SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
PENGERTIAN MACAM-MACAM IDEOLOGI di DUNIA SECARA
FILSAFAT
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen:
Anwar Aulia, M.Pd
Disusun Oleh:
Dini Restu Fauziah
Tingkat 1B TLM
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLTEKKES KEMENKES BANTEN
2018-2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian macam-macam
ideologi di dunia secara filsafat”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Penyusunan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik berupa dukungan moril maupun materil. Sehingga makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna
menyempurnakan penulisan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Tangerang, 24 Agustus 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN
KATA PENGANTAR .............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................1
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ideologi.......................................................................2
B. Macam-macam Ideologi di Dunia................................................3
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................28
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara merupakan suatu organisasi yang dalam wilayah tertentu
dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan
kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari
kehidupan bersama. Negara juga berwenang menetapkan cara-cara dan
batas-batas sampai dimanakah kekuasaan itu dapat digunakan oleh
individu, kemlompok, maupun negara itu sendiri.
Untuk menciptakan keadaan negara yang stabil, maka suatu negara
harus memiliki suatu prinsip dasar dalam manjalankan segala hal yang
berkaitan dengan negara. Oleh karena itu, setiap negara memiliki prinsip
dasarnya masing-masing atau disebut juga dengan ideologi. Ideologi
adalah sistem pemikiran abstrak yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik.
Secara sederhana ideology merupakan sebuah kumpulan ide dan
gagasan. Dalam ranah yang lebih luas ideologi merupakan sebuah visi dan
misi yang telah ditata sangat rapih dan komprehensif dimana alat untuk
melaksanakan ide tersebut juga sudah lengkap sehingga idea tau gagasan
tersebut dapat diterapkan secara langsung.
Terdapat banyak ideologi di dunia ini. Setiap negara mempunyai
ideologinya masing-masing sesuai dengan ciri khas negaranya. Karena
ideologi merupakan dasar dan ide serta cita-cita negara tersebut untuk
semakin berkembang dan maju. Walaupun zaman semakin berkembang,
ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan
ketetapan dalam berjalannya suatu negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ideologi?
2. Apa saja macam-macam ideologi yang ada di dunia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ideologi.
2. Untuk mengetahui macam-macam ideologi di dunia.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “idea” dan
“logos”. Idea berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita,
sedangkan logos berarti ilmu. Istilah ideologi sendiri pertama kali
dilontarkan oleh Antonie Destutt de Tracy (1754-1836), ketika
bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide.
Dalam pengertian sehari-hari “idea” disamakan artinya dengan gagasan
dan atau cita-cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang
bersifat tetap yang cenderung mendorong orang untuk mencapainya,
sehingga cita-cita itu sekaligus menjaddi merupakan dasar, pandangan
atau paham, dari seseorang untuk melakukan perbuatan. Jika suatu negara
memiliki suatu gagasan yang hendak diwujudkan atau suatu cita-cita yang
ingin dicapai maka pada dasarnya Negara tersebut memiliki ideologi.
Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan
pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik.
Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Beberapa tokoh juga memberikan pengertian tentang ideologi,
yaitu sebagai berikut:
a. Karl Marx (Winarno,2012:6). Menurutnya Ideologi merupakan alat
untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat.
b. A.S. Homby (Damayanti,2011:8). Menurutnya, ideologi adalah
seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan
politik yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang.
c. Ma‟mur (Afandi,2012:81) ideologi dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas) atau ajaran tentang
pengertian dasar.
d. Darmodiharjo (Afandi dkk,2012:82). Menurutnya ideologi juga dapat
diartikan suatu gagasan yang berdasarkan ide tertentu.
e. Mubyarto (Afandi,2012:82) mendefinisikan bahwa ideologi sejumlah
doktrin, kepercayaan, dan symbol symbol masyarakat atau suatu
bangsa yang menjadi pegangan atau pedoman kerja untuk mencapai
tujuan masyarakat atau bangsa itu.
f. Osman dan Alfian (Afandi,2012:82) memaknai bahwa ideologi
berintikan serangkai nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat
menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu
masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup
mereka. Melalui sistem nilai dasar ini mereka mengetahui bagaimana
3
cara yang paling baik dalam bersikap dan bertingkah laku untuk
mempertahankan dan membangun kehidupan duniawi bersama
dengan berbagai dimensinya.
g. Paspowardojo (Afandi,2012:83) mengemukakan bahwa ideologi
dipahami sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai dan
keyakinan yang ingin diwujudkan secara konkrit dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
h. Ramlan Surbakti (winarno,2012:3) menyatakan ideologi adalah suatu
pandangan atau suatu sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam
tentang tujuan yang hendak dicapai oleh suatu masyarakat dan
mengenai cara-cara yang dianggap baik untuk mencapai tujuannnya.
Menurutnya ideologi dalam suatu masyarakat memiliki dua fungsi.
Yang pertama,sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara
bersama oleh suatu masyarakat. Yang kedua, sebagai pemersatu
masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik
yang terjadi di masyarakat.
B. Macam-macam Ideologi di Dunia
1. Ideologi Pancasila
Pancasila dinyatakan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia
dengan tujuan bahwa segala sesuatu dalam bidang pemerintahan
ataupun yang berhubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi
dalam titik tolaknya, dibatasi dalam gerak pelaksanaannya, dan
diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan pancasila menurut Bakry
(Afandi,2012:83). Sebagai ideologi, pancasila berisi seperangkat nilai,
gagasan, ide, atau pemikiran dasar yang dianggap baik oleh bangsa
Indonesia.
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca berarti lima
dan sila berarti prinsip atau asas. Lima sendi utama penyusun
Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Proses perumusan
pancasila diawali dengan pembentukan BPUPKI. Sidang pertama pada
tanggal 1 Juni 1945 muncul beberapa ide pokok tentang dasar Negara
yang dikemukan oleh Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945), Prof. Dr.
Soepomo (31 Mei1945) dan Ir. Soekarno (1 Juni1945). Selain
mengemukakan lima asas sebagi dasar negara, Ir. Soekarno juga
mengusulkan agar dasar negara tersebut diberi nama “Pancasila”.
Menurut pranaka (Winarno,2012:8) pancasila sebelum diangkat
sebagai dasar negara, merupakan ideologi kebangsaan yang tumbuh
dalam sejarah pergerakan di Indonesia. Setelah pancasila ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945 maka ia meningkat statusnya menjadi
dasar negara. Dengan ditetapkan pancasila sebagai dasar negara itu
maka pancasila merupakan ideologi nasional dan sumber hukum
4
nasional. Ideologi pancasila bagi mayarakat Indonesia memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila itu dijadikan
tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai masyarakat Indonesia.
b. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila dijadikan
sarana pemersatu bangsa. Oleh karena itu, diterima sebagai nilai
bersama.
Sebagai suatu ideologi, pancasila memiliki beberapa dimensi yang
menjadikan pancasila menjadi sebuah ideologi yang bermutu tinggi.
Ketiga dimensi tersebut antara lain:
a. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung
dalam pancasila yang bersifat sistematis dan rasional, yaitu
hakikat nilai yang terkandung dalam ima sila pancasila.
b. Dimensi normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma,
sebagaimana yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
c. Dimensi realistis, pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga bersifat realistis, artinya mampu
dijabarkan dalam kehidupan nyata serta dalam berbagai bidang.
Menurut Husodo (Afandi,2012:85) keberhasilan pancasila sebagai
suatu ideologi, akan diukur dari terwujudnya kemajuan yang pesat,
kesejahteraan yang tinggi, dan persatuan yang mantap dari seluruh
rakyat Indonesia.
 Tokoh-tokoh ideologi pancasila
a. Mr. Muhammad Yamin
b. Prof. Dr. Soepomo
c. Ir. Soekarno
Negara penganut ideologi pancasila Indonesia merupakan satu-
satunya negara yang menganut ideologi pancasila. karena dalam
pancasila telah tertuang cita-cita, ide, serta gagasan yang ingin dcapai
oleh bangsa Indonesia.
2. Liberalisme
Liberalisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “liberalis”
yang berarti bebas, merdeka, tak terikat dan tak tergantung. Lahirnya
liberalisme untuk pertama kalinya dikobarkan oleh kaum Borjuis,
Prancis pada abad ke-18 sebagai reaksi protes terhada kepincangan
yang telah berakar lama di Prancis. Sebagai akibat warisan sejarah
masa lampau di Prancis yang memisahkan dan membedakan hak dan
kewajiban antar golongan. Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi
Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (life, liberty
and property).
Ideologi ini mementingkan kebebasan perseorangan. Dalam ajaran
liberalisme manusia pada hakikatnya adalah mahluk individu yang
bebas, pribadi yang utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia
lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat.
5
Lebih lanjut, Schapiro (Damayanti,,2011:24) menjelaskan serangkaian
prinsip dari Liberalisme, yaitu:
1. Keyakinan mengenai pentingnya kemerdekaan untuk mencapai
setiap tujuan yang diharapkan.
2. Semua manusia memiliki hak-hak yang sama di depan hukum yang
dimaksudkan bagi kemerdekaan sipil.
3. Tujuan utama dari setiap pemerintahan adalah mempertahankan
kebebasan, persamaan, dan keaman dari semua warga Negara.
4. Adanya kebebasan berpikir dan berekspresi.
5. Liberalisme yakin akan adanya kebenaran yang obyektif, bisa
ditemukan melalui kegiatan berpikir menurut metode riset,
eksperimen, dan verifikasi.
6. Agama merupakan hal yang harus ditoleransi.
7. Liberalisme berpandangan dinamis mengenai dunia.
8. Kaum liberal adalah mereka yang idealis (hendak mencapai tujuan)
melalui praktek-praktek yang dipertimbangkan.
Ciri-ciri Ideologi Liberalisme sebagai berikut :
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh,
termasuk kebebasan berbicara.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat
dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang
buruk. Oleh karena itu pemerintahan dijalankan sedemikian rupa
sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah.
5. Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu
atau sebagian terbesar individu berbahagia, kalau masyarakat
secara keseluruhan berbahagia, kebahagiaan sebagian besar
individu belum tentu maksimal.
 Keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur
kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando
dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya
produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam
perekonomian.
3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi
sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang
kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi
didasarkan atas motif mencari keuntungan.
6
6. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas.
Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat
mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada
perseorangan lembaga atau pemerintah.
7. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari
siapapun.
 Kelemahan ideologi liberalisme :
1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena
persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik
modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya
menerima sebagian kecil dari pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan
pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin
makin miskin.
3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena
kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi.
5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta,
pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan
kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan
media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat
sesuai misi kepentingan mereka.
Tokoh-tokoh ideologi Liberalisme.
a. John Locke (1632 – 1704)
b. Adam Simth (1723-1790)
Negara yang menganut ideologi liberalisme
a. Benua Amerika yang menganut ideologi liberalisme
Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko,
Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan
Venezuela.
b. Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria,
Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria,
Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia,
Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal,
Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia,
Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United
Kingdom Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan
Faroe, Georgia, Irlandia dan San Morino.
7
c. Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan,
Filipina, Taiwan, Thailand, Turki Myanmar, Kamboja,
Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
d. Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair,
Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire,
Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi,
Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia
dan Zimbabwe. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga
danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan
Suriname.
3. Komunisme
Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul
sebagai reaksi dari kapitalisme. Komunisme adalah paham yang
mendahulukan individu pemilik dan mengesampingkan kaum buruh.
Paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di
suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut.
Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen
yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engles, sebuah manifesto
politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Febuari 1848. Karl Marx
(Simamora,1986:114) berpendapat bahwa negara adalah alat yang
berkausa,berjouis, dan digunakan untuk menekan, bila perlu dengan
kekerasan,setiap usaha yang dilakukan kaum proleter untuk
memperbaiki diri sendiri. Selama Negara berjuis menjadi kelas yang
berkuasa, pemerintah akan menjadi alatnya dan tidak akan bersedia
mendengarkan kebutuhan kelas lainnya.
Dengan kata lain pemerintah dalam suatu Negara sebagai golongan
yang berkuasa digunakan untuk menindas golongan yang lainnya
yanglebih rendah. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent
atau continous revolution (revolusi terus-menerus). Kounisme memang
memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat
komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke
sana, ada fase diktator proletariat yaitu membersihkan kelas-kelas
lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya
Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu
komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke
negara lain. Ideologi komunisme menurut Darmodharjo
(Afandi,2012:86) memiliki beberapa ciri khusus, seperti:
a. Ateisme, artinya penganut ini tidak percaya adanya Tuhan dalam
arti bahwa kehidupan manusia berdasarkan atas evolusi.
Kehidupan ini dibentuk oleh hukum-hukum kehidupan tertentu.
Agama dianggap sebagai penghalang kemajuan. Agama
memelihara kekolotan . bahkan penganut ideologi ini diajurkan
untuk bersikap anti agama.
8
b. Dogmatisme, tidak mempercayai pikiran orang lain, artinya ajaran-
ajaran yang baku berdasarkan atas pikiran Marx-Engel harus
diterima begitu saja.
c. Otoritas, pelaksanaan politik berdasarkan kekerasan.
d. Pengkhianatan terhadap HAM, artinya tidak mengakui adanya hak-
hak asasi manusia.
e. Dictator, kekuasaan pemerintah dipegang oleh partai komunis, dan
golongan lain dilenyapkan.
f. Interprestasi ekonomi, sistem ekonomi diatur secara sentralistik,
artinya pengaturan dan penguasaan ekonomi dipegang oleh pusat.
Gelombang komunisme sekarang ini, tidak bisa dilepaskan dari
kehadiran partai Bolshevik di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme
yang tumbuh sampai sekarang ini bisa dikatakan merupakan
perkembangan dari partai Bolshenvik yang didirikan oleh lenin.
Ideologi komunis ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
a. Keunggulan ideologi Komunis :
1. Karena pereknomian sepenuhnya dipegang pleh pemerintah,
maka pemrintah lebih mudah mengendalikan inflasi,
pengangguran dan masalah ekonomi lainnya.
2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan
dengan lancar.
3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi
direncanakan oleh pemerintah.
b. Kelemahan ideologi Komunis :
1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk
menyebarkan nilai – nilai komunis.
2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan
diatur oleh pusat.
3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber
daya.
Tokoh-tokoh ideologi komunisme:
a. Karl Marx (1818-1883).
b. Frederich Engels (1820-1895)
Negara penganut ideologi komunisme Negara yang masih
menganut ideologi komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea
utara, Kuba, dan Laos.
9
4. Fasisme
Fasisme adalah sebuah gerakan politik penindasan, nama fasisme
berasal dari kata latin “fasces‟ artinya kumpulan tangkai yang
diikatkan kepada sebuah kapak, yang melambangkan pemerintahan di
romawi kuno.
Fasisme merupakan produk ideologi-ideologi yang ingin melawan
kaidah-kaidah moralitas yang diturunkan kepada umat manusia
melalui agama, dan menggantikannya dengan budaya pagan yang
rasis, haus darah dan kejam. Fasisme sesungguhnya merupakan
ideologi yang di bangun menurut hukum rimba, fasisme juga bertujuan
membuat individu dan masyarakat berfikir dan bertindak seragam,
untuk mencapai tujuan ini fasisme menggunakan kekuatan dan
kekerasan bersama semua metode propaganda bahkan melakukan
genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan atau
bangsa).
Ideologi Fasisme merupakan sebuah paham politik yang
menjunjung kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Ada pula yang
mengartikan bahwa ideologi Fasisme adalah suatu paham yang
mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
Pondasi fasisme dibangun oleh sejumlah pemikir Eropa berdasarkan
budaya pagan tersebut pada abad ke-19, dan dipraktikkan pada abad
ke-20 oleh negara-negara seperti Italia dan Jerman. Menurut
Darmodiharjo (Afandi,2012:88) Fasisme yang berkembang di Jerman
menjadi Nazziesme, memiliki beberapa ciri,antara lain :
a. Rasialisme, pengikut ideologi ini tidak bebas berpikir terhadap
ideologi itu sendiri. Semua orang harus tunduk pada pikiran yang
telah diletakkan oleh ideologi. Dogma yang telah diletakkan oleh
pelaksana ideologi harus diikuti dengan patuh tanpa adanya kritik.
b. Dictator, ajaran ini menganggap bahwa kritik adalah suatu
kejahatan. Perlawanan terhadap ajaran dan kekuasaan pemerintah
dimusnahkan dengan cara kekerasan.
c. Imperialisme, adalah politik untuk menguasai (dengan paksaan)
seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai
imperiumnya (hak memerintah).atas dasar tersebut, mereka
melakukan penguasaan atas bangsa lain. Akibatnya iimperialisme
adala suatu akibat logis dari paham yang realistis itu. Menurut
Ebenstein (Winarno,2012:15), unsur-unsur pokok fasisme terdiri
dari tujuh unsur:
1. Ketidak percayaan pada kemampuan nalar.
Bagi fasisme, keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic
adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi
didiskusikan.
2. Pengingkaran derajat kemanusiaan.
Bagi fasisme manusia tidaklah sama, justru pertidaksamaanlah
yang mendorong munculnya idealisme mereka. Bagi fasisme,
derajat pria melampaui wanita, militer melampaui sipil,
10
anggota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang
satu melampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus
melampaui yang lemah.
3. Kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan.
Dalam pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak
dikenal istilah “oposan”. Jika ada yang bertentangan dengan
kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang harus
dimusnahkan. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan apapun
untuk mengakui kebenaran pemerintah.
4. Pemerintahan oleh kelompok elit.
Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus dipimpin oleh
segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota
masyarakat. Jika ada pertentangan pendapat, maka yang
berlaku adalah keinginan si-elit.
5. Totaliterisme.
Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam
meminggirkan sesuatu yang dianggap “kaum pinggiran”. Hal
inilah yang dialami kaum wanita, dimana mereka hanya
ditempatkan pada wilayah 3 K yaitu: kinder (anak-anak), kuche
(dapur) dan kirche (gereja). Bagi anggota masyarakat, kaum
fasis menerapkan pola pengawasan yang sangat ketat.
Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme
dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan
penganiayaan.
6. Rasialisme dan imperialisme.
Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit lebih
unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan
kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara
maka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih
berhak memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga
merambah jalur keabsahan secara rasialis, bahwa ras mereka
lebih unggul dari pada lainnya, sehingga yang lain harus
tunduk atau dikuasai. Dengan demikian hal ini memunculkan
semangat imperialisme.
7. Fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban
internasional. Konsensus internasional adalah menciptakan
pola hubungan antar negara yang sejajar dan cinta damai.
Sedangkan fasis dengan jelas menolak adanya persamaan
tersebut. Dengan demikian fasisme mengangkat perang sebagai
derajat tertinggi bagi peradaban manusia. Sehingga dengan kata
lain bertindak menentang hukum dan ketertiban internasional.
Negara yang menganut ideologi fasisme memiliki beberapa
keunggulan dan kelemahan.
a. Keunggulan Ideologi Fasisme
1. Memiliki rasa kesatuan nasional.
11
2. Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
3. Dapat mengambil keputusan pemerintahan yang cepat.
4. Pemerintahan dipegang oleh orang yang ahli.
b. kelemahan dari ideologi fasisme
1. Rakyat berhadapan dengan tekanan dan kekerasan.
2. Rakyat diperintah dengan cara-cara yang mmebuat mereka
takut dan dengan demikian membuat mereka patuh.
3. Kekuasaan Negara hanya dipegang oleh partai yang
berkuasa.
4. Sistem pemerintahan otoriter.
Tokoh-tokoh ideologi fasisme
a. Plato (Farhini,2012) menganggap manusia sebagai suatu
spesies hewan, dan menganjurkan agar mereka
“dikembangkan” melalui “perkawinan paksa”.
b. Charles Darwin (Farhini,2012) Meng-klaim bahwa makhluk
hidup berevolusi dari makhluk hidup lainnya sebagai hasil dari
peristiwa kebetulan, merupakan produk filsafat pagan. Unsur
penting kedua dari teori Darwinisme, “perjuangan untuk
bertahan hidup”, juga merupakan kepercayaan pagan. Para
filsuf Yunani-lah yang pertama kali mengemukakan adanya
peperangan di antara makhluk hidup untuk bertahan hidup di
alam.
Negara penganut ideologi Fasisme Italia merupakan negara
pertama yang menjadi Fasis (1922) menyusul jerman tahun 1933 dan
kemudian Spanyol melalui perang saudara yang pecah tahun 1936.
Pada abad ke-20, fasisme muncul di Italia dalam bentuk Benito
Mussolini.
5. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu ideologi yang meletakkan bangsa di
pusat masalahnya dan berupaya meninggikan derajat bangsa. Dalam
Wikipedia (2013) mengartikan bahwa Nasionalisme adalah satu paham
yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara
(dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep
identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Menurut Marsa (2011), nasionalisme merupakan suatu gerakan
ideologi untuk mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan, dan
identitas bagi suatu populasi yang anggotanya bertekad untuk
membentuk suatu bangsa yang berpotensi. Sasaran umum
nasionalisme yaitu otonomi nasional, kesatuan nasional, dan identitas
nasional. Doktrin nasionalisme dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dunia di bagi menjadi bangsa-bangsa, masing-masing dengan
karakter, sejarah, dan takdir tersendiri.
2. Bangsa adalah satu-satunya sumber kekuasaan politik.
12
3. Kesetiaan kepada bangsa mengalahkan semua kesetiaan lain.
4. Agar menjadi bebas, setiap individu harus menjadi bagian dari
suatu bangsa.
5. Setiap bangsa menuntut ekspresi diri dan otonom seutuhnya.
6. Perdamaian dan keadilan global menuntut adanya suatu dunia yang
terdiri dari bangsa-bangsa otonom.
Wikipedia (2013) menjelaskan tentang bentuk-bentuk dari
nasionalisme, yaitu:
a. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah
sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan
politik".
b. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah
masyarakat.
c. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik,
nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana
negara memperoleh kebenaran politik secara
semula jadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada
perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah
tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme romantik.
d. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya
"sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
e.Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme
kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.
Secara sistematis, bilamana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan
wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan
terhadap wilayah.
f. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun
begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan
nasionalisme keagamaan.
Mulanya sejumlah nasionalisme menjadi sebab akibat lahirnya dua
perang dunia. Tapi, dari perang itulah memicu lahirnya berbagai
nasionalisme baru. Maka dapat dikatakan bahwa nasionalisme
mempunyai kapasitas untuk berkembang di setiap benua dan di bawah
rezim apapun. Oleh karena itu, selama masih ada bangsa dengan
sejarah dan karakteristiknya, maka selama itu pula nasionalisme tetap
ada. Begitu juga dengan identitas nasional yang akan menjadi salah
satu landasan dasar bagi tatanan dunia kontemporer.
13
6. Sosialisme
Sosialisme secara etimologi berasal dari bahasa Perancis yaitu
sosial yang berarti kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali
muncul di Perancis sekitar tahun 1830. Sosialisme adalah paham yang
menghendaki segala sesuatu harus diatur bersama dan hasilnya
dinikmati bersama-sama. Dengan kata lain sosialisme adalah paham
yang menghendaki kemakmuran bersama. Menurut W. Surya Indra
(Winarno,2012:22) sosialisme adalah ajaran kemasyarakatan
(pandangan hidup) tertentu yang berhasrat menguasai sarana-sarana
produksi serta pembagian hasil produksi secara merata. Umumnya
sebutan itu dikenakan bagi aliran yang masing-masing hendak
mewujudkan masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama
terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi
diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau
swasta yang hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk
melayani kebutuhan masyarakat. Dalam arti tersebut menurut
Mudhofir (Winarno,2012:23) ada empat macam aliran yang
dinamakan sosialisme:
1. Sosial demokrat
2. Komunisme
3. Anarkhisme
4. Sinkalisme.
Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi gerakan
ini belum berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan abad
19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848),
sosialisme itu seakan-akan sebagai faktor yang sangat menentukan
jalannya sejarah umat manusia.Paham sosialis berkeyakinan bahwa
perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai
dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan
perbaikan nasib buruh secara bertahap.
Kesengsaraan kaum buruh akibat penindasan kaum kapitalis
menimbulkan pemikiran para cendekiawan untuk mengusahakan
perbaikan nasib. Selain itu sosialisme merupakan suatu paham yang
menjadikan kebersamaan sebagai tujuan hidup manusia dan
mengutamakan segala aspek kehidupan bersama manusia.
Kepentingan bersama dan kepentingan individu harus
dikesampingkan. Negara harus selalu campur tangan dalam segala
kehidupan, demi tercapainya tujuan negara.
Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu keyakinan dan
kepercayaan yang dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai
tatanan politik yang mencita-citakan terwujutnya kesejahteraan
masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, dan tanpa
kekerasan.Sosialisme sebagai ideologi politik timbul dari keadaan
yang kritis di bidang sosial, ekonomi dan politik akibat revousi
industri. Adanya kemiskinan, kemelaratan, kebodohan kaum buruh,
14
maka sosialisme berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan secara
merata.
Menurut Michael Newmann (Simamora,1986:120) Sosialisme
adalah ideologi yang di tandai oleh:
1. Komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang egalitarian
(sama).
2. Seperangkat kepercayaan bahwa orang biasa membangun sistem
egalitarian alternative yang didasarka pada nilai-nilai solidaritas
dan kerjasama.
3. Pandangan yang optimistic yang memandang manusia dan
kemampuannya dapat bekerja sama antara satu dengan yang
lainnya. Dan,
4. Keyakinan bahwa adalah mungkin untuk membuat perubahan
secara nayata di dunia ini melalui agen-agen yang terdiri atas
mereka-mereka yang sadar. Sosialisme sama seperti Kapitalisme,
memiliki “pecahan”.
Sosialisme sendiri adalah konsep induk dari ideologi – ideologi
yang muncul kemudian, dimana satu sama lain kerap bertolak
belakang dalam kegiatannya. Ideologi – ideologi tersebut adalah
Sosialisme Utopia, Sosialisme Marxisme, Sosialisme Komunise,
Anarkisme, Sosial Demokrasi, dan sejenisnya.
Tokoh-tokoh ideologi sosialisme
a. Karl Marx (1818-1883) sebagai pelopor utama gagasan “sosialisme
ilmiah”.
b. FredericH Engels (1820-1895). Bersama Karl Marx menulis buku
Communist Manifesto c.
Nama-nama penting lain dalam Ideologi Sosialisme adalah C.H. Saint
Simon (1760-1825), F.M Charles Fourier (1772-1837), EtinneCabet
(1788-1856), Wilhelm Weiling (1808-1871), dan Louis Bland (1811-
1882).
Negara yang menganut Ideologi Sosialisme Negra yang menganut
Ideologi Sosialisme adalah Negara-negara di Eropa Barat serta Kuba
dan Venezuela.
7. Konservatif
Konservatisme adalah paham politik yang ingin mempertahankan
tradisi dan stabilitas sosial, melestarikan pranata yang sudah ada,
menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta menentang
perubahan yang radikal, atau secara singkatnya konservatisme adalah
sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah
ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan;
"menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya
memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif
di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula.
15
Pada masa Revolusi Perancis pada 1789 konservatisme mulai
muncul sebagai suatu sikap atau alur pemikiran yang khas. Banyak
orang yang mengusulkan bahwa bangkitnya kecenderungan
konservatif sudah terjadi lebih awal, pada masa-masa awal Reformasi.
Ciri-ciri ideologi Konservatisme
a. Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja.
b. Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya
pelestarian tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat.
c. Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan
Negara semuanya dianggap suci.Konservatisme juga menentang
radikalisme dan skeptisisme.
konservatisme itu ditanda dengan gejala-gejala sebagai berikut:
1. Masyarakat yang terbaik adalah masyarakat yang tertata.
Masyarakat harus memiliki struktur (tata) yang stabil
sehingga setiap orang mengetahui bagaimana ia harus
berhubungan dengan orang lain.
2. Paham konservatif berpandangan bahwa pengaturan yang
tepat atas kekuasaan akan menjamin perlakuan yang sama
terhadap semua orang, sehinga diperlukan suatu pemerintah
yang memiliki kekuasaan yang mengikat tetapi bertanggung
jawab.
3. Paham ini menekankan tanggung jawab pada pihak penguasa
dalam masyarakat untuk membantu pihak yang lemah. Sisi
konservatif inilah yang menimbulkan kesejahteraan dengan
program-program jaminan sosial bagi yang berpenghasilan
rendah.
Tokoh-tokoh ideologi konservatisme
a. Edmund Burke (1729-1797) gigih mengajukan argumen
menentang Revolusi Perancis, juga bersimpati dengan sebagian
dari tujuan-tujuan Revolusi Amerika. Burke mengembangkan
gagasan-gagasan ini sebagai reaksi terhadap gagasan „tercerahkan‟
tentang suatu masyarakat yang dipimpin oleh nalar yang abstrak.
Negara penganut ideologi konservatisme Negara penganut
ideologi Konservatisme yaitu Inggris, Kanada, Bulgaria, Denmark,
Hongaria, Belanda, Swedia.
8. Kapitalisme
Kapitalisme berasal dari kata kapital, yang artinya modal.
Kapitalisme merupakan suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal dapat melaksanakan usahanya yang meraih keuntungan yang
sebesar-besarnya Kapitalisme mulai muncul pertama kali di Eropa,
pada abad ke-16 hingga abad ke-19. Pada masa itu, dunia
perekonomian di Eropa dalam masa perkembangan. Kondisi saat itu
16
memperlihatkan bahwa sekelompok individu maupun kelompok dapat
bertindak sebagai suatu badan tertentu.
Kapitalisme merupakan salah satu cara pandang manusia dalam
menjalani kegiatan ekonominya. Kapitalisme dianggap paham bagi
pemilik modal yang mengagungkan persaingan bebas atau kompetisi
untuk sebanyak-banyaknya menumpuk modal melalui produksi barang
dan penemuan-penemuan teknologi dengan tidak memperdulikan
kenyataan perusahaan yang ada disekitarnya, sehingga keberadaan
kapitalis dianggap sebagai wujud penindasan terhadap masyarakat
dengan kondisi ekonomi lemah. Akibatnya, paham kapitalisme
mendapat kritikan dari banyak pihak, bahkan ada yang ingin
melenyapkannya.
Ciri-ciri ideologi kapitalisme:
1. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yg
terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti
heroin dan semacamnya.
2. Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-
lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi
yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta
tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-
peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha
dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi
kecuali dalam batas-batas yg yg sangat diperlukan oleh peraturan
umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
3. Kompetisi sempurna.
4. Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak
untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan
kemauannya.
Beberapa ide-ide pokok yang dikembangkan oleh ideologi
kapitalisme, yaitu:
1. Pemilik modal lebih utama daripada kaum pekerja.
2. Motivasi utama berproduksi adalah untuk meraih keuntungan
sebanyak- banyaknya.
3. Unsur material serta faktor-faktor produksi berada pada swasta.
4. Perokonomian harus dijalankan secara liberal dan tidak mengenal
proteksi.
5. Untuk kemajuan ekonomi harus ada kompetisi dan mengikuti
logika pasar.
Tokoh-tokoh ideologi kapitalisme
Adam Smith adalah seorang tokoh ekonomi kapitalis klasik
Negara penganut ideologi kapitalisme Negara yang menganut paham
kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan
Perancis.
17
9. Anarkisme
Anarkisme sebenarnya berasal dari kata Yunani anarchy, yang
secara harfiah berarti “tidak mempunyai pemerintahan”. Ideologi
anarikisme ini berkaitan dengan Mikail Bakunin, yang percaya bahwa
kebebasan individu yang sepenuhnya hanya bisa diwujudkan setelah
negara dan lembaga - lembaga pendukungnya dihancurkan.
(Wijianto,2004:47). Paham anarkisme ini mengajarkan bahwa satu-
satunya wewenang yang mempunyai kekuatan moral dan keabsahan
adalah wewenang oleh setiap individu diberikan kepada dirinya. Tak
seorang pun bisa dipaksa untuk melakukan suatu tindakan kecuali
tindakan yang berasal dari dirinya sendiri. Pembuatan peraturan dan
kebijakan adalah hak istimewa setiap individu, karena merekalah yang
mempunyai kepentingan dan kebutuhan.
Sejauh masih ada organisasi, anarkisme akan terus mendesak
asosiasi - asosiasi warga negara yang bebas dan spontan. Dengan
demikian menurut kaum anarkisme tatanan sosial yang paling tinggi
dan yang paling bermoral, sesungguhnya berasal dari setiap orang
yang mempunyai pengertian yang besar ke saling ketergantungan
kepada orang-orang lain. Dan kebebasan serta keleluasaan dalam
saling ketergantungan merupakan satu-satunya sumber wewenang
yang sah bagi diri individu. Bisa dikatakan selain memiliki kebebasan
individu, kaum anarkisme juga menganut kebersamaan dan kesetaraan
seperti sosialisme.
Pada dasarnya penekanan dalam pemikiran kaum anarkis tidak
pada kekerasan dan tindakan langsung melainkan pada pendidikan dan
kesadaran umum akan sifat nyata manusia. Namun, dalam sejarahnya,
para anarkis sering kali menggunakan kekerasan sebagai cara yang
ampuh untuk memperjuangkan ide-idenya.
Tokoh - tokoh ideologi anarkisme
a. Alexander Berkman
b. Ba Jin
c. Daniel Cohn-Bendit
d. Emma Goldman
e. Errico Malatesta
f. Pierre-Joseph Proundhon
10. Demokrasi
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti
rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat
diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang
ilmu politik. Hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut-
sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Istilah
“demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang tepatnya diutarakan di
18
Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut dianggap sebagai
contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum
demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan
dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18,
bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak
negara.
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian
kekuasaan dalam suatu negara umumnya berdasarkan konsep dan
prinsip trias politica dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari
rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut.
Inu Kencana Syafiie (Damayanti,2012:34) merinci prinsip-prinsip
demokrasi sebagai berikut, yaitu adanya pembagian kekuasaan,
pemilihan umum yang bebas, manajemen yang terbuka, kebebasan
individu, peradilan yang bebas, pengakuan hak minoritas,
pemerintahan yang berdasarkan hukum, pers yang bebas, beberapa
partai politik, konsensus, persetujuan, pemerintahan yang
konstitusional, ketentuan tentang pendemokrasian, pengawasan
terhadap administrasi negara, perlindungan hak asasi, pemerintah
yang mayoritas, persaingan keahlian, adanya mekanisme politik,
kebebasan kebijaksanaan negara, dan adanya pemerintah yang
mengutamakan musyawarah.
1. Macam-Macam Demokrasi
a. Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi
dibedakan atas :
- Demokrasi Langsung
- Demokrasi Tidak Langsung
b. Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas
- Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)
- Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)
c. Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya,
demokrasi dibedakan atas :
- Demokrasi Formal
- Demokrasi Material
- Demokrasi Campur
d. Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat
kelengkapan negara, demokrasi dibedakan atas :
- Demokrasi Sistem Parlementer
- Demokrasi Sistem Presidensial
Adapun ide-ide dan ciri-ciri pokok paham demokrasi adalah
1. Kedaulatan sekaligus pemerintahan di tangan rakyat, dari
rakyat dan kembali kepada rakyat.
19
2. Adanya kebebasan untuk apa saja yang diberikan kepada
rakyat.
3. Persamaan hak-hak dan kewajiban bagi semua rakyat.
4. Kontrol kepada kekuasaan secara ketat oleh rakyat yang
direpresentasikan oleh lembaga politik maupun secara
langsung seperti pers yang yang bebas.
5. Partisipasi politik oleh seluruh komponen masyarakat.
6. Penguatan pada apa yang disebut civil society, yang
sebagai akibatnya dominasi militer ditolak.
7. Agama di mata demokrasi menjadi urusan pribadi-pribadi
atau rakyat.
Negara penganut ideologi Demokrasi Meskipun ide
dasarnya sama atau mirip, namun dalam pelaksanaan paham
demokrasi mempunyai beberapa model yang berbeda-beda,
yaitu:
1. Demokrasi liberal yang berkembang di negara-negara
industri maju seperti Amerika, Perancis, dan Australia.
2. Demokrasi kerakyatan yang berkembang di negara-negara
komunis seperti Rusia, Cina, Kuba, Vietnam dan Eropa
Timur.
3. Demokrasi radikal yang berkembang di beberapa negara
yang sparatis.
4. Demokrasi negara ketiga seperti Indonesia yang selalu
mencari bentuk yang lebih tepat. Demokrasi di sini
biasanya disesuaikan dengan budaya bangsanya, meskipun
pada akhirnya cenderung terjebak ke dalam demokrasi
liberal.
11. Marxisme
Ideologi ini dikembangkan oleh Karl Marx. Menurut Prof. Dr.
Jimly Asshiddiqie S.H (Wijianto,2004: 56) ideologi Marxisme-
Leninisme ini berisi sistem berpikir mulai dari tataran nilai dan prinsip
dasar yang kemudian dikembangkan hingga praktis operasional dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi
Marxisme ini meliputi ajaran dan paham tentang
a. Hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan
ateisme.
b. Ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis.
c. Norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bahkan
tentang bagaimana individu harus hidup.
d. Legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama
kaum proletar.
Selain itu, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Wijianto,2004:56)
juga menyebutkan bahwa awal dan inti dari ajaran Karl Marx adalah
kritik dan gugatan terhadap sistem dan struktur sosial yang eksploitatif
berdasarkan ideologi kapitalis. Pemikiran Karl Marx ini kemudian
20
dikembangkan oleh Engels dan Lenin dan disebut sebagai ideologi
sosialisme-komunisme.
Andi (2008) berpendapat bahwa ideologi yang dikemukakan oleh
Karl Marx dan pengikutnya merupakan sebuah ideologi yang timbul
sebagai respon terhadap ideologi kapitalis. Kedua ideologi ini,
Marxisme dan kapitalis, saling bertentangan satu sama lain. Ideologi
yang dikemukakan oleh Karl Marx tersebut lebih menekankan pada
sifat kolektivisme, sedangkan ideologi kapitalis lebih menekankan
pada sifat individualisme. Namun, pendapat Karl Marx mengenai
pengertian ideologi dan pelaksanaannya memiliki sisi positif dan sisi
negatif. Sisi negatif dari pendapat Karl Marx berasal dari kesimpulan
analisis yang dilakukannya. Kesimpulan analisis yang dilakukan oleh
Karl Marx menyebutkan bahwa ideologi hanyalah sebuah ilusi,
pandangan yang menyesatkan tentang dunia, dan kepalsuan
(Heywood,1998:27).
Di samping sisi negatif tersebut, pendapat Karl Max juga memliki
sisi positif, yaitu lebih menekankan pada sifat kolektivisme pada
ideologi yang diterapkannya. Penekanan pada sifat kolektivisme
tersebut sangat bagus jika diterapkan pada masa sekarang. Hal ini
dikarenakan meningkatnya tingkat individualisme dalam kehidupan
bermasyarakat sekarang ini. Oleh karena itu, penerapan ideologi
tersebut dapat memperkecil tingkat individualisme masyarakat.
Tokoh-tokoh ideologi marxisme
Karl Marx merupakan pencetus ideologi ini.
Negara penganut ideologi marxisme
Negara yang pernah menganut ideologi ini adalah Inggris, Belanda,
Portugal, Prancis dan Spanyol.
12. Feminisme
Paham feminisme adalah sebuah paham yang menuntut emansipasi
atau kesamaan dan keadilan hak perempuan dengan pria. Ketika terjadi
Revolusi Prancis terjadilah pendeklarasian Hak-Hak Asasi Manusia,
tapi perempuan tidak termasuk di dalamnya karena dalam pandangan
mereka perempuan tidaklah dipandang sebagai manusia utuh. Ketika
itu, perempuan, baik dari kalangan atas, menengah ataupun bawah,
tidak memiliki hak-hak seperti hak untuk mendapatkan pendidikan,
berpolitik, hak atas milik dan pekerjaan. Oleh karena itulah,
kedudukan perempuan tidaklah sama dengan laki-laki dihadapan
hukum. Deklarasikan Hak-hak Asasi Perempuan baru dibuat pada
tahun 1791.
Ideologi feminisme bukanlah ideologi yang berasal dari Barat
melainkan berasal dari kemanusian. Ideologi yang hendak
mendudukkan perempuan sebagai seorang manusia yang utuh yang
21
setara hak-haknya dengan kaum pria. Ada beberapa aliran dari kaum
feminis yang berkembang sampai saat ini:
a. Feminis Liberal Feminisme Liberal ialah pandangan untuk
menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh
dan individual. Feminis Liberal memilki pandangan mengenai
negara sebagai penguasa yang tidak memihak antara kepentingan
kelompok yang berbeda yang berasal dari teori pluralisme negara.
b. Feminis Radikal Aliran ini muncul sebagai tanggapan atas kultur
seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin.
c. Feminis Post Modern Aliran ini menganut ide yang anti absolut
dan anti otoritas, berpendapat bahwa gender tidak bermakna
identitas atau struktur sosial.
d. Feminis Anarkis Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai
suatu paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan
menganggap negara dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah
sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.
e. Feminis Marxis Aliran ini memandang masalah perempuan dalam
kerangka kritik kapitalisme. Kaum Marxis berpendapat bahwa
negara memiliki kemampuan untuk memelihara kesejahteraan,
namun disisi lain, negara bersifat kapitalisme yang menggunakan
sistem perbudakan kaum wanita sebagai pekerja.
f. Feminis Sosialis Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan
sistem kepemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir
pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri
dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat
tanpa kelas, tanpa pembedaan gender. Feminisme sosialis
menggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami
penindasan perempuan.
g. Feminis Postkolonial Fokus utama feminisme poskolonial pada
intinya menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai,
cara pandang, maupun mentalitas masyarakat. Dilihat dari
keragaman istilah setiap aliran, pada dasarnya tujuan utama
dibuatnya paham feminism utamanya yaitu tidak menggerakkan
kaum perempuan supaya bekerja tapi menggerakkan pekerja
perempuan supaya sadar dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Tokoh-tokoh ideologi feminisme
a. Marquis De Condercot
b. Marry Wallstonecraff, lewat bukunya The Right of Woman pada
tahun 1972.
13. Leninisme
Leninisme adalah versi Rusia dari marxisme. Leninisme
merupakan pemikiran Vladimir Lenin yang didasarkan pada
pemahamannya mengenai Marxisme. Leninisme mengandung
beberapa konsep penting, salah satunya adalah mengenai peran partai
22
revolusioner. Partai ini merupakan tipe yang unik dari partai politik, ia
terdiri dari anggota yang berdedikasi, disiplin, teruji, dan terlatih
dengan baik dalam hal memahami komunisme. Elit partai dijalankan
dalam organisasi yang sentralistis, sebuah bagian yang substansial
dalam partai komunis. Partai komunis kebanyakan menggunakan teori
sentralisme demokrasi Lenin, di mana hanya ada segilintir orang yang
mengendalikan partai (atau organisasi) yang memiliki pemahaman
yang paling baik di antara anggota lainnya (sentralis), meski begitu
penentuan siapa saja yang bisa duduk dalam kepemimpinan tetap
ditentukan melalui pemilihan (demokrasi).
Untuk mewujudkan sebuah negara berdasarkan Marxisme
setidaknya dibutuhkan dua tahap dalam pandangan Leninisme,
diantaranya, hak milik pribadi atas alat-alat produksi diganti menjadi
milik sosial, di mana sarana-sarana produktif seperti pabrik, toko,
bengkel, dan tanah pertanian menjadi milik negara atau koperasi.
Perbedaan dalam kebutuhan dan kemampuan bekerja orang belum bisa
di perhitungkan, sehingga pada permulaan masih akan ada
ketidaksamaan material dan banyak kekurangan. Untuk mengatur
keadaan tersebut diperlukan negara sebagai pengatur, sehingga
menurut Leninisme negara adalah alat, bukan tujuan.
Tokoh-tokoh ideologi leninisme
Vladimir Lenin (1870 – 1924), yang mengembangkan teori politik dan
ekonomi sosialis dari Marxisme dan penafsiran pribadi Lenin terhadap
teori Marxis yang sesuai dengan kondisi sosial masyarakat agraris di
Kekaisaran Rusia (1721 – 1917).
14. Trotskyisme
Trotskyisme berasal dari nama pendirinya, Leon Trotsky (1879-
1940). Ia memiliki ajaran mengenai revolusi abadi. Isinya berupa
pernyataan bahwa revolusi dapat berhasil dan mendukung keinginan
sosialnya bila revolusi itu meluas di luar batas Rusia. Menurutnya,
meluasnya revolusi sosialisme akan dapat mengatasi kekuatan
kapitalisme Eropa. Trotsky tidak mendukung kebijakan ekonomi baru
kapitalis semu. Kebijakan ini telah dilaksanakan oleh Stalin pada tahun
1921 dan dicetuskan kembali pada tahun 1928 oleh Stalin. Menurut
Trotsky, kegagalan kebijakan ekonomi tersebut untuk mempersatukan
petani dan menganjurkan semangat borjuis di antara pengusaha kecil.
Hal ini merupakan cermin kemunduran dalam perkembangan
sosialisme di Rusia. Selanjutnya, Trotsky mencetuskan kembali teori
produksi dan distribusi secara kebersamaan, yang diprakarsai oleh
negara.
Tokoh-tokoh ideologi trotskysme Leon Trotsky (1879-1940) sebagai
pencetus ideologi ini.
23
15. Stalinisme
Stalinisme berasal dari nama Stalin (1879-1953). Ia adalah tokoh
sosialis Soviet yang menguasai negara pada tahun 1903-an. Menurut
Stalin, sosialisme harus berada di satu negara, yaitu Soviet. Bagi
Stalin, Soviet harus menjadi benteng sosialisme, yang merupakan
model pembangunan sosialisme yang akan mengilhami kaum sosialis
di seluruh dunia. Tentu saja hal ini bertentangan dengan ide Trotsky,
yang menginginkan sosialisme meluas ke luar Rusia. Selanjutnya, pada
tahun 1928 Stalin membuat program produksi pertanian secara
kebersamaan dan program pembangunan lima tahun pertama di Uni
Soviet. Ditambah dengan serangkaian program perkembangan lainnya,
Stalin ingin menjadikan Uni Soviet sebagai negara berkekuatan
industri sekaligus militer. Akibatnya, jutaan petani menjadi korban
program pembangunan Stalin ini.
Tokoh-tokoh ideologi stalinisme
Joseph Stalin sebagai pencetus ideologi ini.
16. Maoisme
Maoisme berasal dari nama Mao Zedong. Ia adalah pemimpin
Partai Komunis Cina (PKC). Maoisme merupakan ideologi komunis di
Tiongkok. Berbeda dengan komunisme di negara-negara lain,
Maoisme lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Karena
kondisi Tiongkok menempatkan kaum buruh sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari kapitalisme. Mao Zedong membentuk tentara petani
dan menjalankan hal-hal berikut :
a. Pendistribusian kembali tanah, tujuannya untuk memberi
keuntungan bagi para petani miskin.
b. Membatasi eksploitasi petani oleh tuan tanah dan para lintah darat.
c. Melembagakan pajak dan program kesejahteraan.
d. Memperkuat organisasi politik dan militer komunis.
Tokoh-tokoh ideologi maosisme
Mao Zedong sebagai pencetus ideologi ini.
17. Neoliberalisme
Pada perkembangannya, ideologi Liberalisme terpecah. Suatu lebih
mendekati Sosialisme, dan lainnya mendekati Kapitalisme (ekonomi).
Neoliberalisme adalah pecahan pecahan ideologi Liberaisme yang
mendekati Kapitalisme. Sementara yang mendekati Sosialisme disebut
sebagai New Liberalism (Liberalisme Baru). ideologi Neoiberalisme
ini di tuding menunggangi aksi militer AS dan sekutunya di timur
tengah dan Asia selatan.
Neoliberalisme adalah cara pandang kebijakan yang menekan pada
kebutuhan untuk adanya kompetisi pasar yang bebas (free market
competition). Liberalism sekaligus merupakan ideologi (seperangkat
24
gagasan yang terorganisir) dan praktek (seperangkat kebijakan).
Pinsip-prinsip Neoliberalisme adalah:
a. Keyakinan bahwa perkembangan ekonomi yang berkelanjutan
adalah penting untuk mencapai kemajuan umat manusia.
b. Kepercayaan diri bahwa pasar bebas adalah tempat alokasi sumber
daya yang paling efektif.
c. Penekanannya pada peran minimal intevensi Negara dalam
hubungan social dan ekonomi.
d. Komitmennya pada kemerdekaan perdagangan dan permodalan.
Tokoh-tokoh ideologi neoliberalisme
Milton Friedman bersama Friedrich August Hayek (ekonom dari
Austria) menjadi peletak dasar bangunan Neoliberalisme.
18. Demokrasi Islam
Ideologi Demokrasi islam adalah sistem politik yang berdasar
akidah agama Islam. Islam dilahirkan dari proses berfikir yang
menghasilkan keyakinan yang teguh terhadap keberadaan atau wujud
Allah sebagai Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan, alam semesta
dan seluruh isinya, termasuk manusia. Darinya lahir keyakinan akan
keadilan dan kekuasaan Allah Yang Maha Tahu dan Maha Pengatur,
Allah telah mewahyukan aturan hidup, yaitu syariat Islam yang
sempurna dan diperuntukkan bagi manusia.
Syariat Islam tersebut bersumber pada Al Qur‟an dan Al Hadist.
Dari keyakinan ini tumbuhlah keyakinan akan adanya rasul dari
golongan manusia, yang menuntun dan mengajarkan manusia untuk
mentaati penciptanya, dan meyakini akan adanya hari perjumpaan
dengan Allah SWT. Aturan hidup yang dimaksud merupakan aturan
hidup yang bersumber dari wahyu Allah. Aturan ini mengatur berbagai
cara hidup manusia yang berlaku dimana saja dan kapan saja, tidak
terikat ruang dan waktu. Dari peraturan yang mengikat individu
ataupun masyarakat dan bahkan sistem kenegaraan. Seluruhnya ada
diatur dalam Islam. Ciri-ciri ideologi Demokrasi islam:
1. Wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Menjadi
landasannya.
2. Dasar kepemimpinan ideologis (menyatukan antara hukum Allah
SWT dengan kehidupan).
3. Kesesuaian dengan fitrah. segala aturan apapun harus berasal dari
Allah SWT melalui wahyu-Nya.
4. Pembuat hukum dan aturan ( Allah SWT lewat wahyu-Nya).
5. Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syaro‟Perbuatan bisa
dilakukan bila sesuai dengan hukum syaro‟.
6. Tujuan tertinggi yang hendak dicapai ditetapkan oleh Allah SWT.
7. Tolok ukur kebahagiaan yaitu mencapai ridho Allah SWT, yang
terletak dalam ketaatan dalam setiap perbuatan.
25
8. Kebebasan pribadi dalam berbuat yang distandarisasi oleh hukum
syaro‟. Bila sesuai, bebas dilakukan. Bila tidak, maka tidak boleh
dilakukan.
9. Pandangan terhadap masyarakat yang merupakan kumpulan
individu yang memiliki perasaan dan pemikiran yang satu serta
diatur oleh hukum yang sama.
10. Dasar perekonomian yaitu setiap orang bebas menjalankan
perekonomian dengan membatasi sebab pemilikan dan jenis
pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tidak boleh
dibatasi.
Penganut ideologi Islam percaya jika sebelum kehidupan adalah
berasal dari Allah SWT, saat kehidupan bertujuan untuk mendapatkan
ridha-Nya, dan setelah meninggal kembali kepada-Nya dengan
pertanggungjawaban. Ideologi Islam mulai dijelmakan dalam sistem
pemerintahan islam sejak tahun 622 masehi di Madinah oleh
Rasulullah SAW. Sepanjang riwayatnya, ideologi ini mampu
memberikan solusi dan kemakmuran bagi masyarakatnya.
Tokoh-tokoh ideologi Demokrasi islam
Pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid
Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897)
Negara penganut ideologi Demokrasi islam Ideologi demokrasi islam,
pernah di terapkan di Turki. Namun tak lagi diterapkan sejak 3 Maret
1924, saat runtuhnya Khalifah Turki Hutsmani. Sejak saat itu, Islam
sebagai ideologi tak lagi diterapkan secara menyeluruh.
19. Ideologi Fundamentalisme
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, fundalisme adalah paham
yang cenderung memperjuangkan sesuatu secara radikal. Secara
definitive istilah fundamentalisme tidak ada bedanya antara
fundamentalisme dalam agama maupun dalam politik.
Fundamentalisme keagamaan adalah paham politik yang menjadikan
agama sebagai ideologi berbangsa dan bernegara. Paham ini
menjadikan agama sebagai basis ideologinya dan agama dipakai
sebagai pusat pemerintahannya dan pemimpin tertinggi negara tersebut
haruslah seorang petinggi agama. Segala kegiatan pemerintahan dan
hukum-hukumnya juga diambil dari kitab suci . Dan dasar negara
sendiri memakai ideologi agama. James Barr yang merupakan rujukan
utama dalam bidang fundamentalisme. Istilah fundamentalisme
ini bermula dari essay yang berjudul “Fundamentals” yang
muncul di Amerika sekitar tahun 1910-1915. Sayangnya pada
sekarang ini pemahaman ini sering dianggap sebagai bagian dari
agama. Di sini, fundamentalisme sebenarnya berfungsi sebagai
pelestari pemahaman keagamaan yang berkembang dan dianut pada
zaman dulu. Kini hanya sekedar ta‟wil dan pandangan belakang
diidentikkan dengan golongan Islam politik.
26
Ciri-ciri paham fundalisme :
a. Menolak perubahan.
b. Intoleransi.
c. Tertutup.
d. Kekakuan Madzhab.
e. Keras.
f. Tunduk kepada tradisi.
g. Menentang pertumbuhan dan perkembangan.
Tokoh-tokoh ideologi fundalisme
a. James Barr. Merupakan rujukan utama dalam bidang
fundamentalisme.
b. Garaudy
Negara-negara yang menganut paham fundalisme
a. Vatikan di Roma.
b. Arab Saudi : Islam.
c. Tibet : Budha.
d. India : Hindu.
e. Cina : Kong Ho Cu dan Taoisme.
f. Israel : Yahudi.
g. Jepang : Shinto
27
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan,
ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang
mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai kehidupan, seperti :
- Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan.
- Bidang Sosial.
- Bidang Ekonomi.
- Bidang Keagamaan.
Ideologi adalah suatu pilihan yang rasional yang penuh kesadaran
dari seseorang atau sekelompok orang yang harus bertanggung jawab
melaksanakannya.Terdapat 19 ideologi yang ada di dunia.
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9065580/ideologi_di_dunia
http://efriblogedu.blogspot.com/2012/11/pengertian-ideologi-ideologi-dunia.html
https://guruppkn.com/macam-macam-ideologi-di-dunia
https://misbahusurur24.blogspot.com/2018/01/makalah-idiologi-negara-dan-
dunia.html

More Related Content

What's hot

Pendekatan sistem
Pendekatan sistemPendekatan sistem
Pendekatan sistemRifai Aulia
 
Makalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranMakalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranAsep Sahwani
 
ekonomi politik pendekatan neo-klasik
ekonomi politik pendekatan neo-klasikekonomi politik pendekatan neo-klasik
ekonomi politik pendekatan neo-klasikBadrotuz Zahro
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRetna Rindayani
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalagusmulyana41
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Mirza Syah
 
3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme3 teori merkantilisme
3 teori merkantilismeJuni Effendi
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Togar Simatupang
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasionalEdo Setiawan
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAROwnskin
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenDessy Arifina
 

What's hot (20)

Pendekatan sistem
Pendekatan sistemPendekatan sistem
Pendekatan sistem
 
Analisis input output
Analisis input outputAnalisis input output
Analisis input output
 
CP KELAS X EKONOMI.pptx
CP KELAS X EKONOMI.pptxCP KELAS X EKONOMI.pptx
CP KELAS X EKONOMI.pptx
 
Makalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranMakalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaran
 
ekonomi politik pendekatan neo-klasik
ekonomi politik pendekatan neo-klasikekonomi politik pendekatan neo-klasik
ekonomi politik pendekatan neo-klasik
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Sistem ekonomi indo.
Sistem ekonomi indo.Sistem ekonomi indo.
Sistem ekonomi indo.
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Teori produksi ppt
Teori produksi pptTeori produksi ppt
Teori produksi ppt
 
3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAR
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumen
 
Permintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaranPermintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaran
 

Similar to IDEOLOGI DUNIA

pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraAbd Taj Khalwatiyah
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiifhnx
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegaraPancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegaraAinina Sa'id
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiNita Kurniasih
 
Pancasila vs liberalisme
Pancasila vs liberalismePancasila vs liberalisme
Pancasila vs liberalismedavaimadulb
 
Peran ideologi pancasila dalam mengatasi perang ideologi di era globalisasi
Peran ideologi pancasila dalam mengatasi perang ideologi di era globalisasiPeran ideologi pancasila dalam mengatasi perang ideologi di era globalisasi
Peran ideologi pancasila dalam mengatasi perang ideologi di era globalisasiDin Haidiati
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi yuli ana
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaSeptian Muna Barakati
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 

Similar to IDEOLOGI DUNIA (20)

pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xii
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegaraPancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
IDEOLOGI
IDEOLOGIIDEOLOGI
IDEOLOGI
 
Pancasila vs liberalisme
Pancasila vs liberalismePancasila vs liberalisme
Pancasila vs liberalisme
 
Peran ideologi pancasila dalam mengatasi perang ideologi di era globalisasi
Peran ideologi pancasila dalam mengatasi perang ideologi di era globalisasiPeran ideologi pancasila dalam mengatasi perang ideologi di era globalisasi
Peran ideologi pancasila dalam mengatasi perang ideologi di era globalisasi
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 

More from norma 28

Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan KewajibanIdeologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajibannorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 

More from norma 28 (20)

Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan KewajibanIdeologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

IDEOLOGI DUNIA

  • 1. MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA PENGERTIAN MACAM-MACAM IDEOLOGI di DUNIA SECARA FILSAFAT Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila Dosen: Anwar Aulia, M.Pd Disusun Oleh: Dini Restu Fauziah Tingkat 1B TLM TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK POLTEKKES KEMENKES BANTEN 2018-2019
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian macam-macam ideologi di dunia secara filsafat”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Pancasila. Penyusunan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik berupa dukungan moril maupun materil. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna menyempurnakan penulisan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya. Tangerang, 24 Agustus 2018 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................................ii DAFTAR ISI...........................................................................................iii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................1 B. Rumusan Masalah........................................................................1 C. Tujuan...........................................................................................1 BAB II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Ideologi.......................................................................2 B. Macam-macam Ideologi di Dunia................................................3 BAB III. PENUTUP A. KESIMPULAN............................................................................27 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................28
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan suatu organisasi yang dalam wilayah tertentu dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama. Negara juga berwenang menetapkan cara-cara dan batas-batas sampai dimanakah kekuasaan itu dapat digunakan oleh individu, kemlompok, maupun negara itu sendiri. Untuk menciptakan keadaan negara yang stabil, maka suatu negara harus memiliki suatu prinsip dasar dalam manjalankan segala hal yang berkaitan dengan negara. Oleh karena itu, setiap negara memiliki prinsip dasarnya masing-masing atau disebut juga dengan ideologi. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara sederhana ideology merupakan sebuah kumpulan ide dan gagasan. Dalam ranah yang lebih luas ideologi merupakan sebuah visi dan misi yang telah ditata sangat rapih dan komprehensif dimana alat untuk melaksanakan ide tersebut juga sudah lengkap sehingga idea tau gagasan tersebut dapat diterapkan secara langsung. Terdapat banyak ideologi di dunia ini. Setiap negara mempunyai ideologinya masing-masing sesuai dengan ciri khas negaranya. Karena ideologi merupakan dasar dan ide serta cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Walaupun zaman semakin berkembang, ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan ketetapan dalam berjalannya suatu negara. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan ideologi? 2. Apa saja macam-macam ideologi yang ada di dunia? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu ideologi. 2. Untuk mengetahui macam-macam ideologi di dunia.
  • 5. 2 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “idea” dan “logos”. Idea berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita, sedangkan logos berarti ilmu. Istilah ideologi sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antonie Destutt de Tracy (1754-1836), ketika bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Dalam pengertian sehari-hari “idea” disamakan artinya dengan gagasan dan atau cita-cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang bersifat tetap yang cenderung mendorong orang untuk mencapainya, sehingga cita-cita itu sekaligus menjaddi merupakan dasar, pandangan atau paham, dari seseorang untuk melakukan perbuatan. Jika suatu negara memiliki suatu gagasan yang hendak diwujudkan atau suatu cita-cita yang ingin dicapai maka pada dasarnya Negara tersebut memiliki ideologi. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. Beberapa tokoh juga memberikan pengertian tentang ideologi, yaitu sebagai berikut: a. Karl Marx (Winarno,2012:6). Menurutnya Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. b. A.S. Homby (Damayanti,2011:8). Menurutnya, ideologi adalah seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang. c. Ma‟mur (Afandi,2012:81) ideologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas) atau ajaran tentang pengertian dasar. d. Darmodiharjo (Afandi dkk,2012:82). Menurutnya ideologi juga dapat diartikan suatu gagasan yang berdasarkan ide tertentu. e. Mubyarto (Afandi,2012:82) mendefinisikan bahwa ideologi sejumlah doktrin, kepercayaan, dan symbol symbol masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan atau pedoman kerja untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu. f. Osman dan Alfian (Afandi,2012:82) memaknai bahwa ideologi berintikan serangkai nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui sistem nilai dasar ini mereka mengetahui bagaimana
  • 6. 3 cara yang paling baik dalam bersikap dan bertingkah laku untuk mempertahankan dan membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai dimensinya. g. Paspowardojo (Afandi,2012:83) mengemukakan bahwa ideologi dipahami sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin diwujudkan secara konkrit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. h. Ramlan Surbakti (winarno,2012:3) menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau suatu sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang tujuan yang hendak dicapai oleh suatu masyarakat dan mengenai cara-cara yang dianggap baik untuk mencapai tujuannnya. Menurutnya ideologi dalam suatu masyarakat memiliki dua fungsi. Yang pertama,sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat. Yang kedua, sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat. B. Macam-macam Ideologi di Dunia 1. Ideologi Pancasila Pancasila dinyatakan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia dengan tujuan bahwa segala sesuatu dalam bidang pemerintahan ataupun yang berhubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi dalam titik tolaknya, dibatasi dalam gerak pelaksanaannya, dan diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan pancasila menurut Bakry (Afandi,2012:83). Sebagai ideologi, pancasila berisi seperangkat nilai, gagasan, ide, atau pemikiran dasar yang dianggap baik oleh bangsa Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Proses perumusan pancasila diawali dengan pembentukan BPUPKI. Sidang pertama pada tanggal 1 Juni 1945 muncul beberapa ide pokok tentang dasar Negara yang dikemukan oleh Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945), Prof. Dr. Soepomo (31 Mei1945) dan Ir. Soekarno (1 Juni1945). Selain mengemukakan lima asas sebagi dasar negara, Ir. Soekarno juga mengusulkan agar dasar negara tersebut diberi nama “Pancasila”. Menurut pranaka (Winarno,2012:8) pancasila sebelum diangkat sebagai dasar negara, merupakan ideologi kebangsaan yang tumbuh dalam sejarah pergerakan di Indonesia. Setelah pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 maka ia meningkat statusnya menjadi dasar negara. Dengan ditetapkan pancasila sebagai dasar negara itu maka pancasila merupakan ideologi nasional dan sumber hukum
  • 7. 4 nasional. Ideologi pancasila bagi mayarakat Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut: a. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila itu dijadikan tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai masyarakat Indonesia. b. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila dijadikan sarana pemersatu bangsa. Oleh karena itu, diterima sebagai nilai bersama. Sebagai suatu ideologi, pancasila memiliki beberapa dimensi yang menjadikan pancasila menjadi sebuah ideologi yang bermutu tinggi. Ketiga dimensi tersebut antara lain: a. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat sistematis dan rasional, yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam ima sila pancasila. b. Dimensi normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945. c. Dimensi realistis, pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bersifat realistis, artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata serta dalam berbagai bidang. Menurut Husodo (Afandi,2012:85) keberhasilan pancasila sebagai suatu ideologi, akan diukur dari terwujudnya kemajuan yang pesat, kesejahteraan yang tinggi, dan persatuan yang mantap dari seluruh rakyat Indonesia.  Tokoh-tokoh ideologi pancasila a. Mr. Muhammad Yamin b. Prof. Dr. Soepomo c. Ir. Soekarno Negara penganut ideologi pancasila Indonesia merupakan satu- satunya negara yang menganut ideologi pancasila. karena dalam pancasila telah tertuang cita-cita, ide, serta gagasan yang ingin dcapai oleh bangsa Indonesia. 2. Liberalisme Liberalisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “liberalis” yang berarti bebas, merdeka, tak terikat dan tak tergantung. Lahirnya liberalisme untuk pertama kalinya dikobarkan oleh kaum Borjuis, Prancis pada abad ke-18 sebagai reaksi protes terhada kepincangan yang telah berakar lama di Prancis. Sebagai akibat warisan sejarah masa lampau di Prancis yang memisahkan dan membedakan hak dan kewajiban antar golongan. Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (life, liberty and property). Ideologi ini mementingkan kebebasan perseorangan. Dalam ajaran liberalisme manusia pada hakikatnya adalah mahluk individu yang bebas, pribadi yang utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat.
  • 8. 5 Lebih lanjut, Schapiro (Damayanti,,2011:24) menjelaskan serangkaian prinsip dari Liberalisme, yaitu: 1. Keyakinan mengenai pentingnya kemerdekaan untuk mencapai setiap tujuan yang diharapkan. 2. Semua manusia memiliki hak-hak yang sama di depan hukum yang dimaksudkan bagi kemerdekaan sipil. 3. Tujuan utama dari setiap pemerintahan adalah mempertahankan kebebasan, persamaan, dan keaman dari semua warga Negara. 4. Adanya kebebasan berpikir dan berekspresi. 5. Liberalisme yakin akan adanya kebenaran yang obyektif, bisa ditemukan melalui kegiatan berpikir menurut metode riset, eksperimen, dan verifikasi. 6. Agama merupakan hal yang harus ditoleransi. 7. Liberalisme berpandangan dinamis mengenai dunia. 8. Kaum liberal adalah mereka yang idealis (hendak mencapai tujuan) melalui praktek-praktek yang dipertimbangkan. Ciri-ciri Ideologi Liberalisme sebagai berikut : 1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik. 2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara. 3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri. 4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. Oleh karena itu pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah. 5. Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia, kalau masyarakat secara keseluruhan berbahagia, kebahagiaan sebagian besar individu belum tentu maksimal.  Keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme : 1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah. 2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian. 3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat. 4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar. 5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan.
  • 9. 6 6. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah. 7. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.  Kelemahan ideologi liberalisme : 1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan. 2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. 3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat. 4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi. 5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka. Tokoh-tokoh ideologi Liberalisme. a. John Locke (1632 – 1704) b. Adam Simth (1723-1790) Negara yang menganut ideologi liberalisme a. Benua Amerika yang menganut ideologi liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. b. Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Morino.
  • 10. 7 c. Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand, Turki Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura. d. Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname. 3. Komunisme Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul sebagai reaksi dari kapitalisme. Komunisme adalah paham yang mendahulukan individu pemilik dan mengesampingkan kaum buruh. Paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engles, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Febuari 1848. Karl Marx (Simamora,1986:114) berpendapat bahwa negara adalah alat yang berkausa,berjouis, dan digunakan untuk menekan, bila perlu dengan kekerasan,setiap usaha yang dilakukan kaum proleter untuk memperbaiki diri sendiri. Selama Negara berjuis menjadi kelas yang berkuasa, pemerintah akan menjadi alatnya dan tidak akan bersedia mendengarkan kebutuhan kelas lainnya. Dengan kata lain pemerintah dalam suatu Negara sebagai golongan yang berkuasa digunakan untuk menindas golongan yang lainnya yanglebih rendah. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continous revolution (revolusi terus-menerus). Kounisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yaitu membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis. Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Ideologi komunisme menurut Darmodharjo (Afandi,2012:86) memiliki beberapa ciri khusus, seperti: a. Ateisme, artinya penganut ini tidak percaya adanya Tuhan dalam arti bahwa kehidupan manusia berdasarkan atas evolusi. Kehidupan ini dibentuk oleh hukum-hukum kehidupan tertentu. Agama dianggap sebagai penghalang kemajuan. Agama memelihara kekolotan . bahkan penganut ideologi ini diajurkan untuk bersikap anti agama.
  • 11. 8 b. Dogmatisme, tidak mempercayai pikiran orang lain, artinya ajaran- ajaran yang baku berdasarkan atas pikiran Marx-Engel harus diterima begitu saja. c. Otoritas, pelaksanaan politik berdasarkan kekerasan. d. Pengkhianatan terhadap HAM, artinya tidak mengakui adanya hak- hak asasi manusia. e. Dictator, kekuasaan pemerintah dipegang oleh partai komunis, dan golongan lain dilenyapkan. f. Interprestasi ekonomi, sistem ekonomi diatur secara sentralistik, artinya pengaturan dan penguasaan ekonomi dipegang oleh pusat. Gelombang komunisme sekarang ini, tidak bisa dilepaskan dari kehadiran partai Bolshevik di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme yang tumbuh sampai sekarang ini bisa dikatakan merupakan perkembangan dari partai Bolshenvik yang didirikan oleh lenin. Ideologi komunis ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. a. Keunggulan ideologi Komunis : 1. Karena pereknomian sepenuhnya dipegang pleh pemerintah, maka pemrintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya. 2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancar. 3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan. 4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah. b. Kelemahan ideologi Komunis : 1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis. 2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat. 3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat. 4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya. Tokoh-tokoh ideologi komunisme: a. Karl Marx (1818-1883). b. Frederich Engels (1820-1895) Negara penganut ideologi komunisme Negara yang masih menganut ideologi komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea utara, Kuba, dan Laos.
  • 12. 9 4. Fasisme Fasisme adalah sebuah gerakan politik penindasan, nama fasisme berasal dari kata latin “fasces‟ artinya kumpulan tangkai yang diikatkan kepada sebuah kapak, yang melambangkan pemerintahan di romawi kuno. Fasisme merupakan produk ideologi-ideologi yang ingin melawan kaidah-kaidah moralitas yang diturunkan kepada umat manusia melalui agama, dan menggantikannya dengan budaya pagan yang rasis, haus darah dan kejam. Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang di bangun menurut hukum rimba, fasisme juga bertujuan membuat individu dan masyarakat berfikir dan bertindak seragam, untuk mencapai tujuan ini fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode propaganda bahkan melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan atau bangsa). Ideologi Fasisme merupakan sebuah paham politik yang menjunjung kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Ada pula yang mengartikan bahwa ideologi Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Pondasi fasisme dibangun oleh sejumlah pemikir Eropa berdasarkan budaya pagan tersebut pada abad ke-19, dan dipraktikkan pada abad ke-20 oleh negara-negara seperti Italia dan Jerman. Menurut Darmodiharjo (Afandi,2012:88) Fasisme yang berkembang di Jerman menjadi Nazziesme, memiliki beberapa ciri,antara lain : a. Rasialisme, pengikut ideologi ini tidak bebas berpikir terhadap ideologi itu sendiri. Semua orang harus tunduk pada pikiran yang telah diletakkan oleh ideologi. Dogma yang telah diletakkan oleh pelaksana ideologi harus diikuti dengan patuh tanpa adanya kritik. b. Dictator, ajaran ini menganggap bahwa kritik adalah suatu kejahatan. Perlawanan terhadap ajaran dan kekuasaan pemerintah dimusnahkan dengan cara kekerasan. c. Imperialisme, adalah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya (hak memerintah).atas dasar tersebut, mereka melakukan penguasaan atas bangsa lain. Akibatnya iimperialisme adala suatu akibat logis dari paham yang realistis itu. Menurut Ebenstein (Winarno,2012:15), unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur: 1. Ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Bagi fasisme, keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi didiskusikan. 2. Pengingkaran derajat kemanusiaan. Bagi fasisme manusia tidaklah sama, justru pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya idealisme mereka. Bagi fasisme, derajat pria melampaui wanita, militer melampaui sipil,
  • 13. 10 anggota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. 3. Kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Dalam pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak dikenal istilah “oposan”. Jika ada yang bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran pemerintah. 4. Pemerintahan oleh kelompok elit. Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat. Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit. 5. Totaliterisme. Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam meminggirkan sesuatu yang dianggap “kaum pinggiran”. Hal inilah yang dialami kaum wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3 K yaitu: kinder (anak-anak), kuche (dapur) dan kirche (gereja). Bagi anggota masyarakat, kaum fasis menerapkan pola pengawasan yang sangat ketat. Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan. 6. Rasialisme dan imperialisme. Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara maka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berhak memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga merambah jalur keabsahan secara rasialis, bahwa ras mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga yang lain harus tunduk atau dikuasai. Dengan demikian hal ini memunculkan semangat imperialisme. 7. Fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional. Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubungan antar negara yang sejajar dan cinta damai. Sedangkan fasis dengan jelas menolak adanya persamaan tersebut. Dengan demikian fasisme mengangkat perang sebagai derajat tertinggi bagi peradaban manusia. Sehingga dengan kata lain bertindak menentang hukum dan ketertiban internasional. Negara yang menganut ideologi fasisme memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. a. Keunggulan Ideologi Fasisme 1. Memiliki rasa kesatuan nasional.
  • 14. 11 2. Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi. 3. Dapat mengambil keputusan pemerintahan yang cepat. 4. Pemerintahan dipegang oleh orang yang ahli. b. kelemahan dari ideologi fasisme 1. Rakyat berhadapan dengan tekanan dan kekerasan. 2. Rakyat diperintah dengan cara-cara yang mmebuat mereka takut dan dengan demikian membuat mereka patuh. 3. Kekuasaan Negara hanya dipegang oleh partai yang berkuasa. 4. Sistem pemerintahan otoriter. Tokoh-tokoh ideologi fasisme a. Plato (Farhini,2012) menganggap manusia sebagai suatu spesies hewan, dan menganjurkan agar mereka “dikembangkan” melalui “perkawinan paksa”. b. Charles Darwin (Farhini,2012) Meng-klaim bahwa makhluk hidup berevolusi dari makhluk hidup lainnya sebagai hasil dari peristiwa kebetulan, merupakan produk filsafat pagan. Unsur penting kedua dari teori Darwinisme, “perjuangan untuk bertahan hidup”, juga merupakan kepercayaan pagan. Para filsuf Yunani-lah yang pertama kali mengemukakan adanya peperangan di antara makhluk hidup untuk bertahan hidup di alam. Negara penganut ideologi Fasisme Italia merupakan negara pertama yang menjadi Fasis (1922) menyusul jerman tahun 1933 dan kemudian Spanyol melalui perang saudara yang pecah tahun 1936. Pada abad ke-20, fasisme muncul di Italia dalam bentuk Benito Mussolini. 5. Nasionalisme Nasionalisme adalah suatu ideologi yang meletakkan bangsa di pusat masalahnya dan berupaya meninggikan derajat bangsa. Dalam Wikipedia (2013) mengartikan bahwa Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Menurut Marsa (2011), nasionalisme merupakan suatu gerakan ideologi untuk mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu populasi yang anggotanya bertekad untuk membentuk suatu bangsa yang berpotensi. Sasaran umum nasionalisme yaitu otonomi nasional, kesatuan nasional, dan identitas nasional. Doktrin nasionalisme dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dunia di bagi menjadi bangsa-bangsa, masing-masing dengan karakter, sejarah, dan takdir tersendiri. 2. Bangsa adalah satu-satunya sumber kekuasaan politik.
  • 15. 12 3. Kesetiaan kepada bangsa mengalahkan semua kesetiaan lain. 4. Agar menjadi bebas, setiap individu harus menjadi bagian dari suatu bangsa. 5. Setiap bangsa menuntut ekspresi diri dan otonom seutuhnya. 6. Perdamaian dan keadilan global menuntut adanya suatu dunia yang terdiri dari bangsa-bangsa otonom. Wikipedia (2013) menjelaskan tentang bentuk-bentuk dari nasionalisme, yaitu: a. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". b. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. c. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme romantik. d. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya. e.Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Secara sistematis, bilamana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan terhadap wilayah. f. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan. Mulanya sejumlah nasionalisme menjadi sebab akibat lahirnya dua perang dunia. Tapi, dari perang itulah memicu lahirnya berbagai nasionalisme baru. Maka dapat dikatakan bahwa nasionalisme mempunyai kapasitas untuk berkembang di setiap benua dan di bawah rezim apapun. Oleh karena itu, selama masih ada bangsa dengan sejarah dan karakteristiknya, maka selama itu pula nasionalisme tetap ada. Begitu juga dengan identitas nasional yang akan menjadi salah satu landasan dasar bagi tatanan dunia kontemporer.
  • 16. 13 6. Sosialisme Sosialisme secara etimologi berasal dari bahasa Perancis yaitu sosial yang berarti kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar tahun 1830. Sosialisme adalah paham yang menghendaki segala sesuatu harus diatur bersama dan hasilnya dinikmati bersama-sama. Dengan kata lain sosialisme adalah paham yang menghendaki kemakmuran bersama. Menurut W. Surya Indra (Winarno,2012:22) sosialisme adalah ajaran kemasyarakatan (pandangan hidup) tertentu yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil produksi secara merata. Umumnya sebutan itu dikenakan bagi aliran yang masing-masing hendak mewujudkan masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat. Dalam arti tersebut menurut Mudhofir (Winarno,2012:23) ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme: 1. Sosial demokrat 2. Komunisme 3. Anarkhisme 4. Sinkalisme. Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi gerakan ini belum berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan abad 19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848), sosialisme itu seakan-akan sebagai faktor yang sangat menentukan jalannya sejarah umat manusia.Paham sosialis berkeyakinan bahwa perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap. Kesengsaraan kaum buruh akibat penindasan kaum kapitalis menimbulkan pemikiran para cendekiawan untuk mengusahakan perbaikan nasib. Selain itu sosialisme merupakan suatu paham yang menjadikan kebersamaan sebagai tujuan hidup manusia dan mengutamakan segala aspek kehidupan bersama manusia. Kepentingan bersama dan kepentingan individu harus dikesampingkan. Negara harus selalu campur tangan dalam segala kehidupan, demi tercapainya tujuan negara. Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita-citakan terwujutnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, dan tanpa kekerasan.Sosialisme sebagai ideologi politik timbul dari keadaan yang kritis di bidang sosial, ekonomi dan politik akibat revousi industri. Adanya kemiskinan, kemelaratan, kebodohan kaum buruh,
  • 17. 14 maka sosialisme berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan secara merata. Menurut Michael Newmann (Simamora,1986:120) Sosialisme adalah ideologi yang di tandai oleh: 1. Komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang egalitarian (sama). 2. Seperangkat kepercayaan bahwa orang biasa membangun sistem egalitarian alternative yang didasarka pada nilai-nilai solidaritas dan kerjasama. 3. Pandangan yang optimistic yang memandang manusia dan kemampuannya dapat bekerja sama antara satu dengan yang lainnya. Dan, 4. Keyakinan bahwa adalah mungkin untuk membuat perubahan secara nayata di dunia ini melalui agen-agen yang terdiri atas mereka-mereka yang sadar. Sosialisme sama seperti Kapitalisme, memiliki “pecahan”. Sosialisme sendiri adalah konsep induk dari ideologi – ideologi yang muncul kemudian, dimana satu sama lain kerap bertolak belakang dalam kegiatannya. Ideologi – ideologi tersebut adalah Sosialisme Utopia, Sosialisme Marxisme, Sosialisme Komunise, Anarkisme, Sosial Demokrasi, dan sejenisnya. Tokoh-tokoh ideologi sosialisme a. Karl Marx (1818-1883) sebagai pelopor utama gagasan “sosialisme ilmiah”. b. FredericH Engels (1820-1895). Bersama Karl Marx menulis buku Communist Manifesto c. Nama-nama penting lain dalam Ideologi Sosialisme adalah C.H. Saint Simon (1760-1825), F.M Charles Fourier (1772-1837), EtinneCabet (1788-1856), Wilhelm Weiling (1808-1871), dan Louis Bland (1811- 1882). Negara yang menganut Ideologi Sosialisme Negra yang menganut Ideologi Sosialisme adalah Negara-negara di Eropa Barat serta Kuba dan Venezuela. 7. Konservatif Konservatisme adalah paham politik yang ingin mempertahankan tradisi dan stabilitas sosial, melestarikan pranata yang sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta menentang perubahan yang radikal, atau secara singkatnya konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula.
  • 18. 15 Pada masa Revolusi Perancis pada 1789 konservatisme mulai muncul sebagai suatu sikap atau alur pemikiran yang khas. Banyak orang yang mengusulkan bahwa bangkitnya kecenderungan konservatif sudah terjadi lebih awal, pada masa-masa awal Reformasi. Ciri-ciri ideologi Konservatisme a. Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja. b. Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat. c. Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan Negara semuanya dianggap suci.Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisisme. konservatisme itu ditanda dengan gejala-gejala sebagai berikut: 1. Masyarakat yang terbaik adalah masyarakat yang tertata. Masyarakat harus memiliki struktur (tata) yang stabil sehingga setiap orang mengetahui bagaimana ia harus berhubungan dengan orang lain. 2. Paham konservatif berpandangan bahwa pengaturan yang tepat atas kekuasaan akan menjamin perlakuan yang sama terhadap semua orang, sehinga diperlukan suatu pemerintah yang memiliki kekuasaan yang mengikat tetapi bertanggung jawab. 3. Paham ini menekankan tanggung jawab pada pihak penguasa dalam masyarakat untuk membantu pihak yang lemah. Sisi konservatif inilah yang menimbulkan kesejahteraan dengan program-program jaminan sosial bagi yang berpenghasilan rendah. Tokoh-tokoh ideologi konservatisme a. Edmund Burke (1729-1797) gigih mengajukan argumen menentang Revolusi Perancis, juga bersimpati dengan sebagian dari tujuan-tujuan Revolusi Amerika. Burke mengembangkan gagasan-gagasan ini sebagai reaksi terhadap gagasan „tercerahkan‟ tentang suatu masyarakat yang dipimpin oleh nalar yang abstrak. Negara penganut ideologi konservatisme Negara penganut ideologi Konservatisme yaitu Inggris, Kanada, Bulgaria, Denmark, Hongaria, Belanda, Swedia. 8. Kapitalisme Kapitalisme berasal dari kata kapital, yang artinya modal. Kapitalisme merupakan suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal dapat melaksanakan usahanya yang meraih keuntungan yang sebesar-besarnya Kapitalisme mulai muncul pertama kali di Eropa, pada abad ke-16 hingga abad ke-19. Pada masa itu, dunia perekonomian di Eropa dalam masa perkembangan. Kondisi saat itu
  • 19. 16 memperlihatkan bahwa sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu. Kapitalisme merupakan salah satu cara pandang manusia dalam menjalani kegiatan ekonominya. Kapitalisme dianggap paham bagi pemilik modal yang mengagungkan persaingan bebas atau kompetisi untuk sebanyak-banyaknya menumpuk modal melalui produksi barang dan penemuan-penemuan teknologi dengan tidak memperdulikan kenyataan perusahaan yang ada disekitarnya, sehingga keberadaan kapitalis dianggap sebagai wujud penindasan terhadap masyarakat dengan kondisi ekonomi lemah. Akibatnya, paham kapitalisme mendapat kritikan dari banyak pihak, bahkan ada yang ingin melenyapkannya. Ciri-ciri ideologi kapitalisme: 1. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yg terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya. 2. Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar- lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan- peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yg yg sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan. 3. Kompetisi sempurna. 4. Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya. Beberapa ide-ide pokok yang dikembangkan oleh ideologi kapitalisme, yaitu: 1. Pemilik modal lebih utama daripada kaum pekerja. 2. Motivasi utama berproduksi adalah untuk meraih keuntungan sebanyak- banyaknya. 3. Unsur material serta faktor-faktor produksi berada pada swasta. 4. Perokonomian harus dijalankan secara liberal dan tidak mengenal proteksi. 5. Untuk kemajuan ekonomi harus ada kompetisi dan mengikuti logika pasar. Tokoh-tokoh ideologi kapitalisme Adam Smith adalah seorang tokoh ekonomi kapitalis klasik Negara penganut ideologi kapitalisme Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
  • 20. 17 9. Anarkisme Anarkisme sebenarnya berasal dari kata Yunani anarchy, yang secara harfiah berarti “tidak mempunyai pemerintahan”. Ideologi anarikisme ini berkaitan dengan Mikail Bakunin, yang percaya bahwa kebebasan individu yang sepenuhnya hanya bisa diwujudkan setelah negara dan lembaga - lembaga pendukungnya dihancurkan. (Wijianto,2004:47). Paham anarkisme ini mengajarkan bahwa satu- satunya wewenang yang mempunyai kekuatan moral dan keabsahan adalah wewenang oleh setiap individu diberikan kepada dirinya. Tak seorang pun bisa dipaksa untuk melakukan suatu tindakan kecuali tindakan yang berasal dari dirinya sendiri. Pembuatan peraturan dan kebijakan adalah hak istimewa setiap individu, karena merekalah yang mempunyai kepentingan dan kebutuhan. Sejauh masih ada organisasi, anarkisme akan terus mendesak asosiasi - asosiasi warga negara yang bebas dan spontan. Dengan demikian menurut kaum anarkisme tatanan sosial yang paling tinggi dan yang paling bermoral, sesungguhnya berasal dari setiap orang yang mempunyai pengertian yang besar ke saling ketergantungan kepada orang-orang lain. Dan kebebasan serta keleluasaan dalam saling ketergantungan merupakan satu-satunya sumber wewenang yang sah bagi diri individu. Bisa dikatakan selain memiliki kebebasan individu, kaum anarkisme juga menganut kebersamaan dan kesetaraan seperti sosialisme. Pada dasarnya penekanan dalam pemikiran kaum anarkis tidak pada kekerasan dan tindakan langsung melainkan pada pendidikan dan kesadaran umum akan sifat nyata manusia. Namun, dalam sejarahnya, para anarkis sering kali menggunakan kekerasan sebagai cara yang ampuh untuk memperjuangkan ide-idenya. Tokoh - tokoh ideologi anarkisme a. Alexander Berkman b. Ba Jin c. Daniel Cohn-Bendit d. Emma Goldman e. Errico Malatesta f. Pierre-Joseph Proundhon 10. Demokrasi Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut- sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang tepatnya diutarakan di
  • 21. 18 Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara. Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Inu Kencana Syafiie (Damayanti,2012:34) merinci prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut, yaitu adanya pembagian kekuasaan, pemilihan umum yang bebas, manajemen yang terbuka, kebebasan individu, peradilan yang bebas, pengakuan hak minoritas, pemerintahan yang berdasarkan hukum, pers yang bebas, beberapa partai politik, konsensus, persetujuan, pemerintahan yang konstitusional, ketentuan tentang pendemokrasian, pengawasan terhadap administrasi negara, perlindungan hak asasi, pemerintah yang mayoritas, persaingan keahlian, adanya mekanisme politik, kebebasan kebijaksanaan negara, dan adanya pemerintah yang mengutamakan musyawarah. 1. Macam-Macam Demokrasi a. Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas : - Demokrasi Langsung - Demokrasi Tidak Langsung b. Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas - Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal) - Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar) c. Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, demokrasi dibedakan atas : - Demokrasi Formal - Demokrasi Material - Demokrasi Campur d. Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi dibedakan atas : - Demokrasi Sistem Parlementer - Demokrasi Sistem Presidensial Adapun ide-ide dan ciri-ciri pokok paham demokrasi adalah 1. Kedaulatan sekaligus pemerintahan di tangan rakyat, dari rakyat dan kembali kepada rakyat.
  • 22. 19 2. Adanya kebebasan untuk apa saja yang diberikan kepada rakyat. 3. Persamaan hak-hak dan kewajiban bagi semua rakyat. 4. Kontrol kepada kekuasaan secara ketat oleh rakyat yang direpresentasikan oleh lembaga politik maupun secara langsung seperti pers yang yang bebas. 5. Partisipasi politik oleh seluruh komponen masyarakat. 6. Penguatan pada apa yang disebut civil society, yang sebagai akibatnya dominasi militer ditolak. 7. Agama di mata demokrasi menjadi urusan pribadi-pribadi atau rakyat. Negara penganut ideologi Demokrasi Meskipun ide dasarnya sama atau mirip, namun dalam pelaksanaan paham demokrasi mempunyai beberapa model yang berbeda-beda, yaitu: 1. Demokrasi liberal yang berkembang di negara-negara industri maju seperti Amerika, Perancis, dan Australia. 2. Demokrasi kerakyatan yang berkembang di negara-negara komunis seperti Rusia, Cina, Kuba, Vietnam dan Eropa Timur. 3. Demokrasi radikal yang berkembang di beberapa negara yang sparatis. 4. Demokrasi negara ketiga seperti Indonesia yang selalu mencari bentuk yang lebih tepat. Demokrasi di sini biasanya disesuaikan dengan budaya bangsanya, meskipun pada akhirnya cenderung terjebak ke dalam demokrasi liberal. 11. Marxisme Ideologi ini dikembangkan oleh Karl Marx. Menurut Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie S.H (Wijianto,2004: 56) ideologi Marxisme- Leninisme ini berisi sistem berpikir mulai dari tataran nilai dan prinsip dasar yang kemudian dikembangkan hingga praktis operasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi Marxisme ini meliputi ajaran dan paham tentang a. Hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme. b. Ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis. c. Norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bahkan tentang bagaimana individu harus hidup. d. Legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum proletar. Selain itu, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Wijianto,2004:56) juga menyebutkan bahwa awal dan inti dari ajaran Karl Marx adalah kritik dan gugatan terhadap sistem dan struktur sosial yang eksploitatif berdasarkan ideologi kapitalis. Pemikiran Karl Marx ini kemudian
  • 23. 20 dikembangkan oleh Engels dan Lenin dan disebut sebagai ideologi sosialisme-komunisme. Andi (2008) berpendapat bahwa ideologi yang dikemukakan oleh Karl Marx dan pengikutnya merupakan sebuah ideologi yang timbul sebagai respon terhadap ideologi kapitalis. Kedua ideologi ini, Marxisme dan kapitalis, saling bertentangan satu sama lain. Ideologi yang dikemukakan oleh Karl Marx tersebut lebih menekankan pada sifat kolektivisme, sedangkan ideologi kapitalis lebih menekankan pada sifat individualisme. Namun, pendapat Karl Marx mengenai pengertian ideologi dan pelaksanaannya memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi negatif dari pendapat Karl Marx berasal dari kesimpulan analisis yang dilakukannya. Kesimpulan analisis yang dilakukan oleh Karl Marx menyebutkan bahwa ideologi hanyalah sebuah ilusi, pandangan yang menyesatkan tentang dunia, dan kepalsuan (Heywood,1998:27). Di samping sisi negatif tersebut, pendapat Karl Max juga memliki sisi positif, yaitu lebih menekankan pada sifat kolektivisme pada ideologi yang diterapkannya. Penekanan pada sifat kolektivisme tersebut sangat bagus jika diterapkan pada masa sekarang. Hal ini dikarenakan meningkatnya tingkat individualisme dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini. Oleh karena itu, penerapan ideologi tersebut dapat memperkecil tingkat individualisme masyarakat. Tokoh-tokoh ideologi marxisme Karl Marx merupakan pencetus ideologi ini. Negara penganut ideologi marxisme Negara yang pernah menganut ideologi ini adalah Inggris, Belanda, Portugal, Prancis dan Spanyol. 12. Feminisme Paham feminisme adalah sebuah paham yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak perempuan dengan pria. Ketika terjadi Revolusi Prancis terjadilah pendeklarasian Hak-Hak Asasi Manusia, tapi perempuan tidak termasuk di dalamnya karena dalam pandangan mereka perempuan tidaklah dipandang sebagai manusia utuh. Ketika itu, perempuan, baik dari kalangan atas, menengah ataupun bawah, tidak memiliki hak-hak seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, berpolitik, hak atas milik dan pekerjaan. Oleh karena itulah, kedudukan perempuan tidaklah sama dengan laki-laki dihadapan hukum. Deklarasikan Hak-hak Asasi Perempuan baru dibuat pada tahun 1791. Ideologi feminisme bukanlah ideologi yang berasal dari Barat melainkan berasal dari kemanusian. Ideologi yang hendak mendudukkan perempuan sebagai seorang manusia yang utuh yang
  • 24. 21 setara hak-haknya dengan kaum pria. Ada beberapa aliran dari kaum feminis yang berkembang sampai saat ini: a. Feminis Liberal Feminisme Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Feminis Liberal memilki pandangan mengenai negara sebagai penguasa yang tidak memihak antara kepentingan kelompok yang berbeda yang berasal dari teori pluralisme negara. b. Feminis Radikal Aliran ini muncul sebagai tanggapan atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin. c. Feminis Post Modern Aliran ini menganut ide yang anti absolut dan anti otoritas, berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial. d. Feminis Anarkis Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan. e. Feminis Marxis Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme. Kaum Marxis berpendapat bahwa negara memiliki kemampuan untuk memelihara kesejahteraan, namun disisi lain, negara bersifat kapitalisme yang menggunakan sistem perbudakan kaum wanita sebagai pekerja. f. Feminis Sosialis Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem kepemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender. Feminisme sosialis menggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan. g. Feminis Postkolonial Fokus utama feminisme poskolonial pada intinya menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai, cara pandang, maupun mentalitas masyarakat. Dilihat dari keragaman istilah setiap aliran, pada dasarnya tujuan utama dibuatnya paham feminism utamanya yaitu tidak menggerakkan kaum perempuan supaya bekerja tapi menggerakkan pekerja perempuan supaya sadar dan memperjuangkan hak-hak mereka. Tokoh-tokoh ideologi feminisme a. Marquis De Condercot b. Marry Wallstonecraff, lewat bukunya The Right of Woman pada tahun 1972. 13. Leninisme Leninisme adalah versi Rusia dari marxisme. Leninisme merupakan pemikiran Vladimir Lenin yang didasarkan pada pemahamannya mengenai Marxisme. Leninisme mengandung beberapa konsep penting, salah satunya adalah mengenai peran partai
  • 25. 22 revolusioner. Partai ini merupakan tipe yang unik dari partai politik, ia terdiri dari anggota yang berdedikasi, disiplin, teruji, dan terlatih dengan baik dalam hal memahami komunisme. Elit partai dijalankan dalam organisasi yang sentralistis, sebuah bagian yang substansial dalam partai komunis. Partai komunis kebanyakan menggunakan teori sentralisme demokrasi Lenin, di mana hanya ada segilintir orang yang mengendalikan partai (atau organisasi) yang memiliki pemahaman yang paling baik di antara anggota lainnya (sentralis), meski begitu penentuan siapa saja yang bisa duduk dalam kepemimpinan tetap ditentukan melalui pemilihan (demokrasi). Untuk mewujudkan sebuah negara berdasarkan Marxisme setidaknya dibutuhkan dua tahap dalam pandangan Leninisme, diantaranya, hak milik pribadi atas alat-alat produksi diganti menjadi milik sosial, di mana sarana-sarana produktif seperti pabrik, toko, bengkel, dan tanah pertanian menjadi milik negara atau koperasi. Perbedaan dalam kebutuhan dan kemampuan bekerja orang belum bisa di perhitungkan, sehingga pada permulaan masih akan ada ketidaksamaan material dan banyak kekurangan. Untuk mengatur keadaan tersebut diperlukan negara sebagai pengatur, sehingga menurut Leninisme negara adalah alat, bukan tujuan. Tokoh-tokoh ideologi leninisme Vladimir Lenin (1870 – 1924), yang mengembangkan teori politik dan ekonomi sosialis dari Marxisme dan penafsiran pribadi Lenin terhadap teori Marxis yang sesuai dengan kondisi sosial masyarakat agraris di Kekaisaran Rusia (1721 – 1917). 14. Trotskyisme Trotskyisme berasal dari nama pendirinya, Leon Trotsky (1879- 1940). Ia memiliki ajaran mengenai revolusi abadi. Isinya berupa pernyataan bahwa revolusi dapat berhasil dan mendukung keinginan sosialnya bila revolusi itu meluas di luar batas Rusia. Menurutnya, meluasnya revolusi sosialisme akan dapat mengatasi kekuatan kapitalisme Eropa. Trotsky tidak mendukung kebijakan ekonomi baru kapitalis semu. Kebijakan ini telah dilaksanakan oleh Stalin pada tahun 1921 dan dicetuskan kembali pada tahun 1928 oleh Stalin. Menurut Trotsky, kegagalan kebijakan ekonomi tersebut untuk mempersatukan petani dan menganjurkan semangat borjuis di antara pengusaha kecil. Hal ini merupakan cermin kemunduran dalam perkembangan sosialisme di Rusia. Selanjutnya, Trotsky mencetuskan kembali teori produksi dan distribusi secara kebersamaan, yang diprakarsai oleh negara. Tokoh-tokoh ideologi trotskysme Leon Trotsky (1879-1940) sebagai pencetus ideologi ini.
  • 26. 23 15. Stalinisme Stalinisme berasal dari nama Stalin (1879-1953). Ia adalah tokoh sosialis Soviet yang menguasai negara pada tahun 1903-an. Menurut Stalin, sosialisme harus berada di satu negara, yaitu Soviet. Bagi Stalin, Soviet harus menjadi benteng sosialisme, yang merupakan model pembangunan sosialisme yang akan mengilhami kaum sosialis di seluruh dunia. Tentu saja hal ini bertentangan dengan ide Trotsky, yang menginginkan sosialisme meluas ke luar Rusia. Selanjutnya, pada tahun 1928 Stalin membuat program produksi pertanian secara kebersamaan dan program pembangunan lima tahun pertama di Uni Soviet. Ditambah dengan serangkaian program perkembangan lainnya, Stalin ingin menjadikan Uni Soviet sebagai negara berkekuatan industri sekaligus militer. Akibatnya, jutaan petani menjadi korban program pembangunan Stalin ini. Tokoh-tokoh ideologi stalinisme Joseph Stalin sebagai pencetus ideologi ini. 16. Maoisme Maoisme berasal dari nama Mao Zedong. Ia adalah pemimpin Partai Komunis Cina (PKC). Maoisme merupakan ideologi komunis di Tiongkok. Berbeda dengan komunisme di negara-negara lain, Maoisme lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Karena kondisi Tiongkok menempatkan kaum buruh sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kapitalisme. Mao Zedong membentuk tentara petani dan menjalankan hal-hal berikut : a. Pendistribusian kembali tanah, tujuannya untuk memberi keuntungan bagi para petani miskin. b. Membatasi eksploitasi petani oleh tuan tanah dan para lintah darat. c. Melembagakan pajak dan program kesejahteraan. d. Memperkuat organisasi politik dan militer komunis. Tokoh-tokoh ideologi maosisme Mao Zedong sebagai pencetus ideologi ini. 17. Neoliberalisme Pada perkembangannya, ideologi Liberalisme terpecah. Suatu lebih mendekati Sosialisme, dan lainnya mendekati Kapitalisme (ekonomi). Neoliberalisme adalah pecahan pecahan ideologi Liberaisme yang mendekati Kapitalisme. Sementara yang mendekati Sosialisme disebut sebagai New Liberalism (Liberalisme Baru). ideologi Neoiberalisme ini di tuding menunggangi aksi militer AS dan sekutunya di timur tengah dan Asia selatan. Neoliberalisme adalah cara pandang kebijakan yang menekan pada kebutuhan untuk adanya kompetisi pasar yang bebas (free market competition). Liberalism sekaligus merupakan ideologi (seperangkat
  • 27. 24 gagasan yang terorganisir) dan praktek (seperangkat kebijakan). Pinsip-prinsip Neoliberalisme adalah: a. Keyakinan bahwa perkembangan ekonomi yang berkelanjutan adalah penting untuk mencapai kemajuan umat manusia. b. Kepercayaan diri bahwa pasar bebas adalah tempat alokasi sumber daya yang paling efektif. c. Penekanannya pada peran minimal intevensi Negara dalam hubungan social dan ekonomi. d. Komitmennya pada kemerdekaan perdagangan dan permodalan. Tokoh-tokoh ideologi neoliberalisme Milton Friedman bersama Friedrich August Hayek (ekonom dari Austria) menjadi peletak dasar bangunan Neoliberalisme. 18. Demokrasi Islam Ideologi Demokrasi islam adalah sistem politik yang berdasar akidah agama Islam. Islam dilahirkan dari proses berfikir yang menghasilkan keyakinan yang teguh terhadap keberadaan atau wujud Allah sebagai Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan, alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia. Darinya lahir keyakinan akan keadilan dan kekuasaan Allah Yang Maha Tahu dan Maha Pengatur, Allah telah mewahyukan aturan hidup, yaitu syariat Islam yang sempurna dan diperuntukkan bagi manusia. Syariat Islam tersebut bersumber pada Al Qur‟an dan Al Hadist. Dari keyakinan ini tumbuhlah keyakinan akan adanya rasul dari golongan manusia, yang menuntun dan mengajarkan manusia untuk mentaati penciptanya, dan meyakini akan adanya hari perjumpaan dengan Allah SWT. Aturan hidup yang dimaksud merupakan aturan hidup yang bersumber dari wahyu Allah. Aturan ini mengatur berbagai cara hidup manusia yang berlaku dimana saja dan kapan saja, tidak terikat ruang dan waktu. Dari peraturan yang mengikat individu ataupun masyarakat dan bahkan sistem kenegaraan. Seluruhnya ada diatur dalam Islam. Ciri-ciri ideologi Demokrasi islam: 1. Wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Menjadi landasannya. 2. Dasar kepemimpinan ideologis (menyatukan antara hukum Allah SWT dengan kehidupan). 3. Kesesuaian dengan fitrah. segala aturan apapun harus berasal dari Allah SWT melalui wahyu-Nya. 4. Pembuat hukum dan aturan ( Allah SWT lewat wahyu-Nya). 5. Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syaro‟Perbuatan bisa dilakukan bila sesuai dengan hukum syaro‟. 6. Tujuan tertinggi yang hendak dicapai ditetapkan oleh Allah SWT. 7. Tolok ukur kebahagiaan yaitu mencapai ridho Allah SWT, yang terletak dalam ketaatan dalam setiap perbuatan.
  • 28. 25 8. Kebebasan pribadi dalam berbuat yang distandarisasi oleh hukum syaro‟. Bila sesuai, bebas dilakukan. Bila tidak, maka tidak boleh dilakukan. 9. Pandangan terhadap masyarakat yang merupakan kumpulan individu yang memiliki perasaan dan pemikiran yang satu serta diatur oleh hukum yang sama. 10. Dasar perekonomian yaitu setiap orang bebas menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab pemilikan dan jenis pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tidak boleh dibatasi. Penganut ideologi Islam percaya jika sebelum kehidupan adalah berasal dari Allah SWT, saat kehidupan bertujuan untuk mendapatkan ridha-Nya, dan setelah meninggal kembali kepada-Nya dengan pertanggungjawaban. Ideologi Islam mulai dijelmakan dalam sistem pemerintahan islam sejak tahun 622 masehi di Madinah oleh Rasulullah SAW. Sepanjang riwayatnya, ideologi ini mampu memberikan solusi dan kemakmuran bagi masyarakatnya. Tokoh-tokoh ideologi Demokrasi islam Pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897) Negara penganut ideologi Demokrasi islam Ideologi demokrasi islam, pernah di terapkan di Turki. Namun tak lagi diterapkan sejak 3 Maret 1924, saat runtuhnya Khalifah Turki Hutsmani. Sejak saat itu, Islam sebagai ideologi tak lagi diterapkan secara menyeluruh. 19. Ideologi Fundamentalisme Menurut kamus besar bahasa Indonesia, fundalisme adalah paham yang cenderung memperjuangkan sesuatu secara radikal. Secara definitive istilah fundamentalisme tidak ada bedanya antara fundamentalisme dalam agama maupun dalam politik. Fundamentalisme keagamaan adalah paham politik yang menjadikan agama sebagai ideologi berbangsa dan bernegara. Paham ini menjadikan agama sebagai basis ideologinya dan agama dipakai sebagai pusat pemerintahannya dan pemimpin tertinggi negara tersebut haruslah seorang petinggi agama. Segala kegiatan pemerintahan dan hukum-hukumnya juga diambil dari kitab suci . Dan dasar negara sendiri memakai ideologi agama. James Barr yang merupakan rujukan utama dalam bidang fundamentalisme. Istilah fundamentalisme ini bermula dari essay yang berjudul “Fundamentals” yang muncul di Amerika sekitar tahun 1910-1915. Sayangnya pada sekarang ini pemahaman ini sering dianggap sebagai bagian dari agama. Di sini, fundamentalisme sebenarnya berfungsi sebagai pelestari pemahaman keagamaan yang berkembang dan dianut pada zaman dulu. Kini hanya sekedar ta‟wil dan pandangan belakang diidentikkan dengan golongan Islam politik.
  • 29. 26 Ciri-ciri paham fundalisme : a. Menolak perubahan. b. Intoleransi. c. Tertutup. d. Kekakuan Madzhab. e. Keras. f. Tunduk kepada tradisi. g. Menentang pertumbuhan dan perkembangan. Tokoh-tokoh ideologi fundalisme a. James Barr. Merupakan rujukan utama dalam bidang fundamentalisme. b. Garaudy Negara-negara yang menganut paham fundalisme a. Vatikan di Roma. b. Arab Saudi : Islam. c. Tibet : Budha. d. India : Hindu. e. Cina : Kong Ho Cu dan Taoisme. f. Israel : Yahudi. g. Jepang : Shinto
  • 30. 27 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Pengertian Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai kehidupan, seperti : - Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan. - Bidang Sosial. - Bidang Ekonomi. - Bidang Keagamaan. Ideologi adalah suatu pilihan yang rasional yang penuh kesadaran dari seseorang atau sekelompok orang yang harus bertanggung jawab melaksanakannya.Terdapat 19 ideologi yang ada di dunia.