SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Membuktikan adanya prinsip segregasi secara bebas.
2. Membuktikan perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida, yaitu
perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1
3. Dapat menggunakan uji Chi Square dalam analisis genetika mendel.
4. Menentukan perbandingan antara teoritis hukum mendel I dan hasil percobaan
sesuai atau tidak (Ho diterima).
5. Memahami pengertian dominan, resesif, genotipe, fenotipe, setelah dilakukannya
percobaan
B. LATAR BELAKANG
Genetika berasal dari kata bahasa Yunani genno, yang berarti
"melahirkan", genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada
organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat
juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
Genetika merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari
berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi pada organisme
maupun suborganisme. Terdapat sifat keturunan yang ditentukan oleh gen yang
terdapat Dalam autosom. Seperti halnya pada saat mempelajari menurunnya warna
bunga pada tanaman atau sifat albino pada manusia. Selain itu pada manusia, sifat-
sifat yang menurun dikenal dengan istilah hereditas. Biasanya gen dominan
memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki jantan atau betina. Baru dalam
keadaan homozigot resesif, pengaruh dominan itu akan menampakkan diri dalam
fenotipe. Orang yang pertama kali melakukan persilangan dengan menggunakan
tumbuhan sebagai bahan adalah orang berkebangsan Australia bernama George
Mendel (1822-1884) pada tahun 1866, Mendel melakukan eksperimen dengan
menanam tanaman kacang ercis.
Gen
Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan
Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas
yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom.
Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup
yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen. Gen terdiri dari
protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m (mikron).
Fungsi Gen
Fungsi gen antara lain:
a. Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya.
b. Sebagai penentu sifat yang diturunkan.
c. Mengatur perkembangan dan metabolisme.
Simbol-Simbol Gen
a. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang
dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan biasanya
dinyatakan dalam huruf besar, misalnya A.
b. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan)
sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya.
KEGIATAN 1
c. Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sperma (A)
dan sel telur (a).
d. Gen homozigot, dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan dari
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya genotipe AA.
e. Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil perpaduan
dua sel kelamin. Misalnya aa
f. Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk
serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan.
g. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat dilihat, seperti
tinggi, rendah, warna, dan bentuk.
h. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya AA, Aa, dan
aa.
Tiap sifat makhluk hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan yang
dikenal dengan nama gen. Sepasang gen ini satu berasal dari induk jantan dan yang
lainnya dari induk betina. Gen yang satu pasang ini disebut sebagai gen yang satu
alela. Menurut Mendel gen yang satu alela akan memisah pada waktu pembentukan
gamet, yang selanjutnya dikenal dengan prinsip segregasi secara bebas dan gen
akan berpasangan kembali pada waktu fertilisasi sehingga setiap individu akan
diploid. (Widianti, 2014)
Di waktu mendel mengawinkan tanaman ercis berbatang tinggi dengan yang
berbatang kerdil, hasil keturunan pertama seragam berbatang tinggi. Suatu tanda
bahwa sifat tinggi mengalahkan sifat kerdil. Sifat demikian disebut sifat dominan.
Sifat yang dikalahkan disebut sifat resesif. Ketika tanaman keturunan pertama
dibiarkan menyerbuk sendiri didapatkan tanaman keturunann kedua yang
mempelihatkan pemisahan dengan perbandingan kira-kira ¾ batang tinggi dan ¼
batang kerdil. (Suryo,1984)
Menurut hukum Mendel I atau hukum segregasi secara bebas (The Law of
Segregation of Allelic Genes ) menyebutkan bahwa pada pembentukan gamet, gen-
gen akan memisah secara bebas menjadi dua sel gamet. Dari hukum tersebut dapat
diketahui melalui percobaan persilangan monohibrida. Persilangan monohibida
merupakan persilangan dengan satu sifat beda. Dengan melakukan percobaan
persilangan monohibrid dapat mengetahui pola pewarisan sifat dari induk kepada
generasi berikutnya. Persilangan ini untuk membuktikan hukum Mendel I yang
menyatakan bahwa pasangan alel pada proses pembentukkan sel gamet dapat
memisah secara bebas.
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel
kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah
sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya. Secara garis besar,
hukum ini mencakup tiga pokok :
1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter
turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu
nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di
sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar,
misalnya R).
2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww
dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar
di sebelah).
3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar
2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari
luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan
diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya. (Syafitra, 2013)
Contoh persilangan monohibrida dapat dilakukan dengan menyilangkan dua
tanaman yang memiliki satu sifat beda. Misalnya tanaman yang memiliki sifat batang
tinggi dengan tanaman yang bersifat batang pendek. Dari persilangan tersebut akan
menghasilkan keturunan pertama (F1) yang seragam yang semuanya berbatang
tinggi. Ketika dilakukan penyilangan antara F1 akan menghasilkan keturunan kedua
(F2) yang memiliki perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1.
Untuk menguji teori Mendel tersebut, kami melakukan praktikum di
laboratorium genetika dengan menggunakan bantuan media kancing genetika.
Kancing genetika digunakan untuk mewakili gen dan sifat yang dimiliki tanaman yang
disilangkan. Kami menggunakan kancing genetika dengan dua warna yang berbeda
masing – masing sebanyak 50 buah.
Kami melakukan percobaan persilangan monohibrida dimana tanaman yang
kami misalkan adalah antara tanaman kacang berbiji Bulat (genotip KK) dengan
kacang yang berbiji keriput (genotip kk). Kancing genetika yang digunakan berwarna
merah untuk mewakili gen kacang berbiji bulat dan kancing berwarna putih untuk
mewakili kacang yang berbiji keriput.
Dengan melakukan percobaan persilangan monohibrid, kami berharap dapat
membuktikan apakah ada prinsip segregasi bebas seperti yang telah disampaikan
Mendel yaitu Hukum Mendel I. Kemudian kami juga dapat membuktikan apakah
persilangan antara keturunan pertama (F1) dari galur murni menghasilkan keturunan
(F2) dengan perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1.
Perbandingan fenotip yang ditemukan dalam persilangan monohibrid tidak
sepenuhnya merupakan perbandingan yang pasti. Dalam kejadian nyata terdapat
penyimpangan atau deviasi. Perbandingan hasil persilangan di dalam kenyataan
berbeda atau memiliki selisih dengan perhitungan. Maka dari itu perlu diadakan
evaluasi. Cara evaluasi tersebut adalah dengan mengadakan chi-square test(χ2)
(Suryo, 1990).
C. PERMASALAHAN
1. Membuktikan adanya prinsip segregasi secara bebas (Hukum mendel I)
2. Membuktikan perbandingan mendel pada F2 persilangan monohibrida yaitu
perbandingan genotip 1:2:1 dan perbandingan fenotip 3:1 .
3. Menganalisis hasil perhitungan percobaan hukum mendel I menggunakan Chi-
Square
4. Menentukan perbandingan antara teoritis hukum mendel I dan hasil percobaan
sesuai atau tidak (Ho diterima).
5. Menyimpulkan pengertian dominan, resesif, genotipe, fenotipe, setelah
dilakukannya percobaan.
D. METODE KERJA
1. Alat dan Bahan
No. Alat Bahan
1. Kantung (Kantung plastik atau kantung
baju)
50 kancing genetika warna Merah
2. Alat Tulis 50 kancing genetika warna Putih
2. Langkah Kerja
a. Menyiapkan dua buah warna kancing genetika masing-masing sebanyak 50
buah, yakni kancing berwarna merah dan kancing berwarna putih.
b. Membagi masing-masing kancing menjadi dua bagian, yang terdiri dari 25
buah gamet jantan dan 25 gamet betina.
c. Satukan 25 buah kancing warna merah dengan 25 buah kancing warna putih
sebagai gamet jantan kemudian masukkan kedalam kantung. Lakukan hal
yang sama pada 25 buah sisa kancing warna merah dan 25 buah sisa
kancing warna putih kedalam kantung yang lainnya.
d. Ambil secara acak satu persatu kancing dari dalam kantung baju secara
bersama-sama. Satu dari kantung pertama dan satu dari kantung ke dua,
pertemukan diatas meja.
e. Lakukan hal yang sama secara terus menerus sampai tidak ada kancing
yang tersisa.
f. Catat hasil perbandingan yang diperoleh dari percobaan, baik perbandingan
genotip maupun fenotip.
g. Uji hasil perbandingan yang dilakukan dengan Chi-Square
E. HASIL
1. Data Kelompok
Misalkan menyilangkan kacang berbiji bulat dengan kacang berbiji keriput.
K= kacang berbiji bulat
k= kacang berbiji keriput
Kombinasi
kancing
(kombinasi gen)
Fenotip Tally Frekuensi Jumlah hasil
percobaan
(∑)
Bulat-Bulat (KK) Bulat 1 : IIIII IIIII IIII 14 26
2 : IIIII IIIII II 12
Bulat-Keriput (Kk) Bulat 1 : IIIII IIIII IIIII
IIIII
II
22 48
2 : IIIII IIIII IIIII
IIIII
IIIII I
26
Keriput-Keriput
(kk)
Keriput 1 : IIIII IIIII IIII 14 26
2 : IIIII IIIII II 12
Perbandingan Genotip = KK : Kk : kk = 26 : 48 : 26
= 1 : 1,8 : 1
Perbandingan Fenotip = Bulat : Keriput = 74 : 26
= 2,8 : 1
2. Data Kelas
No. Homozigot Heterozigot Resesif Perbandingan
Genotip
Perbandingan
Fenotip
1. 28 44 28 1 : 1,57 : 1 2,57 : 1
2. 26 48 26 1 : 1,8 : 1 2,58 : 1
3. 24 52 24 1 : 2,17 : 1 3,17 : 1
4. 28 46 26 1,07 : 1,64 : 1 2,84 : 1
5. 27 47 26 1,03 : 1,8 : 1 2,83 : 1
6. 27 46 27 1 : 1,7 : 1 2,7 : 1
7. 19 62 19 1 : 3,2 : 1 4,2 : 1
8. 27 46 27 1 : 1,7 : 1 2,7 : 1
9. 25 50 25 1 : 2 : 1 3 : 1
10 22 56 22 1 : 2,54 : 1 3,54 : 1
F. ANALISIS DATA
Ho : Percobaan sesuai dengan Hukum Mendel 1
Ha : Percobaan tidak sesuai Hukum Mendel 1
Rumus Khi-kuadrat : 𝒙 𝟐
=
(𝒇𝒐−𝒇𝒉) 𝟐
𝒇𝒉
1. Daftar Rekapitulasi Uji-Chi Kuadrat (X2) Persilangan Monohibrid untuk Data
Kelompok 2
Genotip fo Fh (fo-fh) (fo-fh)2 𝒙 𝟐
=
(𝒇𝒐 − 𝒇𝒉) 𝟐
𝒇𝒉
Homozigot
dominan
26 25 1 1 0,04
Heterozigot 48 50 -2 4 0,08
Homozigot
resesif
26 25 1 1 0,04
∑𝑋2
hitung 0,16
α = 0,05
db = n-1 = 3-1 = 2
Kriteria Pengujian
Ho diterima bila X2hitung X2(0,05 ; 2)
X2hitung X 2
(0,05;2 ) = 0,16 5,99
Kesimpulan Ho diterima
Jadi percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1
2. Daftar Rekapitulasi Uji-Chi Kuadrat (X2) Persilangan Monohibrid untuk Data
Kelas
0,16
Ho diterima
X2
(0,05;2) = 5,99
Genotip fo Fh (fo-fh) (fo-fh)2
𝒙 𝟐
=
(𝒇𝒐 − 𝒇𝒉) 𝟐
𝒇𝒉
Homozigot
dominan
253 250 3 9 0,036
Heterozigot 497 500 -3 9 0,018
Homozigot
resesif
250 250 0 0 0
∑𝑋2
hitung 0,054
α = 0,05
db = n-1 = 3-1 = 2
Kriteria Pengujian
Ho diterima bila X2hitung X2(0,05 ; 2)
X2hitung X 2
(0,05;2 ) = 0,054 5,99
Kesimpulan Ho diterima
Jadi percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan yang dilakukan praktikan dengan menggunakan masing-
masing 50 buah kancing berwarna berbeda (merah dan putih) sebagai model gen,
kami melakukan percobaan persilangan monohibrida dimana tanaman yang kami
misalkan adalah antara tanaman kacang berbiji Bulat (genotip KK) dengan kacang
yang berbiji keriput (genotip kk). Kancing genetika yang digunakan berwarna merah
untuk mewakili gen kacang berbiji bulat dan kancing berwarna putih untuk mewakili
kacang yang berbiji keriput. Jadi praktikan menggunakan 1 sifat beda ( kacang berbiji
bulat dan berbiji keriput) untuk membuktikan hukum mendel 1.
Jumlah 50 dari masing-masing warna kancing ini melambangkan jumlah alel.
Setiap 1 kancing berwarna diibaratkan sebagai 1 gamet. Yang mana jika dihitung
berarti ada 25 genotip (25 pasang kancing dengan warna sama). Kemudian 25
pasangan kancing ini, akan memisah pada waktu pembentukan gamet, yang
selanjutnya dikenal dengan prinsip segregasi secara bebas, dan gen akan
berpasangan kembali pada waktu fertilisasi sehingga setiap individu bersifat diploid,
hal ini ditunjukkan dengan 25 buah kancing genetika warna merah dan 25 buah
kancing genetika warna putih dimasukkan di dalam salah satu kantong (A) dan 25
buah kancing genetika warna merah dan 25 buah kancing genetika warna putih
dimasukkan dalam kantong yang lainnya (B).
Kantong A dan B diibaratkan sebagai lokus pada kromosom induk betina dan
jantan. Pada tahapan ini percobaan telah menemukan adanya F1 yaitu tanaman
kacang berbiji Bulat (genotip Kk). Kemudian dilanjutkan dengan persilangan F1
dengan sesamanya yang dilakukan dengan mengambil 1 kancing pada kantong A
dan mengambil 1 kancing pada kantong B secara acak sampai kancing-kancing
yang terdapat dalam masing- masing kantong habis. Hasil yang diperoleh kemudian
0,054
Ho diterima
X2
(0,05;2) = 5,99
dicatat, hal ini menggambarkan pasangan genotip yang terbentuk akibat persilangan
monohibrid (segregasi bebas)
.
1. Data Kelompok
Pada percobaan yang telah dilakukan, berdasarkan data analisis kelompok 2
dapat dilihat bahwa dari 100 sampel, terdapat 26 pasang kancing yang mewakili
sifat homozigot dominan. Namun jika sesuai dengan hukum Mendel 1, yaitu yang
mengatakan bahwa ketika F1 dari persilangan monohibrid dikawinkan, diperoleh
perbandingan genotip 1:2:1, seharusnya jumlah pasangan kancing yang homozigot
dominan adalah 25. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang homogennya
pengocokan kancing dalam kantong dan waktu pengeluaran kancing dari dalam
kantong yang tidak bersamaan. Tapi selisih antara angka 26 dengan 25 tidak terlalu
jauh, sehingga bisa dianggap angka 26 ini mendekati angka 25 (sesuai hukum
Mendel).
Demikian halnya data untuk pasangan kancing yang mewakili sifat heterozigot
diperoleh sebanyak 48 pasang, tapi berdasarkan perbandingan Mendel seharusnya
dari 100 sampel diperoleh 50 pasang kancing yang mewakili sifat heterozigot. Hal ini
tidak masalah, karena selisih antara 48 dan 50 tidak terpaut jauh. Sama halnya
dengan sifat homozigot dominan, kekurang tepatan ini kemungkinan disebabkan
oleh pengocokan yang kurang homogen pula.
Untuk data pasangan kancing yang mewakili sifat homozigot resesif diperoleh
sebanyak 26 pasang. Padahal jika dilihat dengan hukum Mendel, dari 100 sampel
seharusnya ada 25 pasang kancing homozigot resesif untuk memperoleh
perbandingan 1:2:1. Namun meskipun angka yang diperoleh tidak sama persis
dengan teori, setidaknya angka ini mendekati.
Dari semua data yang diperoleh, jika dibuat perbandingan genotip homozigot
dominan (KK) : heterozigot (Kk) : homozigot resesif (kk) = 26 : 48 : 26. Setelah
disederhanakan diperoleh perbandingan 1 : 1,85 : 1. Kemudian untuk perbandingan
fenotip yaitu kacang berbiji bulat : kacang berbiji keriput = 74 : 26, jika
disederhanakan diperoleh 2,85 : 1. Perbandingan ini mendekati hukum Mendel I
atau hukum segregasi dimana pada persilangan antar keturunan F1 tampak bahwa
perbandingan hasil perkawinan antar faktor dominan dan resesif pada genotifnya
adalah 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotifnya adalah 3 : 1.
Dan jika kita menuliskan persilangannya juga akan sesuai dengan hukum
Mendel tersebut, yaitu:
P: ♀KK >< ♂ kk
(Bulat) ↓ (Keriput)
F1: Kk
(Bulat)
F1>< F1: ♀ Kk >< ♂ Kk
(Bulat) ↓ (Bulat)
G: K , k K, k
F2 :
Fenotip (Genotip) Bulat (K) Keriput (k)
Bulat (K) KK Kk
Keriput (k) Kk kk
Jadi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil
persilangan dengan perbandingan yaitu sebagai berikut:
- Rasio Genotifnya = KK : Kk : kk
26 : 48 : 26 → 1 : 1,85 : 1
- Rasio Fenotifnya = Bulat : Keriput
74 : 26 → 2,85 : 1
Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah
variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency). Karakteristik
Chi‐Square yaitu nilai Chi‐Square selalu positip, terdapat beberapa keluarga
distribusi Chi‐Square, yaitu distribusi Chi‐Square dengan DK=1, 2, 3, dst dan bentuk
distribusi Chi‐Square adalah menjulur positip (Widjayanto, 2009).
Ketika dilakukan uji chi-kuadrat diperoleh X2
senilai 0,16. Sedangkan syarat agar
hipotesis diterima adalah nilai X2
hitungharus X2
tabel. Sedangkan untuk nilai X2
tabel
sendiri adalah 5,99. Sudah pasti X2
hitung ini berada di sebelah kiri 5,99. Berarti
hipotesis diterima yaitu percobaan yang dilakukan sesuai dengan hukum Mendel 1.
2. Data Kelas
Berdasarkan data analisis terlihat bahwa untuk semua kelompok praktikan
menunjukkan data yang hampir sama yaitu mendekati perbandingan 1:2:1 untuk
perbandingan genotip dan 3:1 untuk perbandingan fenotip. Kecuali pada kelompok 8
yang datanya sedikit berbeda dengan kelompok lain, selisih perbandingan fenotip
yang diperoleh sedikit terpaut jauh dengan perbandingan 3:1. Hal ini mungkin terjadi
karena kelompok delapan dalam mengocok kancing kurang homogeny, sehingga
mempengaruhi hasil persilangan acak.
Meskipun demikian dari data kelas, yang jika diakumulasikan ada 1000 sampel
sudah cukup mewakili untuk membuktikan hukum Mandel 1. Dimana hasil yang
diperoleh yaitu, jika F1 dari persilangan monohibrid disilangkan akan menghasilkan
keturunan dengan perbandingan genotip 1:2:1 ataupun mendekati serta
perbandingan fenotip 3:1 atau mendekati.
Ketika dihitung dengan uji chi square yaitu menghitung besar perbedaan antara
nilai pengamatan (observed frequencies) dengan nilai harapan
(expectedfrequencies). Dengan persyaratan banyak sel dengan expected frequency
< 5 tidak lebih dari 20% dari banyak sel seluruhnya (Rakhma, 2010).
Ternyata dalam analisis diperoleh nilai X2
senilai 0,054. Sedangkan syarat agar
hipotesis diterima adalah nilai X2
hitung harus X2
tabel. Sedangkan untuk nilai X2
tabel
sendiri adalah 5,99. Sudah pasti X2
hitung ini berada di sebelah kiri 5,99. Berarti
hipotesis diterima yaitu percobaan yang dilakukan sesuai dengan hukum Mendel 1.
H. KESIMPULAN
1. Prinsip segregasi secara bebas memang benar adanya dengan dilakukannya
percobaan pemisahan 25 pasang kancing dengan jumlah sama besar dan di
silangkan dengan 25 buah kancing berbeda warna yang lainnya kemudian
disilangkan kembali secara acak yang kemudian menghasilkan keturunan F1
dan F2 dengan adanya perbandingan tertentu yang cenderung stabil.
2. Terbukti bahwa perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida, yaitu
perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1 atau hampir
mendekati yang dibuktikan dengan uji Chi-Square dan hasilnya Ho diterima.
3. Uji Chi Square dalam analisis genetika Mendel dapat digunakan secara efektif
untuk membuktikan kebenaran dari perbandingan hasil percobaan sehingga data
dan hasil yang didapat semakin valid dan akurat.
4. Perbandingan antara teoritis hukum mendel I dan hasil percobaan yang
dilakukan sesuai, yaitu data kelompok maupun data kelas menyatakan bahwa
Ho diterima dan mebuktikan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil.
5. Dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang
dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) yang
dilambangkan dengan K
b. Resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan)
sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya yang
dilambangkan dengan k
c. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1 dan F2 yang dapat dilihat, seperti
bulat dan keriput
d. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya KK, Kk,
kk
I. DAFTAR PUSTAKA
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/biol4219/biol4219a/hukum_mendel/hukum_mende
l.htm diakses pada tanggal 12 September 2014
Rakhma.2010.Chi Square Test.Online:
http://fkm.unair.ac.id/s2k3/files/mk/statistik/chisquare.pdf diakses pada tanggal
13 September 2014
Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Syafitra. 2013. Genetika. Mataram : IKIP Mataram Press
Widianti, Tuti dan Noor Aini H. 2014. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang :
Jurusan Biologi FMIPA Unnes.
Widjayanto.2009.Uji Chi Square.Online: http://6796/1/CHI-
KUADRAT.pdf/eprints.undip.ac.id/ diakses pada tanggal 13 September 2014
J. Jawaban Pertanyaan
1. Perbandingan genotip dan fenotip yang saya peroleh adalah
Perbandingan Genotip = KK : Kk : kk = 26 : 48 : 26
= 1 : 1,8 : 1
Perbandingan Fenotip = Bulat : Keriput = 74 : 26
= 2,8 : 1
2. Hasil kelompok kami dibandingkan kelompok lain hampir sama karena setelah uji
chi-square yang dilakukan, didapatkan hasil yang sama yaitu Ho diterima. Hasil
yang ami peroleh yaitu X2hitung < X 2
(0,05;2 ) = 0,16 < 5,99
3. Hasil perbandingan yang kami peroleh dapat dipercaya kebenarannya dan sesuai
dari yang diharapkan karena dengan Uji Chi-Square, hasil data kelompok kami ho
diterima yangmana hal ini membuktikan kebenaran dan keberhasilan kami dalam
membuktikan Hukum Mendel I.
4. Diagram Persilangan
P: ♀KK >< ♂ kk
(Bulat) ↓ (Keriput)
F1: Kk
(Bulat)
F1>< F1: ♀ Kk >< ♂ Kk
(Bulat) ↓ (Bulat)
G: K , k K, k
F2 :
Fenotip (Genotip) Bulat (K) Keriput (k)
Bulat (K) KK Kk
Keriput (k) Kk kk
5. Kesimpulan dari kegiatan :
1. Prinsip segregasi secara bebas memang benar adanya dengan dilakukannya
percobaan pemisahan 25 pasang kancing dengan jumlah sama besar dan di
silangkan dengan 25 buah kancing berbeda warna yang lainnya kemudian
disilangkan kembali secara acak yang kemudian menghasilkan keturunan F1
dan F2 dengan adanya perbandingan tertentu yang cenderung stabil.
2. Terbukti bahwa perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida, yaitu
perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1 atau hampir
mendekati yang dibuktikan dengan uji Chi-Square dan hasilnya Ho diterima.
3. Uji Chi Square dalam analisis genetika Mendel dapat digunakan secara efektif
untuk membuktikan kebenaran dari perbandingan hasil percobaan sehingga data
dan hasil yang didapat semakin valid dan akurat.
4. Perbandingan antara teoritis hukum mendel I dan hasil percobaan yang
dilakukan sesuai, yaitu data kelompok maupun data kelas menyatakan bahwa
Ho diterima dan mebuktikan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil.
5. Dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang
dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) yang
dilambangkan dengan K
b. Resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan)
sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya yang
dilambangkan dengan k
c. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1 dan F2 yang dapat dilihat, seperti
bulat dan keriput
d. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya KK, Kk,
kk
Lampiran Dokumentasi
HASIL PERHITUNGAN I
PROSES PENGAMBILAN
KANCING
HASIL PERHITUNGAN II
MASING-MASING KEDUA
WARNA KANCING DISATUKAN

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Yeni Rahayu
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisTri Hapsari Meilani
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminJeneng Omega
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendelevarahma70
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelNur Afdaliyah A
 
PPT SPESIASI.ppt
PPT SPESIASI.pptPPT SPESIASI.ppt
PPT SPESIASI.pptestereni
 
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauPengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauAyik Novitasari
 
Tokoh-tokoh teori evolusi
Tokoh-tokoh teori evolusiTokoh-tokoh teori evolusi
Tokoh-tokoh teori evolusiFitri Hapsari
 
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan BiologiLaporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologinurwiji
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibriddefiyandini
 
Pola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMAPola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMAIrhuel_Abal2
 
Hukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-WeinbergHukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-WeinbergNurul Annisa
 

What's hot (20)

Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
 
Laporan enzim katalase
Laporan enzim katalaseLaporan enzim katalase
Laporan enzim katalase
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
 
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMABab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 
hukum mendel
hukum mendelhukum mendel
hukum mendel
 
Evolusi xii.ipa 5
Evolusi xii.ipa 5Evolusi xii.ipa 5
Evolusi xii.ipa 5
 
Power poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendelPower poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendel
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 
PPT SPESIASI.ppt
PPT SPESIASI.pptPPT SPESIASI.ppt
PPT SPESIASI.ppt
 
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPABab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
 
Laporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasiLaporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasi
 
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauPengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
 
Siklus sel
Siklus selSiklus sel
Siklus sel
 
Tokoh-tokoh teori evolusi
Tokoh-tokoh teori evolusiTokoh-tokoh teori evolusi
Tokoh-tokoh teori evolusi
 
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan BiologiLaporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
Laporan Praktikum Objek, Fenomena dan Persoalan Biologi
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibrid
 
Pola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMAPola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMA
 
Hukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-WeinbergHukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-Weinberg
 

Similar to Laporan monohibrida

Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdfPpt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdfWandraApriyoza
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxXIISMANSADAIPS
 
Power poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifatPower poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifathasnawati13
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)hnffunnisa
 
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptxSalinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptxDidaParidAbdullah
 
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptxBab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptxdinabudiono1
 
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptxbudin9
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditaskth97jjk
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan SifatIsma Jihan
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanAswin Ndraha
 
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptxBab 3 Pewarisan Sifat.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptxIrwanPriyanto5
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxNairaParsa
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Hariyatunnisa Ahmad
 

Similar to Laporan monohibrida (20)

Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Makalah kode genetika
Makalah kode genetikaMakalah kode genetika
Makalah kode genetika
 
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdfPpt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdf
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
 
Power poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifatPower poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifat
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)
 
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptxSalinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
Salinan Bab Pewarisan Sifat dan kelainan genetik.pptx
 
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptxBab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat coretan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 3 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Makalah hukum mendel
Makalah hukum mendelMakalah hukum mendel
Makalah hukum mendel
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptxBab 3 Pewarisan Sifat.pptx
Bab 3 Pewarisan Sifat.pptx
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Bab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9iBab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9i
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Laporan monohibrida

  • 1. SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Membuktikan adanya prinsip segregasi secara bebas. 2. Membuktikan perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida, yaitu perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1 3. Dapat menggunakan uji Chi Square dalam analisis genetika mendel. 4. Menentukan perbandingan antara teoritis hukum mendel I dan hasil percobaan sesuai atau tidak (Ho diterima). 5. Memahami pengertian dominan, resesif, genotipe, fenotipe, setelah dilakukannya percobaan B. LATAR BELAKANG Genetika berasal dari kata bahasa Yunani genno, yang berarti "melahirkan", genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Genetika merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi pada organisme maupun suborganisme. Terdapat sifat keturunan yang ditentukan oleh gen yang terdapat Dalam autosom. Seperti halnya pada saat mempelajari menurunnya warna bunga pada tanaman atau sifat albino pada manusia. Selain itu pada manusia, sifat- sifat yang menurun dikenal dengan istilah hereditas. Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki jantan atau betina. Baru dalam keadaan homozigot resesif, pengaruh dominan itu akan menampakkan diri dalam fenotipe. Orang yang pertama kali melakukan persilangan dengan menggunakan tumbuhan sebagai bahan adalah orang berkebangsan Australia bernama George Mendel (1822-1884) pada tahun 1866, Mendel melakukan eksperimen dengan menanam tanaman kacang ercis. Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom. Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen. Gen terdiri dari protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m (mikron). Fungsi Gen Fungsi gen antara lain: a. Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya. b. Sebagai penentu sifat yang diturunkan. c. Mengatur perkembangan dan metabolisme. Simbol-Simbol Gen a. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan biasanya dinyatakan dalam huruf besar, misalnya A. b. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan) sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya. KEGIATAN 1
  • 2. c. Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sperma (A) dan sel telur (a). d. Gen homozigot, dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan dari sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya genotipe AA. e. Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil perpaduan dua sel kelamin. Misalnya aa f. Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan. g. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat dilihat, seperti tinggi, rendah, warna, dan bentuk. h. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya AA, Aa, dan aa. Tiap sifat makhluk hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan yang dikenal dengan nama gen. Sepasang gen ini satu berasal dari induk jantan dan yang lainnya dari induk betina. Gen yang satu pasang ini disebut sebagai gen yang satu alela. Menurut Mendel gen yang satu alela akan memisah pada waktu pembentukan gamet, yang selanjutnya dikenal dengan prinsip segregasi secara bebas dan gen akan berpasangan kembali pada waktu fertilisasi sehingga setiap individu akan diploid. (Widianti, 2014) Di waktu mendel mengawinkan tanaman ercis berbatang tinggi dengan yang berbatang kerdil, hasil keturunan pertama seragam berbatang tinggi. Suatu tanda bahwa sifat tinggi mengalahkan sifat kerdil. Sifat demikian disebut sifat dominan. Sifat yang dikalahkan disebut sifat resesif. Ketika tanaman keturunan pertama dibiarkan menyerbuk sendiri didapatkan tanaman keturunann kedua yang mempelihatkan pemisahan dengan perbandingan kira-kira ¾ batang tinggi dan ¼ batang kerdil. (Suryo,1984) Menurut hukum Mendel I atau hukum segregasi secara bebas (The Law of Segregation of Allelic Genes ) menyebutkan bahwa pada pembentukan gamet, gen- gen akan memisah secara bebas menjadi dua sel gamet. Dari hukum tersebut dapat diketahui melalui percobaan persilangan monohibrida. Persilangan monohibida merupakan persilangan dengan satu sifat beda. Dengan melakukan percobaan persilangan monohibrid dapat mengetahui pola pewarisan sifat dari induk kepada generasi berikutnya. Persilangan ini untuk membuktikan hukum Mendel I yang menyatakan bahwa pasangan alel pada proses pembentukkan sel gamet dapat memisah secara bebas. Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya. Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok : 1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R). 2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di sebelah). 3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya. (Syafitra, 2013)
  • 3. Contoh persilangan monohibrida dapat dilakukan dengan menyilangkan dua tanaman yang memiliki satu sifat beda. Misalnya tanaman yang memiliki sifat batang tinggi dengan tanaman yang bersifat batang pendek. Dari persilangan tersebut akan menghasilkan keturunan pertama (F1) yang seragam yang semuanya berbatang tinggi. Ketika dilakukan penyilangan antara F1 akan menghasilkan keturunan kedua (F2) yang memiliki perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1. Untuk menguji teori Mendel tersebut, kami melakukan praktikum di laboratorium genetika dengan menggunakan bantuan media kancing genetika. Kancing genetika digunakan untuk mewakili gen dan sifat yang dimiliki tanaman yang disilangkan. Kami menggunakan kancing genetika dengan dua warna yang berbeda masing – masing sebanyak 50 buah. Kami melakukan percobaan persilangan monohibrida dimana tanaman yang kami misalkan adalah antara tanaman kacang berbiji Bulat (genotip KK) dengan kacang yang berbiji keriput (genotip kk). Kancing genetika yang digunakan berwarna merah untuk mewakili gen kacang berbiji bulat dan kancing berwarna putih untuk mewakili kacang yang berbiji keriput. Dengan melakukan percobaan persilangan monohibrid, kami berharap dapat membuktikan apakah ada prinsip segregasi bebas seperti yang telah disampaikan Mendel yaitu Hukum Mendel I. Kemudian kami juga dapat membuktikan apakah persilangan antara keturunan pertama (F1) dari galur murni menghasilkan keturunan (F2) dengan perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1. Perbandingan fenotip yang ditemukan dalam persilangan monohibrid tidak sepenuhnya merupakan perbandingan yang pasti. Dalam kejadian nyata terdapat penyimpangan atau deviasi. Perbandingan hasil persilangan di dalam kenyataan berbeda atau memiliki selisih dengan perhitungan. Maka dari itu perlu diadakan evaluasi. Cara evaluasi tersebut adalah dengan mengadakan chi-square test(χ2) (Suryo, 1990). C. PERMASALAHAN 1. Membuktikan adanya prinsip segregasi secara bebas (Hukum mendel I) 2. Membuktikan perbandingan mendel pada F2 persilangan monohibrida yaitu perbandingan genotip 1:2:1 dan perbandingan fenotip 3:1 . 3. Menganalisis hasil perhitungan percobaan hukum mendel I menggunakan Chi- Square 4. Menentukan perbandingan antara teoritis hukum mendel I dan hasil percobaan sesuai atau tidak (Ho diterima). 5. Menyimpulkan pengertian dominan, resesif, genotipe, fenotipe, setelah dilakukannya percobaan. D. METODE KERJA 1. Alat dan Bahan No. Alat Bahan 1. Kantung (Kantung plastik atau kantung baju) 50 kancing genetika warna Merah 2. Alat Tulis 50 kancing genetika warna Putih
  • 4. 2. Langkah Kerja a. Menyiapkan dua buah warna kancing genetika masing-masing sebanyak 50 buah, yakni kancing berwarna merah dan kancing berwarna putih. b. Membagi masing-masing kancing menjadi dua bagian, yang terdiri dari 25 buah gamet jantan dan 25 gamet betina. c. Satukan 25 buah kancing warna merah dengan 25 buah kancing warna putih sebagai gamet jantan kemudian masukkan kedalam kantung. Lakukan hal yang sama pada 25 buah sisa kancing warna merah dan 25 buah sisa kancing warna putih kedalam kantung yang lainnya. d. Ambil secara acak satu persatu kancing dari dalam kantung baju secara bersama-sama. Satu dari kantung pertama dan satu dari kantung ke dua, pertemukan diatas meja. e. Lakukan hal yang sama secara terus menerus sampai tidak ada kancing yang tersisa. f. Catat hasil perbandingan yang diperoleh dari percobaan, baik perbandingan genotip maupun fenotip. g. Uji hasil perbandingan yang dilakukan dengan Chi-Square E. HASIL 1. Data Kelompok Misalkan menyilangkan kacang berbiji bulat dengan kacang berbiji keriput. K= kacang berbiji bulat k= kacang berbiji keriput Kombinasi kancing (kombinasi gen) Fenotip Tally Frekuensi Jumlah hasil percobaan (∑) Bulat-Bulat (KK) Bulat 1 : IIIII IIIII IIII 14 26 2 : IIIII IIIII II 12 Bulat-Keriput (Kk) Bulat 1 : IIIII IIIII IIIII IIIII II 22 48 2 : IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII I 26 Keriput-Keriput (kk) Keriput 1 : IIIII IIIII IIII 14 26 2 : IIIII IIIII II 12 Perbandingan Genotip = KK : Kk : kk = 26 : 48 : 26 = 1 : 1,8 : 1 Perbandingan Fenotip = Bulat : Keriput = 74 : 26 = 2,8 : 1 2. Data Kelas No. Homozigot Heterozigot Resesif Perbandingan Genotip Perbandingan Fenotip
  • 5. 1. 28 44 28 1 : 1,57 : 1 2,57 : 1 2. 26 48 26 1 : 1,8 : 1 2,58 : 1 3. 24 52 24 1 : 2,17 : 1 3,17 : 1 4. 28 46 26 1,07 : 1,64 : 1 2,84 : 1 5. 27 47 26 1,03 : 1,8 : 1 2,83 : 1 6. 27 46 27 1 : 1,7 : 1 2,7 : 1 7. 19 62 19 1 : 3,2 : 1 4,2 : 1 8. 27 46 27 1 : 1,7 : 1 2,7 : 1 9. 25 50 25 1 : 2 : 1 3 : 1 10 22 56 22 1 : 2,54 : 1 3,54 : 1 F. ANALISIS DATA Ho : Percobaan sesuai dengan Hukum Mendel 1 Ha : Percobaan tidak sesuai Hukum Mendel 1 Rumus Khi-kuadrat : 𝒙 𝟐 = (𝒇𝒐−𝒇𝒉) 𝟐 𝒇𝒉 1. Daftar Rekapitulasi Uji-Chi Kuadrat (X2) Persilangan Monohibrid untuk Data Kelompok 2 Genotip fo Fh (fo-fh) (fo-fh)2 𝒙 𝟐 = (𝒇𝒐 − 𝒇𝒉) 𝟐 𝒇𝒉 Homozigot dominan 26 25 1 1 0,04 Heterozigot 48 50 -2 4 0,08 Homozigot resesif 26 25 1 1 0,04 ∑𝑋2 hitung 0,16 α = 0,05 db = n-1 = 3-1 = 2 Kriteria Pengujian Ho diterima bila X2hitung X2(0,05 ; 2) X2hitung X 2 (0,05;2 ) = 0,16 5,99 Kesimpulan Ho diterima Jadi percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1 2. Daftar Rekapitulasi Uji-Chi Kuadrat (X2) Persilangan Monohibrid untuk Data Kelas 0,16 Ho diterima X2 (0,05;2) = 5,99
  • 6. Genotip fo Fh (fo-fh) (fo-fh)2 𝒙 𝟐 = (𝒇𝒐 − 𝒇𝒉) 𝟐 𝒇𝒉 Homozigot dominan 253 250 3 9 0,036 Heterozigot 497 500 -3 9 0,018 Homozigot resesif 250 250 0 0 0 ∑𝑋2 hitung 0,054 α = 0,05 db = n-1 = 3-1 = 2 Kriteria Pengujian Ho diterima bila X2hitung X2(0,05 ; 2) X2hitung X 2 (0,05;2 ) = 0,054 5,99 Kesimpulan Ho diterima Jadi percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1 G. PEMBAHASAN Pada percobaan yang dilakukan praktikan dengan menggunakan masing- masing 50 buah kancing berwarna berbeda (merah dan putih) sebagai model gen, kami melakukan percobaan persilangan monohibrida dimana tanaman yang kami misalkan adalah antara tanaman kacang berbiji Bulat (genotip KK) dengan kacang yang berbiji keriput (genotip kk). Kancing genetika yang digunakan berwarna merah untuk mewakili gen kacang berbiji bulat dan kancing berwarna putih untuk mewakili kacang yang berbiji keriput. Jadi praktikan menggunakan 1 sifat beda ( kacang berbiji bulat dan berbiji keriput) untuk membuktikan hukum mendel 1. Jumlah 50 dari masing-masing warna kancing ini melambangkan jumlah alel. Setiap 1 kancing berwarna diibaratkan sebagai 1 gamet. Yang mana jika dihitung berarti ada 25 genotip (25 pasang kancing dengan warna sama). Kemudian 25 pasangan kancing ini, akan memisah pada waktu pembentukan gamet, yang selanjutnya dikenal dengan prinsip segregasi secara bebas, dan gen akan berpasangan kembali pada waktu fertilisasi sehingga setiap individu bersifat diploid, hal ini ditunjukkan dengan 25 buah kancing genetika warna merah dan 25 buah kancing genetika warna putih dimasukkan di dalam salah satu kantong (A) dan 25 buah kancing genetika warna merah dan 25 buah kancing genetika warna putih dimasukkan dalam kantong yang lainnya (B). Kantong A dan B diibaratkan sebagai lokus pada kromosom induk betina dan jantan. Pada tahapan ini percobaan telah menemukan adanya F1 yaitu tanaman kacang berbiji Bulat (genotip Kk). Kemudian dilanjutkan dengan persilangan F1 dengan sesamanya yang dilakukan dengan mengambil 1 kancing pada kantong A dan mengambil 1 kancing pada kantong B secara acak sampai kancing-kancing yang terdapat dalam masing- masing kantong habis. Hasil yang diperoleh kemudian 0,054 Ho diterima X2 (0,05;2) = 5,99
  • 7. dicatat, hal ini menggambarkan pasangan genotip yang terbentuk akibat persilangan monohibrid (segregasi bebas) . 1. Data Kelompok Pada percobaan yang telah dilakukan, berdasarkan data analisis kelompok 2 dapat dilihat bahwa dari 100 sampel, terdapat 26 pasang kancing yang mewakili sifat homozigot dominan. Namun jika sesuai dengan hukum Mendel 1, yaitu yang mengatakan bahwa ketika F1 dari persilangan monohibrid dikawinkan, diperoleh perbandingan genotip 1:2:1, seharusnya jumlah pasangan kancing yang homozigot dominan adalah 25. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang homogennya pengocokan kancing dalam kantong dan waktu pengeluaran kancing dari dalam kantong yang tidak bersamaan. Tapi selisih antara angka 26 dengan 25 tidak terlalu jauh, sehingga bisa dianggap angka 26 ini mendekati angka 25 (sesuai hukum Mendel). Demikian halnya data untuk pasangan kancing yang mewakili sifat heterozigot diperoleh sebanyak 48 pasang, tapi berdasarkan perbandingan Mendel seharusnya dari 100 sampel diperoleh 50 pasang kancing yang mewakili sifat heterozigot. Hal ini tidak masalah, karena selisih antara 48 dan 50 tidak terpaut jauh. Sama halnya dengan sifat homozigot dominan, kekurang tepatan ini kemungkinan disebabkan oleh pengocokan yang kurang homogen pula. Untuk data pasangan kancing yang mewakili sifat homozigot resesif diperoleh sebanyak 26 pasang. Padahal jika dilihat dengan hukum Mendel, dari 100 sampel seharusnya ada 25 pasang kancing homozigot resesif untuk memperoleh perbandingan 1:2:1. Namun meskipun angka yang diperoleh tidak sama persis dengan teori, setidaknya angka ini mendekati. Dari semua data yang diperoleh, jika dibuat perbandingan genotip homozigot dominan (KK) : heterozigot (Kk) : homozigot resesif (kk) = 26 : 48 : 26. Setelah disederhanakan diperoleh perbandingan 1 : 1,85 : 1. Kemudian untuk perbandingan fenotip yaitu kacang berbiji bulat : kacang berbiji keriput = 74 : 26, jika disederhanakan diperoleh 2,85 : 1. Perbandingan ini mendekati hukum Mendel I atau hukum segregasi dimana pada persilangan antar keturunan F1 tampak bahwa perbandingan hasil perkawinan antar faktor dominan dan resesif pada genotifnya adalah 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotifnya adalah 3 : 1. Dan jika kita menuliskan persilangannya juga akan sesuai dengan hukum Mendel tersebut, yaitu: P: ♀KK >< ♂ kk (Bulat) ↓ (Keriput) F1: Kk (Bulat) F1>< F1: ♀ Kk >< ♂ Kk (Bulat) ↓ (Bulat) G: K , k K, k
  • 8. F2 : Fenotip (Genotip) Bulat (K) Keriput (k) Bulat (K) KK Kk Keriput (k) Kk kk Jadi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil persilangan dengan perbandingan yaitu sebagai berikut: - Rasio Genotifnya = KK : Kk : kk 26 : 48 : 26 → 1 : 1,85 : 1 - Rasio Fenotifnya = Bulat : Keriput 74 : 26 → 2,85 : 1 Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency). Karakteristik Chi‐Square yaitu nilai Chi‐Square selalu positip, terdapat beberapa keluarga distribusi Chi‐Square, yaitu distribusi Chi‐Square dengan DK=1, 2, 3, dst dan bentuk distribusi Chi‐Square adalah menjulur positip (Widjayanto, 2009). Ketika dilakukan uji chi-kuadrat diperoleh X2 senilai 0,16. Sedangkan syarat agar hipotesis diterima adalah nilai X2 hitungharus X2 tabel. Sedangkan untuk nilai X2 tabel sendiri adalah 5,99. Sudah pasti X2 hitung ini berada di sebelah kiri 5,99. Berarti hipotesis diterima yaitu percobaan yang dilakukan sesuai dengan hukum Mendel 1. 2. Data Kelas Berdasarkan data analisis terlihat bahwa untuk semua kelompok praktikan menunjukkan data yang hampir sama yaitu mendekati perbandingan 1:2:1 untuk perbandingan genotip dan 3:1 untuk perbandingan fenotip. Kecuali pada kelompok 8 yang datanya sedikit berbeda dengan kelompok lain, selisih perbandingan fenotip yang diperoleh sedikit terpaut jauh dengan perbandingan 3:1. Hal ini mungkin terjadi karena kelompok delapan dalam mengocok kancing kurang homogeny, sehingga mempengaruhi hasil persilangan acak. Meskipun demikian dari data kelas, yang jika diakumulasikan ada 1000 sampel sudah cukup mewakili untuk membuktikan hukum Mandel 1. Dimana hasil yang diperoleh yaitu, jika F1 dari persilangan monohibrid disilangkan akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan genotip 1:2:1 ataupun mendekati serta perbandingan fenotip 3:1 atau mendekati. Ketika dihitung dengan uji chi square yaitu menghitung besar perbedaan antara nilai pengamatan (observed frequencies) dengan nilai harapan (expectedfrequencies). Dengan persyaratan banyak sel dengan expected frequency < 5 tidak lebih dari 20% dari banyak sel seluruhnya (Rakhma, 2010). Ternyata dalam analisis diperoleh nilai X2 senilai 0,054. Sedangkan syarat agar hipotesis diterima adalah nilai X2 hitung harus X2 tabel. Sedangkan untuk nilai X2 tabel
  • 9. sendiri adalah 5,99. Sudah pasti X2 hitung ini berada di sebelah kiri 5,99. Berarti hipotesis diterima yaitu percobaan yang dilakukan sesuai dengan hukum Mendel 1. H. KESIMPULAN 1. Prinsip segregasi secara bebas memang benar adanya dengan dilakukannya percobaan pemisahan 25 pasang kancing dengan jumlah sama besar dan di silangkan dengan 25 buah kancing berbeda warna yang lainnya kemudian disilangkan kembali secara acak yang kemudian menghasilkan keturunan F1 dan F2 dengan adanya perbandingan tertentu yang cenderung stabil. 2. Terbukti bahwa perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida, yaitu perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1 atau hampir mendekati yang dibuktikan dengan uji Chi-Square dan hasilnya Ho diterima. 3. Uji Chi Square dalam analisis genetika Mendel dapat digunakan secara efektif untuk membuktikan kebenaran dari perbandingan hasil percobaan sehingga data dan hasil yang didapat semakin valid dan akurat. 4. Perbandingan antara teoritis hukum mendel I dan hasil percobaan yang dilakukan sesuai, yaitu data kelompok maupun data kelas menyatakan bahwa Ho diterima dan mebuktikan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil. 5. Dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) yang dilambangkan dengan K b. Resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan) sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya yang dilambangkan dengan k c. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1 dan F2 yang dapat dilihat, seperti bulat dan keriput d. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya KK, Kk, kk I. DAFTAR PUSTAKA http://www.ut.ac.id/html/suplemen/biol4219/biol4219a/hukum_mendel/hukum_mende l.htm diakses pada tanggal 12 September 2014 Rakhma.2010.Chi Square Test.Online: http://fkm.unair.ac.id/s2k3/files/mk/statistik/chisquare.pdf diakses pada tanggal 13 September 2014 Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Syafitra. 2013. Genetika. Mataram : IKIP Mataram Press Widianti, Tuti dan Noor Aini H. 2014. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang : Jurusan Biologi FMIPA Unnes. Widjayanto.2009.Uji Chi Square.Online: http://6796/1/CHI- KUADRAT.pdf/eprints.undip.ac.id/ diakses pada tanggal 13 September 2014
  • 10. J. Jawaban Pertanyaan 1. Perbandingan genotip dan fenotip yang saya peroleh adalah Perbandingan Genotip = KK : Kk : kk = 26 : 48 : 26 = 1 : 1,8 : 1 Perbandingan Fenotip = Bulat : Keriput = 74 : 26 = 2,8 : 1 2. Hasil kelompok kami dibandingkan kelompok lain hampir sama karena setelah uji chi-square yang dilakukan, didapatkan hasil yang sama yaitu Ho diterima. Hasil yang ami peroleh yaitu X2hitung < X 2 (0,05;2 ) = 0,16 < 5,99 3. Hasil perbandingan yang kami peroleh dapat dipercaya kebenarannya dan sesuai dari yang diharapkan karena dengan Uji Chi-Square, hasil data kelompok kami ho diterima yangmana hal ini membuktikan kebenaran dan keberhasilan kami dalam membuktikan Hukum Mendel I. 4. Diagram Persilangan P: ♀KK >< ♂ kk (Bulat) ↓ (Keriput) F1: Kk (Bulat) F1>< F1: ♀ Kk >< ♂ Kk (Bulat) ↓ (Bulat) G: K , k K, k F2 : Fenotip (Genotip) Bulat (K) Keriput (k) Bulat (K) KK Kk Keriput (k) Kk kk 5. Kesimpulan dari kegiatan : 1. Prinsip segregasi secara bebas memang benar adanya dengan dilakukannya percobaan pemisahan 25 pasang kancing dengan jumlah sama besar dan di silangkan dengan 25 buah kancing berbeda warna yang lainnya kemudian disilangkan kembali secara acak yang kemudian menghasilkan keturunan F1 dan F2 dengan adanya perbandingan tertentu yang cenderung stabil. 2. Terbukti bahwa perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida, yaitu perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1 atau hampir mendekati yang dibuktikan dengan uji Chi-Square dan hasilnya Ho diterima.
  • 11. 3. Uji Chi Square dalam analisis genetika Mendel dapat digunakan secara efektif untuk membuktikan kebenaran dari perbandingan hasil percobaan sehingga data dan hasil yang didapat semakin valid dan akurat. 4. Perbandingan antara teoritis hukum mendel I dan hasil percobaan yang dilakukan sesuai, yaitu data kelompok maupun data kelas menyatakan bahwa Ho diterima dan mebuktikan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil. 5. Dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) yang dilambangkan dengan K b. Resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan) sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya yang dilambangkan dengan k c. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1 dan F2 yang dapat dilihat, seperti bulat dan keriput d. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya KK, Kk, kk
  • 12. Lampiran Dokumentasi HASIL PERHITUNGAN I PROSES PENGAMBILAN KANCING HASIL PERHITUNGAN II MASING-MASING KEDUA WARNA KANCING DISATUKAN