Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang dilindungi oleh bagian yang berasal dari daun buah, yang membentuk bakal buah. Angiospermae juga memiliki bunga sejati yang terdiri atas perhiasan bunga, benang sari, dan putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan di mana bakal biji menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah.
2. Angiospermae
Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji
yang selalu diselubungi oleh suatu badan yang
berasal dari daun-daun buah yang merupakan bakal
buah. Angiospermae biasanya berupa semak,
perdu, pohon atau merambat di tanah. Tumbuhan
ini berkembang biak secara generatif dengan biji
dan secara vegetatif baik alami maupun buatan.
Secara buatan misalnya mencangkok, mengokulasi,
menyetek, menyambung, atau merunduk.
3. Ciri-ciri Utama pada Angiospermae
a. Bakal biji diliputi oleh sporofil yang berbentuk
karpel atau daging buah dan secara keseluruhan
membentuk bakal buah atau ovarium.
b. Terdapat putik yang jelas yang terbagi menjadi
tiga bagian yaitu : kepala putik, tangkai putik dan
bakal buah.
c. Memiliki bunga sejati yang terdiri atas :
perhiasan bunga, benang sari dan putik.
d. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan,bakal
biji akan menjadi biji, dinding bakal buah akan
menjadi daging buah.
4. Perkembangan mikrosporangium dan
mikrospora pada Angiospremae
Pada penampang melintang antera yang masih
sangat muda tampak berbentuk persegi atau
rectangular, tersusun atas sel-sel parenkimatis yang
homogen dan dikelililingi oleh epidermis. Di tiap
lobus antera, beberapa sel hypodermal (di bawah
epodermis) menjadi menonjol dibandingkan sel-sel
yang lain karena ukurannya lebih besar,memanjang
ke arah radial dan inti selnya sangat jelas. Sel-sel
tersenut disebut sel-sel arkesporium.
5. Sel-sel arkesporial membelah secara
periklinal membentuk lapisan parietal
primer ke arah luar dan lapisan sporogen
primer ke arah dalam. Sel-sel parietal
primer membelah dengan dinding
periklinal dan antiklinal menghasilkan
beberapa lapisan sel, biasanya 2 sampai 5
lapisan sel yang menyusun dinding kepala
sari. Sel-sel sporogen primer mungkin
langsung berfungsi sebagai sel-sel induk
mikrospora atau mengalami pembelahan
pembelahan lebih dulu agar dihasilkan sel
sel yang jumlahnya lebih banyak. Sangat
jarang sel arkhesporial langsung berfungsi
sebagai sel induk mikrospora.
6. Sel-sel sporogen primer berkembang menjadi sel
sel induk mikrospora. Pada berbagai tumbuhan sel
sel sporogen mengalami sedikit pembelahan
sebelum berfungsi sebagai sel-sel induk mikrospora.
Jarang terjadi bahwa tanpa pembelahan sel-sel
sporogen berfungsi langsung sebagia sel-sel induk
mikrospora. Sel sporogen langsung berfungsi
sebagai sel induk mirospora antara lain sitemukan
pada Alangium, Sansiviera, Knautia, serta beberapa
jenis anggota Malvaceae dan Cucurbitacecea. Pada
jenis-jenis tumbuhanan tersebut terdapat satu
lapisan sel-sel induk mikrospora di dalam tiap sudut
kepala sarinya.
7. Mikrospora
Pada beberapa divisi tumbuhan, mikrospora merupakan sel
kelamin jantan. Pada Angiospermae, mikrospora dibentuk
dalam kantung polen dalam anter yang terletak di ujung
distal pada stamen. Pembentukan mikrospora atau
mikrosporogenesis yaitu diawali dengan pembelahan
mikrosporogonium secara meiosis. Setelah dihasilkan empat
mikrospora haploid, masing-masing mikrospora mengalami
kariokinesis sehingga memiliki dua inti. Salah satu inti akan
membelah lagi menjadi dua. Sehingga hasil akhir
mikrosporogenesis dari satu mikrosporogonium adalah empat sel
mikrospora yang memiliki satu inti vegetatif dan dua inti
generatif. Inti vegetatif berfungsi membuka jalan menuju ovulum
pada pistillum. Sedangkan inti generatif satu bertugas membuahi sel telur
dan inti generatif dua bertugas membuahi inti polar membentuk
endosperma sebagai cadangan nutrisi bakal embrio.
8. Megaspora atau Ovum
Megaspora merupakan sel kelamin betina pada tumbuhan.
Megaspora pada angiospermae juga sering disebut ovum.
Ovum dibentuk pada ovulum dibagian dalam dinding
ovarium yang terletak di dasar pistillum. Pembentukan ovum
atau megasporogenesis diawali pembelahan meiosis satu sel
pada ovulum menghasilkan empat megaspora dan menjadi
satu megaspora karena tiga megaspora mengalami reduksi.
Inti megaspora yang bertahan akan membelah secara
kariokinesis sebanyak tiga kali sehingga dihasilkan delapan
inti sel. Tiga intisel akan menjadi sel antipoda, dua inti sel
menjadi inti polar, dua inti sel menjadi sinergid, dan satu sel
menjadi sel telur. Dua inti polar akan dibuahi inti generatif
dua menjadi endosperma yang triploid. Satu sel telur akan
dibuahi inti generatif satu menjadi zigot yang diploid.
15. SEL INDUK BUTIR
SERBUK (DIPLOID)
¯ Membelah secara
Miosis
EMPAT SEL BUTIR
SERBUK (HAPLOID)
¯Masing-masing inti
butir serbuk membelah
secara mitosis
SATU INTI
VEGETATIF DAN
SATU INTI
GENERATIF
16. Megasporogenesis
• Beberapa tumbuhan Angiospermae mempunyai
megasporofil (daun buah) yang berkembang ke
dalam suatu pistilium yang biasanya mengalami
diferensiasi menjadi tiga bagian, Yaitu :
• Bagian basal menggelembung disebut ovarium
(bakal buah)
• Bagian yang memanjang disebut stilus (tangkai
putik)
• Bagian ujung stilus yang disebut stigma (kepala
putik)
17. • Didalam ovarium terdapat 1, 2 atau lebih bakal biji.
• Tiap bakal biji terdiri dari nuselus, integumen, khalaza,
dan funikulus.
• Bakal biji yang dewasa digolongkan ke dalam 5 tipe
tergantung aksis bakal biji tersebut, berdasarkan :
1. Orthotropus : Mikrofil menghadap ke atas terletak
segaris dengan hilus
2. Anatropus : Mikropil duahilus letaknyta sangat
berdekatan
3. Kampilotropus : Bakal biji berbentuk kurva
4. Hemiantropus : Apabila nuselus dan integument
terletak kurang lebih disudut funikulus
5. Afitropus : Bakal biji berbentuk seperti sepatu kuda
18. Megagametogenesis
• Organisasi kantong embrio yang dewasa terdiri
atas 7 sel, yaitu sel sentral yang besar dengan
dua inti kutub, di bagian mikropil 2 sel sinergid
dan satu sel telur serta di bagian khalaza 3 sel
antipoda.
• Perkembangan kantong embrio dimulai dengan
memanjangnya inti megaspore yang berfungsi.
19. Pembentukan Gametofit Betina
Pembelahan sito-
plasma,
Hasilnya: 7 sel, 8 inti
(gametofit betina)
Inti polar
Sel telur
Mitosis 3 Mitosis 2
1 megaspora
berkembang
3 megaspora
mati
Mitosis 1
4 mega
spora
meiosis
Sel induk megaspora
Bakal buah
Bakal biji