SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan
dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa
jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju
dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula,
kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk
berubah menjadi lebih baik ke depan.Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui
seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada
perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu
proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi
pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi
data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau
menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitati sesuai dengan
standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam
bidang pendidikan dan pengajaran.
Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003 : 1) secara eksplisit mengemukakan
bahwa antara evaluasi dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan
nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak pada konteks
penggunaannya. Penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang lebih
sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang
yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru
menilai hasil belajar murid, atau supervisor menilai guru. Baik guru maupun
supervisor adalah orang-orang yang menjadi bagian dari sistem pendidikan.
Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan biasanya
dilaksanakan secara eksternal, seperti konsultan yang disewa untuk mengevaluasi
suatu program, baik pada level terbatas maupun pada level yang luas.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 1
Fungsi Evaluasi Pendidikan. Sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain
memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk : 1. Membuat kebijaksanaan
dan keputusan. 2. Menilai hasil yang dicapai para pelajar. 3. Menilai kurikulum.
4. Memberi kepercayaan kepada sekolah. 5. Memonitor dana yang telah
diberikan. 6. Memperbaiki materi dan program pendidikan. Hasil evaluasi yang
didapat sampai sekarang tentang dunia pendidikan Nasional kita cukup
memperihatinkan, tidak hanya dalam segi kualitas tapi juga kegagalan dalam
membentuk karakter building generasi muda bangsa. Pendidikan menjadi
tanggung jawab semua pihak, dimana tujuan pendidikan adalah memanusiakan
manusia. membentuk SDM yang berkualitas. Namun sayang kebijakan
pendidikan yang ada sampai sekarang masih jauh dari harapan.
Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari
proses pembelajaran yang ia lakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik, tidak
baik, bermanfaat, atau tidak bermanfaat, dll. Pentingnya diketahui hasil ini karena
ia dapat menjadi salah satu patron bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana
proses pembelajran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta
didik. Artinya, apabila pembelajaran yang dilakukannya mencapai hasil yang
baik, pendidik tentu dapat dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran dan
demikian pula sebaliknya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui
hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui
evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil
belajar dan evaluasi pembelajaran.
Sudah menjadi kebiasaan dalam pembelajaran bahwa kegiatan evaluasi pasti
dilaksanakan kepada peserta didik baik itu bisa dilaksanakan setelah berakhirnya
suatu mata pelajaran tertentu atau bisa dilakukan setelah diakhir proses
pembelajaran yang tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik mengenai suatu mata pelajaran tertentu yang kemudian
bagi peserta didik bisa dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki proses
pembelajaran.
Ketika kita membahas masalah evaluasi tidak terlepas dengan istilah lain
yang hampir sama tetapi sebenarnya berbeda dengan evaluasi. Istilah yang
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 2
dimaksud diantaranya seperti pengukuran, penilaian, tes dan juga ketika menyebut
istilah evaluasi pendidikan, dengan evaluasi pembelajaran yang dimana istilah-
istilah tersebut tentu berbeda dalam beberapa seginya, pada fokus, pada ruang
lingkup serta pada penerapannya dalam kegiatan praktis.
Kegiatan evaluasi tidak hanya bermakna terbatas pada pekerjaan menilai
program pembelajaran dalam lingkup interaksi antara pendidik dan peserta didik
didalam kelas saja, tetapi kini istilah ini telah menjadi sebuah istilah umum yang
dipergunakan untuk menyebutkan suatu tindakan yang mengandung maksud
melakukan penilaian dalam semua aspek bidang kehidupan. Karena dengan
melakukan evaluasi maka kita akan mengetahui keberhasilan suatu kegiatan,
dimana dan bagian mana letak kelemahan, kekurangan dan kegagalannya serta
bagaimana cara atau strategi untuk mengatasinya, kemudian seberapa besar ruang
dan gerak yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan tersebut, semua persoalan
tersebut bisa diperjelas dengan melakukan evaluasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka didapat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran
2. Kedudukan evaluasi dalam pembelajaran
3. Tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran
4. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran
5. Prinsip-prinsip umum evaluasi
6. Jenis evaluasi pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 3
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk :
1. Mengetahui pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran
2. Menjelaskan kedudukan evaluasi dalam pembelajaran
3. Mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran
4. Menjelaskan ruang lingkup evaluasi pembelajaran
5. Menjelaskan prinsip-prinsip umum evaluasi
6. Mengetahui jenis evaluasi pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran
Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hierarki. Evaluasi didahului
dengan penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan
pengukuran, pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil
pengamalan dengan kriteria, penilaian merupakan kegiatan menafsirkan dan
mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan
nilai atau implikasi perilaku.
Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya daripada peniaian, sedangkan penilaian
lebih terfokus pada aspek tertentu yang merupakan bagian dari ruang lingkup
tersebut. Jika evaluasi dan penilaian bersifat kualitatif, maka pengukuran bersifat
kuantitatif (skor/angka) yang diperoleh dengan menggunakan suatu alat ukur atau
instrument yang standar (baku).
1. Pengukuran
Menurut Ahmann dan Glock (dalam S. Hamid Hasan : 1998)
menjelaskan “in the last analysis measurement is only a part, although a very
substansial part of evaluation. It provides information upon which an
evaluation can be based…Educational measurement is the process that
attemps to obtain a quantified representation of a degree to which a trait is
possessed by a pupil” (Pengukuran merupakan langkah akhir dari analisis
yang bersifat substansial. Pengukuran memberikan informasi dimana evaluasi
dapat didasari oleh… pengukuran pembelajaran adalah proses penerimaan
untuk mendapatkan representasi yang diukur dari kriteria murid). Pendapat ini
hampir sama dengan pendapat Thorndike dan Hagen (1972), Mehrens dan
Hagen (1978), Nitko (1983), dan Walsh dan Betz (1985).
Sementara itu, menurut Wiersma dan Jurs (1985) mengemukakan,
“technically, measurement is the assigment of numerals to objects or events
according to rules that give numeral quantitative meaning.” (arti)
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 5
Sedangkan menurut Ebel (1972), salah seorang tokoh terkenal dalam
dunia tes dan pengukuran mengemukakan “measurement is a process of
assigning numbers to the individual members of a set of objects or person for
the purpose of indicating differences among them in the degree to which they
possess the characteristic being measured. If any characteristic of person or
things can be defined clearly enough so observed differences between them
with respect to this characteristic can be consistenly verified, the
characteristic is measurable. A more refined type of measurement ivolves
comparison of some characteristic of a thing with a preestablished atandard
scale for measuring that characteristic.” (Arti)
Berdasarkan beberapa pengertian tentang pengukuran yang dikemukakan
di atas, dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Dalam mengukur juga
menggunakan alat ukur, alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki deraja
validitas dan reliabilitas yang tinggi.
2. Penilaian
Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan
dari istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan “penilaian adalah
suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan
dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa”.
Selanjutnya Gronlund mengartikan “penilaian adalah suatu proses yang
sistematis dari pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi/data untuk
menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran”.
Sementara itu Anthony J. Nitko (1996: 4), menjelaskan, “assessment is a
broad term defined as a process for obtaining information that is used for
making decision about students, curricula and programs, and educational
policy”. Penilaian adalah tindakan mengambil keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran-ukuran yang bersifat kualitatif (baik buruk, panjang pendek,
dsb).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses
atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 6
informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangkan
membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.
Keputusan tentang peserta didik meliputi juga pengelolaan belajar,
penempatan peserta didik sesuai dengan jenjang atau jenis program pendidikan,
bimbingan dan konseling, dan menyeleksi peserta didik untuk pendidikan lebih
lanjut. Keputusan penilaian dapat dibuat oleh guru, sesame peserta didik (peer)
atau oleh dirinya sendiri (self-assessment). Pengambilan keputusa perlu
menggunakan pertimbangan yang berbeda-beda dan membandingkan hasil
penilaian. Pengambilan keputusan harus membimbing peserta didik untuk
melakukan perbaikan pencapaian hasil belajar.
Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik mencapai
perkembangan belajarnya secara optimal. Implikasinya adalah kegiatan
penilaian harus digunakan sebagai cara atau teknik untuk mendidik sesuai
dengan prinsip pedagogis. Guru harus menyadari bahwa kemajuan belajar
peserta didik merupakan salah satu indicator keberhasilannya dalam
pembelajaran.
3. Evaluasi
Evaluasi merupakan istilah serapan yang berasal dari istilah dalam
bahasa inggris yaitu “evaluation”. Evaluation sendiri berasal dari akar kata
“value” yang berarti nilai. Selanjutnya dari kata nilai terbentuklah kata
“Penilaian” yang dalam perbincangan sering digunakan sebagai padanan dari
istilah evaluasi, padahal secara kosepsional, penilaian bukan merupakan alih
bahasa dari sitilah evaluasi. Selanjutnya secara lebih jauh berikut ini diungkap
beberapa pengertian evaluasi, antara lain :
a. Stufflebeam et.al (1971), “evaluation is the process of delineating,
obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives”, evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh
dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative
keputusan.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 7
b. Guba dan Lincoln (1985: 35), process for describing an evaluand and
judging its merit and worth “ dan Gilbert Sax (1980: 18), Evaluation is a
process through which a value judgment or decision is made from a
variety of observations and from the background and training of the
evaluator”. Dua rumusan tentang evaluasi tersebut menjelaskan, bahwa
pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari pada sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil
suatu keputusan.
c. Nana Sudjana (dalam Sobry sutikno : 2013) menjelaskan bahwa evaluasi
pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan
kriteria tertentu. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku
yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman
belajarnya.
Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik
dan menimbangnya dari segi nilai dan arti.
Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan
perbedaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai
atau menentukan nilai sesuatu, juga alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data nya. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan
pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya
terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja. Sedangkan ruang lingkup
evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem.
4. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,
berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan
penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen
pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 8
B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran
Proses pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia, dimana di
dalamnya terjadi proses membudayakan dan memperadabkan manusia. Agar
terbentuk manusia yang berbudaya dan beradab, maka diperlukan transformasi
kebudayaan dan peradaban. Masukan dalam proses pendidikan adalah siswa
dengan segala karakteristik dan keunikannya.
Untuk memastikan karakteristik dan keunikan siswa yang akan masuk
dalam transformasi, diperlukan evaluasi terhadap masukakan. Tranformasi dalam
proses pendidikan adalah proses untuk membudayakan dan memberadabkan
siswa. Keberhasilan transformasi untuk menghasilkan keluaran seperti yang
duharapakan dipengaruhi dan atau ditentukan oleh bekerjabya komponen/usur
yang ada didalam lembaga pendidikan.
Unsur-unsur transformasi dalam proses pendidikan meliputi :
a. Pendidikan dan personal lainnya
b. Isi pendidikan
c. Teknik
d. Sistem evaluasi
e. Sarana pendidikan
f. Sistem administrasi
Untuk mengetahui efesiensi dan efektivitas transformasi dalam proses
pendidikan perlu dilaksanakan evaluasi terhadap bekerjanya unsure-unsur
transformasi. Keluaran dalam proses pendidikan adalah siswayang semakin
berbudaya dan beradap sesuai dengan tujuan yang ditatapkan. Umpan balik dalam
proses pendidikan adalah segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses
pendidikan yang digunakan sebagai badan pertimbangan untuk perbaikan
masukan dan transformasi yang ada dalam proses. Adanya umpan balik yang
akurat sebagai hasil evaluasi yang akurat pula, akan memudahkan kegiatan
perbaikan proses pendidikan.
Apabila kita perhatikan uraian sebelumnya, kita melihat bahwa setiap unsur
yang ada pada proses transformasi pendidikan membutuhkan kegiatan evaluasi.
Dengan demikian jelaslah bahwa kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 9
bersifat integrative. Artinya setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi mulai
sejak siswa akan memasuki proses pendidikan, selama proses pendidikan, dan
berfikir pada satu tahap proses pendidikan.
Untuk mengetahui dan menetapkan siswa apakah sudah sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan lembaga pendidikan atau belum, diperlukan juga
kegiatan evaluasi. Sehingga dengan adanya evaluasi tersebut juga akan dihasilkan
umpan balik, yang mana maksud dari umpan balik ini adalah segala informasi
yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang digunakan sebagai bahan
petimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses.
Dimana umpan balik ini berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk
perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses. Dari penjelasan
tersebut dapat kita ketahui bahwa kedudukan evaluasi dalam pendidikan sangatlah
penting, karena dalam setiap proses pendidikan memerlukan kegiatan evaluasi
untuk tujuannya masing-masing.
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
1. Tujuan Evaluasi Pembelajaran
a. Menilai ketercapaian tujuan.
Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi, dan cara
belajar siswa. Cara evaluasi biasanya akan menentukan cara belajar siswa,
sebaliknya tujuan evaluasi akan menentukan metode evaluasi yang
digunakan oleh seorang guru.
b. Mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervariasi.
Belajar dikategorikan sebagai kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Batasan tersebut umumnya dikaitak sebagai pengetahuan, keterampilan,
dan nilai. Semua tipe belajar sebaiknya dievaluasi dalam proporsi yang
tepat. Jika guru menyatakan proporsi sama maka siswa dapat menekankan
dalam belajar dengan proporsi yang digunakan guru dalam mengevaluasi
sehingga mereka dapat menyesuaikan dalam belajar. Guru memilih sarana
evaluasi pada umumnya sesuai dengan tipe tujuan. Proses ini menjadikan
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 10
lebih mudah dilaksanakan, jika seorang guru menyatakan tujuan dan
merencanakan evaluasi secara berkaitan.
c. Memotivasi belajar siswa.
Evaluasi jyga harus dapat memotivasi belajar siswa. Guru harus
menguasai bermacam-macam teknik memotivasi, tetapi masih sedikit di
antara guru-guru yang mengetahui teknik motivasi yang berkaitan dengan
evaluasi. Dari penelitian menunjukkan bahwa evaluasi memotivasi belajar
siswa sesaat memang betul, tetapi untuk jangka panjang masih diragukan,
Hasil evaluasi menstimulasi tindakan siswa. Rating hasil evaluasi yang
baik dapat menimbulkan semangat atau dorongan untuk meningkatkan
atau mempertahankannya yang akhirnya memotivasi belajar siswa secara
kontinu.
d. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
Keterkaitan evaluasi dengan instruksional adalah sangat erat. Hal ini
karena evaluasi merupakan bagian dari instruksional. Di samping itu,
antara instruksional dengan kurikulum saling berkaitan. Beberapa guru
seringkali mengubah prosedur evaluasi dan metode mengajar yang
menurut mereka penting dan cocok, perubahan itu akan tepat, jika
memang didasarkan pada hasil evaluasi secara luas.
e. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.
Yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program
pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan para
siswa dalam hasil belajar yang dicapainya hendaknya tidak dipandang
sebagai kekurangan pada diri siswa semata-mata, tetapi juga bias
disebabkan oleh kesalahan strategi dalam melaksanakan program
pengajaran. Misalnya kekurangtepatan dalam memilih metode dan alat
bantu mengajar.
2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
a. Untuk perbaikan dan pegembangan sistem pembelajaran.
Pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen,
seperti tujuan, materi, metoda, media, sumber belajar, lingkungan,
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 11
guru dan peserta. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan
pembelajaran bukan hanya terhadap proses dan hasil belajar melainkan
harus diarahkan pada semua komponen pembelajaran tersebut.
b. Untuk akreditasi. Dalam UU No.20/2003 Bab I Pasal 1 Ayat 22
dijelaskan bahwa “akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan
program dalam satuan pendidikan berdasarkan kritera yang telah
ditetapkan”. Salah satu komponen akreditasi adalah pembelajaran.
Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil evaluasi
pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan.
D. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan objek evaluasi itu sendiri. Jadi,
jika objek tersebut tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup
evaluasi pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai perspekttif, yaitu domain hasil
belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, serta kompetensi.
1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Domain Hasil
Belajar
Menurut Benyamin S. Bloom, dkk hasil belajar dapat di kelompokkan ke
dalam tiga domain ,yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun rincian
domain tersebut, antara lain:
a. Domain kognitif (cognitive domain). domain ini memiliki enam jenjang
kemampuan, yaitu:
1) Pengetahuan (knowledge) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
siswa mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja yang dapat di
gunakan, antara lain: mengidentifikasi, membuat garis besar,
menyusun daftar dll.
2) Pemahaman (comprehension) yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut siswa memahami atau mengerti tentang materi pelajaran
yang disampaikan dan dapat memanfaatkannya. Kata kerja yang
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 12
dapat digunakan antara lain menjelaskan, menyimpulkan, memberi
contoh dll.
3) Penerapan (application) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik menggunakan ide-ide umum, metode, prinsip, dan teori
dalam situasi yang baru dan konkret. Kata kerja yang digunakan
diantaranya mengungkapkan, mendemonstrasikan, menunjukkan dll.
4) Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam
komponen pembentuknya. Kata kerja yang digunakan diantaranya
menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan
dll.
5) Sintesis (synthesis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan
berbagai faktor. Hasilnya bisa berupa tulisan, rencana atau meanisme.
Kata kerja yang digunakan diantaranya menyusun, menggolongkan,
menggabungkan dll.
6) Evaluasi (evaluation) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan
atau konsep berdasaran kriteria tertentu. Kata kerja yang digunakan
diantaranya menilai, membandingkan, menduga dll.
Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh David R. Krathwohl
di jurnal Theory into Practice, aspek kognitif dibedakan atas enam
jenjang yang diurutkan sebagai berikut:
1) Mengingat (remembering)
Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah
tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi
bagian belajar bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu
dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan
sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua
macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan
mengingat. Kata operasional mengetahui yaitu mengutip,
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 13
menjelaskan, menggambar, menyebutkan, membilang,
mengidentifikasi, memasangkan, menandai, dan menamai.
2) Memahami (understanding).
Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa
mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk
mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah
diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk
menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat
kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap
materi yang diketahuinya. Kata operasional memahami yaitu
menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan,
menjelaskan, dan membeberkan.
3) Menerapkan (applying).
Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur
guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena
itu, mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural.
Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk
pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam
proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. Kata
kerjanya melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan,
mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, dan
mendeteksi.
4) Menganalisis (analyzing).
Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek
ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan
antar unsur-unsur tersebut. Kata kerjanya yaitu menguraikan,
membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah
struktur, mengerangkakan, mengintegrasikan, membedakan,
menyamakan, dan membandingkan.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 14
5) Mengevaluasi (evaluating).
Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria
dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup
dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. Kata kerjanya
yaitu menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai,
menguji, membenarkan, dan menyalahkan.
6) Mencipta (creating).
Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu
bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong
dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi.
Kata oprasionalnya yaitu merancang, membangun, merencanakan,
memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan,
memperkuat, memperindah, dan menggubah.
b. Domain afektif (affective domain)
Yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan
batiniah dan terjadi bila peserta didik sadar tentang nilai yang diterima,
kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian darinya dalam
membentu nilai dan tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa
jenjang kemampuan, yaitu :
1) Kemauan menerima (receiving) yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik peka terhadap eksistensi fenomena atau
rangsangan tertentu. Kata kerja yang digunakan diantaranya
menanyakan, memilih, menggambarkan dll.
2) Kemauan menanggapi atau menjawab (responding) yaitu jenjang
kemampuan yang menuntut peserta didik tidak hanya peka terhadap
suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara.
Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara
sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata kerja yang digunakan
diantaranya membaca, mengemukakan, mendiskusikan dll.
3) Menilai (valuing) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik menilai suatu objek, fenomena atu tingah laku secara
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 15
konsisten. Kata kerja yang digunakan diantaranya melengkapi,
menerangkan, mengusulkan dll.
4) Organisasi (organization) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik menyatukan nilai yang berbeda, memecahkan masalah.
Kata kerja yang digunakan diantaranya mengubah, mengatur,
membandingkan dll.
5) Menjadi pola hidup yaitu kemampuan seseorang untuk menerapkan
setiap yang dipelajari dalam tindakan sehari-hari.
c. Domain psikomotor (psychomotor domain)
Yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerak tubuh
atau bagiannya. Kata kerja yang digunakan harus sesuai dengan
kelompok ketrampilan masing-masing, yaitu :
1) Meniru merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan contoh yang diamatinya walaupun belum mengerti makna
atau hakikat dari keterampilan itu. Contoh kata kerja operasional
yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah
mengkonstruksi, menggabungkan, mengatur, mnyesuaikan, dan
sebagainya.
2) Memanipulasi merupakan kemampuan dalam melakukan suatu
tindakan seperti yang diajarkan, dalam arti mampu memilih yang
diperlukan. Kata kerja yang sering digunakan dalam mengukur aspek
ini adalah menempatkan, membuat, memanipulasi, merancang, dan
sebagainya.
3) Pengalamiahan merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal-
hal yang diajarkan (sebagai contoh) telah menjadi suatu kebiasaan
dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Contoh
kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek
ini diantaranya adalah memutar, memindahkan, menarik,
mendorong, dan sebagainya.
4) Artikulasi merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat
melakukan suatu keterampilan yang lebih komplek terutama yang
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 16
berhubungan dengan gerakan interpretatif. Contoh kata kerja
operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah
menggunakan, mensketsa, menimbang, menjeniskan, dan
sebagainya.
Berdasarkan taksonomi Bloom di atas, maka kemampuan peserta didik
dibagi menjadi dua, yaitu tingkat tinggi dan tingkat rendah. kemampuan tingkat
rendah terdiri atas pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi, sedangkan kemampuan
tingkat tinggi meliputi analisis, sintesis, evaluasi dan kreatifitas.
2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Sistem
Pembelajaran
a. Program pembelajaran yang meliputi :
1) Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu target yang
harus dikuasai peserta didik dalam setiap pokok atau bahasan.
2) Isi atau materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa topik
atau pokok bahasan beserta perinciannya dalam setiap bidang studi.
3) Metode pembelajaran, yaitu cara guru menyampaikan materi
pelajaran, seperti metode ceramah, tanya jawab diskusi dll.
4) Media pembelajaran yaitu alat-alat yang membantu untuk
mempermudah guru dalam menyampaikan isi atau materi pelajaran.
Media dibagi menjadi 3, yaitu media audio, media visual, media
audio-visual.
5) Sumber belajar, yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan
latar.
6) Lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan keluarga.
7) Penilaian proses dan hasil belajar, baik menggunakan tes ataupun non
tes.
b. Program pelaksanaan pembelajaran, meliputi :
1) Kegiatan, yang meliputi jenis kegiatan, prosedur pelaksanaan, sarana
pendukung dll.
2) Guru, terutama dalam hal menyampaikan materi, kesulitan guru dll.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 17
3) Peserta didik, terutama peran peserta dalam kegiatan belajar, keaktifan,
kesulitan belajar dll.
c. Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang.
3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian
Proses dan Hasil Belajar
a. Sikap, kebiasaan, motivasi, minat dan bakat.
b. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan pelajaran.
c. Kecerdasan peserta didik .
d. Perkembangan jasmani atau kesehatan.
e. Keterampilan
4. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian
Berbasis Kelas
Sesuai Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, maka ruang lingkup
penilaian berbasis kelas adalah sebagai berikut :
a. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Kompetensi ini pada hakikatnya ialah pengetahuan, ketrampilan,
sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek
mata pelajaran tertentu.
b. Kompetensi Rumpun Pelajaran
Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran yang
lebih spesifik.
c. Kompetensi Lintas Kurikulum
Kompetensi ini merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik melalui seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum.
d. Kompetensi Tamatan
Kompetensi ini merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-
nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah
peserta didik menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 18
e. Pencapaian Keterampilan Hidup
Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi lintas kurikulum,
kompetensi rumpun pelajaran, dan kompetensi tamatan melalui berbagai
pengalaman belajar dapat memberikan efek posistif dalam bentu
kecakapan hidup (life skills).
E. Prinsip-prinsip Umum Evaluasi
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara incidental karena pembelajaran itu
sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus
dilakukan secara kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu
harus senantiasa dihubungkan dengan hasil – hasil pada waktu sebelumnya,
sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang
perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat
dilihat dari dimensi produk saja, tetapi juga dimensi proses bahkan dari
dimensi input.
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil
seluruh objek tersebut sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi
itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu
harus dievaluasi, baik menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Begitu juga objek evaluasi yang lain.
3. Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus berlaku
adil tanpa pilih kasih.
Semua peserta didik harus dperlakukan sama tanpa “pandang bulu”.
Guru juga hendaknya bertindak objektif, apa adanya sesuai kemampuan
peserta didik. Oleh sebab itu, sikap like dan dislike, perasaan, keninginan,
dan prasangka yang bersifat negative harus dihilangkan. Evaluasi harus
didasarka pada data dan fakta yang sebenarnya, bukan hasil rekayasa.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 19
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua
pihak, seperti orang tua peserta didik, sesame guru, kepala sekolah, dan
termasuk peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak
merasa puas dengan hasil evaluasi dan pihak – pihak tersebut merasa
dihargai.
5. Praktis
Praktis disini bermakna mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri
yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang menggunakan alat
tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk soal.
F. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis,
yaitu:
1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan
Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendesain program pembelajaran.
Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan
program pembelajaran. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang
kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan
implementasi program dan tercapainya keberhasilan program pembelajaran.
Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum program sebenarnya disusun dan
dikembangkan.
2. Evaluasi monitoring
Evaluasi ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah program pembelajaran
mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana
sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui
kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan
pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 20
3. Evaluasi dampak
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh
suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria
keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran.
4. Evaluasi efisiensi-ekonomis
Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai tingkat efisiensi pelaksanaan
program pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah
biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam suatu program pembelajaran
dengan program lainnya yang memiliki tujuan yang sama.
5. Evaluasi program komprehensif
Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai program pembelajaran secara
menyeluruh, seperi perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring
pelaksanaan, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi.
Menurut S. Hamid Hasan (1988) dalam perspektif kurikulum, evaluasi
dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu :
1. Evaluasi reflektif
Jenis evaluasi ini mengkaji tentang ide yang dikembangkan dan dijadikan
landasan bagi kurikulum. Ada beberapa kemungkinan pelaksanaan evaluasi
reflektif, yaitu : (a) pada waktu pertama kali ide dikemukakan, (b) pada waktu
terjadi proses deliberasi ketika suatu kurikulum sebagai rencana akan
dikembangkan oleh suatu tim, (c) pada waktu kurikulum sebagai rencana
telah selesai ditulis, atau (d) pada waktu kurikulum sebagai kegiatan sedang
dikembangkan.
2. Evaluasi rencana
Evaluasi rencana banyak digunakan orang ketika inovasi mulai diperkenalkan
dalam pengembangan kurikulum dan setelah teknologi pengembangan
kurikulum sebagai rencana menghasilkan format-format tertentu. Pelaksanaan
jenis evaluasi ini dapat dilakukan ketika proses penulisan kurikulum sebagai
rencana sedang berlangsung maupun pada waktu penulisan itu telah selesai
dikerjakan.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 21
3. Evaluasi proses
Evaluasi proses sering disebut dengan evaluasi implementasi kurikulum.
Istilah proses digunakan untuk memperkuat pengertian kurikulum sebagai
suatu proses, sesuatu yang terjadi disekolah. Asumsi evaluasi proses adalah
suatu proses banyak menentukan keberhasilan kurikulum. Jenis evaluasi ini
lebih banyak mecurahkan perhatiannya terhadap dimensi kurikulum sebagai
kegiatan termasuk factor-faktor yang mempengaruhinya, seperti kepala
sekolah, guru, peserta didik, sarana prasarana, sistem supervise dan
monitoring, lingkungan, orang tua, dan sebagainya.
4. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil disebut sebagai penilaian hasil belajar. Hasil yang
dimaksudkan dalam evaluasi hasil adalah hasil belajar dalam pengertian
pengetahuan. Evaluasi hasil banyak digunakan, misalnya evaluasi terhadap
proyek CBSA dengan membandingkan hasi belajar peserta didik berdasarkan
skor EBTANAS.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas
sesuatu. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangkan membuat keputusan-keputusan berdasarkan
kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses untuk
menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti.
Jadi, evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian,
penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap
berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu.
Kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan bersifat integrative. Artinya
setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi mulai sejak siswa akan memasuki
proses pendidikan, selama proses pendidikan, dan berfikir pada satu tahap proses
pendidikan.
Tujuan evaluasi pembelajaran diantaranya yaitu menilai ketercapaian
tujuan, mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervarias, memotivasi
belajar siswa, menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum, dan
menentukan tindak lanjut hasil penilaian. Fungsi evaluasi pembelajaran terbagi
menjadi dua yaitu untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran serta
untuk akreditasi.
Ruang lingkup dibagi menjadi empat bidang, yaitu ruang lingkup evaluasi
pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar, ruang lingkup evaluasi
pembelajaran dalam perspektif sistem pembelajaran, ruang lingkup evaluasi
pembelajaran dalam perspektif penilaian proses dan hasil belajar, ruang lingkup
evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 23
Prinsip evaluasi pembelajaran mencakup kontinuitas, komprehensif, adil
dan objektif, kooperatif dan praktis. Jenis-jenis evaluasi pembelajaran, sebagai
suatu program terbagi menjadi lima jenis yaitu evaluasi perencanaan dan
pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-
ekonomis dan evaluasi program komprehensif. Sedangkan evaluasi dalam
perspektif kurikulum terbagi menjadi empat jenis, yaitu evaluasi reflektif, evaluasi
perencanaan, evaluasi proses dan evaluasi hasil.
B. Saran
Sebagai seorang calon guru, kita sebaiknya mengerti dan memahami arti
dan makna dari evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan di
masa depan. Evaluasi pembelajaran sangat mempengaruhi perubahan kurikulum
dimasa depan, oleh karena itu pemilihan evaluasi dalam pembelajaranpun sangat
dibutuhkan.
Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 24

More Related Content

What's hot

Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 
Analisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswaAnalisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswa
Pristiadi Utomo
 
Template MODUL AJAR.docx
Template MODUL AJAR.docxTemplate MODUL AJAR.docx
Template MODUL AJAR.docx
smpn3wangiwangiselat
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Nailul Hasibuan
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
alvinnoor
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
vina serevina
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
Nur Agustin Mufarokhah
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
Imam181993
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
Dadang DjokoKaryanto
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapAchmad Anang Aswanto
 
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil BelajarKB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
Istna Zakia Iriana
 
Diferensiasi .ppt
Diferensiasi .pptDiferensiasi .ppt
Diferensiasi .ppt
triyonoKimung
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...
Mulyadi907578
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
masterkukuh
 
Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2
SriDeviyantiArianata
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

Peta konsep ptk
Peta konsep ptkPeta konsep ptk
Peta konsep ptk
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Analisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswaAnalisis buku guru dan siswa
Analisis buku guru dan siswa
 
Template MODUL AJAR.docx
Template MODUL AJAR.docxTemplate MODUL AJAR.docx
Template MODUL AJAR.docx
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
 
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil BelajarKB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Diferensiasi .ppt
Diferensiasi .pptDiferensiasi .ppt
Diferensiasi .ppt
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 

Similar to Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
yuliartiramli
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pesa Desgamalia
 
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah trysnokoe
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiMulyati Rahman
 
pertemuan 7.pptx
pertemuan 7.pptxpertemuan 7.pptx
pertemuan 7.pptx
nispihariyani1
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_amirafirda
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
Non Formal Education
 
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docxEVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
andiyuliyanto1
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Septian Muna Barakati
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
mas iwan
 
Evaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaEvaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran lina
Josua Sitorus
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiWarnet Raha
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiOperator Warnet Vast Raha
 
MODUL
MODULMODUL
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
IbnuNizamSoamole1
 
Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Phujie FaHrani
 

Similar to Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran (20)

Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
 
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
 
pertemuan 7.pptx
pertemuan 7.pptxpertemuan 7.pptx
pertemuan 7.pptx
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docxEVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
 
Evaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaEvaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran lina
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
MODUL
MODULMODUL
MODUL
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
 
Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan
 

More from Hariyatunnisa Ahmad

Model Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di JepangModel Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di Jepang
Hariyatunnisa Ahmad
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
Hariyatunnisa Ahmad
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Hariyatunnisa Ahmad
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hariyatunnisa Ahmad
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
Hariyatunnisa Ahmad
 
Sastra Anak
Sastra AnakSastra Anak
Sastra Anak
Hariyatunnisa Ahmad
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Hariyatunnisa Ahmad
 
Pembuktian Fonem
Pembuktian FonemPembuktian Fonem
Pembuktian Fonem
Hariyatunnisa Ahmad
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Hariyatunnisa Ahmad
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
Hariyatunnisa Ahmad
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Hariyatunnisa Ahmad
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
Hariyatunnisa Ahmad
 
Membaca
MembacaMembaca
Duga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak DiriDuga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak Diri
Hariyatunnisa Ahmad
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Hariyatunnisa Ahmad
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Hariyatunnisa Ahmad
 
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Hariyatunnisa Ahmad
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
Hariyatunnisa Ahmad
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Hariyatunnisa Ahmad
 

More from Hariyatunnisa Ahmad (20)

Model Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di JepangModel Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di Jepang
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Sastra Anak
Sastra AnakSastra Anak
Sastra Anak
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
 
Pembuktian Fonem
Pembuktian FonemPembuktian Fonem
Pembuktian Fonem
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan Esensialisme
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Membaca
MembacaMembaca
Membaca
 
Duga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak DiriDuga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak Diri
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
 
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
 

Recently uploaded

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitati sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003 : 1) secara eksplisit mengemukakan bahwa antara evaluasi dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak pada konteks penggunaannya. Penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru menilai hasil belajar murid, atau supervisor menilai guru. Baik guru maupun supervisor adalah orang-orang yang menjadi bagian dari sistem pendidikan. Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan biasanya dilaksanakan secara eksternal, seperti konsultan yang disewa untuk mengevaluasi suatu program, baik pada level terbatas maupun pada level yang luas. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 1
  • 2. Fungsi Evaluasi Pendidikan. Sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk : 1. Membuat kebijaksanaan dan keputusan. 2. Menilai hasil yang dicapai para pelajar. 3. Menilai kurikulum. 4. Memberi kepercayaan kepada sekolah. 5. Memonitor dana yang telah diberikan. 6. Memperbaiki materi dan program pendidikan. Hasil evaluasi yang didapat sampai sekarang tentang dunia pendidikan Nasional kita cukup memperihatinkan, tidak hanya dalam segi kualitas tapi juga kegagalan dalam membentuk karakter building generasi muda bangsa. Pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak, dimana tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. membentuk SDM yang berkualitas. Namun sayang kebijakan pendidikan yang ada sampai sekarang masih jauh dari harapan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik, tidak baik, bermanfaat, atau tidak bermanfaat, dll. Pentingnya diketahui hasil ini karena ia dapat menjadi salah satu patron bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Artinya, apabila pembelajaran yang dilakukannya mencapai hasil yang baik, pendidik tentu dapat dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran dan demikian pula sebaliknya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Sudah menjadi kebiasaan dalam pembelajaran bahwa kegiatan evaluasi pasti dilaksanakan kepada peserta didik baik itu bisa dilaksanakan setelah berakhirnya suatu mata pelajaran tertentu atau bisa dilakukan setelah diakhir proses pembelajaran yang tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik mengenai suatu mata pelajaran tertentu yang kemudian bagi peserta didik bisa dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran. Ketika kita membahas masalah evaluasi tidak terlepas dengan istilah lain yang hampir sama tetapi sebenarnya berbeda dengan evaluasi. Istilah yang Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 2
  • 3. dimaksud diantaranya seperti pengukuran, penilaian, tes dan juga ketika menyebut istilah evaluasi pendidikan, dengan evaluasi pembelajaran yang dimana istilah- istilah tersebut tentu berbeda dalam beberapa seginya, pada fokus, pada ruang lingkup serta pada penerapannya dalam kegiatan praktis. Kegiatan evaluasi tidak hanya bermakna terbatas pada pekerjaan menilai program pembelajaran dalam lingkup interaksi antara pendidik dan peserta didik didalam kelas saja, tetapi kini istilah ini telah menjadi sebuah istilah umum yang dipergunakan untuk menyebutkan suatu tindakan yang mengandung maksud melakukan penilaian dalam semua aspek bidang kehidupan. Karena dengan melakukan evaluasi maka kita akan mengetahui keberhasilan suatu kegiatan, dimana dan bagian mana letak kelemahan, kekurangan dan kegagalannya serta bagaimana cara atau strategi untuk mengatasinya, kemudian seberapa besar ruang dan gerak yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan tersebut, semua persoalan tersebut bisa diperjelas dengan melakukan evaluasi. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran 2. Kedudukan evaluasi dalam pembelajaran 3. Tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran 4. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran 5. Prinsip-prinsip umum evaluasi 6. Jenis evaluasi pembelajaran Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 3
  • 4. C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk : 1. Mengetahui pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran 2. Menjelaskan kedudukan evaluasi dalam pembelajaran 3. Mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran 4. Menjelaskan ruang lingkup evaluasi pembelajaran 5. Menjelaskan prinsip-prinsip umum evaluasi 6. Mengetahui jenis evaluasi pembelajaran Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 4
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hierarki. Evaluasi didahului dengan penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran, pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamalan dengan kriteria, penilaian merupakan kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan nilai atau implikasi perilaku. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya daripada peniaian, sedangkan penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu yang merupakan bagian dari ruang lingkup tersebut. Jika evaluasi dan penilaian bersifat kualitatif, maka pengukuran bersifat kuantitatif (skor/angka) yang diperoleh dengan menggunakan suatu alat ukur atau instrument yang standar (baku). 1. Pengukuran Menurut Ahmann dan Glock (dalam S. Hamid Hasan : 1998) menjelaskan “in the last analysis measurement is only a part, although a very substansial part of evaluation. It provides information upon which an evaluation can be based…Educational measurement is the process that attemps to obtain a quantified representation of a degree to which a trait is possessed by a pupil” (Pengukuran merupakan langkah akhir dari analisis yang bersifat substansial. Pengukuran memberikan informasi dimana evaluasi dapat didasari oleh… pengukuran pembelajaran adalah proses penerimaan untuk mendapatkan representasi yang diukur dari kriteria murid). Pendapat ini hampir sama dengan pendapat Thorndike dan Hagen (1972), Mehrens dan Hagen (1978), Nitko (1983), dan Walsh dan Betz (1985). Sementara itu, menurut Wiersma dan Jurs (1985) mengemukakan, “technically, measurement is the assigment of numerals to objects or events according to rules that give numeral quantitative meaning.” (arti) Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 5
  • 6. Sedangkan menurut Ebel (1972), salah seorang tokoh terkenal dalam dunia tes dan pengukuran mengemukakan “measurement is a process of assigning numbers to the individual members of a set of objects or person for the purpose of indicating differences among them in the degree to which they possess the characteristic being measured. If any characteristic of person or things can be defined clearly enough so observed differences between them with respect to this characteristic can be consistenly verified, the characteristic is measurable. A more refined type of measurement ivolves comparison of some characteristic of a thing with a preestablished atandard scale for measuring that characteristic.” (Arti) Berdasarkan beberapa pengertian tentang pengukuran yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Dalam mengukur juga menggunakan alat ukur, alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki deraja validitas dan reliabilitas yang tinggi. 2. Penilaian Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan “penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa”. Selanjutnya Gronlund mengartikan “penilaian adalah suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi/data untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran”. Sementara itu Anthony J. Nitko (1996: 4), menjelaskan, “assessment is a broad term defined as a process for obtaining information that is used for making decision about students, curricula and programs, and educational policy”. Penilaian adalah tindakan mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran-ukuran yang bersifat kualitatif (baik buruk, panjang pendek, dsb). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 6
  • 7. informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangkan membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Keputusan tentang peserta didik meliputi juga pengelolaan belajar, penempatan peserta didik sesuai dengan jenjang atau jenis program pendidikan, bimbingan dan konseling, dan menyeleksi peserta didik untuk pendidikan lebih lanjut. Keputusan penilaian dapat dibuat oleh guru, sesame peserta didik (peer) atau oleh dirinya sendiri (self-assessment). Pengambilan keputusa perlu menggunakan pertimbangan yang berbeda-beda dan membandingkan hasil penilaian. Pengambilan keputusan harus membimbing peserta didik untuk melakukan perbaikan pencapaian hasil belajar. Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik mencapai perkembangan belajarnya secara optimal. Implikasinya adalah kegiatan penilaian harus digunakan sebagai cara atau teknik untuk mendidik sesuai dengan prinsip pedagogis. Guru harus menyadari bahwa kemajuan belajar peserta didik merupakan salah satu indicator keberhasilannya dalam pembelajaran. 3. Evaluasi Evaluasi merupakan istilah serapan yang berasal dari istilah dalam bahasa inggris yaitu “evaluation”. Evaluation sendiri berasal dari akar kata “value” yang berarti nilai. Selanjutnya dari kata nilai terbentuklah kata “Penilaian” yang dalam perbincangan sering digunakan sebagai padanan dari istilah evaluasi, padahal secara kosepsional, penilaian bukan merupakan alih bahasa dari sitilah evaluasi. Selanjutnya secara lebih jauh berikut ini diungkap beberapa pengertian evaluasi, antara lain : a. Stufflebeam et.al (1971), “evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”, evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 7
  • 8. b. Guba dan Lincoln (1985: 35), process for describing an evaluand and judging its merit and worth “ dan Gilbert Sax (1980: 18), Evaluation is a process through which a value judgment or decision is made from a variety of observations and from the background and training of the evaluator”. Dua rumusan tentang evaluasi tersebut menjelaskan, bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari pada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan. c. Nana Sudjana (dalam Sobry sutikno : 2013) menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu, juga alat yang digunakan untuk mengumpulkan data nya. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja. Sedangkan ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem. 4. Pengertian Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 8
  • 9. B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran Proses pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia, dimana di dalamnya terjadi proses membudayakan dan memperadabkan manusia. Agar terbentuk manusia yang berbudaya dan beradab, maka diperlukan transformasi kebudayaan dan peradaban. Masukan dalam proses pendidikan adalah siswa dengan segala karakteristik dan keunikannya. Untuk memastikan karakteristik dan keunikan siswa yang akan masuk dalam transformasi, diperlukan evaluasi terhadap masukakan. Tranformasi dalam proses pendidikan adalah proses untuk membudayakan dan memberadabkan siswa. Keberhasilan transformasi untuk menghasilkan keluaran seperti yang duharapakan dipengaruhi dan atau ditentukan oleh bekerjabya komponen/usur yang ada didalam lembaga pendidikan. Unsur-unsur transformasi dalam proses pendidikan meliputi : a. Pendidikan dan personal lainnya b. Isi pendidikan c. Teknik d. Sistem evaluasi e. Sarana pendidikan f. Sistem administrasi Untuk mengetahui efesiensi dan efektivitas transformasi dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan evaluasi terhadap bekerjanya unsure-unsur transformasi. Keluaran dalam proses pendidikan adalah siswayang semakin berbudaya dan beradap sesuai dengan tujuan yang ditatapkan. Umpan balik dalam proses pendidikan adalah segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang digunakan sebagai badan pertimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses. Adanya umpan balik yang akurat sebagai hasil evaluasi yang akurat pula, akan memudahkan kegiatan perbaikan proses pendidikan. Apabila kita perhatikan uraian sebelumnya, kita melihat bahwa setiap unsur yang ada pada proses transformasi pendidikan membutuhkan kegiatan evaluasi. Dengan demikian jelaslah bahwa kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 9
  • 10. bersifat integrative. Artinya setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi mulai sejak siswa akan memasuki proses pendidikan, selama proses pendidikan, dan berfikir pada satu tahap proses pendidikan. Untuk mengetahui dan menetapkan siswa apakah sudah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan lembaga pendidikan atau belum, diperlukan juga kegiatan evaluasi. Sehingga dengan adanya evaluasi tersebut juga akan dihasilkan umpan balik, yang mana maksud dari umpan balik ini adalah segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang digunakan sebagai bahan petimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses. Dimana umpan balik ini berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses. Dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa kedudukan evaluasi dalam pendidikan sangatlah penting, karena dalam setiap proses pendidikan memerlukan kegiatan evaluasi untuk tujuannya masing-masing. C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran 1. Tujuan Evaluasi Pembelajaran a. Menilai ketercapaian tujuan. Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi, dan cara belajar siswa. Cara evaluasi biasanya akan menentukan cara belajar siswa, sebaliknya tujuan evaluasi akan menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh seorang guru. b. Mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervariasi. Belajar dikategorikan sebagai kognitif, afektif, dan psikomotorik. Batasan tersebut umumnya dikaitak sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Semua tipe belajar sebaiknya dievaluasi dalam proporsi yang tepat. Jika guru menyatakan proporsi sama maka siswa dapat menekankan dalam belajar dengan proporsi yang digunakan guru dalam mengevaluasi sehingga mereka dapat menyesuaikan dalam belajar. Guru memilih sarana evaluasi pada umumnya sesuai dengan tipe tujuan. Proses ini menjadikan Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 10
  • 11. lebih mudah dilaksanakan, jika seorang guru menyatakan tujuan dan merencanakan evaluasi secara berkaitan. c. Memotivasi belajar siswa. Evaluasi jyga harus dapat memotivasi belajar siswa. Guru harus menguasai bermacam-macam teknik memotivasi, tetapi masih sedikit di antara guru-guru yang mengetahui teknik motivasi yang berkaitan dengan evaluasi. Dari penelitian menunjukkan bahwa evaluasi memotivasi belajar siswa sesaat memang betul, tetapi untuk jangka panjang masih diragukan, Hasil evaluasi menstimulasi tindakan siswa. Rating hasil evaluasi yang baik dapat menimbulkan semangat atau dorongan untuk meningkatkan atau mempertahankannya yang akhirnya memotivasi belajar siswa secara kontinu. d. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum. Keterkaitan evaluasi dengan instruksional adalah sangat erat. Hal ini karena evaluasi merupakan bagian dari instruksional. Di samping itu, antara instruksional dengan kurikulum saling berkaitan. Beberapa guru seringkali mengubah prosedur evaluasi dan metode mengajar yang menurut mereka penting dan cocok, perubahan itu akan tepat, jika memang didasarkan pada hasil evaluasi secara luas. e. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian. Yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar yang dicapainya hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri siswa semata-mata, tetapi juga bias disebabkan oleh kesalahan strategi dalam melaksanakan program pengajaran. Misalnya kekurangtepatan dalam memilih metode dan alat bantu mengajar. 2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran a. Untuk perbaikan dan pegembangan sistem pembelajaran. Pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen, seperti tujuan, materi, metoda, media, sumber belajar, lingkungan, Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 11
  • 12. guru dan peserta. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan pembelajaran bukan hanya terhadap proses dan hasil belajar melainkan harus diarahkan pada semua komponen pembelajaran tersebut. b. Untuk akreditasi. Dalam UU No.20/2003 Bab I Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa “akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kritera yang telah ditetapkan”. Salah satu komponen akreditasi adalah pembelajaran. Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan. D. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan objek evaluasi itu sendiri. Jadi, jika objek tersebut tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai perspekttif, yaitu domain hasil belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, serta kompetensi. 1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Domain Hasil Belajar Menurut Benyamin S. Bloom, dkk hasil belajar dapat di kelompokkan ke dalam tiga domain ,yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun rincian domain tersebut, antara lain: a. Domain kognitif (cognitive domain). domain ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu: 1) Pengetahuan (knowledge) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja yang dapat di gunakan, antara lain: mengidentifikasi, membuat garis besar, menyusun daftar dll. 2) Pemahaman (comprehension) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan dan dapat memanfaatkannya. Kata kerja yang Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 12
  • 13. dapat digunakan antara lain menjelaskan, menyimpulkan, memberi contoh dll. 3) Penerapan (application) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menggunakan ide-ide umum, metode, prinsip, dan teori dalam situasi yang baru dan konkret. Kata kerja yang digunakan diantaranya mengungkapkan, mendemonstrasikan, menunjukkan dll. 4) Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam komponen pembentuknya. Kata kerja yang digunakan diantaranya menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan dll. 5) Sintesis (synthesis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor. Hasilnya bisa berupa tulisan, rencana atau meanisme. Kata kerja yang digunakan diantaranya menyusun, menggolongkan, menggabungkan dll. 6) Evaluasi (evaluation) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasaran kriteria tertentu. Kata kerja yang digunakan diantaranya menilai, membandingkan, menduga dll. Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh David R. Krathwohl di jurnal Theory into Practice, aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang yang diurutkan sebagai berikut: 1) Mengingat (remembering) Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat. Kata operasional mengetahui yaitu mengutip, Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 13
  • 14. menjelaskan, menggambar, menyebutkan, membilang, mengidentifikasi, memasangkan, menandai, dan menamai. 2) Memahami (understanding). Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya. Kata operasional memahami yaitu menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, dan membeberkan. 3) Menerapkan (applying). Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu, mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. Kata kerjanya melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, dan mendeteksi. 4) Menganalisis (analyzing). Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Kata kerjanya yaitu menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengerangkakan, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, dan membandingkan. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 14
  • 15. 5) Mengevaluasi (evaluating). Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. Kata kerjanya yaitu menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, dan menyalahkan. 6) Mencipta (creating). Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi. Kata oprasionalnya yaitu merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah. b. Domain afektif (affective domain) Yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian darinya dalam membentu nilai dan tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu : 1) Kemauan menerima (receiving) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu. Kata kerja yang digunakan diantaranya menanyakan, memilih, menggambarkan dll. 2) Kemauan menanggapi atau menjawab (responding) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik tidak hanya peka terhadap suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata kerja yang digunakan diantaranya membaca, mengemukakan, mendiskusikan dll. 3) Menilai (valuing) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menilai suatu objek, fenomena atu tingah laku secara Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 15
  • 16. konsisten. Kata kerja yang digunakan diantaranya melengkapi, menerangkan, mengusulkan dll. 4) Organisasi (organization) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menyatukan nilai yang berbeda, memecahkan masalah. Kata kerja yang digunakan diantaranya mengubah, mengatur, membandingkan dll. 5) Menjadi pola hidup yaitu kemampuan seseorang untuk menerapkan setiap yang dipelajari dalam tindakan sehari-hari. c. Domain psikomotor (psychomotor domain) Yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerak tubuh atau bagiannya. Kata kerja yang digunakan harus sesuai dengan kelompok ketrampilan masing-masing, yaitu : 1) Meniru merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan contoh yang diamatinya walaupun belum mengerti makna atau hakikat dari keterampilan itu. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah mengkonstruksi, menggabungkan, mengatur, mnyesuaikan, dan sebagainya. 2) Memanipulasi merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan seperti yang diajarkan, dalam arti mampu memilih yang diperlukan. Kata kerja yang sering digunakan dalam mengukur aspek ini adalah menempatkan, membuat, memanipulasi, merancang, dan sebagainya. 3) Pengalamiahan merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal- hal yang diajarkan (sebagai contoh) telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini diantaranya adalah memutar, memindahkan, menarik, mendorong, dan sebagainya. 4) Artikulasi merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang lebih komplek terutama yang Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 16
  • 17. berhubungan dengan gerakan interpretatif. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah menggunakan, mensketsa, menimbang, menjeniskan, dan sebagainya. Berdasarkan taksonomi Bloom di atas, maka kemampuan peserta didik dibagi menjadi dua, yaitu tingkat tinggi dan tingkat rendah. kemampuan tingkat rendah terdiri atas pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi, sedangkan kemampuan tingkat tinggi meliputi analisis, sintesis, evaluasi dan kreatifitas. 2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Sistem Pembelajaran a. Program pembelajaran yang meliputi : 1) Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu target yang harus dikuasai peserta didik dalam setiap pokok atau bahasan. 2) Isi atau materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa topik atau pokok bahasan beserta perinciannya dalam setiap bidang studi. 3) Metode pembelajaran, yaitu cara guru menyampaikan materi pelajaran, seperti metode ceramah, tanya jawab diskusi dll. 4) Media pembelajaran yaitu alat-alat yang membantu untuk mempermudah guru dalam menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media dibagi menjadi 3, yaitu media audio, media visual, media audio-visual. 5) Sumber belajar, yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar. 6) Lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan keluarga. 7) Penilaian proses dan hasil belajar, baik menggunakan tes ataupun non tes. b. Program pelaksanaan pembelajaran, meliputi : 1) Kegiatan, yang meliputi jenis kegiatan, prosedur pelaksanaan, sarana pendukung dll. 2) Guru, terutama dalam hal menyampaikan materi, kesulitan guru dll. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 17
  • 18. 3) Peserta didik, terutama peran peserta dalam kegiatan belajar, keaktifan, kesulitan belajar dll. c. Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Proses dan Hasil Belajar a. Sikap, kebiasaan, motivasi, minat dan bakat. b. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan pelajaran. c. Kecerdasan peserta didik . d. Perkembangan jasmani atau kesehatan. e. Keterampilan 4. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Berbasis Kelas Sesuai Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, maka ruang lingkup penilaian berbasis kelas adalah sebagai berikut : a. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kompetensi ini pada hakikatnya ialah pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran tertentu. b. Kompetensi Rumpun Pelajaran Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran yang lebih spesifik. c. Kompetensi Lintas Kurikulum Kompetensi ini merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik melalui seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum. d. Kompetensi Tamatan Kompetensi ini merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai- nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 18
  • 19. e. Pencapaian Keterampilan Hidup Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran, dan kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar dapat memberikan efek posistif dalam bentu kecakapan hidup (life skills). E. Prinsip-prinsip Umum Evaluasi 1. Kontinuitas Evaluasi tidak boleh dilakukan secara incidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus dilakukan secara kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil – hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja, tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input. 2. Komprehensif Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh objek tersebut sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotor. Begitu juga objek evaluasi yang lain. 3. Adil dan objektif Dalam melaksanakan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Semua peserta didik harus dperlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Guru juga hendaknya bertindak objektif, apa adanya sesuai kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu, sikap like dan dislike, perasaan, keninginan, dan prasangka yang bersifat negative harus dihilangkan. Evaluasi harus didasarka pada data dan fakta yang sebenarnya, bukan hasil rekayasa. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 19
  • 20. 4. Kooperatif Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesame guru, kepala sekolah, dan termasuk peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi dan pihak – pihak tersebut merasa dihargai. 5. Praktis Praktis disini bermakna mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang menggunakan alat tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk soal. F. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu: 1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendesain program pembelajaran. Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan program pembelajaran. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan implementasi program dan tercapainya keberhasilan program pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum program sebenarnya disusun dan dikembangkan. 2. Evaluasi monitoring Evaluasi ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 20
  • 21. 3. Evaluasi dampak Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran. 4. Evaluasi efisiensi-ekonomis Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai tingkat efisiensi pelaksanaan program pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam suatu program pembelajaran dengan program lainnya yang memiliki tujuan yang sama. 5. Evaluasi program komprehensif Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai program pembelajaran secara menyeluruh, seperi perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring pelaksanaan, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi. Menurut S. Hamid Hasan (1988) dalam perspektif kurikulum, evaluasi dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu : 1. Evaluasi reflektif Jenis evaluasi ini mengkaji tentang ide yang dikembangkan dan dijadikan landasan bagi kurikulum. Ada beberapa kemungkinan pelaksanaan evaluasi reflektif, yaitu : (a) pada waktu pertama kali ide dikemukakan, (b) pada waktu terjadi proses deliberasi ketika suatu kurikulum sebagai rencana akan dikembangkan oleh suatu tim, (c) pada waktu kurikulum sebagai rencana telah selesai ditulis, atau (d) pada waktu kurikulum sebagai kegiatan sedang dikembangkan. 2. Evaluasi rencana Evaluasi rencana banyak digunakan orang ketika inovasi mulai diperkenalkan dalam pengembangan kurikulum dan setelah teknologi pengembangan kurikulum sebagai rencana menghasilkan format-format tertentu. Pelaksanaan jenis evaluasi ini dapat dilakukan ketika proses penulisan kurikulum sebagai rencana sedang berlangsung maupun pada waktu penulisan itu telah selesai dikerjakan. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 21
  • 22. 3. Evaluasi proses Evaluasi proses sering disebut dengan evaluasi implementasi kurikulum. Istilah proses digunakan untuk memperkuat pengertian kurikulum sebagai suatu proses, sesuatu yang terjadi disekolah. Asumsi evaluasi proses adalah suatu proses banyak menentukan keberhasilan kurikulum. Jenis evaluasi ini lebih banyak mecurahkan perhatiannya terhadap dimensi kurikulum sebagai kegiatan termasuk factor-faktor yang mempengaruhinya, seperti kepala sekolah, guru, peserta didik, sarana prasarana, sistem supervise dan monitoring, lingkungan, orang tua, dan sebagainya. 4. Evaluasi hasil Evaluasi hasil disebut sebagai penilaian hasil belajar. Hasil yang dimaksudkan dalam evaluasi hasil adalah hasil belajar dalam pengertian pengetahuan. Evaluasi hasil banyak digunakan, misalnya evaluasi terhadap proyek CBSA dengan membandingkan hasi belajar peserta didik berdasarkan skor EBTANAS. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 22
  • 23. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangkan membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Jadi, evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu. Kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan bersifat integrative. Artinya setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi mulai sejak siswa akan memasuki proses pendidikan, selama proses pendidikan, dan berfikir pada satu tahap proses pendidikan. Tujuan evaluasi pembelajaran diantaranya yaitu menilai ketercapaian tujuan, mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervarias, memotivasi belajar siswa, menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum, dan menentukan tindak lanjut hasil penilaian. Fungsi evaluasi pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran serta untuk akreditasi. Ruang lingkup dibagi menjadi empat bidang, yaitu ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar, ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif sistem pembelajaran, ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian proses dan hasil belajar, ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 23
  • 24. Prinsip evaluasi pembelajaran mencakup kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif dan praktis. Jenis-jenis evaluasi pembelajaran, sebagai suatu program terbagi menjadi lima jenis yaitu evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi- ekonomis dan evaluasi program komprehensif. Sedangkan evaluasi dalam perspektif kurikulum terbagi menjadi empat jenis, yaitu evaluasi reflektif, evaluasi perencanaan, evaluasi proses dan evaluasi hasil. B. Saran Sebagai seorang calon guru, kita sebaiknya mengerti dan memahami arti dan makna dari evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan di masa depan. Evaluasi pembelajaran sangat mempengaruhi perubahan kurikulum dimasa depan, oleh karena itu pemilihan evaluasi dalam pembelajaranpun sangat dibutuhkan. Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 24