SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Sistem Indra
Ahmad Fadhlurrahman
Ahmad Fahrurrozi
Fitri Utami
Namira Afifah Diyana
Ria Savitri
Trisamayanila
No Aspek
Pembeda
Sistem Hormon Sistem Saraf
1. Aksi Lambat Cepat atau segera
2. Respon Tidak langsung,
distribusi lebih luas
Langsung, distribusi
lebih sempit
3. Pengaturan Jangka panjang,
misalnya
pertumbuhan dan
perkembangan
Jangka endek,
misalnya kontraksi
otot jantung dan
denyut
4. Sekresi Hormon Neurotransmiter
5. Komunikasi Melalui sistem
sirkulasi
Antarneuron melalui
sinapsis
Perbedaan Sistem Saraf Dengan Sistem
Endokrin
A. Indra Penglihat (Mata)
Mata adalah sistem optik yang memfokuskan
berkas cahaya pada fotoreseptor dan mengubah
energi cahaya menjadi impuls saraf.
• Alis, untuk melindungi
mata dari keringat
• Orbita,lekukan tulang
berisi bola mata
• Kelopak mata, melindungi
mata dari kekeringan dan
debu
• Otot mata, untuk
menggerakkan mata ke
arah
vertikal,horizontal,dan
menyilang.
• Air mata, mengandung
garam,mukosa,dan lisozim
untuk membasahi
permukaan mata dan
mempertahankan
1. Aksesori
mata
a. Lapisan luar bola mata
• Tunika fibrosa, lapisan terluar yang
keras
• Sklera,bagian dinding mata yang
tersusun dari jaringan ikat fibrosa
berwarna putih, memberikan bentuk
pada bola mata, dan sebagai tempat
perlekatan otot ekstrinsik
• Kornea, untuk mentransmisi dan
memfokuskan cahaya.
2. Struktur
mata
B. Lapisan tengah bola mata
• Koroid, bagian yang terpigmentasi, untuk
mencegah refleksi internal berkas cahaya,
dan mengandung banyak pembuluh darah
untuk memberikan nutrisi
• Badan siliari, mengandung pembuluh darah
dan otot bersilia yang berfungsi dalam
akomodasi penglihatan (mengubah fokus
objek)
• Iris, bagian yang berwarna pada mata, terdiri
atas jaringan ikat dan otot untuk
mengendalikan diameter pupil.
• Pupil, ruang terbuka yang bulat pada iris
untuk dilalui cahaya.
ANATOMI MATA
MEKANISMEMELIHAT
Sumber cahaya Masuk ke mata
melalui kornea
Melewati pupil yang
lebarnya diatur oleh
iris
Dibiaskan oleh
lensa
Terbentuk bayangan di
retina yang bersifat
nyata, terbalik,
diperkecil
Sel –sel batang dan sel
kerucut meneruskan
sinyal cahay melalui
saraf optik
Otak membalikan
lagi bayangan yang
terlihat di retina
Cahaya
diinterpretasikan
sehingga objek
terlihat
SKEMA
MEKANISME MELIHAT PADA
MANUSIA
Cahaya dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata
kemudian menembus kornea dan diteruskan menuju
pupil yang akan mengatur banyaknya intesintas chaya
yang menembus lensa mata
Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya agar jatuh
tepat di bintik kuning retina. Di retina cahaya yang
terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
Pada bintik kuning (sel batang dan sel kerucut)
meneruskan cahaya optik melalui sel saraf optik menuju
otak
Otak akan membalikan bayangan yang jatuh di retina
sehingga objek yang kita lihat akan terlihat jelas dengan
wujud aslinya
Adaptasi terhadap Gelap dan Terang
• Ada dua macam sel reseptor pada retina,
yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel
basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung
dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua
macam pigmen akan terurai bila terkena sinar,
terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel
batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel
batang berfungsi untuk situasi kurang terang,
sedangkan pigmen dari sel kerucut berfungsi
lebih pada suasana terang, yaitu untuk
membedakan warna, makin ke tengah maka
jumlah sel batang makin berkurang, sehingga
Adaptasi Gelap
• Pigmen ungu yang terdapat
pada sel batang
disebut rodopsin, yaitu
suatu senyawa protein dan
vitamin A. Apabila terkena
sinar, misalnya sinar
matahari, maka rodopsin
akan terurai menjadi
protein dan vitamin A.
Pembentukan kembali
pigmen terjadi dalam
keadaan gelap. Untuk
pembentukan kembali
memerlukan waktu yang
disebut adaptasi gelap
(disebut juga adaptasi
Adaptasi Terang
• Pigmen lembayung dari sel
kerucut merupakan
senyawa iodopsin yang
merupakan gabungan
antara retinin dan opsin.
Ada tiga macam sel konus,
yaitu sel yang peka
terhadap warna merah,
hijau, dan biru. Dengan
ketiga macam sel konus
tersebut mata dapat
menangkap spektrum
warna. Kerusakan salah
Adaptasi terhadap Gelap dan Terang
• Adaptasi Gelap
• Bila mata terus berada di tempat gelap dalam waktu
yang lama, maka retinal dan opsin yang ada di sel
batang dan kerucut diubah kembali menjadi pigmen
yang peka terhadap cahaya. Selanjutnya, vitamin A
diubah kembali menjadi retinal untuk terus
menyediakan pigmen peka cahaya tambahan,
dimana batas akhirnya ditentukan oleh jumlah opsin
yang ada di dalam sel batang dan kerucut. Keadaan
ini disebut adaptasi gelap
Pupil
• Berfungsi sebagai
jalan masuknya
cahaya ke mata
• Pupil akan
melebar jika
kondisi ruangan
gelap dan akan
menyempit jika
pada kondisi
ruangan terang
Gangguan/KelainanMata
Miopi (rabun jauh)
Rabun jauh yaitu cacat
mata dengan kondisi mata
tidak dapat melihat benda
yang berjarak jauh. Rabun
jauh disebabkan oleh bola
mata terlalu panjang atau
lensa yang terlalu
cembung sehingga
bayangan benda jatuh di
depan retina. Rabun jauh
atau Miopi dapat dibantu
dengan kaca mata berlensa
cekung atau negatif
Rabun Dekat
Tidak dapat melihat
benda yang berjarak
dekat karena fokus
bayangan jatuh
dibelakang retina.
Rabun dekat dapat
dibantu dengan
kacamata cembung
atau plus
• Presbiopia
Presbiopi adalah kelainan pada mata yang disebabkan oleh faktor usia
sehingga daya akomodasi matanya berkurang. Penderita ini tidak dapat
melihat benda dekat dan tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas.
Penderita ini harus menggunakan kacamata berlensa cekung dan
cembung sekaligus
• Kebutaan
Tidak dapat melihat benda apapun, umumnya disebabkan
oleh kecelakaan
• Kerabunan
Hanya dapat melihat dengan samar-samar, umumnya
disebabkan oleh kecelakaan
• Rabun Senja
• Tidak dapat melihat pada sore hari atau dalam keadaan
minim cahaya, akibat kekurangan vitamin A
• Buta Warna
Penyakit keturunan
yang menyebabkan
seseorang tidak
mampu
mempresentasikan
warna.
-Buta warna total :
sama sekali tidak
dapat melihat warna,
warna yang dapat
dilihat hanyalah
hitam, abu-abu dan
putih.
• Katarak
kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang
menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi
karena faktor usia, namun juga dapat terjadi pada anak-
anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak juga
dapat terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit
lainnya
• Astigmatisma
Kelengkungan kornea yang tidak merata yang menyebabkan
ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata
sehingga cahaya tidak fokus pada satu titik retina.
Astigmatisma dibantu dengan kacama silinder/oprasi
• Mata juling (strabismus)
kondisi dimana mata tidak sejajar satu dengan lainnya;
contohnya satu mata tampak melihat lurus sedangkan
mata lainnya tampak melihat kearah lain. Kondisi ini dapat
terjadi pada usia manapun. Strabismus disebabkan oleh
faktor keturunan, komplikasi penyakit mata, gangguan otot
dan saraf, atau kecelakaan. Gangguan ini dapat diatasi
dengan oprasi.
INDRA PEMBAU (HIDUNG)
Hidung
• Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah,
yang berfungsi menghirup udara pernapasan, menyaring
udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan
dalam resonansi suara.
• Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi
rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di
dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau
yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel
pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori)
di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi
sebagai pelembab rongga hidung.
Bagian-Bagian Hidung
• Hidung terdiri atasdua bagian, yaitu lubang hidung dan
rongga hidung. Rongga hidung terbentuk oleh tulang
hidung dan tengkorak. Pada rongga hidung
terdapat selaput lendir atau membran mukus dan
rambut halus yang disebut bulu hidung atausilia.
Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menyaring
kotoran yang masuk hidung bersama dengan udara
pernapasan.
Kotoran tersebut dapat berupa debu, kuman, dan cairan.
Pernahkah kamu bersin?
Cara Kerja Hidung
• Cara kerja hidung adalah saat kita bernafas bau
ikut masuk ke dalam hidung. Di rongga hidung, bau akan
larut di dalam lendir. Di atap rongga hidung terdapat
olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap
molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian
pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya
sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau
tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke the
olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang
mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak
bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita.
• 1. Angiofibroma Juvenil, adalah
tumor jinak pada hidung bagian
belakang atau tenggorokan bagian atas
(nasofaring), yang mengandung
pembuluh darah. Tumor ini paling
sering ditemukan pada anak - anak
laki yang sedang mengalami masa
puber.
Kelainan Pada Indera Penciuman / pembau :
Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami
gangguan. Akibatnya, kepekaan hidung menjadi
berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau
suatu benda. Kelainan - kelainan pada hidung yaitu:
• peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang
yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat
dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).
Sinusitis
Anosmia
• Akibat kelainan Anosmia ini
indera penciuman kita dapat
kehilangan sensitivitas
terhadap rasa bau, sehingga
kita tidak bisa mencium bau
dari sesuatu benda atau zat
tertentu. Anosmia dapat
disebabkan oleh :
Penyumbatan rongga hidung
akibat pilek, Terdapat polip
atau tumor di rongga hidung,
Sel rambut rusak akibat
infeksi kronis, Gangguan
pada saraf olfaktori.
Sistem Indra

More Related Content

What's hot

kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-pptkuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppthermanalex
 
Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Nathan Wijaya
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusiaahmad arif
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened EpilepsiSofiaNofianti
 
transdermal farmasi
transdermal farmasitransdermal farmasi
transdermal farmasiSarah Najib
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahPSPDG-UNUD
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiMina Audina
 
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasimurianda
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaRengga Renjani
 
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologippt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologimomolovesfamily
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaanpjj_kemenkes
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonRolly Scavengers
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 

What's hot (20)

kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-pptkuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
 
Fisiologi Kulit
Fisiologi KulitFisiologi Kulit
Fisiologi Kulit
 
Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened Epilepsi
 
transdermal farmasi
transdermal farmasitransdermal farmasi
transdermal farmasi
 
anatomi sistem limfatik
anatomi sistem limfatikanatomi sistem limfatik
anatomi sistem limfatik
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar Ludah
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasi
 
Ilmu ajar penyakit mata
Ilmu ajar penyakit mataIlmu ajar penyakit mata
Ilmu ajar penyakit mata
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
Jaringan epitel
Jaringan epitelJaringan epitel
Jaringan epitel
 
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologippt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
 
Serbuk tabur
Serbuk taburSerbuk tabur
Serbuk tabur
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 

Viewers also liked

Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indraasrul888
 
KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (SARAF, ENDOKRIN, INDRA)
KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (SARAF, ENDOKRIN, INDRA)KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (SARAF, ENDOKRIN, INDRA)
KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (SARAF, ENDOKRIN, INDRA)Subakhti Indra Sakti
 
2.6 2.7 (sistem endokrin)
2.6 2.7 (sistem endokrin)2.6 2.7 (sistem endokrin)
2.6 2.7 (sistem endokrin)cikgu aini
 

Viewers also liked (9)

Sistem hormon manusia
Sistem hormon manusiaSistem hormon manusia
Sistem hormon manusia
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Praktikum histologi
Praktikum histologiPraktikum histologi
Praktikum histologi
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (SARAF, ENDOKRIN, INDRA)
KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (SARAF, ENDOKRIN, INDRA)KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (SARAF, ENDOKRIN, INDRA)
KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (SARAF, ENDOKRIN, INDRA)
 
2.6 2.7 (sistem endokrin)
2.6 2.7 (sistem endokrin)2.6 2.7 (sistem endokrin)
2.6 2.7 (sistem endokrin)
 
Sense organs
Sense organsSense organs
Sense organs
 
The Five Senses
The Five SensesThe Five Senses
The Five Senses
 
Build Features, Not Apps
Build Features, Not AppsBuild Features, Not Apps
Build Features, Not Apps
 

Similar to Sistem Indra

5 lima alat indera manusia
5 lima alat indera manusia5 lima alat indera manusia
5 lima alat indera manusiaIndhara Khanta
 
Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)HimalaAP
 
Sistem organ tubuh manusia
Sistem organ tubuh manusiaSistem organ tubuh manusia
Sistem organ tubuh manusiaFelix net
 
Biologi tentang mata
Biologi tentang mataBiologi tentang mata
Biologi tentang mataLili Wulan
 
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem SensorikBiofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem Sensorikngurahjayaantara
 
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MASistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MAYaya Nicky
 
PANCA INDRA KARYA RAHMAT
PANCA INDRA KARYA RAHMATPANCA INDRA KARYA RAHMAT
PANCA INDRA KARYA RAHMATrahmat_kumatora
 
Alat Teknologi yang digunakan untuk deria penglihatan & pendegaran
Alat Teknologi yang digunakan untuk deria penglihatan & pendegaranAlat Teknologi yang digunakan untuk deria penglihatan & pendegaran
Alat Teknologi yang digunakan untuk deria penglihatan & pendegaranPuteri Zasnim
 
Bagian Bagian Mata
Bagian Bagian MataBagian Bagian Mata
Bagian Bagian Matafkhansabyl_
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaanpjj_kemenkes
 

Similar to Sistem Indra (20)

Indra Pada Manusia
Indra Pada ManusiaIndra Pada Manusia
Indra Pada Manusia
 
5 lima alat indera manusia
5 lima alat indera manusia5 lima alat indera manusia
5 lima alat indera manusia
 
Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
Indera manusia 1
Indera manusia 1Indera manusia 1
Indera manusia 1
 
Sistem organ tubuh manusia
Sistem organ tubuh manusiaSistem organ tubuh manusia
Sistem organ tubuh manusia
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
Biologi tentang mata
Biologi tentang mataBiologi tentang mata
Biologi tentang mata
 
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem SensorikBiofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
 
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MASistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
 
Panca indra
Panca indraPanca indra
Panca indra
 
PANCA INDRA KARYA RAHMAT
PANCA INDRA KARYA RAHMATPANCA INDRA KARYA RAHMAT
PANCA INDRA KARYA RAHMAT
 
Alat Teknologi yang digunakan untuk deria penglihatan & pendegaran
Alat Teknologi yang digunakan untuk deria penglihatan & pendegaranAlat Teknologi yang digunakan untuk deria penglihatan & pendegaran
Alat Teknologi yang digunakan untuk deria penglihatan & pendegaran
 
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptxINDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
 
Bagian Bagian Mata
Bagian Bagian MataBagian Bagian Mata
Bagian Bagian Mata
 
Mata
MataMata
Mata
 
Mata
MataMata
Mata
 
Kelompok 2 ipa
Kelompok 2 ipaKelompok 2 ipa
Kelompok 2 ipa
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Sistem Indra

  • 1. Sistem Indra Ahmad Fadhlurrahman Ahmad Fahrurrozi Fitri Utami Namira Afifah Diyana Ria Savitri Trisamayanila
  • 2. No Aspek Pembeda Sistem Hormon Sistem Saraf 1. Aksi Lambat Cepat atau segera 2. Respon Tidak langsung, distribusi lebih luas Langsung, distribusi lebih sempit 3. Pengaturan Jangka panjang, misalnya pertumbuhan dan perkembangan Jangka endek, misalnya kontraksi otot jantung dan denyut 4. Sekresi Hormon Neurotransmiter 5. Komunikasi Melalui sistem sirkulasi Antarneuron melalui sinapsis Perbedaan Sistem Saraf Dengan Sistem Endokrin
  • 3. A. Indra Penglihat (Mata) Mata adalah sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor dan mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.
  • 4. • Alis, untuk melindungi mata dari keringat • Orbita,lekukan tulang berisi bola mata • Kelopak mata, melindungi mata dari kekeringan dan debu • Otot mata, untuk menggerakkan mata ke arah vertikal,horizontal,dan menyilang. • Air mata, mengandung garam,mukosa,dan lisozim untuk membasahi permukaan mata dan mempertahankan 1. Aksesori mata
  • 5. a. Lapisan luar bola mata • Tunika fibrosa, lapisan terluar yang keras • Sklera,bagian dinding mata yang tersusun dari jaringan ikat fibrosa berwarna putih, memberikan bentuk pada bola mata, dan sebagai tempat perlekatan otot ekstrinsik • Kornea, untuk mentransmisi dan memfokuskan cahaya. 2. Struktur mata
  • 6. B. Lapisan tengah bola mata • Koroid, bagian yang terpigmentasi, untuk mencegah refleksi internal berkas cahaya, dan mengandung banyak pembuluh darah untuk memberikan nutrisi • Badan siliari, mengandung pembuluh darah dan otot bersilia yang berfungsi dalam akomodasi penglihatan (mengubah fokus objek) • Iris, bagian yang berwarna pada mata, terdiri atas jaringan ikat dan otot untuk mengendalikan diameter pupil. • Pupil, ruang terbuka yang bulat pada iris untuk dilalui cahaya.
  • 7.
  • 10.
  • 11. Sumber cahaya Masuk ke mata melalui kornea Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris Dibiaskan oleh lensa Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil Sel –sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahay melalui saraf optik Otak membalikan lagi bayangan yang terlihat di retina Cahaya diinterpretasikan sehingga objek terlihat SKEMA
  • 12. MEKANISME MELIHAT PADA MANUSIA Cahaya dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata kemudian menembus kornea dan diteruskan menuju pupil yang akan mengatur banyaknya intesintas chaya yang menembus lensa mata Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya agar jatuh tepat di bintik kuning retina. Di retina cahaya yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperkecil. Pada bintik kuning (sel batang dan sel kerucut) meneruskan cahaya optik melalui sel saraf optik menuju otak Otak akan membalikan bayangan yang jatuh di retina sehingga objek yang kita lihat akan terlihat jelas dengan wujud aslinya
  • 13. Adaptasi terhadap Gelap dan Terang • Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel batang berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel kerucut berfungsi lebih pada suasana terang, yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang, sehingga
  • 14. Adaptasi Gelap • Pigmen ungu yang terdapat pada sel batang disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi Adaptasi Terang • Pigmen lembayung dari sel kerucut merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah Adaptasi terhadap Gelap dan Terang
  • 15. • Adaptasi Gelap • Bila mata terus berada di tempat gelap dalam waktu yang lama, maka retinal dan opsin yang ada di sel batang dan kerucut diubah kembali menjadi pigmen yang peka terhadap cahaya. Selanjutnya, vitamin A diubah kembali menjadi retinal untuk terus menyediakan pigmen peka cahaya tambahan, dimana batas akhirnya ditentukan oleh jumlah opsin yang ada di dalam sel batang dan kerucut. Keadaan ini disebut adaptasi gelap
  • 16. Pupil • Berfungsi sebagai jalan masuknya cahaya ke mata • Pupil akan melebar jika kondisi ruangan gelap dan akan menyempit jika pada kondisi ruangan terang
  • 18. Miopi (rabun jauh) Rabun jauh yaitu cacat mata dengan kondisi mata tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebabkan oleh bola mata terlalu panjang atau lensa yang terlalu cembung sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh atau Miopi dapat dibantu dengan kaca mata berlensa cekung atau negatif
  • 19. Rabun Dekat Tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat karena fokus bayangan jatuh dibelakang retina. Rabun dekat dapat dibantu dengan kacamata cembung atau plus
  • 20. • Presbiopia Presbiopi adalah kelainan pada mata yang disebabkan oleh faktor usia sehingga daya akomodasi matanya berkurang. Penderita ini tidak dapat melihat benda dekat dan tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas. Penderita ini harus menggunakan kacamata berlensa cekung dan cembung sekaligus
  • 21. • Kebutaan Tidak dapat melihat benda apapun, umumnya disebabkan oleh kecelakaan
  • 22. • Kerabunan Hanya dapat melihat dengan samar-samar, umumnya disebabkan oleh kecelakaan
  • 23. • Rabun Senja • Tidak dapat melihat pada sore hari atau dalam keadaan minim cahaya, akibat kekurangan vitamin A
  • 24. • Buta Warna Penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak mampu mempresentasikan warna. -Buta warna total : sama sekali tidak dapat melihat warna, warna yang dapat dilihat hanyalah hitam, abu-abu dan putih.
  • 25. • Katarak kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi karena faktor usia, namun juga dapat terjadi pada anak- anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak juga dapat terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit lainnya
  • 26. • Astigmatisma Kelengkungan kornea yang tidak merata yang menyebabkan ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata sehingga cahaya tidak fokus pada satu titik retina. Astigmatisma dibantu dengan kacama silinder/oprasi
  • 27. • Mata juling (strabismus) kondisi dimana mata tidak sejajar satu dengan lainnya; contohnya satu mata tampak melihat lurus sedangkan mata lainnya tampak melihat kearah lain. Kondisi ini dapat terjadi pada usia manapun. Strabismus disebabkan oleh faktor keturunan, komplikasi penyakit mata, gangguan otot dan saraf, atau kecelakaan. Gangguan ini dapat diatasi dengan oprasi.
  • 29. Hidung • Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan dalam resonansi suara. • Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
  • 30. Bagian-Bagian Hidung • Hidung terdiri atasdua bagian, yaitu lubang hidung dan rongga hidung. Rongga hidung terbentuk oleh tulang hidung dan tengkorak. Pada rongga hidung terdapat selaput lendir atau membran mukus dan rambut halus yang disebut bulu hidung atausilia. Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menyaring kotoran yang masuk hidung bersama dengan udara pernapasan. Kotoran tersebut dapat berupa debu, kuman, dan cairan. Pernahkah kamu bersin?
  • 31.
  • 32. Cara Kerja Hidung • Cara kerja hidung adalah saat kita bernafas bau ikut masuk ke dalam hidung. Di rongga hidung, bau akan larut di dalam lendir. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita.
  • 33.
  • 34.
  • 35. • 1. Angiofibroma Juvenil, adalah tumor jinak pada hidung bagian belakang atau tenggorokan bagian atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh darah. Tumor ini paling sering ditemukan pada anak - anak laki yang sedang mengalami masa puber. Kelainan Pada Indera Penciuman / pembau : Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami gangguan. Akibatnya, kepekaan hidung menjadi berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau suatu benda. Kelainan - kelainan pada hidung yaitu:
  • 36.
  • 37. • peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis). Sinusitis
  • 38. Anosmia • Akibat kelainan Anosmia ini indera penciuman kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau, sehingga kita tidak bisa mencium bau dari sesuatu benda atau zat tertentu. Anosmia dapat disebabkan oleh : Penyumbatan rongga hidung akibat pilek, Terdapat polip atau tumor di rongga hidung, Sel rambut rusak akibat infeksi kronis, Gangguan pada saraf olfaktori.