PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gregor Johann Mendel disepakati sebagai Bapak Pendiri Genetika.
Tinggal di Brno (Jerman: Brunn), Austria, ia adalah seorang rahib Katolik yang
juga mengajar di sekolah. Rasa ingin tahunya yang tinggi menuntun dia
melakukan pekerjaan persilangan dan pemurnian tanaman ercis. Melalui
percobaannya ini ia menyimpulkan sejumlah aturan ('hukum') mengenai
pewarisan sifat yang dikenal dengan nama Hukum Pewarisan Mendel.
Penemuan nya merupakan penumuan yang sangat besar dalam bidan
genetika pada masa nya maka dari itu dia di sepakati menjadi bapak pendiri
genetika. Pertama, Mendel mengetahui bahwa pada semua organisme hidup
terdapat "unit dasar" yang kini disebut gene yang secara khusus diturunkan oleh
orang tua kepada anak-anaknya. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan yang diselidiki
Mendel, tiap ciri pribadi, misalnya warna benih, bentuk daun, ditentukan oleh
pasangan gene. Suatu tumbuhan mewariskan satu gene tiap pasang dari tiap
"induk"-nya.
Mendel menemukan, apabila dua gene mewariskan satu kualitas tertentu
yang berbeda akan menunjukkan dengan sendirinya dalam tumbuhan tertentu itu.
Tetapi, gen yang berciri lemah tidaklah terhancurkan dan mungkin diteruskan
kepada tumbuhan keturunannya. Hukum Mendel, meski sudah dilakukan
perubahan kecil, tetap merupakan titik tolak dari ilmu genetika modern
Genetika sebagai ilmu yang membahas tentang sifat yang menurun dan
variasinya, dapat dipelajari dengan beberapa cara, salah satu diantaranya dengan
biometrika7. Mendel mengemukakan bahwa “pemindahan sifat tidak selalu
meragukan tetapi mempunyai pola yang dapat diperkirakan“. Biometrika
merupakan proses perhitungan yang bersifat matematik, berguna untuk menyusun
data obyek genetika serta mengambil kesimpulan dari padanya.
2. 2
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Hukum Mendel I?
2. Bagaimana proses penyilangan monohybrid?
3. Bagaimana Proses Penyilangan Intermediet?
4. Apa manfaat persilangan bagi manusia ?
C. Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini yakni:
1. Menjelaskan Definisi Hukum Mendel I
2. Menjelaskan proses penyilangan monohybrid
3. Menjelaskan proses penyilangan intermediet.
4. Menjelaskan manfaat persilangan bagi manusia.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Mendel
Gregor Johann Mendel (lahir di Hynčice (Heinzendorf bei Odrau),
Kekaisaran Austria , 20 Juli 1822 – meninggal di Brno, Kekaisaran Austria-
Hungaria , 6 Januari 1884 pada umur 61 tahun) disepakati sebagai Bapak Pendiri
Genetika. Tinggal di Brno (Jerman: Brunn), Austria, ia adalah seorang rahib
Katolik yang juga mengajar di sekolah. Rasa ingin tahunya yang tinggi menuntun
dia melakukan pekerjaan persilangan dan pemurnian tanaman ercis. Melalui
percobaannya ini ia menyimpulkan sejumlah aturan ('hukum') mengenai
pewarisan sifat yang dikenal dengan nama Hukum Pewarisan Mendel. Hukum
pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang
dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai
Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum
Pertama Mendel, dan
2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel,
juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
Pada tahun 1866 Mendell melaporkan hasil penyelidikannya selama
bertahun-tahun atas kacang ercis/kapri (Pisum sativum). Untuk mempelajari sifat
menurun Mendell menggunakan kacang ercis dengan alasan:
1. memiliki pasangan sifat yang menyolok
2. bisa melakukan penyerbukan sendiri
3. segera menghasilkan keturunan atau umurnya pendek
4. mampu menghasilkan banyak keturunan, dan
5. mudah disilangkan
4. 4
Hukum Mendell I/Hukum Pemisahan Bebas
Hukum Mendell I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan:
‘pada pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan
dalam dua sel anak’. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan
dengan satu sifat beda).
Contoh dari terapan Hukum Mendell I adalah persilangan monohibrid
dengan dominansi. Persilangan dengan dominansi adalah persilangan suatu sifat
beda dimana satu sifat lebih kuat daripada sifat yang lain. Sifat yang kuat disebut sifat
dominan dan bersifat menutupi, sedangkan yang lemah/tertutup disebut sifat resesif.
B. Proses Persilangan dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis berbunga merah galur murni
(MM) dengan kacang ercis berbunga putih galur murni (mm), dihasilkan keturunan
pertama (Filial) F1 yang semua berwarna merah dengan genotipe Mm. Bila sesama
F1 ini disilangkan akan menghasilkan keturunan II atau F2. Bagaimana sifat
keturunan kedua tersebut? Untuk itu perhatikan diagram berikut.
5. 5
C. Persilangan Monohibrid Intermediet
Pada kesempatan lain, Mendel juga menyilangkan tanaman Antirrinum majus
berbunga merah galur murni (MM) dengan bunga putih galur murni (mm). Ternyata
seluruh keturunan pertama berbunga merah muda (Mm). Warna merah muda ini
terjadi karena pengaruh gen dominan yang tidak sempurna (kodominan). Untuk
memperoleh F2 maka Mendel menyilangkan sesama F1.
6. 6
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui untuk menjelaskan prinsip-prinsip
pewarisan sifat. Seperti telah disebutkan di atas, P adalah individu tetua, F1 adalah
keturunan generasi pertama, dan F2 adalah keturunan generasi ke dua. Selanjutnya,
gen D dikatakan sebagai gen atau alel dominan, sedang gen d merupakan gen atau
alel resesif. Alel adalah bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus (tempat)
tertentu. Gen D dikatakan dominan terhadap gen d, karena ekpresi gen D akan
menutupi ekspresi gen d jika keduanya terdapat bersama-sama dalam satu individu
(Dd). Dengan demikian, gen dominan adalah gen yang ekspresinya menutupi ekspresi
alelnya. Sebaliknya, gen resesif adalah gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi
alelnya.
Individu Dd dinamakan individu heterozigot, sedang individu DD dan dd
masing-masing disebut sebagai individu homozigot dominan dan homozigot resesif.
Sifat-sifat yang dapat langsung diamati pada individu-individu tersebut, yakni tinggi
atau pendek, dinamakan fenotipe. Jadi, fenotipe adalah ekspresi gen yang langsung
dapat diamati sebagai suatu sifat pada suatu individu. Sementara itu, susunan genetik
yang mendasari pemunculan suatu sifat dinamakan genotipe. Pada contoh tersebut di
atas, fenotipe tinggi (D-) dapat dihasilkan dari genotipe DD atau Dd, sedang fenotipe
pendek (dd) hanya dihasilkan dari genotipe dd. Nampak bahwa pada individu
homozigot resesif, lambang untuk fenotipe sama dengan lambang untuk genotipe.
Selain konsep-konsep di atas Anda harus menguasai dengan baik istilah
berikut ini:
1. Alel –> pasangan gen pada kromosom homolog yang memberikan sifat
yang berbeda atau sama pada suatu karakter.
2. Gamet –> sel kelamin
3. Genotip –> gen yang mempengaruhi karakter
4. Fenotip –> hasil ekspresi gen yang dapat ditangkap dengan panca indera
manusia. atau dengan kata lain adalah kenampakan morfologi yang
dapat diamati.
7. 7
5. Parental –> induk yang akan dikawinkan atau disilangkan atau
hibridisasi.
6. Filial –> hasil dari proses perkawinan/persilangan/hibridisasi.
F1 = keturunan I
F2 =Keturunan II
Fn = keturunan ke-n
7. Sifat dominan –> sifat alel yang pengaruhnya sangat kuat pada sebuah
karakter
8. Sifat resesif –> sifat alel yang pengaruhnya dikalahkan oleh sifat
dominan
9. Homozigot –> alel dengan sifat yang sama
10. Heterozigot –> alel dengan sifat yang berbeda
Setelah Anda pahami dengan baik konsep dan istilah di atas mari kita pelajari
mengenai persilangan monohidbrid. Untuk itu sebaiknya kita pelajari apa yang telah
dilakukan oleh bapak Genetika kita yaitu Gregor Mendel. GM adalah seorang
biarawan yang melakukan penelitian disebuah kebun. Penelitian yang dilakukannya
adalah persilangan pada tanaman Pisum sativum (kacang kapri). Dari penelitiannya
itu disilangan antara tanaman yang memiliki :
biji (bulat dan keriput),
warna kulit biji (kuning dan hijau)
warna bunga (ungu dan putih)
tinggi tanaman ( tinggi danpendek) ……. (karakter yang
ditulis di sini hanya sebagian saja dari karakter yang diteliti oleh Mendel,
masih ada karakter yang lain)
8. 8
gambar 1. 7 karakter yang diteliti Mendel
Pada persilangan pertama dihasilkan semua karakter anakan(F1) 100%bulat,
kuning, ungu dan tinggi. Bisa disimpulkan sifat-sifat tersebut mendominasi
dibandingkan sifat lainnya. Akan tetapi pada keturunan kedua diperoleh hasil yang
berbeda untuk setiap karakternya menghasilkan perbandingan dominan : resesif
adalah 3:1
Hal ini berarti dalam keturunan pertama (F1) pada kromosomnya membawa 2
sifat yang berbeda pada masing-masing alel-nya. Artinya Individu induknya
(parental) masing-masing hanya terdiri dari alel yang membawa sifat yang sama.
Jantan membawa sifat dominan dan individu betina membawa sifat karakter resesif
ataupun sebaliknya. Jadi ketika sesama F1 dikawinkan akan memunculkan karakter
yang bersifat resesif. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
9. 9
gambar 2. persilangan monohibrid dengan menggunakan karakter tinggi tanaman
Perhatikan di gambar 2 untuk bagian generasi parental. Pada gambar tersebut
terlihat dua individu yang disilangkan, masing-masing bersifat homozigot. Satu
tanaman homozigot resesif (tt)sedangkan tanaman yang lain homozigot dominan
(TT).
Sebagai akibatnya setiap individu akan mengalami meiosis dan akan
menghasilkan 1 macam gamet. Homozigot dominan akan menghasilkan gamet tinggi
dominan (T), sedangkan individu yang lain akan menghasilkan gamet pendek resesif
(t). dan ketika terjadi persilangan gamet jantan dan gamet betina akan bertemu dan
menghasilkan individu dengan gamet Tt. Artinya individu baru ini akan memiliki
10. 10
kenampakan tanaan tinggi. Contoh ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengenai
genotip dan fenotip . sifat tinggi adalah fenotip,sedangkan Tt adalah genotip.
Pada persilangan berikutnya saya akan menjelasan mengenai hukum Mendel
I. perhatikan persilangan ke-2. Pada persilangan kedua dilakukan persilangan antara
F1 dengan F1 yang lain. Artinya tanaman tinggi dengan genotip Tt disilangkan
dengan tanaman tinggi yang bergenotipTt juga. Kembali kita ingat Hukum Mendel I
yaitu bahwa alel akan berpisah secara bebas. Artinya Alel pada setiap individu yang
akan disilangkan dengan komposisi Tt (membawa sifat tinggi dan rendah) akan
memisah pada waktu proses meiosis menjadi T dan t.
Kemudian setelah terbentuk gamet (hukum Mendel I) kita akan melanjutkan
ke hukum Mendel II yaitu hukum penyusunan alel terjadi secara bebas. T dan t dari
individu jantan akan bertemu dengan T dan t dari individu betina. proses penyusunan
alelnya terjadi secara bebas.
Jadi pada akhir pembuahan bisa dihasilkan individu dengan karakter genotip
TT, Tt dan tt. Hanya saja nilai kemungkinannya atau persentasenya saja yang
berbeda. Untuk spesies yang menghasilkan keturunan yang banyak dalam sekali
perkawinan maka digunakan persentase sedangkan jika spesiesnya manusia yang
umumnya menghasilkan sati individu dalam setiap perkawinannya maka digunakan
istilah kemungkinan.
Pada contoh gambar diatas maka kemungkinan yang terjadi dari hasil
perkawinan untuk genotip TT adalah 1 diantara 4, Tt adalah 2 diantara 4, tt 1 diantara
4. darihasil perkawinan dihasilkan persentase :
genotip TT adalah 1/4 x 100% = 25% (tanaman tinggi homozigot)
genotip Tt adalah 2/4 x 100% = 50% (tanaman tinggi heterozigot)
genotip tt adalah 1/4 x 100% = 25% (tanaman rendah)
Sedangkan fenotipnya adalah TT dan TT akan menghasilkan tanaman tinggi
dan tt akan menghasikan tanaman pendek. Dari penjelasan di atas dapat diketahui
bahwa tanaman tinggi memiliki dua genotip yaitu dalam bentuk homozigot dominan
dan dalam bentuk heterozigot sedangkan tanaman pendek hanya ada dalam 1 bentuk
11. 11
homozigot resesif. Jadi perbandiingan fenotipnya adalah 3 tanaman tinggi dan 1
tanaman pendek. atau dapat disajikan tanaman tinggi : tanaman pendek = 3:1.
D. Manfaat Persilangan bagi Manusia
Persilangan tumbuhan atau hewan ini sangat bermanfaat karena dapat memilih
sifat-sifat yang baik dan menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik, dengan
demikian persilangan dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul atau
menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang unggul atau yang baik, dengan
demikian manfaat persilangan antara lain:
a. Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baik.
b. Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun hewan, misalnya
varietas tanaman jenis unggul hasil persilangan PB5, PB8, IR22, IR24, juga
pada ternak, misalnya sapi Santa gertrudis, hasil persilangan sapi brahman
dengan sapi shorthorn.
12. 12
BAB III
KESIMPULAN
Hukum Mendell I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘pada
pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam
dua sel anak’. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan
satu sifat beda).
Persilangan monohibrid dengan dominansi. Persilangan dengan dominansi
adalah persilangan suatu sifat beda dimana satu sifat lebih kuat daripada sifat yang
lain. Sifat yang kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, sedangkan yang
lemah/tertutup disebut sifat resesif.
Sifat intermediet adalah sifat yang sama kuat, jadi tidak ada yang dominan
ataupun resesif. Contoh: disilangkan antara mawar merah dengan mawar putih
Manfaat persilangan antara lain: Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat
yang baik dan Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun hewan,
misalnya varietas tanaman jenis unggul hasil persilangan PB5, PB8, IR22, IR24, juga
pada ternak, misalnya sapi Santa gertrudis, hasil persilangan sapi brahman dengan
sapi shorthorn.
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Bagod Sudjadi. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Jakarta : Yudhistira
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Begawan Muria. Pewarisan Sifat. Diakses dari
http://www.slideshare.net/begawan_muria/pewarisan-sifat-8994370 pada tanggal 07
April 2013
Dewi Ganawati. 2009. Pewarisan Sifat. Diakses dari
:http://www.crayonpedia.org/mw/PEWARISAN_SIFAT_9.1_DEWI_GANAWATI
pada tanggal 07 April 2013.
Endick. 2008. Percobaan Mendel -2. Diakses dari
:http://endick.wordpress.com/2008/01/30/percobaan-mendel-2/ pada tanggal 07 April
2013.
Diakses dari :http://kamusq.blogspot.com/2012/03/hukum-mendel-pertama-hukum-
segregasi.html pada tanggal 07 April 2013.
Diakses dari :http://konsepbiologi.wordpress.com/2012/09/19/persilangan-
monohibrid-hukum-mendel-i/ pada tanggal 14 April 2013