SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Skizofrenia mungkin merupakan sindrom klinis yang paling
membingungkan dan melumpuhkan. Skizofrenia merupakan gangguan
psiklogis yang paling berhubungan dengan pandangan populer tentang gila
atau sakit mental. Hal ini sering menimbulkan rasa takut, kesalahpahaman,
dan penghukuman, bukannya simpati dan perhatian. Skizofrenia
menyerang jati diri seseorang, memutus hubungan yang erat antara
pemikiran dan perasaan serta mengisinya dengan persepsi yang terganggu,
ide yang salah, dan konsepsi yang tidak logis.
Meskipun diagnosis skizofrenia telah ditegakkan selama lebih dari
satu abad dan gangguan ini telah memicu penelitian yang lebih banyak
daripada gangguan yang lainnya, kita belum sepenuhnya memahami
gangguan mental yang serius ini.
Pperilaku terkait skizofrenia secara radikal berasal dari perilaku normal,
penyebab dari hal tersebut kurang jelas. Meskipun demikian,ada
kemungkinan bahwa skizofrenia memiliki asal biologis daan lingkungan
(Sawa & Snyder,2002)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah skizofrenia?
2. Apa saja penyebab skizofrenia?
3. Bagaimana ciri-ciri seseorang penderita skizofrenia?
2
4. Apa tipe-tipe penyakit skizofrenia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui skizofrenia seperti apa.
2. Untuk mengetahui penyebab skizofrenia seperti apa.
3. Untuk mengetahui seperti apa ciri-ciri penderita skizofrenia.
4. Untuk mengetahui tipe-tipe skizofrenia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan
utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku dan pikiran yang terganggu,
dimana berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis, persepsi
dan perhatian yang keliru, afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai
gangguan aktivitas motorik yang bizzar. Pasien skizofrenia menarik diri dari
orang lain dan kenyataan, sering kali masuk ke dalam kehidupan fantasi
yang penuh delusi dan halusinasi, serta dapat menampilkan perilaku yang
aneh. Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab
(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis
atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (Rusdi Maslim,
1997; 46). Simtom-simtom yang diperlihatkan oleh penderita skizofrenia
yang dimunculkan oleh seorang penderita skizofrenia dapat bervariasi
sepanjang waktu, dan seorang penderita skizofrenia memperlihatkan
perbedaan signifikan dalam pola simtom mereka. Meskipun ketika mereka
diberikan label kategori diagnostik yang sama.Gangguan skizoprenia ini
terdapat pada semua kebudayaan dan mengganggu di sepanjang sejarah,
bahkan pada kebudayaan-kebudayaan yang jauh dari tekanan modern
sekalipun. Umunya gangguan ini muncul pada usia yang sangat muda, dan
memuncak pada usia antara 25-35 tahun. Gangguan yang muncul dapat
terjadi secara lambat atau dating secara tiba-tiba pada penderita yang
cenderung suka menyendiri yang mengalami stress (Atkinson dkk, 1992)
4
B. Penyebab Biologis
Pertama-tama mari kita membahas bukti yang merujuk pada penyebab
biologis. Karena skizofrenia lebih umum dalam beberapa keluarga
dibanding keluarga yang lain, faktor genetik sepertinya terlibat dalam
menghasilkan setidaknya kerentanan atau kesiapan untuk mengembangkan
skizofrenia. Misalnya, semakin dekat hubungan genetik antara seorang
penderit skizofrenia dengan iindividu lain, semakin besar kemungkinan
individu lain tersebut akan mengalami gangguan ini.
Meskipun demikian, jika genetik saja yang dianggap bertanggung
jawab atas skizofrenia, maka kesempatan dari dua kembar identik untuk
mengalami skizofrenia akan menjadi 100 persen. Namun, pada kenyataanya,
angka tersebut bergeser hingga kurang dari 50 persen pada pasangan
kembar identik yang keduanya memiliki bentukan genetik yang sama.
Terlebih lagi, usaha untuk menemukan hubungan antar skizofrenia dan gen
tertentu baru sebagian berhasil. Tampaknya, faktor genetik saja tidak akan
menyebabkan munculnya skizofrenia. (Franzek & Beckmann, 1996,
LenzenWeger & Dworkin, 1998).
Salah satu hipotesis biologis yang menarik dalam menjelaskan
skizofrenia adalah otak dari penderita gangguan ini dapat mengalami
ketidakseimbangan biokimia atau abnormalias struktural. Misalnya,
hipotesis dopamin menjelaskan bahwa skizofrenia terjadi karena terdapat
aktivitas yang berlebihan pada area otak yang menggunakan dopamin
sebagai neutrotransmitternya. Hipotesis tersebut muncul saat obat yang
menghalangi aksi dopamin di jalur otak dapat sangat efektf untuk
menurunkan simtom skizofrenia. Penelitian lain menyebutkan glutamat,
neutransmitter yang lain, mungkin memiliki kontriibusi besar pada
gangguan otak tersebut (Ohara,2007; Stone, Morisson, & Pillowsky, 2007;
Howes & Kapur, 2009)
5
Beberapa penjelasan biologis menyebutkan bahwa terdapat
abnormalitas struktural pada otak tertentu pada otak penderita skizofrenia
yang mungkin merupakan hasil dari infeksi virus pada saat perkembangan
prenatal. Sebagai contoh, beberapa penelitian memperlihatkan abnormalitas
dalam sirkuit saraf konteks dan sistem limbik dari penderita skizofrenia.
Konsisten, dengan penelitian tersebut, penderita skizofrenia dan mereka
yang tidak mengalami gangguan ini memperlihatkan pemfungsian otak yang
berbeda.
Bukti lebih jauh akan pentingnya faktor biologis terlihat ketika
penderita skizofrenia mendengar suara-suara halusinasi, bagian dari otak
yang bertanggung-jawab atas pendengaran dan pemrosesan bahasa menjadi
aktif ketika mereka mengalami halusinasi visual, bagian otak yang terlibat
dalam pergerakan dan warna akan aktif. Pada saat bersamaan, bagian lobus
frontal penderita skizofrenia yang terlibat dalam regulasi emosi, ide-ide, dan
evaluasi terhadap stimulus sensoris, menunjukkan tingkat aktivitas yang
sangat rendah.
C. Ciri-Ciri Klinis Utama
1. Dua atau lebih dari hal-halberikut harus muncul dalam porsi yang
signifikan selam munculnya penyakit dalam satu bulan
a. Waham/delusi
Penyebab gangguan delusional secara biologi :
Kelainan pada fungsi area otak yang mengontrol persepsi dan
pemikiran yang mungkin berpengaruh pada pembentukan
gejala delusi
6
b. Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang salah di mana tidak
terdapat stimulus sensorik yang berkaitan. Halusinasi dapat
berwujud penginderaan kelima indra yang keliru, tetapi yang
paling sering adalah halusinasi dengar (auditory) dan halusinasi
penglihatan (visualisasi). Contoh halusinasi : pasien merasa
mendengar suara-suara yang mengajaknya bicara; atau pasien
merasa ia melihat sesuatu pada kenyataan tidak ada orang yang
mengajaknya bicara; atau pasien merasa ia melihat sesuatu
yang pada kenyataannya tidak ada.
c. Pembicaraan yang tidak koheren atau ditandai oleh asosiaso
longgar
d. Perilaku tidak terorganisasi atau katonik
e. Ciri-ciri negatif (misalnya afek datar)
2. Fungsi pada bidang-bidang seperti hubungan sosial, pekerjaan, atau
perawatan diri selama perjalanan penyakit secara nyata berada dibawah
tingkatan yang dapat dicapai sebelum munculnya gangguan. Apabila
gangguan mucul pada saat anak-anak atau remaja, terdapat suatu
kegagalan untuk mencapai tingkatan perkembangan sosial yang
diharapkan.
3. Tanda-tanda gangguan terjadi terus-menerus selama setidaknya 6 bulan
. Masa 6 bulan ini harus mencaakuo fase aktif yang berlangsung
setidaknya satu bulan dimana terjadi simtom psikotik yang merupakan
karakteristik skizofrenia
4. Gangguan tidak di atribusikan sebagai dampak zat-zat tertentu
(misalnya, penyalahgunaan zat atau pengobatan yang diresepkan) atau
pada kondisi medis yang umum.
7
D. Jenis-jenis Skizofrenia
Empat tipe utama :
1. Disorganized
Ciri utama skizofrenia tipe disorganized adalah pembicaraan
kacau, tingkah laku kacau dan afek yang daftar innappropriate .
Pembicaraan yang kacau dapat disertai kekonyolan dan tertawa yang tidak
erat berkaitan dengan isi pembicaraan. Disorganisasi tingkah laku
(misalnya: kurang orientasi pada tujuan) dapat membawa pada gangguan
yang serius pada berbagai aktivitas hidup sehari-hari
Kriteria diagnostik skizofrenia tipe disargonized :
 Pembicaraan kacau
 Tingkah laku kacau
 Afek datar atau inappropriate
2. Katatonik
Ciri utama pada skizofrenia tipe katatonik adalh gangguan pada
psikomot yang dapat meliputi ketidakbergerakan motorik (motoric
immobility), aktivitas motor yang berlebihan, negativism yang ekstrim,
mutism (sama sekali tidak mau bicara dan berkomunikasi), gerakan-
gerakan yang tidak terkendali , echolia (mengulang ucapan orang lain)
atau echopraxia ( mengikuti tingkah laku orang lain).Imunculkan berupa
catalepsy (waxy fexibilty – tubuh menjadi sangat fleksibel
Motoric immobility dapat dimunculkan berupa catalepsy (waxy flexibilty –
tubuh menjadi sangat fleksibel untuk digerakkan atau diposisikan dengan
8
berbagai cara , sekalipun untuk orang biasa posisi tersebut akan sangat
tidak nyaman).
Kriteria diagnostik skizofrenia tipe katatonik :
 Motoric immobility (ketidakbergerakan morotik) sebagaimana
terbukti dengan adanya catalepsy ( termasuk waxy flexibilty) atau
stupor (gemetar).
 Aktivitas motor yang berlebihan (yang tidak bertujuan dan tidak
dipengaruhi oleh stimuli eksternal).
 Negativism yang ekstrim (tanpa motivasi yang jelas, bersikap
sangat menolak pada segala instruksi atau mempertahankan postur
yang kaku untuk menolak dipindahkan) atau mutism (sama sekali
diam)
 Gerakan-gerakan yang khas dan tidak terkendali.
 Echolia (menirukan kata-kata orang lain) atau echopraxia
(menirukan tingkah laku orang lain).
3. Paranoid
Ciri skizofrenia tipe ini adanya waham yang mencolok atau
halusinasi auditorik dalam konteks terdapat fungsi kognitif dan afek relatif
yang masih terjaga. Ciri-ciri dari tipe Disorganizet dan Katatonik
(misalnya bicara yang kacau, afek yang datar atau tidak tepat, kata tonik
atau motorik yang kacau (tidak menonjol). Wahamnya biasanya adalah
waham kejar atau waham kebesaran, atau keduanya, tapi waham dengan
tema lain (misalnya waham kecemburuan, keagamaan, atau somatisasi)
munngkin juga muncul. Wahamnya mungkin lebih dari satu, tetapi
tersusun dengan rapi disekitar tema utamanya.
Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe paranoid :
9
 Preokupasi dengan satu atau lebih waham atau sering mengalami
halusinasi auditorik
 Tidak ada ciri berikut yang mencolok : bicara kacau , motorik
kacau, atau katatonik, afek yang tak sesuai atau datar.
4. Skizofrenia tipe undifferentiated
Sejenis skizofrenia dimana gejala-gejala yang muncul sulit untuk
digolongan pada tipe skizofrenia tertentu.
Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe undifferentiated :
 Sejenis skizofrenia di mana simtom-simtom memenuhi kriteria A,
tetapi tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia tipe Paranoid,
Disorganized, ataupun Katatonik.
5. Skizofrenia tipe Residual
Diagnosa skizofrenia tipe resideual diberikan bilamana pernah ada
paling tidak satu kali episode skizofrenia, tetapi gambaran klinis saat ini
tanpa simtom positif yang menonjol. Terdapat bukti bahwa gangguan
masih ada sebagaimana ditandai oleh adanya negatif simtom atau simtom
positif yang lebih halus.
Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe residual :
 Tidak ada yang menonjol dalam hal delusi, halusinasi ,
pembicaraan kacau, tingkah laku kacau atau tingkah katatonik.
 Terdapat bukti keberlanjutan gangguan ini, sebagaimana ditandai
oleh adanya simtom-simtom negatif atau dua atau lebih simtom
yang terdaftar di kriteria A untuk skizofrenia, dalam bentuk yang
lebih ringan.
10
E. Pengobatan Skizofrenia
Dalam menangani skizofrenia, dokter akan mengombinasikan obat-
obatan dengan terapi psikologis. Obat yang biasa diresepkan dalam kasus
ini adalah antipsikotik. Antipsikotik bekerja dengan cara memengaruhi zat
neurotransmitter di dalam otak (serotonoin dan dopamine). Pada
penderitaskizofrenia, obat ini bisa menurunkan agitasi dan rasa cemas,
menurunkan atau mencegah halusinasi dan delusi, serta membantu menjaga
kemampuan berfikir dan mengingat.
Anti psikotik digunakan dalam dua acara, yaitu oral dan (umumnya
bentuk pil) dan suntik. Pada pasien yang mudah diatur, dokter biasanya akan
memberikan pil anti psikotik. Namun sebaliknya pada pasien yang menolak
diberikan obat, terpaksa harus disuntik. Untuk menenangkan pasien yang
mengalami agitasi, dokter biasanya akan memberikan benzodiazepine
terlebih dahulu sebelum menyuntikkan antipsikotik.
Ada dua kelompokobat-obatan antipsikotik, yaitu antipsikotik
generasi lama (misalnya fluphenazine, perphenazine, chlorpromazine, dan
haloperidol) dan generasi baru (misalnya clozapine, ziprasidone,
quetiapine, olanzapine, risperidone, aripiprazole, dan paliperidone)
Efek samping yang ada pada kedua kelompok anti psikotik ini adalah
peningkatan berat badan, sembelit, mengantuk, pandangan kabur, mulut
kering, dan berkurangnya gairah seks.
Sedangkan efek samping yang hanya ada pada anti psikotik generasi
lama adalah otot terasa berkedut, badan gemetar, dan kejang otot.
Saat ini, anti psikotik generasi baru merupakan obat yang paling
sering direkomendasikan oleh dokter karena terbukti memiliki resiko efek
samping yang lebih rendah.
11
Bagi penderita skizofrenia yang telah melewati episode akut,
pemberian anti psikotik harus tetap dilakukan selama 1-2 tahun untuk
mencegah kambuh. Namun selama periode akut belum reda, biasanya
dokter akan menyarankan perawatan di rumah sakit jiwa agar kebersihan,
nutrisi, kebutuhan istirahat, dan keamanan penderita terjamin.
12
BAB III
KESIMPULAN
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan
utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku dan pikiran yang terganggu, dimana
berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian
yang keliru, afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan aktivitas
motorik yang bizzar. Penyebab skizofreni bisa dari ketidaknormalan otak, infeksi
virus atau faktor genetik. Ciri-ciri skizofrenia ditunjukkan dalam satu bulan
delusi, halusinasi, pembicaraan koheren, timbulnya afek datar, dan perilaku tidak
terorganisir. Tipe-tipe skizofrenia ada paranoid, katatonik, disargonized,
undifferentiated , dan residual. Pengobatan skizofrenia ada secara obat-obatan
yakni antipsikotik namun memiliki efek samping dan bisa juga melalui terapi
psikologi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Tanpa Nama.Tanpa Tahun. Gangguan Delusi__Penyebab,Gejala, dan
Pengobatannya. http://doktersehat.com/gangguan-delusi/. (Diakses pada tanggal
06 oktober 2016)
S. Feldmann, Robert. 2011. Pengantar Psikologi. Edisi ke 10 Buku 1.
Diterjemahkan oleh : Petty Gina Gayatri, Putri Nurdina Sofyan. Jakarta: Salemba
Humanika
Setiadi Arif, Iman.2006. Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Pasien.
Bandung : PT.Refika Aditama
S.Nevid,Jeffrey., A.Rathus Spencer & Greene, Beverly. 2005. Psikologi
Abnormal. Edisi Ke 5 Jilid 2. Diterjemahkan Oleh : Tim Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia. Jakarta : Erlangga
Tanpa Nama. Tanpa Tahun. Pengertian Skizofrenia .
http://www.alodokter.com/skizofrenia. ( Diakses pada tanggal 09 Oktober 2016)

More Related Content

What's hot

gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamfikri asyura
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniarenny anggraini
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutJoni Iswanto
 
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)mia maya aziza
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organikfikri asyura
 
Presentasi kasus jiwa
Presentasi kasus jiwaPresentasi kasus jiwa
Presentasi kasus jiwaIke Setyowati
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutDavid Edward
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikAhmad Muhtar
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofreniaIs Muhar
 
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasPenyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasLautan Jiwa
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatmentSHINee World
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniaJoni Iswanto
 
Skizofrenia dan pengelompokannya
Skizofrenia dan pengelompokannyaSkizofrenia dan pengelompokannya
Skizofrenia dan pengelompokannyaSyahrun Mubarak
 

What's hot (20)

Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
 
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
 
Presentasi kasus jiwa
Presentasi kasus jiwaPresentasi kasus jiwa
Presentasi kasus jiwa
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
 
Pleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidurPleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidur
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
 
Psikosis
PsikosisPsikosis
Psikosis
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofrenia
 
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasPenyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
 
Skizofrenia dan pengelompokannya
Skizofrenia dan pengelompokannyaSkizofrenia dan pengelompokannya
Skizofrenia dan pengelompokannya
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
 
Present
PresentPresent
Present
 
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidPresentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
 
Psychosocial rehabilitation
Psychosocial rehabilitationPsychosocial rehabilitation
Psychosocial rehabilitation
 
Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)
 
Schizophrenia (1)
Schizophrenia (1)Schizophrenia (1)
Schizophrenia (1)
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 

Similar to SKIZOFRENIA

Similar to SKIZOFRENIA (20)

Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
 
Gangguian kon
Gangguian konGangguian kon
Gangguian kon
 
Schizopherenia -skizofrenia
Schizopherenia  -skizofreniaSchizopherenia  -skizofrenia
Schizopherenia -skizofrenia
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Halusinasi
HalusinasiHalusinasi
Halusinasi
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bk
 
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
 
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaranGangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
 
Mengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophreniaMengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophrenia
 
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifGangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
 
Gangguan disosiatif-konversi
Gangguan disosiatif-konversiGangguan disosiatif-konversi
Gangguan disosiatif-konversi
 
Askep alzaimer (4)
Askep alzaimer (4)Askep alzaimer (4)
Askep alzaimer (4)
 
Gangguan perkembangan autis
Gangguan perkembangan autisGangguan perkembangan autis
Gangguan perkembangan autis
 
Psychiatry nursing
Psychiatry nursingPsychiatry nursing
Psychiatry nursing
 
Makalah sik odgj
Makalah sik odgjMakalah sik odgj
Makalah sik odgj
 
Gangguan jiwa berat
Gangguan jiwa beratGangguan jiwa berat
Gangguan jiwa berat
 

More from Ikha Mardiyah

Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Ikha Mardiyah
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Ikha Mardiyah
 
sikap kerja dalam perusahaan
sikap kerja dalam perusahaansikap kerja dalam perusahaan
sikap kerja dalam perusahaanIkha Mardiyah
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalIkha Mardiyah
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalIkha Mardiyah
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengahPerkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengahIkha Mardiyah
 
Bab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan selBab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan selIkha Mardiyah
 
Bab 04 sintesis polipeptida
Bab 04 sintesis polipeptidaBab 04 sintesis polipeptida
Bab 04 sintesis polipeptidaIkha Mardiyah
 
Biologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPABiologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPAIkha Mardiyah
 
Bab 03 materi genetik
Bab 03 materi genetikBab 03 materi genetik
Bab 03 materi genetikIkha Mardiyah
 

More from Ikha Mardiyah (16)

Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 
sikap kerja dalam perusahaan
sikap kerja dalam perusahaansikap kerja dalam perusahaan
sikap kerja dalam perusahaan
 
Kepemimpinan
Kepemimpinan Kepemimpinan
Kepemimpinan
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonal
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonal
 
Sikap kerja
Sikap kerjaSikap kerja
Sikap kerja
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengahPerkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
Perkembangan fisik dan kognitif di masa dewasa menengah
 
Bab 07 mutasi
Bab 07 mutasiBab 07 mutasi
Bab 07 mutasi
 
Bab 07 mutasi
Bab 07 mutasiBab 07 mutasi
Bab 07 mutasi
 
Bab 06 hereditas
Bab 06 hereditasBab 06 hereditas
Bab 06 hereditas
 
Bab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan selBab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan sel
 
Bab 04 sintesis polipeptida
Bab 04 sintesis polipeptidaBab 04 sintesis polipeptida
Bab 04 sintesis polipeptida
 
Bab 02 metabolisme
Bab 02 metabolismeBab 02 metabolisme
Bab 02 metabolisme
 
Biologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPABiologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPA
 
Bab 03 materi genetik
Bab 03 materi genetikBab 03 materi genetik
Bab 03 materi genetik
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

SKIZOFRENIA

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia mungkin merupakan sindrom klinis yang paling membingungkan dan melumpuhkan. Skizofrenia merupakan gangguan psiklogis yang paling berhubungan dengan pandangan populer tentang gila atau sakit mental. Hal ini sering menimbulkan rasa takut, kesalahpahaman, dan penghukuman, bukannya simpati dan perhatian. Skizofrenia menyerang jati diri seseorang, memutus hubungan yang erat antara pemikiran dan perasaan serta mengisinya dengan persepsi yang terganggu, ide yang salah, dan konsepsi yang tidak logis. Meskipun diagnosis skizofrenia telah ditegakkan selama lebih dari satu abad dan gangguan ini telah memicu penelitian yang lebih banyak daripada gangguan yang lainnya, kita belum sepenuhnya memahami gangguan mental yang serius ini. Pperilaku terkait skizofrenia secara radikal berasal dari perilaku normal, penyebab dari hal tersebut kurang jelas. Meskipun demikian,ada kemungkinan bahwa skizofrenia memiliki asal biologis daan lingkungan (Sawa & Snyder,2002) B. Rumusan Masalah 1. Apakah skizofrenia? 2. Apa saja penyebab skizofrenia? 3. Bagaimana ciri-ciri seseorang penderita skizofrenia?
  • 2. 2 4. Apa tipe-tipe penyakit skizofrenia? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui skizofrenia seperti apa. 2. Untuk mengetahui penyebab skizofrenia seperti apa. 3. Untuk mengetahui seperti apa ciri-ciri penderita skizofrenia. 4. Untuk mengetahui tipe-tipe skizofrenia.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Skizofrenia Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku dan pikiran yang terganggu, dimana berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian yang keliru, afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan aktivitas motorik yang bizzar. Pasien skizofrenia menarik diri dari orang lain dan kenyataan, sering kali masuk ke dalam kehidupan fantasi yang penuh delusi dan halusinasi, serta dapat menampilkan perilaku yang aneh. Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (Rusdi Maslim, 1997; 46). Simtom-simtom yang diperlihatkan oleh penderita skizofrenia yang dimunculkan oleh seorang penderita skizofrenia dapat bervariasi sepanjang waktu, dan seorang penderita skizofrenia memperlihatkan perbedaan signifikan dalam pola simtom mereka. Meskipun ketika mereka diberikan label kategori diagnostik yang sama.Gangguan skizoprenia ini terdapat pada semua kebudayaan dan mengganggu di sepanjang sejarah, bahkan pada kebudayaan-kebudayaan yang jauh dari tekanan modern sekalipun. Umunya gangguan ini muncul pada usia yang sangat muda, dan memuncak pada usia antara 25-35 tahun. Gangguan yang muncul dapat terjadi secara lambat atau dating secara tiba-tiba pada penderita yang cenderung suka menyendiri yang mengalami stress (Atkinson dkk, 1992)
  • 4. 4 B. Penyebab Biologis Pertama-tama mari kita membahas bukti yang merujuk pada penyebab biologis. Karena skizofrenia lebih umum dalam beberapa keluarga dibanding keluarga yang lain, faktor genetik sepertinya terlibat dalam menghasilkan setidaknya kerentanan atau kesiapan untuk mengembangkan skizofrenia. Misalnya, semakin dekat hubungan genetik antara seorang penderit skizofrenia dengan iindividu lain, semakin besar kemungkinan individu lain tersebut akan mengalami gangguan ini. Meskipun demikian, jika genetik saja yang dianggap bertanggung jawab atas skizofrenia, maka kesempatan dari dua kembar identik untuk mengalami skizofrenia akan menjadi 100 persen. Namun, pada kenyataanya, angka tersebut bergeser hingga kurang dari 50 persen pada pasangan kembar identik yang keduanya memiliki bentukan genetik yang sama. Terlebih lagi, usaha untuk menemukan hubungan antar skizofrenia dan gen tertentu baru sebagian berhasil. Tampaknya, faktor genetik saja tidak akan menyebabkan munculnya skizofrenia. (Franzek & Beckmann, 1996, LenzenWeger & Dworkin, 1998). Salah satu hipotesis biologis yang menarik dalam menjelaskan skizofrenia adalah otak dari penderita gangguan ini dapat mengalami ketidakseimbangan biokimia atau abnormalias struktural. Misalnya, hipotesis dopamin menjelaskan bahwa skizofrenia terjadi karena terdapat aktivitas yang berlebihan pada area otak yang menggunakan dopamin sebagai neutrotransmitternya. Hipotesis tersebut muncul saat obat yang menghalangi aksi dopamin di jalur otak dapat sangat efektf untuk menurunkan simtom skizofrenia. Penelitian lain menyebutkan glutamat, neutransmitter yang lain, mungkin memiliki kontriibusi besar pada gangguan otak tersebut (Ohara,2007; Stone, Morisson, & Pillowsky, 2007; Howes & Kapur, 2009)
  • 5. 5 Beberapa penjelasan biologis menyebutkan bahwa terdapat abnormalitas struktural pada otak tertentu pada otak penderita skizofrenia yang mungkin merupakan hasil dari infeksi virus pada saat perkembangan prenatal. Sebagai contoh, beberapa penelitian memperlihatkan abnormalitas dalam sirkuit saraf konteks dan sistem limbik dari penderita skizofrenia. Konsisten, dengan penelitian tersebut, penderita skizofrenia dan mereka yang tidak mengalami gangguan ini memperlihatkan pemfungsian otak yang berbeda. Bukti lebih jauh akan pentingnya faktor biologis terlihat ketika penderita skizofrenia mendengar suara-suara halusinasi, bagian dari otak yang bertanggung-jawab atas pendengaran dan pemrosesan bahasa menjadi aktif ketika mereka mengalami halusinasi visual, bagian otak yang terlibat dalam pergerakan dan warna akan aktif. Pada saat bersamaan, bagian lobus frontal penderita skizofrenia yang terlibat dalam regulasi emosi, ide-ide, dan evaluasi terhadap stimulus sensoris, menunjukkan tingkat aktivitas yang sangat rendah. C. Ciri-Ciri Klinis Utama 1. Dua atau lebih dari hal-halberikut harus muncul dalam porsi yang signifikan selam munculnya penyakit dalam satu bulan a. Waham/delusi Penyebab gangguan delusional secara biologi : Kelainan pada fungsi area otak yang mengontrol persepsi dan pemikiran yang mungkin berpengaruh pada pembentukan gejala delusi
  • 6. 6 b. Halusinasi Halusinasi adalah persepsi sensorik yang salah di mana tidak terdapat stimulus sensorik yang berkaitan. Halusinasi dapat berwujud penginderaan kelima indra yang keliru, tetapi yang paling sering adalah halusinasi dengar (auditory) dan halusinasi penglihatan (visualisasi). Contoh halusinasi : pasien merasa mendengar suara-suara yang mengajaknya bicara; atau pasien merasa ia melihat sesuatu pada kenyataan tidak ada orang yang mengajaknya bicara; atau pasien merasa ia melihat sesuatu yang pada kenyataannya tidak ada. c. Pembicaraan yang tidak koheren atau ditandai oleh asosiaso longgar d. Perilaku tidak terorganisasi atau katonik e. Ciri-ciri negatif (misalnya afek datar) 2. Fungsi pada bidang-bidang seperti hubungan sosial, pekerjaan, atau perawatan diri selama perjalanan penyakit secara nyata berada dibawah tingkatan yang dapat dicapai sebelum munculnya gangguan. Apabila gangguan mucul pada saat anak-anak atau remaja, terdapat suatu kegagalan untuk mencapai tingkatan perkembangan sosial yang diharapkan. 3. Tanda-tanda gangguan terjadi terus-menerus selama setidaknya 6 bulan . Masa 6 bulan ini harus mencaakuo fase aktif yang berlangsung setidaknya satu bulan dimana terjadi simtom psikotik yang merupakan karakteristik skizofrenia 4. Gangguan tidak di atribusikan sebagai dampak zat-zat tertentu (misalnya, penyalahgunaan zat atau pengobatan yang diresepkan) atau pada kondisi medis yang umum.
  • 7. 7 D. Jenis-jenis Skizofrenia Empat tipe utama : 1. Disorganized Ciri utama skizofrenia tipe disorganized adalah pembicaraan kacau, tingkah laku kacau dan afek yang daftar innappropriate . Pembicaraan yang kacau dapat disertai kekonyolan dan tertawa yang tidak erat berkaitan dengan isi pembicaraan. Disorganisasi tingkah laku (misalnya: kurang orientasi pada tujuan) dapat membawa pada gangguan yang serius pada berbagai aktivitas hidup sehari-hari Kriteria diagnostik skizofrenia tipe disargonized :  Pembicaraan kacau  Tingkah laku kacau  Afek datar atau inappropriate 2. Katatonik Ciri utama pada skizofrenia tipe katatonik adalh gangguan pada psikomot yang dapat meliputi ketidakbergerakan motorik (motoric immobility), aktivitas motor yang berlebihan, negativism yang ekstrim, mutism (sama sekali tidak mau bicara dan berkomunikasi), gerakan- gerakan yang tidak terkendali , echolia (mengulang ucapan orang lain) atau echopraxia ( mengikuti tingkah laku orang lain).Imunculkan berupa catalepsy (waxy fexibilty – tubuh menjadi sangat fleksibel Motoric immobility dapat dimunculkan berupa catalepsy (waxy flexibilty – tubuh menjadi sangat fleksibel untuk digerakkan atau diposisikan dengan
  • 8. 8 berbagai cara , sekalipun untuk orang biasa posisi tersebut akan sangat tidak nyaman). Kriteria diagnostik skizofrenia tipe katatonik :  Motoric immobility (ketidakbergerakan morotik) sebagaimana terbukti dengan adanya catalepsy ( termasuk waxy flexibilty) atau stupor (gemetar).  Aktivitas motor yang berlebihan (yang tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal).  Negativism yang ekstrim (tanpa motivasi yang jelas, bersikap sangat menolak pada segala instruksi atau mempertahankan postur yang kaku untuk menolak dipindahkan) atau mutism (sama sekali diam)  Gerakan-gerakan yang khas dan tidak terkendali.  Echolia (menirukan kata-kata orang lain) atau echopraxia (menirukan tingkah laku orang lain). 3. Paranoid Ciri skizofrenia tipe ini adanya waham yang mencolok atau halusinasi auditorik dalam konteks terdapat fungsi kognitif dan afek relatif yang masih terjaga. Ciri-ciri dari tipe Disorganizet dan Katatonik (misalnya bicara yang kacau, afek yang datar atau tidak tepat, kata tonik atau motorik yang kacau (tidak menonjol). Wahamnya biasanya adalah waham kejar atau waham kebesaran, atau keduanya, tapi waham dengan tema lain (misalnya waham kecemburuan, keagamaan, atau somatisasi) munngkin juga muncul. Wahamnya mungkin lebih dari satu, tetapi tersusun dengan rapi disekitar tema utamanya. Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe paranoid :
  • 9. 9  Preokupasi dengan satu atau lebih waham atau sering mengalami halusinasi auditorik  Tidak ada ciri berikut yang mencolok : bicara kacau , motorik kacau, atau katatonik, afek yang tak sesuai atau datar. 4. Skizofrenia tipe undifferentiated Sejenis skizofrenia dimana gejala-gejala yang muncul sulit untuk digolongan pada tipe skizofrenia tertentu. Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe undifferentiated :  Sejenis skizofrenia di mana simtom-simtom memenuhi kriteria A, tetapi tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia tipe Paranoid, Disorganized, ataupun Katatonik. 5. Skizofrenia tipe Residual Diagnosa skizofrenia tipe resideual diberikan bilamana pernah ada paling tidak satu kali episode skizofrenia, tetapi gambaran klinis saat ini tanpa simtom positif yang menonjol. Terdapat bukti bahwa gangguan masih ada sebagaimana ditandai oleh adanya negatif simtom atau simtom positif yang lebih halus. Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe residual :  Tidak ada yang menonjol dalam hal delusi, halusinasi , pembicaraan kacau, tingkah laku kacau atau tingkah katatonik.  Terdapat bukti keberlanjutan gangguan ini, sebagaimana ditandai oleh adanya simtom-simtom negatif atau dua atau lebih simtom yang terdaftar di kriteria A untuk skizofrenia, dalam bentuk yang lebih ringan.
  • 10. 10 E. Pengobatan Skizofrenia Dalam menangani skizofrenia, dokter akan mengombinasikan obat- obatan dengan terapi psikologis. Obat yang biasa diresepkan dalam kasus ini adalah antipsikotik. Antipsikotik bekerja dengan cara memengaruhi zat neurotransmitter di dalam otak (serotonoin dan dopamine). Pada penderitaskizofrenia, obat ini bisa menurunkan agitasi dan rasa cemas, menurunkan atau mencegah halusinasi dan delusi, serta membantu menjaga kemampuan berfikir dan mengingat. Anti psikotik digunakan dalam dua acara, yaitu oral dan (umumnya bentuk pil) dan suntik. Pada pasien yang mudah diatur, dokter biasanya akan memberikan pil anti psikotik. Namun sebaliknya pada pasien yang menolak diberikan obat, terpaksa harus disuntik. Untuk menenangkan pasien yang mengalami agitasi, dokter biasanya akan memberikan benzodiazepine terlebih dahulu sebelum menyuntikkan antipsikotik. Ada dua kelompokobat-obatan antipsikotik, yaitu antipsikotik generasi lama (misalnya fluphenazine, perphenazine, chlorpromazine, dan haloperidol) dan generasi baru (misalnya clozapine, ziprasidone, quetiapine, olanzapine, risperidone, aripiprazole, dan paliperidone) Efek samping yang ada pada kedua kelompok anti psikotik ini adalah peningkatan berat badan, sembelit, mengantuk, pandangan kabur, mulut kering, dan berkurangnya gairah seks. Sedangkan efek samping yang hanya ada pada anti psikotik generasi lama adalah otot terasa berkedut, badan gemetar, dan kejang otot. Saat ini, anti psikotik generasi baru merupakan obat yang paling sering direkomendasikan oleh dokter karena terbukti memiliki resiko efek samping yang lebih rendah.
  • 11. 11 Bagi penderita skizofrenia yang telah melewati episode akut, pemberian anti psikotik harus tetap dilakukan selama 1-2 tahun untuk mencegah kambuh. Namun selama periode akut belum reda, biasanya dokter akan menyarankan perawatan di rumah sakit jiwa agar kebersihan, nutrisi, kebutuhan istirahat, dan keamanan penderita terjamin.
  • 12. 12 BAB III KESIMPULAN Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku dan pikiran yang terganggu, dimana berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian yang keliru, afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan aktivitas motorik yang bizzar. Penyebab skizofreni bisa dari ketidaknormalan otak, infeksi virus atau faktor genetik. Ciri-ciri skizofrenia ditunjukkan dalam satu bulan delusi, halusinasi, pembicaraan koheren, timbulnya afek datar, dan perilaku tidak terorganisir. Tipe-tipe skizofrenia ada paranoid, katatonik, disargonized, undifferentiated , dan residual. Pengobatan skizofrenia ada secara obat-obatan yakni antipsikotik namun memiliki efek samping dan bisa juga melalui terapi psikologi.
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA Tanpa Nama.Tanpa Tahun. Gangguan Delusi__Penyebab,Gejala, dan Pengobatannya. http://doktersehat.com/gangguan-delusi/. (Diakses pada tanggal 06 oktober 2016) S. Feldmann, Robert. 2011. Pengantar Psikologi. Edisi ke 10 Buku 1. Diterjemahkan oleh : Petty Gina Gayatri, Putri Nurdina Sofyan. Jakarta: Salemba Humanika Setiadi Arif, Iman.2006. Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Bandung : PT.Refika Aditama S.Nevid,Jeffrey., A.Rathus Spencer & Greene, Beverly. 2005. Psikologi Abnormal. Edisi Ke 5 Jilid 2. Diterjemahkan Oleh : Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta : Erlangga Tanpa Nama. Tanpa Tahun. Pengertian Skizofrenia . http://www.alodokter.com/skizofrenia. ( Diakses pada tanggal 09 Oktober 2016)