SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
PSIKOLOGI KONSTITUSI
WILLIAM H SHELDON
Nawang Setyoningrum, M.Psi
Biografi
Willian Herbert Sheldon lahir pada tahun 1899 di Warwick, Rhode Island, dan
dibesarkan disana pula dalam suasana pertanian di pedesaan dan memiliki
hubungan yang erat dengan ayahnya. Ayahnya adalah seorang naturalis dan
peternak, besar pengaruhnya terhadap pandangan mengenai manusia.
Willian H Sheldon memperoleh gelar BA pada tahun 1919 setelah
menyelesaikan pendidikannya di Brown University, dan memperoleh gelar MA
dari Universitas Colorado dan memperoleh Ph.D dalam psikologi dari
Universitas Chicago pada tahun 1926. Beliau diangkat menjadi guru besar di
Universitas Wisconsin setelah menyelesaikan studi dalam bidang Kedokteran,
hingga akhirnya mendapat beasiswa untuk melanjutkan studinya di bidang
psikiatri (Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, 1993)
Pendahuluan
Teori dan konsep yang dikembangkan Sheldon berakar pada faktor
biologi manusia, namun tidak berarti dia menolak adanya kekuatan
lingkungan dan pengalaman masa lalu manusia dalam membentuk
tingkahlaku.
Sheldon mengakui pentingnya pengalaman sosial, tetapi memutuskan
untuk secara sadar dan sengaja mengadopsi premis yang radikal, bahwa
struktur biologis menjadi penentu utama tingkahlaku.
Psikologi Konstitusi Masa Lalu
1. Hippocrates : Konstitusi Humors
(Pengelompokkan manusia menjadi tipe tertentu)
Hippocrates mengemukakan 2 kelompok fisik manusia:
 Kekar-berotot-kuat : Mudah mengalami stroke (penyakit kardiovaskuler,
thrombosis)
 Fisiknya lembut-lurus-lemah : Sering mengalami tuberkolosis
Hippocrates juga mengemukakan adanya 4 “humors” atau cairan di dalam
tubuh manusia yg menjadi penentu temperamen manusia.
 Darah (blood)
 Lendir (phlegm)
 Empedu hitam (black bile)
 Empedu kuning (yellow bile)
Tabel 1. Tipe kepribadian menurut Hippocrates
Preponderan
Humors
Tipe Kepribadian Gambaran umum ciri tingkah laku
Yellow Bile Choleric Gairah, impulsive, antusias, optimistik
Black Bile Melancholic Pesimistik, depresif
Plegma Plegmatic Tenang, kalem, setia
Blood Sanguinic Hangat, ramah, periang, emosi ekspresif
Jumlah berlebih (preponderan) dari salah satu cairan itu akan
menjadikan orang memiliki tipe kepribadian tertentu
Psikologi Konstitusi Masa Lalu
2. Franz Joseph Gall : Phrenologi
(Kajian ilmiah mengenai pikiran manusia)
Dasar fikiran :
 Otak adalah organ yang berfikir
 Fikiran itu merupakan kumpulan berbagai unsur kemampuan/potensi pembawaan
 Potensi yang berbeda-beda itu masing-masing menempati bagian-bagian tertentu,
sehingga otak bukan organ tunggal, tetapi kumpulan dari organ-organ yang masing-
masing akan dihuni oleh potensi/kemampuan tertentu
 Ukuran organ-organ di otak, menentukan semua kekuatan potensi yang
menempatinya
 Bentuk otak ditentukan oleh perkembangan berbagai organ yang ada di otak itu
 Tengkorak terbentuk mengikuti bentuk otak, sehingga dataran otak dapat dibaca
sebagai indeks sikap dan kecenderungan psikologis yang akurat
Psikologi Konstitusi Masa Lalu
2. Franz Joseph Gall : Phrenologi
(Kajian ilmiah mengenai pikiran manusia)
Jadi, diyakini bahwa dengan mengukur permukaan dan mempelajari keanehan
bentuk tengkorak, orang dapat menemukan perkembangan bagian tertentu dari
“organ” otak, sehingga dapat disimpulkan potensi sikap, sifat, kecerdasan, karakter
yang menonjol pada diri pemilik otak itu.
Phrenologi dlm bentuk aslinya seperti yg dikembangkan secara professional oleh
fowler (1950) di Amerika sdh ditinggalkan orang, tetapi konsep pengukuran
kerangka masih dikembangkan dilingkungan antropologi, dan penelitian otak
memakai pendekatan fisiko-elektrik dan biokimia terus dilakukan dalam neurologi.
Psikologi Konstitusi Masa Lalu
3. Ernst Kretschmer : Konstitusi Fisik
(Hubungan bentuk tubuh dengan gangguan mental)
Kretshmer menyadari adanya hubungan antara bentuk tubuh tertentu
dengan 2 macam gangguan mental yaitu :
Psikotik manik-depresif (emosi yang berubah-ubah ekstrim)
Skizofrenia (emosi yang datar, menaarik diri, delusi, halusinasi)
Kretshmer membedakan 4 macam bentuk tubuh.
Tabel 2. Tipe Kepribadian menurut Kretschmer
Tabel 2. Tipe Kepribadian menurut Kretschmer
Kategori Fisik Deskripsi Sifat Kepribadian
Normal
Persen kategori sakit mental (%)
Manik Depresif Skizofrenia
Astenik Kurus, lemah Skizotimik - Introversi 5 50
Atletik Berotot, kuat 4 19
Campuran
Astenik-Atletik
Tinggi, kuat 2 7
Piknik Gemuk Siklotimik - Ekstraversi 72 1
Piknik –
Campuran
Gemuk, kuat 17 2
Displastik Campuran 0 21
Total 100 100
Kepribadian Statis - Sheldon
Sheldon menamakan penelitian mengenai bentuk dan ukuran tubuh
manusia sebagai psikologi statis atau morfologi keseimbangan alamiah
antara komponen-komponen bentuk dan struktur manusia.
Menurutnya, pemahaman mengenai kontruksi atau susunan tubuh
manusia, dapat dipakai sebagai jalan untuk memahami bagaimana
dinamika manusia bagaimana manusia itu bergerak, merasa, berfikir dan
bertingkah laku.
Dibalik struktur fisik yang teramati, menurut Sheldon ada struktur biologis
yg dinamakannya morfogenotip (morphogenotype)
Kepribadian Statis - Sheldon
Morfogenotip berasal dari kata morfologi & genotip
Morfologi : Ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur makhluk hidup
Genotip : Struktur konstrak dan susunan tubuh manusia yg ditentukan
dari keturunan, tidak dapat dikenali secara langsung dia hanya dapat
dikenali melalui pengamatan fenotip
Fenotip: Konstruk susunan tubuh yang dapat diamati
Menurut Sheldon morfogenotip sangat penting, bukan hanya menjadi
penentu perkembangan fisik, tetapi juga menjadi penentu dalam
membentuk tingkah laku.
Kepribadian Statis - Sheldon
Karena morfogenotip tidak dapat diukur secara langsung, Sheldon
menyusun somatotype yaitu suatu pengukuran terhadap tubuh-fenotip
untuk memahami morfogenotif, dengan menyimpulkan nilai-nilai umum
dari berbagai sifat fisik hasil pengukuran fenotip.
Terdapat 3 poin :
 Somatotip (Komponen Fisik Primer)
 Komponen Fisik Sekunder
 Distribusi dan Konstansi Somatotip
SOMATOTIP (Komponen Fisik Primer)
Adalah pernyataan kuantitatif mengenai derajat kepemilikan 3 komponen
fisik (endomorfi, mesomorfi dan ektomorfi).
Jadi somatotip : 7-1-1 menggambarkan org yg ekstrim tinggi derajat
endomorfi, dan ekstrim rendah mesomorfi fan ekstomorfinya.
Endomorfi, Mesomorfi & Ektomorfi Adalah
Komponen Fisik Primer
Komponen Fisik Primer
 Endomorfi : Komponen pertama dari struktur tubuh, relative didominasi oleh system
vegetative, bagian tubuh yg berkaitan dengan pencernaan makanan. Tubuh yang
endomorfik cenderung mudah menjadi gemuk, dengan tanda utama halus dan bulat.
Tulang dan otot relative kurang berkembang, dan fisik secara umum tidak cocok untuk
kegiatan fisik yang berat.
 Mesomorfi : Komponen ke dua dari fisik, relative didominasi oleh tulang, otot, dan
jaringan penghubung. Tubuh yang mesomorfik ditandai dengan wujud yang segi-segi
dan keras, kokoh, tahan sakit. Fisik semacam ini cocok untuk kegiatan yg menuntut
kekuatan fisik, seperti kegiatan atletik dan penjelajah.
 Ektomorfi : komponen ketiga dari fisik, relative didominasi oleh kulit dan sitem syaraf.
tubuh yg ektomorfik ditandai dengan bentuk tubuh yang tipis, tinggi dan otot yg lemah.
Tetapi tubuh ini memiliki permukaan yg paling luas dibanding 2 tipe lainya, dalam hal
proporsi ektomorpi mempunyai otak dan system syaraf yg paling besar.
Komponen Fisik Sekunder
Somatotip sering tidak dapat menjelaskan tubuh yg kombinasi
komponen-komponen dasarnya ganjil. Misalnya perempuan yg langsing
tetapi kakinya besar pendek, atau laki-laki yg kontur tubuh halus, paha
lebar dan bulu mata panjang melengkung. Sheldon menjelaskan gejala
ini melalui komponen fisik sekunder : Displasia, ginandromorfi, dan
aspek tekstural.
 Displasia : Ukuran seberapa jauh 3 komponen primer muncul tidak
konsisten di bagian-bagian tubuh yg berbeda. Misal : kepala besar
mengikuti ektomorfi, rongga dada endomorfi tetapi tangan mesomorfi.
Sheldon membagi tubuh manusia menjadi 5 bagian : kepala, dada,
tangan, perut, dan kaki.
Komponen Fisik Sekunder
 Ginandromorfi : Dari kata gyna (perempuan) dan andro (laki-laki). Ukuran
yang menunjukkan sejauh mana fisik memiliki sifat-sifat yg biasanya terdapat
pada lawan jenis, yg oleh Sheldon disebut “indeks g”. Apabila terdapat
campuran sifat fisik antar seks laki-laki dan perempuan yg kalua dicampur
bersifat psikis biasa disebut “androgini”. Pria memiliki indeks g=7 lebih tinggi,
memiliki tubuh lembut, panggul lebar, bulu mata Panjang dan sifat feminism
lainnya. Indeks g=1 berarti tdk ada sifat fisik lawan jenis.
Terdapat 2 indeks ginandromorfi :
 Ginandromorfi primer (diperoleh dari pengamatan jarak jauh atau foto)
 Ginandromorfi sekunder (disimpulkan dr pemeriksaan fisik secara langsung,
termasuk gerak fisik, suara, dan ekspresi wajah)
Komponen Fisik Sekunder
 Aspek Tekstural : Komponen yg menggambarkan ukuran kehalusan
atau kekasaran fisik (komponen t). Komponen ini menilai keindahan
dan kemenarikan yg sukar dilakukan secara objektif. Komponen ini
berhubungan dengan persepsi estetik dari penampilan fisik manusia.
Skor t primer (dari foto) dan sekunder (dari pengamatan langsung)
Distribusi dan Konstansi Somatotip
Sesudah prosedurnya disempurnakan dan sampelnya diperluas jumlah dari
penelitian Sheldon ditemukan bahwa laki-laku cenderung memiliki pola
somatotip mesomorfis, sedangkan wanita lebih endomorfis.
Pada mulanya, Sheldon mengatakan bahwa somatotip orang itu bersifat
konstan, tdk dapat berubah. Makanan mungkin bisa mengubah ukuran bagian
tubuh tertentu, tetapi pengaruhnya sangat kecil terhadap ukuran kepala,
struktur tulang wajah, leher, pergelangan tangan & kaki, dan bagian-bagian yg
tidak menimbun lemak. Namun kemudian, Sheldon mengakui bahwa somatotip
itu konsisten lintas waktu saja, kecuali ada perubahan subtansial makanan dan
kesehatan fisik.
Dinamika Kepribadian
Sheldon mengatakan bahwa 2 aspek fisik dan tempramen berhubungan secara
istimewa. Kemudian sheldon melakukan penelitian, partisipan yg mengikuti
penelitian ini selama satu tahun. Hasilnya ditemukan 3 kelompok sifat :
Vescerotonia, somatotonia, dan cerebrotonia. Masing-masing kelompok ini
mewakili 20 deskripsi sifat yg berbeda-beda antara satu dengan kelompok
lainya.
 Viskerotonia : Saluran pencernaan adalah raja, dan kepuasan raja itu
menjadi tujuan hidup utama. Orang dengan skor viskerotonia tinggi
menunjukan rasa cintanya kepada kenyamanan dan cita rasa makanan,
senang bergaul, dan penuh perasaan. Sikap tubuhnya rileks, reaksinya
lamban, tidak mudah marah. Mereka mudah bergaul, dan toleran dengan
orang lain, umumnya mudah berinteraksi dengan siapa saja.
Tempramen : Gaya perilaku seseorang dan cara
khasnya dalam memberi tanggapan
Dinamika Kepribadian
Somatotonia : Skor tinggi pada komponen ini dimiliki orang yang mencintai
petualangan fisik, berani mengambil resiko, dan mempunyai keinginan yang
kuat untuk melakukan kegiatan otot yang berat. Agresif kurang peka dengan
perasaan orang lain, suka rebut. Mereka juga pemberani bagi mereka yang
terpenting adalah gerakan/aksi, kekuatan, dan dominasi.
Serebrotonia : Skor tinggi pada serebrotonia ada pada orang yang tidak suka
menonjolkan diri. Orang yang suka menahan diri, mengendalikan diri,
cenderung menyembunyikan dirinya sendiri dan menyembunyikan hal-hal yg
dapat melibatkannya dengan orang lain. Tertutup, pemalu, sering takut
kepada orang lain, memilih sendirinya khususnya apabila menghadapi
masalah. Beraksi dengan sangat cepat, sukar tidur, dan senang berada
ditempat sempit dan tertutup.
Aplikasi
1. Pendidikan Anak
Dari teori yang dikembangkan Sheldon, masuk akal kalau dia
mengasumsikan proses sosialisasi pada anak-anak harus disesuaikan
dengan latar belakang potensi somatotip dan tempramenya, agar bisa
berkembang maksimum seperti yang dikehendaki.
Misal dalam mengenalkan sosialisasi dan hubungan interpersonal, anak
yang somatotonik mungkin membutuhkan pendekatan yang disiplin dan
kaku. Anak serebotonik membutuhkan perlindungan dari pengaruh
lingkungan. Sedang anak viskerotonik membutuhkan kelompok sebaya
untuk mengembangkan potensi sosialisasina secara optimal.
Aplikasi & Evaluasi
2. Psikoterapi
Sheldon termasuk pakar yang menganggap sehat dan sakit jiwa sebagai
suatu kontinum. Semakin tinggi nilai indikatornya, semakin menyimpang
tingkah lakunya (penilaian menggunakan indikator cheklis)
Evaluasi : Sheldon mengingatkan kepada semua pakar yg berurusan
dengan tingkahlaku, bahwa manusai itu mempunyai tubuh-fisik, dan
tubuhnya itu sangat mungkin memberi petunjuk adanya faktor-faktor yg
melatarbelakanginya yg mungkin cukup penting untuk dapat memahami
tingkahlaku manusia.
Terimakasih …

More Related Content

What's hot

TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportWulandari Rima Kumari
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
Psikologi konstitusional di amerika serikat
Psikologi konstitusional di amerika serikatPsikologi konstitusional di amerika serikat
Psikologi konstitusional di amerika serikatHIMA KS FISIP UNPAD
 
Kode etik psikologi(aplikom)
Kode etik psikologi(aplikom)Kode etik psikologi(aplikom)
Kode etik psikologi(aplikom)Nisha Umriyana
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenVivia Maya Rafica
 
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalPsikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalMercu Buana University
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosialPuryanto SS
 
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfTerpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfNawang Setyoningrum
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialFuad Nasir
 
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTPsikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTNabilahazhar5
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)masnasikin
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individualNaeya Hasbi
 

What's hot (20)

TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikologi konstitusional di amerika serikat
Psikologi konstitusional di amerika serikatPsikologi konstitusional di amerika serikat
Psikologi konstitusional di amerika serikat
 
Kode etik psikologi(aplikom)
Kode etik psikologi(aplikom)Kode etik psikologi(aplikom)
Kode etik psikologi(aplikom)
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
 
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalPsikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfTerpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosial
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTPsikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORT
 
Psikologi_Kesadaran
Psikologi_KesadaranPsikologi_Kesadaran
Psikologi_Kesadaran
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
Psikologi umum 1
Psikologi umum 1Psikologi umum 1
Psikologi umum 1
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Henry murray
Henry murrayHenry murray
Henry murray
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 

Similar to Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf

PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptxPSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptxmariomore
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologikholidi14
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologikholidi14
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologikholidi14
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikUlanJegeg
 
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdhdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdSarahKusumahBakti
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarsuher lambang
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologiTugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologiEcho Bengong Pedidi
 
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).adriandunggun
 
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIKEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIAnnaFebyanti
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfDellaAp1
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudPatta Ula
 
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatigaProses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatigaheindri
 
PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilakuPUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilakumfrids
 
Manusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiManusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiyuliusnyiara
 

Similar to Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf (20)

PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptxPSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdhdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologiTugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
 
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
 
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIKEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatigaProses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
 
PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilakuPUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
 
Manusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiManusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologi
 

More from Nawang Setyoningrum

Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfStimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfNawang Setyoningrum
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfNawang Setyoningrum
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfNawang Setyoningrum
 
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfFaktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfNawang Setyoningrum
 

More from Nawang Setyoningrum (6)

Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfStimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
 
Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdfTeori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
 
Personologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdfPersonologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdf
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
 
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfFaktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialParulianGultom2
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxjayantilinda
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxRezaWahyuni6
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAVeonaHartanti
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...walidumar
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2RezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 

Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf

  • 1. PSIKOLOGI KONSTITUSI WILLIAM H SHELDON Nawang Setyoningrum, M.Psi
  • 2. Biografi Willian Herbert Sheldon lahir pada tahun 1899 di Warwick, Rhode Island, dan dibesarkan disana pula dalam suasana pertanian di pedesaan dan memiliki hubungan yang erat dengan ayahnya. Ayahnya adalah seorang naturalis dan peternak, besar pengaruhnya terhadap pandangan mengenai manusia. Willian H Sheldon memperoleh gelar BA pada tahun 1919 setelah menyelesaikan pendidikannya di Brown University, dan memperoleh gelar MA dari Universitas Colorado dan memperoleh Ph.D dalam psikologi dari Universitas Chicago pada tahun 1926. Beliau diangkat menjadi guru besar di Universitas Wisconsin setelah menyelesaikan studi dalam bidang Kedokteran, hingga akhirnya mendapat beasiswa untuk melanjutkan studinya di bidang psikiatri (Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, 1993)
  • 3. Pendahuluan Teori dan konsep yang dikembangkan Sheldon berakar pada faktor biologi manusia, namun tidak berarti dia menolak adanya kekuatan lingkungan dan pengalaman masa lalu manusia dalam membentuk tingkahlaku. Sheldon mengakui pentingnya pengalaman sosial, tetapi memutuskan untuk secara sadar dan sengaja mengadopsi premis yang radikal, bahwa struktur biologis menjadi penentu utama tingkahlaku.
  • 4. Psikologi Konstitusi Masa Lalu 1. Hippocrates : Konstitusi Humors (Pengelompokkan manusia menjadi tipe tertentu) Hippocrates mengemukakan 2 kelompok fisik manusia:  Kekar-berotot-kuat : Mudah mengalami stroke (penyakit kardiovaskuler, thrombosis)  Fisiknya lembut-lurus-lemah : Sering mengalami tuberkolosis Hippocrates juga mengemukakan adanya 4 “humors” atau cairan di dalam tubuh manusia yg menjadi penentu temperamen manusia.  Darah (blood)  Lendir (phlegm)  Empedu hitam (black bile)  Empedu kuning (yellow bile)
  • 5. Tabel 1. Tipe kepribadian menurut Hippocrates Preponderan Humors Tipe Kepribadian Gambaran umum ciri tingkah laku Yellow Bile Choleric Gairah, impulsive, antusias, optimistik Black Bile Melancholic Pesimistik, depresif Plegma Plegmatic Tenang, kalem, setia Blood Sanguinic Hangat, ramah, periang, emosi ekspresif Jumlah berlebih (preponderan) dari salah satu cairan itu akan menjadikan orang memiliki tipe kepribadian tertentu
  • 6. Psikologi Konstitusi Masa Lalu 2. Franz Joseph Gall : Phrenologi (Kajian ilmiah mengenai pikiran manusia) Dasar fikiran :  Otak adalah organ yang berfikir  Fikiran itu merupakan kumpulan berbagai unsur kemampuan/potensi pembawaan  Potensi yang berbeda-beda itu masing-masing menempati bagian-bagian tertentu, sehingga otak bukan organ tunggal, tetapi kumpulan dari organ-organ yang masing- masing akan dihuni oleh potensi/kemampuan tertentu  Ukuran organ-organ di otak, menentukan semua kekuatan potensi yang menempatinya  Bentuk otak ditentukan oleh perkembangan berbagai organ yang ada di otak itu  Tengkorak terbentuk mengikuti bentuk otak, sehingga dataran otak dapat dibaca sebagai indeks sikap dan kecenderungan psikologis yang akurat
  • 7. Psikologi Konstitusi Masa Lalu 2. Franz Joseph Gall : Phrenologi (Kajian ilmiah mengenai pikiran manusia) Jadi, diyakini bahwa dengan mengukur permukaan dan mempelajari keanehan bentuk tengkorak, orang dapat menemukan perkembangan bagian tertentu dari “organ” otak, sehingga dapat disimpulkan potensi sikap, sifat, kecerdasan, karakter yang menonjol pada diri pemilik otak itu. Phrenologi dlm bentuk aslinya seperti yg dikembangkan secara professional oleh fowler (1950) di Amerika sdh ditinggalkan orang, tetapi konsep pengukuran kerangka masih dikembangkan dilingkungan antropologi, dan penelitian otak memakai pendekatan fisiko-elektrik dan biokimia terus dilakukan dalam neurologi.
  • 8. Psikologi Konstitusi Masa Lalu 3. Ernst Kretschmer : Konstitusi Fisik (Hubungan bentuk tubuh dengan gangguan mental) Kretshmer menyadari adanya hubungan antara bentuk tubuh tertentu dengan 2 macam gangguan mental yaitu : Psikotik manik-depresif (emosi yang berubah-ubah ekstrim) Skizofrenia (emosi yang datar, menaarik diri, delusi, halusinasi) Kretshmer membedakan 4 macam bentuk tubuh. Tabel 2. Tipe Kepribadian menurut Kretschmer
  • 9. Tabel 2. Tipe Kepribadian menurut Kretschmer Kategori Fisik Deskripsi Sifat Kepribadian Normal Persen kategori sakit mental (%) Manik Depresif Skizofrenia Astenik Kurus, lemah Skizotimik - Introversi 5 50 Atletik Berotot, kuat 4 19 Campuran Astenik-Atletik Tinggi, kuat 2 7 Piknik Gemuk Siklotimik - Ekstraversi 72 1 Piknik – Campuran Gemuk, kuat 17 2 Displastik Campuran 0 21 Total 100 100
  • 10. Kepribadian Statis - Sheldon Sheldon menamakan penelitian mengenai bentuk dan ukuran tubuh manusia sebagai psikologi statis atau morfologi keseimbangan alamiah antara komponen-komponen bentuk dan struktur manusia. Menurutnya, pemahaman mengenai kontruksi atau susunan tubuh manusia, dapat dipakai sebagai jalan untuk memahami bagaimana dinamika manusia bagaimana manusia itu bergerak, merasa, berfikir dan bertingkah laku. Dibalik struktur fisik yang teramati, menurut Sheldon ada struktur biologis yg dinamakannya morfogenotip (morphogenotype)
  • 11. Kepribadian Statis - Sheldon Morfogenotip berasal dari kata morfologi & genotip Morfologi : Ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur makhluk hidup Genotip : Struktur konstrak dan susunan tubuh manusia yg ditentukan dari keturunan, tidak dapat dikenali secara langsung dia hanya dapat dikenali melalui pengamatan fenotip Fenotip: Konstruk susunan tubuh yang dapat diamati Menurut Sheldon morfogenotip sangat penting, bukan hanya menjadi penentu perkembangan fisik, tetapi juga menjadi penentu dalam membentuk tingkah laku.
  • 12. Kepribadian Statis - Sheldon Karena morfogenotip tidak dapat diukur secara langsung, Sheldon menyusun somatotype yaitu suatu pengukuran terhadap tubuh-fenotip untuk memahami morfogenotif, dengan menyimpulkan nilai-nilai umum dari berbagai sifat fisik hasil pengukuran fenotip. Terdapat 3 poin :  Somatotip (Komponen Fisik Primer)  Komponen Fisik Sekunder  Distribusi dan Konstansi Somatotip
  • 13. SOMATOTIP (Komponen Fisik Primer) Adalah pernyataan kuantitatif mengenai derajat kepemilikan 3 komponen fisik (endomorfi, mesomorfi dan ektomorfi). Jadi somatotip : 7-1-1 menggambarkan org yg ekstrim tinggi derajat endomorfi, dan ekstrim rendah mesomorfi fan ekstomorfinya. Endomorfi, Mesomorfi & Ektomorfi Adalah Komponen Fisik Primer
  • 14. Komponen Fisik Primer  Endomorfi : Komponen pertama dari struktur tubuh, relative didominasi oleh system vegetative, bagian tubuh yg berkaitan dengan pencernaan makanan. Tubuh yang endomorfik cenderung mudah menjadi gemuk, dengan tanda utama halus dan bulat. Tulang dan otot relative kurang berkembang, dan fisik secara umum tidak cocok untuk kegiatan fisik yang berat.  Mesomorfi : Komponen ke dua dari fisik, relative didominasi oleh tulang, otot, dan jaringan penghubung. Tubuh yang mesomorfik ditandai dengan wujud yang segi-segi dan keras, kokoh, tahan sakit. Fisik semacam ini cocok untuk kegiatan yg menuntut kekuatan fisik, seperti kegiatan atletik dan penjelajah.  Ektomorfi : komponen ketiga dari fisik, relative didominasi oleh kulit dan sitem syaraf. tubuh yg ektomorfik ditandai dengan bentuk tubuh yang tipis, tinggi dan otot yg lemah. Tetapi tubuh ini memiliki permukaan yg paling luas dibanding 2 tipe lainya, dalam hal proporsi ektomorpi mempunyai otak dan system syaraf yg paling besar.
  • 15.
  • 16. Komponen Fisik Sekunder Somatotip sering tidak dapat menjelaskan tubuh yg kombinasi komponen-komponen dasarnya ganjil. Misalnya perempuan yg langsing tetapi kakinya besar pendek, atau laki-laki yg kontur tubuh halus, paha lebar dan bulu mata panjang melengkung. Sheldon menjelaskan gejala ini melalui komponen fisik sekunder : Displasia, ginandromorfi, dan aspek tekstural.  Displasia : Ukuran seberapa jauh 3 komponen primer muncul tidak konsisten di bagian-bagian tubuh yg berbeda. Misal : kepala besar mengikuti ektomorfi, rongga dada endomorfi tetapi tangan mesomorfi. Sheldon membagi tubuh manusia menjadi 5 bagian : kepala, dada, tangan, perut, dan kaki.
  • 17. Komponen Fisik Sekunder  Ginandromorfi : Dari kata gyna (perempuan) dan andro (laki-laki). Ukuran yang menunjukkan sejauh mana fisik memiliki sifat-sifat yg biasanya terdapat pada lawan jenis, yg oleh Sheldon disebut “indeks g”. Apabila terdapat campuran sifat fisik antar seks laki-laki dan perempuan yg kalua dicampur bersifat psikis biasa disebut “androgini”. Pria memiliki indeks g=7 lebih tinggi, memiliki tubuh lembut, panggul lebar, bulu mata Panjang dan sifat feminism lainnya. Indeks g=1 berarti tdk ada sifat fisik lawan jenis. Terdapat 2 indeks ginandromorfi :  Ginandromorfi primer (diperoleh dari pengamatan jarak jauh atau foto)  Ginandromorfi sekunder (disimpulkan dr pemeriksaan fisik secara langsung, termasuk gerak fisik, suara, dan ekspresi wajah)
  • 18. Komponen Fisik Sekunder  Aspek Tekstural : Komponen yg menggambarkan ukuran kehalusan atau kekasaran fisik (komponen t). Komponen ini menilai keindahan dan kemenarikan yg sukar dilakukan secara objektif. Komponen ini berhubungan dengan persepsi estetik dari penampilan fisik manusia. Skor t primer (dari foto) dan sekunder (dari pengamatan langsung)
  • 19. Distribusi dan Konstansi Somatotip Sesudah prosedurnya disempurnakan dan sampelnya diperluas jumlah dari penelitian Sheldon ditemukan bahwa laki-laku cenderung memiliki pola somatotip mesomorfis, sedangkan wanita lebih endomorfis. Pada mulanya, Sheldon mengatakan bahwa somatotip orang itu bersifat konstan, tdk dapat berubah. Makanan mungkin bisa mengubah ukuran bagian tubuh tertentu, tetapi pengaruhnya sangat kecil terhadap ukuran kepala, struktur tulang wajah, leher, pergelangan tangan & kaki, dan bagian-bagian yg tidak menimbun lemak. Namun kemudian, Sheldon mengakui bahwa somatotip itu konsisten lintas waktu saja, kecuali ada perubahan subtansial makanan dan kesehatan fisik.
  • 20. Dinamika Kepribadian Sheldon mengatakan bahwa 2 aspek fisik dan tempramen berhubungan secara istimewa. Kemudian sheldon melakukan penelitian, partisipan yg mengikuti penelitian ini selama satu tahun. Hasilnya ditemukan 3 kelompok sifat : Vescerotonia, somatotonia, dan cerebrotonia. Masing-masing kelompok ini mewakili 20 deskripsi sifat yg berbeda-beda antara satu dengan kelompok lainya.  Viskerotonia : Saluran pencernaan adalah raja, dan kepuasan raja itu menjadi tujuan hidup utama. Orang dengan skor viskerotonia tinggi menunjukan rasa cintanya kepada kenyamanan dan cita rasa makanan, senang bergaul, dan penuh perasaan. Sikap tubuhnya rileks, reaksinya lamban, tidak mudah marah. Mereka mudah bergaul, dan toleran dengan orang lain, umumnya mudah berinteraksi dengan siapa saja. Tempramen : Gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam memberi tanggapan
  • 21. Dinamika Kepribadian Somatotonia : Skor tinggi pada komponen ini dimiliki orang yang mencintai petualangan fisik, berani mengambil resiko, dan mempunyai keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan otot yang berat. Agresif kurang peka dengan perasaan orang lain, suka rebut. Mereka juga pemberani bagi mereka yang terpenting adalah gerakan/aksi, kekuatan, dan dominasi. Serebrotonia : Skor tinggi pada serebrotonia ada pada orang yang tidak suka menonjolkan diri. Orang yang suka menahan diri, mengendalikan diri, cenderung menyembunyikan dirinya sendiri dan menyembunyikan hal-hal yg dapat melibatkannya dengan orang lain. Tertutup, pemalu, sering takut kepada orang lain, memilih sendirinya khususnya apabila menghadapi masalah. Beraksi dengan sangat cepat, sukar tidur, dan senang berada ditempat sempit dan tertutup.
  • 22. Aplikasi 1. Pendidikan Anak Dari teori yang dikembangkan Sheldon, masuk akal kalau dia mengasumsikan proses sosialisasi pada anak-anak harus disesuaikan dengan latar belakang potensi somatotip dan tempramenya, agar bisa berkembang maksimum seperti yang dikehendaki. Misal dalam mengenalkan sosialisasi dan hubungan interpersonal, anak yang somatotonik mungkin membutuhkan pendekatan yang disiplin dan kaku. Anak serebotonik membutuhkan perlindungan dari pengaruh lingkungan. Sedang anak viskerotonik membutuhkan kelompok sebaya untuk mengembangkan potensi sosialisasina secara optimal.
  • 23. Aplikasi & Evaluasi 2. Psikoterapi Sheldon termasuk pakar yang menganggap sehat dan sakit jiwa sebagai suatu kontinum. Semakin tinggi nilai indikatornya, semakin menyimpang tingkah lakunya (penilaian menggunakan indikator cheklis) Evaluasi : Sheldon mengingatkan kepada semua pakar yg berurusan dengan tingkahlaku, bahwa manusai itu mempunyai tubuh-fisik, dan tubuhnya itu sangat mungkin memberi petunjuk adanya faktor-faktor yg melatarbelakanginya yg mungkin cukup penting untuk dapat memahami tingkahlaku manusia.