Pasien berusia 40 tahun ini didiagnosis dengan depresi berat setelah mengalami gejala depresi seperti kehilangan minat, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan rasa bersalah selama lebih dari dua minggu serta mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial. Depresi ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti riwayat keluarga dengan depresi, kematian istri dua tahun lalu, serta tekan
3. Gangguan Cemas
• Prevalensi 12-17% pertahun
• Mengalami gejala fisik berhubungan dgn kecemasan.
• Biasanya tidak terdiagnosis pada pelayanan primer atau baru disadari
bertahun-tahun setelah onset
4. Klasifikasi Gangguan Cemas DSM V
Gangguan Cemas
Menyeluruh
Agoraphobia Fobia spesifik
Fobia sosial
( Gangguan Cemas
Sosial)
Gangguan Panik
Gangguan Cemas
Perpisahan
Gangguan Cemas
karena kondisi
medis umum
Mutisme Selektif
Gangguan Cemas
Tidak Spesifik
5. Gejala Cemas
Fisik
• Anorexia, Mual , Muntah, Nyeri perut
• Berdebar, Berkeringat
• Mulut kering, Sesak nafas
• Ketegangan otot, Nyeri kepala
Pikiran
• Khawatir berlebihan
• Fortune telling, overthinking,
Threat Scanning,Catastrophising
Perilaku
• perilaku untuk mengurangi
ataupun menghindari
penderitaan yang terjadi
Perasaan
• Rasa gelisah
• ketidaknyamanan
6. Gangguan Cemas Menyeluruh
• Ansietas menyeluruh (mengambang/free
floating anxiety) tidak terjadi pada episode
yang khusus.
• Cenderung bertahan berjam-jam, harian
atau lebih lama, dengan tingkat ringan –
sedag
• Tidak berhubungan dengan situasi eksternal
spesifik
• Tentang kejadian kehidupan biasa (
keamanan, pekerjaan, hubungan dan
tanggung jawab).
• Biasanya berkaitan dengan keluhan fisik
(gangguan tidur, gelisah, ketegangna otot,
gejala gastrointestinal dan sakit kepala
kronik).
7.
8. Kriteria Diagnostik Gangguan Cemas Menyeluruh (DSM V)
A. Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan, yang terjadi sekurangnya selama 6
bulan, terhadap sejumlah kejadian atau aktivitas.
B. Kekhawatiran tersebut bersifat berlebihan dan sulit dikendalikan.
C. Kecemasan dan kekhawatiran tersebut disertai oleh tiga atau lebih dari 6 gejala
berikut ini:
1. kegelisahan atau perasaan bersemangat
2. merasa mudah lelah
3. sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
4. iritabilitas
5. ketegangan otot
6. gangguan tidur (sulit jatuh tidur atau tetap tertidur, atau tidur yang gelisah dan
tidak memuaskan)
D. Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala fisik menyebabkan penderitaan yang
bermakna secara klinis atau menimbulkan gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan,
atau fungsi penting lain.
E. Gangguan yang terjadi bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya obat yang disalahgunakan), atau kondisi medis umum (misalnya
hipertiroidisme), dan tidak terjadi semata-mata selama suatu gangguan mood,
gangguan psikotik, atau gangguan perkembangan pervasif.
9. Farmakoterapi Gangguan Cemas Menyeluruh
Nama Obat Dosis (mg/hari) Efek Samping
Lini pertama Escitalopram 10-20 Gangguan sistim pencernaan;
mual, muntah diare, konstipasi, dll
Sertralin 25-50
Venlafaksin-XR 75-150
Lini Kedua Alprazolam 0.25-4 Sedasi, pusing, sakit kepala
Bromazepam 3-18
Klobazam 20-30
Lorazepam, 2-6
Diazepam 2.5-40
Buspiron 10-60
Imipramin 50-300 Antikolinergik
Pregabalin 25-600 Sedasi, somnolens
Lini Ketiga Mirtazapin 15-45 antihistamin
Adjunctive
Olanzapine
5-12.5 Peningkatan BB
Adjunctive
Risperidone
0.5-1 Sindrom ekstrapiramidal
Tidak direkomendasikan Beta blocker (propanolol)
10. Terapi Psikososial Gangguan Cemas Menyeluruh
1. Psikoedukasi
a. Psikoedukasi adalah intervensi pada pasien dan keluarga dengan
memberikan informasi tentang etiologi dari suatu penyakit, proses
terapi, efek samping dari obat, strategi koping, edukasi keluarga dan
pelatihan keterampilan hidup.
b. Edukasi mengenai penyakit
c. Edukasi kaitan antara pikiran dan gejala fisik
d. Identifikasi pemicu dan menghilangkan pemicu yang mungkin (kafein,
nikotin, pola makan, stressor sosial)
2. Terapi Perilaku Kognitif (Cognitive Behaviour Therapy/CBT)
1. Pikiran (kognisi) menentukan cara individu dalam merasakan dan
berperilaku
2. Mengubah pikiran otomatis/distorsi kognitif
3. Teknik relaksasi : Latihan pernafasan
11. Prognosis Gangguan Cemas Menyeluruh
• Secara umum, prognosi GAD adalah baik bila mendapat
penatalaksanaan yang sesuai.
• Sekitar 50% pasien mendapat perbaikan dalam tiga minggu pertama
pengobatan.
• Sekitar 77% membaik dalam sembilan bulan pengobatan.
15. Definisi Gangguan Afektif
Gangguan suasana perasaan ialah perubahan suasana perasaan (
mood ) atau afek, biasanya ke arah depresi ( dengan atau tanpa
ansietas yang menyertainya ), atau ke arah elasi ( suasana
perasaan yang meningkat ).
Merupakan gangguan pada afeksi (emosi) atau mood (suasana hati) seseorang. Dan
penderita dapat mengalami depresi atau manik (kegirangan yang tidak wajar) atau
dapat bergantian antara manik dan depresif (Atkinson dkk, 1992).
17. F.30 Episode Manik
Status mental abnormal yang ditandai dengan euforia, disinhibisi sosial, aliran
pikiran yang cepat, susah tidur, berbicara terus menerus, mudah mengambil risiko,
dan bersifat iritabilitas.
F.31 Gangguan Bipolar
Proses patofisiologi dari gangguan yang diduga sangat dipengaruhi oleh kontitusi
genetik ini belum dimengerti sepenuhnya, sehingga membatasi dalam
pengembangan terapi. Gangguan bipolar seringkali salah didiagnosis sebagai
skizofrenia atau gangguan kepribadian. Karena itu pasien harus diperiksa secara
menyeluruh dan diagnosis harus dibuat berdasarkan hasil temuan terkini.
F.32 Episode Depresi
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan
alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola
tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus
asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri
19. Gejala A :
• Perasaan depresif
• Kehilangan minat dan kesenangan
• Mudah menjadi lelah
Gejala B :
• Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
• Rasa bersalah dan tak berguna
• Masa depan suram dan pesimis
• Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
• Tidur terganggu
• Nafsu makan berkurang
20. Episode Depresif Ringan
• Sekurang-kurangnya dua gejala A
• Paling sedikit 2 dari gejala B
• Telah berlangsung paling sedikit 2 minggu
• Tidak boleh ada gejala yang berat
• Masih dapat meneruskan pekerjaan dan kegiatan sosial.
21. Episode Depresif Sedang
• Paling sedikit dua dari gejala A
• Paling sedikit tiga dari gejala B
• Paling sedikit dua minggu
• Mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial
22. Episode Depresif Berat Tanpa Gejala
Psikotik
• Tiga dari gejala A
• Paling sedikit empat dari gejala B dan
intensitas berat.
• Paling sedikit telah berlangsung dua minggu
atau gejala amat berat dan onset sangat
cepat.
• Tidak mungkin melakukan pekerjaan dan
kegiatan sosial.
23. Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
• Sama seperti ad. 3 disertai dengan waham atau halusinasi,
atau stupor depresif.
25. • Gangguan depresi berat adalah suatu gangguan yang sering terjadi,
dengan prevalensi seumur hidup kira-kira 15 % dan kemungkinan
sekitar 25 % terjadi pada wanita.
• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa depresi mayor lebih sering
diderita perempuan dibanding laki-laki dengan rasio 2:1.
• Prevalensi selama kehidupan pada perempuan 10%-25% dan pada
laki-laki 5%-12%. Walaupun depresi lebih sering terjadi pada
perempuan, kejadian bunuh diri lebih sering terjadi pada laki-laki
terutama usia muda dan tua.
31. Etiologi Depresi
Faktor Biologis
1. Disregulasi pada amin biogenik
• Norepinefrin
• Penurunan regulasi atau penurunan sensitivitas dari
reseptor a2 adrenergik
• Penurunan respon terhadap antidepresan
• Serotonin
• Kadar serotonin yang rendah di LCS
• Konsentrasi rendah dari uptake serotonin pada
platelet
• Dibuktikan denagan penggunan obat-obatan yang
bersifat serotonergik memperbaiki gejala
32. 2. Neuroendokrin
Berkaitan dengan pengaturan emosi di hipotalamus,
kelenjar pituitari dan korteks adrenal yang bekerja
sama dalam feedback biologis yang juga berkoneksi
dengan sistem limbik dan korteks serebri.
3. Abnormalitas Otak
• Berdasarkan studi neuroimaging, telah ditemukan
abnormalitas pada 4 area otak pada individu dgn
ggn. Mood:
• Korteks prefrontal
• Hipokampus
• Korteks cingluate anterior
• Amygdala
• Berupa reduksi dari aktivitas metabolik dan
reduksi volume dari gray matter
34. 1. Jenis Kelamin
• Wanita > pria
• Berhubungan dengan kadar hormonal
2. Umur
• Umumnya banyak pada masa dewasa muda
• Rata-rata pada pertengahan usia 20.
3. Faktor Sosial-Ekonomi
• Sebenarnya tidak ada hubungan spesifik tapi telah
ditemukan bahwa gangguan mood lebih tinggi
ditemukan pada kelompok sosial ekonomi yang
rendah
Faktor Resiko Depresi
36. PATOFISIOLOGI DEPRESI
• Teori Klasik
“menurunnya neurotransmisi akibat kekurangan neurotransmitter di
celah sinaps”
Teori Terbaru
• The Biogenic Amine Hypothesis
• The Reseptor Sensitivity Hypothesis
• The Permissive Hypothesis
37. The Biogenic Amine Hypothesis
Menyatakan bahwa depresi disebabkan karena
kekurangan (defisiensi) senyawa monoamina,
terutama: norepinefrin dan serotonin
38.
39. The Permissive Hypothesis
• Kontrol emosi diperoleh dari keseimbangan antara serotonin dan
norepinefrin.
• Serotonin memiliki fungsi regulasi terhadap norepinefrin.
• Norepinefrin = Depresi
• Norepinefrin = Manik
41. Terdapat
keluarga yg
depresi
Faktor psikologis
Usia
Faktor fisik Etiologi
Bertambah
tua usia
Genetik
Tekanan
dari
masalah yg
dihadapi
Gen menurun
pada
keturunannya
Penurunan
produksi
estrogen
Sistem
dopaminergik
terganggu
Usia
produktif
Banyak
pikiran
Dopamin
menurun
Stres yg tidak dapat
dihadapi
Maladaptiv
terhadap
stres
Kepribadian
Stress
Pasangan
hidup telah
tiada
Kepribadian
dependen
Tempat
bergantung
tidak ada
Kepribadian
disasosiasi
Depresi
42. Keputusasaan
Kehilangan
semangat dan
murung
Merasa tertekan
Afektif
Kognitif
Sulit memfokuskan sesuatu
Kebingungan
Sulit
memutuskan
tindakan
Pesimis
Kehilangan
minat &
motivasi
Menarik diri
Kurang
percaya diri
Merasa
bersalah
Ada pikiran
mencederai diri
sendiri
Sulit menerima
informasi
Ansietas
Mengabaikan diri
sendiri Menyendiri
Hendaya
Depresi
Percobaan
bunuh diri
44. STATUS PSIKIATRI
DATA PRIBADI
Nama : ………………………………………………………………..
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
Agama : ………………………………………………………………..
Pendidikan : ………………………………………………………………..
Suku / Warganegara : ………………………………………………………………..
Alamat : ………………………………………………………………..
Status perkawinan : sudah menikah (Istri sudah meninggal 2mg yang lalu)
Pekerjaan : ………………………………………………………………..
Tanggal pemeriksaan : ………………………………………………………………..
No. CM : ………………………………………………………………..
Diperiksa oleh : ………………………………………………………………..
45. Riwayat Psikiatri
Riwayat psikiatri diperoleh dari hasil autoanamnesa dan alloanamnesa
Alloanamnesis diperoleh dari : (tanggal/bulan/tahun)
1 2 3
Nama
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Umur
Agama
Hubungan
Lama Kenal
Sifat
Perkenalan
46. Sebab/Keluhan Utama dibawa ke Rumah Sakit
(berbentuk narasi)
• Pasien dibawa ke Poli…. oleh…….. karena………….
• Pasien dibawa ke Poli Kejiwaan oleh keluarganya karena baru
meminum baygon.
47. Riwayat Penyakit Sekarang
• Onset : 1 bulan
• Stessor : Istri meninggal 2 bulan yang lalu karena kecelakaan . (aksis
IV)
• Hendaya : + ( jarang makan dan malas bekerja)
• Kronologis : Berubah menjadi pemurung, memiliki rasa ingin mati,
suka menangis sendiri (aksis V)
• Riwayat pengobatan
48. Riwayat Penyakit Dahulu
• Gangguan Psikiatri
• Gangguan Medis Umum : (aksis III)
• Pengguna obat – obatan dan NAPZA
49. Riwayat Kehidupan Pribadi
• Riwayat perkembangan fisik
• Riwayat perkembangan kepribadian : (aksis II)
1. Masa anak-anak
2. Masa remaja
3. Masa dewasa
• Riwayat pendidikan
• Riwayat pekerjaan (menjadi pemalas)
• Kehidupan beragama
• Riwayat kehidupan seksual dan perkawinan : (baru saja menduda karena
ditinggal istri)
50. Riwayat Kehidupan Pribadi
• Riwayat Militer
• Riwayat Pelanggaran Hukum
• Riwayat Sosial
• Situasi Hidup Sekarang
• Riwayat Psikoseksual
• Riwayat Keluarga: Kakak penderita pernah sakit seperti ini namun
sudah meninggal
• Mimpi, Fantasi, dan Nilai - nilai
52. Deskripsi Umum:
• Penampilan
• Perilaku dan aktivitas
psikomotor yang nyata
: Pendiam dan sangat tertutup
• Sikap terhadap pemeriksa
Mood dan Hidup Emosi:
• Mood
• Hidup Emosi (HE)
• Kesesuaian (HE)
53. Pembicaraan:
Persepsi:
• Ilusi
• Halusinasi: Negatif
• Pikiran:
• Proses pikir (bentuk pemikiran
• Isi pikir: waham negatif
Sensorium dan Kognisi:
• Kesadaran
• Orientasi
• Daya ingat
• Konsentrasi dan perhatian :
Mengalami Retardasi
• Membaca dan menulis
• Kemampuan visuopasial
• Pikiran abstrak
54. Tilikan
Daya Nilai:
Tilikan:
• Derajad 1
• Derajad 2
• Derajad 3
• Derajad 4
• Derajad 5
• Derajad 6
Realiabilitas:
1. Penyangkalan Total
2. Ambivalensi
3. Menyalahkan Faktor lain
4. Mengetahui Kesalahan tapi
tidak mengetahui penyebab
5. Mengetahui dan dibantu tapi
tidak diaplikasikan di
kehidupan nyata
6. Sehat
55. Evaluasi Multiaksial
• Aksis I terdiri dari gangguan klinis dan kondisi lain yang menjadi fokus
perhatian klinis
• Aksis II terdiri dari gangguan kepribadian dan retardasi mental
• Aksis III mencatat adanya gangguan fisik atau kondisi medis umum lain yang
muncul selain gangguan mental
• Aksis IV digunakan untuk mengkode masalah psikososial dan lingkungan yang
secara signifikan berperan dalam timbulnya atau eksaserbasi gangguan saat ini
• Aksis V pengkajian fungsi secara umum (GAF) yang digunakan untuk menilai
tingkat kemampuan pasien berfungsi secara keseluruhan selama waktu tertentu
56. Skala Penilaian GAF
Skala
91 -
100
Kemampuan berfungsi superior dalam berbagai aktivitas,
masalah dalam hidup tampaknya selalu dapat diatasi,
disegani sesame karena memiliki banyak kualitas positif.
Tanpa gejala
81 –
90
Tidak ada atau ada gejala minimal, berfungsi baik di semua
area, tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas, elektif
secara social, secara umum puas dengan kehidupannya,
hnaya memiliki keprihatinan atay masalah sehari-hari
71 –
80
Bila tapak gejala, hanya bersifat sementara dan
merupakan reaksi yang diharapkan terhadap stressor
psikososial, tidak lebih dari hendaya kecil dalan fungsi
social, pekerjaan, atau bersekolah
61 –
70
Beberapa gejala ringan, ATAU beberapa kesulitan dalam
fungsi social, pekerjaan, atau bersekolah, namun secara
umum dapat berfungsi cukup baik, memiliki sejumlah
hubungan intrapersonal yang berarti
51 –
60
Gejala sedang ATAU kesulitan sedang dalam fungsi social,
pekerjaan, atau bersekolah
57. Skala
41 –
50
Gejala serius ATAU adanya gangguan serius dalam fungsi social,
pekerjaan, atau bersekolah
31 –
40
Beberapa gangguan dalam uji realitas atau komunikasi ATAU
gangguan mayor dalam beberapa area seperti pekerjaan, atau
sekolah atau hubungan keluarga, daya nilai, berpikir, atau mood
21 –
30
Perilaku sangat dipengaruhi oleh waham dan halusinasi ATAU
gangguan serius dalam komunikasi dan daya nilai ATAU
ketidakmampuan untuk berfungsi pada hampir semua area
11 –
20
Sedikit berbahaya menyakiti diri sendiri atau orang lain ATAU
sering gagal menjaga hygiene pribadi minimal ATAU gangguan
berat dalam komunikasi
1 – 10
Bahaya persisten untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
ATAU ketidakmampuan untuk menjaga hygiene pribadi minimal
secara persisten ATAU tindakan bunuh diri yang serius dengan
harapan yang jelas akan kematian
0 Informasi tidak adekuat
58. 1. Aksis I : F 32.2. Episode Depresif berat tanpa gangguan psikiatrik
2. Aksis II : Z 03.2. Tidak ada diagnosis
3. Aksis III : tidak ada diagnosis
4. Aksis IV : Istri meninggal kecelakaan
5. Aksis V : GAF 20
60. Tujuan Terapi
1. Keselamatan pasien terjamin
2. Kelengkapan evaluasi diagnostik pasien harus dilaksanakan
3. Rencana terapi bukan hanya untuk gejala tapi kesehatan jiwa pasien
kedepannya harus diperhatikan.
61. Terapi Non-Farmakoterapi
RAWAT INAP
Indikasi:
• Kebutuhan prosedur diagnostik
• Risiko bunuh diri dan melakukan
pembunuhan.
• ↓kemampuan perawatan diri dan
pelindungan.
• Riwayat gejala berulang.
• Gejala klinis: ↓ BB, perbaikan
minimal pada insomnia
• Tiap perubahan gejala yg kurang
baik pd pasien
TERAPI KELUARGA
• Jarang sebagai terapi
primer
• Bermanfaat utk
mengurangi stres dan
kekambuhan
INDIKASI:
• Untuk gangguan yang
membahayakan
perkawinan pasien
• Gangguan dapat
ditangani oleh keluarga.
62. PSIKOTERAPI
• Terapi pengembangan
yang digunakan untuk
menghilangkan atau
mengurangi keluhan –
keluhan serta mencegah
kambuhnya gangguan
pola perilaku maladatif
(Depkes, 2007).
• Psikoterapi merupakan
terapi pilihan utama
utuk pasien dengan
menderita depresi
ringan atau sedang
Terapi Alternatif
ECT (Electro Convulsive Therapy)
• Terapi dengan mengalirkan arus
listrik ke otak (Depkes, 2007
INDIKASI:
• Tidak berespon terhadap
farmakoterapi dengan dosis
adekuat
• Tidak dpt mentoleransi
farmakoterapi
• Tampilan klinis yang sangat berat
yang memperlihatkan perbaikan
sangat cepat dengan ECT.
65. • Pada pemberian antidepressant ,efek antidepresan
optimal dalam 3-4 minggu
• Timbulnya efek samping,menunjukkan obat bekerja
• Efek Samping SSRI – gelisah,mual,muntah
• Efek Samping lain – hipotensi,penurunan
libido,disfungsi ereksi,anorgasmia
Obat trisiklik dan MAOI – gejala yang membaik dimulai
dari perbaikan tidur,selera makan,perasaan kurang
energi,terakhir perasaan depresi
66. Durasi Pengobatan
• Terapi antidepresan
dipertahankan minimal 6
bulan atau sesuai lama
pengobatan sebelumnya
• Terapi stop dosis
diturunkan bertahap di
atas 1 atau 2 minggu.
Terapi Profilaksis
• Tujuan: ↓jumlah &
keparahan rekurens
• Lama pemberian: 5 tahun
Indikasi:
- ep.depresi kurang 2 ½ thn
- Tahap keseriusan episode
depresi sebelumnya
- Pikiran bunuh diri / ketidak
mampuan fungsi psikososial
- Ep.depresi ≥ 2x dlm 5 thn
- Onset usia ≥ 50 thn
- Riwayat sulit diterapi
67. ECT (Elctroconvulsive theraphy)
Indikasi
1. Obat tidak berhasil.
2. Kondisi pasien menuntut remisi segera (bunuh diri
yang akut)
3. Pada beberapa depresi psikotik
4. Pada beberapa pasien tua yang tidak dapat
mentoleransi obat (penyakit jantung)
68. EDUKASI
1. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
2. Memahami masalah yang dihadapi
3. Menetapkan tujuan yang realistis
4. Brinteraksi dengan orang lain
5. Meminta bantuan kepada teman dan keluarga
Editor's Notes
Dasar umum untuk gangguan depresi berat tidak diketahui, tetapi diduga faktor-faktor dibawah ini berperan yang telah ditemukan pada beberapa pasien dengan gangguan depresi :
Selain itu jg ada Faktor Psikososial peristiwa kehidupan dan stress lingkungan yang bisa menjadi stressor bagi seseorang. Dan jika org tersebut gagal beradaptasi dgn stressor tsb akan terjadi DEKOMPENSASI dan muncul gangguan2.
Jenis kelamin
Diskusi panel oleh American phychological assotiation menyatakan bahwa lebih banyaknya stres yang dihadapi wanita dalam kehidupan kontemporer.
Masalah ekonomi yang dapat memicu terjadinya gangguan depresi