59. Tak ada cacat Terapi o.t. Cacad pd anak Terapi anak & o.t. E Perbaikan o.t. Anak tetap di rumah dg disupervisi Tak ada perbaikan Rumah aman F Tak ada perubahan pd o.t. & anak Perbaikan o.t., anak tak berubah G H Terapi jangka panjang pd anak
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.
Antidepresan pertama kali ditemukan pada tahun 1950an. (Antidepresan ini adalah imipramine dan lalu amitriptiline, kedua obat ini disebut sebagai antidepresan klasik). Obat-obat heterosiklik dibagi menjadi golongan trisiklik mis: imipramine, amitriptyline, clomipramine dll serta golongan tetrasiklik mis: maprotiline. Obat heterosiklik obat antidepresan yang efektif namun memiliki indeks terapeutik yang sempit (10 kali dosis terapeutik) sehingga risiko pasien melakukan bunuh diri dengan memakan obat menjadi tinggi. Selain itu bila obat dikonsumsi secara overdosis akan menimbulkan efek letal kardiotoksik. Obat-obat trisiklik juga memiliki efek samping yang cukup banyak sehingga disebut sebagai “dirty drugs” dan mulai ditinggalkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah: Efek samping antikolinergik menyebabkan mulut kering (dry mouth), pandangan kabur, retensi urine, konstipasi (sembelit), gangguan memori dan glaukoma. Efek samping antihistaminik menyebabkan sedasi (kantuk) dan penambahan berat badan. Efek samping antagonis alpha 1 adrenoreseptor menyebabkan hipotensi ortostatik (penurunan tek. Darah saat berdiri) Efek samping kardiovaskular yang membahayakan seperti sinus takikardia, aritmia, gangguan konduksi (aliran listrik) jantung sehingga dapat menyebabkan kematian Lain-lain adalah efek samping disfungsi seksual, kejang, gangguan kognitif dan psikomotor.