Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan parasitologi. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit dengan inangnya. Parasit hidup menumpang pada inang untuk mendapatkan makanan dan perlindungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah terkait hubungan parasit-inang, contohnya zoonosis yang menunjukkan kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai jenis inang termasuk man
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71)
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Materinya tentang media penanaman kuman dan kuman coccus negatif dan positif, maaf belum ada pembahasannya, lain kali aku kasih deh sama pembahasanya, siapa tahu membantu....soalnya lagi sibuk UAS juga.....*itu juga sebenarnya soal UAS ku hehehhehe
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71)
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Materinya tentang media penanaman kuman dan kuman coccus negatif dan positif, maaf belum ada pembahasannya, lain kali aku kasih deh sama pembahasanya, siapa tahu membantu....soalnya lagi sibuk UAS juga.....*itu juga sebenarnya soal UAS ku hehehhehe
Pengantar kuliah mikrobiologi-parasitologi untuk mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Semester 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Hai guys...
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sedikit dari model pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran tentu seorang pengajar menggunakan berbagai model dalam mengajarkan sesuatu kepada anak didik atau murid. Salah satunya yaitu model pempelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran kooperatif dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu tipe jigsaw, NHT, TGT, Mind Mapping. Pada kali ini saya dan teman-teman membahas "Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw". Materi yang kami singgung pada ppt ini antara lain definisi, langkah-langkah pelaksanaan, kelebihan serta kekurangan, dan contoh RPP yang menggunakan tipe jigsaw.
semoga bermanfaat yaaa :)
2. MUHAIMIN RAMDJA
Master of Science in Tropical Medicine
Mahidol University, Bangkok
THAILAND
3. LEARNING OBJECTIVES
1. Menjelaskan definisi parasitologi
2. Menjelaskan istilah-istilah hubungan
hospes parasit
3. Menjelaskan konsep zoonosis
4. Menjelaskan cara penularan parasit
5. Menjelaskan klasifikasi parasit
4. •Tumbuhan dan hewan diciptakan sebagai
makhluk mandiri
•Bersaing untuk bertahan hidup
•Hanya yang mampu beradaptasi yang
bertahan hidup
•Diantaranya ada menggantungkan diri
kepada makhluk lain untuk mendapatkan
makanan dan perlindungan
5. •Adalah cabang Biologi yang mempelajari
tentang ketergantungan suatu makhluk
kepada makhluk lainnya
•Berasal dari kata PARASITOS=seseorang
yang ikut makan. LOGOS=ilmu
6. DEFINISI
• Ilmu yang mempelajari tentang jasad renik
yang hidup di dalam atau pada
permukaan jasad lain untuk sementara
atau menetap dengan maksud untuk
mengambil makanan sebagian atau
seluruhnya dari makhluk lain tersebut.
8. Parasit berdasarkan jasad:
1. Zooparasit=Parasit berupa hewan
• Protozoa=Hewan bersel satu
• Metazoa=Hewan bersel banyak
• Helminthes=cacing
• Arthropoda=serangga
9. Parasit berdasarkan jasad:
2. Fitoparasit=parasit berupa tumbuhan
• Bakteri
• Fungus (jamur)
3. Spirochaeta dan Virus
10. Parasit berdasarkan hospes:
1. Animal Parasite: Parasit yang
menyerang hewan
2. Plant Parasite: Parasit yang
menyerang tumbuhan
3. Medical Parasite: Parasit yang
menyerang manusia
11. HOSPES
1. Hospes Definitif: Tempat hidup parasit,
tumbuh menjadi dewasa dan
berkembang biak secara sexual
2. Hospes Perantara: Hospes tempat
parasit tumbuh menjadi bentuk infektif
dan siap ditularkan ke hospes lainnya.
12. HOSPES
3. Hospes Reservoir: Hewan yang
mengandung spesies parasit dan
menjadi sumber penularan bagi manusia
4. Hospes Paratenik: Hewan yang
mengandung stadium infektif parasit
tanpa menjadi dewasa dan dapat
ditularkan kepada hospes lainnya
13. PARASIT
• Hidup menumpang pada makhluk lain,
biasanya makhluk yang ditumpangi
memiliki ukuran yang lebih besar
• Tujuan menumpang adalah untuk
mendapatkan perlindungan dan makanan
(physical protection and nourishment)
14. ISTILAH-ISTILAH
• Komensalisma: apabila PARASIT
mendapat keuntungan dari HOSPES,
sedangkan HOSPES tidak mendapat
keuntungan dan juga tidak dirugikan
• Mutualisma: apabila PARASIT dan
HOSPES sama-sama mendapat
keuntungan
15. ISTILAH-ISTILAH
• Simbiosis: hubungan yang erat antara
dua organisma
• Vektor: hospes yang menularkan penyakit
kepada manusia
• Vektor Biologis: jika keberadaannya
penting untuk kelangsungan hidup parasit
• Vektor Mekanis atau phoretic: jika
keberadaannya tidak penting untuk siklus
hidup parasit
16. ISTILAH-ISTILAH
• Predator: organisma yang menyerang
dan membunuh organisma lain untuk
mendapatkan makanan. Organisma yang
dibunuh dan dimakan disebut MANGSA
• Parasitologi Klinis: Parasitologi yang
mempelajari tentang parasit yang
menyerang manusia dan akibat yang
ditimbulkannya.
17. ISTILAH-ISTILAH
• Parasit Insidental: Parasit yang secara
kebetulan bersarang pada hospes yang
biasanya tidak dihinggapinya.
• Pseudoparasit: Suatu artefak yang
disangka parasit
• Parasit Koprozoik: Suatu spesies asing
yang melewati tractus digestivus tanpa
menyebabkan infeksi pada manusia
18. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT
• Parasit Monoksen: Parasit yang dapat
hidup hanya pada satu macam hospes
– Contoh: Enterobius vermicularis
• Parasit Poliksen: Parasit yang dapat
hidup pada lebih dari satu macam hospes
– Contoh: Trichinella spiralis
19. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT
• Parasit Permanen: Parasit yang hidup
pada tubuh hospes sejak larva sampai
dewasa.
– Contoh: Ascaris lumbricoides
• Parasit temporer: Parasit yang hidup
bebas dan sewaktu-waktu mencari hospes
untuk mendapatkan makanan.
– Contoh: Aedes aegypti
20. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT
• Ektoparasit: Parasit yang hidup di luar
tubuh hospes (Investasi)
– Contoh: Pediculus humanus capitis
• Endoparasit: Parasit yang hidup di dalam
tubuh hospes (Infeksi)
– Contoh: Balantidium coli
21. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT
• Parasit obligat: Parasit yang berdiam
secara tetap di dalam tubuh hospes dan
seluruh hidupya tergantung kepada
hospes tersebut
– Contoh: Necator americanus
• Parasit fakultatif: Parasit yang dapat
hidup bebas dan dapat pula hidup sebagai
parasit
– Contoh: Strongyloides stercoralis
22. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT
• Spesies nyamuk Anopheles tertentu lebih
menyukai darah manusia jika tersedia.
Keadaan ini disebut Anthropophilic
• Beberapa jenis parasit seperti Clonorchis
sinensis, Schistosoma japonicum dan
Trichinella spiralis dapat menginfeksi
berbagai hospes, termasuk manusia.
23. ZOONOSIS
• Kemampuan parasit untuk menginfeksi
berbagai macam hospes (hewan dan
manusia), menimbulkan istilah
ZOONOSIS.
• Zoonosis=penyakit hewan.
• Makna zoonosis mengalami
perkembangan menjadi “penyakit hewan
yang dapat ditularkan kepada manusia”.
24. PEMBAGIAN ZOONOSIS
• Euzoonosis: Jika parasitosis lazim terjadi
pada hospes reservoir dan lazim juga
pada manusia
• Parazoonosis: Jika parasitosis pada
manusia jarang terjadi (manusia
merupakan hospes insidental)
25. Koegel (1959):
• Mengemukakan istilah
ANTHROPOZOONOSIS untuk penularan
penyakit dari hewan ke manusia.
Umumnya berupa infeksi langsung seperti
Trichinosis, cysticercosis, atau sebagian
besar penyakit yang ditularkan oleh
hospes perantara serangga dan mollusca.
26. Wagener (1957)
• Zooanthroponoses; Penyakit yang
berasal dari manusia dan menular ke
hewan vetebrata
• Nelson (1960): Amphixenoses, penyakit
yang lazim terjadi pada manusia dan
hewan vertebrata lainnya. Manusia dan
hewan dapat saling menularkan.
27. SUMBER INFEKSI PARASIT
• Air atau tanah yang terkontaminasi
• Makanan yang mengandung larva infektif
• Serangga penghisap darah
• Hewan piara atau hewan liar yang
mengandung parasit
• Orang lain
• Diri sendiri
28. Air atau tanah yang terkontaminasi:
• Tanah merupakan sumber penularan bagi
Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
cacing tambang, Strongyloides stercoralis
• Air dapat menjadi sumber penularan
Ameba, Flagellata intestinal, telur Taenia
solium, serkaria infektif Trematoda Darah.
29. Makanan yang mengandung larva
infektif:
• Ikan air tawar menjadi sumber penularan
Diphyllobothrium latum dan Clonorchis
sinensis
• Ketam dan udang sumber penularan
Paragonimus westermani
• Daging babi sumber penularan Taenia
solium
• Daging sapi sumber penularan Taenia
saginata.
31. Hewan piara dan hewan liar
• Anjing sumber penularan kista hydatid
Echinococcus granulosus, visceral larva
migrans Toxocara canis
• Hewan Herbivora sumber penularan
Trichostrongylus spp
32. Orang lain
• Sumber penularan Entamoeba histolytica,
Enterobius vermicularis, Hymenolepis
nana, Pediculus humanus capitis.
33. Diri sendiri
• Infeksi yang berasal dari diri sendiri
disebut autoinfeksi.
• Penularan autoinfeksi dapat terjadi pada
Enterobius vermicularis dan Strongyloides
stercoralis
34. Portal of entry into the body
• Untuk endoparasit pintu masuk parasit ke
dalam tubuh adalah MULUT
• Mulut merupakan pintu masuk untuk kista
matang Ameba, telur matang Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura,
Enterobius vermicularis.
35. Menembus kulit
• Cacing Tambang
• Strongyloides stercoralis
– Memasuki tubuh dengan cara menembus kulit
secara aktif.
36. Menembus kulit:
• Malaria
• Leishmania
• Trypanosoma
• Filaria
– Berkembang menjadi bentuk infektif dalam
tubuh serangga
– Masuk ke dalam tubuh hospes dengan
menembus kulit melalui serangga
37. Cara penularan lain:
• Inhalasi, telur E. vermicularis dapat
terhisap melalui pernafasan
• Transplasental (congenital), infeksi
Toxoplasma gondii
• Transmamary, infeksi Strongyloides,
Ancylostoma
• Hubungan sex, infeksi Trichomonas
vaginalis
38. Exposure vs Infection
• Terpapar terhadap infeksi adalah proses
inokulasi. Infeksi memiliki konotasi
“mengambil” yang kemudian agen infeksi
mapan di dalam tubuh hospes.
• Seringkali istilah infeksi digunakan untuk
keadaan yang sebetulnya termasuk
kategori inokulasi.
• Contoh: Terpapar E. hystolytica tanpa
kolonisasi
39. Biologic vs Clinical Incubation
• Masa Inkubasi Biologik berakhir segera
setelah parasit atau produknya ditemukan
tinja atau eksreta lainnya, di sirkulasi
darah, biopsi atau melalui prosedur
diagnostik lainnya.
• Inkubasi biologik disebut juga MASA
PREPATEN (Prepatent Period).
40. Biologic vs Clinical Incubation
• Inkubasi Biologik berhubungan dengan
perkembangan parasit.
• Inkubasi Klinis adalah jarak waktu antara
terpapar parasit sampai munculnya
simtom yang paling awal.
41. Nama Parasit:
• Nama Lokal, nama umum, nama ilmiah.
• “Cacing benang” di AS adalah
Strongyloides stercoralis, sedangkan
“cacing benang” di Inggris adalah
Enterobius vermicularis.
• Untuk mengatasi hambatan bahasa, maka
diperlukan nama ilmiah yang dimengerti
secara universal
42. Nama Parasit
• Binomial scientific name, menggunakan
bahasa Latin atau Yunani.
• Umumnya terdiri dari dua patah kata.
Kata pertama adalah nama genus, dan
kata kedua adalah nama spesies
(binomial nomenclature).
• Nama genus dimulai dengan huruf besar,
nama spesies dimulai dengan huruf kecil.
43. Nama Parasit
• Nama genus dan nama spesies tidak
boleh salah tulis.
• Nama genus dan nama spesies harus
tampil beda dengan sekelilingnya,
dengan cara dicetak miring atau
digarisbawahi.
• Contoh:
Ascaris lumbricoides
44. Klasifikasi Parasit
• Organisma Parasit dikelompokkan ke
dalam Kingdom, Subkingdom, Phylum,
Class, Subclass, Order, Suborder, Family,
Genus, Spesies.
• Pengelompokan berdasarkan ciri
morfologi atau karakter biokimiawi.