2. KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat allah swt yang
telah memberikan banyak rahmat dan hidayah kepada saya sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah ini dengan mudah dan tepat.
Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan kelancaran
untuk menyelesaikannya dengan judul “ PENGERTIAN MACAM-MACAM
IDEOLOGI DUNIA SECARA FILSAFAT “ dan saya juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Anwar Aulia, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah
penddikan Pancasila yang sudah memberi arahan sehingga makalah ini selesai
pada waktunya.
Semoga makalah ini bisa memberi manfaat untuk teman-teman
semua sebagai media pembelajaran.
Tangerang, Agustus 2018
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………......……………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………2
1.1 pengertian ideologi……………………………………………………2
1.2 sejarah ideologi………………………………………………………..2
1.3 Pengertian Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara…………….2
1.4 Ideologi – ideologi di Dunia…………………………………………….2
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila
yang memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara
ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan
5. hidup berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang
ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh
dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba
modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit
dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan
tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui
proses yang sangat panjang dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau
dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar
sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam
pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan
Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian ideologi dunia?
2. Macam-macam ideologi di dunia?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu ideologi dunia
2. Untuk mengetahui macam-macam ideologi di dunia
6. BAB II
PEMBAHASAN
1.1 pengertian ideologi
ideologi secara sederhana adalah kumpulan ide dan gagasan. Ideologi
sebagaimana diketahui secara umum berarti sebuah pengetahuan terhadap
pandangan hidup yang dapat diterapkan. Ideologi berasal dari Ideas (pandangan,
gagasan, ide), logos (ilmu, pengetahuan, logika) yang diserap dari bahasa Yunani.
Berangkat dari pengertian ideologi secara klasik dari bangsa Yunani yang
dianggap membangun peradaban Barat, dirumuskan secara konseptual tentang
pandangan hidup, agar masyarakat memiliki bangunan peradaban yang baik,
tatanan sosial-politik yang adil dan kebahagiaan merata merupakan konsepsi ideal
dalam sebuah negara, sebagaimana diajarkan oleh filusup-filusup klasik seperti
Socrates, Plato dan Aristoteles.
1.2 Sejarah ideologi
Ideologi-ideologi yang berkembang saat ini merupakan metamorfosa dari
ideologi klasik yang dihantarkan oleh para filusup klasik di masanya. Bangunan
ideologi dalam perkembangannya selalu mengalami fase perjalanan Membangun
(Ada) - Berkembang - Besar - Hancur - Lahir Kembali, terlepas perkembangannya
menjadi ideologi yang besar atau tidak.
Letakan dasar perkembangan ideologi dimulai ketika Socrates yang pada
mulanya sebagai pembuat/pembentuk patung (dipelajari dari sang ayah,
sedangkan ibunya seorang bidan/dukun beranak) memilih beralih untuk
membentuk watak manusia, mengingat pada masanya Socrates melihat sebuah
pemerintahan negara kota (Athena-Yunani) mundur dari kegemilangannya
dikarenakan dikuasai oleh tirani, sehingga membuat dirinya memikirkan masalah
7. tatanan. Filosfi yang dihantarkan adalah mencari kebenaran. Baginya tahu akan
pengetahuan merupakan budi, dan budi adalah intisari etik, disinilah faham
rasionalitas dikembangkan. Kemudian dia menganggap bahwa kebijakan
merupakan dasar dari sebuah negara ideal.
Setelah meninggalnya Socrates akibat hukuman negara dengan menelan
racun, maka perjuangan dilanjutkan oleh muridnya, Plato. Dalam konsepsinya
Plato selain meneruskan jejak, juga mengkritisi pemikiran gurunya. Plato
menganggap Budi pekerti harus diurusi negara (bukan masalah individu),
kemudian dia mengembangkan Analisis keadaan/kejadian (pemikiran empiris).
Dalam pemikirannya juga Plato menanamkan prinsip kolektivisme, melarang hak
kepemilikan dan berkeluarga bagi para penguasa, sedangkan kelas pekerja
diperbolehkan memiliki hak milik dan berkeluarga. Plato menganggap dengan
adanya hak kepemilikan oleh individu dan penguasaan keluarga hanya akan
menyebabkan tirani dan kesewenang-wenangan atas nafsu yang dimiliki manusia,
maka untuk itu harus dibatasi hak-haknya oleh negara.
Selanjutnya filsafat Aristoteles yang merupakan murid Plato menanamkan
nilai-nilai Empiris-Realis, dia mengantarkan pada logika berfikir. Dia juga
memandang manusia sebagai binatang politik (Zoon Politicon), menghendaki
adanya kepemilikan individu dan berkeluarga, serta menanamkan konsep
kehidupan sosial yang ideal, memandang tidak perlunya melebih-lebihkan dalam
hal ekonomi (riba). Aristoteles memandang konstitusi ideal itu merupakan
campuran dari oligarki dan demokrasi. Dia menelurkan konsep negara yang terdiri
dari Monarki, Aristokrasi dan Demokrasi.
Dari pemikiran ketika filsafat Yunani tersebut, konon menyebabkan
perubahan besar terutama dalam konteks politik, sosial, tata kepemerintahan.
Dalam konteks politik terutama dapat kita lihat aliran besar ideologi seperti
sosialisme, komunisme, liberalisme, kapitalisme sangat terpengaruh oleh
pemikiran filsafat-filsafat tersebut
8. Setelah filsafat klasik (Yunani) dan pertengahan masuk (Islam) di Eropa,
maka yang perlu dilakukan adalah membuat konsep baru dengan menggabungkan
teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang kaya di perpustakaan-perpustakaan
Universitas di Eropa.
Ada beberapa kemungkinan sebuah ideologi dapat lahir yaitu:
1. Diinspirasikan oleh sosok yang luar biasa dalam sejarah bangsanya,
sehingga dapat membawa inspirasi terhadap munculnya pemikiran baru akan
masalah-masalah yang ada untuk dirumuskan menjadi sebuah penyelesaian yang
ideal.
2. Berdasarkan alam fikiran masyarakat, yang artinya adalah lahir dari
kehendak masyarakat/kelompok masyarakat untuk menata dan mengatur
kehidupan masyarakat agar dapat dipatuhi secara sukarela. Ketiga, berdasarkan
keyakinan yang bersifat universal, ideologi semacam ini biasanya dibawa oleh
agama, atau dengan kata lain bersifat primordial.
Ideologi memiliki dimensi untuk bertahan antara lain dimensi realitas, dimensi
idealisme dan dimensi fleksibilitas. Apabila tiga dimensi tersebut sesuai dengan
perubahan pada zamannya, maka ia dapat bertahan lama. Biasanya ideologi yang
bersifat kaku dan menekan tidak mampu menahan kerusakan bahkan kehancuran.
Ideologi berangkat dari filsafat, aliran filsafat akan membentuk ideologi tertentu
sesuai dengan relevansi wilayah dan masanya yaitu:
1. Aliran filsafat idelisme (filosofi of idealism) kemudian melahirkan
ideologi Liberalisme-Kapitalisme yang mengemukakan bahwa konteks hubungan
negara dengan agama adalah terpisah, walaupun di dalamnya agama memiliki
peran untuk setiap individunya, sehingga pandangan hidup seorang Liberalis
cenderung sekuler moderat. Konsep kapitalisme menyebabkan berkembangnya
imperialisme, sehingga terjadi penindasan-penindasan kaum rendah. Dari segi
ekonomi, hanya pemilik modal lah yang dapat hidup secara nyaman, karena
mereka memiliki segalanya untuk dikuasai.
2. Aliran filsafat matrealisme (filosofi of matrealism) yang melahirkan
sosialisme komunisme yang cenderung mengedepankan kolektivisme, perjuangan
9. kelas dan revolusi. Materi (ekonomi) dianggap sebagai jalan untuk merubah
sejarah. Ideologi ini juga dianggap sebagai penghambat kapitalisme. Dalam
pemahaman ideologi ini kemudian menutup ruang gerak agama dalam
menjalankan perannya, sebagaimana diterapkan Lenin di Uni Soviet dan negara-
negara komunis lainnya. Namun tidak bisa diartikan secara general komunisme itu
anti terhadap agama. Karena pada beberapa negara, justru menerapkan konsep
sosialisme beriringan dengan konsep spiritual. Misal di Indonesia, sosialisme pada
masa pergolakan revolusi fisik tumbuh subur dimana-mana untuk menentang
kapitalisme barat yang dianggap menindas dan menghisap rakyat. Ajaran agama,
terutama agama islam juga turut menyuburkan faham sosialsme-komunisme di
Indonesia, dimana awal berdirinya dirintis oleh kalangan pemuka agama
berhaluan kiri yang berada pada Sarekat Islam (SI) selanjutnya kalangan ini
disebut SI merah.
3. Gabungan filsafat idealisme dan matrealisme menumbuhkan ideologi
fasisme yang sangat gandrung akan kesukuan, menciptakan sebuah nasionalisme
yang bersifat chauvinisme, akhirnya mengakibatkan kesemana-menaan
merajalela, bahkan membunuh kaum diluar golongannya dianggap perbuatan baik
(seperti faham nazisme yang menganggap suku Arya merupakan tertinggi di
Jerman, begitupula Jepang yang menganggap saudara tua di Asia). Namun
ideologi yang bersifat terlalu ketat seperti ini tidak mampu bertahan lama,
dikarenakan akan mendapatkan pertentangan secara luas bagi kaum yang
dianggapnya rendah.
4. Filsafat teologisme (filosofi of theologism) yang membawa paham agama
yang merupakan ajaran tuhan memegang peran utama dalam kehidupan politik-
kenegaraan, kemudian pemuka agama menjadi tokoh yang dikultuskan (seperti
pengaruh gereja vatikan di Roma). Ada juga dari aliran filsafat ini yang
menganggap bahwa ajaran tuhan sebagai sumber inspirasi, motivasi dan ekspresi
dalam melaksanakan arah kebijakan. Ajaran tuhan diposisikan sebagai faktor
integratif dan pencerahan (seperti negara-negara islam yang menerapkan prinsip
keislaman sebagai guidens).
10. 1.3 Pengertian Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara
Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat
tetap, namun dapat dijabarkan menjadi nilai instrumental yang berubah dan
berkembang secara dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan
masyarakat Indonesia .
Faktor ideologi yang bersifat agama pada dunia ialah, merebaknya
pandangan positif terhadap pembangunan spiritualitas masyarakatnya. Konsepsi
syari'at memberi jawaban atas krisis global yang teejadi. Dalam ekspresinya pada
dunia modern saat ini, tidak ada negara yang secara murni menerapkan konsepsi
negara theokrasi. Namun dalam prinsip kehidupan dilakukan setiap orang, bahkan
sampai kepada kebijakan-kebijakan negara, cenderung juga dipengaruhi landasan
keagamaan.
1.4 Ideologi – ideologi di Dunia
Pada pembahasan ini dikemukakan tentang beberapa ideologi besar, yaitu
ideologi yang mempunyai pengaruh dan dampak yang sangat kuat kepada
masyarakat termasuk para penganutnya. Sebetulnya tidak mutlak pembahasan
ideologi besar, tetapi walaupun demikian pertimbangannya secara eksistensi
dalam kehidupan masyarakat menunjukkan eksis atau tidak eksistennya suatu
ideologi, pembahasan ini pula sebagai ilustrasi atau paparan historis ideologi-
ideologi di dunia.
Adapun beberapa faham yang baik sebagai sejarah politik di dunia :
1. kapitalisme
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi dimana sektor industri perdagangan, dan
alat-alat produksi dikontrol oleh pihak privat atau sektor swasta dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
2. Marxisme
Marx memandang suatu masyarakat komunis memiliki segala sesuatunya untuk
suatu kehidupan yang produktivitas dasarnya maksimal. Yang utama, kebutuhan
dasar untuk makan, tempat tinggal, dan pakaian akan disediakan oleh masyarakat.
3. Sosialisme
11. Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara
kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik
perseorangan.
Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau
kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Secara ringkas, Sosialisme adalah
rasa perhatian, simpati dan empati antar individu kepada individu lainnya tanpa
memandang status.
4. Komuinisme
Ideologi komunisme merupakan perlawanan besar pertama dalam abad ke 20
terhadap sistem ekonomi yang kapitalalasis dan liberal. Komunisme adalah sebuah
paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (tanah,
tenaga, kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang makmur.
5. Liberalisme
Liberalisme atau liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak secara
akhir.
12. BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Ideologi secara sederhana adalah kumpulan ide dan gagasan. Ideologi
sebagaimana diketahui secara umum berarti sebuah pengetahuan terhadap
pandangan hidup yang dapat diterapkan.
Adapun faham diindonesia tentang ideologi yaitu :
1. kapitalisme
2. Marxisme
3. Marxisme
4. Komunisme
5. Liberalisme
3.2 SARAN
Sebaiknya kita sebagai generasi bangsa yang baik harus bisa menanmkan
rasa ideologi tersebut kedalam kehidupan kita. rasa perhatian, simpati dan empati
antar individu kepada individu lainnya tanpa memandang status.