SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Raymond Bernard Cattell
Rara Salsabila S.
Githa Windi P.
Aditya W.
Alif Anisa R.
R.B. Cattell
 Raymond Bernard Cattell adalah seorang peneliti yang memiliki
minat besar pada metode-metode kuantitatif dan tidak
mempersempit spektrum perhatiannya pada masala-masalah
psikologis.
 Teori Cattell disebut juga dengan “teori sifat” (trait theory) karena
pandangannya mirip dengan Gordon Allport dan memiliki
kemiripan dengan Kurt Lewin karena kemampuannya
menerjemahkan ide-ide psikologis ke dalam rumusan-rumusan
matematis yang jelas.
 Akan tetapi dari teoretikus-teoretikus yang lain, mungkin Cattell
paling menyerupai Henry Murray. Keduanya memiliki pandangan
yang luas tentang kepribadian dan telah mengembangkan sistem-
sistem teoretis yang luas dan padat mencakup banyak jenis
variabel yang berbeda. Keduanya sama-sama melakukan
pemetaan secara empitis sampai ke sudut-sudut terjauh dari
wilayah kepribadian, dan keduanya sama-sama menghasilkan
sejumlah besar konstruk, yang secara opersional dihubungkan
dengan data, dan yang sering diberi nama-nama yang aneh.
Klasifikasi Traits : 16PF
 Cattell meneliti ‘traits’ sumber dengan mengumpulkan 4000
sifat manusia, yang kemudian ia ringkas dengan cara
mengelompokan sifat-sifat yang mirip dan menghilangkan
istilah yang asing dan metaforik, menjadi 200 sifat.
Dengan menggunakan metode kluster, 200 sifat itu
dikelompokkan dan diperas menjadi 35 sifat. 35 sifat itu
terbagi menjadi dua kelompok, 23 sifat populasi normal dan
12 sifat populasi berdimensi patologis. Sesudah dilakukan
analisis faktor terhada 23 sifat primer dari populasi
normal, ditentukan 16 sifat primer yang satu dengan
lainnya saling asing. 16 sifat sumber (sifat primer ini
dinamakan faktor primer, oleh Cattell kemudian dijadikan
dasar untuk mengembangkan instrument pengukuran
kepribadian yang terkenal, yakni 16 Persoality Faktor
Questionnair (16 PF Questionnaire).
23 Faktor Primer Normal 12 Faktor-Primer Patologis
16 Faktor Primer 7 Faktor Primer non 16 PF
A – B – C- E – F – G – H – I – L-
M – N – O – Q1 – Q2 – Q3 – Q4
D – J – K – P – Q5 –Q6 –Q7 D1 – D2 – D3 – D4 – D5 – D6 –
D7 – Pa – Pp – Sc – As – Ps
16 Faktor Primer (16 PF)
Skor Rendah Simbol Nama Faktor Simbol Skor Tinggi
Reserved
Tidak Ramah
A - Sizia - Affectia A + Outgoing
Ramah
Less IntelligenceKurang
Cerdas
B - Intellegence B + More intelegence
Lebih cerdas
Emotional
Emosional
C - Ego Strength C + Stable
Stabil
Humble
Rendah hati
E - Submissive- Dominance E + Assertive
Tegas, sombong
Sober
Bijak, berfikir tenang
F - Disurgency-Surgency F + Happy-go-lucky
Riang-ceria
Expedient
Ceroboh
G - Superego-Strenght G + Conscientious
Cermat
Shy
Malu
H - Threctia-Parmia H + Bold
Berani
Toughminded
Keras hati
I - Harria-Premsia I + Tenderminded
Lembut hati
Trusting
Mudah percaya
L - Alaxia-Protension L + Suspicious
Curiga
Practical
Praktis
M - Praxernia-Autia M + Imaginative
Imajinatif
Fortright
Jujur-apa adanya
N - Artlessness-shrewdness N + Shrwed
Cerdik
Placid
Tenang-aman
O - Assurance-guilt proneness O + Apprehensive
Khawatir
Traditional
Kolot
Q1 - Conservative-Radicalims Q1 + Experimenting
Senang hal baru
Group-tied
Terikat kelompok
Q2 - Group Adherence-Self
Suficient
Q2 + Self Suficient
Mandiri
Casual
Sembarangan
Q3 - Low Integration-High Self Concept 03 + Controlled
Teratur-rapi
Relaxed
Santai
Q4 - Ergic Tension Q4 + Tense
Tegang
Inaktif D - Phlegmatic Temperament-Excitability D + Overaktif
Suka aksi kelompok J - Zeppia-Coasthenia J + Reflektif
Tidak peduli sosial K - Social unconcern-Social role concern K + Kemasakan sosial
Melankolis P - Coutious inactivity-Sanguin Casualness P + Spekulatif-mandiri
Mencukupi diri sendiri Q5 - Lack of social concern-Groupdedication
with sensed inadequacy
Q5 + Peduli dengan kerja sosial
Diam, menerima Q6 - Self effacement-Social panace Q6 + Pemberontak social
16 Faktor Primer Patologis
Tidak takut sakit D1 - Hypochondriasis D1 + Takut sakit tanpa alasan
Menyenangi hidup D2 - Zestfulness-Suicidal disgust D2 + Merusak diri sendiri
Menolak petualangan D3 - Broading Discontent D3 + Berani mengambil resiko
Tenang, percaya diri D4 - Anxious Depression D4 + Tegang, kaku
Antusias dalam bekerja D5 - High Enercy Euphoria-Low
Eneercy Depression
D5 + Merasa kelelahan
Tidak merasa berdosa D6 - Guilt and Resentment D6 + Merasa Berdosa
Santai, ramah D7 - Bored Depression D7 + Menyendiri, menolak kontak
Mudah percaya Pa - Paranoia Pa + Merasa terus diamati
Menolak melanggar Pp - Psychotic Deviation Pp + Antisosial-kriminal
Hukum Emosi harmonis Sc - Schizophrenia Sc + Halusinasi
Tanpa kompulsif As - Psychasthenia As + Banyak kompolsif
Baik hati Ps - General Psychosis Ps + Mudah kehilangan akal
Faktor A (Sizia-Affectia)
 Faktor A merupakan faktor yang paling besar
proporsinya, mirip dengan polarisasi tipe schizothemes-
cyclothemes dari Kretschmer.
Type reserved = schizothemes adalah orang yang
menarik diri, halunisasi, cenderung mempunyai bentuk
tubuh tinggi kurus. Type outgoing = cyclothemes adalah
orang yang ramah, senang tertawa dan cenderung
memiliki bentuk tubuh gemuk pendek.
Faktor B (Inteligence)
Faktor yang berhubungan dengan kecerdasan
dan kemampuan berfikir pada umumnya. Nilai
rendah atau tinggi dari faktor ini berhubungan
dengan tes inteligensi, tingkat pendidikan,
kemampuan berfikir dan logika.
Faktor C (Ego Strenght)
Faktor C ditemukan melalui analisis faktor. Mirip
dengan konsep kekuatan ego pada
psikoanalisis, orang yang neurotik cenderung
memiliki kekuatan ego yang rendah. Begitu
pula alkoholik, adiksi narkotik, delingkuen, dan
putus sekolah memiliki ego yang rendah.
Hakekat faktor ini adalah kekuatan untuk
mengontrol impuls dan menangani masalah
dengan realistik.
Faktor E (Submassive-Dominance)
Orang yang dominan pada faktor E adalah
orang yang percaya diri, sombong, congkak,
agresif, bersemangat, bertenaga, berkemauan,
mementingkan diri sendiri. Sebaliknya E-
cenderung ragu-ragu, rendah hati, ogah-
ogahan, lembut, diam, dan penurut. Ini berarti
E+ dan E- sama-sama mempunyai sifat positif
(yang dikehendaki) dan sifat negatif (yang tidak
dikehendaki).
Faktor F (Disurgency-Surgency)
 Faktor yang proporsinya paling besar pada masa anak-
anak, dan tetap penting pada usia dewasa.
Diperkirakan oleh Cattell trait ini dipengaruhi oleh
keturunan sebesar 55%. Orang yang disurgensinya tinggi
(F-) adalah orang yang depresi, pesimistik, seklusif,
kelelahan, lemah, introspektif, dan khawatir. Sebaliknya
surgensi (F+) ditandai oleh sifat penggembira, ramah,
mudah bergaul, responsif, bersemangat, jenaka,
humoris, dan senang bicara.
Faktor G (Superego Strength)
Faktor mirip dengan konsep superego dari
Freud, orang yang superegonya kuat
cenderung memiliki ketetapan atau setia
dengan tujuan mengejar tujuan ideal,
dan peduli dengan kontrol diri terhadap
tingkahlaku.
Faktor H (Threctia-parmia)
Faktor ini dipengaruhi oleh keturunan sekitar
40%. Threctia (H-) adalah reaksi bahaya dari
sistem simpatetik (malu, takut-takut, menyendiri,
dan menahan diri), sedang parmia (H+)
bercirikan dominasi syaraf parasimpatik
(pemberani, penjelajah, senang berkelompok,
periang, responsif).
Faktor I (Harria-premsia)
Harria berhubungan dengan sikap disiplin dari
orang tua, sedang premsia berhubungan
dengan proteksi yang berlebihan dari orang
tua, I- menjadi orang yang masak,
independent, realistik, dan mencukupi diri
sendiri. I+ adalah orang yang tidak sabaran,
banyak tuntutan, tidak masak, sopan,
sentimental, imajinatif, kreatif, dan kecemasan.
Faktor L (Alaxia-Protension)
Alaxia diambil dari kata relaxation,
sedang pretension adalah gabungan dari
projection dan tension. Orang yang
protensif cenderung mudah curiga,
cemburu, dan menarik diri, sedang alaxis
mudah percaya, memahami, dan sabar.
Faktor M (Praxernia-Autia)
 Praxernia (M-) merupakan gabungan dari
istilah practical dan concerned. Sifat ini mengacu pada orang
yang konvensional, praktis, sadar tujuan, logis, dan khawatir. Autia
(M+) dari kata autistic, orang yang tidak konvensional, kritis-rewel,
perhatiannya terserap, imajinatif, dan intelektual. M+ pada orang
neurotik menjadi terserap dengan pikirannya sendiri, dan tidak
peduli dengan rencana praktis, orang ini cenderung kehilangan
kebutuhan terhadap realitas eksternal. Sebaliknya orang dengan
tipe (M-) peduli dengan kebutuhan terhadap lingkungan,
cenderung memperhatikan detail. (M-) ini menurut Cattell dapat
menjadi dasar dari gejala obsesif-kompulsif.
Faktor N (Artlessness-Shrewdness)
N- adalah ciri orang yang naïf, rendah hati-
bersahaja, dan spontan, sedang N+ bercirikan
materialis, cerdik, berpandangan luas, pintar.
Faktor O (Assurance-Guild Proneness)
 O- adalah orang yang percaya diri, ulet, tabah, dan
tenang. O+ adalah trait yang ditemukan pada orang-
orang yang patologis, alkoholik, kriminal, manis depresif.
Mereka hanya memiliki teman terbatas dengan standar
hidup yang tidak normal, selalu khawatir dan merasa
berdosa.
Faktor Q1 Q2 Q3 Q4
 Empat faktor ini (Q1, Q2, Q3,Q4) proporsi pengaruhnya
terhadap tingkah laku hanya kecil atau sedikit.
Semuanya menjelaskan tentang self, dan satu dengan
yang lain saling berhubungan walaupun bentuk sifatnya
berbeda-beda. Orang yang konservatif cenderung
terikat dengan kelompok, integrasi dirinya kurang
sehingga lebih santai dalam memperjuangkan sesuatu.
Sebaliknya, orang yang radikal cenderung mandiri,
percaya diri, dan bersemangat
Organisasi Dinamis Kepribadian (Erg,
Sentiment, Atitude)
Dorongan Pembawaan (ERG)
Sentiment (Sentiment)
Sikap (Attitude)
Dorongan Pembawaan (ERG)
 Dorongan atau motif pembawaan oleh Cattell disebut
ERG. ERG berasal bahasa Yunani, Ergon, yang berarti
kerja atau enargi. Semua dorongan primer yang
dibawa bersama kelahiran disebut ERG, seperti seks,
lapar, haus, rasa ingin tahu, marah, dan motif-motif
lainnya yang biasanya tidak hanya dimiliki manusia,
tetapi juga dimiliki oleh mamalia lainnya.
Tujuan Utama Dorongan Emosi Status Pembuktian
- Mencari makan
- Berpasangan
- Berteman
- Perlindungan orang tua
- Eksplorasi
- Keamanan
- Kepercayaan diri
- Seks
- Narkistis, suka berkelahi
- Memiliki
- Lapar
- Seks
- Kesendirian
- Kasih sayang
- Rasa ingin tahu
- Takut
- Bangga
- Kenikmatan
- Marah
- Tamak
Dikenali secara konsisten dan
independen
- Bantuan
- Istirahat
- Penciptaan
- Rendah hati
- Putus asa
- Mengantuk
- Kreatif
- Rendah hati
Tidak pasti sifat independensinya
- Muak
- Tertawa
- Muak
- Kesenangan
Faktor yang masih
dipertanyakan
Daftar Peta ERG Manusia
Sentiment (Sentiment)
 Sentiment adalah organisasi struktur
keseimbangan attitude, yang memperoleh energi
belajar dari ERG tetapi dibentuk oleh hasil belajar.
Sentiment merupakan sumber motivasi yang penting
karena kecenderungannya mengorganisir diri di sekitar
institusi sosial yang menonjol (misalnya karir, agama)
atau disekitar orang yang penting (orang tua,
pasangan, self), dia dibutuhkan oleh lingkungan sosial
dan memuaskan beberapa ERG pada saat yang sama.
Sikap (Attitude)
Sikap atau attitude bukan pandangan tentang
sesuatu seperti menolak atau menerima,
senang atau tidak senang, tetapi sikap adalah
konsep tentang tingkah laku spesifik (atau
keinginan untuk bertingkahlaku tertentu)
sebagai respon terhadap situasi.
Tahapan Perkembangan Kepribadian
 Tahap Bayi (Infancy, 0-6 tahun)
 Tahap Anak (Childhood, 6-12 tahun)
 Tahap Adolesen (Adolenscence, 14-23 tahun)
 Tahap Kemasakan (Maturity, 23-50 tahun)
 Tahap Usia Pertengahan (Middle age, 50-60/70 tahun)
 Tahap Tua (Senility, 60/70-mati)
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
27. psikologi positif
27. psikologi positif27. psikologi positif
27. psikologi positifelmakrufi
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individualNaeya Hasbi
 
Kognisi sosial
Kognisi sosialKognisi sosial
Kognisi sosialelmakrufi
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
Psikologi Sosial -Sosial Kognisi
Psikologi Sosial -Sosial KognisiPsikologi Sosial -Sosial Kognisi
Psikologi Sosial -Sosial Kognisielianaherawati
 
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalPsikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalMercu Buana University
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfNawang Setyoningrum
 
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTPsikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTNabilahazhar5
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Psikologi sosial - attitudes
Psikologi sosial  - attitudesPsikologi sosial  - attitudes
Psikologi sosial - attitudesBagus Aji
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 

What's hot (20)

Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
PERSEPSI
PERSEPSIPERSEPSI
PERSEPSI
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
 
27. psikologi positif
27. psikologi positif27. psikologi positif
27. psikologi positif
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Kognisi sosial
Kognisi sosialKognisi sosial
Kognisi sosial
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Psikologi Sosial -Sosial Kognisi
Psikologi Sosial -Sosial KognisiPsikologi Sosial -Sosial Kognisi
Psikologi Sosial -Sosial Kognisi
 
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalPsikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
 
Julian Rotter
Julian RotterJulian Rotter
Julian Rotter
 
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTPsikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORT
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Psikologi sosial - attitudes
Psikologi sosial  - attitudesPsikologi sosial  - attitudes
Psikologi sosial - attitudes
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 

Similar to Raymond Bernard Cattell: Teori Trait dan 16 Faktor Kepribadian

Teori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattellTeori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattellnikmanjahidin
 
Teori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattellTeori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattellnikmanjahidin
 
Personality management training - yohana yunifa
Personality management training - yohana yunifaPersonality management training - yohana yunifa
Personality management training - yohana yunifaYohana Yunifa, S.Psi, CHRP
 
Materi_pengenalan_DISC_untuk_kelas_CBA.ppt
Materi_pengenalan_DISC_untuk_kelas_CBA.pptMateri_pengenalan_DISC_untuk_kelas_CBA.ppt
Materi_pengenalan_DISC_untuk_kelas_CBA.ppttilukafashion
 
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxkonsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxZatiIwaniIsmahadi
 

Similar to Raymond Bernard Cattell: Teori Trait dan 16 Faktor Kepribadian (12)

Teori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattellTeori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattell
 
Teori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattellTeori personaliti the big 5. cattell
Teori personaliti the big 5. cattell
 
Personality management training - yohana yunifa
Personality management training - yohana yunifaPersonality management training - yohana yunifa
Personality management training - yohana yunifa
 
Psikologi kader
Psikologi kaderPsikologi kader
Psikologi kader
 
Materi_pengenalan_DISC_untuk_kelas_CBA.ppt
Materi_pengenalan_DISC_untuk_kelas_CBA.pptMateri_pengenalan_DISC_untuk_kelas_CBA.ppt
Materi_pengenalan_DISC_untuk_kelas_CBA.ppt
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Tipe kepribadian manusia
Tipe kepribadian manusiaTipe kepribadian manusia
Tipe kepribadian manusia
 
3. kepribadian
3. kepribadian3. kepribadian
3. kepribadian
 
Kecerdasan emosi
Kecerdasan emosiKecerdasan emosi
Kecerdasan emosi
 
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxkonsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
 
Teori personaliti
Teori personalitiTeori personaliti
Teori personaliti
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Raymond Bernard Cattell: Teori Trait dan 16 Faktor Kepribadian

  • 1. Raymond Bernard Cattell Rara Salsabila S. Githa Windi P. Aditya W. Alif Anisa R.
  • 2. R.B. Cattell  Raymond Bernard Cattell adalah seorang peneliti yang memiliki minat besar pada metode-metode kuantitatif dan tidak mempersempit spektrum perhatiannya pada masala-masalah psikologis.  Teori Cattell disebut juga dengan “teori sifat” (trait theory) karena pandangannya mirip dengan Gordon Allport dan memiliki kemiripan dengan Kurt Lewin karena kemampuannya menerjemahkan ide-ide psikologis ke dalam rumusan-rumusan matematis yang jelas.  Akan tetapi dari teoretikus-teoretikus yang lain, mungkin Cattell paling menyerupai Henry Murray. Keduanya memiliki pandangan yang luas tentang kepribadian dan telah mengembangkan sistem- sistem teoretis yang luas dan padat mencakup banyak jenis variabel yang berbeda. Keduanya sama-sama melakukan pemetaan secara empitis sampai ke sudut-sudut terjauh dari wilayah kepribadian, dan keduanya sama-sama menghasilkan sejumlah besar konstruk, yang secara opersional dihubungkan dengan data, dan yang sering diberi nama-nama yang aneh.
  • 3. Klasifikasi Traits : 16PF  Cattell meneliti ‘traits’ sumber dengan mengumpulkan 4000 sifat manusia, yang kemudian ia ringkas dengan cara mengelompokan sifat-sifat yang mirip dan menghilangkan istilah yang asing dan metaforik, menjadi 200 sifat. Dengan menggunakan metode kluster, 200 sifat itu dikelompokkan dan diperas menjadi 35 sifat. 35 sifat itu terbagi menjadi dua kelompok, 23 sifat populasi normal dan 12 sifat populasi berdimensi patologis. Sesudah dilakukan analisis faktor terhada 23 sifat primer dari populasi normal, ditentukan 16 sifat primer yang satu dengan lainnya saling asing. 16 sifat sumber (sifat primer ini dinamakan faktor primer, oleh Cattell kemudian dijadikan dasar untuk mengembangkan instrument pengukuran kepribadian yang terkenal, yakni 16 Persoality Faktor Questionnair (16 PF Questionnaire).
  • 4. 23 Faktor Primer Normal 12 Faktor-Primer Patologis 16 Faktor Primer 7 Faktor Primer non 16 PF A – B – C- E – F – G – H – I – L- M – N – O – Q1 – Q2 – Q3 – Q4 D – J – K – P – Q5 –Q6 –Q7 D1 – D2 – D3 – D4 – D5 – D6 – D7 – Pa – Pp – Sc – As – Ps
  • 5. 16 Faktor Primer (16 PF) Skor Rendah Simbol Nama Faktor Simbol Skor Tinggi Reserved Tidak Ramah A - Sizia - Affectia A + Outgoing Ramah Less IntelligenceKurang Cerdas B - Intellegence B + More intelegence Lebih cerdas Emotional Emosional C - Ego Strength C + Stable Stabil Humble Rendah hati E - Submissive- Dominance E + Assertive Tegas, sombong Sober Bijak, berfikir tenang F - Disurgency-Surgency F + Happy-go-lucky Riang-ceria Expedient Ceroboh G - Superego-Strenght G + Conscientious Cermat Shy Malu H - Threctia-Parmia H + Bold Berani Toughminded Keras hati I - Harria-Premsia I + Tenderminded Lembut hati
  • 6. Trusting Mudah percaya L - Alaxia-Protension L + Suspicious Curiga Practical Praktis M - Praxernia-Autia M + Imaginative Imajinatif Fortright Jujur-apa adanya N - Artlessness-shrewdness N + Shrwed Cerdik Placid Tenang-aman O - Assurance-guilt proneness O + Apprehensive Khawatir Traditional Kolot Q1 - Conservative-Radicalims Q1 + Experimenting Senang hal baru Group-tied Terikat kelompok Q2 - Group Adherence-Self Suficient Q2 + Self Suficient Mandiri Casual Sembarangan Q3 - Low Integration-High Self Concept 03 + Controlled Teratur-rapi Relaxed Santai Q4 - Ergic Tension Q4 + Tense Tegang Inaktif D - Phlegmatic Temperament-Excitability D + Overaktif Suka aksi kelompok J - Zeppia-Coasthenia J + Reflektif Tidak peduli sosial K - Social unconcern-Social role concern K + Kemasakan sosial Melankolis P - Coutious inactivity-Sanguin Casualness P + Spekulatif-mandiri Mencukupi diri sendiri Q5 - Lack of social concern-Groupdedication with sensed inadequacy Q5 + Peduli dengan kerja sosial Diam, menerima Q6 - Self effacement-Social panace Q6 + Pemberontak social
  • 7. 16 Faktor Primer Patologis Tidak takut sakit D1 - Hypochondriasis D1 + Takut sakit tanpa alasan Menyenangi hidup D2 - Zestfulness-Suicidal disgust D2 + Merusak diri sendiri Menolak petualangan D3 - Broading Discontent D3 + Berani mengambil resiko Tenang, percaya diri D4 - Anxious Depression D4 + Tegang, kaku Antusias dalam bekerja D5 - High Enercy Euphoria-Low Eneercy Depression D5 + Merasa kelelahan Tidak merasa berdosa D6 - Guilt and Resentment D6 + Merasa Berdosa Santai, ramah D7 - Bored Depression D7 + Menyendiri, menolak kontak Mudah percaya Pa - Paranoia Pa + Merasa terus diamati Menolak melanggar Pp - Psychotic Deviation Pp + Antisosial-kriminal Hukum Emosi harmonis Sc - Schizophrenia Sc + Halusinasi Tanpa kompulsif As - Psychasthenia As + Banyak kompolsif Baik hati Ps - General Psychosis Ps + Mudah kehilangan akal
  • 8. Faktor A (Sizia-Affectia)  Faktor A merupakan faktor yang paling besar proporsinya, mirip dengan polarisasi tipe schizothemes- cyclothemes dari Kretschmer. Type reserved = schizothemes adalah orang yang menarik diri, halunisasi, cenderung mempunyai bentuk tubuh tinggi kurus. Type outgoing = cyclothemes adalah orang yang ramah, senang tertawa dan cenderung memiliki bentuk tubuh gemuk pendek.
  • 9. Faktor B (Inteligence) Faktor yang berhubungan dengan kecerdasan dan kemampuan berfikir pada umumnya. Nilai rendah atau tinggi dari faktor ini berhubungan dengan tes inteligensi, tingkat pendidikan, kemampuan berfikir dan logika.
  • 10. Faktor C (Ego Strenght) Faktor C ditemukan melalui analisis faktor. Mirip dengan konsep kekuatan ego pada psikoanalisis, orang yang neurotik cenderung memiliki kekuatan ego yang rendah. Begitu pula alkoholik, adiksi narkotik, delingkuen, dan putus sekolah memiliki ego yang rendah. Hakekat faktor ini adalah kekuatan untuk mengontrol impuls dan menangani masalah dengan realistik.
  • 11. Faktor E (Submassive-Dominance) Orang yang dominan pada faktor E adalah orang yang percaya diri, sombong, congkak, agresif, bersemangat, bertenaga, berkemauan, mementingkan diri sendiri. Sebaliknya E- cenderung ragu-ragu, rendah hati, ogah- ogahan, lembut, diam, dan penurut. Ini berarti E+ dan E- sama-sama mempunyai sifat positif (yang dikehendaki) dan sifat negatif (yang tidak dikehendaki).
  • 12. Faktor F (Disurgency-Surgency)  Faktor yang proporsinya paling besar pada masa anak- anak, dan tetap penting pada usia dewasa. Diperkirakan oleh Cattell trait ini dipengaruhi oleh keturunan sebesar 55%. Orang yang disurgensinya tinggi (F-) adalah orang yang depresi, pesimistik, seklusif, kelelahan, lemah, introspektif, dan khawatir. Sebaliknya surgensi (F+) ditandai oleh sifat penggembira, ramah, mudah bergaul, responsif, bersemangat, jenaka, humoris, dan senang bicara.
  • 13. Faktor G (Superego Strength) Faktor mirip dengan konsep superego dari Freud, orang yang superegonya kuat cenderung memiliki ketetapan atau setia dengan tujuan mengejar tujuan ideal, dan peduli dengan kontrol diri terhadap tingkahlaku.
  • 14. Faktor H (Threctia-parmia) Faktor ini dipengaruhi oleh keturunan sekitar 40%. Threctia (H-) adalah reaksi bahaya dari sistem simpatetik (malu, takut-takut, menyendiri, dan menahan diri), sedang parmia (H+) bercirikan dominasi syaraf parasimpatik (pemberani, penjelajah, senang berkelompok, periang, responsif).
  • 15. Faktor I (Harria-premsia) Harria berhubungan dengan sikap disiplin dari orang tua, sedang premsia berhubungan dengan proteksi yang berlebihan dari orang tua, I- menjadi orang yang masak, independent, realistik, dan mencukupi diri sendiri. I+ adalah orang yang tidak sabaran, banyak tuntutan, tidak masak, sopan, sentimental, imajinatif, kreatif, dan kecemasan.
  • 16. Faktor L (Alaxia-Protension) Alaxia diambil dari kata relaxation, sedang pretension adalah gabungan dari projection dan tension. Orang yang protensif cenderung mudah curiga, cemburu, dan menarik diri, sedang alaxis mudah percaya, memahami, dan sabar.
  • 17. Faktor M (Praxernia-Autia)  Praxernia (M-) merupakan gabungan dari istilah practical dan concerned. Sifat ini mengacu pada orang yang konvensional, praktis, sadar tujuan, logis, dan khawatir. Autia (M+) dari kata autistic, orang yang tidak konvensional, kritis-rewel, perhatiannya terserap, imajinatif, dan intelektual. M+ pada orang neurotik menjadi terserap dengan pikirannya sendiri, dan tidak peduli dengan rencana praktis, orang ini cenderung kehilangan kebutuhan terhadap realitas eksternal. Sebaliknya orang dengan tipe (M-) peduli dengan kebutuhan terhadap lingkungan, cenderung memperhatikan detail. (M-) ini menurut Cattell dapat menjadi dasar dari gejala obsesif-kompulsif.
  • 18. Faktor N (Artlessness-Shrewdness) N- adalah ciri orang yang naïf, rendah hati- bersahaja, dan spontan, sedang N+ bercirikan materialis, cerdik, berpandangan luas, pintar.
  • 19. Faktor O (Assurance-Guild Proneness)  O- adalah orang yang percaya diri, ulet, tabah, dan tenang. O+ adalah trait yang ditemukan pada orang- orang yang patologis, alkoholik, kriminal, manis depresif. Mereka hanya memiliki teman terbatas dengan standar hidup yang tidak normal, selalu khawatir dan merasa berdosa.
  • 20. Faktor Q1 Q2 Q3 Q4  Empat faktor ini (Q1, Q2, Q3,Q4) proporsi pengaruhnya terhadap tingkah laku hanya kecil atau sedikit. Semuanya menjelaskan tentang self, dan satu dengan yang lain saling berhubungan walaupun bentuk sifatnya berbeda-beda. Orang yang konservatif cenderung terikat dengan kelompok, integrasi dirinya kurang sehingga lebih santai dalam memperjuangkan sesuatu. Sebaliknya, orang yang radikal cenderung mandiri, percaya diri, dan bersemangat
  • 21. Organisasi Dinamis Kepribadian (Erg, Sentiment, Atitude) Dorongan Pembawaan (ERG) Sentiment (Sentiment) Sikap (Attitude)
  • 22. Dorongan Pembawaan (ERG)  Dorongan atau motif pembawaan oleh Cattell disebut ERG. ERG berasal bahasa Yunani, Ergon, yang berarti kerja atau enargi. Semua dorongan primer yang dibawa bersama kelahiran disebut ERG, seperti seks, lapar, haus, rasa ingin tahu, marah, dan motif-motif lainnya yang biasanya tidak hanya dimiliki manusia, tetapi juga dimiliki oleh mamalia lainnya.
  • 23. Tujuan Utama Dorongan Emosi Status Pembuktian - Mencari makan - Berpasangan - Berteman - Perlindungan orang tua - Eksplorasi - Keamanan - Kepercayaan diri - Seks - Narkistis, suka berkelahi - Memiliki - Lapar - Seks - Kesendirian - Kasih sayang - Rasa ingin tahu - Takut - Bangga - Kenikmatan - Marah - Tamak Dikenali secara konsisten dan independen - Bantuan - Istirahat - Penciptaan - Rendah hati - Putus asa - Mengantuk - Kreatif - Rendah hati Tidak pasti sifat independensinya - Muak - Tertawa - Muak - Kesenangan Faktor yang masih dipertanyakan Daftar Peta ERG Manusia
  • 24. Sentiment (Sentiment)  Sentiment adalah organisasi struktur keseimbangan attitude, yang memperoleh energi belajar dari ERG tetapi dibentuk oleh hasil belajar. Sentiment merupakan sumber motivasi yang penting karena kecenderungannya mengorganisir diri di sekitar institusi sosial yang menonjol (misalnya karir, agama) atau disekitar orang yang penting (orang tua, pasangan, self), dia dibutuhkan oleh lingkungan sosial dan memuaskan beberapa ERG pada saat yang sama.
  • 25. Sikap (Attitude) Sikap atau attitude bukan pandangan tentang sesuatu seperti menolak atau menerima, senang atau tidak senang, tetapi sikap adalah konsep tentang tingkah laku spesifik (atau keinginan untuk bertingkahlaku tertentu) sebagai respon terhadap situasi.
  • 26. Tahapan Perkembangan Kepribadian  Tahap Bayi (Infancy, 0-6 tahun)  Tahap Anak (Childhood, 6-12 tahun)  Tahap Adolesen (Adolenscence, 14-23 tahun)  Tahap Kemasakan (Maturity, 23-50 tahun)  Tahap Usia Pertengahan (Middle age, 50-60/70 tahun)  Tahap Tua (Senility, 60/70-mati)
  • 27.