SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
Slides & Handouts by Karen Clay Rhines, Ph.D.
Northampton Community College
Schizophrenia
Psikologi Klinis
BPI-6 art_2012
Comer, Abnormal Psychology, 7e
2
Psikosis
 Psikosis : kondisi yang ditandai dengan
hilangnya kontak dengan realitas.
 Kemampuan untuk menerima dan merespon
lingkungan secara signifikan berkurang.
 Simtom terdiri atas halusinasi (kesalahan
persepsi sensoris) dan/ atau delusi
(kepercayaan yang salah)
 Psikosis dapat juga terjadi karena
pengaruh obat atau kerusakan otak.
Namun demikian, kebanyakan muncul
dalam bentuk skizofrenia.
Sejarah Skizofrenia
 Emil Kraepelin (1856-1926): dementia praecox
Deteriorasi jangka panjang, halusinasi, delusi
 Eugen Bleuler (1857-1939): schizophrenia
Pemisahan pikiran, emosi, dan perilaku
Simptom dasar (primer)  4 A : Asosiasi, Afek, Autisme,
Ambivalensi; Simptom penunjang (sekunder) 
halusinasi & delusi
 DSM IV (tdk ada gejala yg patognomonik; tdk ada simtom
esensial)
3
4
Skizofrenia
 Prevalensi skizofrenia 1 banding 100
orang di dunia (1-1.5% di AS ≈ 2.5
jt)
 Di Indonesia prevalensi penderita
skizofrenia 0,3-1%
 Pria & wanita seimbang
 Onset: pria lebih awal (15-25 th) ;
wanita (25 – 35 th)
 Pria lebih mungkin memunculkan
simptom negatif; Wanita memiliki
fungsi sosial yang lebih baik.
5
Kriteria Diagnosis (DSM IV)
A. Harus mencakup 2 atau lebih simptom yang disebutkan,
atau 1 simptom jika halusinasi atau delusi sangat menonjol,
setidaknya dalam waktu 1 bulan
B. Adanya disfungsi sosial atau pekerjaan
C. Durasi 6 bulan atau lebih
D. Gangguan bukan termasuk gangguan skizoafektif maupun
gangguan mood
E. Bukan karena penyalahgunaan zat/obat atau kondisi medis
tertentu
F. Memperhatikan ada atau tidaknya gangguan perkembangan
pervasif
Davidson & Neale (2001)
Secara umum karakteristik simptom
skizofrenia ( kriteria A) dapat
dogolongkan ke dalam 3 kelompok:
 Simptom Positif
 Simptom Negatif
 Simptom Lainnya
6
SIMPTOM POSITIF
Tanda-tanda yang berlebihan, yang biasanya pada orang
kebanyakan tidak ada, namun pada pasien skizofrenia muncul
 Waham (Delusi) :
Keyakinan yang keliru, yang
tetap dipertahankan sekalipun
dihadapkan dengan cukup
bukti tentang kekeliruannya,
dan tidak serasi dengan latar
belakang pendidikan dan
sosial budaya orang yang
bersangkutan.
7
SIMPTOM POSITIF
Tanda-tanda yang berlebihan, yang biasanya pada orang
kebanyakan tidak ada, namun pada pasien skizofrenia muncul
Halusinasi:
 Penghayatan (seperti persepsi) yang
dialami melalui panca indera, dan
terjadi tanpa adanya stimulus
eksternal. Misal, berbicara sendiri.
 Jenis halusinasi: visual, auditorik,
olfaktori (penciuman), haptic (taktil
,sentuhan atau sensasi permukaan) &
halusinasi liliput. 8
SIMPTOM NEGATIF
Simptom yang deficit  perilaku yang seharusnya dimiliki oleh
orang normal, namun tidak dimunculkan oleh pasien
1. Avolition/apathy  hilangnya energi dan
hilangnya minat atau ketidakmampuan untuk
mempertahankan hal2 yang awalnya merupakan
aktivitas rutin
2. Alogia  kemiskinan kuantitas dan/atau isi
pembicaraan
3. Anhedonia  ketidakmampuan untuk
memperoleh kesenangan, muncul antara lain
dalam bentuk hilangnya minat dalam aktivitas
rekreasional, kegagalan menjalin hubungan dekat
dengan orang lain dan hilangnya minat dalam
hubungan seksual
9
SIMPTOM NEGATIF
Simptom yang deficit  perilaku yang seharusnya dimiliki oleh
orang normal, namun tidak dimunculkan oleh pasien
 Abulia  berkurangnya impuls untuk
bertindak atau berpikir, tidak mampu
memikirkan konsekuensi dari tindakan
 Asosialitas  gangguan yang buruk dalam
hubungan sosial
 Afek datar  ketidakmampuan
menampilkan ekspresi emosi
 Afek yang tidak sesuai  respons emosi
yang tidak sesuai dengan konteks
10
Flat
11
catatonia
12
13
SIMPTOM LAINNYA
(Perilaku yang aneh):
 Katatonia  menampilkan perilaku tertentu
berulang-ulang, menampilkam pose tubuh yang
aneh, dll
 Waxy flexibility  orang lain dapat memutar atau
membentuk posisi tertentu dari anggota badan
pasien, yang akan dipertahankan untuk waktu
yang lama
 Disorganisasi pembicaraan  masalah dalam
mengorganisir ide dan berbicara sehingga orang
lain dapat mengerti. (dikenal juga dengan
gangguan berpikir formal) Mis: asosiasi longgar,
inkoherensi,dll
14
15
Diagnosa Skizofrenia
 DSM-IV-TR  diagnosis jika gejala
telah muncul 6 bulan atau lebih
secara terus-menerus
 Pasien harus menunjukkan
kekacauan dalam pekerjaan,
hubungan sosial dan kemampuan
untuk mengurus dirinya sendiri.
16
Diagnosa Skizofrenia
 DSM-IV-TR membedakan 5 subtipe:
 Disorganized – confusion, incoherence, and flat or
inappropriate affect
 Catatonic – psychomotor disturbance of some sort
 Paranoid – an organized system of delusions and auditory
hallucinations
 Undifferentiated – symptoms which fit no subtype; vague
category
 Residual – symptoms which have lessened in strength and
number; person may continue to display blunted or
inappropriate emotions, as well as social withdrawal,
eccentric behavior, and some illogical thinking
Tipe Paranoid
 Pada pasien harus tampak adanya
preokupasi dengan satu atau lebih
waham, atau halusinasi auditoris
yang sering.
 Syarat lain adalah hal2 berikut tidak
menonjol: disorganisasi pembicaraan,
disorganisasi perilaku atau katatonik,
atau afek datar atau tidak sesuai
17
18
John Nash
19
Tipe Tidak Terorganisir
(Disorganized)
 Dulu dikenal sebagai skizofrenia
hebefrenik
 Kriteria: munculnya semua simptom
tidak terorganisir (disorganisasi
pembicaraan, disorganisasi perilaku,
dan afek datar atau tidak sesuai)
 Syarat lain: kriteria yang muncul
tidak tergolong tipe katatonik
20
21
Tipe Katatonik
 Gambaran klinis: Setidaknya 2
perilaku berikut muncul secara
dominan: imobilitas motorik karena
katalepsi (kaku), aktivitas motor yang
berlebihan, negativisme berlebihan,
keanehan gerak, ekolalia (latah) atau
ekopraksia (latah jorok)
22
Catatonic Schizophrenia:
 the key symptom here is both
catatonia and the flat effect.
23
Tipe Tidak Tergolongkan
 Karakteristik simptom A muncul,
namun kriteria tidak masuk untuk
gangguan paranoid, disorganisasi
atau katatonik
24
Tipe Residual
 Karakteristik: Hilangnya delusi, halusinasi atau
disorganisasi pembicaraan dan disorganisasi
perilaku atau perilaku katatonik yang nyata.
 Selain itu terdapat bukti yang berkelanjutan dari
gangguan, sebagaimana diindikasikan oleh
munculnya simptom negatif atau dua atau lebih
simptom yang termasuk kategori A, yang muncul
dalam bentuk yang lemah (mis: keyakinan yang
aneh)
25
26
Bagaimana Teoris
Menjelaskan Skizofrenia?
 Penelitian:
 Faktor Biologis(most promising)
 Faktor Psikologis
 Faktor Sosiokultural
 Hubungan diathesis-stress
 Individu dg predisposisi biologis akan menjadi
skizofren bila terdapat stresor atau peristiwa
pencetus.
27
Model Diatesis Stress
 Teori ini mengintegrasikan faktor biologis,
psikososial dan lingkungan.
 Seseorang mungkin memiliki kerentanan spesifik
(diatesis) yang jika diaktifkan oleh pengaruh stress
akan memungkinkan berkembangnya simptom
skizofrenia.
 Stressor atau diatesis ini mungkin bersifat
biologis, lingkungan atau keduanya.
 Komponen lingkungan mungkin biologikal (mis:
infeksi) atau psikologis (mis: kematian orang
terdekat)
28
Pandangan Biologis
 Menurut penelitian, pada pasien skizofrenia
ditemukan adanya kerusakan pada bagian otak
tertentu.
 Namun sampai saat ini belum diketahui
bagaimana hubungan antara kerusakan tersebut
dengan munculnya simptom skizofrenia.
 Penelitian pada beberapa dekade terakhir
mengindikasikan peran patofisiologis dari area
tertentu di otak, termasuk sistem limbik, korteks,
frontal dan ganglia basalis
Struktur otak
29
30
Hipotesa Dopamin
 Skizofrenia terjadi akibat dari peningkatan
aktivitas neurotransmitter dopaminergic
 Peningkatan ini mungkin merupakan
akibat dari meningkatnya pelepasan
dopamin, terlalu banyaknya reseptor
dopamin, meningkatnya jumlah reseptor
dopamin, turunnya nilai ambang atau
hipersensitivitas reseptor dopamin, atau
kombinasi dari faktor2 tersebut.
31
Faktor genetik
 Ada bukti kuat adanya komponen
genetik dalam pewarisan skizofrenia.
 Pewarisan predisposisi genetik pada
pasien skizofrenia, telah terbukti
melalui beberapa penelitian tentang
keluarga dengan skizofrenia.
32
Teori Psikoanalitik
 Freud: skizofrenia adalah hasil dari fiksasi
perkembangan, dan merupakan konflik antara ego
dan dunia luar.
 Kerusakan ego memberikan kontribusi terhadap
munculnya simptom skizofrenia.
 Harry Stack Sullivan : gangguan skizofrenia
disebabkan karena kesulitan interpersonal yang
terjadi sebelumnya, terutama yang berhubungan
dengan apa yang disebutnya pengasuhan ibu yang
salah, yaitu cemas berlebihan.
33
Teori Belajar
 Anak2 yang nantinya mengalami
skizofrenia mempelajari reaksi dan cara
berpikir yang tidak rasional dengan
mengimitasi orang tua yang juga memiliki
masalah emosional yang signifikan.
 Hubungan interpersonal yang buruk dari
pasien skizofrenia berkembang karena pada
masa kanak2 mereka belajar dari model
yang buruk.
34
Teori tentang Keluarga
 Sebagian pasien skizofrenia berasal dari
keluarga dengan disfungsi.
 Perilaku keluarga yang patologis, secara
signifikan meningkatkan stress emosional.
35
 Double-Bind  keluarga dimana anak menerima
pesan yang bertolak belakang dari orang tua berkaitan
dengan perilaku, sikap, maupun perasaannya
 Schisms and Skewed Families  Schisms: terdapat
perpecahan yang jelas antara orang tua, sehingga salah
satu orangtua akan menjadi sangat dekat dengan anak
yang berbeda jenis kelaminnya. Skewed : hubungan
skewed melibatkan perebutan kekuasaan dan dominasi
dari salah satu orang tua.
 Pseudomutual and Pseudohostile Families 
keluarga mn-suppress ekspresi emosi dengan
menggunakan komunikasi verbal yang pseudomutual
atau pseudohostile secara konsisten
 Ekspresi Emosi  orangtua atau pengasuh mungkin
memperlihatkan sikap terlalu banyak mengkritik,
kejam dan sangat ingin ikut campur urusan anak.
Penelitian: keluarga dengan ekspresi emosi tinggi
meningkatkan relapse pada pasien skizofrenia.
36
Teori Sosial
 Industrialisasi dan urbanisasi (tekanan
hidup & ketidaknyamanan hidup) banyak
berpengaruh dalam menyebabkan
skizofrenia.
Treatment ?
 Tidak ada pendekatan tertentu yang
dapat disebut sebagai pengobatan
skizofrenia  harus disesuaikan
dengan kebutuhan unik setiap pasien
37
Perawatan Rumah Sakit
 Tujuan: menegakkan diagnostik,
menstabilkan pengobatan, demi
keamanan diri pasien dari orang lain
(yang mungkin terancam karena
perilaku penderita yang kacau dan tidak
sesuai) & karena penderita tidak bisa
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.
 Orangtua atau orang yang merawat turut
dilibatkan dalam program rehabilitasi,
dengan tetap memperhitungkan tingkat
keparahan pasien.
38
Terapi Biologis
 Hidroterapi & obat2an spt Bromida dan Barbiturat  untuk
mengontrol agitasi
 Terapi koma insulin  mulai awal tahun 1930an
 Lobotomi prefrontal  th 1935, Egas Maniz , untuk penderita
gangguan berat
 Terapi Kejang  berkembang setelah hasil observasi
menunjukkan bahwa keadaan pasien mulai membaik setelah
keadaan kejang berlangsung
 Obat2an spt Camphor & Metrazol digunakan untuk
membangkitkan kejang yang kemudian ditinggalkan setelah
Ugo Cerletti dan Lucio Bini memperkenalkan ECT (Electro-
Convulsive-Therapy)
39
Terapi Biologis
40
Intervensi Psikososial
 1. Terapi Individual  terapi psikodinamik atau
Cognitive Behavior Therapy (CBT)
 2. Terapi Keluarga
 Memberikan pendidikan tentang skizofrenia,
termasuk simptom2 dan tanda2 kekembuhan
 Memberikan informasi tentang dan memonitor efek
pengobatan dengan antipsikotik
 Menghindari saling menyalahkan dalam keluarga
 Meningkatkan komunikasi dan ketrampilan
pemecahan masalah dalam keluarga, dll
41
Terapi Psikososial
 improve self-care, communication, and relationship
skills. These strategies are not meant to replace
medication, but can help people already stable on
medication manage everyday challenges
42
Peran Keluarga
43
3. Terapi kelompok
 Pada dasarnya, melalui terapi ini pasien
diberi pelatihan kemampuan sosial, mis:
bagaimana memecahkan masalah
4. Pelatihan Ketrampilan Sosial
 Ada 3 model social skills training bagi
pasien:
 Basic social skills model
 Social problem solving model
 Cognitive remedition
 Rehabilitasi Vokasional
44
Skizofrenia dg Pekerjaan
45
Skizoferenia dengan
Hubungan Sosial
46
47
48
Gangguan Psikotik Lainnya
 Schizoaffective disorder - a mixture of symptoms of schizophrenia and
mood disorder
 DSM-IV : 6 bulan, paling tidak 1 bulan adalah fase aktif.
 Episode schizophrenic yang akut disebut Schizophreniform disorder atau
brief psychotic disorder.
 Schizophreniform disorder memiliki simptom yang sama, hanya saja
berlangsung antara 1-6 bulan.
 Brief psychotic disorder (gangguan reaktif singkat) setidaknya satu hari
hingga satu bulan, biaanya terjadi karena kondisi yang stressful. .
 Gangguan Delusi
- erotomania
- megalomania
- tipe cemburu
- persekutori
- somatik
49

More Related Content

What's hot

Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif Bu Lan
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Modul 2 kb 2 post traumatic stres disorder (ptsd)
Modul 2 kb 2 post traumatic stres disorder (ptsd)Modul 2 kb 2 post traumatic stres disorder (ptsd)
Modul 2 kb 2 post traumatic stres disorder (ptsd)Uwes Chaeruman
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriYeni Anggraini
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifVicky Thio
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriSiti Maemunah
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-beratNia Aprianti
 
Tugas kelompok 2 konsep recovery
Tugas kelompok 2   konsep recoveryTugas kelompok 2   konsep recovery
Tugas kelompok 2 konsep recoveryShareToSharechannel
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Lautan Jiwa
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okfikri asyura
 

What's hot (20)

Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Modul 2 kb 2 post traumatic stres disorder (ptsd)
Modul 2 kb 2 post traumatic stres disorder (ptsd)Modul 2 kb 2 post traumatic stres disorder (ptsd)
Modul 2 kb 2 post traumatic stres disorder (ptsd)
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Gangguan mood
Gangguan moodGangguan mood
Gangguan mood
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
PPT - Sistem Limfatik.ppt
PPT - Sistem Limfatik.pptPPT - Sistem Limfatik.ppt
PPT - Sistem Limfatik.ppt
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
Lp dan askep hiv
Lp dan askep hivLp dan askep hiv
Lp dan askep hiv
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
 
Hirschprung
HirschprungHirschprung
Hirschprung
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Tugas kelompok 2 konsep recovery
Tugas kelompok 2   konsep recoveryTugas kelompok 2   konsep recovery
Tugas kelompok 2 konsep recovery
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
 

Viewers also liked

Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniarenny anggraini
 
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidPresentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidAris Rahmanda
 
Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Yarah Azzilzah
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwadadadony
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamfikri asyura
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikLena Setianingsih
 

Viewers also liked (17)

Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia ParanoidSkizofrenia Paranoid
Skizofrenia Paranoid
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
 
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidPresentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
 
Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwa
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
 
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Schizophrenia ppt
Schizophrenia pptSchizophrenia ppt
Schizophrenia ppt
 

Similar to Psikologi Klinis_Skizofrenia

Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fixwahyu9652
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptwayandarsana
 
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Lautan Jiwa
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofreniaIs Muhar
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIAIndra Lasmana
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.pptDhiyaMaghfirah
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaBagus Utomo
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Edo Sebastian Jaya
 
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELUA...Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELUA...Tyaseta Sardjono
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkargopusoro
 
Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)sheghet45
 
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01Musa Hutauruk
 
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01Musa Hutauruk
 

Similar to Psikologi Klinis_Skizofrenia (20)

Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
 
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadianAsuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
Asuhan keperawatan pada klien dg gangguan kepribadian
 
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofrenia
 
Mengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophreniaMengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophrenia
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
 
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELUA...Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
 
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
 
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptxSKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bk
 
Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)
 
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
 
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
Gangguankepribadian 111206041013-phpapp01
 
Depresi remaja
Depresi remajaDepresi remaja
Depresi remaja
 

Psikologi Klinis_Skizofrenia

  • 1. Slides & Handouts by Karen Clay Rhines, Ph.D. Northampton Community College Schizophrenia Psikologi Klinis BPI-6 art_2012 Comer, Abnormal Psychology, 7e
  • 2. 2 Psikosis  Psikosis : kondisi yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan realitas.  Kemampuan untuk menerima dan merespon lingkungan secara signifikan berkurang.  Simtom terdiri atas halusinasi (kesalahan persepsi sensoris) dan/ atau delusi (kepercayaan yang salah)  Psikosis dapat juga terjadi karena pengaruh obat atau kerusakan otak. Namun demikian, kebanyakan muncul dalam bentuk skizofrenia.
  • 3. Sejarah Skizofrenia  Emil Kraepelin (1856-1926): dementia praecox Deteriorasi jangka panjang, halusinasi, delusi  Eugen Bleuler (1857-1939): schizophrenia Pemisahan pikiran, emosi, dan perilaku Simptom dasar (primer)  4 A : Asosiasi, Afek, Autisme, Ambivalensi; Simptom penunjang (sekunder)  halusinasi & delusi  DSM IV (tdk ada gejala yg patognomonik; tdk ada simtom esensial) 3
  • 4. 4 Skizofrenia  Prevalensi skizofrenia 1 banding 100 orang di dunia (1-1.5% di AS ≈ 2.5 jt)  Di Indonesia prevalensi penderita skizofrenia 0,3-1%  Pria & wanita seimbang  Onset: pria lebih awal (15-25 th) ; wanita (25 – 35 th)  Pria lebih mungkin memunculkan simptom negatif; Wanita memiliki fungsi sosial yang lebih baik.
  • 5. 5 Kriteria Diagnosis (DSM IV) A. Harus mencakup 2 atau lebih simptom yang disebutkan, atau 1 simptom jika halusinasi atau delusi sangat menonjol, setidaknya dalam waktu 1 bulan B. Adanya disfungsi sosial atau pekerjaan C. Durasi 6 bulan atau lebih D. Gangguan bukan termasuk gangguan skizoafektif maupun gangguan mood E. Bukan karena penyalahgunaan zat/obat atau kondisi medis tertentu F. Memperhatikan ada atau tidaknya gangguan perkembangan pervasif
  • 6. Davidson & Neale (2001) Secara umum karakteristik simptom skizofrenia ( kriteria A) dapat dogolongkan ke dalam 3 kelompok:  Simptom Positif  Simptom Negatif  Simptom Lainnya 6
  • 7. SIMPTOM POSITIF Tanda-tanda yang berlebihan, yang biasanya pada orang kebanyakan tidak ada, namun pada pasien skizofrenia muncul  Waham (Delusi) : Keyakinan yang keliru, yang tetap dipertahankan sekalipun dihadapkan dengan cukup bukti tentang kekeliruannya, dan tidak serasi dengan latar belakang pendidikan dan sosial budaya orang yang bersangkutan. 7
  • 8. SIMPTOM POSITIF Tanda-tanda yang berlebihan, yang biasanya pada orang kebanyakan tidak ada, namun pada pasien skizofrenia muncul Halusinasi:  Penghayatan (seperti persepsi) yang dialami melalui panca indera, dan terjadi tanpa adanya stimulus eksternal. Misal, berbicara sendiri.  Jenis halusinasi: visual, auditorik, olfaktori (penciuman), haptic (taktil ,sentuhan atau sensasi permukaan) & halusinasi liliput. 8
  • 9. SIMPTOM NEGATIF Simptom yang deficit  perilaku yang seharusnya dimiliki oleh orang normal, namun tidak dimunculkan oleh pasien 1. Avolition/apathy  hilangnya energi dan hilangnya minat atau ketidakmampuan untuk mempertahankan hal2 yang awalnya merupakan aktivitas rutin 2. Alogia  kemiskinan kuantitas dan/atau isi pembicaraan 3. Anhedonia  ketidakmampuan untuk memperoleh kesenangan, muncul antara lain dalam bentuk hilangnya minat dalam aktivitas rekreasional, kegagalan menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan hilangnya minat dalam hubungan seksual 9
  • 10. SIMPTOM NEGATIF Simptom yang deficit  perilaku yang seharusnya dimiliki oleh orang normal, namun tidak dimunculkan oleh pasien  Abulia  berkurangnya impuls untuk bertindak atau berpikir, tidak mampu memikirkan konsekuensi dari tindakan  Asosialitas  gangguan yang buruk dalam hubungan sosial  Afek datar  ketidakmampuan menampilkan ekspresi emosi  Afek yang tidak sesuai  respons emosi yang tidak sesuai dengan konteks 10
  • 13. 13
  • 14. SIMPTOM LAINNYA (Perilaku yang aneh):  Katatonia  menampilkan perilaku tertentu berulang-ulang, menampilkam pose tubuh yang aneh, dll  Waxy flexibility  orang lain dapat memutar atau membentuk posisi tertentu dari anggota badan pasien, yang akan dipertahankan untuk waktu yang lama  Disorganisasi pembicaraan  masalah dalam mengorganisir ide dan berbicara sehingga orang lain dapat mengerti. (dikenal juga dengan gangguan berpikir formal) Mis: asosiasi longgar, inkoherensi,dll 14
  • 15. 15 Diagnosa Skizofrenia  DSM-IV-TR  diagnosis jika gejala telah muncul 6 bulan atau lebih secara terus-menerus  Pasien harus menunjukkan kekacauan dalam pekerjaan, hubungan sosial dan kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri.
  • 16. 16 Diagnosa Skizofrenia  DSM-IV-TR membedakan 5 subtipe:  Disorganized – confusion, incoherence, and flat or inappropriate affect  Catatonic – psychomotor disturbance of some sort  Paranoid – an organized system of delusions and auditory hallucinations  Undifferentiated – symptoms which fit no subtype; vague category  Residual – symptoms which have lessened in strength and number; person may continue to display blunted or inappropriate emotions, as well as social withdrawal, eccentric behavior, and some illogical thinking
  • 17. Tipe Paranoid  Pada pasien harus tampak adanya preokupasi dengan satu atau lebih waham, atau halusinasi auditoris yang sering.  Syarat lain adalah hal2 berikut tidak menonjol: disorganisasi pembicaraan, disorganisasi perilaku atau katatonik, atau afek datar atau tidak sesuai 17
  • 18. 18
  • 20. Tipe Tidak Terorganisir (Disorganized)  Dulu dikenal sebagai skizofrenia hebefrenik  Kriteria: munculnya semua simptom tidak terorganisir (disorganisasi pembicaraan, disorganisasi perilaku, dan afek datar atau tidak sesuai)  Syarat lain: kriteria yang muncul tidak tergolong tipe katatonik 20
  • 21. 21
  • 22. Tipe Katatonik  Gambaran klinis: Setidaknya 2 perilaku berikut muncul secara dominan: imobilitas motorik karena katalepsi (kaku), aktivitas motor yang berlebihan, negativisme berlebihan, keanehan gerak, ekolalia (latah) atau ekopraksia (latah jorok) 22
  • 23. Catatonic Schizophrenia:  the key symptom here is both catatonia and the flat effect. 23
  • 24. Tipe Tidak Tergolongkan  Karakteristik simptom A muncul, namun kriteria tidak masuk untuk gangguan paranoid, disorganisasi atau katatonik 24
  • 25. Tipe Residual  Karakteristik: Hilangnya delusi, halusinasi atau disorganisasi pembicaraan dan disorganisasi perilaku atau perilaku katatonik yang nyata.  Selain itu terdapat bukti yang berkelanjutan dari gangguan, sebagaimana diindikasikan oleh munculnya simptom negatif atau dua atau lebih simptom yang termasuk kategori A, yang muncul dalam bentuk yang lemah (mis: keyakinan yang aneh) 25
  • 26. 26 Bagaimana Teoris Menjelaskan Skizofrenia?  Penelitian:  Faktor Biologis(most promising)  Faktor Psikologis  Faktor Sosiokultural  Hubungan diathesis-stress  Individu dg predisposisi biologis akan menjadi skizofren bila terdapat stresor atau peristiwa pencetus.
  • 27. 27 Model Diatesis Stress  Teori ini mengintegrasikan faktor biologis, psikososial dan lingkungan.  Seseorang mungkin memiliki kerentanan spesifik (diatesis) yang jika diaktifkan oleh pengaruh stress akan memungkinkan berkembangnya simptom skizofrenia.  Stressor atau diatesis ini mungkin bersifat biologis, lingkungan atau keduanya.  Komponen lingkungan mungkin biologikal (mis: infeksi) atau psikologis (mis: kematian orang terdekat)
  • 28. 28 Pandangan Biologis  Menurut penelitian, pada pasien skizofrenia ditemukan adanya kerusakan pada bagian otak tertentu.  Namun sampai saat ini belum diketahui bagaimana hubungan antara kerusakan tersebut dengan munculnya simptom skizofrenia.  Penelitian pada beberapa dekade terakhir mengindikasikan peran patofisiologis dari area tertentu di otak, termasuk sistem limbik, korteks, frontal dan ganglia basalis
  • 30. 30 Hipotesa Dopamin  Skizofrenia terjadi akibat dari peningkatan aktivitas neurotransmitter dopaminergic  Peningkatan ini mungkin merupakan akibat dari meningkatnya pelepasan dopamin, terlalu banyaknya reseptor dopamin, meningkatnya jumlah reseptor dopamin, turunnya nilai ambang atau hipersensitivitas reseptor dopamin, atau kombinasi dari faktor2 tersebut.
  • 31. 31 Faktor genetik  Ada bukti kuat adanya komponen genetik dalam pewarisan skizofrenia.  Pewarisan predisposisi genetik pada pasien skizofrenia, telah terbukti melalui beberapa penelitian tentang keluarga dengan skizofrenia.
  • 32. 32 Teori Psikoanalitik  Freud: skizofrenia adalah hasil dari fiksasi perkembangan, dan merupakan konflik antara ego dan dunia luar.  Kerusakan ego memberikan kontribusi terhadap munculnya simptom skizofrenia.  Harry Stack Sullivan : gangguan skizofrenia disebabkan karena kesulitan interpersonal yang terjadi sebelumnya, terutama yang berhubungan dengan apa yang disebutnya pengasuhan ibu yang salah, yaitu cemas berlebihan.
  • 33. 33 Teori Belajar  Anak2 yang nantinya mengalami skizofrenia mempelajari reaksi dan cara berpikir yang tidak rasional dengan mengimitasi orang tua yang juga memiliki masalah emosional yang signifikan.  Hubungan interpersonal yang buruk dari pasien skizofrenia berkembang karena pada masa kanak2 mereka belajar dari model yang buruk.
  • 34. 34 Teori tentang Keluarga  Sebagian pasien skizofrenia berasal dari keluarga dengan disfungsi.  Perilaku keluarga yang patologis, secara signifikan meningkatkan stress emosional.
  • 35. 35  Double-Bind  keluarga dimana anak menerima pesan yang bertolak belakang dari orang tua berkaitan dengan perilaku, sikap, maupun perasaannya  Schisms and Skewed Families  Schisms: terdapat perpecahan yang jelas antara orang tua, sehingga salah satu orangtua akan menjadi sangat dekat dengan anak yang berbeda jenis kelaminnya. Skewed : hubungan skewed melibatkan perebutan kekuasaan dan dominasi dari salah satu orang tua.  Pseudomutual and Pseudohostile Families  keluarga mn-suppress ekspresi emosi dengan menggunakan komunikasi verbal yang pseudomutual atau pseudohostile secara konsisten  Ekspresi Emosi  orangtua atau pengasuh mungkin memperlihatkan sikap terlalu banyak mengkritik, kejam dan sangat ingin ikut campur urusan anak. Penelitian: keluarga dengan ekspresi emosi tinggi meningkatkan relapse pada pasien skizofrenia.
  • 36. 36 Teori Sosial  Industrialisasi dan urbanisasi (tekanan hidup & ketidaknyamanan hidup) banyak berpengaruh dalam menyebabkan skizofrenia.
  • 37. Treatment ?  Tidak ada pendekatan tertentu yang dapat disebut sebagai pengobatan skizofrenia  harus disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap pasien 37
  • 38. Perawatan Rumah Sakit  Tujuan: menegakkan diagnostik, menstabilkan pengobatan, demi keamanan diri pasien dari orang lain (yang mungkin terancam karena perilaku penderita yang kacau dan tidak sesuai) & karena penderita tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.  Orangtua atau orang yang merawat turut dilibatkan dalam program rehabilitasi, dengan tetap memperhitungkan tingkat keparahan pasien. 38
  • 39. Terapi Biologis  Hidroterapi & obat2an spt Bromida dan Barbiturat  untuk mengontrol agitasi  Terapi koma insulin  mulai awal tahun 1930an  Lobotomi prefrontal  th 1935, Egas Maniz , untuk penderita gangguan berat  Terapi Kejang  berkembang setelah hasil observasi menunjukkan bahwa keadaan pasien mulai membaik setelah keadaan kejang berlangsung  Obat2an spt Camphor & Metrazol digunakan untuk membangkitkan kejang yang kemudian ditinggalkan setelah Ugo Cerletti dan Lucio Bini memperkenalkan ECT (Electro- Convulsive-Therapy) 39
  • 41. Intervensi Psikososial  1. Terapi Individual  terapi psikodinamik atau Cognitive Behavior Therapy (CBT)  2. Terapi Keluarga  Memberikan pendidikan tentang skizofrenia, termasuk simptom2 dan tanda2 kekembuhan  Memberikan informasi tentang dan memonitor efek pengobatan dengan antipsikotik  Menghindari saling menyalahkan dalam keluarga  Meningkatkan komunikasi dan ketrampilan pemecahan masalah dalam keluarga, dll 41
  • 42. Terapi Psikososial  improve self-care, communication, and relationship skills. These strategies are not meant to replace medication, but can help people already stable on medication manage everyday challenges 42
  • 44. 3. Terapi kelompok  Pada dasarnya, melalui terapi ini pasien diberi pelatihan kemampuan sosial, mis: bagaimana memecahkan masalah 4. Pelatihan Ketrampilan Sosial  Ada 3 model social skills training bagi pasien:  Basic social skills model  Social problem solving model  Cognitive remedition  Rehabilitasi Vokasional 44
  • 47. 47
  • 48. 48
  • 49. Gangguan Psikotik Lainnya  Schizoaffective disorder - a mixture of symptoms of schizophrenia and mood disorder  DSM-IV : 6 bulan, paling tidak 1 bulan adalah fase aktif.  Episode schizophrenic yang akut disebut Schizophreniform disorder atau brief psychotic disorder.  Schizophreniform disorder memiliki simptom yang sama, hanya saja berlangsung antara 1-6 bulan.  Brief psychotic disorder (gangguan reaktif singkat) setidaknya satu hari hingga satu bulan, biaanya terjadi karena kondisi yang stressful. .  Gangguan Delusi - erotomania - megalomania - tipe cemburu - persekutori - somatik 49