SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Konsep Pengendalian
Populasi Anjing
Berbasis Ekologi
Drh Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhDDrh Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD
Komisi Ahli Kesehatan HewanKomisi Ahli Kesehatan Hewan
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018”
Bogor, 11 Oktober 2016
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Anjing dan manusiaAnjing dan manusia
Ekologi anjing berkaitan dengan aktivitas
manusia apabila ingin efektif, pengendalian
populasi anjing harus dibarengi dengan
perubahan perilaku manusia
Artikel 7.7.1. butir (2) OIE TAHC
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Klasifikasi anjingKlasifikasi anjing
Menurut lokasi:
• Anjing urban
• Anjing pedesaan
Menurut tingkat keliaran:
• Anjing berpemilik,
dilepasliarkan
• Anjing tidak berpemilik,
dilepasliarkan
• Anjing liar (anjing domestik
berbalik menjadi liar)
Menurut fungsi:
• Anjing masyarakat
• Anjing pemburu
• Anjing kesayangan
• Anjing peternakan
• Anjing transportasi
• Anjing konsumsi
Sumber: Mariela Varas (OIE)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Populasi anjingPopulasi anjing
Tingkat pengawasan/ikatan sosial:
Sangat baikSangat baik Tidak adaTidak ada LiarLiar
Sumberdaya (pakan, air, penampungan):
Dengan sengajaDengan sengaja Tanpa sengajaTanpa sengaja
Sumber dari manusia
“dog food”
Limbah dan sampah
Predator
Sumber: Wandeler A.I. (CFIA)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
RabiesRabies –– Eliminasi anjingEliminasi anjing –– Media massaMedia massa
Populasi Anjing Liar di Bali Sangat Mengkhawatirkan.
Dipublikasikan tanggal 14 Februari 2015. Republika, Baca:
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/02/14/njqbg
1-populasi-anjing-liar-di-bali-sangat-mengkhawatirkan
Hindari Rabies, Usulkan Semua Anjing di Bali Dihabisi.
Dipublikasikan tanggal 19 Juni 2015, Jawa Pos. Baca:
http://www2.jawapos.com/baca/artikel/17554/hindari-rabies-usulkan-
semua-anjing-di-bali-dihabisi
Pembantaian Anjing di Bali, Ini Alasan dan Metodenya.
Dipublikasikan tanggal 24 Juli 2015, Tempo. Baca:
https://m.tempo.co/read/news/2015/07/24/058686077/pembantaian-
anjing-di-bali-ini-alasan-dan-metodenya
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Studi populasi anjingStudi populasi anjing
Ukuran populasi
Struktur populasi
Sumber: Wandeler A.I. (CFIA)
Berpemilik
“Milik
Masyarakat”
Tidak
berpemilik
Sangat baikSangat baik Tidak adaTidak ada LiarLiar
Kuesioner
Kuesioner
Pemanfaatan
sumberdaya Kuesioner
mark – recapture
observasi langsung
studi postmortem
observasi langsung
radio telemetry
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Manajemen populasi anjing terkaitManajemen populasi anjing terkait
pengendalian rabiespengendalian rabies
Estimasi ukuran populasi (Estimasi ukuran populasi (population sizepopulation size))
Menurunkan ukuran populasi/pertumbuhan/Menurunkan ukuran populasi/pertumbuhan/
pergantian (pergantian (turnoverturnover))::
• Kontrol kelahiran (birth control)
– operasi (surgikal)
– chemikal
• Pemusnahan (culling)
– Pemusnahan massal
– Pemusnahan bertarget hewan berisiko tinggi
• Manajemen habitat
• Pengendalian lalulintas
 Lebih sedikit anjing yang harus
divaksin
 Mempertahankan kekebalan
populasi
 Menghilangkan infeksi & risiko
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Tujuan program pengendalian populasiTujuan program pengendalian populasi
anjing (Artikel 7.7.3. OIE TAHC)anjing (Artikel 7.7.3. OIE TAHC)
• Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anjing
berpemilik dan yang dilepasliarkan;
• Mengurangi jumlah anjing liar ke batas yang dapat diterima;
• Mempromosikan kepemilikan yang bertanggung jawab
(responsible dog ownership);
• Menciptakan dan mempertahankan populasi anjing yang
memiliki kekebalan dan bebas rabies;
• Mengurangi risiko penyakit-penyakit zoonotik selain rabies;
• Mengelola risiko kesehatan manusia lainnya;
• Mencegah bahaya lingkungan dan hewan lainnya
• Mencegah perdagangan ilegal dan penyelundupan
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
LegislaLegislasisi
Kepemilikan yangKepemilikan yang
bertanggungjawabbertanggungjawab
(kendali kelahiran,(kendali kelahiran,
registrasi danregistrasi dan
identifikasi anjing)identifikasi anjing)
Promosi dan edukasiPromosi dan edukasi
kesejahteraan hewankesejahteraan hewan
Program pengendalianProgram pengendalian
anjing liaranjing liar
Media
Asosiasi kesejahteraan
hewanPemerintah Pusat
Dokter
hewan
swasta
Universitas
Kelembagaan nasional dan
regional lainnya
Masyarakat
Pemerintah daerah
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Estimasi ukuran populasiEstimasi ukuran populasi
• Survei rumah tangga
– terbatas pada anjing berpemilik
• Teknik ‘mark – recapture’ (capture – recapture)
– menangkap anjing berkeliaran (observasi)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Estimasi populasi anjing dengan metodaEstimasi populasi anjing dengan metoda
““PPhotographichotographic capture and recapturecapture and recapture””
• Untuk menghitung anjing lepasliar dilakukan pemantauan ke 4
(empat) desa di Bali dengan memfoto semua anjing yang
berada dalam radius 25 meter selama 4 hari berturut-turut.
• Anjing baru dan anjing yang di ‘recaptured’ (difoto lagi pada
hari yang berbeda) diidentifikasi dan dihitung.
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Probabilitas deteksi anjing berkeliaranProbabilitas deteksi anjing berkeliaran
• Probabilitas deteksi
anjing berkeliaran
hanya 19% yang
teramati setiap harinya
dan 43% anjing
berkeliaran tidak
pernah teramati!
• Lebih dari 60% anjing
berpemilik
dilepasliarkan oleh
pemiliknya
0,26 0,24 0,24
0,19
0,20 0,19 0,19
0,15
0,00
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
0,30
0,35
1 2 3 4
Probabilitas
Hari survei ke-
Female
Male
Betina
Jantan
1491 individu anjing1491 individu anjing
Betina
Sumber: Riana Arief et al. (CIVAS)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Estimasi Jumlah Anjing di Banjar
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
0-25 26-50 51-75 76-100 101-125 126-150 More
Persen
Jumlah anjing di Banjar
Owned dog Observed free-roaming dogAnjing berpemilik
Total = 7.468
Total = 2.418
Med = 42,5
Med = 17,7
Anjing berkeliaran
• Rata2 jumlah anjing
berpemilik = 61,2 ekor
• Rata2 jumlah anjing
berkeliaran =19,8 ekor
Sumber: Riana Arief et al. (CIVAS)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Contoh studi ekologi: Perilaku anjingContoh studi ekologi: Perilaku anjing
 Dilakukan pengamatan terhadap perilaku anjing (dog
behaviour) di 26 desa di Kabupaten Gianyar, Karang
asem dan Kota Denpasar (jumlah semua 69 anjing)
 Pengamatan selama 48 yang dilakukan oleh 3 tim
 Tiga jenis data diambil pada pengamatan ini, yaitu
– Data tentang aktivitas anjing;
– Data tentang pergerakan anjing; dan
– Data sumber-sumber makanan
bagi anjing
Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Profil perilaku anjing 24 jamProfil perilaku anjing 24 jam
Kontak Makan BergerakGrooming Istirahat
• Anjing
beristirahat
23.00-04.00
10.00-13.00
dan
18.00-20.00
• Aktifitas lain
adalah perilaku
netral dan
bergerak terjadi
sepanjang hari
00.00-23.00
• Aktifitas dominan adalah istirahat
• Proporsi bervariasi setiap individu anjing
Sosialisasi netral
Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
RataRata--rata lama istirahat (menit) per harirata lama istirahat (menit) per hari
0
50
100
150
200
250
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Rest - Female - Adult Rest - Male - AdultIstirahat – Betina - Dewasa Istirahat – Jantan - Dewasa
• Aktivitas anjing jantan lebih tinggi dari
anjing betina dewasa di malam hari
• Umumnya anjing beristirahat di siang hari
(11:00-15:00)
Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
RataRata--rata kontak anjingrata kontak anjing––manusia per jammanusia per jam
1,0
0,0 0,0
0,8
1,0
0,4
1,3
0,8
1,0
0,8
1,6
0,5
0,4
0,3 0,3
2,0
2,1
1,4
0,8
0,5
1,3
0,0 0,00,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0,8
0,9
0,4
0,2
0,5
1,0
0,0 0,0
0,3
0,4
0,8
0,7
0,7
0,4
0,2
0,0 0,0 0,0
0
0,5
1
1,5
2
2,5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23
kontak - Average of Adult Male
kontak - Average of Adult Female
kontak - Average of Boys
kontak - Average of Girls
Kontak-jantan dewasa
Kontak-jantan betina
Kontak-anak laki2
Kontak-anak perempuan
• Kontak anjing-manusia
tertinggi terjadi di pagi
dan sore hari
Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Pola pergerakan anjingPola pergerakan anjing
Pergerakan anjing selalu konsisten mengikuti jalan raya (3
contoh yang diplot oleh Google Earth)
Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Kontrol kelahiranKontrol kelahiran
Rasional Alasan untuk menggunakan Alasan untuk tidak menggunakan
BiologikBiologik -Mengurangi ‘turnover’ dan
penambahan yang peka
-Dapat mengurangi ukuran
populasi (relatif lambat
dibandingkan pemusnahan)
-Meningkatkan kesehatan dan
daya hidup, sehingga memper-
tahankan cakupan vaksinasi
-Jumlah yang besar harus ditargetkan
untuk efek yang cukup signifikan
-Tidak ada pengurangan populasi jika
permintaan tinggi atau ada peningkatan
lalulintas untuk memenuhi permintaan
-Meningkatkan daya hidup sehingga
mempercepat pertumbuhan populasi
SosialSosial -Manusiawi (humane)
-Peningkatan kesehatan dapat
diketahui pemilik/masyarakat
-Mengurangi gangguan akibat
anjing kawin dan anak anjing
-Tidak manusiawi (inhumane)
-Respon tidak begitu terlihat
-Permintaan akan anak-anak anjing
OperasionalOperasional -Berpotensi untuk disuntikkan -Mahal
-Hanya beberapa sterilan yang disetujui
(atau hanya untuk 1 jenis kelamin saja)
Sumber: Katie Hampson et al. (University of Glasgow)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Pemusnahan (culling)Pemusnahan (culling)
Rasional Alasan untuk menggunakan Alasan untuk tidak menggunakan
BiologikBiologik -Mengurangi tingkat kontak
dengan asumsi bergantung pada
kepadatan populasi
-Mengurangi ukuran populasi
secara cepat
-Mengeliminasi anjing terinfeksi
dan yang sedang menginkubasi
-Menghilangkan suseptibilitas
(apabila vaksinasi ada tandanya)
-Mengurangi penambahan yang
peka (lebih sedikit anjing
reproduktif yang bisa bertahan)
-Tidak ada efek pengurangan kepadatan
terhadap penularan
-Batas ambang tidak diketahui/tidak ada
-Meningkatkan kontak & penyebaran
akibat gangguan sosial/lalu lintas manusia
-Penggantian anjing (biasanya yang tidak
divaksin) mengurangi cakupan dan
memungkinkan masuknya infeksi baru
-Penghilangan anjing yang divaksin akan
mengurangi kekebalan kelompok
-Meningkatkan pertumbuhan populasi
-Menyebabkan gangguan sosial
SosialSosial -Respon nyata oleh lembaga yang
bertanggungjawab
-Persepsi logis terhadap efeknya
-Rasa dendam apabila anjing
sehat/berpemilik dimusnahkan
-Metoda tidak manusiawi/tidak diterima
secara sosial
OperasionalOperasional -Dirasa murah dan langsung
-Peralatan tersedia
-Mahal
-Semakin sulit didapat
-Anjing yang divaksin sulit dibedakan
Sumber: Katie Hampson et al. (University of Glasgow)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016
Metoda inefektif yang tidak kompromistisMetoda inefektif yang tidak kompromistis
dengan “kesejahteraan hewan”dengan “kesejahteraan hewan”
•• Kekurangan sumberdayaKekurangan sumberdaya + pengetahuanpengetahuan + ketakutanketakutan akan
rabies telah memunculkan sejumlah upaya masyarakat untuk
mencoba mengendalikan populasi anjing lewat peracunan,
elektrik atau menenggelamkan ke dalam air.
– Peracunan dengan strychnine sampai akhir-akhir ini merupakan
satu-satunya upaya pengendalian anjing yang tersedia di
sejumlah negara. Anjing mati secara perlahan, kejang-kejang dan
memerlukan waktu beberapa jam untuk mati.
•• Pesan OIE (Terrestrial Animal Health Code)Pesan OIE (Terrestrial Animal Health Code):
« Euthanasia anjing, jika hanya digunakan sendiri, tidak efektif
untuk tindakan pengendalian. Jika digunakan, harus dilakukan
secara manusiawi dan dengan kombinasi dengan tindakan lain
untuk mencapai pengendalian jangka panjang yang efektif. »
Sumber: Mariela Varas (OIE)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016Apa yang perlu dipelajari?Apa yang perlu dipelajari?
AnjingAnjing
• Jumlah anjing dilepasliarkan atau anjing jalanan
• Dinamika populasi ‘lepasliar’ (stray) (berpemilik vs lepasliar, kesejahteraan,
jenis kelamin, umur, betina menyusui/bunting, anak-anak anjing)
• Akses sumberdaya: apa yang menyebabkan anjing bertahan hidup dan
bereproduksi?
• Besaran/ukuran populasi anjing berpemilik
PerilakuPerilaku
MasyarakatMasyarakat
((Apa yangApa yang
difikirkandifikirkan
publik, apapublik, apa
yangyang
diinginkandiinginkan
publik)publik)
• Perilaku masyarakat terhadap anjing lepasliar? Terhadap anjingnya sendiri?
• Kesadaran masyarakat tentang hubungan antara anjing lepasliar dan
berpemilik (‘lepasliar’ bisa berarti lepasliar berpemilik, tetapi memproduksi
anak anjing)
• Kesadaran masyarakat dan perilaku terhadap prinsip-prinsip ‘responsible
pet ownership’ (vaksinasi, sterilisasi, kendali reproduksi)
• Apa yang menjadi kepedulian publik? Rabies? Gigitan? Gonggongan?
• Apakah publik menginginkan anjingnya dilepasliarkan? vs. Apakah
menginginkan anjingnya dimusnahkan?
• Apakah publik bertoleransi dengan komunitas anjing jika aman/sehat, tidak
agresif dan disterilisasi?
PerilakuPerilaku orangorang
((Apa yangApa yang
dilakukandilakukan
orang)orang)
• Mengapa orang memiliki anjing?
• Bagaimana orang tersebut memperlakukan anjingnya? Pelatihan?
• Apakah orang tersebut membiarkan anjingnya dilepasliarkan? Diabaikan?
• Apakah yang dilakukan orang tersebut dengan anak-anak anjing yang tidak
diinginkan jika anjingnya bunting?
• Apa isu yang paling umum yang orang tidak bisa tangani sehingga
menyebabkan pembiaran? Penyakit, perilaku, uang dlsbnya.
Sumber: Alexandra Hammond-Seaman (RSPCA)
Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health
untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016

More Related Content

What's hot

Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Tata Naipospos
 
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Tata Naipospos
 
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Tata Naipospos
 
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...Tata Naipospos
 
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Tata Naipospos
 
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Tata Naipospos
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Tata Naipospos
 
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Tata Naipospos
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Tata Naipospos
 
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Tata Naipospos
 
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...Tata Naipospos
 
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Tata Naipospos
 
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Tata Naipospos
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Tata Naipospos
 
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...Tata Naipospos
 
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...Tata Naipospos
 
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...Tata Naipospos
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Tata Naipospos
 
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
 
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
 
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
 
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
 
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
 
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
 
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
 
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
 
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
FGD Risiko Resistensi Antimikroba yang Berasal dari Hewan Terhadap Kesehatan ...
 
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
 
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
 
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
 
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
FMD Impact and Cost Benefit Analysis - LEP Expo & Conference 2018, ICE BSD Ci...
 
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
Tinjauan Keswan Terhadap Impor Sapi dan Daging Dari Brazil - USM-ISPI - 25 Me...
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
 
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
 

Similar to Konsep Pengendalian Populasi Anjing Berbasis Ekologi - FKH IPB, IPBCC, Bogor, 11 Oktober 2016

Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019Tata Naipospos
 
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptxPPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptxDindaRahmaHadiputri
 
Peran Studi CIVAS Dengan Pendekatan One Health Dalam Pengendalian dan Pembera...
Peran Studi CIVAS Dengan Pendekatan One Health Dalam Pengendalian dan Pembera...Peran Studi CIVAS Dengan Pendekatan One Health Dalam Pengendalian dan Pembera...
Peran Studi CIVAS Dengan Pendekatan One Health Dalam Pengendalian dan Pembera...Tata Naipospos
 
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Tata Naipospos
 
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Tata Naipospos
 
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...Tata Naipospos
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 

Similar to Konsep Pengendalian Populasi Anjing Berbasis Ekologi - FKH IPB, IPBCC, Bogor, 11 Oktober 2016 (9)

Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
 
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptxPPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
 
Peran Studi CIVAS Dengan Pendekatan One Health Dalam Pengendalian dan Pembera...
Peran Studi CIVAS Dengan Pendekatan One Health Dalam Pengendalian dan Pembera...Peran Studi CIVAS Dengan Pendekatan One Health Dalam Pengendalian dan Pembera...
Peran Studi CIVAS Dengan Pendekatan One Health Dalam Pengendalian dan Pembera...
 
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
 
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
 
Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian
 
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
Bahan Pendalaman Naskah Akademi Undang-Undang Veteriner - Pokja PPV PDHI, 22 ...
 
Dmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesianDmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesian
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Konsep Pengendalian Populasi Anjing Berbasis Ekologi - FKH IPB, IPBCC, Bogor, 11 Oktober 2016

  • 1. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Konsep Pengendalian Populasi Anjing Berbasis Ekologi Drh Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhDDrh Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD Komisi Ahli Kesehatan HewanKomisi Ahli Kesehatan Hewan Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” Bogor, 11 Oktober 2016
  • 2. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Anjing dan manusiaAnjing dan manusia Ekologi anjing berkaitan dengan aktivitas manusia apabila ingin efektif, pengendalian populasi anjing harus dibarengi dengan perubahan perilaku manusia Artikel 7.7.1. butir (2) OIE TAHC
  • 3. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Klasifikasi anjingKlasifikasi anjing Menurut lokasi: • Anjing urban • Anjing pedesaan Menurut tingkat keliaran: • Anjing berpemilik, dilepasliarkan • Anjing tidak berpemilik, dilepasliarkan • Anjing liar (anjing domestik berbalik menjadi liar) Menurut fungsi: • Anjing masyarakat • Anjing pemburu • Anjing kesayangan • Anjing peternakan • Anjing transportasi • Anjing konsumsi Sumber: Mariela Varas (OIE)
  • 4. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Populasi anjingPopulasi anjing Tingkat pengawasan/ikatan sosial: Sangat baikSangat baik Tidak adaTidak ada LiarLiar Sumberdaya (pakan, air, penampungan): Dengan sengajaDengan sengaja Tanpa sengajaTanpa sengaja Sumber dari manusia “dog food” Limbah dan sampah Predator Sumber: Wandeler A.I. (CFIA)
  • 5. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 RabiesRabies –– Eliminasi anjingEliminasi anjing –– Media massaMedia massa Populasi Anjing Liar di Bali Sangat Mengkhawatirkan. Dipublikasikan tanggal 14 Februari 2015. Republika, Baca: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/02/14/njqbg 1-populasi-anjing-liar-di-bali-sangat-mengkhawatirkan Hindari Rabies, Usulkan Semua Anjing di Bali Dihabisi. Dipublikasikan tanggal 19 Juni 2015, Jawa Pos. Baca: http://www2.jawapos.com/baca/artikel/17554/hindari-rabies-usulkan- semua-anjing-di-bali-dihabisi Pembantaian Anjing di Bali, Ini Alasan dan Metodenya. Dipublikasikan tanggal 24 Juli 2015, Tempo. Baca: https://m.tempo.co/read/news/2015/07/24/058686077/pembantaian- anjing-di-bali-ini-alasan-dan-metodenya
  • 6. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Studi populasi anjingStudi populasi anjing Ukuran populasi Struktur populasi Sumber: Wandeler A.I. (CFIA) Berpemilik “Milik Masyarakat” Tidak berpemilik Sangat baikSangat baik Tidak adaTidak ada LiarLiar Kuesioner Kuesioner Pemanfaatan sumberdaya Kuesioner mark – recapture observasi langsung studi postmortem observasi langsung radio telemetry
  • 7. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Manajemen populasi anjing terkaitManajemen populasi anjing terkait pengendalian rabiespengendalian rabies Estimasi ukuran populasi (Estimasi ukuran populasi (population sizepopulation size)) Menurunkan ukuran populasi/pertumbuhan/Menurunkan ukuran populasi/pertumbuhan/ pergantian (pergantian (turnoverturnover)):: • Kontrol kelahiran (birth control) – operasi (surgikal) – chemikal • Pemusnahan (culling) – Pemusnahan massal – Pemusnahan bertarget hewan berisiko tinggi • Manajemen habitat • Pengendalian lalulintas  Lebih sedikit anjing yang harus divaksin  Mempertahankan kekebalan populasi  Menghilangkan infeksi & risiko
  • 8. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Tujuan program pengendalian populasiTujuan program pengendalian populasi anjing (Artikel 7.7.3. OIE TAHC)anjing (Artikel 7.7.3. OIE TAHC) • Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anjing berpemilik dan yang dilepasliarkan; • Mengurangi jumlah anjing liar ke batas yang dapat diterima; • Mempromosikan kepemilikan yang bertanggung jawab (responsible dog ownership); • Menciptakan dan mempertahankan populasi anjing yang memiliki kekebalan dan bebas rabies; • Mengurangi risiko penyakit-penyakit zoonotik selain rabies; • Mengelola risiko kesehatan manusia lainnya; • Mencegah bahaya lingkungan dan hewan lainnya • Mencegah perdagangan ilegal dan penyelundupan
  • 9. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 LegislaLegislasisi Kepemilikan yangKepemilikan yang bertanggungjawabbertanggungjawab (kendali kelahiran,(kendali kelahiran, registrasi danregistrasi dan identifikasi anjing)identifikasi anjing) Promosi dan edukasiPromosi dan edukasi kesejahteraan hewankesejahteraan hewan Program pengendalianProgram pengendalian anjing liaranjing liar Media Asosiasi kesejahteraan hewanPemerintah Pusat Dokter hewan swasta Universitas Kelembagaan nasional dan regional lainnya Masyarakat Pemerintah daerah
  • 10. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Estimasi ukuran populasiEstimasi ukuran populasi • Survei rumah tangga – terbatas pada anjing berpemilik • Teknik ‘mark – recapture’ (capture – recapture) – menangkap anjing berkeliaran (observasi)
  • 11. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Estimasi populasi anjing dengan metodaEstimasi populasi anjing dengan metoda ““PPhotographichotographic capture and recapturecapture and recapture”” • Untuk menghitung anjing lepasliar dilakukan pemantauan ke 4 (empat) desa di Bali dengan memfoto semua anjing yang berada dalam radius 25 meter selama 4 hari berturut-turut. • Anjing baru dan anjing yang di ‘recaptured’ (difoto lagi pada hari yang berbeda) diidentifikasi dan dihitung.
  • 12. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Probabilitas deteksi anjing berkeliaranProbabilitas deteksi anjing berkeliaran • Probabilitas deteksi anjing berkeliaran hanya 19% yang teramati setiap harinya dan 43% anjing berkeliaran tidak pernah teramati! • Lebih dari 60% anjing berpemilik dilepasliarkan oleh pemiliknya 0,26 0,24 0,24 0,19 0,20 0,19 0,19 0,15 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 1 2 3 4 Probabilitas Hari survei ke- Female Male Betina Jantan 1491 individu anjing1491 individu anjing Betina Sumber: Riana Arief et al. (CIVAS)
  • 13. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Estimasi Jumlah Anjing di Banjar 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 0-25 26-50 51-75 76-100 101-125 126-150 More Persen Jumlah anjing di Banjar Owned dog Observed free-roaming dogAnjing berpemilik Total = 7.468 Total = 2.418 Med = 42,5 Med = 17,7 Anjing berkeliaran • Rata2 jumlah anjing berpemilik = 61,2 ekor • Rata2 jumlah anjing berkeliaran =19,8 ekor Sumber: Riana Arief et al. (CIVAS)
  • 14. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Contoh studi ekologi: Perilaku anjingContoh studi ekologi: Perilaku anjing  Dilakukan pengamatan terhadap perilaku anjing (dog behaviour) di 26 desa di Kabupaten Gianyar, Karang asem dan Kota Denpasar (jumlah semua 69 anjing)  Pengamatan selama 48 yang dilakukan oleh 3 tim  Tiga jenis data diambil pada pengamatan ini, yaitu – Data tentang aktivitas anjing; – Data tentang pergerakan anjing; dan – Data sumber-sumber makanan bagi anjing Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
  • 15. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Profil perilaku anjing 24 jamProfil perilaku anjing 24 jam Kontak Makan BergerakGrooming Istirahat • Anjing beristirahat 23.00-04.00 10.00-13.00 dan 18.00-20.00 • Aktifitas lain adalah perilaku netral dan bergerak terjadi sepanjang hari 00.00-23.00 • Aktifitas dominan adalah istirahat • Proporsi bervariasi setiap individu anjing Sosialisasi netral Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
  • 16. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 RataRata--rata lama istirahat (menit) per harirata lama istirahat (menit) per hari 0 50 100 150 200 250 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Rest - Female - Adult Rest - Male - AdultIstirahat – Betina - Dewasa Istirahat – Jantan - Dewasa • Aktivitas anjing jantan lebih tinggi dari anjing betina dewasa di malam hari • Umumnya anjing beristirahat di siang hari (11:00-15:00) Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
  • 17. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 RataRata--rata kontak anjingrata kontak anjing––manusia per jammanusia per jam 1,0 0,0 0,0 0,8 1,0 0,4 1,3 0,8 1,0 0,8 1,6 0,5 0,4 0,3 0,3 2,0 2,1 1,4 0,8 0,5 1,3 0,0 0,00,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,8 0,9 0,4 0,2 0,5 1,0 0,0 0,0 0,3 0,4 0,8 0,7 0,7 0,4 0,2 0,0 0,0 0,0 0 0,5 1 1,5 2 2,5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 kontak - Average of Adult Male kontak - Average of Adult Female kontak - Average of Boys kontak - Average of Girls Kontak-jantan dewasa Kontak-jantan betina Kontak-anak laki2 Kontak-anak perempuan • Kontak anjing-manusia tertinggi terjadi di pagi dan sore hari Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
  • 18. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Pola pergerakan anjingPola pergerakan anjing Pergerakan anjing selalu konsisten mengikuti jalan raya (3 contoh yang diplot oleh Google Earth) Sumber: Andri Jatikusumah (CIVAS)
  • 19. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Kontrol kelahiranKontrol kelahiran Rasional Alasan untuk menggunakan Alasan untuk tidak menggunakan BiologikBiologik -Mengurangi ‘turnover’ dan penambahan yang peka -Dapat mengurangi ukuran populasi (relatif lambat dibandingkan pemusnahan) -Meningkatkan kesehatan dan daya hidup, sehingga memper- tahankan cakupan vaksinasi -Jumlah yang besar harus ditargetkan untuk efek yang cukup signifikan -Tidak ada pengurangan populasi jika permintaan tinggi atau ada peningkatan lalulintas untuk memenuhi permintaan -Meningkatkan daya hidup sehingga mempercepat pertumbuhan populasi SosialSosial -Manusiawi (humane) -Peningkatan kesehatan dapat diketahui pemilik/masyarakat -Mengurangi gangguan akibat anjing kawin dan anak anjing -Tidak manusiawi (inhumane) -Respon tidak begitu terlihat -Permintaan akan anak-anak anjing OperasionalOperasional -Berpotensi untuk disuntikkan -Mahal -Hanya beberapa sterilan yang disetujui (atau hanya untuk 1 jenis kelamin saja) Sumber: Katie Hampson et al. (University of Glasgow)
  • 20. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Pemusnahan (culling)Pemusnahan (culling) Rasional Alasan untuk menggunakan Alasan untuk tidak menggunakan BiologikBiologik -Mengurangi tingkat kontak dengan asumsi bergantung pada kepadatan populasi -Mengurangi ukuran populasi secara cepat -Mengeliminasi anjing terinfeksi dan yang sedang menginkubasi -Menghilangkan suseptibilitas (apabila vaksinasi ada tandanya) -Mengurangi penambahan yang peka (lebih sedikit anjing reproduktif yang bisa bertahan) -Tidak ada efek pengurangan kepadatan terhadap penularan -Batas ambang tidak diketahui/tidak ada -Meningkatkan kontak & penyebaran akibat gangguan sosial/lalu lintas manusia -Penggantian anjing (biasanya yang tidak divaksin) mengurangi cakupan dan memungkinkan masuknya infeksi baru -Penghilangan anjing yang divaksin akan mengurangi kekebalan kelompok -Meningkatkan pertumbuhan populasi -Menyebabkan gangguan sosial SosialSosial -Respon nyata oleh lembaga yang bertanggungjawab -Persepsi logis terhadap efeknya -Rasa dendam apabila anjing sehat/berpemilik dimusnahkan -Metoda tidak manusiawi/tidak diterima secara sosial OperasionalOperasional -Dirasa murah dan langsung -Peralatan tersedia -Mahal -Semakin sulit didapat -Anjing yang divaksin sulit dibedakan Sumber: Katie Hampson et al. (University of Glasgow)
  • 21. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016 Metoda inefektif yang tidak kompromistisMetoda inefektif yang tidak kompromistis dengan “kesejahteraan hewan”dengan “kesejahteraan hewan” •• Kekurangan sumberdayaKekurangan sumberdaya + pengetahuanpengetahuan + ketakutanketakutan akan rabies telah memunculkan sejumlah upaya masyarakat untuk mencoba mengendalikan populasi anjing lewat peracunan, elektrik atau menenggelamkan ke dalam air. – Peracunan dengan strychnine sampai akhir-akhir ini merupakan satu-satunya upaya pengendalian anjing yang tersedia di sejumlah negara. Anjing mati secara perlahan, kejang-kejang dan memerlukan waktu beberapa jam untuk mati. •• Pesan OIE (Terrestrial Animal Health Code)Pesan OIE (Terrestrial Animal Health Code): « Euthanasia anjing, jika hanya digunakan sendiri, tidak efektif untuk tindakan pengendalian. Jika digunakan, harus dilakukan secara manusiawi dan dengan kombinasi dengan tindakan lain untuk mencapai pengendalian jangka panjang yang efektif. » Sumber: Mariela Varas (OIE)
  • 22. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016Apa yang perlu dipelajari?Apa yang perlu dipelajari? AnjingAnjing • Jumlah anjing dilepasliarkan atau anjing jalanan • Dinamika populasi ‘lepasliar’ (stray) (berpemilik vs lepasliar, kesejahteraan, jenis kelamin, umur, betina menyusui/bunting, anak-anak anjing) • Akses sumberdaya: apa yang menyebabkan anjing bertahan hidup dan bereproduksi? • Besaran/ukuran populasi anjing berpemilik PerilakuPerilaku MasyarakatMasyarakat ((Apa yangApa yang difikirkandifikirkan publik, apapublik, apa yangyang diinginkandiinginkan publik)publik) • Perilaku masyarakat terhadap anjing lepasliar? Terhadap anjingnya sendiri? • Kesadaran masyarakat tentang hubungan antara anjing lepasliar dan berpemilik (‘lepasliar’ bisa berarti lepasliar berpemilik, tetapi memproduksi anak anjing) • Kesadaran masyarakat dan perilaku terhadap prinsip-prinsip ‘responsible pet ownership’ (vaksinasi, sterilisasi, kendali reproduksi) • Apa yang menjadi kepedulian publik? Rabies? Gigitan? Gonggongan? • Apakah publik menginginkan anjingnya dilepasliarkan? vs. Apakah menginginkan anjingnya dimusnahkan? • Apakah publik bertoleransi dengan komunitas anjing jika aman/sehat, tidak agresif dan disterilisasi? PerilakuPerilaku orangorang ((Apa yangApa yang dilakukandilakukan orang)orang) • Mengapa orang memiliki anjing? • Bagaimana orang tersebut memperlakukan anjingnya? Pelatihan? • Apakah orang tersebut membiarkan anjingnya dilepasliarkan? Diabaikan? • Apakah yang dilakukan orang tersebut dengan anak-anak anjing yang tidak diinginkan jika anjingnya bunting? • Apa isu yang paling umum yang orang tidak bisa tangani sehingga menyebabkan pembiaran? Penyakit, perilaku, uang dlsbnya. Sumber: Alexandra Hammond-Seaman (RSPCA)
  • 23. Focus Group Discussion “Pengendalian Rabies di Sukabumi dengan Pendekatan One Health untuk Mendukung Jawa Barat Bebas Rabies 2018” – Bogor, 11 Oktober 2016