1. KONSEP
KOMPARTEMEN BEBAS
AVIAN INFLUENZA
Drh Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD
Sekretaris Pelaksana Harian
Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan
Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza
(Komnas FBPI)
3. Pengertian
KOMPARTEMEN
Satu atau lebih peternakan dengan satu
sistem manajemen biosekuriti yang sama
yang mengandung subpopulasi hewan
dengan status kesehatan yang jelas
terhadap suatu penyakit tertentu atau
terhadap penyakit khusus yang memerlukan
tindakan surveilans, pengendalian dan
biosekuriti yang diaplikasikan untuk tujuan
perdagangan internasional
Sumber: OIE Terrestrial Animal Health 2005
4. Keuntungan dengan konsep
KOMPARTERMENTALISASI
Sulit membangun dan mempertahankan
suatu status bebas penyakit untuk
seluruh wilayah negara atau zona,
terutama apabila penyakit tersebut sulit
dikendalikan melalui tindakan yang
hanya dapat diterapkan pada wilayah
yang masuk dalam batasan nasional
5. SUBPOPULASI
Dapat dipisahkan antara hambatan
alamiah atau hambatan geografis
buatan, atau dalam industri perunggasan
tertentu, dengan menerapkan sistem
manajemen, terutama manajemen
biosekuriti yang memadai
Kompartementalisasi diterapkan pada
SUB POPULASI
6. Prasyarat untuk menetapkan
KOMPARTEMEN
Negara pengekspor harus melakukan
penilaian praktis terhadap sumberdaya
yang diperlukan dan yang ada untuk
membangun dan mempertahankan
kompartemen untuk tujuan perdagangan
internasional
Hal ini termasuk sumberdaya manusia
dan finansial, dan kemampuan teknis
dari Otoritas Veteriner dan industri
perunggasan yang bersangkutan
7. Prinsip untuk menetapkan
suatu KOMPARTEMEN
1. Persyaratan mengenai KOMPARTEMEN harus
disusun oleh Otoritas Veteriner berlandaskan
kriteria-kriteria yang relevan seperti manajemen
biosekuriti dan praktek budidaya, dan harus
terbuka untuk publik melalui saluran resmi
2. Hewan atau kelompok hewan yang masuk ke
dalam SUBPOPULASI, statusnya harus diketahui
secara jelas. Dokumentasi mengenai tindakan apa
yang telah diambil secara detil untuk memastikan
identifikasi subpopulasi dan bagaimana
mempertahankan status kesehatannya harus
dilakukan oleh Otoritas Veteriner
8. Prinsip untuk menetapkan
suatu KOMPARTEMEN
3. Persyaratan yang harus dilaksanakan untuk
mempertahankan status kesehatan hewan dari
suatu KOMPARTEMEN harus disesuaikan
dengan penyakitnya dan akan tergantung
kepada epidemiologi penyakit, faktor
lingkungan, manajemen biosekuriti, praktek
budidaya, tindakan pengendalian dan
surveilans
4. KOMPARTEMEN mengandung SUBPOPULASI
untuk diterapkan sesuai dengan rekomendasi
dalam OIE Terrestrial Animal Health
9. Status kompartemen
bebas AVIAN INFLUENZA
Suatu KOMPARTEMEN dapat dikatakan
bebas AI setelah 12 bulan, apabila baik virus
HPAI dan LPAI dinyatakan tidak ada lagi di
wilayah suatu negara dan juga berdasarkan
hasil surveilans
Surveilans memerlukan adaptasi terhadap
beberapa bagian yang ada di pemerintahan
atau KOMPARTEMEN tergantung kepada
faktor historis atau geografis, struktur
industri, data populasi, atau kewenangan
menyatakan terjadinya wabah baru
10. Persyaratan
KOMPARTEMEN Bebas AI
Kalau infeksi HPNAI, maka dinyatakan
bebas 3 bulan setelah kebijakan ‘stamping-
out’ diterapkan, dengan pertimbangan
bahwa surveilans dijalankan sesuai dengan
OIE Code selama periode 3 bulan tersebut
Kalau infeksi LPNAI, maka unggas
dipelihara untuk kemudian disembelih untuk
konsumsi manusia setelah kebijakan
‘stamping out’ dijalankan.
11. Stamping out
1. Musnahkan semua unggas terinfeksi
2. Tidak ada lalulintas semua unggas di
daerah tertular
3. Bersihkan dan disinfeksi seluruh
lokasi yang tertular
12. Vaksinasi
1. Kualitas vaksin
2. Program monitoring flok
3. Jenis unggas yang divaksin
4. Manajemen wabah penyakit
5. Pengendalian lalulintas hewan
6. Strategi DIVA
15. Biosekuriti Pembibitan
Ayam (Breeder Farm)
Pisahkan secara tegas area unggas dari
personil/pekerja
Seluruh peralatan harus didisinfeksi
sebelum memasuki area unggas
termasuk bagian-bagian yang terbuang
percuma
Semua personil dan tamu harus mandi
sebelum masuk ke area unggas
16. Biosekuriti Pembibitan
Ayam (Breeder Farm)
Disinfeksi sepatu but (boot) dan tangan
sebelum masuk ke kandang unggas
Suplai air harus dalam keadaan kualitas
baik dan terklorinasi (chlorinated)
17. Sistem Ventilasi Pembibitan
Ayam (Breeder Farm)
Pelihara ayam di kandang dengan
sistem tertutup (evaporated cooling
system)
Pengendalian ventilasi dengan sistem
jaringan komputerisasi
18. Biosekuriti Pembibitan
Ayam (Breeder Farm)
Bersihkan dan disinfeksi kandang
unggas secara memadai sebelum
mengganti semua peralatan dan alas
kandang
Program pengendalian rodensia dan
pes di setiap kandang
Program kesehatan flok dan monitoring
19. Penetasan (hatchery)
1. Disain/rancang sistim satu alur untuk
penetasan (hatchery)
2. Transportasikan seluruh telur tetas
dengan truk yang ber-AC
3. Sangat ketat dalam biosekuriti seperti
yang direkomendasikan oleh OIE
4. Imunisasi dini seluruh DOC dengan
vaksinasi
5. Transportasikan DOC dengan truk
berpendingin (AC)
20. Biosekuriti peternakan
ayam potong (Broiler Farm)
1. Biosekuriti menggunakan metoda yang
telah dilaksanakan oleh pembibitan
unggas (breeder farm)
2. Sistem “evaporative cooling” yang
dikontrol oleh jaringan komputerisasi
3. Harus memiliki program pengendalian
rodensia dan pes pada setiap kandang
unggas
21. Biosekuriti peternakan
ayam potong (Broiler Farm)
4. Program kesehatan flok dan monitoring
5. Rekomendasikan kesejahteraan hewan
untuk penangkapan unggas dan
transportasi
6. Pergunakan alas kandang (litter) baru
dan bersih untuk setiap penggantian
flok (restocking)
22. Rumah Potong Hewan dan
Tempat Pemrosesan Lebih Lanjut
1. Harus dilakukan biosekuriti secara ketat
2. Inspeksi post mortem oleh dokter hewan
berwenang
3. Seluruh peti (crate) dan peralatan harus
bersih dan didisinfeksi
4. Bersihkan dan disinfeksi seluruh truk untuk
transportasi secara baik setelah unggas
dikeluarkan
5. Seluruh daging segar yang dikirimkan ke
tempat pemrosesan lebih lanjut harus
berasal dari kompartemen yang sama
23. Pabrik Pakan (Feed mill)
1. Biosekuriti ketat
2. Bahan baku seperti biji-bijian harus
ditransportasikan dalam truk tertutup
By…Dr.Pratuang Sudsakorn
24. Perusahaan menyediakan sejumlah program
training untuk para pekerja seperti :
Program training
Biosekuriti
Manajemen unggas
Standar ISO
GAP / HACCP
Kesejahteraan hewan
25. Prosedur Aksi Koreksi dalam kasus AI
pada suatu saat virus ini terdeteksi
dalam satu kompartemen
1. Segera laporkan ke pihak yang berkompeten dan ikuti
pedoman OIE
2. ‘Stamping out’ seluruh unggas tertular, bersihkan dan
desinfeksi lokasi tertular
3. Tempatkan unggas sentinel setelah pembersihan dan
desinfeksi seluruh peternakan tertular
4. Re-populasi hanya setelah monitoring unggas sentinel
5. Kendalikan secara ketat lalulintas unggas, peralatan dan
orang
6. Identifikasi dan penelusuran sepanjang alur kompartemen
termasuk penarikan produk
7. Kerjasama dengan pihak yang berkompeten untuk menyidik
dan mencegah terulangnya kembali kejadian infeksi
26. Persyaratan khusus
Pemerintah Jepang
Tidak ada vaksinasi AI pada
peternakan ayam potong (broiler farm)
Program surveilans terjadwal dengan
baik
Monitoring virus AI dilakukan secara
periodik