SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
Terpusat Pada Pribadi
Carl Rogers
Nawang Setyoningrum, M.Psi
BIOGRAFI
 Car Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park, pinggiran
Chicago, America Serikat. Anak keempat dari enam bersaudara.
Ayahnya adalah seorang insinyur sipil yang sukses dan ibunya
seorang ibu rumah tangga.
 Awalnya Rogers memiliki cita-cita menjadi petani sehingga ia
pernah belajar di bidang agrikultutal & sejarah di University of
Wiscosin. Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang
Psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar
Ph.D di bidang psikologi klinis pada tahun 1931. Beliau meninggal 4
Februari 1987 di California, America Serikat.
PANDANGAN TEORI
 Pendekatan fenomenologi dari Rogers konsisten
menekankan pandangan bahwa tingkah laku manusia hanya
dapat difahami dari bagaimana dia memandang realita secara
subjektif (Subjective Experiece of Reality).
 Pendekatan ini juga berpendapat bahwa manusia
mempunyai kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri,
bahwa hakekat yg terdalam dari manusia adalah sifatnya
bertujuan, dapat dipercaya, dan mengejar kesempurnaan diri
(Purposive, Trusthworthy, Self-perfecting).
STRUKTUR KEPRIBADIAN
 Sejak awal Rogers mengamati bagaimana kepribadian
berubah dan berkembang, dan ada tiga konstruk yang menjadi
dasar penting dalam teorinya:
ORGANISME
MEDAN
FENOMENA
SELF
ORGANISME
Pengertian organisme mencakup tiga hal :
 Makhluk Hidup
Organisme adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologinya dan
merupakan tempat semua pengalaman, potensi yang terdapat dalam kesadaran setiap
saat, yakni persepsi seseorang mengenai kejadian yang terjadi dalam diri dan dunia
eksternal.
 Realitas Subyektif
Organisme menganggap dunia seperti yang dialami dan diamatinya. Realita adalah
persepsi yang sifatnya subyektif dan dapat membentuk tingkah laku. (Persepsi dirinya
terhadap dunia luar)
 Holisme
Organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga perubahan dalam satu bagian akan
berpengaruh pada bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi dan
bertujuan, yaitu tujuan mengaktualisasi, mempertahankan dan mengembangkan diri.
MEDAN FENOMENA
Catatan :
• Pengalaman internal meliputi : Persepsi mengenai diri sendiri
• Pengalaman eksternal : Persepsi mengenai dunia luar
Medan fenomena adalah keseluruhan pengalaman,
baik yang internal maupun eksternal, disadari maupun tidak
disadari. Medan fenomena ini merupakan seluruh
pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di
dunia, sebagaimana persepsi subyektifnya.
SELF/DIRI
 Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self,
sehingga dapat dikatakan self merupakan struktur kepribadian
sebenarnya. Konsep diri/self terbentuk mulai dari masa balita,
dan melalui nilai-nilai kehidupan yg diberikan oleh orang tua.
Konsep diri ini juga dapat berubah dengan kematangan biologis
dan belajar.
 Self/konsep diri adalah konsep menyeluruh yg ajeg dan
tersusun dari persepsi sebagai berikut:
 Konsep diri menggambarkan konsepsi orang mengenai
dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggap sebagai bagian dari
dirinya. Misal, orang mungkin memandang dirinya sebagai
“Saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.
SELF/DIRI
 Konsep diri juga menggambarkan pandangan diri dalam
kaitannya dengan hubungan interpersonal atau
mempersepsikan dengan berbagai peran. Misal : Diri sebagai
ayah, suami, siswa, pekerja, mandor, atlet, musisi, artis dll.
 Self ideal (Ideal-self), berisi gambaran diri seperti yang
diinginkan, bagaimana diri seharusnya, sebagai tujuan
perkembangan dan prestasi.
Tanpa kesadaran, konsep diri dan diri ideal tdk akan ada. Ada 3
tingkatan kesadaran
KESADARAN
1. Pengalaman yang dirasakan dibawah ambang sadar akan
ditolak atau disangkal. Con : Ketika seorang siswa yg sedang
konsentrasi belajar, dia jg menangkap stimulasi suara gaduh
diluar kamarnya. Namun stimulus itu diabaikan olehnya.
2. Pengalaman yang dapat diaktualisasikan secara simbolis
akan secara langsung diakui oleh struktur diri. Con: Sayup-
sayup, siswa itu mendengar teman-temannya
“membicarakannya” bahwa dia adalah anak yg rajin. Dia
sendiri memiliki struktur self sebagai “diri yg rajin”.
Pengalaman semacam itu akan disimpulkan dan menjadi
bagian dari struktur selfnya.
KESADARAN
3. Pengalaman yang dirasakan dalam bentuk distorsi, jika
pengalaman yang dirasakan tidak sesuai dengan diri (self),
maka dibentuk kembali dan didistorsikan sehingga dapat
diasimilasikan oleh konsep diri.
Con : Ketika hasil ujiannya buruk itu tdk sesuai dengan
struktur self pandangan dirinya sebagai “siswa yg rajin,
cerdas, berprestasi”. Dia mengaburkan pengalaman “nilai
buruk” itu dengan persepsi nasib buruk atau guru yg tdk
objektif dlm menilai. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan
struktur self diri berprestasi yg dimilikinya.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
1. Penerimaan Positif (Positive Regard)
 Kesadaran memiliki konsep diri kemudian mengembangkan
penerimaan positif.
 Penerimaan positif : Kebutuhan diri agar diterima baik, dicintai
dan diakui lingkungan. Atau cinta tanpa syarat (menerima
tingkahlaku individu sebagai pribadi yg utuh).
 Dari pengembangan penerimaan positif >>di dpt regard positif
timbal balik. Orang merasa puas menerima regard positif,
kemudian juga merasa puas dapat memberi regard positif
kepada orang lain.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
2. congruence & Incongruence
Kongruen (Congruen) : Manakala “dunia subjektif” yang berisi
interpretasi persepsi mengenai konsep diri dan pandangan diri dalam
kaitannya dengan hubungan interpersonal cocok dengan pengalaman
nyata organisme.
Kalau tidak cocok disebut Inkongruen (Incongruen), dan orangnya
menjadi merasa terancam, cemas, bertingkah laku bertahan, berfikir
kaku dan menarik diri. Con : Orang yang memandang dirinya cerdas
mengalami peristiwa dirinya kelihatan bodoh (inkongruen).
Individu yang tidak menyadari keadaan inkongruen-nya, dia
rentan mengalami anxiety akibat inkongruen itu.
Dinamika kepribadian
3. Aktualisasi diri (Self actualization)
 Organisme/manusia memiliki satu kekuatan motivasi yaitu
dorongan aktualisasi diri.
 Untuk mencapai aktualisasi diri, manusia membutuhkan beberapa
kebutuhan, yaitu :
 Kebutuhan Pemeliharaan
(Maintenance)
Peningkatan Diri
(Enhancement)
Penerimaan Positif Orang lain
(Positive Regard Of Others)
Penerimaan Positif Diri Sendiri
(Self Regard)
SELF ESTEEM
(HARGA DIRI)
AKTUALISAS
I DIRI
DINAMIKA KEPRIBADIAN
3. Aktualisasi diri (Self Actualization)
 Pemeliharaan (Maintenance) : Kebutuhan yang timbul dalam
rangka memuaskan kebutuhan dasar, seperti : Makanan, udara,
dan keamanan.
 Peningkatan Diri (Enhancement) : Kebutuhan untuk menjadi lebih
baik, dan untuk berkembang.
 Penerimaan positif dari orang lain (Positif regard of other) :
Kebutuhan untuk dicintai dan diterima oleh orang lain disekitar.
 Penerimaan positif diri sendiri (Self regard) : Penerimaan diri positif
mencakup perasaan kepercayaan diri dan keberhargaan diri.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
3. Aktualisasi Diri (Self Actualization)
 Aktualisasi diri : Peningkatan potensi diri manusia.
 Terdapat bbrp tingkah laku yang membuat orang bisa lebih
berfungsi (Fully functioning person), yaitu : memperoleh scor
tinggi, berjuang untuk independent, belajar berjalan (anak),
professor menerbitkan buku, mendapat promosi jabatan,
membantu penderita AIDS dll.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. Pribadi Yg Berfungsi Utuh (Fully Functioning Person)
 Berfungsi utuh adalah menggambarkan individu yang memakai
kapasitas dan bakatnya.
 Rogers mencirikan 5 ciri kepribadian orang yang berfungsi
sepenuhnya:
1. Terbuka untuk mengalami (Opennes to experience) : Orang terbuka
untuk mengalami mampu mendengar dirinya sendiri, merasakan
secara mendalam pengalaman visceral, sensori, emosional, dan
kognitif dalam dirinya tanpa merasa terancam.
2. Hidup menjadi (Existential Living) : Kecenderungan untuk hidup
sepenuhnya dan seberisi mungkin pada setiap eksistensi. Setiap
pengalaman dipandang baru dan unik tanpa diawali dengan
prasangka/harapan sebelumnya. Semua pengalaman itu akan
dikembangkan menjadi konsep self/diri.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. Pribadi Yg Berfungsi Utuh (Fully Functioning Person)
3. Keyakinan Organismik (Organismic Trusting) : Orang mampu
memakai perasaannya terdalam sebagai sumber utama membuat
keputusan. Kebalikan keyakinan organismik adalah pengambilan
keputusan berdasarkan sumber eksternal : norma sosial, aturan
institusi dan penilaian orang lain.
4. Perasaan Bebas (Experiental Freedom) : Pengalaman hidup bebas
dengan cara yg diinginkan/dipilih sendiri tanpa perasaan tertekan
atau terhambat.
5. Kreativitas (Creativity) : Kemasakan psikologi yang optimal. Orang
dengan good life kemungkinan besar untuk memunculkan produk
kreatif (idea, project, action) dan hidup kreatif.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
2. Perkembangan Psikopatologi
 Tak Saling Suai (Incongruence) : Ketika pengalaman sangat
tidak konsisten dengan struktur self atau pengalaman
inkongruen sering timbul, tingkat kecemasan yg terjadi dapat
merusak rutinitas dan orang menjadi neurotik.
 Kecemasan dan ancaman : Kecemasan dan ancaman muncul
akibat dari orang yang sangat sadar dengan ketidaksesuain
antara pengalaman organisme dengan konsep diri.
 Tingkah laku bertahan (Deferensiveness) : Tingkah laku
bertahan yang dipakai untuk menangani inkongruen dapat
efektif/tdk efektif. Deskripsinya mirip dengan mekanisme
pertahanan dari Freud. Rogers hanya mengklasifikasi 2
tingkah laku bertahan yakni distorsi dan denial.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
2. Perkembangan Psikopatologi
 Disorganisasi : Akibat dari ketidak kongruen antara self
dengan pengalaman. Besarnya perbedaan antara self dengan
pengalaman inilah yang menentukan parahnya salahsuai
psikologik. Disorganisasi kepribadian itu dapat
disembuhkan/dikoreksi dengan terapi yang memberinya
penerimaan positif tanpa syarat.
Aplikasi
Psikoterapi
'' Person Centered Theray adalah bentuk terapi humanistik yang
dikembangkan oleh Carl Rogers pada pertengahan abad ke-20.
tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu klien mengenali dan
memahami perasaan sesungguhnya''
Psikotherapy
Ciri-ciri Person Centered Therapy
Perhatian diarahkan kepada pribadi klien dan bukan kepada
masalahnya
Penekanan lebih banyak terhadap faktor emosi daripada terhadap
faktor intelektual
Memberikan tekanan yang lebih besar terhadap keadaan yang ada
sekarang daripada terhadap apa yang sudah lewat atau terjadi
Penekanan hubungan terapeutik itu sendiri sebagai tumbuhnya
pengalaman
Proses terapi merupakan penyelarasan antara gambaran diri klien
dengan keadaan dan pengalaman diri yang sesungguhnya
Klien memegang peranan aktif dalam konseling sedangkan
konselor bersifat pasif-relektif
Psikotherapy
Ciri-ciri Person Centered Therapy
Membebaskan klien dari berbagai konflik psikologis yang
dihadapinya
Menumbuhkan kepercayaan pada diri klien, bahwa ia memiliki
kemampuan untuk mengambil satu atau serangkaian keputusan
yang terbaik bagi dirinya sendiri tanpa merugikan orang lain.
Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada klien untuk belajar
mempercayai orang lain, dan memiliki kesiapan secara terbuka
untuk menerima berbagai pengalaman orang lain yang bermanfaat
bagi dirinya sendiri.
Memberikan kesadaran kepada klien bahwa dirinya adalah
merupakan bagian dari suatu lingkup sosial budaya yang luas,
walaupun demikian ia tetap masih memiliki kekhasan atau keunikan
tersendiri.
Psikotherapy
Ciri-ciri Person Centered Therapy
Catatan :
 Rogers menamakan Teknik terapinya : Terapi berpusat pada klien.
Konseling berpusat klien dapat dideskrikan dalam bentuk “jika-
maka”: jika kondisi terapis kongruen, menerima positif tanpa syarat
dan empatis dapat diciptakan, maka proses terapi akan berjalan
lancar.
 Jika proses terapi berjalan, maka dapat diharapkan hasilnya dapat
mengembangkan klien ke arah yg dikehendaki. Jadi, terapi Rogers
dapat dijelaskan melalui tiga factor itu kondisi, proses dan hasil.
Catatan
 Realitas Objektif : Realitas yg berada di luar diri manusia/ di
luar persepsi manusia. Ini adalah kejadian yg benar terjadi,
seperti matahari yang bersinar.
 Realitas Subjektif : Apa yang dipersepsikan. Realitas yang
muncul dari tindakan memersepsi, yang muncul dari berbagai
faktor seperti biologis. Realitas subjektif tidak mengandung
objek, hanya ingatan dan pengalaman.
 Visceral : Tentang apa yg dirasa oleh panca indra pengguna>
apa yg dilihat, didengar, diraba, dirasa dan dicium.

More Related Content

What's hot

Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanFATHATUL FIKRIYAH
 
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom RogersPsikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom RogersSiti Khodijah
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Amalianur_rizki
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1elmakrufi
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportWulandari Rima Kumari
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowZulfa Meizanita
 
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial  - persepsi terhadap orang lainPsikologi sosial  - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lainBagus Aji
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptNofrida Atika
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)coryditapratiwi
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiIrvan Khoerul
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiTyaseta Sardjono
 

What's hot (20)

Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom RogersPsikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
Psikologi kepribadian Menurut Carl Ransom Rogers
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
 
Julian Rotter
Julian RotterJulian Rotter
Julian Rotter
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
 
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial  - persepsi terhadap orang lainPsikologi sosial  - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - ppt
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologi
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
 

Similar to TERAPI HUMANISTIK ROGERS

3. k onsep diri
3. k onsep diri3. k onsep diri
3. k onsep diriima daima
 
3. konsep diri
3. konsep diri3. konsep diri
3. konsep diriima daima
 
Carl rogers
Carl rogersCarl rogers
Carl rogersejak19
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIxue er tui
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriSiti Maemunah
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
 
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriHal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriDeep Walker
 
Carl roger sp
Carl roger  spCarl roger  sp
Carl roger spBen PHu
 
teori tumpuan insan
teori tumpuan insanteori tumpuan insan
teori tumpuan insanzakwan azhar
 
Konsep diri bahan baca
Konsep diri   bahan bacaKonsep diri   bahan baca
Konsep diri bahan bacaAmir Khan
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfSeta Wicaksana
 
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Andre Vano
 
Konsep diri remaja
Konsep diri remajaKonsep diri remaja
Konsep diri remajadantirm
 

Similar to TERAPI HUMANISTIK ROGERS (20)

3. k onsep diri
3. k onsep diri3. k onsep diri
3. k onsep diri
 
3. konsep diri
3. konsep diri3. konsep diri
3. konsep diri
 
Carl rogers
Carl rogersCarl rogers
Carl rogers
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
 
Psisos.9.05
Psisos.9.05Psisos.9.05
Psisos.9.05
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriHal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
 
Self & self esteem
Self & self esteemSelf & self esteem
Self & self esteem
 
ade ppd
ade ppdade ppd
ade ppd
 
Carl roger sp
Carl roger  spCarl roger  sp
Carl roger sp
 
TEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIKTEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIK
 
teori tumpuan insan
teori tumpuan insanteori tumpuan insan
teori tumpuan insan
 
Konsep diri bahan baca
Konsep diri   bahan bacaKonsep diri   bahan baca
Konsep diri bahan baca
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
 
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
 
Bab6
Bab6Bab6
Bab6
 
Psikologi Een
Psikologi EenPsikologi Een
Psikologi Een
 
Psikologi Een
Psikologi EenPsikologi Een
Psikologi Een
 
Konsep diri remaja
Konsep diri remajaKonsep diri remaja
Konsep diri remaja
 

More from Nawang Setyoningrum

Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfStimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfNawang Setyoningrum
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfNawang Setyoningrum
 
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdfPsikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdfNawang Setyoningrum
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfNawang Setyoningrum
 
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfFaktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfNawang Setyoningrum
 

More from Nawang Setyoningrum (7)

Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdfStimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
 
Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdfTeori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
 
Personologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdfPersonologi-Henry Murray.pdf
Personologi-Henry Murray.pdf
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
 
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdfPsikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
Psikologi Konstitusi- William H Sheldon .pdf
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
 
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdfFaktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
Faktorial analitik- Raymond B Cattel.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

TERAPI HUMANISTIK ROGERS

  • 1. Terpusat Pada Pribadi Carl Rogers Nawang Setyoningrum, M.Psi
  • 2. BIOGRAFI  Car Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park, pinggiran Chicago, America Serikat. Anak keempat dari enam bersaudara. Ayahnya adalah seorang insinyur sipil yang sukses dan ibunya seorang ibu rumah tangga.  Awalnya Rogers memiliki cita-cita menjadi petani sehingga ia pernah belajar di bidang agrikultutal & sejarah di University of Wiscosin. Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang Psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di bidang psikologi klinis pada tahun 1931. Beliau meninggal 4 Februari 1987 di California, America Serikat.
  • 3. PANDANGAN TEORI  Pendekatan fenomenologi dari Rogers konsisten menekankan pandangan bahwa tingkah laku manusia hanya dapat difahami dari bagaimana dia memandang realita secara subjektif (Subjective Experiece of Reality).  Pendekatan ini juga berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri, bahwa hakekat yg terdalam dari manusia adalah sifatnya bertujuan, dapat dipercaya, dan mengejar kesempurnaan diri (Purposive, Trusthworthy, Self-perfecting).
  • 4. STRUKTUR KEPRIBADIAN  Sejak awal Rogers mengamati bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, dan ada tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya: ORGANISME MEDAN FENOMENA SELF
  • 5. ORGANISME Pengertian organisme mencakup tiga hal :  Makhluk Hidup Organisme adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologinya dan merupakan tempat semua pengalaman, potensi yang terdapat dalam kesadaran setiap saat, yakni persepsi seseorang mengenai kejadian yang terjadi dalam diri dan dunia eksternal.  Realitas Subyektif Organisme menganggap dunia seperti yang dialami dan diamatinya. Realita adalah persepsi yang sifatnya subyektif dan dapat membentuk tingkah laku. (Persepsi dirinya terhadap dunia luar)  Holisme Organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga perubahan dalam satu bagian akan berpengaruh pada bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi dan bertujuan, yaitu tujuan mengaktualisasi, mempertahankan dan mengembangkan diri.
  • 6. MEDAN FENOMENA Catatan : • Pengalaman internal meliputi : Persepsi mengenai diri sendiri • Pengalaman eksternal : Persepsi mengenai dunia luar Medan fenomena adalah keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, disadari maupun tidak disadari. Medan fenomena ini merupakan seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di dunia, sebagaimana persepsi subyektifnya.
  • 7. SELF/DIRI  Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self, sehingga dapat dikatakan self merupakan struktur kepribadian sebenarnya. Konsep diri/self terbentuk mulai dari masa balita, dan melalui nilai-nilai kehidupan yg diberikan oleh orang tua. Konsep diri ini juga dapat berubah dengan kematangan biologis dan belajar.  Self/konsep diri adalah konsep menyeluruh yg ajeg dan tersusun dari persepsi sebagai berikut:  Konsep diri menggambarkan konsepsi orang mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggap sebagai bagian dari dirinya. Misal, orang mungkin memandang dirinya sebagai “Saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.
  • 8. SELF/DIRI  Konsep diri juga menggambarkan pandangan diri dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal atau mempersepsikan dengan berbagai peran. Misal : Diri sebagai ayah, suami, siswa, pekerja, mandor, atlet, musisi, artis dll.  Self ideal (Ideal-self), berisi gambaran diri seperti yang diinginkan, bagaimana diri seharusnya, sebagai tujuan perkembangan dan prestasi. Tanpa kesadaran, konsep diri dan diri ideal tdk akan ada. Ada 3 tingkatan kesadaran
  • 9. KESADARAN 1. Pengalaman yang dirasakan dibawah ambang sadar akan ditolak atau disangkal. Con : Ketika seorang siswa yg sedang konsentrasi belajar, dia jg menangkap stimulasi suara gaduh diluar kamarnya. Namun stimulus itu diabaikan olehnya. 2. Pengalaman yang dapat diaktualisasikan secara simbolis akan secara langsung diakui oleh struktur diri. Con: Sayup- sayup, siswa itu mendengar teman-temannya “membicarakannya” bahwa dia adalah anak yg rajin. Dia sendiri memiliki struktur self sebagai “diri yg rajin”. Pengalaman semacam itu akan disimpulkan dan menjadi bagian dari struktur selfnya.
  • 10. KESADARAN 3. Pengalaman yang dirasakan dalam bentuk distorsi, jika pengalaman yang dirasakan tidak sesuai dengan diri (self), maka dibentuk kembali dan didistorsikan sehingga dapat diasimilasikan oleh konsep diri. Con : Ketika hasil ujiannya buruk itu tdk sesuai dengan struktur self pandangan dirinya sebagai “siswa yg rajin, cerdas, berprestasi”. Dia mengaburkan pengalaman “nilai buruk” itu dengan persepsi nasib buruk atau guru yg tdk objektif dlm menilai. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan struktur self diri berprestasi yg dimilikinya.
  • 11. DINAMIKA KEPRIBADIAN 1. Penerimaan Positif (Positive Regard)  Kesadaran memiliki konsep diri kemudian mengembangkan penerimaan positif.  Penerimaan positif : Kebutuhan diri agar diterima baik, dicintai dan diakui lingkungan. Atau cinta tanpa syarat (menerima tingkahlaku individu sebagai pribadi yg utuh).  Dari pengembangan penerimaan positif >>di dpt regard positif timbal balik. Orang merasa puas menerima regard positif, kemudian juga merasa puas dapat memberi regard positif kepada orang lain.
  • 12. DINAMIKA KEPRIBADIAN 2. congruence & Incongruence Kongruen (Congruen) : Manakala “dunia subjektif” yang berisi interpretasi persepsi mengenai konsep diri dan pandangan diri dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal cocok dengan pengalaman nyata organisme. Kalau tidak cocok disebut Inkongruen (Incongruen), dan orangnya menjadi merasa terancam, cemas, bertingkah laku bertahan, berfikir kaku dan menarik diri. Con : Orang yang memandang dirinya cerdas mengalami peristiwa dirinya kelihatan bodoh (inkongruen). Individu yang tidak menyadari keadaan inkongruen-nya, dia rentan mengalami anxiety akibat inkongruen itu.
  • 13. Dinamika kepribadian 3. Aktualisasi diri (Self actualization)  Organisme/manusia memiliki satu kekuatan motivasi yaitu dorongan aktualisasi diri.  Untuk mencapai aktualisasi diri, manusia membutuhkan beberapa kebutuhan, yaitu :  Kebutuhan Pemeliharaan (Maintenance) Peningkatan Diri (Enhancement) Penerimaan Positif Orang lain (Positive Regard Of Others) Penerimaan Positif Diri Sendiri (Self Regard) SELF ESTEEM (HARGA DIRI) AKTUALISAS I DIRI
  • 14. DINAMIKA KEPRIBADIAN 3. Aktualisasi diri (Self Actualization)  Pemeliharaan (Maintenance) : Kebutuhan yang timbul dalam rangka memuaskan kebutuhan dasar, seperti : Makanan, udara, dan keamanan.  Peningkatan Diri (Enhancement) : Kebutuhan untuk menjadi lebih baik, dan untuk berkembang.  Penerimaan positif dari orang lain (Positif regard of other) : Kebutuhan untuk dicintai dan diterima oleh orang lain disekitar.  Penerimaan positif diri sendiri (Self regard) : Penerimaan diri positif mencakup perasaan kepercayaan diri dan keberhargaan diri.
  • 15. DINAMIKA KEPRIBADIAN 3. Aktualisasi Diri (Self Actualization)  Aktualisasi diri : Peningkatan potensi diri manusia.  Terdapat bbrp tingkah laku yang membuat orang bisa lebih berfungsi (Fully functioning person), yaitu : memperoleh scor tinggi, berjuang untuk independent, belajar berjalan (anak), professor menerbitkan buku, mendapat promosi jabatan, membantu penderita AIDS dll.
  • 16. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 1. Pribadi Yg Berfungsi Utuh (Fully Functioning Person)  Berfungsi utuh adalah menggambarkan individu yang memakai kapasitas dan bakatnya.  Rogers mencirikan 5 ciri kepribadian orang yang berfungsi sepenuhnya: 1. Terbuka untuk mengalami (Opennes to experience) : Orang terbuka untuk mengalami mampu mendengar dirinya sendiri, merasakan secara mendalam pengalaman visceral, sensori, emosional, dan kognitif dalam dirinya tanpa merasa terancam. 2. Hidup menjadi (Existential Living) : Kecenderungan untuk hidup sepenuhnya dan seberisi mungkin pada setiap eksistensi. Setiap pengalaman dipandang baru dan unik tanpa diawali dengan prasangka/harapan sebelumnya. Semua pengalaman itu akan dikembangkan menjadi konsep self/diri.
  • 17. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 1. Pribadi Yg Berfungsi Utuh (Fully Functioning Person) 3. Keyakinan Organismik (Organismic Trusting) : Orang mampu memakai perasaannya terdalam sebagai sumber utama membuat keputusan. Kebalikan keyakinan organismik adalah pengambilan keputusan berdasarkan sumber eksternal : norma sosial, aturan institusi dan penilaian orang lain. 4. Perasaan Bebas (Experiental Freedom) : Pengalaman hidup bebas dengan cara yg diinginkan/dipilih sendiri tanpa perasaan tertekan atau terhambat. 5. Kreativitas (Creativity) : Kemasakan psikologi yang optimal. Orang dengan good life kemungkinan besar untuk memunculkan produk kreatif (idea, project, action) dan hidup kreatif.
  • 18. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 2. Perkembangan Psikopatologi  Tak Saling Suai (Incongruence) : Ketika pengalaman sangat tidak konsisten dengan struktur self atau pengalaman inkongruen sering timbul, tingkat kecemasan yg terjadi dapat merusak rutinitas dan orang menjadi neurotik.  Kecemasan dan ancaman : Kecemasan dan ancaman muncul akibat dari orang yang sangat sadar dengan ketidaksesuain antara pengalaman organisme dengan konsep diri.  Tingkah laku bertahan (Deferensiveness) : Tingkah laku bertahan yang dipakai untuk menangani inkongruen dapat efektif/tdk efektif. Deskripsinya mirip dengan mekanisme pertahanan dari Freud. Rogers hanya mengklasifikasi 2 tingkah laku bertahan yakni distorsi dan denial.
  • 19. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 2. Perkembangan Psikopatologi  Disorganisasi : Akibat dari ketidak kongruen antara self dengan pengalaman. Besarnya perbedaan antara self dengan pengalaman inilah yang menentukan parahnya salahsuai psikologik. Disorganisasi kepribadian itu dapat disembuhkan/dikoreksi dengan terapi yang memberinya penerimaan positif tanpa syarat.
  • 20. Aplikasi Psikoterapi '' Person Centered Theray adalah bentuk terapi humanistik yang dikembangkan oleh Carl Rogers pada pertengahan abad ke-20. tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu klien mengenali dan memahami perasaan sesungguhnya''
  • 21. Psikotherapy Ciri-ciri Person Centered Therapy Perhatian diarahkan kepada pribadi klien dan bukan kepada masalahnya Penekanan lebih banyak terhadap faktor emosi daripada terhadap faktor intelektual Memberikan tekanan yang lebih besar terhadap keadaan yang ada sekarang daripada terhadap apa yang sudah lewat atau terjadi Penekanan hubungan terapeutik itu sendiri sebagai tumbuhnya pengalaman Proses terapi merupakan penyelarasan antara gambaran diri klien dengan keadaan dan pengalaman diri yang sesungguhnya Klien memegang peranan aktif dalam konseling sedangkan konselor bersifat pasif-relektif
  • 22. Psikotherapy Ciri-ciri Person Centered Therapy Membebaskan klien dari berbagai konflik psikologis yang dihadapinya Menumbuhkan kepercayaan pada diri klien, bahwa ia memiliki kemampuan untuk mengambil satu atau serangkaian keputusan yang terbaik bagi dirinya sendiri tanpa merugikan orang lain. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada klien untuk belajar mempercayai orang lain, dan memiliki kesiapan secara terbuka untuk menerima berbagai pengalaman orang lain yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Memberikan kesadaran kepada klien bahwa dirinya adalah merupakan bagian dari suatu lingkup sosial budaya yang luas, walaupun demikian ia tetap masih memiliki kekhasan atau keunikan tersendiri.
  • 23. Psikotherapy Ciri-ciri Person Centered Therapy Catatan :  Rogers menamakan Teknik terapinya : Terapi berpusat pada klien. Konseling berpusat klien dapat dideskrikan dalam bentuk “jika- maka”: jika kondisi terapis kongruen, menerima positif tanpa syarat dan empatis dapat diciptakan, maka proses terapi akan berjalan lancar.  Jika proses terapi berjalan, maka dapat diharapkan hasilnya dapat mengembangkan klien ke arah yg dikehendaki. Jadi, terapi Rogers dapat dijelaskan melalui tiga factor itu kondisi, proses dan hasil.
  • 24.
  • 25. Catatan  Realitas Objektif : Realitas yg berada di luar diri manusia/ di luar persepsi manusia. Ini adalah kejadian yg benar terjadi, seperti matahari yang bersinar.  Realitas Subjektif : Apa yang dipersepsikan. Realitas yang muncul dari tindakan memersepsi, yang muncul dari berbagai faktor seperti biologis. Realitas subjektif tidak mengandung objek, hanya ingatan dan pengalaman.  Visceral : Tentang apa yg dirasa oleh panca indra pengguna> apa yg dilihat, didengar, diraba, dirasa dan dicium.