- Sistem pemasaran jagung pipilan di Provinsi Jambi terdiri dari dua saluran, yaitu (1) petani - pedagang pengecer desa - konsumen pedesaan dan (2) petani - pedagang pengumpul desa - pedagang perkotaan - konsumen perkotaan
- Terjadi peningkatan harga jagung pipilan baik pada petani maupun konsumen antara tahun 2008-2012, namun margin pedagang pada tahun 2011 dan 2012 lebih besar dibanding t
3. Logs
Jagung merupakan komoditi pangan kedua di Indonesia yang memiliki nilai
ekonomi dan komersial yang dapat dikembangkan. Bila ditinjau dari aspek
pengusahaan dan penggunaan hasilnya, jagung pipilan merupakan bahan baku
pangan dan industri.
permintaan jagung pipilan dunia diperkirakan meningkat di
masa yang akan datang. World Bank (2010), pada tahun 2005-2009
kenaikan total permintaan jagung pipilan naik rata-rata 3,2% per
tahun
Di Indonesia, kebutuhan jagung pipilan pada tahun 2004 cukup
besar, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering per tahun.
Adapun konsumsi jagung terbesar adalah untuk pangan dan
industri pakan ternak
Peningkatan produksi jagung harus disertai dengan
tataniaga yang baik
5. Sistem pemasaran pada komoditas Jagung Pipilan di
Jambi terdapat dua saluran pemasaran yaitu :
1) Saluran pertama dimulai dari petani sebagai produsen kemudian pedagang
pengecer (tingkat desa) dan selanjutnya ke konsumen.
2) Saluran kedua yaitu dari petani yang bertindak sebagai produsen
, kemudian ke pedagang pengumpul desa, lalu ke pedagang perkotaan
dan selanjutnya ke konsumen.
6. saluran pertama petani sebagai orang yang mengelola atau
melakukan usahatani jagung menjualnya pada pedagang
eceran yang menerima atau mau membeli hasil dari
usahatani jagung petani tersebut, lalu pedagang eceran
menjualnya lagi ke konsumen
Sedangkan pada saluran kedua yaitu dari petani yaitu
yang melakukan usahatani atau memproduksi jagung yang
akan dijual ke agen yaitu perusahaan perantara ang
menjual produk bagi peusahaan besar. Lalu mereka
menjualnya lagi ke tingkat perkotaan dan kemudian
pedagang perkotaan menjualnya ke konsumen akhir.
PENJELASAN
7. Perkembangan Rata – Rata Harga Produsen
Pedesaan Jagung Pipilan , 2008 – 2012
TAHUN HARGA (Rp/kg)
2008 2486
2009 2804
2010 2900
2011 3042
2012 3137
Rata – Rata 2874
Dari tabel diatas terlihat bahwa harga jagung pipilan pada produsen
atau petani dari tahun 2008 sampai tahun 2012 cenderung mengalami
peningkatan. Pada tahun 2008 harga jagung pipilan di kalangan petani
baru mencaapai Rp. 2.486/kg dan pada akhir tahun 2012 harga jagung
pipilan sudah meningkat menjadi Rp. 3137/kg. Indikator ini bisa
membuat kesejahteraan di kalangan petani karena dengan meningkat
Sumber : Badan Pusat Statistik
8. Perkembangan Rata – Rata Harga Konsumen
Pedesaan Jagung Pipilan, 2008 – 2012
TAHUN HARGA (Rp/kg)
2008 3554
2009 3847
2010 4220
2011 4592
2012 4279
Rata - rata 4098
Hasil dari data Badan Pusat Statistik terlihat bahwa dari tahun
2008 sampai tahun 2011 cenderung harga jagung pipilan pada
konsumen pedesaan meningkat, walaupun pada tahun 2012 harga
jagung pipilan turun menjadi Rp. 4.279 /kg. Jika dilihat dari data
diatas pada tahun 2011 harga jagung pipilan mencapai Rp.
4.592/kg, berarti dari tahun 2011 ke tahun 2012 hanya turun
sekitar Rp. 313/kg. Pada perkembangan rata – rata harga jagung
pipilan pada tingkat konsumen pedesaan dari tahun 2008 sampai
tahun 2012 yaitu sekitar Rp. 4.098/kg.
9. Perkembangan Rata – Rata Bulanan Harga
Eceran Jagung Pipilan Pada Konsumen
Perkotaan di Jambi, Januari – November
2013
BULAN HARGA(Rp/kg)
Januari 7167
Februari 7167
Maret 7167
April 7167
Mei 7084
Juni 7184
Juli 7681
Agustus 7971
September 8000
Oktober 8000
November 7667
Rata - rata 7478
Tahun Harga (Rp/Kg)
2008 3872
2009 3880
2010 3880
2011 4219
2012 4974
Rata – Rata 4165
Perkembangan Rata –
Rata Harga Jagung
Pipilan pada Konsumen
Perkotaan di Jambi ,
2008 - 2012
10. Sistem pemasaran baru dikatakan efesien apabila :
1. Mampu menyampaikan hasil – hasil dari petani
produsen kepada konsumen dengan biaya yang
serendah – rendahnya.
2 . Mampu mengadakan pembagian yang adail dari
keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen
terakhir kepada semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan produksi dan pemasaran barang tersebut.
Dari data Dinas Petanian dan Tanaman Pangan terlihat dari tahun 2008 – 2009 terjadi
peningkatan yang signifikan. Jika dari tahun 2008 harga jagung pipilan pada konsumen perkotaan
di Jambi hanya mencapai harga Rp. 3872/kg dan pada tahun 2012 harga jagung pipilan mencapai
Rp. 4974/kg. Dan rata – rata harga jagung pipilan pada konsumen perkotaan sebesar Rp. 4165/kg.
11. Margin dan Farmer’s share Jagung Pipilan di
Provinsi Jambi dari Produsen ke Konsumen
perdesaan pada Tahun 2008-2012
Dari tahun 2008 – 2012 telah terjadi peningkatan harga pada petani dan harga yang diterima
konsumen. Sedangkan margin pada tahun 2011 lebih besar dibanding dengan yang lain dengan harga Rp.
1550/kg, artinya pedagang pengecer desa mengambil harga yang besar dibanding harga yang dijual petani.
Dan mengakibatkan farmer’s share mencapai nilai yang kecil dibanding dengan tahun lainnya dengan
nilai sebesar 66,2 %. Walaupun kecil tingkat efisien pemasaran masih efektif karena masih >50 %.
Tahun Harga
produsen
(Rp/kg)
Harga
konsumen
desa (Rp/Kg)
Margin
(Rp/Kg)
Farmer’s
share (%)
2008 2486 3554 1068 69,9%
2009 2804 3847 1043 72,9%
2010 2900 4220 1320 68,7%
2011 3042 4592 1550 66,2%
2012 3137 4279 1142 73,8%
Rata-Rata 2874 4098 1225 70,3%
12. Margin dan Farmer’s share Jagung Pipilan di Provinsi Jambi
dari Produsen ke Konsumen Perkotaan pada Tahun 2008-2012
Dari tahun 2008 – 2012 telah terjadi peningkatan harga pada petani dan harga yang diterima
konsumen. Sedangkan margin pada tahun 2012 lebih besar dibanding dengan yang lain dengan
harga Rp. 1837/kg, artinya pedagang pengecer desa mengambil harga yang besar dibanding harga
yang dijual petani. Dan mengakibatkan farmer’s share mencapai nilai yang kecil dibanding dengan
tahun lainnya dengan nilai sebesar 63,1 %. Walaupun kecil tingkat efisien pemasaran masih efektif
karena masih >50 %.
Tahun
Harga
produsen
(Rp/Kg)
Harga
konsumen
perkotaan
(Rp/Kg)
Margin
(Rp/Kg)
Farmer
share (%)
2008 2486 3872 1386 64,2%
2009 2804 3880 1076 72,3%
2010 2900 3880 980 74,7%
2011 3042 4219 1177 72,1%
2012 3137 4974 1837 63,1%
Rata-Rata 2874 4165 1291 69,3%
13. • Lembaga pemasaran yang terlibat dalam jagung pipilan di Provinsi
Jambi terdapat 2 saluran yaitu saluran pertama terdiri dari petani –
pedagang pengecer desa – konsumen pedesaan dan pada saluran kedua
terdiri dari petani – pedagang pengumpul desa – pedagang perkotaan –
konsumen perkotaan.
• Saluran pemasaran pada jagung pipilan di Provinsi Jambi ditemukan 2
saluran pemasaran dan dari saluran pemasaran tersebut terdapat pula
lembaga yang terlibat dalam pemasaran jagung pipilan. Jika pada
saluran pertama petani menjualnya kepada pedagang pengecer yang
berada di desa dan setelah itu pedagang pengecer menjualnya
langsung ke konsumen pedesaan sedangkan pada saluran kedua petani
menjualnya ke pedagang pengumpul desa, lalu pedagang pengumpul
pedesaan menjualnya kembali kepada pedagang perkotaan dan
pedagang perkotaan menjualnya langsung ke konsumen yang berada di
perkotaan.