Ribuan penduduk china bagian barat laut dikabarkan terserang brucellosis di tengah pandemin COVID-19. Brucellosis merupakan penyakit zoonosis (penularan dari hewan ke manusia) yang disebabkan oleh bakteri Brucella. Brucella termasuk bakteri gram negatif berbentuk batang, nonmotil (tidak dapat bergerak). Terdapat beberapa jenis bakteri Brucella, dan setiap jenisnya memiliki target hewan berbeda, diantaranya Brucella abortus pada sapi, B. ovis pada domba, B. melitensis pada kambing, B. suis pada babi, B. neotomae dan B. canis pada anjing.
1. Beberapa hari lalu banyak beredar kabar penyakit Brucellosis kembali muncul di China.
Ribuan penduduk china bagian barat laut dikabarkan terserang brucellosis di tengah
pandemin COVID-19.
Apa itu Brucellosis?
Brucellosis merupakan penyakit zoonosis (penularan dari hewan ke manusia) yang
disebabkan oleh bakteri Brucella. Brucella termasuk bakteri gram negatif berbentuk
batang, nonmotil (tidak dapat bergerak). Terdapat beberapa jenis bakteri Brucella, dan
setiap jenisnya memiliki target hewan berbeda, diantaranya Brucella abortus pada sapi,
B. ovis pada domba, B. melitensis pada kambing, B. suis pada babi, B. neotomae dan
B. canis pada anjing.
Brucellosis pertama kali ditemukan di China pada tahun 1905. Pada tahun 1990-2001
kasus penyakit brucellosis meningkat pesat. Dan di tahun 2020 ini muncul kembali di
China. Penularan brucellosis diakibatkan karena kontak langsung dengan hewan
terinfeksi bakteri brucella dan akibat dari konsumsi hasil olahan hewan yang terinfeksi,
seperti daging, susu, dan produk makanan lainnya yang tidak diolah dengan baik.
2. Brucellosis pada manusia tersebar di beberapa bagian negara, seperti di daerah
Mediterania, Asia bagian Barat, Afrika dan Amerika Latin. Kejadian brucellosis pada
manusia di Indonesia belum ada laporannya, namun kejadiannya cukup tinggi pada
hewan ternak, yaitu mencapai 40% di tahun 2016 dan tersebar hampir di seluruh
wilayah Indonesia. Meskipun demikian perlu diwaspadai penyakit brucellosis pada
manusia, khususnya untuk para peternak.
Gejala Brucellosis
Gejala brucellosis bisa muncul dalam 5 hari hingga satu bulan setelah terinfeksi, dan
umumnya mirip dengan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, batuk, nyeri otot dan
sendi, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan sehingga berat badan menurun.
Gejala bisa hilang dalam hitungan minggu atau bulan, namun bisa kembali kambuh.
Pada sebagian orang, gejala bisa berlangsung dalam hitungan tahun, bahkan setelah
diobati. Gejala jangka panjang yang dialami antara lain sering demam, radang sendi,
endokarditis, dan radang tulang belakang serta jaringan di sekitarnya.
Patofisiologi Brucellosis
Brucellosis merupakan penyakit sistemik yang menyerang seluruh tubuh. Ketika bakteri
brucella masuk kedalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan
menghancurkannya. Namun jika kekebalan tubuh seseorang sedang lemah, bakteri
brucella akan masuk dan menglokalisasi ke dalam jaringan hati, limfa dan sumsum
tulang belakang membentuk granuloma. Granuloma adalah kondisi peradangan yang
terjadi pada organ yang terinfeksi.
Bahayanya lagi bakteri brucella bersifat fakultatif intraseluler, yaitu dapat berkembang
biak di dalam sel, terutama sel-sel fagosit yang betugas menghancurkan bakteri atau
patogen lain yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga jika berlangsung dalam jangka
panjang, brucellosis bisa menyebabkan komplikasi pada satu atau beberapa organ.
3. Pemeriksaan Brucellosis
Untuk memastikan adanya Brucellosis, dokter biasanya menganjurkan melakukan
pemeriksaan serologi, yaitu pemeriksaan darah untuk melihat adanya bakteri penyebab
brucellosis dan mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri tersebut. Uji serologi
standar brucellosis adalah secara spesifik mendeteksi antigen O-LPS atau
O-perosamine yang terdapat pada lapisan terluar membran bakteri brucella.
Pemeriksaan serologi ini dapat dengan efisien dilakukan menggunakan teknik ELISA
(enzyme-linked immunosorbent assay). Sudah banyak kit ELISA yang tersedia
dipasaran. Namun untuk menemukan kit ELISA yang baik kualitasnya sebaiknya anda
memilih produk yang sudah jelas teruji kualitasnya, seperti yang terdapat di INDOGEN,
merk atau brand produk ELISA kit khusus mendeteksi brucellosis dapat dilihat pada
tabel berikut.
Merk No. Katalog Nama Produk Size
Cortez 1507-8 Brucella IgA ELISA kit 96T
Cortez 1501-8 Brucella IgG ELISA kit 96T
Cortez 1502-8 Brucella IgM ELISA kit 96T
Abcam ab108713 Human Anti-Brucella IgM ELISA Kit 96T
Abcam ab108712 Human Anti-Brucella IgG ELISA Kit 96T
Mybiosource MBS580090 Brucella IgG ELISA Kit 96T
Mybiosource MBS490267 Brucella IgA, ELISA Kit 96T
Mybiosource MBS490271 Brucella IgM, ELISA Kit 96T
Refersensi:
1. https://www.who.int/topics/brucellosis/en/
2. https://www.alodokter.com/brucellosis
3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC108687/
4. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1201971213000519
4. 5. Susan MN. 2006. Brucellosis: Penyakit Zoonosis yang Belum banyak di Kenal di
Indonesia. Wartazoa; 16(1): 31-39.