2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
IDE-IDEO
1. MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
MACAM - MACAM IDEOLOGI DUNIA SEBAGAI FILSAFAT
DISUSUN OLEH : ANNIDA ZAHRANI
TINGKAT : 1B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN ANALIS KESEHATAN TAHUN AJARAN 2018/2019
2. KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat - Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Macam –
Macam Ideology Dunia Sebagai Filsafat tepat pada waktunya. Makalah ini saya susun
untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Saya mengucapkan terima
kasih pada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak
diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Tanggerang , 24 Agustus 2018
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………… 2
1.3 Tujuan……………………………………………………... 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………….. 3
2.1 Pengertian Idelogi………………………………….. 3
2.2 Ideologi-ideologi di Dunia……………………...……... 3
1. Anarkisme …… 3
2. Konservatsme …………………….............. 4
3. Libralisme ………………………………....…… 4
4. Sosialisme……………………………… 5
5. Komunisme……………………………………... 6
6. Fasisme…………………………………................ 7
7. Islam…………………………………… 8
8. Nasionalisme……………………………. …… 8
9. Kapatalisme…………………………… 9
10. Marxisme…………………………….. 9
11. Pancasila…………………………………… 10
BAB III PENUTUP………………………… 11
3.1 Simpulan…………… 11
3.2 Saran…………………… 11
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara
mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya. Karena ideologi
merupakan dasar atau ide atau cita-cita negaratersebut untuk semakin berkembang dan
maju. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, ideologi negara tersebut tidak
boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam pada setiap warganya.
Macam-macam ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf yang ahli di
bidang tata negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah negara. Benito Mousollini
adalah salah satu tokoh besar di dunia yang berani menciptakan gagasan tentang tata
kelola negara yang dikenal dengan nama fasisme.
Karl Marx, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu konsep
bernegara yang memperkaya macam-macam ideologi yang dianut oleh bangsa di
dunia. Pemikirannya tentang konsep bernegara, dikenal dengan faham Marxisme.
Bersama Frederich Engel, yang juga dikenal sebagai pemikir ilmu Ekonomi, mereka
menciptakan dasar pemikiran yang kemudian dipercaya sebagai dasar tumbuhnya
faham komunisme. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian dan macam – macam
ideology akan dibahas di bab pembahasan
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ideology?
2. Apa macam – macam ideologi Dunia?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujua dari makalah ini adalah untuk menjelaskan
macam-macam ideologi yang ada di Dunia
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Destus de Tracypada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“.
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang
segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam
kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau
sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota
masyarakat.
Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui
proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya
sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat
konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti
sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
(definisi ideologi Marxisme).
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata
kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari
bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti
pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas
atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut
Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita.I
2.2 Ideologi – ideology di Dunia
Pada pembahasan ini dikemukakan tentang beberapa ideologi besar, yaitu
ideology yang mempunyai pengaruh dan dampak yang sangat kuat kepada masyarakat
termasuk para penganutnya. Sebetulnya tidak mutlak pembahasan ideologi besar,
tetapi walaupun demikian pertimbangannya secara eksistensi dalam kehidupan
masyarakat menunjukkan eksis atau tidak eksistennya suatu ideologi, pembahasan ini
pula sebagai ilustrasi atau paparan historis ideologi-ideologi di dunia.
Ideologi dalam hal inilah tidak dipandang secara abstrak tetapi harus mampu
6. terukur terhadap kiprah eksistensinya, sehingga tidak heran apabila Soekarno pernah
mengatakan tentang perseteruan ideologi besar dunia. Beliau mengutif
mengemukakan: “Bertrand Russel pernah menulis, bahwa di dalam sejarah manusia
adalah dua dokumen historis yang sampai sekarang menguasai alam-hati dan alam-
fikirannya bagian-bagian besar dari umat manusia, dan yang bersaingan hebat satu
sama lain. Dan dokumen historis itu ialah ‘declaration of independence’ Amerika
tulisan Thomas Jafferson, dan ‘Manifes Komunis’ tulisan Karl Marx.” (Dibawah
Bendera Revolusi. 1965. Hal: 329).
Untuk mengenal lebih lenjut tentang ideologi di dunia, berikut akan dikemukakan
beberapa faham di dunia, baik yang masih bertahan membasis di masyarakat dunia
maupun yang hanya tercatat dalam sejarah politik dunia
1. Anarkisme
Istilah anarkisme berasal dari bahasa Yunani an-archos yang artinya tanpa
pemimpin. Orang-orang anarkis percaya bahwa pengesahan atas penggunaan
pemaksaan oleh negara adalah bukan solusi tetapi masalah dalam masyarakat. (Hendry
J. Schmandt. 2005. hal 76). Sedangkan Anarkis berarti orang yang mempercayai dan
menganut anarki. Sedangkan isme sendiri berarti faham atau ajarannya Jadi, secara
keseluruhan Anarkisme yaitu sesuatu faham yang mempercayai bahwa segala bentuk
negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang
menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,
pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan. Anarkisme adalah
sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan.
Anarkis adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa
hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para anarkis berusaha
mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang
dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan
kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan
kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan
yang lainnya. Orang-orang anarkis memperluas pemberontakan mereka terhadap
dominasi dari bidang teknologi.
7. 2. Konservatsme
Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai
tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan;
"menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai
yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai
tujuan yang berbeda-beda pula.
Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang
lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, Orang-orang
konservatif memusatkan konsentrasi mereka pada pembentukan institusi-institusi
sosial dan politis yang akan menghasilkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan
yang terdapat pada setiap kepribadian yang berbeda. Mereka memandang masyarakat
sebagai suatu jaringan rencana, otoritas dan keyakinan tertentu yang timbul dari
kebiasaan, perbedaan kemampuan, dan pembatasan pada rasionalitas manusia.
Daripada memandang individu-individu sebagai alat pemikiran kepentingan pribadi,
orang-orang konservatif lebih berpendapat bahwa orang-orang telah menghabiskan
hidupnya untuk berjuang karena adanya dorongan kemauan yang besar.
Kebebasan akademis merupakan konsep yang relatif untuk orang-orang
konservatif, dan kebenaran yang utama tentang kebudayaan tidak boleh disangkal
dengan pengajaran “yang salah”.
3. Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara
umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar
yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem
pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan
individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya
kapitalisme.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme , diakses tanggal : 9 Desember 2008)
Perkembangan awal ideologi liberal erat kaitannya dengan pemikiran –
8. pemikiran yang lahir pada masa Pencerahan dan Revolusi Perancis pada akhir abad ke
– 18. Dan perlu diketahui bahwa liberalisme merupakan ideologi kelas tertentu yang
mencirikan kepentingan tertentu.Tidaklah diragukan kalau liberalisme klasik adalah
ideologi yang paling erat kaitannya dengan kapitalisme laissez faire yang menegaskan
kebajikan dan kemampuan indivudi dalam rangka pengusahaan ekonomi dan
kecerdikan usaha.(Carl Quenby Christol, 2002 : 132 )
Pandangan-pandangan liberalisme dengan paham agama seringkali berbenturan
karena liberalisme menghendaki penisbian dari semua tata nilai, bahkan dari agama
sekalipun. meski dalam prakteknya berbeda-beda di setiap negara, tetapi secara umum
liberalisme menganggap agama adalah pengekangan terhadap potensi akal manusia.
Jadi, secara ringkas ciri – ciri ideologi liberalisme adalah sebagai berikut.
• demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.
• anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan kebebasan pers
• Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas
• Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk
• Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian
terbesar individu berbahagia. ( Ramlan Surbakti, 1992 : 35 )
4. Sosialisme
Sesudah Perang Dunia II, sosialisme berekspansi ke luar Eropa. Di Asia dan
Afrika, sosiolisme dipadukan dengan nasionalisme dan menjadi basis ideologi dalam
perjuangan melawan dominasi kolonialisme. Sesudah memperoleh kemerdekaan,
negara – negara bekas jajahan di Asia dan Afrika bermaksud menjadikan sosialisme
sebagai dasar pembangunan kehidupan ekonomi dan sosial.
Dalam sejarah perkembangannya sosialisme telah mengalami komplikasi
pengertian. Sehingga muncul beragam tipe sosialisme, antara lain : sosiolisme
demokrasi ( di negara – negara Barat ), sosiolisme komunisme ( di negara – negara
komunis ), sosiolisme religius ( yang dipelopori oleh Saint – Simon ). (Modul Depok :
2006 )
Sosialisme ini tampil sebagai kritik terhadap liberalisme. Prinsip dasar sosiolisme
ini berasal dari transformasi Eropa Barat pada abad ke – 18 dan ke – 19. Faktor
pendorongnya adalah Revolusi Inggris, munculnya kelas borjuis dan prolateriat, serta
tuntutat demokrasi dari Revolusi Perancis. Paham sosialis ini banyak diterapkan di
negara – negara Eropa Barat.
Dari penjelasan diatas bahwa sosialisme adalah suatu ajaran yang mendukung
9. pemilikan bersama atau kontrol atas sarana – sarana produksi yang besar. Yang terlihat
dari perkembangan tersebut ialah bahwa sarana – sarana produksi yang besar hanya
dimiliki oleh sekelompok kecil individu, yang kemudian dengan sesuka hati
menumpuk kekayaan dari masyarakat. Lebih jauh kaum sosialis itu mencela sistem
hak milik pribadi serta cara pencapaian keuntungan dalam kehidupan masyarakat
liberal – kapitalis. Di mata mereka sistem itulah yang menjadi awal permasalahan
perjuangan kompetitif demi memenuhi kebutuhan material.
Jelas dari uraian di atas memperlihatkan bahwa bahwa yang diimpikan oleh kaum
sosialis adalah kebebasan sosial, dan bukan kebebasan kaum individual yang menjadi
impian kaum liberal – kapitalis. Sedangkan cita – cita sosialisme ialah menciptakan
kesejahteraan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.
5. Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi
lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang
mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.Istilah
komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi
yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari
pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”.
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis.
Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal
dengan proletar, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di
bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat
diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah
yang menyebabkan komunisme menjadi “tumpul” dan tidak lagi diminati. Komunisme
sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan,
dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik
rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme
sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut
anti liberalisme. (http://id.wikipedia.org/wiki/komunisme, diakses tanggal : 9
Desember 2008)
Komunisme tidak memandang semua bentuk pemerintah dan organisasi politik
sebagai sesuatu yang paling tidak oleh semangat manusia dan kebebasan yang utuh.
Bahkan dalam mayarakat komunis yang paling sempurna, beberapa bentuk organisasi
politik masih akan tetap diperlukan. Bagi kaum komunis, pemilikan pribadi tak dapat
tidak akan membawa ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik. Jika kekayaan dan
status sosial tidak terbagi secara rata, kekuasaan politik jaga demikian. ( Carl Quenby
Chistol, 2002 : 110 )
Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran
10. PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara
tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis internasional seperti Tan Malaka misalnya.
Ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai
negara seperti di China, Indonesia, Thailand, dan Filiphina. Bukan sperti Vietnam
yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang yang luar biasa. Di
Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan
dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak berakhir
disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh pemerintahan
Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka.
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan
prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi
rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.Paham komunis berkeyakinan
perupahan atau sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara – cara revolusi, dan
pemerintahan oleh diktator proletariat sangat diperlukan pada masa transisi. ( Ramlan
Surbakti, 1992 : 38 )
6. Fasisme
Fasisme adalah ideologi yang dirintis oleh B. Mussolini ( 1922 – 1943 ). Ideologi
ini pernah diterapkan di Jerman, Italia, dan Spanyol. Keberhasilan Nazi di Jerman
dengan cepat diikuti oleh kudeta-kudeta fasis dan semi fasis di Eropa dari Finlandia
sampai ke Yunani. Ideologi orang Jerman dan Italia selalu dipusatkan pada bangsa dan
bukan individu, dan keunggulan negara atas bangsanya.Dan jelas bahwa sebagian
besar gerakan fasisme telah muncul di negara – negara yang beragama Katolik, dan
norma-norma otoriter Gereja diteruskan ke dalam masyarakat. ( Carl Quenby Crhistol,
(et.al ), 2002 : 155 )
Di Italia hanya sebagian kecil masyarakat yang mencintai masa fasis, dimulai
ketika Mussolini dan kelompoknya mulai menunjukkan kekuasaannya pada 1922.
Italia mencoba meniru gaya ditaktor Adolf Hitler dari Jerman.
(http://www.sinarharapan.co.id/berita/0203/28/lua03.html, diakses tanggal :27
Desember 2008 ).
Mussolini adalah pemimpin fasis di Italia dan lebih dulu terkenal ketimbang
Hitler, karena keberhasilan militernya dalam agresi ke Ethiopia dan Libya. Sementara
Hitler mencoba melaksanakan agresinya ke Austria, Ceko, Slovakia, Polandia,
Perancis dan negara-negara disekitarnya. Sampai pada akhirnya Mussolini merasa iri
dan dengki kepada Hitler. Diapun ingin menunjukkan kemampuannya mencoba
melancarkan agresinya ke arah Balkan, saat itu Italia sedang berperang dengan Inggris
di Mesir. Jadi kekuatan angkatan bersenjata Italia dibagi dua, hingga akhirnya agresi
militer ke Yunani mengalami kegagalan, di front Afrikapun tentara Italia dapat dipukul
mundur oleh Inggris.(http://www.kodam-jaya.mil.id/arsip-artikel-kontribusi/290-
faktor-faktor-kekalahan-nazi-jerman-dalam-perang-dunia-ii, diakses tanggal : 27
11. Desember 2008 ).
Setelah mengalami kekalahan, Mussolini telah diturunkan dari takhtanya sebagai
perdana menteri dan pemimpin fasis dan ditahan. Pasukan payung Jerman
membebaskan dan mengembalikannya berkuasa di Italia Utara. Akhir riwayatnya tiba
tak lama kemudian. Ketika akhirnya Italia dikalahkan, ia ditembak oleh musuh
Italianya dan setelah itu mayat Mussolini digantung terbalik di Piazza.
( http://unik77.blogspot.com/2008/12/mengupas-benito-mussolini.htmloreto, diakses
tanggal : 27 Desember 2008 )
Basis awal bagi fasisme ada didalam masyarakat kelas menengah dan menengah
bawah, dan dengan demikian harus sudah mengalami tingkat perkembangan industri
yang bermakna. Dengan demikian ideologi fasis kekurangan dalam hubungan rasional
dan konsistensi logis. Demikianlah ideologi dan jebakan fasisme sangat sesuai dengan
teknik-teknik untuk mendapatkan kekuasaannya. ( Carl Quenby Christol, 2002 : 156 )
7. Islam
Sementara pendapat menyebutkan bahwa Islam bukan agama semata, ternyata
dapat dijadikan sehingga membentuk ideologi. Ideologi Islam lahir berdasar akidah
Islam. Islam dilahirkan dari proses berfikir yang menghasilkan keyakinan yang teguh
terhadap keberadaan (wujud) Allah sebagai Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan,
alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia. Darinya lahir keyakinan akan
keadilan dan kekuasaan Allah Yang Maha Tahu dan Maha Pengatur, Allah telah
mewahyukan aturan hidup, yaitu syariat Islam yang sempurna dan diperuntukkan bagi
manusia. Syariat Islam tersebut bersumber pada Al Qur’an dan Al Hadist. Dari
keyakinan ini tumbuhlah keyakinan akan adanya rasul dari golongan manusia, yang
menuntun dan mengajarkan manusia untuk mentaati penciptanya, dan meyakini akan
adanya hari perjumpaan dengan Allah SWT. Aturan hidup yang dimaksud merupakan
aturan hidup yang bersumber dari wahyu Allah.
Aturan ini mengatur berbagai cara hidup manusia yang berlaku dimana saja dan
kapan saja, tidak terikat ruang dan waktu. Dari peraturan yang mengikat individu
ataupun masyarakat dan bahkan sistem kenegaraan. Seluruhnya ada diatur dalam
Islam. (http://id.wikipedia.org/wiki/ideologi_Islam, diakses tanggal : 9 Desember 2008
)
8. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap
negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy).
Bersumber dari teori romantisme yaitu “identitas budaya”, debat liberalisme yang
12. menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan
kedua teori itu. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme, diakses tanggal: 9
Desember 2008 )
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan
ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti
yang dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan
mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan
dan sebagainya.
9. Kapitalisme
Demokrasi kapitalis merupakan ideologi yang dianut negara-negara Barat dan
Amerika. Landasannya adalah pemisahan agama dari negara, atau pemisahan agama
dengan urusan kehidupan. Mereka mengenal semboyan berikan hak kaisar untuk
kaisar dan hak tuhan untuk tuhan. Dengan demikian ideologi kapitalis berpendapat
bahwa manusialah yang berhak mengatur kehidupannya sendiri.
Ideologi ini merupakan ideologi kufur yang bertentangan dengan Islam, karena di
dalam Islam hanya Allah saja sebagai Musyarri’ (Pembuat Hukum). Dialah yang
berhak menetapkan aturan bagi manusia. Islam telah menjadikan negara sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari hukum-hukum Islam. Islam mewajibkan agar seluruh
urusan kehidupan dipecahkan dengan hukum syara’ yang telah diturunkan Allah. Oleh
karena itu diharamkan bagi kaum Muslim menganut dan mengikuti ideologi kapitalis.
Diharamkan pula mengambil pemikiran-pemikiran berikut aturannya. Karena ideologi
tersebut adalah kufur. Begitu juga dengan ide-ide dan aturan kapitalis, seluruhnya
adalah kufur dan bertentangan dengan Islam.
10. Marxisme
Marxisme timbul sebagai suatu ideologi karena munculnya kapitalisme yang
berdampak menimbulkan perbedaan kelas dalam masyarakat. Hal itu menyebabkan
penderitaan kaum proletar, sedangkan kaum borjuis semakin kaya. Sementara dalam
marxisme tidak mengenal perbedaan kelas. Perekonomian negara dan hak milik
bersama diatur oleh Negara.
Landasan filosofi ideologi Marxisme adalah materialisme, karena menurut Marx
dan Engels dalam kehidupan ini, “ yang dianggap primer “ dianggap sebagai materi.
Konflik yang terjadi dalam sejarah manusia selalu memperebutkan sesuatu yang ada
hubungannya dengan materi. Penerapan dari Mrxisme kemudian menimbulkan
pemahaman baru yaitu yaitu sosialisme. Pada awalnya sosialisme merupakan utopia
sosialis, artinya dalam kehidupan sosial semua orang dipandang sama. Tidak ada
perbedaan, baik laki – laki maupun perempuan, tidak ada perbedaan antara yang
memiliki uang dengan tidak memiliki uang
13. 11. Pancasila
Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Manusia pada hakikatnya
adalah makhluk individu dan makhluk sosial, Manusia merupakan bagian dari seluruh
anggota masyarakat organis, Mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai suatu
kesatuan, Semua golongan berada dalam kesatuan masyarakat yang integral dalam
naungan negara, Negara tidak memihak satu golongan atau kelas yang kuat,
kepentingan dan keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisah-pisahkan perlu diutamakan
14. BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Ideologi berarti ide-ide atau gagasan yang menjadi akar atau pondasi suatu
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luas di berbagai bidang kehidupan. Bisa
diartikan juga ideologi sebagai arah dasar suatu sistem atau aturan yang ada atau
berlaku. Dan ada beberap macam ideologi dunia, diantaranya; Kapitalisme, Marxisme,
Sosialisme, Komunisme, Anarkisme,Fasisme, Liberalisme, Konservatsme,
Individualisme, Nasionalisme, dan Pancasila.
3.2 Saran
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak ideologi yang
digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung seseorang untuk
menjadi pemimpin atau penguasa , Maka dari itu janganlah begitu mudah menerima
sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu apakah ideologi itu sesuai dengan
keadaan masyarakat saat itu atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme, diakses tanggal: 9 Desember 2008
http://id.wikipedia.org/wiki/komunisme, diakses tanggal : 9 Desember 2008
http://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme , diakses tanggal : 9 Desember 2008