SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
1
Setiap makhluk hidup akan memiliki
                persamaan dan perbedaan sifat, baik
Gregor Johann
   Mendel       warna kulit, kecerdasan, bakat, dan lain-
                lain. Adanya sifat-sifat yang diwariskan
                dari induk pada keturunannya telah lama
                diketahui. Cabang ilmu biologi yang
                khusus meneliti penurunan sifat-sifat
                pada makhluk hidup adalah genetika.
                Pada abad ke 19, Gregor Johann Mendel
                (1822-1884), seorang biarawan dari kota
                Brunn, Austria, meneliti genetika secara
                sistematis.
                                                            2
A. KROMOSOM DAN GEN
   Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom adalah
benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa
informasi kepada keturunannya. Kromosom terdiri dari
satuan kecil yang disebut gen. Gen berfungsi untuk
mengatur sifat yang akan diturunkan pada keturunan
selanjutnya. Jumlah kromosom tiap spesies organisme
tetap dan khas sehingga hal ini menjadi ciri khas bagi tiap
spesies.




                                                              3
Berikut adalah tabel jumlah kromosom pada beberapa
Organisme:
 No.      Jenis Organisme      Jumlah Kromosom (2n)
  1         Kacang kapri                 14
  2           Jagung                     20
  3           Kentang                   48
  4           Nyamuk                     6
  5            Lalat                     12
  6           Kucing                     38
  7            Tikus                     42
  8            Kuda                     60
  9            Ayam                      78
 10           Manusia                   46

                                                      4
1. Kromosom Diploid dan Haploid
    Setiap kromosom memiliki
  pasangannya atau homolognya.
  Karena     kromosom      selalu
  berpasangan, maka di dalam
  setiap inti sel tubuh terdapat
  dua set atau dua perangkat
  kromosom yang disebut diploid
  (2n).




                                    5
1. Kromosom Diploid dan Haploid
     Setiap pasangan kromosom
  diploid, separuh berasal dari
  induk jantan dan betina.
  Dengan demikian, sel kelamin
  jantan dan betina masing-
  masing membawa seperangkat
  kromosom      yang    disebut
  haploid (n).




                                  6
1. Kromosom Diploid dan Haploid
     Jika terjadi perkawinan dan
  menghasilkan zigot, maka zigot
  tersebut memiliki dua perangkat
  kromosom / diploid (2n)
  kembali.        Dengan      kata
  lain, kromosom zigot sama
  dengan       kromosom     tubuh
  (somatik).




                                     7
1. Kromosom Diploid dan Haploid
     Maka, kromosom sel tubuh
  menjadi haploid kembali jika
  terjadi pembelahan sel secaara
  meiosis     dalam       proses
  pembentukan sel kelamin.




                                   8
2. Genotipe dan Fenotipe
   Sifat-sifat tersebut ada yang terlihat dan tidak
 terlihat. Susunan gen yang menentukan sifat-sifat
 suatu   individu   disebut    genotipe.      Genotipe
 menyebabkan munculnya sifat-sifat pada fenotipe.
 Fenotipe adalah sifat-sifat yang tampak pada suatu
 individu dan dapat diamati oleh alat indra. Fenotipe
 ditentukan oleh faktor lingkungan. Dalam diagram
 persilangan,   fenotipe   ditulis   sesuai    dengan
 tampaknya.
                                                         9
3. Dominan, Resesif, dan Intermediet
   Jika    keturunan       suatu     persilangan   hanya
 memunculkan salah satu sifat induk, maka sifat yang
 muncul itu disebut sifat dominan. Sifat pasangannya
 yang tidak muncul / tersembunyi disebut resesif.
 Misalnya, kacang berbiji bulat disilangkan dengan
 kacang berbiji keriput menghasilkan kacang berbiji
 bulat. Berarti, dalam persilangan tersebut kacang
 berbiji bulat bersifat dominan, sedangkan kacang
 berbiji keriput bersifat resesif.
                                                       10
3. Dominan, Resesif, dan Intermediet
   Jika bunga berwarna merah disilangkan dengan
 bunga berwarna putih, menghasilkan keturunan
 bunga yang berwarna merah muda. Karena pengaruh
 gen dominan tidak kuat, fenotipe memiliki bentuk
 antara, yaitu merah muda. Sifat gen ini disebut
 intermediet (dominan parsial).




                                                11
3. Dominan, Resesif, dan Intermediet
 Diagram  persilangan ka-    Persilangan bunga merah
 cang berbiji bulat dengan    & putih menghasilkan
 kacang berbiji keriput       bunga merah muda.




                                                         12
4. Simbol dan Istilah dalam Persilangan
    Persilangan umumnya dituliskan dalam bentuk
 simbol.   Agar   bisa   memahami-nya,    kita   harus
 mengetahui makna dari simbol tersebut. Simbol-
 simbol yang digunakan dalam persilangan tersebut
 antara lain:
  P : singkatan dari parental yang berarti induk.
  P1 : artinya induk pertama ; P2 artinya induk kedua
       dan seterusnya.




                                                     13
4. Simbol dan Istilah dalam Persilangan
  F : singkatan dari filius, artinya keturunan.
  F1 : artinya keturunan pertama; F2 keturunan kedua,
       dan seterusnya.
    Gen biasanya diberi simbol huruf pertama dari
 suatu sifat dominan, yang dinyatakan dengan huruf
 kapital. Sedangkan gen yang bersifat resesif biasanya
 dinyatakan dengan huruf kecil. Contohnya, gen yang
 menentukan sifat biji bulat cukup ditulis dengan
 huruf “B” yang berasal dari kata bulat.

                                                     14
Karena bulat bersifat dominan, maka B ditulis
dengan    huruf   kapital,   sedangkan    gen    yang
menentukan sifat biji keriput ditulis dengan huruf “b”
yang berarti huruf resesif. Organisme merupakan
individu yang diploid (2n). Oleh karena gen diploid
selalu berpasangan, maka simbol gen/ genotipe
organisme ditulis dengan dua huruf, misalnya:
BB, Bb    : simbol untuk biji bulat
Bb        : simbol untuk biji keriput

                                                     15
Bagaimana dengan fenotipenya?
  Fenotipe tidak diberi simbol, melainkan ditulis
sesuai tampaknya. Contohnya, kacang berbiji bulat
fenotipenya ditulis bulat dan genotipenya ditulis BB.
  Anggota dari genotipe adalah sepasang gen. Salah
satu anggota dari pasangan gen alternatif disebut alel.
Misalnya, B menentukan sifat biji kisut, maka B dan b
merupakan alel.



                                                        16
Genotipe yang memiliki pasangan alel sama,
misalnya BB atau bb merupakan pasangan alel yang
homozigot. Berkaitan dengan sifat dominan dan
resesif, individu bergenotipe BB adalah homozigot
dominan, sedangkan yang bergenotipe bb adalah
homozigot resesif. Genotipe yang memiliki pasangan
alel yang berbeda, misalnya Bb, merupakan pasangan
alel yang heterozigot.



                                                 17
Penggunaan simbol dalam persilangan:




                                       18
B. PERCOBAAN MENDEL
  Dalam eksperimennya, Mendel menggunakan tanaman
kacang kapri (Pisum sativum) untuk mengamati tujuh sifat
beda yang nyata. Hal ini dinyatakan dalam tabel berikut:




                                                           19
Mendel menggunakan kacang kapri, karena kacang
kapri memiliki sifat sebagai berikut:
1. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan
   penyerbukan sendiri.
2. Masa    hidupnya       tidak   lama,   sehingga   cepat
   menghasilkan keturunan.
3. Mudah melakukan penyerbukan silang.

4. Memiliki pasangan sifat beda yang menonjol.




                                                         20
Sebelum      melakukan    percobaannya,     Mendel
menyiapkan tanaman galur murni, yaitu tanaman
yang jika melakukan penyerbukan sendiri secara
terus-menerus akan selalu menghasilkan keturunan
yang sama dengan induknya. Mendel melakukan
percobaan dengan satu sifat beda untuk setiap
persilangan.   Misal,   tanaman   berbatang    tinggi
disilangkan dengan tanaman berbatang pendek.
Dengan demikian, Mendel hanya melihat satu sifat
beda untuk setiap persilangan.
                                                    21
Saat mendel melakukan percobaan dengan menyilangkan
galur murni kacang kapri berbiji bulat dengan galur murni
kacang kapri berbiji keriput, ternyata semua keturunannya
adalah kacang kapri berbiji bulat.
No.                 Sifat beda                        F1
 1.    Batang panjang >< batang pendek         Batang panjang
 2.    Bunga di ketiak batang >< di ujung   Bunga di ketiak batang
       batang
 3.    Polong halus >< polong berlekuk          Polong halus
 4.    Polong hijau >< polong kuning             Polong hijau
 5.    Kulit biji berwarna >< kulit biji      Kulit biji berwarna
       putih
 6.    Biji bulat >< biji keriput                 Biji bulat
 7.    Biji kuning >< biji hijau                 Biji kuning
                                                                      22
                                                                     22
Contohnya, saat menyilangkan
                             sesama tanaman kacang kapri
                             berbiji    bulat    hasil   keturunan
                             pertama (F1) sebagai induk (P2),
                             ternyata menghasilkan kacang
                             kapri berbiji bulat dan berbiji
                             keriput. Dengan demikian, sifat
                             resesif yang tidak muncul pada
                             keturunan      pertama       ternyata
                             muncul keturunan kedua (F2).
 Persilangan kacang kapri
                             Mengapa       hal     tersebut   bisa
 oleh Mendel dengan satu
 sifat beda.                 terjadi?
Mendel berpendapat bahwa faktor sifat beda yang di
turunkan dari induk ke anaknya terdapat berpasangan.
Pada saat persilangan, tiap-tiap induk memberikan satu
faktor sifat kepada anaknya. Dengan demikian anak
menerima dua faktor sifat dari kedua induknya.




                                                     24
Persilangan yang dilakukan Mendel diatas adalah
persilangan dengan satu sifat beda, yang disebut
monohibrid. Persilangan dengan dua sifat beda disebut
trihibrid. Dan persilangan yang lebih dari tiga sifat
beda disebut polihibrid.




                                                    25
1. Monohibrid

    Monohibrid adalah persilangan dengan suatu sifat
beda, misalnya kacang kapri berbiji bulat disilangkan
dengan kacang kapri berbiji keriput. Persilangannya
P2 dan hasil F2 dapat digambarkan dengan papan
catur sebagai berikut:
                  B                 B
     B        BB (bulat)        Bb (bulat)
     b        Bb (bulat)       bb (keriput)




                                                    26
1. Monohibrid

Perbandingan genotipe pada F2 adalah:
              1   :       2        :      1
             BB :         Bb       :      bb
Perbandingan fenotipe pada F2 adalah:
                      3       :    1
                  bulat       : keriput




                                               27
Pada     persilangan     –
persilangan tersebut, gen
untuk faktor bulat (B)
dominan     terhadap     gen
untuk faktor keriput (b).
Maka,     individu       ber-
genotipe Bb mempunyai
fenotipe yang berbiji bulat.




                            28
a. Test cross pada
        monohibrid
  Mendel menggunakan cara
yang disebut test cross. Test
cross dilakukan dengan cara
menyilangkan individu yang
ingin diketahui genotipenya
dengan individu bergenotipe
homogizot     resesif.  Hasil
persilangan tersebut memiliki
dua kemungkinan sebagai
berikut:
                            29
1)   Jika   tanaman    tersebut
     bergenotipe BB, persilang-
     annya dengan tanaman
     yang     bergenotipe   bb
     (homozigot resesif) akan
     menghasilkan keturunan
     yang semuanya menjadi
     bergenotipe            Bb.
     Jadi, semua keturunannya
     akan berbiji bulat.

                              30
2) Jika tanaman bergenotipe
  Bb, maka persilangannya
  dengan tanaman berge-
  notipe bb menghasilkan
  keturunan yang separuh
  bergenotipe       Bb   dan
  separuh bergenotipe bb.
  Jadi,   separuh    tanaman
  berbiji bulat dan separuh
  tanaman berbiji keriput.


                             31
Persilangan tersebut dapat digambarkan dengan diagram
berikut:




            B     B                      B    B
      b    Bb    Bb                  b   Bb   Bb
      b    Bb    Bb                  b   Bb   Bb


                      (Test Cross)



                                                    32
b. Sifat intermediet
   Mendel pernah menyilangkan tanaman Antirrhinum majus
berbunga merah galur murni (MM) dengan Antihinum majus
berbunga putih galur murni (mm). Ternyata seluruh keturunan
pertama (F1) berbunga merah muda. Warna merah muda terjadi
karena pengaruh gen dominan (warna merah) tidak penuh.
  Perbandingan genotipe pada F2 adalah:
               1      :      2       :     1
             MM             Mm           mm
  Perbandingan fenotipe pada F2 adalah:
                1     :      2       :    1
             merah       merah muda     putih




                                                          33
 Persilangan intermediet




                            34
2. Dihibrid

  Percobaan Mendel berikutnya adalah persilangan
dihibrid.   Persilangan   dihibrid   adalah   persilangan
dengan dua sifat beda. Mendel menyilangkan kacang
kapri galur murni yang memliki dua sifat beda, yaitu
antara kacang kapri berbiji bulat berwarna kuning
dengan kacang kapri berbiji keriput berwarna hijau.
Dua sifat bedanya adalah perbedaan bentuk biji dan
perbedaan warna biji.


                                                        35
2. Dihibrid

  Karena sifat berbiji bulat dominan terhadap keriput
(resesif) dan sifat biji warna kuning dominan terhadap
warna hijau (resesif), maka keturunan pertamanya (F1)
seluruhnya berbiji bulat dan berwarna kuning.
  Perhatikan papan catur berikut ini.




                                                     36
Persilangan
dihibrid




              37
BK     Bk     bK     bk
Catatan:
individu yang
                   BK   BBKK   BBKk   BbKK   BbKk
mengandung B            1      2      3      4
berbiji bulat.
                   Bk   BBKk   BBkk   BbKk   Bbkk
individu yang           5      6      7      8
mengandung K       bK   BbKK   BbKk   bbKK   bbKk
bijinya berwarna        9      10     11     12
kuning.            bk   BbKk   Bbkk   bbKk   bbkk
                        13     14     15     16




                                                    38
Kemungkinan genotipe dan fenotipe adalah sebagai berikut:
Kemungkinan   Genotipe Nomor kotak        Fenotipe      Jumlah
     1          BBKK            1        Bulat kuning
     2          BBKk          2, 5       Bulat kuning
     3          BbKK          3, 9       Bulat kuning     9
     4          BbKk      4, 7, 10, 13   Bulat kuning

     5          BBkk           6         Bulat hijau
     6          Bbkk         8, 14       Bulat hijau      3

     7          bbKK          11           Keriput
     8          bbKk        12, 15         kuning         3
                                           Keriput
                                           kuning

     9          bbkk          16           Keriput        1
                                            hijau

                                                                 39
Pada tabel sebelumya terlihat bahwa fenotipe F2
yang muncul adalah:
a. bulat kuning (dominan dominan) : 9 buah

b. bulat hijau (dominan resesif)     : 3 buah
c. keriput kuning (resesif dominan) : 3 buah

d. keriput hijau (resesif resesif)   : 1 buah
   Demikian perbandingan fenotipe pada persilangan
dihibrid adalah 9 : 3 : 3 : 1.



                                                 40
Jika kita melakukan persilangan dengan tiga sifat
beda (trihibrid), misalnya individu tersebut bergenotipe
XXYYZZ disilangkan dengan individu yang bergenotipe
xxyyzz,   maka   F1-nya    adalah   XxYyZz.   P2   akan
menghasilkan       gamet       8     macam,        yaitu
XYZ, XYz, XyZ, Xyz, xYZ, xYz, xyZ, dan xyz. Maka, F2
akan menghasilkan sebanyak 64 keturunan atau 82.




                                                       41
3. Hukum –hukum Mendel

  Mendel mengemukan bahwa dua gen berpisah pada
saat pembentukan gamet. Hukum Mendel I atau
hukum pemisahan gen yang beralel (hukum segregasi).
Gen-gen dapat berpasangan membentuk kombinasi
yang beragam. Hal ini di kenal dengan Hukum Mendel
II atau hukum pengelompokan gen secara bebas. Prinsip
penggabungan bebas menjelaskan bahwa pewarisan alel
untuk satu sifat beda lainnya.


                                                    42
C. PENERAPAN GENETIKA
   Hukum mendel juga berlaku pada perkawinan manusia.
Cobalah kamu perhatikan ciri khas pada anggota keluargamu,
seperti warna kulit, tinggi badan, dan lesung pipi.
   Dalam bidang pertanian, genetika dimanfaatkan untuk
mendapat bibit unggul. Sebagai contoh, tanaman berakar kuat tapi
berbuah sedikit disilangkan dengan tanaman berakar lemah tapi
berbuah lebat. Diharapkan akan di dapat tanaman anak yang
berakar kuat dan berbuah lebat.
   Dengan mengetahui sistematika pewarisan sifat, manusia
dapat memanfaatkan ilmu genetika dalam kehidupan. Contohnya
adalah untuk menyiptakan bibit unggul, mengetahui jenis kelamin
anak, atau mendetksi penyakit menurun.

                                                               43
   Diagram perkawinan orang             Kemungkinan penurunan sifat
    yang mampu menggulung                 akar kuat dan buah lebat :
    lidah bergenotipe heterozigot :




                                                                        44
1. Penemuan Bibit Unggul

   Di bidang pertanian dan peternakan, hukum
 Mendel diterapkan untuk memperoleh bibit unggul.
 Misalnya, mendapatkan tanaman yang cepat berbuah,
 tahan penyakit, tahan kering dan enak rasanya.
 Contoh lainnya adalah memperoleh ternak yang cepat
 bertelur, gemuk atau banyak menghasilkan susu.




                                                  45
1. Penemuan Bibit Unggul

   Bibit     unggul         yang     dihasilkan      melalui
 persilangan, contohnya padi Cisadane, Bengawan, Si
 Gadis, Mamberamo, IR, dan PB; ayam Leghorn dan
 Rhode     Island;   sapi    Guerney    dan       Shorthorne.
 Penggunaan      bibit      unggul   dapat    menigkatkan
 produksi pangan untuk kesejahteraan manusia.




                                                            46
2. Penentuan Jenis Kelamin
    Manusia memiliki 23 pasangan kromosom; 22
  pasang merupakan kromosom tubuh (autosom),
  sedangkan 1 pasang merupakan kromosom seks.
  Kromosom seks menentukan jenis kelamin suatu
  organisme. Kromosom seks wanita adalah XX, dan
  pria adalah XY. Individu jatan manusia tergantung
  pada keberadaan kromosom Y. Jika tak ada kromosom
  Y, maka individu berkembang menjadi individu
  betina.

                                                  47
3. Pewarisan Sifat Terpaut seks
    Jenis   kelamin     manusia   dikendalikan   oleh
  kromosom seks X dan Y. Gen yang bertempat pada
  kromosom seks disebut gen terpaut seks. Gen terpaut
  seks dan sifat yang dikendalikannya akan bergabung
  dengan jenis kelamin yang diwariskan bersama
  kromosom seks. Gen terpaut seks terdapat pada
  kromosom X, hanya beberapa yang terpaut pada
  kromosom Y. Contoh kelainan sifat yang dikendaikan
  oleh gen terpaut seks adalah buta warna dan
  hemofilia, seperti berikut:
                                                    48
a. Buta Warna
     Contoh pautan seks pada manusia adalah
  penglihatan merah hijau. Orang yang memeliki alel
  dominan untuk penglihatan warna dapat melihat
  semua warna dan spektrum warna yang dapat dilihat.
  Orang yang menderita buta warna merah hijau tak
  akan mampu membedakan warna merah dan hijau.
  Buta warna ini merupakan sifat resesif. Gen untuk
  penglihatan warna merah dan hijau terdapat pada
  kromosom X.

                                                   49
Wanita buta warna memiliki dua alel yang resesif.
Wanita pembawa memiliki satu alel resesif dan alel
normal. Pada pria satu alel resesif pada kromosom Y
tidak membawa gen tersebut sehingga tidak dapat
membawa alel dominan untuk menutup alel resesif buta
warna.




                                                   50
Terdapat    lima   kemungkinan   genotipe   untuk
penglihatan buta warna merah hijau, yaitu sebagai
berikut:
  XcXc       : wanita normal
  XcXc       : wanita pembawa
  XcXc       : wanita buta warna
  XcY        : pria normal
  XcY        : pria buta warna



                                                  51
b. Hemofilia

     Hemofilia merupakan sifat terpaut seks yang
  mempengaruhi proses pembekuan darah. Gen yang
  mengendalikan sifat ini adalah gen resesif yang
  terdapat pada kromosom X. Wanita yang menderita
  hemofilia mengandung gen hemofilia pada kedua
  kromosom X-nya. Sebaliknya pria hanya mempunyai
  satu kromosom X. Maka pria menjadi hemofilia jika
  kromosom X membawa sifat hemofilia.


                                                  52
b. Hemofilia

  Pada kromosom Y tidak ada alel dominan untuk
  menutup pengaruh alel hemofilia resesif. Maka, pria
  memiliki peluang besar menjadi penderita hemofilia
  daripada wanita.
    Wanita dan pria memiliki kemungkinan genotipe
  sebagai berikut:




                                                    53
X HX H      : wanita normal
X HX h      : wanita pembawa
XhXh        : wanita hemofilia
X HY        : pria normal
XhY         : pria hemofilia
       Maka, anak wanita hemofilia yang bergenotipe
XhXh, dapat dilahirkan dari ayah hemofilia dan ibu
pembawa.



                                                  54
   Pertanyaan kelompok 1
   1.misalkan dari 1keluarga, anak
    mempunyai lesung pipi . Tapi kedua orang
    tuanya tidak punya lesung pipi .
   2. apa yang menentukan pewarisan sifat
    dari makhluk hidup?jelaskan!




                                               55
   Kelompok 2
   1.berapa jumlah kromosom pada
    padi,tomat,belalang ?
   2.apa perbedaan dominan resesif & resesif
    dominan ?jelaskan!




                                                56
MENDEL DAN GENETIKA

More Related Content

What's hot

PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9vellyyulian1
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Sejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiSejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiAdy Setiawan
 
Dna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomDna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomPotpotya Fitri
 
Interaksi antar-gen
Interaksi antar-genInteraksi antar-gen
Interaksi antar-genJeneng Omega
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibriddefiyandini
 
GENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPGENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPAwanda Gita
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdfPewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdfSISKAHANDAYANIINANDA
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewananggapriktew
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7M Agphin Ramadhan
 
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...Dhea Rizky
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanNimatulLaily
 

What's hot (20)

PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
konsep biodiversitas
konsep biodiversitaskonsep biodiversitas
konsep biodiversitas
 
Sejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiSejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologi
 
Dna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomDna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosom
 
Interaksi antar-gen
Interaksi antar-genInteraksi antar-gen
Interaksi antar-gen
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibrid
 
GENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPGENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMP
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Petunjuk evolusi
Petunjuk evolusiPetunjuk evolusi
Petunjuk evolusi
 
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdfPewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
 
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatHukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
PRESENTASI BAB Substansi genetika KELAS 12 IPA BAB SUBSTANSI GENETIKA KURIKUL...
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
 

Viewers also liked

Smdc training manual (kusuma) 13 january 2015
Smdc training manual (kusuma) 13 january 2015Smdc training manual (kusuma) 13 january 2015
Smdc training manual (kusuma) 13 january 2015ravitechglobe
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaEra Tarigan
 
Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat Riana Suprapti
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelHanifah Nisrina C
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik Licia Dewi
 
Persilangan dihibrid
Persilangan dihibridPersilangan dihibrid
Persilangan dihibridAgus Sisyanto
 
Menentukan jenis kelamin calon bayi
Menentukan jenis kelamin calon bayiMenentukan jenis kelamin calon bayi
Menentukan jenis kelamin calon bayiyulia pratika
 
RANGKUMAN GENETIKA
RANGKUMAN GENETIKARANGKUMAN GENETIKA
RANGKUMAN GENETIKAAwe Wardani
 
Pewarisan sifat Koesbio
Pewarisan sifat KoesbioPewarisan sifat Koesbio
Pewarisan sifat KoesbioKoes Bio
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaEra Tarigan
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelNur Afdaliyah A
 

Viewers also liked (20)

Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Smdc training manual (kusuma) 13 january 2015
Smdc training manual (kusuma) 13 january 2015Smdc training manual (kusuma) 13 january 2015
Smdc training manual (kusuma) 13 january 2015
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusia
 
Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu Mendel
 
Power poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendelPower poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendel
 
pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik pewarisan sifat genetik
pewarisan sifat genetik
 
Persilangan dihibrid
Persilangan dihibridPersilangan dihibrid
Persilangan dihibrid
 
Oceania (3)
Oceania (3)Oceania (3)
Oceania (3)
 
Pewarisan sifat ku
Pewarisan sifat kuPewarisan sifat ku
Pewarisan sifat ku
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
 
Menentukan jenis kelamin calon bayi
Menentukan jenis kelamin calon bayiMenentukan jenis kelamin calon bayi
Menentukan jenis kelamin calon bayi
 
RANGKUMAN GENETIKA
RANGKUMAN GENETIKARANGKUMAN GENETIKA
RANGKUMAN GENETIKA
 
Rural marketing
Rural marketingRural marketing
Rural marketing
 
Pewarisan sifat Koesbio
Pewarisan sifat KoesbioPewarisan sifat Koesbio
Pewarisan sifat Koesbio
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusia
 
Genetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelaminGenetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelamin
 
Kosa kota
Kosa kotaKosa kota
Kosa kota
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 

Similar to MENDEL DAN GENETIKA

BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxXIISMANSADAIPS
 
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan MonohibridTeori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibridsafirards12
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Buku Hukum Mendel
Buku Hukum MendelBuku Hukum Mendel
Buku Hukum Mendelnabilaaanbl
 
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptxPERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptxTaufikMunkinaza
 
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Devia Rahayu
 
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Muhamad Toha
 
Penelitian gregory mendel
Penelitian gregory mendelPenelitian gregory mendel
Penelitian gregory mendelKamel Yusuf
 
PEWARISAN SIFAT kelas sembilan semester ganjil
PEWARISAN SIFAT kelas sembilan semester ganjilPEWARISAN SIFAT kelas sembilan semester ganjil
PEWARISAN SIFAT kelas sembilan semester ganjilRahmatDwiKrestianto2
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanAswin Ndraha
 
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdfPpt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdfWandraApriyoza
 
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxavita12
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismailismail fizh
 

Similar to MENDEL DAN GENETIKA (20)

BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
 
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan MonohibridTeori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Azkiah rahmi
Azkiah rahmiAzkiah rahmi
Azkiah rahmi
 
Buku Hukum Mendel
Buku Hukum MendelBuku Hukum Mendel
Buku Hukum Mendel
 
Buku cetak!
Buku cetak!Buku cetak!
Buku cetak!
 
Mendelisme1
Mendelisme1Mendelisme1
Mendelisme1
 
hukum mendel
hukum mendelhukum mendel
hukum mendel
 
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptxPERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
PERSILANGAN MONOHIBRIDA.pptx
 
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
 
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
 
Penelitian gregory mendel
Penelitian gregory mendelPenelitian gregory mendel
Penelitian gregory mendel
 
PEWARISAN SIFAT kelas sembilan semester ganjil
PEWARISAN SIFAT kelas sembilan semester ganjilPEWARISAN SIFAT kelas sembilan semester ganjil
PEWARISAN SIFAT kelas sembilan semester ganjil
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdfPpt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdf
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
 
GENETIKA_PEWARISAN_SIFAT.pptx
GENETIKA_PEWARISAN_SIFAT.pptxGENETIKA_PEWARISAN_SIFAT.pptx
GENETIKA_PEWARISAN_SIFAT.pptx
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismail
 

More from dionadya p

planning consultant
planning consultantplanning consultant
planning consultantdionadya p
 
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4dionadya p
 
Perbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baru
Perbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baruPerbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baru
Perbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde barudionadya p
 
makalah sea games xxvii
makalah sea games xxviimakalah sea games xxvii
makalah sea games xxviidionadya p
 
Salam dalam bahasa Jepang
Salam dalam bahasa JepangSalam dalam bahasa Jepang
Salam dalam bahasa Jepangdionadya p
 
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)dionadya p
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialdionadya p
 
Planet planet dalam tata surya
Planet planet dalam tata suryaPlanet planet dalam tata surya
Planet planet dalam tata suryadionadya p
 
Bab 14 – Matahari dan Bumi
Bab 14 – Matahari dan BumiBab 14 – Matahari dan Bumi
Bab 14 – Matahari dan Bumidionadya p
 
Keteladanan rasulullah saw periode mekkah
Keteladanan rasulullah saw periode mekkahKeteladanan rasulullah saw periode mekkah
Keteladanan rasulullah saw periode mekkahdionadya p
 
Surah ali imran (159) dan asy' syura (38)
Surah ali imran (159) dan asy' syura (38)Surah ali imran (159) dan asy' syura (38)
Surah ali imran (159) dan asy' syura (38)dionadya p
 

More from dionadya p (13)

planning consultant
planning consultantplanning consultant
planning consultant
 
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
 
Perbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baru
Perbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baruPerbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baru
Perbedaan pelaksanaan demokrasi di orde lama dan orde baru
 
makalah sea games xxvii
makalah sea games xxviimakalah sea games xxvii
makalah sea games xxvii
 
Salam dalam bahasa Jepang
Salam dalam bahasa JepangSalam dalam bahasa Jepang
Salam dalam bahasa Jepang
 
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
Kelangkaan ekonomi (Kelas X - Semester 1)
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
 
Planet planet dalam tata surya
Planet planet dalam tata suryaPlanet planet dalam tata surya
Planet planet dalam tata surya
 
Gempa
GempaGempa
Gempa
 
Bab 14 – Matahari dan Bumi
Bab 14 – Matahari dan BumiBab 14 – Matahari dan Bumi
Bab 14 – Matahari dan Bumi
 
Keteladanan rasulullah saw periode mekkah
Keteladanan rasulullah saw periode mekkahKeteladanan rasulullah saw periode mekkah
Keteladanan rasulullah saw periode mekkah
 
Surah ali imran (159) dan asy' syura (38)
Surah ali imran (159) dan asy' syura (38)Surah ali imran (159) dan asy' syura (38)
Surah ali imran (159) dan asy' syura (38)
 
Makalah gempa
Makalah gempaMakalah gempa
Makalah gempa
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

MENDEL DAN GENETIKA

  • 1. 1
  • 2. Setiap makhluk hidup akan memiliki persamaan dan perbedaan sifat, baik Gregor Johann Mendel warna kulit, kecerdasan, bakat, dan lain- lain. Adanya sifat-sifat yang diwariskan dari induk pada keturunannya telah lama diketahui. Cabang ilmu biologi yang khusus meneliti penurunan sifat-sifat pada makhluk hidup adalah genetika. Pada abad ke 19, Gregor Johann Mendel (1822-1884), seorang biarawan dari kota Brunn, Austria, meneliti genetika secara sistematis. 2
  • 3. A. KROMOSOM DAN GEN Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi kepada keturunannya. Kromosom terdiri dari satuan kecil yang disebut gen. Gen berfungsi untuk mengatur sifat yang akan diturunkan pada keturunan selanjutnya. Jumlah kromosom tiap spesies organisme tetap dan khas sehingga hal ini menjadi ciri khas bagi tiap spesies. 3
  • 4. Berikut adalah tabel jumlah kromosom pada beberapa Organisme: No. Jenis Organisme Jumlah Kromosom (2n) 1 Kacang kapri 14 2 Jagung 20 3 Kentang 48 4 Nyamuk 6 5 Lalat 12 6 Kucing 38 7 Tikus 42 8 Kuda 60 9 Ayam 78 10 Manusia 46 4
  • 5. 1. Kromosom Diploid dan Haploid Setiap kromosom memiliki pasangannya atau homolognya. Karena kromosom selalu berpasangan, maka di dalam setiap inti sel tubuh terdapat dua set atau dua perangkat kromosom yang disebut diploid (2n). 5
  • 6. 1. Kromosom Diploid dan Haploid Setiap pasangan kromosom diploid, separuh berasal dari induk jantan dan betina. Dengan demikian, sel kelamin jantan dan betina masing- masing membawa seperangkat kromosom yang disebut haploid (n). 6
  • 7. 1. Kromosom Diploid dan Haploid Jika terjadi perkawinan dan menghasilkan zigot, maka zigot tersebut memiliki dua perangkat kromosom / diploid (2n) kembali. Dengan kata lain, kromosom zigot sama dengan kromosom tubuh (somatik). 7
  • 8. 1. Kromosom Diploid dan Haploid Maka, kromosom sel tubuh menjadi haploid kembali jika terjadi pembelahan sel secaara meiosis dalam proses pembentukan sel kelamin. 8
  • 9. 2. Genotipe dan Fenotipe Sifat-sifat tersebut ada yang terlihat dan tidak terlihat. Susunan gen yang menentukan sifat-sifat suatu individu disebut genotipe. Genotipe menyebabkan munculnya sifat-sifat pada fenotipe. Fenotipe adalah sifat-sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat diamati oleh alat indra. Fenotipe ditentukan oleh faktor lingkungan. Dalam diagram persilangan, fenotipe ditulis sesuai dengan tampaknya. 9
  • 10. 3. Dominan, Resesif, dan Intermediet Jika keturunan suatu persilangan hanya memunculkan salah satu sifat induk, maka sifat yang muncul itu disebut sifat dominan. Sifat pasangannya yang tidak muncul / tersembunyi disebut resesif. Misalnya, kacang berbiji bulat disilangkan dengan kacang berbiji keriput menghasilkan kacang berbiji bulat. Berarti, dalam persilangan tersebut kacang berbiji bulat bersifat dominan, sedangkan kacang berbiji keriput bersifat resesif. 10
  • 11. 3. Dominan, Resesif, dan Intermediet Jika bunga berwarna merah disilangkan dengan bunga berwarna putih, menghasilkan keturunan bunga yang berwarna merah muda. Karena pengaruh gen dominan tidak kuat, fenotipe memiliki bentuk antara, yaitu merah muda. Sifat gen ini disebut intermediet (dominan parsial). 11
  • 12. 3. Dominan, Resesif, dan Intermediet  Diagram persilangan ka-  Persilangan bunga merah cang berbiji bulat dengan & putih menghasilkan kacang berbiji keriput bunga merah muda. 12
  • 13. 4. Simbol dan Istilah dalam Persilangan Persilangan umumnya dituliskan dalam bentuk simbol. Agar bisa memahami-nya, kita harus mengetahui makna dari simbol tersebut. Simbol- simbol yang digunakan dalam persilangan tersebut antara lain: P : singkatan dari parental yang berarti induk. P1 : artinya induk pertama ; P2 artinya induk kedua dan seterusnya. 13
  • 14. 4. Simbol dan Istilah dalam Persilangan F : singkatan dari filius, artinya keturunan. F1 : artinya keturunan pertama; F2 keturunan kedua, dan seterusnya. Gen biasanya diberi simbol huruf pertama dari suatu sifat dominan, yang dinyatakan dengan huruf kapital. Sedangkan gen yang bersifat resesif biasanya dinyatakan dengan huruf kecil. Contohnya, gen yang menentukan sifat biji bulat cukup ditulis dengan huruf “B” yang berasal dari kata bulat. 14
  • 15. Karena bulat bersifat dominan, maka B ditulis dengan huruf kapital, sedangkan gen yang menentukan sifat biji keriput ditulis dengan huruf “b” yang berarti huruf resesif. Organisme merupakan individu yang diploid (2n). Oleh karena gen diploid selalu berpasangan, maka simbol gen/ genotipe organisme ditulis dengan dua huruf, misalnya: BB, Bb : simbol untuk biji bulat Bb : simbol untuk biji keriput 15
  • 16. Bagaimana dengan fenotipenya? Fenotipe tidak diberi simbol, melainkan ditulis sesuai tampaknya. Contohnya, kacang berbiji bulat fenotipenya ditulis bulat dan genotipenya ditulis BB. Anggota dari genotipe adalah sepasang gen. Salah satu anggota dari pasangan gen alternatif disebut alel. Misalnya, B menentukan sifat biji kisut, maka B dan b merupakan alel. 16
  • 17. Genotipe yang memiliki pasangan alel sama, misalnya BB atau bb merupakan pasangan alel yang homozigot. Berkaitan dengan sifat dominan dan resesif, individu bergenotipe BB adalah homozigot dominan, sedangkan yang bergenotipe bb adalah homozigot resesif. Genotipe yang memiliki pasangan alel yang berbeda, misalnya Bb, merupakan pasangan alel yang heterozigot. 17
  • 18. Penggunaan simbol dalam persilangan: 18
  • 19. B. PERCOBAAN MENDEL Dalam eksperimennya, Mendel menggunakan tanaman kacang kapri (Pisum sativum) untuk mengamati tujuh sifat beda yang nyata. Hal ini dinyatakan dalam tabel berikut: 19
  • 20. Mendel menggunakan kacang kapri, karena kacang kapri memiliki sifat sebagai berikut: 1. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri. 2. Masa hidupnya tidak lama, sehingga cepat menghasilkan keturunan. 3. Mudah melakukan penyerbukan silang. 4. Memiliki pasangan sifat beda yang menonjol. 20
  • 21. Sebelum melakukan percobaannya, Mendel menyiapkan tanaman galur murni, yaitu tanaman yang jika melakukan penyerbukan sendiri secara terus-menerus akan selalu menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya. Mendel melakukan percobaan dengan satu sifat beda untuk setiap persilangan. Misal, tanaman berbatang tinggi disilangkan dengan tanaman berbatang pendek. Dengan demikian, Mendel hanya melihat satu sifat beda untuk setiap persilangan. 21
  • 22. Saat mendel melakukan percobaan dengan menyilangkan galur murni kacang kapri berbiji bulat dengan galur murni kacang kapri berbiji keriput, ternyata semua keturunannya adalah kacang kapri berbiji bulat. No. Sifat beda F1 1. Batang panjang >< batang pendek Batang panjang 2. Bunga di ketiak batang >< di ujung Bunga di ketiak batang batang 3. Polong halus >< polong berlekuk Polong halus 4. Polong hijau >< polong kuning Polong hijau 5. Kulit biji berwarna >< kulit biji Kulit biji berwarna putih 6. Biji bulat >< biji keriput Biji bulat 7. Biji kuning >< biji hijau Biji kuning 22 22
  • 23. Contohnya, saat menyilangkan sesama tanaman kacang kapri berbiji bulat hasil keturunan pertama (F1) sebagai induk (P2), ternyata menghasilkan kacang kapri berbiji bulat dan berbiji keriput. Dengan demikian, sifat resesif yang tidak muncul pada keturunan pertama ternyata muncul keturunan kedua (F2).  Persilangan kacang kapri Mengapa hal tersebut bisa oleh Mendel dengan satu sifat beda. terjadi?
  • 24. Mendel berpendapat bahwa faktor sifat beda yang di turunkan dari induk ke anaknya terdapat berpasangan. Pada saat persilangan, tiap-tiap induk memberikan satu faktor sifat kepada anaknya. Dengan demikian anak menerima dua faktor sifat dari kedua induknya. 24
  • 25. Persilangan yang dilakukan Mendel diatas adalah persilangan dengan satu sifat beda, yang disebut monohibrid. Persilangan dengan dua sifat beda disebut trihibrid. Dan persilangan yang lebih dari tiga sifat beda disebut polihibrid. 25
  • 26. 1. Monohibrid Monohibrid adalah persilangan dengan suatu sifat beda, misalnya kacang kapri berbiji bulat disilangkan dengan kacang kapri berbiji keriput. Persilangannya P2 dan hasil F2 dapat digambarkan dengan papan catur sebagai berikut: B B B BB (bulat) Bb (bulat) b Bb (bulat) bb (keriput) 26
  • 27. 1. Monohibrid Perbandingan genotipe pada F2 adalah: 1 : 2 : 1 BB : Bb : bb Perbandingan fenotipe pada F2 adalah: 3 : 1 bulat : keriput 27
  • 28. Pada persilangan – persilangan tersebut, gen untuk faktor bulat (B) dominan terhadap gen untuk faktor keriput (b). Maka, individu ber- genotipe Bb mempunyai fenotipe yang berbiji bulat. 28
  • 29. a. Test cross pada monohibrid Mendel menggunakan cara yang disebut test cross. Test cross dilakukan dengan cara menyilangkan individu yang ingin diketahui genotipenya dengan individu bergenotipe homogizot resesif. Hasil persilangan tersebut memiliki dua kemungkinan sebagai berikut: 29
  • 30. 1) Jika tanaman tersebut bergenotipe BB, persilang- annya dengan tanaman yang bergenotipe bb (homozigot resesif) akan menghasilkan keturunan yang semuanya menjadi bergenotipe Bb. Jadi, semua keturunannya akan berbiji bulat. 30
  • 31. 2) Jika tanaman bergenotipe Bb, maka persilangannya dengan tanaman berge- notipe bb menghasilkan keturunan yang separuh bergenotipe Bb dan separuh bergenotipe bb. Jadi, separuh tanaman berbiji bulat dan separuh tanaman berbiji keriput. 31
  • 32. Persilangan tersebut dapat digambarkan dengan diagram berikut: B B B B b Bb Bb b Bb Bb b Bb Bb b Bb Bb (Test Cross) 32
  • 33. b. Sifat intermediet Mendel pernah menyilangkan tanaman Antirrhinum majus berbunga merah galur murni (MM) dengan Antihinum majus berbunga putih galur murni (mm). Ternyata seluruh keturunan pertama (F1) berbunga merah muda. Warna merah muda terjadi karena pengaruh gen dominan (warna merah) tidak penuh. Perbandingan genotipe pada F2 adalah: 1 : 2 : 1 MM Mm mm Perbandingan fenotipe pada F2 adalah: 1 : 2 : 1 merah merah muda putih 33
  • 35. 2. Dihibrid Percobaan Mendel berikutnya adalah persilangan dihibrid. Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan dua sifat beda. Mendel menyilangkan kacang kapri galur murni yang memliki dua sifat beda, yaitu antara kacang kapri berbiji bulat berwarna kuning dengan kacang kapri berbiji keriput berwarna hijau. Dua sifat bedanya adalah perbedaan bentuk biji dan perbedaan warna biji. 35
  • 36. 2. Dihibrid Karena sifat berbiji bulat dominan terhadap keriput (resesif) dan sifat biji warna kuning dominan terhadap warna hijau (resesif), maka keturunan pertamanya (F1) seluruhnya berbiji bulat dan berwarna kuning. Perhatikan papan catur berikut ini. 36
  • 38. BK Bk bK bk Catatan: individu yang BK BBKK BBKk BbKK BbKk mengandung B 1 2 3 4 berbiji bulat. Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk individu yang 5 6 7 8 mengandung K bK BbKK BbKk bbKK bbKk bijinya berwarna 9 10 11 12 kuning. bk BbKk Bbkk bbKk bbkk 13 14 15 16 38
  • 39. Kemungkinan genotipe dan fenotipe adalah sebagai berikut: Kemungkinan Genotipe Nomor kotak Fenotipe Jumlah 1 BBKK 1 Bulat kuning 2 BBKk 2, 5 Bulat kuning 3 BbKK 3, 9 Bulat kuning 9 4 BbKk 4, 7, 10, 13 Bulat kuning 5 BBkk 6 Bulat hijau 6 Bbkk 8, 14 Bulat hijau 3 7 bbKK 11 Keriput 8 bbKk 12, 15 kuning 3 Keriput kuning 9 bbkk 16 Keriput 1 hijau 39
  • 40. Pada tabel sebelumya terlihat bahwa fenotipe F2 yang muncul adalah: a. bulat kuning (dominan dominan) : 9 buah b. bulat hijau (dominan resesif) : 3 buah c. keriput kuning (resesif dominan) : 3 buah d. keriput hijau (resesif resesif) : 1 buah Demikian perbandingan fenotipe pada persilangan dihibrid adalah 9 : 3 : 3 : 1. 40
  • 41. Jika kita melakukan persilangan dengan tiga sifat beda (trihibrid), misalnya individu tersebut bergenotipe XXYYZZ disilangkan dengan individu yang bergenotipe xxyyzz, maka F1-nya adalah XxYyZz. P2 akan menghasilkan gamet 8 macam, yaitu XYZ, XYz, XyZ, Xyz, xYZ, xYz, xyZ, dan xyz. Maka, F2 akan menghasilkan sebanyak 64 keturunan atau 82. 41
  • 42. 3. Hukum –hukum Mendel Mendel mengemukan bahwa dua gen berpisah pada saat pembentukan gamet. Hukum Mendel I atau hukum pemisahan gen yang beralel (hukum segregasi). Gen-gen dapat berpasangan membentuk kombinasi yang beragam. Hal ini di kenal dengan Hukum Mendel II atau hukum pengelompokan gen secara bebas. Prinsip penggabungan bebas menjelaskan bahwa pewarisan alel untuk satu sifat beda lainnya. 42
  • 43. C. PENERAPAN GENETIKA Hukum mendel juga berlaku pada perkawinan manusia. Cobalah kamu perhatikan ciri khas pada anggota keluargamu, seperti warna kulit, tinggi badan, dan lesung pipi. Dalam bidang pertanian, genetika dimanfaatkan untuk mendapat bibit unggul. Sebagai contoh, tanaman berakar kuat tapi berbuah sedikit disilangkan dengan tanaman berakar lemah tapi berbuah lebat. Diharapkan akan di dapat tanaman anak yang berakar kuat dan berbuah lebat. Dengan mengetahui sistematika pewarisan sifat, manusia dapat memanfaatkan ilmu genetika dalam kehidupan. Contohnya adalah untuk menyiptakan bibit unggul, mengetahui jenis kelamin anak, atau mendetksi penyakit menurun. 43
  • 44. Diagram perkawinan orang  Kemungkinan penurunan sifat yang mampu menggulung akar kuat dan buah lebat : lidah bergenotipe heterozigot : 44
  • 45. 1. Penemuan Bibit Unggul Di bidang pertanian dan peternakan, hukum Mendel diterapkan untuk memperoleh bibit unggul. Misalnya, mendapatkan tanaman yang cepat berbuah, tahan penyakit, tahan kering dan enak rasanya. Contoh lainnya adalah memperoleh ternak yang cepat bertelur, gemuk atau banyak menghasilkan susu. 45
  • 46. 1. Penemuan Bibit Unggul Bibit unggul yang dihasilkan melalui persilangan, contohnya padi Cisadane, Bengawan, Si Gadis, Mamberamo, IR, dan PB; ayam Leghorn dan Rhode Island; sapi Guerney dan Shorthorne. Penggunaan bibit unggul dapat menigkatkan produksi pangan untuk kesejahteraan manusia. 46
  • 47. 2. Penentuan Jenis Kelamin Manusia memiliki 23 pasangan kromosom; 22 pasang merupakan kromosom tubuh (autosom), sedangkan 1 pasang merupakan kromosom seks. Kromosom seks menentukan jenis kelamin suatu organisme. Kromosom seks wanita adalah XX, dan pria adalah XY. Individu jatan manusia tergantung pada keberadaan kromosom Y. Jika tak ada kromosom Y, maka individu berkembang menjadi individu betina. 47
  • 48. 3. Pewarisan Sifat Terpaut seks Jenis kelamin manusia dikendalikan oleh kromosom seks X dan Y. Gen yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Gen terpaut seks dan sifat yang dikendalikannya akan bergabung dengan jenis kelamin yang diwariskan bersama kromosom seks. Gen terpaut seks terdapat pada kromosom X, hanya beberapa yang terpaut pada kromosom Y. Contoh kelainan sifat yang dikendaikan oleh gen terpaut seks adalah buta warna dan hemofilia, seperti berikut: 48
  • 49. a. Buta Warna Contoh pautan seks pada manusia adalah penglihatan merah hijau. Orang yang memeliki alel dominan untuk penglihatan warna dapat melihat semua warna dan spektrum warna yang dapat dilihat. Orang yang menderita buta warna merah hijau tak akan mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini merupakan sifat resesif. Gen untuk penglihatan warna merah dan hijau terdapat pada kromosom X. 49
  • 50. Wanita buta warna memiliki dua alel yang resesif. Wanita pembawa memiliki satu alel resesif dan alel normal. Pada pria satu alel resesif pada kromosom Y tidak membawa gen tersebut sehingga tidak dapat membawa alel dominan untuk menutup alel resesif buta warna. 50
  • 51. Terdapat lima kemungkinan genotipe untuk penglihatan buta warna merah hijau, yaitu sebagai berikut: XcXc : wanita normal XcXc : wanita pembawa XcXc : wanita buta warna XcY : pria normal XcY : pria buta warna 51
  • 52. b. Hemofilia Hemofilia merupakan sifat terpaut seks yang mempengaruhi proses pembekuan darah. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif yang terdapat pada kromosom X. Wanita yang menderita hemofilia mengandung gen hemofilia pada kedua kromosom X-nya. Sebaliknya pria hanya mempunyai satu kromosom X. Maka pria menjadi hemofilia jika kromosom X membawa sifat hemofilia. 52
  • 53. b. Hemofilia Pada kromosom Y tidak ada alel dominan untuk menutup pengaruh alel hemofilia resesif. Maka, pria memiliki peluang besar menjadi penderita hemofilia daripada wanita. Wanita dan pria memiliki kemungkinan genotipe sebagai berikut: 53
  • 54. X HX H : wanita normal X HX h : wanita pembawa XhXh : wanita hemofilia X HY : pria normal XhY : pria hemofilia Maka, anak wanita hemofilia yang bergenotipe XhXh, dapat dilahirkan dari ayah hemofilia dan ibu pembawa. 54
  • 55. Pertanyaan kelompok 1  1.misalkan dari 1keluarga, anak mempunyai lesung pipi . Tapi kedua orang tuanya tidak punya lesung pipi .  2. apa yang menentukan pewarisan sifat dari makhluk hidup?jelaskan! 55
  • 56. Kelompok 2  1.berapa jumlah kromosom pada padi,tomat,belalang ?  2.apa perbedaan dominan resesif & resesif dominan ?jelaskan! 56