1. MAKALAH
SEJARAH PERUMUSAN MACAM MACAM
IDEOLOGI DUNIA
Kelas 1B
Disusun oleh:
Oktin Jurdil Zebua
JURUSAN ANALIS KESEHATAN TANGERANG
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
2018/2019
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas makalah
Sejarah Perumusan Macam Macan Ideologi Dunia.
Makalah ini disusun berdasarkan materi dari beberapa buku dan
jurnal referensi. Makalah ini saya tujukan kepada dosen pembimbing
kami dan pembacamakalah padaumumnya, guna memenuhi nilai tugas
mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
oleh karenanya, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan makalah dimasa mendatang.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih.
3. DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………...........1
Daftar Isi…………………………………………………….…...........2
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang...…….…………………....………………….........3
C.Rumusan Masalah.…………………….……………………………4
Bab II. Pembahasan
A. Pengertian dan Fungsi Ideologi....................………….……...........5
B. Macam Macam Ideologi……………………………………….......5
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………….………12
Daftar Pustaka………………………………………………….....…13
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara memiliki paham ideologi sendiri-sendiri. Setiap Negara
mempunyai peran penting di dalam sistem ideologi guna mengatur warga negara
dan untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Salah satu fungsi dari ideologi
yaitu sebagai kekuatan yang mampu memberikan semangat yang mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
Ideologi sendiri merupakan suatu gagasan atau ide. Ideologi dianggap
sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu. Secara
umum, ideologi diartikan sebagai sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggora masyarakat. Dalam setiap negara memiliki paham
ideologi masing-masing, perbedaan ini terjadi karena setiap negara memiliki
perbedaan pandangan dalam menilai suatu kebenaran serta latar belakang sejarah
yang berbeda.
Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui
proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya
sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat
konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti
sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Dalam ilmu sosial, Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang
menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan
ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya
dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Setiap Negara mempunyai ideologi yang berbeda-beda, khususnya ideologi
politik. Ideologi politik itu sendiri mempunyai peranan penting untuk mewujudkan
tatanan politik dalam suatu bangsa. Sehingga jelaslah kita perlu mengetahui
ideologi tersebut dapat membawa pengaruh apa saja terhadap dunia politik.
Pengaruh ideologi itu pun juga memberi pengaruh terhadap adanya partai-partai
politik yang ada serta bagaimana partai politik itu berjalan sebagaimana mestinya.
5. Oleh karenanya, ideologi disebut sebagai sumber daya krusial untuk menata,
mendefinisikan, bahkan mengevaluasi realitas politik dan menetapkan identitas
politik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi ideologi?
2. Apa pengertian dan fungsi ideologi politik?
3. Jelaskan bentuk-bentuk ideologi politik di dunia?
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata
yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Ideologi
dikemukakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
"sains tentang ide." Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu, sebagai akal sehat dan beberapa
kecenderungan filosofis, atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh
kelas masyarakat yang dominan kepada seluruh anggota masyarakat (definisi
ideologi Marxisme). Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide,
gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti
luas, ideologi adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok
sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Ideologi berisi tatanan nilai yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
pedoman untuk menjalankan kehidupan bersama dalam rangka meraih harapan-
harapan yang dicita-citakan bersama. Tatanan nilai yang kemudian membentuk
ideologi tersebut dapat berasal dari adat istiadat dan dapat pula bersumber dari suatu
ajaran agama, atau merupakan gabungan keduanya. Fungsi dari ideologi ini adalah
sebagai referensi konseptual yang memberikan koherensi pada aksi politik. Ideologi
memainkan peranan dalam melekatkan hubungan pola pikir dan tingkah laku.
B. Macam Macam Ideologi
Dalam ilmu politik, dewasa ini berkembang banyak ideologi diantaranya
adalah, kapitalisme, liberalisme, sosialisme, pancasila dan lain sebagainya. Dengan
konflik itu melahirkan kemajuan ilmu sosial yang, terutama ilmu politik yang
makin berkembang maju dan melahirkan berbagai paradigma baru.
Berikut ini akan dipaparkan ideoogi-ideologi yang terdapat dalam ilmu
politik:
7. 1. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu ideologi yang mengagungkan kapital milik
perorangan atau milik sekelompok kecil masyarakat sebagai alat penggerak
kesejahteraan manusia. Bapak ideologi kapitalisme adalah Adam Smith dengan
Teorinya the Wealth Of Nations, yaitu kemakmuran bangsa-bangsa akan tercapai
melalui ekonomi persaingan bebas, artinya ekonomi yang bebas dari campur tangan
negara.
Kapitalisme adalah sebuah ajaran yang didasarkan pada sebuah asumsi bahwa
manusia secara individu adalah makhluk yang tidak boleh dilanggar
kemerdekaannya dan tidak perlu tunduk pada batasan-batasan sosial.
2. Liberalisme
Menurut faham liberalisme, manusia pada hakikatnya adalah sebagai
makhluk individu yang bebas. Manusia dalam perspektif libreralisme sebagai
pribadi yang utuh dan lengkap yang terlepas dari manusia lainnya. Manusia sebagai
individu memliki potensi dan senantiasa berjuang untuk kepentingan dirinya
sendiri.
3. Sosialisme
Sosialisme merupakan suatu ideologi yang mengagungkan kapital milik
bersama seluruh masyarakat atau milik negara sebagai alat penggerak
kesejahteraan manusia. Kepemilikan bersama kapital atau kepemilikan kapital oleh
negara adalah dewa diatas segala dewa, artinya semua yang ada di dunia harus
dijadikan kapital bersama seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
melalui sistem kerja sama, hasilnya untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama, dan
distribusi hasil kerja berdasar prestasi kerja yang telah diberikan.
4. Posmodernisme dan Posmarsisme
Antara kapitalisme dan sosialisme yang makin menajam.sebagian besar
ilmuwan politik mencari jalan keluar dan menemukan realitas, bahwa pemikir
kapitalis mencari jalan keluar berupa posmarxisme. Kedua ideologi ini hakikatnya
adalah revisionisme, mengaburkan paham kapitalisme dan sosialisme.
a. Posmodernisme Postmodernisme merupakan ideologi tentang hak untuk
berbeda (The Right of Different ) yang menolak penyelamatan manusia
8. dari penghisapan manusia atas manusia yang dikumandangkan oleh
ideologi sosialisme, dan menolak hegemoni dan dominasi kapital terhadap
kehidupan manusia.
b. Posmarxisme Pormaxisme merupakan ideologi kaum intelektual bekas
kaum Marxist yang ingin memperbaiki nasib rakyat jelata melalui
program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah borjuis.
Pormaxisme berlawanan marxisme, yaitu ideologi lahir dari kesadaran
kaum buruh untuk mengubah nasibnya dan penindasan, penghisapan
kaum kapitalis melalui revolusi sosial.
5. Konservatisme
Hal atau unsur yang terkandung di dalamnya, antara lain:
a. Inti pemikiran : memelihara kondisi yang ada, mempertahankan kestabilan,
baik berupa kestabilan yang dinamis maupun kestabilan yang statis. Tidak
jarang pula bahwa pola pemikiran ini dilandasi oleh kenangan manis
mengenai kondisi kini dan masa lampau.
b. Filsafatnya adalah bahwa perubahan tidak selalu berarti kemajuan. Oleh
karena itu, sebaiknya perubahan berlangsung tahap demi tahap, tanpa
menggoncang struktur social politik dalam negara atau masyarakat
yang bersangkutan. c. Landasan pemikirannya adalah bahwa pada dasarnya
manusia lemah dan terdapat “evil instinct and desires” dalam dirinya. oleh
karena itu perlu pola-pola pengendalian melalui peraturan yang ketat. d.
System pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter.
6. Komunisme
Gelombang komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa dilepaskan dari
kehadiran Partai Bolshevik di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme international
yang tumbuh sampai sekarang boleh dikatakan merupakan perkembangan dari
Partai Bolshevik yang didirikan oleh Lenin. a. Inti pemikiran: perjuangan kelas dan
penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga negara hanya sasaran antara. b.
Landasan pemikiran :
9. a. Penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara tegas ataupun
tidak,
b. Analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada,
c. Berisi resep perbaikan untuk masa depan dan,
d. Rencana-rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan
terwujudnya tujuan-tujuan yang berbeda-beda. c. Sistem pemerintahan
(hanya): otoriter/totaliter/dictator.
7. Marxisme
Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan
antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami
Marxisme sebagai satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya
dengan gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya,
barangkali perlu mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu
sendiri.
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari namanama
tokoh seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820- 1895). Kedua
tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam
pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah
industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan
pemikirannya. Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan adanya
kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan model perkembangan
ekonomi dan demokrasi politik. Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari
Marxisme adalah :
1. Filsafat dialectical and historical materialisme
2. Sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga
kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790).
3. Menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar
konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa
masyarakat ke arah komunitas kelas.
8. Feminisme
a. Inti pemikiran : emansipasi wanita
10. b. Landasan pemikiran: bahwa wanita tidak hanya berkutat pada urusan wanita
saja melainkan juga dapat melakukan seprti apa yang dilakukan oleh pria.
Wanita dapat melakukan apa saja.
c. Sistem pemerintahan: demokrasi
9. Fasisme
Semboyan fasisme, adalah “Crediere, Obediere, Combattere” (yakinlah,
tunduklah, berjuanglah). Berkembang di Italia, antara tahun 1992-1943. setelah
Benito Musolini terbunuh tahun 1943, fasisme di Italia berakhir. Demikian pula
Nazisme di Jerman. Namun, sebagai suatu bentuk ideology, fasisme tetap ada.
Fasisme banyak kemiripannya dengan teori pemikiran Machiavelistis dari Niccolo
Machiavelli, yang menegaskan bahwa negara dan pemerintah perelu bertindak
keras agar “ditakuti” oleh rakyat. fasisme di Italis (=Nazisme di Jerman), sebagai
system pemerintahan otoriter dictator memang berhasil menyelamatkan Italia pada
masa itu (1922-1943) dari anarkisme dan dari komunism. Walaupun begitu,
kenyataannya adalah, bahwa fasisme telah menginjak-injak demokrasi dan hak
asasi.
a. Inti pemikiran : negara diperlukan untuk mengatur masyarakat.
b. Filsafat : rakyat diperintah dengan cara-cara yang membuat mereka takut
dan dengan demikian patuh kepada pemerintah. Lalu, pemerintah yang
mengatur segalanya mengenai apa yang diperlukan dan apa yang tidak
diperlukan oleh rakyat.
c. Landasan pemikiran : suatu bangsa perlu mempunyai pemerintahan yang
kuat dan berwibawa sepenuhnya atas berbagai kepentingan rakyat dan
dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa lain. oleh karena itu,
kekuasaan negara perlu dipergang koalisi sipil dengan militer yaitu partai
yang berkuasa (fasis di Italia, Nazi di Jerman, Peronista di Argentina)
bersama-sama pihak angkatan bersenjata.
d. System pemerintahan (harus) : otoriter.
10. Demokrasi
11. Demokrasi artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan
himpunan dari dua kata : demos yang berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan.
Jadi artinya kekuasaan ditangan rakyat. Sebenarnya pemikiran untuk melibatkan
rakyat dalam kekuasaan sudah muncul sejak zaman dahulu. Di beberapa kota
Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal ini, seperti di Athena dan
Sparta. Hal ini pernah diungkapkan Plato, bahwa sumber kepemimpinan ialah
kehendak yang bersatu milik rakyat. dalam suatu kesempatan Aristoteles
menjelaskan macam-macam pemerintahan, dengan berkata,“ada tiga mcam
pemerintahan: kerajaan, aristokrasi, republik, atau rakyat memagang sendiri kendali
urusannya.”
a. Inti pemikiran: kedaulatan ditangan rakyat
b. Filsafat : menurut dr. M. Kamil Lailah menetapkan tiga macam justifikasi
ilmiah dari prinsip demokrasi, yaitu:
a) Ditilik dari pangkal tolak dan perimbangan yang benar, bahwa system
ini dimaksudkan untuk kepentingan social dan bukan untuk
kepentingan individu,
b) Unjustifikasi berbagai macam teori yang bersebrangan dengan prinsip
demokrasi,
c) Opini umum dan pengaruhnya.
c. Landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum bagi dirinya
sendiri lewat dewan perwakilan, yang kemudian dilaksanakan oleh pihak
pemerintah atau eksekutif.
d. System pemerintahan (harus) : domokrasi.
11. Neoliberalisme
a. Inti pemikiran : mengembalikan kebebasan individu
b. Filsafat : sebagai perkembangan dari liberalisme
c. Landasan pemikiran : setiap manusia pada hakikatnya baik dan berbudi
pekerti.
d. System pemerintahan : demokrasi
12. 12. Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi
nasional. Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa indonesia untuk
mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah
ideologi kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan
membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan
pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan dikalangan warga bangsa dan
membangun pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya.
Pancasila sebagai ideology politik adalah suatu system yang mnegharuskan
pelaku politik ataupun aturan politik yang berlandaskan pancasila. Pancasila
memiliki nilai-nilai luhur yang di tetapkan pendahulu kita sebagai landasan
ideology negara. Begitu juga dengan politik , politik harus memiliki aturan sebagai
acuan dasar kegiatan perilaku dan pemikiran yang akan di laksanakan. Politik
adalah suatu system pemerintahan yang mengatur segala struktural di dalamnya.
Dalam membuat kebijakan politik haarus ada aturan yang mengatur hal tersebut
supaya selalu dalam jalur yang telah di tentukan.
13. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan,
keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas,
ideologi adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai
dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang
menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekereja, dan menawarkan
ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya
dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Contoh ideologi politik antara lain anarkisme, kapitalisme, komunisme,
komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, Demokrasi, , fasisme,
monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan
pancasila.