2. No Aspek
Pembeda
Sistem Hormon Sistem Saraf
1. Aksi Lambat Cepat atau segera
2. Respon Tidak langsung,
distribusi lebih luas
Langsung, distribusi
lebih sempit
3. Pengaturan Jangka panjang,
misalnya
pertumbuhan dan
perkembangan
Jangka endek,
misalnya kontraksi
otot jantung dan
denyut
4. Sekresi Hormon Neurotransmiter
5. Komunikasi Melalui sistem
sirkulasi
Antarneuron melalui
sinapsis
Perbedaan Sistem Saraf Dengan Sistem
Endokrin
3. A. Indra Penglihat (Mata)
Mata adalah sistem optik yang memfokuskan
berkas cahaya pada fotoreseptor dan mengubah
energi cahaya menjadi impuls saraf.
4. • Alis, untuk melindungi
mata dari keringat
• Orbita,lekukan tulang
berisi bola mata
• Kelopak mata, melindungi
mata dari kekeringan dan
debu
• Otot mata, untuk
menggerakkan mata ke
arah
vertikal,horizontal,dan
menyilang.
• Air mata, mengandung
garam,mukosa,dan lisozim
untuk membasahi
permukaan mata dan
mempertahankan
1. Aksesori
mata
5. a. Lapisan luar bola mata
• Tunika fibrosa, lapisan terluar yang
keras
• Sklera,bagian dinding mata yang
tersusun dari jaringan ikat fibrosa
berwarna putih, memberikan bentuk
pada bola mata, dan sebagai tempat
perlekatan otot ekstrinsik
• Kornea, untuk mentransmisi dan
memfokuskan cahaya.
2. Struktur
mata
6. B. Lapisan tengah bola mata
• Koroid, bagian yang terpigmentasi, untuk
mencegah refleksi internal berkas cahaya,
dan mengandung banyak pembuluh darah
untuk memberikan nutrisi
• Badan siliari, mengandung pembuluh darah
dan otot bersilia yang berfungsi dalam
akomodasi penglihatan (mengubah fokus
objek)
• Iris, bagian yang berwarna pada mata, terdiri
atas jaringan ikat dan otot untuk
mengendalikan diameter pupil.
• Pupil, ruang terbuka yang bulat pada iris
untuk dilalui cahaya.
11. Sumber cahaya Masuk ke mata
melalui kornea
Melewati pupil yang
lebarnya diatur oleh
iris
Dibiaskan oleh
lensa
Terbentuk bayangan di
retina yang bersifat
nyata, terbalik,
diperkecil
Sel –sel batang dan sel
kerucut meneruskan
sinyal cahay melalui
saraf optik
Otak membalikan
lagi bayangan yang
terlihat di retina
Cahaya
diinterpretasikan
sehingga objek
terlihat
SKEMA
12. MEKANISME MELIHAT PADA
MANUSIA
Cahaya dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata
kemudian menembus kornea dan diteruskan menuju
pupil yang akan mengatur banyaknya intesintas chaya
yang menembus lensa mata
Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya agar jatuh
tepat di bintik kuning retina. Di retina cahaya yang
terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
Pada bintik kuning (sel batang dan sel kerucut)
meneruskan cahaya optik melalui sel saraf optik menuju
otak
Otak akan membalikan bayangan yang jatuh di retina
sehingga objek yang kita lihat akan terlihat jelas dengan
wujud aslinya
13. Adaptasi terhadap Gelap dan Terang
• Ada dua macam sel reseptor pada retina,
yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel
basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung
dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua
macam pigmen akan terurai bila terkena sinar,
terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel
batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel
batang berfungsi untuk situasi kurang terang,
sedangkan pigmen dari sel kerucut berfungsi
lebih pada suasana terang, yaitu untuk
membedakan warna, makin ke tengah maka
jumlah sel batang makin berkurang, sehingga
14. Adaptasi Gelap
• Pigmen ungu yang terdapat
pada sel batang
disebut rodopsin, yaitu
suatu senyawa protein dan
vitamin A. Apabila terkena
sinar, misalnya sinar
matahari, maka rodopsin
akan terurai menjadi
protein dan vitamin A.
Pembentukan kembali
pigmen terjadi dalam
keadaan gelap. Untuk
pembentukan kembali
memerlukan waktu yang
disebut adaptasi gelap
(disebut juga adaptasi
Adaptasi Terang
• Pigmen lembayung dari sel
kerucut merupakan
senyawa iodopsin yang
merupakan gabungan
antara retinin dan opsin.
Ada tiga macam sel konus,
yaitu sel yang peka
terhadap warna merah,
hijau, dan biru. Dengan
ketiga macam sel konus
tersebut mata dapat
menangkap spektrum
warna. Kerusakan salah
Adaptasi terhadap Gelap dan Terang
15. • Adaptasi Gelap
• Bila mata terus berada di tempat gelap dalam waktu
yang lama, maka retinal dan opsin yang ada di sel
batang dan kerucut diubah kembali menjadi pigmen
yang peka terhadap cahaya. Selanjutnya, vitamin A
diubah kembali menjadi retinal untuk terus
menyediakan pigmen peka cahaya tambahan,
dimana batas akhirnya ditentukan oleh jumlah opsin
yang ada di dalam sel batang dan kerucut. Keadaan
ini disebut adaptasi gelap
16. Pupil
• Berfungsi sebagai
jalan masuknya
cahaya ke mata
• Pupil akan
melebar jika
kondisi ruangan
gelap dan akan
menyempit jika
pada kondisi
ruangan terang
18. Miopi (rabun jauh)
Rabun jauh yaitu cacat
mata dengan kondisi mata
tidak dapat melihat benda
yang berjarak jauh. Rabun
jauh disebabkan oleh bola
mata terlalu panjang atau
lensa yang terlalu
cembung sehingga
bayangan benda jatuh di
depan retina. Rabun jauh
atau Miopi dapat dibantu
dengan kaca mata berlensa
cekung atau negatif
19. Rabun Dekat
Tidak dapat melihat
benda yang berjarak
dekat karena fokus
bayangan jatuh
dibelakang retina.
Rabun dekat dapat
dibantu dengan
kacamata cembung
atau plus
20. • Presbiopia
Presbiopi adalah kelainan pada mata yang disebabkan oleh faktor usia
sehingga daya akomodasi matanya berkurang. Penderita ini tidak dapat
melihat benda dekat dan tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas.
Penderita ini harus menggunakan kacamata berlensa cekung dan
cembung sekaligus
23. • Rabun Senja
• Tidak dapat melihat pada sore hari atau dalam keadaan
minim cahaya, akibat kekurangan vitamin A
24. • Buta Warna
Penyakit keturunan
yang menyebabkan
seseorang tidak
mampu
mempresentasikan
warna.
-Buta warna total :
sama sekali tidak
dapat melihat warna,
warna yang dapat
dilihat hanyalah
hitam, abu-abu dan
putih.
25. • Katarak
kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang
menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi
karena faktor usia, namun juga dapat terjadi pada anak-
anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak juga
dapat terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit
lainnya
26. • Astigmatisma
Kelengkungan kornea yang tidak merata yang menyebabkan
ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata
sehingga cahaya tidak fokus pada satu titik retina.
Astigmatisma dibantu dengan kacama silinder/oprasi
27. • Mata juling (strabismus)
kondisi dimana mata tidak sejajar satu dengan lainnya;
contohnya satu mata tampak melihat lurus sedangkan
mata lainnya tampak melihat kearah lain. Kondisi ini dapat
terjadi pada usia manapun. Strabismus disebabkan oleh
faktor keturunan, komplikasi penyakit mata, gangguan otot
dan saraf, atau kecelakaan. Gangguan ini dapat diatasi
dengan oprasi.
29. Hidung
• Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah,
yang berfungsi menghirup udara pernapasan, menyaring
udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan
dalam resonansi suara.
• Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi
rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di
dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau
yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel
pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori)
di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi
sebagai pelembab rongga hidung.
30. Bagian-Bagian Hidung
• Hidung terdiri atasdua bagian, yaitu lubang hidung dan
rongga hidung. Rongga hidung terbentuk oleh tulang
hidung dan tengkorak. Pada rongga hidung
terdapat selaput lendir atau membran mukus dan
rambut halus yang disebut bulu hidung atausilia.
Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menyaring
kotoran yang masuk hidung bersama dengan udara
pernapasan.
Kotoran tersebut dapat berupa debu, kuman, dan cairan.
Pernahkah kamu bersin?
31.
32. Cara Kerja Hidung
• Cara kerja hidung adalah saat kita bernafas bau
ikut masuk ke dalam hidung. Di rongga hidung, bau akan
larut di dalam lendir. Di atap rongga hidung terdapat
olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap
molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian
pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya
sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau
tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke the
olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang
mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak
bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita.
33.
34.
35. • 1. Angiofibroma Juvenil, adalah
tumor jinak pada hidung bagian
belakang atau tenggorokan bagian atas
(nasofaring), yang mengandung
pembuluh darah. Tumor ini paling
sering ditemukan pada anak - anak
laki yang sedang mengalami masa
puber.
Kelainan Pada Indera Penciuman / pembau :
Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami
gangguan. Akibatnya, kepekaan hidung menjadi
berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau
suatu benda. Kelainan - kelainan pada hidung yaitu:
36.
37. • peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang
yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat
dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).
Sinusitis
38. Anosmia
• Akibat kelainan Anosmia ini
indera penciuman kita dapat
kehilangan sensitivitas
terhadap rasa bau, sehingga
kita tidak bisa mencium bau
dari sesuatu benda atau zat
tertentu. Anosmia dapat
disebabkan oleh :
Penyumbatan rongga hidung
akibat pilek, Terdapat polip
atau tumor di rongga hidung,
Sel rambut rusak akibat
infeksi kronis, Gangguan
pada saraf olfaktori.