SlideShare a Scribd company logo
TEORI MEDAN
KURT LEWIN
Nawang Setyoningrum, M.Psi
BIOGRAFI
Kurt Lewin di lahirkan di Mogilno, Prusia pada 9 September 1890 dan
memiliki tiga bersaudara. Pada tahun 1905, keluarganya pindah ke Berlin agar
Kurt dan saudara-saudaranya mendapatkan Pendidikan yang lebih baik. Saat
kuliah di Universitas Freiburg, ia mengambil jurusan farmasi, namun kemudian
ia pindah ke jurusan biologi di Universitas Munich.
Pada tahun 1911 minatnya berubah ke filsafat sehingga ia banyak
mengambil mata kuliah psikologi pada tahun tersebut. Disertasi doktoralnya
mengambil topik terkait asosiasi, kemauan dan niat. Kurt juga bergabung
dengan institusi Psikologi Universitas Berlin dimana ia mengajar dan
memberikan seminar ttg filsafat & psikologi.
Pada tahun 1940 Kurt emigrasi ke Amerika dan menjadi warga negara
Amerika Serikat. Ia meninggal karena serang jantung di Newtonville,
Massachusers, Amerika pada tahun 1947
PANDANGAN TEORI
Ilmu fisika & kimia mempengaruhi psikologi dengan memberi cara
berfikir baru mengenai objek, apa yang harus dipelajari, dan bagaimana
mempelajarinya. Teori medan dalam fisika itu menunjukkan fenomena
listrik/magnet, dan grafitasi mempengaruhi medan disekitarnya.
Konsep pengaruh medan ini diadopsi kedalam psikologi menjadi
Psikologi Gestalt. Fokus teori Gestalt adalah konsep-konsep persepsi,
berfikir, dan belajar. Adopsi teori medan dalam psikologi kepribadian
dilakukan oleh Kurt Lewin.
PANDANGAN TEORI
Memakai asumsi Gestalt, Lewin mendasarkan pengembangan teorinya
berdasarkan 3 asumsi, yaitu :
 Dasar pemahaman psikologi bukan elemen (gambaran rincian jiwa)
tetapi saling hubung, pola atau konfigurasi.
Beberapa saling hubung menjadi dasar dari saling hubung yang lain,
sehingga dapat dideskripsikan kecenderungan kepribadian bergerak
menuju gestalt.
 Psikologi seharusnya difahami dalam bentuk teori medan (field theory),
di mana “field” adalah sistem pengaturan diri yang ditentukan oleh saling
hubungan antara bagian-bagian dari unsur yang mendukung sistem itu.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
1. Unsur Pembentukan Kepribadian
Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada
dalam lingkungan psikologis, dengan pola hubungan dasar tertentu.
Pendekatan matematis yang dipakai Lewin untuk menggambarkan
ruang lingkup disebut tipologi.
Fokusnya adalah saling berhubungan antara segala sesuatu di
dalam jiwa manusia, hubungan antara bagian dengan bagian dan
antara bagian dengan keseluruhan, lebih dari sekedar ukuran dan
bentuk.
Berikut diagram Ruang Hidup & Daerah Pribadi Lewin
STRUKTUR KEPRIBADIAN
1. Unsur Pembentukan Kepribadian
Diagram Ruang Hidup & Daerah Pribadi
STRUKTUR KEPRIBADIAN
2. Ruang Hidup (Life Space)
Ruang hidup : Keseluruhan kumpulan fakta, yang ada pada suatu
saat yang mempengaruhi/menentukan tingkahlaku.
Ruang hidup merupakan potret sesaat yang terus menerus
berubah, mencakup persepsi orang tentang dirinya sendiri dalam
lingkungan fisik dan sosialnya saat itu, keinginan, kemauan, tujuan-
tujuan, ingatan tentang peristiwa masa lalu, imajinasinya mengenai
masa depan, perasaan-perasaannya, dan sebagainya.
Ruang hidup merupakan gabungan antara daerah pribadi dan
daerah lingkungan psikologis, yg bs dirumuskan :
Rh = (P+E) Rh : Ruang hidup
P : Daerah pribadi
E :Daerah lingkungan psikologis
RUANG HIDUP
a. Daerah Pribadi
 Daerah persepsi motorik : Menjadi daerah yang menghubungkan
pribadi dalam dengan lingkungan psikologis. Pribadi dalam
mempengaruhi tingkahlaku melalui fungsi motorik, sebaliknya
lingkungan psikologis mempengaruhi pribadi dalam melalui proses
persepsi
Daerah
Pribadi
Daerah persepsi motorik
Daerah pribadi dalam
Sel
RUANG HIDUP
a. Daerah Pribadi
Daerah pribadi dalam : Berisi aspek-aspek motivasional. Aspek-aspek
motivasional di dalam pribadi dalam, digambarkan dalam pecahan-
pecahan daerah, disebut sel.
Sel : Terdapat 2 sel (Sel Perifer & Sel Sentral)
Sel Perifer, berisi batin yang mudah dipengaruhi dan dinyatakan keluar
Sel Sentral, berisi isi batin yang tersembunyi dan dirahasiakan
RUANG HIDUP
b. Daerah Lingkup Psikologi
Adalah daerah di dalam elips tetapi diluar lingkaran daerah pribadi.
Seperti daerah pribadi dalam, daerah lingkungan psikologi dibagi-bagi
dalam pecahan-pecahan disebut region.
 Region : Tempat semua stimulus yang ditangkap oleh persepsi dan
kemudian mempengaruhi atau “menyibukkan” fungsi kognitif manusia.
Bondaris : Semua garis yg tertera pd diagram disebut bondaris. Unsur-
unsur struktur kepribadian yg dibatasi bondaris bisa saling berinteraksi
(gambar dengan garis bondaris tipis) atau saling independent (garis
tebal).
RUANG HIDUP
c. Lingkungan Non-Psikologi
Lingkungan non psikologis luasnya tidak terhingga dan tidak memiliki
bondaris (pada gambar dibatasi persegi empat)
Lingkungan non psikologi : Apa saja yang ada tetapi tidak menjadi
stimulus bagi diri seseorang, bisa berupa benda/objek, fakta-fakta atau situasi
sosial.
Catatan :
• Fakta yg berada di dalam daerah pribadi dalam : Kebutuhan
• Fakta yg berada di dalam lingkungan psikologis : Objek
• Peristiwa : Saling berinteraksi antara keduanya
DINAMIKA KEPRIBADIAN
1. Enerji, Tegangan & Kebutuhan
Enerji : Menurut Lewin manusia adalah sistem energi yang kompleks.
Energi muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region.
Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bisa terjadi antar
region di sistem lingkungan psikologis.
Tegangan : Tegangan ada 2 yaitu tegangan yg cenderung menjadi
seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris sistem yg
mewadahinya.
Kebutuhan : Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup kondisi fisiologis
seperti lapar, haus, atau seks dll. Atau dalam pengertian motif,
keinginan dan dorongan. Menurut Lewin terdapat kebutuhan lain yaitu
kebutuhan semu (Kebutuhan lapar dengan makan nasi, mendengarkan
konser piano, menari atau memelihara ikan hias)
DINAMIKA KEPRIBADIAN
2. Tindakan (Action)
Dibutuhkan 2 konsep yakni valensi & vektor untuk menghubungan
motivasi di pribadi dalam dengan tindakan yg bertujuan di daerah
lingkungan psikologis.
 Valensi adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi.
Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi,
tetapi region valensi negative meningkatkan tegangan pribadi (rasa
takut). Con: Bagi orang yang lapar region yg berisi makanan
mempunyai valensi positif. Sebaliknya orang yg takut dengan
anjing, region berisi anjing mempunyai valensi negatif, karna region
itu justru dapat meningkatkan tegangan (rasa takut).
DINAMIKA KEPRIBADIAN
2. Tindakan (Action)
Vektor merupakan kekuatan psikologis seseorang, cenderung
membuatnya bergerak ke arah tertentu. Con : Ketika region yg
berisikan valensi negatif (berisi anjing yg menakutkan), vektor lain yg
mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing.
Lokomosi, lingkaran pribadi dapat dipindah dari satu tempat ketempat
lain didalam daerah lingkungan psikologis. Perpindahan lingkaran
pribadi disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi dapat berupa gerak
fisik, atau perubahan fokus perhatian.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
3. Peristiwa (Event)
Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau
aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event.
Peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau lebih fakta
baik di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan psikologis.
Komunikasi (hub antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi)
adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan 2 fakta atau lebih.
Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya peristiwa :
keterhubungan (relatedness), kenyataan (concretnesss) dan kekinian
(contemporary)
DINAMIKA KEPRIBADIAN
4. Konflik
Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin
mendefiniskan konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima
kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.
Terdapar 3 macam konflik yaitu:
Konflik Tipe 1 Konflik Tipe 2 Konflik Tipe 3
KONFLIK
Konflik tipe 1
Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan
berlawanan yang mengenai individu. Ada tiga macam konflik tipe 1, yaitu :
 Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yg
berlawanan. Misal : Orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-
sama disenanginya.
 Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yg
berlawanan. Misal : Orang dihadapkan pada dua pilihan yg sama-sama
tidak disenanginya.
 Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat
muncul dari satu tujuan. Misal : Orang dihadapkan pada pilihan sekaligus
mengandung unsur yang disenangi dan tidak disenangi.
KONFLIK
Konflik Tipe 2 & Tipe 3
Konflik Tipe 2 : Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua
kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi
diam, terpukau atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan
kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan.
Konflik Tipe 3 : Orang berusaha mengatasi kekuatan penghambat,
sehingga konflik menjadi terbuka. Ditandai sikap kemarahan, agresi,
pemberontakan, atau sebaliknya peyerahan diri yg neurotik. Con: Anak
yg dilarang makan permen oleh ortunya, berusaha memberontak
mengalahkan aturan orang tua.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
5. Tingkat Realita
Konsep realita dari Lewin mengemukakan: Realita berisi lokomosi
aktual, dan tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita
adalah suatu kontinum, dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita.
Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita yg berbeda-beda.
Misal : Orang ingin menerima tawaran bekerja ditempat lain yg
lebih prospektif (realistis), ditempat yg baru dia mengharapkan dapat
mempunyai teman baru yg lebih bersahabat dibanding dengan teman-
temannya sekarang (krng realistis), dia juga melamun mengenai menjadi
presiden direktur di tempat baru (tdk realistis).
DINAMIKA KEPRIBADIAN
6. Mempertahankan Keseimbangan
Ketika bondaris tidak dapat lagi menahan tekanan dari daerah
pribadi dalam, mereka mungkin meledakan enerji ke daerah motor yg
akan menghasilkan tingkahlaku agitative, seperti tantrum atau kekerasan
yg eksplosif.
Jika bondaris antara daerah pribadi dengan daerah motorik cukup
permeable (dapat ditembus), tegangan mungkin dapat disalurkan sedikit
demi sedikit, dalam kegiatan yang tidak berhenti.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Perkembangan bagi Lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan
kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggapnya tidak terlalu
banyak membantu memahami perkembangan psikologis.
Konsep-konsep seperti diferensiasi, organisasi, dan integrase lebih
berguna dalam menggambarkan perubahan tingkahlaku.
Perubahan
Tingkahlaku
Diferensiasi &
Integrasi
Regresi
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. Perubahan Tingkahlaku
Menurut Lewin, sejumlah perubahan tingkahlaku yang paling
penting terjadi dalam perkembangan manusia. Variasi aktivitas, emosi,
kebutuhan, hubungan sosial, dan sebagainya semakin banyak ketika
orang menjadi semakin tambah usia (variasi itu mungkin akan menurun
pada usia udzur).
Tingkahlaku menjadi semakin terorganisir, hirarkis, realistis dan
efektif.
PERUBAHAN TINGKAHLAKU
 Organisasi : Con, anak-anak dapat mempertahankan hubnya dengan bbrp
temanya waktu itu, semakin dewasa mereka akan berinteraksi dengan
semakin banyak org dalam berbagai kelompok. Dibutuhkan suatu ketrampilan
bagaimana ia berhub dengan kelompok yg berbeda.
 Hirarkis : Semakin bertambahnya usia, tingkahlaku memiliki tujuan yg
kompleks. Con, anak bermain memiliki kepuasan dlm bermainnya. Tetapi
ketika dewasa permainan itu untuk memperoleh kepuasan dgn bersaing dan
mencapai tujuan.
 Realistis : Sesudah kemasakan dicapai, kemampuan kita untuk membedakan
realitas dengan fantasi meningkat.
 Efektif : Kemasakan juga membuat tingkahlaku menjadi semakin “ekonomis”.
Orang berusaha untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha yang
minimal.
PEKEMBANGAN KEPRIBADIAN
2. Diferensiasi & Intergrasi
Diferensiasi : Peningkatan jumlah bagian-bagian dr keseluruhan.
Ketika bertambahnya usai jumlah sel pribadi dalam & region lingkungan
psikologis meningkat. Con : Pada anak hanya dapat melihat ibu ada/tdk
ada disini. Semakin dewasa mereka memahami bahwa ibu tidak ada
dirumah sampai sore, karena dia kerja lembur hari ini, atau ibu sedang
mampir kerumah teman dll.
Integrasi : Ketika daerah pribadi dalam dan lingkungan psikologis
semakin terdeferensiasi maka menghasilkan tingkahlaku integrasi. Con:
Pada bayi bermain boneka dengan dipukul-pukul. Tetapi pd anak yg
semakin dewasa boneka diajak bermain peran dengan digendong diberi
makan dll.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
3. Regresi
Perkembangan bisa bergerak mundur. terdapat 2 macam
perkembangan mundur yaitu:
Retrogresi : Kembali kebentuk tingkahlaku lbh awal dalam sejarah
kehidupan manusia.
Regresi : Kembali kebentuk tingkahlaku primitive, tdk peduli apakah
individu pernah melakukan hal itu. Misal, ekspresi regresi ketika orang
dewasa menyatakan kegembiraannya dengan meloncat-loncat (seperti
anak kecil). Kalau memang sejarahnya, org itu pada masa anak-anak
menyatakan kegembiraan hatinya dengan meloncat-loncat, respon itu
disebut retrogresi.
APLIKASI
Psikologi Sosial
Teori Lewin yang semula dimaksudkan sebagai teori kepribadian,
ternyata justru berkembang di ranah psikologi sosial.
Sejak kematian Lewin, tidak ada kemajuan yang berarti dalam hal
teori kepribadiannya. Pendukung setianya banyak mengembangkan
dalam penelitian ttg proses-proses kelompok, dinamika kelompok dan
ketegangan antar ras.
TERIMAKASIH,,,
CATATAN
◦ Gestalt : Menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian suatu komponen-
komponen yang memiliki hubungan, pola dan juga kemiripan yang bersatu menjadi
satu kesatuan.

More Related Content

What's hot

Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docNofrida Atika
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Dina Haya Sufya
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
FATHATUL FIKRIYAH
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Tri Astuti Utomo (iyas)
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allportONe's Iwan
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Amalianur_rizki
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMazizahzahro
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
Pretty A
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individualNaeya Hasbi
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Fauzi Taha Ush
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
Wulandari Rima Kumari
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
psepti17
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Wulandari Rima Kumari
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
PT. THASIMA
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyRyan Advan
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
dihastinee
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 

What's hot (20)

Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allport
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horney
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 

Similar to Teori Medan- Kurt Lewin.pdf

Kurt lewin
Kurt lewinKurt lewin
Kurt lewinAfrils
 
Makalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianMakalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianAinul Mukarrob
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
ChelikaSyafira
 
1 ruang lingkup psi sosial
1 ruang lingkup psi sosial1 ruang lingkup psi sosial
1 ruang lingkup psi sosial
Anggi Septiyani
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
dinamika kesehatan untuk sma kelas x keperawatan
dinamika kesehatan untuk sma kelas x keperawatandinamika kesehatan untuk sma kelas x keperawatan
dinamika kesehatan untuk sma kelas x keperawatan
TiaraPoporu
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapLingga - Universitas Riau
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
Wulandari Rima Kumari
 
Psikologi sosial bab i
Psikologi sosial bab iPsikologi sosial bab i
Psikologi sosial bab iWulan Cioel
 
Teori ekologi (print)
Teori ekologi (print)Teori ekologi (print)
Teori ekologi (print)haqifarahman
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan PsikososialPSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
Diana Amelia Bagti
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
Arib Anang Ma'ruf
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
DellaAp1
 
Makalah psikoanalisis (bk)
Makalah psikoanalisis (bk)Makalah psikoanalisis (bk)
Makalah psikoanalisis (bk)
Aguztsgs
 
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
d_maha
 
Psikology pert 1-8
Psikology pert 1-8Psikology pert 1-8
Psikology pert 1-8fannyseptari
 
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptxPSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
mariomore
 

Similar to Teori Medan- Kurt Lewin.pdf (20)

Kurt lewin
Kurt lewinKurt lewin
Kurt lewin
 
Makalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianMakalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadian
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
 
1 ruang lingkup psi sosial
1 ruang lingkup psi sosial1 ruang lingkup psi sosial
1 ruang lingkup psi sosial
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
dinamika kesehatan untuk sma kelas x keperawatan
dinamika kesehatan untuk sma kelas x keperawatandinamika kesehatan untuk sma kelas x keperawatan
dinamika kesehatan untuk sma kelas x keperawatan
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
Psikologi sosial bab i
Psikologi sosial bab iPsikologi sosial bab i
Psikologi sosial bab i
 
Teori ekologi (print)
Teori ekologi (print)Teori ekologi (print)
Teori ekologi (print)
 
psikologi
psikologipsikologi
psikologi
 
Psikologi sastra
Psikologi sastraPsikologi sastra
Psikologi sastra
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan PsikososialPSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
 
Makalah psikoanalisis (bk)
Makalah psikoanalisis (bk)Makalah psikoanalisis (bk)
Makalah psikoanalisis (bk)
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
 
Psikology pert 1-8
Psikology pert 1-8Psikology pert 1-8
Psikology pert 1-8
 
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptxPSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
 

More from Nawang Setyoningrum

Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfStimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Nawang Setyoningrum
 
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfTerpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Nawang Setyoningrum
 
Personologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdfPersonologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdf
Nawang Setyoningrum
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Nawang Setyoningrum
 
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdfPsikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Nawang Setyoningrum
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Nawang Setyoningrum
 
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfFaktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Nawang Setyoningrum
 

More from Nawang Setyoningrum (7)

Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfStimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
 
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdfTerpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
 
Personologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdfPersonologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdf
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
 
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdfPsikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
 
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfFaktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Teori Medan- Kurt Lewin.pdf

  • 1. TEORI MEDAN KURT LEWIN Nawang Setyoningrum, M.Psi
  • 2. BIOGRAFI Kurt Lewin di lahirkan di Mogilno, Prusia pada 9 September 1890 dan memiliki tiga bersaudara. Pada tahun 1905, keluarganya pindah ke Berlin agar Kurt dan saudara-saudaranya mendapatkan Pendidikan yang lebih baik. Saat kuliah di Universitas Freiburg, ia mengambil jurusan farmasi, namun kemudian ia pindah ke jurusan biologi di Universitas Munich. Pada tahun 1911 minatnya berubah ke filsafat sehingga ia banyak mengambil mata kuliah psikologi pada tahun tersebut. Disertasi doktoralnya mengambil topik terkait asosiasi, kemauan dan niat. Kurt juga bergabung dengan institusi Psikologi Universitas Berlin dimana ia mengajar dan memberikan seminar ttg filsafat & psikologi. Pada tahun 1940 Kurt emigrasi ke Amerika dan menjadi warga negara Amerika Serikat. Ia meninggal karena serang jantung di Newtonville, Massachusers, Amerika pada tahun 1947
  • 3. PANDANGAN TEORI Ilmu fisika & kimia mempengaruhi psikologi dengan memberi cara berfikir baru mengenai objek, apa yang harus dipelajari, dan bagaimana mempelajarinya. Teori medan dalam fisika itu menunjukkan fenomena listrik/magnet, dan grafitasi mempengaruhi medan disekitarnya. Konsep pengaruh medan ini diadopsi kedalam psikologi menjadi Psikologi Gestalt. Fokus teori Gestalt adalah konsep-konsep persepsi, berfikir, dan belajar. Adopsi teori medan dalam psikologi kepribadian dilakukan oleh Kurt Lewin.
  • 4. PANDANGAN TEORI Memakai asumsi Gestalt, Lewin mendasarkan pengembangan teorinya berdasarkan 3 asumsi, yaitu :  Dasar pemahaman psikologi bukan elemen (gambaran rincian jiwa) tetapi saling hubung, pola atau konfigurasi. Beberapa saling hubung menjadi dasar dari saling hubung yang lain, sehingga dapat dideskripsikan kecenderungan kepribadian bergerak menuju gestalt.  Psikologi seharusnya difahami dalam bentuk teori medan (field theory), di mana “field” adalah sistem pengaturan diri yang ditentukan oleh saling hubungan antara bagian-bagian dari unsur yang mendukung sistem itu.
  • 5. STRUKTUR KEPRIBADIAN 1. Unsur Pembentukan Kepribadian Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada dalam lingkungan psikologis, dengan pola hubungan dasar tertentu. Pendekatan matematis yang dipakai Lewin untuk menggambarkan ruang lingkup disebut tipologi. Fokusnya adalah saling berhubungan antara segala sesuatu di dalam jiwa manusia, hubungan antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan, lebih dari sekedar ukuran dan bentuk. Berikut diagram Ruang Hidup & Daerah Pribadi Lewin
  • 6. STRUKTUR KEPRIBADIAN 1. Unsur Pembentukan Kepribadian Diagram Ruang Hidup & Daerah Pribadi
  • 7. STRUKTUR KEPRIBADIAN 2. Ruang Hidup (Life Space) Ruang hidup : Keseluruhan kumpulan fakta, yang ada pada suatu saat yang mempengaruhi/menentukan tingkahlaku. Ruang hidup merupakan potret sesaat yang terus menerus berubah, mencakup persepsi orang tentang dirinya sendiri dalam lingkungan fisik dan sosialnya saat itu, keinginan, kemauan, tujuan- tujuan, ingatan tentang peristiwa masa lalu, imajinasinya mengenai masa depan, perasaan-perasaannya, dan sebagainya. Ruang hidup merupakan gabungan antara daerah pribadi dan daerah lingkungan psikologis, yg bs dirumuskan : Rh = (P+E) Rh : Ruang hidup P : Daerah pribadi E :Daerah lingkungan psikologis
  • 8. RUANG HIDUP a. Daerah Pribadi  Daerah persepsi motorik : Menjadi daerah yang menghubungkan pribadi dalam dengan lingkungan psikologis. Pribadi dalam mempengaruhi tingkahlaku melalui fungsi motorik, sebaliknya lingkungan psikologis mempengaruhi pribadi dalam melalui proses persepsi Daerah Pribadi Daerah persepsi motorik Daerah pribadi dalam Sel
  • 9. RUANG HIDUP a. Daerah Pribadi Daerah pribadi dalam : Berisi aspek-aspek motivasional. Aspek-aspek motivasional di dalam pribadi dalam, digambarkan dalam pecahan- pecahan daerah, disebut sel. Sel : Terdapat 2 sel (Sel Perifer & Sel Sentral) Sel Perifer, berisi batin yang mudah dipengaruhi dan dinyatakan keluar Sel Sentral, berisi isi batin yang tersembunyi dan dirahasiakan
  • 10. RUANG HIDUP b. Daerah Lingkup Psikologi Adalah daerah di dalam elips tetapi diluar lingkaran daerah pribadi. Seperti daerah pribadi dalam, daerah lingkungan psikologi dibagi-bagi dalam pecahan-pecahan disebut region.  Region : Tempat semua stimulus yang ditangkap oleh persepsi dan kemudian mempengaruhi atau “menyibukkan” fungsi kognitif manusia. Bondaris : Semua garis yg tertera pd diagram disebut bondaris. Unsur- unsur struktur kepribadian yg dibatasi bondaris bisa saling berinteraksi (gambar dengan garis bondaris tipis) atau saling independent (garis tebal).
  • 11. RUANG HIDUP c. Lingkungan Non-Psikologi Lingkungan non psikologis luasnya tidak terhingga dan tidak memiliki bondaris (pada gambar dibatasi persegi empat) Lingkungan non psikologi : Apa saja yang ada tetapi tidak menjadi stimulus bagi diri seseorang, bisa berupa benda/objek, fakta-fakta atau situasi sosial. Catatan : • Fakta yg berada di dalam daerah pribadi dalam : Kebutuhan • Fakta yg berada di dalam lingkungan psikologis : Objek • Peristiwa : Saling berinteraksi antara keduanya
  • 12. DINAMIKA KEPRIBADIAN 1. Enerji, Tegangan & Kebutuhan Enerji : Menurut Lewin manusia adalah sistem energi yang kompleks. Energi muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bisa terjadi antar region di sistem lingkungan psikologis. Tegangan : Tegangan ada 2 yaitu tegangan yg cenderung menjadi seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris sistem yg mewadahinya. Kebutuhan : Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup kondisi fisiologis seperti lapar, haus, atau seks dll. Atau dalam pengertian motif, keinginan dan dorongan. Menurut Lewin terdapat kebutuhan lain yaitu kebutuhan semu (Kebutuhan lapar dengan makan nasi, mendengarkan konser piano, menari atau memelihara ikan hias)
  • 13. DINAMIKA KEPRIBADIAN 2. Tindakan (Action) Dibutuhkan 2 konsep yakni valensi & vektor untuk menghubungan motivasi di pribadi dalam dengan tindakan yg bertujuan di daerah lingkungan psikologis.  Valensi adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi, tetapi region valensi negative meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut). Con: Bagi orang yang lapar region yg berisi makanan mempunyai valensi positif. Sebaliknya orang yg takut dengan anjing, region berisi anjing mempunyai valensi negatif, karna region itu justru dapat meningkatkan tegangan (rasa takut).
  • 14. DINAMIKA KEPRIBADIAN 2. Tindakan (Action) Vektor merupakan kekuatan psikologis seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Con : Ketika region yg berisikan valensi negatif (berisi anjing yg menakutkan), vektor lain yg mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing. Lokomosi, lingkaran pribadi dapat dipindah dari satu tempat ketempat lain didalam daerah lingkungan psikologis. Perpindahan lingkaran pribadi disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi dapat berupa gerak fisik, atau perubahan fokus perhatian.
  • 15. DINAMIKA KEPRIBADIAN 3. Peristiwa (Event) Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau lebih fakta baik di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan psikologis. Komunikasi (hub antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan 2 fakta atau lebih. Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya peristiwa : keterhubungan (relatedness), kenyataan (concretnesss) dan kekinian (contemporary)
  • 16. DINAMIKA KEPRIBADIAN 4. Konflik Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefiniskan konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Terdapar 3 macam konflik yaitu: Konflik Tipe 1 Konflik Tipe 2 Konflik Tipe 3
  • 17. KONFLIK Konflik tipe 1 Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawanan yang mengenai individu. Ada tiga macam konflik tipe 1, yaitu :  Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yg berlawanan. Misal : Orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama- sama disenanginya.  Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yg berlawanan. Misal : Orang dihadapkan pada dua pilihan yg sama-sama tidak disenanginya.  Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu tujuan. Misal : Orang dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang disenangi dan tidak disenangi.
  • 18. KONFLIK Konflik Tipe 2 & Tipe 3 Konflik Tipe 2 : Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpukau atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan. Konflik Tipe 3 : Orang berusaha mengatasi kekuatan penghambat, sehingga konflik menjadi terbuka. Ditandai sikap kemarahan, agresi, pemberontakan, atau sebaliknya peyerahan diri yg neurotik. Con: Anak yg dilarang makan permen oleh ortunya, berusaha memberontak mengalahkan aturan orang tua.
  • 19. DINAMIKA KEPRIBADIAN 5. Tingkat Realita Konsep realita dari Lewin mengemukakan: Realita berisi lokomosi aktual, dan tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu kontinum, dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita yg berbeda-beda. Misal : Orang ingin menerima tawaran bekerja ditempat lain yg lebih prospektif (realistis), ditempat yg baru dia mengharapkan dapat mempunyai teman baru yg lebih bersahabat dibanding dengan teman- temannya sekarang (krng realistis), dia juga melamun mengenai menjadi presiden direktur di tempat baru (tdk realistis).
  • 20. DINAMIKA KEPRIBADIAN 6. Mempertahankan Keseimbangan Ketika bondaris tidak dapat lagi menahan tekanan dari daerah pribadi dalam, mereka mungkin meledakan enerji ke daerah motor yg akan menghasilkan tingkahlaku agitative, seperti tantrum atau kekerasan yg eksplosif. Jika bondaris antara daerah pribadi dengan daerah motorik cukup permeable (dapat ditembus), tegangan mungkin dapat disalurkan sedikit demi sedikit, dalam kegiatan yang tidak berhenti.
  • 21. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Perkembangan bagi Lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggapnya tidak terlalu banyak membantu memahami perkembangan psikologis. Konsep-konsep seperti diferensiasi, organisasi, dan integrase lebih berguna dalam menggambarkan perubahan tingkahlaku. Perubahan Tingkahlaku Diferensiasi & Integrasi Regresi
  • 22. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 1. Perubahan Tingkahlaku Menurut Lewin, sejumlah perubahan tingkahlaku yang paling penting terjadi dalam perkembangan manusia. Variasi aktivitas, emosi, kebutuhan, hubungan sosial, dan sebagainya semakin banyak ketika orang menjadi semakin tambah usia (variasi itu mungkin akan menurun pada usia udzur). Tingkahlaku menjadi semakin terorganisir, hirarkis, realistis dan efektif.
  • 23. PERUBAHAN TINGKAHLAKU  Organisasi : Con, anak-anak dapat mempertahankan hubnya dengan bbrp temanya waktu itu, semakin dewasa mereka akan berinteraksi dengan semakin banyak org dalam berbagai kelompok. Dibutuhkan suatu ketrampilan bagaimana ia berhub dengan kelompok yg berbeda.  Hirarkis : Semakin bertambahnya usia, tingkahlaku memiliki tujuan yg kompleks. Con, anak bermain memiliki kepuasan dlm bermainnya. Tetapi ketika dewasa permainan itu untuk memperoleh kepuasan dgn bersaing dan mencapai tujuan.  Realistis : Sesudah kemasakan dicapai, kemampuan kita untuk membedakan realitas dengan fantasi meningkat.  Efektif : Kemasakan juga membuat tingkahlaku menjadi semakin “ekonomis”. Orang berusaha untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha yang minimal.
  • 24. PEKEMBANGAN KEPRIBADIAN 2. Diferensiasi & Intergrasi Diferensiasi : Peningkatan jumlah bagian-bagian dr keseluruhan. Ketika bertambahnya usai jumlah sel pribadi dalam & region lingkungan psikologis meningkat. Con : Pada anak hanya dapat melihat ibu ada/tdk ada disini. Semakin dewasa mereka memahami bahwa ibu tidak ada dirumah sampai sore, karena dia kerja lembur hari ini, atau ibu sedang mampir kerumah teman dll. Integrasi : Ketika daerah pribadi dalam dan lingkungan psikologis semakin terdeferensiasi maka menghasilkan tingkahlaku integrasi. Con: Pada bayi bermain boneka dengan dipukul-pukul. Tetapi pd anak yg semakin dewasa boneka diajak bermain peran dengan digendong diberi makan dll.
  • 25. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 3. Regresi Perkembangan bisa bergerak mundur. terdapat 2 macam perkembangan mundur yaitu: Retrogresi : Kembali kebentuk tingkahlaku lbh awal dalam sejarah kehidupan manusia. Regresi : Kembali kebentuk tingkahlaku primitive, tdk peduli apakah individu pernah melakukan hal itu. Misal, ekspresi regresi ketika orang dewasa menyatakan kegembiraannya dengan meloncat-loncat (seperti anak kecil). Kalau memang sejarahnya, org itu pada masa anak-anak menyatakan kegembiraan hatinya dengan meloncat-loncat, respon itu disebut retrogresi.
  • 26. APLIKASI Psikologi Sosial Teori Lewin yang semula dimaksudkan sebagai teori kepribadian, ternyata justru berkembang di ranah psikologi sosial. Sejak kematian Lewin, tidak ada kemajuan yang berarti dalam hal teori kepribadiannya. Pendukung setianya banyak mengembangkan dalam penelitian ttg proses-proses kelompok, dinamika kelompok dan ketegangan antar ras.
  • 28. CATATAN ◦ Gestalt : Menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian suatu komponen- komponen yang memiliki hubungan, pola dan juga kemiripan yang bersatu menjadi satu kesatuan.