SlideShare a Scribd company logo
Skizofrenia
Definisi
SCHIZOPHRENIA : sindroma klinis yang bervariasi, yang mengganggu,
psychopathology yang melibatkan kognisi, emosi, persepsi, dan
perilaku lain.
Epidemiologi
• Dapat ditemukan pada semua strata sosial dan daerah
• Pria = wanita, tetapi wanita mempunyai prognosis yang lebih baik
• 90% pada usia 15-55 tahun
• Laki : 15-25 tahun
• Perempuan : 25-35 tahun
Etiologi
• Genetik
• Neurobiologi
Classifications
• Skizofrenia Paranoid
• Skizofrenia Disorganized
• Skizofrenia Catatonic
• Skizofrenia Undifferentiated
• Skizofrenia Residual
PEDOMAN DIAGNOSIS Skizofrenia
Harus ada 1 gejala (amat jelas) / 2 gejala atau lebih (kurang jelas) :
(a) - Thought echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang /
bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan,
walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau
- Thought insertion or withdrawal : isi pikiran yang asing dari luar
masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil
keluar oleh sesuatu dari luar (withdrawal); dan
- Thought broadcasting : isi pikirannya tersiar keluar sehingga
orang lain atau umum mengetahuinya;
(b) - Delusion of control : waham tentang dirinya
dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar;
atau
- Delusion of influence : waham tentang dirinya
dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar;
atau
- Delusion of passivity : waham tentang dirinya tidak
berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;
(tentang “dirinya” : secara jelas merujuk ke pergerakan
tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan /
penginderaan khusus);
- Delusional perception : pengalaman inderawi yang
tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya,
biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
(c) Halusinasi auditorik :
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus
menerus terhadap perilaku pasien, atau
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
(diantara berbagai suara yang berbicara), atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu
bagian tubuh.
(d) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut
budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu
yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama /
politik tertentu, / kekuatan dan kemampuan diatas
manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan
cuaca, / berkomunikasi dengan makhluk asing dari
dunia lain)
• Atau paling sedikit 2 gejala dibawah ini yang harus
selalu ada secara jelas :
• Halusinasi yang menetap dari panca indera apa
saja, apabila disertai baik oleh waham yang
mengambang maupun yang setengah
berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,
ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-
valued ideas) yang menetap, / apabila terjadi
setiap hari selama berminggu-minggu /
berbulan-bulan terus menerus;
• Arus pikiran yang terputus (break) / yang
mengalami sisipan (interpolation), yang
berakibat inkoherensi / pembicaraan yang tidak
relevan, / neologisme;
(g) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-
gelisah (excitement), posisis tubuh tertentu
(posturing), / fleksibilitas cerea, negativisme,
mutisme, dan stupor;
(h) Gejala-gejala “negatif” seperti sikap sangat
apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional
yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus
jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan
oleh depresi / medikasi neuroleptika;
• Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah
berlangsung selama kurun waktu 1 bulan / > (tidak
berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal).
• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan
bermakna dalam mutu keseluruhan (overall
quality) dari beberapa aspek perilaku pribadai
(personal behaviour), bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self
absorbed attitude), dan penarikan diri secara
sosial.
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
• Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada
usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25)
• Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu &
senang menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian
untuk menentukan diagnosis
• Untuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya
diperlukan pengamatan kontinu selama 2 / 3 bulan lamanya,
untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini
memang benar bertahan :
Perilaku yang tidak bertanggung jawab & tak dapat
diramalkan, serta mannerisme; ada kecenderungan
untuk selalu menyendiri (solitary), dan perilaku
menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan
Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar
(inappropriate), sering disertai oleh cekikikan (giggling) /
perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self-
absorbed smiling), / oleh sikap, tinggi hati (lofty manner),
tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli
secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondrial, dan
ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases);
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak
menentu (rambling) serta inkoheren.
• Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta
gangguan proses pikir umumnya menonjol. Halusinasi
dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak
menonjol (fleeting and fragmentary delusions and
hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang
bertujuan (determination) hilang serta sasaran
ditinggalkan, sehingga perilaku penderita
memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan
(aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose).
Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat
dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema
abstrak lainnya, makin mempersukar orang
memahami jalan pikiran pasien.
PERAWATAN DI RUMAH SAKIT
• Indikasi :
• Menegakkan diagnosis
• Menstabilkan medikasi
• Keamanan pasien
• Perilaku sangat kacau
• Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan)
MEDIKAMENTOSA
• Pemeriksaan awal
• Situasi gawat darurat : dokter dapat memberI obat (kecuali clozapine) tanpa
melakukan pemeriksaan fisik maupun laboratorium
• Pemeriksaan biasa : lakukan pemeriksaan hematologi rutin, fungsi hati dan
ECG
OBAT-OBAT Antipsikotik :
• Konvensional : Haloperidol, Trifluoperazin, Flufenazin, Chlorpromazin
• Atipikal : Risperidon, Clozapin, Quetiapin, Zotepin, Aripiprazol,
Olanzapin
• OBAT ANTIPSIKOTIK
• Antagonis reseptor dopamine
• Hanya sejumlah kecil pasien (kemungkinan 25%) yang
dapat kembali pada fungsi mental normal
• Efek samping : akatisia, gejala mirip parkinsonisme
(rigiditas dan tremor)
• Efek samping serius : tardive dyskinesia, sindroma
neuroleptik malignan
• Risperidon
• Antagonis reseptor serotonin tipe 2 (5-HT2) dan
dopamine tipe 2 (D2)
• Efektif mengobati gejala + dan –
• OBAT LINI PERTAMA
• Clozapine
• Antagonis lemah reseptor D2, antagonis kuat reseptor
D4
• Efek samping : agranulositosis (6-18 minggu setelah
pengobatan) sehingga harus dilakukan monitoring tiap
minggu dan lama terapi tidak lebih dari 6 minggu
• Mahal
• OBAT LINI KEDUA
• Kontraindikasi Antipsikotik
• Respon alergi serius
• Pasien yang mungkin telah mengkonsumsi
zat-zat yang akan berinteraksi dengan
antispikotik sehingga terjadi depresi SSP
(mis.alkohol, opioid, barbiturate,
benzodiazepine)
• Resiko tinggi kejang akibat lesi organic
ataupun idiopatik
• Glaukoma sudut sempit
• KEGAGALAN PERCOBAAN OBAT
• Adanya suatu lesi organic
• Ketidak patuhan
• Waktu yang ridak mencukupi
Gagal, bukan alasan di atas:
• Tambahkan obat lain :
• Lithium
• Antikonvulsan ( carbamazepine /
valproate)
• (efektif untuk menurunkan episode kekerasan)
• Benzodiazepine
TERAPI LAIN
• ECT (elektro konvulsif)
• Diindikasikan untuk pasien kakatonik dan
pasien yang tidak dapat menggunakan
antipsikotik
(*) yang paling mungkin merespon adalah
pasien yang sakit < 1 tahun
TERAPI PSIKOSOSIAL
• Terapi perilaku
• Meningkatkan kemampuan social
• Meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri
• Komunikasi dan latihan perilaku adaptif
• Latihan keterampilan dengan menggunakan kaset video maupun
permainan
• Terapi orientasi keluarga ( penyuluhan terhadap keluarga
tentang penyakit)
• NAMI (The National Alliance for the
Mental Ill)
• Merupakan suatu kelompok yang
memberikan nasihat emosi dan praktis
untuk keluarga dan teman pasien
• Terapi individual : membina hubungan
antara pasien dan dokter
• Tujuan : pasien tetap mengikuti
psikoterapi dan patuh terhadap medikasi
sehingga dedapatkan hasil yang baik
(selama follow-up 2 tahun)
PROGNOSIS
• > periode 5 sampai 10 tahun setelah perawatan psikiatrik pertama
kali di rumah sakit karena skiofrenia  ± 10-20 % pasien memliki
hasil yang baik.
• > 50% pasien memiliki hasil yang buruk, dengan perawatan di rumah
sakit yang berulang, eksaserbasi gejala, episode gangguan mood
berat, dan usaha bunuh diri.
PROGNOSIS BAIK PROGNOSIS BURUK
Onset lambat Onset muda
Factor pencetus jelas Tidak ada factor pencetus
Onset akut Onset tidak jelas
Riwayat social, seksual dan pekerjaan
pramorbid yang baik
Riwayat social, seksual dan pekerjaan
pramorbid yang buruk
Gejala gangguan mood (terutama
gangguan depresi)
Perilaku menarik diri, autistic
Menikah Tidak menikah, bercerai
Riwayat keluarga gangguan mood Riwayat keluarga schizophrenia
System pendukung yang baik System pendukung buruk
Gejala positif Gejala negative
Tanda dan gejala neurologis
Riwayat trauma perinatal
Tidak ada remisi dalam 3 tahun
Banyak relaps
Riwayat penyerangan
• TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
the yulia
 
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral InhalasiTeknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi
aulia rahmah
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Warung Bidan
 
Kasus sistem saraf
Kasus sistem sarafKasus sistem saraf
Kasus sistem saraf
Dita Pevensie
 
teknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateterteknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateter
Fitri Nur Cahyanti
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Tetanus Neonatorum
Tetanus NeonatorumTetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum
Dessy Adeliana
 
Leaflet Seks Bebas.docx
Leaflet Seks Bebas.docxLeaflet Seks Bebas.docx
Leaflet Seks Bebas.docx
saskiaaleisya
 
Konseling hiv
Konseling hivKonseling hiv
Konseling hiv
Joni Iswanto
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
stikesby kebidanan
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
Sumiaty Syifah
 
Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas
pjj_kemenkes
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
Dnr Creatives
 
LP DHF MEGA (1) FIXXX.docx
LP DHF MEGA (1) FIXXX.docxLP DHF MEGA (1) FIXXX.docx
LP DHF MEGA (1) FIXXX.docx
Roni Anasoka
 
Kmk no. 1778 ttg pedoman penyelenggaraan pelayanan icu di rs
Kmk no. 1778 ttg pedoman penyelenggaraan pelayanan icu di rsKmk no. 1778 ttg pedoman penyelenggaraan pelayanan icu di rs
Kmk no. 1778 ttg pedoman penyelenggaraan pelayanan icu di rsInthoifah Rohmatul Izah
 
Mmas 8
Mmas 8Mmas 8
Mmas 8
Aida Hastuti
 
Laporan kasus migrain.pptx
Laporan kasus migrain.pptxLaporan kasus migrain.pptx
Laporan kasus migrain.pptx
RaihVHermarwan
 
Inkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriInkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin Geriatri
Zarah Dzulhijjah
 

What's hot (20)

192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
 
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral InhalasiTeknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasi
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebas
 
Kasus sistem saraf
Kasus sistem sarafKasus sistem saraf
Kasus sistem saraf
 
icdx
 icdx icdx
icdx
 
teknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateterteknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateter
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Tetanus Neonatorum
Tetanus NeonatorumTetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum
 
Leaflet Seks Bebas.docx
Leaflet Seks Bebas.docxLeaflet Seks Bebas.docx
Leaflet Seks Bebas.docx
 
Konseling hiv
Konseling hivKonseling hiv
Konseling hiv
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
LP DHF MEGA (1) FIXXX.docx
LP DHF MEGA (1) FIXXX.docxLP DHF MEGA (1) FIXXX.docx
LP DHF MEGA (1) FIXXX.docx
 
Kmk no. 1778 ttg pedoman penyelenggaraan pelayanan icu di rs
Kmk no. 1778 ttg pedoman penyelenggaraan pelayanan icu di rsKmk no. 1778 ttg pedoman penyelenggaraan pelayanan icu di rs
Kmk no. 1778 ttg pedoman penyelenggaraan pelayanan icu di rs
 
Mmas 8
Mmas 8Mmas 8
Mmas 8
 
Laporan kasus migrain.pptx
Laporan kasus migrain.pptxLaporan kasus migrain.pptx
Laporan kasus migrain.pptx
 
Inkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriInkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin Geriatri
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 

Viewers also liked

Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
Ikha Mardiyah
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
Indra Lasmana
 
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidPresentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Aris Rahmanda
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
fikri asyura
 
Schizophrenia (1)
Schizophrenia (1)Schizophrenia (1)
Schizophrenia (1)
Nidheesha Manganam
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
Psychology Project
 
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia ParanoidSkizofrenia Paranoid
Skizofrenia Paranoid
Anggita Oksyrana
 
Schizophrenia ppt
Schizophrenia pptSchizophrenia ppt
Schizophrenia ppt
psychiatryjfn
 
Schizopherenia -skizofrenia
Schizopherenia  -skizofreniaSchizopherenia  -skizofrenia
Schizopherenia -skizofrenia
Agilannadarajan4
 
Print schizophrenia
Print schizophreniaPrint schizophrenia
Print schizophrenia
Alvin Angeles
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
Sajjadur Rehman
 
Kedaruratan Psikiatrik
Kedaruratan  PsikiatrikKedaruratan  Psikiatrik
Kedaruratan Psikiatrik
David Edward
 
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Azimatul Karimah
 
Present
PresentPresent
Present
srilutfiyati
 
KPSI Strategi ke depan
KPSI Strategi ke depanKPSI Strategi ke depan
KPSI Strategi ke depan
Bagus Utomo
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
citra Lestari
 

Viewers also liked (20)

Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidPresentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
Schizophrenia (1)
Schizophrenia (1)Schizophrenia (1)
Schizophrenia (1)
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia ParanoidSkizofrenia Paranoid
Skizofrenia Paranoid
 
Schizophrenia ppt
Schizophrenia pptSchizophrenia ppt
Schizophrenia ppt
 
Schizopherenia -skizofrenia
Schizopherenia  -skizofreniaSchizopherenia  -skizofrenia
Schizopherenia -skizofrenia
 
Print schizophrenia
Print schizophreniaPrint schizophrenia
Print schizophrenia
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Kedaruratan Psikiatrik
Kedaruratan  PsikiatrikKedaruratan  Psikiatrik
Kedaruratan Psikiatrik
 
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
 
Present
PresentPresent
Present
 
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
 
KPSI Strategi ke depan
KPSI Strategi ke depanKPSI Strategi ke depan
KPSI Strategi ke depan
 
Psikopati
PsikopatiPsikopati
Psikopati
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
 

Similar to Skizofrenia hebefrenik

SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptxSKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SasirekhaSellamuthu
 
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxPPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
ApriliaAdelinaBarus
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
Ayu Siti Hanif
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
DhiyaMaghfirah
 
CRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptxCRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptx
shantinuratin
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
Butet Rezeki
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
wayandarsana
 
Mengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophreniaMengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophrenia
BMG Training Indonesia
 
Pleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidurPleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidur
ArtoUmbuFlugentius
 
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptxParadigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
ArifTriSetyanto
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
David Edward
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
Yeni Anggraini
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
fikri asyura
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
kocankocan
 
Crs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresiCrs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresi
Imam Surkani
 
SKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptxSKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatri
fikri asyura
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
wahyu9652
 
Anxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasanAnxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasan
Nazmi Bachmid
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Edo Sebastian Jaya
 

Similar to Skizofrenia hebefrenik (20)

SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptxSKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
 
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxPPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
 
CRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptxCRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptx
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
 
Mengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophreniaMengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophrenia
 
Pleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidurPleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidur
 
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptxParadigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Crs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresiCrs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresi
 
SKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptxSKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptx
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatri
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
Anxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasanAnxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasan
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
 

Recently uploaded

Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 

Recently uploaded (20)

Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 

Skizofrenia hebefrenik

  • 2. Definisi SCHIZOPHRENIA : sindroma klinis yang bervariasi, yang mengganggu, psychopathology yang melibatkan kognisi, emosi, persepsi, dan perilaku lain.
  • 3. Epidemiologi • Dapat ditemukan pada semua strata sosial dan daerah • Pria = wanita, tetapi wanita mempunyai prognosis yang lebih baik • 90% pada usia 15-55 tahun • Laki : 15-25 tahun • Perempuan : 25-35 tahun
  • 5. Classifications • Skizofrenia Paranoid • Skizofrenia Disorganized • Skizofrenia Catatonic • Skizofrenia Undifferentiated • Skizofrenia Residual
  • 6. PEDOMAN DIAGNOSIS Skizofrenia Harus ada 1 gejala (amat jelas) / 2 gejala atau lebih (kurang jelas) : (a) - Thought echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang / bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau - Thought insertion or withdrawal : isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar (withdrawal); dan - Thought broadcasting : isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;
  • 7. (b) - Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau - Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau - Delusion of passivity : waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang “dirinya” : secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan / penginderaan khusus); - Delusional perception : pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
  • 8. (c) Halusinasi auditorik : - Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau - Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau - Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh. (d) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama / politik tertentu, / kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, / berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain)
  • 9. • Atau paling sedikit 2 gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas : • Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over- valued ideas) yang menetap, / apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu / berbulan-bulan terus menerus; • Arus pikiran yang terputus (break) / yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi / pembicaraan yang tidak relevan, / neologisme;
  • 10. (g) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh- gelisah (excitement), posisis tubuh tertentu (posturing), / fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor; (h) Gejala-gejala “negatif” seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi / medikasi neuroleptika;
  • 11. • Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu 1 bulan / > (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal). • Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadai (personal behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
  • 12. SKIZOFRENIA HEBEFRENIK • Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia • Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25) • Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu & senang menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk menentukan diagnosis • Untuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 / 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan : Perilaku yang tidak bertanggung jawab & tak dapat diramalkan, serta mannerisme; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary), dan perilaku menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan
  • 13. Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate), sering disertai oleh cekikikan (giggling) / perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self- absorbed smiling), / oleh sikap, tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondrial, dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases); Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren.
  • 14. • Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjol. Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting and fragmentary delusions and hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien.
  • 15. PERAWATAN DI RUMAH SAKIT • Indikasi : • Menegakkan diagnosis • Menstabilkan medikasi • Keamanan pasien • Perilaku sangat kacau • Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan)
  • 16. MEDIKAMENTOSA • Pemeriksaan awal • Situasi gawat darurat : dokter dapat memberI obat (kecuali clozapine) tanpa melakukan pemeriksaan fisik maupun laboratorium • Pemeriksaan biasa : lakukan pemeriksaan hematologi rutin, fungsi hati dan ECG OBAT-OBAT Antipsikotik : • Konvensional : Haloperidol, Trifluoperazin, Flufenazin, Chlorpromazin • Atipikal : Risperidon, Clozapin, Quetiapin, Zotepin, Aripiprazol, Olanzapin
  • 17. • OBAT ANTIPSIKOTIK • Antagonis reseptor dopamine • Hanya sejumlah kecil pasien (kemungkinan 25%) yang dapat kembali pada fungsi mental normal • Efek samping : akatisia, gejala mirip parkinsonisme (rigiditas dan tremor) • Efek samping serius : tardive dyskinesia, sindroma neuroleptik malignan • Risperidon • Antagonis reseptor serotonin tipe 2 (5-HT2) dan dopamine tipe 2 (D2) • Efektif mengobati gejala + dan – • OBAT LINI PERTAMA • Clozapine • Antagonis lemah reseptor D2, antagonis kuat reseptor D4 • Efek samping : agranulositosis (6-18 minggu setelah pengobatan) sehingga harus dilakukan monitoring tiap minggu dan lama terapi tidak lebih dari 6 minggu • Mahal • OBAT LINI KEDUA
  • 18. • Kontraindikasi Antipsikotik • Respon alergi serius • Pasien yang mungkin telah mengkonsumsi zat-zat yang akan berinteraksi dengan antispikotik sehingga terjadi depresi SSP (mis.alkohol, opioid, barbiturate, benzodiazepine) • Resiko tinggi kejang akibat lesi organic ataupun idiopatik • Glaukoma sudut sempit
  • 19. • KEGAGALAN PERCOBAAN OBAT • Adanya suatu lesi organic • Ketidak patuhan • Waktu yang ridak mencukupi Gagal, bukan alasan di atas: • Tambahkan obat lain : • Lithium • Antikonvulsan ( carbamazepine / valproate) • (efektif untuk menurunkan episode kekerasan) • Benzodiazepine
  • 20. TERAPI LAIN • ECT (elektro konvulsif) • Diindikasikan untuk pasien kakatonik dan pasien yang tidak dapat menggunakan antipsikotik (*) yang paling mungkin merespon adalah pasien yang sakit < 1 tahun
  • 21. TERAPI PSIKOSOSIAL • Terapi perilaku • Meningkatkan kemampuan social • Meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri • Komunikasi dan latihan perilaku adaptif • Latihan keterampilan dengan menggunakan kaset video maupun permainan • Terapi orientasi keluarga ( penyuluhan terhadap keluarga tentang penyakit)
  • 22. • NAMI (The National Alliance for the Mental Ill) • Merupakan suatu kelompok yang memberikan nasihat emosi dan praktis untuk keluarga dan teman pasien • Terapi individual : membina hubungan antara pasien dan dokter • Tujuan : pasien tetap mengikuti psikoterapi dan patuh terhadap medikasi sehingga dedapatkan hasil yang baik (selama follow-up 2 tahun)
  • 23. PROGNOSIS • > periode 5 sampai 10 tahun setelah perawatan psikiatrik pertama kali di rumah sakit karena skiofrenia  ± 10-20 % pasien memliki hasil yang baik. • > 50% pasien memiliki hasil yang buruk, dengan perawatan di rumah sakit yang berulang, eksaserbasi gejala, episode gangguan mood berat, dan usaha bunuh diri.
  • 24. PROGNOSIS BAIK PROGNOSIS BURUK Onset lambat Onset muda Factor pencetus jelas Tidak ada factor pencetus Onset akut Onset tidak jelas Riwayat social, seksual dan pekerjaan pramorbid yang baik Riwayat social, seksual dan pekerjaan pramorbid yang buruk Gejala gangguan mood (terutama gangguan depresi) Perilaku menarik diri, autistic Menikah Tidak menikah, bercerai Riwayat keluarga gangguan mood Riwayat keluarga schizophrenia System pendukung yang baik System pendukung buruk Gejala positif Gejala negative Tanda dan gejala neurologis Riwayat trauma perinatal Tidak ada remisi dalam 3 tahun Banyak relaps Riwayat penyerangan