2. Biografi
Willian Herbert Sheldon lahir pada tahun 1899 di Warwick, Rhode Island, dan
dibesarkan disana pula dalam suasana pertanian di pedesaan dan memiliki
hubungan yang erat dengan ayahnya. Ayahnya adalah seorang naturalis dan
peternak, besar pengaruhnya terhadap pandangan mengenai manusia.
Willian H Sheldon memperoleh gelar BA pada tahun 1919 setelah
menyelesaikan pendidikannya di Brown University, dan memperoleh gelar MA
dari Universitas Colorado dan memperoleh Ph.D dalam psikologi dari
Universitas Chicago pada tahun 1926. Beliau diangkat menjadi guru besar di
Universitas Wisconsin setelah menyelesaikan studi dalam bidang Kedokteran,
hingga akhirnya mendapat beasiswa untuk melanjutkan studinya di bidang
psikiatri (Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, 1993)
3. Pendahuluan
Teori dan konsep yang dikembangkan Sheldon berakar pada faktor
biologi manusia, namun tidak berarti dia menolak adanya kekuatan
lingkungan dan pengalaman masa lalu manusia dalam membentuk
tingkahlaku.
Sheldon mengakui pentingnya pengalaman sosial, tetapi memutuskan
untuk secara sadar dan sengaja mengadopsi premis yang radikal, bahwa
struktur biologis menjadi penentu utama tingkahlaku.
4. Psikologi Konstitusi Masa Lalu
1. Hippocrates : Konstitusi Humors
(Pengelompokkan manusia menjadi tipe tertentu)
Hippocrates mengemukakan 2 kelompok fisik manusia:
Kekar-berotot-kuat : Mudah mengalami stroke (penyakit kardiovaskuler,
thrombosis)
Fisiknya lembut-lurus-lemah : Sering mengalami tuberkolosis
Hippocrates juga mengemukakan adanya 4 “humors” atau cairan di dalam
tubuh manusia yg menjadi penentu temperamen manusia.
Darah (blood)
Lendir (phlegm)
Empedu hitam (black bile)
Empedu kuning (yellow bile)
5. Tabel 1. Tipe kepribadian menurut Hippocrates
Preponderan
Humors
Tipe Kepribadian Gambaran umum ciri tingkah laku
Yellow Bile Choleric Gairah, impulsive, antusias, optimistik
Black Bile Melancholic Pesimistik, depresif
Plegma Plegmatic Tenang, kalem, setia
Blood Sanguinic Hangat, ramah, periang, emosi ekspresif
Jumlah berlebih (preponderan) dari salah satu cairan itu akan
menjadikan orang memiliki tipe kepribadian tertentu
6. Psikologi Konstitusi Masa Lalu
2. Franz Joseph Gall : Phrenologi
(Kajian ilmiah mengenai pikiran manusia)
Dasar fikiran :
Otak adalah organ yang berfikir
Fikiran itu merupakan kumpulan berbagai unsur kemampuan/potensi pembawaan
Potensi yang berbeda-beda itu masing-masing menempati bagian-bagian tertentu,
sehingga otak bukan organ tunggal, tetapi kumpulan dari organ-organ yang masing-
masing akan dihuni oleh potensi/kemampuan tertentu
Ukuran organ-organ di otak, menentukan semua kekuatan potensi yang
menempatinya
Bentuk otak ditentukan oleh perkembangan berbagai organ yang ada di otak itu
Tengkorak terbentuk mengikuti bentuk otak, sehingga dataran otak dapat dibaca
sebagai indeks sikap dan kecenderungan psikologis yang akurat
7. Psikologi Konstitusi Masa Lalu
2. Franz Joseph Gall : Phrenologi
(Kajian ilmiah mengenai pikiran manusia)
Jadi, diyakini bahwa dengan mengukur permukaan dan mempelajari keanehan
bentuk tengkorak, orang dapat menemukan perkembangan bagian tertentu dari
“organ” otak, sehingga dapat disimpulkan potensi sikap, sifat, kecerdasan, karakter
yang menonjol pada diri pemilik otak itu.
Phrenologi dlm bentuk aslinya seperti yg dikembangkan secara professional oleh
fowler (1950) di Amerika sdh ditinggalkan orang, tetapi konsep pengukuran
kerangka masih dikembangkan dilingkungan antropologi, dan penelitian otak
memakai pendekatan fisiko-elektrik dan biokimia terus dilakukan dalam neurologi.
8. Psikologi Konstitusi Masa Lalu
3. Ernst Kretschmer : Konstitusi Fisik
(Hubungan bentuk tubuh dengan gangguan mental)
Kretshmer menyadari adanya hubungan antara bentuk tubuh tertentu
dengan 2 macam gangguan mental yaitu :
Psikotik manik-depresif (emosi yang berubah-ubah ekstrim)
Skizofrenia (emosi yang datar, menaarik diri, delusi, halusinasi)
Kretshmer membedakan 4 macam bentuk tubuh.
Tabel 2. Tipe Kepribadian menurut Kretschmer
9. Tabel 2. Tipe Kepribadian menurut Kretschmer
Kategori Fisik Deskripsi Sifat Kepribadian
Normal
Persen kategori sakit mental (%)
Manik Depresif Skizofrenia
Astenik Kurus, lemah Skizotimik - Introversi 5 50
Atletik Berotot, kuat 4 19
Campuran
Astenik-Atletik
Tinggi, kuat 2 7
Piknik Gemuk Siklotimik - Ekstraversi 72 1
Piknik –
Campuran
Gemuk, kuat 17 2
Displastik Campuran 0 21
Total 100 100
10. Kepribadian Statis - Sheldon
Sheldon menamakan penelitian mengenai bentuk dan ukuran tubuh
manusia sebagai psikologi statis atau morfologi keseimbangan alamiah
antara komponen-komponen bentuk dan struktur manusia.
Menurutnya, pemahaman mengenai kontruksi atau susunan tubuh
manusia, dapat dipakai sebagai jalan untuk memahami bagaimana
dinamika manusia bagaimana manusia itu bergerak, merasa, berfikir dan
bertingkah laku.
Dibalik struktur fisik yang teramati, menurut Sheldon ada struktur biologis
yg dinamakannya morfogenotip (morphogenotype)
11. Kepribadian Statis - Sheldon
Morfogenotip berasal dari kata morfologi & genotip
Morfologi : Ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur makhluk hidup
Genotip : Struktur konstrak dan susunan tubuh manusia yg ditentukan
dari keturunan, tidak dapat dikenali secara langsung dia hanya dapat
dikenali melalui pengamatan fenotip
Fenotip: Konstruk susunan tubuh yang dapat diamati
Menurut Sheldon morfogenotip sangat penting, bukan hanya menjadi
penentu perkembangan fisik, tetapi juga menjadi penentu dalam
membentuk tingkah laku.
12. Kepribadian Statis - Sheldon
Karena morfogenotip tidak dapat diukur secara langsung, Sheldon
menyusun somatotype yaitu suatu pengukuran terhadap tubuh-fenotip
untuk memahami morfogenotif, dengan menyimpulkan nilai-nilai umum
dari berbagai sifat fisik hasil pengukuran fenotip.
Terdapat 3 poin :
Somatotip (Komponen Fisik Primer)
Komponen Fisik Sekunder
Distribusi dan Konstansi Somatotip
13. SOMATOTIP (Komponen Fisik Primer)
Adalah pernyataan kuantitatif mengenai derajat kepemilikan 3 komponen
fisik (endomorfi, mesomorfi dan ektomorfi).
Jadi somatotip : 7-1-1 menggambarkan org yg ekstrim tinggi derajat
endomorfi, dan ekstrim rendah mesomorfi fan ekstomorfinya.
Endomorfi, Mesomorfi & Ektomorfi Adalah
Komponen Fisik Primer
14. Komponen Fisik Primer
Endomorfi : Komponen pertama dari struktur tubuh, relative didominasi oleh system
vegetative, bagian tubuh yg berkaitan dengan pencernaan makanan. Tubuh yang
endomorfik cenderung mudah menjadi gemuk, dengan tanda utama halus dan bulat.
Tulang dan otot relative kurang berkembang, dan fisik secara umum tidak cocok untuk
kegiatan fisik yang berat.
Mesomorfi : Komponen ke dua dari fisik, relative didominasi oleh tulang, otot, dan
jaringan penghubung. Tubuh yang mesomorfik ditandai dengan wujud yang segi-segi
dan keras, kokoh, tahan sakit. Fisik semacam ini cocok untuk kegiatan yg menuntut
kekuatan fisik, seperti kegiatan atletik dan penjelajah.
Ektomorfi : komponen ketiga dari fisik, relative didominasi oleh kulit dan sitem syaraf.
tubuh yg ektomorfik ditandai dengan bentuk tubuh yang tipis, tinggi dan otot yg lemah.
Tetapi tubuh ini memiliki permukaan yg paling luas dibanding 2 tipe lainya, dalam hal
proporsi ektomorpi mempunyai otak dan system syaraf yg paling besar.
15.
16. Komponen Fisik Sekunder
Somatotip sering tidak dapat menjelaskan tubuh yg kombinasi
komponen-komponen dasarnya ganjil. Misalnya perempuan yg langsing
tetapi kakinya besar pendek, atau laki-laki yg kontur tubuh halus, paha
lebar dan bulu mata panjang melengkung. Sheldon menjelaskan gejala
ini melalui komponen fisik sekunder : Displasia, ginandromorfi, dan
aspek tekstural.
Displasia : Ukuran seberapa jauh 3 komponen primer muncul tidak
konsisten di bagian-bagian tubuh yg berbeda. Misal : kepala besar
mengikuti ektomorfi, rongga dada endomorfi tetapi tangan mesomorfi.
Sheldon membagi tubuh manusia menjadi 5 bagian : kepala, dada,
tangan, perut, dan kaki.
17. Komponen Fisik Sekunder
Ginandromorfi : Dari kata gyna (perempuan) dan andro (laki-laki). Ukuran
yang menunjukkan sejauh mana fisik memiliki sifat-sifat yg biasanya terdapat
pada lawan jenis, yg oleh Sheldon disebut “indeks g”. Apabila terdapat
campuran sifat fisik antar seks laki-laki dan perempuan yg kalua dicampur
bersifat psikis biasa disebut “androgini”. Pria memiliki indeks g=7 lebih tinggi,
memiliki tubuh lembut, panggul lebar, bulu mata Panjang dan sifat feminism
lainnya. Indeks g=1 berarti tdk ada sifat fisik lawan jenis.
Terdapat 2 indeks ginandromorfi :
Ginandromorfi primer (diperoleh dari pengamatan jarak jauh atau foto)
Ginandromorfi sekunder (disimpulkan dr pemeriksaan fisik secara langsung,
termasuk gerak fisik, suara, dan ekspresi wajah)
18. Komponen Fisik Sekunder
Aspek Tekstural : Komponen yg menggambarkan ukuran kehalusan
atau kekasaran fisik (komponen t). Komponen ini menilai keindahan
dan kemenarikan yg sukar dilakukan secara objektif. Komponen ini
berhubungan dengan persepsi estetik dari penampilan fisik manusia.
Skor t primer (dari foto) dan sekunder (dari pengamatan langsung)
19. Distribusi dan Konstansi Somatotip
Sesudah prosedurnya disempurnakan dan sampelnya diperluas jumlah dari
penelitian Sheldon ditemukan bahwa laki-laku cenderung memiliki pola
somatotip mesomorfis, sedangkan wanita lebih endomorfis.
Pada mulanya, Sheldon mengatakan bahwa somatotip orang itu bersifat
konstan, tdk dapat berubah. Makanan mungkin bisa mengubah ukuran bagian
tubuh tertentu, tetapi pengaruhnya sangat kecil terhadap ukuran kepala,
struktur tulang wajah, leher, pergelangan tangan & kaki, dan bagian-bagian yg
tidak menimbun lemak. Namun kemudian, Sheldon mengakui bahwa somatotip
itu konsisten lintas waktu saja, kecuali ada perubahan subtansial makanan dan
kesehatan fisik.
20. Dinamika Kepribadian
Sheldon mengatakan bahwa 2 aspek fisik dan tempramen berhubungan secara
istimewa. Kemudian sheldon melakukan penelitian, partisipan yg mengikuti
penelitian ini selama satu tahun. Hasilnya ditemukan 3 kelompok sifat :
Vescerotonia, somatotonia, dan cerebrotonia. Masing-masing kelompok ini
mewakili 20 deskripsi sifat yg berbeda-beda antara satu dengan kelompok
lainya.
Viskerotonia : Saluran pencernaan adalah raja, dan kepuasan raja itu
menjadi tujuan hidup utama. Orang dengan skor viskerotonia tinggi
menunjukan rasa cintanya kepada kenyamanan dan cita rasa makanan,
senang bergaul, dan penuh perasaan. Sikap tubuhnya rileks, reaksinya
lamban, tidak mudah marah. Mereka mudah bergaul, dan toleran dengan
orang lain, umumnya mudah berinteraksi dengan siapa saja.
Tempramen : Gaya perilaku seseorang dan cara
khasnya dalam memberi tanggapan
21. Dinamika Kepribadian
Somatotonia : Skor tinggi pada komponen ini dimiliki orang yang mencintai
petualangan fisik, berani mengambil resiko, dan mempunyai keinginan yang
kuat untuk melakukan kegiatan otot yang berat. Agresif kurang peka dengan
perasaan orang lain, suka rebut. Mereka juga pemberani bagi mereka yang
terpenting adalah gerakan/aksi, kekuatan, dan dominasi.
Serebrotonia : Skor tinggi pada serebrotonia ada pada orang yang tidak suka
menonjolkan diri. Orang yang suka menahan diri, mengendalikan diri,
cenderung menyembunyikan dirinya sendiri dan menyembunyikan hal-hal yg
dapat melibatkannya dengan orang lain. Tertutup, pemalu, sering takut
kepada orang lain, memilih sendirinya khususnya apabila menghadapi
masalah. Beraksi dengan sangat cepat, sukar tidur, dan senang berada
ditempat sempit dan tertutup.
22. Aplikasi
1. Pendidikan Anak
Dari teori yang dikembangkan Sheldon, masuk akal kalau dia
mengasumsikan proses sosialisasi pada anak-anak harus disesuaikan
dengan latar belakang potensi somatotip dan tempramenya, agar bisa
berkembang maksimum seperti yang dikehendaki.
Misal dalam mengenalkan sosialisasi dan hubungan interpersonal, anak
yang somatotonik mungkin membutuhkan pendekatan yang disiplin dan
kaku. Anak serebotonik membutuhkan perlindungan dari pengaruh
lingkungan. Sedang anak viskerotonik membutuhkan kelompok sebaya
untuk mengembangkan potensi sosialisasina secara optimal.
23. Aplikasi & Evaluasi
2. Psikoterapi
Sheldon termasuk pakar yang menganggap sehat dan sakit jiwa sebagai
suatu kontinum. Semakin tinggi nilai indikatornya, semakin menyimpang
tingkah lakunya (penilaian menggunakan indikator cheklis)
Evaluasi : Sheldon mengingatkan kepada semua pakar yg berurusan
dengan tingkahlaku, bahwa manusai itu mempunyai tubuh-fisik, dan
tubuhnya itu sangat mungkin memberi petunjuk adanya faktor-faktor yg
melatarbelakanginya yg mungkin cukup penting untuk dapat memahami
tingkahlaku manusia.