SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
          Psikologi umum I
    Dasar-dasar Biologis Perilaku
             Sistem saraf
              Endokrin
       Pengaruh Faktor Genetik
                   Oleh :

        Fahmi Idris Sitompul (12-056)
     Yosephine Arintha Yolanda S (12-088)
          Suci Aripurnami (12-094)
          Dian Arizka P.P (12-098)




    FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
          MEDAN
            2012


                      1
Kata Pengantar

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah yang berjudul ―Dasar-Dasar Biologis Perilaku‖ tepat pada
waktunya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi persyaratan nilai tugas dalam mata kuliah Psikologi
Umum I di fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing Ibu Ika Sari Dewi, S.Psi, Psi dan Ibu
Dina Nazriani, M.Psi, karena telah memberikan kami tugas sehingga menambah pengetahuan
kami mengenai dasar-dasar perilaku biologis itu dan juga membentuk kekompakan dalam
kelompok kami ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

 Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
 Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.




                                                                   Medan,    Oktober 2012



                                                                         Kelompok 1(satu)




                                            2
Daftar Isi
                                                                                           halaman


KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………. ii


BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………… iii
Studi kasus……………………………………………………………………………………… iv


BAB II teori dan PEMBAHASAN……………………………………………………… 1
2.1. perilaku………………………………………………………………………………………1
2.2. sistem saraf………………………………………………………………………………..1

2.2.1 karakteristik sistem saraf…………………………………………………………………3
2.2.2 jalur dalam sistem saraf…………………………………………………………………..3
2.2.3 pembagian sistem saraf…………………………………………………………………...3
2.2.4 neuron…………………………………………………………………………………….4
2.3 struktur dan fungsi otak……………………………………………………………6
2.4 sistem endokrin……………………………………………………………………………9
2.5 genetika dan perilaku..........................................................................11
Bab iii penutup…………………………………………………………………………………..15
KESIMPULAN………………………………………………………………………………………15
SARAN……………….......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 16




                                                     3
BAB I
                            Pendahuluan
Setiap organism baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama
hidupnya. Perkembangan yang meliputi seluruh bagian yang dimiliki oleh organisme tersebut,
baik bersifat konkret ataupun yang bersifat abstrak. Perkembangan yang terjadi pada makhluk
hidup, khususnya manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologi saja, tetapi juga pada aspek
biologisnya. Setiap perkembanngan individu, baik fisik, emosi, intelegensi maupun social, saling
berhubungan antyara yang satu dengan yangn lain.

Ketika seorang anak mengalami gangguan dalam pertumbuhannya (sering sakit-sakitan), maka
anak tersebut akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lain yang dimilikinya,
seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional.

Perubahan perilaku manusia juga dapat dipengaruhi oleh saraf pusat dan saraf otonom (tidak
sadar). Hal ini dikarenakan seluruh aktivitas manusia dikendalikan oleh saraf. Perilaku
merupakan respon atau reaksi yang dilakukan oleh organism terhadap stimulus (rangsangan dari
luar) yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupannya. Organisme bisa bertindak dikeranakan
a fixed-action pattern (FAP), yaitu ada pemicu atau pencetusnya yang tidak lain dan tidak bukan
adalah stimulus-stimulus dalam lingkungan yang menciptakan suatu pola berdasarkan
lingkungan tersebut.

Dasar-dasar biologis manusia ada yangn bersifat nature dan ada yang bersifat nuture. Yang
dimaksud dengan nature adalah sifat atau perilaku yang hadir karena faktor atau pengaruh
bawaan yang dimiliki oleh manusia sejak lahir, sedangkan nuture adalah sifat atau perilaku yang
hadir karena faktor atau pengaruh dari lingkungan dimana manusia tersebut berada. Dalam
kondisi ini, manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan, tidak hanya dapat dipengaruhi oleh
lingkungan dimana dia harus menetap lama saja, tetapi juga dalam kondisi menetap yang
seketika. Contohnya, seorang anak yang menghadiri suatu acara bersama ibu dan ayahnya pada
tempat yang dianggapnya baru, anak tersebut akan melihat dan mengetahui seberapa banyak
keberagaman yang dianggapnya sebagai hal baru dan aneh. Kemudian setelah anak tersebut
kembali pada lingkungan tempat tinggalnya, sedikit banyaknya ada hal baru yang akan dia
aplikasikan di lingkungan tempat tinggalnya karena hal baru yang dia dapatkan dari hasil
pertemuan orang-orang yang dilihatnya pada waktu menghadiri acara tersebut. Pada makalah ini
kami akan membahas sedikit tentang dasar-dasar biologis perilaku yang kami ketahui. Yang
telah kami susun pada sub-sub pembahasan makalah ini.




                                               4
STUDI KASUS


  Tommy McHugh : Dari Pecandu Heroin yang
    Kasar Menjadi Seniman yang Terampil
Tommy Mchugh adalah seorang pecandu heroin yang kasar. Semasa hidupnya dihabiskan
didalam penjara. Ketika berumur 51 tahun, ia terserang stroke. Dokter memulihkan dua
peredaran darah dalam otaknya sehingga ia bisa kembali pulih. Akan tetapi, ia tidak dapat
mengingat banyak mengenai pengalaman hidupnya dan terkadang linglung.

Semasa pemulihan, ia menghabiskan dirinya berbicara dan menulis dalam rima yang kemudian
dijadikannya puisi. Ia juga berubah menjadi seorang seniman yang terampil melalui karya
lukisan dan seni pahatnya. Tidak hanya menjadi kreatif secara artistic, kepribadiannya juga
berubah dalam cara yang positif. Tommypun menyadari dirinya merasa lebih bahagia setelah
terkena stroke dan menyatakan bahwa perubahan dalam hidupnya sebagai sesuatu yang luar
biasa.




                                            5
BAB II
              TEORI dan PEMBAHASAN

2.1. Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui
proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka
teori skiner disebut teori ―S – O - R‖atau Stimulus – Organisme – Respon.




2.2. Sistem Saraf
Sistem saraf ( nervous system) adalah sirkuit komunikasi elektrokimia tubuh. Disebut demikian
karena pada saat kita menyentuh atau menatap suatu benda, muatan listrik dan sistem kimia
akan bergetar melalui otak kita dan kemudian merajut sel-sel bersama menuju berbagai jalur dan
jaringan kerja untuk pengolahan informasi.

Sistem saraf manusia terdiri dari miliaran sel yang saling terhubung dan mungkin merupakan
gugusan terorganisir yang paling rumit dari materi planet bumi. Satu sentimeter kubik tunggal
dari otak manusia terdiri atas lebih 50 juta sel saraf yang masing-masingnya saling
berkomunikasi dengan banyak sel saraf lainnya untuk pengolahan informasi.

2.2.1 Karakteristik sistem saraf
Otak dan sistem saraf memandu interakasi kita dengan dunia disekeliling kita dan mengarahkan
adaptasi kita terhadap lingkungan.
Ada beberapa karakteristik yang luar biasa memungkinkan sistem saraf mengarahkan perilaku
kita :

                                               6
 Kompleksitas
  Otak dan sistem saraf adalah kombinasi yang rumit. Otak terdiri dari miliaran sel saraf.
  Orkestra dari seluruh sel inti ini berkombinasi sehingga memungkinkan orang-orang
  untuk bernyanyi, menari dan melakukan segala aktivitas tubuh.

   Integrasi
    Ilmuwan neurosains Steven Hyman (2001) menyebut otak sebagai ―penyatu yang hebat‖.
    Maksudnya adalah otak melakukan tugas yang luar biasa menarik informasi bersama-
    sama. Suara, penglihatan, sentuhan, merasa, membaui, mendengar, gen, dan lingkungan.
    Otak menyatukan seluruhnya seiring dengan kita berfungsi didalam dunia kita. Aktifitas
    otak diintegrasikan sepanjang tingkatan ini melalui interkoneksi yang tak terhingga dari
    sel-sel otak dan jalur luas yang menghubungkan bagian-bagian otak yang berbeda.
    Contohnya saja saat tangan kita digigit nyamuk, otak kita akan mengetahui kita digigit
    nyamuk dan dimana letak gigitan itu. Itulah fungsi sel saraf yang saling berhubungan
    untuk meneruskan informasi mengenai gigitan dari tangan kita melalui sistem saraf yang
    sangat teratur kepada tingkatan otak tertinggi

   Adaptabilitas
    Untuk dapat bertahan hidup didunia seputar kita yang terus-menerus berubah dibutuhkan
    adaptasi. Inilah salah satu tugas dari otak dan sistem saraf kita yang sama-sama berfungsi
    sebagai agen untuk beradaptasi terhadap dunia. Meskipun sel-sel saraf menetap dalam
    wilayah otak tertentu, mereka bukanlah struktur yang tetap dan tidak dapat berubah.
    Mereka memiliki dasar biologis dan turun temurun, tetapi dapat terus-menerus
    beradaptasi tehadap perubahan lingkungan tubuh .
    Plastisitas (Plasticity) adalah istilah yang melambangkan kemampuan khusus otak untuk
    modifikasi dan perubahan.
    Pengalaman menakjubkan Tommy McHugh adalah contoh dari plastisitas ekstrim,
    sedangkan untuk contoh dari plastisitas yang tidak terlalu dramatis muncul pada diri kita
    semua melalui pengalaman-pengalaman.



   Transmisi Elektrokimia
    Otak dan sistem saraf pada dasarnya berfungsi sebagai sistem pengolah informasi,
    diperkuat oleh berbagai impuls listrik dan perantara kimia.
    Sistem komunikasi elektrokimia berfungsi sangat efektif pada kebanyakan orang untuk
    memungkinkan kita berpikir dan bertindak. Namun, ketika sistem elektrokimia
    mengalami korslet, seperti dalam kasus epilepsi, yaitu akibat penghentian listrk yang
    abnormal didalam otak yang menyebabkan aliran informasi terganggu sehingga otak
    tidak mampu menyalurkan informasi dengan akurat orang mengakibatkan orang tersebut
    tidak dapat efektif terlibat dalam pemrosesan mental dan perilaku.

                                            7
2.2.2 Jalur dalam sistem saraf
   Saat kita berinteraksi, otak dan sistem saraf menerima dan memancarkan masukan
   sensoris, mengintegrasikan informasi yang diterima dai lingkungan, dan mengarahkan
   aktivitas motorik tubuh.

   Sistem saraf memiliki jalur khusus beradptasi terhadap fungsi yang berbeda-beda.
   Jalur ini terbuat dari :

 Saraf aferen ( afferent nerve) / saraf sensoris
  Kata aferen berasal dai bahasa latin yang bermakna ―membawa ke‖. Jadi saraf aferen ini
  berfungsi untuk mengkomunikasikan informasi mengenai lingkungan eksternal dan tubuh
  dari resptor ke dan seluruh otak.
 Saraf eferen (efferent nerve) / saraf motorik
  Kata eferen berasal dari bahasa latin yang bermakna ―menghasilkan‖. Jalur ini
  memungkinkan seseorang untuk mengkomunikasikan informasi dari otak ke seluruh
  tubuh.
 Jejaring saraf
  Jejaring sel saraf ini mengintegrasikan masukan sensoris dengan keluaran motorik.
  Misalnya saat kita ingin menendang bola, masukan dari mata akan dipancarkan ke otak
  anda dan kemudian diteruskan melalui banyak jejaring saraf. Jejaring saraf tersebut akan
  menerjemahkannya dan kemudian diteruskan ke kaki kita untuk menendangnya. Jejaring
  saraf mengisi sebagian besar otak.


   2.2.3 Pembagian Sistem Saraf




                                          8
Dua pembagian utama dalam sistem saraf manusia adalah :


      Sistem Saraf Pusat (SSP) ( Central nervous system-CNS)

       Terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang
       tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
       belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri dari
       jaringan ikat yang disebut meninges.
       Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk
       membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot
       atau kelenjar.


      Sistem Saraf Perifer (peripheral nervous system- PNS)
       Adalah jejaring saraf yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang ke bagian
       tubuh lainnya. Sistem Saraf Perifer berfungsi untuk membawa informasi ked an dari otak
       dan sumsum tulang belakang dan melaksanakan perintah SSP untuk melakukan berbagai
       aktivitas otot dan berkelenjar.
       Sistem saraf ini terbagi lagi menjadi 2 :
       1. Sistem saraf somatik ( somatic nervous system) terdiri dari saraf sensoris yang
       fungsinya menyampaikan infornasi dari kulit dan otot ke SSP seperti sakit dan suhu
       2. Sistem saraf otonom (autonomic nervous system) yang berfungsi membawa pesan-
       pesan ked an dari organ internal tubuh, memantau proses-proses seperti bernapas, dteak
       jantung, dan pencernaan. Sistem saraf otonom juga dibagi lagi menjadi 2 yaitu sistem
       saraf simpatetis (sympathetic nervous system) yang menggugah tubuh seperti pada saat
       melebarnya pupil mata pada saat minim cahaya, mempercepat degup jantung,
       membukanya cabang paru-paru untuk mengalirkan udara, pelepasan gula dari hati, dan
       lain-lain dan sistem saraf parasimpatetis (parasympathetic nervous system) yang
       menenangkan tubuh seperti : mengecilnya pupil mata, meningkatkan air liur untuk
       mempermudah pencernaan, menenangkan detak jantung, dan lain-lain




2.2.4 Neuron

Dalam sistem saraf terdapat dua jenis sel yaitu neuron dan sel glial. Neuron adalah unit dasar
sistem saraf yang khusus menangani informasi. Sel glial memberikan fungsi dukungan dan
manfaat gizi dakam sistem saraf. Sel glial tidak khusus mengolah informasi seperti neuron,
meskipun sel glial didalam sistem saraf lebih banyak dari neuron. Namun sel glial memiliki
peranan pendukung dan gizi untuk neuron.


                                              9
a. Struktur Sel Terspesialisasi
      Tidak semua neuron sama. Mereka terspesialisasi untuk menangani fungsi-fungsi
      pengolahan informasi yang berbeda.Neuron memiliki beberapa karakteristik umum. Tiap
      neuron memiliki sebuah tubuh sel, dendrit, dan akson.




Tubuh sel (cell body ) mengandung nukleus, yang mengarahkan pembuatan-pembuatan zat-zat yang
dibutuhkan neuron untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.

Dendrit (dendrite) menerima dan mengorientasikan informasi informasi ke tubuh sel. Salah satu ciri
khusus neuron adalah mereka memiliki cabang seperti pohon.

Akson (axon) merupakan bagian neuron yang membawa informasi dari tubuh ke sel-sel lainnya.
Meskipun sangat tipis (1/10.000 inci), akson bisa menjadi sangat panjang, dengan banyak cabang. Bahkan
beberapa dapat memanjang hingga lebih dari 3 kaki dari bagian batas otak sampai dasar sumsum tulang
belakang.

Selubung Myelin (myelin sheath) adalah suatu lapisan lemak , membungkus dan menyekat sebagian
besar akson dengan tujuan mempercepat pemancaran impuls saraf. Selubung mielin berkembang seering
dengan perkembangan otak. Akson tanpa selubung mielin bukanlah pengantar listrik yang baik karena
dengan penyekatan mielin pada akson, akson dapat memancarkan impuls-impuls listrik dan membawa
informasi lebih cepat.

   b. Impuls Saraf

Untuk mengirimkann informasi kepada neuron lainnya, sebuah neuron mengirimkan impuls-impuls
listrik singkat (―klik‖) melalui aksonnya kepada neuron berikutnya. Jika kita ingin melengkungkan
tangan, ratusan impuls akan mengalirkan akson ditangan kita untuk memberitahukan otot-otot tangan
kita kapan melengkung dan seberapa kuat.

Bagaimana sebuah neuron menghantarkan arus listrik ?

 Dalam impuls saraf terdapat neuron dan akson yang mengandung partikel-partikel listrik yang disebut
dengan ion. Neuron dalam keadaan istirahat apabila tidak ada rangsangan. Saat neuron istirahat, muatan


                                                 10
liistrik diluar neuron postif, sedangkan yang berada didalam neuron negatif. Inilah yang disebut dengan
(polarisasi). Apabila ada rangsangan, maka organ tubuh akan mengendalikannya ( reseptor) kemudian
menimbulkan impuls saraf. Neuron mencegah ion positif (natrium dan kalium) dan ion negatif (klorin
dan masih ada unsur lainnya ) mengalir secara acak ke atau keluar sel. Impuls saraf terjadi karena
perubahan dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi. Depolarisasi adalah keadaan neuron dimana
muatan listrik yang berada diluar bermuatan negatif dan yang di dalam bermuatan positif. Neuron
menciptakan sinyal-sinyal listrik dengan menggerakan ion positif dan negatif secara bolak-balik melalui
membran luarnya. Depolarisasi berlangsung sangat cepat dan berjalan sepanjang neuron (1/1000detik).
Inilah yang dimaksud dengan impuls saraf.
Lalu neuron kembali ke keadaan semula (polarisasi) dan impuls berjalan hingga di celah sipnasis dan
akan dibawa oleh neurontransmitter menuju neuron lainnya. Begitu seterusnya hingga sampai ke otak.
Di otak impuls diterjemahkan dan ditanggapai dalam bentuk yang disesuaikan dengan bentuk
rangsangannya.




2.3 Struktur dan Fungsi Otak
Otak adalah dasar pokok dalam psikologi kehidupan. Segala fungsi mental berintegrasi dengan
banyak bagian dari otak. Otak mempunyai struktur yang banyak dan kompleks yang
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian.

Fungsi dari masing-masing bagian otak :

 Otak belakang ( hindbrain )

Adalah bagian terbawah otak yang berada pada dasar tengkorak. Otak belakang berfungsi
sebagai pusat pengatur tubuh agar bekerja dengan baik.

Tiga bagian utama dari otak belakang :

       Medula (Medulla)
        Berfungsi untuk mengatur pernapasan dan berbagai reflex termasuk yang memungkinkan
        kita mempertahankan postur tegak.
       Pons
        Adalah jembatan otak belakang yang berfungsi untuk pengatur keseimbangan, pendengaran, dan
        tugas yang dulakukan oleh saraf parasimpatetis.
       Serebelum (Cerebellum)
        Terdiri dari dua struktur penting yang dianggap mempunyai peranan penting dalam koordinasi
        motorik, daya ingat, dan pembelajaran.


       Otak tengah (midbrain)




                                                  11
Teletak diantara otak depan dan otak belakang yang berfungsi sebagai pusat refleks untuk memancarkan
 kembali informasi antara otak dan mata dan telinga.

Dua bagian dari otak tengah yang mendapat perhatian khusus. Pertama adalah : formasi retikularis
(reticulngar formation) dimana kumpulan neuron membaur yang terlibat dalam pola-pola perilaku,
seperti berjalan, tidur, atau berbalik untuk memperhatikan suara yang datang tiba-tiba. Kedua adalah
suatu wilayah yang disebut batang otak (brain stem) yang meliputi banyak otak belakang (tidak
termasuk serbelum) dan otak tengah. Batang otak berhubungan dengan sumsusm tulang belakang bagian
ujung bawah dan kemudian membentang keatas untuk membungkus formasi retikularis di otak
tengah.Batang otak mengatur kewaspadaan dan mengatur fungsi bertahan hidup mendasar, seperti detak
jantung dan tekanan darah.



       Otak depan (forebrain)

Tingkat tertinggi dari otak karena otak depan berfungsi sebagai penyimpanan memori kita.

Struktur terprnting dari otak depan :

1.sistem limbik (limbik system) : jejaring yang terhubung dengan longgar dari struktur dibawah korteks
serebrum dan bagian terpenting dalam ingatan dan emosi. Dua struktur utamanya adalah amigdala dan
hipokampus.

Amigdala (amygdala) yang bertempat di dalam dasar lobus temporal dan terlibat dalam diskriminasi
berbagai objek yang diperlukan bagi organisme untuk bertahan hidup, seperti makanan yang tepat, kawin,
dan pesaing sosial. Amigdala juga terlibat dalam kesadaran dan ekspresi emosional melalui hubungannya
yang banyak dengan wliayah atas dan wilayah bawah otak.

Hipokampus (hippocampus) memiliki peran penting dalam penyimpanan ingatan. Individu yang
menderita kerusakan hipokampus yang luas tidak dapat mempertahankan berbagai ingatan sadar yang
baru setelah kerusakan meskipun telah cukup yakin bahwa ingatan tidak disimpan ―dalam‖ sistem limbik.



2. Talamus (thalamus) adalah struktur otak yang terletak pada bagian atas batang dalam inti pusat otak
yang berfungsi sebagai stasiun pemancar kembali yang sangat penting dan sangat mirip dengan server
dalam jejaring komputer. Fungsi pentingnya adalah menyaring informasi dan mengirimnya ke tempat yag
tepat ke dalam otak depan untuk integrasi dan interpretasi lebih lanjut. Misalnya, satu bidang talamus
menerima informasi dari serebelum dan memproyeksikannya kepada bagian motorik korteks serebrum.

Sebenarnya, kebanyakan masukan saraf ke korteks serebrum berjalan melalui talamus. Sementara satu
bidang talamus bekerja untuk mengorientasikan informasi dai reseptor pengindraan(menderngar, bicara,
dan lain-lain, wilayah lain kelihatannya terlibat dalam tidur dan bangun, terkait dengan formasi
retikularis.




                                                 12
3. Ganglia basalis (basal ganglia) adalah sekelompok ganglia besar yang terletak di atas talamus dan
dibawah korteks serebrum.Ganglia basalis bekerja dengan serebelum dan korteks serebrum untuk
mengendalikan dan mengoordinasikan gerakan-gerakan volunter. Ganglia basalis memungkinkan
individu untuk terlibat dalam perilaku kebiasaan seperti bersepeda. Individu dengan kerusakan pada
ganglia basalis menderita gerakan-gerakan yang tidak diinginkan seperti mengeliat terus menerus, lengan
menghentak-hentak ataupun gerakan yang terlalu sedikit seperti dalam gerakan lambat dan sengaja pada
penderita parkinson.



4. Hipotalamus ( hyphotalamus) struktur otak depan yang kecil terletak tepat dibawah talamus yang
memantau tiga aktivitas yang menyenangkan seperti makan, seks, dan tidur dan juga emosi, stres, dan
ganjaran.

Hipotalamus juga bisa dikatakan sebagai pengatur keadaan internal tubuh. Hipotalamus sensitif terhadap
perubahan dalam darah dan masukan saraf. Saat suhu naik 1 atau 2 derajat saja, hipotalamus langsung
meningkatkan kecepatan menembak mereka dan peningkatan sirkulasi melalui kulit dan kelenjar keringat
muncul seketika untuk melepaskan panas dari tubuh. Namun bila sirkulasi darah dingin, hipptalamus
memperlambat beberapa aktivitas neuron disana dan menghentikan proses ketika suhu berada di 37,1
derajat. Di dalam hipotalamus juga terdapat neuron yang sensitif yang berfungsi untuk mempertahankan
tubuh dalam keadaan seimbang.

Bila bidang tertentu dari hipotalamus dirangsang listrik bisa menghasilkan perasaan yang menyenangkan
seperti eksperimen klasiknya James Old dan Peter Milner mengenai penanaman elektroda dalam
hipotalamus seekor tikus.

5. Korteks Serebrum adalah wilayah otak depan tertinggi dan yang paling akhir dalam evolusi otak.
Pada korteks serebrumlah fungsi-fungsi luhur seperti berpikir dan berbicara dan berencana terjadi.

 Permukaan korteks serebrum dibagi menjadi dua bagian yang disebut hemisfer (hemisphere). Tiap-tiap
hemisfer dibagi lagi menjadi 4 wilayah :

Lobus oksipital ( occipital lobe) berada di belakang kepala yang berespons terhadap rangsangan visual
seperti warna,bentuk dan gerakan. Serangan atau luka pada bagian lobus oksipital dapat menyebabkan
kebutaan atau paling tidak hilangnya salah satu bagian bidang penglihatan

Lobus temporal (temporal lobe ), bagian dari korteks serebrum tepat diatass telinga yang terlibat dalam
pendengaran, pengolahan bahasa dan ingatan. Lobus temporal memiliki hubungan dengan sistem limbik.
Oleh karena itu orang yang memiliki kerusakan pada lobus temporal tidaj dapat menyimpan berbagai
pengalaman dalam jangka panjang. Beberapa peneliti berpendapat bahwa lobi temporal adalah tempat
kemampuan manusia untuk mengolah informasi mengenai wajah.

Lobus frontal (frontal lobe), bagian dari korteks serebrum yang terletak dibelakang dahi yang terlibat
dalam pengendalian otot-otot volunter, kecerdasan, dan kepribadian. Kerusakan pada bagian ini secara
signifikan dapat merubah kepribadian kita seperti yang dialami oleh seorang mandor yang bernama
Phineas T. Gage. Phineas dulunya dalah seorang yang lembut, pekerja keras, tenang, dan disukai oleh
orang-orang yang mengenalnya. Akibat kecelakaan kerja yang dialaminya sewaktu membangun alas jalan

                                                  13
dimana waktu itu besi beton membentur kepala bagian atas Phineas. Luka pada bagian tengkoraknya
sembuh dalam hitungan minggu, namun akibat benturan yang juga mengenai lobus frontalnya, Phenias
menjadi seorang yang keras kepala, moody, tidak beranggungjawab, egois, dan tidak mampu melakukan
berbagai                          kegiatan                     yang                       terencana.
Tanpa lobus frontal yang utuh, manusia menjadi dangkal secara emosional, mudah terganggu, malas, dan
tidak sensitif pada konteks sosial yang membuat mereka dapat bersendawa seenaknya pada pesta makan
malam.

Bagian penting dari lobus frontal adalah korteks prefontal (prefontal cortex) yang terlibat dalam fungsi
kognitif luhur seperti merencanakan, menalar, dan pengendalian diri.



Lobus Parietal, terletak pada bagian atas dan menghadap bagian belakang kepala, terlibat dalam
pencatatan lokasi keuangan, perhatian, dan pengendalian motorik. Dengan demikian lobus parietal
bekerja ketika kita menilai seberapa jauh kita melempar bola agar bola kita mengenai sasaran dan saat
kita mengalihkan perhatian dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain.

Dua wilayah korteks serebrum lainnya yang mempunyai peranan penting adalah:

Korteks somatosensorik (somatosensory cortex) yang berfungsi untuk mengolah informasi mengenai
sensai tubuh, sedangkan Korteks motorik (motor cortex) bertempat dibelakang lobus frontal yang
berfungsi mengolah informasi mengenai gerakan volunter.



2.4 Sistem Endokrin
Sistem endokrin (endocrine system) adalah sekumpulan kelenjar yang mengatur aktivitas organ
tertentu dengan melepaskan produk kimia mereka kedalam aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu
tindakan

Struktur dan Fungsi Sistem Endokrin

Kelenjar endokrin terdiri atas kelenjar pituitary, kelenjar tiroid, dan paratiroid, kelenjar
adrenal pankreas, dan ovarium pada wanita serta testis pada pria. Pada kelenjar endokrin,
sistem saraf otonom berperan untuk menghasilkan sejumlah reaksi fisioloogis yang penting bagi
emosi—emosi yang kuat seperti marah dan takut.




                                                  14
1. Kelenjar Pituitari ( pituitary gland )

Kelenjar pituitari ini sebesar kacang polong yang terletak di dasar tengkorak kepala dan juga
dikenal sebagai master of glands (raja dari semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol
kelenjar endokrin lainnya. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang.
Bagian belakang merupakan kelanjutan dari Hipotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini
menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH),
perangsang gonad (FSH), dan lain-lain. Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa
pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan
dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi
dan sebaliknya jika jumlah kurang selama masa pertumbuhan,akan didapatkan anak yang
berukuran kerdil.



2. Kelenjar adrenal (adrenal gland)

 berpengaruh dalam mengatur suasana hati, tingkat energy, dan kemampuan mengatasi stress.
Tiap-tiap kelenjar adrenal mengeluarkan epinefrin (adrenalin) dannorepinefrin ( non adrenalin)
yang dapat bertindak dengan cepat tidak seperti kebanyakan hormon lainnya. Epinefrin
membantu seseorang untuk situasi darurat dengan bertindak pada otot halus, jantung, perut,
usus, dan kelenjar keringat. Epinefrin merangsang formasi retikularis yang kemudian
menggugah sistem saraf simpatesis dan membangkitkan kelenjar adrenal untuk memproduksi
lebih banyak epinefrin.



                                               15
Norepinefrin juga memberi tanda kepada individu mengenai situasi darurat dengan berintraksi
dengan pituitary dan hati. Norepinefrin juga berfungsi sebagai neurotransmitter ketika
dilepaskan oleh neuron, sedangkan dalam kelenjar adrenal, norepinefrin dikeluarkan sebagai
hormone.

3. Kelenjar Langerhans

Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di dalamnya menghasilkan
hornon insulin dan glucagon. Kedua hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalarn
darah. Gangguan produksi hornon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes mellitus.

4. Kelenjar Gonad

Di Kelenjar Gonad terdapat dua kelenjar lagi yaitu kelenjar ovary pada wanita yang
menghasilkan hormon estrogen dan kelenjar testes pada pria yang menghasilkan hormon
testosteron.




5. Kelenjar Tiroid

    Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian
depan batang tenggorok (trachea) dan Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin
terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran
kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan
produksi hormone atau karena kekurangan yodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada
kasus lain karena tumor. Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung
berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan
turun, serta mata menonjol seperti ikan koki.


6. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar calcium darah.
Kelenjar ini berukuran sebesar beras, beIjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena
itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan
tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini
yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan kadar calcium darah.

7. Kelenjar Pineal




                                               16
Hormon Pineal menghasilkan hormon melatonin yang berfungsi mengatur sistem ritme
biologis(siklus menstruasi dan siklus tidur-jaga).letak kelenjar ini   diantara hemisphere dan
melekat di bagian atas thalamus.




2.5 Genetika dan Perilaku
Dalam tubuh sel terdapat miliaran sel. Inti sel dari setiap sel manusia mengandung 46
kromosom (chromosome), struktur menyerupai benang berupa 23 pasang, satu anggota dalam
tiap-tiap pasang berasal dari tiap orangtua. Kromosom mengandung zat luar biasa, yaitu asam
deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid), atau DNA, molekul kompleks yang membawa
informasi genetika. Gen, unit informasi herediter, merupakan bagian pendek kromosom yang
menyusun DNA. Gen memungkinkan sel untuk mereproduksi dan membuat protein yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Hubungan antara sel, kromosom, gen, dan DNA
.

  Genetika merupakan ilmu pengetahuan yang relatif muda. Asal mulanya merupakan pada
pertengahan abad ke- 19, ketika seorang rahib Austria bernama Gregor Mendel mempelajari
hereditas dalam generasi tanaman kacang. Dengan mengawin silang tanaman dengan
karekteristik yang berbeda-beda dan memperhatikan karakteristik keturunannya, Mendel
menemukan pola-pola hereditas yang dapat diramalkan dan menaruh dasar untuk genetika
modern. Saat ini para peneliti berlanjut menerapkan mode Mendel, dan juga teknologi modern,
dalam perburuan mereka untuk memperluas pengetahuan genetika. Bagian ini membahas tiga
cara untuk meneliti genetika antara lain yaitu :

Genetika Molekul : bidang genetika molekul (molecular genetic) meliputi minipulasi gen
sebenarnya yang menggunakan teknologi untuk menentukan efek mereka pada perilaku. Saat
ini terdapat banyak antusiasme mengenai penggunaan genetika moleku, untuk menemukan
lokasi khusus pada gen yang menentukan kerentanan individu terhadap banyak penyakit dan
aspek lainya dari kesehatan dan kesejahteraan.

    Istilah ganom merujuk pada sekumpulan instruksi yang lengkap untuk menciptakan suatu
organisme. Sebuah genom mengandung cetak biru induk bagi sluruh struktur dan aktivitas sel
untuk rentang kehidupan organisme.

Pembiasan Selektif: pembiasan selektif (selective breeding) merupaka metode genetika di
mana organisme dipilih untuk reproduksi didasarkan pada seberapa banyak trait tertentu yang
mereka tampilkan. Mendel mengembangkan teknik ini dalam penelitian mengenai tanaman

                                               17
kacang. Penelitian pembiakan selektif klasik yang dilakukan oleh Robert Tyron (1940) ia memilih
untuk meneliti kemampuan tikus berlari di labirin. Setelah ia melatih sejumlah tikus untuk
berlari pada labirin yang kompleks, kemudian ia mengawinkan tikus terbaik dalam berlari di
labirin (‘cerdas di labirin”) satu sama lainnya dan dengan terburuk (“bodoh di labirin”)
kemudian ia melanjutkan peroses ini dengan menggunakan 21 generasi tikus.

Genetika Perilaku: Genetika Perilaku (behavior genetic) yaitu kajian kadar dan hakikat
pengaruh hereditas pada perilaku. Genetika perilaku tidak terlalu memerlukan untuk memasuki
bagian tubuh dibandingkan dengan genetika molekul dan pembiakan selektif. Menggunakan
menggunakan metode seperti penelitian kembar (twin study), para ahli genetika perilaku
mnguji tingkat disaat individu dibentuk oleh bereditas mereka dan pengalaman lingkungan
mereka.

      Dalam jenis penelitian kembar yang paling umum, kesamaan perilaku dari kembar identik
dibandingkan dengan kesamaann perilaku dari kembar sepusat ( fraternal twins). Kembar
identik berkembang dari sel telur tunggal yang membelah menjadi dua embrio identik secra
genetika, kemudian tiap-tiapnya menjadi manusia. Kembar sepusat berkembang dari sel tlur
dan sperma yang terpisah, sehingga mereka secara genetika tidak berbeda dengan yang tidak
kembar. Mereka bisa saja berjenis kelamin berbeda.

     Dengan membandingkan kelompok kembar identik dan sepusat, para ahli genetika perilaku
memanfaatkan kenyataan bahwa kembar identik lebihh mirip secara genetika daripada kembar
sepusat. Dalam satu penelitian kembar,7.000 pasang kembar identik dan sepusat dari finlandia
dibandingkan pada trait-trait kepribadian extraversion (supel) dan neuroticism (tidak stabil
secara psikologi). Kembar identik lebih banyak memiliki kesamaan daripada kembar sepusat
pada krdua trait lepribadian tersebut, yang menunjukkan bahwa gen mempengaruhi kedua
trait.

    Satu masalah dengan penelitian kembar adalah bahwa orang dewasa dapat lebih
menekankan kasamaan anak-anak kembar identik, daripada mereka yang kembar sepusat.
Kembar identik bisa mempersepsi diri mereka sendiri sebagai sutu “set” dan lebih banyak
bermain bersama-sama dari pada kembar sepusat. Jika demikian, kesamaan yang dapat
diamati dalam kembar identik bisa sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan daripada yang
biasanya diduga.



Gen dan lingkungan
    Peran genetika dalam beberapa karekrtistik dapat terlihat cukup jelas. Seberapa tinggi
badan Anda tergantung pada kadar sebarapa tinggi orangtua Anda. Bayangkan seseorang

                                              18
tumbuh dalam lingkungan yang buruk-dengan gizi buruk, rumah yang tidak memadai,
perawatan kesehatan yang sedikit atau tidak punya sama sekali, dan ibu yang tidak
mendapatkan perawatan prenatal. Orang ini memiliki gen yang membuatnya berpotensi
untuk memiliki tinggi badan, tetapi tanpa dukungan lingkungan untuk kapasitas genetika ini.
hubungan antara gen seseorang dengan pertumbuhannya di kemudian hari bukanlah
hubungan yang sempurna dan serupa. Bahkan untuk sebuah karakteristik seperti tinggi
badan, gen tidak sepenuhnya menentukan di masa seseorang akan berada pasa variabel ini.
kita perlu mempertimbangkan peran faktor lingkungan dalam karakteristik sebenarnya yang
kita lihat pada orang yang telah tumbuh sepenuhnya.

   Jika lingkungan penting untuk karekteristik nyata yang sederhana seperti tinggi badan.
Maka bayangkan peran yang mungkin dimainkannya dalam karekteristik rumit seperti trait
dan kecerdasan. Gen sekali lagi tidak secara langsung tercermin dalam karakteristik
seseorang. Untuk mempertimbangkan perbedaan antara karakteristik nyata yang dapat
diamati. Para ilmuaan membuat perbedaan antara genotipe dan fenotipe.

   Genotipe (genotype) adalah warisan genetika seseorang, bahan-bahan genetika
sesungguhnya.



  Fenotipe (phenotype) adalah karakteristik seseorang yang dapat teramati.

Fenotipe dipengaruhi oleh genotipe, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pikiran
trait seperti extraversion, kecerendungan seseorang untuk ramah dan supel. Bahkan jika kita
mempengaruhi resep genetika yang pasti untuk extraversion, kita tetap tidak bisa meramalkan
dengan sempurna tingkat (fenotipik)extraversion seseorang dari gennya, karena paling tidak
beberapa trait berasal dari pengalaman seseorang.

    Salah satu kejutan besar dari proyek Genom Manusia adalah laporan yang menunjukkan
bahwa manusia hanya memiliki lebih dari 21.000 gen. Para ahli telah menduga bahwa manusia
memiliki sebanyak 100.000 lebih gen dan tiap-tiap gen hanya memperogram satu protein.
Bahkan, mausia jauh lebih banyak memiliki protein dari pada gen, jadi tidak terdapat
kesesuaian satu lawan satu antara gen dan protein. Tiap-tiap gen tidak terjemahkan, secara
otomatis, ke dalam satu dan hanya satu protein. Gen tidak bertindak mandiri, seperti yang
ditekankan oleh psikologi perkembangan David Moore dalam bukunya The Dependent Gene.




                                             19
20
BAB III
                                    PENUTUP
Kesimpulan :

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat
luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, membaca, dan sebagainya.
Sistem saraf manusia adalah jalinan syaraf yang kompleks, sangat khusus, dan saling berhubungan dengan
yang lainya. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan, dan mengontrol interaksi antara individu dengan
lingkungan sekitar. Seperti otak. Sistem saraf sangat erat kaitannya dengan otak sehingga mempunyai
andil yang sangat penting dalam perilaku kita sehari-hari, dimana orkestra dari otak dan sistem saraf itu
sendiri saling berhubungan untuk membentuk perilaku kita yang kemudian dikembangkan kedalam 4
karakteristik yang dimiliki oleh saraf, yaitu : kompleksitas, integrasi, adptabilitas, dan trnsmisi
elektrokimia. Selain daripada saraf dan otak, perilaku manusia juga banyak yang diturunkan dari orangtua
karena adanya pengaruh gen didalamnya dimana geenetika perilaku itu sendiri mempunyai arti sebagai
kajian kadar dan hakikat pengaruh hereditas pada perilaku.




 Saran terhadap kasus yang kami ambil :
 Saran terhadap kasusTommy McHugh : Kasus Tommy McHugh merupakan suatu pengalaman kasus
 yang luar biasa. Dimana seseorang yang dulunya pecandu heroin dan kasar tiba- tiba bisa menjadi
 seseorang yang lembut dan menjadi seniman yang luar biasa. Semoga pengalaman Tommy ini bisa
 berguna bagi orang yang mengalami kasus serupa seperti Tommy McHugh dan tetap semangat.




                                                   21
Daftar Pustaka
King, Laura A.(2010). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba
Humanika

Lahey, Benyamin, B. 2005. Psychology an Introduction. 9th edition. New York. McGraw-Hill Book
Company

Feriyawati,Lita.2005.Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya Dalam Regulasi Kontraksi Otot Rangka.
Usu Repository©2006

www.peutuah.com/konsep-dasar-prilaku-manusia.

http://www.slideshare.net/ryanfalamy/presentasi-sistem-syaraf-1




                                                     22
23

More Related Content

What's hot

Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisielianaherawati
 
Cara membuat Hipotesis (kuantitatif).pdf
Cara membuat Hipotesis (kuantitatif).pdfCara membuat Hipotesis (kuantitatif).pdf
Cara membuat Hipotesis (kuantitatif).pdfBayuFitri
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)
Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)
Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratHaristian Sahroni Putra
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasprofkhafifa
 
Kedudukan dan Peranan Ekonomi dalam IPS
Kedudukan dan Peranan Ekonomi dalam IPSKedudukan dan Peranan Ekonomi dalam IPS
Kedudukan dan Peranan Ekonomi dalam IPSRatri nia
 
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piagetIrawan Wk
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissanceTri Astuti Utomo (iyas)
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafatAdrian Hulu
 
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan TeknologiIlmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan TeknologiMELLY AMELIA
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 

What's hot (20)

Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
 
Cara membuat Hipotesis (kuantitatif).pdf
Cara membuat Hipotesis (kuantitatif).pdfCara membuat Hipotesis (kuantitatif).pdf
Cara membuat Hipotesis (kuantitatif).pdf
 
Sejarah statistik
Sejarah statistikSejarah statistik
Sejarah statistik
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)
Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)
Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
 
Teori Konvergensi dalam Psikologi
Teori Konvergensi dalam PsikologiTeori Konvergensi dalam Psikologi
Teori Konvergensi dalam Psikologi
 
Kedudukan dan Peranan Ekonomi dalam IPS
Kedudukan dan Peranan Ekonomi dalam IPSKedudukan dan Peranan Ekonomi dalam IPS
Kedudukan dan Peranan Ekonomi dalam IPS
 
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan TeknologiIlmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
FILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATESFILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATES
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 

Similar to PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku

Sudut Pandang Moral - Immoral Terhadap Sel Punca by Prof. Dr. Soehartono Taa...
Sudut Pandang Moral - Immoral Terhadap Sel Punca  by Prof. Dr. Soehartono Taa...Sudut Pandang Moral - Immoral Terhadap Sel Punca  by Prof. Dr. Soehartono Taa...
Sudut Pandang Moral - Immoral Terhadap Sel Punca by Prof. Dr. Soehartono Taa...raditio ghifiardi
 
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatigaProses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatigaheindri
 
OKUPASI+DAN+SENSORI+INTEGRASI.ppt
OKUPASI+DAN+SENSORI+INTEGRASI.pptOKUPASI+DAN+SENSORI+INTEGRASI.ppt
OKUPASI+DAN+SENSORI+INTEGRASI.pptIraNovianti6
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNAPb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisIndra Gunawan
 
239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)lusiirn29
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologiKisi Maen
 
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptxPSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptxmariomore
 
Apa itu psikologi perkembangan
Apa itu psikologi perkembanganApa itu psikologi perkembangan
Apa itu psikologi perkembanganJay Mi
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docNofrida Atika
 

Similar to PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku (20)

Diktat kuliah
Diktat kuliahDiktat kuliah
Diktat kuliah
 
Sudut Pandang Moral - Immoral Terhadap Sel Punca by Prof. Dr. Soehartono Taa...
Sudut Pandang Moral - Immoral Terhadap Sel Punca  by Prof. Dr. Soehartono Taa...Sudut Pandang Moral - Immoral Terhadap Sel Punca  by Prof. Dr. Soehartono Taa...
Sudut Pandang Moral - Immoral Terhadap Sel Punca by Prof. Dr. Soehartono Taa...
 
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatigaProses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
 
Teori Kecerdasan Emosi
Teori Kecerdasan EmosiTeori Kecerdasan Emosi
Teori Kecerdasan Emosi
 
OKUPASI+DAN+SENSORI+INTEGRASI.ppt
OKUPASI+DAN+SENSORI+INTEGRASI.pptOKUPASI+DAN+SENSORI+INTEGRASI.ppt
OKUPASI+DAN+SENSORI+INTEGRASI.ppt
 
Makalah otak
Makalah otakMakalah otak
Makalah otak
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNAPb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. AKPER PEMKAB MUNA
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
 
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
Pb 2. perkembangan perilaku manusia. akbid paramata muna
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologis
 
Sistem Koordinasi pada Manusia
Sistem Koordinasi pada ManusiaSistem Koordinasi pada Manusia
Sistem Koordinasi pada Manusia
 
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptxPSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
 
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptxPSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
 
239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptxPSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
 
Apa itu psikologi perkembangan
Apa itu psikologi perkembanganApa itu psikologi perkembangan
Apa itu psikologi perkembangan
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 

More from mfrids

PUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10KepribadianPUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10Kepribadianmfrids
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganImfrids
 
PUM1 - 7Kesadaran
PUM1 - 7KesadaranPUM1 - 7Kesadaran
PUM1 - 7Kesadaranmfrids
 
PUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsiPUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsimfrids
 
PUM1 - 4MetodedalamPsikologi
PUM1 - 4MetodedalamPsikologiPUM1 - 4MetodedalamPsikologi
PUM1 - 4MetodedalamPsikologimfrids
 
PUM1 - 3PsikoanalisaHumanisticPsikologikontemporer
PUM1 - 3PsikoanalisaHumanisticPsikologikontemporerPUM1 - 3PsikoanalisaHumanisticPsikologikontemporer
PUM1 - 3PsikoanalisaHumanisticPsikologikontemporermfrids
 
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearningPUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearningmfrids
 
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestaltPUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestaltmfrids
 
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganIIPUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganIImfrids
 

More from mfrids (9)

PUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10KepribadianPUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10Kepribadian
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
 
PUM1 - 7Kesadaran
PUM1 - 7KesadaranPUM1 - 7Kesadaran
PUM1 - 7Kesadaran
 
PUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsiPUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsi
 
PUM1 - 4MetodedalamPsikologi
PUM1 - 4MetodedalamPsikologiPUM1 - 4MetodedalamPsikologi
PUM1 - 4MetodedalamPsikologi
 
PUM1 - 3PsikoanalisaHumanisticPsikologikontemporer
PUM1 - 3PsikoanalisaHumanisticPsikologikontemporerPUM1 - 3PsikoanalisaHumanisticPsikologikontemporer
PUM1 - 3PsikoanalisaHumanisticPsikologikontemporer
 
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearningPUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
 
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestaltPUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
 
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganIIPUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
 

PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku

  • 1. MAKALAH Psikologi umum I Dasar-dasar Biologis Perilaku Sistem saraf Endokrin Pengaruh Faktor Genetik Oleh : Fahmi Idris Sitompul (12-056) Yosephine Arintha Yolanda S (12-088) Suci Aripurnami (12-094) Dian Arizka P.P (12-098) FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 1
  • 2. Kata Pengantar Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul ―Dasar-Dasar Biologis Perilaku‖ tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi persyaratan nilai tugas dalam mata kuliah Psikologi Umum I di fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing Ibu Ika Sari Dewi, S.Psi, Psi dan Ibu Dina Nazriani, M.Psi, karena telah memberikan kami tugas sehingga menambah pengetahuan kami mengenai dasar-dasar perilaku biologis itu dan juga membentuk kekompakan dalam kelompok kami ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Medan, Oktober 2012 Kelompok 1(satu) 2
  • 3. Daftar Isi halaman KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….. i DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………. ii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………… iii Studi kasus……………………………………………………………………………………… iv BAB II teori dan PEMBAHASAN……………………………………………………… 1 2.1. perilaku………………………………………………………………………………………1 2.2. sistem saraf………………………………………………………………………………..1 2.2.1 karakteristik sistem saraf…………………………………………………………………3 2.2.2 jalur dalam sistem saraf…………………………………………………………………..3 2.2.3 pembagian sistem saraf…………………………………………………………………...3 2.2.4 neuron…………………………………………………………………………………….4 2.3 struktur dan fungsi otak……………………………………………………………6 2.4 sistem endokrin……………………………………………………………………………9 2.5 genetika dan perilaku..........................................................................11 Bab iii penutup…………………………………………………………………………………..15 KESIMPULAN………………………………………………………………………………………15 SARAN……………….......................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 16 3
  • 4. BAB I Pendahuluan Setiap organism baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya. Perkembangan yang meliputi seluruh bagian yang dimiliki oleh organisme tersebut, baik bersifat konkret ataupun yang bersifat abstrak. Perkembangan yang terjadi pada makhluk hidup, khususnya manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologi saja, tetapi juga pada aspek biologisnya. Setiap perkembanngan individu, baik fisik, emosi, intelegensi maupun social, saling berhubungan antyara yang satu dengan yangn lain. Ketika seorang anak mengalami gangguan dalam pertumbuhannya (sering sakit-sakitan), maka anak tersebut akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lain yang dimilikinya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional. Perubahan perilaku manusia juga dapat dipengaruhi oleh saraf pusat dan saraf otonom (tidak sadar). Hal ini dikarenakan seluruh aktivitas manusia dikendalikan oleh saraf. Perilaku merupakan respon atau reaksi yang dilakukan oleh organism terhadap stimulus (rangsangan dari luar) yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupannya. Organisme bisa bertindak dikeranakan a fixed-action pattern (FAP), yaitu ada pemicu atau pencetusnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah stimulus-stimulus dalam lingkungan yang menciptakan suatu pola berdasarkan lingkungan tersebut. Dasar-dasar biologis manusia ada yangn bersifat nature dan ada yang bersifat nuture. Yang dimaksud dengan nature adalah sifat atau perilaku yang hadir karena faktor atau pengaruh bawaan yang dimiliki oleh manusia sejak lahir, sedangkan nuture adalah sifat atau perilaku yang hadir karena faktor atau pengaruh dari lingkungan dimana manusia tersebut berada. Dalam kondisi ini, manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan, tidak hanya dapat dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia harus menetap lama saja, tetapi juga dalam kondisi menetap yang seketika. Contohnya, seorang anak yang menghadiri suatu acara bersama ibu dan ayahnya pada tempat yang dianggapnya baru, anak tersebut akan melihat dan mengetahui seberapa banyak keberagaman yang dianggapnya sebagai hal baru dan aneh. Kemudian setelah anak tersebut kembali pada lingkungan tempat tinggalnya, sedikit banyaknya ada hal baru yang akan dia aplikasikan di lingkungan tempat tinggalnya karena hal baru yang dia dapatkan dari hasil pertemuan orang-orang yang dilihatnya pada waktu menghadiri acara tersebut. Pada makalah ini kami akan membahas sedikit tentang dasar-dasar biologis perilaku yang kami ketahui. Yang telah kami susun pada sub-sub pembahasan makalah ini. 4
  • 5. STUDI KASUS Tommy McHugh : Dari Pecandu Heroin yang Kasar Menjadi Seniman yang Terampil Tommy Mchugh adalah seorang pecandu heroin yang kasar. Semasa hidupnya dihabiskan didalam penjara. Ketika berumur 51 tahun, ia terserang stroke. Dokter memulihkan dua peredaran darah dalam otaknya sehingga ia bisa kembali pulih. Akan tetapi, ia tidak dapat mengingat banyak mengenai pengalaman hidupnya dan terkadang linglung. Semasa pemulihan, ia menghabiskan dirinya berbicara dan menulis dalam rima yang kemudian dijadikannya puisi. Ia juga berubah menjadi seorang seniman yang terampil melalui karya lukisan dan seni pahatnya. Tidak hanya menjadi kreatif secara artistic, kepribadiannya juga berubah dalam cara yang positif. Tommypun menyadari dirinya merasa lebih bahagia setelah terkena stroke dan menyatakan bahwa perubahan dalam hidupnya sebagai sesuatu yang luar biasa. 5
  • 6. BAB II TEORI dan PEMBAHASAN 2.1. Perilaku Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori skiner disebut teori ―S – O - R‖atau Stimulus – Organisme – Respon. 2.2. Sistem Saraf Sistem saraf ( nervous system) adalah sirkuit komunikasi elektrokimia tubuh. Disebut demikian karena pada saat kita menyentuh atau menatap suatu benda, muatan listrik dan sistem kimia akan bergetar melalui otak kita dan kemudian merajut sel-sel bersama menuju berbagai jalur dan jaringan kerja untuk pengolahan informasi. Sistem saraf manusia terdiri dari miliaran sel yang saling terhubung dan mungkin merupakan gugusan terorganisir yang paling rumit dari materi planet bumi. Satu sentimeter kubik tunggal dari otak manusia terdiri atas lebih 50 juta sel saraf yang masing-masingnya saling berkomunikasi dengan banyak sel saraf lainnya untuk pengolahan informasi. 2.2.1 Karakteristik sistem saraf Otak dan sistem saraf memandu interakasi kita dengan dunia disekeliling kita dan mengarahkan adaptasi kita terhadap lingkungan. Ada beberapa karakteristik yang luar biasa memungkinkan sistem saraf mengarahkan perilaku kita : 6
  • 7.  Kompleksitas Otak dan sistem saraf adalah kombinasi yang rumit. Otak terdiri dari miliaran sel saraf. Orkestra dari seluruh sel inti ini berkombinasi sehingga memungkinkan orang-orang untuk bernyanyi, menari dan melakukan segala aktivitas tubuh.  Integrasi Ilmuwan neurosains Steven Hyman (2001) menyebut otak sebagai ―penyatu yang hebat‖. Maksudnya adalah otak melakukan tugas yang luar biasa menarik informasi bersama- sama. Suara, penglihatan, sentuhan, merasa, membaui, mendengar, gen, dan lingkungan. Otak menyatukan seluruhnya seiring dengan kita berfungsi didalam dunia kita. Aktifitas otak diintegrasikan sepanjang tingkatan ini melalui interkoneksi yang tak terhingga dari sel-sel otak dan jalur luas yang menghubungkan bagian-bagian otak yang berbeda. Contohnya saja saat tangan kita digigit nyamuk, otak kita akan mengetahui kita digigit nyamuk dan dimana letak gigitan itu. Itulah fungsi sel saraf yang saling berhubungan untuk meneruskan informasi mengenai gigitan dari tangan kita melalui sistem saraf yang sangat teratur kepada tingkatan otak tertinggi  Adaptabilitas Untuk dapat bertahan hidup didunia seputar kita yang terus-menerus berubah dibutuhkan adaptasi. Inilah salah satu tugas dari otak dan sistem saraf kita yang sama-sama berfungsi sebagai agen untuk beradaptasi terhadap dunia. Meskipun sel-sel saraf menetap dalam wilayah otak tertentu, mereka bukanlah struktur yang tetap dan tidak dapat berubah. Mereka memiliki dasar biologis dan turun temurun, tetapi dapat terus-menerus beradaptasi tehadap perubahan lingkungan tubuh . Plastisitas (Plasticity) adalah istilah yang melambangkan kemampuan khusus otak untuk modifikasi dan perubahan. Pengalaman menakjubkan Tommy McHugh adalah contoh dari plastisitas ekstrim, sedangkan untuk contoh dari plastisitas yang tidak terlalu dramatis muncul pada diri kita semua melalui pengalaman-pengalaman.  Transmisi Elektrokimia Otak dan sistem saraf pada dasarnya berfungsi sebagai sistem pengolah informasi, diperkuat oleh berbagai impuls listrik dan perantara kimia. Sistem komunikasi elektrokimia berfungsi sangat efektif pada kebanyakan orang untuk memungkinkan kita berpikir dan bertindak. Namun, ketika sistem elektrokimia mengalami korslet, seperti dalam kasus epilepsi, yaitu akibat penghentian listrk yang abnormal didalam otak yang menyebabkan aliran informasi terganggu sehingga otak tidak mampu menyalurkan informasi dengan akurat orang mengakibatkan orang tersebut tidak dapat efektif terlibat dalam pemrosesan mental dan perilaku. 7
  • 8. 2.2.2 Jalur dalam sistem saraf Saat kita berinteraksi, otak dan sistem saraf menerima dan memancarkan masukan sensoris, mengintegrasikan informasi yang diterima dai lingkungan, dan mengarahkan aktivitas motorik tubuh. Sistem saraf memiliki jalur khusus beradptasi terhadap fungsi yang berbeda-beda. Jalur ini terbuat dari :  Saraf aferen ( afferent nerve) / saraf sensoris Kata aferen berasal dai bahasa latin yang bermakna ―membawa ke‖. Jadi saraf aferen ini berfungsi untuk mengkomunikasikan informasi mengenai lingkungan eksternal dan tubuh dari resptor ke dan seluruh otak.  Saraf eferen (efferent nerve) / saraf motorik Kata eferen berasal dari bahasa latin yang bermakna ―menghasilkan‖. Jalur ini memungkinkan seseorang untuk mengkomunikasikan informasi dari otak ke seluruh tubuh.  Jejaring saraf Jejaring sel saraf ini mengintegrasikan masukan sensoris dengan keluaran motorik. Misalnya saat kita ingin menendang bola, masukan dari mata akan dipancarkan ke otak anda dan kemudian diteruskan melalui banyak jejaring saraf. Jejaring saraf tersebut akan menerjemahkannya dan kemudian diteruskan ke kaki kita untuk menendangnya. Jejaring saraf mengisi sebagian besar otak. 2.2.3 Pembagian Sistem Saraf 8
  • 9. Dua pembagian utama dalam sistem saraf manusia adalah :  Sistem Saraf Pusat (SSP) ( Central nervous system-CNS) Terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar.  Sistem Saraf Perifer (peripheral nervous system- PNS) Adalah jejaring saraf yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang ke bagian tubuh lainnya. Sistem Saraf Perifer berfungsi untuk membawa informasi ked an dari otak dan sumsum tulang belakang dan melaksanakan perintah SSP untuk melakukan berbagai aktivitas otot dan berkelenjar. Sistem saraf ini terbagi lagi menjadi 2 : 1. Sistem saraf somatik ( somatic nervous system) terdiri dari saraf sensoris yang fungsinya menyampaikan infornasi dari kulit dan otot ke SSP seperti sakit dan suhu 2. Sistem saraf otonom (autonomic nervous system) yang berfungsi membawa pesan- pesan ked an dari organ internal tubuh, memantau proses-proses seperti bernapas, dteak jantung, dan pencernaan. Sistem saraf otonom juga dibagi lagi menjadi 2 yaitu sistem saraf simpatetis (sympathetic nervous system) yang menggugah tubuh seperti pada saat melebarnya pupil mata pada saat minim cahaya, mempercepat degup jantung, membukanya cabang paru-paru untuk mengalirkan udara, pelepasan gula dari hati, dan lain-lain dan sistem saraf parasimpatetis (parasympathetic nervous system) yang menenangkan tubuh seperti : mengecilnya pupil mata, meningkatkan air liur untuk mempermudah pencernaan, menenangkan detak jantung, dan lain-lain 2.2.4 Neuron Dalam sistem saraf terdapat dua jenis sel yaitu neuron dan sel glial. Neuron adalah unit dasar sistem saraf yang khusus menangani informasi. Sel glial memberikan fungsi dukungan dan manfaat gizi dakam sistem saraf. Sel glial tidak khusus mengolah informasi seperti neuron, meskipun sel glial didalam sistem saraf lebih banyak dari neuron. Namun sel glial memiliki peranan pendukung dan gizi untuk neuron. 9
  • 10. a. Struktur Sel Terspesialisasi Tidak semua neuron sama. Mereka terspesialisasi untuk menangani fungsi-fungsi pengolahan informasi yang berbeda.Neuron memiliki beberapa karakteristik umum. Tiap neuron memiliki sebuah tubuh sel, dendrit, dan akson. Tubuh sel (cell body ) mengandung nukleus, yang mengarahkan pembuatan-pembuatan zat-zat yang dibutuhkan neuron untuk pertumbuhan dan pemeliharaan. Dendrit (dendrite) menerima dan mengorientasikan informasi informasi ke tubuh sel. Salah satu ciri khusus neuron adalah mereka memiliki cabang seperti pohon. Akson (axon) merupakan bagian neuron yang membawa informasi dari tubuh ke sel-sel lainnya. Meskipun sangat tipis (1/10.000 inci), akson bisa menjadi sangat panjang, dengan banyak cabang. Bahkan beberapa dapat memanjang hingga lebih dari 3 kaki dari bagian batas otak sampai dasar sumsum tulang belakang. Selubung Myelin (myelin sheath) adalah suatu lapisan lemak , membungkus dan menyekat sebagian besar akson dengan tujuan mempercepat pemancaran impuls saraf. Selubung mielin berkembang seering dengan perkembangan otak. Akson tanpa selubung mielin bukanlah pengantar listrik yang baik karena dengan penyekatan mielin pada akson, akson dapat memancarkan impuls-impuls listrik dan membawa informasi lebih cepat. b. Impuls Saraf Untuk mengirimkann informasi kepada neuron lainnya, sebuah neuron mengirimkan impuls-impuls listrik singkat (―klik‖) melalui aksonnya kepada neuron berikutnya. Jika kita ingin melengkungkan tangan, ratusan impuls akan mengalirkan akson ditangan kita untuk memberitahukan otot-otot tangan kita kapan melengkung dan seberapa kuat. Bagaimana sebuah neuron menghantarkan arus listrik ? Dalam impuls saraf terdapat neuron dan akson yang mengandung partikel-partikel listrik yang disebut dengan ion. Neuron dalam keadaan istirahat apabila tidak ada rangsangan. Saat neuron istirahat, muatan 10
  • 11. liistrik diluar neuron postif, sedangkan yang berada didalam neuron negatif. Inilah yang disebut dengan (polarisasi). Apabila ada rangsangan, maka organ tubuh akan mengendalikannya ( reseptor) kemudian menimbulkan impuls saraf. Neuron mencegah ion positif (natrium dan kalium) dan ion negatif (klorin dan masih ada unsur lainnya ) mengalir secara acak ke atau keluar sel. Impuls saraf terjadi karena perubahan dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi. Depolarisasi adalah keadaan neuron dimana muatan listrik yang berada diluar bermuatan negatif dan yang di dalam bermuatan positif. Neuron menciptakan sinyal-sinyal listrik dengan menggerakan ion positif dan negatif secara bolak-balik melalui membran luarnya. Depolarisasi berlangsung sangat cepat dan berjalan sepanjang neuron (1/1000detik). Inilah yang dimaksud dengan impuls saraf. Lalu neuron kembali ke keadaan semula (polarisasi) dan impuls berjalan hingga di celah sipnasis dan akan dibawa oleh neurontransmitter menuju neuron lainnya. Begitu seterusnya hingga sampai ke otak. Di otak impuls diterjemahkan dan ditanggapai dalam bentuk yang disesuaikan dengan bentuk rangsangannya. 2.3 Struktur dan Fungsi Otak Otak adalah dasar pokok dalam psikologi kehidupan. Segala fungsi mental berintegrasi dengan banyak bagian dari otak. Otak mempunyai struktur yang banyak dan kompleks yang diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Fungsi dari masing-masing bagian otak :  Otak belakang ( hindbrain ) Adalah bagian terbawah otak yang berada pada dasar tengkorak. Otak belakang berfungsi sebagai pusat pengatur tubuh agar bekerja dengan baik. Tiga bagian utama dari otak belakang :  Medula (Medulla) Berfungsi untuk mengatur pernapasan dan berbagai reflex termasuk yang memungkinkan kita mempertahankan postur tegak.  Pons Adalah jembatan otak belakang yang berfungsi untuk pengatur keseimbangan, pendengaran, dan tugas yang dulakukan oleh saraf parasimpatetis.  Serebelum (Cerebellum) Terdiri dari dua struktur penting yang dianggap mempunyai peranan penting dalam koordinasi motorik, daya ingat, dan pembelajaran.  Otak tengah (midbrain) 11
  • 12. Teletak diantara otak depan dan otak belakang yang berfungsi sebagai pusat refleks untuk memancarkan kembali informasi antara otak dan mata dan telinga. Dua bagian dari otak tengah yang mendapat perhatian khusus. Pertama adalah : formasi retikularis (reticulngar formation) dimana kumpulan neuron membaur yang terlibat dalam pola-pola perilaku, seperti berjalan, tidur, atau berbalik untuk memperhatikan suara yang datang tiba-tiba. Kedua adalah suatu wilayah yang disebut batang otak (brain stem) yang meliputi banyak otak belakang (tidak termasuk serbelum) dan otak tengah. Batang otak berhubungan dengan sumsusm tulang belakang bagian ujung bawah dan kemudian membentang keatas untuk membungkus formasi retikularis di otak tengah.Batang otak mengatur kewaspadaan dan mengatur fungsi bertahan hidup mendasar, seperti detak jantung dan tekanan darah.  Otak depan (forebrain) Tingkat tertinggi dari otak karena otak depan berfungsi sebagai penyimpanan memori kita. Struktur terprnting dari otak depan : 1.sistem limbik (limbik system) : jejaring yang terhubung dengan longgar dari struktur dibawah korteks serebrum dan bagian terpenting dalam ingatan dan emosi. Dua struktur utamanya adalah amigdala dan hipokampus. Amigdala (amygdala) yang bertempat di dalam dasar lobus temporal dan terlibat dalam diskriminasi berbagai objek yang diperlukan bagi organisme untuk bertahan hidup, seperti makanan yang tepat, kawin, dan pesaing sosial. Amigdala juga terlibat dalam kesadaran dan ekspresi emosional melalui hubungannya yang banyak dengan wliayah atas dan wilayah bawah otak. Hipokampus (hippocampus) memiliki peran penting dalam penyimpanan ingatan. Individu yang menderita kerusakan hipokampus yang luas tidak dapat mempertahankan berbagai ingatan sadar yang baru setelah kerusakan meskipun telah cukup yakin bahwa ingatan tidak disimpan ―dalam‖ sistem limbik. 2. Talamus (thalamus) adalah struktur otak yang terletak pada bagian atas batang dalam inti pusat otak yang berfungsi sebagai stasiun pemancar kembali yang sangat penting dan sangat mirip dengan server dalam jejaring komputer. Fungsi pentingnya adalah menyaring informasi dan mengirimnya ke tempat yag tepat ke dalam otak depan untuk integrasi dan interpretasi lebih lanjut. Misalnya, satu bidang talamus menerima informasi dari serebelum dan memproyeksikannya kepada bagian motorik korteks serebrum. Sebenarnya, kebanyakan masukan saraf ke korteks serebrum berjalan melalui talamus. Sementara satu bidang talamus bekerja untuk mengorientasikan informasi dai reseptor pengindraan(menderngar, bicara, dan lain-lain, wilayah lain kelihatannya terlibat dalam tidur dan bangun, terkait dengan formasi retikularis. 12
  • 13. 3. Ganglia basalis (basal ganglia) adalah sekelompok ganglia besar yang terletak di atas talamus dan dibawah korteks serebrum.Ganglia basalis bekerja dengan serebelum dan korteks serebrum untuk mengendalikan dan mengoordinasikan gerakan-gerakan volunter. Ganglia basalis memungkinkan individu untuk terlibat dalam perilaku kebiasaan seperti bersepeda. Individu dengan kerusakan pada ganglia basalis menderita gerakan-gerakan yang tidak diinginkan seperti mengeliat terus menerus, lengan menghentak-hentak ataupun gerakan yang terlalu sedikit seperti dalam gerakan lambat dan sengaja pada penderita parkinson. 4. Hipotalamus ( hyphotalamus) struktur otak depan yang kecil terletak tepat dibawah talamus yang memantau tiga aktivitas yang menyenangkan seperti makan, seks, dan tidur dan juga emosi, stres, dan ganjaran. Hipotalamus juga bisa dikatakan sebagai pengatur keadaan internal tubuh. Hipotalamus sensitif terhadap perubahan dalam darah dan masukan saraf. Saat suhu naik 1 atau 2 derajat saja, hipotalamus langsung meningkatkan kecepatan menembak mereka dan peningkatan sirkulasi melalui kulit dan kelenjar keringat muncul seketika untuk melepaskan panas dari tubuh. Namun bila sirkulasi darah dingin, hipptalamus memperlambat beberapa aktivitas neuron disana dan menghentikan proses ketika suhu berada di 37,1 derajat. Di dalam hipotalamus juga terdapat neuron yang sensitif yang berfungsi untuk mempertahankan tubuh dalam keadaan seimbang. Bila bidang tertentu dari hipotalamus dirangsang listrik bisa menghasilkan perasaan yang menyenangkan seperti eksperimen klasiknya James Old dan Peter Milner mengenai penanaman elektroda dalam hipotalamus seekor tikus. 5. Korteks Serebrum adalah wilayah otak depan tertinggi dan yang paling akhir dalam evolusi otak. Pada korteks serebrumlah fungsi-fungsi luhur seperti berpikir dan berbicara dan berencana terjadi. Permukaan korteks serebrum dibagi menjadi dua bagian yang disebut hemisfer (hemisphere). Tiap-tiap hemisfer dibagi lagi menjadi 4 wilayah : Lobus oksipital ( occipital lobe) berada di belakang kepala yang berespons terhadap rangsangan visual seperti warna,bentuk dan gerakan. Serangan atau luka pada bagian lobus oksipital dapat menyebabkan kebutaan atau paling tidak hilangnya salah satu bagian bidang penglihatan Lobus temporal (temporal lobe ), bagian dari korteks serebrum tepat diatass telinga yang terlibat dalam pendengaran, pengolahan bahasa dan ingatan. Lobus temporal memiliki hubungan dengan sistem limbik. Oleh karena itu orang yang memiliki kerusakan pada lobus temporal tidaj dapat menyimpan berbagai pengalaman dalam jangka panjang. Beberapa peneliti berpendapat bahwa lobi temporal adalah tempat kemampuan manusia untuk mengolah informasi mengenai wajah. Lobus frontal (frontal lobe), bagian dari korteks serebrum yang terletak dibelakang dahi yang terlibat dalam pengendalian otot-otot volunter, kecerdasan, dan kepribadian. Kerusakan pada bagian ini secara signifikan dapat merubah kepribadian kita seperti yang dialami oleh seorang mandor yang bernama Phineas T. Gage. Phineas dulunya dalah seorang yang lembut, pekerja keras, tenang, dan disukai oleh orang-orang yang mengenalnya. Akibat kecelakaan kerja yang dialaminya sewaktu membangun alas jalan 13
  • 14. dimana waktu itu besi beton membentur kepala bagian atas Phineas. Luka pada bagian tengkoraknya sembuh dalam hitungan minggu, namun akibat benturan yang juga mengenai lobus frontalnya, Phenias menjadi seorang yang keras kepala, moody, tidak beranggungjawab, egois, dan tidak mampu melakukan berbagai kegiatan yang terencana. Tanpa lobus frontal yang utuh, manusia menjadi dangkal secara emosional, mudah terganggu, malas, dan tidak sensitif pada konteks sosial yang membuat mereka dapat bersendawa seenaknya pada pesta makan malam. Bagian penting dari lobus frontal adalah korteks prefontal (prefontal cortex) yang terlibat dalam fungsi kognitif luhur seperti merencanakan, menalar, dan pengendalian diri. Lobus Parietal, terletak pada bagian atas dan menghadap bagian belakang kepala, terlibat dalam pencatatan lokasi keuangan, perhatian, dan pengendalian motorik. Dengan demikian lobus parietal bekerja ketika kita menilai seberapa jauh kita melempar bola agar bola kita mengenai sasaran dan saat kita mengalihkan perhatian dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain. Dua wilayah korteks serebrum lainnya yang mempunyai peranan penting adalah: Korteks somatosensorik (somatosensory cortex) yang berfungsi untuk mengolah informasi mengenai sensai tubuh, sedangkan Korteks motorik (motor cortex) bertempat dibelakang lobus frontal yang berfungsi mengolah informasi mengenai gerakan volunter. 2.4 Sistem Endokrin Sistem endokrin (endocrine system) adalah sekumpulan kelenjar yang mengatur aktivitas organ tertentu dengan melepaskan produk kimia mereka kedalam aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan Struktur dan Fungsi Sistem Endokrin Kelenjar endokrin terdiri atas kelenjar pituitary, kelenjar tiroid, dan paratiroid, kelenjar adrenal pankreas, dan ovarium pada wanita serta testis pada pria. Pada kelenjar endokrin, sistem saraf otonom berperan untuk menghasilkan sejumlah reaksi fisioloogis yang penting bagi emosi—emosi yang kuat seperti marah dan takut. 14
  • 15. 1. Kelenjar Pituitari ( pituitary gland ) Kelenjar pituitari ini sebesar kacang polong yang terletak di dasar tengkorak kepala dan juga dikenal sebagai master of glands (raja dari semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan kelanjutan dari Hipotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH), perangsang gonad (FSH), dan lain-lain. Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi dan sebaliknya jika jumlah kurang selama masa pertumbuhan,akan didapatkan anak yang berukuran kerdil. 2. Kelenjar adrenal (adrenal gland) berpengaruh dalam mengatur suasana hati, tingkat energy, dan kemampuan mengatasi stress. Tiap-tiap kelenjar adrenal mengeluarkan epinefrin (adrenalin) dannorepinefrin ( non adrenalin) yang dapat bertindak dengan cepat tidak seperti kebanyakan hormon lainnya. Epinefrin membantu seseorang untuk situasi darurat dengan bertindak pada otot halus, jantung, perut, usus, dan kelenjar keringat. Epinefrin merangsang formasi retikularis yang kemudian menggugah sistem saraf simpatesis dan membangkitkan kelenjar adrenal untuk memproduksi lebih banyak epinefrin. 15
  • 16. Norepinefrin juga memberi tanda kepada individu mengenai situasi darurat dengan berintraksi dengan pituitary dan hati. Norepinefrin juga berfungsi sebagai neurotransmitter ketika dilepaskan oleh neuron, sedangkan dalam kelenjar adrenal, norepinefrin dikeluarkan sebagai hormone. 3. Kelenjar Langerhans Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di dalamnya menghasilkan hornon insulin dan glucagon. Kedua hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalarn darah. Gangguan produksi hornon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes mellitus. 4. Kelenjar Gonad Di Kelenjar Gonad terdapat dua kelenjar lagi yaitu kelenjar ovary pada wanita yang menghasilkan hormon estrogen dan kelenjar testes pada pria yang menghasilkan hormon testosteron. 5. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea) dan Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan yodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun, serta mata menonjol seperti ikan koki. 6. Kelenjar Paratiroid Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar calcium darah. Kelenjar ini berukuran sebesar beras, beIjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan kadar calcium darah. 7. Kelenjar Pineal 16
  • 17. Hormon Pineal menghasilkan hormon melatonin yang berfungsi mengatur sistem ritme biologis(siklus menstruasi dan siklus tidur-jaga).letak kelenjar ini diantara hemisphere dan melekat di bagian atas thalamus. 2.5 Genetika dan Perilaku Dalam tubuh sel terdapat miliaran sel. Inti sel dari setiap sel manusia mengandung 46 kromosom (chromosome), struktur menyerupai benang berupa 23 pasang, satu anggota dalam tiap-tiap pasang berasal dari tiap orangtua. Kromosom mengandung zat luar biasa, yaitu asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid), atau DNA, molekul kompleks yang membawa informasi genetika. Gen, unit informasi herediter, merupakan bagian pendek kromosom yang menyusun DNA. Gen memungkinkan sel untuk mereproduksi dan membuat protein yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Hubungan antara sel, kromosom, gen, dan DNA . Genetika merupakan ilmu pengetahuan yang relatif muda. Asal mulanya merupakan pada pertengahan abad ke- 19, ketika seorang rahib Austria bernama Gregor Mendel mempelajari hereditas dalam generasi tanaman kacang. Dengan mengawin silang tanaman dengan karekteristik yang berbeda-beda dan memperhatikan karakteristik keturunannya, Mendel menemukan pola-pola hereditas yang dapat diramalkan dan menaruh dasar untuk genetika modern. Saat ini para peneliti berlanjut menerapkan mode Mendel, dan juga teknologi modern, dalam perburuan mereka untuk memperluas pengetahuan genetika. Bagian ini membahas tiga cara untuk meneliti genetika antara lain yaitu : Genetika Molekul : bidang genetika molekul (molecular genetic) meliputi minipulasi gen sebenarnya yang menggunakan teknologi untuk menentukan efek mereka pada perilaku. Saat ini terdapat banyak antusiasme mengenai penggunaan genetika moleku, untuk menemukan lokasi khusus pada gen yang menentukan kerentanan individu terhadap banyak penyakit dan aspek lainya dari kesehatan dan kesejahteraan. Istilah ganom merujuk pada sekumpulan instruksi yang lengkap untuk menciptakan suatu organisme. Sebuah genom mengandung cetak biru induk bagi sluruh struktur dan aktivitas sel untuk rentang kehidupan organisme. Pembiasan Selektif: pembiasan selektif (selective breeding) merupaka metode genetika di mana organisme dipilih untuk reproduksi didasarkan pada seberapa banyak trait tertentu yang mereka tampilkan. Mendel mengembangkan teknik ini dalam penelitian mengenai tanaman 17
  • 18. kacang. Penelitian pembiakan selektif klasik yang dilakukan oleh Robert Tyron (1940) ia memilih untuk meneliti kemampuan tikus berlari di labirin. Setelah ia melatih sejumlah tikus untuk berlari pada labirin yang kompleks, kemudian ia mengawinkan tikus terbaik dalam berlari di labirin (‘cerdas di labirin”) satu sama lainnya dan dengan terburuk (“bodoh di labirin”) kemudian ia melanjutkan peroses ini dengan menggunakan 21 generasi tikus. Genetika Perilaku: Genetika Perilaku (behavior genetic) yaitu kajian kadar dan hakikat pengaruh hereditas pada perilaku. Genetika perilaku tidak terlalu memerlukan untuk memasuki bagian tubuh dibandingkan dengan genetika molekul dan pembiakan selektif. Menggunakan menggunakan metode seperti penelitian kembar (twin study), para ahli genetika perilaku mnguji tingkat disaat individu dibentuk oleh bereditas mereka dan pengalaman lingkungan mereka. Dalam jenis penelitian kembar yang paling umum, kesamaan perilaku dari kembar identik dibandingkan dengan kesamaann perilaku dari kembar sepusat ( fraternal twins). Kembar identik berkembang dari sel telur tunggal yang membelah menjadi dua embrio identik secra genetika, kemudian tiap-tiapnya menjadi manusia. Kembar sepusat berkembang dari sel tlur dan sperma yang terpisah, sehingga mereka secara genetika tidak berbeda dengan yang tidak kembar. Mereka bisa saja berjenis kelamin berbeda. Dengan membandingkan kelompok kembar identik dan sepusat, para ahli genetika perilaku memanfaatkan kenyataan bahwa kembar identik lebihh mirip secara genetika daripada kembar sepusat. Dalam satu penelitian kembar,7.000 pasang kembar identik dan sepusat dari finlandia dibandingkan pada trait-trait kepribadian extraversion (supel) dan neuroticism (tidak stabil secara psikologi). Kembar identik lebih banyak memiliki kesamaan daripada kembar sepusat pada krdua trait lepribadian tersebut, yang menunjukkan bahwa gen mempengaruhi kedua trait. Satu masalah dengan penelitian kembar adalah bahwa orang dewasa dapat lebih menekankan kasamaan anak-anak kembar identik, daripada mereka yang kembar sepusat. Kembar identik bisa mempersepsi diri mereka sendiri sebagai sutu “set” dan lebih banyak bermain bersama-sama dari pada kembar sepusat. Jika demikian, kesamaan yang dapat diamati dalam kembar identik bisa sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan daripada yang biasanya diduga. Gen dan lingkungan Peran genetika dalam beberapa karekrtistik dapat terlihat cukup jelas. Seberapa tinggi badan Anda tergantung pada kadar sebarapa tinggi orangtua Anda. Bayangkan seseorang 18
  • 19. tumbuh dalam lingkungan yang buruk-dengan gizi buruk, rumah yang tidak memadai, perawatan kesehatan yang sedikit atau tidak punya sama sekali, dan ibu yang tidak mendapatkan perawatan prenatal. Orang ini memiliki gen yang membuatnya berpotensi untuk memiliki tinggi badan, tetapi tanpa dukungan lingkungan untuk kapasitas genetika ini. hubungan antara gen seseorang dengan pertumbuhannya di kemudian hari bukanlah hubungan yang sempurna dan serupa. Bahkan untuk sebuah karakteristik seperti tinggi badan, gen tidak sepenuhnya menentukan di masa seseorang akan berada pasa variabel ini. kita perlu mempertimbangkan peran faktor lingkungan dalam karakteristik sebenarnya yang kita lihat pada orang yang telah tumbuh sepenuhnya. Jika lingkungan penting untuk karekteristik nyata yang sederhana seperti tinggi badan. Maka bayangkan peran yang mungkin dimainkannya dalam karekteristik rumit seperti trait dan kecerdasan. Gen sekali lagi tidak secara langsung tercermin dalam karakteristik seseorang. Untuk mempertimbangkan perbedaan antara karakteristik nyata yang dapat diamati. Para ilmuaan membuat perbedaan antara genotipe dan fenotipe. Genotipe (genotype) adalah warisan genetika seseorang, bahan-bahan genetika sesungguhnya. Fenotipe (phenotype) adalah karakteristik seseorang yang dapat teramati. Fenotipe dipengaruhi oleh genotipe, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pikiran trait seperti extraversion, kecerendungan seseorang untuk ramah dan supel. Bahkan jika kita mempengaruhi resep genetika yang pasti untuk extraversion, kita tetap tidak bisa meramalkan dengan sempurna tingkat (fenotipik)extraversion seseorang dari gennya, karena paling tidak beberapa trait berasal dari pengalaman seseorang. Salah satu kejutan besar dari proyek Genom Manusia adalah laporan yang menunjukkan bahwa manusia hanya memiliki lebih dari 21.000 gen. Para ahli telah menduga bahwa manusia memiliki sebanyak 100.000 lebih gen dan tiap-tiap gen hanya memperogram satu protein. Bahkan, mausia jauh lebih banyak memiliki protein dari pada gen, jadi tidak terdapat kesesuaian satu lawan satu antara gen dan protein. Tiap-tiap gen tidak terjemahkan, secara otomatis, ke dalam satu dan hanya satu protein. Gen tidak bertindak mandiri, seperti yang ditekankan oleh psikologi perkembangan David Moore dalam bukunya The Dependent Gene. 19
  • 20. 20
  • 21. BAB III PENUTUP Kesimpulan : Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, membaca, dan sebagainya. Sistem saraf manusia adalah jalinan syaraf yang kompleks, sangat khusus, dan saling berhubungan dengan yang lainya. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan, dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar. Seperti otak. Sistem saraf sangat erat kaitannya dengan otak sehingga mempunyai andil yang sangat penting dalam perilaku kita sehari-hari, dimana orkestra dari otak dan sistem saraf itu sendiri saling berhubungan untuk membentuk perilaku kita yang kemudian dikembangkan kedalam 4 karakteristik yang dimiliki oleh saraf, yaitu : kompleksitas, integrasi, adptabilitas, dan trnsmisi elektrokimia. Selain daripada saraf dan otak, perilaku manusia juga banyak yang diturunkan dari orangtua karena adanya pengaruh gen didalamnya dimana geenetika perilaku itu sendiri mempunyai arti sebagai kajian kadar dan hakikat pengaruh hereditas pada perilaku. Saran terhadap kasus yang kami ambil : Saran terhadap kasusTommy McHugh : Kasus Tommy McHugh merupakan suatu pengalaman kasus yang luar biasa. Dimana seseorang yang dulunya pecandu heroin dan kasar tiba- tiba bisa menjadi seseorang yang lembut dan menjadi seniman yang luar biasa. Semoga pengalaman Tommy ini bisa berguna bagi orang yang mengalami kasus serupa seperti Tommy McHugh dan tetap semangat. 21
  • 22. Daftar Pustaka King, Laura A.(2010). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika Lahey, Benyamin, B. 2005. Psychology an Introduction. 9th edition. New York. McGraw-Hill Book Company Feriyawati,Lita.2005.Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya Dalam Regulasi Kontraksi Otot Rangka. Usu Repository©2006 www.peutuah.com/konsep-dasar-prilaku-manusia. http://www.slideshare.net/ryanfalamy/presentasi-sistem-syaraf-1 22
  • 23. 23