Dokumen tersebut membahas tentang mood dan gangguan mood seperti depresi dan mania. Terdapat beberapa teori tentang penyebab gangguan mood seperti teori neurotransmiter dan pengaruh faktor lingkungan, genetik, dan medis. Gangguan mood diklasifikasikan berdasarkan gejala dan perjalanannya.
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang terbagi menjadi 3 kelompok utama yaitu anti psikosis, anti ansietas, dan anti depresi. Anti psikosis digunakan untuk mengatasi agresivitas dan gangguan psikotik. Sedangkan anti ansietas dan anti depresi berfungsi sebagai obat tambahan untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh obat untuk masing-masing kelompok beserta efek
1. Terapi somatik untuk penyakit jiwa termasuk penggunaan obat, ECT, terapi cahaya, teknik modifikasi tidur, dan psychosurgery. Pengobatan berfokus pada mengurangi gejala psikotik dan mencegah kekambuhan, dengan mempertimbangkan karakteristik individu pasien.
2. Studi menunjukkan efektivitas antipsikotik baru dalam mengobati gejala psikotik, negatif, dan tidak teratur pada
Dokumen tersebut membahas mengenai kegawatdaruran akibat penyalahgunaan napza, termasuk gangguan mental, fisik, kegawatdaruran medis seperti overdosis opioid, intoksikasi benzodiazepin, amfetamin, serta kegawatdaruran psikiatrik seperti gangguan paranoid, psikotik, cemas/panik, depresi berat dan percobaan bunuh diri beserta penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan gangguan cemas, termasuk epidemiologi, gejala, diagnosis, peran neurotransmiter, dan terapi gangguan cemas seperti gangguan panik, gangguan cemas menyeluruh, fobia sosial, dan gangguan obsesif kompulsif."
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang terbagi menjadi 3 kelompok utama yaitu anti psikosis, anti ansietas, dan anti depresi. Anti psikosis digunakan untuk mengatasi agresivitas dan gangguan psikotik. Sedangkan anti ansietas dan anti depresi berfungsi sebagai obat tambahan untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh obat untuk masing-masing kelompok beserta efek
1. Terapi somatik untuk penyakit jiwa termasuk penggunaan obat, ECT, terapi cahaya, teknik modifikasi tidur, dan psychosurgery. Pengobatan berfokus pada mengurangi gejala psikotik dan mencegah kekambuhan, dengan mempertimbangkan karakteristik individu pasien.
2. Studi menunjukkan efektivitas antipsikotik baru dalam mengobati gejala psikotik, negatif, dan tidak teratur pada
Dokumen tersebut membahas mengenai kegawatdaruran akibat penyalahgunaan napza, termasuk gangguan mental, fisik, kegawatdaruran medis seperti overdosis opioid, intoksikasi benzodiazepin, amfetamin, serta kegawatdaruran psikiatrik seperti gangguan paranoid, psikotik, cemas/panik, depresi berat dan percobaan bunuh diri beserta penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan gangguan cemas, termasuk epidemiologi, gejala, diagnosis, peran neurotransmiter, dan terapi gangguan cemas seperti gangguan panik, gangguan cemas menyeluruh, fobia sosial, dan gangguan obsesif kompulsif."
Tiga hal utama dalam dokumen ini adalah:
1. Kegawatdaruratan psikiatrik merupakan gangguan pikiran, perasaan, dan tindakan yang membutuhkan intervensi segera untuk menjaga keselamatan pasien dan lingkungan.
2. Kondisi seperti gaduh gelisah, tindakan kekerasan, dan percobaan bunuh diri merupakan kondisi darurat psikiatri.
3. Evaluasi darurat bertujuan untuk menilai kondisi pas
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Bagus Utomo
Antipsikotik digunakan untuk mengobati gangguan psikotik. Obat generasi lama seperti fenotiazin dan butirofenon menghambat dopamin tetapi tidak selektif, sehingga menimbulkan efek samping motorik. Obat generasi baru lebih selektif dan menimbulkan efek samping yang lebih sedikit, meskipun masih dapat menimbulkan kenaikan berat badan dan gula darah. Penelitian terus berlangsung untuk mengembangkan obat
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat penenang seperti depresan, barbiturat, dan tranquilizer yang digunakan untuk mengurangi stres, kecemasan, dan membantu tidur. Obat-obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, pandangan kabur, hilangnya daya ingat, dan ketergantungan fisik dan psikologis jika digunakan dalam jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang migrain, yaitu sindrom neurologis yang ditandai dengan sakit kepala berat unilateral dan berdenyut. Migrain dipengaruhi oleh faktor genetik dan hormonal, serta dapat dipicu oleh stres, makanan, dan perubahan cuaca. Gejalanya meliputi aura, sakit kepala, mual, dan kelelahan. Diagnosanya didasarkan pada frekuensi dan karakteristik serangan sakit kepala.
Makalah ini membahas gangguan waham menetap, termasuk definisi, epidemiologi, etiologi, tipe-tipe, diagnosa, dan penatalaksanaannya. Gangguan ini ditandai dengan keberadaan waham sebagai gejala utama, yang bervariasi dari waham kejar, erotomania, hingga somatik."
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan neurologis yang ditandai dengan kecenderungan mengalami kejang berulang. Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, cedera otak, infeksi, dan masalah metabolisme. Gejalanya bervariasi mulai dari kejang ringan hingga kejang hebat yang disertai ketidaksadaran. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis, pemeriksaan EEG, dan penggunaan obat antiep
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, dan perilaku yang terkait dengan gangguan alam perasaan depresi dan mania.
2. Depresi dan mania merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perubahan mood yang berkelanjutan dan disertai gejala-gejala tertentu.
3. Terdapat berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya depresi dan mania sepert
The document discusses language trends in the 1990s. During this decade, new technologies like cable TV and the internet began to spread music genres and cultures worldwide. Slang terms emerged reflecting trends like grunge and hip hop. Linguists published works analyzing how dialects vary between social contexts and change over time. The document provides examples of slang from the 1990s and discusses theorists like David Crystal and Jean Aitchison who studied language variation and change during that decade.
Tiga hal utama dalam dokumen ini adalah:
1. Kegawatdaruratan psikiatrik merupakan gangguan pikiran, perasaan, dan tindakan yang membutuhkan intervensi segera untuk menjaga keselamatan pasien dan lingkungan.
2. Kondisi seperti gaduh gelisah, tindakan kekerasan, dan percobaan bunuh diri merupakan kondisi darurat psikiatri.
3. Evaluasi darurat bertujuan untuk menilai kondisi pas
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Bagus Utomo
Antipsikotik digunakan untuk mengobati gangguan psikotik. Obat generasi lama seperti fenotiazin dan butirofenon menghambat dopamin tetapi tidak selektif, sehingga menimbulkan efek samping motorik. Obat generasi baru lebih selektif dan menimbulkan efek samping yang lebih sedikit, meskipun masih dapat menimbulkan kenaikan berat badan dan gula darah. Penelitian terus berlangsung untuk mengembangkan obat
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat penenang seperti depresan, barbiturat, dan tranquilizer yang digunakan untuk mengurangi stres, kecemasan, dan membantu tidur. Obat-obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, pandangan kabur, hilangnya daya ingat, dan ketergantungan fisik dan psikologis jika digunakan dalam jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang migrain, yaitu sindrom neurologis yang ditandai dengan sakit kepala berat unilateral dan berdenyut. Migrain dipengaruhi oleh faktor genetik dan hormonal, serta dapat dipicu oleh stres, makanan, dan perubahan cuaca. Gejalanya meliputi aura, sakit kepala, mual, dan kelelahan. Diagnosanya didasarkan pada frekuensi dan karakteristik serangan sakit kepala.
Makalah ini membahas gangguan waham menetap, termasuk definisi, epidemiologi, etiologi, tipe-tipe, diagnosa, dan penatalaksanaannya. Gangguan ini ditandai dengan keberadaan waham sebagai gejala utama, yang bervariasi dari waham kejar, erotomania, hingga somatik."
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan neurologis yang ditandai dengan kecenderungan mengalami kejang berulang. Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, cedera otak, infeksi, dan masalah metabolisme. Gejalanya bervariasi mulai dari kejang ringan hingga kejang hebat yang disertai ketidaksadaran. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis, pemeriksaan EEG, dan penggunaan obat antiep
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, dan perilaku yang terkait dengan gangguan alam perasaan depresi dan mania.
2. Depresi dan mania merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perubahan mood yang berkelanjutan dan disertai gejala-gejala tertentu.
3. Terdapat berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya depresi dan mania sepert
The document discusses language trends in the 1990s. During this decade, new technologies like cable TV and the internet began to spread music genres and cultures worldwide. Slang terms emerged reflecting trends like grunge and hip hop. Linguists published works analyzing how dialects vary between social contexts and change over time. The document provides examples of slang from the 1990s and discusses theorists like David Crystal and Jean Aitchison who studied language variation and change during that decade.
Mania merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan dan kegiatan motorik yang berlebihan. Dokumen ini membahas tentang diagnosa dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan gangguan mania, termasuk mengendalikan aktivitas motorik berlebihan dan mendukung ekspresi emosi secara adaptif.
The document appears to be a single word: "Annecologne". In 3 sentences or less, there is no meaningful content to summarize from this very short input. The document consists of a single word without any other context.
Certificados de profesionalidad, un reto para el sector (Sergio Oliva)ACEPMA-CECAP Málaga
El documento habla sobre la historia de la formación profesional en España desde la década de 1950 hasta la actualidad. Detalla diferentes leyes y acuerdos clave que han moldeado el sistema de formación profesional a lo largo de los años, incluyendo la creación de escuelas de formación, leyes educativas, y acuerdos entre el gobierno, sindicatos y empresas para promover la formación continua de trabajadores.
Etoners is a leading supplier of printer products in Australia such as ink cartridges, toner cartridges, fax cartridges, and printer rolls and tapes. They offer products from brands like Fuji, Epson, Xerox, Lexmark, Brother, IBM, and HP at lower prices than competitors. Etoners aims to provide customers with quality products and satisfy customers with their friendly support team while building trust. They are physically located in Sydney, NSW and directly distribute printer products and consumables.
The National Bank of Kyrgyzstan announced a competition for journalists to publish high-quality articles on microfinance in print and online media. The competition aims to improve financial literacy. It will award prizes to the best articles in Russian and Kyrgyz languages published between February and October 2014. Separately, the National Bank promulgated regulations on overnight and 7-day loans to commercial banks to support short-term liquidity. Microcredit loans in Kyrgyzstan totaled 19.1 billion soms in 2014, with steady growth and low non-payment rates. Agricultural loans exceeded 3 billion soms in 2013, mostly distributed by several banks and microfinance institutions.
This document is a case study paper analyzing the Phase II chalets at Belum Rainforest Resort in Malaysia. The chalets incorporate sustainable features from traditional Malay vernacular architecture that help provide thermal comfort. Specifically, the paper examines how the chalets use orientation, ventilation strategies like raised floors and roof openings, local materials, and vegetation integration in ways that were inspired by the traditional Kutai house in Perak. Through site analysis, the paper assesses how well these vernacular-inspired designs help the chalets achieve thermal comfort for visitors.
This document contains a series of numbers from 14-07-14 2 through 14-07-14 24, with some numbers repeated, suggesting some kind of numerical listing or record spanning multiple dates. However, without more context around the meaning or purpose of these numbers, it is difficult to determine the overall significance or high-level summary.
Dokumen tersebut membahas gangguan mood yang mencakup depresi dan mania. Gangguan mood dapat berupa mood normal, tinggi atau terdepresi. Gangguan mood klinis ditandai hilangnya kendali diri dan penderitaan berat. Depresi ditandai kehilangan minat dan energi, sementara mania menunjukkan sikap meluap-luap dan gagasan yang meloncat-loncat. Gangguan mood dapat disebabkan faktor biologis, genetik, dan psikososial sepert
1. Dokumen membahas konsep medis depresi dan asuhan keperawatan depresi. Depresi dijelaskan sebagai gangguan emosi yang berat yang ditandai dengan perasaan sedih berkepanjangan dan mengganggu fungsi sosial dan fisik. 2. Faktor risiko depresi meliputi genetik, psikososial, dan stresor hidup. Gejala depresi meliputi gangguan mood, minat, makan, tidur, dan energi. 3. Asuhan keperawatan depresi meliputi
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguanI Gede Kusuma Pro
Neurotransmiter seperti dopamin, serotonin, dan GABA berperan penting dalam gangguan perilaku dan psikiatrik. Gangguan pada neurotransmiter tersebut dapat menyebabkan depresi, mania, dan gangguan lainnya. Neurotransmiter seperti serotonin dan asetilkolin juga terkait dengan fungsi kognitif dan memori.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian gangguan bipolar, epidemiologi, etiologi, dan gejala gangguan bipolar. Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan mood antara rasa girang ekstrem dan depresi parah yang disebabkan oleh faktor biologis seperti ketidakseimbangan neurotransmiter dan faktor genetik."
Gangguan campuran kecemasan dan depresi adalah kondisi di mana seseorang mengalami gejala kecemasan dan depresi secara bersamaan tanpa memenuhi kriteria diagnostik gangguan kecemasan maupun depresi tertentu. Kondisi ini ditandai dengan kombinasi gejala seperti kecemasan berlebihan, gangguan tidur, lelah, dan rasa bersalah yang menyebabkan gangguan fungsional secara klinis. Diagnosis didasarkan pada kriteria
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pelayanan farmasi pada penderita gangguan depresi. Gangguan depresi merupakan masalah kesehatan mental yang umum dengan gejala seperti kesedihan, kelelahan, dan gangguan tidur. Farmasis berperan penting dalam mengelola pengobatan pasien dengan melakukan evaluasi, menyusun rencana pelayanan, memberikan konseling, dan memantau kepatuhan serta efek samping obat.
Tn. N mengalami gangguan psikotik berupa halusinasi auditif dan waham paranoid yang sudah berlangsung selama sebulan. Dokter mendiagnosisnya dengan skizofrenia paranoid dan memberikan obat antipsikotik serta obat untuk mencegah efek samping.
Dokumen tersebut membahas tentang depresi pada remaja. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah: (1) prevalensi depresi pada remaja relatif tinggi terutama pada perempuan, (2) faktor risiko utama depresi pada remaja adalah riwayat keluarga dan stres psikososial, (3) pengobatan depresi pada remaja meliputi terapi kognitif-perilaku dan antidepresan.
Teks ini membahas bagaimana sistem imun tubuh terlibat dalam penyakit mental seperti depresi. Penulis menjelaskan bahwa penelitian baru-baru ini menunjukkan sistem imun dan sitokin yang dihasilkannya dapat mempengaruhi fungsi otak dan perilaku, serta menyebabkan gejala depresi. Penulis berargumen bahwa penyakit mental sebenarnya penyakit fisik yang disebabkan oleh sistem imun, bukan hanya gangguan mental sepert
Makalah ini membahas gangguan psikosomatik, yaitu gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor psikologis dan sosial. Terdapat berbagai gejala psikosomatik pada sistem kardiovaskuler, gastrointestinal, kulit, dan endokrin. Gangguan psikosomatik dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan gejala dan penyebabnya. Penanganan gangguan psikosomatik meliputi pencegahan dengan mengurangi stres melalui man
Dokumen tersebut membahas gangguan kejiwaan seperti kecemasan, depresi, skizofrenia, gangguan tidur, dan penyalahgunaan zat. Jenis-jenis kecemasan dijelaskan seperti GAD, panik, OCD, fobia sosial, dan PTSD. Penyebab dan pengobatan gangguan kecemasan dan depresi juga diuraikan, termasuk berbagai jenis obat antikecemasan dan antidepresan beserta efek sampingnya. Terapi non-farmasi
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, gejala, dan penatalaksanaan skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan pikiran, emosi, dan perilaku akibat interaksi faktor genetik dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas gejala dan diagnosis gangguan depresi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa depresi merupakan gangguan afektif yang ditandai dengan perubahan mood menjadi sedih dan kehilangan minat serta gejala somatik seperti gangguan tidur dan nafsu makan. Dokumen juga membahas patofisiologi, etiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan depresi.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. Mood didefinisikan sebagai “alam perasaan” atau “suasana perasaan” yang bersifat
internal. Ekspresi eksternal dari mood disebut afek, atau “eksternal display”. Sejak lama
dalam literatur psikiatri mood yang terganggu disebut gangguan afektif. Tapi kurang lebih
dalam 5 tahun terakhir, gangguan afektif ini diubah namanya dengan gangguan mood. Yang
paling utama dalam gangguan mood ini adalah mood yang menurun atau tertekan yang
disebut depresi, dan mood yang meningkat atau ekspansif yang disebut mania (manik).
Baik mood yang menurun atau terdepresi dan mood yang meningkat bersifat graduil ,
suatu kontinuum dari keadaan normal ke bent6uk yang jelas-jelas patologik. Pada
beberapa individu gejala-gejalanya bisa disertai dengan ciri psikotik.
Gejala-gejala ringan dapat berupa peningkatan dari kesedihan atau elasi normal sedang
gejala-gejala berat dikaitkan dengan sindrom gangguan mood yang terluhat berbeda secara
kualitatif dari proses normal dan membutuhkan terapi spesifik.
Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sejumlah gejala klinik yang
manifestasinya bisa berbeda pada masing-masing individu. Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders (DSM-IV) merupakan salah satu instrumen yang dipakai untuk
menegakkan diagnosis depresi, selain PPDGJ-III (ICD-X) yang digunakan di RSJ-RSJ di
Indonesia. Bila manifestasi gejala depresi muncul dalam bentuk keluhan yang berkaitan
dengan mood (seperti murung, sedih, putus asa), diagnosis depresi dengan mudah dapat
ditegakkan. Tapi bila gejala depresi muncul dalam keluhan psikomotor atau somatik
seperti malas bekerja, lamban, lesu, nyeri ulu hati, sakit kepala terus menerus, adanya
gejala depresi yang melatarbelakangi sering tidak terdiagtnosis. Ada masalah yang juga
dapat menutupi diagnosis depresi, misalnya individu penyalahguna alkohol atau napza
untuk mengatasi depresi, atau depresi muncul dalam bentuk gangguan perilaku.
Gangguan depresi sering dijumpai. Prevalensi selama kehidupan pada wanita 10%-25%
dan pada laki-laki 5%-12%. Walaupun depresi lebih sering pada wanita, bunuh diri lebih
sering pada laki-laki terutama usia muda dan tua.
Penyebab depresi dan mania secara pasti belum diketahui. Faktor-faktor yang diduga
berperan pada terjadinya gangguan mood ini, yaitu peristiwa-peristiwa kehidupan yang
2. berakibat stressor (problem keuangan, perkawinan, pekerjaan, dll), faktor kepribadian,
genetik, dan biologik lain seperti ganggtuan hormon, keseimbangan neurotransmiter,
biogenik amin, dan imunologik..
Klasifikasi
Gangguan mood berbeda dalam hal manifestasi klinik, perjalanan penyakit, genetik, dan
respons pengobatan. Kondisi ini dibedakan satu sama lain berdasarkan: (1) ada tidaknya
mania (bipolar atau unipolar); (b) berat ringannya penyakit (mayor atau minor); (c)
kondisi medik atau psikiatrik lain sebagai penyebab gangguan. Maka diklasifikasikan
sebagai berikut:
(I) Gangguan mood mayor : depresi mayor dan/ atau tanda-tanda gejala manik. Gangguan
Bipolar I ( manik-depresi) – mania pada masa lalu atau saat ini ( dengan atau tanpa adanya
depresi atau riwayat depresi). Gangguan Bipolar II – hipomania dan depresi mayor mesti
ada saat ini atau pernah ada. Gangguan Depresi Mayor- hanya depresi berat saja.
(II) Gangguan mood spesifik lainnya. Depresi minor dan/atau gejala-gejala dan tanda-tanda
manik. Gangguan distimia – depresi saja. Gangguan siklotimia – depresi dan hipomanik saat
atau baru saja berlalu (secara terus menerus selama 2 tahun).
(III) Gangguan mood akibat kondisi medik umum dan gangguan mood akibat zat.
(IV) Gangguan penyesuaian dengan mood depresi : depresi yang disebabkan oleh stressor.
Gangguan mood akibat kondisi medik umum
Berbagai kondisi medik dapat secara langsung menimbulkan depresi mayor dan/atau
sindrom manik. Walaupun demikian, penderita-penderita yang akan berkembang
mengalami sindrom depresi tidak dapat kita prediksi. Beberapa penyakit mempunyai
kecenderungan yang tinggi untuk menimbulkan depresi. Misalnya, sekitar 50% atau
bahkan lebih penderita stroke mengalami depresi. Begitu pula dengan penderita kanker
pankreas dan sindrom Cushing. Penyakit lain jarang yang menimbulkan depresi secara
langsung. Hal ini berarti tidak semua kondisi medik umumdapat menimbulkan depresi
atau manik. Gangguan mood sebagai reaksi terhadap penyakit tidak dapat dikategorikan
sebagai gangguan mood akibat kondisi medik umum.
3. Depresi
Tumor, terutama tumor otak dan paru, kanker pankreas (50% memperlihatkan gejala-
gejala psikiatri sebelum diagnosis ditegakkan).
Infeksi – influenza, mononukleosis, hepatitis.
Gangguan endokrin – penyakit Cushing (60% pasien, juga akibat steroid eksogen)
hipotiroid, hiperparatiroid, diabetes sindrom Turner.
Darah – anemia (terutama anemia pernisiosa).
Nutrisi dan elektrolit – pelagra, hiponatrium, hipokalemia, hiperkalsemia, ADH tak sesuai.
Lain-lain – MS, penyakit Parkinson, trauma kepala, stroke, depresi paskastroke , terutama
lobus frontal awal penyakit Hungtington, MI, sindrom prahaid, menopause (hilang dengan
estrogen).
Mania
Tumor – otak
Infeksi – ensefalitis, influenza, sipilis (20% pasien dengan parese umum
Lain-lain – MS, penyakit Wilson, trauma kapitis, epilepsi psikomotor, hipertiroid.
Teori neurobiologik
Teori biologik memfokuskan pada abnormalitas norepinefrin (NE) dan serotonin (5-HT).
Hipotesis katekolamin menyatakan bahwa depresi disebabkan oleh rendahnya kadar NE
otak, dan peningkatan NE menyebabkan mania. Pada beberapa pasien kadar MHPG
(metabolit utama NE rendah). Hipotesis indolamin menyatakan bahwa rendahnya
neurotransmiter serotonin (5-HT) otak menyebabkan depresi dan peningkatan serotonin
(5-HT) dapat menyebabkan mania. Hipotesis lain menyatakan bahwa penurunan NE
menimbulkan depresi dan peningkatan NE menyebabkan mania, hanya bila kadar
serotonin 5-HT rendah.
Mekanisme kerja obat antidepresan mendukung teori ini – antidepresan klasik trisiklik
memblok ambilan kembali (reuptake) NE dan 5-HT dan menghambat momoamin oksidase
inhibitor mengoksidasi NE. Penelitian terbaru menyatakan bahwa mungkin terdapat
4. hipometabolisme otak di lobus frontalis menyeluruh pada depresi atau beberapa
abnormalitas fundamental ritmik sirkadian pada pasien-pasien depresi.
Neurotransmiter dan sinapsis
Jaringan otak terdiri atas berjuta-juta sel otak yang disebut neuron. Sel ini terdiri atas
badan sel, ujung axon dan dendrit. Antara ujung sel neuron satu dengan yang lain terdapat
celah yang disebut celah sinaptik atau sinapsis. Satu neuron menerima berbagai macam
informasi yang datang, mengolah atau mengintegrasikan informasi tersebut, lalu
mengeluarkan responsnya yang dibawa suatu senyawa neurokimiawi yang disebut
neurotransmiter. Terjadi potensial aksi dalam membran sel neuron yang memungkinkan
dilepaskannya molekul neurotransmiter dari axon terminalnya (prasinaptik) ke celah
sinaptik lalu ditangkap reseptor di membran sel dendrit dari neuron berikutnya. Terjadilah
loncatan listrik dan komunikasi neurokimiawi antar dua neuron. Pada reseptor bisa terjadi
“supersensitivitas” dan “subsensitivitas”. Supersensitivitas berarti respon reseptor lebih
tinggi dari biasanya, yang menyebabkan neurotransmiter yang ditarik ke celah sinaptik
lebih banyak jumlahnya yang berakibat naiknya kadar neurotransmiter di celah sinaptik
tersebut. Subsensitivitas reseptor adalah bila terjadi sebaliknya. Bila reseptor di blok oleh
obat tertentu maka kemampuannya menerima neurotransmiter akan hilang dan
neurotransmiter yang ditarik ke celah sinaptik akan berkurang yang menyebabkan
menurunnya kadar (jumlah) neurotransmiter tertentu di celah sinaptik.
Suatu kelompok neurotransmiter adalah amin biogenik, yang terdiri atas enam
neurotransmiter yaitu dopamin, norepinefrin, epinefrin, serotonin, asetilkholin dan
histamin. Dopamin, norepinefrin, dan epinefrin disintesis dari asam amino yang sama,
tirosin, dan diklasifikasikan dalam satu kelompok sebagai katekolamin. Serotonin
disintesis dari asam amino triptofan dan merupakan satu-satunya indolamin dalam
kelompok itu. Serotonin juga dikenal sebagai 5-hidroksitriptamin (5-HT).
Selain kelompok amin biogenik, ada neurotransmiter lain dari asam amino. Asam amino
dikenal sebagai pembangun blok protein. Dua neurotransmiter utama dari asam amino ini
adalah gamma-aminobutyric acid (GABA) dan glutamate. GABA adalah asam amino
inhibitor (penghambat), sedang glutamate adalah asam amino eksitator. Kadang cara
5. sederhana untuk melihat kerja otak adalah dengan melihat keseimbangan dari kedua
neurotransmiter tersebut.
Bila oleh karena suatu hal, misalnya subsensitivitas reseptor-reseptor pada membran sel
paskasinaptik, neurotransmiter epinefrin, norepinefrin, serotonin, dopamin menurun
kadarnya pada celah sinaptik, terjadilah sindrom depresi. Demikian pula bila terjadi
disregulasi asetilkholin yang menyebabkan menurunnya kadar neurotransmiter asetilkolin
di celah sinaptik, terjadilah gejala depresi.
Monoamin dan Depresi
Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa zat-zat yang menyebabkan
berkurangnya monoamin, seperti reserpin, dapat menyebabkan depresi.Akibatnya timbul
teori yang menyatakan bahwa berkurangnya ketersediaan neurotransmiter monoamin,
terutama NE dan serotonin, dapat menyebabkan depresi. Teori ini diperkuat dengan
ditemukannya obat antidepresan trisiklik dan monoamin oksidase inhibitor yang bekerja
meningkatkan monoamin di sinap. Peningkatan monoamin dapat memperbaiki depresi.
Serotonin
Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks serebri,
hipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan hipokampus. Proyeksi ke tempat-tempat
ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik. Ada sekitar 14
reseptor serotonin, 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf
pusat.
Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido. Sistem serotonin
yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik
sirkadian (siklus tidur-bangun, temperatur tubuh, dan fungsi axis HPA). Serotonin
bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang
terarah dan bertujuan. Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia.
Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. Dari penelitian dengan alat pencitraan
otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien
dengan depresi berat. Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan
6. terhadap kekambuhan depresi.
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan
temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan. Kadar serotonin
rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri.
Triptofan merupakan prekursor serotonin. Triptofan juga menurun pada pasien depresi.
Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi
dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi. Memori, atensi, dan
fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan. Neurotisisme dikaitkan
dengan gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif
yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan.
Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid). Terdapat penurunan
5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi. Penurunan ini sering terjadi pada
penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri.
Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis.
Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan
penurunan serotonin. Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon
serotonin prefrontal dan temporoparietal. Ini menunjukkan bahw adanya gangguan
serotonin pada depresi.
Noradrenergik
Badan sel neuron adrenergik yang menghasilkan norepinefrin terletak di locus
ceruleus(LC) batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri, sistem limbik, basal ganglia,
hipotalamus dan talamus. Ia berperan dalam mulai dan mempertahankan keterjagaan
(proyeksi ke limbiks dan korteks). Proyeksi noradrenergik ke hipokampus terlibat dalam
sensitisasi perilaku terhadap stressor dan pemanjangan aktivasi locus ceruleus dan juga
berkontribusi terhadap rasa ketidakberdayaan yang dipelajari. Locus ceruleus juga tempat
neuron-neuron yang berproyeksi ke medula adrenal dan sumber utama sekresi
norepinefrin ke dalam sirkulasi darah perifer.
Stresor akut dapat meningkatkan aktivitas LC. Selama terjadi aktivasi fungsi LC, fungsi
vegetatif seperti makan dan tidur menurun. Persepsi terhadap stressor ditangkap oleh
7. korteks yang sesuai dan melalui talamus diteruskan ke LC, selanjutnya ke komponen
simpatoadrenalsebagai respon terhadap stressor akut tsb. Porses kognitif dapat
memperbesar atau memperkecil respon simpatoadrenal terhadap stressor akut tersebut.
Rangsangan terhadap bundel forebrain (jaras norepinefrin penting di otak) meningkat
pada perilaku yang mencari rasa senang dan perilaku yang bertujuan. Stressor yang
menetap dapat menurunkan kadar norepinefrin di forbrain medial. Penurunan ini dapat
menyebabkan anergia, anhedonia, dan penurunan libido pada depresi.
Hasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol (MHPG).
Penurunan aktivitas norepinefrin sentral dapat dilihat berdasarkan penurunan ekskresi
MHPG. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa MHPG mengalami defisiensi pada
penderita depresi. Kadar MHPG yang keluar di urin meningkat kadarnya pada penderita
depresi yang di ECT (terapi kejang listrik).
Dopamin
Ada empat jaras dopamin di otak, yaitu tuberoinfundobulair, nigrostriatal, mesolimbik,
mesokorteks-mesolimbik. Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi, konsentrasi,
memulai aktivitas yang bertujuan, terarah dan kompleks, serta tugas-tugas fungsi
eksekutif. Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan
kognitif, motorik, dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi.
Neurotransmiter lain
Neuron kolinergik mengandung setilkolin yang terdistribusi difus di korteks serebri dan
mempunyai hubungan timbal balik dengan sistem monoamin. Abnormal kadar kolin
(prekursor asetilkolin) terdapat di otak pasien depresi. Obat yang bersifat agonis
kolinergik dapat menyebabkan letargi, anergi, dan retardasi psikomotor pada orang
normal. Selain itu, ia juga dapat mengeksaserbasi simptom-simptom depresi dan
mengurangi simptom mania.
GABA (gamma-aminobutyric acid) memiliki efek inhibisi terhadap monoamin, terutama
pada sistem mesokorteks dan mesolimbik. Pada penderita depresi terdapat penurunan
GABA. Stressor khronik dapat mengurangi kadar GABA dan antidepresor dapat
8. meningkatkan regulasi reseptor GABA.
Asam amino glutamat dan glisisn merupakan neurotransmiter utama di SSP, yang
terdistribusi hampir di seluruh otak. Ada 5 reseptor glutamat, yaitu NMDA, kainat, L-AP4,
dan ACPD. Bila berlebihan, glutamat bisa menyebabkan neurotoksik. Obat-obat yang
antagonis terhadap NMDA mempunyai efek antidepresan.
HPA aksis (Hypothalamic-Pituitary-Adrenal)
Bila pengalaman yang berbentuk stressor dalam kehidupan sehari-hari kita tercatat dalam
korteks serebri dan sistem limbik sebagai stresor atau emosi yang mengganggu, bagian
dari otak ini akan mengirim pesan ke tubuh. Tubuh meningkatkan kewaspadaan untuk
mengatasi stressor tersebut. Target adalah kelenjar adrenal. Adrenal akan mengeluarkan
hormon kortisol untuk mempertahankan kehidupan. Kortisol memegang peranan penting
dalam mengatur tidur, nafsu makan, fungsi ginjal, sistem imun, dan semua faktor penting
kehidupan. Peningkatan aktivitas glukokortikoid (kortizol) merupakan respon utama
terhadap stressor. Kadar kortisol yang meningkat menyebabkan “umpan balik”, yaitu
hipotalamus menekan sekresi cortikotropik-releasing hormone (CRH) , kemudian
mengirimkan pesan ini ke hipofisis sehingga hipofisi juga menurunkan produksi
adrenocortictropin hormon (ACTH). Akhirnya pesan ini juga diteruskan kembali ke adrenal
untuk mengurangi produksi kortisol.
Pengalaman buruk seperti penganiayaan pada masa anak atau penelantaran pada awal
perkembangan merupakan faktor yang bermakna untuk terjadinya gangguan mood pada
masa dewasa.
Sistem CRH merupakan sistem yang paling terpengaruh oleh stressor yang dialami
seseorang pada awal kehidupannya. Stressor yang berulang menyebabkan peningkatan
sekresi CRH, dan penurunan sensitivitas reseptor CRH adenohipofisis. Stressor pada awal
masa perkembangan ini dapat menyebabkan perubahan yang menetap pada sistem
neurobiologik atau dapat membuat jejak pada sistem syaraf yang berfungsi merespon
respon tersebut. Akibatnya, seseorang menjadi rentan terhadap stressor dan resiko
terhadap penyakit-penyakit yang berkaitan dengan stressor meningkat, seperti terjadinya
depresi setelah dewasa.
9. Stressor pada awal kehidupan seperti perpisahan dengan ibu, pola pengasuhan buruk,
menyebabkan hiperaktivitas sistem neuron CRH sepanjang kehidupannya. Selain itu ,
setelah dewasa, reaktivitas aksis HPA sangat berlebihan terhadap stressor.
Adanya faktor genetik yang disertai dengan stressor di awal kehidupan, mengakibatkan
hiperaktivitas dan sensitivitas yang menetap pada sistem syaraf. Keadaan ini menjadi dasar
kerentanan seseorang terhadap depresi setelah dewasa. Depresi dapat dicetuskan hanya
oleh stressor yang derajatnya sangat ringan.
Peneliti lain melaporkan bahwa respons sistem otonom dan hipofisis-adrenal terhadap
stressor psikososial pada wanita dengan depresi yang mempunyai riwayat penyiksaan fisik
dan seksual ketika masa anak lebih tinggi dibanding kontrol.
Stressor berat di awal kehidupan menyebabkan kerentanan biologik seseorang terhadap
stressor. Kerentanan ini menyebabkan sekresi CRH sangat tinngi bila orang tersebut
menghadapi stressor. Sekresi tinggi CRH ini akan berpengaruh pula pada tempat di luar
hipotalamus, misalnya di hipokampus. Akibatnya, mekanisme “umpan balik” semakin
terganggu. Ini menyebabkan ketidakmampuan kortisol menekan sekresi CRH sehingga
pelepasan CRH semakin tinggi. Hal ini mempermudah seseorang mengalami depresi
mayor, bila berhadapan dengan stressor.
Peningkatan aktivitas aksis HPA meningkatkan kadar kortisol. Bila peningkatan kadar
kortisol berlangsung lama, kerusakan hipokampus dapat terjadi. Kerusakan ini menjadi
prediposisi depresi. Simptom gangguan kognitif pada depresi dikaitkan dengan gangguan
hipokampus.
Hiperaktivitas aksis HPA merupakan penemuan yang hampir selalu konsisten pada
gangguan depresi mayor. Gangguan aksis HPA pada depresi dapat ditunjukkan dengan
adanya hiperkolesterolemia, resistennya sekresi kortisol terhadap supresi deksametason,
tidak adanya respon ACTH terhadap pemberian CRH, dan peningkatan konsentrasi CRH di
cairan serebrospinal. Gangguan aksis HPA, pada keadaan depresi, terjadi akibat tidak
berfungsinya sistem otoregulasi atau fungsi inhibisi umpan balik. Hal ini dapat diketahui
dengan test DST (dexamethasone supression test).
Neurotransmiter pada Mania (Gangguan Bipolar)
10. Otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan untuk
komunikasi berbagai beagian di otak dan sistem syaraf. Senyawa neurokimiawi ini, dikenal
sebagai neurotransmiter, sangat esensial bagi semua fungsi otak. Sebagai pembawa pesan,
mereka datang dari satu tempat dan pergi ke tempat lain untuk menyampaikan pesan-
pesannya. Bila satu sel syaraf (neuron) berakhir, di dekatnya ada neuron lainnya. Satu
neuron mengirimkan pesan dengan mengeluarkan neurotrasmiter menuju ke dendrit
neuron di dekatnya melalui celah sinaptik, ditangkap reseptor-reseptor pada celah sinaptik
tersebut.
Neurotransmiter yang berpengaruh pada terjadinya gangguan bipolar adalah dopamin,
norepinefrin, serotonin, GABA, glutamat dan asetilkolin. Selain itu, penelitian-penelitian
juga menunjukksan adanya kelompok neurotransmiter lain yang berperan penting pada
timbulnya mania, yaitu golongan neuropeptida, termasuk endorfin, somatostatin,
vasopresin dan oksitosin. Diketahui bahwa neurotransmiter-neurotransmiter ini, dalam
beberapa cara, tidak seimbang (unbalanced) pada otak individu mania dibanding otak
individu normal.
Misalnya, GABA diketahui menurun kadarnya dalam darah dan cairan spinal pada pasien
mania. Norepinefrin meningkat kadarnya pada celah sinaptik, tapi dengan serotonin
normal. Dopamin juga meningkat kadarnya pada celah sinaptik, menimbulkan
hiperaktivitas dan nsgresivitas mania, seperti juga pada skizofrenia. Antidepresan trisiklik
dan MAO inhibitor yang meningkatkan epinefrin bisa merangsang timbulnya mania, dan
antipsikotik yang mem-blok reseptor dopamin yang menurunkan kadar dopamin bisa
memperbaiki mania, seperti juga pada skizofrenia.
*****************
DAFTAR RUJUKAN
Andreasen,NC. Mood disorders.2001. Dalam : Brave new brain. Conquering mental illness
in t6he era of the genome. Oxford University Press 215-240.
Bhagwagar, ZB., Whale, R., Cowen, PJ. 2002. State and trait abnormalities in serotonin
function in major depression. Br.J. Psycchiatry. 181:242-247.
Bonaventura, P., Voom,P., Luyten, WHML, Jurzak M, . 1999. Detailed mapping of serotonin
11. 5-HT1B and 5-HT-1D reseptor messenger RNA and ligand binding sites in guinea-pig brain
and trigeminal ganlion:clues for fungtion. Neuroscience. 82: 469-484.
Dinan, TG. 1992. Glucocorticoid and the genesis of depressive illness. A psychobiological
model. Br.J.Psychiatry. 164:365-371.
Dum,AJ., Berridge,CW., 1990. Physiological and behaviural responses to CRF
administration: is CRF a mediator of anxiety or stress responses. Brain Res Rev 1990;
15:71-100.
Helm,C. Newport, DJ. Bonsall, R., Mileer, AH., Nemeroff,CB. 2001. Altered pituitary-adrenal
axis responses to provocative challenge test in adult survivors of childhood abuse.
American J. Psychiatry 2001 ; 158:575-581.
Jacobson, L., Sapolsky, R. The role of the hippocampus in feedback regulator of the
hypothalamic-pituitary-adrenocortical axis. 1991. Endoc.Rev. 12 : 118-134.
Joseph, R. Hippocampus. 1996. Dalam: Neuropsychiatry, Neuropsychology and Clinical
Neuroscience. Emotion, Evolution, Cognition, Language, Memory, Brain Damage, and
Abnormal Behaviour. Second ed. Williams & Wilkins, 193-216.
Nurmiati Amir, 2005. Depresi: Aspek Neurobiologi Diagnosis dan Tatalaksana. Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.
Owens, MJ., Nemeroff, CB. I991. Physiology and pharmacology of CRF. Pharmacol Rev. 43:
425-473.
Post, RM., Gordon, EK, Goodween, FK. Bunney,WE. 1973. Central norepinephrine
metabolism in affective illness: MHPG in the cerebrospinal fluid. Science 1973; 179: 1002-
1003.
Thoenen, H., 1995. Neurotrophines and neuronal plasticity. Science. 1995. 270: 593-598.
Van Diyken, HH., De Goeij, DC, Mos J, De Kloet, ER, Tilder FJH . 1993. Short inescapable
stress produces long lasting change in the brain-pituitary-adrenal axis of adult male rates.
Neuroindocrinology 1993. 58: 57-84.