2. BIOGRAFI
Car Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park, pinggiran
Chicago, America Serikat. Anak keempat dari enam bersaudara.
Ayahnya adalah seorang insinyur sipil yang sukses dan ibunya
seorang ibu rumah tangga.
Awalnya Rogers memiliki cita-cita menjadi petani sehingga ia
pernah belajar di bidang agrikultutal & sejarah di University of
Wiscosin. Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang
Psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar
Ph.D di bidang psikologi klinis pada tahun 1931. Beliau meninggal 4
Februari 1987 di California, America Serikat.
3. PANDANGAN TEORI
Pendekatan fenomenologi dari Rogers konsisten
menekankan pandangan bahwa tingkah laku manusia hanya
dapat difahami dari bagaimana dia memandang realita secara
subjektif (Subjective Experiece of Reality).
Pendekatan ini juga berpendapat bahwa manusia
mempunyai kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri,
bahwa hakekat yg terdalam dari manusia adalah sifatnya
bertujuan, dapat dipercaya, dan mengejar kesempurnaan diri
(Purposive, Trusthworthy, Self-perfecting).
4. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Sejak awal Rogers mengamati bagaimana kepribadian
berubah dan berkembang, dan ada tiga konstruk yang menjadi
dasar penting dalam teorinya:
ORGANISME
MEDAN
FENOMENA
SELF
5. ORGANISME
Pengertian organisme mencakup tiga hal :
Makhluk Hidup
Organisme adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologinya dan
merupakan tempat semua pengalaman, potensi yang terdapat dalam kesadaran setiap
saat, yakni persepsi seseorang mengenai kejadian yang terjadi dalam diri dan dunia
eksternal.
Realitas Subyektif
Organisme menganggap dunia seperti yang dialami dan diamatinya. Realita adalah
persepsi yang sifatnya subyektif dan dapat membentuk tingkah laku. (Persepsi dirinya
terhadap dunia luar)
Holisme
Organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga perubahan dalam satu bagian akan
berpengaruh pada bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi dan
bertujuan, yaitu tujuan mengaktualisasi, mempertahankan dan mengembangkan diri.
6. MEDAN FENOMENA
Catatan :
• Pengalaman internal meliputi : Persepsi mengenai diri sendiri
• Pengalaman eksternal : Persepsi mengenai dunia luar
Medan fenomena adalah keseluruhan pengalaman,
baik yang internal maupun eksternal, disadari maupun tidak
disadari. Medan fenomena ini merupakan seluruh
pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di
dunia, sebagaimana persepsi subyektifnya.
7. SELF/DIRI
Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self,
sehingga dapat dikatakan self merupakan struktur kepribadian
sebenarnya. Konsep diri/self terbentuk mulai dari masa balita,
dan melalui nilai-nilai kehidupan yg diberikan oleh orang tua.
Konsep diri ini juga dapat berubah dengan kematangan biologis
dan belajar.
Self/konsep diri adalah konsep menyeluruh yg ajeg dan
tersusun dari persepsi sebagai berikut:
Konsep diri menggambarkan konsepsi orang mengenai
dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggap sebagai bagian dari
dirinya. Misal, orang mungkin memandang dirinya sebagai
“Saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.
8. SELF/DIRI
Konsep diri juga menggambarkan pandangan diri dalam
kaitannya dengan hubungan interpersonal atau
mempersepsikan dengan berbagai peran. Misal : Diri sebagai
ayah, suami, siswa, pekerja, mandor, atlet, musisi, artis dll.
Self ideal (Ideal-self), berisi gambaran diri seperti yang
diinginkan, bagaimana diri seharusnya, sebagai tujuan
perkembangan dan prestasi.
Tanpa kesadaran, konsep diri dan diri ideal tdk akan ada. Ada 3
tingkatan kesadaran
9. KESADARAN
1. Pengalaman yang dirasakan dibawah ambang sadar akan
ditolak atau disangkal. Con : Ketika seorang siswa yg sedang
konsentrasi belajar, dia jg menangkap stimulasi suara gaduh
diluar kamarnya. Namun stimulus itu diabaikan olehnya.
2. Pengalaman yang dapat diaktualisasikan secara simbolis
akan secara langsung diakui oleh struktur diri. Con: Sayup-
sayup, siswa itu mendengar teman-temannya
“membicarakannya” bahwa dia adalah anak yg rajin. Dia
sendiri memiliki struktur self sebagai “diri yg rajin”.
Pengalaman semacam itu akan disimpulkan dan menjadi
bagian dari struktur selfnya.
10. KESADARAN
3. Pengalaman yang dirasakan dalam bentuk distorsi, jika
pengalaman yang dirasakan tidak sesuai dengan diri (self),
maka dibentuk kembali dan didistorsikan sehingga dapat
diasimilasikan oleh konsep diri.
Con : Ketika hasil ujiannya buruk itu tdk sesuai dengan
struktur self pandangan dirinya sebagai “siswa yg rajin,
cerdas, berprestasi”. Dia mengaburkan pengalaman “nilai
buruk” itu dengan persepsi nasib buruk atau guru yg tdk
objektif dlm menilai. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan
struktur self diri berprestasi yg dimilikinya.
11. DINAMIKA KEPRIBADIAN
1. Penerimaan Positif (Positive Regard)
Kesadaran memiliki konsep diri kemudian mengembangkan
penerimaan positif.
Penerimaan positif : Kebutuhan diri agar diterima baik, dicintai
dan diakui lingkungan. Atau cinta tanpa syarat (menerima
tingkahlaku individu sebagai pribadi yg utuh).
Dari pengembangan penerimaan positif >>di dpt regard positif
timbal balik. Orang merasa puas menerima regard positif,
kemudian juga merasa puas dapat memberi regard positif
kepada orang lain.
12. DINAMIKA KEPRIBADIAN
2. congruence & Incongruence
Kongruen (Congruen) : Manakala “dunia subjektif” yang berisi
interpretasi persepsi mengenai konsep diri dan pandangan diri dalam
kaitannya dengan hubungan interpersonal cocok dengan pengalaman
nyata organisme.
Kalau tidak cocok disebut Inkongruen (Incongruen), dan orangnya
menjadi merasa terancam, cemas, bertingkah laku bertahan, berfikir
kaku dan menarik diri. Con : Orang yang memandang dirinya cerdas
mengalami peristiwa dirinya kelihatan bodoh (inkongruen).
Individu yang tidak menyadari keadaan inkongruen-nya, dia
rentan mengalami anxiety akibat inkongruen itu.
13. Dinamika kepribadian
3. Aktualisasi diri (Self actualization)
Organisme/manusia memiliki satu kekuatan motivasi yaitu
dorongan aktualisasi diri.
Untuk mencapai aktualisasi diri, manusia membutuhkan beberapa
kebutuhan, yaitu :
Kebutuhan Pemeliharaan
(Maintenance)
Peningkatan Diri
(Enhancement)
Penerimaan Positif Orang lain
(Positive Regard Of Others)
Penerimaan Positif Diri Sendiri
(Self Regard)
SELF ESTEEM
(HARGA DIRI)
AKTUALISAS
I DIRI
14. DINAMIKA KEPRIBADIAN
3. Aktualisasi diri (Self Actualization)
Pemeliharaan (Maintenance) : Kebutuhan yang timbul dalam
rangka memuaskan kebutuhan dasar, seperti : Makanan, udara,
dan keamanan.
Peningkatan Diri (Enhancement) : Kebutuhan untuk menjadi lebih
baik, dan untuk berkembang.
Penerimaan positif dari orang lain (Positif regard of other) :
Kebutuhan untuk dicintai dan diterima oleh orang lain disekitar.
Penerimaan positif diri sendiri (Self regard) : Penerimaan diri positif
mencakup perasaan kepercayaan diri dan keberhargaan diri.
15. DINAMIKA KEPRIBADIAN
3. Aktualisasi Diri (Self Actualization)
Aktualisasi diri : Peningkatan potensi diri manusia.
Terdapat bbrp tingkah laku yang membuat orang bisa lebih
berfungsi (Fully functioning person), yaitu : memperoleh scor
tinggi, berjuang untuk independent, belajar berjalan (anak),
professor menerbitkan buku, mendapat promosi jabatan,
membantu penderita AIDS dll.
16. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. Pribadi Yg Berfungsi Utuh (Fully Functioning Person)
Berfungsi utuh adalah menggambarkan individu yang memakai
kapasitas dan bakatnya.
Rogers mencirikan 5 ciri kepribadian orang yang berfungsi
sepenuhnya:
1. Terbuka untuk mengalami (Opennes to experience) : Orang terbuka
untuk mengalami mampu mendengar dirinya sendiri, merasakan
secara mendalam pengalaman visceral, sensori, emosional, dan
kognitif dalam dirinya tanpa merasa terancam.
2. Hidup menjadi (Existential Living) : Kecenderungan untuk hidup
sepenuhnya dan seberisi mungkin pada setiap eksistensi. Setiap
pengalaman dipandang baru dan unik tanpa diawali dengan
prasangka/harapan sebelumnya. Semua pengalaman itu akan
dikembangkan menjadi konsep self/diri.
17. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. Pribadi Yg Berfungsi Utuh (Fully Functioning Person)
3. Keyakinan Organismik (Organismic Trusting) : Orang mampu
memakai perasaannya terdalam sebagai sumber utama membuat
keputusan. Kebalikan keyakinan organismik adalah pengambilan
keputusan berdasarkan sumber eksternal : norma sosial, aturan
institusi dan penilaian orang lain.
4. Perasaan Bebas (Experiental Freedom) : Pengalaman hidup bebas
dengan cara yg diinginkan/dipilih sendiri tanpa perasaan tertekan
atau terhambat.
5. Kreativitas (Creativity) : Kemasakan psikologi yang optimal. Orang
dengan good life kemungkinan besar untuk memunculkan produk
kreatif (idea, project, action) dan hidup kreatif.
18. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
2. Perkembangan Psikopatologi
Tak Saling Suai (Incongruence) : Ketika pengalaman sangat
tidak konsisten dengan struktur self atau pengalaman
inkongruen sering timbul, tingkat kecemasan yg terjadi dapat
merusak rutinitas dan orang menjadi neurotik.
Kecemasan dan ancaman : Kecemasan dan ancaman muncul
akibat dari orang yang sangat sadar dengan ketidaksesuain
antara pengalaman organisme dengan konsep diri.
Tingkah laku bertahan (Deferensiveness) : Tingkah laku
bertahan yang dipakai untuk menangani inkongruen dapat
efektif/tdk efektif. Deskripsinya mirip dengan mekanisme
pertahanan dari Freud. Rogers hanya mengklasifikasi 2
tingkah laku bertahan yakni distorsi dan denial.
19. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
2. Perkembangan Psikopatologi
Disorganisasi : Akibat dari ketidak kongruen antara self
dengan pengalaman. Besarnya perbedaan antara self dengan
pengalaman inilah yang menentukan parahnya salahsuai
psikologik. Disorganisasi kepribadian itu dapat
disembuhkan/dikoreksi dengan terapi yang memberinya
penerimaan positif tanpa syarat.
20. Aplikasi
Psikoterapi
'' Person Centered Theray adalah bentuk terapi humanistik yang
dikembangkan oleh Carl Rogers pada pertengahan abad ke-20.
tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu klien mengenali dan
memahami perasaan sesungguhnya''
21. Psikotherapy
Ciri-ciri Person Centered Therapy
Perhatian diarahkan kepada pribadi klien dan bukan kepada
masalahnya
Penekanan lebih banyak terhadap faktor emosi daripada terhadap
faktor intelektual
Memberikan tekanan yang lebih besar terhadap keadaan yang ada
sekarang daripada terhadap apa yang sudah lewat atau terjadi
Penekanan hubungan terapeutik itu sendiri sebagai tumbuhnya
pengalaman
Proses terapi merupakan penyelarasan antara gambaran diri klien
dengan keadaan dan pengalaman diri yang sesungguhnya
Klien memegang peranan aktif dalam konseling sedangkan
konselor bersifat pasif-relektif
22. Psikotherapy
Ciri-ciri Person Centered Therapy
Membebaskan klien dari berbagai konflik psikologis yang
dihadapinya
Menumbuhkan kepercayaan pada diri klien, bahwa ia memiliki
kemampuan untuk mengambil satu atau serangkaian keputusan
yang terbaik bagi dirinya sendiri tanpa merugikan orang lain.
Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada klien untuk belajar
mempercayai orang lain, dan memiliki kesiapan secara terbuka
untuk menerima berbagai pengalaman orang lain yang bermanfaat
bagi dirinya sendiri.
Memberikan kesadaran kepada klien bahwa dirinya adalah
merupakan bagian dari suatu lingkup sosial budaya yang luas,
walaupun demikian ia tetap masih memiliki kekhasan atau keunikan
tersendiri.
23. Psikotherapy
Ciri-ciri Person Centered Therapy
Catatan :
Rogers menamakan Teknik terapinya : Terapi berpusat pada klien.
Konseling berpusat klien dapat dideskrikan dalam bentuk “jika-
maka”: jika kondisi terapis kongruen, menerima positif tanpa syarat
dan empatis dapat diciptakan, maka proses terapi akan berjalan
lancar.
Jika proses terapi berjalan, maka dapat diharapkan hasilnya dapat
mengembangkan klien ke arah yg dikehendaki. Jadi, terapi Rogers
dapat dijelaskan melalui tiga factor itu kondisi, proses dan hasil.
24.
25. Catatan
Realitas Objektif : Realitas yg berada di luar diri manusia/ di
luar persepsi manusia. Ini adalah kejadian yg benar terjadi,
seperti matahari yang bersinar.
Realitas Subjektif : Apa yang dipersepsikan. Realitas yang
muncul dari tindakan memersepsi, yang muncul dari berbagai
faktor seperti biologis. Realitas subjektif tidak mengandung
objek, hanya ingatan dan pengalaman.
Visceral : Tentang apa yg dirasa oleh panca indra pengguna>
apa yg dilihat, didengar, diraba, dirasa dan dicium.