SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEAMANAN PANGAN DAN
REGISTRASI PANGAN OLAHAN
YENNY AR TANJUNG, S.Si.,
Apt.
Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember
PENDAHULUAN
01
Pangan : segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak
diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan,
bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan
atau minuman
Produksi Pangan : Kegiatan atau proses menghasilkan,
Menyiapkan, mengolah, membuat,dan mengubah bentuk
pangan
Pangan Olahan : Makananatau Minuman hasil proses
dengan cara Atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan
tambahan
02.
KEAMANAN
PANGAN
Pangan yang Dikehendaki
Sesuai
dengan
selera
Aman
Dikonsumsi
Bermutu Halal
Keamanan pangan
pencegahan cemaran biologis, kimia,
dan benda lain
Pangan aman dikonsumsi
UU No 18/ 2012 tentang Pangan
tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya
• Pasal 68(1): Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terwujudnya
penyelenggaraan Keamanan pangan di setiap rantai pangan secara
terpadu
• Pasal 68(5): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah wajib membina dan
mengawasi pelaksanaan penerapan norma, standar, prosedur, dan
kriteria Keamanan Pangan
KEAMANANPANGAN
Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan
manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,
danbudaya masyarakat sehinggaamanuntuk dikonsumsi.
Pengertian Keamanan Pangan Menurut PP RI No. 86 Tahun 2019
tentangKeamananPangan :
TANGGUNG JAWAB
KEAMANAN
PANGAN
PEMERINTAH PRODUSEN
KONSUMEN
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
04.
6
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG PANGAN
UU No. 18 Tahun
2012 tentang
Pangan yang
PP No. 17 Tahun
2015 tentang
Ketahanan Pangan
dan Gizi
Peraturan
Menteri/Lembaga
sebagai peraturan
pelaksana
PP No. 86 Tahun
2019 tentang
Keamanan
Pangan
Peraturan
Menteri/Lembaga
sebagai peraturan
pelaksana
PP No. 69 Tahun
1999 tentang
Label dan Iklan
Pangan*)
Peraturan
Menteri/Lembaga
sebagai peraturan
pelaksana
UU No. 11 Tahun
2020 tentang Cipta
Kerja
PP No. 5 Tahun 2021
tentang
Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
Peraturan
Menteri/Lembaga
sebagai peraturan
pelaksana
beberapa pasal
diubah oleh
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LAIN
TERKAIT DENGAN PANGAN
UU Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan
Konsumen
UU Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
UU Nomor 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk
Halal
dan lain-lain
 Disahkan pada 17 November 2012
 Diundangkan pada 18 November 2012
 Terdiri atas 18 bab dan 154 pasal
UU NO. 18 TAHUN 2012
TENTANG PANGAN
PENYELENGGARAAN PANGAN
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia yang memberikan
MANFAAT secara ADIL, MERATA,
dan BERKELANJUTAN berdasarkan
KEDAULATAN pangan,
KEMANDIRIAN pangan, dan
KETAHANAN pangan.
(Pasal 3 UU Pangan)
PENYELENGGARAAN
PANGAN BERASASKAN:
⮚ kedaulatan;
⮚ kemandirian;
⮚ ketahanan;
⮚ KEAMANAN;
⮚ MANFAAT;
⮚ pemerataan;
⮚ berkelanjutan; dan
⮚ keadilan.
(Pasal 2 UU Pangan)
• Perencanaan pangan
• Ketersediaan pangan
• Keterjangkauan pangan
• Konsumsi pangan dan
gizi
• Keamanan pangan
• Label dan iklan pangan
• Pengawasan
• Sistem informasi pangan
• Penelitian dan
pengembangan
• Kelembagaan pangan
• Peran serta masyarakat,
• Penyidikan
• Sanitasi Pangan
• Bahan Tambahan Pangan
• Pangan Produk Rekayasa Genetik
• Iradiasi Pangan
• Kemasan Pangan
• Jaminan Keamanan dan Mutu Pangan
• Jaminan Produk Halal Bagi yang Dipersyaratkan
• Ketentuan label pangan
• Larangan menghapus, mencabut, menutup, mengganti
label, melabel kembali, dan/atau menukar tanggal,
bulan, dan tahun kedaluwarsa Pangan
• Ketentuan iklan pangan
• Pengawasan dilakukan terhadap:
✔Kecukupan pangan pokok (LembagaPangan)
✔Persyaratan keamanan, mutu, gizi, label daniklan
pangan
• Tenaga Pengawas
KETENTUAN PENYELENGGARAAN PANGAN
Diatur lebih lanjut pada
PP No. 86/2019 tentang
Keamanan Pangan
Diatur lebih lanjut pada
PP No. 86/2019 tentang
Keamanan Pangan
Diatur lebih lanjut pada
revisi RPP tentang
Label dan Iklan Pangan
Diatur lebih lanjut pada
revisi RPP tentang
Label dan Iklan Pangan
Diatur lebih lanjut pada
PP No. 86/2019 tentang
Keamanan Pangan dan
revisi RPP tentang
Label dan Iklan Pangan
 Disahkan dan diundangkan pada
2 November 2020
 Terdiri atas 15 bab dan 186
pasal
UU NO. 11 TAHUN
2020 TENTANG
CIPTA KERJA
Diatur lebih lanjut dalam
PP No. 5 Tahun 2021
Beberapa ketentuan pada UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
diubah oleh UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
• Pasal 68: NSPK keamanan pangan termasuk pentahapan
penerapan NSPK berdasarkan jenis pangan dan skala usaha
pangan.
• Pasal 77: Perizinan berusaha untuk pangan yang dihasilkan
dari rekayasa genetik.
• Pasal 81: Perizinan berusaha untuk iradiasi pangan.
• Pasal 91: Perizinan berusaha untuk pangan olahan yang
dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk
diperdagangkan dalam kemasan eceran. Pengecualian
untuk pangan olahan tertentu yang diproduksi oleh usaha
mikro dan kecil.
• Kriteria, jenis, besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksi
administratif untuk pelanggaran Pasal 64 ayat (1) (tata cara
pengolahan pangan) , Pasal 71 ayat (1) atau ayat (2) (sanitasi
pangan); Pasal 84 ayat (1) (kemasan akhir pangan), Pasal 86
ayat (2) (standar keamanan pangan), atau Pasal 89 (Label).
 Disahkan dan diundangkan pada
2 Februari 2021
 Terdiri atas 12 bab dan 567
pasal
PP NO. 5 TAHUN 2021
TENTANG PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS
RISIKO
24 JENIS PERIZINAN BERUSAHA
SEKTOR PANGAN OLAHAN
7 Sertifikat Pemenuhan
Komitmen
10 Sertifikat Standar
7 Izin
MENENGAH
TINGGI
MENENGAH
RENDAH
TINGGI
KATEGORISASI
berdasarkan analisis risiko
terhadap aspek
PERLINDUNGAN
KESEHATAN KONSUMEN :
1) Foodborne Diseases Risk
2) Non-Compliance Risk, dan
3) Misleading Information
Pengawasan dilakukan Pemerintah untuk memastikan pelaksanaan standar
Pemenuhan
standar perlu
DIBUKTIKAN oleh
Pelaku Usaha
Pernyataan
pemenuhan
standar (SELF
DECLARE ) oleh
Pelaku usaha
IZIN ( + STANDAR )
 Disahkan dan diundangkan pada
26 Desember 2019
 Terdiri atas 8 bab dan 84 pasal
PP NO. 86 TAHUN 2019
TENTANG KEAMANAN PANGAN
KEAMANAN PANGAN DISELENGGARAKAN MELALUI:
a. Sanitasi Pangan;
b. pengaturan terhadap Bahan Tambahan Pangan
c. pengaturan terhadap Pangan Produk RekayasaGenetik;
d. pengaturan terhadap Iradiasi Pangan;
e. penetapan standar Kemasan Pangan;
f. pemberian jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan;
g. Jaminan produk halal bagi yang dipersyaratkan;
h. Pengawasan;
i. Penanganan KLB;
j. Penanganan cepat terhadap kedaruratan keamanan pangan;
dan
k. Peran serta masyarakat.
⮚ Mengatur penyelenggaraan
keamanan pangan from farm to
table
⮚ Mengatur pembagian tugas K/L
dalam melakukan pengaturan
lebih lanjut dan pengawasan
sesuai kewenangannya:
▪ Pangan segar: Kemtan, KKP,
Pemda
▪ Pangan Olahan: Badan POM,
Kemkes, Kemenperin,
Kemendag, Pemda
PENGATURAN LEBIH LANJUT OLEH PERATURAN BPOM
▪ PerBPOM terkait Cara Produksi yang Baik
untuk Pangan Industri Rumah Tangga.
▪ PerBPOM terkait batas maksimal cemaran
dalam pangan olahan, seperti: batas maksimal
cemaran mikroba, logam berat, kimia, radioaktif
Sanitasi Pangan
Bahan Tambahan Pangan
▪ PerBPOM terkait Bahan tambahan pangan,
▪ PerBPOM terkait Bahan Baku yang
Dilarang
Dalam Pangan Olahan
Pangan Produk Rekayasa Genetik
PerBPOM terkait Pengawasan Pangan PRG.
Iradiasi Pangan
PerBPOM terkait Pengawasan Pangan Iradiasi
Jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan
- PerBPOM terkait Kategori Pangan
- PerBPOM terkait PKGK
- PerBPOM terkait Pangan Berasam Rendah dikemas Hermetis
- PerBPOM terkait Penerapan SMKPO, PMR
.
Kemasan Pangan
PerBPOM terkait Kemasan Pangan
 Disahkan dan diundangkan pada
21 Juli 1999
 Terdiri atas 8 bab dan 64 pasal
PP NO. 69 TAHUN 1999
TENTANG LABEL DAN
IKLAN PANGAN
Dengan diundangkannya UU Pangan, ketentuan pelabelan dan iklan di PP 69/1999
yang tidak sesuai dengan UU Pangan tidak berlaku, seperti keterangan paling
sedikit yang dicantumkan pada label.
UU PANGAN
a. nama produk;
b. daftar bahan yang
digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak
yan
g
memproduksi atau mengimpor;
e. halal bagi yang dipersyaratkan;
f. tanggal dan kode produksi;
g. tanggal, bulan, dan
tahun
kedaluwarsa;
h. nomor izin edar bagi
Pangan
Olahan; dan
i. asal usul bahan Pangan tertentu.
PP 69/ 1999
a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak
yang
memproduksi atau
memasukkan
ke dalam
wilayah
pangan
Indonesi
a;
e. tanggal,
bulan, dan
tahun
kedaluwars
a.
RPP TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN
(amanah Pasal 96-107 UU No.18/2012)
Keterangan dalam
label pangan
olahan
PerBPOM No.31/2018 tentang
Label Pangan Olahan dan
perubahannya (PerBPOM No.
20/2021)
Kandungan zat
gizi dan nongizi Kategori Pangan
Pencantuman
Klaim
Keterangan
Iradiasi
PerBPOM No. 03/2018
tentang Pangan Iradiasi.
Keterangan Pangan
Produk Rekayasa
Genetik
Iklan Pangan
Olahan
Keterangan
Pangan Organik
▪ PerBPOM No.26/2021 tentang ING
▪ PerBPOM No. 9/2016 tentang ALG
▪ PerBPOM No. 12/2020 ttg ING UMK
▪ Keputusan BPOM ttg penambahan
Jenis ING UMK
PerBPOM No.1/2022 tentang
Pengawasan Klaim pada Label
dan Iklan Pangan Olahan
PerBPOM No.34/2019 tentang
Ketgori Pangan
PerBPOM No. 6/2018 tentang
Pengawasan Pangan PRG
PerBPOM No. 01/2017
tentang Pengawasan
Pangan Olahan Organik
PerBPOM No. 06/2021
tentang Pengawasan
Periklanan Pangan Olahan
REGISTRASI
PANGAN
OLAHAN
04
Pendaftaran
Untuk Pangan
PANGAN SEGAR
KEMENTERIAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
PANGAN MENGANDUNG
HERBAL
BADAN POM Obat Tradisional
PANGAN SIAP SAJI
DINAS KESEHATAN
Sertifikat Laik Higiene
PANGAN OLAHAN
TERKEMAS
• BPOM (MD/ML)
• PEMDA (BUPATI / WALIKOTA)
 SPP-PIRT
Peraturan Badan POM No. 22 tahun 2018 Pedoman
Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga (SPP-IRT)
- Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) adalah perusahan pangan yang
memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan
pangan manual hingga semi otomatis
- Pangan Produksi IRT adalah pangan olahan hasil produksi IRTP dalam
kemasan eceran dan berlabel
- SPP-IRT diberikan oleh Bupati/Walikota dan berlaku selama 5 tahun
- SPP-IRT diberikan setelah IRTP memenuhi persyaratan :
a. Memiliki Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan
b. Hasil Rekomendasi Pemeriksaan Sarana Produksi (Level I atau II)
- Pangan yang SPP-IRT telah berakhir masa berlakunya dilarang untuk
diedarkan
SPP-IRT adalah Izin Produksi Pangan
Olahan yang diberikan kepada industri
1
9
Jasaboga (Catering)
Permenkes No. 1096/MENKES/PER/VI/2011
tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga
- Jasaboga adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan
kegiatan pengolahan makanan yang disajikan di luar tempat usaha
atas dasar pesanan
- Jasaboga dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan :
a. Golongan A : melayani kebutuhan masyarakat umum
b. Golongan B : melayani kebutuhan khusus, mis Asrama Haji,
asrama transito atau asrama lainnya, Perusahaan, Angkutan
umum dalam negeri dan Sarana Yankes
c. Golongan C : melayani kebutuhan untuk alat angkutan umum
internasional dan pesawat udara
Jasaboga
(Catering)
- Wajib memiliki izin usaha dari Pemerintah Kab/kota
- Untuk mendapatkan izin usaha, wajib memiliki Sertifikat
Laik Higiene SanitasiJasaboga dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
- Penanggung jawab dan Penjamah makanan
(pekerja/karyawan) harus memiliki sertifikat higiene
sanitasi
- Pembinaan teknis penyelenggaraan jasaboga dilakukan
oleh Dinas KesehatanKabupaten/kota
- Kepala Dinas Kesehatan dapat mengambil tindakan
administratif terhadap jasaboga yang melakukan
p20elanggaran
Permenkes No. 1096/MENKES/PER/VI/2011
tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga
Rumah Makan dan
Restoran
Keputusan Menkes No. 1098/Menkes/SK/VII/2003
Tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
- Rumah makan dan restoran wajib memiliki izin usaha dari
Pemerintah Kabupaten/Kota
- Untuk mendapat izin usaha, rumah makan dan restoran
wajib mendapat Sertifikat Hygiene Sanitasi Rumah Makan
dan Restoran dari Dinas Kesehatan setempat
- Setiap rumah makan dan restoran, wajib mempekerjakan
seorang Penanggung jawab yang memiliki sertifikat
higiene sanitasi makanan
- Tenaga penjamah makanan (karyawan) wajib memiliki
sertifikat kursus penjamah makanan
2
2
MAKANAN JAJANAN
Keputusan Menkes No. 942/Menkes/SK/VII/2003
- Pembinaan dan pengawasan makanan jajanan dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
- Pembinaan dan pengawasan dilakukan dengan melakukan
pendataan
- Sentra penjaja dan penjaja makanan (perorangan) dapat
diberikan tanda telah terdaftar atau stiker telah terdaftar
- Penjamah makanan wajib memiliki pengetahuan tentang
hygiene sanitasi makanan dan gizi serta menjaga kesehatan
- Pengetahuan tersebut diperoleh melalui kursus hygiene
sanitasi makanan
- Dinas kesehatan Kabupaten/kota secara berkala
menyampaikan laporan pelaksanaan pembinaandan
pengawasan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
Pendaftaran Pangan Untuk Mendapatkan
Izin Edar dari Badan POM
Tahapan :
1. Mendapatkan IUI/Sertifikat Produksi dari Pemerintah
Kab/Kota
2. Mendapatkan Sertifikat SNI dari Ls-Pro (khusus pangan
wajib SNI)
3. Mengajukan permohonan ke BPOM setempat untuk
dilakukan pemeriksaan sarana
4. Melakukan registrasi melalui E-Reg (e-reg.pom.go.id) :
a. Daftar Perusahaan untuk mendapatkan User ID dan
Password
b. Registrasi produk untuk mendapat izin edar (Nomor
MD atau No ML)
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik.
Do you have any
questions?
Thanks!
Please keep this slide for attribution.

More Related Content

What's hot

kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
Titis Sari
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Fitri Andriani
 

What's hot (20)

ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
 
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nuggetModel rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
 
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan giziPengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
 
KEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.pptKEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.ppt
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptxHYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
 
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasabogaKmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
 
Organoleptik
OrganoleptikOrganoleptik
Organoleptik
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptxSOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
 
Presentasi bpom ri
Presentasi bpom riPresentasi bpom ri
Presentasi bpom ri
 

Similar to Materi PerUU Keamanan Pangan.pptx

1.Kebijakan Keamanan Pangan di Indonesia 2018_Palembang.pdf
1.Kebijakan Keamanan Pangan di   Indonesia 2018_Palembang.pdf1.Kebijakan Keamanan Pangan di   Indonesia 2018_Palembang.pdf
1.Kebijakan Keamanan Pangan di Indonesia 2018_Palembang.pdf
AnharYt
 
Jateng_Kebijakan Was Forti dan Peran Pemda dalam Was Forti_HSD210823.pdf
Jateng_Kebijakan Was Forti dan Peran Pemda dalam Was Forti_HSD210823.pdfJateng_Kebijakan Was Forti dan Peran Pemda dalam Was Forti_HSD210823.pdf
Jateng_Kebijakan Was Forti dan Peran Pemda dalam Was Forti_HSD210823.pdf
ssuser6b9872
 
Peraturan menkes tentang gizi rumah sakit
Peraturan menkes tentang gizi rumah sakitPeraturan menkes tentang gizi rumah sakit
Peraturan menkes tentang gizi rumah sakit
Neneng Rukmawati
 
adoc.pub_1-bahan-tambahan-pangan-yang-selanjutnya-disingkat.pdf
adoc.pub_1-bahan-tambahan-pangan-yang-selanjutnya-disingkat.pdfadoc.pub_1-bahan-tambahan-pangan-yang-selanjutnya-disingkat.pdf
adoc.pub_1-bahan-tambahan-pangan-yang-selanjutnya-disingkat.pdf
fadilanurul
 
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
adham50
 
Per kbpom no 16 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan p...
Per kbpom no 16 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan p...Per kbpom no 16 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan p...
Per kbpom no 16 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan p...
chacha257
 
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor PakaanNPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
PokjaUKPBJ
 
TATA CARA MEMPEROLEH SPP-IRT BAGI UMKM PANGAN made 26-04-21.pptx
TATA CARA MEMPEROLEH SPP-IRT BAGI UMKM PANGAN made 26-04-21.pptxTATA CARA MEMPEROLEH SPP-IRT BAGI UMKM PANGAN made 26-04-21.pptx
TATA CARA MEMPEROLEH SPP-IRT BAGI UMKM PANGAN made 26-04-21.pptx
HijauLestari1
 
Per ka bpom no. 36 tahun 2013 tentang batas maksimum pengawet
Per ka bpom no. 36 tahun 2013 tentang batas maksimum pengawetPer ka bpom no. 36 tahun 2013 tentang batas maksimum pengawet
Per ka bpom no. 36 tahun 2013 tentang batas maksimum pengawet
Miftachul Munif
 

Similar to Materi PerUU Keamanan Pangan.pptx (20)

1.Kebijakan Keamanan Pangan di Indonesia 2018_Palembang.pdf
1.Kebijakan Keamanan Pangan di   Indonesia 2018_Palembang.pdf1.Kebijakan Keamanan Pangan di   Indonesia 2018_Palembang.pdf
1.Kebijakan Keamanan Pangan di Indonesia 2018_Palembang.pdf
 
Jateng_Kebijakan Was Forti dan Peran Pemda dalam Was Forti_HSD210823.pdf
Jateng_Kebijakan Was Forti dan Peran Pemda dalam Was Forti_HSD210823.pdfJateng_Kebijakan Was Forti dan Peran Pemda dalam Was Forti_HSD210823.pdf
Jateng_Kebijakan Was Forti dan Peran Pemda dalam Was Forti_HSD210823.pdf
 
PER-UU-HSP - Copy.PPT
PER-UU-HSP - Copy.PPTPER-UU-HSP - Copy.PPT
PER-UU-HSP - Copy.PPT
 
Pbpom no-22-tahun-2018-pedoman-pemberian-setifikat-pirt
Pbpom no-22-tahun-2018-pedoman-pemberian-setifikat-pirtPbpom no-22-tahun-2018-pedoman-pemberian-setifikat-pirt
Pbpom no-22-tahun-2018-pedoman-pemberian-setifikat-pirt
 
Peraturan menkes tentang gizi rumah sakit
Peraturan menkes tentang gizi rumah sakitPeraturan menkes tentang gizi rumah sakit
Peraturan menkes tentang gizi rumah sakit
 
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikPermentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
 
adoc.pub_1-bahan-tambahan-pangan-yang-selanjutnya-disingkat.pdf
adoc.pub_1-bahan-tambahan-pangan-yang-selanjutnya-disingkat.pdfadoc.pub_1-bahan-tambahan-pangan-yang-selanjutnya-disingkat.pdf
adoc.pub_1-bahan-tambahan-pangan-yang-selanjutnya-disingkat.pdf
 
Bahan Tambahan Pangan.ppt
Bahan Tambahan Pangan.pptBahan Tambahan Pangan.ppt
Bahan Tambahan Pangan.ppt
 
Day1_-_Regulasi_JPH.pdf
Day1_-_Regulasi_JPH.pdfDay1_-_Regulasi_JPH.pdf
Day1_-_Regulasi_JPH.pdf
 
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
 
Per kbpom no 16 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan p...
Per kbpom no 16 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan p...Per kbpom no 16 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan p...
Per kbpom no 16 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan p...
 
#1 pengawasan keamanan pangan pemilu (1).ppt
#1 pengawasan keamanan pangan pemilu (1).ppt#1 pengawasan keamanan pangan pemilu (1).ppt
#1 pengawasan keamanan pangan pemilu (1).ppt
 
406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt
406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt
406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt
 
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor PakaanNPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
 
TATA CARA MEMPEROLEH SPP-IRT BAGI UMKM PANGAN made 26-04-21.pptx
TATA CARA MEMPEROLEH SPP-IRT BAGI UMKM PANGAN made 26-04-21.pptxTATA CARA MEMPEROLEH SPP-IRT BAGI UMKM PANGAN made 26-04-21.pptx
TATA CARA MEMPEROLEH SPP-IRT BAGI UMKM PANGAN made 26-04-21.pptx
 
Bahan Presentasi Disparekraf DKI Jakarta.pdf
Bahan Presentasi Disparekraf DKI Jakarta.pdfBahan Presentasi Disparekraf DKI Jakarta.pdf
Bahan Presentasi Disparekraf DKI Jakarta.pdf
 
Univ Negeri Malang- Sosialisasi Edukasi JPH-2.pdf
Univ Negeri Malang- Sosialisasi Edukasi JPH-2.pdfUniv Negeri Malang- Sosialisasi Edukasi JPH-2.pdf
Univ Negeri Malang- Sosialisasi Edukasi JPH-2.pdf
 
PIRT.ppt
PIRT.pptPIRT.ppt
PIRT.ppt
 
Inpres nomor 3 tahun 2017
Inpres nomor 3 tahun 2017Inpres nomor 3 tahun 2017
Inpres nomor 3 tahun 2017
 
Per ka bpom no. 36 tahun 2013 tentang batas maksimum pengawet
Per ka bpom no. 36 tahun 2013 tentang batas maksimum pengawetPer ka bpom no. 36 tahun 2013 tentang batas maksimum pengawet
Per ka bpom no. 36 tahun 2013 tentang batas maksimum pengawet
 

Recently uploaded (8)

MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 

Materi PerUU Keamanan Pangan.pptx

  • 1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEAMANAN PANGAN DAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN YENNY AR TANJUNG, S.Si., Apt. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
  • 3. Pangan : segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman Produksi Pangan : Kegiatan atau proses menghasilkan, Menyiapkan, mengolah, membuat,dan mengubah bentuk pangan Pangan Olahan : Makananatau Minuman hasil proses dengan cara Atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan
  • 6. Keamanan pangan pencegahan cemaran biologis, kimia, dan benda lain Pangan aman dikonsumsi UU No 18/ 2012 tentang Pangan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya • Pasal 68(1): Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terwujudnya penyelenggaraan Keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu • Pasal 68(5): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah wajib membina dan mengawasi pelaksanaan penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria Keamanan Pangan
  • 7. KEAMANANPANGAN Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, danbudaya masyarakat sehinggaamanuntuk dikonsumsi. Pengertian Keamanan Pangan Menurut PP RI No. 86 Tahun 2019 tentangKeamananPangan :
  • 10. 6 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG PANGAN UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang PP No. 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi Peraturan Menteri/Lembaga sebagai peraturan pelaksana PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan Peraturan Menteri/Lembaga sebagai peraturan pelaksana PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan*) Peraturan Menteri/Lembaga sebagai peraturan pelaksana UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Peraturan Menteri/Lembaga sebagai peraturan pelaksana beberapa pasal diubah oleh
  • 11. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LAIN TERKAIT DENGAN PANGAN UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan lain-lain
  • 12.  Disahkan pada 17 November 2012  Diundangkan pada 18 November 2012  Terdiri atas 18 bab dan 154 pasal UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
  • 13. PENYELENGGARAAN PANGAN dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan MANFAAT secara ADIL, MERATA, dan BERKELANJUTAN berdasarkan KEDAULATAN pangan, KEMANDIRIAN pangan, dan KETAHANAN pangan. (Pasal 3 UU Pangan) PENYELENGGARAAN PANGAN BERASASKAN: ⮚ kedaulatan; ⮚ kemandirian; ⮚ ketahanan; ⮚ KEAMANAN; ⮚ MANFAAT; ⮚ pemerataan; ⮚ berkelanjutan; dan ⮚ keadilan. (Pasal 2 UU Pangan)
  • 14. • Perencanaan pangan • Ketersediaan pangan • Keterjangkauan pangan • Konsumsi pangan dan gizi • Keamanan pangan • Label dan iklan pangan • Pengawasan • Sistem informasi pangan • Penelitian dan pengembangan • Kelembagaan pangan • Peran serta masyarakat, • Penyidikan • Sanitasi Pangan • Bahan Tambahan Pangan • Pangan Produk Rekayasa Genetik • Iradiasi Pangan • Kemasan Pangan • Jaminan Keamanan dan Mutu Pangan • Jaminan Produk Halal Bagi yang Dipersyaratkan • Ketentuan label pangan • Larangan menghapus, mencabut, menutup, mengganti label, melabel kembali, dan/atau menukar tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa Pangan • Ketentuan iklan pangan • Pengawasan dilakukan terhadap: ✔Kecukupan pangan pokok (LembagaPangan) ✔Persyaratan keamanan, mutu, gizi, label daniklan pangan • Tenaga Pengawas KETENTUAN PENYELENGGARAAN PANGAN Diatur lebih lanjut pada PP No. 86/2019 tentang Keamanan Pangan Diatur lebih lanjut pada PP No. 86/2019 tentang Keamanan Pangan Diatur lebih lanjut pada revisi RPP tentang Label dan Iklan Pangan Diatur lebih lanjut pada revisi RPP tentang Label dan Iklan Pangan Diatur lebih lanjut pada PP No. 86/2019 tentang Keamanan Pangan dan revisi RPP tentang Label dan Iklan Pangan
  • 15.  Disahkan dan diundangkan pada 2 November 2020  Terdiri atas 15 bab dan 186 pasal UU NO. 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
  • 16. Diatur lebih lanjut dalam PP No. 5 Tahun 2021 Beberapa ketentuan pada UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan diubah oleh UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja • Pasal 68: NSPK keamanan pangan termasuk pentahapan penerapan NSPK berdasarkan jenis pangan dan skala usaha pangan. • Pasal 77: Perizinan berusaha untuk pangan yang dihasilkan dari rekayasa genetik. • Pasal 81: Perizinan berusaha untuk iradiasi pangan. • Pasal 91: Perizinan berusaha untuk pangan olahan yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran. Pengecualian untuk pangan olahan tertentu yang diproduksi oleh usaha mikro dan kecil. • Kriteria, jenis, besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksi administratif untuk pelanggaran Pasal 64 ayat (1) (tata cara pengolahan pangan) , Pasal 71 ayat (1) atau ayat (2) (sanitasi pangan); Pasal 84 ayat (1) (kemasan akhir pangan), Pasal 86 ayat (2) (standar keamanan pangan), atau Pasal 89 (Label).
  • 17.  Disahkan dan diundangkan pada 2 Februari 2021  Terdiri atas 12 bab dan 567 pasal PP NO. 5 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
  • 18. 24 JENIS PERIZINAN BERUSAHA SEKTOR PANGAN OLAHAN 7 Sertifikat Pemenuhan Komitmen 10 Sertifikat Standar 7 Izin MENENGAH TINGGI MENENGAH RENDAH TINGGI KATEGORISASI berdasarkan analisis risiko terhadap aspek PERLINDUNGAN KESEHATAN KONSUMEN : 1) Foodborne Diseases Risk 2) Non-Compliance Risk, dan 3) Misleading Information Pengawasan dilakukan Pemerintah untuk memastikan pelaksanaan standar Pemenuhan standar perlu DIBUKTIKAN oleh Pelaku Usaha Pernyataan pemenuhan standar (SELF DECLARE ) oleh Pelaku usaha IZIN ( + STANDAR )
  • 19.  Disahkan dan diundangkan pada 26 Desember 2019  Terdiri atas 8 bab dan 84 pasal PP NO. 86 TAHUN 2019 TENTANG KEAMANAN PANGAN
  • 20. KEAMANAN PANGAN DISELENGGARAKAN MELALUI: a. Sanitasi Pangan; b. pengaturan terhadap Bahan Tambahan Pangan c. pengaturan terhadap Pangan Produk RekayasaGenetik; d. pengaturan terhadap Iradiasi Pangan; e. penetapan standar Kemasan Pangan; f. pemberian jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan; g. Jaminan produk halal bagi yang dipersyaratkan; h. Pengawasan; i. Penanganan KLB; j. Penanganan cepat terhadap kedaruratan keamanan pangan; dan k. Peran serta masyarakat. ⮚ Mengatur penyelenggaraan keamanan pangan from farm to table ⮚ Mengatur pembagian tugas K/L dalam melakukan pengaturan lebih lanjut dan pengawasan sesuai kewenangannya: ▪ Pangan segar: Kemtan, KKP, Pemda ▪ Pangan Olahan: Badan POM, Kemkes, Kemenperin, Kemendag, Pemda
  • 21. PENGATURAN LEBIH LANJUT OLEH PERATURAN BPOM ▪ PerBPOM terkait Cara Produksi yang Baik untuk Pangan Industri Rumah Tangga. ▪ PerBPOM terkait batas maksimal cemaran dalam pangan olahan, seperti: batas maksimal cemaran mikroba, logam berat, kimia, radioaktif Sanitasi Pangan Bahan Tambahan Pangan ▪ PerBPOM terkait Bahan tambahan pangan, ▪ PerBPOM terkait Bahan Baku yang Dilarang Dalam Pangan Olahan Pangan Produk Rekayasa Genetik PerBPOM terkait Pengawasan Pangan PRG. Iradiasi Pangan PerBPOM terkait Pengawasan Pangan Iradiasi Jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan - PerBPOM terkait Kategori Pangan - PerBPOM terkait PKGK - PerBPOM terkait Pangan Berasam Rendah dikemas Hermetis - PerBPOM terkait Penerapan SMKPO, PMR . Kemasan Pangan PerBPOM terkait Kemasan Pangan
  • 22.  Disahkan dan diundangkan pada 21 Juli 1999  Terdiri atas 8 bab dan 64 pasal PP NO. 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN
  • 23. Dengan diundangkannya UU Pangan, ketentuan pelabelan dan iklan di PP 69/1999 yang tidak sesuai dengan UU Pangan tidak berlaku, seperti keterangan paling sedikit yang dicantumkan pada label. UU PANGAN a. nama produk; b. daftar bahan yang digunakan; c. berat bersih atau isi bersih; d. nama dan alamat pihak yan g memproduksi atau mengimpor; e. halal bagi yang dipersyaratkan; f. tanggal dan kode produksi; g. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa; h. nomor izin edar bagi Pangan Olahan; dan i. asal usul bahan Pangan tertentu. PP 69/ 1999 a. nama produk; b. daftar bahan yang digunakan; c. berat bersih atau isi bersih; d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah pangan Indonesi a; e. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwars a.
  • 24. RPP TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN (amanah Pasal 96-107 UU No.18/2012) Keterangan dalam label pangan olahan PerBPOM No.31/2018 tentang Label Pangan Olahan dan perubahannya (PerBPOM No. 20/2021) Kandungan zat gizi dan nongizi Kategori Pangan Pencantuman Klaim Keterangan Iradiasi PerBPOM No. 03/2018 tentang Pangan Iradiasi. Keterangan Pangan Produk Rekayasa Genetik Iklan Pangan Olahan Keterangan Pangan Organik ▪ PerBPOM No.26/2021 tentang ING ▪ PerBPOM No. 9/2016 tentang ALG ▪ PerBPOM No. 12/2020 ttg ING UMK ▪ Keputusan BPOM ttg penambahan Jenis ING UMK PerBPOM No.1/2022 tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan PerBPOM No.34/2019 tentang Ketgori Pangan PerBPOM No. 6/2018 tentang Pengawasan Pangan PRG PerBPOM No. 01/2017 tentang Pengawasan Pangan Olahan Organik PerBPOM No. 06/2021 tentang Pengawasan Periklanan Pangan Olahan
  • 26. Pendaftaran Untuk Pangan PANGAN SEGAR KEMENTERIAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN PANGAN MENGANDUNG HERBAL BADAN POM Obat Tradisional PANGAN SIAP SAJI DINAS KESEHATAN Sertifikat Laik Higiene PANGAN OLAHAN TERKEMAS • BPOM (MD/ML) • PEMDA (BUPATI / WALIKOTA)  SPP-PIRT
  • 27. Peraturan Badan POM No. 22 tahun 2018 Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) - Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) adalah perusahan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis - Pangan Produksi IRT adalah pangan olahan hasil produksi IRTP dalam kemasan eceran dan berlabel - SPP-IRT diberikan oleh Bupati/Walikota dan berlaku selama 5 tahun - SPP-IRT diberikan setelah IRTP memenuhi persyaratan : a. Memiliki Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan b. Hasil Rekomendasi Pemeriksaan Sarana Produksi (Level I atau II) - Pangan yang SPP-IRT telah berakhir masa berlakunya dilarang untuk diedarkan SPP-IRT adalah Izin Produksi Pangan Olahan yang diberikan kepada industri
  • 28. 1 9 Jasaboga (Catering) Permenkes No. 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga - Jasaboga adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan pengolahan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan - Jasaboga dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan : a. Golongan A : melayani kebutuhan masyarakat umum b. Golongan B : melayani kebutuhan khusus, mis Asrama Haji, asrama transito atau asrama lainnya, Perusahaan, Angkutan umum dalam negeri dan Sarana Yankes c. Golongan C : melayani kebutuhan untuk alat angkutan umum internasional dan pesawat udara
  • 29. Jasaboga (Catering) - Wajib memiliki izin usaha dari Pemerintah Kab/kota - Untuk mendapatkan izin usaha, wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene SanitasiJasaboga dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota - Penanggung jawab dan Penjamah makanan (pekerja/karyawan) harus memiliki sertifikat higiene sanitasi - Pembinaan teknis penyelenggaraan jasaboga dilakukan oleh Dinas KesehatanKabupaten/kota - Kepala Dinas Kesehatan dapat mengambil tindakan administratif terhadap jasaboga yang melakukan p20elanggaran Permenkes No. 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga
  • 30. Rumah Makan dan Restoran Keputusan Menkes No. 1098/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran - Rumah makan dan restoran wajib memiliki izin usaha dari Pemerintah Kabupaten/Kota - Untuk mendapat izin usaha, rumah makan dan restoran wajib mendapat Sertifikat Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran dari Dinas Kesehatan setempat - Setiap rumah makan dan restoran, wajib mempekerjakan seorang Penanggung jawab yang memiliki sertifikat higiene sanitasi makanan - Tenaga penjamah makanan (karyawan) wajib memiliki sertifikat kursus penjamah makanan
  • 31. 2 2 MAKANAN JAJANAN Keputusan Menkes No. 942/Menkes/SK/VII/2003 - Pembinaan dan pengawasan makanan jajanan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota - Pembinaan dan pengawasan dilakukan dengan melakukan pendataan - Sentra penjaja dan penjaja makanan (perorangan) dapat diberikan tanda telah terdaftar atau stiker telah terdaftar - Penjamah makanan wajib memiliki pengetahuan tentang hygiene sanitasi makanan dan gizi serta menjaga kesehatan - Pengetahuan tersebut diperoleh melalui kursus hygiene sanitasi makanan - Dinas kesehatan Kabupaten/kota secara berkala menyampaikan laporan pelaksanaan pembinaandan pengawasan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
  • 32. Pendaftaran Pangan Untuk Mendapatkan Izin Edar dari Badan POM Tahapan : 1. Mendapatkan IUI/Sertifikat Produksi dari Pemerintah Kab/Kota 2. Mendapatkan Sertifikat SNI dari Ls-Pro (khusus pangan wajib SNI) 3. Mengajukan permohonan ke BPOM setempat untuk dilakukan pemeriksaan sarana 4. Melakukan registrasi melalui E-Reg (e-reg.pom.go.id) : a. Daftar Perusahaan untuk mendapatkan User ID dan Password b. Registrasi produk untuk mendapat izin edar (Nomor MD atau No ML)
  • 33. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Do you have any questions? Thanks! Please keep this slide for attribution.