Saat melakukan percobaan silang kacang kapri, Mendel menemukan bahwa sifat-sifat diturunkan dari induk ke keturunan secara berpasangan dan dapat bersifat dominan atau resesif. Ia menemukan perbandingan genotipe dan fenotipe pada keturunan pertama dan kedua dari persilangan monohibrid dan dihibrid. Penelitian Mendel ini merupakan dasar genetika klasik.
2. Setiap makhluk hidup akan memiliki
persamaan dan perbedaan sifat, baik
Gregor Johann
Mendel warna kulit, kecerdasan, bakat, dan lain-
lain. Adanya sifat-sifat yang diwariskan
dari induk pada keturunannya telah lama
diketahui. Cabang ilmu biologi yang
khusus meneliti penurunan sifat-sifat
pada makhluk hidup adalah genetika.
Pada abad ke 19, Gregor Johann Mendel
(1822-1884), seorang biarawan dari kota
Brunn, Austria, meneliti genetika secara
sistematis.
2
3. A. KROMOSOM DAN GEN
Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom adalah
benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa
informasi kepada keturunannya. Kromosom terdiri dari
satuan kecil yang disebut gen. Gen berfungsi untuk
mengatur sifat yang akan diturunkan pada keturunan
selanjutnya. Jumlah kromosom tiap spesies organisme
tetap dan khas sehingga hal ini menjadi ciri khas bagi tiap
spesies.
3
4. Berikut adalah tabel jumlah kromosom pada beberapa
Organisme:
No. Jenis Organisme Jumlah Kromosom (2n)
1 Kacang kapri 14
2 Jagung 20
3 Kentang 48
4 Nyamuk 6
5 Lalat 12
6 Kucing 38
7 Tikus 42
8 Kuda 60
9 Ayam 78
10 Manusia 46
4
5. 1. Kromosom Diploid dan Haploid
Setiap kromosom memiliki
pasangannya atau homolognya.
Karena kromosom selalu
berpasangan, maka di dalam
setiap inti sel tubuh terdapat
dua set atau dua perangkat
kromosom yang disebut diploid
(2n).
5
6. 1. Kromosom Diploid dan Haploid
Setiap pasangan kromosom
diploid, separuh berasal dari
induk jantan dan betina.
Dengan demikian, sel kelamin
jantan dan betina masing-
masing membawa seperangkat
kromosom yang disebut
haploid (n).
6
7. 1. Kromosom Diploid dan Haploid
Jika terjadi perkawinan dan
menghasilkan zigot, maka zigot
tersebut memiliki dua perangkat
kromosom / diploid (2n)
kembali. Dengan kata
lain, kromosom zigot sama
dengan kromosom tubuh
(somatik).
7
8. 1. Kromosom Diploid dan Haploid
Maka, kromosom sel tubuh
menjadi haploid kembali jika
terjadi pembelahan sel secaara
meiosis dalam proses
pembentukan sel kelamin.
8
9. 2. Genotipe dan Fenotipe
Sifat-sifat tersebut ada yang terlihat dan tidak
terlihat. Susunan gen yang menentukan sifat-sifat
suatu individu disebut genotipe. Genotipe
menyebabkan munculnya sifat-sifat pada fenotipe.
Fenotipe adalah sifat-sifat yang tampak pada suatu
individu dan dapat diamati oleh alat indra. Fenotipe
ditentukan oleh faktor lingkungan. Dalam diagram
persilangan, fenotipe ditulis sesuai dengan
tampaknya.
9
10. 3. Dominan, Resesif, dan Intermediet
Jika keturunan suatu persilangan hanya
memunculkan salah satu sifat induk, maka sifat yang
muncul itu disebut sifat dominan. Sifat pasangannya
yang tidak muncul / tersembunyi disebut resesif.
Misalnya, kacang berbiji bulat disilangkan dengan
kacang berbiji keriput menghasilkan kacang berbiji
bulat. Berarti, dalam persilangan tersebut kacang
berbiji bulat bersifat dominan, sedangkan kacang
berbiji keriput bersifat resesif.
10
11. 3. Dominan, Resesif, dan Intermediet
Jika bunga berwarna merah disilangkan dengan
bunga berwarna putih, menghasilkan keturunan
bunga yang berwarna merah muda. Karena pengaruh
gen dominan tidak kuat, fenotipe memiliki bentuk
antara, yaitu merah muda. Sifat gen ini disebut
intermediet (dominan parsial).
11
12. 3. Dominan, Resesif, dan Intermediet
Diagram persilangan ka- Persilangan bunga merah
cang berbiji bulat dengan & putih menghasilkan
kacang berbiji keriput bunga merah muda.
12
13. 4. Simbol dan Istilah dalam Persilangan
Persilangan umumnya dituliskan dalam bentuk
simbol. Agar bisa memahami-nya, kita harus
mengetahui makna dari simbol tersebut. Simbol-
simbol yang digunakan dalam persilangan tersebut
antara lain:
P : singkatan dari parental yang berarti induk.
P1 : artinya induk pertama ; P2 artinya induk kedua
dan seterusnya.
13
14. 4. Simbol dan Istilah dalam Persilangan
F : singkatan dari filius, artinya keturunan.
F1 : artinya keturunan pertama; F2 keturunan kedua,
dan seterusnya.
Gen biasanya diberi simbol huruf pertama dari
suatu sifat dominan, yang dinyatakan dengan huruf
kapital. Sedangkan gen yang bersifat resesif biasanya
dinyatakan dengan huruf kecil. Contohnya, gen yang
menentukan sifat biji bulat cukup ditulis dengan
huruf “B” yang berasal dari kata bulat.
14
15. Karena bulat bersifat dominan, maka B ditulis
dengan huruf kapital, sedangkan gen yang
menentukan sifat biji keriput ditulis dengan huruf “b”
yang berarti huruf resesif. Organisme merupakan
individu yang diploid (2n). Oleh karena gen diploid
selalu berpasangan, maka simbol gen/ genotipe
organisme ditulis dengan dua huruf, misalnya:
BB, Bb : simbol untuk biji bulat
Bb : simbol untuk biji keriput
15
16. Bagaimana dengan fenotipenya?
Fenotipe tidak diberi simbol, melainkan ditulis
sesuai tampaknya. Contohnya, kacang berbiji bulat
fenotipenya ditulis bulat dan genotipenya ditulis BB.
Anggota dari genotipe adalah sepasang gen. Salah
satu anggota dari pasangan gen alternatif disebut alel.
Misalnya, B menentukan sifat biji kisut, maka B dan b
merupakan alel.
16
17. Genotipe yang memiliki pasangan alel sama,
misalnya BB atau bb merupakan pasangan alel yang
homozigot. Berkaitan dengan sifat dominan dan
resesif, individu bergenotipe BB adalah homozigot
dominan, sedangkan yang bergenotipe bb adalah
homozigot resesif. Genotipe yang memiliki pasangan
alel yang berbeda, misalnya Bb, merupakan pasangan
alel yang heterozigot.
17
19. B. PERCOBAAN MENDEL
Dalam eksperimennya, Mendel menggunakan tanaman
kacang kapri (Pisum sativum) untuk mengamati tujuh sifat
beda yang nyata. Hal ini dinyatakan dalam tabel berikut:
19
20. Mendel menggunakan kacang kapri, karena kacang
kapri memiliki sifat sebagai berikut:
1. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan
penyerbukan sendiri.
2. Masa hidupnya tidak lama, sehingga cepat
menghasilkan keturunan.
3. Mudah melakukan penyerbukan silang.
4. Memiliki pasangan sifat beda yang menonjol.
20
21. Sebelum melakukan percobaannya, Mendel
menyiapkan tanaman galur murni, yaitu tanaman
yang jika melakukan penyerbukan sendiri secara
terus-menerus akan selalu menghasilkan keturunan
yang sama dengan induknya. Mendel melakukan
percobaan dengan satu sifat beda untuk setiap
persilangan. Misal, tanaman berbatang tinggi
disilangkan dengan tanaman berbatang pendek.
Dengan demikian, Mendel hanya melihat satu sifat
beda untuk setiap persilangan.
21
22. Saat mendel melakukan percobaan dengan menyilangkan
galur murni kacang kapri berbiji bulat dengan galur murni
kacang kapri berbiji keriput, ternyata semua keturunannya
adalah kacang kapri berbiji bulat.
No. Sifat beda F1
1. Batang panjang >< batang pendek Batang panjang
2. Bunga di ketiak batang >< di ujung Bunga di ketiak batang
batang
3. Polong halus >< polong berlekuk Polong halus
4. Polong hijau >< polong kuning Polong hijau
5. Kulit biji berwarna >< kulit biji Kulit biji berwarna
putih
6. Biji bulat >< biji keriput Biji bulat
7. Biji kuning >< biji hijau Biji kuning
22
22
23. Contohnya, saat menyilangkan
sesama tanaman kacang kapri
berbiji bulat hasil keturunan
pertama (F1) sebagai induk (P2),
ternyata menghasilkan kacang
kapri berbiji bulat dan berbiji
keriput. Dengan demikian, sifat
resesif yang tidak muncul pada
keturunan pertama ternyata
muncul keturunan kedua (F2).
Persilangan kacang kapri
Mengapa hal tersebut bisa
oleh Mendel dengan satu
sifat beda. terjadi?
24. Mendel berpendapat bahwa faktor sifat beda yang di
turunkan dari induk ke anaknya terdapat berpasangan.
Pada saat persilangan, tiap-tiap induk memberikan satu
faktor sifat kepada anaknya. Dengan demikian anak
menerima dua faktor sifat dari kedua induknya.
24
25. Persilangan yang dilakukan Mendel diatas adalah
persilangan dengan satu sifat beda, yang disebut
monohibrid. Persilangan dengan dua sifat beda disebut
trihibrid. Dan persilangan yang lebih dari tiga sifat
beda disebut polihibrid.
25
26. 1. Monohibrid
Monohibrid adalah persilangan dengan suatu sifat
beda, misalnya kacang kapri berbiji bulat disilangkan
dengan kacang kapri berbiji keriput. Persilangannya
P2 dan hasil F2 dapat digambarkan dengan papan
catur sebagai berikut:
B B
B BB (bulat) Bb (bulat)
b Bb (bulat) bb (keriput)
26
28. Pada persilangan –
persilangan tersebut, gen
untuk faktor bulat (B)
dominan terhadap gen
untuk faktor keriput (b).
Maka, individu ber-
genotipe Bb mempunyai
fenotipe yang berbiji bulat.
28
29. a. Test cross pada
monohibrid
Mendel menggunakan cara
yang disebut test cross. Test
cross dilakukan dengan cara
menyilangkan individu yang
ingin diketahui genotipenya
dengan individu bergenotipe
homogizot resesif. Hasil
persilangan tersebut memiliki
dua kemungkinan sebagai
berikut:
29
30. 1) Jika tanaman tersebut
bergenotipe BB, persilang-
annya dengan tanaman
yang bergenotipe bb
(homozigot resesif) akan
menghasilkan keturunan
yang semuanya menjadi
bergenotipe Bb.
Jadi, semua keturunannya
akan berbiji bulat.
30
31. 2) Jika tanaman bergenotipe
Bb, maka persilangannya
dengan tanaman berge-
notipe bb menghasilkan
keturunan yang separuh
bergenotipe Bb dan
separuh bergenotipe bb.
Jadi, separuh tanaman
berbiji bulat dan separuh
tanaman berbiji keriput.
31
32. Persilangan tersebut dapat digambarkan dengan diagram
berikut:
B B B B
b Bb Bb b Bb Bb
b Bb Bb b Bb Bb
(Test Cross)
32
33. b. Sifat intermediet
Mendel pernah menyilangkan tanaman Antirrhinum majus
berbunga merah galur murni (MM) dengan Antihinum majus
berbunga putih galur murni (mm). Ternyata seluruh keturunan
pertama (F1) berbunga merah muda. Warna merah muda terjadi
karena pengaruh gen dominan (warna merah) tidak penuh.
Perbandingan genotipe pada F2 adalah:
1 : 2 : 1
MM Mm mm
Perbandingan fenotipe pada F2 adalah:
1 : 2 : 1
merah merah muda putih
33
35. 2. Dihibrid
Percobaan Mendel berikutnya adalah persilangan
dihibrid. Persilangan dihibrid adalah persilangan
dengan dua sifat beda. Mendel menyilangkan kacang
kapri galur murni yang memliki dua sifat beda, yaitu
antara kacang kapri berbiji bulat berwarna kuning
dengan kacang kapri berbiji keriput berwarna hijau.
Dua sifat bedanya adalah perbedaan bentuk biji dan
perbedaan warna biji.
35
36. 2. Dihibrid
Karena sifat berbiji bulat dominan terhadap keriput
(resesif) dan sifat biji warna kuning dominan terhadap
warna hijau (resesif), maka keturunan pertamanya (F1)
seluruhnya berbiji bulat dan berwarna kuning.
Perhatikan papan catur berikut ini.
36
38. BK Bk bK bk
Catatan:
individu yang
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
mengandung B 1 2 3 4
berbiji bulat.
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
individu yang 5 6 7 8
mengandung K bK BbKK BbKk bbKK bbKk
bijinya berwarna 9 10 11 12
kuning. bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
13 14 15 16
38
40. Pada tabel sebelumya terlihat bahwa fenotipe F2
yang muncul adalah:
a. bulat kuning (dominan dominan) : 9 buah
b. bulat hijau (dominan resesif) : 3 buah
c. keriput kuning (resesif dominan) : 3 buah
d. keriput hijau (resesif resesif) : 1 buah
Demikian perbandingan fenotipe pada persilangan
dihibrid adalah 9 : 3 : 3 : 1.
40
41. Jika kita melakukan persilangan dengan tiga sifat
beda (trihibrid), misalnya individu tersebut bergenotipe
XXYYZZ disilangkan dengan individu yang bergenotipe
xxyyzz, maka F1-nya adalah XxYyZz. P2 akan
menghasilkan gamet 8 macam, yaitu
XYZ, XYz, XyZ, Xyz, xYZ, xYz, xyZ, dan xyz. Maka, F2
akan menghasilkan sebanyak 64 keturunan atau 82.
41
42. 3. Hukum –hukum Mendel
Mendel mengemukan bahwa dua gen berpisah pada
saat pembentukan gamet. Hukum Mendel I atau
hukum pemisahan gen yang beralel (hukum segregasi).
Gen-gen dapat berpasangan membentuk kombinasi
yang beragam. Hal ini di kenal dengan Hukum Mendel
II atau hukum pengelompokan gen secara bebas. Prinsip
penggabungan bebas menjelaskan bahwa pewarisan alel
untuk satu sifat beda lainnya.
42
43. C. PENERAPAN GENETIKA
Hukum mendel juga berlaku pada perkawinan manusia.
Cobalah kamu perhatikan ciri khas pada anggota keluargamu,
seperti warna kulit, tinggi badan, dan lesung pipi.
Dalam bidang pertanian, genetika dimanfaatkan untuk
mendapat bibit unggul. Sebagai contoh, tanaman berakar kuat tapi
berbuah sedikit disilangkan dengan tanaman berakar lemah tapi
berbuah lebat. Diharapkan akan di dapat tanaman anak yang
berakar kuat dan berbuah lebat.
Dengan mengetahui sistematika pewarisan sifat, manusia
dapat memanfaatkan ilmu genetika dalam kehidupan. Contohnya
adalah untuk menyiptakan bibit unggul, mengetahui jenis kelamin
anak, atau mendetksi penyakit menurun.
43
44. Diagram perkawinan orang Kemungkinan penurunan sifat
yang mampu menggulung akar kuat dan buah lebat :
lidah bergenotipe heterozigot :
44
45. 1. Penemuan Bibit Unggul
Di bidang pertanian dan peternakan, hukum
Mendel diterapkan untuk memperoleh bibit unggul.
Misalnya, mendapatkan tanaman yang cepat berbuah,
tahan penyakit, tahan kering dan enak rasanya.
Contoh lainnya adalah memperoleh ternak yang cepat
bertelur, gemuk atau banyak menghasilkan susu.
45
46. 1. Penemuan Bibit Unggul
Bibit unggul yang dihasilkan melalui
persilangan, contohnya padi Cisadane, Bengawan, Si
Gadis, Mamberamo, IR, dan PB; ayam Leghorn dan
Rhode Island; sapi Guerney dan Shorthorne.
Penggunaan bibit unggul dapat menigkatkan
produksi pangan untuk kesejahteraan manusia.
46
47. 2. Penentuan Jenis Kelamin
Manusia memiliki 23 pasangan kromosom; 22
pasang merupakan kromosom tubuh (autosom),
sedangkan 1 pasang merupakan kromosom seks.
Kromosom seks menentukan jenis kelamin suatu
organisme. Kromosom seks wanita adalah XX, dan
pria adalah XY. Individu jatan manusia tergantung
pada keberadaan kromosom Y. Jika tak ada kromosom
Y, maka individu berkembang menjadi individu
betina.
47
48. 3. Pewarisan Sifat Terpaut seks
Jenis kelamin manusia dikendalikan oleh
kromosom seks X dan Y. Gen yang bertempat pada
kromosom seks disebut gen terpaut seks. Gen terpaut
seks dan sifat yang dikendalikannya akan bergabung
dengan jenis kelamin yang diwariskan bersama
kromosom seks. Gen terpaut seks terdapat pada
kromosom X, hanya beberapa yang terpaut pada
kromosom Y. Contoh kelainan sifat yang dikendaikan
oleh gen terpaut seks adalah buta warna dan
hemofilia, seperti berikut:
48
49. a. Buta Warna
Contoh pautan seks pada manusia adalah
penglihatan merah hijau. Orang yang memeliki alel
dominan untuk penglihatan warna dapat melihat
semua warna dan spektrum warna yang dapat dilihat.
Orang yang menderita buta warna merah hijau tak
akan mampu membedakan warna merah dan hijau.
Buta warna ini merupakan sifat resesif. Gen untuk
penglihatan warna merah dan hijau terdapat pada
kromosom X.
49
50. Wanita buta warna memiliki dua alel yang resesif.
Wanita pembawa memiliki satu alel resesif dan alel
normal. Pada pria satu alel resesif pada kromosom Y
tidak membawa gen tersebut sehingga tidak dapat
membawa alel dominan untuk menutup alel resesif buta
warna.
50
51. Terdapat lima kemungkinan genotipe untuk
penglihatan buta warna merah hijau, yaitu sebagai
berikut:
XcXc : wanita normal
XcXc : wanita pembawa
XcXc : wanita buta warna
XcY : pria normal
XcY : pria buta warna
51
52. b. Hemofilia
Hemofilia merupakan sifat terpaut seks yang
mempengaruhi proses pembekuan darah. Gen yang
mengendalikan sifat ini adalah gen resesif yang
terdapat pada kromosom X. Wanita yang menderita
hemofilia mengandung gen hemofilia pada kedua
kromosom X-nya. Sebaliknya pria hanya mempunyai
satu kromosom X. Maka pria menjadi hemofilia jika
kromosom X membawa sifat hemofilia.
52
53. b. Hemofilia
Pada kromosom Y tidak ada alel dominan untuk
menutup pengaruh alel hemofilia resesif. Maka, pria
memiliki peluang besar menjadi penderita hemofilia
daripada wanita.
Wanita dan pria memiliki kemungkinan genotipe
sebagai berikut:
53
54. X HX H : wanita normal
X HX h : wanita pembawa
XhXh : wanita hemofilia
X HY : pria normal
XhY : pria hemofilia
Maka, anak wanita hemofilia yang bergenotipe
XhXh, dapat dilahirkan dari ayah hemofilia dan ibu
pembawa.
54
55. Pertanyaan kelompok 1
1.misalkan dari 1keluarga, anak
mempunyai lesung pipi . Tapi kedua orang
tuanya tidak punya lesung pipi .
2. apa yang menentukan pewarisan sifat
dari makhluk hidup?jelaskan!
55
56. Kelompok 2
1.berapa jumlah kromosom pada
padi,tomat,belalang ?
2.apa perbedaan dominan resesif & resesif
dominan ?jelaskan!
56