SlideShare a Scribd company logo
PARASITOLOGI 
PENDAHULUAN
MUHAIMIN RAMDJA 
Master of Science in Tropical Medicine 
Mahidol University, Bangkok 
THAILAND
LEARNING OBJECTIVES 
1. Menjelaskan definisi parasitologi 
2. Menjelaskan istilah-istilah hubungan 
hospes parasit 
3. Menjelaskan konsep zoonosis 
4. Menjelaskan cara penularan parasit 
5. Menjelaskan klasifikasi parasit
•Tumbuhan dan hewan diciptakan sebagai 
makhluk mandiri 
•Bersaing untuk bertahan hidup 
•Hanya yang mampu beradaptasi yang 
bertahan hidup 
•Diantaranya ada menggantungkan diri 
kepada makhluk lain untuk mendapatkan 
makanan dan perlindungan
•Adalah cabang Biologi yang mempelajari 
tentang ketergantungan suatu makhluk 
kepada makhluk lainnya 
•Berasal dari kata PARASITOS=seseorang 
yang ikut makan. LOGOS=ilmu
DEFINISI 
• Ilmu yang mempelajari tentang jasad renik 
yang hidup di dalam atau pada 
permukaan jasad lain untuk sementara 
atau menetap dengan maksud untuk 
mengambil makanan sebagian atau 
seluruhnya dari makhluk lain tersebut.
:Organisma yang menumpang 
: Organisma yang ditumpangi 
Phthirus pubis (kutu kelamin)
Parasit berdasarkan jasad: 
1. Zooparasit=Parasit berupa hewan 
• Protozoa=Hewan bersel satu 
• Metazoa=Hewan bersel banyak 
• Helminthes=cacing 
• Arthropoda=serangga
Parasit berdasarkan jasad: 
2. Fitoparasit=parasit berupa tumbuhan 
• Bakteri 
• Fungus (jamur) 
3. Spirochaeta dan Virus
Parasit berdasarkan hospes: 
1. Animal Parasite: Parasit yang 
menyerang hewan 
2. Plant Parasite: Parasit yang 
menyerang tumbuhan 
3. Medical Parasite: Parasit yang 
menyerang manusia
HOSPES 
1. Hospes Definitif: Tempat hidup parasit, 
tumbuh menjadi dewasa dan 
berkembang biak secara sexual 
2. Hospes Perantara: Hospes tempat 
parasit tumbuh menjadi bentuk infektif 
dan siap ditularkan ke hospes lainnya.
HOSPES 
3. Hospes Reservoir: Hewan yang 
mengandung spesies parasit dan 
menjadi sumber penularan bagi manusia 
4. Hospes Paratenik: Hewan yang 
mengandung stadium infektif parasit 
tanpa menjadi dewasa dan dapat 
ditularkan kepada hospes lainnya
PARASIT 
• Hidup menumpang pada makhluk lain, 
biasanya makhluk yang ditumpangi 
memiliki ukuran yang lebih besar 
• Tujuan menumpang adalah untuk 
mendapatkan perlindungan dan makanan 
(physical protection and nourishment)
ISTILAH-ISTILAH 
• Komensalisma: apabila PARASIT 
mendapat keuntungan dari HOSPES, 
sedangkan HOSPES tidak mendapat 
keuntungan dan juga tidak dirugikan 
• Mutualisma: apabila PARASIT dan 
HOSPES sama-sama mendapat 
keuntungan
ISTILAH-ISTILAH 
• Simbiosis: hubungan yang erat antara 
dua organisma 
• Vektor: hospes yang menularkan penyakit 
kepada manusia 
• Vektor Biologis: jika keberadaannya 
penting untuk kelangsungan hidup parasit 
• Vektor Mekanis atau phoretic: jika 
keberadaannya tidak penting untuk siklus 
hidup parasit
ISTILAH-ISTILAH 
• Predator: organisma yang menyerang 
dan membunuh organisma lain untuk 
mendapatkan makanan. Organisma yang 
dibunuh dan dimakan disebut MANGSA 
• Parasitologi Klinis: Parasitologi yang 
mempelajari tentang parasit yang 
menyerang manusia dan akibat yang 
ditimbulkannya.
ISTILAH-ISTILAH 
• Parasit Insidental: Parasit yang secara 
kebetulan bersarang pada hospes yang 
biasanya tidak dihinggapinya. 
• Pseudoparasit: Suatu artefak yang 
disangka parasit 
• Parasit Koprozoik: Suatu spesies asing 
yang melewati tractus digestivus tanpa 
menyebabkan infeksi pada manusia
HUBUNGAN HOSPES-PARASIT 
• Parasit Monoksen: Parasit yang dapat 
hidup hanya pada satu macam hospes 
– Contoh: Enterobius vermicularis 
• Parasit Poliksen: Parasit yang dapat 
hidup pada lebih dari satu macam hospes 
– Contoh: Trichinella spiralis
HUBUNGAN HOSPES-PARASIT 
• Parasit Permanen: Parasit yang hidup 
pada tubuh hospes sejak larva sampai 
dewasa. 
– Contoh: Ascaris lumbricoides 
• Parasit temporer: Parasit yang hidup 
bebas dan sewaktu-waktu mencari hospes 
untuk mendapatkan makanan. 
– Contoh: Aedes aegypti
HUBUNGAN HOSPES-PARASIT 
• Ektoparasit: Parasit yang hidup di luar 
tubuh hospes (Investasi) 
– Contoh: Pediculus humanus capitis 
• Endoparasit: Parasit yang hidup di dalam 
tubuh hospes (Infeksi) 
– Contoh: Balantidium coli
HUBUNGAN HOSPES-PARASIT 
• Parasit obligat: Parasit yang berdiam 
secara tetap di dalam tubuh hospes dan 
seluruh hidupya tergantung kepada 
hospes tersebut 
– Contoh: Necator americanus 
• Parasit fakultatif: Parasit yang dapat 
hidup bebas dan dapat pula hidup sebagai 
parasit 
– Contoh: Strongyloides stercoralis
HUBUNGAN HOSPES-PARASIT 
• Spesies nyamuk Anopheles tertentu lebih 
menyukai darah manusia jika tersedia. 
Keadaan ini disebut Anthropophilic 
• Beberapa jenis parasit seperti Clonorchis 
sinensis, Schistosoma japonicum dan 
Trichinella spiralis dapat menginfeksi 
berbagai hospes, termasuk manusia.
ZOONOSIS 
• Kemampuan parasit untuk menginfeksi 
berbagai macam hospes (hewan dan 
manusia), menimbulkan istilah 
ZOONOSIS. 
• Zoonosis=penyakit hewan. 
• Makna zoonosis mengalami 
perkembangan menjadi “penyakit hewan 
yang dapat ditularkan kepada manusia”.
PEMBAGIAN ZOONOSIS 
• Euzoonosis: Jika parasitosis lazim terjadi 
pada hospes reservoir dan lazim juga 
pada manusia 
• Parazoonosis: Jika parasitosis pada 
manusia jarang terjadi (manusia 
merupakan hospes insidental)
Koegel (1959): 
• Mengemukakan istilah 
ANTHROPOZOONOSIS untuk penularan 
penyakit dari hewan ke manusia. 
Umumnya berupa infeksi langsung seperti 
Trichinosis, cysticercosis, atau sebagian 
besar penyakit yang ditularkan oleh 
hospes perantara serangga dan mollusca.
Wagener (1957) 
• Zooanthroponoses; Penyakit yang 
berasal dari manusia dan menular ke 
hewan vetebrata 
• Nelson (1960): Amphixenoses, penyakit 
yang lazim terjadi pada manusia dan 
hewan vertebrata lainnya. Manusia dan 
hewan dapat saling menularkan.
SUMBER INFEKSI PARASIT 
• Air atau tanah yang terkontaminasi 
• Makanan yang mengandung larva infektif 
• Serangga penghisap darah 
• Hewan piara atau hewan liar yang 
mengandung parasit 
• Orang lain 
• Diri sendiri
Air atau tanah yang terkontaminasi: 
• Tanah merupakan sumber penularan bagi 
Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, 
cacing tambang, Strongyloides stercoralis 
• Air dapat menjadi sumber penularan 
Ameba, Flagellata intestinal, telur Taenia 
solium, serkaria infektif Trematoda Darah.
Makanan yang mengandung larva 
infektif: 
• Ikan air tawar menjadi sumber penularan 
Diphyllobothrium latum dan Clonorchis 
sinensis 
• Ketam dan udang sumber penularan 
Paragonimus westermani 
• Daging babi sumber penularan Taenia 
solium 
• Daging sapi sumber penularan Taenia 
saginata.
Serangga penghisap darah: 
• Malaria 
• Leishmania 
• Trypanosoma 
• Filaria
Hewan piara dan hewan liar 
• Anjing sumber penularan kista hydatid 
Echinococcus granulosus, visceral larva 
migrans Toxocara canis 
• Hewan Herbivora sumber penularan 
Trichostrongylus spp
Orang lain 
• Sumber penularan Entamoeba histolytica, 
Enterobius vermicularis, Hymenolepis 
nana, Pediculus humanus capitis.
Diri sendiri 
• Infeksi yang berasal dari diri sendiri 
disebut autoinfeksi. 
• Penularan autoinfeksi dapat terjadi pada 
Enterobius vermicularis dan Strongyloides 
stercoralis
Portal of entry into the body 
• Untuk endoparasit pintu masuk parasit ke 
dalam tubuh adalah MULUT 
• Mulut merupakan pintu masuk untuk kista 
matang Ameba, telur matang Ascaris 
lumbricoides, Trichuris trichiura, 
Enterobius vermicularis.
Menembus kulit 
• Cacing Tambang 
• Strongyloides stercoralis 
– Memasuki tubuh dengan cara menembus kulit 
secara aktif.
Menembus kulit: 
• Malaria 
• Leishmania 
• Trypanosoma 
• Filaria 
– Berkembang menjadi bentuk infektif dalam 
tubuh serangga 
– Masuk ke dalam tubuh hospes dengan 
menembus kulit melalui serangga
Cara penularan lain: 
• Inhalasi, telur E. vermicularis dapat 
terhisap melalui pernafasan 
• Transplasental (congenital), infeksi 
Toxoplasma gondii 
• Transmamary, infeksi Strongyloides, 
Ancylostoma 
• Hubungan sex, infeksi Trichomonas 
vaginalis
Exposure vs Infection 
• Terpapar terhadap infeksi adalah proses 
inokulasi. Infeksi memiliki konotasi 
“mengambil” yang kemudian agen infeksi 
mapan di dalam tubuh hospes. 
• Seringkali istilah infeksi digunakan untuk 
keadaan yang sebetulnya termasuk 
kategori inokulasi. 
• Contoh: Terpapar E. hystolytica tanpa 
kolonisasi
Biologic vs Clinical Incubation 
• Masa Inkubasi Biologik berakhir segera 
setelah parasit atau produknya ditemukan 
tinja atau eksreta lainnya, di sirkulasi 
darah, biopsi atau melalui prosedur 
diagnostik lainnya. 
• Inkubasi biologik disebut juga MASA 
PREPATEN (Prepatent Period).
Biologic vs Clinical Incubation 
• Inkubasi Biologik berhubungan dengan 
perkembangan parasit. 
• Inkubasi Klinis adalah jarak waktu antara 
terpapar parasit sampai munculnya 
simtom yang paling awal.
Nama Parasit: 
• Nama Lokal, nama umum, nama ilmiah. 
• “Cacing benang” di AS adalah 
Strongyloides stercoralis, sedangkan 
“cacing benang” di Inggris adalah 
Enterobius vermicularis. 
• Untuk mengatasi hambatan bahasa, maka 
diperlukan nama ilmiah yang dimengerti 
secara universal
Nama Parasit 
• Binomial scientific name, menggunakan 
bahasa Latin atau Yunani. 
• Umumnya terdiri dari dua patah kata. 
Kata pertama adalah nama genus, dan 
kata kedua adalah nama spesies 
(binomial nomenclature). 
• Nama genus dimulai dengan huruf besar, 
nama spesies dimulai dengan huruf kecil.
Nama Parasit 
• Nama genus dan nama spesies tidak 
boleh salah tulis. 
• Nama genus dan nama spesies harus 
tampil beda dengan sekelilingnya, 
dengan cara dicetak miring atau 
digarisbawahi. 
• Contoh: 
Ascaris lumbricoides
Klasifikasi Parasit 
• Organisma Parasit dikelompokkan ke 
dalam Kingdom, Subkingdom, Phylum, 
Class, Subclass, Order, Suborder, Family, 
Genus, Spesies. 
• Pengelompokan berdasarkan ciri 
morfologi atau karakter biokimiawi.
Contoh 
• Kingdom Protista 
• Subkingdom Protozoa 
• Phylum Apicomplexa 
• Class Sporozoea 
• Subclass Coccidia 
• Order Eucoccidia 
• Suborder Haemosporina
Contoh 
• Family Plasmodiidae 
• Genus Plasmodium 
• Spesies Plasmodium vivax
Cabang-cabang Parasitologi: 
• Entomologi (Serangga) 
• Helmintologi (Cacing) 
• Protozoologi (Protozoa)
Bahan Bacaan 
1. Neva FA, Brown HW. Basic Clinical 
Parasitology. 6th ed. 
2. Despommier DD, Gwadz RW, Hotez PJ, 
Knirsch CA. Parasitic Diseases. 4th ed. 
3. Gillespie SH, Richard DP. Principles 
and Practice of Clinical Parasitology 
4. Beaver PC, Jung RC, Cupp EW. Clinical 
Parasitology. 9th ed.
Parasitologi

More Related Content

What's hot

PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Surya Amal
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifTitis Sari
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
Arini Utami
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
Santos Tos
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
dewisetiyana52
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
hersu12345
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positiflissura chatami
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
dewisetiyana52
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
Septian Muna Barakati
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Brian Putra
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
Amat Rajasa
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Rukmana Suharta
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
Aprillia Indah Fajarwati
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
Awe Wardani
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
Sabrina untsa
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
AhmadPurnawarmanFais
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Maria Anastasia Mega Nissa Clara Persada
 
PPT Hematologi
PPT Hematologi PPT Hematologi
PPT Hematologi
Viliansyah Viliansyah
 

What's hot (20)

PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Trematoda pbl8
Trematoda pbl8Trematoda pbl8
Trematoda pbl8
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
 
Terminologi anatomi
Terminologi anatomiTerminologi anatomi
Terminologi anatomi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
PPT Hematologi
PPT Hematologi PPT Hematologi
PPT Hematologi
 

Viewers also liked

Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Dilla Novita
 
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-ParasitologiPengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Prastuti Waraharini
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
pjj_kemenkes
 
Model pembelajaran teori belajar behavioristik
Model pembelajaran teori belajar behavioristikModel pembelajaran teori belajar behavioristik
Model pembelajaran teori belajar behavioristikHalimatus Sa'diyah
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiFarida Sihotang
 
Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok iv
Fredy Talebong
 
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
rennijuliyanna
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologi
widya pratiwi
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Teuku Ichsan
 
97324197 parasit
97324197 parasit97324197 parasit
97324197 parasit
Wassta' In
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
feni gita safitri
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
Hammamnurkholis
 
Model pengajaran behaviorisme disediakan oleh norhayati
Model pengajaran behaviorisme disediakan oleh norhayatiModel pengajaran behaviorisme disediakan oleh norhayati
Model pengajaran behaviorisme disediakan oleh norhayatiHELMIZAM
 
sejarah sastra balai pustaka pend,.bahasa dan sastra Indonesia
sejarah sastra balai pustaka pend,.bahasa dan sastra Indonesiasejarah sastra balai pustaka pend,.bahasa dan sastra Indonesia
sejarah sastra balai pustaka pend,.bahasa dan sastra Indonesia
Nailun Najah
 
Platyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematodaPlatyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematoda
Bondan Kartika Pradipta
 
Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2
romi firdaus
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologierfan syah
 

Viewers also liked (20)

Ppt parasit iv
Ppt parasit ivPpt parasit iv
Ppt parasit iv
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-ParasitologiPengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Model pembelajaran teori belajar behavioristik
Model pembelajaran teori belajar behavioristikModel pembelajaran teori belajar behavioristik
Model pembelajaran teori belajar behavioristik
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologi
 
Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok iv
 
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologi
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
 
97324197 parasit
97324197 parasit97324197 parasit
97324197 parasit
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
 
Model pengajaran behaviorisme disediakan oleh norhayati
Model pengajaran behaviorisme disediakan oleh norhayatiModel pengajaran behaviorisme disediakan oleh norhayati
Model pengajaran behaviorisme disediakan oleh norhayati
 
sejarah sastra balai pustaka pend,.bahasa dan sastra Indonesia
sejarah sastra balai pustaka pend,.bahasa dan sastra Indonesiasejarah sastra balai pustaka pend,.bahasa dan sastra Indonesia
sejarah sastra balai pustaka pend,.bahasa dan sastra Indonesia
 
Platyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematodaPlatyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematoda
 
Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2
 
Pediculosis
PediculosisPediculosis
Pediculosis
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologi
 

Similar to Parasitologi

Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
AkbarJuliansyah4
 
Dasar-dasar parasitologi
Dasar-dasar parasitologi Dasar-dasar parasitologi
Dasar-dasar parasitologi
Ami Febriza
 
pengantar parasit.ppt
pengantar parasit.pptpengantar parasit.ppt
pengantar parasit.ppt
sri aprilianti idris
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Nurul Hidayah
 
Pengantar parasitologi
Pengantar parasitologi Pengantar parasitologi
Pengantar parasitologi
Ros Darni
 
Biomedik 3 2022 edit.pdf
Biomedik 3 2022 edit.pdfBiomedik 3 2022 edit.pdf
Biomedik 3 2022 edit.pdf
ssuser834c3e
 
Parasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas AParasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas A
angga oka
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
Sarthyna Lukman
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
Sarthyna Lukman
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdfPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
StevenSamuelBangun
 
Parasite.pptx
Parasite.pptxParasite.pptx
Parasite.pptx
RiaAnggriyani2
 
Pengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-newPengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-new
Jurusan Farmasi Poltekkes Medan
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
Josua Sitorus
 
Pengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologiPengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologi
Muhammad Nasrullah
 
Nematoda
NematodaNematoda
Nematoda
Kurnia Wati
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
evarahma70
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisNovi Fachrunnisa
 
Protista
Protista Protista
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
dwikartikasari25
 

Similar to Parasitologi (20)

Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
Parasitologi_Parasitologi _Parasitologi_
 
Dasar-dasar parasitologi
Dasar-dasar parasitologi Dasar-dasar parasitologi
Dasar-dasar parasitologi
 
pengantar parasit.ppt
pengantar parasit.pptpengantar parasit.ppt
pengantar parasit.ppt
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Pengantar parasitologi
Pengantar parasitologi Pengantar parasitologi
Pengantar parasitologi
 
Biomedik 3 2022 edit.pdf
Biomedik 3 2022 edit.pdfBiomedik 3 2022 edit.pdf
Biomedik 3 2022 edit.pdf
 
Parasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas AParasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas A
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdfPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
 
Parasite.pptx
Parasite.pptxParasite.pptx
Parasite.pptx
 
Pengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-newPengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-new
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Pengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologiPengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologi
 
Nematoda
NematodaNematoda
Nematoda
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
NEMANTHELMINTHES
NEMANTHELMINTHESNEMANTHELMINTHES
NEMANTHELMINTHES
 
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 

Recently uploaded (8)

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 

Parasitologi

  • 2. MUHAIMIN RAMDJA Master of Science in Tropical Medicine Mahidol University, Bangkok THAILAND
  • 3. LEARNING OBJECTIVES 1. Menjelaskan definisi parasitologi 2. Menjelaskan istilah-istilah hubungan hospes parasit 3. Menjelaskan konsep zoonosis 4. Menjelaskan cara penularan parasit 5. Menjelaskan klasifikasi parasit
  • 4. •Tumbuhan dan hewan diciptakan sebagai makhluk mandiri •Bersaing untuk bertahan hidup •Hanya yang mampu beradaptasi yang bertahan hidup •Diantaranya ada menggantungkan diri kepada makhluk lain untuk mendapatkan makanan dan perlindungan
  • 5. •Adalah cabang Biologi yang mempelajari tentang ketergantungan suatu makhluk kepada makhluk lainnya •Berasal dari kata PARASITOS=seseorang yang ikut makan. LOGOS=ilmu
  • 6. DEFINISI • Ilmu yang mempelajari tentang jasad renik yang hidup di dalam atau pada permukaan jasad lain untuk sementara atau menetap dengan maksud untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari makhluk lain tersebut.
  • 7. :Organisma yang menumpang : Organisma yang ditumpangi Phthirus pubis (kutu kelamin)
  • 8. Parasit berdasarkan jasad: 1. Zooparasit=Parasit berupa hewan • Protozoa=Hewan bersel satu • Metazoa=Hewan bersel banyak • Helminthes=cacing • Arthropoda=serangga
  • 9. Parasit berdasarkan jasad: 2. Fitoparasit=parasit berupa tumbuhan • Bakteri • Fungus (jamur) 3. Spirochaeta dan Virus
  • 10. Parasit berdasarkan hospes: 1. Animal Parasite: Parasit yang menyerang hewan 2. Plant Parasite: Parasit yang menyerang tumbuhan 3. Medical Parasite: Parasit yang menyerang manusia
  • 11. HOSPES 1. Hospes Definitif: Tempat hidup parasit, tumbuh menjadi dewasa dan berkembang biak secara sexual 2. Hospes Perantara: Hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif dan siap ditularkan ke hospes lainnya.
  • 12. HOSPES 3. Hospes Reservoir: Hewan yang mengandung spesies parasit dan menjadi sumber penularan bagi manusia 4. Hospes Paratenik: Hewan yang mengandung stadium infektif parasit tanpa menjadi dewasa dan dapat ditularkan kepada hospes lainnya
  • 13. PARASIT • Hidup menumpang pada makhluk lain, biasanya makhluk yang ditumpangi memiliki ukuran yang lebih besar • Tujuan menumpang adalah untuk mendapatkan perlindungan dan makanan (physical protection and nourishment)
  • 14. ISTILAH-ISTILAH • Komensalisma: apabila PARASIT mendapat keuntungan dari HOSPES, sedangkan HOSPES tidak mendapat keuntungan dan juga tidak dirugikan • Mutualisma: apabila PARASIT dan HOSPES sama-sama mendapat keuntungan
  • 15. ISTILAH-ISTILAH • Simbiosis: hubungan yang erat antara dua organisma • Vektor: hospes yang menularkan penyakit kepada manusia • Vektor Biologis: jika keberadaannya penting untuk kelangsungan hidup parasit • Vektor Mekanis atau phoretic: jika keberadaannya tidak penting untuk siklus hidup parasit
  • 16. ISTILAH-ISTILAH • Predator: organisma yang menyerang dan membunuh organisma lain untuk mendapatkan makanan. Organisma yang dibunuh dan dimakan disebut MANGSA • Parasitologi Klinis: Parasitologi yang mempelajari tentang parasit yang menyerang manusia dan akibat yang ditimbulkannya.
  • 17. ISTILAH-ISTILAH • Parasit Insidental: Parasit yang secara kebetulan bersarang pada hospes yang biasanya tidak dihinggapinya. • Pseudoparasit: Suatu artefak yang disangka parasit • Parasit Koprozoik: Suatu spesies asing yang melewati tractus digestivus tanpa menyebabkan infeksi pada manusia
  • 18. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT • Parasit Monoksen: Parasit yang dapat hidup hanya pada satu macam hospes – Contoh: Enterobius vermicularis • Parasit Poliksen: Parasit yang dapat hidup pada lebih dari satu macam hospes – Contoh: Trichinella spiralis
  • 19. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT • Parasit Permanen: Parasit yang hidup pada tubuh hospes sejak larva sampai dewasa. – Contoh: Ascaris lumbricoides • Parasit temporer: Parasit yang hidup bebas dan sewaktu-waktu mencari hospes untuk mendapatkan makanan. – Contoh: Aedes aegypti
  • 20. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT • Ektoparasit: Parasit yang hidup di luar tubuh hospes (Investasi) – Contoh: Pediculus humanus capitis • Endoparasit: Parasit yang hidup di dalam tubuh hospes (Infeksi) – Contoh: Balantidium coli
  • 21. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT • Parasit obligat: Parasit yang berdiam secara tetap di dalam tubuh hospes dan seluruh hidupya tergantung kepada hospes tersebut – Contoh: Necator americanus • Parasit fakultatif: Parasit yang dapat hidup bebas dan dapat pula hidup sebagai parasit – Contoh: Strongyloides stercoralis
  • 22. HUBUNGAN HOSPES-PARASIT • Spesies nyamuk Anopheles tertentu lebih menyukai darah manusia jika tersedia. Keadaan ini disebut Anthropophilic • Beberapa jenis parasit seperti Clonorchis sinensis, Schistosoma japonicum dan Trichinella spiralis dapat menginfeksi berbagai hospes, termasuk manusia.
  • 23. ZOONOSIS • Kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai macam hospes (hewan dan manusia), menimbulkan istilah ZOONOSIS. • Zoonosis=penyakit hewan. • Makna zoonosis mengalami perkembangan menjadi “penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia”.
  • 24. PEMBAGIAN ZOONOSIS • Euzoonosis: Jika parasitosis lazim terjadi pada hospes reservoir dan lazim juga pada manusia • Parazoonosis: Jika parasitosis pada manusia jarang terjadi (manusia merupakan hospes insidental)
  • 25. Koegel (1959): • Mengemukakan istilah ANTHROPOZOONOSIS untuk penularan penyakit dari hewan ke manusia. Umumnya berupa infeksi langsung seperti Trichinosis, cysticercosis, atau sebagian besar penyakit yang ditularkan oleh hospes perantara serangga dan mollusca.
  • 26. Wagener (1957) • Zooanthroponoses; Penyakit yang berasal dari manusia dan menular ke hewan vetebrata • Nelson (1960): Amphixenoses, penyakit yang lazim terjadi pada manusia dan hewan vertebrata lainnya. Manusia dan hewan dapat saling menularkan.
  • 27. SUMBER INFEKSI PARASIT • Air atau tanah yang terkontaminasi • Makanan yang mengandung larva infektif • Serangga penghisap darah • Hewan piara atau hewan liar yang mengandung parasit • Orang lain • Diri sendiri
  • 28. Air atau tanah yang terkontaminasi: • Tanah merupakan sumber penularan bagi Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, cacing tambang, Strongyloides stercoralis • Air dapat menjadi sumber penularan Ameba, Flagellata intestinal, telur Taenia solium, serkaria infektif Trematoda Darah.
  • 29. Makanan yang mengandung larva infektif: • Ikan air tawar menjadi sumber penularan Diphyllobothrium latum dan Clonorchis sinensis • Ketam dan udang sumber penularan Paragonimus westermani • Daging babi sumber penularan Taenia solium • Daging sapi sumber penularan Taenia saginata.
  • 30. Serangga penghisap darah: • Malaria • Leishmania • Trypanosoma • Filaria
  • 31. Hewan piara dan hewan liar • Anjing sumber penularan kista hydatid Echinococcus granulosus, visceral larva migrans Toxocara canis • Hewan Herbivora sumber penularan Trichostrongylus spp
  • 32. Orang lain • Sumber penularan Entamoeba histolytica, Enterobius vermicularis, Hymenolepis nana, Pediculus humanus capitis.
  • 33. Diri sendiri • Infeksi yang berasal dari diri sendiri disebut autoinfeksi. • Penularan autoinfeksi dapat terjadi pada Enterobius vermicularis dan Strongyloides stercoralis
  • 34. Portal of entry into the body • Untuk endoparasit pintu masuk parasit ke dalam tubuh adalah MULUT • Mulut merupakan pintu masuk untuk kista matang Ameba, telur matang Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Enterobius vermicularis.
  • 35. Menembus kulit • Cacing Tambang • Strongyloides stercoralis – Memasuki tubuh dengan cara menembus kulit secara aktif.
  • 36. Menembus kulit: • Malaria • Leishmania • Trypanosoma • Filaria – Berkembang menjadi bentuk infektif dalam tubuh serangga – Masuk ke dalam tubuh hospes dengan menembus kulit melalui serangga
  • 37. Cara penularan lain: • Inhalasi, telur E. vermicularis dapat terhisap melalui pernafasan • Transplasental (congenital), infeksi Toxoplasma gondii • Transmamary, infeksi Strongyloides, Ancylostoma • Hubungan sex, infeksi Trichomonas vaginalis
  • 38. Exposure vs Infection • Terpapar terhadap infeksi adalah proses inokulasi. Infeksi memiliki konotasi “mengambil” yang kemudian agen infeksi mapan di dalam tubuh hospes. • Seringkali istilah infeksi digunakan untuk keadaan yang sebetulnya termasuk kategori inokulasi. • Contoh: Terpapar E. hystolytica tanpa kolonisasi
  • 39. Biologic vs Clinical Incubation • Masa Inkubasi Biologik berakhir segera setelah parasit atau produknya ditemukan tinja atau eksreta lainnya, di sirkulasi darah, biopsi atau melalui prosedur diagnostik lainnya. • Inkubasi biologik disebut juga MASA PREPATEN (Prepatent Period).
  • 40. Biologic vs Clinical Incubation • Inkubasi Biologik berhubungan dengan perkembangan parasit. • Inkubasi Klinis adalah jarak waktu antara terpapar parasit sampai munculnya simtom yang paling awal.
  • 41. Nama Parasit: • Nama Lokal, nama umum, nama ilmiah. • “Cacing benang” di AS adalah Strongyloides stercoralis, sedangkan “cacing benang” di Inggris adalah Enterobius vermicularis. • Untuk mengatasi hambatan bahasa, maka diperlukan nama ilmiah yang dimengerti secara universal
  • 42. Nama Parasit • Binomial scientific name, menggunakan bahasa Latin atau Yunani. • Umumnya terdiri dari dua patah kata. Kata pertama adalah nama genus, dan kata kedua adalah nama spesies (binomial nomenclature). • Nama genus dimulai dengan huruf besar, nama spesies dimulai dengan huruf kecil.
  • 43. Nama Parasit • Nama genus dan nama spesies tidak boleh salah tulis. • Nama genus dan nama spesies harus tampil beda dengan sekelilingnya, dengan cara dicetak miring atau digarisbawahi. • Contoh: Ascaris lumbricoides
  • 44. Klasifikasi Parasit • Organisma Parasit dikelompokkan ke dalam Kingdom, Subkingdom, Phylum, Class, Subclass, Order, Suborder, Family, Genus, Spesies. • Pengelompokan berdasarkan ciri morfologi atau karakter biokimiawi.
  • 45. Contoh • Kingdom Protista • Subkingdom Protozoa • Phylum Apicomplexa • Class Sporozoea • Subclass Coccidia • Order Eucoccidia • Suborder Haemosporina
  • 46. Contoh • Family Plasmodiidae • Genus Plasmodium • Spesies Plasmodium vivax
  • 47. Cabang-cabang Parasitologi: • Entomologi (Serangga) • Helmintologi (Cacing) • Protozoologi (Protozoa)
  • 48. Bahan Bacaan 1. Neva FA, Brown HW. Basic Clinical Parasitology. 6th ed. 2. Despommier DD, Gwadz RW, Hotez PJ, Knirsch CA. Parasitic Diseases. 4th ed. 3. Gillespie SH, Richard DP. Principles and Practice of Clinical Parasitology 4. Beaver PC, Jung RC, Cupp EW. Clinical Parasitology. 9th ed.