SlideShare a Scribd company logo
SISTEM
PENCERNAAN
UNGGAS
BY NU’MAN H
Pencernaan
Pencernaan adalah penguraian pakan ke dalam zat-zat makanan dalam saluran pencernaan
untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh
Ayam mempunyai lambung sederhana atau monogastrik
Mulut
Paruh: Merobek dan mematuk makanan
Lidah: Mendorong makanan menuju oesophagus
Terdapat kelenjar ludah (Glandula Salivarius)
terjadi proses pencernaan enzimatis dengan bantuan enzim amilase (enzim pengurai makanan
dan mempermudah pakan masuk ke kerongkongan)
produksi saliva 7-30 ml/hari
TRACTUS DIGESTIVUS
Oesophagus
menghasilkan mukosa yang berfungsi melicinkan pakan menuju crop
Crop
tempat penyimpan makanan sementara. Di dalam tembolok pakan mengalami proses pelunakan
dan pengasaman agar mudah dicerna pada organ pencernaan selanjutnya
Proventriculus
penghasil enzim pencernaan yaitu pepsin (enzim pengurai protein) dan penghasil asam lambung
(hydrochloric acid). Di dalam proventrikulus ini terjadi pencernaan kimiawi, oleh enzim pepsin
dan hydrochloric acid.
Ventriculus/Gizzard
berfungsi menggiling atau memecah partikel makanan supaya ukurannya menjadi lebih kecil.
Penggilingan makanan akan lebih cepat dengan adanya grit (kerikil) yang dimakan oleh ayam
persentase bobot ventrikulus berkisar antara 1,6-2,3% terhadap bobot hidup
Perototan ventrikulus dapat melakukan gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu
menit
Usus Halus (small intestine)
Intestine juice (erepsin>>membantu pencernaan protein menjadi asam amino)
Terdiri dari Duodenum, Jejenum, Ileum
dinding duodenum akan mensekresikan enzim yang mampu meningkatkan pH zat makanan yang
masuk, sehingga kelarutan dan penyerapan di jejunum dan ileum akan lebih meningkat, selain
itu, duodenum merupakan pusat terjadinya lipolisis dalam tubuh, sedangkan jejunum
merupakan tempat penyerapan zat makanan terbesar, ileum merupakan tempat pertumbuhan
bakteri saluran pencernaan
Caecum
Fungsi usus buntu belum diketahui secara pasti, namun ada yang berpendapat bahwa usus
buntu berfungsi membantu mencerna pakan yang memiliki kadar serat kasar yang tinggi melalui
aksi jasad renik yang ada di dalamnya.
Colon
Berfungsi sebagai penambah kandungan air dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh
unggas.
Cloaca
Air kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta berwarna
putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan (tinja).
Vent
Bagian terluar dari cloaca.
Hati berfungsi menyaring darah dan menyimpan glikogen yang akan diedarkan ke seluruh tubuh
melalui peredaran darah. Salah satu peranan terpenting dari hati dalam proses pencernaan
adalah menghasilkan getah empedu yang disalurkan ke dalam duodenum melalui dua buah
saluran. Getah tersebut disimpan di dalam kantong yang disebut kantong empedu yang terletak
di labus kanan hati. Sedangkan lobus kirinya tidak terdapat kantong empedu, tetapi membentuk
saluran yang langsung berhubungan dengan duodenum.
Pakan yang masuk ke dalam duodenum akan memacu kantong empedu untuk mengkerut dan
mengeluarkan getah empedu ke dalam duodenum yang dapat membantu penyerapan lemak
oleh usus halus.
ACSESORY ORGANS
HATI
Menghasilkan pancreatic juice (enzim amilase,lipase dan protease)
ACSESORY ORGANS
PANKREAS
berfungsi dalam menghancurkan sel darah merah yang pecah dan menyimpan zat besi dalam darah
LIMPA
Pencernaan Karbohidrat
Mulai terjadi di mulut, kemudian dibagian duodenum disekresikan getah pancreas dan garam
empedu. Garam empedu berfungsi menetralisir suasana asam menjadi alkalis. Salah satu enzim
yang terkandung dalam getah pancreas adalah amilase yang berfungsi merombak karbohidrat
kompleks menjadi gula sederhana (monosakarida). Monosakarida diabsorbsi melalui sel epitel
dinding usus halus dan sebagian besarnya dialirkan menuju hati untuk disimpan dalam bentuk
glikogen. Selanjutnya glikogen dialirkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan
Pencernaan protein
Dimulai saat kontraksi otot proventriculus yang mengaduk makanan dan mencampur dengan
getah pencernaan yang terdiri atas HCl dan pepsinogen. Pepsinogen bereaksi dengan HCL
membentuk pepsin. Pepsin dan HCl akan memecah senyawa protein menjadi senyawa yang
lebih sederhana seperti polipeptida, proteosa, pepton dan peptida.
Protein yang berupa asam amino akan diserap melalui vili-vili usus halus dan kemudian akan
dialirkan ke pembuluh darah untuk diteruskan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan.
Pencernaan lemak
Saat lemak pakan masuk ke dalam usus halus, maka sel mukosa duodenum menghasilkan
hormon enterogastric yang menghambat sekresi getah pencernaan dan mempelambat proses
pengadukan. Garam empedu mengemulsikan butir-butir lemak menjadi butir yang lebih kecil,
kemudian dipecah oleh enzim lipase pankreatik menjadi digliserida, monogliserida, asam-asam
lemak bebas dan gliserol.
Penyerapan lemak dikombonasikan dengan garam empedu. Garam empedu dipergunakan asam
lemak dan gliserol untuk bersenyawa dengan fosfat untuk membentuk fosfolipid. Fosfolipid
distabilisasi dengan protein dan dilepaskan dalam sistem getah bening globuler-globuler kecil
(kilomikron)yang emudian dibawa aliran darah menuju bagian-bagian tubuh yang memerlukan.
Pencernaan Mineral
Mineral disimpan di dalam hati dan jaringan lain yang berikatan dengan potein khusus. Ekskresi
Sebagian besar mineral terjadi di ginjal
Pencernaan Vitamin
Vitamin yang larut dalam air bersifat polar dan tidak disimpan secara khusus di dalam tubuh.
Vitamin ini akan diekskresikan dalam urin jika kadar serumnya melebihi saturasi jaringan.
Vitamin yang larut dalam lemak memerlukan absorbsi lemak normal untuk diserap dan disimpan
bersama lemak dalam tubuh. Vitamin ini diangkut oleh lipoprotein dalam darah untuk dialirkan
ke hati, kemudian disimpan dalam hati ataupun jaringan adiposa.
SISTEM
EKSKRESI
UNGGAS
BY NU’MAN H
proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan
asam urat. Sistem ekskresi adalah suatu sistem yang menyelenggarakan proses pengeluaran zat-
zat sisa. Zat-zat sisa ini merupakan hasil proses metabolisme dalam tubuh yang sudah tidak
Sistem ekskresi pada unggas (ayam) terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru, dan kulit. Ayam
memiliki sepasang ginjal yang berwarna cokelat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu
dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Ayam mengekskresikan zat berupa asam
urat dan garam. Kelebihan larutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui
nares (lubang hidung). berguna lagi.
EKSKRESI
1. GINJAL
Ekskresi air dan sisa metabolik sebagian besar tejadi melalui ginjal. Sistem ekskresi pada unggas terdiri dari
dua bush ginjal yang bentuknya relatif besar-memanjang, berlokasi di belakang paru-paru, dan menempel pads
tulang punggung. Masing-masing ginjal terdiri dari tiga lobus yang tampak dengan jelas. Ginjal terdiri dari
banyak tubulus kecil atau nephron yang menjadi unit fungsional utama dari ginjal. Fungsi utama ginjal adalah
memproduksi urine, melalui proses sebagai berikut:
a. Filtrasi darah sehingga air dan limbah metabolisms diekskresikan.
b. Reabsorpsi beberapa nutrien (misalnya glukosa dan elektrolit) yang kemungkinan digunakan kembali.
Dengan demikian, sel dan protein darah disaring keluar dari darah, sedangkan filtrat melewati tubula ginjal.
Air dan zat-zat tertentu untuk tubuh sebagian besar diabsobsi kembali, sedangkan sisa-sisa produk yang harus
dibuang diekskresikan melalui urine. Ginjal memiliki peran kunci dalam pengaturan keseimbangan dan
mempertahankan keseimbangan osmotik cairan tubuh.
KULIT
Kulit unggas tidak memungkinkan digunakan sebagai salah satu alat ekskresi utama karena hampir
tidak berkelenjar (Ville et al.,1984). Ayam hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar
minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya
PARU-PARU
Alat ekskresi yang lain pada unggas adalah paru-paru. Selain sebagai alat respirasi, paru- paru juga
berfungsi mengeluarkan zat sisa dari aktivitas metabolisme sel, yaitu CO2 dan air. Keberadaan CO2 dapat
menimbulkan gangguan fisiologis yang penting. CO sangat mudah berikatan dengan air membentuk asam
karbonat yang dapat menciptakan suasana asam. Oleh karena itu, CO yang terbentuk harus segera diangkut
dan dikeluarkan dari tubuh

More Related Content

Similar to sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt

Organ-organ pencernaan
Organ-organ pencernaanOrgan-organ pencernaan
Organ-organ pencernaan
Hotimah Kusuma
 
Sistem pencernaan..
Sistem pencernaan..Sistem pencernaan..
Sistem pencernaan..
hafidzalisni
 
Sistem pencernaan..
Sistem pencernaan..Sistem pencernaan..
Sistem pencernaan..
hafidzalisni
 
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
susinuryani33
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN.ppt
ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN.pptANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN.ppt
ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN.ppt
Lorde8
 

Similar to sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt (20)

Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
 
Ppt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologiPpt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologi
 
Organ-organ pencernaan
Organ-organ pencernaanOrgan-organ pencernaan
Organ-organ pencernaan
 
4 pencernaan
4 pencernaan4 pencernaan
4 pencernaan
 
Sistem pencernaan..
Sistem pencernaan..Sistem pencernaan..
Sistem pencernaan..
 
Sistem pencernaan..
Sistem pencernaan..Sistem pencernaan..
Sistem pencernaan..
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
 
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptAnatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
 
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdfSISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN.ppt
ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN.pptANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN.ppt
ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN.ppt
 
PPT_KLPOK_3_ON_2.pptx
PPT_KLPOK_3_ON_2.pptxPPT_KLPOK_3_ON_2.pptx
PPT_KLPOK_3_ON_2.pptx
 
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
 
Sistem pencernaan pada manusia ppt
Sistem pencernaan pada manusia pptSistem pencernaan pada manusia ppt
Sistem pencernaan pada manusia ppt
 
KELENJAR PENCERNAAN.pptx
KELENJAR PENCERNAAN.pptxKELENJAR PENCERNAAN.pptx
KELENJAR PENCERNAAN.pptx
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Pencernaan Daninurriyadi
Pencernaan DaninurriyadiPencernaan Daninurriyadi
Pencernaan Daninurriyadi
 
PPT Modul 9 IPA.pptx
PPT Modul 9 IPA.pptxPPT Modul 9 IPA.pptx
PPT Modul 9 IPA.pptx
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
sapudin2
 

Recently uploaded (20)

Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
piktogram 12345. pdf
piktogram 12345.                     pdfpiktogram 12345.                     pdf
piktogram 12345. pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt

  • 2. Pencernaan Pencernaan adalah penguraian pakan ke dalam zat-zat makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh Ayam mempunyai lambung sederhana atau monogastrik
  • 3.
  • 4. Mulut Paruh: Merobek dan mematuk makanan Lidah: Mendorong makanan menuju oesophagus Terdapat kelenjar ludah (Glandula Salivarius) terjadi proses pencernaan enzimatis dengan bantuan enzim amilase (enzim pengurai makanan dan mempermudah pakan masuk ke kerongkongan) produksi saliva 7-30 ml/hari TRACTUS DIGESTIVUS
  • 5. Oesophagus menghasilkan mukosa yang berfungsi melicinkan pakan menuju crop Crop tempat penyimpan makanan sementara. Di dalam tembolok pakan mengalami proses pelunakan dan pengasaman agar mudah dicerna pada organ pencernaan selanjutnya
  • 6. Proventriculus penghasil enzim pencernaan yaitu pepsin (enzim pengurai protein) dan penghasil asam lambung (hydrochloric acid). Di dalam proventrikulus ini terjadi pencernaan kimiawi, oleh enzim pepsin dan hydrochloric acid.
  • 7. Ventriculus/Gizzard berfungsi menggiling atau memecah partikel makanan supaya ukurannya menjadi lebih kecil. Penggilingan makanan akan lebih cepat dengan adanya grit (kerikil) yang dimakan oleh ayam persentase bobot ventrikulus berkisar antara 1,6-2,3% terhadap bobot hidup Perototan ventrikulus dapat melakukan gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu menit
  • 8. Usus Halus (small intestine) Intestine juice (erepsin>>membantu pencernaan protein menjadi asam amino) Terdiri dari Duodenum, Jejenum, Ileum dinding duodenum akan mensekresikan enzim yang mampu meningkatkan pH zat makanan yang masuk, sehingga kelarutan dan penyerapan di jejunum dan ileum akan lebih meningkat, selain itu, duodenum merupakan pusat terjadinya lipolisis dalam tubuh, sedangkan jejunum merupakan tempat penyerapan zat makanan terbesar, ileum merupakan tempat pertumbuhan bakteri saluran pencernaan
  • 9. Caecum Fungsi usus buntu belum diketahui secara pasti, namun ada yang berpendapat bahwa usus buntu berfungsi membantu mencerna pakan yang memiliki kadar serat kasar yang tinggi melalui aksi jasad renik yang ada di dalamnya. Colon Berfungsi sebagai penambah kandungan air dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh unggas. Cloaca Air kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan (tinja). Vent Bagian terluar dari cloaca.
  • 10. Hati berfungsi menyaring darah dan menyimpan glikogen yang akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Salah satu peranan terpenting dari hati dalam proses pencernaan adalah menghasilkan getah empedu yang disalurkan ke dalam duodenum melalui dua buah saluran. Getah tersebut disimpan di dalam kantong yang disebut kantong empedu yang terletak di labus kanan hati. Sedangkan lobus kirinya tidak terdapat kantong empedu, tetapi membentuk saluran yang langsung berhubungan dengan duodenum. Pakan yang masuk ke dalam duodenum akan memacu kantong empedu untuk mengkerut dan mengeluarkan getah empedu ke dalam duodenum yang dapat membantu penyerapan lemak oleh usus halus. ACSESORY ORGANS HATI
  • 11. Menghasilkan pancreatic juice (enzim amilase,lipase dan protease) ACSESORY ORGANS PANKREAS berfungsi dalam menghancurkan sel darah merah yang pecah dan menyimpan zat besi dalam darah LIMPA
  • 12. Pencernaan Karbohidrat Mulai terjadi di mulut, kemudian dibagian duodenum disekresikan getah pancreas dan garam empedu. Garam empedu berfungsi menetralisir suasana asam menjadi alkalis. Salah satu enzim yang terkandung dalam getah pancreas adalah amilase yang berfungsi merombak karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana (monosakarida). Monosakarida diabsorbsi melalui sel epitel dinding usus halus dan sebagian besarnya dialirkan menuju hati untuk disimpan dalam bentuk glikogen. Selanjutnya glikogen dialirkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan
  • 13. Pencernaan protein Dimulai saat kontraksi otot proventriculus yang mengaduk makanan dan mencampur dengan getah pencernaan yang terdiri atas HCl dan pepsinogen. Pepsinogen bereaksi dengan HCL membentuk pepsin. Pepsin dan HCl akan memecah senyawa protein menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti polipeptida, proteosa, pepton dan peptida. Protein yang berupa asam amino akan diserap melalui vili-vili usus halus dan kemudian akan dialirkan ke pembuluh darah untuk diteruskan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan.
  • 14. Pencernaan lemak Saat lemak pakan masuk ke dalam usus halus, maka sel mukosa duodenum menghasilkan hormon enterogastric yang menghambat sekresi getah pencernaan dan mempelambat proses pengadukan. Garam empedu mengemulsikan butir-butir lemak menjadi butir yang lebih kecil, kemudian dipecah oleh enzim lipase pankreatik menjadi digliserida, monogliserida, asam-asam lemak bebas dan gliserol. Penyerapan lemak dikombonasikan dengan garam empedu. Garam empedu dipergunakan asam lemak dan gliserol untuk bersenyawa dengan fosfat untuk membentuk fosfolipid. Fosfolipid distabilisasi dengan protein dan dilepaskan dalam sistem getah bening globuler-globuler kecil (kilomikron)yang emudian dibawa aliran darah menuju bagian-bagian tubuh yang memerlukan.
  • 15. Pencernaan Mineral Mineral disimpan di dalam hati dan jaringan lain yang berikatan dengan potein khusus. Ekskresi Sebagian besar mineral terjadi di ginjal
  • 16. Pencernaan Vitamin Vitamin yang larut dalam air bersifat polar dan tidak disimpan secara khusus di dalam tubuh. Vitamin ini akan diekskresikan dalam urin jika kadar serumnya melebihi saturasi jaringan. Vitamin yang larut dalam lemak memerlukan absorbsi lemak normal untuk diserap dan disimpan bersama lemak dalam tubuh. Vitamin ini diangkut oleh lipoprotein dalam darah untuk dialirkan ke hati, kemudian disimpan dalam hati ataupun jaringan adiposa.
  • 18. proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Sistem ekskresi adalah suatu sistem yang menyelenggarakan proses pengeluaran zat- zat sisa. Zat-zat sisa ini merupakan hasil proses metabolisme dalam tubuh yang sudah tidak Sistem ekskresi pada unggas (ayam) terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru, dan kulit. Ayam memiliki sepasang ginjal yang berwarna cokelat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Ayam mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan larutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). berguna lagi. EKSKRESI
  • 19. 1. GINJAL Ekskresi air dan sisa metabolik sebagian besar tejadi melalui ginjal. Sistem ekskresi pada unggas terdiri dari dua bush ginjal yang bentuknya relatif besar-memanjang, berlokasi di belakang paru-paru, dan menempel pads tulang punggung. Masing-masing ginjal terdiri dari tiga lobus yang tampak dengan jelas. Ginjal terdiri dari banyak tubulus kecil atau nephron yang menjadi unit fungsional utama dari ginjal. Fungsi utama ginjal adalah memproduksi urine, melalui proses sebagai berikut: a. Filtrasi darah sehingga air dan limbah metabolisms diekskresikan. b. Reabsorpsi beberapa nutrien (misalnya glukosa dan elektrolit) yang kemungkinan digunakan kembali. Dengan demikian, sel dan protein darah disaring keluar dari darah, sedangkan filtrat melewati tubula ginjal. Air dan zat-zat tertentu untuk tubuh sebagian besar diabsobsi kembali, sedangkan sisa-sisa produk yang harus dibuang diekskresikan melalui urine. Ginjal memiliki peran kunci dalam pengaturan keseimbangan dan mempertahankan keseimbangan osmotik cairan tubuh.
  • 20. KULIT Kulit unggas tidak memungkinkan digunakan sebagai salah satu alat ekskresi utama karena hampir tidak berkelenjar (Ville et al.,1984). Ayam hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya PARU-PARU Alat ekskresi yang lain pada unggas adalah paru-paru. Selain sebagai alat respirasi, paru- paru juga berfungsi mengeluarkan zat sisa dari aktivitas metabolisme sel, yaitu CO2 dan air. Keberadaan CO2 dapat menimbulkan gangguan fisiologis yang penting. CO sangat mudah berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang dapat menciptakan suasana asam. Oleh karena itu, CO yang terbentuk harus segera diangkut dan dikeluarkan dari tubuh