Makalah ini membahas tentang macam-macam ideologi di dunia. Ideologi-ideologi yang dijelaskan antara lain kapitalisme, marxisme, sosialisme, komunisme, anarkisme, fasisme, liberalisme, konservatisme, individualisme, dan nasionalisme. Tujuan makalah ini adalah untuk menjelaskan ideologi-ideologi tersebut secara singkat.
1. 1
MAKALAH
PENDIDIKAN PANCASILA
MACAM – MACAM IDEOLOGI DI DUNIA
Disusun oleh :
Rina Anggraini
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TAHUN AJARAN 2018-2019
2. 2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan bimbinganya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat dan sebaik mungkin.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi nilai dan tugas di mata kuliahPendidikan
Pancasila yang membahas tentang “Macam-macam Ideologi di Dunia”
Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam
pengajaran Pendidikan Pancasila.Meskipun demikian, kami menyadari bahwa
susunan dan materi yang terkandung dalam makalah ini masih banyak
kekurangannya.Untuk itu, segala saran dan kritik sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Tangerang, 24 Agustus 2018
3. 3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4
1.3 Tujuan .................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Idelogi ................................................................... 5
2.2 Ideologi-ideologi di Dunia ...................................................... 5
1. Kapitalisme .............................................................. 6
2. Marxisme .................................................................. 6
3. Sosialisme ................................................................. 7
4. Komunisme ............................................................... 8
5. Anarkisme ................................................................. 10
6. Fasisme ...................................................................... 11
7. Liberalisme ................................................................ 11
8. Konservatsme ............................................................ 13
9. Individualisme ........................................................... 13
10. Nasionalisme ............................................................. 14
11. Pancasila .................................................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................................. 16
3.2 Saran ....................................................................................... 16
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara
mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya.Karena
ideologi merupakan dasar atau ide atau cita-cita negaratersebut untuk semakin
berkembang dan maju. Namun, dengansemakinberkembangnya zaman, ideologi
negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam
pada setiap warganya.
Ideologi Negara Indonesia adalah Pancasila. Ideologi pancasila ini
dijadikan sebagai pandangan hidup bagi bangsa Indonesia dalam mengembangkan
negara Indonesia dalam berbagai aspek. Dengan ideologi inilah bangsa Indonesia
bisa mencapai kemerdekaan dan bertambah maju baik dari potensi sumber daya
alam maupun sumberdaya manusianya. Namun, dengan seiring berjalannya waktu,
semakin maju zaman, dan semakin maju teknologi seolah-olah ideologi pancasila
hanya sebagai pelengkap negara agar tampak bahwa Indonesia merupakan sebuah
negara yang merdeka dan mandiri. Banyak tingkah laku baik kalangan pejabat
maupun rakyatnya bertindak tidak sesuai dengan ideologi pancasila. Ada beberapa
faktor mengapa bangsa kita sedikit melenceng dari ideologi pancasila. Selain
berkembangnya ideologi-ideologi luar atau selain pancasila tetapi juga bangsi
Indonesia kurang mengerti ideologinya bahkan tidak tahu sama sekali. Oleh karena
itu penulis membuat makalah ini dengan judul “Pancasila Sebagai Ideologi
Nasional” agar kita mengenal ideologi kita dan bertindak sesuai dengan ideologi
kita.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ideology?
2. Apa macam – macam ideologi Dunia?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujua dari makalah ini adalah untuk
menjelaskan macam-macam ideologi yang ada di Dunia
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Destus de Tracypada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang
ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi
politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah
publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai
sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian.
Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang
berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi
mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-
ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita.I
2.2 Ideologi – ideology di Dunia
Pada pembahasan ini dikemukakan tentang beberapa ideologi besar, yaitu
ideology yang mempunyai pengaruh dan dampak yang sangat kuat kepada
masyarakat termasuk para penganutnya. Sebetulnya tidak mutlak pembahasan
ideologi besar, tetapi walaupun demikian pertimbangannya secara eksistensi dalam
kehidupan masyarakat menunjukkan eksis atau tidak eksistennya suatu ideologi,
pembahasan ini pula sebagai ilustrasi atau paparan historis ideologi-ideologi di
dunia.
6. 6
Ideologi dalam hal inilah tidak dipandang secara abstrak tetapi harus mampu
terukur terhadap kiprah eksistensinya, sehingga tidak heran apabila Soekarno
pernah mengatakan tentang perseteruan ideologi besar dunia. Beliau mengutif
mengemukakan: “Bertrand Russel pernah menulis, bahwa di dalam sejarah manusia
adalah dua dokumen historis yang sampai sekarang menguasai alam-hati dan alam-
fikirannya bagian-bagian besar dari umat manusia, dan yang bersaingan hebat satu
sama lain. Dan dokumen historis itu ialah ‘declaration of independence’ Amerika
tulisan Thomas Jafferson, dan ‘Manifes Komunis’ tulisan Karl Marx.” (Dibawah
Bendera Revolusi. 1965. Hal: 329).
Untuk mengenal lebih lenjut tentang ideologi di dunia, berikut akan
dikemukakan beberapa faham di dunia, baik yang masih bertahan membasis di
masyarakat dunia maupun yang hanya tercatat dalam sejarah politik dunia.
1) Kapitalisme
Kapitalisme merupakan sebuah sistem yang mulai terinstitusi di Eropa sekitar abad
ke-16 sampai abad ke-19an, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial
Eropa. Menurut faham kapitalis, individu maupun kelompok dapat bertindak
sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan
benda milik pribadi, terutama barang modal seperti tanah dan tenaga manusia, pada
sebuah pasar bebas di mana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran, demi
menghasilkan keuntungan di mana statusnya dilindungi oleh negara melalui hak
pemilikan serta tunduk kepada hukum negara atau kepada pihak yang sudah terikat
kontrak yang telah disusun secara jelas kewajibannya baik eksplisit maupun
implisit serta tidak semata-mata tergantung pada kewajiban dan perlindungan yang
diberikan oleh kepenguasaan feodal. Dengan demikian kapitalisme sangat
berkeyakinan meraih keuntungan dengan kekuatan kepemilikan modalnya dan
menghegemoni para pekerja atau konsumen untuk selalu tunduk dan memberikan
keuntungan terhadap para kapitalis. Negara yang menganut paham kapitalisme
adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
2) Marxisme
Marx memandang suatu masyarakat komunis memiliki segala sesuatunya untuk
suatu kehidupan yang produktivitas dasarnya maksimal. Yang utama, kebutuhan
7. 7
dasar untuk makan, tempat tinggal, dan pakaian akan disediakan oleh masyarakat.
Barang dan jasa akan diproduksi dengan cara tidak menggunakan semua energi
produktif orang-orang atau merusak motivasi mereka untuk menjadi kreatif. Marx
juga menyebutkan kenapa perilaku akan merubah sesuatu, sehingga orang-orang
akan berpartisipasi dengan sukarela dalam suatu sistem: setiap orang akan bekerja
bersama-sama untuk bagian dalam hari kerja sekarang ini. Marx meyakini bahwa
organisasi produksi yang rasional dalam suatu sistem komunis akan mengatasi
penurunan dan akan mengijinkan pemenuhan potensi sosial orang-orang. Namun,
dalam perkembangannya ajaran Marx atau Marxisme telah menjadi pembenaran
untuk sentralisasi kekuasaan negara ditangan penganut Partai Komunis.
3.) Sosialisme
Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat-
akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal
sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan
kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan
seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga
lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap.
Istilah sosialisme mencakup berbagai jenis teori ekonomi dan sosial, mulai dari
teori yang menyerukan pemilikan publik dari monopoli kekayaan alam tertentu
sampai teori sepenuhnya Marxis. Banyak jenis sosialisme yang mempunyai
kesamaan dalam seruan mereka akan kepemilikan dan kontrol bersama, paling tidak
terhadap beberapa alat produksi tertentu. Orang-orang sosialis berpendapat bahwa
keperluan bersama akan terpenuhi dengan baik melalui pembagian kerja dan
pembagian yang adil dari hasil kerja tersebut. Mereka menambahkan gagasan
tentang pembagian ekonomis dalam konsep politis yang sederajat. Mereka yang
kecewa dengan kondisi sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri, seperti dapat
ditemukan dalam beberapa tulisan penulis perancis dan inggris abad ke-19 mulai
yang mempertanyakan keadilan dan validitas sistem kapitalis. Di Perancis kembali
pada revolusi tahun 1781 dan pada Francois Babeuf (1760-1797) yang berpendapat
bahwa semua orang mempunyai hak yang sama pada kekayaan diatas bumi ini.
Gagasan bahwa persamaan politik tidak mencukupi bahwa paling tidak harus ada
8. 8
tingkat persamaan ekonomi tertentu menyebar alam pemikiran perancis ketika
dampak teknologi dirasakan di Benua Eropa. Henri Saint Simon (1760-1825),
aristokrat yang bertempur dengan Lafayette di Amerika, menyarankan bahwa hak
waris seharusnya dihapuskan, bahwa setiap orang seharusnya bekerja, dan bahwa
resep bagi distribusi hasil-hasil produksi adalah “dari tiap-tiap orang menurut
kemampuannya, untuk setiap orang menurut kebutuhannya” Ajaran tentang
Ideologi Sosialisme yaitu :
1. Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan dan
kejelasan argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.
2. Permasalahan seyogyanya diselesaikan dengan cara demokratis.
Adapun tokoh dan pemikir kaum sosialisme, diantaranya: Francois-Noel Babeuf
(1760-1797), seorang inspirator bagi kaum sosialis aliran keras, Saint-Simon,
Robert Owen (1771-1858), Charles Fourier (1772-1837), seorang sosialis yang
palingutopis,danseorangfeminismeradikal,Etienne Cabet(1788-1856),seorang
pengacara, Louis-Auguste Blanqui (1805-1881), seorang revolusioner yang
hendak mencapai sosialisme melalui pemberontakan kaum buruh. Negara yang
menganut Ideologi Sosialisme adalahnegara-negara di Eropa Barat seperti Kuba
dan Venezuela.
4) Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi
lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang
mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip
agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi
rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata Komunisme merupakan faham
dari perkembangan pemikiran Marxisme. Dalam pandangan Marx terdapat
beberapa yang menandai transisi dari Kapitalisme menuju Komunisme yang
sebenarnya pencapaian dan konsolidasi supremasi politik oleh kaum proletariat,
sosialisasi alat-alat produksi, dan akhirnya masyarakat Komunis. Langkah pertama
adalah membawa kaum proletariat pada posisi kelas yang berkuasa dengan
merampas kontrol negara. Pemerintahan oleh proletariat harus menggantikan
9. 9
pemerintahan Borjuis. Paham komunis lahir sebagai bentuk reaksi atas
perkembangan masyarakat kapitalis. Masyarakat kapitalis merupakan hasil dari
suatu ideologi ideologi liberal. Berkembangnya liberalisme sebagai awal
munculnya kapitalisme, mengakibatkan penderitaan rakyat kecil sehingga
komunisme muncul sebagai reaksi atas penindasan terhadap rakyat kecil oleh
kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah. Memandang bahwa hakikat,
kebebasan dan hak individu itu tidak ada. Ideologi komunisme mendasarkan pada
sebuah keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial saja.
Manusia pada hakikatnya adalah sekumpulan relasi sehingga yang mutlak adalah
komunitas dan bukan individualitas. Dalam kaitannya dengan negara, bahwa negara
dianggap sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk sosial. Mengubah
masyarakat secara revolusioner (perubahan secara cepat) harus berakhir dengan
kemenangan kaum proletar. Sehingga pada gilirannya pemerintahan negara harus
dipegang oleh orang-orang yang meletakan kepentingannya pada kelas proletar.
Demikian juga dengan hak asasi manusia dalam negara hanya berpusat pada hak
kolektif sehingga hak individual pada hakikanya tidak ada. Atas dasar pamahaman
ini sebenarnya komunisme adalah anti demokrasi dan hak asasi manusia.
Komunisme: manusia pada hakikatnya adalah hanya sebagai makhluk sosial,
manusia pada hakikatnya adalah merupakan sekumpulan relasi, sehingga yang
mutlak adalah komunitas dan bukannya individualitas, hak milik pribadi tidak ada,
karena hal itu akan menimbulkan kapitalisme. Dengan demikian hak milik individu
harus diganti dengan hak milik kolektif, individualisme diganti dengan sosialisme
komunis, suatu kebaikan hanya pada kepentingan demi keuntungan kelas
masyarakat secara keseluruhan dan negara adalah manifestasi dari manusia sebagai
makhluk sosial, mengubah masyarakat secara revolusioner harus berakhir dengan
kemenangan proletar. Pemerintah negara harus dipegang oleh orang-orang yang
meletakan kepentingan pada kelas proletar. Selain itu negara yang menganut
komunisme bersifat atheis bahkan bersifat antitheis, sehingga melarang dan
menekan kehidupan agama.
Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak
mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir
10. 10
Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka,
keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai
individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan
tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai
individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat
produksi.
Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea
Utara, Kuba dan Laos.
5) Anarkisme
Istilah anarkisme berasal dari bahasa Yunani an-archos yang artinya tanpa
pemimpin. Orang-orang anarkis percaya bahwa pengesahan atas penggunaan
pemaksaan oleh negara adalah bukan solusi tetapi masalah dalam masyarakat.
(Hendry J. Schmandt. 2005. hal 76). Sedangkan Anarkis berarti orang yang
mempercayai dan menganut anarki. Sedangkan isme sendiri berarti faham atau
ajarannya Jadi, secara keseluruhan Anarkisme yaitu sesuatu faham yang
mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya
adalah lembaga-lembaga yang menumbuh suburkan penindasan terhadap
kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan. Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa
pemerintahan. Anarkis adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan
masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para
anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah
sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan
kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir
dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling
membangun antara satu dengan yang lainnya. Orang-orang anarkis memperluas
pemberontakan mereka terhadap dominasi dari bidang teknologi. Orang-orang
anarkis yang modern tidak menolak teknologi, tetapi mereka melihat teknologi
sebagai suatu fenomena yang berbahaya yang harus digunakan dengan hati-hati
pada tingkat pengijinan kontrol individu dan pemeliharaan nilai-nilai kemanusiaan.
11. 11
6) Fasisme
Istilah fasisme membangkitkan kenangan tentang Adolf Hitler dan Benito
Mussolini dan gambaran tentang kediktatoran totaliter di negara Jerman, Italia dan
Jepang selama Perang Dunia II. Fasisme merupakan gabungan dari rasisme,
nasionalisme, dan otoritarisme yang berpusat pada suatu keyakinan mistis terhadap
superioritas sekelompok orang tertentu. Definisi ini diilustrasikan dengan fasisme
di negara Jerman dengan doktrinnya tentang superioritas bangsa Arya dan
keyakinan pada prinsip kediktatoran Fuhrer yang absolut, (hal 168).
Orang-orang fasis percaya bahwa setiap orang mempunyai tingkat kemampuan
yang berbeda-beda. Intinya yaitu bahwa setiap orang harus melakukan usaha yang
terbaik untuk setiap tugas yang diberikan oleh negara kepadanya, (hal 171).
Fasisme berusaha menggabungkan suatu seruan terhadap persatuan dengan
otoritarianisme. Dalam impian orang-orang fasis hanya terdapat solidaritas tetapi
tidak terdapat persamaan, Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat
pemerintah.
Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman dan Jerman.
7) Liberalism
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha
pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang
transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh
karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya
kapitalisme.
Orang-orang liberal klasik bertindak berdasarkan keyakinan bahwa setiap orang
berbagi kapasitas untuk berpikir dan menuntut atas haknya dalam kebebasan
berekspresi. Setiap orang mampu untuk berpikir dan tidak ada seorangpun yang
lebih cocok untuk mengatur seseorang selain dirinya sendiri.
Ideologi liberal berpangkal pada pemikiran, bahwa manusia pada hakikatnya adalah
makhluk individu yang bebas (liberty). Menurut paham liberalisme, manusia
12. 12
merupakan pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya.
Manusia sebagai individu mempunyai potensi yang senantiasa berjuang untuk
dirinya sendiri. Dalam pengertian inilah maka dalam hidup masyarakat bersama
akan menyimpan potensi konflik, manusia akan menjadi ancaman bagi manusia
lainnya yang menurut istilah Thomas Hobbes disebut homo homini lupus (manusia
menjadi srigala bagi manusia lainnya). Negara menurut liberalisme harus tetap
menjamin kebebasan individu, dan untuk itu manusia secara bersama-sama
mengatur negara.
Dalam hal hubungan agama dengan negara menurut liberalisme, negara harus
memberikan kebebasan bagi warganya untuk memeluk agama dan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, bahkan bebas
untuk tidak bertuhan (atheis) sekalipun. Selain itu, ada pemisahan antara nilai-nilai
agama dengan negara, nilai-nilai agama tidak boleh dicampuradukan dengan nilai-
nilai duniawi atau kenegaraan, keputusan dan ketentuan kenegaraan terutama
peraturan perundang-undangan sangat ditentukan oleh kesepakatan individu-
individu sebagai warga negaranya. Ciri-cirinya adalah Manusia pada hakikatnya
adalah makhluk individu yang bebas, manusia merupakan pribadi yang utuh dan
lengkap dan terlepas dari manusia lainnya, manusia sebagai individu memiliki
potensi yang senantiasa berjuang untuk dirinya, negara harus tetap menjamin
kebebasan bagi warganya untuk memeluk dan beribadah sesuai dengan agama dan
keyakinannya dan negara bersifat sekuler, yakni memisahakan urusan beragama
dengan urusan bernegara.
Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru,
Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada,
Kosta Rika, Puerto Rico Suriname.
Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus,
Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani,
Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova,
Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro,
13. 13
Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom
Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San
Marino.
Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand,
Turki Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Kepulauan Oceania: Australia dan Selandia Baru.
Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin, Burkina
Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya,
Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan
Zimbabwe.
8) konservatsme
Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai
tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre,
melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya
memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai
kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak
konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha
kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, Orang-orang konservatif
memusatkan konsentrasi mereka pada pembentukan institusi-institusi sosial dan
politis yang akan menghasilkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan yang
terdapat pada setiap kepribadian yang berbeda. Mereka memandang masyarakat
sebagai suatu jaringan rencana, otoritas dan keyakinan tertentu yang timbul dari
kebiasaan, perbedaan kemampuan, dan pembatasan pada rasionalitas manusia.
Daripada memandang individu-individu sebagai alat pemikiran kepentingan
pribadi, orang-orang konservatif lebih berpendapat bahwa orang-orang telah
menghabiskan hidupnya untuk berjuang karena adanya dorongan kemauan yang
besar. Kebebasan akademis merupakan konsep yang relatif untuk orang-orang
konservatif, dan kebenaran yang utama tentang kebudayaan tidak boleh disangkal
dengan pengajaran “yang salah”.
9) indivisualisme
14. 14
Kaum individualis dikenal sejak jaman konservatif. Dalam masyarakat yang ideal
dari konservatif individualis, terdapat pajak yang kecil, kesejahteraan yang minimal
dan tidak ada wajib militer. Tidak ada keyakinan atau agama yang dipaksakan.
Milik pribadi tidak dapat diganggu gugat.
Mereka para konservatif individualis meyakini akan kebebasan secara individual.
Alasannya didasarkan karena menurutnya setiap individu sangat berbeda dan unik.
Karena pemahaman yang menempatkan kepentingan individu sebagai yang utama,
maka mereka cenderung menginginkan minimalisasi peran pemerintahan, sebagai
tujuan politik utama. Dengan demikian konservatif individualis lebih memandang
pemindahan bahwa kekuasaan pemerintahan harus memberikan bantuan yang riil
terhadap kepentingan pribadi sifat manusia.
Para Individualis akan benar-benar membatasi kemampuan pemerintah dalam
menggunakan kekuasaan politiknya. Mereka memandang pemerintah sebagai
sarana dimana bisnis yang besar bisa memperoleh suatu posisi. Mereka akan
memperkenalkan kompetisi kedalam sistem sekolah tingkat dasar dan menengah.
Mendorong kompetisi antara sekolah-sekolah akan menghasilkan kualitas yang
lebih tinggi. Konservatif individualis percaya pada ketidaksempurnaan. Dan
mereka percaya bahwa harapan terbaik untuk kehidupan manusia terletak pada
kebebasan individual.
10.) Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (“nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia. Para kaum nasionalis berasumsi bahwa negara
adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy). Bersumber
dari teori romantisme yaitu “identitas budaya”, debat liberalisme yang menganggap
kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua
teoriitu.
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.
Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak
universal dan kebebasan. Penyelenggaraan sebuah “national state” adalah suatu
15. 15
argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan
tersendiri. Contohnya nasionalisme Turki dan Belgia.
11.) Pancasila
Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Manusia pada hakikatnya adalah
makhluk individu dan makhluk sosial, Manusia merupakan bagian dari seluruh
anggota masyarakat organis, Mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai suatu
kesatuan, Semua golongan berada dalam kesatuan masyarakat yang integral dalam
naungan negara, Negara tidak memihak satu golongan atau kelas yang kuat,
kepentingan dan keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisah-pisahkan perlu diutamakan
16. 16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
ideologi berarti ide-ide atau gagasan yang menjadi akar atau pondasi suatu
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luas di berbagai bidang
kehidupan. Bisa diartikan juga ideologi sebagai arah dasar suatu sistem atau
aturan yang ada atau berlaku. Dan ada beberap macam ideologi dunia,
diantaranya; Kapitalisme, Marxisme, Sosialisme, Komunisme,
Anarkisme,Fasisme, Liberalisme, Konservatsme, Individualisme,
Nasionalisme, dan Pancasila.
3.2 Saran
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak ideologi
yang digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung
seseorang untuk menjadi pemimpin atau penguasa. Maka dari itu janganlah
begitu mudah menerima sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu
apakah ideologi itu sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu atau tidak.