3. 3
Asal kata Personality
Persona ( dari bhs Greek / Yunani ) : topeng
Personality = seperti topeng (Hergenhahn
& Olson 2003)
Personality = kepribadian
: public self atau tampilan diri,
yaitu : presentasi diri seseorang ke
dunia luar
4. 4
Definisi Kepribadian
Kepribadian (Atkinson dkk. ( 1998 : 202 ) :
segala bentuk pola pikiran, emosi, dan
perilaku yang berbeda dan merupakan
karakteristik yang menentukan gaya
personal individu dan mempengaruhi
interaksinya dengan lingkungan.
Whiterington (Rumini, 1988 : 140)
menggambarkan kepribadian sebagai
keseluruhan tingkah laku seseorang yang
diintegrasikan, sebagaimana yang nampak
pada orang lain
5. 5
How every human being is:
Like all other human
beings
Like some other human
beings
Like no other human
being
Watak dan pribadi seseorang dalam
manifestasi sehari-hari tidak selalu
menggambarkan diri apa adanya
menggunakan tutup muka untuk menutupi
kelemahan.
6. Manusia : Unik dan Kompleks
Unik terdapat perbedaan individual
antar manusia dan dengan makhluk-
makhluk yang lain.
Kompleks melibatkan berbagai aspek
yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan
sosial saling berinteraksi dan
bersifat dinamis.
7. Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan
karakteristik yang paling dalam pada diri (inner
psychological characteristics) manusia.
Perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik
dari masing-masing individu
12. Kesimpulan
Kepribadian memiliki keunikan atau
kekhasan yang berbeda antara individu
satu dengan yang lain.
Individu memiliki style atau gaya untuk
berpikir dan berperilaku yang konsisten
dalam menghadapi lingkungan yang
berbeda-beda.
Kepribadian memiliki fungsi adaptasi,
yaitu menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya
13. Teori Kepribadian Freud
a. Id
Unsur Id adalah salah satu aspek biologis dalam diri
individu yang sudah ada sejak lahir dan bisa mendorong
kemunculan bentuk kebutuhan fisiologis, seperti rasa
lapar, seksualitas, haus, kedinginan, dan sebagainya.
b. Superego
Unsur superego adalah salah satu aspek psikologis pada
diri individu yang menunjukan sifat manusia untuk taat
dan patuh pada norma-norma etika, sosial, nilai- nilai
masyarakat. Unsur ini dapat menjadi penyebab manusia
menghentikan apa yang baik dan apa yang dianggap
buruk dalam suatu masyarakat sehingga perilakunya akan
disesuaikan dengan apa yang baik menurut lingkungan
sosialnya tersebut.
14. c. Ego
Unsur ketiga dalam teori kepribadian adalah ego
adalah unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh
individu itu sendiri. Unsur ego berfungsi
sebagai penengah antara unsur id dan superego
dalam kepribadian seseorang. Unsur Ego berupaya
untuk menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh
unsur id dan apa yang diinginkan oleh unsur superego
agar sesuai dengan norma sosial yang berlaku dalam
lingkungannya.
15. Kepribadian dan temperament
Kepribadian pola-pola
perilaku yang dimiliki
subyek diperoleh dari
faktor pembawaan dan
lingkungan
Lebih dinamis dan
dapat diubah melalui
fungsi insentif Temperament diperoleh
dari pembawaan dan
merupakan disposisi yang
sangat erat hubungannya
dengan faktor biologis atau
fisiologis atau keturunan
Sifat-sifat kepribadian yang
tidak banyak berubah karena
insentif atau hal-hal lain
yang lebih komplek
Temperament adalah gejala karakteristik
dari pola sifat emosi individu termasuk
mudah tidaknya kena rangsang, kekuatan
serta kecepatan bereaksi, intensitas
suasana hati, gejala ini terutama berasal
dari keturunan
16. Pembentukan kepribadian
Faktor herediter, pembawaan
yang diperoleh dari orangtuanya
temperament
Dapat diubah melalui pelatihan-
pelatihan (Goleman)
Fisik
Pengalaman pada usia dini
Pengaruh kebudayaan
Nama dan pemberian cap
pada anak
Perasaan berhasil dan gagal
Keluarga pola pendidikan,
sikap orangtua, situasi
emosional dalam keluarga
penerimaan lingkungan sosial
Faktor internal Faktor eksternal
17. Tipe kepribadian
Ekstrovert bersifat mudah terbuka, tertarik atau
senang bergaul dengan individu lain. Responya
bersifat realistis, dapat bertingkah laku sesuai
tuntutan lingkungannya. Segalanya ditanggapi
secara obyektif./
Introvert segalanya ditanggapi sesuai dengan
keadaan dirinya, malu thd masyarakat (menutup
diri) sangat sensitif thd kritik. Dlm menghadapi msl
dianalisa dg kacamata sendiri. Jadi sifatnya
subyektif.
Ambivert tipe ini bersifat realistis/obyektif,
tetapi kadang-kadang bersifat subyektif tdk dpt
digolongkan ekstrovert atau introvert.
19. A. Penilaian Kepribadian yang Bersifat
Prailmiah
1. Chirologi : gurat tangan
2. Astrologi : Ilmu Perbintangan
3. Grafologi : ilmu tentang tulisan tangan
4. Phisiognomi atau ilmu tentang wajah
5. Phrenologi : ilmu tentang tengkorak
6. Onycology : ilmu tentang kuku
Pemahaman tingkah laku berdasarkan keyakinan dan
kepercayaan yang muncul dari pengalaman yang dialami
(Suryabrata, 2002) yaitu :
19
20. 1. Chirologi
Dasar pemikiran : gurat-gurat
tangan pada diri tiap orang
berbeda-beda – asumsinya
berkaitan dg sifat org tsb.
Usaha ini tergolong masih
sangat dangkal karena hanya
memperhatikan satu aspek saja
yaitu melalui guratan tangan -
menuntut kejelian tinggi dan
menyeluruh terhadap semua
bagian gurat tangan. 20
21. 2. Astrologi / Ilmu Perbintangan
Melihat kecenderungan tingkah
laku manusia berdasarkan posisi
manusia terhadap benda-benda
kosmis (angkasa) pada saat
dilahirkan.
Dasar pemikiran :
Manusia senantiasa berada di
bawah pengaruh kosmis.
Pada waktu seseorang
dilahirkan, maka posisinya
terhadap benda kosmis tertentu
di angkasa menentukan sifat-
sifat khas yang dimiliki
sepanjang hidupnya. 21
22. 3. Grafologi atau Ilmu
tentang tulisan tangan
Segala gerakan tingkah laku
manusia merupakan
ekspresi dari kehidupan
jiwanya.
Asumsi : tulisan tangan
seseorang, merupakan
gambaran kecenderungan
tingkah lakunya.
22
23. 4. Phisiognomi atau ilmu tentang wajah
Wajah dpt menginterpretasikan apa yg
terkandung dlm jiwanya.
Buku Johan Casper Lavater (1741–1801) :
keadaan dahi dan kening ~ kecerdasan
hidung dan pipi ~ halus atau kasarnya perasaan
mulut dan dagu ~ nafsu makan dan nafsu minum,
mata ~ seluruh keadaan jiwa
23
25. 5. Phrenologi (ilmu tengkorak)
Tiap fungsi atau kecakapan berpusat
di otak. Terjadi pembesaran berupa
tonjolan pada bagian otak tertentu
yg merupakan pusat suatu sifat,
ketrampilan atau kecakapan
Dengan mengukur secara teliti
tonjolan-tonjolan tsb, dapat ditarik
kesimpulan tentang kecakapan-
kecakapan atau sifat-sifat dari orang
yang diteliti.
Dikembangkan : Brocca (1824 –
1880).
25
26. 6. Onycology ( ilmu kuku)
Kepribadian seseorang berdasar keadaan
kuku-kukunya.
Kuku di ujung jari mempunyai hubungan erat
dengan susunan syaraf yang memiliki
cabang terhalus di ujung pucuk jari. Warna
serta bentuk kuku dapat menjadi landasan
mengenal kepribadian seseorang
Onycology dikembangkan oleh sekelompok
ahli dari Perancis antara lain Henry
Bouquet, Cartan, Pierre Giram, dan Henry
Mangin.
26
27. B. Penilaian Kepribadian Semi
Ilmiah
Tipologi : suatu cara mengolong-golongkan sejumlah orang yang
dipandang memiliki tipe yang hampir bersamaan.
Asumsi : manusia merupakan kesatuan psikophisis (jasmani dan
rohani saling mempengaruhi).
Jasmani atau fisik seseorang menentukan karakter atau
kecenderungan tingkah laku seseorang dan sebaliknya.
(Sujanto dkk, 1999)
Tipologi konstitusi fisik
1). Tipologi Hypocrates-Galenus
2). Tipologi Kretschmer
3). Tipologi Sigaud
4). Tipologi Sheldon
Tipologi Berdasar kebudayaan - Spranger 27
28. 1). Tipologi Hypocrates-Galenus
Hippocrates : di dalam tubuh manusia terdapat 4
zat cair yang memiliki berlainan, yaitu : darah -
panas, lendir - dingin, empedu - kering, dan empedu
hitam - basah.
Galenus : darah (sanguin), lendir (flegma), empedu
kuning (choleri), dan empedu hitam (melanchole).
Adapun empat macam tipe manusia di atas yaitu :
a). Tipe sanguinis : kadar darah (sanguine) >.
Ciri : ekspansif, lincah, selalu riang, optimis dan mudah
tersenyum.
b). Tipe phlegmatis : kadar lendir (flegma) >.
Ciri : plastis, tenang, dingin, sabar, tidak mudah
terpengaruh.
c). Tipe choleris : empedu kuning ( flegma ) >.
Ciri :garang, lekas marah, mudah tersinggung,
pendendam, dan serius.
d). Tipe melancholis : kadar empedu hitam (melanchole) >.
Ciri-ciri : kaku, muram, pesimis, dan penakut. 28
29. 2). Tipologi Kretschmer
Kretschmer seorang dokter jiwa berkebangsaan Jerman.
Dari bekerja, ia menyimpulkan ada hubungan erat antara
bentuk tubuh dengan sifat temperamen seseorang.
Tipologi yang dikemukakannya ada 2 yang meliputi
tipologi berdasar konstitusi fisik dan tipologi berdasar
konstitusi psikis.
Tipologi berdasar konstitusi fisik ada 4 (empat) sedangkan
tipologi berdasar konstitusi psikis ada 2 (dua ).
Tipe piknis, ciri bentuk badan bulat, pendek, perut gendut,
wajah bundar, badan berlemak, dan dada berisi.
Tipe asthenis atau leptosom, ciri bentuk badan langsing,
anggota badan serba panjang, dada rata, kepala kecil, dan
wajah sempit.
Tipe atletis, ciri bentuk badan merupakan campuran antara
piknis dan asthenis
Tipe displastis, ciri bentuk badan tinggi besar sekali atau
kecil dan pendek.
29
30. 3). Tipologi Sigaud
Sigaud menyusun tipologinya atas dasar 4 macam fungsi
tubuh, yaitu motorik, pernafasan, pencernaan, dan
susunan syaraf sentral. Fungsi fisiologis yang terkuat
menentukan tipe kepribadiannya.
Adapun penggolongan tipologi Sigaud ini adalah :
a). Tipe muscular - orang yg memiliki fungsi motorik kuat.
Ciri : anggota badan serba panjang, berspir, dan serba
bersudut.
b). Tipe respiratoris - orang yg memiliki fungsi pernafasan
kuat. Ciri-: adalah bentuk badan membusung dan wajah
lebar.
c). Tipe disgestif. Tipe ini dimiliki oleh orang yang memiliki
fungsi pencernaan yang kuat. Ciri-cirinya adalah perut
besar dan pinggang lebar.
d). Tipe cerebral. Tipe ini dimiliki oleh orang yang memiliki
susunan syaraf sentral yang kuat. Ciri-cirinya adalah
langsing dan tulang tengkorak bagian atas besar sekali.
30
31. 4. Tipologi Sheldon
Menurut Sheldon, struktur tubuh/jasmani sangat besar pengaruhnya
terhadap tingkah laku manusia.
Secara metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur tubuh
secara objektif melalui foto-foto yang telah distandardisasinya
Struktur Tubuh
Pengukuran struktur tubuh dimaksudkan untuk mendapatkan biological
identification tag, bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam
perkembangan individu dan faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah
pengukuran struktur tubuh.
Somatotipe merupakan usaha untuk mengukur morphogenotipe melalui
pengukuran phenotipe.
Morphogenotipe – perkembangan bentuk dan struktur dari organisma
Phenotipe – karakteristik yang nampak
Dimensi-dimensi Jasmani
Pengukuran Jasmani : Somatotipe performance test, yaitu menentukan
morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe dengan cara membuat foto-
foto tubuh manusia dari muka dan samping sehingga didapatkan variabel2 yang
merupakan dasar dari variasi jasmani.
31
33. Dasar pemikiran dari tipologi ini adalah bahwa kehidupan manusia
dipengaruhi oleh kebudayaannya
Menurut Spranger, manusia dibedakan atas 6 nilai kebudayaan, yaitu :
1). Manusia ekonomi, memiliki sifat senang bekerja, senang mengumpulkan
harta, agak kikir, dan bangga dengan hartanya.
2). Manusia politik, memiliki ciri ingin berkuasa, tidak ingin kaya, berusaha
menguasai orang lain, dan kurang mencintai kebenaran.
3). Manusia sosial, memiliki ciri senang berkorban, senang mengabdi kepada
Tuhan, mencintai masyarakat, dan pandai bergaul.
4). Manusia pengetahuan, memiliki cirri senang membaca, gemar berfikir dan
belajar, tidak ingin kaya, dan ingin serba tahu.
5). Manusia seni, memiliki cirri hidup bersahaja, senang menikmati keindahan,
gemar mencipta, dan mudah bergaul dengan siapa saja.
6). Manusia agama, memiliki ciri hidupnya hanya untuk Tuhan dan akherat,
senang memuja, kurang senang harta, dan senang menolong orang lain.
Tipologi Berdasar kebudayaan - Spranger
33
34. C. Penilaian Kepribadian secara
Ilmiah : Subjektif dan Objektif
Tujuan penilaian kepribadian adalah memenuhi
sejumlah kebutuhan praktis masyarakat dalam
melakukan seleksi kepribadian individu untuk
berbagai kepentingan
1) Teknik proyektif : Tes Rorschach, Tes Melengkapi
Gambar (The Drawing Completion Test), TAT
Apperception Test)
2) Teknik objektif : inventori, skala
3) Teknik subyektif : observasi, wawancara
34
36. Tes Objektif
Tes objektif menurut Samuel
(1981) merupakan salah satu
teknik asesmen (pengukuran)
kepribadian dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang
terstruktur dan dapat diskor
secara objektif.
Syarat mutlak dari pengukuran
kepribadian secara objektif ini
adalah keterandalan (reliability)
dan keabsahan (validity).
Contoh : inventory, skala
36
37. Wawancara
Interview - method of
personality assessment in
which the professional asks
questions of the client and
allows the client to answer,
either in a structured or
unstructured fashion.
Halo effect – tendency of an
interviewer to allow positive
characteristics of a client to
influence the assessments of
the client’s behavior and
statements.
37
38. Mengukur dan Menilai Perilaku
Observasi langsung – mengukur
dan menilai perilaku klien
kesehariannya, baik di situasi
klinis maupun alami
Ceklis - mengukur dan menilai
perilaku klien melalui cek dan
angka thd perilaku khusus yg
tercantum dlm skala.
Menghitung frekuensi, durasi
dan intensitas perilaku
38
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu, tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap entah sepenuhnya atau secara substansial dipengaruhi oleh siapa orang tua anda, yaitu komposisi biologis, psikologis dan psikologis bawaan mereka.
Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukkan karakter kita adalah lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian kita.