PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013
1. 1
TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH : ASSESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. BASO INTANG SAPPAILE, M.Pd.
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1
BERDASARKAN KURIKULUM 2013
Oleh:
Kelompok II
1. MUH. ALFIANSYAH 161050701024
2. MUH. AFIF WARDIMAN 161050701023
3. MUH. ASRI 161050701025
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
2. 1
PEMBAHASAN
A. Unsur-Unsur yang Dinilai dalam Pembelajaran
Menurut Permendikbud No.23 Tahun 2016 penilaian adalah proses pengum-
pulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kema-
juan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Implementasi Kurikulum 2013 menghendaki agar penilaian hasil belajar
peserta didik mencakup penilaian kompetensi ranah sikap, pengetahuan, dan kete-
rampilan yang pelaksanaannya terintegrasi dengan proses pembelajaran dan men-
jadikan portofolio sebagai instrumen utama (Permendikbud No.58, 2014:372).
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Menurut Arifin (2012:186) berkenaan dengan ranah sikap ada dua hal yang
harus dinilai. Pertama kompetensi sikap yang ingin dicapai dalam pembelajaran
meliputi tingkatan pemberian respon, apresiasi, penilaian dan internalisasi. Kedua
sikap dan minat siswa terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran. Hal
tersebut sesuai dengan penilaian sikap yang dirumuskan di dalam kurikulum 2013
yakni kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial
siswa dalam proses pembelajaran. Sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran adalah sikap spiritual, sikap sosial, sikap terhadap mata pelajaran,
dan sikap terhadap proses pembelajaran (Kemdikbud, 2016:45).
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, peni-
laian diri, penilaian “teman sejawat” oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik (Permendikbud No.58, 2014:373).
Peserta didik diamati sikap dan tingkah lakunya selama berlangsungnya
pembelajaran kompetensi ranah pengetahuan dan ranah keterampilan. Jenis aspek
sikap yang diamati dalam proses pembelajaran matematika SMP/MTs dapat
3. 2
diidentifikasi dari muatan kompetensi dasar ranah sikap. Rumusan kompetensi
dasar ranah sikap di Kelas VII, VIII, IX adalah sama. Berikut ini kompetensi-
kompetensi dasar ranah sikap yang dimuat dalam Kerangka Dasar Kurikulum dan
Kompetensi Dasar SMP/MTs (Permendikbud No.58, 2014:374).
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong
royong), santun,
percaya diri, dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik,
konsisten dan teliti, bertanggung jawab,
responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan
ketertarikan pada matematika serta memiliki
rasa percaya pada daya dan kegunaan mate-
matika, yang terbentuk melalui pengalaman
belajar.
2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif,
menghargai pendapat dan karya teman dalam
interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-
hari.
Bila muatan kompetensi dasar ranah sikap tersebut dianalisis maka beberapa
aspek sikap yang perlu diamati melalui pembelajaran matematika di SMP/MTs
antara lain adalah sikap logis, kritis, analitik, kreatif, konsisten, teliti, tanggung-
jawab, responsif, gigih dalam menyelesaikan masalah, rasa ingin tahu, percaya
diri, menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, terbuka, santun, objek-
tif, menghargai pendapat dan karya orang lain. Kompetensi sikap tidak dibela-
jarkan, namun dibangun, ditumbuhkan dan dipelihara melalui proses pembe-
lajaran ranah pengetahuan dan keterampilan (Permendikbud No.58, 2014:374).
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
penguasaan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, maupun
prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi (Kemdikbud,
2016:48).
4. 3
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen penugasan
berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai dengan karakteristik tugas (Permendikbud No.58, 2014:375).
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, mene-
rapkan, menganalisis, mengevaluasi”. Dalam kompetensi ranah pengetahuan,
aktivitas peserta didik yang perlu dinilai pada tingkat mengingat adalah menjawab
pertanyaan berdasarkan hapalan. Pada tingkat memahami, peserta didik dituntut
untuk menyatakan jawaban atas pertanyaan dengan kata-katanya sendiri,
misalnya, menjelaskan suatu konsep atau prinsip matematika dengan kata-katanya
sendiri. Pada tingkat menerapkan peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip
dan konsep dalam suatu situasi yang baru. Pada tingkat menganalisis, peserta
didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian,
menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan
sebab akibat. Pada tingkat mengevaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi,
seperti bukti dan termasuk di dalamnya melakukan pertimbangan terhadap hasil
analisis untuk membuat keputusan (Permendikbud No.58, 2014:375).
Kompetensi ranah pengetahuan dalam pembelajaran matematika dimaknai
sebagai perilaku yang diharapkan dari peserta didik ketika mereka berhadapan
dengan konten matematika, dan dapat terdiri atas domain : (1) pemahaman, (2)
penyajian dan penafsiran, (3) penalaran dan pembuktian. Kemampuan yang
dinilai dalam domain pemahaman adalah kemampuan peserta didik dalam: (a)
mendeskripsikan konsep, (b) menentukan hasil operasi matematika (menggunakan
algoritma standar), (c) mengidentifikasi sifat-sifat operasi dalam matematika.
Kemampuan yang dinilai dalam domain penyajian dan penafsiran adalah
kemampuan peserta didik dalam: (a) membaca dan menafsirkan berbagai bentuk
penyajian, seperti tabel dan grafik, (b) menyajikan data dan informasi dalam
berbagai bentuk tabel dan grafik, (c) melukiskan bangun-bangun geometri, (d)
menyajikan/ menafsirkan berbagai representasi konsep dan prosedur, (e)
5. 4
menyusun model matematika suatu situasi/keadaan. Kemampuan yang dinilai
dalam domain penalaran dan pembuktian adalah kemampuan peserta didik
dalam: (a) mengidentifikasi contoh dan bukan contoh, (b) menduga dan
memeriksa kebenaran suatu pernyataan, (c) mendapatkan atau memeriksa
kebenaran dengan penalaran induksi, (d) menyusun algoritma proses
pengerjaan/pemecahan masalah matematika, (e) menurunkan atau membuktikan
rumus dengan penalaran deduksi (Permendikbud No.58, 2014:375).
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
ketrampilan siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas
tertentu di dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
antara lain penilaian kinerja, penilaian projek, dan penilaian portofolio
(Kemdikbud, 2016:56).
Purwanto, (2011:52) membagi lima jenjang proses berpikir ranah sikap,
yaitu gerakan refleks, keterampilan pada gerakan dasar, kemampuan perseptual,
kemampuan dibidang fisik, gerakan-gerakan skill dan kemampuan yang
berkenaan dengan komunikasi.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta”. Kemampuan yang dinilai dalam domain
pemecahan masalah adalah kemampuan peserta didik dalam: (a) menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah matematika, (b) menggunakan matematika
di luar matematika, yaitu konteks kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi.
Kemampuan peserta didik yang dinilai pada menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah matematika dapat terdiri atas kegiatan sebagai berikut
(Permendikbud No.58, 2014:376):
a. menunjukkan pemahaman masalah,
b. mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
penyelesaian masalah,
c. menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk,
d. memilih pendekatan dan metode penyelesaian masalah secara tepat,
6. 5
e. mengembangkan strategi penyelesaian masalah,
f. membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah dan
menyelesaikan masalah yang tidak rutin .
B. Pengolahan Hasil Tes (Ulangan Harian/UTS/UAS)
1. Penskoran
Menurut Purwanto (2011,187) Skor hasil belajar yang diperoleh oleh
seorang siswa merupakan bilangan yang diterakan atas jawaban yang diberikan
yang memberikan petunjuk mengenai perolehan hasil belajarnya. Aturan
penskoran yang digunakan sangat tergantung pada dua hal yaitu bentuk tes dan
ketentuan mengenai denda.
a. Penskoran tes bentuk pilihan
Cara penskoran tes bentuk pilihan menurut Mardapi (2008:129) yaitu tanpa
koreksi terhadap jawaban tebakan dan dengan koreksi terhadap jawaban tebakan.
1) Penskoran tanpa koreksi terhadap jawaban tebakan
Untuk memperoleh skor menggunakan teknik penskoran tanpa koreksi
terhadap jawaban tebakan yakni dengan menjumlahkan jumlah butir yang benar
atau dapat dituliskan dalam formula berikut:
Keterangan:
: Skor tanpa koreksi tebakan
: Jumlah butir yang dijawab benar
Penskoran tanpa koreksi saat ini banyak digunakan dalam penilaian
pembelajaran. Menurut Purwanto (2011:189) salah satu kelemahan tes hasil
belajar berbentuk objektif adalah adanya kemungkinan siswa menjawab benar
pada suatu butir soal namun bukan karena menguasai materi yang diukur
menggunakan butir tersebut, tetapi semata faktor kebetulan karena siswa tersebut
membuat tebakan yang menghasilkan jawaban benar. Hal ini dapat disebabkan
oleh tidak adanya resiko bagi siswa dalam memilih jawaban. Akibatnya hasil ukur
belajar menjadi tidak akurat karena sebagian dari total skor adalah faktor
kebetulan dan Semakin banyak jawaban tebakan semakin besar penyimpangan
skor dengan penguasaan kompetensi siswa yang sesungguhnya.
7. 6
2) Penskoran dengan koreksi terhadap jawaban tebakan
Untuk memperoleh skor siswa menggunakan teknik penskoran dengan
koreksi terhadap jawaban tebakan digunakan formula sebagai berikut (Mardapi,
2008:129-130):
Keterangan
: skor dengan koreksi terhadap tebakan
: jumlah butir yang dijawab benar
: jumlah butir yang dijawab salah.
N : jumlah pilihan jawaban
Menurut Purwanto (2011:190) untuk menekan kemungkinan siswa
membuat tebakan maka dalam aturan skoring memperhitungkannya dengan
menggunakan denda pada butir soal yang dijawab salah. Dengan cara demikian
siswa tidak membuat spekulasi dalam memilih jawaban dan hanya akan
menentukan pilihan apabila siswa yakin kemungkinan pilihannya merupakan
jawaban atas pertanyaan. Jika siswa tidak memiliki keyakinan yang cukup tentang
kebenaran jawabannya, maka siswa akan memilih mengosongkan jawaban untuk
menghindari pengurangan.
b. Penskoran bentuk uraian
Menurut Mardapi (2008:130-131) cara pemberian skor pada tes bentuk
uraian adalah sebagai berikut:
1) Menggunakan penskoran analitik
Penskoran analitik digunakan untuk permasalahan yang batas jawabannya
sudah jelas dan terbatas. Biasanya teknik penskoran ini digunakan pada tes uraian
objektif, dimana jawaban siswa diuraikan dengan urutan tertentu. Jika siswa telah
menulis rumus yang benar diberi skor, memasukkan angka ke dalam formula
dengan benar diberi skor, menghasilkan perhitungan yang benar diberi skor, dan
kesimpulan yang benar juga diberiskor. Jadi, skor suatu butir merupakan
penjumlahan dari sejumlah skor dari setiap respon pada soal tersebut (Mardapi,
2008:130). Contoh: Suatu bak mandi berbentuk balok berukuran panjang 150 cm,
lebar 80 cm, dan tinggi 75 cm. Berapa literkah isi volume bak mandi tersebut?.
Pedoman penskorannya dapat dilihat pada tabel berikut:
8. 7
Langkah Kunci Jawaban Skor
1 Isi Balok 1
2 1
3 ; 1
4 1
5 1
Skor Maksimum 5
2) Menggunakan penskoran dengan skala global
Teknik ini cocok untuk penilaian tes uraian nonobjektif. Caranya adalah
dengan membaca jawaban secara keseluruhan untuk mengetahui ide pokok dari
jawaban soal kemudian diberi skor tiap butir. Kemudian meletakkan dalam
kategori-kategori mulai dari yang baik sampai kurang baik, bisa tiga sampai lima.
Jadi tiap jawaban siswa dimasukkan dalam salah satu kategori, dan selanjutnya
tiap jawaban tiap kategori diberi skor sesuai dengan kualitas jawabannya. Kualitas
jawaban ditentukan oleh penilai secara terbuka, misalnya harus ada data atau
fakta, ada unsur analisis, dan ada kesimpulan (Mardapi, 2008:120-131).
Contoh: Suatu segienam beraturan dan segitiga sama sisi memiliki keliling
yang sama. Berapa perbandingan luas segi enam beraturan dan segitiga sama sisi
tersebut! Pedoman penskorannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Kriteria Skor
Menemukan cara menentukan perbandingan luas kedua bangun, tetapi
cara penyelesaian tersebut tidak benar
1
Menemukan cara menentukan perbandingan luas kedua bangun, cara
penyelesaian tersebut dapat digunakan menentukan perbandingan luas
kedua bangun, tetapi tidak berhasil menyelesaikannya sampai ditemu-
kan jawaban yang tepat
2
Menemukan cara menentukan perbandingan luas kedua bangun, cara
penyelesaian tersebut dapat digunakan menentukan perbandingan luas
kedua bangun, serta berhasil menyelesaikannya sampai ditemukan
jawaban yang tepat, tetapi jawaban yang dituliskan kurang jelas dan
kurang komunikatif
3
Menemukan cara menentukan perbandingan luas kedua bangun, cara
penyelesaian tersebut dapat digunakan menentukan perbandingan luas
kedua bangun, berhasil menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban
yang tepat, dan jawabannya ditulis dengan jelas dan komunikatif
4
9. 8
Penskoran soal uraian kadang menggunakan pembobotan. Pembobotan soal
adalah pemberian bobot pada suatu soal dengan membandingkan terhadap soal
lain dalam suatu perangkat tes yang sama. Bobot setiap soal mempertimbangkan
faktor yang berkaitan materi dan karakteristik soal itu sendiri, seperti luas lingkup
materi yang hendak dibuatkan soalnya, esensialitas dan tingkat kedalaman materi
yang ditanyakan serta tingkat kesukaran soal (Mardapi, 2008:132-133).
Soal uraian, baik uraian objektif maupun non objektif mempunyai skor
mentah maksimum sendiri. Skor mentah maksimum suatu butir soal uraian tidak
ada hubungannya dengan bobot soal tersebut. Dengan demikian, misalkan suatu
soal dengan skor mentah maksimum 6, dapat mempunyai bobot yang sama, lebih
rendah atau lebih tinggi dari skor mentah maksimumnya (Mardapi, 2008:133).
Formula atau rumus yang digunakan untuk penghitungan skor butir soal
(SBS) menurut Mardapi (2008:133-134) adalah :
Keterangan:
: Skor Butir Soal
: Skor yang diperoleh siswa untuk butir soal
: Skor mentah maksimum soal
: Bobot soal
Setelah diperoleh SBS, maka dapat dihitung total skor butir soal berbagai
skor total siswa (STP) untuk serangkaian soal dalam tes yang bersangkutan,
dengan menggunakan rumus:
∑
Keterangan:
: Skor Total Peserta
STS : Skor butir soal
2. Pengolahan dan Pengubahan Skor Mentah Hasil Tes Hasil Belajar
Menjadi Nilai Standar
Setelah menskor (scoring), maka langkah selanjutnya adalah mengubah
skor mentah hasil tes hasil belajar menjadi nilai standar. Untuk mengolah hasil tes
hasil belajar menjadi nilai standar, maka dapat digunakan beberapa acuan
penilaian dan standar penilaian.
10. 9
Menurut Gronlund dan Linn (dalam Purwanto 2011:207) dalam praktik
penilaian, terdapat dua jenis acuan yang dapat digunakan yaitu penilaian acuan
patokan (PAP) dan penilaian acuan norma). PAP (criterion referenced test=CRT)
adalah penilaian yang mengubah skor menjadi nilai berdasarkan skor maksimum
yang menjadi acuan. Acuan yang digunakan untuk memberikan penilaian adalah
skor maksimum. Pada acuan ini skor diinterpretasikan berdasarkan pencapaian
tujuan tertentu. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai adalah sebagai
berikut:
PAN (norm referenced test=NRT) adalah penilaian yang didasarkan pada
kedudukan relatif skor siswa diantara kelompoknya. Acuan yang digunakan bukan
skor maksimum patokan ttetapi posisi siswa diantara kelompok normanya
(Gronlund dan Linn dalam Purwanto 2011:207). Rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai adalah sebagai berikut:
Contoh pengolahan hasil tes dengan menggunakan PAP dan PAN,
perhatikan tabel berikut:
No. Nama Siswa
Skor
Mentah
Skor Akhir
(PAP)
Skor Akhir
(PAN)
1 Aidam Ilyas Syahmi 79 79 100
2 Bunga Febri Nada 67 67 84,81
3 Citra Wahyuningtyas 53 53 67,09
4 Devi Ayuni Guitarina 74 74 93,67
5 Evan Aditya Wijaya 64 64 81,01
... ... ... ... ...
Misalkan standar yang harus dilulusi siswa adalah 75 dan skor mentah
maksimal adalah 100. Berdasarkan tabel di atas diketahui skor mentah tertinggi di
kelas adalah 79, apabila yang digunakan PAP nilai Devi dapat dihitung dengan
cara dan dinyatakan tidak lulus. Apabila yang digunakan PAN
nilai Devi dapat dihitung dengan cara dan dinyatakan lulus.
11. 10
Berdasarkan contoh tersebut dapat terlihat bahwa acuan juga sangat menentukan
dalam penilaian. Skor yang sama dapat diubah menjadi nilai yang berbeda dan
dapat menimbulkan keputusan penilaian yang berbeda pada penggunaan acuan
yang bebrbeda (Purwanto, 2011:206).
Standar penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan pada
siswa kelas VII SMP/MTs menggunakan skala 4. Ketuntasan minimal untuk
seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan yaitu
2.66 (B-) serta pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B. Berikut ini
rentang nilai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan (Kemdikbud,
2014:573).
Pengetahuan dan Keterampilan Sikap
3. Pelaporan Hasil Penilaian Peserta Didik
Pelaporan hasil penilaian peserta didik harus dilaksanakan secara objektif,
akuntabel, dan informatif. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan
dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada
orangtua dan pemerintah.
Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
a. Nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil
pembelajaran tematik-terpadu.
b. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial.
Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam
12. 11
bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas. Laporan hasil penilaian
oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang
terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali)
pada periode yang ditentukan dalam bentuk buku rapor (Permendikbud No.58
2014:408).
Untuk masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
digunakan penyekoran dan pemberian predikat yang berbeda. Nilai akhir yang
diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak
muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata. Nilai akhir
untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).
(Permendikbud No.58 2014:409).
C. Kompetensi Dasar dan Materi Pokok SMP Kelas VII Semester 1
Materi Pokok Kompetensi Dasar
Bilangan 3.1 Menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan
bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa,
campuran, desimal, persen)
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung
bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan
berbagai sifat operasi
3.3 Menjelaskan dan menentukan representasi bilangan
bulat besar sebagai bilangan berpangkat bulat
positif
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
urutan beberapabilangan bulat dan pecahan (biasa,
campuran, desimal, persen)
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bilangan bulat besar sebagai bilangan berpangkat
bulat positif
Himpunan 3.4 Menjelaskan dan menyatakan himpunan, himpunan
bagian, himpunan semesta, himpunan kosong,
komplemen himpunan menggunakan masalah
kontekstual
3.5 Menjelaskan dan melakukan operasi biner, pada
himpunan menggunakan masalah konstekstual
4.4 Menyelesaikan masalah konstekstual yang
berkaitan dengan himpunan, himpunan bagian,
himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen
himpunan, dan operasi pada himpunan untuk
13. 12
Materi Pokok Kompetensi Dasar
menyajikan masalah kontekstual
4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan operasi biner pada himpunan
Bentuk Aljabar 3.6 Menjelaskan bentuk aljabar dan unsur-unsurnya
menggunakan masalah kontekstual
3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi pada bentuk
aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian)
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bentuk aljabar
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
operasi pada bentuk aljabar
Persamaan Dan
Pertidaksamaan
Linear Satu
Variabel
3.8 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear
satu variabel dan penyelesaiannya.
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
D. Defenisi Konseptual Dan Defenisi Operasional
1. Bilangan
a. Defenisi Konseptual
Bilangan adalah suatu ide yang bersifat abstrak. Bilangan
memberikan keterangan tentang banyaknya anggota suatu himpunan, atau
menyatakan suatu urutan (Soenarjo, 2007:277).
Jadi, bilangan dapat didefenisikan sebagai ide abstrak yang
memberikan keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan objek.
b. Defenisi Operasional
Bilangan adalah materi SMP/MTs kelas VII semester ganjil yang
membahas tentang bilangan bulat dan pecahan beserta sifat-sifatnya.
2. Himpunan
a. Defenisi Konseptual
Menurut Theresia dan Tirta (1992,59) secara intuitif, himpunan
adalah kumpulan objek yang mempunyai syarat tertentu dan jelas.
Menurut Wahyudin (1987:1) himpunan adalah sesuatu yang didefinisikan
dengan tepat atau suatu koleksi dari objek-objek dan dinotasikan dengan
huruf kapital. Sementara menurut Tahmir (2004:1) himpunan adalah suatu
koleksi (kumpulan) objek yang didefinisikan dengan baik (well defined).
14. 13
Jadi, himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki karakteristik
yang dapat didefinisikan dengan baik/jelas.
b. Defenisi Operasional
Himpunan adalah materi SMP/MTs kelas VII semester ganjil yang
membahas tentang kumpulan objek tertentu yang memiliki karakteristik
yang dapat didefinbisikan dengan jelas.
3. Bentuk Aljabar
a. Defenisi Konseptual
Bentuk aljabar adalah ekspresi yang terdiri atas satu atau lebih
bilangan dan variabel serta satu atau lebih operasi hitung. Contoh,
– dan (Kemdikbud, 2016:312). Sementara menurut Wagiyo,
dkk. (2008:62) bentuk aljabar adalah bentuk matematika yang terdiri dari
suatu konstanta dan variabel atau kombinasi konstanta dan variabel
melalui operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan
perpangkatan. Jadi bentuk aljabar dapat didefenisikan sebagai ekspresi
matematika yang terdiri dari satu atau lebih bilangan, variabel dan operasi
hitung.
b. Defenisi Operasional
Bentuk Aljabar adalah adalah materi SMP/MTs kelas VII semester
ganjil mengenai ekspresi matematika yang terdiri atas satu atau lebih
bilangan dan variabel serta satu atau lebih operasi hitung.
4. Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
a. Defenisi Konseptual
1) Persamaan Linear Satu Variabel
Menurut Anton dan Rorres (2004:2), persamaan linear adalah
persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a1x1 + a2x2+…+anxn = b ,
dengan x1 , x2, … xn adalah variabel dan a1 , a2 , ...., an , dan b adalah
konstanta, a1 , a2 , ...., an , b R.
Persamaan linear satu variabel merupakan kalimat terbuka yang
memiliki satu variabel saja dengan pangkat terbesarnya adalah satu, serta
15. 14
memiliki tanda sama dengan. Bentuk umum persamaan linear satu variabel
adalah ax + b = 0 (Kemdikbud, 2016:242).
x: variabel real
a: koefisien x
b: konstanta
Jadi, Persamaan linear satu variabel adalah persamaan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk dengan a, b R, a 0, dan
x: variabel real
a: koefisien x
b: konstanta
2) Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Pertidaksamaan linear satu variabel merupakan kalimat terbuka
yang memiliki satu variabel saja dengan pangkat terbesarnya adalah satu,
serta memuat notasi (Kemdikbud, 2016:272). Hal terse-
but senada dengan Wagiyo, dkk. (2008:84) bahwa pertidaksamaan linear
satu variabel adalah suatu kalimat terbuka yang hanya memuat satu
variabel dengan derajat satu, dihubungkan oleh lambang
Jadi, pertidaksamaan linear satu variabel dapat didefenisikan
sebagai suatu pertidaksamaan linear yang berbentuk: ax+b , ax+b
ax+b atau ax+b , dengan a koefisien x, a 0, a R, b R, b
konstanta dan x variabel real.
b. Defenisi Operasional
Persamaan linear satu variabel didefenisikan sebagai materi SMP
kelas VII yang membahas tentang persamaan yang berbentuk ax+b=0, a
0, a, b R, a koefisien x, b konstanta dan x variabel real.
Sedangkan Pertidaksamaan linear satu variabel didefenisikan
sebagai materi SMP kelas VII yang membahas tentang suatu pertidak-
samaan linear yang berbentuk ax+b , ax+b , ax+b , atau ax+b
, dengan a koefisien x, a 0, a, b R, b konstanta dan x variabel real.
16. 15
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard & Rorres, Chris.2004. Aljabar Linear Elementer (Versi Aplikasi).
Jakarta:Erlangga.
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kemdikbud. 2014. Buku Guru MatematikaSMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 2014.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Kemdikbud. 2016. Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Kemdikbud. 2016. Buku Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi
2016. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Jogjakarta: Mitra Cendika Press.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP/MTs (Lampiran III).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Soenarjo. 2007. Matematika 5. Jakarta: Pusat Perbukuan dapartemen Pendidikan
Nasional.
Tahmir, Suradi. 2004. Teori Group. Makassar: Andira Publisher.
Theresia dan Tirta Saputra. 1989. Pengantar Dasar Matematika Logika dan Teori
Himpunan. Jakarta: Erlangga.
Wagiyo, Surati dan Irene Supradiarini. 2008. Pegangan Belajar Matematika.
Jakarta: Pusat Perbukuan Dapartemen Pendidikan Nasional.
Wahyudin. 1987. Dasar-Dasar Topologi. Bandung: Tarsito.
18. 17
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN I
SEMESTER GANJIL
Nama Sekolah : ............................................... Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 10 Nomor
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
1. 3.1 Menjelaskan dan
menentukan urutan
pada bilangan
bulat (positif dan
negatif) dan
pecahan (biasa,
campuran,
desimal, persen)
VII/
Ganjil
Bilangan 1. Siswa dapat menjelaskan
urutan pada bilangan
bulat positif.
C2 1. Membandingkan urutan
pada bilangan bulat
berdasarkan pada
pemahaman nilai tempat
pada masing-masing
angka penyusunnya.
Essay 1
2. Siswa dapat menjelaskan
urutan pada bilangan
pecahan (biasa,
campuran, decimal dan
persen).
C2 2. Membandingkan urutan
pada bilangan pecahan
berdasarkan pada
pemahaman nilai tempat
pada masing-masing
angka penyusunnya.
Essay 4
3. Siswa dapat menentukan
urutan pada bilangan
bulat negatif.
C2 3. Menentukan urutan
bilangan bulat negatif dari
nilai yang terbesar ke nilai
yang terkecil berdasarkan
pemahaman nilai tempat.
Essay 2
4. Siswa dapat menentukan C2 4. Diberikan beberapa Essay 3
19. 18
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
urutan pada bilangan
pecahan (biasa,
campuran, decimal dan
persen)
bilangan pecahan (biasa,
campuran, decimal dan
persen). Mengurutkan
beberapa bilangan pecahan
yang diberikan dari nilai
terkecil ke nilai terbesar.
2. 3.2 Menjelaskan dan
melakukan operasi
hitung bilangan
bulat dan pecahan
dengan
memanfaatkan
berbagai sifat
operasi
VII/
Ganjil
Bilangan 5. Siswa dapat menjelaskan
operasi hitung bilangan
bulat dengan
menggunakan sifat
operasi
C2 5. Menggunakan sifat
assosiatif dalam
menyelesaikan operasi
penjumlahan dan pengura-
ngan bilangan bulat.
Essay 5
6. Siswa dapat menjelaskan
operasi hitung bilangan
pecahan dengan
menggunakan operasi
hitung bilangan pecahan
C2 6. Melakukan operasi
pembagian pada pecahan
dengan menggunakan sifat
perkalian bilangan bulat.
Essay 7
7. Siswa dapat melakukan
operasi hitung bilangan
bulat dengan
memanfaatkan berbagai
sifat operasi
C3 7. Menentukan hasil
pengurangan dua bilangan
bulat dengan
memanfaatkan berbagai
sifat operasi terhadap
situasi kehidupan nyata
yang diberikan.
Essay 6
8. Siswa dapat melakukan
operasi hitung bilangan
C3 8. Menentukan hasil
pengurangan dua bilangan
Essay 8
20. 19
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
pecahan dengan
memanfaatkan berbagai
sifat operasi
pecahan dengan
memanfaatkan berbagai
sifat operasi berdasarkan
masalah kehidupan nyata
yang diberikan.
3. 3.3 Menjelaskan dan
menentukan
representasi
bilangan bulat
besar sebagai
bilangan
berpangkat bulat
positif
VII/
Ganjil
Bilangan 9. Siswa dapat menjelaskan
representasi bilangan
bulat besar sebagai
bilangan berpangkat bulat
positif
C3 9. Menggunakan FPB atau
KPK dalam
menyelesaikan suatu
permasalahan kehidupan
nyata.
Essay 9
10. Siswa dapat menentukan
representasi bilangan
bulat besar sebagai
bilangan berpangkat bulat
positif
C2 10. Menentukan bilangan
bulat yang senilai dengan
suatu bilangan berpangkat
yang diberikan.
Essay 10
21. 20
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN II
SEMESTER GANJIL
Nama Sekolah : ............................................... Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 4 Nomor
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
1. 3.4 Menjelaskan dan
menyatakan
himpunan,
himpunan bagian,
himpunan semesta,
himpunan kosong,
komplemen
himpunan
menggunakan
masalah
kontekstual
VII/
Ganjil
Himpunan 1. Siswa dapat menjelaskan
tentang pengertian
himpunan bagian,
himpunan semesta,
himpunan
kosong,komplemen
himpunan dari suatu
masalah kontekstual yang
diberikan
C3 1. Menentukan himpunan
bagian dan komplemen
dari suatu himpunan
berdasarkan situasi
kehidupan nyata yang
diberikan.
Essay 1
2. Siswa dapat menyatakan
himpunan bagian,
himpunan semesta,
himpunan
kosong,komplemen
himpunan dari suatu
masalah kontekstual yang
diberikan
C3 2. Menentukan himpunan
semesta dan himpunan
bagian berdasarkan situasi
kehidupan nyata yang
diberikan.
Essay 2
22. 21
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
2. 3.5 Menjelaskan dan
melakukan operasi
biner, pada
himpunan
menggunakan
masalah
konstekstual
VII/
Ganjil
Himpunan 3. Siswa dapat menjelaskan
operasi biner pada
himpunan menggunakan
masalah kontekstual
C3 3. Melakukan operasi biner
pada himpunan
berdasarkan masalah
kontekstual yang
diberikan.
Essay 3
4. Siswa dapat melakukan
operasi biner pada
himpunan menggunakan
masalah kontekstual
C3 4. Melakukan operasi biner
pada himpunan
berdasarkan masalah
kontekstual yang diberikan
Essay 4
23. 22
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN III
SEMESTER GANJIL
Nama Sekolah : ............................................... Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 3 Nomor
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
1. 3.6 Mampu
menjelaskan
bentuk aljabar dan
unsur-unsurnya
dengan
menggunakan
masalah
kontekstual
VII/
Ganjil
Bnetuk
Aljabar
1. Siswa dapat menjelaskan
bentuk aljabar dan unsur-
unsurnya dengan
menggunakan masalah
kontekstual
C3 1. Menuliskan bentuk aljabar
beserta unsur-unsurnya
dari suatu masalah
kehidupan nyata.
Essay 1
2. 3.7 Menjelaskan dan
melakukan operasi
pada bentuk
aljabar
(penjumlahan,
pengurangan,
perkalian, dan
pembagian)
VII/
Ganjil
Bentuk
Aljabar
2. Siswa dapat menjelaskan
dan melakukan operasi
pada bentuk aljabar
(penjumlahan,
pengurangan, perkalian,
dan pembagian)
C2 2. Melakukan
penyederhanaan dari suatu
bentuk aljabar.
Essay 2
3. Siswa dapat melakukan
operasi pembagian pada
bentuk aljabar
C2 3. Melakukan operasi
pembagian pada bentuk
aljabar
Essay 3
24. 23
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN IV
SEMESTER GANJIL
Nama Sekolah : ............................................... Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 4 Nomor
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
1. 3.8 Menjelaskan dan
melakukan operasi
pada bentuk
aljabar
(penjumlahan,
pengurangan,
perkalian, dan
pembagian)
VII/
Ganjil
Persamaan
dan perti-
daksamaan
linear
1. Siswa dapat menjelaskan
persamaan linear satu
variabel dan
penyelesaiannya.
C2 1. Menentukan himpunan
penyelesaian persamaan
linear satu variabel yang
melibatkan bilangan
desimal
Essay 2
2. Siswa dapat menentukan
himpunan penyelesaian
dari suatu persamaan
linear.
C2 2. Menentukan himpunan
penyelesaian dari suatu
persamaan linear satu
variabel.
Essay 1
3. Siswa dapat menjelaskan
pertidaksamaan linear
satu variabel dan
penyelesaiannya
C3 3. Menuliskan bentuk
pertidaksamaan linear satu
variabel dari suatu masalah
kontekstual.
Essay 3
4. Siswa dapat menentukan
himpunan penyelesaian
dari suatu pertidaksamaan
linear.
C2 4. Menentukan himpunan
penyelesaian dari suatu
pertidaksamaan linear.
Essay 4
25. 24
KISI-KISI SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER
SEMESTER GANJIL
Nama Sekolah : ............................................... Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 7 Nomor
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
1. 3.1 Menjelaskan dan
menentukan urutan
pada bilangan
bulat (positif dan
negatif) dan
pecahan (biasa,
campuran,
desimal, persen)
VII/
Ganjil
Bilangan 1. Siswa dapat menjelaskan
dan menentukan urutan
pada bilangan bulat
(positif dan negatif)
C2 1. Memili urutan yang
bilangan dengan nilai
terbesar dari beberapa
bilangan yang diberikan
Pilihan
Ganda
1
2. Siswa dapat menjelaskan
dan menentukan urutan
pada bilangan pecahan
(biasa, campuran,
decimal dan persen)
C2 2. Menentukan urutan
bilangan pecahan yang
benar dari yang bernilai
terkecil sampai nilai yang
terbesar dari beberapa
urutan bilangan pecahan
yang diberikan.
Pilihan
Ganda
2
2. 3.2 Menjelaskan dan
melakukan operasi
hitung bilangan
bulat dan pecahan
dengan
memanfaatkan
berbagai sifat
VII/
Ganjil
Bilangan 3. Siswa dapat menjelaskan
dan melakukan operasi
hitung bilangan bulat
dengan menggunakan
sifat operasi
C2 3. Melakukan operasi
perhitungan bilangan bulat
Pilihan
Ganda
3
4. Siswa dapat menjelaskan
dan melakukan operasi
C2 4. Melakukan operasi hitung
bilangan pecahan
Pilihan
Ganda
4
26. 25
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
operasi hitung bilangan pecahan
dengan menggunakan
operasi hitung bilangan
pecahan
3. 3.3 Menjelaskan dan
menentukan
representasi
bilangan bulat
besar sebagai
bilangan
berpangkat bulat
positi
VII/
Ganjil
Bilangan 5. Siswa dapat menjelaskan
dan menentukan
representasi bilangan
bulat besar sebagai
bilangan berpangkat bulat
positif
C2 5. Mengubah suatu bilangan
bulat menjadi bilangan
berpangkat bulat positif
Pilihan
Ganda
5
4. 3.4 Menjelaskan dan
menyatakan
himpunan,
himpunan bagian,
himpunan semesta,
himpunan kosong,
komplemen
himpunan
menggunakan
masalah
kontekstual
VII/
Ganjil
Himpunan 6. Siswa dapat menjelaskan
dan menyatakan
himpunan, himpunan
bagian, himpunan
semesta, himpunan
kosong, komplemen
himpunan menggunakan
masalah kontekstual
C3 6. Menyatakan himpunan
bagian dari suatu
himpunan berdasarkan
situasi kehidupan nyata
yang diberikan.
Pilihan
Ganda
6
27. 26
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
5. 3.5 Menjelaskan dan
melakukan operasi
biner, pada
himpunan
menggunakan
masalah
konstekstual.
VII/
Ganjil
Himpunan 7. Siswa dapat menjelaskan
dan melakukan operasi
biner, pada himpunan
menggunakan masalah
konstekstual
C3 7. Melakukan operasi biner
pada himpunan
berdasarkan situasi
kehidupan nyata yang
diberikan.
Pilihan
Ganda
7
28. 27
KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
SEMESTER GANJIL
Nama Sekolah : ............................................... Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 10 Nomor
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
1. 3.1. Menjelaskan dan
menentukan
urutan pada
bilangan bulat
(positif dan
negatif) dan
pecahan (biasa,
campuran,
desimal, persen)
VII/
Ganjil
Bilangan 1. Siswa dapat menjelaskan
dan menentukan urutan
pada bilangan bulat
(positif dan negatif)
C2 1. Memilih urutan yang
bilangan dengan nilai
terbesar dari beberapa
bilangan yang diberikan
Pilihan
Ganda
1
2. Siswa dapat menjelaskan
dan menentukan urutan
pada bilangan pecahan
(biasa, campuran,
decimal dan persen)
C2 2. Menentukan urutan
bilangan pecahan yang
benar dari yang bernilai
terkecil sampai nilai yang
terbesar dari beberapa
urutan bilangan pecahan
yang diberikan.
Pilihan
Ganda
2
2. 3.2. Menjelaskan dan
melakukan operasi
hitung bilangan
bulat dan pecahan
dengan
memanfaatkan
berbagai sifat
VII/
Ganjil
Bilangan 3. Siswa dapat menjelaskan
dan melakukan operasi
hitung bilangan bulat
dengan menggunakan
sifat operasi
C2 3. Melakukan operasi
perhitungan bilangan bulat
Pilihan
Ganda
3
4. Siswa dapat menjelaskan
dan melakukan operasi
C2 4. Melakukan operasi hitung
bilangan pecahan
Pilihan
Ganda
4
29. 28
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
operasi hitung bilangan pecahan
dengan menggunakan
operasi hitung bilangan
pecahan
3. 3.3.Menjelaskan dan
menentukan
representasi
bilangan bulat
besar sebagai
bilangan
berpangkat bulat
positi
VII/
Ganjil
Bilangan 5. Siswa dapat menjelaskan
dan menentukan
representasi bilangan
bulat besar sebagai
bilangan berpangkat bulat
positif
C2 5. Mengubah suatu bilangan
bulat menjadi bilangan
berpangkat bulat positif
Pilihan
Ganda
5
4. 3.4.Menjelaskan dan
menyatakan
himpunan,
himpunan bagian,
himpunan semesta,
himpunan kosong,
komplemen
himpunan
menggunakan
masalah
kontekstual
VII/
Ganjil
Himpunan 6. Siswa dapat menjelaskan
dan menyatakan
himpunan, himpunan
bagian, himpunan
semesta, himpunan
kosong, komplemen
himpunan menggunakan
masalah kontekstual
C3 6. Menyatakan himpunan
bagian dari suatu
himpunan berdasarkan
situasi kehidupan nyata
yang diberikan.
Pilihan
Ganda
6
30. 29
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
5. 3.5.Menjelaskan dan
melakukan operasi
biner, pada
himpunan
menggunakan
masalah
konstekstual.
VII/
Ganjil
Himpunan 7. Siswa dapat menjelaskan
dan melakukan operasi
biner, pada himpunan
menggunakan masalah
konstekstual
C3 7. Melakukan operasi biner
pada himpunan
berdasarkan situasi
kehidupan nyata yang
diberikan.
Pilihan
Ganda
7
6. 3.6.Mampu
menjelaskan
bentuk aljabar dan
unsur-unsurnya
dengan
menggunakan
masalah
kontekstual
VII/
Ganjil
Bentuk
Aljabar
8. Siswa dapat menjelaskan
bentuk aljabar dan unsur-
unsurnya dengan
menggunakan masalah
kontekstual
C3 8. Menentukan bentuk aljabar
berdasarkan situasi
kehidupan nyata yang
diberikan.
Pilihan
Ganda
8
7. 3.7.Menjelaskan dan
melakukan operasi
pada bentuk
aljabar
(penjumlahan,
pengurangan,
perkalian, dan
pembagian)
VII/
Ganjil
Bentuk
Aljabar
9. Siswa dapat menjelaskan
dan melakukan operasi
pada bentuk aljabar
(penjumlahan,
pengurangan, perkalian
dan pembagian)
C2 9. Menyederhanakan suatu
bentuk aljabar
Pilihan
Ganda
9
31. 30
No Kompetensi Dasar
Bahan
Kls/
Smtr
Materi
Pokok
Tujuan Pembelajaran
Tingkatan
Ranah
Kognitif
Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
8. 3.8.Menjelaskan
persamaan dan
pertidaksamaan
linear satu variabel
dan
penyelesaiannya
VII/
Ganjil
Persamaan
dan Perti-
daksamaan
Linear Satu
Variabel
10. Siswa dapat menjelaskan
persamaan linear satu
variabel dan
penyelesaiannya
C2 10. Menentukan penyelesaian
persamaan linear satu
variabel yang diberikan
Pilihan
Ganda
10
32. 31
ULANGAN HARIAN I
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/Ganjil
Materi : Bilangan
Waktu : menit
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar
1. Diketahui bilangan bulat positif K dan L.
Bilangan K = abcdefgh6
Bilangan L = abcdefg45
Jika setiap huruf pada bilangan tersebut mewakili suatu angka, bilangan
manakah yang lebih kecil? Tuliskan alasannya!
2. Diketahui bilangan C dan D adalah bilangan bulat negatif. Bilangan C
tersusun dari 3 angka, sedangkan bilangan D tersusun dari 4 angka. Manakah
bilangan yang lebih besar? Tuliskan alasannya!
3. Tentukan urutan bilangan dibawah dari bilangan yang nilainya terkecil sampai
bilangan yang nilainya terbesar : ½ , 30 %, 0,54, 1
4. Andaikan simbol “c” mewakili suatu angka (kecuali nol), tentukan angka c
agar bilangan lebih besar dari . Tuliskan alasannya!
5. Gunakan sifat operasi hitung aljabar untuk menentukan nilai dari 1 − 2 + 3 − 4
+ 5 − 6 + 7 − 8 + ... – 100!
6. Ketika memasuki musim dingin, suhu di negara-negara Eropa sering kali
turun drastis. Setiap 1 jam suhu turun sebesar 2°C. Jika pada pukul 18.00 suhu
di sana adalah 10°C, tentukan suhunya ketika pukul 24.00 waktu setempat.
7. Jelaskan bagaimana menentukan hasil dari !
8. Karena sedang mendapatkan nilai bagus di sekolah, Fawwaz membawa
sebuah kue dan ingin berbagi kue yang ia miliki kepada Hilya dan Qays. Hilya
33. 32
diberi bagian, sedangkan Qays mendapatkan bagian. Berapa bagian yang
masih dimiliki oleh Fawwaz setelah diberikan kepada kedua temannya
tersebut?
9. Pada sebuah pertunjukan sirkus, terdapat 3 buah lampu, yaitu lampu warna
merah, kuning, dan hijau. Mula-mula ketiga lampu itu menyala bersamaan.
Kemudian lampu merah menyala setiap 5 detik, lampu kuning menyala setiap
4 detik dan lampu hijau menyala setiap 8 detik. Tiap berapa detik ketiga
lampu itu menyala bersamaan?
10. Jelaskan bagaimana menyatakan bilangan 7.000.000 menjadi bilangan
berpangkat!
34. 33
PEDOMAN PENSKORAN
ULANGAN HARIAN I
No Kriteria Skor Bobot
1
Menuliskan jawaban yang benar disertai dengan alasan
yang lengkap dan logis.
4
7
Menuliskan jawaban yang benar dan alasan yang
diberikan logis tetapi kurang lengkap.
3
Menuliskan jawaban yang benar namun alasan yang
diberikan belum tepat.
2
Menuliskan jawaban yang benar tanpa alasan 1
2
Menuliskan jawaban yang benar disertai dengan alasan
yang lengkap dan logis.
4
7
Menuliskan jawaban yang benar dan alasan yang
diberikan logis tetapi kurang lengkap.
3
Menuliskan jawaban yang benar namun alasan yang
diberikan belum tepat.
2
Menuliskan jawaban yang benar tanpa alasan 1
3
Mengurutkan bilangan yang nilainya terkecil sampai
bilangan yang nilainya terbesar dengan tepat.
3
5
Mengurutkan bilangan yang nilainya terkecil sampai
bilangan yang nilainya terbesar, namun hanya beberapa
yang tepat.
2
Mengurutkan bilangan, namun belum tepat. 1
4
Menuliskan jawaban yang benar disertai dengan alasan
yang lengkap dan logis.
4
7
Menuliskan jawaban yang benar dan alasan yang
diberikan logis tetapi kurang lengkap.
3
Menuliskan jawaban yang benar namun alasan yang
diberikan belum tepat.
2
Menuliskan jawaban yang benar tanpa alasan 1
5
Melakukan operasi hitung aljabar dengan tepat. 3
5
Melakukan operasi hitung aljabar, namun terdapat
beberapa kekeliruan.
2
Melakukan operasi hitung aljabar, namun belum tepat. 1
6
Menyelesaikan masalah dengan tepat dan menuliskan
kesimpulan.
4
7
Menyelesaikan masalah dengan tepat, namun tidak 3
35. 34
No Kriteria Skor Bobot
menuliskan kesimpulan.
Menyelesaikan masalah, namun terdapat beberapa
kekeliruan perhitungan.
2
Melakukan penyelesaian masalah, namun belum tepat. 1
7
Melakukan operasi pembagian bilangan pecahan dengan
tepat.
3
5
Melakukan operasi pembagian bilangan pecahan, namun
terdapat kekeliruan perhitungan.
2
Melakukan operasi pembagian pecahan, namun belum
tepat.
1
8
Menyelesaikan masalah dengan tepat disertai dengan
kesimpulan.
4
7
Menyelesaikan masalah dengan tepat, namun tidak
menuliskan kesimpulan.
3
Menyelesaikan masalah, namun terdapat kekeliruan
dalam perhitungan.
2
Melakukan penyelesaian masalah, namun belum tepat. 1
9
Menyelesaikan masalah dengan tepat disertai dengan
kesimpulan.
4
7
Menyelesaikan masalah dengan tepat, namun tidak
menuliskan kesimpulan.
3
Menyelesaikan masalah, namun terdapat kekeliruan
dalam perhitungan.
2
Melakukan penyelesaian masalah, namun belum tepat. 1
10
Menyatakan bilangan yang dimaksud dalam bentuk
bilangan bulat pangkat positif dengan tepat.
2
5
Menyatakan bilangan yang dimaksud dalam bentuk
bilangan bulat pangkat positif, namun belum tepat.
1
Skor Perolehan Maksimum 223
Skor Mentah Maksimum 35
Bobot Maksimum 62
36. 35
ULANGAN HARIAN II
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/Ganjil
Materi : Himpunan
Waktu : menit
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar
1. Misalkan adalah himpunan semua nama buah-buahan, himpunan buah-
buahan yang berawalan huruf , dan alpukat angggota dari . Dari yang
diketahui tersebut, Jelaskan mana yang termasuk :
a. Himpunan bagian dari
b. Himpunan komplemen dari jika diketahui adalah himpunan semesta
2. SMP Al Amin akan mempersiapkan tiga orang siswanya, Aidam, Qanita dan
Zafran untuk mengikuti olimpiade matematika SMP tingkat provinsi.
Persyaratan untuk mengikuti olimpiade adalah sekolah boleh mengirimkan
satu orang siswa atau lebih dan boleh tidak mengirimkan wakilnya untuk
mengikuti olimpiade tersebut. Tuliskan himpunan semesta dari permasalahan
tersebut dan tuliskan semua kemungkinan cara yang dapat dilakukan SMP Al
Amin untuk mengirimkan wakilnya mengikuti olimpiade matematika
tersebut?
3. Di antara warga RT 05 yang terdiri atas 50 orang, ternyata 30 orang
berlangganan majalah, 25 orang berlangganan koran, dan 5 orang tidak
berlangganan keduanya.
a. Gambarlah suatu diagram Venn untuk menunjukkan keadaan di atas!
b. Berapa banyak warga RT 05 yang berlangganan koran dan majalah?
4. Dalam suatu kelas terdapat 30 orang siswa yang senang dengan pelajaran
matematika, 25 orang siswa senang dengan pelajaran fisika, dan 10 orang
siswa senang pelajaran matematika dan fisika.
a. Berapa orang siswa yang hanya senang pelajaran matematika?
b. Berapa orang siswa yang hanya senang pelajaran fisika?
c. Berapa banyak siswa dalam kelas itu?
37. 36
PEDOMAN PENSKORAN
ULANGAN HARIAN II
No Kriteria Skor Bobot
1
Menuliskan himpunan bagian dari dan komplemen dari
dengan tepat.
4
5
Menuliskan himpunan bagian dari dan komplemen dari
, namun terdapat kesalahan penulisan notasi.
3
Hanya menuliskan dengan tepat salah satu diantara
himpunan bagian dari dan komplemen dari .
2
Menuliskan himpunan bagian dari dan komplemen dari
, namun belum tepat.
1
2
Menuliskan himpunan semesta beserta semua kemung-
kinan cara memilih siswa mengikuti olimpiade tersebut
dengan tepat.
4
7
Menuliskan himpunan semesta dengan tepat, namun
hanya menuliskan tiga kemungkinan cara memilih siswa
mengikuti olimpiade tersebut dengan tepat.
3
Menuliskan himpunan semesta dengan tepat, namun
hanya menuliskan dua atau satu kemungkinan cara
memilih siswa mengikuti olimpiade tersebut dengan tepat.
2
Hanya menuliskan himpunan semesta yang dimaksud
dengan tepat.
1
3
Menggambar diagram venn dan menentukan jumlah
warga yang tidak berlangganan koran dengan tepat.
4
5
Menentukan jumlah warga yang tidak berlangganan koran
dengan tepat, namun terdapat kekeliruan dalam
mengggambar diagram venn.
3
Menggambar diagram venn dengan tepat, namun terdapat
kekeliruan dalam menentukan jumlah warga yang tidak
berlangganan koran.
2
Menuliskan jawaban yang belum tepat 1
4
Menyelesaikan ketiga hal yang ditanyakan dengan tepat. 4
7
Menyelesaikan ketiga hal yang ditanyakan, namun hanya
dua yang tepat.
3
Menyelesaikan ketiga hal yang ditanyakan, namun hanya
satu yang tepat.
2
Menuliskan jawaban yang belum tepat 1
Skor Perolehan Maksimum 96
Skor Mentah Maksimum 16
Bobot Maksimum 24
38. 37
ULANGAN HARIAN III
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/Ganjil
Materi : Bentuk Aljabar
Waktu : menit
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar
1. Pak Tohir memiliki dua jenis hewan ternak, yaitu sapi, kambing dan ayam.
Banyaknya sapi dan ayam yang dimiliki Pak Tohir secara berturut-turut adalah
27 sapi, 140 kambing dan 1.500 ayam. Seluruh sapi, kambing dan ayam
tersebut akan dijual kepada seorang pedagang ternak. Jika harga satu sapi
dinyatakan dengan x rupiah, harga satu kambing dinyatakan dengan rupiah
dan harga satu ayam dinyatakan dengan z rupiah.
a. Tuliskan bentuk aljabar harga hewan ternak Pak Tohir.
b. Tentukan banyaknya suku dari bentuk aljabar pada bagian a.
c. Tuliskan yang termasuk konstanta (jika ada) dari bentuk aljabar pada
bagian a.
d. Tuliskan semua koefisen (jika ada) dari bentuk aljabar pada bagian a.
e. Tuliskan semua variabel (jika ada) dari bentuk aljabar pada bagian a.
2. Sederhanakan bentuk aljabar berikut ini:
a.
b. ( )
c.
3. Tentukan hasil bagi
a. 4x + 6 oleh 2x + 8
b. oleh (x + 10)
39. 38
PEDOMAN PENSKORAN
ULANGAN HARIAN III
Kunci Jawaban Skor Bobot
1. Solusi:
a.
b. 3
c. Tidak memiliki konstanta
d. 27 koefisien dari , 140 koefisien dari dan 1500
koefisien dari
e.
1
1
1
1
1
6
2. Solusi:
a.
( )
b. ( )
( ) ( ) ( )
c.
( ) ( )
( )( )
.
( ) ( )
( )( )
.
.
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
3. Solusi:
a.
b.
6 8
Skor Perolehan maksimum 166
Skor Maksimum 22
Bobot Maksimum 21
40. 39
ULANGAN HARIAN IV
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/Ganjil
Materi : Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Waktu : menit
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari:
( ) ( ) ( )
2. Bagaimana cara kalian untuk menentukan himpunan penyelesaian dari
persamaan yang melibatkan bilangan desimal? Coba tentukan himpunan
selesaian dari persamaan . Jelaskan bagaimana
kalian menyelesaikannya.
3. Abiw memperoleh nilai 97, 82, 89, dan 99 pada empat ulangan harian
Matematika. Untuk memperoleh nilai A di Matematika, rata-rata nilai
ulangannya harus 90 atau lebih. Tuliskan pertidaksamaan yang menyatakan
situasi yang dialami oleh Abiw.
4. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear berikut dengan x
adalah anggota himpunan bilangan asli, N
( ) ( )
41. 40
PEDOMAN PENSKORAN
ULANGAN HARIAN IV
No Kriteria Skor Bobot
1
Melakukan operasi aljabar dan menuliskan himpunan
penyelesaiannya dengan tepat.
4
6
Melakukan operasi aljabar dengan tepat, namun tidak
menuliskan himpunan penyelesaiannya.
3
Melakukan operasi aljabar untuk menentukan selesaian,
namun terdapat kekeliruan.
2
Menuliskan jawaban, namun belum tepat. 1
2
Menuliskan himpunan penyelesaian PLSV yang
melibatkan bilangan desimal disertai dengan alasan yang
tepat.
4
7
Menuliskan himpunan penyelesaian PLSV yang
melibatkan bilangan desimal disertai dengan alasan yang
kurang tepat.
3
Menuliskan himpunan penyelesaian PLSV yang
melibatkan bilangan desimal, namun tidak menuliskan
alasannya.
2
Menuliskan jawaban, namun belum tepat. 1
3
Menuliskan pertidaksamaan yang dimaksud dengan tepat. 2
5
Menuliskan jawaban, namun belum tepat. 1
4
Menuliskan himpunan penyelesaian ke dua bagian dengan
tepat.
4
7
Menuliskan himpunan penyelesaian dengan tepat salah
satu bagian.
3
Menuliskan himpunan penyelesaian, namun dalam
langkah penyelesaiannya terdaapat kekeliruan.
2
Menuliskan jawaban, namun belum tepat. 1
Skor Perolehan Maksimum 90
Skor Mentah Maksimum 14
Bobot Maksimum 25
42. 41
ULANGAN TENGAH SEMESTER
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/Ganjil
Materi : Bilangan dan Himpunan
Waktu : menit
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar
1. Di antara bilangan berikut yang
merupakan bilangan terkecil adalah
...
a. 0,625
b.
c. 60%
2. Pada susunan bilangan berikut yang
berurutan dari terbesar ke terkecil
adalah ...
a. 0,233 ; 0,3 ; 0,32 ; 0,332
b. 0,3 ; 0,32 ; 0,332 ; 0,233
c. 0,332 ; 0,32 ; 0,3 ; 0,233
3. Hasil dari
adalah …
a. 3081
b. 3181
c. 3281
4. Hasil dari ( )
adalah ...
a.
b.
c.
5. Bilangan 78.125 dapat diubah
menjadi bilangan berpangkat ...
a. 75
b. 57
c. 55
6. Nilai UTS matematika lima siswa
yang bersahabat yakni: Fiqri 95,
Farhan 86, Fathir 80, Fika 86 dan
Felly 72. Jika Himpunan nilai
UTS matematika lima siswa
tersebut maka banyaknya anggota
dari adalah ...
a. ( )
b. ( )
c. | |
7. Dalam suatu kelas terdapat 30
orang siswa. Diantaranya, ada 20
siswa senang pelajaran Matematika,
15 orang siswa senang pelajaran
Fisika, dan 10 orang siswa senang
keduanya. Banyaknya siswa yang
tidak senang keduanya adalah...
a. 7
b. 6
c. 5
Kunci
1. B
2. C
3. A
4. A
5. B
6. A
7. C
43. 42
ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/Ganjil
Materi : Bilangan dan Himpunan
Waktu : menit
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar
1. Di antara bilangan berikut yang merupakan bilangan terbesar adalah ...
a. 0,75
b. 75%
c.
2. Pada susunan bilangan berikut yang berurutan dari terkecil ke terbesar adalah
...
a.
b.
c.
3. Hasil dari adalah …
a. 465
b. 475
c. 485
4. Jika dan maka hasil dari adalah ...
a.
b.
c.
5. Bilangan 279.936 dapat diubah menjadi bilangan berpangkat ...
a.
b. 67
c. 77
6. Diketahui * +. Himpunan
semesta yang mungkin untuk adalah ...
a.
b.
44. 43
c.
7. Dalam suatu kelas terdapat 35 siswa. Di kelas tersebut ada 22 siswa suka
makan soto, 15 siswa suka makan bakso, dan 3 siswa tidak suka keduanya.
Siswa yang suka makan soto dan bakso adalah...
a. 7
b. 6
c. 5
8. Prita membeli 10 kg gula pasir , 30 kg terigu dan 5 kg mentega. Jika x , y, dan
z masing-masing secara berurutan menyatakan massa 1 kg gula pasir, massa 1
kg terigu dan massa 1 kg mentega yang dibeli Ibu Sinta maka bentuk aljabar
dari massa barang yang dibeli oleh Prita adalah …
a.
b.
c.
9. Bentuk sederhana dari ( ) adalah ..,
a.
b.
c.
10. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan adalah...
a.
b.
c.
Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. A
4. B
5. B
6. B
7. C
8. A
9. C
10. C