Perangkat pembelajaran berbasis model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Konteks Budaya Karo (PBM-KBK) dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dan self-efficacy siswa SMP Negeri 2 Sibolangit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas, kepraktisan, dan efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran tersebut
1. UJIAN TESIS
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN KONTEKS BUDAYA KARO UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP NEGERI 2 SIBOLANGIT
1
OLEH
SISKA APULINA BR PERANGIN-ANGIN
NIM. 8166172061
Pembimbing : Narasumber :
I. Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd I. Dr. Edy Surya, M.Si
II. Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd II. Dr. Asrin Lubis, M.Pd
III. Dr. Hermawan Syahputra, M.Si
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
2. • Siswa memiliki kemampuan
pemecahan masalah dan self-
efficacy yang baik.
• Perangkat pembelajaran yang
digunakan sesuai dengan
kebutuhaan siswa
• Perangkat pembelajaran yang
digunakan memuat konteks
budaya lokal.
• Kemampuan pemecahan
masalah dan self-efficacy siswa
masih rendah
• Perangkat pembelajaran yang
digunakan hanya bersumber
dari sekolah (buku paket).
• Perangkat pembelajaran yang
digunakan belum memuat
konteks budaya lokal.
Latar Belakang Masalah
Harapan Kenyataan
3. Identifikasi Masalah
1. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP Negeri 2 Sibolangit
masih rendah.
2. Self-efficacy siswa SMP Negeri 2 Sibolangit masih rendah.
3. Pembelajaran yang diterapkan guru di kelas SMP Negeri 2 Sibolangit dalam
menyampaikan materi pelajaran belum melibatkan siswa secara aktif, terutama
dalam pemecahan masalah matematika.
4. Perangkat pembelajaran yang digunakan siswa SMP Negeri 2 Sibolangit hanya
buku ajar, tidak ada LAS.
5. Belum adanya perangkat pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika dan self-efficacy siswa SMP Negeri 2
Sibolangit.
6. Jawaban siswa SMP Negeri 2 Sibolangit atas soal tes kemampuan pemecahan
masalah matematika masih salah dan kurang sesuai dengan indikator
pemecahan masalah matematika.
Batasan Masalah
1. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP Negeri 2 Sibolangit
masih rendah.
2. Self-efficacy siswa SMP Negeri 2 Sibolangit masih rendah.
3. Belum adanya perangkat pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah dan self-efficacy siswa SMP Negeri 2 Sibolangit.
4. 1. Apakah perangkat pembelajaran berbasis model Pembelajaran
Berbasis Masalah dengan Konteks Budaya Karo (PBM-KBK)
valid, praktis, dan efektif digunakan utuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika dan self-efficacy
siswa SMP Negeri 2 Sibolangit?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran
yang dikembangkan berbasis model Pembelajaran Berbasis
Masalah dengan Konteks Budaya Karo (PBM-KBK) di SMP Negeri
2 Sibolangit?
3. Bagaimana pencapaian self-efficacy siswa setelah menggunakan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis model
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Konteks Budaya Karo
(PBM-KBK) di SMP Negeri 2 Sibolangit?
4. Bagaimana proses jawaban yang dibuat siswa SMP Negeri 2
Sibolangit dalam menyelesaikan soal-soal tes kemampuan
pemecahan masalah matematika?
Rumusan Masalah
5. 1. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis model
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Konteks Budaya Karo
(PBM-KBK) yang berkualitas (valid, praktis, dan efektif) untuk Siswa
Kelas VII SMP Negeri 2 Sibolangit.
2. Untuk menganalisis peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa setelah diajar dengan menggunakan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan berbasis model Pembelajaran
Berbasis Masalah dengan Konteks Budaya Karo (PBM-KBK) di
SMP Negeri 2 Sibolangit.
3. Untuk menganalisis pencapaian self-efficacy siswa setelah diajar
dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan berbasis model Pembelajaran Berbasis Masalah
dengan konteks budaya Karo (PBM-KBK) di SMP Negeri 2
Sibolangit.
4. Untuk menganalisis proses jawaban siswa SMP Negeri 2 Sibolangit
dalam menyelesaikan soal-soal tes kemampuan pemecahan
masalah matematika.
Tujuan Penelitian
6. 1. Bagi siswa, akan memperoleh pengalaman memecahkan
permasalahan dalam pemecahan matematika pada materi
Segiempat dengan menggunakan perangkat pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan konteks budaya Karo.
2. Bagi guru, perangkat pembelajaran dari hasil penelitian ini dapat
digunakan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika dan self- efficacy siswa.
3. Bagi kepala sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan kepada
guru untuk menggunakan perangkat pembelajaran melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan konteks budaya Karo
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
4. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah dengan konteks budaya Karo lebih lanjut.
Manfaat Penelitian
7. Definisi Operasional
Masalah dalam matematika adalah soal tidak rutin yang untuk
memecahkannya tidak bisa dilakukan dengan hanya menggunakan suatu
rumus tertentu tetapi untuk sampai pada penyelesaian yang benar diperlukan
prosedur dan pemikiran yang lebih mendalam.
Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah kemampuan
yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan soal matematika dengan
memperhatikan proses menemukan jawaban berdasarkan langkah-langkah
pemecahan masalah yaitu memahami masalah, membuat rencana
penyelesaian, melakukan penyelesaian masalah, dan memeriksa kembali.
Self-efficacy adalah keyakinan individu dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah yang dihadapinya di berbagai situasi serta mampu
menentukan tindakan dalam menyelesaikan tugas atau masalah tertentu,
sehingga individu tersebut mampu mengatasi rintangan dan mencapai tujuan
yang diharapkan.
8. Definisi Operasional (Lanjutan...)
Perangkat pembelajaran merupakan sejumlah bahan, alat, media, petunjuk,
dan pedoman yang akan digunakan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran.
Pengembangan Perangkat pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan
untuk menghasilkan serangkaian perangkat pembelajaran yang digunakan
oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam penelitian
ini, perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu: Buku Buku Siswa
(BS), Lembar Aktivitas Siswa (LAS), Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis, dan angket Self Efficacy Siswa
Proses jawaban siswa adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah guna untuk melihat: (a) kesalahan; dan (b)
kesistematisan jawaban atau penyelesaian yang dihasilkan oleh setiap siswa
terhadap permasalahan yang diajukan oleh guru dalam tes kemampuan
pemecahan masalah matematika berdasarkan indikator-indikator kemampuan
pemecahan masalah matematis.
10. •Penelitian Pengembangan dengan model pengembangan 4D
Thiagarajan.
Jenis Penelitian
• Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sibolangit, Kabupaten
Deli Serdang pada semester ganjil T.A. 2018/2019.
Tempat dan Waktu Penelitian
•Subjek penelitian : Siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sibolangit tahun
ajaran 2018/2019
•Objek penelitian: perangkat pembelajaran yang dikembangkan
melalui PBM-KBK pada materi Segiempat, yaitu Buku Siswa (BS),
Lembar Aktivitas Siswa (LAS), Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis (TKPMM) dan Angket Self-Efficacy siswa.
Subjek dan Objek Penelitian
Metode Penelitian
11. Model 4D
Tahap Define
Menganalisis Perangkat
Pembelajaran: Buku Paket,
LAS, Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah
Matematika dan Self-
efficacy siswa.
Menganalisis siswa:
Kemampuan kognitif
- Analisis konsep
Segiempat
- Analisis Tugas (KI &
KD)
- Spesifikasi Tujuan
Pembelajaran
Tahap design
Tahap
perencanaan:
- Penyusunan tes
dan non tes :
berdasarkan
indikator
kemampuan
pemahaman
pemecahan
masalah siswa.
- Memilih media
- Memilih
Format
:merancang isi
pembelajaran.
- Rancangan
Awal
disebut draft I
Tahap Develop
Hasil
Validasi
BS, LAS,
Tes
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
Matematika
Siswa dan
angket self-
efficacy
Siswa
Hasil Uji Coba
I
Perangkat Valid,
Praktis dan Efektif
?
Sudah Valid dan
PraktisTetapi Belum
Efektif
Hasil Uji Coba
II
Tahap Disseminate
Praktis Efektif
Sudah valid, praktis,
dan efektif
Bagan Pengembangan
Model 4-D
12. Instrumen dan Teknik Analisis Data
Aspek Instrumen Data Diperoleh Responden
Validitas
Perangkat
Pembelajaran
Lembar
Validasi
Validasi BS, LAS, Tes
Kemampuan
Pemecahan Masalah
Matematika, dan Angket
Self-efficacy.
Ahli Dan Praktisi
Kepraktisan
Perangkat
Pembelajaran
Lembar
Penilaian
Penilaian Validator
Terhadap Kepraktisan
Perangkat
Pembelajaran
Ahli
Lembar
Observasi
Keterlaksanaan
Perangkat
Pembelajaran
Observer
Keefektifan
Perangkat
Pembelajaran
Tes Ketuntasan Belajar
Siswa
Subjek Penelitian
Tes Pencapaian Tujuan Subjek Penelitian
13. Kevalidan
• Validasi Isi
• Validasi Konstruk
Keefektifan
• Analisis ketuntasan belajar siswa
• Analisis pencapaian tujuan
pembelajaran siswa
• Analisis respon siswa
Peningkatan
Kemampuan
Pemecahan Masalah
Matemtika dan
Pencapaian Self-
efficacy Siswa
• Rata-rata nilai pretest dan postest
kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa
• Rata-rata pencapaian Self-efficacy siswa
Praktis
• Respon Ahli
• Keterlaksanaan Perangkat
Pembelajaran
TEKNIK ANALISIS DATA
14. Rangkuman Hasil Validasi
Perangkat Pembelajaran oleh Ahli dan Praktisi
No Komponen Bahan Ajar
Rata-rata Nilai
Validasi
Kategori
1 Buku Siswa (BS) 4,43 Valid
2 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) 4,39 Valid
3
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika
Valid Valid
4 Angket Self-efficacy Siswa Valid Valid
HASIL DAN PEMBAHASAN
15. 1. Hasil Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran pada Uji
coba I dan Uji Coba II
Rata-Rata
Keseluruhan 2 Orang
Pengamat
PERTEMUAN
𝑷𝟐 Rata-Rata Total
𝑷𝟑
Keterangan
1 2 3 4 5
UJI COBA I 3,52 3,65 3,71 3,79 3,83 3,7 Tinggi
Rata-Rata
Keseluruhan 2 Orang
Pengamat
PERTEMUAN
𝑷𝟐 Rata-Rata Total
𝑷𝟑
Keterangan
1 2 3 4 5
UJI COBA II 3,69 4,04 4,08 4,10 4,19 4,02 Tinggi
16. Hasil Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran Hasil
Penyebaran
No. Aspek yang Diamati dan Dinilai
Pertemuan
Rata-
rata
1 2 3 4 5
1.
Keterlaksanaan Lembar Aktifitas
Siswa (LAS)
3,81 4,13 4,13 4,19 4,44 4,07
2.
Keterlaksanaan Buku
Siswa (BS)
3,75 4 4,25 4,13 4 4,03
Rata-rata Keterlaksanaan 3,78 4,065 4,19 4,16 4,22
Rata-rata Keterlaksanaan 4,05
17. 1. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal pada Uji Coba I dan
Uji Coba II
Kategori
Pretest Persentase
Ketuntasan
Klasikal
Posttest Persentase
Ketuntasan
Klasikal
Jumlah siswa
Jumlah
Siswa
Tuntas 20 62,5% 28 87,5%
Tidak Tuntas 12 37,5% 4 12,5%
Jumlah 32 100% 32 100%
Kategori
Pretest Persentase
Ketuntasan
Klasikal
Posttest Persentase
Ketuntasan
Klasikal
Jumlah siswa Jumlah Siswa
Tuntas 13 40,625% 22 68,75%
Tidak Tuntas 19 59,375% 10 31,25%
Jumlah 32 100% 32 100%
Uji Coba I
Uji Coba II
18. 1. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal Hasil Penyebaran
Hasil Penyebaran
Kategori
Pretest Persentase
Ketuntasan
Klasikal
Posttest Persentase
Ketuntasan
Klasikal
Jumlah
siswa
Jumlah Siswa
Tuntas 13 40,625% 26 87,5%
Tidak
Tuntas
19
59,375%
10 12,5%
Jumlah 32 100% 32 100%
19. 2. Pencapaian Tujuan Pembelajaran pada Uji Coba I dan Uji
Coba II
Uji Coba I
Uji Coba II
21. 3. Hasil Analisis Respon Siswa pada Uji coba I
dan uji coba II
No Aspek Persentase Rata-rata
Senang Tidak
1 Senang terhadap
komponen perangkat
pembelajaran
88,75% 11,25%
Baru Tidak
2 Respom siswa terhadap
kebaruan komponen
pembelajaran
88,28% 11,72%
Berminat Tidak
3 Respon siswa terhadapa
keberminatan untuk
mengikuti prmbelajaran
selanjutnya
100% 0%
Jelas Tidak
4 Penialaian siswa terhadap
kejelasan bahasa yang
digunakan
87,25% 12,8%
Tertarik Tidak
5 Respon siswa terhadap
ketertarikannya pada
penampilan BS dan LAS
91,25% 8,75%
Rata-rata Keseluruhan 89,78%
No Aspek Persentase Rata-rata
Senang Tidak
1 Senang terhadap komponen
perangkat pembelajaran
88,75% 11,25%
Baru Tidak
2 Respom siswa terhadap
kebaruan komponen
pembelajaran
92,96% 7,04%
Berminat Tidak
3 Respon siswa terhadapa
keberminatan untuk mengikuti
prmbelajaran selanjutnya
100% 0%
Jelas Tidak
4 Penialaian siswa terhadap
kejelasan bahasa yang
digunakan
86,45% 10,55%
Tertarik Tidak
5 Respon siswa terhadap
ketertarikannya pada
penampilan BS dan LAS
90,64% 89,36%
Rata-rata Keseluruhan 91,75%
Uji Coba I Uji Coba II
22. 3. Hasil Analisis Respon Siswa Hasil
Penyebaran No Aspek Persentase Rata-rata
Senang Tidak
1 Senang terhadap komponen
perangkat pembelajaran
87,5% 12,5%
Baru Tidak
2 Respom siswa terhadap kebaruan
komponen pembelajaran
91,41% 8,59%
Berminat Tidak
3 Respon siswa terhadapa keberminatan
untuk mengikuti prmbelajaran
selanjutnya
100% 0%
Jelas Tidak
4 Penialaian siswa terhadap kejelasan
bahasa yang digunakan
86,46% 13,54%
Tertarik Tidak
5 Respon siswa terhadap ketertarikannya
pada penampilan BS dan LAS
90,63% 9,37%
Rata-rata Keseluruhan 91,2%
23. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Pada Uji Coba I Dan Uji Coba II
Keterangan
Postest Kemampuan
Pemecahan Masalah
Matematika pada Uji Coba I
Postest Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika pada Uji
Coba II
Nilai Tertinggi 91,67 97,22
Nilai Terendah 41,67 52,78
Rata-rata 70,49 82,46
N- Gain
Uji Coba I Uji Coba II
Nilai N-Gain 0,3 0,46
Kategori N-Gain Rendah Sedang
24. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Tahap Penyebaran
Keterangan
Pretest Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika
Postest Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika
Nilai Tertinggi 86,11 91,67
Nilai Terendah 38,89 50,00
Rata-rata 65,10 81,25
N- Gain
Nilai N-Gain 0,4
Kategori N-Gain Sedang
N-Gain Interpretasi Jumlah Siswa
g ≤ 0,3 Rendah 17
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang 13
g > 0,7 Tinggi 2
25. Pencapaian Self-efficacy Siswa Pada Uji Coba I
Dan Uji Coba II
21.281
23.063
25.531
23.728 24.178
25.969
0
5
10
15
20
25
30
Magnitude Strenght Generality
Uji Coba I Uji Coba II
69.87
5
73.87
5
Uji Coba 1Uji Coba II
Skor Self-efficacy
Siswa Uji Coba I dan
Uji Coba II
Total
Skor
Self…
26. Pencapaian Self-efficacy Siswa Hasil
Penyebaran
No Dimensi Indikator Rata-rata
Skor per
Indikator
Total
Rata-rata
Skor
1 Level/
Magnitude
Keyakinan terhadap kemampuan
diri sendiri menghadapi tugas-tugas
yang sulit
24,281
73,875
2 Strenght Keyakinan terhadap kemampuan
menyelesaikan beberapa tugas
yang berbeda
24,063
3 Generality Keyakinan individu akan
kemampuan melaksanakan tugas di
berbagai aktivitas
24,531
27. Kesimpulan
1. Perangkat pembelajaran berbasis model Pembelajaran Berbasis
Masalah dengan Konteks Budaya Karo (PBM-KBK) memenuhi kriteria
valid, praktis, dan efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika dan self-efficacy siswa kelas VII
SMP Negeri 2 Sibolangit.
2. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meningkat
setelah diajarkan dengan menggunakan perangkat PBM-KBK, dilihat
dari rata-rata pretest pada sebesar 65,1 dan meningkat menjadi 81,25
pada postest. Peningkatannya juga dilihat dari perolehan rata-rata
skor N-Gain sebesar 0,4 yang berada pada kategori sedang.
3. Pencapaian self-efficacy siswa setelah menggunakan perangkat
pembelajaran berbasis model Pembelajaran Berbasis Masalah
dengan Konteks Budaya Karo (PBM-KBK) pada materi Segiempat
memiliki rata-rata 73,875 dengan kategori tinggi.
4. Pada proses jawaban siswa, jenis kesalahan yang sering dilakukan
siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan pemecahan masalah
matematika pada uji coba I adalah kesalahan konsep dan prosedur
sedangkan pada uji coba II kesalahan yang sering terjadi adalah
operasi perhitungan.
28. Saran
1. Bagi guru yang ingin menggunakan perangkat ini dalam
pembelajaran, diharapkan telah memahami prinsip-prinsip
pembelajaran berbasis masalah supaya perangkat PBM-KBK dapat
digunakan dengan lebih maksimal karena pengembangan perangkat
ini tidak menghasilkan Buku Guru.
2. Bagi peneliti yang melakukan penelitian sejenis sebaiknya
memperhatikan kelas dan kemampuan siswa di dalamnya karena ada
kelas yang belum siap untuk menerima pembelajaran yang fokusnya
untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
3. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang sejenis
dengan penelitian ini, sebaiknya lebih memperhatikan aspek self-
efficacy pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan karena
pada penelitian ini, aspek tersebut masih kurang diperlihatkan pada
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Pada penelitian ini,
aspek tersebut hanya terlihat pada pemberian kata-kata motivasi di
Buku Siswa dan LAS.
4. Peneliti menyarankan kepada pembaca untuk melakukan peneliltian
sejenis dan melakukan tahap penyebaran (disseminate) ke dalam
skala yang lebih besar agar perangkat pembelajaran yang dihasilkan
dapat diterapkan di SMP/MTs lainnya.