SlideShare a Scribd company logo
dr. Mutiara Anissa, SpKJ
Tn. N, 28 tahun dibawa ke poli Jiwa dengan keluhan
mendengar suara tanpa sumber sejak 1 bulan yang lalu. Tn.
N mengatakan bahwa dirinya mendengar suara orang yang
mengomentari dirinya. Suara tanpa sumber didengar hampir
setiap hari sehingga membuat dirinya sulit tidur. Tn, N juga
mengatakan bahwa tetangganya berniat jahat pada dirinya
dengan meracuni makanannya. Ia juga meyakini bahwa saat
menonton berita di televisi, penyiar berita sedang
membicarakan dirinya. Menurut keluarga, Tn. N menjadi
malas untuk merawat diri seperti mandi. Tn. N juga banyak
mengurung diri dikamar dan tidak mau berinterasi dengan
keluarganya. Dokter mendiagnosis Tn. N dengan skizofrenia
Paranoid. Tn. N diberikan obat antipsikotik dan obat untuk
mencegah gejala ekstra piramidal.
Gangguan psikotik paling banyak ditemukan  1% dari
populasi penduduk di Indonesia & dunia.
Penyakit kronis, kambuhan, pe ↓ fungsi  disabilitas, sering
ireversibel  beban bagi individu/ keluarga.
Gangguan Skizofrenia adalah gangguan jiwa yg ditandai
dengan adanya distorsi realita, disorganisasi, & kemiskinan
psikomotor.
Emil Kraepelin ( 1856-1926)
demensia prekoks
perubahan kognitif yang jelas
( demensia) & onset awal
( prekoks)  ditandai dengan:
perjalanan jangka panjang yg
memburuk & dengan gejala
klinis umum: halusinasi &
waham.
Eugen Bleuler ( 1857-1939):
skizofrenia
Schizo = perpecahan / split
Phrenos = mind
 Terjadinya suatu perpecahan
pikiran, perilaku, dan perasaan.
Gejala primer: 4A ( asosiasi, afektif,
autisme, ambivalensi) + gejala
sekunder: halusinasi & waham.
Usia & jenis kelamin
- Perbedaan onset & perjalanan penyakit antara ♂ dan ♀
- ♂: onset lebih awal ( usia puncak onset 15-25 th), lebih
terganggu oleh gejala (-)
- ♀: usia puncak onset 25-35 th, hasil akhir lebih baik
20%-50% penderita Skizofrenia mencoba bunuh diri
Penyalahgunaan zat  30-50% ketergantungan alkohol, 15-
25% kanabis, 5-10% kokain.
Sosioekonomi rendah  stress (social causation hypothesis).
Etiologi pasti skizofrenia masih belum ditemukan.
Komponen genetikakecenderungan seseorang
menderita skizofrenia berhubungan dengan kedekatan
hubungan keluarga (>> pada derajat pertama dan kedua).
Terdapat kemungkinan etiologi lain seperti kejadian-
kejadian prenatal atau perinatal seperti hipoksia, infeksi
virus prenatal, penyalahgunaan zat oleh ibu hamil,
trauma kepala ketika persalinan dll.
Pemeriksaan postmortem dan teknik-teknik pencitraan
otak struktural (MRI) pasien skizofrenia : abnormalitas
struktural yang ada pada struktur-struktur otak subkortikal
dan kortikal.
Volume ventrikel lateral yang meningkat dan
menurunnya volume-volume pada korteks-korteks
prafrontal medial dan dorsolateral, kortek singulat dan
paracingulat, hipokampus, parahippocampus dan gyrus
temporal superior, septum pellucidum, dan talamus.
Stress-diathesis model
Seseorang yang rentan
(diatesis) terkena stresor
lebih mudah
Genetik : kromosom X 1,
3, 5, 11  COMT
(catechol-O-Methyl
Transferase) dalam
encoding dopamin
Lingkungan emosional
tidak stabil, stresor sosial,
diskriminasi, sosial
ekonomi rendah 
Skizofrenia >>
Nigrostriatal pathway
Substantia Nigra to Striatum
. Motor control
. Death of neurons in
this pathway can result in
Parkinson's Disease
Tuberoinfundibular pathway
Hypothalamus to Pituitary gland
. Hormonal regulation
. Maternal behavior (nurturing)
. Pregnancy
. Sensory processes
Mesolimbic and Mesocortical pathways
Ventral Tegmental Area to Nucleus
Accumbens, Amygdala & Hippocampus,
and Prefrontal Cortex
. Memory
. Motivation and emotional response
. Reward and desire
. Addiction
. Can cause hallucinations and
schizophrenia if not functioning properly
Dopamine Pathway
Gejala skizofrenia dibagi dalam 5 dimensi:
Gejala positif Gejala negatif Gejala kognitif Gejala agresif
dan hostile
Gejala depresi
dan ansietas
Waham
Halusinasi
Gangguan
pikiran formal
Bicara kacau
Perilaku aneh
Inkoherensi
Kemiskinan
pembicaraan
(alogia)
Penumpulan-
pendataran
afek
Anhedonia
Penarikan diri
scr sosial
Kurang
inisiatif/
motivasi
Kurang atensi
Gangguan
verbal fluency
(pembicaraan
spontan)
Gangguan
eksekutif
Gangguan
kewaspadaan
Penyerangan
secara fisik
dan verbal
terhadap
orang lain
Perilaku
menyakiti diri
Merusak
barang orang
lain
Mood depresi
Mood cemas
Rasa bersalah
Tension
Iritablitas
Terdapat sedikitnya 1 gejala yg amat jelas (2 gejala/lebih apabila gejala2 tsb
krg jelas):
A. Thought echo
Thought insertion/withdrawal
Thought broadcasting
B. Delution of influence
Delution of control
Delution of perception
Delution of passivity
C. Halusinasi auditorik ( commenting/ discussing/ berasal dari salah satu
bagian tubuh)
D. Waham – waham menetap jenis lainnya, dianggap tidak wajar dan mustahil
Atau paling sedikit 2 gejala dari kelompok ini:
 Halusinasi yg menetap
 Arus pikiran terputus (break) / mengalami sisipan (interpolation) 
inkoherensi atau pembicaraan yg tidak relevan / neologisme
 Perilaku katatonik (gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, fleksibilitas cerea,
negativisme, mutisme, stupor)
 Gejala2 negatif (sikap apatis, bicara jarang, respon emosi menumpul atau
tdk wajar, menarik diri dari pergaulan sosial dan menurun kinerja sosial)
Semua gejala-gejala tersebut harus selalu ada secara jelas 1 bulan/ lebih.
Tidak ada penyakit otak/ intoksikasi obat/ withdrawal obat.
Gejala psikosis aktif pada Gangguan kondisi medis umum
misalnya epilepsi lobus temporalis, tumor lobus
temporalis
Penyalahgunaan zat psikoaktif dan alkohol
Gangguan skizoafektif
Gangguan afektif berat
Gangguan waham
Gannguan kepribadian skizotipal
Gangguan kepribadian skizoid
Gangguan kepribadian paranoid
Farmakoterapi
Non-farmakoterapi
Terapi biologik (farmakoterapi)  antipsikotik generasi I dan
antipsikotik generasi II.
3 fase:
Fase akut  gejala psikotik yg membutuhkan penatalaksanaan
segera, fokus: menghilangkan gejala psikotik, durasi 4-8 mgg.
Fase stabilisasi  resiko kekambuhan tinggi ( t.u bila obat
dihentikan/ terpapar stressor), fokus: konsolidasi pencapaian
terapetik, durasi 6 bln setelah pulih gejala akut.
Fase stabil/ rumatan  fokus: mencegah kekambuhan &
memperbaiki derajat fungsi
Antipsikotik Generasi I / Antipsikotik Tipikal
Menurunkan hiperaktifitas dopamin dengan memblok reseptor
(antagonis reseptor) D2 di seluruh otak
Blokade reseptor D2 mesolimbik  << gejala positif
Blokade reseptor D2 di mesokortikal  memperberat gejala
negatif dan kognitif
Blokade reseptor D2 di nigostriatal  gangguan pergerakan
parkinsonism (gejala ekstrapiramidal/EPS)  kronik :
pergerakan hiperkinetik (tardive diskinesia)
Blokade reseptor D2 di tuberoindundibular peningkatan
prolaktin :galactorrhea, amenorrhea, demineralisasi
tulang, disfungsi seksual, peningkatan BB
Efek samping anti psikotik tipikal :
Mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, penurunan kognitif
Penambahan BB, Mengantuk
abnormal EKG (pemanjangan interval QT dan bentuk segmen ST serta
gelombang T yang abnormal), Hipotensi ortostatik
Sindroma Neuroleptik Maligna
•Extrapyramidal symptoms (EPS) : dystonias, Parkinsonism, akathisia &
tardive dyskinesia
Parkinsonism
tremor, rigiditas, perlambatan motorik, air liur >>, muka topeng
Tardive diskinisia :Gerakan wajah dan lidah  mengunyah terus,
menjulurkan lidah, menyeringai
Kekurangan APG I
Tidak dapat mengatasi gejala negatif
Efek samping EPS dan tardive diskinesia
Memperburuk kognitif
Sedasi
•Disungsi seksual, gangguan jantung
•Sindroma Neuroleptik Maligna : reaksi idiosinkrasi serius 
rigiditas, hiperpiretik, gangguan sistem saraf otonom, delirium 
Gawat darurat
Mekanisme kerja:
Menurunkan dopamin  memblokade reseptor
Dopamine D2 & Serotonin 5 HT Receptors
( Serotonin-dopamine antagonists)
Menurunkan munculnya EPS dan efektif untuk
simptom negatif.
Memperbaiki gejala
negatif
mencegah
EPS
Nigrostriatal
pathway
– memicu pelepasan
dopamin
Gejala positif <<
Mesolimbic pathway
– pelepasan
dopamin <<
Antipsikotik
Atipikal
Mesocortical
pathway
– memicu pelepasan
dopamin
Tuberoinfundibular pathway
– memicu pelepasan
dopamin
Hyperpro-
lactinemia<<
Antipsikotik
Generasi II
Rentang dosis
(mg/hari)
Aripiprazol 10-30 1x sehari
Klozapin 150-600 2x sehari
olanzapin 10-30 1x sehari
Quetiapin 300-800 2x sehari
risperidon 2-8 2x sehari
Clozapin  APG II yang pertama ditemukan
Indikasi Clozapin : skizofrenia resisten dengan obat
antipsikotik lainnya.
Efek samping agranulositosis dan kejang
Dapat digunakan pada pasine yang mengalami tardive
diskininesia, risiko bunuh diri tinggi.
Obat Dosis (mg/hari) Target EPS
Trihexyphenidil 1-15 Akatisia,
parkinsonism,
distonia
Amantadin 100-300 Akatisia,
parkinsonism
Propanolol 30-90 Akatisia
Lorazepam 1-6 Akastisia
difenhidramin 25-50 Akatisia, distonia,
parkinsonism
 Psikoedukasi
 Meningkatkan pemahaman
pasien dan keluarga
mengenai penyakit, gejala,
pengobatan dan peran
keluarga
 Perencanaan hidup yang
lebih realistik dan mampu
laksana
 Intervensi keluarga
 Melibatkan keluarga
 Edukasi keluarga,
memperbaiki komunikasi
dalam kelurga, keterampilan
penyelesaian masalah.
• Rehabilitasi
• Terapi vokasional. pelatihan
keterampilan sosial,
remediasi kognitif.
• Meningkatkan keterampilan
dalam bersosialisasi,
menjalin relasi interpersonal,
integritas ke masyarakat dan
memperoleh keterampilan
kerja
BAIK BURUK
1. Late onset
2. Onset akut
3. Faktor pencetus yang jelas
4. Riwayat premorbid baik dalam
sosial, seksual dan pekerjaan
5. Dijumpai simptom depresi
6. Menikah
7. Riwayat keluarga dengan gangguan
mood
8. Sistem support yang baik
9. Gambaran klinis  simptom positif
1.Onset usia muda
2.Onset perlahan dan tidak jelas
3.Tidak ada faktor pencetus
4.Riwayat premorbid jelek
5.Perilaku menarik diri atau autistik
6.Belum menikah atau telah bercerai
7.Riwayat keluarga skizofrenia
8.Sistem support yang buruk
9.Gambaran klinis adalah simptom negatif
10.Riwayat trauma perinatal
11.Tidak ada remisi selama 3 tahun terapi
12.Sering kambuh
13.Riwayat skizorenia sebelumnya
•Prevalensi seumur hidup < 1% (0,5-0-,8%)
•Diagnosis awal skizoafektif sering digunakan ketika
diagnosis belum pasti.
•Perbedaan umur dan jenis kelamin
• Tipe depresi orang tua > muda.
• Tipe bipolar dewasa muda > orang tua.
• Pria < wanita, usia wanita > pria
• Pria  perilaku antisosial & afek tumpul/ datar.
 Tidak diketahui.
Resiko mengalami skizofrenia meningkat pada
keluarga dengan skizoafektif.
Prognosis lebih baik dibanding skizofrenia, lebih
buruk dibanding gangguan mood.
Cenderung non-deteriorasi & berespon baik dengan
mood stabilizers dibanding skizofrenia.
Semua tanda dan gejala skizofrenia, episode manik
dan gangguan depresif.
Gejala muncul dalam saat yang bersamaan
Perjalanan penyakit dapat berupa satu eksaserbasi
remisi hinggaperjalanan yang terus memburuk
Bersifat episodik
Apabila terdapat adanya gejala afektif dan skizofrenia yang
menonjol dan timbul secara bersamaan, ada dalam
episode yang sama dari penyakit atau setidaknya beberapa
hari yang satu sesudah yang laim
Tidak memenuhu kriteria untuk skizofrenia , episode
manik maupun episode depresi.
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan
gejala skizofrenia dan gangguan afektif dalam episode
penyakit berbeda
 Skizoafektif tipe manik
 Episode skizoafektif tipe manik tunggal atau gangguan berulang
 Afek meningkat atau afek tak begitu menonjol disertai
iritabilitas/kegelisahan
 Pada epsiode yg sama, setidaknya ada satu atau lebih 2 gejala
skizofrenia
 Skizoafektif tipe depresif
 Episode skizoafektif tipe depresif tunggal atau gangguan berulang
 Afek depresif menonjol disertai sedikitnya 2 gejala khas depresif.
 Pada epsiode yg sama, setidaknya ada satu atau lebih 2 gejala
skizofrenia
 Skizoafektif tipe campuran
Gangguan mood
Skizofrenia
Gangguan mental organik psikotik dan gangguan mood
dikarenakan epilepsi lobus temporalis
Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan
ampetamine dan phenyclidine (PCP)
 Setelah 1 tahun, prognosis tergantung gejala
yang cukup menonjol
bila gejala afektif : prognosis baik
bila skizofrenik : prognosis buruk.
 Suatu studi pasien skizoafektif, selama 8 tahun
menemukan outcome-nya lebih mirip skizofrenia
daripada gangguan mood dgn ciri psikotik.
Kombinasi farmakoterapi dan non-farmakoterapi.
Farmakoterapi :
Kombinasi antipsikotik dengan mood stabilizer atau
Kombinsi antipsikotik dnegan antidepresan
Tergantung subtipe skizoafentif.
Non-farmakoterapi :
Psikoedukasi
Psikoterapi supportif
Rehabilitasi
Konseling keluarga
Skizofrenia

More Related Content

What's hot

Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Bayu Mario
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
Fadhol Romdhoni
 
Diagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksialDiagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksialdadadony
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
Dhian Khikmah
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwadadadony
 
Tatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasTatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemas
Suharti Wairagya
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Yucke Pebriani
 
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran ManajemenDiagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
mataharitimoer MT
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
Lia Oktaviani
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
fikri asyura
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
Seta Wicaksana
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Widdya Anggraini
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
Dedi Kun
 

What's hot (20)

Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
Diagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksialDiagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksial
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwa
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Tatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasTatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemas
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran ManajemenDiagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
 
depresi
depresidepresi
depresi
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 

Viewers also liked

Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
Ayu Siti Hanif
 
Iluzionet dhe halucinacionet
Iluzionet dhe halucinacionetIluzionet dhe halucinacionet
Iluzionet dhe halucinacionetrona_mikullovcii
 
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetjaVetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
Mimoza Thaqi
 
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
ica aditya
 
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaAzimatul Karimah
 
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
Albertcornus Susanto
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Syscha Lumempouw
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Bagus Utomo
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
Psychology Project
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
Ikha Mardiyah
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
Indra Lasmana
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniarenny anggraini
 
Present
PresentPresent
Present
srilutfiyati
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutJoni Iswanto
 
Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Yarah Azzilzah
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
citra Lestari
 

Viewers also liked (20)

Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Iluzionet dhe halucinacionet
Iluzionet dhe halucinacionetIluzionet dhe halucinacionet
Iluzionet dhe halucinacionet
 
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetjaVetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
 
Prezantimi ne grup ne p.p
Prezantimi ne grup ne p.pPrezantimi ne grup ne p.p
Prezantimi ne grup ne p.p
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
 
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
 
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
 
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
 
Present
PresentPresent
Present
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
 
Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
 

Similar to Skizofrenia

Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasPenyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Lautan Jiwa
 
Pleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidurPleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidur
ArtoUmbuFlugentius
 
Anxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasanAnxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasan
Nazmi Bachmid
 
P6. MDD.pdf
P6. MDD.pdfP6. MDD.pdf
P6. MDD.pdf
ssuser90246b
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatri
fikri asyura
 
SKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptxSKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniaJoni Iswanto
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
monaarman
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
kocankocan
 
Emergency psichiatri
Emergency psichiatriEmergency psichiatri
Emergency psichiatri
mataharitimoer MT
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
SHINee World
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
imasnurmalasari
 
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdfidoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
AnggaOfficial1
 
MENGENAL SKIZOFRENIA - dr. Indah SpKJ.pptx
MENGENAL SKIZOFRENIA - dr. Indah SpKJ.pptxMENGENAL SKIZOFRENIA - dr. Indah SpKJ.pptx
MENGENAL SKIZOFRENIA - dr. Indah SpKJ.pptx
RebeccaSilaen1
 
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptxGAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
HABIBIAKBAR1
 
kedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikkedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikJoni Iswanto
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
gassantoxoxo
 

Similar to Skizofrenia (20)

Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasPenyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
 
Pleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidurPleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidur
 
Anxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasanAnxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasan
 
P6. MDD.pdf
P6. MDD.pdfP6. MDD.pdf
P6. MDD.pdf
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatri
 
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
 
Depresi & mania
Depresi & maniaDepresi & mania
Depresi & mania
 
SKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptxSKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptx
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Emergency psichiatri
Emergency psichiatriEmergency psichiatri
Emergency psichiatri
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
 
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdfidoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
 
Tinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofreniaTinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofrenia
 
MENGENAL SKIZOFRENIA - dr. Indah SpKJ.pptx
MENGENAL SKIZOFRENIA - dr. Indah SpKJ.pptxMENGENAL SKIZOFRENIA - dr. Indah SpKJ.pptx
MENGENAL SKIZOFRENIA - dr. Indah SpKJ.pptx
 
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptxGAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
 
kedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikkedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrik
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 

More from fikri asyura

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
fikri asyura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
fikri asyura
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
fikri asyura
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
fikri asyura
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
fikri asyura
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
fikri asyura
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
fikri asyura
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
fikri asyura
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
fikri asyura
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
fikri asyura
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
fikri asyura
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
fikri asyura
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
fikri asyura
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
fikri asyura
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
fikri asyura
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
fikri asyura
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
fikri asyura
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
fikri asyura
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
fikri asyura
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 

Recently uploaded (20)

Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 

Skizofrenia

  • 2. Tn. N, 28 tahun dibawa ke poli Jiwa dengan keluhan mendengar suara tanpa sumber sejak 1 bulan yang lalu. Tn. N mengatakan bahwa dirinya mendengar suara orang yang mengomentari dirinya. Suara tanpa sumber didengar hampir setiap hari sehingga membuat dirinya sulit tidur. Tn, N juga mengatakan bahwa tetangganya berniat jahat pada dirinya dengan meracuni makanannya. Ia juga meyakini bahwa saat menonton berita di televisi, penyiar berita sedang membicarakan dirinya. Menurut keluarga, Tn. N menjadi malas untuk merawat diri seperti mandi. Tn. N juga banyak mengurung diri dikamar dan tidak mau berinterasi dengan keluarganya. Dokter mendiagnosis Tn. N dengan skizofrenia Paranoid. Tn. N diberikan obat antipsikotik dan obat untuk mencegah gejala ekstra piramidal.
  • 3.
  • 4. Gangguan psikotik paling banyak ditemukan  1% dari populasi penduduk di Indonesia & dunia. Penyakit kronis, kambuhan, pe ↓ fungsi  disabilitas, sering ireversibel  beban bagi individu/ keluarga. Gangguan Skizofrenia adalah gangguan jiwa yg ditandai dengan adanya distorsi realita, disorganisasi, & kemiskinan psikomotor.
  • 5. Emil Kraepelin ( 1856-1926) demensia prekoks perubahan kognitif yang jelas ( demensia) & onset awal ( prekoks)  ditandai dengan: perjalanan jangka panjang yg memburuk & dengan gejala klinis umum: halusinasi & waham. Eugen Bleuler ( 1857-1939): skizofrenia Schizo = perpecahan / split Phrenos = mind  Terjadinya suatu perpecahan pikiran, perilaku, dan perasaan. Gejala primer: 4A ( asosiasi, afektif, autisme, ambivalensi) + gejala sekunder: halusinasi & waham.
  • 6. Usia & jenis kelamin - Perbedaan onset & perjalanan penyakit antara ♂ dan ♀ - ♂: onset lebih awal ( usia puncak onset 15-25 th), lebih terganggu oleh gejala (-) - ♀: usia puncak onset 25-35 th, hasil akhir lebih baik 20%-50% penderita Skizofrenia mencoba bunuh diri Penyalahgunaan zat  30-50% ketergantungan alkohol, 15- 25% kanabis, 5-10% kokain. Sosioekonomi rendah  stress (social causation hypothesis).
  • 7. Etiologi pasti skizofrenia masih belum ditemukan. Komponen genetikakecenderungan seseorang menderita skizofrenia berhubungan dengan kedekatan hubungan keluarga (>> pada derajat pertama dan kedua). Terdapat kemungkinan etiologi lain seperti kejadian- kejadian prenatal atau perinatal seperti hipoksia, infeksi virus prenatal, penyalahgunaan zat oleh ibu hamil, trauma kepala ketika persalinan dll.
  • 8. Pemeriksaan postmortem dan teknik-teknik pencitraan otak struktural (MRI) pasien skizofrenia : abnormalitas struktural yang ada pada struktur-struktur otak subkortikal dan kortikal. Volume ventrikel lateral yang meningkat dan menurunnya volume-volume pada korteks-korteks prafrontal medial dan dorsolateral, kortek singulat dan paracingulat, hipokampus, parahippocampus dan gyrus temporal superior, septum pellucidum, dan talamus.
  • 9. Stress-diathesis model Seseorang yang rentan (diatesis) terkena stresor lebih mudah Genetik : kromosom X 1, 3, 5, 11  COMT (catechol-O-Methyl Transferase) dalam encoding dopamin Lingkungan emosional tidak stabil, stresor sosial, diskriminasi, sosial ekonomi rendah  Skizofrenia >>
  • 10. Nigrostriatal pathway Substantia Nigra to Striatum . Motor control . Death of neurons in this pathway can result in Parkinson's Disease Tuberoinfundibular pathway Hypothalamus to Pituitary gland . Hormonal regulation . Maternal behavior (nurturing) . Pregnancy . Sensory processes Mesolimbic and Mesocortical pathways Ventral Tegmental Area to Nucleus Accumbens, Amygdala & Hippocampus, and Prefrontal Cortex . Memory . Motivation and emotional response . Reward and desire . Addiction . Can cause hallucinations and schizophrenia if not functioning properly Dopamine Pathway
  • 11.
  • 12. Gejala skizofrenia dibagi dalam 5 dimensi: Gejala positif Gejala negatif Gejala kognitif Gejala agresif dan hostile Gejala depresi dan ansietas Waham Halusinasi Gangguan pikiran formal Bicara kacau Perilaku aneh Inkoherensi Kemiskinan pembicaraan (alogia) Penumpulan- pendataran afek Anhedonia Penarikan diri scr sosial Kurang inisiatif/ motivasi Kurang atensi Gangguan verbal fluency (pembicaraan spontan) Gangguan eksekutif Gangguan kewaspadaan Penyerangan secara fisik dan verbal terhadap orang lain Perilaku menyakiti diri Merusak barang orang lain Mood depresi Mood cemas Rasa bersalah Tension Iritablitas
  • 13.
  • 14. Terdapat sedikitnya 1 gejala yg amat jelas (2 gejala/lebih apabila gejala2 tsb krg jelas): A. Thought echo Thought insertion/withdrawal Thought broadcasting B. Delution of influence Delution of control Delution of perception Delution of passivity C. Halusinasi auditorik ( commenting/ discussing/ berasal dari salah satu bagian tubuh) D. Waham – waham menetap jenis lainnya, dianggap tidak wajar dan mustahil
  • 15. Atau paling sedikit 2 gejala dari kelompok ini:  Halusinasi yg menetap  Arus pikiran terputus (break) / mengalami sisipan (interpolation)  inkoherensi atau pembicaraan yg tidak relevan / neologisme  Perilaku katatonik (gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, stupor)  Gejala2 negatif (sikap apatis, bicara jarang, respon emosi menumpul atau tdk wajar, menarik diri dari pergaulan sosial dan menurun kinerja sosial) Semua gejala-gejala tersebut harus selalu ada secara jelas 1 bulan/ lebih. Tidak ada penyakit otak/ intoksikasi obat/ withdrawal obat.
  • 16.
  • 17. Gejala psikosis aktif pada Gangguan kondisi medis umum misalnya epilepsi lobus temporalis, tumor lobus temporalis Penyalahgunaan zat psikoaktif dan alkohol Gangguan skizoafektif Gangguan afektif berat Gangguan waham Gannguan kepribadian skizotipal Gangguan kepribadian skizoid Gangguan kepribadian paranoid
  • 19. Terapi biologik (farmakoterapi)  antipsikotik generasi I dan antipsikotik generasi II. 3 fase: Fase akut  gejala psikotik yg membutuhkan penatalaksanaan segera, fokus: menghilangkan gejala psikotik, durasi 4-8 mgg. Fase stabilisasi  resiko kekambuhan tinggi ( t.u bila obat dihentikan/ terpapar stressor), fokus: konsolidasi pencapaian terapetik, durasi 6 bln setelah pulih gejala akut. Fase stabil/ rumatan  fokus: mencegah kekambuhan & memperbaiki derajat fungsi
  • 20. Antipsikotik Generasi I / Antipsikotik Tipikal Menurunkan hiperaktifitas dopamin dengan memblok reseptor (antagonis reseptor) D2 di seluruh otak Blokade reseptor D2 mesolimbik  << gejala positif Blokade reseptor D2 di mesokortikal  memperberat gejala negatif dan kognitif Blokade reseptor D2 di nigostriatal  gangguan pergerakan parkinsonism (gejala ekstrapiramidal/EPS)  kronik : pergerakan hiperkinetik (tardive diskinesia) Blokade reseptor D2 di tuberoindundibular peningkatan prolaktin :galactorrhea, amenorrhea, demineralisasi tulang, disfungsi seksual, peningkatan BB
  • 21. Efek samping anti psikotik tipikal : Mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, penurunan kognitif Penambahan BB, Mengantuk abnormal EKG (pemanjangan interval QT dan bentuk segmen ST serta gelombang T yang abnormal), Hipotensi ortostatik Sindroma Neuroleptik Maligna •Extrapyramidal symptoms (EPS) : dystonias, Parkinsonism, akathisia & tardive dyskinesia Parkinsonism tremor, rigiditas, perlambatan motorik, air liur >>, muka topeng Tardive diskinisia :Gerakan wajah dan lidah  mengunyah terus, menjulurkan lidah, menyeringai
  • 22. Kekurangan APG I Tidak dapat mengatasi gejala negatif Efek samping EPS dan tardive diskinesia Memperburuk kognitif Sedasi •Disungsi seksual, gangguan jantung •Sindroma Neuroleptik Maligna : reaksi idiosinkrasi serius  rigiditas, hiperpiretik, gangguan sistem saraf otonom, delirium  Gawat darurat
  • 23.
  • 24. Mekanisme kerja: Menurunkan dopamin  memblokade reseptor Dopamine D2 & Serotonin 5 HT Receptors ( Serotonin-dopamine antagonists) Menurunkan munculnya EPS dan efektif untuk simptom negatif.
  • 25. Memperbaiki gejala negatif mencegah EPS Nigrostriatal pathway – memicu pelepasan dopamin Gejala positif << Mesolimbic pathway – pelepasan dopamin << Antipsikotik Atipikal Mesocortical pathway – memicu pelepasan dopamin Tuberoinfundibular pathway – memicu pelepasan dopamin Hyperpro- lactinemia<<
  • 26. Antipsikotik Generasi II Rentang dosis (mg/hari) Aripiprazol 10-30 1x sehari Klozapin 150-600 2x sehari olanzapin 10-30 1x sehari Quetiapin 300-800 2x sehari risperidon 2-8 2x sehari
  • 27. Clozapin  APG II yang pertama ditemukan Indikasi Clozapin : skizofrenia resisten dengan obat antipsikotik lainnya. Efek samping agranulositosis dan kejang Dapat digunakan pada pasine yang mengalami tardive diskininesia, risiko bunuh diri tinggi.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Obat Dosis (mg/hari) Target EPS Trihexyphenidil 1-15 Akatisia, parkinsonism, distonia Amantadin 100-300 Akatisia, parkinsonism Propanolol 30-90 Akatisia Lorazepam 1-6 Akastisia difenhidramin 25-50 Akatisia, distonia, parkinsonism
  • 31.  Psikoedukasi  Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga mengenai penyakit, gejala, pengobatan dan peran keluarga  Perencanaan hidup yang lebih realistik dan mampu laksana  Intervensi keluarga  Melibatkan keluarga  Edukasi keluarga, memperbaiki komunikasi dalam kelurga, keterampilan penyelesaian masalah. • Rehabilitasi • Terapi vokasional. pelatihan keterampilan sosial, remediasi kognitif. • Meningkatkan keterampilan dalam bersosialisasi, menjalin relasi interpersonal, integritas ke masyarakat dan memperoleh keterampilan kerja
  • 32. BAIK BURUK 1. Late onset 2. Onset akut 3. Faktor pencetus yang jelas 4. Riwayat premorbid baik dalam sosial, seksual dan pekerjaan 5. Dijumpai simptom depresi 6. Menikah 7. Riwayat keluarga dengan gangguan mood 8. Sistem support yang baik 9. Gambaran klinis  simptom positif 1.Onset usia muda 2.Onset perlahan dan tidak jelas 3.Tidak ada faktor pencetus 4.Riwayat premorbid jelek 5.Perilaku menarik diri atau autistik 6.Belum menikah atau telah bercerai 7.Riwayat keluarga skizofrenia 8.Sistem support yang buruk 9.Gambaran klinis adalah simptom negatif 10.Riwayat trauma perinatal 11.Tidak ada remisi selama 3 tahun terapi 12.Sering kambuh 13.Riwayat skizorenia sebelumnya
  • 33.
  • 34. •Prevalensi seumur hidup < 1% (0,5-0-,8%) •Diagnosis awal skizoafektif sering digunakan ketika diagnosis belum pasti. •Perbedaan umur dan jenis kelamin • Tipe depresi orang tua > muda. • Tipe bipolar dewasa muda > orang tua. • Pria < wanita, usia wanita > pria • Pria  perilaku antisosial & afek tumpul/ datar.
  • 35.  Tidak diketahui. Resiko mengalami skizofrenia meningkat pada keluarga dengan skizoafektif. Prognosis lebih baik dibanding skizofrenia, lebih buruk dibanding gangguan mood. Cenderung non-deteriorasi & berespon baik dengan mood stabilizers dibanding skizofrenia.
  • 36. Semua tanda dan gejala skizofrenia, episode manik dan gangguan depresif. Gejala muncul dalam saat yang bersamaan Perjalanan penyakit dapat berupa satu eksaserbasi remisi hinggaperjalanan yang terus memburuk
  • 37. Bersifat episodik Apabila terdapat adanya gejala afektif dan skizofrenia yang menonjol dan timbul secara bersamaan, ada dalam episode yang sama dari penyakit atau setidaknya beberapa hari yang satu sesudah yang laim Tidak memenuhu kriteria untuk skizofrenia , episode manik maupun episode depresi. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif dalam episode penyakit berbeda
  • 38.  Skizoafektif tipe manik  Episode skizoafektif tipe manik tunggal atau gangguan berulang  Afek meningkat atau afek tak begitu menonjol disertai iritabilitas/kegelisahan  Pada epsiode yg sama, setidaknya ada satu atau lebih 2 gejala skizofrenia  Skizoafektif tipe depresif  Episode skizoafektif tipe depresif tunggal atau gangguan berulang  Afek depresif menonjol disertai sedikitnya 2 gejala khas depresif.  Pada epsiode yg sama, setidaknya ada satu atau lebih 2 gejala skizofrenia  Skizoafektif tipe campuran
  • 39. Gangguan mood Skizofrenia Gangguan mental organik psikotik dan gangguan mood dikarenakan epilepsi lobus temporalis Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan ampetamine dan phenyclidine (PCP)
  • 40.  Setelah 1 tahun, prognosis tergantung gejala yang cukup menonjol bila gejala afektif : prognosis baik bila skizofrenik : prognosis buruk.  Suatu studi pasien skizoafektif, selama 8 tahun menemukan outcome-nya lebih mirip skizofrenia daripada gangguan mood dgn ciri psikotik.
  • 41. Kombinasi farmakoterapi dan non-farmakoterapi. Farmakoterapi : Kombinasi antipsikotik dengan mood stabilizer atau Kombinsi antipsikotik dnegan antidepresan Tergantung subtipe skizoafentif. Non-farmakoterapi : Psikoedukasi Psikoterapi supportif Rehabilitasi Konseling keluarga