penjelasan singkat tentang psikologi khususnya psikologi social. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologidapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan[sunting | sunting sumber]
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundtmendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Sejarah psikologi[sunting | sunting sumber]
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.[3]
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaa
Pengumpulan Tugas Pengantar Psikologi S1 Ilmu Komunikasi
Kelompok:
Ichda Asy Ary Ramadhan (05190000007)
Galih Setya Purwoko (051900000001)
Muhammad Nadhif Fathy (05200000001)
Ayu Nur Cahya (05200000004)
penjelasan singkat tentang psikologi khususnya psikologi social. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologidapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan[sunting | sunting sumber]
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundtmendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Sejarah psikologi[sunting | sunting sumber]
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.[3]
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaa
Pengumpulan Tugas Pengantar Psikologi S1 Ilmu Komunikasi
Kelompok:
Ichda Asy Ary Ramadhan (05190000007)
Galih Setya Purwoko (051900000001)
Muhammad Nadhif Fathy (05200000001)
Ayu Nur Cahya (05200000004)
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
1. TUGAS
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dra. Titik Susiatik, M.Si
KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK :
1. Fairuznezsa Nada Briansyah (1122110001)
2. Novenda Angi Kristiandhani (1122110002)
3. Alfiatun Nisak (1122110006)
4. Imam Safii (1122110008)
5. Khalimatul Fitriah (1122110009)
6. Della Putri Aprilliya (1122110010)
7. Deva Apriliyani (1122110011)
FAKULTAS PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS IVET SEMARANG
2023/2024
2. BAB I
KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN
A. Epistemologi Psikologi Pendidikan.
1. Psikologi Secara Umum
Psikologi dalam istilah disebut secara ilmu jiwa, berasal dari bahasa
inggris yakni psycology. Psycology merupakan dua akar kata yang
berhubungan dari bahasa yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa logo yang
berarti ilmu. Secara harfiah psikologi memang ilmu jiwa.
Sejarah psikologi dapat di bagi dalam beberapa periode yaitu :
a) Psikologi pra- sistematik yang setua sejarah manusia dan terdiri dari
renung – renungan yang secara relative tak tertata yang di dasarkan
kepada ide ke agamaan dan mitologis.
b) Psikologi sistematik yang berawal sekitar tahun 400 SM dimulai oleh
plato dan berisi renungan - renungan yang teratur secara ras ional.
c) Psikologi ilmiah yang bermula menjelang akhir abad ke 19 dan
mengandung simpulan – simpulan yang factual yang bias di definisikan
dan merupakan suatu persatuan ilmu tersendiri.
Ide atau jiwa menurut plato adalah bersifat kekal,tidak berubah. Oleh
plato jiwa dan tubuh di pandang sebagai dua kenyataan yang harus di
bedakan jiwa berasal dari dunia ide mempunyai fungsi rasional, kehendak
atau kebranian, keinginan atau nafsu yang di hubungkan dengan
pengendalian diri.
Harun Hadiwijono menyatakan jiwa adalah laksana sebuah kereta
yang bersais yang di Tarik oleh kuda bersayap yaitu kuda beneran, yang lari
ke atas, ke dunia idea dan kuda keinginan atau nafsu koma yang lari
kebawah, ke dunia gejala tarik menarik akhirnya nafsu lah yang menang.
Sehingga kereta itu jatuh ke dunia gejala dan di penjarakan jiwa.
pengertian plato tentang jiwa yang kekal ini mendapat ber awalan dari
muridnya Aristoteles, Aristoteles mengemukakan kritik yang tajam atas
pendapat plato tentang ide – ide.
3. Menurut pandang Aristoteles adalah ilmu yang mempelajari tentang
gejala – gejala kehidupan dan jiwa juga adalah unsur kehidupan. Seperti di
jelaskan di atas Aristoteles membagi jiwa dalam tiga macam yaitu :
a) Amina vegetative yaitu amina atau jiwa yang terdapat pada tumbuhan
– tumbuhan yang mempunyai kemapuan untuk berkembang biak.
b) Amina sensitive yaitu amina atau jiwa yang terdapat pada kalangan
hewan.
c) Amina intelectiva yaitu jiwa yang terdapat pada manusia.
Jiwa merupakan daya hidup rohaniaha yang bersifat abstrak,yang
menjadi penggerakan dan pengatur bagi sekalian perbuatan pribadi personal
behavior dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Jiwa mengandung
pengertian-pengertian , nilai kebudayaan dan kecakapan. Jiwa yang di
jadikan obyek pembahasan dalam psikologi ada 4 macam yakni :
1) Gejala pengenalan (kognisi)
2) Perasaan (emosi)
3) Kehendak (konasi)
4) Campuran (kombinasi)
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku. Manusia
sebagai suatu kesatuan yang bulat antara jasmani dan rohani. Dapat kita
katakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia.
Wundt mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang menyelidiki
pengalanam-pengalaman yang timbul dari diri manusia , perasaan , pikirian
, motivasi dan bukan menyelidiki pengalaman yang timbul dari luar manusia
karena pengalaman dari luar manusia adalah obyek ilmu adalah objek ilmu
alam.
Wade & tavris bahwa psikologi merupakan studi ilmiah tentang
perilaku dan proses mental, dan bagaimana mereka di pengaruhi oleh
keadaanfisik suatu organisme, keadaan mental dan lingkungan eksternal.
Chaplin psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia
dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam ragam dan
4. kemitraannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan
peristiwa kemasayarakatan yang mengubah lingkungan.
Pendapat diatas juga dipertegas oleh sartain bahwa psikologi
merupakan suatu studi ilmiah tentang perilaku organisme hidup, dengan
perhatian khusus diberikan pada perilaku manusia.
2. Psikologi Multidisipliner Ilmu
Pada dasarnya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ilmu -
ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal balik. Psikologi
memerlukan bantuan ilmu lain dan juga sebaliknya.
a. Psikologi Dengan Sosiologi
Mead dan madzhabnya mengisyaratkan adanya suatu
kemungkinan yang menarik bagi apa yang di namakan "psikologi
sosiologis" artinya, psikologi yang memperoleh perspektif - perspektif
dasarnya dari suatu pemahaman sosiologis tentang kondisi manusia.
Perbedaan psikologi sosial dengan sosiologi adalah dalam hal
fokus studinya. Jika psikologi sosial memusatkan penelitiannya pada
perilaku individu, sosiologi tidak memperhatikan individu. Yang
menjadi perhatian sosiologi adalah sistem dan struktur sosial yang dapat
berubah atau konstan tanpa tergantung pada individu - individu.
Dengan demikian, unit analisis psikologi sosial adalah individu,
sedangkan unit analisis sosiologi adalah kelompok.
Gejala sosial mempunyai sifat psikologis yang terdiri atas
interaksi antara jiwa - jiwa individu, dan jiwa tersebut terdiri atas
kepercayaan dan keinginan. Bentuk utama dari interaksi mental
individu adalah imitasi, oposisi, dan adaptasi atau penemuan baru.
Dengan demikian, mungkin terjadi perubahan sosial yang di
sebabkan oleh penemuan - penemuan baru. Hal ini menimbulkan
imitasi, oposisi penemuan baru, perubahan dan seterusnya.
5. b. Psikologi Dengan Llmu Politik
Ilmu pengetahuan yang erat hubungannya dengan psikologi ialah
ilmu politik.
Dapat kita ketahui apabila kita sadar bahwa analisis sosial politik
secara makro diisi dan di perkuat analisis yang bersifat mikro. Psikologi
sosial mengamati kegiatan manusia dari segi ekstern (lingkungan
sosial, fisik, peristiwa, gerakan massa) maupun segi intern (kesehatan
fisik perseorangan, semangat, emosi).
Psikologi sosial bisa menjelaskan bagaimana attitude dan
expectation masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku
yang berpegang teguh pada conformity. Salah satu konsep psikologi
sosial yang di gunakan untuk menjelaskan perilaku untuk memilih pada
pemilihan umum adalah berupa indentifikasi partai. Konsep ini
merujuk pada persepsi memilih atas partai yang ada atau keterikatan
emosional pemilih terhadap partai tertentu. Untuk memahami perilaku
memilih, bisa di gunakan beberapa pendekatan. Namun selama ini
penjelasan teoritis voting behavior di dasarkan pada dua model atau
pendekatan, yaitu pendekatan sosiologi dan pendekatan psikologi.
c. Psikologi Dengan Ilmu Komunikasi
Seperti halnya psikologi, ilmu komunikasi yang telah tumbuh
sebagai ilmu yang berdiri sendiri kemudian melakukan perkawinan
dengan ilmu- ilmu lainnya yang pada gilirannya melahirkan berbagai
subdisiplin seperti: komunikasi politik (ilmu politik), sosiologi
komunikasi massa (sosiologi), dan psikologi komunikasi (psikologi).
Dengan demikian, psikologi komunikasi pun didefinisikan sebagai ilmu
yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan
peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
d. Psikologi Dengan Biologi
Biologi mempelajari kehidupan jasmaniah manusia atau hewan,
yang bila dilihat dari objek materialnya, terdapat bidang yang sama
6. dengan psikologi, hanya saja objek formalnya berbeda. Objek formal
biologi adalah kehidupan jasmaniah (fisik), sedangkan objek formal
psikologi adalah kegiatan atau tingkah laku manusia.
Menurut Bonner, perbedaan perbedaan psikologi dan biologi
adalah sebagai berikut. Psikologi merupakan ilmu subjektif, sedangkan
biologi adalah ilmu yang objektif. Psikologi disebut ilmu yang
subyektif karena mempelajari pengindraan (Sensation) dan persepsi
manusia sehingga manusia dianggap sebagai subjek atau pelaku, bukan
objek.
Sebaliknya, biologi mempelajari manusia sebagai jasad atau
objek. Jadi, perbedaan selanjutnya antara psikologi dan biologi adalah
psikologi mempelajari nilai-nilai yang berkembang dari persepsi
subyek, sementara biologi mempelajari fakta yang diperoleh dari
penelitian terhadap jasad manusia. Yang terakhir adalah psikologi
mempelajari perilaku secara moral perilaku penyesuaian diri secara
menyeluruh, sementara biologi termasuk ilmu faal mempelajari
perilaku manusia secara molekular, yaitu mempelajari molekul-
molekul (bagian-bagian) dari perilaku berupa gerakan, refleks, proses
kebutuhan dan sebagainya.
e. Psikologi Dengan Ilmu Alam
Pada awal permulaan abad ke-19, psikologi dalam penelitiannya
banyak terpengaruh oleh ilmu alam. psikologi menyadari objek
penyelidikannya adalah manusia dan tingkah lakunya yang hidup dan
selalu berkembang, sedangkan objek ilmu alam adalah benda mati.
Oleh sebab itu, metode ilmu alam yang dicoba diharapkan dalam
psikologi, dianggap kurang tepat. Karena itu, psikologi mencari metode
lain yang sesuai dengan sifat keilmuannya sendiri, yaitu antara lain
metode "fenomenologi" suatu metode penelitian yang menitik beratkan
gejala hidup kejiwaan.
7. Sebaliknya, psikologi berusaha mempelajari diri manusia, tidak
sebagai "objek" murni, tetapi dalam bentuk kemanusiaannya,
mempelajari manusia sebagai subjek yang aktif dan mempunyai sifat-
sifat tertentu subjek yang aktif itu diartikan sebagai pelaku yang
dinamis, dengan segala macam-macam aktifitas dan pengalamannya.
Dengan demikian, untuk mampu memahami semua kegiatan
manusia itu, orang berusaha dengan melihat partisipasi sosial nya, lalu
pemiliknya sendiri.berusaha menjadikan pengalaman orang lain
sebagai pengalaman dan
f. Psikologi Dengan Filsafat
Filsafat adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan
suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dalam penyelidikannya,
filsafat memang berangkat dari apa yang dialami manusia, karena tak
ada pengetahuan jika tidak bersentuhan lebih dahulu dengan indra,
sedangkan ilmu yang hendak menelaah hasil pengindraan itu tidak
mungkin mengambil keputusan dengan menjalankan pikiran, tanpa
menggunakan dalil dan hukum pikiran yang tidak mungkin dialaminya.
Bahkan, ilmu dengan amat tenang menerima sebagai kebenaran dan
tidak pernah diselidiki oleh ilmu, sampai dimana dan bagaimana budi
manusia dapat mencapai kebenaran itu.. Sebaliknya, filsafat pun
memerlukan data dari ilmu.
Jika, ahli filsafat manusia hendak menyelidiki manusia itu serta
hendak menentukan apakah manusia itu, ia memang harus mengetahui
gejala tindakan manusia. Dalam hal ini, ilmu yang bernama psikologi
akan menolong filsafat sebaik-baiknya dengan hasil penyelidikannya.
g. Psikologi dengan ilmu pendidikan
Ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin bertujuan memberikan
bimbingan hidup manusia sejak ia lahir sampai mati. Pendidikan tidak
berhasil dengan baik bilamana tidak berdasarkan kepada psikologi
perkembangan. Demikian pula watak dan kepribadian seseorang
8. ditunjukkan oleh psikologi. Karena begitu eratnya tugas antara
psikologi dan ilmu pendidikan, kemudian lahirlah suatu subdisiplin
psikologi pendidikan (education psichology)
Reber menyebut psikologi pendidikan sebagai sub disiplin ilmu
psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang
berguna dalam hal-hal berikut:"
1) Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.
2) Pengembangan dan pembaruan kurikulum.
3) Ujian dan avaluasi bakat dan kemampuan
4) Sosialisasi proses dan interaksi dengan pendayagunaan ranah
kognitif.
5) Penyelenggaraan pendidikan keguruan.
Meskipun psikologi pendidikan cenderung dianggap oleh banyak
kalangan atau para ahli psikologi, termasuk ahli psikologi pendidikan
sendir. sebagai subdisiplin psikologi yang bersifat terapan atau praktis,
bukan teoritis, cabang psikologi ini dipandang telah memiliki konsep,
teori, dan metode sendiri, sehingga mestinya tidak lagi dianggap
sebagai subdisiplin, tetapi disiplin (cabang ilmu) yang berdiri sendiri.
3. Definisi Psikologi Pendidikan
Menurut Crow & Crow dakam bukunya yang berjudul “Educational
Psychology” menerangkan bahwa Psikologi Pendidikan merupakan
pengalaman belajar artinya segala perubahan yang terjadi atau dilakukan
seseorang yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak berakhlak menjadi berakhlak.
Woolfol dalam bukunya Educational Psychology menjelaskan
Psikologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang perduli dengan
proses pembelajaran serta penerapan metode dan teori psikologi dalam
proses pendidikan.
Barlow mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai Psikolog
pendidikan adalah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang
9. menyediakan serangkaian sumber untuk membantu Anda melaksanakan
tugas sebagai seorang guru dalam proses mengajar-belajar secara lebih
efektif Tekanan definisi ini secara lahiriah hanya berkisar pada proses
interaksi anatar guru- siswa dalam kelas.
Dari penjabaran definisi diatas disimpulkan bahwa psikologi
pendidikan merupakan cabang dari psikologi dalam penguraian dan
penelitiannya lebih menekankan pada maslah pertumbuhan dan
perkembangan, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya
dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan
keberhasilan belajar.
4. Tokoh Perkembangan Psikologi Pendidikan.
a) Wiliam james.
b) John dewey.
c) E.l thorndike.
Maka e.l thorndike mengemukakan adanya 5 hukum tambahan yaitu :
1) Hukum reaksi bervariasi.
2) Hukum sikap.
3) Hukum berat sebelah
4) Hukum respon analogi.
5) Hukum perpindahan asosiasi.
B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan pada dasarnya adalah disiplin psikologi yang
menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan Hasil
penyelidikan dirumuskan ke dalam bentuk konsep, teori, dan metode yang
dapat diterapkan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang
berhubungan dengan proses belajar, proses mengajar, dan proses
mengajar belajar.
10. yang demikian merupakan ruang lingkup psikologi pendidikan, sebagai
berikut:
1) Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan
berpengaruh
terhadap belajar.
2) Sifat-sifat dan proses belajar
3) Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar
4) Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam
kecepatan dan keterbatasan belajar
5) Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar.
6) Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar
7) Pengaruh/akibat relative dari pendidikan formal dibandingkan dengan
8) pengalaman-pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadap
suatu individu
9) Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah.
10) Akibat/pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
psikologi pada siswa
Menurut Elliot, psikologi pendidikan membahas persoalan psikologi
belajar dan pembelajaran berdasarkan fokus atau ruang lingkup pendidikan
yang mencakup upaya mendeskripsiskan, memperbaiki dan meningkatkan
kualitas belajar dan pembelajaran.
Glover & Ronning menyatakan bahwa ruang lingkup psikologi
pendidikan mencakup topik tentang perkembangan manusia. perbedaan
individual, pengukuran pendidikan, belajar dan motivasi belajar serta persoalan
belajar dan pembelajaran.
Psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada proses perkembangan
emosi, intelektual dan moral Psikolog pendidikan tidak hanya menggunakan
penemuan psikologi individu & sosial untuk menyelesaikan masalah
pendidikan, mereka menerapkan percobaan khusus, teknik penelitian dan
hipotesis dalam proses pembelajaran dan pertumbuhan dalam bidang ini topik
utama yang dibahas adalah hereditas dan lingkungan; struktur isik:
11. pertumbuhan proses perilaku, termasuk persepsi dan motorik terhadap
lingkungan belajar, bakat. kecerdasan dan prestasi pengembangan karakter,
mental dan akuisisi pengetahuan.
C. Memahami Peran Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan sebagai landasan memiliki peran penting dalam
pengembangan teori dan praktik pendidikan, pengembangan kurikulum, sistem
pembelajaran dan sistem penilaian Dengan demikian, psikologi pendidikan
dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus
mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan
untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori psikologi berkaitan
dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam
rangka pencapaian efektifitas proses pendidikan.
Perkembangan potensi manusia memiliki irama dan tahapan sesuai
dengan tugas perkembangan manusia. Dalam teori psikologi pendidikan
menjelaskan proses belajar yang dilakuakan dalam upaya pengembangan
potensi sebaiknya sesuai dengan tahapan perkembangan (usianya).
Psikologi pendidikan memberi dasar kerja bagi proses pendidikan serti
pengkajian dalam mengembangkan potensi peserta didik. Peserta didik
dipandang sebagau subjek yang memiliki potersi dan memiliki potensi dan
memiliki posisi sentral dalam proses perjalanan. Peserta didik dalam konteks
implementasi psikologi pendidikan mendapat tempat secara benar, di mana
peserta didik dihargai dengan baik dari aspek latar belakang, potensi, harga
diri, dorongan untuk percaya diri, kemandirian dan bertanggung jawab dalam
mengambil keputusan. Ini memberi kontribusi terhadap
pengembangan orang tua.