proteolitik yang
sama dengan B. soli sehingga terjadi kompetisi
penggunaan protein. Menurut Prescott dkk. (2002),
kompetisi meningkat ketika mikroorganisme yang
berbeda dalam satu komunitas menggunakan
sumber daya yang sama. Kompetisi ini
menyebabkan salah satu mikroba tereliminasi dari
komunitas tersebut.
Penambahan isolat B. soli tidak membuat
penurunan bahan organik (BOD5 dan COD) dalam
limbah pengolahan bandeng menjadi lebih baik
(tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan
95%). Penggunaan isolat B. soli hanya didasarkan
pada kemampuannya mendegradasi protein.
Diketahui B. soli memiliki keterbatasan dalam
penggunaan asam amino hasil hidrolisis protein.
Menurut Heyrman dkk. (2004), B. soli
menghasilkan hasil negatif pada uji arginine
dihidrolase, lysine decarboxylase, ornithine
decarboxlase, hydrogen sulfide production,
tryptophan deaminase, dan produksi indol. Hal ini
menunjukkan bahwa B. soli tidak dapat
menggunakan asam amino arginin, lisin, ornitin,
sistein, methionin, dan triptofan sebagai nutrisinya.
Peningkatan logaritmik jumlah bakteri sebesar
68,98 ± 6,05% (tanpa penambahan sebesar 75,78 ±
17,97%). Terjadi peningkatan jumlah populasi
bakteri pada perlakuan tanpa penambahan B. soli.
Hal ini terjadi karena limbah pada uji biodegradasi
tidak disterilisasi, sehingga ada bakteri yang
tumbuh pada limbah tersebut. Jumlah bakteri awal
pada perlakuan penambahan isolat B. soli yang
lebih besar (1 x 106
cfu/mL) dibandingkan tanpa
penambahan isolat B. soli (1,5 x 105
cfu/mL) tidak
cukup untuk memperbaiki kualitas limbah. Hal-hal
yang diduga menyebabkan tidak efektifnya
perbaikan kualitas limbah oleh B. soli yaitu adanya
kompetisi B. soli dengan mikroba lokal yang telah
ada pada limbah, minimnya penggunaan asam
amino hasil hidrolisis protein oleh B. soli, dan
kurang berperannya B. soli dalam mendegradasi
bahan organik pada limbah.
KESIMPULAN
Bakteri proteolitik yang berhasil diisolasi dari
limbah cair pencucian ikan yang berasal dari
saluran pembuangan bagian penjualan ikan Pasar
Kranggan, Yogyakarta terdapat 36 jenis. Aktivitas
proteolitik tertinggi didapat dari isolat D61 yang
mampu hidup pada rentang pH uji 5 hingga 10 dan
kadar NaCl 0-10%. Aktivitas proteolitik isolat D61
dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan kadar
NaCl. Isolat D61 teridentifikasi sebagai bakteri
Bacillus soli dengan kemiripan fenotip sebesar
93,93%. Dalam uji biodegrasi, isolat B. soli
ternyata tidak mampu memperbaiki kualitas limbah
pengolahan bandeng presto yang diinkubasi selama
48 jam.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih atas
pendanaan oleh Subdirektorat Peningkatan
Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB),
Universitas Gadjah Mada. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada staf dari industri
pengolahan bandeng presto atas sampel limbahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004. SNI No. 06-6989.11-2004: Air dan
Air Limbah - Bagian 11 - Cara Uji Derajat
Keasaman (pH) dengan Menggunakan Alat pH
Meter. Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Jakarta.
Anonim, 2005. Standard Methods for the
Examination of Water & Wastewater. 21th
edition. American Public Health Association.
New York. p. 1368
November 2014 RIKY PASKANDANI DKK.: ISOLASI DAN PEMANFAATAN 315
 
 
Anonim, 2006. SNI No. 01-2332.3.2006: Cara Uji
Mikrobiologi-Bagian 3: Penentuan Angka
Lempeng Total (ALT) pada Produk Perikanan.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jakarta.
Boopathy, R., 2000. Review Paper: Factor Limiting
Bioremediation Technologies. Biores. Technol.
75:63-67.
Carawan, R.E., 1991. Processing Plant Waste
Management Guidelines for Aquatic Fishery
Products. Food and the Environment. Website :
http://www.p2pays.org/ref/02/01796.pdf.
Diakses pada 30 September 2012.
Chowdhury, P., Viraraghavan, T., dan Srinivasan,
A., 2010. Biological Treatment Processes for
Fish Processing Wastewater – A Review.
Biores. Technol. 101:439-449.
Dajanta, K., Wongkham, S., Thirach, P.,
Baophoeng, P., Apichartsrangkoon, A.,
Santithum, P., dan Chukeatirote, E., 2009.
Comparative Study of Proteolytic Activity of
Protease-Producing Bacteria Isolated from
Thua nao. Maejo. Int. J. Sci. & Technol.
3(02):269-276.
De Vos, P., Garrity, G.M., Jones, D., Krieg, N.R.,
Ludwig, W., Rainey, F.A., Schleifer, K.H., dan
Whitman, W.B., 2009. Bergey’s Manual of
Systematic Bacteriology. 2nd
Ed.. Vol. 3 :
Firmicutes. Springer. Washington DC.
Fong, K.P.Y., dan Tan, H.M., 2000. Isolation of a
Microbial Consortium from Activated Sludge
for the Biological Treatment of Food Waste.
World J. Microb. & Biotechnol. 16:441-443.
Gardini, F., Martuscelli, M., Caruso, M.C.,
Galgano, F., Crudele, M.A., Favati, F.,
Guerzoni, M.E., dan Suzzi, G., 2001. Effects of
pH, Temperature and NaCl Concentration on
the Growth Kinetics, Proteolytic Activity and
Biogenic Amine Production of Enterococcus
faecalis. Int. J. Food Microb. 64:105-117.
Gonzalez, J.F., 1996. Wastewater Treatment in the
Fishery Industry. FAO Fisheries Technical
Paper – 355. Food and Agriculture
Organization. Amerika.
Heyrman, J., Vanparys, B., Logan, N.A., Balcaen,
A., Rodriguez-Diaz, M., Felske, A., dan De
Vos, P., 2004. Bacillus novalis sp. nov.,
Bacillus vireti sp. nov., Bacillus soli sp. nov.,
Bacillus bataviensis sp. nov. and Bacillus
drentensis sp. nov., from the Drentse A
Grasslands. Int. J. Systematic & Evolutionary
Microb. 54:47-57.
Isnansetyo, A., dan Kamei, Y., 2009. Anti-
Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus
(MRSA) Activity of MC21-B, an Antibacterial
Compound Produced by the Marine Bacterium
Pseudoalteromonas phenolica O-BC30T. Int. J.
Antimicrobial Agents 34(2):131-135.
Kim, J.K., Dao, V.T., Kong, I.S., dan Lee, H.H.,
2010. Identification and Characterization of
Microorganisms from Earthworm Viscera for
the Conversion of Fish Wastes into Liquid
Fertilizer. Biores. Technol. 101:5131-5136.
Loperena, L., Ferrari, M.D., Saravia, V., Murro, D.,
Lima, C., Ferrando, L., Fernández, A., dan
Lareo, C., 2007. Performance of a Commercial
Inoculum for the Aerobic Biodegradation of a
High Fat Content Dairy Wastewater. Biores.
Technol. 98:1045–1051.
Loperena, L., Ferrari, M.D., Diaz, A.L., Ingold, G.,
Perez, L.V., Carvallo, F., Travers, D., Menes,
R.J., dan Lareo, C., 2009. Isolation and
Selection of Native Microorganisms for the
Aerobic Treatment of Simulated Dairy
Wastewater. Biores. Technol.. 100:1762-1766.
Mohan, T.S., Polavedam, A., dan Immanvel, G.,
2008. Isolation and Characterization of Lipase-
producing Bacillus strains from Oil Mill Waste.
Afr. J. Biotechnol. 15:2728-2735.
Muchtadi, D. dan Betty, S.L., 1983. Petunjuk
Praktek Mikrobiologi Hasil Perikanan 2.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta.
Nelson, D.L., dan Cox, M.M., 2004. Lehninger’s
Principles of Biochemistry, 4th Edition. W. H.
Freeman and Company, New York.
Prescott, L.M., Harley, J.P., dan Klein, D.A., 2002.
Microbiology. 5th Edition. McGraw-Hill.
London.
Schlegel, H.G. dan Schmidt, K., 1994.
Mikrobiologi Umum. Edisi keenam. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Sizemore, R.K., dan Stevenson, L.H. 1970. Method
for the Isolation of Proteolytic Marine Bacteria.
Appl. Microb. 20(6):991-992.
St Leger, R.J., Joshi, L., dan Roberts, D., 1998.
Ambient pH is a Major Determinan in the
Expression of Cuticle-degrading Enzymes and
Hydrophobin by Metarhizium nisopliae. Appl.
& Env. Microb. 64:709-713.
Tarntip, R., dan Sirichom, T., 2011. Isolation of
Proteolytic, Lipolytic, and Bioemulsifying
Bacteria for Improvement of the Aerobic
Treatment of Poultry Processing Wastewater.
Afr. J. Microb. Res. 5(30):5493-5497.
Urano, N., Sasaki, E., Ueno, R., Namba, H., dan
Shida, Y., 2002. Bioremediation of Fish
Cannery Wastewater with Yeast Isolated from a
Drainage Canal. Marine Biotechnol. 4:559-564.
Watanabe, K., Miyashita, M., dan Harayamam, S.,
2000. Starvation Improves Survival of Bacteria
316 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 21, No.3
 
Introduced into Activated Sludge. Appl. & Env.
Microb. 66(9):3905-3910.
Xia, Z., dan Wu, S., 2012. Cell Number as an
Important Variable in Optimising Inoculum
Age and Size in Yeast Cultivation. Afr. J.
Biotechnol. 11(4):919-922.
Yu, Z., dan Mohn, W.W., 2002. Bioaugmentation
with Resin Acid-degrading Bacterium Zooloea
resiniphila DhA-35 to Counteract pH Stess in
an Aerated Lagoon Treating Pulp and Paper
Mill Effluent. Water Resource 36:2793-2801.

More Related Content

What's hot

Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_afia deifitita
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digesterIffa M.Nisa
 
Andrew hidayat 183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
 Andrew hidayat   183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan Andrew hidayat   183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
Andrew hidayat 183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yanAndrew Hidayat
 
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong masPembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong massemarang state university
 
Magdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrumMagdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrummagdalenapraharani
 
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanahKemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanahLuph PaLuphy
 
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitikRahmat Saputra
 
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliformUji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliformRenny Eka Candra
 
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agarシズカ 近松
 
Potensi manfaat bakteri asam laktat pada pembuatan biokoagulan protein kedelai
Potensi manfaat bakteri asam laktat pada pembuatan biokoagulan protein kedelaiPotensi manfaat bakteri asam laktat pada pembuatan biokoagulan protein kedelai
Potensi manfaat bakteri asam laktat pada pembuatan biokoagulan protein kedelaiSeptian Putra
 
41003471
4100347141003471
41003471desan45
 

What's hot (20)

Limbah tekstil
Limbah tekstilLimbah tekstil
Limbah tekstil
 
Paper agung
Paper agungPaper agung
Paper agung
 
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
Mypptbioenergi 1 afia_a34170002_
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
Andrew hidayat 183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
 Andrew hidayat   183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan Andrew hidayat   183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
Andrew hidayat 183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
 
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alina
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alinaBuletin pn 9_2_2003_38-44_alina
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alina
 
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong masPembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
 
3 rofiq1
3 rofiq13 rofiq1
3 rofiq1
 
Magdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrumMagdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrum
 
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanahKemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
 
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
 
380 855-1-sm
380 855-1-sm380 855-1-sm
380 855-1-sm
 
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliformUji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
 
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
Presentasi sidang usulan penelitian pengaruh jamur resisten logam berat terha...
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
 
Uji biokimiawi
Uji biokimiawiUji biokimiawi
Uji biokimiawi
 
Bab i SA
Bab i SABab i SA
Bab i SA
 
Potensi manfaat bakteri asam laktat pada pembuatan biokoagulan protein kedelai
Potensi manfaat bakteri asam laktat pada pembuatan biokoagulan protein kedelaiPotensi manfaat bakteri asam laktat pada pembuatan biokoagulan protein kedelai
Potensi manfaat bakteri asam laktat pada pembuatan biokoagulan protein kedelai
 
41003471
4100347141003471
41003471
 

Viewers also liked

Emerging patterns
Emerging patterns Emerging patterns
Emerging patterns albrittongc
 
ITHANET - Information and Database Portal for the Thalassaemias and other Hae...
ITHANET - Information and Database Portal for the Thalassaemias and other Hae...ITHANET - Information and Database Portal for the Thalassaemias and other Hae...
ITHANET - Information and Database Portal for the Thalassaemias and other Hae...Human Variome Project
 
Памятка по проведению диспансеризации в 2016 году
Памятка по проведению диспансеризации в 2016 годуПамятка по проведению диспансеризации в 2016 году
Памятка по проведению диспансеризации в 2016 годуNatalya Fomina
 
Linkedin CME Pitch
Linkedin CME PitchLinkedin CME Pitch
Linkedin CME PitchDavid Homer
 
Hoàn thiện kế toán lưu chuyển hàng hóa tại công ty cổ phần thép châu âu
Hoàn thiện kế toán lưu chuyển hàng hóa tại công ty cổ phần thép châu âuHoàn thiện kế toán lưu chuyển hàng hóa tại công ty cổ phần thép châu âu
Hoàn thiện kế toán lưu chuyển hàng hóa tại công ty cổ phần thép châu âuhttps://www.facebook.com/garmentspace
 
HOW I MADE $2,000 IN 2 WEEKS (THE SEVEN STEPS)
HOW I MADE $2,000 IN 2 WEEKS  (THE SEVEN STEPS) HOW I MADE $2,000 IN 2 WEEKS  (THE SEVEN STEPS)
HOW I MADE $2,000 IN 2 WEEKS (THE SEVEN STEPS) Bray Elliot
 
Mobile Payments: What global lessons can we bring back to the U.S.?
Mobile Payments: What global lessons can we bring back to the U.S.?Mobile Payments: What global lessons can we bring back to the U.S.?
Mobile Payments: What global lessons can we bring back to the U.S.?Menekse Gencer
 
Carpel tunnel syndrome
Carpel tunnel syndromeCarpel tunnel syndrome
Carpel tunnel syndromeJoslynGrady
 
A Case Study on the Effects of Cyber Attacks on Firms' Stock Price
A Case Study on the Effects of Cyber Attacks on Firms' Stock PriceA Case Study on the Effects of Cyber Attacks on Firms' Stock Price
A Case Study on the Effects of Cyber Attacks on Firms' Stock PriceShravan Chandrasekaran
 

Viewers also liked (15)

Botella
BotellaBotella
Botella
 
Digipak
DigipakDigipak
Digipak
 
Emerging patterns
Emerging patterns Emerging patterns
Emerging patterns
 
Story board
Story boardStory board
Story board
 
ITHANET - Information and Database Portal for the Thalassaemias and other Hae...
ITHANET - Information and Database Portal for the Thalassaemias and other Hae...ITHANET - Information and Database Portal for the Thalassaemias and other Hae...
ITHANET - Information and Database Portal for the Thalassaemias and other Hae...
 
Памятка по проведению диспансеризации в 2016 году
Памятка по проведению диспансеризации в 2016 годуПамятка по проведению диспансеризации в 2016 году
Памятка по проведению диспансеризации в 2016 году
 
Linkedin CME Pitch
Linkedin CME PitchLinkedin CME Pitch
Linkedin CME Pitch
 
Habilidades gerenciales
Habilidades gerencialesHabilidades gerenciales
Habilidades gerenciales
 
Digipak
DigipakDigipak
Digipak
 
Hoàn thiện kế toán lưu chuyển hàng hóa tại công ty cổ phần thép châu âu
Hoàn thiện kế toán lưu chuyển hàng hóa tại công ty cổ phần thép châu âuHoàn thiện kế toán lưu chuyển hàng hóa tại công ty cổ phần thép châu âu
Hoàn thiện kế toán lưu chuyển hàng hóa tại công ty cổ phần thép châu âu
 
Photo
PhotoPhoto
Photo
 
HOW I MADE $2,000 IN 2 WEEKS (THE SEVEN STEPS)
HOW I MADE $2,000 IN 2 WEEKS  (THE SEVEN STEPS) HOW I MADE $2,000 IN 2 WEEKS  (THE SEVEN STEPS)
HOW I MADE $2,000 IN 2 WEEKS (THE SEVEN STEPS)
 
Mobile Payments: What global lessons can we bring back to the U.S.?
Mobile Payments: What global lessons can we bring back to the U.S.?Mobile Payments: What global lessons can we bring back to the U.S.?
Mobile Payments: What global lessons can we bring back to the U.S.?
 
Carpel tunnel syndrome
Carpel tunnel syndromeCarpel tunnel syndrome
Carpel tunnel syndrome
 
A Case Study on the Effects of Cyber Attacks on Firms' Stock Price
A Case Study on the Effects of Cyber Attacks on Firms' Stock PriceA Case Study on the Effects of Cyber Attacks on Firms' Stock Price
A Case Study on the Effects of Cyber Attacks on Firms' Stock Price
 

Similar to 391 754-1-pb

PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...Repository Ipb
 
Pipih suptijah kajianefekdayahambat
Pipih suptijah kajianefekdayahambatPipih suptijah kajianefekdayahambat
Pipih suptijah kajianefekdayahambatbrawijaya university
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriNirmalayaladri
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriNirmalayaladri
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA RiaAnggun
 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...Repository Ipb
 
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdfAplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdfplekucipikuci
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptxStudi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptxssuser838ac61
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfYuliWulanSari5
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirSabarudin saba
 
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxPPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxDodolaneNoya
 

Similar to 391 754-1-pb (20)

PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
 
Pipih suptijah kajianefekdayahambat
Pipih suptijah kajianefekdayahambatPipih suptijah kajianefekdayahambat
Pipih suptijah kajianefekdayahambat
 
ibnu
ibnuibnu
ibnu
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industri
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industri
 
Zaki ppt,
Zaki ppt,Zaki ppt,
Zaki ppt,
 
Tugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologiTugas makalah mikrobiologi
Tugas makalah mikrobiologi
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
 
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdfAplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
 
Chitosan from irradiated chitin -Dr.Ir gatot Trimulyadi
Chitosan from irradiated chitin -Dr.Ir gatot TrimulyadiChitosan from irradiated chitin -Dr.Ir gatot Trimulyadi
Chitosan from irradiated chitin -Dr.Ir gatot Trimulyadi
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
 
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptxStudi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
Studi Kasus Ikan cakalang asap.pptx
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
 
Proposal Penelitian Langkitang
Proposal Penelitian LangkitangProposal Penelitian Langkitang
Proposal Penelitian Langkitang
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas Air
 
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptxPPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
PPT_nurya_polos-edit TKU.pptx
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 

Recently uploaded

IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 

Recently uploaded (11)

IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 

391 754-1-pb

  • 1. J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN, Vol. 21, No.3, September. 2014: 310-316   ISOLASI DAN PEMANFAATAN BAKTERI PROTEOLITIK UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS LIMBAH CAIR PENGOLAHAN BANDENG PRESTO (Isolation and Utilization of Proteolytic Bacteria to Improve The Quality of Milkfish Presto Processing Wastewate) Riky Paskandani, Ustadi dan Amir Husni* Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Jl. Flora Gedung A4 Bulaksumur Yogyakarta 55281. * Penulis korespondensi. Email: a-husni@ugm.ac.id. Diterima: 12 September 2014 Disetujui: 2 Oktober 2014 Abstrak Industri pengolahan ikan menghasilkan limbah dengan kadar protein tinggi. Penambahan bakteri proteolitik diharapkan dapat membantu mendegradasi limbah berprotein tinggi. Pada penelitian ini, isolasi bakteri proteolitik dilakukan untuk mendapatkan isolat dengan aktivitas proteolitik tinggi. Isolat terbaik diuji kemampuan hidup dan aktivitasnya pada berbagai konsentrasi NaCl dan pH. Kemampuan isolat meningkatkan kualitas limbah juga diuji pada limbah pengolahan bandeng presto. Hasil penelitian diperoleh 36 isolat bakteri proteolitik dari limbah cair pencucian ikan Pasar Kranggan Yogyakarta. Dari ke-36 isolat tersebut, isolat D61 merupakan isolat dengan aktivitas proteolitik tertinggi dengan zone diameter 20,5 mm. Isolat tersebut mampu hidup pada NaCl 0-10% dan kisaran pH 5-10, namun aktivitas proteolitik tertingginya pada NaCl 0-2% dan kisaran pH 7-8 dan pH 10. Berdasarkan karakteristik morfologi dan biokimianya, isolate D61 memiliki kemiripan 93,93% dengan Bacillus soli. Hasil ujicoba pada limbah cair pengolahan bandeng presto ternyata isolat D61 tidak mampu memperbaiki kualitas limbah tersebut. Kata kunci: Bacillus soli, bakteri proteolitik, bandeng presto, limbah cair, pengolahan limbah. Abstract In this research, isolation of proteolytic bacteria was performed to obtain isolates with high proteolytic activity based on their ability to degrade the protein. The best isolate was examined for their growth ability and proteolytic activity in different concentrations of NaCl and degree of acidity (pH). Furthermore, the isolate ability to improve wastewater quality was observed in milkfish presto processing wastewater. Thirty-six proteolytic bacteria were isolated from fish washing wastewater of Kranggan Market, Yogyakarta. Isolate D61 has the highest proteolytic activity with activity about 20,5 mm. Isolate D61 was able to grow at a concentration of 0-10% NaCl with the highest proteolytic activity at the concentration of 0-2% NaCl. Isolate D61 was also able to live at pH 5-10 with the highest proteolytic activity at pH 7-8 and pH 10. Based on morphology and biochemical characteristics, D61 has 93.93% similarity with Bacillus soli. However, isolate D61 was not able to improve the quality of milkfish presto processing wastewater. Keywords : Bacillus soli, milkfish presto, Proteolytic bacteria, wastewater, water treatment. PENDAHULUAN Industri pengolahan bandeng presto merupakan industri pengolahan ikan yang cukup berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Industri ini menghasilkan limbah cair yang berasal dari pencucian ikan dan perebusan bandeng. Limbah pengolahan bandeng ini mengandung protein yang cukup tinggi. Limbah pengolahan bandeng saat ini hanya dibuang begitu saja ke lingkungan. Upaya penanganan limbah cair yang masih minim ini perlu mendapatkan perhatian agar tidak mencemari lingkungan. Penambahan kultur spesifik yang memiliki kemampuan fisiologis maupun metabolik untuk mendegradasi (bioaugmentasi) mampu memperbaiki kualitas limbah (Boopathy, 2000). Bioaugmentasi bakteri proteolitik dengan aktivitas tinggi diketahui lebih efektif mendegradasi limbah berprotein tinggi pada sistem pengolahan limbah (Loperena dkk., 2007; Loperena dkk., 2009). Bakteri proteolitik untuk penanganan limbah dapat ditemukan di berbagai sumber di antaranya lumpur aktif penanganan limbah makanan, limbah cair dan lumpur aktif penanganan limbah cair industri ternak, aerobic lagoon dari penanganan limbah cair industri ternak, penanganan limbah cair pengolahan ayam, dan saluran pembuangan limbah pengalengan ikan (Fong dan Tan, 2000; Loperena
  • 2. November 2014 RIKY PASKANDANI DKK.: ISOLASI DAN PEMANFAATAN 311     dkk., 2007; Loperena dkk., 2009; Tarntip dan Sirichom, 2011; Urano dkk., 2002). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan isolasi bakteri proteolitik dari limbah pencucian ikan dari saluran pembuangan di Pasar Kranggan, Yogyakarta. Melalui penelitian ini diharapkan mendapat bakteri dengan aktivitas proteolitik yang tinggi, mampu hidup pada rentang pH dan kadar NaCl yang luas, dan mampu mendegradasi limbah pengolahan ikan. METODE PENELITIAN Isolasi Bakteri Proteolitik Limbah cair hasil pencucian ikan diambil dari saluran pembuangan Pasar Kranggan. Limbah yang diambil berupa lapisan biofilm. Isolasi bakteri proteolitik dilakukan pada medium skim milk agar (SMA). Medium kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 30 °C. Bakteri proteolitik ditandai dengan pembentukan zona bening di sekeliling koloni bakteri yang tumbuh. Uji Aktivitas Proteolitik Uji aktivitas proteolitik dilakukan pada medium SMA. Isolat diinkubasi selama 48 jam pada suhu 30 °C. Aktivitas proteolitik ditentukan dari ukuran zona jernih yang terbentuk dari aktivitas degradasi kasein pada susu skim. Aktivitas pembentukan zona bening dihitung dari selisih diameter zona bening dengan diameter koloni bakteri (Isnansetyo dan Kamei, 2009). Uji Pengaruh Kadar NaCl dan Derajat Keasaman pada Aktivitas Proteolitik Pengaruh kadar pH pada aktivitas proteolitik dilakukan dengan menanam isolat pada medium SMA dua lapis (SMADL) (Sizemore dan Stevenson, 1970). Lapis pertama mengandung SMA. Lapis kedua mengandung agar 1,5% yang dilarutkan dalam air yang telah diubah pH-nya menjadi 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 menggunakan 1 N HCl dan 1 N NaOH. Pengaruh NaCl pada aktivitas proteolitik dilakukan menggunakan metode yang sama namun menggunakan lapisan kedua yang berbeda. Lapis kedua mengandung agar 1,5% yang ditambah berbagai variasi kadar NaCl, yaitu 0 %, 2 %, 4%, 6%, 8%, dan 10% yang dilarutkan menggunakan akuades dengan pH optimum pada pengujian sebelumnya (Kim dkk., 2010). Identifikasi Isolat Identifikasi isolat dilakukan berdasarkan karakteristik morfologi dan biokimia. Identifikasi dilakukan dengan membandingkan sifat morfologi dan biokimia yang didapat dengan sifat bakteri pada literatur (De Vos dkk., 2009). Uji Biodegradasi Limbah Uji biodegradasi limbah dilakukan menggunakan limbah perebusan bandeng. Limbah diambil dari industri rumah tangga pengolahan bandeng presto di Gancahan 7, Sidomulyo, Godean, Sleman. Limbah cair diencerkan menjadi COD~4000 ppm. Nilai COD~4000 ppm merupakan beban organik optimal untuk pertumbuhan bakteri starter (Tarntrip dan Sirichom, 2011). Derajat keasaman limbah diatur pada pH optimum sesuai hasil pengujian pH optimum aktivitas proteolitik pada pengujian sebelumnya. Inokulum dibuat menggunakan medium limbah steril. Medium limbah disterilisasi pada suhu 121 °C selama 15 menit. Isolat terpilih diinokulasikan dari medium TSA miring sebanyak 1 ose ke medium limbah steril. Inokulum diinkubasi pada waterbath shaker dengan suhu inkubasi 30 °C dan kecepatan putaran 100 rpm. Uji biodegradasi limbah dilakukan dengan membandingkan antara dengan penambahan isolat dan tanpa penambahan isolat. Uji dilakukan dengan tiga ulangan. Uji biodegradasi dilakukan menggunakan limbah tanpa disterilisasi. Limbah sebanyak 100 mL ditempatkan dalam erlenmeyer 250 mL. Isolat bakteri sebanyak 1 x 106 cfu/mL diinokulasikan pada limbah. Uji dilakukan pada waterbath shaker dengan suhu inkubasi 30 °C dan kecepatan 100 rpm selama 48 jam (Loperena dkk., 2009). Sampling dilakukan pada saat sebelum inokulasi dan setelah inkubasi 48 jam. Sampel limbah di sentrifuge pada 9400 x g selama 15 menit. Supernatan diambil untuk diuji konsentrasi protein terlarut COD, BOD, dan pH awal dan akhir (Loperena dkk., 2009). Metode uji yang digunakan antara lain yaitu protein terlarut : Folin Phenol Reagen (Lowry dkk., 1951), COD : Section 5220-C (Anonim, 2005), BOD : section 5210-B, section 4500-OG (Anonim, 2005), dan pH : SNI 06- 6989.11-2004 (Anonim, 2004). Jumlah bakteri awal dan akhir juga diamati dari limbah tanpa di- sentrifuge menggunakan angka lempeng total metode SNI No. 01-2332.3.2006 (Anonim, 2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Zona jernih dihasilkan oleh 36 isolat bakteri. Aktivitas proteolitik tertinggi diperoleh dari isolat D61 dengan aktivitas proteolitik sebesar 20,5 mm (Tabel 1). Aktivitas proteolitik ini lebih rendah jika dibandingkan dengan aktivitas proteolitik pada isolat Bacillus TN69 yang memiliki aktivitas proteolitik sebesar 22,67 mm pada penelitian
  • 3. 312 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 21, No.3   Dajanta dkk. (2009). Menurut Muchtadi dan Betty (1983), kemampuan mikroba untuk menguraikan protein (proteolytic ability) berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Setiap mikroba menghasilkan enzim yang berbeda sehingga aktivitas yang dihasilkan juga berbeda. Isolat D61 mampu hidup pada semua kondisi derajat keasaman tetapi mengalami perubahan aktivitas proteolitik pada rentang pH tertentu. Aktivitas proteolitik tertinggi terdapat pada perlakuan derajat keasaman 7, 8, dan 10 (Gambar 1). Penurunan aktivitas proteolitik diduga disebabkan oleh penurunan aktivitas enzim (ukuran koloni bakteri yang relatif sama). Nelson dan Cox (2004) menyatakan aktivitas enzim akan menurun jika enzim ditempatkan pada lingkungan di bawah atau di atas pH optimumnya. Tabel 1. Hasil uji aktivitas proteolitik pada medium skim milk agar pH 7, dengan suhu inkubasi 30 °C selama 48 jam. No. Kode isolat Aktivitas proteolitik (mm) 1 A51 13,5 2 A61 14,5 3 B51 13,0 4 B52 14,0 5 B53 12,0 6 B54 15,5 7 B61 14,0 8 B62 16,5 9 B63 16,5 10 B64 15,0 11 B641 19,0 12 B642 13,5 13 B65 16,0 14 B66 17,0 15 C52 18,0 16 D51 13,5 17 D51 17,5 18 D52 14,0 19 D53 17,5 20 D55 17,5 21 D56 17,5 22 D57 18,0 23 D61* 20,5 24 D62 15,5 25 D63 20,0 26 D64 14,5 27 D65 16,5 28 E51 16,5 29 E52 17,0 30 E53 17,5 31 E61 13,0 32 E62 17,5 33 E63 17,0 34 E651 16,0 35 E66 16,0 36 E67 13,5 Keterangan : * : isolat dengan aktivitas proteolitik tertinggi Aktivitas proteolitik optimum isolat D61 dihasilkan pada dua titik pH, yaitu pada pH 7-8 dan pH 10. Hal ini mungkin terjadi karena isolat D61 menghasilkan enzim yang berbeda pada pH 7-8 dan pH 10. Menurut St Leger dkk. (1998), pH lingkungan sangat berpengaruh terhadap produksi enzim. Enzim tertentu hanya diproduksi pada pH dimana enzim tersebut dapat berfungsi efektif. Tabel 2. Perbedaan karakteristik antara isolat D61 dan bakteri dengan kemiripan fenotip terdekat. Karakteristik Isolat D61 Bacillus soli Bacillus novelis Warna koloni Putih/ Creamy Putih/ Creamy Putih/ Creamy Gram + + + Bentuk sel Basil Basil Basil Pembentukan spora + + + Motilitas + + + Pembentukan indol - - - Dekarboksilasi ornitin - - - Hidrolisis gelatin + + + Hidrolisis kasein + + + Penggunaan sitrat - - - Dekarboksilasi lisin - - - Pembentukan H2S - - - VP + - - Reduksi nitrat + + + Pertumbuhan anaerob + + + Asam dari karbohidrat - Glukosa - Manitol - Laktosa - Pati - L-Xylose - Ramnose - Trehalose + - - + - - + w - - + - - w + v - - w - + Tumbuh pada pH - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 + + + + + + + + + + + - + + + + + + Membutuhkan NaCl - - - Tumbuh pada suhu - 30 °C - 40 °C - 50 °C + + - + + - + + + Kemiripan 93,93% 87,87% Keterangan : + : reaksi positif > 85% w : reaksi lemah v : bervariasi antar strain - : reaksi positif 0-15%
  • 4. November 2014 RIKY PASKANDANI DKK.: ISOLASI DAN PEMANFAATAN 313     Gambar 1. Aktivitas proteolitik isolat D61 pada berbagai derajat keasaman dengan suhu inkubasi 30 °C selama 48 jam. Gambar 2. Aktivitas proteolitik isolat D61 pada berbagai konsentrasi NaCl, pH 7, dan suhu inkubasi 30 °C selama 48 jam. Tabel 3. Perubahan parameter limbah pengolahan bandeng presto setelah diinkubasi pada suhu 30 °C, kecepatan putaran 100 rpm, selama 48 jam. Perlakuan Parameter limbah (%) pH* Protein terlarut* COD* BOD5* Log TPC** Tanpa penambahan B. soli 0,95±0,67 63,58±3,17 50,00±0,00 49,11±1,26 75,78 ± 17,97 Penambahan B. soli 0,46±1,76 61,12±3,14 47,62±3,37 46,41±5,08 68,98 ± 6,05 Keterangan : Semua parameter menunjukkan tidak beda nyata pada α0,05. * : Persentase parameter mengalami penurunan setelah diinkubasi 48 jam ** : Persentase parameter mengalami kenaikan setelah diinkubasi 48 jam Aktivitas proteolitik tertinggi perlakuan berbagai variasi kadar garam (NaCl) terjadi pada kadar garam 0% dan 2% (berbeda signifikan dengan NaCl 4-10% pada tingkat kepercayaan 95%) (Gambar 2). Penurunan aktivitas proteolitik isolat D61 diduga karena penurunan jumlah bakteri yang mampu hidup ketika kadar NaCl ditingkatkan karena ukuran koloni bakteri yang relatif lebih kecil pada kadar NaCl yang lebih besar. Menurut Gardini dkk. (2001), peningkatan kadar NaCl berefek negatif pada jumlah sel bakteri yang berkurang dan atau terjadinya gangguan membran sel mikroba. Penggunaan B. soli masih cukup relevan untuk digunakan dalam penanganan limbah pengolahan ikan karena kadar ion klorida dalam limbah pengolahan ikan umumnya tertinggi hanya mencapai 8000 ppm (0,8%) (Chowdhury dkk., 2010). Berdasarkan hasil perbandingan karakteristik morfologi dan biokimia, isolat D61 memiliki kemiripan fenotip tertinggi dengan B. soli sebesar 93,93% (Tabel 2). B. soli merupakan bakteri Gram positif, bersifat fakultatif anaerob, motil, berbentuk batang (diameter antara 0,6-1,2 μm), terkadang bengkok, terlihat dalam sel tunggal, berpasangan, dan atau membentuk rantai. Endospora diproduksi dan berbentuk ellipsoidal, terletak di paracentral, dan dapat menggembungkan sporangia. Koloni pada medium TSA berbentuk butyrous, berwarna cream, elevasi low dan agak umbonate, tepian entire, dan tekstur permukaan glossy atau seperti cangkang telur. Suhu tumbuh optimum pada 30 ºC dan suhu maksimum pertumbuhan antara 40-45 °C. Derajat keasaman minimum untuk tumbuh di antara 4-5 dengan pH optimum pada kisaran 7-8, dan maksimum pada pH 9-9,5. B. soli diisolasi dari tanah Drentse a agricultural research area, Belanda (Heyrman dkk., 2004). Penelitian ini menggunakan bakteri starter yang dipanen pada fase eksponensial. Menurut Schlegel dan Schmidt (1994) fase eksponensial atau logaritmik ditandai oleh kecepatan pembelahan maksimum yang konstan. Kecepatan pembelahan diri sepanjang fase log bersifat spesifik untuk tiap jenis bakteri dan tergantung lingkungan. Menurut Xia dan Wu (2012) inokulum dari pertengahan fase eksponensial diketahui mampu beradaptasi lebih cepat dan menghasilkan fase adaptasi yang lebih pendek di medium baru. Penggunaan limbah cair steril juga diharapkan agar enzim yang sesuai telah dibentuk untuk mendegradasi limbah yang sebenarnya. Menurut Watanabe dkk. (2000), pengenalan substrat pada saat pembuatan inokulan mampu meningkatkan kemampuan bertahan hidup inokulan setelah inokulasi. Penambahan isolat pada limbah pengolahan bandeng tidak memberikan pengaruh yang nyata dibandingkan dengan tanpa penambahan isolat B. soli pada semua parameter (Tabel 3). Tidak terdapat data yang cukup untuk memastikan apakah B. soli ikut berperan dalam proses perbaikan kualitas limbah cair bandeng presto. Yu dan Mohn (2002) mensyaratkan mikroorganisme yang digunakan untuk bioaugmentasi selain dapat mendegradasi target polutan, mikroorganisme tersebut juga harus kompetitif dan mampu bertahan setelah inokulasi, kompatibel dengan komunitas mikroba lokal, melengkapi dan atau bersinergi
  • 5. 314 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 21, No.3   dengan komunitas mikroba dalam mendegradasi bahan spesifik pada limbah tersebut. Diduga B. soli tidak mampu memenuhi syarat-syarat tersebut sehingga tidak terjadi peningkatan perbaikan kualitas limbah pengolahan bandeng presto. Derajat keasaman limbah bukan merupakan kontaminan dalam limbah tetapi menjadi parameter karakter limbah yang penting karena dapat menunjukkan kontaminasi perlunya koreksi sebelum penanganan limbah dilakukan (Gonzalez, 1996). Derajat keasaman limbah pada uji biodegradasi relatif tidak mengalami perubahan signifikan pada pH 7. Menurut Mohan dkk. (2008), Bacillus spp. menghasilkan protease dan lipase selama penanganan limbah pada pH netral. Gonzalez (1996) menjelaskan bahwa pH limbah industri pengolahan ikan jarang bersifat asam dan biasanya mendekati 7 atau alkalis. Nilai ini umumnya disebabkan oleh dekomposisi protein dan emisi senyawa amonia. Derajat keasaman ini sangat mendukung aktivitas proteolitik dari isolat B. soli. Tetapi pH limbah yang sesuai tidak cukup mampu untuk menurunkan jumlah protein lebih baik dibandingkan tanpa penambahan isolat B. soli. Kandungan protein dalam limbah cair dapat mencapai 6 persen dari total limbah cair yang dihasilkan (Carawan, 1991). Penggunaan bakteri proteolitik dapat menurunkan kandungan protein dalam limbah. Penurunan kadar protein terlarut dengan penambahan isolat B. soli tidak berbeda nyata dengan tanpa penambahan B. soli. Hal ini terjadi diduga karena adanya bakteri lain pada limbah yang memiliki aktivitas proteolitik yang sama dengan B. soli sehingga terjadi kompetisi penggunaan protein. Menurut Prescott dkk. (2002), kompetisi meningkat ketika mikroorganisme yang berbeda dalam satu komunitas menggunakan sumber daya yang sama. Kompetisi ini menyebabkan salah satu mikroba tereliminasi dari komunitas tersebut. Penambahan isolat B. soli tidak membuat penurunan bahan organik (BOD5 dan COD) dalam limbah pengolahan bandeng menjadi lebih baik (tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95%). Penggunaan isolat B. soli hanya didasarkan pada kemampuannya mendegradasi protein. Diketahui B. soli memiliki keterbatasan dalam penggunaan asam amino hasil hidrolisis protein. Menurut Heyrman dkk. (2004), B. soli menghasilkan hasil negatif pada uji arginine dihidrolase, lysine decarboxylase, ornithine decarboxlase, hydrogen sulfide production, tryptophan deaminase, dan produksi indol. Hal ini menunjukkan bahwa B. soli tidak dapat menggunakan asam amino arginin, lisin, ornitin, sistein, methionin, dan triptofan sebagai nutrisinya. Peningkatan logaritmik jumlah bakteri sebesar 68,98 ± 6,05% (tanpa penambahan sebesar 75,78 ± 17,97%). Terjadi peningkatan jumlah populasi bakteri pada perlakuan tanpa penambahan B. soli. Hal ini terjadi karena limbah pada uji biodegradasi tidak disterilisasi, sehingga ada bakteri yang tumbuh pada limbah tersebut. Jumlah bakteri awal pada perlakuan penambahan isolat B. soli yang lebih besar (1 x 106 cfu/mL) dibandingkan tanpa penambahan isolat B. soli (1,5 x 105 cfu/mL) tidak cukup untuk memperbaiki kualitas limbah. Hal-hal yang diduga menyebabkan tidak efektifnya perbaikan kualitas limbah oleh B. soli yaitu adanya kompetisi B. soli dengan mikroba lokal yang telah ada pada limbah, minimnya penggunaan asam amino hasil hidrolisis protein oleh B. soli, dan kurang berperannya B. soli dalam mendegradasi bahan organik pada limbah. KESIMPULAN Bakteri proteolitik yang berhasil diisolasi dari limbah cair pencucian ikan yang berasal dari saluran pembuangan bagian penjualan ikan Pasar Kranggan, Yogyakarta terdapat 36 jenis. Aktivitas proteolitik tertinggi didapat dari isolat D61 yang mampu hidup pada rentang pH uji 5 hingga 10 dan kadar NaCl 0-10%. Aktivitas proteolitik isolat D61 dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan kadar NaCl. Isolat D61 teridentifikasi sebagai bakteri Bacillus soli dengan kemiripan fenotip sebesar 93,93%. Dalam uji biodegrasi, isolat B. soli ternyata tidak mampu memperbaiki kualitas limbah pengolahan bandeng presto yang diinkubasi selama 48 jam. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih atas pendanaan oleh Subdirektorat Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB), Universitas Gadjah Mada. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada staf dari industri pengolahan bandeng presto atas sampel limbahnya. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2004. SNI No. 06-6989.11-2004: Air dan Air Limbah - Bagian 11 - Cara Uji Derajat Keasaman (pH) dengan Menggunakan Alat pH Meter. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jakarta. Anonim, 2005. Standard Methods for the Examination of Water & Wastewater. 21th edition. American Public Health Association. New York. p. 1368
  • 6. November 2014 RIKY PASKANDANI DKK.: ISOLASI DAN PEMANFAATAN 315     Anonim, 2006. SNI No. 01-2332.3.2006: Cara Uji Mikrobiologi-Bagian 3: Penentuan Angka Lempeng Total (ALT) pada Produk Perikanan. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jakarta. Boopathy, R., 2000. Review Paper: Factor Limiting Bioremediation Technologies. Biores. Technol. 75:63-67. Carawan, R.E., 1991. Processing Plant Waste Management Guidelines for Aquatic Fishery Products. Food and the Environment. Website : http://www.p2pays.org/ref/02/01796.pdf. Diakses pada 30 September 2012. Chowdhury, P., Viraraghavan, T., dan Srinivasan, A., 2010. Biological Treatment Processes for Fish Processing Wastewater – A Review. Biores. Technol. 101:439-449. Dajanta, K., Wongkham, S., Thirach, P., Baophoeng, P., Apichartsrangkoon, A., Santithum, P., dan Chukeatirote, E., 2009. Comparative Study of Proteolytic Activity of Protease-Producing Bacteria Isolated from Thua nao. Maejo. Int. J. Sci. & Technol. 3(02):269-276. De Vos, P., Garrity, G.M., Jones, D., Krieg, N.R., Ludwig, W., Rainey, F.A., Schleifer, K.H., dan Whitman, W.B., 2009. Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology. 2nd Ed.. Vol. 3 : Firmicutes. Springer. Washington DC. Fong, K.P.Y., dan Tan, H.M., 2000. Isolation of a Microbial Consortium from Activated Sludge for the Biological Treatment of Food Waste. World J. Microb. & Biotechnol. 16:441-443. Gardini, F., Martuscelli, M., Caruso, M.C., Galgano, F., Crudele, M.A., Favati, F., Guerzoni, M.E., dan Suzzi, G., 2001. Effects of pH, Temperature and NaCl Concentration on the Growth Kinetics, Proteolytic Activity and Biogenic Amine Production of Enterococcus faecalis. Int. J. Food Microb. 64:105-117. Gonzalez, J.F., 1996. Wastewater Treatment in the Fishery Industry. FAO Fisheries Technical Paper – 355. Food and Agriculture Organization. Amerika. Heyrman, J., Vanparys, B., Logan, N.A., Balcaen, A., Rodriguez-Diaz, M., Felske, A., dan De Vos, P., 2004. Bacillus novalis sp. nov., Bacillus vireti sp. nov., Bacillus soli sp. nov., Bacillus bataviensis sp. nov. and Bacillus drentensis sp. nov., from the Drentse A Grasslands. Int. J. Systematic & Evolutionary Microb. 54:47-57. Isnansetyo, A., dan Kamei, Y., 2009. Anti- Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Activity of MC21-B, an Antibacterial Compound Produced by the Marine Bacterium Pseudoalteromonas phenolica O-BC30T. Int. J. Antimicrobial Agents 34(2):131-135. Kim, J.K., Dao, V.T., Kong, I.S., dan Lee, H.H., 2010. Identification and Characterization of Microorganisms from Earthworm Viscera for the Conversion of Fish Wastes into Liquid Fertilizer. Biores. Technol. 101:5131-5136. Loperena, L., Ferrari, M.D., Saravia, V., Murro, D., Lima, C., Ferrando, L., Fernández, A., dan Lareo, C., 2007. Performance of a Commercial Inoculum for the Aerobic Biodegradation of a High Fat Content Dairy Wastewater. Biores. Technol. 98:1045–1051. Loperena, L., Ferrari, M.D., Diaz, A.L., Ingold, G., Perez, L.V., Carvallo, F., Travers, D., Menes, R.J., dan Lareo, C., 2009. Isolation and Selection of Native Microorganisms for the Aerobic Treatment of Simulated Dairy Wastewater. Biores. Technol.. 100:1762-1766. Mohan, T.S., Polavedam, A., dan Immanvel, G., 2008. Isolation and Characterization of Lipase- producing Bacillus strains from Oil Mill Waste. Afr. J. Biotechnol. 15:2728-2735. Muchtadi, D. dan Betty, S.L., 1983. Petunjuk Praktek Mikrobiologi Hasil Perikanan 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Nelson, D.L., dan Cox, M.M., 2004. Lehninger’s Principles of Biochemistry, 4th Edition. W. H. Freeman and Company, New York. Prescott, L.M., Harley, J.P., dan Klein, D.A., 2002. Microbiology. 5th Edition. McGraw-Hill. London. Schlegel, H.G. dan Schmidt, K., 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi keenam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Sizemore, R.K., dan Stevenson, L.H. 1970. Method for the Isolation of Proteolytic Marine Bacteria. Appl. Microb. 20(6):991-992. St Leger, R.J., Joshi, L., dan Roberts, D., 1998. Ambient pH is a Major Determinan in the Expression of Cuticle-degrading Enzymes and Hydrophobin by Metarhizium nisopliae. Appl. & Env. Microb. 64:709-713. Tarntip, R., dan Sirichom, T., 2011. Isolation of Proteolytic, Lipolytic, and Bioemulsifying Bacteria for Improvement of the Aerobic Treatment of Poultry Processing Wastewater. Afr. J. Microb. Res. 5(30):5493-5497. Urano, N., Sasaki, E., Ueno, R., Namba, H., dan Shida, Y., 2002. Bioremediation of Fish Cannery Wastewater with Yeast Isolated from a Drainage Canal. Marine Biotechnol. 4:559-564. Watanabe, K., Miyashita, M., dan Harayamam, S., 2000. Starvation Improves Survival of Bacteria
  • 7. 316 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 21, No.3   Introduced into Activated Sludge. Appl. & Env. Microb. 66(9):3905-3910. Xia, Z., dan Wu, S., 2012. Cell Number as an Important Variable in Optimising Inoculum Age and Size in Yeast Cultivation. Afr. J. Biotechnol. 11(4):919-922. Yu, Z., dan Mohn, W.W., 2002. Bioaugmentation with Resin Acid-degrading Bacterium Zooloea resiniphila DhA-35 to Counteract pH Stess in an Aerated Lagoon Treating Pulp and Paper Mill Effluent. Water Resource 36:2793-2801.