SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
KORNEA DAN INSPEKSI KORNEA
FLUORESEIN
DOKTER MUDA ILMU KESEHATAN MATA
RSUDZA/FK UNSYIAH
2020
Pembimbing: dr. Cut Putri Samira Sp.M
ANATOMI KORNEA
UJI SENSIBILITAS KORNEA
• Kepekaan kornea terhadap rangsang atau dikenal dengan sensibilitas
kornea
• Sensibilitas kornea tidak sama disemua permukaan, yang paling peka
adalah bagian sentral dengan diameter 5 mm.
• Normalnya ada refleks berkedip bila ada rangsang pada kornea yang
disebut reflex kornea.
Uji sensibilitas kornea adalah uji untuk menilai fungsi saraf
trigeminus kornea. Biasanya digunakan untuk mengetahui
keadaan sensibilitas kornea yang berkaitan dengan penyakit mata
atau kelainan saraf trigeminus oleh herpes zooster ataupun akibat
gangguan saraf kornea oleh infeksi herpes simplek.
• Definisi
CARA MELAKUKAN UJI SENSIBILITAS
KORNEA
• Prosedur Pemeriksaan:
1. Minta penderita melihat jauh ke depan
2. Siapkan kapas basah atau kapas pilin
3. Arahkan kapas dari bagian lateral kornea
4. Lihat reflex megedipnya
• Apabila terdapat reflex mengedip , rasa sakit ataupun mata berair berarti fungsi
saraf trigeminus masih baik.
Menggunakan Alat Estesiometer
• Pasien duduk di depan pemeriksa
• mata yang akan diperiksa disinari lampu senter dari jarak kurang lebih 40
cm, dan disuruh melihat ke ara lampu senter.
• Estesiometer dengan panjang filamen 6 cm, diarahkan ke mata responden
dan disetuhkan ke kornea parasentral bagian temporal dengan arah tegak
lurus sampai filamen sedikit membengkok 5 derajat
• Bila tidak berkedip, maka pemeriksaan diulangi dengan Panjang filamen
dikurangi 0,5, sampai disdapatkan reflek berkedip. Hasil pemeriksaan yang
dicatat adalah panjang filamen terpanjang
PEMERIKSAAN FLUORESEIN
• Fluoresein adalah tes yang menggunakan pewarna oranye (fluorescein) dan
cahaya biru untuk menilai adanya defek pada kornea dan mendeteksi benda
asing di mata. Tes ini juga dapat mendeteksi kerusakan pada epitel kornea,
permukaan luar mata
Fungsi Tes Fluoresein
 Tes ini berguna dalam mengidentifikasi Kornea abrasi (goresan pada permukaan kornea)
 Mengetahui abnormalitas produksi air mata (mata kering)
 Benda asing (corpus allienum), seperti bulu mata atau debu
 Infeksi
 Cedera atau trauma
 Mata kering parah yang berhubungan dengan arthritis (keratoconjunctivitis sicca)
Prinsip Kerja
Zat warna fluoresin akan
berubah hijau pada media
alkali. Zat warna fluoresin bila
menempel pada epitel kornea
yang defek akan memberikan
warna hijau karena jaringan
epitel yang rusak bersifat lebih
basa.
Alat dan Bahan
• Zat warna fluoresein 0,5% - 2% tetes mata atau kertas fluoresein
• Obat tetesanestetikum pantokain
• Aqua bides atau larutan garam fisiologik
• Kertas tissue
SEDIAAN FLUORESEIN
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Menggunakan Fluoresein Tetes
 Mata ditetes pantokain 0,5% sebanyak 1 tetes pada mata yang ingin
diperiksa
 Zat warna fluoresein diteteskan pada mata yang ingin diperiksa (1 tetes)
 Zat warna diirigasi dengan menggunakan aqua bides atau larutan garam
fisiologik sampai air mata tidak berwana hijau lagi
 Kornea dilihat dengan seksama dengan memakai lampu biru apakah ada
yang berwarna hijau atau tidak.
Menggunakan Kertas Fluoresein
• Sepotong kertas blotting yang mengandung pewarna disentuhkan ke
permukaan mata (selama 20 detik).
• Pasien diminta untuk berkedip. Berkedip menyebarkan pewarna sekitar dan
melapisi “film air mata” menutupi permukaan kornea. (Film air mata
mengandung air, minyak, dan lendir untuk melindungi dan melumasi mata.)
• Lampu biru diarahkan ke mata pasien. Setiap masalah pada permukaan
kornea akan diwarnai dengan pewarna dan tampak hijau di bawah cahaya
biru.
• Intepretasi
- Bila terdapat warna hijau pada kornea berarti terdapat defek pada epitel kornea
- Defek ini dapat dalam bentuk erosi kornea atau infiltrat yang mengakibatkan
kerusakan pada epitel kornea.
Keratitis epiteleal pada kornea ditunjukkan dengan fluoresein
tes dengan cahaya biru (kiri), dengan cahaya biasa (kanan)
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPuteri Mentira
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)Seascape Surveys
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasusaauyahilda
 
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asDr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asMuhammad Nugroho
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgarisery putra
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
Pemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus MataPemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus MataRizal_mz
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikuspeternugraha
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imaturKarin Survival
 
Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium Tracey Rompas
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
 

What's hot (20)

2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
Blefaritis
BlefaritisBlefaritis
Blefaritis
 
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asDr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 
Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasialTrauma maksilofasial
Trauma maksilofasial
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Pemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus MataPemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus Mata
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imatur
 
Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
 
Polip nasal
Polip nasalPolip nasal
Polip nasal
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
 

Similar to Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein

bkjbkjblkbljbkbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb 4 blok Indera.pptx
bkjbkjblkbljbkbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb 4 blok Indera.pptxbkjbkjblkbljbkbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb 4 blok Indera.pptx
bkjbkjblkbljbkbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb 4 blok Indera.pptxRuthLumbantobing
 
refleksi kasus ilmu penyakit mata kedokt
refleksi kasus ilmu penyakit mata kedoktrefleksi kasus ilmu penyakit mata kedokt
refleksi kasus ilmu penyakit mata kedoktSriNaharindahNaharin
 
Kdm pemeriksaan fisik mata
Kdm pemeriksaan fisik mataKdm pemeriksaan fisik mata
Kdm pemeriksaan fisik mataSari Vonna
 
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Okta Milatina
 
Pemeriksaan segmen anterior
Pemeriksaan segmen anteriorPemeriksaan segmen anterior
Pemeriksaan segmen anteriorvindy6
 
Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)
Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)
Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)namiradiyana98
 
Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan dan Uji Ischihara.pdf
Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan dan Uji Ischihara.pdfPemeriksaan Ketajaman Penglihatan dan Uji Ischihara.pdf
Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan dan Uji Ischihara.pdfErviAudinaMunthe1
 
21. dr. iit farmakologi obat topikal mata
21. dr. iit   farmakologi obat topikal mata21. dr. iit   farmakologi obat topikal mata
21. dr. iit farmakologi obat topikal mataDede Basofi
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 

Similar to Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein (20)

Dry Eye Syndrome
Dry Eye SyndromeDry Eye Syndrome
Dry Eye Syndrome
 
Eyes injury
Eyes injuryEyes injury
Eyes injury
 
bkjbkjblkbljbkbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb 4 blok Indera.pptx
bkjbkjblkbljbkbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb 4 blok Indera.pptxbkjbkjblkbljbkbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb 4 blok Indera.pptx
bkjbkjblkbljbkbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb 4 blok Indera.pptx
 
Glukoma
GlukomaGlukoma
Glukoma
 
refleksi kasus ilmu penyakit mata kedokt
refleksi kasus ilmu penyakit mata kedoktrefleksi kasus ilmu penyakit mata kedokt
refleksi kasus ilmu penyakit mata kedokt
 
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNAPenumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kdm pemeriksaan fisik mata
Kdm pemeriksaan fisik mataKdm pemeriksaan fisik mata
Kdm pemeriksaan fisik mata
 
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
 
Pemeriksaan segmen anterior
Pemeriksaan segmen anteriorPemeriksaan segmen anterior
Pemeriksaan segmen anterior
 
Alat indera
Alat inderaAlat indera
Alat indera
 
Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)
Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)
Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)
 
Strabismus 2019
Strabismus 2019Strabismus 2019
Strabismus 2019
 
Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan dan Uji Ischihara.pdf
Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan dan Uji Ischihara.pdfPemeriksaan Ketajaman Penglihatan dan Uji Ischihara.pdf
Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan dan Uji Ischihara.pdf
 
PEWARNAAN FLOURESCEIN
PEWARNAAN FLOURESCEINPEWARNAAN FLOURESCEIN
PEWARNAAN FLOURESCEIN
 
Salep mata
Salep mataSalep mata
Salep mata
 
Askep blefalitis
Askep blefalitisAskep blefalitis
Askep blefalitis
 
21. dr. iit farmakologi obat topikal mata
21. dr. iit   farmakologi obat topikal mata21. dr. iit   farmakologi obat topikal mata
21. dr. iit farmakologi obat topikal mata
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 

More from prastika1

Tinjauan pustaka ektropion sikatrik
Tinjauan pustaka ektropion sikatrikTinjauan pustaka ektropion sikatrik
Tinjauan pustaka ektropion sikatrikprastika1
 
Tinjauan pustaka mooren's ulcer
Tinjauan pustaka mooren's ulcerTinjauan pustaka mooren's ulcer
Tinjauan pustaka mooren's ulcerprastika1
 
Tinjauan pustaka macular hole 1
Tinjauan pustaka macular hole 1Tinjauan pustaka macular hole 1
Tinjauan pustaka macular hole 1prastika1
 
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amslerPemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amslerprastika1
 
Vignet pulmo tika
Vignet pulmo tikaVignet pulmo tika
Vignet pulmo tikaprastika1
 

More from prastika1 (6)

Tinjauan pustaka ektropion sikatrik
Tinjauan pustaka ektropion sikatrikTinjauan pustaka ektropion sikatrik
Tinjauan pustaka ektropion sikatrik
 
Tinjauan pustaka mooren's ulcer
Tinjauan pustaka mooren's ulcerTinjauan pustaka mooren's ulcer
Tinjauan pustaka mooren's ulcer
 
Tinjauan pustaka macular hole 1
Tinjauan pustaka macular hole 1Tinjauan pustaka macular hole 1
Tinjauan pustaka macular hole 1
 
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amslerPemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
Pemeriksaan lapangan pandang (tes konfrontasi dan amsler
 
Vignet pulmo tika
Vignet pulmo tikaVignet pulmo tika
Vignet pulmo tika
 
Esotropia
EsotropiaEsotropia
Esotropia
 

Recently uploaded

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 

Recently uploaded (20)

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 

Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein

  • 1. PEMERIKSAAN SENSIBILITAS KORNEA DAN INSPEKSI KORNEA FLUORESEIN DOKTER MUDA ILMU KESEHATAN MATA RSUDZA/FK UNSYIAH 2020 Pembimbing: dr. Cut Putri Samira Sp.M
  • 3. UJI SENSIBILITAS KORNEA • Kepekaan kornea terhadap rangsang atau dikenal dengan sensibilitas kornea • Sensibilitas kornea tidak sama disemua permukaan, yang paling peka adalah bagian sentral dengan diameter 5 mm. • Normalnya ada refleks berkedip bila ada rangsang pada kornea yang disebut reflex kornea.
  • 4. Uji sensibilitas kornea adalah uji untuk menilai fungsi saraf trigeminus kornea. Biasanya digunakan untuk mengetahui keadaan sensibilitas kornea yang berkaitan dengan penyakit mata atau kelainan saraf trigeminus oleh herpes zooster ataupun akibat gangguan saraf kornea oleh infeksi herpes simplek. • Definisi
  • 5. CARA MELAKUKAN UJI SENSIBILITAS KORNEA • Prosedur Pemeriksaan: 1. Minta penderita melihat jauh ke depan 2. Siapkan kapas basah atau kapas pilin 3. Arahkan kapas dari bagian lateral kornea 4. Lihat reflex megedipnya • Apabila terdapat reflex mengedip , rasa sakit ataupun mata berair berarti fungsi saraf trigeminus masih baik.
  • 6.
  • 7. Menggunakan Alat Estesiometer • Pasien duduk di depan pemeriksa • mata yang akan diperiksa disinari lampu senter dari jarak kurang lebih 40 cm, dan disuruh melihat ke ara lampu senter. • Estesiometer dengan panjang filamen 6 cm, diarahkan ke mata responden dan disetuhkan ke kornea parasentral bagian temporal dengan arah tegak lurus sampai filamen sedikit membengkok 5 derajat • Bila tidak berkedip, maka pemeriksaan diulangi dengan Panjang filamen dikurangi 0,5, sampai disdapatkan reflek berkedip. Hasil pemeriksaan yang dicatat adalah panjang filamen terpanjang
  • 8. PEMERIKSAAN FLUORESEIN • Fluoresein adalah tes yang menggunakan pewarna oranye (fluorescein) dan cahaya biru untuk menilai adanya defek pada kornea dan mendeteksi benda asing di mata. Tes ini juga dapat mendeteksi kerusakan pada epitel kornea, permukaan luar mata
  • 9. Fungsi Tes Fluoresein  Tes ini berguna dalam mengidentifikasi Kornea abrasi (goresan pada permukaan kornea)  Mengetahui abnormalitas produksi air mata (mata kering)  Benda asing (corpus allienum), seperti bulu mata atau debu  Infeksi  Cedera atau trauma  Mata kering parah yang berhubungan dengan arthritis (keratoconjunctivitis sicca)
  • 10. Prinsip Kerja Zat warna fluoresin akan berubah hijau pada media alkali. Zat warna fluoresin bila menempel pada epitel kornea yang defek akan memberikan warna hijau karena jaringan epitel yang rusak bersifat lebih basa.
  • 11. Alat dan Bahan • Zat warna fluoresein 0,5% - 2% tetes mata atau kertas fluoresein • Obat tetesanestetikum pantokain • Aqua bides atau larutan garam fisiologik • Kertas tissue
  • 13. PROSEDUR PEMERIKSAAN Menggunakan Fluoresein Tetes  Mata ditetes pantokain 0,5% sebanyak 1 tetes pada mata yang ingin diperiksa  Zat warna fluoresein diteteskan pada mata yang ingin diperiksa (1 tetes)  Zat warna diirigasi dengan menggunakan aqua bides atau larutan garam fisiologik sampai air mata tidak berwana hijau lagi  Kornea dilihat dengan seksama dengan memakai lampu biru apakah ada yang berwarna hijau atau tidak.
  • 14. Menggunakan Kertas Fluoresein • Sepotong kertas blotting yang mengandung pewarna disentuhkan ke permukaan mata (selama 20 detik). • Pasien diminta untuk berkedip. Berkedip menyebarkan pewarna sekitar dan melapisi “film air mata” menutupi permukaan kornea. (Film air mata mengandung air, minyak, dan lendir untuk melindungi dan melumasi mata.) • Lampu biru diarahkan ke mata pasien. Setiap masalah pada permukaan kornea akan diwarnai dengan pewarna dan tampak hijau di bawah cahaya biru.
  • 15. • Intepretasi - Bila terdapat warna hijau pada kornea berarti terdapat defek pada epitel kornea - Defek ini dapat dalam bentuk erosi kornea atau infiltrat yang mengakibatkan kerusakan pada epitel kornea. Keratitis epiteleal pada kornea ditunjukkan dengan fluoresein tes dengan cahaya biru (kiri), dengan cahaya biasa (kanan)