SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
KEPRIBADIAN
SARAH KUSUMAH BAKTI, M.KEP
ADA YANG BISA
MENJELASKAN
KEPRIBADIANNYA?
3
Asal kata Personality
 Persona ( dari bhs Greek / Yunani ) : topeng
 Personality = seperti topeng (Hergenhahn
& Olson 2003)
Personality = kepribadian
: public self atau tampilan diri,
yaitu : presentasi diri seseorang ke
dunia luar
4
Definisi Kepribadian
 Kepribadian (Atkinson dkk. ( 1998 : 202 ) :
segala bentuk pola pikiran, emosi, dan
perilaku yang berbeda dan merupakan
karakteristik yang menentukan gaya
personal individu dan mempengaruhi
interaksinya dengan lingkungan.
 Whiterington (Rumini, 1988 : 140)
menggambarkan kepribadian sebagai
keseluruhan tingkah laku seseorang yang
diintegrasikan, sebagaimana yang nampak
pada orang lain
5
How every human being is:
Like all other human
beings
Like some other human
beings
Like no other human
being
Watak dan pribadi seseorang dalam
manifestasi sehari-hari tidak selalu
menggambarkan diri apa adanya
 menggunakan tutup muka untuk menutupi
kelemahan.
Manusia : Unik dan Kompleks
 Unik  terdapat perbedaan individual
antar manusia dan dengan makhluk-
makhluk yang lain.
 Kompleks  melibatkan berbagai aspek
yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan
sosial  saling berinteraksi dan
bersifat dinamis.
Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan
karakteristik yang paling dalam pada diri (inner
psychological characteristics) manusia.
Perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik
dari masing-masing individu
Faktor-Faktor Penentu
Kepribadian
Kepribadian
Keturunan
Lingkungan
Budaya
Kesimpulan
 Kepribadian memiliki keunikan atau
kekhasan yang berbeda antara individu
satu dengan yang lain.
 Individu memiliki style atau gaya untuk
berpikir dan berperilaku yang konsisten
dalam menghadapi lingkungan yang
berbeda-beda.
 Kepribadian memiliki fungsi adaptasi,
yaitu menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya
Teori Kepribadian Freud
 a. Id
 Unsur Id adalah salah satu aspek biologis dalam diri
individu yang sudah ada sejak lahir dan bisa mendorong
kemunculan bentuk kebutuhan fisiologis, seperti rasa
lapar, seksualitas, haus, kedinginan, dan sebagainya.
 b. Superego
 Unsur superego adalah salah satu aspek psikologis pada
diri individu yang menunjukan sifat manusia untuk taat
dan patuh pada norma-norma etika, sosial, nilai- nilai
masyarakat. Unsur ini dapat menjadi penyebab manusia
menghentikan apa yang baik dan apa yang dianggap
buruk dalam suatu masyarakat sehingga perilakunya akan
disesuaikan dengan apa yang baik menurut lingkungan
sosialnya tersebut.
 c. Ego
 Unsur ketiga dalam teori kepribadian adalah ego
adalah unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh
individu itu sendiri. Unsur ego berfungsi
sebagai penengah antara unsur id dan superego
dalam kepribadian seseorang. Unsur Ego berupaya
untuk menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh
unsur id dan apa yang diinginkan oleh unsur superego
agar sesuai dengan norma sosial yang berlaku dalam
lingkungannya.
Kepribadian dan temperament
Kepribadian pola-pola
perilaku yang dimiliki
subyek diperoleh dari
faktor pembawaan dan
lingkungan
Lebih dinamis dan
dapat diubah melalui
fungsi insentif Temperament diperoleh
dari pembawaan dan
merupakan disposisi yang
sangat erat hubungannya
dengan faktor biologis atau
fisiologis atau keturunan
Sifat-sifat kepribadian yang
tidak banyak berubah karena
insentif atau hal-hal lain
yang lebih komplek
Temperament adalah gejala karakteristik
dari pola sifat emosi individu termasuk
mudah tidaknya kena rangsang, kekuatan
serta kecepatan bereaksi, intensitas
suasana hati, gejala ini terutama berasal
dari keturunan
Pembentukan kepribadian
Faktor herediter, pembawaan
yang diperoleh dari orangtuanya
 temperament
Dapat diubah melalui pelatihan-
pelatihan (Goleman)
Fisik
Pengalaman pada usia dini
Pengaruh kebudayaan
Nama dan pemberian cap
pada anak
Perasaan berhasil dan gagal
Keluarga pola pendidikan,
sikap orangtua, situasi
emosional dalam keluarga
penerimaan lingkungan sosial
Faktor internal Faktor eksternal
Tipe kepribadian
 Ekstrovert  bersifat mudah terbuka, tertarik atau
senang bergaul dengan individu lain. Responya
bersifat realistis, dapat bertingkah laku sesuai
tuntutan lingkungannya. Segalanya ditanggapi
secara obyektif./
 Introvert  segalanya ditanggapi sesuai dengan
keadaan dirinya, malu thd masyarakat (menutup
diri) sangat sensitif thd kritik. Dlm menghadapi msl
dianalisa dg kacamata sendiri. Jadi sifatnya
subyektif.
 Ambivert  tipe ini bersifat realistis/obyektif,
tetapi kadang-kadang bersifat subyektif tdk dpt
digolongkan ekstrovert atau introvert.
Pengukuran kepribadian
Chirologi/palmistry
Astrologi
Grafologi
Phrenologi
onychologi
Cairan badaniah
phisiognomi
Cara-cara ilmiah
Lavater
Pra ilmiah
Semi ilmiah:
Hipocrates
A. Penilaian Kepribadian yang Bersifat
Prailmiah
1. Chirologi : gurat tangan
2. Astrologi : Ilmu Perbintangan
3. Grafologi : ilmu tentang tulisan tangan
4. Phisiognomi atau ilmu tentang wajah
5. Phrenologi : ilmu tentang tengkorak
6. Onycology : ilmu tentang kuku
Pemahaman tingkah laku berdasarkan keyakinan dan
kepercayaan yang muncul dari pengalaman yang dialami
(Suryabrata, 2002) yaitu :
19
1. Chirologi
Dasar pemikiran : gurat-gurat
tangan pada diri tiap orang
berbeda-beda – asumsinya
berkaitan dg sifat org tsb.
Usaha ini tergolong masih
sangat dangkal karena hanya
memperhatikan satu aspek saja
yaitu melalui guratan tangan -
menuntut kejelian tinggi dan
menyeluruh terhadap semua
bagian gurat tangan. 20
2. Astrologi / Ilmu Perbintangan
Melihat kecenderungan tingkah
laku manusia berdasarkan posisi
manusia terhadap benda-benda
kosmis (angkasa) pada saat
dilahirkan.
Dasar pemikiran :
 Manusia senantiasa berada di
bawah pengaruh kosmis.
 Pada waktu seseorang
dilahirkan, maka posisinya
terhadap benda kosmis tertentu
di angkasa menentukan sifat-
sifat khas yang dimiliki
sepanjang hidupnya. 21
3. Grafologi atau Ilmu
tentang tulisan tangan
 Segala gerakan tingkah laku
manusia merupakan
ekspresi dari kehidupan
jiwanya.
 Asumsi : tulisan tangan
seseorang, merupakan
gambaran kecenderungan
tingkah lakunya.
22
4. Phisiognomi atau ilmu tentang wajah
 Wajah dpt menginterpretasikan apa yg
terkandung dlm jiwanya.
 Buku Johan Casper Lavater (1741–1801) :
 keadaan dahi dan kening ~ kecerdasan
 hidung dan pipi ~ halus atau kasarnya perasaan
 mulut dan dagu ~ nafsu makan dan nafsu minum,
 mata ~ seluruh keadaan jiwa
23
Phisiognomi atau ilmu tentang wajah
24
5. Phrenologi (ilmu tengkorak)
 Tiap fungsi atau kecakapan berpusat
di otak. Terjadi pembesaran berupa
tonjolan pada bagian otak tertentu
yg merupakan pusat suatu sifat,
ketrampilan atau kecakapan
 Dengan mengukur secara teliti
tonjolan-tonjolan tsb, dapat ditarik
kesimpulan tentang kecakapan-
kecakapan atau sifat-sifat dari orang
yang diteliti.
 Dikembangkan : Brocca (1824 –
1880).
25
6. Onycology ( ilmu kuku)
 Kepribadian seseorang berdasar keadaan
kuku-kukunya.
 Kuku di ujung jari mempunyai hubungan erat
dengan susunan syaraf yang memiliki
cabang terhalus di ujung pucuk jari. Warna
serta bentuk kuku dapat menjadi landasan
mengenal kepribadian seseorang
 Onycology dikembangkan oleh sekelompok
ahli dari Perancis antara lain Henry
Bouquet, Cartan, Pierre Giram, dan Henry
Mangin.
26
B. Penilaian Kepribadian Semi
Ilmiah
Tipologi : suatu cara mengolong-golongkan sejumlah orang yang
dipandang memiliki tipe yang hampir bersamaan.
Asumsi : manusia merupakan kesatuan psikophisis (jasmani dan
rohani saling mempengaruhi).
Jasmani atau fisik seseorang menentukan karakter atau
kecenderungan tingkah laku seseorang dan sebaliknya.
(Sujanto dkk, 1999)
 Tipologi konstitusi fisik
1). Tipologi Hypocrates-Galenus
2). Tipologi Kretschmer
3). Tipologi Sigaud
4). Tipologi Sheldon
 Tipologi Berdasar kebudayaan - Spranger 27
1). Tipologi Hypocrates-Galenus
 Hippocrates : di dalam tubuh manusia terdapat 4
zat cair yang memiliki berlainan, yaitu : darah -
panas, lendir - dingin, empedu - kering, dan empedu
hitam - basah.
 Galenus : darah (sanguin), lendir (flegma), empedu
kuning (choleri), dan empedu hitam (melanchole).
 Adapun empat macam tipe manusia di atas yaitu :
a). Tipe sanguinis : kadar darah (sanguine) >.
Ciri : ekspansif, lincah, selalu riang, optimis dan mudah
tersenyum.
b). Tipe phlegmatis : kadar lendir (flegma) >.
Ciri : plastis, tenang, dingin, sabar, tidak mudah
terpengaruh.
c). Tipe choleris : empedu kuning ( flegma ) >.
Ciri :garang, lekas marah, mudah tersinggung,
pendendam, dan serius.
d). Tipe melancholis : kadar empedu hitam (melanchole) >.
Ciri-ciri : kaku, muram, pesimis, dan penakut. 28
2). Tipologi Kretschmer
 Kretschmer seorang dokter jiwa berkebangsaan Jerman.
Dari bekerja, ia menyimpulkan ada hubungan erat antara
bentuk tubuh dengan sifat temperamen seseorang.
 Tipologi yang dikemukakannya ada 2 yang meliputi
tipologi berdasar konstitusi fisik dan tipologi berdasar
konstitusi psikis.
 Tipologi berdasar konstitusi fisik ada 4 (empat) sedangkan
tipologi berdasar konstitusi psikis ada 2 (dua ).
 Tipe piknis, ciri bentuk badan bulat, pendek, perut gendut,
wajah bundar, badan berlemak, dan dada berisi.
 Tipe asthenis atau leptosom, ciri bentuk badan langsing,
anggota badan serba panjang, dada rata, kepala kecil, dan
wajah sempit.
 Tipe atletis, ciri bentuk badan merupakan campuran antara
piknis dan asthenis
 Tipe displastis, ciri bentuk badan tinggi besar sekali atau
kecil dan pendek.
29
3). Tipologi Sigaud
Sigaud menyusun tipologinya atas dasar 4 macam fungsi
tubuh, yaitu motorik, pernafasan, pencernaan, dan
susunan syaraf sentral. Fungsi fisiologis yang terkuat
menentukan tipe kepribadiannya.
Adapun penggolongan tipologi Sigaud ini adalah :
a). Tipe muscular - orang yg memiliki fungsi motorik kuat.
Ciri : anggota badan serba panjang, berspir, dan serba
bersudut.
b). Tipe respiratoris - orang yg memiliki fungsi pernafasan
kuat. Ciri-: adalah bentuk badan membusung dan wajah
lebar.
c). Tipe disgestif. Tipe ini dimiliki oleh orang yang memiliki
fungsi pencernaan yang kuat. Ciri-cirinya adalah perut
besar dan pinggang lebar.
d). Tipe cerebral. Tipe ini dimiliki oleh orang yang memiliki
susunan syaraf sentral yang kuat. Ciri-cirinya adalah
langsing dan tulang tengkorak bagian atas besar sekali.
30
4. Tipologi Sheldon
Menurut Sheldon, struktur tubuh/jasmani sangat besar pengaruhnya
terhadap tingkah laku manusia.
Secara metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur tubuh
secara objektif melalui foto-foto yang telah distandardisasinya
Struktur Tubuh
 Pengukuran struktur tubuh dimaksudkan untuk mendapatkan biological
identification tag, bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam
perkembangan individu dan faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah
pengukuran struktur tubuh.
 Somatotipe merupakan usaha untuk mengukur morphogenotipe melalui
pengukuran phenotipe.
 Morphogenotipe – perkembangan bentuk dan struktur dari organisma
 Phenotipe – karakteristik yang nampak
Dimensi-dimensi Jasmani
 Pengukuran Jasmani : Somatotipe performance test, yaitu menentukan
morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe dengan cara membuat foto-
foto tubuh manusia dari muka dan samping sehingga didapatkan variabel2 yang
merupakan dasar dari variasi jasmani.
31
Endomorph – Mesomorph - Ecxtomorph
32
Dasar pemikiran dari tipologi ini adalah bahwa kehidupan manusia
dipengaruhi oleh kebudayaannya
Menurut Spranger, manusia dibedakan atas 6 nilai kebudayaan, yaitu :
1). Manusia ekonomi, memiliki sifat senang bekerja, senang mengumpulkan
harta, agak kikir, dan bangga dengan hartanya.
2). Manusia politik, memiliki ciri ingin berkuasa, tidak ingin kaya, berusaha
menguasai orang lain, dan kurang mencintai kebenaran.
3). Manusia sosial, memiliki ciri senang berkorban, senang mengabdi kepada
Tuhan, mencintai masyarakat, dan pandai bergaul.
4). Manusia pengetahuan, memiliki cirri senang membaca, gemar berfikir dan
belajar, tidak ingin kaya, dan ingin serba tahu.
5). Manusia seni, memiliki cirri hidup bersahaja, senang menikmati keindahan,
gemar mencipta, dan mudah bergaul dengan siapa saja.
6). Manusia agama, memiliki ciri hidupnya hanya untuk Tuhan dan akherat,
senang memuja, kurang senang harta, dan senang menolong orang lain.
Tipologi Berdasar kebudayaan - Spranger
33
C. Penilaian Kepribadian secara
Ilmiah : Subjektif dan Objektif
 Tujuan penilaian kepribadian adalah memenuhi
sejumlah kebutuhan praktis masyarakat dalam
melakukan seleksi kepribadian individu untuk
berbagai kepentingan
1) Teknik proyektif : Tes Rorschach, Tes Melengkapi
Gambar (The Drawing Completion Test), TAT
Apperception Test)
2) Teknik objektif : inventori, skala
3) Teknik subyektif : observasi, wawancara
34
35
Tes Objektif
Tes objektif menurut Samuel
(1981) merupakan salah satu
teknik asesmen (pengukuran)
kepribadian dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang
terstruktur dan dapat diskor
secara objektif.
Syarat mutlak dari pengukuran
kepribadian secara objektif ini
adalah keterandalan (reliability)
dan keabsahan (validity).
Contoh : inventory, skala
36
Wawancara
 Interview - method of
personality assessment in
which the professional asks
questions of the client and
allows the client to answer,
either in a structured or
unstructured fashion.
 Halo effect – tendency of an
interviewer to allow positive
characteristics of a client to
influence the assessments of
the client’s behavior and
statements.
37
Mengukur dan Menilai Perilaku
 Observasi langsung – mengukur
dan menilai perilaku klien
kesehariannya, baik di situasi
klinis maupun alami
 Ceklis - mengukur dan menilai
perilaku klien melalui cek dan
angka thd perilaku khusus yg
tercantum dlm skala.
 Menghitung frekuensi, durasi
dan intensitas perilaku
38
TES DI INTERNET
39
TES STIFIN, ADA YANG TAU? (TERBARU)

More Related Content

Similar to hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd

Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian editJumari Awi
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
PUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10KepribadianPUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10Kepribadianmfrids
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadiannorthonism
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Dede M Latiev
 
Psikologi kepribadian,Rifki Aminuddin
Psikologi kepribadian,Rifki AminuddinPsikologi kepribadian,Rifki Aminuddin
Psikologi kepribadian,Rifki AminuddinRifki Aminuddin
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMFitriAmaliyah
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
Kepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku ManusiaKepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
MK PK Pengertian Kepribadian.ppt
MK PK Pengertian Kepribadian.pptMK PK Pengertian Kepribadian.ppt
MK PK Pengertian Kepribadian.pptAurelLerie
 
Pb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNA
Pb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNAPb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNA
Pb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianJoko Setiawan
 
P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]renda puspitasari
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfHendroGunawan8
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Bee_BQ
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfDellaAp1
 

Similar to hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd (20)

Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Makalah pak fatah
Makalah pak fatahMakalah pak fatah
Makalah pak fatah
 
PUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10KepribadianPUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10Kepribadian
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
 
Psikologi kepribadian,Rifki Aminuddin
Psikologi kepribadian,Rifki AminuddinPsikologi kepribadian,Rifki Aminuddin
Psikologi kepribadian,Rifki Aminuddin
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDUTUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
Kepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku ManusiaKepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
MK PK Pengertian Kepribadian.ppt
MK PK Pengertian Kepribadian.pptMK PK Pengertian Kepribadian.ppt
MK PK Pengertian Kepribadian.ppt
 
Pb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNA
Pb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNAPb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNA
Pb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNA
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]P.perkembangan kepribadian [autosaved]
P.perkembangan kepribadian [autosaved]
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
 

More from SarahKusumahBakti

pengaturan suhu tubuhbhdvfhvhfgefervguerv.pdf
pengaturan suhu tubuhbhdvfhvhfgefervguerv.pdfpengaturan suhu tubuhbhdvfhvhfgefervguerv.pdf
pengaturan suhu tubuhbhdvfhvhfgefervguerv.pdfSarahKusumahBakti
 
PPT MARKETING TIKTOK YASPJHFUHFHBVUHDHBVJBVKBEN.pdf
PPT MARKETING TIKTOK YASPJHFUHFHBVUHDHBVJBVKBEN.pdfPPT MARKETING TIKTOK YASPJHFUHFHBVUHDHBVJBVKBEN.pdf
PPT MARKETING TIKTOK YASPJHFUHFHBVUHDHBVJBVKBEN.pdfSarahKusumahBakti
 
erik erikanpptsjdbvihbfidfvhbhbvfieiwbisuiisnijvnkjsk
erik erikanpptsjdbvihbfidfvhbhbvfieiwbisuiisnijvnkjskerik erikanpptsjdbvihbfidfvhbhbvfieiwbisuiisnijvnkjsk
erik erikanpptsjdbvihbfidfvhbhbvfieiwbisuiisnijvnkjskSarahKusumahBakti
 
RENCANA STRATEsjbhdvhgfh vgdhf vdhgvfhsbhbdjhsdbfhsdbfsjdbfGIS.pptx
RENCANA STRATEsjbhdvhgfh vgdhf vdhgvfhsbhbdjhsdbfhsdbfsjdbfGIS.pptxRENCANA STRATEsjbhdvhgfh vgdhf vdhgvfhsbhbdjhsdbfhsdbfsjdbfGIS.pptx
RENCANA STRATEsjbhdvhgfh vgdhf vdhgvfhsbhbdjhsdbfhsdbfsjdbfGIS.pptxSarahKusumahBakti
 
kdnfbjhvduhvfduhfvguefvguhdvguhwvugvwrhgvuhrvguwve.pptx
kdnfbjhvduhvfduhfvguefvguhdvguhwvugvwrhgvuhrvguwve.pptxkdnfbjhvduhvfduhfvguefvguhdvguhwvugvwrhgvuhrvguwve.pptx
kdnfbjhvduhvfduhfvguefvguhdvguhwvugvwrhgvuhrvguwve.pptxSarahKusumahBakti
 
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcjnbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcjSarahKusumahBakti
 

More from SarahKusumahBakti (8)

pengaturan suhu tubuhbhdvfhvhfgefervguerv.pdf
pengaturan suhu tubuhbhdvfhvhfgefervguerv.pdfpengaturan suhu tubuhbhdvfhvhfgefervguerv.pdf
pengaturan suhu tubuhbhdvfhvhfgefervguerv.pdf
 
PPT MARKETING TIKTOK YASPJHFUHFHBVUHDHBVJBVKBEN.pdf
PPT MARKETING TIKTOK YASPJHFUHFHBVUHDHBVJBVKBEN.pdfPPT MARKETING TIKTOK YASPJHFUHFHBVUHDHBVJBVKBEN.pdf
PPT MARKETING TIKTOK YASPJHFUHFHBVUHDHBVJBVKBEN.pdf
 
erik erikanpptsjdbvihbfidfvhbhbvfieiwbisuiisnijvnkjsk
erik erikanpptsjdbvihbfidfvhbhbvfieiwbisuiisnijvnkjskerik erikanpptsjdbvihbfidfvhbhbvfieiwbisuiisnijvnkjsk
erik erikanpptsjdbvihbfidfvhbhbvfieiwbisuiisnijvnkjsk
 
RENCANA STRATEsjbhdvhgfh vgdhf vdhgvfhsbhbdjhsdbfhsdbfsjdbfGIS.pptx
RENCANA STRATEsjbhdvhgfh vgdhf vdhgvfhsbhbdjhsdbfhsdbfsjdbfGIS.pptxRENCANA STRATEsjbhdvhgfh vgdhf vdhgvfhsbhbdjhsdbfhsdbfsjdbfGIS.pptx
RENCANA STRATEsjbhdvhgfh vgdhf vdhgvfhsbhbdjhsdbfhsdbfsjdbfGIS.pptx
 
kdnfbjhvduhvfduhfvguefvguhdvguhwvugvwrhgvuhrvguwve.pptx
kdnfbjhvduhvfduhfvguefvguhdvguhwvugvwrhgvuhrvguwve.pptxkdnfbjhvduhvfduhfvguefvguhdvguhwvugvwrhgvuhrvguwve.pptx
kdnfbjhvduhvfduhfvguefvguhdvguhwvugvwrhgvuhrvguwve.pptx
 
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcjnbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
 
format lamaran.docx
format lamaran.docxformat lamaran.docx
format lamaran.docx
 
penkes.pptx
penkes.pptxpenkes.pptx
penkes.pptx
 

hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd

  • 3. 3 Asal kata Personality  Persona ( dari bhs Greek / Yunani ) : topeng  Personality = seperti topeng (Hergenhahn & Olson 2003) Personality = kepribadian : public self atau tampilan diri, yaitu : presentasi diri seseorang ke dunia luar
  • 4. 4 Definisi Kepribadian  Kepribadian (Atkinson dkk. ( 1998 : 202 ) : segala bentuk pola pikiran, emosi, dan perilaku yang berbeda dan merupakan karakteristik yang menentukan gaya personal individu dan mempengaruhi interaksinya dengan lingkungan.  Whiterington (Rumini, 1988 : 140) menggambarkan kepribadian sebagai keseluruhan tingkah laku seseorang yang diintegrasikan, sebagaimana yang nampak pada orang lain
  • 5. 5 How every human being is: Like all other human beings Like some other human beings Like no other human being Watak dan pribadi seseorang dalam manifestasi sehari-hari tidak selalu menggambarkan diri apa adanya  menggunakan tutup muka untuk menutupi kelemahan.
  • 6. Manusia : Unik dan Kompleks  Unik  terdapat perbedaan individual antar manusia dan dengan makhluk- makhluk yang lain.  Kompleks  melibatkan berbagai aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan sosial  saling berinteraksi dan bersifat dinamis.
  • 7. Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner psychological characteristics) manusia. Perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. Kesimpulan  Kepribadian memiliki keunikan atau kekhasan yang berbeda antara individu satu dengan yang lain.  Individu memiliki style atau gaya untuk berpikir dan berperilaku yang konsisten dalam menghadapi lingkungan yang berbeda-beda.  Kepribadian memiliki fungsi adaptasi, yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya
  • 13. Teori Kepribadian Freud  a. Id  Unsur Id adalah salah satu aspek biologis dalam diri individu yang sudah ada sejak lahir dan bisa mendorong kemunculan bentuk kebutuhan fisiologis, seperti rasa lapar, seksualitas, haus, kedinginan, dan sebagainya.  b. Superego  Unsur superego adalah salah satu aspek psikologis pada diri individu yang menunjukan sifat manusia untuk taat dan patuh pada norma-norma etika, sosial, nilai- nilai masyarakat. Unsur ini dapat menjadi penyebab manusia menghentikan apa yang baik dan apa yang dianggap buruk dalam suatu masyarakat sehingga perilakunya akan disesuaikan dengan apa yang baik menurut lingkungan sosialnya tersebut.
  • 14.  c. Ego  Unsur ketiga dalam teori kepribadian adalah ego adalah unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh individu itu sendiri. Unsur ego berfungsi sebagai penengah antara unsur id dan superego dalam kepribadian seseorang. Unsur Ego berupaya untuk menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh unsur id dan apa yang diinginkan oleh unsur superego agar sesuai dengan norma sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
  • 15. Kepribadian dan temperament Kepribadian pola-pola perilaku yang dimiliki subyek diperoleh dari faktor pembawaan dan lingkungan Lebih dinamis dan dapat diubah melalui fungsi insentif Temperament diperoleh dari pembawaan dan merupakan disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor biologis atau fisiologis atau keturunan Sifat-sifat kepribadian yang tidak banyak berubah karena insentif atau hal-hal lain yang lebih komplek Temperament adalah gejala karakteristik dari pola sifat emosi individu termasuk mudah tidaknya kena rangsang, kekuatan serta kecepatan bereaksi, intensitas suasana hati, gejala ini terutama berasal dari keturunan
  • 16. Pembentukan kepribadian Faktor herediter, pembawaan yang diperoleh dari orangtuanya  temperament Dapat diubah melalui pelatihan- pelatihan (Goleman) Fisik Pengalaman pada usia dini Pengaruh kebudayaan Nama dan pemberian cap pada anak Perasaan berhasil dan gagal Keluarga pola pendidikan, sikap orangtua, situasi emosional dalam keluarga penerimaan lingkungan sosial Faktor internal Faktor eksternal
  • 17. Tipe kepribadian  Ekstrovert  bersifat mudah terbuka, tertarik atau senang bergaul dengan individu lain. Responya bersifat realistis, dapat bertingkah laku sesuai tuntutan lingkungannya. Segalanya ditanggapi secara obyektif./  Introvert  segalanya ditanggapi sesuai dengan keadaan dirinya, malu thd masyarakat (menutup diri) sangat sensitif thd kritik. Dlm menghadapi msl dianalisa dg kacamata sendiri. Jadi sifatnya subyektif.  Ambivert  tipe ini bersifat realistis/obyektif, tetapi kadang-kadang bersifat subyektif tdk dpt digolongkan ekstrovert atau introvert.
  • 19. A. Penilaian Kepribadian yang Bersifat Prailmiah 1. Chirologi : gurat tangan 2. Astrologi : Ilmu Perbintangan 3. Grafologi : ilmu tentang tulisan tangan 4. Phisiognomi atau ilmu tentang wajah 5. Phrenologi : ilmu tentang tengkorak 6. Onycology : ilmu tentang kuku Pemahaman tingkah laku berdasarkan keyakinan dan kepercayaan yang muncul dari pengalaman yang dialami (Suryabrata, 2002) yaitu : 19
  • 20. 1. Chirologi Dasar pemikiran : gurat-gurat tangan pada diri tiap orang berbeda-beda – asumsinya berkaitan dg sifat org tsb. Usaha ini tergolong masih sangat dangkal karena hanya memperhatikan satu aspek saja yaitu melalui guratan tangan - menuntut kejelian tinggi dan menyeluruh terhadap semua bagian gurat tangan. 20
  • 21. 2. Astrologi / Ilmu Perbintangan Melihat kecenderungan tingkah laku manusia berdasarkan posisi manusia terhadap benda-benda kosmis (angkasa) pada saat dilahirkan. Dasar pemikiran :  Manusia senantiasa berada di bawah pengaruh kosmis.  Pada waktu seseorang dilahirkan, maka posisinya terhadap benda kosmis tertentu di angkasa menentukan sifat- sifat khas yang dimiliki sepanjang hidupnya. 21
  • 22. 3. Grafologi atau Ilmu tentang tulisan tangan  Segala gerakan tingkah laku manusia merupakan ekspresi dari kehidupan jiwanya.  Asumsi : tulisan tangan seseorang, merupakan gambaran kecenderungan tingkah lakunya. 22
  • 23. 4. Phisiognomi atau ilmu tentang wajah  Wajah dpt menginterpretasikan apa yg terkandung dlm jiwanya.  Buku Johan Casper Lavater (1741–1801) :  keadaan dahi dan kening ~ kecerdasan  hidung dan pipi ~ halus atau kasarnya perasaan  mulut dan dagu ~ nafsu makan dan nafsu minum,  mata ~ seluruh keadaan jiwa 23
  • 24. Phisiognomi atau ilmu tentang wajah 24
  • 25. 5. Phrenologi (ilmu tengkorak)  Tiap fungsi atau kecakapan berpusat di otak. Terjadi pembesaran berupa tonjolan pada bagian otak tertentu yg merupakan pusat suatu sifat, ketrampilan atau kecakapan  Dengan mengukur secara teliti tonjolan-tonjolan tsb, dapat ditarik kesimpulan tentang kecakapan- kecakapan atau sifat-sifat dari orang yang diteliti.  Dikembangkan : Brocca (1824 – 1880). 25
  • 26. 6. Onycology ( ilmu kuku)  Kepribadian seseorang berdasar keadaan kuku-kukunya.  Kuku di ujung jari mempunyai hubungan erat dengan susunan syaraf yang memiliki cabang terhalus di ujung pucuk jari. Warna serta bentuk kuku dapat menjadi landasan mengenal kepribadian seseorang  Onycology dikembangkan oleh sekelompok ahli dari Perancis antara lain Henry Bouquet, Cartan, Pierre Giram, dan Henry Mangin. 26
  • 27. B. Penilaian Kepribadian Semi Ilmiah Tipologi : suatu cara mengolong-golongkan sejumlah orang yang dipandang memiliki tipe yang hampir bersamaan. Asumsi : manusia merupakan kesatuan psikophisis (jasmani dan rohani saling mempengaruhi). Jasmani atau fisik seseorang menentukan karakter atau kecenderungan tingkah laku seseorang dan sebaliknya. (Sujanto dkk, 1999)  Tipologi konstitusi fisik 1). Tipologi Hypocrates-Galenus 2). Tipologi Kretschmer 3). Tipologi Sigaud 4). Tipologi Sheldon  Tipologi Berdasar kebudayaan - Spranger 27
  • 28. 1). Tipologi Hypocrates-Galenus  Hippocrates : di dalam tubuh manusia terdapat 4 zat cair yang memiliki berlainan, yaitu : darah - panas, lendir - dingin, empedu - kering, dan empedu hitam - basah.  Galenus : darah (sanguin), lendir (flegma), empedu kuning (choleri), dan empedu hitam (melanchole).  Adapun empat macam tipe manusia di atas yaitu : a). Tipe sanguinis : kadar darah (sanguine) >. Ciri : ekspansif, lincah, selalu riang, optimis dan mudah tersenyum. b). Tipe phlegmatis : kadar lendir (flegma) >. Ciri : plastis, tenang, dingin, sabar, tidak mudah terpengaruh. c). Tipe choleris : empedu kuning ( flegma ) >. Ciri :garang, lekas marah, mudah tersinggung, pendendam, dan serius. d). Tipe melancholis : kadar empedu hitam (melanchole) >. Ciri-ciri : kaku, muram, pesimis, dan penakut. 28
  • 29. 2). Tipologi Kretschmer  Kretschmer seorang dokter jiwa berkebangsaan Jerman. Dari bekerja, ia menyimpulkan ada hubungan erat antara bentuk tubuh dengan sifat temperamen seseorang.  Tipologi yang dikemukakannya ada 2 yang meliputi tipologi berdasar konstitusi fisik dan tipologi berdasar konstitusi psikis.  Tipologi berdasar konstitusi fisik ada 4 (empat) sedangkan tipologi berdasar konstitusi psikis ada 2 (dua ).  Tipe piknis, ciri bentuk badan bulat, pendek, perut gendut, wajah bundar, badan berlemak, dan dada berisi.  Tipe asthenis atau leptosom, ciri bentuk badan langsing, anggota badan serba panjang, dada rata, kepala kecil, dan wajah sempit.  Tipe atletis, ciri bentuk badan merupakan campuran antara piknis dan asthenis  Tipe displastis, ciri bentuk badan tinggi besar sekali atau kecil dan pendek. 29
  • 30. 3). Tipologi Sigaud Sigaud menyusun tipologinya atas dasar 4 macam fungsi tubuh, yaitu motorik, pernafasan, pencernaan, dan susunan syaraf sentral. Fungsi fisiologis yang terkuat menentukan tipe kepribadiannya. Adapun penggolongan tipologi Sigaud ini adalah : a). Tipe muscular - orang yg memiliki fungsi motorik kuat. Ciri : anggota badan serba panjang, berspir, dan serba bersudut. b). Tipe respiratoris - orang yg memiliki fungsi pernafasan kuat. Ciri-: adalah bentuk badan membusung dan wajah lebar. c). Tipe disgestif. Tipe ini dimiliki oleh orang yang memiliki fungsi pencernaan yang kuat. Ciri-cirinya adalah perut besar dan pinggang lebar. d). Tipe cerebral. Tipe ini dimiliki oleh orang yang memiliki susunan syaraf sentral yang kuat. Ciri-cirinya adalah langsing dan tulang tengkorak bagian atas besar sekali. 30
  • 31. 4. Tipologi Sheldon Menurut Sheldon, struktur tubuh/jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia. Secara metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur tubuh secara objektif melalui foto-foto yang telah distandardisasinya Struktur Tubuh  Pengukuran struktur tubuh dimaksudkan untuk mendapatkan biological identification tag, bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam perkembangan individu dan faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah pengukuran struktur tubuh.  Somatotipe merupakan usaha untuk mengukur morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe.  Morphogenotipe – perkembangan bentuk dan struktur dari organisma  Phenotipe – karakteristik yang nampak Dimensi-dimensi Jasmani  Pengukuran Jasmani : Somatotipe performance test, yaitu menentukan morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe dengan cara membuat foto- foto tubuh manusia dari muka dan samping sehingga didapatkan variabel2 yang merupakan dasar dari variasi jasmani. 31
  • 32. Endomorph – Mesomorph - Ecxtomorph 32
  • 33. Dasar pemikiran dari tipologi ini adalah bahwa kehidupan manusia dipengaruhi oleh kebudayaannya Menurut Spranger, manusia dibedakan atas 6 nilai kebudayaan, yaitu : 1). Manusia ekonomi, memiliki sifat senang bekerja, senang mengumpulkan harta, agak kikir, dan bangga dengan hartanya. 2). Manusia politik, memiliki ciri ingin berkuasa, tidak ingin kaya, berusaha menguasai orang lain, dan kurang mencintai kebenaran. 3). Manusia sosial, memiliki ciri senang berkorban, senang mengabdi kepada Tuhan, mencintai masyarakat, dan pandai bergaul. 4). Manusia pengetahuan, memiliki cirri senang membaca, gemar berfikir dan belajar, tidak ingin kaya, dan ingin serba tahu. 5). Manusia seni, memiliki cirri hidup bersahaja, senang menikmati keindahan, gemar mencipta, dan mudah bergaul dengan siapa saja. 6). Manusia agama, memiliki ciri hidupnya hanya untuk Tuhan dan akherat, senang memuja, kurang senang harta, dan senang menolong orang lain. Tipologi Berdasar kebudayaan - Spranger 33
  • 34. C. Penilaian Kepribadian secara Ilmiah : Subjektif dan Objektif  Tujuan penilaian kepribadian adalah memenuhi sejumlah kebutuhan praktis masyarakat dalam melakukan seleksi kepribadian individu untuk berbagai kepentingan 1) Teknik proyektif : Tes Rorschach, Tes Melengkapi Gambar (The Drawing Completion Test), TAT Apperception Test) 2) Teknik objektif : inventori, skala 3) Teknik subyektif : observasi, wawancara 34
  • 35. 35
  • 36. Tes Objektif Tes objektif menurut Samuel (1981) merupakan salah satu teknik asesmen (pengukuran) kepribadian dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur dan dapat diskor secara objektif. Syarat mutlak dari pengukuran kepribadian secara objektif ini adalah keterandalan (reliability) dan keabsahan (validity). Contoh : inventory, skala 36
  • 37. Wawancara  Interview - method of personality assessment in which the professional asks questions of the client and allows the client to answer, either in a structured or unstructured fashion.  Halo effect – tendency of an interviewer to allow positive characteristics of a client to influence the assessments of the client’s behavior and statements. 37
  • 38. Mengukur dan Menilai Perilaku  Observasi langsung – mengukur dan menilai perilaku klien kesehariannya, baik di situasi klinis maupun alami  Ceklis - mengukur dan menilai perilaku klien melalui cek dan angka thd perilaku khusus yg tercantum dlm skala.  Menghitung frekuensi, durasi dan intensitas perilaku 38
  • 40. TES STIFIN, ADA YANG TAU? (TERBARU)

Editor's Notes

  1. Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu, tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap entah sepenuhnya atau secara substansial dipengaruhi oleh siapa orang tua anda, yaitu komposisi biologis, psikologis dan psikologis bawaan mereka. Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukkan karakter kita adalah lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian kita.
  2. 25