SlideShare a Scribd company logo
oleh Dewi Setiyana
GYMNOSPERMAE
Gymnospermae
ď‚—Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau
strobilus
ď‚—Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil
terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina
ď‚—Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka
selalu dengan cara anemogami (penyerbukan dengan bantuan
angin)
Gnetum gnemon
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Deskripsi Gnetum gnemon
ď‚—Gnetum gnemon merupakan tumbuhan tahunan
ď‚—Berbiji terbuka
ď‚—Berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious),tetapi ada
yang berumah satu
ď‚—Bijinya tidak terbungkus daging
ď‚—Dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif
(cangkok,okulasi,stek)
ď‚—Tidak menghasilkan bunga dan buah sejati melainkan
strobilus jantan dan betina sebagai alat reproduksi
ď‚—Strobilus jantan dan betina terletak aksilar
Alat Reproduksi
ď‚—Organ reproduksi pada
Gnetum gnemon berupa
strobilus jantan dan
betina dapat berada pada
pohon yang sama dan
pada pohon yang
terpisah.
Strobilus Jantan
ď‚—Strobilus tersusun dalam bentuk penikula/ fesikula pada ketiak daun
ď‚—Strobilus tumbuh dalam ketiak daun yang tersusun dekusata
ď‚—Pada buku-bukunya mendukung brakte yang berbentuk sisik, tersusun
menggrombol
ď‚—Brakte bergabung membentuk struktur yang disebut kupula/collar.
ď‚—Jumlah collar sesuai jumlah buku pada aksis, antara 10-20
ď‚—Setiap Collar mendukung 3-6 lingkaran strobilus jantan
ď‚—Diatas lingkaran strobilusjantan terdapat 1 lingkaran strobilus betina.
ď‚—Pada 2/3 collar pada ujung strobilus bersifat steril
• Dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang
membentuk serbuk sari
• Strobilus matang keluuar dari lingkungan collar
• Periath berkembang membentuk struktur selubung dengan
celah di tengah
• setiap bunga jantan dapat dibagi menjadi dua bagian tangkai
dan 2 mikrosporangia unilocular (anter)
• Pada waktu pematangan, tangkai mendorong anter ke luar
collar melalui celah periath
Lanjutan.....
Strobilus
Jantan
Strobilus betina
ď‚—Strobilus betina mempunyai organisasi yang sama dengan strobilus
jantan..
ď‚—Strobilus betina memiliki tangkai yang dikelilingi oleh collar
ď‚—Setiap collar berbentuk cincin tunggal yang berisi bunga betina
ď‚—Setiap cincin memiliki 3-10 bakal biji yang teletak di antara collar
ď‚—Tidak semua bakal biji akan berkembang menjadi biji, hanya bakal biji
yang mengalami fertilisasi yang akan berkembang.
ď‚—Pada bakal biji strobilus betina terdapat banyak arkkegonium
ď‚—Pada setiap arkegonium terbentuk sel telur
Srtobilus Betian
Siklus Hidup Gnetum gnemon
Mikrosporangium
Pembentukan Gamet Jantan
Setiap sel arkesporium membelah parenkinal membentuk
sel parietal dan sel sporogen primer
Setiap sel arkesporium membelah parenkinal membentuk
sel parietal dan sel sporogen primer
Sel parietal membentuk dinding (lapisan parietalis) di
sekitar sporogen primer.
Sel parietal membentuk dinding (lapisan parietalis) di
sekitar sporogen primer.
Sel-sel sporogen membentuk mikrosporofit.Sel-sel sporogen membentuk mikrosporofit.
Mikrosporofit membelah secara meiosis membentuk
tetrad serbuk sari
Mikrosporofit membelah secara meiosis membentuk
tetrad serbuk sari
Setiap mikrospora membelah membentuk prothalus
(kecil) dan sel yang lebih besar.
Setiap mikrospora membelah membentuk prothalus
(kecil) dan sel yang lebih besar.
sel besar berkembang menjadi inti tabung dan inti
generatif.
sel besar berkembang menjadi inti tabung dan inti
generatif.
Lanjutannya...
Gamet jantan terdiri atas prothalus kecil, inti vegetatif
dan inti generatif dalam butir serbuk sari.
Gamet jantan terdiri atas prothalus kecil, inti vegetatif
dan inti generatif dalam butir serbuk sari.
Perkembangan selanjutnya terhenti sampai tiga inti sel
serbuk sari terbawa ke bakal biji( polinasi).
Perkembangan selanjutnya terhenti sampai tiga inti sel
serbuk sari terbawa ke bakal biji( polinasi).
Serbuk sari yang berisi tiga sel masuk ke dalam ruang
serbuk sari bakal biji. Eksin dari serbuk sari pecah
Serbuk sari yang berisi tiga sel masuk ke dalam ruang
serbuk sari bakal biji. Eksin dari serbuk sari pecah
Terbentuk buluh serbuk.Terbentuk buluh serbuk.
Inti buluh serbuk bergerak ke ujung distal.Inti buluh serbuk bergerak ke ujung distal.
Inti generatif membelah jadi dua sel spermaInti generatif membelah jadi dua sel sperma
Pembentukan Gamet Betina
1. Sel-sel parenkim homogen (diploid) terdapat di sebelah dalam dari nuselus bakal biji.
2. Dua sampai empat arkesporium berkembang masing-masing menjadi sel parietal primer
yang membentuk sel jaringan besar dan sel sporogen yang membentuk megasporofit
3. Sebagian megasporofit terdegenerasi kecuali dua yang berada di tengah.
4. Megasporofit membelah secara meiosis membentuk tetrad megaspora linier.
5. Empat inti (haploid) yang terbentuk tidak di pisahkan oleh dinding sel.
6. Perkembangan kantung embrio pada Gnetum gnemon termasuk tetrasporik
7. Masa gametofit tetrasporik membentuk beberapa inti bebas.
8. Pada Gnetum gnemon terbentuk sekitar 256 inti bebas
9. Vakuola berkembang di tengah sel dan mendorong inti bebas ke pinggiran
10. Inti yang terletak di dekat mikropil selanjutnya berkembang menjadi sel telur (gamet
betina)
1. Sel-sel parenkim homogen (diploid) terdapat di sebelah dalam dari nuselus bakal biji.
2. Dua sampai empat arkesporium berkembang masing-masing menjadi sel parietal primer
yang membentuk sel jaringan besar dan sel sporogen yang membentuk megasporofit
3. Sebagian megasporofit terdegenerasi kecuali dua yang berada di tengah.
4. Megasporofit membelah secara meiosis membentuk tetrad megaspora linier.
5. Empat inti (haploid) yang terbentuk tidak di pisahkan oleh dinding sel.
6. Perkembangan kantung embrio pada Gnetum gnemon termasuk tetrasporik
7. Masa gametofit tetrasporik membentuk beberapa inti bebas.
8. Pada Gnetum gnemon terbentuk sekitar 256 inti bebas
9. Vakuola berkembang di tengah sel dan mendorong inti bebas ke pinggiran
10. Inti yang terletak di dekat mikropil selanjutnya berkembang menjadi sel telur (gamet
betina)
Polinasi dan Fertilisasi
Serbuk sari terbawa angin sampai ke tetes polinasi (pd ujung mikropil) strobilus betina
Bersamaan mengeringnya tetes polinasi serbuk sari terbawa dalam ruang serbuk sari di dalam bakal biji
Ruang serbuk sari di bentuk oleh bagian nuselus yang letaknya di dekat mikropil
Megagametofit berkembang sehingga menghasilkan sel telur yang siap untuk di fertilisasi , serbuk sari
beristirahat di ruang serbuk sari
Megaspora masak dan menghasilkan sel telur , serbuk sari mulai berkecambah
Lanjutannya...
Serbuk sari berkecambah di ruang serbuk sari dan bentuk buluh serbuk
Inti vegetatif membentuk buluh serbuk dan inti generafit mengalami pembelahan mitosis
membentuk dua inti generatif
Selama buluh serbuk tumbuh memanjang , kedua inti generatif mengikuti inti vegetatif menembus
nuselus sampai ke arkegonium
Begitu tabung polen menyentuh kantumg embrio , dua atau tiga inti gametofit betina
memperbesar dan menjadi inti telur
Di ruang arkegonium terjadi fusi antara inti telur dan inti generatif . Zigot hasil fertilisasi bersifat
diploid
Dalam satu arkegonium hanya terjadi fertilisasi tunggal antara inti sel telur dengan satu inti
generatif
Embriogenesis
Pembelahan pertama zigot tidak
terbentuk dinding sel, sehingga
terbentuk inti bebas
Zigot membentuk satu / lebih tabung
yang tumbuh ke arah perisperma
Tabung terbentuk sel uninukleat
Tabung kemudian bercabang-cabang
dan membentuk suspensor
primer( tabung proembrio)
Cabang-cabang saling melilit
membentuk embrio multiseluler
Sebuah sel kecil di sebut sel peculiar
terletak di bagian apikal dari suspensor
primer
Inti suspensor membelah sekali dan inti
yang terkecil masuk ke dalam sel
peculiar
Sel peculiar kemudian membelah
menjadi empat embrional
Sel-sel tersebut membelah lagi secara
transversal membentuk embrio bersel
delapan
Beberapa sel massa embrional dari
suspensor primer kemudian memanjang
dan membentuk suspensor sekunder
Terbentuk satu embrio yang lainnya
terdegenerasi
Embrio membentuk plumula di bagian
tengah dan di kelilingi oleh kotiledon
lateral
Kotiledon berwarna merah muda.
Radikula terletak berlawanan arah dengan
plumula
Akar yang terbentuk mempunyai tudung
akar
Biji Gnetum gnemon
Biji Gnetum gnemon
Lapisan kulit biji Gnetum gnemon ada 3 :
1. Sarkotesta
Tersusun atas epidermis dengan lapisan kutikula, parenkim yang
homogen,dan serat. Waktu muda erwarna hijau, kemudian berubah
menjadi kuning dan akhirnya merah.
2. Sklerotesta
Berasal dari lapisan integmen luar (testa). Menyusun bagian tengah
kulit biji yang kuat dan keras.
3. Endotesta
berasal dari integgumen dalam (tegmen). Tersusun atas parenkim,
tipis seperti membran
KLASIFIKASI
ď‚—Kingdom :Plantae
ď‚—Subkingdom :Tracheobionta
ď‚—Super Divisi : Spermatophyta
ď‚—Divisi : Coniferophyta
ď‚—Kelas : Pinopsida
ď‚—Ordo : Pinales
ď‚—Famili : Pinaceae
ď‚—Genus : Pinus sp.
Pinus sp.
ď‚— Pinus mempunyai bentuk daun seperti jarum atau seperti sisik dengan kutikula tebal dan stomata yang
tersembunyi.
ď‚— Pinus ini menghasilkan strobilus dan bunga berkelamin satu.
ď‚— Bunga jantan mirip untai. Benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung serupa perisai, ruang sari dua,
menggantung di bawah perisai ujung.
ď‚— Bunga betina yang dinamakan kerucut dengan banyak sisik kerucut yang tertimbun rapat, tersusun secara spiral.
Sisik penutup serupa selaput, kerapkali kemudian menghilang.
ď‚— Pinus merupakan tumbuhan biji terbuka yang berkembang biak secara vegetatif dan generatif, melalui peleburan
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
ď‚— Sel kelamin jantan dihasilkan oleh runjung jantan atau strobilus jantan. Sel kelamin betina dihasilkan oleh
strobilus betina.
ď‚— Menghasilkan resin, karena terdapat ductus resin pada batang.
strobilus
betina membawa
sejumlah sisik-sisik ovula
yang tersusun spiral seperti
pada strobilus jantan, sisik
ovul tumbuh pada ketiak sisi
braktea, setiap sisik ovul
membawa 2 ovul pada
permukaan atasnya. Bijinya
merupakan biji yang
bersayap. Strobilus betina
yang sudah masak tumbuh
menjadi konus atau runjung
yang mengeras dan mengayu
Strobilus
jantan dan betina
pada pinus tidak tergabung
menjadi satu tetapi terpisah,
namun masih berada pada
satu pohon yang sama.
Strobilus jantan membawa
banyak mikrosporofil yang
tersusun spiral, pada tiap
mikrosporofil terdapat
sepasang mikrosporangia,
mikrospora bersayap.
Penyerbukan yang terjadi pada
tumbuhan berbiji terbuka selalu
dengan cara anemogami
(penyerbukan dengan bantuan
angin). Serbuk sari jatuh
langsung pada bakal biji. Selang
waktu antara penyerbukan
sampai pembuahan relatif
panjang. Pembuahan yang
terjadi pada gymnospermae
disebut pembuahan tunggal
(setiap inti generatif melebur
dengan inti sel telur). Mikropil
terdedah ke udara bebas.
Pembuahan pada
gymnospermae disebut
pembuahan tunggal, karena
tiap-tiap inti sperma membuahi
satu sel telur.
Sel induk mikrospora akan mengalami meisosis menghasilkan 4 mikrospora,
selanjutnya mikrospora membelah berulang kali secara mitosis menjadi dua yang
berupa jaringan gametofit jantan yang bersayap dan disebut dengan serbuk sari
,setiap serbuk sari akan mengandung sel generatif dan sel buluh ,sel generatif akan
menjadi sel sperma yang proses pematangannya akan berlangsung didalam liang
bakal biji, strobilus betina tersusun atas megasporopil atau makrosporopil yang
mengandung sel induk megaspore .
Strobilus jantan menghasilkan serbuk sari, sedangkan strobilus betina
menghasilkan biji. Pada waktu terjadi polinasi, serbuk sari jatuh di mikropil bakal
biji. Setelah terjadi fertilisasi akan terbentuk zigot. Zigot berkembang didalam biji.
Bakal biji yang telah berkembang menjadi biji, terdiri dari embrio, perisperma, dan
kulit biji. Ketika biji masak dan jatuh ditempat yag menguntungkan akan tumbuh
menjadi spoofit. Setelah dewasa sprofit akan menghasilkan strobilus.
Microspore
(Pollen grain)
Ist Prothallial cell Apical cell
Antheredial cell2nd Prothallial cell
disintegrate
Generative cell Tube cell
3 layers
exine
intine
wings
Generative cell Tube cell
Stalk cell Body cell
2 gametes cell
ď‚—4 sel pollen grains selama polinasi menuju ke ovule. Exine pollen
grains akan pecah kemudian intine akan berkembang menjadi
pollen tube yang bercabang atau tidak bercabang. Di saat itu pula
generative cell membelah menjadi stalk cell dan body cell. Body
cell akan membentuk 2 sperma yang tidak berflagel.
ď‚—Megasporosit membelah secara meiosis menghailkan tetrad
megaspore yang haploid bebas. Hanya satu yang fungsional dan 3
yang lain akan berdegenerasi. Megaspora ini akan membentuk
nukleus bebas sebelum memasuki fase istirahat. Nukleus ini akan
dikelilingi oleh lapisan peripheral dengan vakuola di dalamnya.
Hasil pembelahan tsb akan membentuk jaringan parenkim yang
berkembang menjadi megagametofit. Megagametofit akan
membentuk arkegonium yang menghasilkan sel telur.
V.S. Young Ovule
showing a megaspore
mother cell in the
nucellus
V.S. Young Ovule
showing a tetrad of
megaspore (haploid) in
the nucellus
V.S. Young Ovule showing
enlargement of fungsional
megaspore and
degeneration of other tree.
V.S. Ovule with female
gametophyte in free
nuclear stage.
ď‚—Polinasi tumbuhan pinus ini dibantu dengan adanya angin.
Adanya sayap dapat membebaskan serbuk sari. Ovul
mensekresikan cairan perekat (getah) melalui saluran mikrofil.
Serbuk sari yang ada di udara akan terjerat oleh cairan tsb.
Kemudian cairan tsb menghisap pollen masuk ke dalam ovul.
ď‚—Terjadi setelah satu tahun dari awal polinasi. Pollen grains
membentuk pollen tube lalu menuju ke nucellus. Juga akan
terbentuk tube nucleus, stalk cell, 2 disintegrate prothallial
cell, dan 2 sel sperma non-flagella. Pollen tube masuk ke
jaringan nucellus dan sampai ke leher archegonium.
Kemudian membebaskan sperma. Lalu sperma berfusi
dengan sel telur dan akan berkembang menjadi zigot.
ď‚—Zigot akan mengalami pembelahan inti bebas menghasilkan 4
inti sel bebas. Setelah itu mulai terbentuk dinding sel dan
akan berubah menjadi selular (proembrio). Proembrio terdiri
dari enam belas sel, tersusun dalam empat deret yang
masing-masing mengandung empat sel. Struktur ini terletak
pada bagian ujung telur di sebelah yang berlawanan dengan
leher arkegonium. Sel-sel embrio yang tepat berada di bawah
puncak lalu memanjang sampai menjadi beberapa kali lebih
besar daripada ukuran semula.
ď‚—Selain itu juga akan terbentuk suspensor. Pemanjangan suspensor
akhirnya akan menjadi berkelok-kelok seperti sinusoide.
Suspensor akan mendorong embrio yang belum matang menuju
terbentuk akibat adanya kerja dari enzim-enzim. Sel-sel ujung
proembrio akan membelah diri dan masing-masing sel akan
berkembang menjadi embrio. Embrio Pinus antara lain pucuk
lembaga (plumula), kotiledon, hipokotil, dan akar lembaga
( radikula ).
Embriogenesis Pinus
ď‚—Selama perkembangan embrio, peristiwa poliembrioni bisa saja
terjadi karena di dalam bakal buah terdapat lebih dari satu
arkegonium, tetapi pada akhirnya hanya ada sebuah embrio yang
tumbuh sempurna, karena sisanya lenyap. Tipe poliembrio yang
terjadi pada Pinus adalah poliembrioni belahan. Hal ini
dikarenakan ada satu zigot yang membentuk empat embrio
namun nantinya hanya ada satu embrio yang mampu bertahan.
Antar enbrio ini ada suatu persaingan agar mampu bertahan dan
dapat mencapai gametofit betina.
ď‚—Hasil fertilisasi adalah berupa biji.
ď‚—Struktur biji pinus:
- Integument
a. Luar : testa
b. Dalam : tegmen
- Periperm
- Endosperm
- Embryo
- Wing
Struktur Biji Pinus
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
Lana Karyatna
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
Agustin Dian Kartikasari
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Dokter Tekno
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
yusri humaira
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanLampung University
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Michu OH
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Google
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Agustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
Agustin Dian Kartikasari
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
Singgih Azwar Anas
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
Wayan Permadi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
Agustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
Agustin Dian Kartikasari
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
Endang Sri Wati Matarru
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
Agustin Dian Kartikasari
 

What's hot (20)

Gastrula
GastrulaGastrula
Gastrula
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 

Viewers also liked

Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
Agustin Dian Kartikasari
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Michelleregina
 
Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi TumbuhanReproduksi Tumbuhan
Reproduksi TumbuhanMarlina Kamelia
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
Farida Alya
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
rosadama
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfDody Perdana
 
Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
tasya bisyir
 
kingdom Plantae biologi kelas X
kingdom Plantae biologi kelas Xkingdom Plantae biologi kelas X
kingdom Plantae biologi kelas X
innarahma
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Novianti Astri
 
Botani tumbuhan tinggi
Botani tumbuhan tinggiBotani tumbuhan tinggi
Botani tumbuhan tinggi
Anna ChullyHeenim
 
Kingdom plantae (Aridlah Sendy)
Kingdom plantae (Aridlah Sendy)Kingdom plantae (Aridlah Sendy)
Kingdom plantae (Aridlah Sendy)Aridlah_Sendy
 
Tumbuhan Biji
Tumbuhan BijiTumbuhan Biji
Tumbuhan Biji
Nurina Hidayanti
 
Tumbuhan lumut
Tumbuhan lumutTumbuhan lumut
Tumbuhan lumut
Resma Puspitasari
 
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
Alvadoc
 
Cara Budidaya jeruk nipis
Cara Budidaya jeruk nipis Cara Budidaya jeruk nipis
Cara Budidaya jeruk nipis
Lilik Nadya Mustika
 

Viewers also liked (20)

Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)
 
Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi TumbuhanReproduksi Tumbuhan
Reproduksi Tumbuhan
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Gymnospernmae
GymnospernmaeGymnospernmae
Gymnospernmae
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
 
Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
 
kingdom Plantae biologi kelas X
kingdom Plantae biologi kelas Xkingdom Plantae biologi kelas X
kingdom Plantae biologi kelas X
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
 
Botani tumbuhan tinggi
Botani tumbuhan tinggiBotani tumbuhan tinggi
Botani tumbuhan tinggi
 
Kingdom plantae (Aridlah Sendy)
Kingdom plantae (Aridlah Sendy)Kingdom plantae (Aridlah Sendy)
Kingdom plantae (Aridlah Sendy)
 
Tumbuhan Biji
Tumbuhan BijiTumbuhan Biji
Tumbuhan Biji
 
Tumbuhan lumut
Tumbuhan lumutTumbuhan lumut
Tumbuhan lumut
 
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
 
Stek
StekStek
Stek
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Cara Budidaya jeruk nipis
Cara Budidaya jeruk nipis Cara Budidaya jeruk nipis
Cara Budidaya jeruk nipis
 
Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 

Similar to Gymnospermae - Anatomy

Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
Fitri Kurniati Heda
 
Mikrosporogenesis
MikrosporogenesisMikrosporogenesis
Mikrosporogenesis
Muhammad Romadhon
 
Tugas Kelompok Biologi_Oryza Sativa.pptx
Tugas Kelompok Biologi_Oryza Sativa.pptxTugas Kelompok Biologi_Oryza Sativa.pptx
Tugas Kelompok Biologi_Oryza Sativa.pptx
PratiwiSiregar1
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - AngiospermaePPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
Agustin Dian Kartikasari
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixRian Maulana
 
ANATOMI BUNGA.pptx
ANATOMI BUNGA.pptxANATOMI BUNGA.pptx
ANATOMI BUNGA.pptx
Amalia Edelweis
 
Pert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanPert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanhabibdyatama
 
Materi dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan bijiMateri dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan biji
Rena Andika
 
Reproduksi pada tumbuhan sp
Reproduksi pada tumbuhan spReproduksi pada tumbuhan sp
Reproduksi pada tumbuhan sppilatus2
 
Anatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjarAnatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjar
Nisrina tama
 
Reproduksi angiospermae
Reproduksi angiospermaeReproduksi angiospermae
Reproduksi angiospermaeYoland Prastyo
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
Lintang Nirasmara
 
Biologi plantae
Biologi plantaeBiologi plantae
Biologi plantae
achmadkhoir
 
Biologi benih
Biologi benihBiologi benih
Biologi benihBP4K
 
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)Nita deviana
 
BAB 8_Tumbuhan.pptx
BAB 8_Tumbuhan.pptxBAB 8_Tumbuhan.pptx
BAB 8_Tumbuhan.pptx
lukmanhakim4221
 

Similar to Gymnospermae - Anatomy (20)

Sperma to phyta
Sperma to phytaSperma to phyta
Sperma to phyta
 
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
 
Mikrosporogenesis
MikrosporogenesisMikrosporogenesis
Mikrosporogenesis
 
Tugas Kelompok Biologi_Oryza Sativa.pptx
Tugas Kelompok Biologi_Oryza Sativa.pptxTugas Kelompok Biologi_Oryza Sativa.pptx
Tugas Kelompok Biologi_Oryza Sativa.pptx
 
M17 kelompok 7 reproduksi tanaman
M17 kelompok 7 reproduksi tanamanM17 kelompok 7 reproduksi tanaman
M17 kelompok 7 reproduksi tanaman
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - AngiospermaePPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
 
ANATOMI BUNGA.pptx
ANATOMI BUNGA.pptxANATOMI BUNGA.pptx
ANATOMI BUNGA.pptx
 
Pert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanPert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhan
 
Materi dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan bijiMateri dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan biji
 
Reproduksi pada tumbuhan sp
Reproduksi pada tumbuhan spReproduksi pada tumbuhan sp
Reproduksi pada tumbuhan sp
 
Anatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjarAnatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjar
 
Reproduksi angiospermae
Reproduksi angiospermaeReproduksi angiospermae
Reproduksi angiospermae
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
 
Biologi plantae
Biologi plantaeBiologi plantae
Biologi plantae
 
Biologi benih
Biologi benihBiologi benih
Biologi benih
 
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
Powerpoint biologi. sepuluhenam (erlyta, nita, puji)
 
BAB 8_Tumbuhan.pptx
BAB 8_Tumbuhan.pptxBAB 8_Tumbuhan.pptx
BAB 8_Tumbuhan.pptx
 

More from dewisetiyana52

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
dewisetiyana52
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
dewisetiyana52
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applications
dewisetiyana52
 
Anatomi Tumbuhan
Anatomi TumbuhanAnatomi Tumbuhan
Anatomi Tumbuhan
dewisetiyana52
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengaran
dewisetiyana52
 
Ocean life
Ocean lifeOcean life
Ocean life
dewisetiyana52
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
dewisetiyana52
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentation
dewisetiyana52
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
dewisetiyana52
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
dewisetiyana52
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
dewisetiyana52
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
dewisetiyana52
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
dewisetiyana52
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
dewisetiyana52
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
dewisetiyana52
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
dewisetiyana52
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
dewisetiyana52
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
dewisetiyana52
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
dewisetiyana52
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
dewisetiyana52
 

More from dewisetiyana52 (20)

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applications
 
Anatomi Tumbuhan
Anatomi TumbuhanAnatomi Tumbuhan
Anatomi Tumbuhan
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengaran
 
Ocean life
Ocean lifeOcean life
Ocean life
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentation
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Gymnospermae - Anatomy

  • 2.
  • 3. Gymnospermae ď‚—Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus ď‚—Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina ď‚—Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin)
  • 4. Gnetum gnemon Klasifikasi : Kingdom : Plantae Divisi : Gnetophyta Kelas : Gnetopsida Ordo : Gnetales Famili : Gnetaceae Genus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon
  • 5. Deskripsi Gnetum gnemon ď‚—Gnetum gnemon merupakan tumbuhan tahunan ď‚—Berbiji terbuka ď‚—Berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious),tetapi ada yang berumah satu ď‚—Bijinya tidak terbungkus daging ď‚—Dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif (cangkok,okulasi,stek) ď‚—Tidak menghasilkan bunga dan buah sejati melainkan strobilus jantan dan betina sebagai alat reproduksi ď‚—Strobilus jantan dan betina terletak aksilar
  • 6. Alat Reproduksi ď‚—Organ reproduksi pada Gnetum gnemon berupa strobilus jantan dan betina dapat berada pada pohon yang sama dan pada pohon yang terpisah.
  • 7. Strobilus Jantan ď‚—Strobilus tersusun dalam bentuk penikula/ fesikula pada ketiak daun ď‚—Strobilus tumbuh dalam ketiak daun yang tersusun dekusata ď‚—Pada buku-bukunya mendukung brakte yang berbentuk sisik, tersusun menggrombol ď‚—Brakte bergabung membentuk struktur yang disebut kupula/collar. ď‚—Jumlah collar sesuai jumlah buku pada aksis, antara 10-20 ď‚—Setiap Collar mendukung 3-6 lingkaran strobilus jantan ď‚—Diatas lingkaran strobilusjantan terdapat 1 lingkaran strobilus betina. ď‚—Pada 2/3 collar pada ujung strobilus bersifat steril
  • 8. • Dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang membentuk serbuk sari • Strobilus matang keluuar dari lingkungan collar • Periath berkembang membentuk struktur selubung dengan celah di tengah • setiap bunga jantan dapat dibagi menjadi dua bagian tangkai dan 2 mikrosporangia unilocular (anter) • Pada waktu pematangan, tangkai mendorong anter ke luar collar melalui celah periath Lanjutan.....
  • 10. Strobilus betina ď‚—Strobilus betina mempunyai organisasi yang sama dengan strobilus jantan.. ď‚—Strobilus betina memiliki tangkai yang dikelilingi oleh collar ď‚—Setiap collar berbentuk cincin tunggal yang berisi bunga betina ď‚—Setiap cincin memiliki 3-10 bakal biji yang teletak di antara collar ď‚—Tidak semua bakal biji akan berkembang menjadi biji, hanya bakal biji yang mengalami fertilisasi yang akan berkembang. ď‚—Pada bakal biji strobilus betina terdapat banyak arkkegonium ď‚—Pada setiap arkegonium terbentuk sel telur
  • 12.
  • 15. Pembentukan Gamet Jantan Setiap sel arkesporium membelah parenkinal membentuk sel parietal dan sel sporogen primer Setiap sel arkesporium membelah parenkinal membentuk sel parietal dan sel sporogen primer Sel parietal membentuk dinding (lapisan parietalis) di sekitar sporogen primer. Sel parietal membentuk dinding (lapisan parietalis) di sekitar sporogen primer. Sel-sel sporogen membentuk mikrosporofit.Sel-sel sporogen membentuk mikrosporofit. Mikrosporofit membelah secara meiosis membentuk tetrad serbuk sari Mikrosporofit membelah secara meiosis membentuk tetrad serbuk sari Setiap mikrospora membelah membentuk prothalus (kecil) dan sel yang lebih besar. Setiap mikrospora membelah membentuk prothalus (kecil) dan sel yang lebih besar. sel besar berkembang menjadi inti tabung dan inti generatif. sel besar berkembang menjadi inti tabung dan inti generatif.
  • 16. Lanjutannya... Gamet jantan terdiri atas prothalus kecil, inti vegetatif dan inti generatif dalam butir serbuk sari. Gamet jantan terdiri atas prothalus kecil, inti vegetatif dan inti generatif dalam butir serbuk sari. Perkembangan selanjutnya terhenti sampai tiga inti sel serbuk sari terbawa ke bakal biji( polinasi). Perkembangan selanjutnya terhenti sampai tiga inti sel serbuk sari terbawa ke bakal biji( polinasi). Serbuk sari yang berisi tiga sel masuk ke dalam ruang serbuk sari bakal biji. Eksin dari serbuk sari pecah Serbuk sari yang berisi tiga sel masuk ke dalam ruang serbuk sari bakal biji. Eksin dari serbuk sari pecah Terbentuk buluh serbuk.Terbentuk buluh serbuk. Inti buluh serbuk bergerak ke ujung distal.Inti buluh serbuk bergerak ke ujung distal. Inti generatif membelah jadi dua sel spermaInti generatif membelah jadi dua sel sperma
  • 17.
  • 18. Pembentukan Gamet Betina 1. Sel-sel parenkim homogen (diploid) terdapat di sebelah dalam dari nuselus bakal biji. 2. Dua sampai empat arkesporium berkembang masing-masing menjadi sel parietal primer yang membentuk sel jaringan besar dan sel sporogen yang membentuk megasporofit 3. Sebagian megasporofit terdegenerasi kecuali dua yang berada di tengah. 4. Megasporofit membelah secara meiosis membentuk tetrad megaspora linier. 5. Empat inti (haploid) yang terbentuk tidak di pisahkan oleh dinding sel. 6. Perkembangan kantung embrio pada Gnetum gnemon termasuk tetrasporik 7. Masa gametofit tetrasporik membentuk beberapa inti bebas. 8. Pada Gnetum gnemon terbentuk sekitar 256 inti bebas 9. Vakuola berkembang di tengah sel dan mendorong inti bebas ke pinggiran 10. Inti yang terletak di dekat mikropil selanjutnya berkembang menjadi sel telur (gamet betina) 1. Sel-sel parenkim homogen (diploid) terdapat di sebelah dalam dari nuselus bakal biji. 2. Dua sampai empat arkesporium berkembang masing-masing menjadi sel parietal primer yang membentuk sel jaringan besar dan sel sporogen yang membentuk megasporofit 3. Sebagian megasporofit terdegenerasi kecuali dua yang berada di tengah. 4. Megasporofit membelah secara meiosis membentuk tetrad megaspora linier. 5. Empat inti (haploid) yang terbentuk tidak di pisahkan oleh dinding sel. 6. Perkembangan kantung embrio pada Gnetum gnemon termasuk tetrasporik 7. Masa gametofit tetrasporik membentuk beberapa inti bebas. 8. Pada Gnetum gnemon terbentuk sekitar 256 inti bebas 9. Vakuola berkembang di tengah sel dan mendorong inti bebas ke pinggiran 10. Inti yang terletak di dekat mikropil selanjutnya berkembang menjadi sel telur (gamet betina)
  • 19.
  • 20. Polinasi dan Fertilisasi Serbuk sari terbawa angin sampai ke tetes polinasi (pd ujung mikropil) strobilus betina Bersamaan mengeringnya tetes polinasi serbuk sari terbawa dalam ruang serbuk sari di dalam bakal biji Ruang serbuk sari di bentuk oleh bagian nuselus yang letaknya di dekat mikropil Megagametofit berkembang sehingga menghasilkan sel telur yang siap untuk di fertilisasi , serbuk sari beristirahat di ruang serbuk sari Megaspora masak dan menghasilkan sel telur , serbuk sari mulai berkecambah
  • 21. Lanjutannya... Serbuk sari berkecambah di ruang serbuk sari dan bentuk buluh serbuk Inti vegetatif membentuk buluh serbuk dan inti generafit mengalami pembelahan mitosis membentuk dua inti generatif Selama buluh serbuk tumbuh memanjang , kedua inti generatif mengikuti inti vegetatif menembus nuselus sampai ke arkegonium Begitu tabung polen menyentuh kantumg embrio , dua atau tiga inti gametofit betina memperbesar dan menjadi inti telur Di ruang arkegonium terjadi fusi antara inti telur dan inti generatif . Zigot hasil fertilisasi bersifat diploid Dalam satu arkegonium hanya terjadi fertilisasi tunggal antara inti sel telur dengan satu inti generatif
  • 22.
  • 23. Embriogenesis Pembelahan pertama zigot tidak terbentuk dinding sel, sehingga terbentuk inti bebas Zigot membentuk satu / lebih tabung yang tumbuh ke arah perisperma Tabung terbentuk sel uninukleat Tabung kemudian bercabang-cabang dan membentuk suspensor primer( tabung proembrio) Cabang-cabang saling melilit membentuk embrio multiseluler Sebuah sel kecil di sebut sel peculiar terletak di bagian apikal dari suspensor primer
  • 24. Inti suspensor membelah sekali dan inti yang terkecil masuk ke dalam sel peculiar Sel peculiar kemudian membelah menjadi empat embrional Sel-sel tersebut membelah lagi secara transversal membentuk embrio bersel delapan Beberapa sel massa embrional dari suspensor primer kemudian memanjang dan membentuk suspensor sekunder Terbentuk satu embrio yang lainnya terdegenerasi Embrio membentuk plumula di bagian tengah dan di kelilingi oleh kotiledon lateral Kotiledon berwarna merah muda. Radikula terletak berlawanan arah dengan plumula Akar yang terbentuk mempunyai tudung akar
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 29. Biji Gnetum gnemon Lapisan kulit biji Gnetum gnemon ada 3 : 1. Sarkotesta Tersusun atas epidermis dengan lapisan kutikula, parenkim yang homogen,dan serat. Waktu muda erwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning dan akhirnya merah. 2. Sklerotesta Berasal dari lapisan integmen luar (testa). Menyusun bagian tengah kulit biji yang kuat dan keras. 3. Endotesta berasal dari integgumen dalam (tegmen). Tersusun atas parenkim, tipis seperti membran
  • 30.
  • 31. KLASIFIKASI ď‚—Kingdom :Plantae ď‚—Subkingdom :Tracheobionta ď‚—Super Divisi : Spermatophyta ď‚—Divisi : Coniferophyta ď‚—Kelas : Pinopsida ď‚—Ordo : Pinales ď‚—Famili : Pinaceae ď‚—Genus : Pinus sp.
  • 32. Pinus sp. ď‚— Pinus mempunyai bentuk daun seperti jarum atau seperti sisik dengan kutikula tebal dan stomata yang tersembunyi. ď‚— Pinus ini menghasilkan strobilus dan bunga berkelamin satu. ď‚— Bunga jantan mirip untai. Benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung serupa perisai, ruang sari dua, menggantung di bawah perisai ujung. ď‚— Bunga betina yang dinamakan kerucut dengan banyak sisik kerucut yang tertimbun rapat, tersusun secara spiral. Sisik penutup serupa selaput, kerapkali kemudian menghilang. ď‚— Pinus merupakan tumbuhan biji terbuka yang berkembang biak secara vegetatif dan generatif, melalui peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. ď‚— Sel kelamin jantan dihasilkan oleh runjung jantan atau strobilus jantan. Sel kelamin betina dihasilkan oleh strobilus betina. ď‚— Menghasilkan resin, karena terdapat ductus resin pada batang.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. strobilus betina membawa sejumlah sisik-sisik ovula yang tersusun spiral seperti pada strobilus jantan, sisik ovul tumbuh pada ketiak sisi braktea, setiap sisik ovul membawa 2 ovul pada permukaan atasnya. Bijinya merupakan biji yang bersayap. Strobilus betina yang sudah masak tumbuh menjadi konus atau runjung yang mengeras dan mengayu
  • 37.
  • 38.
  • 39. Strobilus jantan dan betina pada pinus tidak tergabung menjadi satu tetapi terpisah, namun masih berada pada satu pohon yang sama. Strobilus jantan membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral, pada tiap mikrosporofil terdapat sepasang mikrosporangia, mikrospora bersayap.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43. Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji. Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Pembuahan yang terjadi pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal (setiap inti generatif melebur dengan inti sel telur). Mikropil terdedah ke udara bebas. Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.
  • 44. Sel induk mikrospora akan mengalami meisosis menghasilkan 4 mikrospora, selanjutnya mikrospora membelah berulang kali secara mitosis menjadi dua yang berupa jaringan gametofit jantan yang bersayap dan disebut dengan serbuk sari ,setiap serbuk sari akan mengandung sel generatif dan sel buluh ,sel generatif akan menjadi sel sperma yang proses pematangannya akan berlangsung didalam liang bakal biji, strobilus betina tersusun atas megasporopil atau makrosporopil yang mengandung sel induk megaspore . Strobilus jantan menghasilkan serbuk sari, sedangkan strobilus betina menghasilkan biji. Pada waktu terjadi polinasi, serbuk sari jatuh di mikropil bakal biji. Setelah terjadi fertilisasi akan terbentuk zigot. Zigot berkembang didalam biji. Bakal biji yang telah berkembang menjadi biji, terdiri dari embrio, perisperma, dan kulit biji. Ketika biji masak dan jatuh ditempat yag menguntungkan akan tumbuh menjadi spoofit. Setelah dewasa sprofit akan menghasilkan strobilus.
  • 45.
  • 46. Microspore (Pollen grain) Ist Prothallial cell Apical cell Antheredial cell2nd Prothallial cell disintegrate Generative cell Tube cell 3 layers exine intine wings
  • 47.
  • 48. Generative cell Tube cell Stalk cell Body cell 2 gametes cell
  • 49. ď‚—4 sel pollen grains selama polinasi menuju ke ovule. Exine pollen grains akan pecah kemudian intine akan berkembang menjadi pollen tube yang bercabang atau tidak bercabang. Di saat itu pula generative cell membelah menjadi stalk cell dan body cell. Body cell akan membentuk 2 sperma yang tidak berflagel.
  • 50. ď‚—Megasporosit membelah secara meiosis menghailkan tetrad megaspore yang haploid bebas. Hanya satu yang fungsional dan 3 yang lain akan berdegenerasi. Megaspora ini akan membentuk nukleus bebas sebelum memasuki fase istirahat. Nukleus ini akan dikelilingi oleh lapisan peripheral dengan vakuola di dalamnya. Hasil pembelahan tsb akan membentuk jaringan parenkim yang berkembang menjadi megagametofit. Megagametofit akan membentuk arkegonium yang menghasilkan sel telur.
  • 51. V.S. Young Ovule showing a megaspore mother cell in the nucellus V.S. Young Ovule showing a tetrad of megaspore (haploid) in the nucellus
  • 52. V.S. Young Ovule showing enlargement of fungsional megaspore and degeneration of other tree. V.S. Ovule with female gametophyte in free nuclear stage.
  • 53.
  • 54. ď‚—Polinasi tumbuhan pinus ini dibantu dengan adanya angin. Adanya sayap dapat membebaskan serbuk sari. Ovul mensekresikan cairan perekat (getah) melalui saluran mikrofil. Serbuk sari yang ada di udara akan terjerat oleh cairan tsb. Kemudian cairan tsb menghisap pollen masuk ke dalam ovul.
  • 55. ď‚—Terjadi setelah satu tahun dari awal polinasi. Pollen grains membentuk pollen tube lalu menuju ke nucellus. Juga akan terbentuk tube nucleus, stalk cell, 2 disintegrate prothallial cell, dan 2 sel sperma non-flagella. Pollen tube masuk ke jaringan nucellus dan sampai ke leher archegonium. Kemudian membebaskan sperma. Lalu sperma berfusi dengan sel telur dan akan berkembang menjadi zigot.
  • 56.
  • 57. ď‚—Zigot akan mengalami pembelahan inti bebas menghasilkan 4 inti sel bebas. Setelah itu mulai terbentuk dinding sel dan akan berubah menjadi selular (proembrio). Proembrio terdiri dari enam belas sel, tersusun dalam empat deret yang masing-masing mengandung empat sel. Struktur ini terletak pada bagian ujung telur di sebelah yang berlawanan dengan leher arkegonium. Sel-sel embrio yang tepat berada di bawah puncak lalu memanjang sampai menjadi beberapa kali lebih besar daripada ukuran semula.
  • 58. ď‚—Selain itu juga akan terbentuk suspensor. Pemanjangan suspensor akhirnya akan menjadi berkelok-kelok seperti sinusoide. Suspensor akan mendorong embrio yang belum matang menuju terbentuk akibat adanya kerja dari enzim-enzim. Sel-sel ujung proembrio akan membelah diri dan masing-masing sel akan berkembang menjadi embrio. Embrio Pinus antara lain pucuk lembaga (plumula), kotiledon, hipokotil, dan akar lembaga ( radikula ).
  • 60. ď‚—Selama perkembangan embrio, peristiwa poliembrioni bisa saja terjadi karena di dalam bakal buah terdapat lebih dari satu arkegonium, tetapi pada akhirnya hanya ada sebuah embrio yang tumbuh sempurna, karena sisanya lenyap. Tipe poliembrio yang terjadi pada Pinus adalah poliembrioni belahan. Hal ini dikarenakan ada satu zigot yang membentuk empat embrio namun nantinya hanya ada satu embrio yang mampu bertahan. Antar enbrio ini ada suatu persaingan agar mampu bertahan dan dapat mencapai gametofit betina.
  • 61. ď‚—Hasil fertilisasi adalah berupa biji. ď‚—Struktur biji pinus: - Integument a. Luar : testa b. Dalam : tegmen - Periperm - Endosperm - Embryo - Wing
  • 63.
  • 64.