2. Biografi
Raymond Benard Cattel, lahir 20 Maret 1905 di Birmingham.
Beliau memperoleh gelar Pendidikan S1 di bidang kimia, namun
memilih untuk beralih ke bidang psikologi. Cattel menerima gelar Ph.D
dari Universitay of London pada tahun 1929 dibimbing oleh Charles
Spearman.
Cattel memiliki berbagai macam pekerjaan di bidang psikologi
sampai 1937. Tahun 1945 mendirikan dan menjadi direktur dari
Laboratory of Personality Assesment. Selama 27 tahun telah menulis 56
buku dan ratusan artikel jurnal & mendapat berbagai penghargaan.
Meninggal di Hawaii, 2 Februari 1998.
3. Pandangan Teori
Cattel adalah seorang behavioris, yakni mengatakan bahwa psikologi sebagai ilmu
bertujuan untuk memahami dan meramalkan tingkahlaku.
Kepribadian memiliki banyak dimensi yang dapat diukur, dan Teknik statistik analisis
faktor dapat digunakan sebagai sarana untuk mengisolasi variable-variable
kepribadaian tersebut.
5. Struktur Trait
1. Kategori Trait
Kategori Kepemilikan
Kategori Kedalaman
Kategori Modalitas
Ekspresi
Trait Khusus
Trait Umum
Trait Permukaan
Trait Sumber
Trait Kemampuan
Trait Temprament
Trait Dinamika
6. Struktur Trait
1. Kategori Trait
Kategori Kepemilikan
Trait Umum : Trait yang dimiliki oleh semua orang, dalam tingkatan-tingkatan tertentu.
Con: Intelegensi, introversi & suka berteman. Cattell mementingkan universalitas,
sehingga sifat umum itu dimiliki dalam kadar yang berbeda, sedangkan Allport
mementingkan kesamaan sifat sehingga kepemilikannya lebih terbatas pada kelompok
tertentu saja.
Trait Khusus : Trait yang dimiliki satu orang saja (bisa juga dimiliki oleh beberapa orang
dengan kombinasi antar trait yang berbeda). Sifat unik ini terutama berhubungan dengan
interes (minat) dan attitude (sikap)
7. Struktur Trait
1. Kategori Trait
Kategori Kedalaman
Trait Permukaan : Sifat yang tampak, yang menjadi tema umum dari beberapa
tingkahlaku. Misal : Remaja yang lincah, menyenangkan orang lain, dan merencanakan
kegiatan menarik mungkin dapat dikatakan memiliki trait permukaan yang periang.
Sebaliknya remaja yang senang mengkritik, memandang masa depan suram, dan tampak
kelelahan, dikatakan memiliki sifat permukaan depresif.
Trait Sumber : Elemen-elemen dasar yang menjelaskan tingkah laku. Sifat ini tidak
dapat disimpulkan langsung dari amatan tingkah laku, dan hanya dapat dididentifikasi
memakai analisis faktor. Con: Beberapa tingkah laku - trait permukaan - trait sumber.
(Bbrp tingkah laku: periang : ramah)
8. Struktur Trait
1. Kategori Trait
Kategori Modalitas Ekspresi
Trait Kemampuan : Menentukan keefektifan seseorang dalam usaha mencapai tujuan.
Con : Kecerdasan
Trait Tempramen : Gaya/irama tingkah laku. Con : Ketenangan/kegugupan,
keberanian, santai, mudah terangsang
Trait Dinamik : Motivasi/kekuatan pendorong tingkah laku. Con : Dorongan, interes,
dan ambisi menguasai sesuatu.
9. Struktur Trait
2. Faktor Sumber (Faktor Primer)
Cattel meneliti trait sumber dengan mengumpulkan 4000 sifat manusia (Sebagian besar
diperoleh dari kamus yang disusun oleh Allport dan Obert). Kemudian di ringkas menjadi
35 sifat, dan terbagi menjadi 2 kelompok. 23 sifat populasi normal dan 12 sifat populasi
berdimensi patologis.
Sesudah dilakukan analisis faktor terhadap 23 sifat primer dari populasi normal, ditemukan
16 sifat primer yang satu dengan lainya saling asing. 16 sifat primer ini dijadikan dasar
mengembangkan instrument pengukuran kepribadian yang terkenal yakni 16 Personality
Factor Questionnair. Sisanya 7 faktor primer non 16 PF dan 12 faktor primer patologis.
10. Struktur Trait
3. Faktor-faktor pada 16 PF
TABEL
Catatan :
Faktor F (Disurgency-Surgency) 55% dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Faktor H (Therectia-Parmia) 40% dipengaruhi oleh keturunan sekitar.
Faktor I (Harria-Premsia) Harria berhubungan dengan sikap disiplin dari orang tua, sedangkan
Premsia berhubungan dengan proteksi yang berlebihan dari orang tua.
Faktor Q1,Q2,Q3,Q4 : 4 Faktor ini proporsi pengaruhnya terhadap tingkah laku hanya sedikit.
12. Dinamika Trait
1. Sikap
Adalah konsep tentang tingkahlaku spesifik (atau keinginan untuk bertingkahlaku tertentu)
sebagai respon terhadap suatu situasi.
Misal: Seorang mahasiswa Monica, ingin belajar Bahasa Perancis dengan teman sekelas
tertentu, itu adalah sikap. Didalam sikap ada peristiwa stimulus/situasi tertentu
(Kurikulum Bahasa Perancis), interes (Keinginan mengikuti kelas), respon (Pilihan teman)
dan objek (Kelas Bahasa Perancis). Sikap itu kemudian akan berperan sebagai motivator
tingkahlaku (Belajar Bahasa Perancis).
Catatan : Motif tersusun dalam satu mata rantai, dan semua sering berakhir pada dorongan
yang bersifat bawaan (Kebutuhan biologis)
13. Dinamika Trait
2. Dorongan Pembawaan (Erg : Kerja/energi)
Dorongan atau motif pembawaan oleh Cattel disebut Erg. Semua dorongan primer yang
dibawa bersama kelahiran disebut Erg, seperti : Seks, lapar, haus, rasa ingin tahu, marah
dan motif-motif lainya yang biasanya tidak hanya dimiliki manusia, tetapi juga dimiliki oleh
primate dan mamalia lainya.
Cattel menemukan 10 Erg independent, 4 Erg yang independensinya kurang jelas, dan 2
Erg yang masih dipertanyakan nilainya sebagai faktor hereditas.
Tabel.
14. Dinamika Trait
3. Sentimen (Sentiment)
Sentimen adalah struktur keseimbangan attitude, yang memperoleh energi dari erg tetapi
dibentuk oleh hasil belajar. Sentimen merupakan sumber motivasi yang penting karena
kecenderungannya mengorganisir diri disekitar sosial, dia dibutuhkan dilingkungan sosial
dan memuaskan beberapa erg disaat yang sama.
Misal : Kasus Monica, atitud muncul karna hasrat yang kuat untuk belajar Bahasa Perancis,
dan erg dari atitud itu adalah lapar. Peta jaringan yang menjembatani antara atitud dengan erg
melibatkan beberapa sentiment. Misal Monica mempertahankan reputasinya sebagai
mahasiswa teladan, adalah bagian dari sentiment self.
16. Perkembangan Kepribadian
1. Tahapan Perkembangan
Tahap Bayi (Infancy, 0-6 Tahun)
Peroide pembentukan yang terpenting dalam perkembangan kepribadian. Pada tahap ini individu
sangat dipengaruhi oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Pengaruh-pengaruh tersebut
membentuk sikap sosial, kekuatan superego, perasaan aman/tdk aman, sikap terhadap otoritas,
dan kemungkinan kecenderungan neurotik.
Tahap Anak (Childhood, 6-14 Tahun)
Hanya sedikit masalah psikologi yang timbul, sehingga oleh Cattel disebut periode konsolidasi,
sesudah periode bayi yg kritis. Periode ini awal kecenderungan menuju kemandirian, tetapi
problemnya tidak besar jika dibandingkan dengan periode sebelum dan sesudahnya.
17. Perkembangan Kepribadian
1. Tahapan Perkembangan
Tahap Adolesen (Adolescence, 14-23 Tahun)
Ini adalah periode yang menyulitkan dan menekan. Kejadian kelainan mental, neurosis,
dan delinkuensi banyak muncul pada periode ini. Begitu pula konflik disekitar dorongan
kemandirian, keyakinan diri dan seks.
Tahap Kemasakan (Martunity, 23-50 Tahun)
Secara umum awal tahap ini ditandai dengan kesibukan, kebahagiaan dan produktivitas.
Pada umumnya orang pada usia itu menyiapkan karir, perkawinan, dan keluarga.
Kepribadian menjadi tidak mudah berubah, lebih mantap, kalau dibandingkan dengan
masa-masa sebelumnya. Cattel jg menemukan hanya sedikit perubahan minat dan sikap
pada tahap ini.
18. Perkembangan Kepribadian
1. Tahapan Perkembangan
Tahap Usia Pertengahan (Middle age 50-60/70 Tahun)
Ada perubahan penyesuaian dalam kepribadian sebagai respon terhadap perubahan fisik,
sosial, dan psikologikal. Kesehatan dan kekuatan semakin redup pada tahap ini, begitu
pula dengan daya Tarik pribadi. Anak-anak meninggalkan rumah, dan mulai ada orang
dekat meninggal. Biasanya terjadi uji ulang terhadap nilai yang menjadi pegangan hidup.
Tahap Tua (Senility, 60/70 Tahun)
Tahap final, melibatkan penyesuaian sejumlah kehilangan kematian keluarga dan
sahabat, pensiun, kehilangan status di masyarakat mengikuti perasaan kesendirian dan
tidak aman.
19. Perkembangan Kepribadian
2. Keturunan & Lingkungan
Diantara pakar kepribadian, Cattel yg paling besar perhatiannya terhadap pengaruh relatif dari
keturunan dan lingkungan dalam pembentukan kepribadian. Metode meneliti pentingnya faktor
keturunan dan lingkungan dikenal dengan nama analisis varian abstrak jamak (MAVA : Multiple
Abstract Variance Analysis).
Dari penelitiannya, Cattel menunjukkan pentingnya peran keturunan pada beberapa trait. Misalnya
data mengungkapkan pengaruh keturunan terhadap kecerdasan ± 80%, sifat malu ± 80%, dan
kepuasan emosional ± 30%.
Karena faktor keturunan terhadap trait kecerdasan yg sangat tinggi, membuat Cattel kuat berpihak
terhadap teori kelahiran selektif akan menciptakan masyarakat cerdas.
20. Perkembangan Kepribadian
2. Keturunan & Lingkungan
Dalam hal trait, ada kecenderungan lingkungan tdk menghargai bahkan memaksa faktor
keturunan untuk berubah/menyesuaikan diri. Misal : Orang dewasa mengajari anak
memakai tangan kanan alih-alih tangan kiri, atau mengajari menghilangkan rasa malu.
Gelaja ini dinamakan Cattel: Hukum Pemaksaan ke Arah Rerata Sosial (Law of Coercion to
Biosocial Mean).
Ada banyak pranata sosial yg dapat berperan sebagai sumber pembentukan kepribadian, yg
paling penting ialah keluarga. Pranata sosial lainya pekerjaan, sekolah, kelompok sebaya,
agama, partai polotik, dan suku bangsa.
21. Perkembangan Kepribadian
3. Kecemasan
Cattel menekankan pentingnya kecemasan sebagai aspek kepribadian karena bahaya dampaknya
terhadap fungsi fisik dan mental. Menurutnya, kecemasan itu bisa merupakan suatu keadaan
sekaligus sifat dari kepribadian seseorang.
Cattel mengidentifikasi kecemasan dengan 5 macam jenis perasaan lainya:
Orang dengan cemas kronis (Sudah menjadi suatu kepribadiannya)
Cemas mudah terangsang oleh perasaan curiga kepada org lain
Khawatir mendapat celaan
Tidak mampu membentuk konsep diri
Tegang dan kegembiraan berlebihan
22. Perkembangan Kepribadian
4. Belajar
Menurut Cattel ada 3 jenis belajar untuk tujuan pengembangan kepribadian:
Kondisioning Klasik
Secara khusus digunakan untuk mengaitkan respon emosional dengan isarat lingkungan. Misal :
Belajar menghubungkan antara kehadiran ibu dengan perasaan tenang.
Kondisioning Instrumental
Belajar membentuk subsidiasi/cabang untuk memuaskan tujuan sadar erg. Atau dengan kata lain
memperoleh kepuasan beberapa tujuan dengan melalui satu kegiatan tingkahlaku. Misal : Belajar
bahwa makan siang bersama rekan kerja bisnis dapat melancarkan penjualan sekaligus
meningkatkan rasa aman/percaya diri.
23. Perkembangan Kepribadian
4. Belajar
Belajar Terintegrasi
Belajar memaksimalkan kepuasan total jangka panjang dengan memilih erg tertentu
untuk diekspresikan seraya menahan atau mensublimasi erg yang lain.
Misal : Seorang anak belajar menekan erg kebebasan diri dan memilih membantu orang
tua untuk menyatakan erg cinta dan perlindungan dari orang tua.
25. Aplikasi
Teori Abnormalitas
Cattel setuju dengan pandangan klinis bahwa neurosis dan psikosis itu terjadi akibat adanya
konflik yang tak terpecahkan dalam diri individu. Dia kemudian berusaha mengembangkan
Teknik kuantitatif untuk membantu terapis mendiagnosis dan melakukan tritmen.
Cattel menyarankan kepada klinisan menggunakan 16 PF (16 Personality Faktor Questionnaire)
atau dengan CAQ (Clinical Analysis Questionnaire)
16 PF : Untuk mengungkap trait normal orang dewasa
CAQ : Mengungkap trait patologis
26. Aplikasi
Neurosis
Neurosis adalah pola tingkah laku yang ditunjukkan oleh seseorang yang merasa dirinya
mengalami kesulitan emosional tetapi tidak menunjukkan gangguan psikotik.
Menurut Cattel perbedaan normal dengan neurotik dan psikotik bukan hanya perbedaan
tingkatan, tetapi perbedaan dimensi.
Cattel menemukan neurotik banyak berkembang pada keluarga yang penuh konflik, kurang
disiplin, dan kurang kasih sayang. Keluarga itu menerapkan standar moral yang tinggi, dan
suami-istri yang memiliki latar belakang stabilitas emosi rendah.
Berikut faktor penyumbang neurotik
27. Tabel. Faktor-faktor penyumbang Neurotik
Faktor Keterangan
Kekuatan Ego Rendah
Stabiltas Emosi Rendah
Autia Tinggi, cenderung menolak kebutuhan sosial dan mengubah ide sesuai dengan fakta
Premsia Tinggi, sangat peka emosinya dengan orang lain, tingkahlakunya berubah-ubah
Surgensi Rendah : depresif, pesimistik, seklusif, kelelahan, lemah, intropektif & khawatir
Dominan Rendah : Cenderung ragu-ragu rendah hati, ogah-ogahan, pendiam & penurut
Kecemasan Sangat tinggi, berhubungan dengan ketidakpuasan erg seks & agresi
28. Aplikasi
Psikosis
Psikosis adalah bentuk gangguan mental yang berbeda dengan neurosis, dimana individu
kehilangan kontak dengan realita dan membutuhkan perawatan untuk melindungi dirinya
dan orang lain.
Perbedaannya dengan neurotik : Psikotik tidak memiliki pemahaman terhadap masalanya
sendiri, tidak dapat merawat diri, dan mungkin membahayakan orang lain dan dirinya
sendiri.
Menurut Cattel, psikosis manik-depresif dan skizofrenia faktor keturunannya sangat besar.
Sama seperti neurosis, peran keluarga cukup besar menyumbang terjadinya psikotik.
29. Aplikasi
Psikoterapi
Cattel menyarankan pemakaian asesmen sebagai sentral dari terapi. Asesmen dapat dipakai
untuk melakukan diagnosis, dan kemudian menentukan tritmen berdasarkan kelemahan-
kelemahan apa yang harus diperbaiki.
Cattel tidak mengembangkan prosedur terapi secara khusus. Dia berpandangan eklektik,
menerima berbagai pemahaman mendalam dari Freud maupun pengubahan tingkahlaku
dari behaviorism. Namun untuk keduanya, terapi harus didasarkan dan dilakukan dengan
terus menerus memanfaatkan asesmen.
31. Catatan Istilah
◦ Subsidiasi: adalah rantai hubungan antara erg, sentimen, dan attitudes, di mana tipetraits yang
satu berada dibawah (atau melayani dan memberi kemudahan) traits yang lain.
◦ Lingkungan juga mempunyai trait, yaitu sintaliti (Syntality)
◦ Gangguan Psikotik/psikosis : Suatu gangguan mental yang ditandai dengan diskoneksi dari
kenyataan
◦ Eklektik/eklektisisme : Sikap berfilsafat dengan mengambil teori yang sudah ada dan memilah
mana yang disetujui dan mana yang tidak sehingga dapat selaras dengan semua teori itu.