Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pelayanan farmasi pada penderita gangguan depresi. Gangguan depresi merupakan masalah kesehatan mental yang umum dengan gejala seperti kesedihan, kelelahan, dan gangguan tidur. Farmasis berperan penting dalam mengelola pengobatan pasien dengan melakukan evaluasi, menyusun rencana pelayanan, memberikan konseling, dan memantau kepatuhan serta efek samping obat.
Pasien berusia 40 tahun ini didiagnosis dengan depresi berat setelah mengalami gejala depresi seperti kehilangan minat, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan rasa bersalah selama lebih dari dua minggu serta mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial. Depresi ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti riwayat keluarga dengan depresi, kematian istri dua tahun lalu, serta tekan
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang terbagi menjadi 3 kelompok utama yaitu anti psikosis, anti ansietas, dan anti depresi. Anti psikosis digunakan untuk mengatasi agresivitas dan gangguan psikotik. Sedangkan anti ansietas dan anti depresi berfungsi sebagai obat tambahan untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh obat untuk masing-masing kelompok beserta efek
Pasien berusia 40 tahun ini didiagnosis dengan depresi berat setelah mengalami gejala depresi seperti kehilangan minat, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan rasa bersalah selama lebih dari dua minggu serta mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial. Depresi ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti riwayat keluarga dengan depresi, kematian istri dua tahun lalu, serta tekan
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang terbagi menjadi 3 kelompok utama yaitu anti psikosis, anti ansietas, dan anti depresi. Anti psikosis digunakan untuk mengatasi agresivitas dan gangguan psikotik. Sedangkan anti ansietas dan anti depresi berfungsi sebagai obat tambahan untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh obat untuk masing-masing kelompok beserta efek
Obat psikoterapetik digunakan untuk mengobati gangguan psikotik, persepsi, dan perilaku dengan membantu pasien dapat berfungsi di masyarakat. Jenis penyakitnya meliputi skizofrenia, gangguan bipolar, narkolepsi, dan ADHD. Obat antipsikotik seperti haloperidol dan olanzapine bekerja dengan mengatur aktivitas dopamine di otak. Lithium digunakan untuk mengobati mania pada gangguan bipolar.
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang merupakan obat-obatan untuk gangguan jiwa. Dokumen menjelaskan definisi psikofarmaka, konsep psikofarmakologi, golongan psikofarmaka beserta jenis obatnya, efek samping, dan peran perawat dalam pemberian obat psikofarmaka."
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Bagus Utomo
Antipsikotik digunakan untuk mengobati gangguan psikotik. Obat generasi lama seperti fenotiazin dan butirofenon menghambat dopamin tetapi tidak selektif, sehingga menimbulkan efek samping motorik. Obat generasi baru lebih selektif dan menimbulkan efek samping yang lebih sedikit, meskipun masih dapat menimbulkan kenaikan berat badan dan gula darah. Penelitian terus berlangsung untuk mengembangkan obat
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Lautan Jiwa
Dokumen tersebut merangkum pengobatan gangguan psikotik dengan obat antipsikotik. Ia menjelaskan perkembangan pengobatan dari isolasi pasien hingga penemuan obat antipsikotik generasi pertama seperti klorpromazin dan haloperidol. Dokumen tersebut juga membahas jenis obat antipsikotik generasi baru beserta cara kerja dan efek sampingnya dibandingkan dengan obat generasi lama.
Dokumen tersebut membahas gangguan psikosis akut dan skizofrenia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala dan penatalaksanaannya, termasuk pemberian obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik dan mencegah kekambuhan, serta pentingnya dukungan keluarga dan penatalaksanaan lanjutan.
Tn. N mengalami gangguan psikotik berupa halusinasi auditif dan waham paranoid yang sudah berlangsung selama sebulan. Dokter mendiagnosisnya dengan skizofrenia paranoid dan memberikan obat antipsikotik serta obat untuk mencegah efek samping.
Pasien mungkin mengalami gangguan psikosis akut yang ditandai dengan halusinasi, waham, agitasi atau perilaku aneh. Pengobatan meliputi antipsikotik untuk mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan, serta dukungan keluarga dan masyarakat. Konsultasi spesialis dianjurkan untuk memastikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan tertekan dan kehilangan minat atau kesenangan. Terdapat berbagai jenis dan tingkat keparahan depresi. Terapi untuk depresi meliputi psikoterapi, terapi obat, dan terapi lain seperti terapi cahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan depresi, meliputi gejala, klasifikasi, jenis, sasaran, dan strategi terapinya. Terapi untuk depresi dapat berupa nir-obat seperti psikoterapi atau dengan obat seperti antidepresan.
Dokumen tersebut membahas tentang mood dan gangguan mood seperti depresi dan mania. Terdapat beberapa teori tentang penyebab gangguan mood seperti teori neurotransmiter dan pengaruh faktor lingkungan, genetik, dan medis. Gangguan mood diklasifikasikan berdasarkan gejala dan perjalanannya.
Dokumen tersebut membahas tentang mood dan gangguan mood seperti depresi dan mania. Terdapat beberapa teori tentang penyebab gangguan mood seperti teori neurotransmiter dan pengaruh faktor lingkungan, genetik, dan medis. Gangguan mood diklasifikasikan berdasarkan gejala dan perjalanannya.
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan depresi, gangguan ansietas, delirium, dementia, dan gangguan somatoform beserta gejala dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmakoterapi dalam praktik klinis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan beberapa jenis obat psikotropika seperti antipsikotik, antidepresan, dan obat penenang serta penerapannya dalam pengobatan gangguan kejiwaan seperti skizofrenia, depresi, gangguan kecemasan, dan delirium.
Ny. T mengalami gangguan depresi berupa episode depresif akut yang ditandai dengan gejala khas seperti kehilangan minat, sulit tidur, kelelahan, rasa bersalah, dan kehilangan nafsu makan selama beberapa minggu.
Obat psikoterapetik digunakan untuk mengobati gangguan psikotik, persepsi, dan perilaku dengan membantu pasien dapat berfungsi di masyarakat. Jenis penyakitnya meliputi skizofrenia, gangguan bipolar, narkolepsi, dan ADHD. Obat antipsikotik seperti haloperidol dan olanzapine bekerja dengan mengatur aktivitas dopamine di otak. Lithium digunakan untuk mengobati mania pada gangguan bipolar.
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang merupakan obat-obatan untuk gangguan jiwa. Dokumen menjelaskan definisi psikofarmaka, konsep psikofarmakologi, golongan psikofarmaka beserta jenis obatnya, efek samping, dan peran perawat dalam pemberian obat psikofarmaka."
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Bagus Utomo
Antipsikotik digunakan untuk mengobati gangguan psikotik. Obat generasi lama seperti fenotiazin dan butirofenon menghambat dopamin tetapi tidak selektif, sehingga menimbulkan efek samping motorik. Obat generasi baru lebih selektif dan menimbulkan efek samping yang lebih sedikit, meskipun masih dapat menimbulkan kenaikan berat badan dan gula darah. Penelitian terus berlangsung untuk mengembangkan obat
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Lautan Jiwa
Dokumen tersebut merangkum pengobatan gangguan psikotik dengan obat antipsikotik. Ia menjelaskan perkembangan pengobatan dari isolasi pasien hingga penemuan obat antipsikotik generasi pertama seperti klorpromazin dan haloperidol. Dokumen tersebut juga membahas jenis obat antipsikotik generasi baru beserta cara kerja dan efek sampingnya dibandingkan dengan obat generasi lama.
Dokumen tersebut membahas gangguan psikosis akut dan skizofrenia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala dan penatalaksanaannya, termasuk pemberian obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik dan mencegah kekambuhan, serta pentingnya dukungan keluarga dan penatalaksanaan lanjutan.
Tn. N mengalami gangguan psikotik berupa halusinasi auditif dan waham paranoid yang sudah berlangsung selama sebulan. Dokter mendiagnosisnya dengan skizofrenia paranoid dan memberikan obat antipsikotik serta obat untuk mencegah efek samping.
Pasien mungkin mengalami gangguan psikosis akut yang ditandai dengan halusinasi, waham, agitasi atau perilaku aneh. Pengobatan meliputi antipsikotik untuk mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan, serta dukungan keluarga dan masyarakat. Konsultasi spesialis dianjurkan untuk memastikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan tertekan dan kehilangan minat atau kesenangan. Terdapat berbagai jenis dan tingkat keparahan depresi. Terapi untuk depresi meliputi psikoterapi, terapi obat, dan terapi lain seperti terapi cahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan depresi, meliputi gejala, klasifikasi, jenis, sasaran, dan strategi terapinya. Terapi untuk depresi dapat berupa nir-obat seperti psikoterapi atau dengan obat seperti antidepresan.
Dokumen tersebut membahas tentang mood dan gangguan mood seperti depresi dan mania. Terdapat beberapa teori tentang penyebab gangguan mood seperti teori neurotransmiter dan pengaruh faktor lingkungan, genetik, dan medis. Gangguan mood diklasifikasikan berdasarkan gejala dan perjalanannya.
Dokumen tersebut membahas tentang mood dan gangguan mood seperti depresi dan mania. Terdapat beberapa teori tentang penyebab gangguan mood seperti teori neurotransmiter dan pengaruh faktor lingkungan, genetik, dan medis. Gangguan mood diklasifikasikan berdasarkan gejala dan perjalanannya.
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan depresi, gangguan ansietas, delirium, dementia, dan gangguan somatoform beserta gejala dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmakoterapi dalam praktik klinis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan beberapa jenis obat psikotropika seperti antipsikotik, antidepresan, dan obat penenang serta penerapannya dalam pengobatan gangguan kejiwaan seperti skizofrenia, depresi, gangguan kecemasan, dan delirium.
Ny. T mengalami gangguan depresi berupa episode depresif akut yang ditandai dengan gejala khas seperti kehilangan minat, sulit tidur, kelelahan, rasa bersalah, dan kehilangan nafsu makan selama beberapa minggu.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. PENDAHULUAN
➢ Gangguan depresif prevalensi 3-8% (50% tjd pd usia produktif 20-50 th)
➢ Wanita >> pria
➢ Seseorang terpicu ggn depresif akibat tekanan, daya tahan mental diri dari
lingkungan, selain itu jg akibat ggn neurotransmitter di otak dan faktor genetis
➢ Gejala : kelelahan, merasa lamban, insomnia, sedih, murung, nafsu
makan terganggu, kehilangan BB, Penderita mengalami distorsi kognitif (rasa
bersalah, tidak berharga, putus asa)
2
3. PENGERTIAN GANGGUAN DEPRESIF
➢ Gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai akar masalah
(episode depresif, ggn distimik, ggn depresi mayor, ggn depresi
unipolar dan bipolar)
➢ Merupakan gangguan medik serius menyangkut kinerja otak
3
4. EPIDEMIOLOGI
➢ Rata-rata dimulai pd usia 15 dan 30 th
➢ Epidemiologi tidak tergantung ras dan sosioekonomi
➢ Perempuan mempunyai kecenderungan 2x lebih besar daripada
laki-laki → efek hormonal (Baby Blue’s syndrome)
➢ Napza dan alkohol → terdiri dari substansi kimia yg mempengaruhi
fungsi otak (mengganggu proses pikir, perasaan dan perilaku)
4
5. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
➢ Penyebab : gangguan neurotransmitter norepinefrin (NE), serotonin (5HT1) dan dopamin sehingga menyebabkan
tubuh menerima komunikasi scr salah dlm pikiran, perasaan dan perilaku → terapi farmakologi memperbaiki kerja
neurotransmitter tsb
➢ Secara genetik, depresi mayor dan bipolar → anak kembar/hubungan saudara
➢ Menurut Freud → kehilangan obyek cinta, hubungan, relasi, sakit kronis, krisis keluarga pemicu episode
ggn depresif
➢ Selain itu ggn depresif dpt diakibatkan oleh bbrp obat, contoh :
5
6. DAMPAK GANGGUAN DEPRESIF
➢ Terganggunya kehidupan sosial ekonomi, produktivitas menurun
➢ Penderita ggn depresif tdk mendapatkan pengobatan tepat krn :
▪ Gejalanya tak dikenali, dianggap ringan/ggn fisik
▪ Penderita dianggap org malas, lemah dan manja shg tidak dibawa
ke pelayanan kesehatan
▪ Stigma masyarakat : ggn depresif = ggn jiwa
▪ Penderita tidak berdaya utk mencapai layanan kesehatan
8
7. TANDA DEPRESI
• Pola tidur abnormal, sering gelisah dan mimpi buruk
• Sulit konsentrasi
• Selalu khawatir, mudah tersinggung dan cemas
• Aktivitas yg tadinya disenangi makin lama dihentikan
• Rasa malas di pagi hari
6
8. GEJALA DEPRESI
GEJALA UTAMA
▪ Afek depresif
▪ Anhedonia atau hilangnya minat dan rasa
gembira
▪ Anergia atau energi yang berkurang
sehingga pasien menjadi mudah lelah dan
aktivitasnya berkurang
GEJALA LAINNYA
▪ Berkurangnya perhatian, konsentrasi
▪ Berkurangnya kepercayaan diri, harga diri
▪ Adanya gagasan rasa bersalah, tidak
berguna
▪ Pesimis, bayangan masa depan suram
▪ Ada ide atau upaya untuk membahayakan
atau bunuh diri
▪ Gangguan tidur
▪ Berkurangnya nafsu makan
9. TIPE GANGGUAN DEPRESIF
Akut, berulang → gangguan
episode depresif
Kronik → hampir sepanjang
waktu dan menetap sedikitnya
selama 2 tahun (distimia)
10. ➢Episode depresif ringan : 2 gejala utama + 2 gejala lain > 2 minggu
➢Episode depresif sedang : 2 gejala utama + 3 gejala lain, >2 minggu.
➢Episode depresif berat : 3 gejala utama + 4 gejala lain > 2 minggu. Jika
gejala amat berat & awitannya cepat, diagnosis boleh ditegakkan meski
kurang dari 2 minggu.
➢Episode depresif berat dengan gejala psikotik : episode depresif berat +
waham, halusinasi, atau stupor depresif.
11. GANGGUAN BIPOLAR = GANGGUAN MANIA-DEPRESIF
➢Suatu bentuk ggn depresif dg mood swing dari murung(depresi) ke sangat gembira
(mania) → perilaku merusak diri
➢Gejala episode depresif : murung/sedih, hilang minat/anhedonia, kelelahan.
➢Sering disertai gejala psikologik (merasa bersalah, ide bunuh diri, agitasi (mengamuk),
gangguan makan dan tidur)
10
12. Seseorang yang depresi mengalami kesedihan terus-menerus
tanpa sebab yang pasti.
Sedangkan pengidap bipolar mengalami kesedihan dan
kesenangan bergantian
PERBEDAAN DEPRESI DENGAN BIPOLAR
13. TERAPI NON FARMAKOLOGI
3/28/2023
Terapi Fisik dan Terapi Perubahan Perilaku
ELECTRO CONVULSIVE THERAPY (ECT)
terapi dg melewatkan arus listrik ke otak digunakan dlm kasus depresif berat/mpy risiko
bunuh diri besar dan respon tx dg obat antidepresan kurang baik
ECT dpt menurunkan risiko bunuh diri dan lama rawat di RS lebih pendek
ECT tdk dianjurkan pd kondisi :
➢ Usia < 15th
➢ Sekolah
➢ Riwayat kejang
➢ Psikosis kronik
➢ Kondisi fisik krg
baik
➢ Bumil, busui
➢ Epilepsi
➢ TBC
➢ Tekanan intra
kranial tinggi
➢ Kelainan
infark
miokard
23
14. ➢ Digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan dan mencegah
kambuhnya gangguan psikologik
➢ Diberikan secara individu, kelompok atau pasangan yg disesuaikan dengan
gangguan psikologik yang mendasarinya
➢ Dilakukan dengan memberikan kehangatan, empati, pengertian dan optimisme
24
PSIKOTERAPI
15. FARMAKOTERAPI
Tujuan terapi pada 3 fase pengobatan gangguan depresif :
1. Fase akut (6-12 minggu) → mencapai remisi (gejala hilang)
2. Fase lanjutan (4-9 bulan setelah remisi) → mengeliminasi sisa gejala & mencegah
kekambuhan (relapse)
3. Fase pemeliharaan (bervariasi umumnya 12-36 bulan) → mencegah kekambuhan
25
16. Terapi akut dan lanjutan dianjurkan utk semua px dg ggn depresif mayor.
Pemberian terapi rumatan berdasar pada :
• Jml episode sebelumnya
• Beratnya episode sebelumnya
• Riwayat ggn depresif pd klrg
• Usia (lansia → memburuk)
• Respon px thd obat
• Menetapnya stresor lingkungan
Terapi rumatan dianjurkan bila ada salah satu kriteria :
1. 3 atau lebih episode depresif sebelumnya (tanpa memperhatikan usia)
2. 2 atau lebih episode sebelumnya, usia > 50 th
3. 1 atau lebih, usia > 60 th
38
19. ANTIDEPRESAN TRISIKLIK (TCA)
▪ Mekanisme kerjanya menghambat pengambilan kembali amin biogenik seperti
Serotonin dan dopamin didalam otak,
▪ Tidak lagi digunakan sebagai obat lini pertama, karena efek sampingnya
▪ Efek samping yang sering efek kolinergik seperti mulut kering, sembelit, penglihatan
▪ kabur, pusing, takikardi, ingatan menurun, dan retensi urin.
▪ Contoh obat : Amitripilin, Clomipramine, Doxepin, Imipramine, Desipiramine,
Nortriptyline.
Kontraindikasi :
➢ Miokard Infark, aritmia (terutama blok jantung), mania.
➢ Penggunaan bersamaan dengan MAOI
20. ANTIDEPRESAN TETRASIKLIK
▪ Mekanisme kerjanya sebagai antagonis pada presinaptic α2 –adrenergic
autoreseptor dan heteroreseptor, sehingga meningkatkan aktivitas nonadrenergik
dan seratonergik.
▪ Bermanfaat untuk pasien depresi dengan gangguan tidur dan kekurangan berat
badan.
▪ Efek samping yang ditimbulkan berupa mulut kering, peningkatan berat badan,
dan konstipasi.
▪ Obat –obat yang termasuk golongan Tetrasiklik : Maproptilin, Mianserin,
Amoxapine, Mirtazapin
21. Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
▪ Batas keamanan lebar
▪ Meningkatkan serotonin ekstraseluler
▪ Diterima sebagai obat lini pertama.
▪ Mekanisme kerjanya menghambat pengambilan serotonin yang telah
disekresikan dalam sinap (gap antar neuron)
▪ Obat antidepresan yang termasuk dalam golongan SSRI al : Citalopram,
Escitalopram, Fluoxetine, Fluvoxamine, Paroxetine, dan Sertraline.
22. Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
▪ Fluoxetine merupakan antidepresan yang memiliki waktu paruh yang lebih
panjang, sehingga fluoxetine dapat digunakan satu kali sehari.
▪ Efek samping yang ditimbulkan Antidepresan SSRI :
✓ gastrointestinal (mual, muntah, dan diare)
✓ disfungsi sexsual pada pria dan Wanita
✓ Pusing
✓ gangguan tidur
23. Serotonin / Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI)
▪ mekanisme kerjanya memblok monoamin dengan lebih selektif Antidepresan
golongan SNRI memiliki aksi ganda dan efikasi yang lebih baik dibandingkan
dengan SSRI dan TCA dalam mengatasi remisi pada depresi berat.
▪ Obat yang termasuk golongan SNRI yaitu Venlafaxine dan Duloxetine.
▪ Efek samping
- Venlafaxine : mual, disfungsi sexual.
- Duloxetine : mual, mulut kering, konstipasi, dan insomnia.
24. MONO AMIN OXIDASE INHIBITOR ( MAOI )
▪ Suatu enzim komplek yang terdistribusi didalam tubuh, yang digunakan
dalam dekomposisi amin biogenik (norepinefrin, epinefrin, dopamin, dan
serotonin).
▪ Mekanisme: memetabolisme NE dan serotonin untuk mengakhiri
kerjanya dan supaya mudah disekresikan. Dengan dihambatnya MAO,
akan terjadi peningkatan kadar NE dan serotonin di sinap, sehingga akan
terjadi perangsangan SSP.
▪ Enzim pada MAOI memiliki dua tipe yaitu MAO – A dan MAO – B. Kedua
obat hanya akan digunakan apabila obat – obat antidepresan yang lain
sudah tidak bisa mengobati depresi ( tidak manjur ).
25. MOCLOBOMIDA
▪ Moclobomida merupakan suatu obat baru yang menginhibisi MAO–A
secara ireversibel, tetapi apabila pada keadaan overdosis selektivitasnya
akan hilang. Selegin secara selektif memblokir MAO –B
▪ Obat – obat yang tergolong dalam MAOI : Moclobemide, Phenelzine,
Tranylcypromine, dan Selegiline.
▪ Efek samping : postural hipotensi, penambahan berat badan, gangguan sexual
26. Generic name
Initial Dose
(mg)
Final Dose
(mg)
Amnesia, Arrhythmia
potential
Hypotensive potential Sedative potential Precautions Advantages
Tricyclic Antidepressan (TCA)
Nortriptyline 10-25 25-100 Moderate Moderate Moderate
May be fatal in overdose,
glaucoma, prostatic disease
Therapeutic window 80-
120 ng/ml
Amitriptiline 25 - 50 300 Moderate High High
May be increased suicidal
thinking, bone marrow
suppresion
-
Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs)
Fluoxetine 10 20-40 Low Low Low
Prolonged T ½, nausea tremor,
insomnia, drug interactions
Side effects not life-
threatening, liquid
available
Sertralin 25 100-200 Low Low Low Nausea, tremor, insomnia
Few drug interactions,
FDA-approved for
PD, OCD, PTSD
Paroxetine 10 20-40 Low Low Low
Nausea, tremor, drug
interactions
Mild sedative effect, FDA-
approved for PD, OCD,
social phobia
Citalopram 10 20-40 Low Low Low Nausea, tremor, insomnia
Few drug interactions, T ½
longer than sertraline
27. Selective Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI)
Venlafaxine 37.5 75-225 Low Low Low
Mild hypertentive,
headache, nausea,
vomiting, do not stop
abruptly, not for
hypertentives
Anxiolytic SSRI & SNRI,
fewer drug
interactions, extended
release prep, FDA-
approved fo GAD.
Bupropion 75 150-300 low low low
Dopaminergic,
noradrenergic, agitation,
insomnia, seizures, dose
should be divided
Anxiolitic, for
aphathetic
depression, when
TCA/SSRI fail,
sustained release
preparation
available
30. PENGHENTIAN ANTIDEPRESAN
➢ Penghentian antidepresan → tapering off dosis (penurunan dosis
secara perlahan dalam kurun waktu tertentu)
➢ Penghentian secara tiba-tiba dapat menyebabkan → Withdrawal
syndrome (Gejala fisik dan mental yang terjadi setelah berhenti atau
mengurangi asupan obat)
1. Memburuk dg paroxetin, venlafaxin
2. Gejala : pusing, mual, parestesia, cemas/insomnia
3. Onset : 36-72 jam
4. Durasi : 3-7 hari
39
36. EDUKASI PADA PENDERITA
Ggn depresi bukan cacat kepribadian/kelemahan karakter
Semua antidepresan efektivitasnya sama
Sbgn besar px akan mengalami ESO pd permulaan terapi
Antidepresan sebaiknya diminum pd waktu yg sama setiap hari
Respon thd antidepresan tertunda
Antidepresan diminum min 6-9 bulan
Antideperesan bukan senyawa adiktif
38. FAKTOR RISIKO RELAPS/REKURENSI DARI DEPRESI
3/28/2023
Faktor farmasetika
1. Obat dihentikan tll cepat
2. Ketidakpatuhan minum obat, sebagian atau total
3. Kegagalan meyakinkan pentingnya meneruskan pengobatan
4. Dosis tll rendah utk tx jangka panjang
5. Treatment resistence
6. Multiple prescribers memberikan keputusan masing-masing utk 1
px
7. Pengalaman ADR dan ESO yg tdk nyaman
8. Kebutuhan edukasi dan motivasi
Faktor lain penderita
1. Keparahan penyakit
2. Hidup sendiri/kurannya dukungan klrg
3. Ketidakmampuan px utk mandiri
4. Staf kesehatan lain gagal memberikan harapan pd px
52
39. SEROTONIN SYNDROME
▪ Sindrom serotonin adalah kondisi ketika kadar serotonin dalam
tubuh terlalu banyak. Kondisi ini terjadi akibat konsumsi obat
yang tidak sesuai dosis atau tanpa dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan dokter.
▪ Timbul pd penderita yg minum 2/lebih obat yg meningkatkan
kadar serotonin di SSP
▪ Paling sering akibat kombinasi MAOI, SSRI, dan trisiklik
antidepresan