SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Mengenal Ideologi Besar Dunia1 
Oleh : Saddam Cahyo2 
_______________________ 
Ideologi, sebuah tema abstrak yang paling melekat dengan dunia politik, tapi juga tak bisa 
luput dari seluruh aspek lain dalam kehidupan manusia. Bagi aktifis gerakan mahasiswa yang 
punya kesadaran politik lebih terukur ketimbang masyarakat awam, tema ideologi tak akan 
menjadi hal yang terlalu asing untuk diperbincangkan, terlebih dianut dan dipraktekkan. 
 Apakah Ideologi itu ? 
Secara etimologis, ideologi berasal dari kata ideos yang berarti pemikiran tentang 
kebenaran/kebaikan dan logos yang berarti perangkat pengetahuan/logika/ilmu dalam 
bahasa Latin. Namun, tak pernah ada tafsir tunggal dalam menerjemahkan makna ideologi. 
Setidaknya bisa disebut bahwa ideologi merupakan sistem nilai yang menyeluruh dan 
mendalam bagi individu manusia atau kelompok sosial tertentu yang meyakini akan 
suatu hal yang dianggap sebagai kebenaran bersama. 
Karenanya, ideologi dapat berkembang dalam ranah moral manusia hingga sedemikian rupa 
sebagai sebuah keyakinan/sikap rohaniah, cita-cita/tujuan kolektif, leitstar/pegangan hidup, 
nilai akan benar-salah dan baik-buruk, bahkan standar perilaku hingga pengkultusan tokoh. 
Dalam ranah empirik, ideologi menjelma sebagai identitas yang merangkum ukuran 
eksistensinya, sejarah muncul dan perkembangannya, hingga proyeksi idealnya akan masa 
depan yang dikehendaki. Sejatinya, ideologi selalu mencakup seluruh aspek hidup manusia, 
dari ekonomi, politik, sosial, budaya, agama, nilai moral, dst. 
Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh filsuf Perancis, Destutt de Tracy di akhir abad ke-18 
hanya sebagai cabang ilmu pengetahuan yang netral tentang ide-ide sebagai dasar bagi 
ketertiban moral. Jika ditarik lebih jauh lagi, sebenarnya ideologi sebagai konsep sudah 
dimulai oleh filsuf Plato sekitar abad ke-3 SM sebagai kebenaran sejati dunia ide. Namun, 
pengertian ideology yang lebih luas dan spesifik baru berkembang setelah Karl Marx di akhir 
abad ke-19 berupaya merekonstruksi ideologi secara kritis. Di abad ke-20, ideologi justru 
berkembang pesat dalam ranah pertarungan kekuasaan politik dunia. 
Persoalannya kemudian, kita harus memilah pemahaman akan ideologi dalam dua dimensi 
agar kerumitan dalam upaya memahami kajian ideologi bisa diminimalisir ; 
1. Ideologi Sosial, menyangkut pandangan hidup manusia akan nilai-nilai universal yang 
positif mau pun negatif dalam kehidupan sehari-hari, dalam relasi sosial, dsb. 
Ex : liberalisme, agama, filsafat kritis, tradisi, environmentalis, feminisme, dst. 
2. Ideologi Politik, menyangkut cita-cita politik akan terbentuknya sistem masyarakat 
ideal yang patut diperjuangkan lewat strategi perebutan legitimasi kekuasaan. 
Ex : komunisme, pancasila, kapitalisme, islam politik, dst. 
Kita tidak bisa menggeneralisir dan membatasi kajian ideologi hanya dalam konteks ideologi 
politik ansikh, sebab tidak semua bentuk ideologi hidup dalam dimensi politik (kekuasaan). 
Karena sejatinya politik itu NIR IDEOLOGI.
Banyak yang mengatakan, perbincangan soal ideologi sudahlah usang, sebab ini bukan lagi 
zaman yang dipenuhi oleh pertarungan ideologi seperti abad ke-20 yang lalu. Disebutkan juga 
bahwa ideologi sudah mati, dan sekarang ini manusia sudah memasuki zaman baru dimana 
absurditas dan moderatisme menjadi asas tunggal yang empirik. 
Tentu pandangan ini tidaklah mutlak kebenarannya. Sebagaimana pemilahan dimensional di 
atas, bahwa tak semua ideologi bertarung secara eksplisit dalam perebutan kekuasaan politik. 
Belum lagi adanya trauma psikis yang cukup mendalam bagi masyarakat dunia yang pernah 
mengalami masa perang berdarah dalam beberapa dekade lalu. Ditambah fakta perbedaan 
perkembangan peradaban antar belahan dunia mau pun Negara. Bagi kita di Indonesia, yang 
punya sejarah khusus sebagai Negara pasca colonial dan hingga kini masih masuk dalam 
jajaran Negara berkembang, tentu tidak bisa begitu saja mengamini segala argumentasi yang 
disodorkan oleh dunia barat. 
Ideologi bisa memiliki arti yang positif sekaligus negatif bagi individu, kelompok, mau 
pun Negara bangsa yang menganutnya, ini tergantung pada konteks situasi objektif yang 
terjadi dalam waktu dan ruang tertentu, tergantung pada perangkat politik atau praktik yang 
dilakukannya, sebab hakekatnya ideologi selalu bicara tentang kebaikan bersama. 
Positif Negatif 
 Sebagai visi yang hendak dicapai hingga 
memberikan motivasi produktif 
 Sebagai nilai fundamental yang dapat 
mengontrol dan mengarahkan masyarakat 
dalam garis ideal. 
 Sebagai perekat moral yang mengukuhkan 
rasa solidaritas dan persatuan. 
 Sebagai kesadaran palsu yang memutar 
balikkan realitas. 
 Sebagai instrumen bagi praktik penindasan. 
 Ilusi sosial yang membuaikan dan 
mengakibatkan keterasingan 
(ketidaksadaran akan potensi) 
Ideologi sebagai suatu visi politik yang sangat erat kaitannya dalam hal perebutan kekuasaan, 
dapat diidentifikasi dan dianalisis secara kritis, khususnya terkait modus operandi dan 
strategi penyebarannya. Sosiolog John B. Thompson menyuguhkannya sebagai berikut : 
MODUS UMUM Strategi Konstruksi Simbolik 
Legitimasi 
Membuat kesan bahwa relasi dominasi itu secara social adalah 
absah, baik dan layak didukung. 
o Rasionalisasi 
o Universalisasi 
o Narativisasi 
Disimulasi 
Upaya mendistorsi/mengubah realitas dengan cara 
mengaburkan, menutup-nutupi, atau menyematkan makna lain. 
o Pengalihan/Displacement 
o Euphimisasi 
o Trope figurative /metafora 
Unifikasi 
Usaha menyatukan proses dan hasil pemaknaan terhadap 
realitas dalam tataran simbolik. 
o Standarisasi 
o Simbolisasi kesatuan 
Fragmentasi 
Upaya memilah-milah hingga mengarahkan pandangan akan 
baik dan buruk. 
o Diferensiasi 
o Expurgation of the other/ 
penolakan 
Reifikasi 
Usaha merepresentasikan situasi yang sementara menjadi seolah 
permanen dan alamiah. 
o Naturalisasi 
o Eternalisasi 
o Nominalisasi 
o Pasifisasi
 Apa saja bentuk ideologi besar di dunia ? 
Dalam kehidupan politik dunia khususnya sejak akhir abad ke-19, muncul beberapa ideologi 
besar yang sangat signifikan mempengaruhi seluruh hajat hidup peradaban manusia modern. 
Ideologi besar ini secara umum terbelah dalam dua kutub yang vis a vis atau berlawanan 
disebabkan adanya perbedaan fundamental dalam hal memandang hakekat manusia. Dua 
kubu ideologi itu berjuluk Kapitalisme vs Sosialisme. 
Berkembang pula asumsi dikotomis antara kubu Kanan vs Kiri yang merujuk langsung pada 
dua ideologi tersebut. Namun, terkait istilah “kiri” ini sebenarnya tidak secara ajeg menjadi 
domainnya sosialisme, begitu pun istilah “kanan” yang tak cuma jadi milik kapitalisme. Kedua 
istilah ini lebih merujuk pada diferensiasi politik antara kelompok yang menentang 
perubahan dan mengukuhkan status quo dan biasanya mewakili suara kaum elit disebut 
“kanan”, sementara kelompok yang menginginkan hadirnya perubahan, kesamaan hak, 
pembaharuan, progresifitas dan mewakili kaum jelata disebut “kiri”. Sementara kelompok 
yang cenderung pasif dan mengutamakan stabilitas subjektif (pragmatisme) disebut “tengah” 
atau moderat. 
1. Kapitalisme. 
Kapitalisme memiliki tempat yang paling istimewa dalam khasanah ideologi politik, 
sebab ia memiliki bentuk khusus yang tidak eksplisit dalam pertarungan politik tetapi 
hegemonik dan dominan dalam praktek. Ia juga memiliki peranan historik yang paling 
menentukan bagi hadirnya ideologi politik modern lainnya. 
Pada dasarnya, kapitalisme merupakan pandangan hidup yang mengusung 
kemerdekaan individual untuk mencapai kesuksesan materi setinggi mungkin demi 
meningkatkan derajat hidupnya sebagai manusia. 
Kapitalisme juga merupakan corak produksi masyarakat yang menjadi identitas bagi 
peradaban industrial (modern), dimana modal (berupa alat produksi, teknologi, atau 
harta dan uang) menjadi penentu bagi timbulnya stratifikasi/kelas-kelas sosial dalam 
kehidupan masyarakat. 
Tiga sifat mendasar dari kapitalisme ialah : 
 Akumulasi, dimana hukum utamanya adalah pelipatgandaan keuntungan. 
 Eksploitasi, bahwa segala hal harus diolah agar memberi keuntungan 
maksimal. 
 Ekspansi, bahwa keuntungan optimal harus terus didorong dengan 
memperluas wilayah produksi.
Dalam batas tertentu, kapitalisme sangatlah positif, namun di luar batasan itu, 
kapitalisme patut dijuluki sebagai wujud arogansi hasrat keserakahan manusia yang 
dibenarkan. Inilah yang kemudian menimbulkan reaksi dan stigma negatif 
terhadapnya. 
Kapitalisme sebagai ideologi selalu mengandalkan sebuah sistem nilai khas yang 
mampu memberikan legitimasi moral dan logika untuk mengukuhkan eksistensinya. 
• Revolusi Industri 
• Kreatifitas - Inovasi 
Teknologi 
• Kompetisi / Bersaing itu baik 
• Kaya itu mulia 
• Kebebasan 
Nilai 
• Etos kerja keras 
• investasi 
• Distribusi 
Budaya 
•hak milik privat 
•Uang / harta 
•Trust/Kepercayaan 
Modal 
•Konsumtif 
•Individual 
•Kelas-kelas sosial 
Manusia 
Sementara varian ideologi yang muncul dan berakar pada kapitalisme adalah : 
Imperialisme 
KAPITALISME 
Liberalisme Neoliberalisme 
 Imperialisme : hasrat tertinggi kapitalisme untuk menguasai ekonomi dan 
politik dunia, biasanya berwujud sebagai motivasi/visi bagi Negara adidaya 
seperti AS, Jepang,dsb. 
 Liberalisme : Nilai moral yang mengedepankan kemerdekaan/kebebasan 
individu, mengabaikan aturan legal mau pun tradisional. Lebih cenderung 
berkembang sebagai budaya masyarakat (hedonism, apatism, individualism 
radical).
 Neoliberalisme : Merujuk pada strategi hegemoni kapitalisme global yang 
dikomandoi oleh korporasi-korporasi raksasa internasional untuk 
mendelegitimasikan Negara dan menguasai perekonomian dunia. 
2. Sosialisme. 
Hakikatnya, sosialisme merupakan reaksi atas kapitalisme yang dianggap 
mengarahkan dunia pada kehancuran dalam segala aspek (ekopol, sosial, alam). 
Namun pengertian seperti ini terbilang baru, sebab hakekatnya sosialisme mengambil 
inspirasi dari tata hidup masyarakat tribal/komunal primitif yang mengusung 
kolektifitas sebagai nilai dasarnya. 
Dalam perbincangan modern, sosialisme kembali mengemuka lewat novel Utopia karya 
Thomas Moore di sekitar abad ke-15 yang memberikan imajinasi akan sebuah 
masyarakat ideal yang adil dan makmur. Dalam Kitab Perjanjian Baru pun disebut 
bahwa umat Kristen pertama di Yerussalem menjalani kehidupan dengan jalan 
“memiliki segalanya bersama-sama”. Baru kemudian Karl Marx hadir mengupayakan 
adanya sistem berfikir ilmiah untuk mewujudkan sosialisme lewat teori dialektika 
material historisnya di sepanjang abad ke-19. 
Di Indonesia, dan di dunia pada umumnya, sebagai dampak dari perang dingin dan 
posisi bangsa kita sebagai second nation yang menjadi sasaran empuk tarik ulur 
kepentingan negeri adidaya, hal-hal yang bernuansa sosialisme telah mengalami 
pendistorsian yang sedemikian rupa, hingga hanya menyisakan pemahaman yang 
banal, stigmatif, apriori, dan ahistoris. Secara umum, masyarakat Indonesia telah 
dibungkam nalar kritisnya untuk mengulik lebih substantif atas ideologi sosialisme dan 
variannya. Ini terjadi lantaran tragedy sejarah ’65 yang menimbulkan trauma 
mendalam yang dilipatgandakan oleh propaganda rezim otoritarian orde baru selama 
lebih dari tiga dasawarsa. 
Hal mendasar yang menjadi ciri ideologi sosialisme adalah : 
 Kolektifisme, kesadaran bahwa manusia harus menjalani hidup secara sosial, 
bukan sekedar untuk memuaskan kehendak pribadi, mengedepankan solidaritas. 
 Egalitarian, kesetaraan hak politik dan hukum, kesetaraan gender, harmonisasi 
agama, kesetaraan hak dan kewajiban mengolah potensi diri dan melindungi 
sesame. 
 Sharing Economic, mengusung kesetaraan ekonomi/ kemakmuran, dimana setiap 
orang berhak memperoleh hasil kerjanya sesuai dengan minat/bakat/keterampilan 
dan waktu kerjanya berdasarkan kebutuhan yang mencukupi. 
 Caring Nature, secara bijak mengolah alam dan segala potensi kekayaan yang 
bermanfaat di dalamnya, merawat dan menjaga stabitilas, serta meningkatkan 
kualitasnya.
Sosialisme dalam prakteknya memiliki cukup banyak varian ideologi yang sangat aktif 
berpolitik, dan masing-masing kerap terbelah dalam perbedaaan tafsir dan perdebatan 
yang kontra produktif, meski hakekatnya konflik ditujukan untuk mengasah 
kematangan bagi ideologi induk itu sendiri. 
Sosialisme 
Nasional 
Sosialisme 
Demokrat 
3. Ideologi Kontemporer. 
Marxisme 
paradigm 
SOSIALISME 
Komunisme 
Lenin- 
Trotsky 
New Left 
(env,fem,ngo) 
Komunisme 
Stalin-Mao 
Anarkisme 
Selain dua kutub besar ideologi tersebut, ada pula ideologi lain yang tumbuh dan 
berkembang secara signifikan dalam masyarakat dunia, meski tidak semuanya 
beroperasi di ranah politik. 
a) Moderatisme. sebenarnya ini bukanlah ideologi politik yang secara signifikan bisa 
kita pisahkan dari dua kutub kapitalisme atau pun sosialisme. Ia lebih merujuk 
pada sikap politik ideologis yang kerap menghindari persinggungan ekstrim dan 
mencari konsensus damai. Karenanya ia selalu lekat dengan kompromi-kompromi 
politik yang kerap kali melenceng bukan untuk mencapai kemufakatan bagi 
kepentingan bersama/seluruh rakyat, melainkan sekedar menjadi “deal-deal” 
politik transaksional kaum elit saja. 
b) Populisme. layaknya moderatisme, ia bukanlah ideologi yang bisa dianggap 
terpisah. Ini lebih merujuk pada citra/topeng sebagai strategi kekuasaan bagi 
kelompok ideologi tertentu. Biasanya lebih cenderung terwujud dalam bentuk 
tokoh-tokoh penguasa yang berhasil merebut simpati rakyat secara irasional, 
berhasil tampil arif dan bijak termasuk melalui kebijakan-kebijakannya meski 
sesungguhnya tidaklah menyentuh kebutuhan substantif dari kehendak rakyat.
c) Filsafat Kritis. Paradigma kritis ini lahir pasca PD II dan dilanjut oleh perang 
dingin yang telah menimbulkan begitu banyak traumatika politik masyarakat 
dunia. Ia menggunakan marxisme sebagai sumber ilmu dari segala ilmu, meski 
dilakukan lewat pendekatan Hegelian. Ia mengeritik kapitalisme dari dalam, dan 
tidak berwujud dalam suatu gerakan politik. Asumsinya, sebab kapitalisme saat ini 
sudah menang, hingga yang pokok sekarang ini adalah bagaimana menciptakan 
terwujudnya capitalism with the human face. 
Paradigma kritis (yang menjelma dalam cultural studies, psikoanalisis, 
poststrukturalisme) beroperasi di ranah suprastruktir, dan berusaha mengeritik 
semua variable sosial budaya demi memoderasi dampak buruk yang ditimbulkan 
kapitalisme (keterasingan, penindasan ekonomi, penindasan gender patriarkal, 
kerusakan alam, hegemoni media massa, tata ruang kota, seni,konsumerisme). Ia 
juga sangat aktif mengeritik ideologi kapitalisme yang cenderung dictator-totalitarian, 
karenanya mengusung humanism universal. Paradigma kritis 
berkembang di seluruh aspek teori sosial, ia sangat menghindari timbulnya 
pergesekan dengan Negara. 
Ada pula Postmodernisme, nalar kritis modern yang berkembang dari tradisi 
Nietzchean atau filsafat idealisme eropa. Ia banyak muncul berkembang di ranah 
trend lifestyle, seni surealis, absurditas, kesemuan, simulacra. Dia mempersoalkan 
keadaan setelah era modernism usai. Kapitalisme sudah menang tapi kita tak bisa 
melakukan apa-apa. Antrophosentrisme/manusia sebagai pusat segala-galanya. 
 Bagaimanakah penerapan ideologi dalam politik Indonesia ? 
Pada awalnya, politik Indonesia memiliki kekayaan ideologi yang mengagumkan sebagai 
pengaruh kolonialisme barat. Namun para founding father, berhasil mengkompromikan 
perbedaan ideologi politik yang mereka anut dalam satu konsesi universal bernama Pancasila, 
yang diambil dari nilai-nilai hidup masyarakat Nusantara dan dikontekstualisasikan dengan 
peradaban modern. Franz Magnis Suseno, bahkan menganggap bahwa Pancasila sebagai 
ideologi memiliki hakekat yang terbuka dan universal. Dimana, sila ke dua “kemanusiaan yang 
adil dan beradab” merupakan nilai yang paling fundamental untuk menaungi kehidupan 
bangsa dan Negara Indonesia yang majemuk ini. 
Pancasila juga teruji sebagai ideologi Negara yang bisa mengakomodir segala keragaman 
ideologi politik yang dianut rakyatnya, hanya saja Indonesia masih belum utuh mewujudkan 
demokrasi sebagai sistem politik yang definitive, sebab masih kuatnya pembatasan bagi 
perkembangan ideologi tertentu dengan berbagai alasan. Ini menyebabkan Indonesia 
mengalamai apa yang dinamakan “anomalitas demokrasi”.
.Grafik Ideologi Politik.
Coba kita golongkan kelompok-kelompok politik yang ada di Indonesia ? 
R : Kelompok Sosialis Radikal (PRD, PRP, PPR,dsb-Non Parlemen) 
M : Golkar 
RE : Hizbut Tahrir, Mujahid (Non Parlemen) 
C : Gerindra, PPP,PKS, PDI P 
L : Demokrat, Nasdem,
Peta Ideologi Dunia 2011, http://www.targetmap.com/viewer.aspx?reportId=9731 
 Referensi untuk bacaan lanjutan tentang ideologi : 
 Althusser, Louis. 2008. Tentang Ideologi; Marxisme Strukturalis, Psikoanalisis, 
Cultural Studies. Yogyakarta. Jalasutra. 
 Fink, Hans. 2010. Filsafat Sosial; Dari Feodalisme Hingga Pasar Bebas. Yogyakarta. 
Pustaka Pelajar. 
 Lelland, David Mc. 2005. Ideologi Tanpa Akhir. Yogyakarta. Kreasi Wacana. 
 Nuswantoro. 2001. Daniel Bell; Matinya Ideologi. Magelang. Indonesia Tera. 
 Robison, Richard. 2012. Soeharto & Bangkitnya Kapitalisme Indonesia. Depok. 
Komunitas Bambu. 
 Suseno, Franz Magnis. 1991. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Yogyakarta. Kanisius. 
 Takwin, Bagus. 2009. Akar-Akar Ideologi; Pengantar Kajian Konsep Ideologi dari 
Plato hingga Bordieu. Yogyakarta. Jalasutra. 
 Thompson, John B. 2014. Analisis Ideologi Dunia; Kritik Wacana Ideologi-Ideologi 
Dunia. Yogyakarta. IRCiSoD. 
_ *** _ 
1 Disampaikan dalam acara Masa Bimbingan (MABIM) XVII PMKRI Cabang Bandar Lampung, Minggu 30 November 
2014 di gedung MPAL. 
2 Sekretaris Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung, Mahasiswa FISIP 
Sosiologi Universitas Lampung. Kontak (HP) 08562278781, (E-mail) saddam.cahyo@gmail.com, (Blog) bengkeltulis-saddamcahyo. 
blogspot.com.

More Related Content

What's hot

Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteAnissatul Mukhoiriyah
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALDadang Solihin
 
Geostrategi & ketahanan nasional Indonesia
Geostrategi & ketahanan nasional IndonesiaGeostrategi & ketahanan nasional Indonesia
Geostrategi & ketahanan nasional IndonesiaRizal Nurfalah
 
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunanBab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunanmuliajayaabadi
 
Sejarah demokrasi di indonesia
Sejarah demokrasi di indonesiaSejarah demokrasi di indonesia
Sejarah demokrasi di indonesia_aima
 
Ideologi ideologi besar
Ideologi ideologi besarIdeologi ideologi besar
Ideologi ideologi besaridbloginfo
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosialomcivics
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikSuci Lintiasri
 
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)Sena Aditya
 
Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...
Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...
Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...Seger Sugiyanto
 

What's hot (20)

Materi Kuliah Stratifikasi Sosial
Materi Kuliah Stratifikasi  SosialMateri Kuliah Stratifikasi  Sosial
Materi Kuliah Stratifikasi Sosial
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Struktur masyarakat indonesia
Struktur masyarakat indonesiaStruktur masyarakat indonesia
Struktur masyarakat indonesia
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
 
Kebudayaan dan masyarakat
Kebudayaan dan masyarakatKebudayaan dan masyarakat
Kebudayaan dan masyarakat
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
Geostrategi & ketahanan nasional Indonesia
Geostrategi & ketahanan nasional IndonesiaGeostrategi & ketahanan nasional Indonesia
Geostrategi & ketahanan nasional Indonesia
 
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunanBab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
 
Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)
 
Sejarah demokrasi di indonesia
Sejarah demokrasi di indonesiaSejarah demokrasi di indonesia
Sejarah demokrasi di indonesia
 
Lembaga sosial
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
 
Ideologi ideologi besar
Ideologi ideologi besarIdeologi ideologi besar
Ideologi ideologi besar
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
Nasionalisme
Nasionalisme Nasionalisme
Nasionalisme
 
Agen sosialisasi politik
Agen sosialisasi politikAgen sosialisasi politik
Agen sosialisasi politik
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politik
 
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
 
Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...
Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...
Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...
 

Similar to Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo

Ideologi pancasila__dan_konstitusi
Ideologi  pancasila__dan_konstitusiIdeologi  pancasila__dan_konstitusi
Ideologi pancasila__dan_konstitusiBayu Prasetyo
 
Pemikiran karl mannheim
Pemikiran karl mannheimPemikiran karl mannheim
Pemikiran karl mannheimSuff Fyee
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik norma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 
Teori sosiologi klasik
Teori sosiologi klasikTeori sosiologi klasik
Teori sosiologi klasikIndraDermawan9
 
Birokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politikBirokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politikYasirecin Yasir
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
8 ideologi politik
8  ideologi politik8  ideologi politik
8 ideologi politikNur Az
 
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbukaIdeologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbukaTheodora Vania
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Slide karl mannheim
Slide karl mannheimSlide karl mannheim
Slide karl mannheimSuff Fyee
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Modul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbukaModul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbukaLukman Priasmoro
 
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).pptMgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).pptRezaWahyuni6
 

Similar to Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo (20)

Ideologi pancasila__dan_konstitusi
Ideologi  pancasila__dan_konstitusiIdeologi  pancasila__dan_konstitusi
Ideologi pancasila__dan_konstitusi
 
Pemikiran karl mannheim
Pemikiran karl mannheimPemikiran karl mannheim
Pemikiran karl mannheim
 
Ideologi dan jenis
Ideologi dan jenisIdeologi dan jenis
Ideologi dan jenis
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Bab 8 ideologi
Bab 8 ideologiBab 8 ideologi
Bab 8 ideologi
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Teori sosiologi klasik
Teori sosiologi klasikTeori sosiologi klasik
Teori sosiologi klasik
 
Birokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politikBirokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politik
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
8 ideologi politik
8  ideologi politik8  ideologi politik
8 ideologi politik
 
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbukaIdeologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Slide karl mannheim
Slide karl mannheimSlide karl mannheim
Slide karl mannheim
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Modul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbukaModul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbuka
 
Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3
 
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).pptMgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Recently uploaded (7)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo

  • 1. Mengenal Ideologi Besar Dunia1 Oleh : Saddam Cahyo2 _______________________ Ideologi, sebuah tema abstrak yang paling melekat dengan dunia politik, tapi juga tak bisa luput dari seluruh aspek lain dalam kehidupan manusia. Bagi aktifis gerakan mahasiswa yang punya kesadaran politik lebih terukur ketimbang masyarakat awam, tema ideologi tak akan menjadi hal yang terlalu asing untuk diperbincangkan, terlebih dianut dan dipraktekkan.  Apakah Ideologi itu ? Secara etimologis, ideologi berasal dari kata ideos yang berarti pemikiran tentang kebenaran/kebaikan dan logos yang berarti perangkat pengetahuan/logika/ilmu dalam bahasa Latin. Namun, tak pernah ada tafsir tunggal dalam menerjemahkan makna ideologi. Setidaknya bisa disebut bahwa ideologi merupakan sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam bagi individu manusia atau kelompok sosial tertentu yang meyakini akan suatu hal yang dianggap sebagai kebenaran bersama. Karenanya, ideologi dapat berkembang dalam ranah moral manusia hingga sedemikian rupa sebagai sebuah keyakinan/sikap rohaniah, cita-cita/tujuan kolektif, leitstar/pegangan hidup, nilai akan benar-salah dan baik-buruk, bahkan standar perilaku hingga pengkultusan tokoh. Dalam ranah empirik, ideologi menjelma sebagai identitas yang merangkum ukuran eksistensinya, sejarah muncul dan perkembangannya, hingga proyeksi idealnya akan masa depan yang dikehendaki. Sejatinya, ideologi selalu mencakup seluruh aspek hidup manusia, dari ekonomi, politik, sosial, budaya, agama, nilai moral, dst. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh filsuf Perancis, Destutt de Tracy di akhir abad ke-18 hanya sebagai cabang ilmu pengetahuan yang netral tentang ide-ide sebagai dasar bagi ketertiban moral. Jika ditarik lebih jauh lagi, sebenarnya ideologi sebagai konsep sudah dimulai oleh filsuf Plato sekitar abad ke-3 SM sebagai kebenaran sejati dunia ide. Namun, pengertian ideology yang lebih luas dan spesifik baru berkembang setelah Karl Marx di akhir abad ke-19 berupaya merekonstruksi ideologi secara kritis. Di abad ke-20, ideologi justru berkembang pesat dalam ranah pertarungan kekuasaan politik dunia. Persoalannya kemudian, kita harus memilah pemahaman akan ideologi dalam dua dimensi agar kerumitan dalam upaya memahami kajian ideologi bisa diminimalisir ; 1. Ideologi Sosial, menyangkut pandangan hidup manusia akan nilai-nilai universal yang positif mau pun negatif dalam kehidupan sehari-hari, dalam relasi sosial, dsb. Ex : liberalisme, agama, filsafat kritis, tradisi, environmentalis, feminisme, dst. 2. Ideologi Politik, menyangkut cita-cita politik akan terbentuknya sistem masyarakat ideal yang patut diperjuangkan lewat strategi perebutan legitimasi kekuasaan. Ex : komunisme, pancasila, kapitalisme, islam politik, dst. Kita tidak bisa menggeneralisir dan membatasi kajian ideologi hanya dalam konteks ideologi politik ansikh, sebab tidak semua bentuk ideologi hidup dalam dimensi politik (kekuasaan). Karena sejatinya politik itu NIR IDEOLOGI.
  • 2. Banyak yang mengatakan, perbincangan soal ideologi sudahlah usang, sebab ini bukan lagi zaman yang dipenuhi oleh pertarungan ideologi seperti abad ke-20 yang lalu. Disebutkan juga bahwa ideologi sudah mati, dan sekarang ini manusia sudah memasuki zaman baru dimana absurditas dan moderatisme menjadi asas tunggal yang empirik. Tentu pandangan ini tidaklah mutlak kebenarannya. Sebagaimana pemilahan dimensional di atas, bahwa tak semua ideologi bertarung secara eksplisit dalam perebutan kekuasaan politik. Belum lagi adanya trauma psikis yang cukup mendalam bagi masyarakat dunia yang pernah mengalami masa perang berdarah dalam beberapa dekade lalu. Ditambah fakta perbedaan perkembangan peradaban antar belahan dunia mau pun Negara. Bagi kita di Indonesia, yang punya sejarah khusus sebagai Negara pasca colonial dan hingga kini masih masuk dalam jajaran Negara berkembang, tentu tidak bisa begitu saja mengamini segala argumentasi yang disodorkan oleh dunia barat. Ideologi bisa memiliki arti yang positif sekaligus negatif bagi individu, kelompok, mau pun Negara bangsa yang menganutnya, ini tergantung pada konteks situasi objektif yang terjadi dalam waktu dan ruang tertentu, tergantung pada perangkat politik atau praktik yang dilakukannya, sebab hakekatnya ideologi selalu bicara tentang kebaikan bersama. Positif Negatif  Sebagai visi yang hendak dicapai hingga memberikan motivasi produktif  Sebagai nilai fundamental yang dapat mengontrol dan mengarahkan masyarakat dalam garis ideal.  Sebagai perekat moral yang mengukuhkan rasa solidaritas dan persatuan.  Sebagai kesadaran palsu yang memutar balikkan realitas.  Sebagai instrumen bagi praktik penindasan.  Ilusi sosial yang membuaikan dan mengakibatkan keterasingan (ketidaksadaran akan potensi) Ideologi sebagai suatu visi politik yang sangat erat kaitannya dalam hal perebutan kekuasaan, dapat diidentifikasi dan dianalisis secara kritis, khususnya terkait modus operandi dan strategi penyebarannya. Sosiolog John B. Thompson menyuguhkannya sebagai berikut : MODUS UMUM Strategi Konstruksi Simbolik Legitimasi Membuat kesan bahwa relasi dominasi itu secara social adalah absah, baik dan layak didukung. o Rasionalisasi o Universalisasi o Narativisasi Disimulasi Upaya mendistorsi/mengubah realitas dengan cara mengaburkan, menutup-nutupi, atau menyematkan makna lain. o Pengalihan/Displacement o Euphimisasi o Trope figurative /metafora Unifikasi Usaha menyatukan proses dan hasil pemaknaan terhadap realitas dalam tataran simbolik. o Standarisasi o Simbolisasi kesatuan Fragmentasi Upaya memilah-milah hingga mengarahkan pandangan akan baik dan buruk. o Diferensiasi o Expurgation of the other/ penolakan Reifikasi Usaha merepresentasikan situasi yang sementara menjadi seolah permanen dan alamiah. o Naturalisasi o Eternalisasi o Nominalisasi o Pasifisasi
  • 3.  Apa saja bentuk ideologi besar di dunia ? Dalam kehidupan politik dunia khususnya sejak akhir abad ke-19, muncul beberapa ideologi besar yang sangat signifikan mempengaruhi seluruh hajat hidup peradaban manusia modern. Ideologi besar ini secara umum terbelah dalam dua kutub yang vis a vis atau berlawanan disebabkan adanya perbedaan fundamental dalam hal memandang hakekat manusia. Dua kubu ideologi itu berjuluk Kapitalisme vs Sosialisme. Berkembang pula asumsi dikotomis antara kubu Kanan vs Kiri yang merujuk langsung pada dua ideologi tersebut. Namun, terkait istilah “kiri” ini sebenarnya tidak secara ajeg menjadi domainnya sosialisme, begitu pun istilah “kanan” yang tak cuma jadi milik kapitalisme. Kedua istilah ini lebih merujuk pada diferensiasi politik antara kelompok yang menentang perubahan dan mengukuhkan status quo dan biasanya mewakili suara kaum elit disebut “kanan”, sementara kelompok yang menginginkan hadirnya perubahan, kesamaan hak, pembaharuan, progresifitas dan mewakili kaum jelata disebut “kiri”. Sementara kelompok yang cenderung pasif dan mengutamakan stabilitas subjektif (pragmatisme) disebut “tengah” atau moderat. 1. Kapitalisme. Kapitalisme memiliki tempat yang paling istimewa dalam khasanah ideologi politik, sebab ia memiliki bentuk khusus yang tidak eksplisit dalam pertarungan politik tetapi hegemonik dan dominan dalam praktek. Ia juga memiliki peranan historik yang paling menentukan bagi hadirnya ideologi politik modern lainnya. Pada dasarnya, kapitalisme merupakan pandangan hidup yang mengusung kemerdekaan individual untuk mencapai kesuksesan materi setinggi mungkin demi meningkatkan derajat hidupnya sebagai manusia. Kapitalisme juga merupakan corak produksi masyarakat yang menjadi identitas bagi peradaban industrial (modern), dimana modal (berupa alat produksi, teknologi, atau harta dan uang) menjadi penentu bagi timbulnya stratifikasi/kelas-kelas sosial dalam kehidupan masyarakat. Tiga sifat mendasar dari kapitalisme ialah :  Akumulasi, dimana hukum utamanya adalah pelipatgandaan keuntungan.  Eksploitasi, bahwa segala hal harus diolah agar memberi keuntungan maksimal.  Ekspansi, bahwa keuntungan optimal harus terus didorong dengan memperluas wilayah produksi.
  • 4. Dalam batas tertentu, kapitalisme sangatlah positif, namun di luar batasan itu, kapitalisme patut dijuluki sebagai wujud arogansi hasrat keserakahan manusia yang dibenarkan. Inilah yang kemudian menimbulkan reaksi dan stigma negatif terhadapnya. Kapitalisme sebagai ideologi selalu mengandalkan sebuah sistem nilai khas yang mampu memberikan legitimasi moral dan logika untuk mengukuhkan eksistensinya. • Revolusi Industri • Kreatifitas - Inovasi Teknologi • Kompetisi / Bersaing itu baik • Kaya itu mulia • Kebebasan Nilai • Etos kerja keras • investasi • Distribusi Budaya •hak milik privat •Uang / harta •Trust/Kepercayaan Modal •Konsumtif •Individual •Kelas-kelas sosial Manusia Sementara varian ideologi yang muncul dan berakar pada kapitalisme adalah : Imperialisme KAPITALISME Liberalisme Neoliberalisme  Imperialisme : hasrat tertinggi kapitalisme untuk menguasai ekonomi dan politik dunia, biasanya berwujud sebagai motivasi/visi bagi Negara adidaya seperti AS, Jepang,dsb.  Liberalisme : Nilai moral yang mengedepankan kemerdekaan/kebebasan individu, mengabaikan aturan legal mau pun tradisional. Lebih cenderung berkembang sebagai budaya masyarakat (hedonism, apatism, individualism radical).
  • 5.  Neoliberalisme : Merujuk pada strategi hegemoni kapitalisme global yang dikomandoi oleh korporasi-korporasi raksasa internasional untuk mendelegitimasikan Negara dan menguasai perekonomian dunia. 2. Sosialisme. Hakikatnya, sosialisme merupakan reaksi atas kapitalisme yang dianggap mengarahkan dunia pada kehancuran dalam segala aspek (ekopol, sosial, alam). Namun pengertian seperti ini terbilang baru, sebab hakekatnya sosialisme mengambil inspirasi dari tata hidup masyarakat tribal/komunal primitif yang mengusung kolektifitas sebagai nilai dasarnya. Dalam perbincangan modern, sosialisme kembali mengemuka lewat novel Utopia karya Thomas Moore di sekitar abad ke-15 yang memberikan imajinasi akan sebuah masyarakat ideal yang adil dan makmur. Dalam Kitab Perjanjian Baru pun disebut bahwa umat Kristen pertama di Yerussalem menjalani kehidupan dengan jalan “memiliki segalanya bersama-sama”. Baru kemudian Karl Marx hadir mengupayakan adanya sistem berfikir ilmiah untuk mewujudkan sosialisme lewat teori dialektika material historisnya di sepanjang abad ke-19. Di Indonesia, dan di dunia pada umumnya, sebagai dampak dari perang dingin dan posisi bangsa kita sebagai second nation yang menjadi sasaran empuk tarik ulur kepentingan negeri adidaya, hal-hal yang bernuansa sosialisme telah mengalami pendistorsian yang sedemikian rupa, hingga hanya menyisakan pemahaman yang banal, stigmatif, apriori, dan ahistoris. Secara umum, masyarakat Indonesia telah dibungkam nalar kritisnya untuk mengulik lebih substantif atas ideologi sosialisme dan variannya. Ini terjadi lantaran tragedy sejarah ’65 yang menimbulkan trauma mendalam yang dilipatgandakan oleh propaganda rezim otoritarian orde baru selama lebih dari tiga dasawarsa. Hal mendasar yang menjadi ciri ideologi sosialisme adalah :  Kolektifisme, kesadaran bahwa manusia harus menjalani hidup secara sosial, bukan sekedar untuk memuaskan kehendak pribadi, mengedepankan solidaritas.  Egalitarian, kesetaraan hak politik dan hukum, kesetaraan gender, harmonisasi agama, kesetaraan hak dan kewajiban mengolah potensi diri dan melindungi sesame.  Sharing Economic, mengusung kesetaraan ekonomi/ kemakmuran, dimana setiap orang berhak memperoleh hasil kerjanya sesuai dengan minat/bakat/keterampilan dan waktu kerjanya berdasarkan kebutuhan yang mencukupi.  Caring Nature, secara bijak mengolah alam dan segala potensi kekayaan yang bermanfaat di dalamnya, merawat dan menjaga stabitilas, serta meningkatkan kualitasnya.
  • 6. Sosialisme dalam prakteknya memiliki cukup banyak varian ideologi yang sangat aktif berpolitik, dan masing-masing kerap terbelah dalam perbedaaan tafsir dan perdebatan yang kontra produktif, meski hakekatnya konflik ditujukan untuk mengasah kematangan bagi ideologi induk itu sendiri. Sosialisme Nasional Sosialisme Demokrat 3. Ideologi Kontemporer. Marxisme paradigm SOSIALISME Komunisme Lenin- Trotsky New Left (env,fem,ngo) Komunisme Stalin-Mao Anarkisme Selain dua kutub besar ideologi tersebut, ada pula ideologi lain yang tumbuh dan berkembang secara signifikan dalam masyarakat dunia, meski tidak semuanya beroperasi di ranah politik. a) Moderatisme. sebenarnya ini bukanlah ideologi politik yang secara signifikan bisa kita pisahkan dari dua kutub kapitalisme atau pun sosialisme. Ia lebih merujuk pada sikap politik ideologis yang kerap menghindari persinggungan ekstrim dan mencari konsensus damai. Karenanya ia selalu lekat dengan kompromi-kompromi politik yang kerap kali melenceng bukan untuk mencapai kemufakatan bagi kepentingan bersama/seluruh rakyat, melainkan sekedar menjadi “deal-deal” politik transaksional kaum elit saja. b) Populisme. layaknya moderatisme, ia bukanlah ideologi yang bisa dianggap terpisah. Ini lebih merujuk pada citra/topeng sebagai strategi kekuasaan bagi kelompok ideologi tertentu. Biasanya lebih cenderung terwujud dalam bentuk tokoh-tokoh penguasa yang berhasil merebut simpati rakyat secara irasional, berhasil tampil arif dan bijak termasuk melalui kebijakan-kebijakannya meski sesungguhnya tidaklah menyentuh kebutuhan substantif dari kehendak rakyat.
  • 7. c) Filsafat Kritis. Paradigma kritis ini lahir pasca PD II dan dilanjut oleh perang dingin yang telah menimbulkan begitu banyak traumatika politik masyarakat dunia. Ia menggunakan marxisme sebagai sumber ilmu dari segala ilmu, meski dilakukan lewat pendekatan Hegelian. Ia mengeritik kapitalisme dari dalam, dan tidak berwujud dalam suatu gerakan politik. Asumsinya, sebab kapitalisme saat ini sudah menang, hingga yang pokok sekarang ini adalah bagaimana menciptakan terwujudnya capitalism with the human face. Paradigma kritis (yang menjelma dalam cultural studies, psikoanalisis, poststrukturalisme) beroperasi di ranah suprastruktir, dan berusaha mengeritik semua variable sosial budaya demi memoderasi dampak buruk yang ditimbulkan kapitalisme (keterasingan, penindasan ekonomi, penindasan gender patriarkal, kerusakan alam, hegemoni media massa, tata ruang kota, seni,konsumerisme). Ia juga sangat aktif mengeritik ideologi kapitalisme yang cenderung dictator-totalitarian, karenanya mengusung humanism universal. Paradigma kritis berkembang di seluruh aspek teori sosial, ia sangat menghindari timbulnya pergesekan dengan Negara. Ada pula Postmodernisme, nalar kritis modern yang berkembang dari tradisi Nietzchean atau filsafat idealisme eropa. Ia banyak muncul berkembang di ranah trend lifestyle, seni surealis, absurditas, kesemuan, simulacra. Dia mempersoalkan keadaan setelah era modernism usai. Kapitalisme sudah menang tapi kita tak bisa melakukan apa-apa. Antrophosentrisme/manusia sebagai pusat segala-galanya.  Bagaimanakah penerapan ideologi dalam politik Indonesia ? Pada awalnya, politik Indonesia memiliki kekayaan ideologi yang mengagumkan sebagai pengaruh kolonialisme barat. Namun para founding father, berhasil mengkompromikan perbedaan ideologi politik yang mereka anut dalam satu konsesi universal bernama Pancasila, yang diambil dari nilai-nilai hidup masyarakat Nusantara dan dikontekstualisasikan dengan peradaban modern. Franz Magnis Suseno, bahkan menganggap bahwa Pancasila sebagai ideologi memiliki hakekat yang terbuka dan universal. Dimana, sila ke dua “kemanusiaan yang adil dan beradab” merupakan nilai yang paling fundamental untuk menaungi kehidupan bangsa dan Negara Indonesia yang majemuk ini. Pancasila juga teruji sebagai ideologi Negara yang bisa mengakomodir segala keragaman ideologi politik yang dianut rakyatnya, hanya saja Indonesia masih belum utuh mewujudkan demokrasi sebagai sistem politik yang definitive, sebab masih kuatnya pembatasan bagi perkembangan ideologi tertentu dengan berbagai alasan. Ini menyebabkan Indonesia mengalamai apa yang dinamakan “anomalitas demokrasi”.
  • 9. Coba kita golongkan kelompok-kelompok politik yang ada di Indonesia ? R : Kelompok Sosialis Radikal (PRD, PRP, PPR,dsb-Non Parlemen) M : Golkar RE : Hizbut Tahrir, Mujahid (Non Parlemen) C : Gerindra, PPP,PKS, PDI P L : Demokrat, Nasdem,
  • 10. Peta Ideologi Dunia 2011, http://www.targetmap.com/viewer.aspx?reportId=9731  Referensi untuk bacaan lanjutan tentang ideologi :  Althusser, Louis. 2008. Tentang Ideologi; Marxisme Strukturalis, Psikoanalisis, Cultural Studies. Yogyakarta. Jalasutra.  Fink, Hans. 2010. Filsafat Sosial; Dari Feodalisme Hingga Pasar Bebas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.  Lelland, David Mc. 2005. Ideologi Tanpa Akhir. Yogyakarta. Kreasi Wacana.  Nuswantoro. 2001. Daniel Bell; Matinya Ideologi. Magelang. Indonesia Tera.  Robison, Richard. 2012. Soeharto & Bangkitnya Kapitalisme Indonesia. Depok. Komunitas Bambu.  Suseno, Franz Magnis. 1991. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Yogyakarta. Kanisius.  Takwin, Bagus. 2009. Akar-Akar Ideologi; Pengantar Kajian Konsep Ideologi dari Plato hingga Bordieu. Yogyakarta. Jalasutra.  Thompson, John B. 2014. Analisis Ideologi Dunia; Kritik Wacana Ideologi-Ideologi Dunia. Yogyakarta. IRCiSoD. _ *** _ 1 Disampaikan dalam acara Masa Bimbingan (MABIM) XVII PMKRI Cabang Bandar Lampung, Minggu 30 November 2014 di gedung MPAL. 2 Sekretaris Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung, Mahasiswa FISIP Sosiologi Universitas Lampung. Kontak (HP) 08562278781, (E-mail) saddam.cahyo@gmail.com, (Blog) bengkeltulis-saddamcahyo. blogspot.com.