1. Slides & Handouts by Karen Clay Rhines, Ph.D.
Northampton Community College
Schizophrenia
Psikologi Klinis
BPI-6 art_2012
Comer, Abnormal Psychology, 7e
2. 2
Psikosis
Psikosis : kondisi yang ditandai dengan
hilangnya kontak dengan realitas.
Kemampuan untuk menerima dan merespon
lingkungan secara signifikan berkurang.
Simtom terdiri atas halusinasi (kesalahan
persepsi sensoris) dan/ atau delusi
(kepercayaan yang salah)
Psikosis dapat juga terjadi karena
pengaruh obat atau kerusakan otak.
Namun demikian, kebanyakan muncul
dalam bentuk skizofrenia.
3. Sejarah Skizofrenia
Emil Kraepelin (1856-1926): dementia praecox
Deteriorasi jangka panjang, halusinasi, delusi
Eugen Bleuler (1857-1939): schizophrenia
Pemisahan pikiran, emosi, dan perilaku
Simptom dasar (primer) 4 A : Asosiasi, Afek, Autisme,
Ambivalensi; Simptom penunjang (sekunder)
halusinasi & delusi
DSM IV (tdk ada gejala yg patognomonik; tdk ada simtom
esensial)
3
4. 4
Skizofrenia
Prevalensi skizofrenia 1 banding 100
orang di dunia (1-1.5% di AS ≈ 2.5
jt)
Di Indonesia prevalensi penderita
skizofrenia 0,3-1%
Pria & wanita seimbang
Onset: pria lebih awal (15-25 th) ;
wanita (25 – 35 th)
Pria lebih mungkin memunculkan
simptom negatif; Wanita memiliki
fungsi sosial yang lebih baik.
5. 5
Kriteria Diagnosis (DSM IV)
A. Harus mencakup 2 atau lebih simptom yang disebutkan,
atau 1 simptom jika halusinasi atau delusi sangat menonjol,
setidaknya dalam waktu 1 bulan
B. Adanya disfungsi sosial atau pekerjaan
C. Durasi 6 bulan atau lebih
D. Gangguan bukan termasuk gangguan skizoafektif maupun
gangguan mood
E. Bukan karena penyalahgunaan zat/obat atau kondisi medis
tertentu
F. Memperhatikan ada atau tidaknya gangguan perkembangan
pervasif
6. Davidson & Neale (2001)
Secara umum karakteristik simptom
skizofrenia ( kriteria A) dapat
dogolongkan ke dalam 3 kelompok:
Simptom Positif
Simptom Negatif
Simptom Lainnya
6
7. SIMPTOM POSITIF
Tanda-tanda yang berlebihan, yang biasanya pada orang
kebanyakan tidak ada, namun pada pasien skizofrenia muncul
Waham (Delusi) :
Keyakinan yang keliru, yang
tetap dipertahankan sekalipun
dihadapkan dengan cukup
bukti tentang kekeliruannya,
dan tidak serasi dengan latar
belakang pendidikan dan
sosial budaya orang yang
bersangkutan.
7
8. SIMPTOM POSITIF
Tanda-tanda yang berlebihan, yang biasanya pada orang
kebanyakan tidak ada, namun pada pasien skizofrenia muncul
Halusinasi:
Penghayatan (seperti persepsi) yang
dialami melalui panca indera, dan
terjadi tanpa adanya stimulus
eksternal. Misal, berbicara sendiri.
Jenis halusinasi: visual, auditorik,
olfaktori (penciuman), haptic (taktil
,sentuhan atau sensasi permukaan) &
halusinasi liliput. 8
9. SIMPTOM NEGATIF
Simptom yang deficit perilaku yang seharusnya dimiliki oleh
orang normal, namun tidak dimunculkan oleh pasien
1. Avolition/apathy hilangnya energi dan
hilangnya minat atau ketidakmampuan untuk
mempertahankan hal2 yang awalnya merupakan
aktivitas rutin
2. Alogia kemiskinan kuantitas dan/atau isi
pembicaraan
3. Anhedonia ketidakmampuan untuk
memperoleh kesenangan, muncul antara lain
dalam bentuk hilangnya minat dalam aktivitas
rekreasional, kegagalan menjalin hubungan dekat
dengan orang lain dan hilangnya minat dalam
hubungan seksual
9
10. SIMPTOM NEGATIF
Simptom yang deficit perilaku yang seharusnya dimiliki oleh
orang normal, namun tidak dimunculkan oleh pasien
Abulia berkurangnya impuls untuk
bertindak atau berpikir, tidak mampu
memikirkan konsekuensi dari tindakan
Asosialitas gangguan yang buruk dalam
hubungan sosial
Afek datar ketidakmampuan
menampilkan ekspresi emosi
Afek yang tidak sesuai respons emosi
yang tidak sesuai dengan konteks
10
14. SIMPTOM LAINNYA
(Perilaku yang aneh):
Katatonia menampilkan perilaku tertentu
berulang-ulang, menampilkam pose tubuh yang
aneh, dll
Waxy flexibility orang lain dapat memutar atau
membentuk posisi tertentu dari anggota badan
pasien, yang akan dipertahankan untuk waktu
yang lama
Disorganisasi pembicaraan masalah dalam
mengorganisir ide dan berbicara sehingga orang
lain dapat mengerti. (dikenal juga dengan
gangguan berpikir formal) Mis: asosiasi longgar,
inkoherensi,dll
14
15. 15
Diagnosa Skizofrenia
DSM-IV-TR diagnosis jika gejala
telah muncul 6 bulan atau lebih
secara terus-menerus
Pasien harus menunjukkan
kekacauan dalam pekerjaan,
hubungan sosial dan kemampuan
untuk mengurus dirinya sendiri.
16. 16
Diagnosa Skizofrenia
DSM-IV-TR membedakan 5 subtipe:
Disorganized – confusion, incoherence, and flat or
inappropriate affect
Catatonic – psychomotor disturbance of some sort
Paranoid – an organized system of delusions and auditory
hallucinations
Undifferentiated – symptoms which fit no subtype; vague
category
Residual – symptoms which have lessened in strength and
number; person may continue to display blunted or
inappropriate emotions, as well as social withdrawal,
eccentric behavior, and some illogical thinking
17. Tipe Paranoid
Pada pasien harus tampak adanya
preokupasi dengan satu atau lebih
waham, atau halusinasi auditoris
yang sering.
Syarat lain adalah hal2 berikut tidak
menonjol: disorganisasi pembicaraan,
disorganisasi perilaku atau katatonik,
atau afek datar atau tidak sesuai
17
20. Tipe Tidak Terorganisir
(Disorganized)
Dulu dikenal sebagai skizofrenia
hebefrenik
Kriteria: munculnya semua simptom
tidak terorganisir (disorganisasi
pembicaraan, disorganisasi perilaku,
dan afek datar atau tidak sesuai)
Syarat lain: kriteria yang muncul
tidak tergolong tipe katatonik
20
22. Tipe Katatonik
Gambaran klinis: Setidaknya 2
perilaku berikut muncul secara
dominan: imobilitas motorik karena
katalepsi (kaku), aktivitas motor yang
berlebihan, negativisme berlebihan,
keanehan gerak, ekolalia (latah) atau
ekopraksia (latah jorok)
22
24. Tipe Tidak Tergolongkan
Karakteristik simptom A muncul,
namun kriteria tidak masuk untuk
gangguan paranoid, disorganisasi
atau katatonik
24
25. Tipe Residual
Karakteristik: Hilangnya delusi, halusinasi atau
disorganisasi pembicaraan dan disorganisasi
perilaku atau perilaku katatonik yang nyata.
Selain itu terdapat bukti yang berkelanjutan dari
gangguan, sebagaimana diindikasikan oleh
munculnya simptom negatif atau dua atau lebih
simptom yang termasuk kategori A, yang muncul
dalam bentuk yang lemah (mis: keyakinan yang
aneh)
25
26. 26
Bagaimana Teoris
Menjelaskan Skizofrenia?
Penelitian:
Faktor Biologis(most promising)
Faktor Psikologis
Faktor Sosiokultural
Hubungan diathesis-stress
Individu dg predisposisi biologis akan menjadi
skizofren bila terdapat stresor atau peristiwa
pencetus.
27. 27
Model Diatesis Stress
Teori ini mengintegrasikan faktor biologis,
psikososial dan lingkungan.
Seseorang mungkin memiliki kerentanan spesifik
(diatesis) yang jika diaktifkan oleh pengaruh stress
akan memungkinkan berkembangnya simptom
skizofrenia.
Stressor atau diatesis ini mungkin bersifat
biologis, lingkungan atau keduanya.
Komponen lingkungan mungkin biologikal (mis:
infeksi) atau psikologis (mis: kematian orang
terdekat)
28. 28
Pandangan Biologis
Menurut penelitian, pada pasien skizofrenia
ditemukan adanya kerusakan pada bagian otak
tertentu.
Namun sampai saat ini belum diketahui
bagaimana hubungan antara kerusakan tersebut
dengan munculnya simptom skizofrenia.
Penelitian pada beberapa dekade terakhir
mengindikasikan peran patofisiologis dari area
tertentu di otak, termasuk sistem limbik, korteks,
frontal dan ganglia basalis
30. 30
Hipotesa Dopamin
Skizofrenia terjadi akibat dari peningkatan
aktivitas neurotransmitter dopaminergic
Peningkatan ini mungkin merupakan
akibat dari meningkatnya pelepasan
dopamin, terlalu banyaknya reseptor
dopamin, meningkatnya jumlah reseptor
dopamin, turunnya nilai ambang atau
hipersensitivitas reseptor dopamin, atau
kombinasi dari faktor2 tersebut.
31. 31
Faktor genetik
Ada bukti kuat adanya komponen
genetik dalam pewarisan skizofrenia.
Pewarisan predisposisi genetik pada
pasien skizofrenia, telah terbukti
melalui beberapa penelitian tentang
keluarga dengan skizofrenia.
32. 32
Teori Psikoanalitik
Freud: skizofrenia adalah hasil dari fiksasi
perkembangan, dan merupakan konflik antara ego
dan dunia luar.
Kerusakan ego memberikan kontribusi terhadap
munculnya simptom skizofrenia.
Harry Stack Sullivan : gangguan skizofrenia
disebabkan karena kesulitan interpersonal yang
terjadi sebelumnya, terutama yang berhubungan
dengan apa yang disebutnya pengasuhan ibu yang
salah, yaitu cemas berlebihan.
33. 33
Teori Belajar
Anak2 yang nantinya mengalami
skizofrenia mempelajari reaksi dan cara
berpikir yang tidak rasional dengan
mengimitasi orang tua yang juga memiliki
masalah emosional yang signifikan.
Hubungan interpersonal yang buruk dari
pasien skizofrenia berkembang karena pada
masa kanak2 mereka belajar dari model
yang buruk.
34. 34
Teori tentang Keluarga
Sebagian pasien skizofrenia berasal dari
keluarga dengan disfungsi.
Perilaku keluarga yang patologis, secara
signifikan meningkatkan stress emosional.
35. 35
Double-Bind keluarga dimana anak menerima
pesan yang bertolak belakang dari orang tua berkaitan
dengan perilaku, sikap, maupun perasaannya
Schisms and Skewed Families Schisms: terdapat
perpecahan yang jelas antara orang tua, sehingga salah
satu orangtua akan menjadi sangat dekat dengan anak
yang berbeda jenis kelaminnya. Skewed : hubungan
skewed melibatkan perebutan kekuasaan dan dominasi
dari salah satu orang tua.
Pseudomutual and Pseudohostile Families
keluarga mn-suppress ekspresi emosi dengan
menggunakan komunikasi verbal yang pseudomutual
atau pseudohostile secara konsisten
Ekspresi Emosi orangtua atau pengasuh mungkin
memperlihatkan sikap terlalu banyak mengkritik,
kejam dan sangat ingin ikut campur urusan anak.
Penelitian: keluarga dengan ekspresi emosi tinggi
meningkatkan relapse pada pasien skizofrenia.
36. 36
Teori Sosial
Industrialisasi dan urbanisasi (tekanan
hidup & ketidaknyamanan hidup) banyak
berpengaruh dalam menyebabkan
skizofrenia.
37. Treatment ?
Tidak ada pendekatan tertentu yang
dapat disebut sebagai pengobatan
skizofrenia harus disesuaikan
dengan kebutuhan unik setiap pasien
37
38. Perawatan Rumah Sakit
Tujuan: menegakkan diagnostik,
menstabilkan pengobatan, demi
keamanan diri pasien dari orang lain
(yang mungkin terancam karena
perilaku penderita yang kacau dan tidak
sesuai) & karena penderita tidak bisa
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.
Orangtua atau orang yang merawat turut
dilibatkan dalam program rehabilitasi,
dengan tetap memperhitungkan tingkat
keparahan pasien.
38
39. Terapi Biologis
Hidroterapi & obat2an spt Bromida dan Barbiturat untuk
mengontrol agitasi
Terapi koma insulin mulai awal tahun 1930an
Lobotomi prefrontal th 1935, Egas Maniz , untuk penderita
gangguan berat
Terapi Kejang berkembang setelah hasil observasi
menunjukkan bahwa keadaan pasien mulai membaik setelah
keadaan kejang berlangsung
Obat2an spt Camphor & Metrazol digunakan untuk
membangkitkan kejang yang kemudian ditinggalkan setelah
Ugo Cerletti dan Lucio Bini memperkenalkan ECT (Electro-
Convulsive-Therapy)
39
41. Intervensi Psikososial
1. Terapi Individual terapi psikodinamik atau
Cognitive Behavior Therapy (CBT)
2. Terapi Keluarga
Memberikan pendidikan tentang skizofrenia,
termasuk simptom2 dan tanda2 kekembuhan
Memberikan informasi tentang dan memonitor efek
pengobatan dengan antipsikotik
Menghindari saling menyalahkan dalam keluarga
Meningkatkan komunikasi dan ketrampilan
pemecahan masalah dalam keluarga, dll
41
42. Terapi Psikososial
improve self-care, communication, and relationship
skills. These strategies are not meant to replace
medication, but can help people already stable on
medication manage everyday challenges
42
44. 3. Terapi kelompok
Pada dasarnya, melalui terapi ini pasien
diberi pelatihan kemampuan sosial, mis:
bagaimana memecahkan masalah
4. Pelatihan Ketrampilan Sosial
Ada 3 model social skills training bagi
pasien:
Basic social skills model
Social problem solving model
Cognitive remedition
Rehabilitasi Vokasional
44
49. Gangguan Psikotik Lainnya
Schizoaffective disorder - a mixture of symptoms of schizophrenia and
mood disorder
DSM-IV : 6 bulan, paling tidak 1 bulan adalah fase aktif.
Episode schizophrenic yang akut disebut Schizophreniform disorder atau
brief psychotic disorder.
Schizophreniform disorder memiliki simptom yang sama, hanya saja
berlangsung antara 1-6 bulan.
Brief psychotic disorder (gangguan reaktif singkat) setidaknya satu hari
hingga satu bulan, biaanya terjadi karena kondisi yang stressful. .
Gangguan Delusi
- erotomania
- megalomania
- tipe cemburu
- persekutori
- somatik
49