SlideShare a Scribd company logo
1
FREUD
• Freud: menfokuskan teori pd alam bawah sadar, kebutuhan2 biologis, represi, dsb
• Freud mempostulatkan bahwa karakter manusia ditentukan oleh aspek biologis
Sisi lain... (dari MARX)
• Marx berpendapat bahwa manusia ditentukan oleh
masyarakat tempat hidup
• Khususnya oleh sistem ekonomi yg berlaku dalam
masyarakat tsb
ERICH FROMM (Neo Psikoanalisis)
• Keunikan Teori Fromm: usahanya menggabungkan Freud
dan Marx
• Aspek lain yg menjadi keunikan teorinya adalah
ketertarikannya pada struktur ekonomi & budaya yg
mempengaruhi kepribadian
• Fromm menjadikan ide tentang kebebasan sebagai
karakteristik manusia
• Fromm mengarahkan individu untuk melampaui
determinisme yg ditentukan Freud & Marx
FROMM
Fromm menyatakan bahwa ada beberapa
contoh dimana determinisme sendiri yg
berfungsi
Kepribadian mrpkn refleksi dari persoalan2
seperti kelas sosial, status minoritas,
pendidikan, pekerjaan, latar agama, pandangan
filosofis, dll
ERICH FROMM
Latar belakang dan pandangan-pandangan Fromm:
– Seperti Adler, Fromm dipengaruhi ajaran/pandangan
Freud dan sosiologi (khususnya teori Karl Marx)
– Tema pokok teori Fromm: orang merasa
terisolasi/kesepian. Semakin bebas manusia, semakin
kesepian.
– Menurut Fromm: kebebasan menjadi keadaan yang
negatif, untuk mengatasi rasa sepi orang dapat:
1. Bersatu dengan orang lain dalam semangat cinta
dan kerja sama. Orang menggunakan kebebasan untuk
mengembangkan suatu masyarakat yang baik.
2. Menemukan rasa aman dengan tunduk pada
penguasa dan menyesuaikan diri dengan masyarakat. Hal
itu akan menumbuhkan perbudakan baru.
- Setiap manusia mempunyai kontradiksi dasar, yaitu
ingin merupakan bagian dari alam dan sekaligus terpisah
dari alam.
Manusia ingin sebagai binatang sekaligus sebagai
manusia. Manusia ingin memiliki kebutuhan-kebutuhan
fisiologik dan memuaskannya (sebagai binatang), serta
memiliki kesadaran diri, pikiran, dan daya (sebagai
manusia).
- Jadi menurut Fromm: setiap individu mempunyai dua
aspek, aspek binatang dan aspek manusia, yang
merupakan kondisi-kondisi dasar dari keberadaan
manusia.
– Pemahaman tentang jiwa manusia harus didasarkan pada
analisis tentang kebutuhan-kebutuhan manusia yang
berasal dari kondisi-kondisi eksistensinya.
Menurut Fromm ada 5 kebutuhan spesifik yang berasal dari
kondisi eksistensinya. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut adalah:
1. Kebutuhan akan keterhubungan
2. Kebutuhan akan transendensi
3. Kebutuhan akan keterberakaran
4. Kebutuhan akan identitas
5. Kebutuhan akan kerangka orientasi
• Ad 1. Kebutuhan akan keterhubungan (frame of devotion)
– Berasal dari kenyataan bahwa manusia dalam menjadi
manusia telah direnggutkan dari kesatuan primer
binatang dengan alam
– Binatang dilengkapi oleh alam dengan kemampuan
(insting) untuk mengatasi keadaan-keadaan yang harus
dihadapi, tetapi manusia dengan kemampuan berpikir
dan berkhayalnya telah/menjadi kehilangan
interdependensi yang intim dengan alam
– Sebagai pengganti ikatan-ikatan instingtif dengan alam
(seperti yang dimiliki oleh binatang), manusia harus
menciptakan sendiri hubungan-hubungan itu
Menurut Fromm, yang paling memberi kepuasan adalah
hubungan-hubungan yang didasarkan pada cinta
produktif, yaitu hubungan yang selalu mengandung
perhatian, tanggung jawab, respek, dan pemahaman
timbal balik
• Ad 2. Kebutuhan akan transendensi
- yaitu kebutuhan orang untuk mengatasi kodrat
binatangnya agar menjadi orang yang kreatif dan bukan
sekedar menjadi makhluk saja.
- bila dorongan kreatif terhambat, maka orang akan
menjadi perusak
- Fromm juga menunjukkan bahwa cinta dan benci bukan
merupakan dorongan yang berlawanan. Kedua dorongan
itu merupakan jawaban atas kebutuhan orang untuk
mengatasi kodrat binatangnya. Menurut Fromm, binatang
tidak bisa membenci dan mencintai seperti manusia.
• Ad 3. Kebutuhan akan keterberakaran
- manusia mendambakan akar-akar alamiah. Manusia
ingin menjadi bagian integral dunia dan merasakan
bahwa mereka memilikinya.
- menurut Fromm, pada masa kanak-kanak, manusia
berakar pada ibunya. Keterberakaran pada ibu, bila
bertahan sampai lepas masa kanak-kanak, dipandang
sebagai suatu fiksasi yang tidak sehat.
- menurut Fromm, seseorang akan menemukan akar-
akar paling sehat dan memuaskan dalam rasa
sekeluarga dengan pria dan wanita lain.
• Ad 4. Kebutuhan akan identitas
- orang juga ingin mempunyai suatu perasaan identitas
pribadi, ingin menjadi individu yang unik
- apabila orang tidak dapat mencapai tujuan ini melalui
usaha kreatifnya sendiri, ia dapat memperoleh ciri
tertentu dengan mengidentifikasikan diri pada orang
lain/kelompok lain
- menurut Fromm, budak akan mengidentifikasikan diri
pada majikan, warga negara pada negara, pekerja pada
perusahaan.
- hal-hal di atas menunjukkan bahwa perasaan
identitas timbul dari memiliki seseorang dan bukan
dari menjadi seseorang
• Ad 5. Kebutuhan akan kerangka acuan/orientasi
- menurut Fromm, manusia butuh kerangka acuan, yaitu
suatu cara yang stabil dan konsisten dalam memandang
dan memahami dunia
- kerangka acuan yang mereka kembangkan pada
awalnya mungkin bersifat rasional/irasional/mempunyai
kedua unsur tersebut
Menurut Fromm, kebutuhan-kebutuhan tersebut (1-5)
adalah sesuatu yang sungguh-sungguh manusiawi dan
objektif. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak ditemukan
dalam binatang dan tidak berasal dari hasil pengamatan
terhadap keinginan-keinginan manusia. Kebutuhan-
kebutuhan itu juga tidak diciptakan oleh masyarakat,
tetapi telah ditanamkan dalam kodrat manusia melalui
evolusi.
• Manifestasi spesifik dari kebutuhan-kebutuhan tersebut
yaitu cara-cara aktual seseorang dalam mewujudkan
potensi-potensi batiniahnya, dan hal itu ditentukan oleh
aturan-aturan sosial dimana seseorang hidup. Karena itu
ada hubungan antara masyarakat dengan
eksistensi/keberadaan manusia. Manusia menentukan
cara-cara yang dapat diwujudkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
• Kepribadian orang berkembang menurut kesempatan-
kesempatan yang diberikan kepadanya oleh
masyarakatnya.
Misal dalam masyarakat kapitalis orang dapat mencapai
perasaan identitas/pribadi dengan menjadi kaya, atau
mengembangkan perasaan keterberakaran dengan
menjadi pekerja yang dapat diandalkan dan dipercaya
oleh suatu perusahaan besar.
• Penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat
biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-
kebutuhan batin dan tuntutan-tuntutan dari luar.
Seseorang akan mengembangkan karakter sosial
dengan memenuhi harapan-harapan masyarakat.
• Fromm juga menjelaskan tentang 5 tipe karakter
sosial yang ditemukan dalam masyarakat dewasa ini,
yaitu:
1. Reseptif
2. Eksploitatif
3. Penimbunan
4. Pemasaran
5. Produktif
• Tipe-tipe tersebut melukiskan cara-cara yang berbeda
dari individu dalam berhubungan dengan dunia.
• Dari tipe-tipe tersebut, hanya tipe produktif yang
dianggap sehat oleh Fromm dan merupakan
perwujudan dari aktivitas kesadaran yang bebas.
• Setiap individu merupakan campuran dari ke 5 tipe/
orientasi terhadap dunia, tetapi pada tiap-tiap
individu, yang lebih menonjol hanya satu/dua orientasi
saja.
• mungkin sekali ada orang bertipe:
- penimbunan produktif/penimbunan tidak produktif
pemasaran produktif/pemasaran tidak produktif
• Dalam perkembangannya Fromm melukiskan adanya
pasangan tipe karakter ke 6 yaitu nekrofilus (orang yang
tertarik kepada kematian) dan biofilus (orang yang
mencintai kehidupan).
• Meskipun nekrofilus dan biofilus mirip dengan insting
untuk hidup (eros) dan insting untuk mati (tanatos) dari
Freud, tetapi menurut Fromm hal itu sesungguhnya tidak
sama.
• Insting hidup dan insting mati dari Freud, keduanya dalam
konteks biologis, akan muncul/tidak terkait dengan
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki.
Sedang insting hidup bagi Fromm adalah satu-satunya
potensialitas primer, sedang ketertarikan pada kematian
adalah sekunder dan hanya muncul bila daya-daya hidup
dikecewakan
• Menurut Fromm, agar suatu masyarakat dapat
berfungsi dengan baik, maka karakter anak perlu
dibentuk agar cocok dengan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat.
• Tugas orangtua dan pendidikan adalah membuat anak
ingin bertindak sebagaimana ia harus bertindak, jika
suatu sistem ekonomi, politik, dan sosial tertentu
harus dipertahankan.
Misal: dalam masyarakat kapitalis, keinginan untuk
menabung harus ditanamkan pada rakyat agar modal
tersedia untuk perluasan ekonomi.
Pada masyarakat yang mengembangkan sistem kredit,
harus menjaga agar orang-orang merasakan suatu
paksaan batin untuk membayar hutang pada
waktunya.
Masyarakat dapat membuat manusia frustrasi dan
sesat dengan cara menciptakan tuntutan-tuntutan
yang bertentangan dengan kodrat manusia.
• Masyarakat yang mempunyai tuntutan yang bertentangan
dengan kodrat manusia akan mengasingkan manusia dari
‘situasi manusiawi’ dan tidak memberi kesempatan untuk
memenuhi kondisi-kondisi dan kebutuhan-kebutuhan
dasar eksistensinya. Misal masyarakat yang
memperlakukan manusia seperti robot, memperlakukan
budak sebagai upahan, dsb
• Masyarakat-masyarakat seperti itu akan menumbuhkan
perbuatan-perbuatan yang anti sosial, merusak, dsb; sebab
anggota-anggota masyarakatnya gagal dalam memuaskan
kebutuhan dasar kemanusiaannya.
• Fromm juga mengemukakan bahwa bila masyarakat
berubah secara mendasar (seperti saat feodalisme
berubah menjadi kepitalisme), hal itu akan
memunculkan perubahan-perubahan dalam karakter
sosial manusia. Struktur karakter lama tidak cocok lagi
dengan struktur karakter yang baru, sehingga
membuat orang merasa terasing dan putus asa.
• Pada masa-masa perubahan seperti itu, orang
tercabut dari ikatan lama dan merasa kehilangan
sebelum ia mampu mengembangkan akar-akar yang
baru. Pada masa seperti itu orang butuh perlindungan
dari rasa kesepian
• Fromm juga sangat peduli dan merasa prihatin dengan
hubungan manusia dengan masyarakatnya. Hal itu
terlihat dalam beberapa pandangannya:
a. Manusia mempunyai kodrat esensial bawaan
b. Masyarakat diciptakan oleh manusia untuk
memenuhi kodrat esensial tersebut
c. tidak satupun dari masyarakat yang pernah diciptakan
yang berhasil memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
eksistensi manusia
d. sangat mungkin menciptakan masyarakat yang dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensi
manusia.
• Menurut Fromm, masyarakat yang dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensi manusia adalah
masyarakat yang anggota-anggotanya mempunyai
hubungan penuh rasa cinta, berakar pada ikatan-ikatan
persaudaraan, dan solidaritas . Masyarakat dapat
memberi kesempatan mengatasi kodrat dengan
menciptakannya, dan bukan dengan membinasakannya.
Masyarakat dapat membentuk anggota-anggotanya
mengerti diri dengan mengalami diri sebagai subjek dari
kemampuan-kemampuannya dan bukan dengan
memaksakan sifat konformitas. Suatu masyarakat
dengan orientasi dan devosi dapat terwujud tanpa perlu
mengubah kenyataan.
• Masyarakat yang sempurna itu oleh Fromm disebut
sebagai Sosialisme Komunitarian Humaniostik. Dalam
masyarakat seperti itu individu mendapat kesempatan
untuk menjadi manusia sepenuhnya.
24

More Related Content

What's hot

psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
Pretty A
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individualNaeya Hasbi
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyRyan Advan
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Vivia Maya Rafica
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Wulandari Rima Kumari
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
dina_nadifah4d1113500004
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
miaparamita95
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
Dina Haya Sufya
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Wulandari Rima Kumari
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Vivia Maya Rafica
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
Brian Langkai
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
Erich fromm - Psikologi Humanistis
Erich fromm - Psikologi HumanistisErich fromm - Psikologi Humanistis
Erich fromm - Psikologi Humanistis
ajengseptiana
 

What's hot (20)

psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horney
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
PSIKOLOGI INDIVIDUAL
PSIKOLOGI INDIVIDUALPSIKOLOGI INDIVIDUAL
PSIKOLOGI INDIVIDUAL
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Bermacam psikologi kepribadian
Bermacam psikologi kepribadianBermacam psikologi kepribadian
Bermacam psikologi kepribadian
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Erich fromm - Psikologi Humanistis
Erich fromm - Psikologi HumanistisErich fromm - Psikologi Humanistis
Erich fromm - Psikologi Humanistis
 

Viewers also liked

Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Vivia Maya Rafica
 
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen HorneyPsikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Iqbal Nugraha
 
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
Istituto nazionale di statistica
 
Favola d'amore
Favola d'amoreFavola d'amore
Favola d'amore
Loredana Gatta
 
Sharesess #49 Human motivation 3.1
Sharesess #49 Human motivation 3.1Sharesess #49 Human motivation 3.1
Sharesess #49 Human motivation 3.1
Meridian Impactive Digital
 
Persentasi teori teori kepribadian s sullivan
Persentasi teori teori kepribadian s sullivanPersentasi teori teori kepribadian s sullivan
Persentasi teori teori kepribadian s sullivan
ddkxlr
 
Firman Filsafat Manusia
Firman Filsafat ManusiaFirman Filsafat Manusia
Firman Filsafat Manusia
Papua Makituma
 
Colloqui di selezione
Colloqui di selezioneColloqui di selezione
Colloqui di selezione
Heidi Iuliano
 
konseling realitas
konseling realitaskonseling realitas
konseling realitas
mohamad apriyadi
 
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASIANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
Fais Arief Pambudi
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
UTS
UTSUTS
Pert.1
Pert.1Pert.1
Pert.1
Heri Yanti
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konseling
Heri Yanti
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Vivia Maya Rafica
 
Pert.II
Pert.IIPert.II
Pert.II
Heri Yanti
 
Teori etika – teori deontologis
Teori etika – teori deontologisTeori etika – teori deontologis
Teori etika – teori deontologis
Yokhanah Palani
 

Viewers also liked (20)

Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen HorneyPsikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
Psikologi Kepribadian: Teori Kepribadian Karen Horney
 
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
 
Favola d'amore
Favola d'amoreFavola d'amore
Favola d'amore
 
Sharesess #49 Human motivation 3.1
Sharesess #49 Human motivation 3.1Sharesess #49 Human motivation 3.1
Sharesess #49 Human motivation 3.1
 
Persentasi teori teori kepribadian s sullivan
Persentasi teori teori kepribadian s sullivanPersentasi teori teori kepribadian s sullivan
Persentasi teori teori kepribadian s sullivan
 
Firman Filsafat Manusia
Firman Filsafat ManusiaFirman Filsafat Manusia
Firman Filsafat Manusia
 
Colloqui di selezione
Colloqui di selezioneColloqui di selezione
Colloqui di selezione
 
konseling realitas
konseling realitaskonseling realitas
konseling realitas
 
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASIANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
UTS
UTSUTS
UTS
 
Pert.1
Pert.1Pert.1
Pert.1
 
Pertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konselingPertemuan II psikolog konseling
Pertemuan II psikolog konseling
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen Harney
 
Pert.II
Pert.IIPert.II
Pert.II
 
Teori etika – teori deontologis
Teori etika – teori deontologisTeori etika – teori deontologis
Teori etika – teori deontologis
 

Similar to Pertemuan ke-9 Erich Fromm

Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory   Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory
GustiMasnah-amgazh Thevenushiniestar
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadiannorthonism
 
Ppt aptl humanistik
Ppt  aptl humanistikPpt  aptl humanistik
Ppt aptl humanistikazizahzahra
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Dede M Latiev
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
Siti Sahati
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistikrizkiariandini
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistikazistia
 
Maslow_Holistik_Humanistik.ppt
Maslow_Holistik_Humanistik.pptMaslow_Holistik_Humanistik.ppt
Maslow_Holistik_Humanistik.ppt
Munadira
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
Joko Setiawan
 
KONSEP DASAR MANUSIA konsep dasar manusia.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA konsep dasar manusia.pptxKONSEP DASAR MANUSIA konsep dasar manusia.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA konsep dasar manusia.pptx
RSUMadina
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
Potpotya Fitri
 
Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianismeelmakrufi
 
Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)Allo Martins
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialPmii Pasuruan
 
KELOMPOK 4 MANUSIA,KEBUTUHAN,DAN ETIKA (1).pptx
KELOMPOK 4 MANUSIA,KEBUTUHAN,DAN ETIKA (1).pptxKELOMPOK 4 MANUSIA,KEBUTUHAN,DAN ETIKA (1).pptx
KELOMPOK 4 MANUSIA,KEBUTUHAN,DAN ETIKA (1).pptx
Puput519640
 

Similar to Pertemuan ke-9 Erich Fromm (20)

Slide kepribadian erich fromm
Slide kepribadian erich frommSlide kepribadian erich fromm
Slide kepribadian erich fromm
 
Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory   Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Ppt aptl humanistik
Ppt  aptl humanistikPpt  aptl humanistik
Ppt aptl humanistik
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
pendekatan humanistik
pendekatan humanistikpendekatan humanistik
pendekatan humanistik
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistik
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistik
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Maslow_Holistik_Humanistik.ppt
Maslow_Holistik_Humanistik.pptMaslow_Holistik_Humanistik.ppt
Maslow_Holistik_Humanistik.ppt
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
KONSEP DASAR MANUSIA konsep dasar manusia.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA konsep dasar manusia.pptxKONSEP DASAR MANUSIA konsep dasar manusia.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA konsep dasar manusia.pptx
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianisme
 
Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)
 
Teori Sosiologi Komunikasi
Teori Sosiologi Komunikasi Teori Sosiologi Komunikasi
Teori Sosiologi Komunikasi
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
KELOMPOK 4 MANUSIA,KEBUTUHAN,DAN ETIKA (1).pptx
KELOMPOK 4 MANUSIA,KEBUTUHAN,DAN ETIKA (1).pptxKELOMPOK 4 MANUSIA,KEBUTUHAN,DAN ETIKA (1).pptx
KELOMPOK 4 MANUSIA,KEBUTUHAN,DAN ETIKA (1).pptx
 

More from Vivia Maya Rafica

UAS
UASUAS
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Vivia Maya Rafica
 

More from Vivia Maya Rafica (6)

UAS
UASUAS
UAS
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Pertemuan ke-9 Erich Fromm

  • 1. 1
  • 2. FREUD • Freud: menfokuskan teori pd alam bawah sadar, kebutuhan2 biologis, represi, dsb • Freud mempostulatkan bahwa karakter manusia ditentukan oleh aspek biologis
  • 3. Sisi lain... (dari MARX) • Marx berpendapat bahwa manusia ditentukan oleh masyarakat tempat hidup • Khususnya oleh sistem ekonomi yg berlaku dalam masyarakat tsb
  • 4. ERICH FROMM (Neo Psikoanalisis) • Keunikan Teori Fromm: usahanya menggabungkan Freud dan Marx • Aspek lain yg menjadi keunikan teorinya adalah ketertarikannya pada struktur ekonomi & budaya yg mempengaruhi kepribadian • Fromm menjadikan ide tentang kebebasan sebagai karakteristik manusia • Fromm mengarahkan individu untuk melampaui determinisme yg ditentukan Freud & Marx
  • 5. FROMM Fromm menyatakan bahwa ada beberapa contoh dimana determinisme sendiri yg berfungsi Kepribadian mrpkn refleksi dari persoalan2 seperti kelas sosial, status minoritas, pendidikan, pekerjaan, latar agama, pandangan filosofis, dll
  • 6. ERICH FROMM Latar belakang dan pandangan-pandangan Fromm: – Seperti Adler, Fromm dipengaruhi ajaran/pandangan Freud dan sosiologi (khususnya teori Karl Marx) – Tema pokok teori Fromm: orang merasa terisolasi/kesepian. Semakin bebas manusia, semakin kesepian. – Menurut Fromm: kebebasan menjadi keadaan yang negatif, untuk mengatasi rasa sepi orang dapat: 1. Bersatu dengan orang lain dalam semangat cinta dan kerja sama. Orang menggunakan kebebasan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang baik. 2. Menemukan rasa aman dengan tunduk pada penguasa dan menyesuaikan diri dengan masyarakat. Hal itu akan menumbuhkan perbudakan baru.
  • 7. - Setiap manusia mempunyai kontradiksi dasar, yaitu ingin merupakan bagian dari alam dan sekaligus terpisah dari alam. Manusia ingin sebagai binatang sekaligus sebagai manusia. Manusia ingin memiliki kebutuhan-kebutuhan fisiologik dan memuaskannya (sebagai binatang), serta memiliki kesadaran diri, pikiran, dan daya (sebagai manusia). - Jadi menurut Fromm: setiap individu mempunyai dua aspek, aspek binatang dan aspek manusia, yang merupakan kondisi-kondisi dasar dari keberadaan manusia.
  • 8. – Pemahaman tentang jiwa manusia harus didasarkan pada analisis tentang kebutuhan-kebutuhan manusia yang berasal dari kondisi-kondisi eksistensinya. Menurut Fromm ada 5 kebutuhan spesifik yang berasal dari kondisi eksistensinya. Kebutuhan- kebutuhan tersebut adalah: 1. Kebutuhan akan keterhubungan 2. Kebutuhan akan transendensi 3. Kebutuhan akan keterberakaran 4. Kebutuhan akan identitas 5. Kebutuhan akan kerangka orientasi
  • 9. • Ad 1. Kebutuhan akan keterhubungan (frame of devotion) – Berasal dari kenyataan bahwa manusia dalam menjadi manusia telah direnggutkan dari kesatuan primer binatang dengan alam – Binatang dilengkapi oleh alam dengan kemampuan (insting) untuk mengatasi keadaan-keadaan yang harus dihadapi, tetapi manusia dengan kemampuan berpikir dan berkhayalnya telah/menjadi kehilangan interdependensi yang intim dengan alam – Sebagai pengganti ikatan-ikatan instingtif dengan alam (seperti yang dimiliki oleh binatang), manusia harus menciptakan sendiri hubungan-hubungan itu Menurut Fromm, yang paling memberi kepuasan adalah hubungan-hubungan yang didasarkan pada cinta produktif, yaitu hubungan yang selalu mengandung perhatian, tanggung jawab, respek, dan pemahaman timbal balik
  • 10. • Ad 2. Kebutuhan akan transendensi - yaitu kebutuhan orang untuk mengatasi kodrat binatangnya agar menjadi orang yang kreatif dan bukan sekedar menjadi makhluk saja. - bila dorongan kreatif terhambat, maka orang akan menjadi perusak - Fromm juga menunjukkan bahwa cinta dan benci bukan merupakan dorongan yang berlawanan. Kedua dorongan itu merupakan jawaban atas kebutuhan orang untuk mengatasi kodrat binatangnya. Menurut Fromm, binatang tidak bisa membenci dan mencintai seperti manusia.
  • 11. • Ad 3. Kebutuhan akan keterberakaran - manusia mendambakan akar-akar alamiah. Manusia ingin menjadi bagian integral dunia dan merasakan bahwa mereka memilikinya. - menurut Fromm, pada masa kanak-kanak, manusia berakar pada ibunya. Keterberakaran pada ibu, bila bertahan sampai lepas masa kanak-kanak, dipandang sebagai suatu fiksasi yang tidak sehat. - menurut Fromm, seseorang akan menemukan akar- akar paling sehat dan memuaskan dalam rasa sekeluarga dengan pria dan wanita lain.
  • 12. • Ad 4. Kebutuhan akan identitas - orang juga ingin mempunyai suatu perasaan identitas pribadi, ingin menjadi individu yang unik - apabila orang tidak dapat mencapai tujuan ini melalui usaha kreatifnya sendiri, ia dapat memperoleh ciri tertentu dengan mengidentifikasikan diri pada orang lain/kelompok lain - menurut Fromm, budak akan mengidentifikasikan diri pada majikan, warga negara pada negara, pekerja pada perusahaan. - hal-hal di atas menunjukkan bahwa perasaan identitas timbul dari memiliki seseorang dan bukan dari menjadi seseorang
  • 13. • Ad 5. Kebutuhan akan kerangka acuan/orientasi - menurut Fromm, manusia butuh kerangka acuan, yaitu suatu cara yang stabil dan konsisten dalam memandang dan memahami dunia - kerangka acuan yang mereka kembangkan pada awalnya mungkin bersifat rasional/irasional/mempunyai kedua unsur tersebut Menurut Fromm, kebutuhan-kebutuhan tersebut (1-5) adalah sesuatu yang sungguh-sungguh manusiawi dan objektif. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak ditemukan dalam binatang dan tidak berasal dari hasil pengamatan terhadap keinginan-keinginan manusia. Kebutuhan- kebutuhan itu juga tidak diciptakan oleh masyarakat, tetapi telah ditanamkan dalam kodrat manusia melalui evolusi.
  • 14. • Manifestasi spesifik dari kebutuhan-kebutuhan tersebut yaitu cara-cara aktual seseorang dalam mewujudkan potensi-potensi batiniahnya, dan hal itu ditentukan oleh aturan-aturan sosial dimana seseorang hidup. Karena itu ada hubungan antara masyarakat dengan eksistensi/keberadaan manusia. Manusia menentukan cara-cara yang dapat diwujudkan manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. • Kepribadian orang berkembang menurut kesempatan- kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakatnya. Misal dalam masyarakat kapitalis orang dapat mencapai perasaan identitas/pribadi dengan menjadi kaya, atau mengembangkan perasaan keterberakaran dengan menjadi pekerja yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh suatu perusahaan besar.
  • 15. • Penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan- kebutuhan batin dan tuntutan-tuntutan dari luar. Seseorang akan mengembangkan karakter sosial dengan memenuhi harapan-harapan masyarakat. • Fromm juga menjelaskan tentang 5 tipe karakter sosial yang ditemukan dalam masyarakat dewasa ini, yaitu: 1. Reseptif 2. Eksploitatif 3. Penimbunan 4. Pemasaran 5. Produktif
  • 16. • Tipe-tipe tersebut melukiskan cara-cara yang berbeda dari individu dalam berhubungan dengan dunia. • Dari tipe-tipe tersebut, hanya tipe produktif yang dianggap sehat oleh Fromm dan merupakan perwujudan dari aktivitas kesadaran yang bebas. • Setiap individu merupakan campuran dari ke 5 tipe/ orientasi terhadap dunia, tetapi pada tiap-tiap individu, yang lebih menonjol hanya satu/dua orientasi saja. • mungkin sekali ada orang bertipe: - penimbunan produktif/penimbunan tidak produktif pemasaran produktif/pemasaran tidak produktif
  • 17. • Dalam perkembangannya Fromm melukiskan adanya pasangan tipe karakter ke 6 yaitu nekrofilus (orang yang tertarik kepada kematian) dan biofilus (orang yang mencintai kehidupan). • Meskipun nekrofilus dan biofilus mirip dengan insting untuk hidup (eros) dan insting untuk mati (tanatos) dari Freud, tetapi menurut Fromm hal itu sesungguhnya tidak sama. • Insting hidup dan insting mati dari Freud, keduanya dalam konteks biologis, akan muncul/tidak terkait dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki. Sedang insting hidup bagi Fromm adalah satu-satunya potensialitas primer, sedang ketertarikan pada kematian adalah sekunder dan hanya muncul bila daya-daya hidup dikecewakan
  • 18. • Menurut Fromm, agar suatu masyarakat dapat berfungsi dengan baik, maka karakter anak perlu dibentuk agar cocok dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. • Tugas orangtua dan pendidikan adalah membuat anak ingin bertindak sebagaimana ia harus bertindak, jika suatu sistem ekonomi, politik, dan sosial tertentu harus dipertahankan. Misal: dalam masyarakat kapitalis, keinginan untuk menabung harus ditanamkan pada rakyat agar modal tersedia untuk perluasan ekonomi. Pada masyarakat yang mengembangkan sistem kredit, harus menjaga agar orang-orang merasakan suatu paksaan batin untuk membayar hutang pada waktunya. Masyarakat dapat membuat manusia frustrasi dan sesat dengan cara menciptakan tuntutan-tuntutan yang bertentangan dengan kodrat manusia.
  • 19. • Masyarakat yang mempunyai tuntutan yang bertentangan dengan kodrat manusia akan mengasingkan manusia dari ‘situasi manusiawi’ dan tidak memberi kesempatan untuk memenuhi kondisi-kondisi dan kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensinya. Misal masyarakat yang memperlakukan manusia seperti robot, memperlakukan budak sebagai upahan, dsb • Masyarakat-masyarakat seperti itu akan menumbuhkan perbuatan-perbuatan yang anti sosial, merusak, dsb; sebab anggota-anggota masyarakatnya gagal dalam memuaskan kebutuhan dasar kemanusiaannya.
  • 20. • Fromm juga mengemukakan bahwa bila masyarakat berubah secara mendasar (seperti saat feodalisme berubah menjadi kepitalisme), hal itu akan memunculkan perubahan-perubahan dalam karakter sosial manusia. Struktur karakter lama tidak cocok lagi dengan struktur karakter yang baru, sehingga membuat orang merasa terasing dan putus asa. • Pada masa-masa perubahan seperti itu, orang tercabut dari ikatan lama dan merasa kehilangan sebelum ia mampu mengembangkan akar-akar yang baru. Pada masa seperti itu orang butuh perlindungan dari rasa kesepian
  • 21. • Fromm juga sangat peduli dan merasa prihatin dengan hubungan manusia dengan masyarakatnya. Hal itu terlihat dalam beberapa pandangannya: a. Manusia mempunyai kodrat esensial bawaan b. Masyarakat diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kodrat esensial tersebut c. tidak satupun dari masyarakat yang pernah diciptakan yang berhasil memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensi manusia d. sangat mungkin menciptakan masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensi manusia.
  • 22. • Menurut Fromm, masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensi manusia adalah masyarakat yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan penuh rasa cinta, berakar pada ikatan-ikatan persaudaraan, dan solidaritas . Masyarakat dapat memberi kesempatan mengatasi kodrat dengan menciptakannya, dan bukan dengan membinasakannya. Masyarakat dapat membentuk anggota-anggotanya mengerti diri dengan mengalami diri sebagai subjek dari kemampuan-kemampuannya dan bukan dengan memaksakan sifat konformitas. Suatu masyarakat dengan orientasi dan devosi dapat terwujud tanpa perlu mengubah kenyataan.
  • 23. • Masyarakat yang sempurna itu oleh Fromm disebut sebagai Sosialisme Komunitarian Humaniostik. Dalam masyarakat seperti itu individu mendapat kesempatan untuk menjadi manusia sepenuhnya.
  • 24. 24