SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Aspek Epidemiologi dan
Pengendalian Brucellosis
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Komis Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat
Veteriner dan Karantina Hewan
Rapat Koordinasi Pembebasan Brucellosis Provinsi Jawa Tengah
Presentasi zoom, 10 Juni 2020
Brucellosis pada manusia
• Brucellosis adalah zoonosis yang paling menyebar luas di
dunia, tetapi juga menempati urutan ke-7 penyakit yang
paling terabaikan menurut WHO
• Dilaporkan ada 500.000 kasus insidens brucellosis pada
manusia per tahun. Namun demikian insidens yang
sesungguhnya diestimasi antara 5.000.000 sampai
12.500.000 kasus per tahun
• Begitu didiagnosa, fokus tertuju pada pengobatan individu
pasien dengan rejim antibiotik, namun secara keseluruhan
mengabaikan hewan sebagi reservoir penyakit
• Negara-negara dengan insidens tertinggi brucellosis pada
manusia adalah Syria (1.603,4 kasus per 1.000.000
individu), Mongolia (391,0), dan Tajikistan (211,9)
Sumber: Hull N.C. and Schumaker B.A. (2018). INFECTION
ECOLOGY & EPIDEMIOLOGY, VOL. 8, 1500846
Brucellosis pada hewan
• Surveilans pada populasi hewan masih kurang dilakukan di
banyak negara maju dan berkembang
• Menurut Database OIE, Mexico memiliki jumlah terbanyak
wabah yang dilaporkan yaitu 5.514 pada 2014
• Mexico diikuti dengan China (2.138), Yunani (1.268), dan
Brazil (1.142)
• Mayoritas wabah ini adalah Brucella abortus, agen
penyebab dari bovine brucellosis
• Kesenjangan pengetahuan mengenai penyakit ini masih
ada dan ada kebutuhan untuk diagnostik dan vaksin yang
lebih baik untuk membuat terobosan menuju pengendalian
dan pemberantasan
Sumber: Hull N.C. and Schumaker B.A. (2018). INFECTION
ECOLOGY & EPIDEMIOLOGY, VOL. 8, 1500846
Jumlah wabah brucellosis pada
ternak (WAHIS, 2014)
Tidak
ada
data
Laporan
wabah nol
Jumlah wabah
rendah
Jumlah wabah tinggi
(Mexico 5,514)
Kunci pokok epidemiologi
brucellosis pada hewan
• B. abortus menyebabkan brucellosis pada sapi, tetapi
B. melitensis dan B. suis juga dapat menyebabkan
infeksi pada sapi
• B. melitensis adalah penyebab utama brucellosis pada
domba dan kambing dan B. suis pada babi
• Penularan terjadi karena kontak langsung dan
kontaminasi lingkungan setelah kejadian abortus
• Penularan seksual dan/atau inseminasi buatan juga
penting
• Infeksi sero-negatif yang laten dapat terjadi
Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans
and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
Kunci pokok pencegahan, pengendalian dan
pemberantasan brucellosis pada hewan (1)
• Pencegahan brucellosis pada hewan yang paling baik
adalah dengan manajemen dan higiene kelompok ternak
yang cermat
• Vaksinasi adalah berguna untuk pencegahan dan
pengendalian infeksi
• B. abortus strain 19 dan RB 51 adalah vaksin yang
direkomendasikan untuk pencegahan brucellosis pada sapi
• B. melitensis Rev 1 adalah vaksin yang direkomendasikan
untuk pencegahan infeksi B. melitensis pada domba dan
kambing
• Efikasi vaksin mungkin terbatas dalam menghadapi
paparan yang berat
Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans
and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
Kunci pokok pencegahan, pengendalian dan
pemberantasan brucellosis pada hewan (2)
• Skema pengendalian dan pencegahan memerlukan
kolaborasi yang efektif antara semua komunitas terkait
• Program pengendalian harus direncanakan,
dikoordinasikan dan disumberdayakan secara tepat
• Program-program edukasi dan informasi adalah esensial
untuk memastikan kerjasama di semua tingkatan
masyarakat
• Eradikasi hanya dapat dicapai dengan ‘uji-dan-potong’
(test-and-slaughter) dikombinasikan dengan tindakan
pencegahan dan pengendalian lalu-lintas ternak yang
efektif
Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans
and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
Standar brucellosis pada OIE
Code sebelum 2014
• Tiga spesies Brucella (B. abortus, B. melitensis dan B. suis) secara genetik
sangat homolog, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai suatu spesies
bakteri tunggal
• Di sejumlah negara, B. abortus hanya satu-satunya spesies yang
menginfeksi sapi. Sebaliknya, di banyak negara, dimana beberapa spesies
hewan saling kontak, B melitensis dan kadang-kadang B. suis seringkali
diisolasi dan menyebabkan penyakit pada beberapa spesies, termasuk sapi
No OIE TAHC 2013 OIE TAHC 2014
1 Section 11 BOVIDAE
Chapter 11.3. Bovine brucellosis
SECTION 8 MULTIPLE
SPECIES
Chapter 8.4. Infection with
Brucella abortus, B. melitensis
and B. suis
2 Section 14 OVIDAE AND
CAPTIDAE
Chapter 14.1. Caprine and Ovine
brucellosis (excluding Brucella ovis)
3 Section 15 SUIDAE
Chapter 15.3. Porcine brucellosis
Perbedaan standar brucellosis
sebelum dan sesudah 2014
No OIE TAHC 2013 OIE TAHC 2014
1 Artikel 11.3.2
Negara atau zona bebas bovine
brucellosis
Artikel 8.4.3.
Negara atau zona bebas secara
historis dari infeksi Brucella pada
kategori hewan tertentu
2 Artikel 11.3.3.
Kelompok ternak (herd) bebas
bovine brucellosis secara resmi
(officially)
Artikel 8.4.4.
Negara atau zona bebas dari
infeksi Brucella pada bovid tanpa
vaksinasi
3 Artikel 11.3.4.
Kelompok ternak (herd) bebas
bovine brucellosis
Artikel 8.4.5.
Negara atau zona bebas dari
infeksi Brucella pada bovid dengan
vaksinasi
Sumber: OIE Terrestrial Animal Health Code 2013 dan 2014
Persyaratan bebas infeksi brucellosis
menurut OIE Code 2013 (Artikel 11.3.2.)
• Kasus brucellosis pada sapi atau terduga wajib dilaporkan di negara
atau di zona tersebut
• Populasi sapi di seluruh wilayah negara atau sebagian wilayah
negara harus berada di bawah kendali pihak kesehatan hewan
berwenang dan dipastikan tingkat prevalensi brucellosis pada
kelompok sapi di negara atau di zona tersebut tidak lebih dari 0,2%
• Uji serologis brucellosis pada sapi telah dilakukan secara berkala
pada setiap kelompok ternak, dengan atau tanpa dilakukan uji cincin
susu (milk ring test)
• Tidak ada sapi yang divaksinasi terhadap brucellosis setidaknya
dalam 3 tahun terakhir
• Semua reaktor telah dipotong
• Pemasukan sapi ke wilayah negara/zona bebas hanya berasal dari
kelompok ternak yang bebas brucellosis secara resmi atau yang
bebas brucellosis
Sumber: OIE Terrestrial Animal Health Code 2013
2 (dua) kriteria baru bebas brucellosis
(perubahan dalam OIE Code)
1. Negara atau zona bebas infeksi Brucella pada
bovid tanpa vaksinasi (Artikel 8.4.4.)
2. Negara atau zona bebas infeksi Brucella pada
bovid dengan vaksinasi (Artikel 8.4.5.)
'Brucella’ artinya B. abortus, B. melitensis or B. suis, tidak
termasuk strain vaksin
‘Bovid’: istilah ini artinya sapi (Bos taurus, B. indicus, B.
frontalis, B. javanicus dan B. grunniens), bison (Bison
bison dan B. bonasus) dan kerbau rawa (Bubalus bubalis)
Persyaratan bebas infeksi Brucella pada
sapi tanpa vaksinasi (OIE Artikel 8.4.4.)
• Infeksi dengan Brucella pada hewan adalah penyakit yang wajib
dilaporkan (notifiable disease) di seluruh wilayah negara
• Tidak ada kasus tercatat pada sapi setidaknya dalam 3 tahun terakhir
• Pengujian regular seluruh kelompok ternak (herd) telah dijalankan
dalan 3 tahun terakhir; dan pengujian menunjukkan bahwa selama
periode tersebut, infeksi Brucella tidak ada setidaknya pada 99,8%
kelompok ternak yang mewakili setidaknya 99,9% sapi di dalam
negara atau zona
• Tindakan regulatori telah diimplementasikan untuk deteksi dini infeksi
Brucella pada sapi, termasuk setidaknya pengiriman sampel secara
regular dari kasus abortus ke laboratorium diagnostik
• Tidak ada sapi yang divaksinasi terhadap infeksi Brucella setidaknya
dalam 3 tahun terakhir, dan tidak ada sapi yang diintrodusir ke dalam
negara atau zona yang divaksinasi setidaknya dalam 3 tahun terakhir
• Sapi dan material genetik yang diintroduksikan ke dalam negara atau
zona memenuhi rekomendasi OIE
Persyaratan bebas infeksi Brucella pada
sapi dengan vaksinasi (OIE Artikel 8.4.5.)
• Infeksi dengan Brucella pada hewan adalah penyakit yang wajib
dilaporkan (notifiable disease) di seluruh wilayah negara
• Tidak ada kasus tercatat pada sapi setidaknya dalam 3 tahun
terakhir
• Pengujian regular seluruh kelompok ternak (herd) telah dijalankan
dalan 3 tahun terakhir; dan pengujian menunjukkan bahwa selama
periode tersebut, infeksi Brucella tidak ada setidaknya pada 99,8%
kelompok ternak yang mewakili setidaknya 99,9% sapi di dalam
negara atau zona
• Tindakan regulatori telah diimplementasikan untuk deteksi dini
infeksi Brucella pada sapi, termasuk setidaknya pengiriman sampel
secara regular dari kasus abortus ke laboratorium diagnostik
• Sapi yang divaksinasi harus diidentifikasi secara permanen
• Sapi dan material genetik yang diintroduksikan ke dalam negara atau
zona memenuhi rekomendasi OIE
Sumber: OIE Terrestrial Animal Health Code 2020
Pertimbangan ilmiah OIE untuk
merubah standar brucellosis
• Infeksi Brucella di suatu negara bisa berada dalam
prevalensi yang ekstrim rendah. Untuk itu diperlukan
pengujian dari semua kelompok ternak (herd) dalam upaya
mendeteksi semua kelompok ternak yang terinfeksi,
terutama ternak yang terinfeksi secara laten, untuk
menjamin kebebasan dari infeksi Brucella
• Namun pada tingkat kelompok ternak (herd level),
pengambilan sampel ternak secara statistik dalam
kelompok ternak mungkin dapat menentukan status
kelompok ternak tersebut
• Penting untuk menunjukkan bahwa referensi periode 3
tahun dikaitkan dengan tingkat kebebasan yang harus
dijaga sepanjang periode tersebut
Mengapa pelaporan dan pengiriman
sampel kasus abortus penting?
• Pengujian wajib sampel dari
kasus abortus adalah salah satu
tindakan yang paling efisien
untuk deteksi dini dari
kemunculan kembali atau
reintroduksi infeksi Brucella di
suatu negara atau zona bebas
infeksi Brucella
• Tindakan pengendalian ini harus
dipertahankan untuk tujuan
peringatan dini (early warning) di
semua wilayah negara secara
keseluruhan
Mengapa diperlukan 3 tahun tidak ada
vaksinasi terhadap infeksi brucella?
• Ketentuan ini dikembangkan dalam
upaya untuk mencegah introduksi
ternak yang baru saja divaksinasi,
tetapi 3 tahun dianggap cukup
untuk mengurangi risiko ‘shedding’
strain vaksin ke tingkat yang dapat
diabaikan (negligible)
• Selain itu, di negara penerima yang
bebas infeksi Brucella tanpa
vaksinasi, mungkin ada bagian dari
populasi ternak yang telah
divaksinasi terhadap infeksi
Brucella lebih dari 3 tahun yang lalu
Kunci pokok surveilans pada
manusia dan hewan
• Surveilans berkelanjutan adalah esensial untuk
memonitor ada/tidaknya brucellosis dan efikasi program
pengendalian
• Kunci surveilans yang efektif adalah definisi kasus (case
definition), pelaporan, analisis data dan penyebaran
informasi untuk tindakan
• Program surveilans harus dirancang menurut strategi
pengendalian yang diterapkan
• Kasus pada manusia dapat menjadi indikasi pertama
untuk infeksi pada populasi hewan
Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans
and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
Jenis-jenis surveilans brucellosis
1. Surveilans pasif
a) Pelaporan kasus abortus dan pengiriman sampel ke
laboratorium diagnostik
b) Pengujian rutin sampel di perusahaan peternakan (seperti:
sampel susu atau darah)
c) Surveilans di pasar hewan, rumah potong hewan atau
karantina hewan
2. Surveilans aktif
a) Sero-surveilans – pengambilan sampel random (probability-
based sampling), dimana kelompok dan individual ternak
memiliki peluang yang sama untuk diambil sampelnya
b) Sero-surveilans – pengambilan sampel tidak random
(purposive sampling), dimana kelompok ternak berisiko
tinggi yang diambil sampelnya
Sumber: FAO Animal Health and Production Paper 156
Uji serologis brucellosis
• Kebanyakan studi serologis untuk diagnosis brucellosis
berdasarkan atas deteksi antibodi
• Ini mencakup:
▪ Rose Bengal test (RBT)
▪ Complement fixation test (CFT)
▪ Serum agglutination test (SAT)
▪ Competitive enzyme-linked immunosorbent assay
(cELISA)
▪ Indirect ELISA (iELISA)
▪ Milk ring test (MRT)
▪ Indirect ELISA atau or milk ring test dilakukan pada
sampel susu dalam tangki/kontaner (bulk milk samples)
adalah efektif untuk skrining dan monitoring sapi perah
(OIE Manual)
Sensitivitas dan spesifitas uji
• RBT dan CFT digunakan dalam kombinasi untuk
mengkonfirmasikan brucellosis pada sapi di banyak negara
(Nielsen 2002; OIE 2012)
• RBT digunakan karena sensitivitasnya tinggi, sedangkan CFT
digunakan karena spesifisitasnya tinggi (Nielsen 2002; OIE
2012)
• Esensial untuk mengidentifikasi uji diagnostik yang dapat
diandalkan, spesifik, hemat biaya dan mudah dilakukan, yang
akan memastikan bahwa tidak ada hewan yang tidak
terinfeksi dimusnahkan atau tidak ada hewan terinfeksi yang
tetap berada dalam kelompok karena kesalahan klasifikasi
• Uji ELISA dikembangkan menjadi lebih sensitif dan alternatif
spesifik dibandingkan uji konvensional (Gall & Nielsen 2004)
Prosedur surveilans yang direkomendasikan
untuk penilaian epidemiologi brucellosis
JENIS TERNAK PROSEDUR SURVEILANS
SAPI PERAH • Milk ring test (MRT) untuk mengidentifikasi kelompok
ternak terinfeksi dan menetapkan prevalensi kelompok
ternak yang terinfeksi di berbagai daerah. Sampel darah
dari kelompok ternak positif untuk menetapkan prevalensi
reaktor pada kelompok ternak terinfeksi
• Kultur sampel susu dari kelompok ternak positif untuk
mendukung data serologis dan mengidentifikasi
penyebab spesies Brucella dan biovar
• Kultur material abortus
SAPI POTONG • Uji serologis sampel darah dari sapi betina bibit yang
dikirim ke RPH, diikuti dengan identifikasi setiap
peternakan yang terinfeksi
• Sampel darah dari peternakan yang terinfeksi
• Kultur limphonoda dan material abortus
Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans
and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
Contoh Investigasi kasus abortus pada
sapi di Kabupaten Sleman, DI Yoyakarta
No. Waktu Lokasi Jenis ternak RBT+ CFT+ Abortus
1 Feb 2016 KT Mekar PFH 2 NA -
2 Feb 2017 KT Mekar PFH 2 2 -
3 Des 2016 Ruslan PFH - NA 1
4 Jan 2017 Ruslan PLim NA NA 1
5 Feb 2017 Ruslan PSim 2 2 -
6 Feb 2017 Paryono PFH 1 1 -
7 Apr 2016 KT Boyong PFH NA NA 3
8 Mei 2016 KT Boyong PFH NA NA 2
9 Jun 2016 KT Boyong PFH NA NA 1
10 Nov 2016 KT Boyong PFH NA NA 1
11 Des 2016 KT Boyong PFH NA NA 1
12 Feb 2017 KT Boyong PHH 6 6 -
Sumber: Kristiyanti F. et al. (2018). Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The
15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018.
Prevalensi brucellosis dan kejadian
abortus pada sapi perah
• Prevalensi brucellosis di desa Hargobinangun pada
Februari 2017 = 11/518 (2,12%)
• Kejadian abortus 8 ekor pada kelompok ternak
Boyong dan 2 ekor pada peternakan milik Ruslan
tidak dilakukan pengujian RBT atau CFT, karena
ternak sudah dijual
• Hasil investigasi menyimpulkan bahwa penyebab
abortus yang terjadi di wilayah Kecamatan Pakem,
Kabupaten Sleman pada tahun 2017 diduga
disebabkan karena brucellosis
Sumber: Kristiyanti F. et al. (2018). Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The
15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018.
Permasalahan lama pengendalian
brucellosis pada sapi di Pulau Jawa
1. Ternak brucellosis biasanya tidak menunjukkan gejala klinis, tetapi
produksi susu tetap tinggi dan abortus biasanya terjadi satu kali pada
kebuntingan pertama, sehingga petani enggan melakukan pemotongan
2. Pemberian kompensasi oleh pemerintah terhadap ternak brucellosis
menghadapi kendala berupa tidak sesuainya jumlah ternak yang
dipotong dengan kompensasi. Selain itu turunnya dana kompensasi
tidak bersamaan dengan hasil uji serologis sehingga memungkinkan
terjadinya penularan
3. Pengawasan lalu-lintas ternak antar wilayah di Pulau Jawa sangat
kompleks sehingga sangat sulit untuk melakukan pengawasan
pergerakannya
4. Pelaksanaan ‘Uji dan Potong’ belum dapat dilakukan secara serentak
dan optimal karena keterbatasan dana, sumber daya manusia dan
belum optimalnya sosialisasi program
5. Adanya pemakaian vaksin B. abortus S19 di beberapa daerah yang
mengakibatkan kesulitan untuk membedakan dengan infeksi alam
Sumber: Susan Maphilindawati Noor (2014)
Elemen kunci untuk desain dan adopsi
tindakan pengendalian terhadap brucellosis
• Situasi epidemiologi brucellosis yang aktual
• Kapasitas teknis kelembagaan otoritas veteriner
dalam mengendalikan penyakit dan diagnosis
laboratorium
• Dukungan finansial jangka panjang (ketersediaan
anggaran) untuk mengimplementasikan
pengendalian penyakit dan diagnosis laboratorium
• Fasilitas yang memadai untuk diagnosis
laboratorium
Sumber: FAO (2010). The 3rd FAO-APHCA/OIE Regional
Workshop on Brucellosis Diagnosis and Control.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Tata Naipospos
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Tata Naipospos
 
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...Tata Naipospos
 
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Tata Naipospos
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Tata Naipospos
 
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Tata Naipospos
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Tata Naipospos
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Tata Naipospos
 
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Tata Naipospos
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Tata Naipospos
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Tata Naipospos
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Tata Naipospos
 
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Tata Naipospos
 
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Tata Naipospos
 
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...Tata Naipospos
 
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
 
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
 
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
 
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
 
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
 
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
 
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
 
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
 
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
 

Similar to Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 10 Juni 2020

Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Tata Naipospos
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Tata Naipospos
 
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...Tata Naipospos
 
Rencana Pembuatan Roadmap Pembebasan Brucellosis DKI Jakarta - Dinas Kelautan...
Rencana Pembuatan Roadmap Pembebasan Brucellosis DKI Jakarta - Dinas Kelautan...Rencana Pembuatan Roadmap Pembebasan Brucellosis DKI Jakarta - Dinas Kelautan...
Rencana Pembuatan Roadmap Pembebasan Brucellosis DKI Jakarta - Dinas Kelautan...Tata Naipospos
 
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Tata Naipospos
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Tata Naipospos
 
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...Tata Naipospos
 
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Tata Naipospos
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Tata Naipospos
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Tata Naipospos
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...Tata Naipospos
 
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Tata Naipospos
 
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019Tata Naipospos
 
Workshop Pembebasan Hog Cholera - Direktorat Kesehatan Hewan, Batam, 26-27 Ag...
Workshop Pembebasan Hog Cholera - Direktorat Kesehatan Hewan, Batam, 26-27 Ag...Workshop Pembebasan Hog Cholera - Direktorat Kesehatan Hewan, Batam, 26-27 Ag...
Workshop Pembebasan Hog Cholera - Direktorat Kesehatan Hewan, Batam, 26-27 Ag...Tata Naipospos
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Tata Naipospos
 
Brucellosis di tengah wabah covid 19
Brucellosis di tengah wabah covid 19Brucellosis di tengah wabah covid 19
Brucellosis di tengah wabah covid 19SalesIndogen
 
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...Tata Naipospos
 
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Tata Naipospos
 

Similar to Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 10 Juni 2020 (20)

Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
 
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
 
Rencana Pembuatan Roadmap Pembebasan Brucellosis DKI Jakarta - Dinas Kelautan...
Rencana Pembuatan Roadmap Pembebasan Brucellosis DKI Jakarta - Dinas Kelautan...Rencana Pembuatan Roadmap Pembebasan Brucellosis DKI Jakarta - Dinas Kelautan...
Rencana Pembuatan Roadmap Pembebasan Brucellosis DKI Jakarta - Dinas Kelautan...
 
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
 
Bovine Tuberculosis.pdf
Bovine Tuberculosis.pdfBovine Tuberculosis.pdf
Bovine Tuberculosis.pdf
 
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
 
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
 
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
 
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
 
Workshop Pembebasan Hog Cholera - Direktorat Kesehatan Hewan, Batam, 26-27 Ag...
Workshop Pembebasan Hog Cholera - Direktorat Kesehatan Hewan, Batam, 26-27 Ag...Workshop Pembebasan Hog Cholera - Direktorat Kesehatan Hewan, Batam, 26-27 Ag...
Workshop Pembebasan Hog Cholera - Direktorat Kesehatan Hewan, Batam, 26-27 Ag...
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
 
Brucellosis di tengah wabah covid 19
Brucellosis di tengah wabah covid 19Brucellosis di tengah wabah covid 19
Brucellosis di tengah wabah covid 19
 
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
 
RABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptxRABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptx
 
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 10 Juni 2020

  • 1. Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD Komis Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan Rapat Koordinasi Pembebasan Brucellosis Provinsi Jawa Tengah Presentasi zoom, 10 Juni 2020
  • 2. Brucellosis pada manusia • Brucellosis adalah zoonosis yang paling menyebar luas di dunia, tetapi juga menempati urutan ke-7 penyakit yang paling terabaikan menurut WHO • Dilaporkan ada 500.000 kasus insidens brucellosis pada manusia per tahun. Namun demikian insidens yang sesungguhnya diestimasi antara 5.000.000 sampai 12.500.000 kasus per tahun • Begitu didiagnosa, fokus tertuju pada pengobatan individu pasien dengan rejim antibiotik, namun secara keseluruhan mengabaikan hewan sebagi reservoir penyakit • Negara-negara dengan insidens tertinggi brucellosis pada manusia adalah Syria (1.603,4 kasus per 1.000.000 individu), Mongolia (391,0), dan Tajikistan (211,9) Sumber: Hull N.C. and Schumaker B.A. (2018). INFECTION ECOLOGY & EPIDEMIOLOGY, VOL. 8, 1500846
  • 3. Brucellosis pada hewan • Surveilans pada populasi hewan masih kurang dilakukan di banyak negara maju dan berkembang • Menurut Database OIE, Mexico memiliki jumlah terbanyak wabah yang dilaporkan yaitu 5.514 pada 2014 • Mexico diikuti dengan China (2.138), Yunani (1.268), dan Brazil (1.142) • Mayoritas wabah ini adalah Brucella abortus, agen penyebab dari bovine brucellosis • Kesenjangan pengetahuan mengenai penyakit ini masih ada dan ada kebutuhan untuk diagnostik dan vaksin yang lebih baik untuk membuat terobosan menuju pengendalian dan pemberantasan Sumber: Hull N.C. and Schumaker B.A. (2018). INFECTION ECOLOGY & EPIDEMIOLOGY, VOL. 8, 1500846
  • 4. Jumlah wabah brucellosis pada ternak (WAHIS, 2014) Tidak ada data Laporan wabah nol Jumlah wabah rendah Jumlah wabah tinggi (Mexico 5,514)
  • 5. Kunci pokok epidemiologi brucellosis pada hewan • B. abortus menyebabkan brucellosis pada sapi, tetapi B. melitensis dan B. suis juga dapat menyebabkan infeksi pada sapi • B. melitensis adalah penyebab utama brucellosis pada domba dan kambing dan B. suis pada babi • Penularan terjadi karena kontak langsung dan kontaminasi lingkungan setelah kejadian abortus • Penularan seksual dan/atau inseminasi buatan juga penting • Infeksi sero-negatif yang laten dapat terjadi Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
  • 6. Kunci pokok pencegahan, pengendalian dan pemberantasan brucellosis pada hewan (1) • Pencegahan brucellosis pada hewan yang paling baik adalah dengan manajemen dan higiene kelompok ternak yang cermat • Vaksinasi adalah berguna untuk pencegahan dan pengendalian infeksi • B. abortus strain 19 dan RB 51 adalah vaksin yang direkomendasikan untuk pencegahan brucellosis pada sapi • B. melitensis Rev 1 adalah vaksin yang direkomendasikan untuk pencegahan infeksi B. melitensis pada domba dan kambing • Efikasi vaksin mungkin terbatas dalam menghadapi paparan yang berat Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
  • 7. Kunci pokok pencegahan, pengendalian dan pemberantasan brucellosis pada hewan (2) • Skema pengendalian dan pencegahan memerlukan kolaborasi yang efektif antara semua komunitas terkait • Program pengendalian harus direncanakan, dikoordinasikan dan disumberdayakan secara tepat • Program-program edukasi dan informasi adalah esensial untuk memastikan kerjasama di semua tingkatan masyarakat • Eradikasi hanya dapat dicapai dengan ‘uji-dan-potong’ (test-and-slaughter) dikombinasikan dengan tindakan pencegahan dan pengendalian lalu-lintas ternak yang efektif Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
  • 8. Standar brucellosis pada OIE Code sebelum 2014 • Tiga spesies Brucella (B. abortus, B. melitensis dan B. suis) secara genetik sangat homolog, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai suatu spesies bakteri tunggal • Di sejumlah negara, B. abortus hanya satu-satunya spesies yang menginfeksi sapi. Sebaliknya, di banyak negara, dimana beberapa spesies hewan saling kontak, B melitensis dan kadang-kadang B. suis seringkali diisolasi dan menyebabkan penyakit pada beberapa spesies, termasuk sapi No OIE TAHC 2013 OIE TAHC 2014 1 Section 11 BOVIDAE Chapter 11.3. Bovine brucellosis SECTION 8 MULTIPLE SPECIES Chapter 8.4. Infection with Brucella abortus, B. melitensis and B. suis 2 Section 14 OVIDAE AND CAPTIDAE Chapter 14.1. Caprine and Ovine brucellosis (excluding Brucella ovis) 3 Section 15 SUIDAE Chapter 15.3. Porcine brucellosis
  • 9. Perbedaan standar brucellosis sebelum dan sesudah 2014 No OIE TAHC 2013 OIE TAHC 2014 1 Artikel 11.3.2 Negara atau zona bebas bovine brucellosis Artikel 8.4.3. Negara atau zona bebas secara historis dari infeksi Brucella pada kategori hewan tertentu 2 Artikel 11.3.3. Kelompok ternak (herd) bebas bovine brucellosis secara resmi (officially) Artikel 8.4.4. Negara atau zona bebas dari infeksi Brucella pada bovid tanpa vaksinasi 3 Artikel 11.3.4. Kelompok ternak (herd) bebas bovine brucellosis Artikel 8.4.5. Negara atau zona bebas dari infeksi Brucella pada bovid dengan vaksinasi Sumber: OIE Terrestrial Animal Health Code 2013 dan 2014
  • 10. Persyaratan bebas infeksi brucellosis menurut OIE Code 2013 (Artikel 11.3.2.) • Kasus brucellosis pada sapi atau terduga wajib dilaporkan di negara atau di zona tersebut • Populasi sapi di seluruh wilayah negara atau sebagian wilayah negara harus berada di bawah kendali pihak kesehatan hewan berwenang dan dipastikan tingkat prevalensi brucellosis pada kelompok sapi di negara atau di zona tersebut tidak lebih dari 0,2% • Uji serologis brucellosis pada sapi telah dilakukan secara berkala pada setiap kelompok ternak, dengan atau tanpa dilakukan uji cincin susu (milk ring test) • Tidak ada sapi yang divaksinasi terhadap brucellosis setidaknya dalam 3 tahun terakhir • Semua reaktor telah dipotong • Pemasukan sapi ke wilayah negara/zona bebas hanya berasal dari kelompok ternak yang bebas brucellosis secara resmi atau yang bebas brucellosis Sumber: OIE Terrestrial Animal Health Code 2013
  • 11. 2 (dua) kriteria baru bebas brucellosis (perubahan dalam OIE Code) 1. Negara atau zona bebas infeksi Brucella pada bovid tanpa vaksinasi (Artikel 8.4.4.) 2. Negara atau zona bebas infeksi Brucella pada bovid dengan vaksinasi (Artikel 8.4.5.) 'Brucella’ artinya B. abortus, B. melitensis or B. suis, tidak termasuk strain vaksin ‘Bovid’: istilah ini artinya sapi (Bos taurus, B. indicus, B. frontalis, B. javanicus dan B. grunniens), bison (Bison bison dan B. bonasus) dan kerbau rawa (Bubalus bubalis)
  • 12. Persyaratan bebas infeksi Brucella pada sapi tanpa vaksinasi (OIE Artikel 8.4.4.) • Infeksi dengan Brucella pada hewan adalah penyakit yang wajib dilaporkan (notifiable disease) di seluruh wilayah negara • Tidak ada kasus tercatat pada sapi setidaknya dalam 3 tahun terakhir • Pengujian regular seluruh kelompok ternak (herd) telah dijalankan dalan 3 tahun terakhir; dan pengujian menunjukkan bahwa selama periode tersebut, infeksi Brucella tidak ada setidaknya pada 99,8% kelompok ternak yang mewakili setidaknya 99,9% sapi di dalam negara atau zona • Tindakan regulatori telah diimplementasikan untuk deteksi dini infeksi Brucella pada sapi, termasuk setidaknya pengiriman sampel secara regular dari kasus abortus ke laboratorium diagnostik • Tidak ada sapi yang divaksinasi terhadap infeksi Brucella setidaknya dalam 3 tahun terakhir, dan tidak ada sapi yang diintrodusir ke dalam negara atau zona yang divaksinasi setidaknya dalam 3 tahun terakhir • Sapi dan material genetik yang diintroduksikan ke dalam negara atau zona memenuhi rekomendasi OIE
  • 13. Persyaratan bebas infeksi Brucella pada sapi dengan vaksinasi (OIE Artikel 8.4.5.) • Infeksi dengan Brucella pada hewan adalah penyakit yang wajib dilaporkan (notifiable disease) di seluruh wilayah negara • Tidak ada kasus tercatat pada sapi setidaknya dalam 3 tahun terakhir • Pengujian regular seluruh kelompok ternak (herd) telah dijalankan dalan 3 tahun terakhir; dan pengujian menunjukkan bahwa selama periode tersebut, infeksi Brucella tidak ada setidaknya pada 99,8% kelompok ternak yang mewakili setidaknya 99,9% sapi di dalam negara atau zona • Tindakan regulatori telah diimplementasikan untuk deteksi dini infeksi Brucella pada sapi, termasuk setidaknya pengiriman sampel secara regular dari kasus abortus ke laboratorium diagnostik • Sapi yang divaksinasi harus diidentifikasi secara permanen • Sapi dan material genetik yang diintroduksikan ke dalam negara atau zona memenuhi rekomendasi OIE Sumber: OIE Terrestrial Animal Health Code 2020
  • 14. Pertimbangan ilmiah OIE untuk merubah standar brucellosis • Infeksi Brucella di suatu negara bisa berada dalam prevalensi yang ekstrim rendah. Untuk itu diperlukan pengujian dari semua kelompok ternak (herd) dalam upaya mendeteksi semua kelompok ternak yang terinfeksi, terutama ternak yang terinfeksi secara laten, untuk menjamin kebebasan dari infeksi Brucella • Namun pada tingkat kelompok ternak (herd level), pengambilan sampel ternak secara statistik dalam kelompok ternak mungkin dapat menentukan status kelompok ternak tersebut • Penting untuk menunjukkan bahwa referensi periode 3 tahun dikaitkan dengan tingkat kebebasan yang harus dijaga sepanjang periode tersebut
  • 15. Mengapa pelaporan dan pengiriman sampel kasus abortus penting? • Pengujian wajib sampel dari kasus abortus adalah salah satu tindakan yang paling efisien untuk deteksi dini dari kemunculan kembali atau reintroduksi infeksi Brucella di suatu negara atau zona bebas infeksi Brucella • Tindakan pengendalian ini harus dipertahankan untuk tujuan peringatan dini (early warning) di semua wilayah negara secara keseluruhan
  • 16. Mengapa diperlukan 3 tahun tidak ada vaksinasi terhadap infeksi brucella? • Ketentuan ini dikembangkan dalam upaya untuk mencegah introduksi ternak yang baru saja divaksinasi, tetapi 3 tahun dianggap cukup untuk mengurangi risiko ‘shedding’ strain vaksin ke tingkat yang dapat diabaikan (negligible) • Selain itu, di negara penerima yang bebas infeksi Brucella tanpa vaksinasi, mungkin ada bagian dari populasi ternak yang telah divaksinasi terhadap infeksi Brucella lebih dari 3 tahun yang lalu
  • 17. Kunci pokok surveilans pada manusia dan hewan • Surveilans berkelanjutan adalah esensial untuk memonitor ada/tidaknya brucellosis dan efikasi program pengendalian • Kunci surveilans yang efektif adalah definisi kasus (case definition), pelaporan, analisis data dan penyebaran informasi untuk tindakan • Program surveilans harus dirancang menurut strategi pengendalian yang diterapkan • Kasus pada manusia dapat menjadi indikasi pertama untuk infeksi pada populasi hewan Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
  • 18. Jenis-jenis surveilans brucellosis 1. Surveilans pasif a) Pelaporan kasus abortus dan pengiriman sampel ke laboratorium diagnostik b) Pengujian rutin sampel di perusahaan peternakan (seperti: sampel susu atau darah) c) Surveilans di pasar hewan, rumah potong hewan atau karantina hewan 2. Surveilans aktif a) Sero-surveilans – pengambilan sampel random (probability- based sampling), dimana kelompok dan individual ternak memiliki peluang yang sama untuk diambil sampelnya b) Sero-surveilans – pengambilan sampel tidak random (purposive sampling), dimana kelompok ternak berisiko tinggi yang diambil sampelnya Sumber: FAO Animal Health and Production Paper 156
  • 19. Uji serologis brucellosis • Kebanyakan studi serologis untuk diagnosis brucellosis berdasarkan atas deteksi antibodi • Ini mencakup: ▪ Rose Bengal test (RBT) ▪ Complement fixation test (CFT) ▪ Serum agglutination test (SAT) ▪ Competitive enzyme-linked immunosorbent assay (cELISA) ▪ Indirect ELISA (iELISA) ▪ Milk ring test (MRT) ▪ Indirect ELISA atau or milk ring test dilakukan pada sampel susu dalam tangki/kontaner (bulk milk samples) adalah efektif untuk skrining dan monitoring sapi perah (OIE Manual)
  • 20. Sensitivitas dan spesifitas uji • RBT dan CFT digunakan dalam kombinasi untuk mengkonfirmasikan brucellosis pada sapi di banyak negara (Nielsen 2002; OIE 2012) • RBT digunakan karena sensitivitasnya tinggi, sedangkan CFT digunakan karena spesifisitasnya tinggi (Nielsen 2002; OIE 2012) • Esensial untuk mengidentifikasi uji diagnostik yang dapat diandalkan, spesifik, hemat biaya dan mudah dilakukan, yang akan memastikan bahwa tidak ada hewan yang tidak terinfeksi dimusnahkan atau tidak ada hewan terinfeksi yang tetap berada dalam kelompok karena kesalahan klasifikasi • Uji ELISA dikembangkan menjadi lebih sensitif dan alternatif spesifik dibandingkan uji konvensional (Gall & Nielsen 2004)
  • 21. Prosedur surveilans yang direkomendasikan untuk penilaian epidemiologi brucellosis JENIS TERNAK PROSEDUR SURVEILANS SAPI PERAH • Milk ring test (MRT) untuk mengidentifikasi kelompok ternak terinfeksi dan menetapkan prevalensi kelompok ternak yang terinfeksi di berbagai daerah. Sampel darah dari kelompok ternak positif untuk menetapkan prevalensi reaktor pada kelompok ternak terinfeksi • Kultur sampel susu dari kelompok ternak positif untuk mendukung data serologis dan mengidentifikasi penyebab spesies Brucella dan biovar • Kultur material abortus SAPI POTONG • Uji serologis sampel darah dari sapi betina bibit yang dikirim ke RPH, diikuti dengan identifikasi setiap peternakan yang terinfeksi • Sampel darah dari peternakan yang terinfeksi • Kultur limphonoda dan material abortus Sumber: WHO, FAO and OIE (2006). Brucellosis in humans and animals. WHO/CDS/EPR/2006.7
  • 22. Contoh Investigasi kasus abortus pada sapi di Kabupaten Sleman, DI Yoyakarta No. Waktu Lokasi Jenis ternak RBT+ CFT+ Abortus 1 Feb 2016 KT Mekar PFH 2 NA - 2 Feb 2017 KT Mekar PFH 2 2 - 3 Des 2016 Ruslan PFH - NA 1 4 Jan 2017 Ruslan PLim NA NA 1 5 Feb 2017 Ruslan PSim 2 2 - 6 Feb 2017 Paryono PFH 1 1 - 7 Apr 2016 KT Boyong PFH NA NA 3 8 Mei 2016 KT Boyong PFH NA NA 2 9 Jun 2016 KT Boyong PFH NA NA 1 10 Nov 2016 KT Boyong PFH NA NA 1 11 Des 2016 KT Boyong PFH NA NA 1 12 Feb 2017 KT Boyong PHH 6 6 - Sumber: Kristiyanti F. et al. (2018). Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018.
  • 23. Prevalensi brucellosis dan kejadian abortus pada sapi perah • Prevalensi brucellosis di desa Hargobinangun pada Februari 2017 = 11/518 (2,12%) • Kejadian abortus 8 ekor pada kelompok ternak Boyong dan 2 ekor pada peternakan milik Ruslan tidak dilakukan pengujian RBT atau CFT, karena ternak sudah dijual • Hasil investigasi menyimpulkan bahwa penyebab abortus yang terjadi di wilayah Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman pada tahun 2017 diduga disebabkan karena brucellosis Sumber: Kristiyanti F. et al. (2018). Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018.
  • 24. Permasalahan lama pengendalian brucellosis pada sapi di Pulau Jawa 1. Ternak brucellosis biasanya tidak menunjukkan gejala klinis, tetapi produksi susu tetap tinggi dan abortus biasanya terjadi satu kali pada kebuntingan pertama, sehingga petani enggan melakukan pemotongan 2. Pemberian kompensasi oleh pemerintah terhadap ternak brucellosis menghadapi kendala berupa tidak sesuainya jumlah ternak yang dipotong dengan kompensasi. Selain itu turunnya dana kompensasi tidak bersamaan dengan hasil uji serologis sehingga memungkinkan terjadinya penularan 3. Pengawasan lalu-lintas ternak antar wilayah di Pulau Jawa sangat kompleks sehingga sangat sulit untuk melakukan pengawasan pergerakannya 4. Pelaksanaan ‘Uji dan Potong’ belum dapat dilakukan secara serentak dan optimal karena keterbatasan dana, sumber daya manusia dan belum optimalnya sosialisasi program 5. Adanya pemakaian vaksin B. abortus S19 di beberapa daerah yang mengakibatkan kesulitan untuk membedakan dengan infeksi alam Sumber: Susan Maphilindawati Noor (2014)
  • 25. Elemen kunci untuk desain dan adopsi tindakan pengendalian terhadap brucellosis • Situasi epidemiologi brucellosis yang aktual • Kapasitas teknis kelembagaan otoritas veteriner dalam mengendalikan penyakit dan diagnosis laboratorium • Dukungan finansial jangka panjang (ketersediaan anggaran) untuk mengimplementasikan pengendalian penyakit dan diagnosis laboratorium • Fasilitas yang memadai untuk diagnosis laboratorium Sumber: FAO (2010). The 3rd FAO-APHCA/OIE Regional Workshop on Brucellosis Diagnosis and Control.