Skizofrenia adalah gangguan psikotik kronis yang melibatkan gangguan berpikir, emosi, dan perilaku. Etiologinya dipengaruhi faktor genetik dan neurobiologi. Terdapat berbagai jenis skizofrenia berdasarkan gejalanya. Diagnosis membutuhkan gejala seperti halusinasi, delusi, atau gangguan berpikir selama setidaknya satu bulan. Pengobatan meliputi obat antipsikotik dan terapi psikososial unt
Pasien mengalami episode depresi berat dengan gejala psikotik seperti susah tidur, mudah marah, dan gangguan perilaku. Gejala mulai muncul setelah mengalami pelecehan seksual 7 tahun lalu. Diagnosis multiaksial menunjukkan gangguan depresi berat dengan stresor hidup berat. Terapi yang diberikan meliputi obat antipsikotik dan dukungan sosial dari keluarga. Prognosis pasien masih belum jelas.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah atau dengue. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu cepat jika tidak ditangani dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, tanda bahaya, diagnosis, dan tindakan pencegahan demam berdarah.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dokumen tersebut membahas prosedur penyuntikan yang aman, meliputi penggunaan alat suntik sekali pakai, teknik penyuntikan yang benar, pencegahan luka tusukan jarum, dan pemantauan kejadian ikutan pasca imunisasi."
Pasien mengalami episode depresi berat dengan gejala psikotik seperti susah tidur, mudah marah, dan gangguan perilaku. Gejala mulai muncul setelah mengalami pelecehan seksual 7 tahun lalu. Diagnosis multiaksial menunjukkan gangguan depresi berat dengan stresor hidup berat. Terapi yang diberikan meliputi obat antipsikotik dan dukungan sosial dari keluarga. Prognosis pasien masih belum jelas.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah atau dengue. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu cepat jika tidak ditangani dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, tanda bahaya, diagnosis, dan tindakan pencegahan demam berdarah.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dokumen tersebut membahas prosedur penyuntikan yang aman, meliputi penggunaan alat suntik sekali pakai, teknik penyuntikan yang benar, pencegahan luka tusukan jarum, dan pemantauan kejadian ikutan pasca imunisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang indikasi pasien masuk dan keluar ICU. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pasien akan dimasukkan ke ICU jika memenuhi kriteria kebutuhan terapi intensif atau pemantauan, dengan memprioritaskan pasien yang membutuhkan terapi intensif. Sedangkan pasien akan dikeluarkan dari ICU jika kondisinya membaik dan tidak lagi membutuhkan terapi intensif. Kepala ICU bertanggung jawab menent
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasiaulia rahmah
Oral
Sublingual
Parenteral
Inhalasi
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia
SATUAN ACARA PENYULUHAN SEKS BEBAS
seks bebas adalah prilaku yang didorong oleh hasrat seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tetapi perilaku tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-seks-bebas.html
Kasus 1: Pria berusia 48 tahun mengeluhkan sakit kepala berdenyut unilateral yang kadang disertai air mata dan nyeri episodik. Riwayat hipertensi dan merokok.
Kasus 2: Anak laki-laki berusia 12 tahun mengalami serangan kejang sejak setengah tahun lalu, juga menderita TB dan stress karena ujian.
Kasus 3: Mahasiswa berusia 19 tahun mengeluhkan migrain unilateral disertai mual dan gangguan penglihat
Faktor-faktor yang menyebabkan pergaulan bebas pada remaja antara lain pengaruh budaya barat, lemahnya pengawasan orang tua, dan kurangnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas. Seks bebas dianggap sebagai bentuk ekspresi cinta tanpa memahami risikonya, seperti penyakit menular dan dampak negatif lainnya. Pencegahan yang dapat dilakukan meliputi peningkatan pengetahuan tentang seks be
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang konseling HIV/AIDS yang mencakup tujuan, komponen, karakteristik, kualitas isi, tahapan konseling pra-tes dan pasca-tes, serta peran VCT sebagai titik awal untuk menerima kondisi terinfeksi HIV, merencanakan perubahan perilaku, dan memfasilitasi akses pelayanan sosial dan medis.
Modul ini membahas tentang persalinan dan masa nifas. Pada bagian persalinan dijelaskan proses, tanda-tanda, dan tahapan persalinan normal serta adaptasi ibu dan janin selama proses persalinan. Sedangkan pada bagian nifas diuraikan tentang definisi, tahapan, dan perubahan fisiologis ibu selama masa nifas hingga kembali normal setelah melahirkan.
Perawat perlu mengaktifkan prosedur respons bencana sebagai tindakan awal ketika banyak korban kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Prosedur ini harus diaktivkan sebelum melakukan intervensi lainnya.
Laporan pendahuluan tentang diagnosis DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) yang mencakup definisi penyakit, etiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan. DHF disebabkan oleh virus dengue dan ditandai dengan demam, nyeri otot/sendi, dan manifestasi perdarahan. Pemeriksaan darah menunjukkan trombositopenia dan peningkatan hematokrit. Penatalaksanaannya meliputi pemberian cairan untuk mengg
Dokumen tersebut membahas tentang indikasi pasien masuk dan keluar ICU. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pasien akan dimasukkan ke ICU jika memenuhi kriteria kebutuhan terapi intensif atau pemantauan, dengan memprioritaskan pasien yang membutuhkan terapi intensif. Sedangkan pasien akan dikeluarkan dari ICU jika kondisinya membaik dan tidak lagi membutuhkan terapi intensif. Kepala ICU bertanggung jawab menent
Teknik pemberian obat Oral Sublingual Parenteral Inhalasiaulia rahmah
Oral
Sublingual
Parenteral
Inhalasi
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia
SATUAN ACARA PENYULUHAN SEKS BEBAS
seks bebas adalah prilaku yang didorong oleh hasrat seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tetapi perilaku tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-seks-bebas.html
Kasus 1: Pria berusia 48 tahun mengeluhkan sakit kepala berdenyut unilateral yang kadang disertai air mata dan nyeri episodik. Riwayat hipertensi dan merokok.
Kasus 2: Anak laki-laki berusia 12 tahun mengalami serangan kejang sejak setengah tahun lalu, juga menderita TB dan stress karena ujian.
Kasus 3: Mahasiswa berusia 19 tahun mengeluhkan migrain unilateral disertai mual dan gangguan penglihat
Faktor-faktor yang menyebabkan pergaulan bebas pada remaja antara lain pengaruh budaya barat, lemahnya pengawasan orang tua, dan kurangnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas. Seks bebas dianggap sebagai bentuk ekspresi cinta tanpa memahami risikonya, seperti penyakit menular dan dampak negatif lainnya. Pencegahan yang dapat dilakukan meliputi peningkatan pengetahuan tentang seks be
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang konseling HIV/AIDS yang mencakup tujuan, komponen, karakteristik, kualitas isi, tahapan konseling pra-tes dan pasca-tes, serta peran VCT sebagai titik awal untuk menerima kondisi terinfeksi HIV, merencanakan perubahan perilaku, dan memfasilitasi akses pelayanan sosial dan medis.
Modul ini membahas tentang persalinan dan masa nifas. Pada bagian persalinan dijelaskan proses, tanda-tanda, dan tahapan persalinan normal serta adaptasi ibu dan janin selama proses persalinan. Sedangkan pada bagian nifas diuraikan tentang definisi, tahapan, dan perubahan fisiologis ibu selama masa nifas hingga kembali normal setelah melahirkan.
Perawat perlu mengaktifkan prosedur respons bencana sebagai tindakan awal ketika banyak korban kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Prosedur ini harus diaktivkan sebelum melakukan intervensi lainnya.
Laporan pendahuluan tentang diagnosis DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) yang mencakup definisi penyakit, etiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan. DHF disebabkan oleh virus dengue dan ditandai dengan demam, nyeri otot/sendi, dan manifestasi perdarahan. Pemeriksaan darah menunjukkan trombositopenia dan peningkatan hematokrit. Penatalaksanaannya meliputi pemberian cairan untuk mengg
Tn. N mengalami gangguan psikotik berupa halusinasi auditif dan waham paranoid yang sudah berlangsung selama sebulan. Dokter mendiagnosisnya dengan skizofrenia paranoid dan memberikan obat antipsikotik serta obat untuk mencegah efek samping.
The document discusses schizophrenia, defining it as a mental disorder characterized by distortions in thinking, perception, and emotional expression. It outlines the key symptoms of schizophrenia, including positive symptoms like hallucinations and delusions, and negative symptoms like reduced speech and emotional expression. The document also covers the history of schizophrenia, diagnostic criteria, course of illness, subtypes, and diagnostic classifications.
This is a project for a high school AP Psychology course. This is a fictionalized account of having a psychological ailment. For questions about this blog project or its content please email the teacher Chris Jocham: jocham@fultonschools.org
Skizofrenia paranoid adalah jenis skizofrenia yang paling umum, ditandai oleh waham penganiayaan dan kebesaran diri serta sering disertai halusinasi pendengaran. Penyebabnya belum pasti tetapi dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan seperti infeksi janin, stres awal kehidupan, serta riwayat keluarga skizofrenia. Tanpa pengobatan, komplikasi seperti depresi, bunuh diri, dan masalah kesehatan
Schizophrenia is a group of psychoses affecting young adults that causes changes in behavior, perception, thoughts and emotions. It has a prevalence of 0.5-1% globally. Genetics plays a role, with a higher risk for those with a family history. Environmental factors like family dynamics, stress, drugs and infections during pregnancy may also contribute. Symptoms include hallucinations, delusions, disorganized speech and behavior. Treatment involves antipsychotic medication, psychosocial support, rehabilitation and family education. Outcomes vary, with about 30% making a good recovery and 30% remaining handicapped long-term.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, gejala, dan penatalaksanaan skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan pikiran, emosi, dan perilaku akibat interaksi faktor genetik dan lingkungan.
Schizophrenia is a chronic brain disorder characterized by abnormalities in perception or expression of reality. It affects about 1.1% of the US population aged 18 and older. Common symptoms include delusions, hallucinations, disorganized speech and behavior, and negative symptoms like diminished emotional expression. It is considered a spectrum of disorders with various subtypes. Treatment focuses on eliminating symptoms through antipsychotic medications and psychosocial support.
Dokumen tersebut membahas rehabilitasi psikososial untuk pasien skizofrenia, meliputi tujuan pemberian rehabilitasi untuk membantu pasien mengembangkan keterampilan sosial dan memulihkan fungsi mereka di masyarakat, area rehabilitasi yang meliputi aspek psikiatri, sosial, pekerjaan, dan komunitas, serta strategi rehabilitasi pada tingkat individu dan sistem pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori kepribadian seperti psikoanalisis Freud, psikologi individual Alfred Adler, teori Karen Horney, dan teori Harry Stack Sullivan. Selanjutnya dibahas mengenai stresor, stres, dan penyesuaian diri terhadap stres. Dokumen ini juga membahas gejala gangguan jiwa, penyebab gangguan jiwa, klasifikasi gangguan jiwa, pemeriksaan psikiatrik, gangguan mental organik, skizofrenia
Dokumen tersebut merupakan pedoman untuk membentuk kelompok lokal dari Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI). Pedoman tersebut mencakup strategi pembentukan kelompok lokal, persyaratan keanggotaan, struktur organisasi, dan prosedur keuangan untuk kelompok lokal KPSI.
Skizoafentif tipe manik merupakan gangguan kejiwaan skizofrenia disertai gangguan afektif/perilaku manik. Perilaku manik menunjukkan perasaan gembira terus menerus dengan energi yang banyak, lama tidur pasien sedikit namun pasien tidak merasa lelahh. Pasien juga suka bermake up berlebihan atau berjalan-jalan/beraktivitas tanpa henti. Skizoafektif tipe manik dapat diobati. Terapi pada pasien skizoafektif juga memerlukan dukungan keluarga
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis skizofrenia yaitu paranoid, tidak teratur, katatonik, dibedakan, dan sisa. Juga menjelaskan gejala, penyebab, dan organisasi pendukung untuk penderita skizofrenia.
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan berpikir, persepsi, emosi, dan perilaku. Gejalanya meliputi delusi, halusinasi, pembicaraan dan perilaku terdisorganisasi, serta gejala negatif seperti datarnya afeksi. Penyebabnya dipengaruhi faktor genetik, neurobiologis, psikologis, dan sosial.
Kelompok VI membahas kasus seorang laki-laki 25 tahun dengan keluhan sulit tidur dan berbicara sendiri. Diperiksa kemungkinan diagnosisnya antara lain skizofreniform, skizoafektif, atau skizofrenia paranoid berdasarkan gejala klinis dan pedoman diagnosis. Pengobatan yang direkomendasikan antipsikotik atipikal atau konvensional beserta dukungan psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi psikopatologi dan gangguan mental serta beberapa teori yang berkaitan dengan penjelasan terjadinya gangguan mental, meliputi model biologis, psikodinamika, kognitif, dan lingkungan."
Tiga hal utama dalam dokumen ini adalah:
1. Kegawatdaruratan psikiatrik merupakan gangguan pikiran, perasaan, dan tindakan yang membutuhkan intervensi segera untuk menjaga keselamatan pasien dan lingkungan.
2. Kondisi seperti gaduh gelisah, tindakan kekerasan, dan percobaan bunuh diri merupakan kondisi darurat psikiatri.
3. Evaluasi darurat bertujuan untuk menilai kondisi pas
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan depresi, gangguan ansietas, delirium, dementia, dan gangguan somatoform beserta gejala dan penatalaksanaannya.
Gangguan skizoafektif tipe depresi dengan gejala skizofrenia dan depresi yang muncul secara bersamaan. Pasien mengeluhkan halusinasi auditorik dan gejala depresi seperti murung, menyendiri, dan tidak nafsu makan. Diagnosis gangguan skizoafektif tipe depresi berdasarkan gejala klinis dan riwayat medis pasien.
Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang ditandai dengan gangguan penilaian realita seperti halusinasi dan waham. Patofisiologinya meliputi perubahan struktur otak dan disfungsi sistem dopamin dan glutamat. Faktor risikonya termasuk genetik, kekurangan oksigen saat janin, dan penyalahgunaan obat. Gejalanya berupa gangguan berpikir, perilaku, dan emosi negatif. Pengobatannya meliputi psikoterapi, ps
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang psikiatri geriatri yang menyangkut pencegahan, diagnosis, dan terapi gangguan psikologis pada usia lanjut.
2. Gangguan yang paling umum pada usia lanjut adalah gangguan depresi, gangguan kognitif (demensia), gangguan fobia, gangguan penggunaan alkohol, skizofrenia, dan gangguan kecemasan.
3. Usia lanjut memil
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang menyebabkan gangguan berfikir, persepsi, dan perilaku. Faktor penyebabnya meliputi faktor biologis, psikologis, lingkungan, dan organik. Ciri-cirinya antara lain delusi, halusinasi, dan disorganisasi pikiran. Pengobatannya meliputi terapi obat, terapi elektrokonvulsif, dan rehabilitasi sosial.
Dokumen ini membahas skizofrenia, termasuk gejala positif dan negatif, diagnosis, tipe-tipe, penyebab, dan terapi untuk skizofrenia. Kuliah ini menjelaskan bahwa skizofrenia adalah gangguan kronis yang ditandai oleh delusi, halusinasi, dan gangguan berpikir dan perilaku. Penanganannya meliputi obat, terapi kognitif dan perilaku, serta dukungan sosial dan keluarga.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Definisi
SCHIZOPHRENIA : sindroma klinis yang bervariasi, yang mengganggu,
psychopathology yang melibatkan kognisi, emosi, persepsi, dan
perilaku lain.
3. Epidemiologi
• Dapat ditemukan pada semua strata sosial dan daerah
• Pria = wanita, tetapi wanita mempunyai prognosis yang lebih baik
• 90% pada usia 15-55 tahun
• Laki : 15-25 tahun
• Perempuan : 25-35 tahun
6. PEDOMAN DIAGNOSIS Skizofrenia
Harus ada 1 gejala (amat jelas) / 2 gejala atau lebih (kurang jelas) :
(a) - Thought echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang /
bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan,
walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau
- Thought insertion or withdrawal : isi pikiran yang asing dari luar
masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil
keluar oleh sesuatu dari luar (withdrawal); dan
- Thought broadcasting : isi pikirannya tersiar keluar sehingga
orang lain atau umum mengetahuinya;
7. (b) - Delusion of control : waham tentang dirinya
dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar;
atau
- Delusion of influence : waham tentang dirinya
dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar;
atau
- Delusion of passivity : waham tentang dirinya tidak
berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;
(tentang “dirinya” : secara jelas merujuk ke pergerakan
tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan /
penginderaan khusus);
- Delusional perception : pengalaman inderawi yang
tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya,
biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
8. (c) Halusinasi auditorik :
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus
menerus terhadap perilaku pasien, atau
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
(diantara berbagai suara yang berbicara), atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu
bagian tubuh.
(d) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut
budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu
yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama /
politik tertentu, / kekuatan dan kemampuan diatas
manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan
cuaca, / berkomunikasi dengan makhluk asing dari
dunia lain)
9. • Atau paling sedikit 2 gejala dibawah ini yang harus
selalu ada secara jelas :
• Halusinasi yang menetap dari panca indera apa
saja, apabila disertai baik oleh waham yang
mengambang maupun yang setengah
berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,
ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-
valued ideas) yang menetap, / apabila terjadi
setiap hari selama berminggu-minggu /
berbulan-bulan terus menerus;
• Arus pikiran yang terputus (break) / yang
mengalami sisipan (interpolation), yang
berakibat inkoherensi / pembicaraan yang tidak
relevan, / neologisme;
10. (g) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-
gelisah (excitement), posisis tubuh tertentu
(posturing), / fleksibilitas cerea, negativisme,
mutisme, dan stupor;
(h) Gejala-gejala “negatif” seperti sikap sangat
apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional
yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus
jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan
oleh depresi / medikasi neuroleptika;
11. • Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah
berlangsung selama kurun waktu 1 bulan / > (tidak
berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal).
• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan
bermakna dalam mutu keseluruhan (overall
quality) dari beberapa aspek perilaku pribadai
(personal behaviour), bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self
absorbed attitude), dan penarikan diri secara
sosial.
12. SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
• Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada
usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25)
• Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu &
senang menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian
untuk menentukan diagnosis
• Untuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya
diperlukan pengamatan kontinu selama 2 / 3 bulan lamanya,
untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini
memang benar bertahan :
Perilaku yang tidak bertanggung jawab & tak dapat
diramalkan, serta mannerisme; ada kecenderungan
untuk selalu menyendiri (solitary), dan perilaku
menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan
13. Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar
(inappropriate), sering disertai oleh cekikikan (giggling) /
perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self-
absorbed smiling), / oleh sikap, tinggi hati (lofty manner),
tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli
secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondrial, dan
ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases);
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak
menentu (rambling) serta inkoheren.
14. • Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta
gangguan proses pikir umumnya menonjol. Halusinasi
dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak
menonjol (fleeting and fragmentary delusions and
hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang
bertujuan (determination) hilang serta sasaran
ditinggalkan, sehingga perilaku penderita
memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan
(aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose).
Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat
dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema
abstrak lainnya, makin mempersukar orang
memahami jalan pikiran pasien.
15. PERAWATAN DI RUMAH SAKIT
• Indikasi :
• Menegakkan diagnosis
• Menstabilkan medikasi
• Keamanan pasien
• Perilaku sangat kacau
• Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan)
16. MEDIKAMENTOSA
• Pemeriksaan awal
• Situasi gawat darurat : dokter dapat memberI obat (kecuali clozapine) tanpa
melakukan pemeriksaan fisik maupun laboratorium
• Pemeriksaan biasa : lakukan pemeriksaan hematologi rutin, fungsi hati dan
ECG
OBAT-OBAT Antipsikotik :
• Konvensional : Haloperidol, Trifluoperazin, Flufenazin, Chlorpromazin
• Atipikal : Risperidon, Clozapin, Quetiapin, Zotepin, Aripiprazol,
Olanzapin
17. • OBAT ANTIPSIKOTIK
• Antagonis reseptor dopamine
• Hanya sejumlah kecil pasien (kemungkinan 25%) yang
dapat kembali pada fungsi mental normal
• Efek samping : akatisia, gejala mirip parkinsonisme
(rigiditas dan tremor)
• Efek samping serius : tardive dyskinesia, sindroma
neuroleptik malignan
• Risperidon
• Antagonis reseptor serotonin tipe 2 (5-HT2) dan
dopamine tipe 2 (D2)
• Efektif mengobati gejala + dan –
• OBAT LINI PERTAMA
• Clozapine
• Antagonis lemah reseptor D2, antagonis kuat reseptor
D4
• Efek samping : agranulositosis (6-18 minggu setelah
pengobatan) sehingga harus dilakukan monitoring tiap
minggu dan lama terapi tidak lebih dari 6 minggu
• Mahal
• OBAT LINI KEDUA
18. • Kontraindikasi Antipsikotik
• Respon alergi serius
• Pasien yang mungkin telah mengkonsumsi
zat-zat yang akan berinteraksi dengan
antispikotik sehingga terjadi depresi SSP
(mis.alkohol, opioid, barbiturate,
benzodiazepine)
• Resiko tinggi kejang akibat lesi organic
ataupun idiopatik
• Glaukoma sudut sempit
19. • KEGAGALAN PERCOBAAN OBAT
• Adanya suatu lesi organic
• Ketidak patuhan
• Waktu yang ridak mencukupi
Gagal, bukan alasan di atas:
• Tambahkan obat lain :
• Lithium
• Antikonvulsan ( carbamazepine /
valproate)
• (efektif untuk menurunkan episode kekerasan)
• Benzodiazepine
20. TERAPI LAIN
• ECT (elektro konvulsif)
• Diindikasikan untuk pasien kakatonik dan
pasien yang tidak dapat menggunakan
antipsikotik
(*) yang paling mungkin merespon adalah
pasien yang sakit < 1 tahun
21. TERAPI PSIKOSOSIAL
• Terapi perilaku
• Meningkatkan kemampuan social
• Meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri
• Komunikasi dan latihan perilaku adaptif
• Latihan keterampilan dengan menggunakan kaset video maupun
permainan
• Terapi orientasi keluarga ( penyuluhan terhadap keluarga
tentang penyakit)
22. • NAMI (The National Alliance for the
Mental Ill)
• Merupakan suatu kelompok yang
memberikan nasihat emosi dan praktis
untuk keluarga dan teman pasien
• Terapi individual : membina hubungan
antara pasien dan dokter
• Tujuan : pasien tetap mengikuti
psikoterapi dan patuh terhadap medikasi
sehingga dedapatkan hasil yang baik
(selama follow-up 2 tahun)
23. PROGNOSIS
• > periode 5 sampai 10 tahun setelah perawatan psikiatrik pertama
kali di rumah sakit karena skiofrenia ± 10-20 % pasien memliki
hasil yang baik.
• > 50% pasien memiliki hasil yang buruk, dengan perawatan di rumah
sakit yang berulang, eksaserbasi gejala, episode gangguan mood
berat, dan usaha bunuh diri.
24. PROGNOSIS BAIK PROGNOSIS BURUK
Onset lambat Onset muda
Factor pencetus jelas Tidak ada factor pencetus
Onset akut Onset tidak jelas
Riwayat social, seksual dan pekerjaan
pramorbid yang baik
Riwayat social, seksual dan pekerjaan
pramorbid yang buruk
Gejala gangguan mood (terutama
gangguan depresi)
Perilaku menarik diri, autistic
Menikah Tidak menikah, bercerai
Riwayat keluarga gangguan mood Riwayat keluarga schizophrenia
System pendukung yang baik System pendukung buruk
Gejala positif Gejala negative
Tanda dan gejala neurologis
Riwayat trauma perinatal
Tidak ada remisi dalam 3 tahun
Banyak relaps
Riwayat penyerangan